PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI “SI BENGAL”
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Febrian Ragil Santosa 10.12.4413
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
DESIGN OF CARTOON MOVIE 2 DIMENSIONS “SI BENGAL”
PERANCANGAN FILM KARTUN 2 DIMENSI “SI BENGAL”
Febrian Ragil Santosa
Tonny Hidayat
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Currently technology developments, especially in the field of multimedia, has
grown by leaps and bounds. One is the 2-dimensional cartoon. Cartoons is an entertainment media that kids love and even now already favored people of all ages.
with the techniques developed, the techniques in the making of this cartoon using hybrid technique, which combines manual drawing skill on paper with computer technology.
With the establishment of this cartoon movie aims to provide insight to readers about creating 2-dimensional cartoon.
Keywords : Cartoon Movies, 2D Animation, hybrid technique
1
1. PENDAHULUAN Manusia memiliki imajinasi yang tidak terbatas dan animasi atau kartun mampu
mewujudkan imajinasi-imajinasi manusia kedalam bentuk visual yang unik dan lucu serta
bisa menjadi tontonan yang menghibur, yang disukai oleh orang dari segala usia, serta
animasi juga bisa dijadikan sebagai media menyampaikan informasi dan banyak sekali
nilai-nilai yang bisa disampaikan melalui film animasi.
Perkembangan komputer dewasa ini berpengaruh besar terhadap pembuatan
atau perancangan film animasi. Selain itu juga sudah banyak teknik –teknik yang bisa digunakan dalam pembuatan film animasi 2 dimensi. Salah satunya adalah teknik hybrid
animation, yaitu teknik menggambar manual diatas kertas kemudian ditransfer kedalam
komputer untuk diolah menjadi gambar digital dan menjadi sebuah film kartun 2 dimensi.
dengan berkembangnya teknologi komputer saat ini, pembuatan animasi bisa dipadukan
atau dikerjakan menggunakan komputer sehingga dapat menghasilkan bentuk animasi
yang berkualitas bagus.
Dalam pembuatan film animasi biasanya yang menjadi kendala adalah terbatasnya sumber daya manusia, banyaknya dana serta alat-alat yang dibutuhkan
untuk membuat dan memproduksi film animasi . Dengan teknologi komputer yang
semakin canggih sekarang ini, kita dapat memproduksi film animasi dengan biaya yang
relatif murah apalagi jika didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki
kreatifitas tinggi sehingga mampu menghasilkan produk yang bagus dan bernilai tinggi.
Dari permasalahan itulah serta karena kesukaan dan kecintaan penulis
terhadap film animasi dan dengan imajinasi serta kreatifitas yang penulis miliki, maka
dalam penelitian ini penulis ingin membuat sebuah film animasi 2 dimensi “Si Bengal” menggunakan teknik hybrid animation. Sehingga proses produksi film animasi 2 dimensi
akan lebih mudah dan menghemat biaya serta alat-alat produksi yang dibutuhkan.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Animasi 2.1.1 Pengertian Animasi
Menurut Vaughan (2004) animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi
kekuatan besar terhadap proyek multimedia dan halaman web yang dibuat1.
2.1.2 Sejarah Animasi
1 Iwan Binanto, 2010.Multimedia Digital-Dasar Teori Dan Pengembangannya, Yogyakarta : Andi Offset, hal 219
2
Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari
dunia gambar, yaiu ilustrasi desain grafis (desain komusikasi visual).
2.1.3 Prinsip Animasi
Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya
animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat
sebuah animasi yang hidup. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan
waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. 12 prinsip
animasi,yaitu :2 1. Squash dan Stretch
2. Anticipation
3. Staging
4. Straight-ahead action and Pose-to-pose
5. Follow Through and Overlapping Action
6. Slow In-Slow Out
7. Arch
8. Secondary Action
9. Timing
10. Exaggeration
11. Solid Drawing
12. Appeal
2.1.3 Macam-Macam Bentuk Animasi
Animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada
layar,ada 9 macam bentuk animasi3:
1. Animasi Sel (Cell Animation)
2. Animasi Frame (Frame Animation) 3. Animasi Sprite (Sprite Animation)
4. Animasi Litasan (Path Animation)
5. Animasi Spline
6. Animasi Vektor (Vector Animation)
7. Animasi Karakter (Character Animation) 8. Computational Animation
9. Morphing 2 M.Suyanto, Aryanto Yuniawan, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta : Andi Offset ,hal 67 3M.Suyanto, 2003. Multimedia alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta : Andi Offset, hal 287
3
2.1.4 Teknik Produksi Animasi Animasi secara sederhana diartikan dengan mengerakkan suatu benda mati
secara (sequence) seolah-olah menjadi hidup. Dari pengertian yang sederhana inilah
akan muncul karya yang luar biasa bila digabungkan dengan skill video Editing, skill menggambar animasi dan imajinasi sebagai pengembang daya ciptanya. Ada beberapa
teknik produksi animasi 2d antara lain : 1. Stop Motion Animation
2. 2D Hybrid Animation
3. 2D Digital Animation
2.1.5 Proses Pembuatan Animasi 2.1.5.1 Pra Produksi
Tahap pertama dalam proses produksi Film Kartun yaitu Pra Produksi yang
meliputi beberapa tahap diantaranya4 :
1. Cerita Film
2. Ide dan Tema 3. Logline
4. Sinopsis 5. Diagram Scene
6. Perancangan Karakter 7. Screenplay/ Script
8. Storyboard
2.1.5.2 Produksi Setelah melakukan pra produksi, proses selanjutnya adalah melakukan produksi
dengan tahapan sebagai berikut5 : 1. Drawing
2. Scanning
3. Tracing
4. Coloring
5. Editing
2.1.5.3 Pasca Produsi
4 M.Suyanto, Aryanto Yuniawan, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta : Andi Offset, hal 15 5 M.Suyanto, Aryanto Yuniawan, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta : Andi Offset, hal 67
4
Setelah melakukan proses produksi, proses selanjutnya adalah pra produksi
dengan tahapan sebagai berikut:6 1. Lip-Synch
2. Sound
3. Finishing dan Rendering
2.2 Metode Analisis Perancangan Film Kartun 2.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa saja
yang digunakan dan diperlukan dalam perancangan film animasi.
2.2.2 Analisis Teknik Hybrid
Analisis teknik hybrid berisikan identifikasi dan penjelasan mengenai teknik
hybrid yang digunakan dalam perancangan film kartun 2 dimensi ini.
2.3 Perangkat Lunak Yang Digunakan
1. CorelDraw
2. Adobe After Effects
3. Adobe Premiere Pro 4. Adobe Audition
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem 3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Hardware adalah alat yang digunakan untuk mengolah data dan penyajian
laporan.
3.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak atau software yang dipakai dalam pembuatan film ini.
3.1.3 Analisis Teknik Hybid
Teknik hybrid merupakan perpaduan menggambar manual diatas kertas dan
diolah kembali menggunakan komputer untuk membuat animasi.
6 M.Suyanto, Aryanto Yuniawan, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta : Andi Offset, hal 105
5
3.2 Perancangan Film Kartun
3.2.1 Ide Dan Tema
Tema pada film kartun 2D ini adalah persaudaraan dan kehidupan sehari-hari.
3.2.2 Pembuatan Logline
Bagaimana sang kakak menasihati adiknya yang nakal dan kemudian akibat apa
yang didapatkan sang adik karena ingin berbuat jahil atau nakal kepada orang lain. 3.2.3 Pembuatan Sinopsis
Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.
3.2.4 Perancangan Karakter
Tokoh-tokoh dalam film kartun 2 dimensi “Si Bengal” adalah sebagai berikut :
Nama : Koko Usia : 7 tahun
Sifat : Nakal, keras kepala, suka buang sampah sembarangan
Ciri-ciri : Kulit putih, rambut hitam
Gambar 3.1 Karakter Koko
Nama : Kiki
Usia : 8 tahun
Sifat : Baik hati, ramah, dewasa
Ciri-ciri : Kulit putih, rambut Kuning
6
Gambar 3.2 Karakter Kiki
Nama : Kakek Tua
Usia : 60 tahun
Sifat : Baik hati, ramah, suka menolong
Ciri-ciri : Kulit putih, kepala botak, rambut abu-abu
Gambar 3.3 Karakter Kakek Tua
3.2.5 Pembuatan Storyboard
Berikut ini beberapa adegan yang terdapat dalam film kartun 2 dimensi “Si
Bengal”:
7
Tabel 3.1 Storyboard
Gambar Keterangan Dialog Waktu
Suasana jalan
dipedesaan yang
cerah dengan suara burung-
burung yang
berkicau di siang
hari.
- 10 Detik
Dua anak kakak
beradik Kiki dan
Koko sedang
berjalan pulang
setelah bermain.
Koko : Kak, lama
juga ya kita pergi
bermainnya?
Kiki : Iya ini, kamu
si! Diajak pulang
dari tadi malah nggak mau.
Koko : Habisnya
asik si Kak.
Hehehe..
13 Detik
Kiki dan Koko
bertemu Kakek
Tua di jalan.
Kiki :
Assalamualaikum
Kek. Kakek dari
mana?
Kakek Tua : Walaikumsalam
Nak. Kakek dari
kebun mengambil
buah pisang.
Kalian dari mana?
13 Detik
8
Kiki berbicara
dengan Kakek
Tua
Kami habis pergi
bermain Kek dan
ini mau pulang ke
rumah.
05 Detik
Kiki dan Koko
diberi buah
pisang oleh
Kakek Tua di
dekat pohon di
pinggir jalan.
kakek Tua :
Kalian pasti lapar
ya habis
bermain? Ini
Kakek kasih buah
pisang buat kalian
makan?
07 Detik
Kiki dan Koko
merasa senang karena diberi
buah pisang oleh
Kakek Tua.
Koko : Wah
terima kasih banyak ya Kek?
Kakek Tua : Iya
sama-sama Nak.
Ya udah Kakek
pulang dulu ya?
08 Detik
Kakek Tua pergi
meninggalkan Kiki
dan Koko
Kiki dan Koko :
Iya kek. Hati-hati
di jalan kek…
04 Detik
Kiki dan Koko
duduk makan
buah pisang
Koko : Enak ya
kak buah
pisangnya?
Kiki : Iya enak
banget.
09 Detik
9
Kiki menegur
Koko yang
membuang kulit
pisang
sembarangan dijalan
Kiki : Koko! Kulit
sampahnya
jangan dibuang
sembarangan di
jalan nanti mencelakai orang
yang lewat?
Buang di tempat
sampah kulit
pisangnya? Nanti
mengotori jalanan
yang bersih ini lho…?
Koko : Biarin kak.
Aku mau masang
jebakan buat
orang yang lewat
nanti.hehehehe
22 Detik
Ku;it pisang yang
dibuang Koko
ditengah jalan
- 03 Detik
Kiki terlihat
kecewa dengan
perilaku Koko
yang sangat nakal
karena tidak mau
mendengarkan pe
HAH….Dibilangin
bandel banget
sih…(bicara
didalam hati)
05 Detik
10
Setelah selesai
makan, Kiki
mengajak Koko
untuk pulang
kerumah
Kiki : Koko! Ayo
kita pulang?
03 Detik
Koko berdiri dan
menjawab ajakan
Kakaknya untuk pulang
Koko : Siap
Kak!......
05 Detik
Koko terpeleset
kulit pisang
- 02 Detik
Dijalan Koko
terpeleset kulit
pisang
Koko :
Aduh….Aduh…A
duh…sakit…
07 Detik
11
Kiki menertawai
Koko yang jatuh
kesakitan
Kiki :
Whahahahahaha
……..Makanya
jangan nakal,
kalau dibilangin tu didengerin…?
Senjata makan
tuan tu
namanya…ayo
bangun..?
12 Detik
Koko menyesali
perbuatannya itu
Koko : Iya Kak.
Aku kapok deh.
Aku berjanji nggak bakalan
nakal lagi. Aku
bakalan jadi anak
yang baik dan
mendengarkan
nasehat Kakak.
10 Detik
Kiki dan Koko
melanjutkan perjalanan untuk
pulang kerumah
Kiki : Nah gitu
dong…itu baru adikku….kalo kita
berbuat kebaikan
pasti balasan buat
kita pasti baik
juga. Nggak kaya
kamu tadi mau
mencelakai orang
malah mencelakai kamu sendiri
kan…?
Koko : Iya Kak..
22
Detik
12
4. IMPLEMETASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Produksi
Proses selanjutnya setelah proses pra produksi adalah proses produksi. Dimana
disini dijelaskan proses pembuatan animasi dari proses menggambar sampai proses
penganimasian.
Urutan proses produksi yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Tahapan Proses Produksi
4.1.1 Drawing dan Scanning
Proses drawing pada film animasi 2 dimensi “Si Bengal” terdapat dua jenis gambar
yang harus dibuat yaitu background dan karakter yang digambar secara manual pada kertas menggunakan pensil dan spidol. Ketika sebuah gambar atau scene sudah
ditentukan gerakannya maka satu per satu gambar dibuat secara manual.
Gambar 4.2 Drawing Karakter pada kertas
13
Setelah semua gambar selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah melakukan scanning semua gambar yang sudah digambar secara manual pada kertas untuk
selanjutnya diolah menggunakan komputer. Untuk proses scanning secara umum dapat digunakan spesifikasi berikut :
Mode scan : grayscale
Line : Art Setting
Resolution : 200 dpi
4.1.2 Tracing
Dalam proses tracing, file gambar yang penulis buat dipisahkan cut per cut
adegan. Sehingga akan tersimpan gambar yang berupa beberapa frame yang terdiri dari layer layer per adegannya. Jadi ketika pada sebuah scene terdapat beberapa adegan,
serta dalam setiap adegannya terdiri misal ada 20 frame maka filmnya terdiri dari 20
layer utama yang digunakan sebagai dasar pewarnaan pada proses selanjutnya.
Setiap gambar yang sudah di scan, akan di tracing atau jiplak menggunakan tool
B-Spline tool yang ada pada CorelDraw X5. Alasan penulis memilih B-Spline tool karena
sangat mudah digunakan untuk menjiplak atau menggambar ulang gambar yang sudah
penulis buat pada kertas.
Gambar 4.3 Karakter setelah di tracing/ jiplak
4.1.3 Proses Colring
Pada proses coloring, bisa dilakukan dengan sangat mudah dengan color panel
yang sudah tersedia pada CorelDraw. Alasannya yaitu warna akan menutup gambar
14
secara sempurna serta ketebalan outlinenya pun bisa diatur dengan sangat mudah
sesuai kebutuhan.
Gambar 4.4 Hasil coloring Karakter Koko
4.1.4 Proses Editing
Dalam proses ini penulis menggunakan software Adobe After Effects CS6 yang
mampu menciptakan sebuah video yang masih berupa rentetan frame-frame dengan
ditambahkan beberapa efek. Dalam pembuatannya, film animasi dibuat per Scene adegan agar lebih
memudahkan ketika pembuatan gerakan animasi serta ketika diberi suara atau sound
audio pada Adobe Premiere Pro CS6.
4.2 Pasca Produksi 4.2.1 Lip-Synch
Dalam film kartun bisu tidak diperlukan teknik sinkronisasi antara gerakan mulut
dengan suara yang diucapkan. Namun dalam film animasi, dialog dan suara sangat diperlukan.
4.2.2 Pengisian Suara (Dubbing)
Dalam film kartun bisu tidak diperlukan teknik sinkronisasi antara gerakan mulut
dengan suara yang diucapkan. Namun dalam film animasi, dialog dan suara sangat
diperlukan.
4.2.3 Musik dan Sound Effect
File musik dan sound effect yang penulis gunakan dalam proses pembuatan film
kartun ii didapatkan dari internet di www. freeSFX.co.uk untuk setiap contentnya.
15
Dalam proses editing penulis memotong bagian file sound yang terlalu panjang
lagsung pada saat penggabungan file di Adobe Premiere Pro CS6.
4.2.4 Finishing dan Rendering
Proses yang terakhir adalah proses penggabungan video animasi dengan sound
ke dalam Adobe Premiere Pro CS6 yang kemudian di render menjadi sebuah video
animasi yang utuh. Setelah semua file video dan audio digabungkan, maka tahap akhirnya adalah
merender project tersebut untuk mengubahnya menjadi satu file berupa satu video
animasi yang utuh. File dirender dengan format video .MPEG dengan alasan karena file
yang dihasilkan apabila menggunakan format .MPEG memiliki ukuran yang cukup kecil
tetapi kualitas gambarnya bagus atau tidak pecah-pecah.
Gambar 4.5 Tampilan Ketika proses render dimulai
4.3 Teknik Hybrid
Teknik Hybrid dilakukan pada saat proses drawing pada media kertas hingga
Editing menjadi sebuah video film animasi pada komputer. karena teknik hybrid
merupakan perpaduan menggambar pada media kertas dan diolah menggunakan
komputer untuk pembuatan animasinya.
Kesulitan yang dirasakan adalah ketika banyak sekali gambar yang harus dibuat
dan juga diulang dikarenakan dalam setiap frame terjadi perubahan gambar meskipun
sedikit.
16
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Pada perancangan film kartun 2 dimensi “Si Bengal” ini, dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain : 1. Proses pembuatan film kartun 2 dimensi ini menggunakan teknik hybrid,
dimana dibutuhkan kemampuan menggambar manual dengan cepat diatas
kertas sebelum diolah menggunakan komputer.
2. Semakin banyak gambar yang dibuat dan digunakan dalam satu gerakan,
maka film animasi atau kartun yang dihasilkan akan semakin halus. 3. Supaya li- Synch atau dubbing sesuai dengan pengucapan bibir karaker yang
sedang berbicara pada fil animasi yang dibuat, sebaiknya dalam pembuatan
atau penyusunan gerak animasi, sesuaikan timing atau jeda waktu ketika mulut terbuka dan tertutup sesuai dengan pengucapan dialog yang ada.
4. Faktor lain yang menentukan film kartun bagus atau tidak adalah tingkat
keahlian, ke kreatifan serta imajinasi yang dimiliki oleh animator itu sendiri.
5.2 Saran
Yang harus diperhatikan oleh para animator pemula yang belum pernah
membuat film animasi adalah :
1. Sebaiknya film animasi dikerjakan secara team, karena kendala waktu menjadi
masalah dalam proses pembuatannya.
2. Bagi pemula dalam dunia animasi, sebaiknya perbanyak latihan menggambar
agar dapat mempermudah dalam membuat film animasi kedepannya. 3. Kedetailan gambar perlu diperhatikan dalam pembuatan fim animsi 2 dimensi.
4. Sebaiknya perbanyak untuk menonton film animasi, karena ini bisa dijadikan
sebagai bahan referensi dan inspirasi.
5. Penggunaan gambar yang terlalu sedikit akan membuat gerakan animasi yang
dihasilkan akan kurang halus.
17
DAFTAR PUSTAKA Binanto, Iwan. 2010.Multimedia Digital-Dasar Teori Dan Pengembangannya.
Yogyakarta : ANDI OFFSET.
G.Djalle,Zaharudin dan Edi Purwantro dan Demi.Dasmana. 2007. 3D Animation
Movie Using 3DStudiomax. Bandung : Informatika Bandung.
Suyanto M. dan Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan
Bersaing.Yogyakarta: ANDI OFFSET.
G.Djalle,Zaharudin dan Edi Purwantro dan Demi.Dasmana. 2007. 3D Animation
Movie Using 3DStudiomax. Bandung : Informatika Bandung.
Madcoms. 2013. Kupas Tuntas Adobe After Effects CS6. Yogyakarta : ANDI
OFFSET.
http://dasaranimasisaja.wordpress.com/2013/06/24/artikel-5-cell-animation-2/ diakses
tanggal 11 Desember 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Film_pendek diakses tanggal 11 Desember 2013
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-dan-kegunaan-program-corel-draw/ diakses
tanggal 21 November 2013