PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DAN KARAKTERISTIK FISIK TEH KOMBUCHA DAUN
GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Gardisa Citra Ayuning Kuncoro
NIM : 151434045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DAN KARAKTERISTIK FISIK TEH KOMBUCHA DAUN
GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Gardisa Citra Ayuning Kuncoro
NIM : 151434045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Pengkotbah 3 : 11a
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka”
Trust His Plan
Not Your Pain
Karya ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menguatkanku
Mama dan Papa yang selalu menjadi motivasi hidupku
Adik dan sahabatku tersayang yang selalu ada dalam setiap dukaku
Diriku sendiri yang mampu bangkit, berusaha, dan bertahan melewati segala
dinamika kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Juli 2019
(Gardisa Citra Ayuning Kuncoro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya sebagai mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:
Nama : Gardisa Citra Ayuning Kuncoro
NIM : 151434045
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DAN KARAKTERISTIK FISIK TEH KOMBUCHA DAUN
GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 19 Juli 2019
Yang menyatakan,
Gardisa Citra Ayuning Kuncoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan anugerah yang tiada habisnya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “PENGARUH LAMA WAKTU
FERMENTASI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN
KARAKTERISTIK FISIK TEH KOMBUCHA DAUN GINSENG JAWA
(Talinum paniculatum Gaertn.)” ini dengan baik dan sesuai batas waktu yang
ditetapkan. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu
syarat menyelesaikan tahap pendidikan Sarjana Strata satu (S1) di Program Pendidikan
Biologi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari banyak pihak, penulis tidak akan
dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan limbahan berkat
kemudahan bagi penulis selama proses perkuliahan penulis di Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang telah menyetujui dan mengesahkan skripsi ini.
3. Bapak Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku Ketua Program Studi yang selalu
membantu dan memberi masukan serta semangat dalam proses pengerjaan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc. selaku pembimbing yang dengan sabar telah
membimbing, mendampingi, memberi dukungan dan semangat baik mental dan
psikis penulis selama melakukan penelitian skripsi dan perkuliah di Pendidikan
Biologi USD.
5. Ibu Y.M. Lauda Feroniasanti, M.Si. selaku kepala Laboratorium Program Studi
Pendidikan Biologi USD yang telah memberikan ijin penggunaan laboratorium
bagi penulis selama penelitian berlangsung.
6. Ibu Fransisca Ditawati Nur Pamenang, S.Pd., M.Sc. selaku kepala Laboratorium
Program Studi Pendidikan Kimia USD yang telah memberikan ijin penggunaan
laboratorium dan membantu penulis dalam penggunaan alat spektrofotometer.
7. Bapak Agus Handoyo dan Bapak Marsono sebagai asisten Laboratorium Program
Studi Pendidikan Biologi USD yang telah membantu penulis dalam
mempersiapkan perlatan dan melakukan kegiatan penelitian di Program Studi
Pendidikan Biologi.
8. Mama, Papa, Dinda, dan keluarga tercinta yang tidak pernah menghakimi kapan
siding pendadaran dan selalu memberikan doa, dukungan, bantuan, serta semangat
untuk penulis dalam segala keluh kesah penulis selama proses penyelesaian skripsi
ini.
9. Teman-teman tercinta, Mbak Refa Noveria dan Mbak Febrianita Candra yang
selalu ada dalam setiap duka, selalu menemani dalam setiap proses pengerjaan dan
selalu bisa mengembalikan kepercayaan diri penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
10. Teman-teman seperjuangan skripsi Eva, Terry, dan Dini yang telah membantu
penulis selama pelaksanaan pengambilan data, teman diskusi, dan yang selalu
memberikan dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman Pemuda GKJ Mergangsan yang selalu memberikan pengertian dan
hiburan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi.
12. Teman-teman PPL yang memberikan semangat dengan selalu bertanya “Kapan
sidang? Jangan lupa aku dikabari ya!”
13. Teman-teman KKN yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis dan sama-sama
saling mendoakan untuk bisa wisuda bersama.
14. Seluruh masyarakat di DIY dan Jateng yang telah berbaik hati memberikan
tanaman ginseng jawa nya demi kelancaran penelitian skripsi penulis.
15. Rekan-rekan Pendidikan Biologi 2015 dan pihak lain yang telah memberikan
dukungan selama perkuliahan bersama-sama di Universitas Sanata Dharma.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tulisan dan penelitian ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan dukungan pembaca melalui kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis,
dunia pendidikan, masyarakat, dan para pembaca.
Yogyakarta, 19 Juli 2019
Penulis
(Gardisa Citra Ayuning Kuncoro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DAN KARAKTERISTIK FISIK TEH KOMBUCHA DAUN
GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.)
Gardisa Citra Ayuning Kuncoro
Universitas Sanata Dharma
151434045
ABSTRAK
Daun ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) memiliki kandungan
antioksidan yang baik bagi tubuh karena berperan dalam menangkal radikal bebas. Teh
kombucha daun ginseng jawa merupakan inovasi produk varian teh yang berasal dari
fermentasi kultur simbiotik antara bakteri dan jamur. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap aktifitas antioksidan dan
karakteristik fisik teh kombucha daun ginseng jawa, mengetahui aktivitas antioksidan
yang dihasilkan pada masing-masing perlakuan dan untuk mengetahui perlakuan yang
menunjukkan aktivitas antikoksidan tertinggi.
Penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) ini
menguji empat taraf lama waktu fermentasi yaitu 4, 8, 12, dan 16 hari serta kontrol (0
hari) dengan masing-masing tiga pengulangan. Parameter yang diukur adalah aktivitas
antioksidan dengan metode radikal DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) dan uji
organoleptik dengan skala hedonik meliputi rasa, aroma, dan warna. Data aktivitas
antioksidan diuji menggunakan Uji Korelasi, Regresi, dan Uji Least Significant
Difference (LSD) dengan taraf kepercayaan α=0,05, sedangkan data organoleptik diuji
menggunakan Uji Kruskal Wallis menggunakan SPSS 20.
Hasil analisis menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi berpengaruh nyata
terhadap aktivitas antioksidan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap rasa, aroma,
dan warna teh kombucha daun ginseng jawa. Berdasarkan nilai rerata persentase
penangkapan radikal DPPH, aktivitas antioksidan pada lama waktu fermentasi 0, 4, 8,
12, dan 16 hari secara berturut-turut adalah 53,91% 57,61%, 61,32%, 60,49%, dan
60,08% dengan aktivitas antioksidan tertinggi pada teh kombucha daun ginseng jawa
terjadi pada lama fermentasi 8 hari, sebesar 61,32%.
Kata kunci : kombucha, daun ginseng jawa, aktivitas antioksidan, karakteristik fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
THE EFFECT OF FERMENTATION LENGTH TO ANTIOXIDANT ACTIVITY
AND PHYSICAL CHARACTERISTIC KOMBUCHA TEA MADE FROM
GINSENG JAVA LEAVES (Talinum paniculatum Gaertn.)
Gardisa Citra Ayuning Kuncoro
Sanata Dharma University
151434045
ABSTRACT
Ginseng Java leaves (Talinum paniculatum Gaertn.) contents antioxidant
which is good for the human body as it can help to avoid free radicals. Kombucha Tea
made from Ginseng Java leaves is the innovation of tea product that comes from the
symbiotic culture of bacteria and yeast. The objectives of this study to aimed at
determining the effect of fermentation length to the antioxidant activity and physical
characteristic of kombucha tea made from ginseng java leaves, to identifying the
activity of antioxidant produced in every treatment, and to identifying the treatment
that showed the highest activity of antioxidant
This experimental research with Completely Randomized Design (CRD)
examined four levels of fermentation length which were 4, 8, 12, and 16 days and
control (0 day) with three times repetition of each. The measured parameter is the
activity of antioxidant with radical of DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) methods
and organoleptic test with hedonic scale covers the taste, aroma, and color. The data
obtained of antioxidant activity is tested for Corelation, Regression, and Least
Significant Difference (LSD) at the 5-percent level. Next, the data of organoleptic is
also tested for Kruskal Wallis using SPSS 20.
The results of the test show that fermentation length affects the activity of
antioxidant, but not affecting the taste, aroma, and color of kombucha tea made from
ginseng java leaves. Based on the value of the average percentage radical of DPPH,
the levels of fermentation length which were 0, 4, 8, 12, 16 days shows antioxidant
activity of 53,91%, 57,61%, 61,32%, 60,49%, and 60,08%. To sum up, the highest
antioxidant activity happens at 8 days fermentation with 61,32% as the percentage.
Keywords: kombucha tea, ginseng java leaves, activity of antioxidant, physical
characteristic.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .......... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori yang terkait .............................................................................. 8
1. Kombucha .................................................................................. 8
a. Definisi Kombucha .............................................................. 8
b. SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) ............. 10
c. Proses Fermentasi Kombucha ............................................. 13
d. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Fermentasi
Kombucha ............................................................................ 16
2. Tanaman Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) .......... 19
a. Klasifikasi dan Nama Lokal Ginseng Jawa ......................... 19
b. Morfologi Ginseng Jawa ...................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
c. Manfaat dan Kandungan Fitokimia Ginseng Jawa .............. 21
3. Antioksidan ................................................................................ 23
B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 26
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 28
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 31
1. Variabel Bebas ............................................................................ 32
2. Variabel Terikat .......................................................................... 33
3. Variabel Kontrol ......................................................................... 33
B. Batasan Penelitian ............................................................................. 33
1. Tanaman Ginseng Jawa (T. paniculatium) .................................. 33
2. Starter Teh Kombucha ................................................................. 34
3. Parameter yang Diukur ................................................................ 34
a. Aktivitas Antioksidan ............................................................ 34
b. Karakteristik Fisik .................................................................. 34
4. Variasi Waktu Fermentasi ............................................................ 35
C. Alat dan Bahan .................................................................................. 35
D. Cara Kerja ......................................................................................... 36
1. Tahap Persiapan .......................................................................... 36
a. Sterilisasi Alat ....................................................................... 36
b. Persiapan Media Kultur Starter Teh Kombucha
dan SCOBY ............................................................................ 37
c. Persiapan Teh Daun Ginseng Jawa (T. paniculatum) ........... 38
2. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 38
a. Pembuatan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa .................. 39
b. Uji Aktivitas Antioksidan ..................................................... 40
c. Uji Karakteristik Fisik ........................................................... 42
E. Metode Analisis Data ........................................................................ 45
F. Rancangan Pemanfaatan Hasil dalam Pembelajaran ........................ 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha
Daun Ginseng Jawa (T. paniculatum) ............................................... 49
B. Uji Karakteristik Fisik Teh Kombucha
Daun Ginseng Jawa (T. paniculatum) ............................................... 54
1. Rasa ............................................................................................. 54
2. Aroma ......................................................................................... 57
3. Warna .......................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Keterbatasan dan Hambatan dalam Penelitian .................................. 64
BAB V IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Implementasi Penelitian pada
Pembelajaran di Sekolah ................................................................................. 65
A. Kompetensi Dasar (KD) ................................................................... 65
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) .......................................... 66
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................. 68
Daftar Pustaka ................................................................................................. 69
Lampiran ......................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lapisan Selulosa dan Larutan Kombucha .................................... 10
Gambar 2.2 Lapisan SCOBY ........................................................................... 11
Gambar 2.3 Jalur Fermentasi Alkohol ............................................................ 13
Gambar 2.4 Jalur Fermentasi Asam Asetat ..................................................... 15
Gambar 2.5 Tanaman T. paniculatum ............................................................. 20
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................ 30
Gambar 3.1 Sterilisasi Alat ............................................................................. 36
Gambar 3.2 Persiapan Media Kultur Starter Teh Kombucha dan SCOBY .... 37
Gambar 3.3 Persiapan Teh Daun Ginseng Jawa ............................................. 38
Gambar 3.4 Pembuatan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa ........................ 40
Gambar 3.5 Uji Aktivitas Antioksidan ........................................................... 42
Gambar 3.6 Uji Karakteristik Fisik ................................................................. 44
Gambar 4.1 Hubungan Lama Waktu Fermentasi Dengan Aktivitas Antioksidan Teh
Kombucha Daun Ginseng Jawa ...................................................................... 53
Gambar 4.2 Rerata Penilaian Kesukaan Panelis terhadap Rasa ...................... 55
Gambar 4.3 Rerata Penilaian Kesukaan Panelis terhadap Aroma .................. 58
Gambar 4.4 Rerata Penilaian Kesukaan Panelis terhadap Warna ................... 61
Gambar 4.5 Perubahan Warna Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa .............. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Zat Nutrisi Teh Kombucha .......................................... 10
Tabel 2.2 Jenis Mikroorganisme yang Terdapat pada Kombucha .................. 12
Tabel 2.3 Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Ginseng Jawa ................... 23
Tabel 2.4 Persentase Peredaman Radikal Bebas DPPH .................................. 25
Tabel 2.5 Penelitian yang Relevan .................................................................. 26
Tabel 3.1 Tata Letak Penyimpanan Kombucha .............................................. 31
Tabel 3.2 Perlakuan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa (T. paniculatum) .. 32
Tabel 3.3 Kode Perlakuan Produk Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa ........ 43
Tabel 3.4 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ..................................... 46
Tabel 4.1 Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa ........... 50
Tabel 4.2 Hasil Uji Beda Rerata ..................................................................... 53
Tabel 4.3 Penurunan pH Berdasarkan Lama Fermentasi ................................ 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Perhitungan Uji Aktivitas Antioksidan ................................ 74
Lampiran 2 Lembar Kuesioner Uji Organoleptik ........................................... 76
Lampiran 3 Data Uji Karakteristik Fisik ......................................................... 78
Lampiran 4 Analisis Statistik .......................................................................... 81
Lampiran 5 Silabus ......................................................................................... 92
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit degeneratif yang umum dijumpai saat ini seperti kanker, serangan
jantung, dan penyakit autoimun, merupakan penyakit yang dapat menjadi penyebab
kematian di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menjadi penyebab
kematian nomor dua di dunia dan nomor tujuh di Indonesia. Data dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia pada 2013, tercatat prevalensi penyakit kanker
sudah mencapai 0,14% atau 347.792 orang dari total populasi penduduk (Anonim1,
2018), sedangkan menurut laporan terbaru yang dirilis oleh International Agency
for Research on Cancer, World Health Organization (WHO) jumlah penderita
kanker di seluruh dunia terus meningkat secara signifikan. Terdapat 18,1 juta kasus
kanker dan 9,6 juta kematian yang disebabkan oleh kanker (Juniman, 2018),
bahkan pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai
tujuh kali lipat (Irawan, 2018). Salah satu penyebab munculnya penyakit
degeneratif karena adanya reaksi oksidasi yang pada kondisi tertentu dapat
menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif, sehingga dapat
merusak struktur dan fungsi sel (Musarofah, 2015).
Radikal bebas (free radical) dan antioksidan banyak diperbincangkan dalam
dunia kesehatan, karena kerusakan yang terjadi pada sel dan jaringan pada makhluk
hidup merupakan akar dari berbagai penyakit yang diawali oleh adanya reaksi
oksidasi berlebih di dalam tubuh (Winarsi, 2007). Tanpa disadari, pembentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
radikal bebas di dalam tubuh terjadi secara terus menerus. Rutinitas sehari–hari
yang dilakukan pada kehidupan masa kini tidak dapat dihindarkan dari adanya
radikal bebas. Agar tubuh terhindar dari dampak negatif oksidasi oleh radikal
bebas, maka tubuh membutuhkan antioksidan. Reaksi radikal bebas tersebut dapat
dihambat oleh sistem antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh.
Menurut Musarofah (2015), antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal
atau memperlambat proses oksidasi. Maraknya produk makanan dan minuman
yang berlabel antioksidan untuk melawan kerja radikal bebas dijual dengan harga
yang cukup tinggi. Padahal komponen antioksidan dapat dijumpai secara
melimpah, baik dalam sayur–sayuran maupun buah–buahan.
Salah satu tanaman yang dapat menjadi sumber antioksidan adalah daun
ginseng jawa. Ginseng jawa berasal dari Amerika tropis, kemudian menyebar ke
daerah tropis lainnya termasuk Indonesia. Ginseng jawa (Talinum paniculatum)
dapat disebut juga Flameflower, Jewels of Opar, tu ren shen dan lebih dikenal oleh
masyarakat Jawa dengan nama som jawa, kolesom jawa atau ginseng jawa (Santa
dan Prajogo, 1999). Tanaman ini merupakan tanaman herba yang biasanya
digunakan masyarakat Indonesia sebagai tanaman hias, tanaman obat, dan sebagai
produk olahan makanan. Secara umum, daun ginseng jawa memiliki kandungan zat
kimia, seperti saponin, alkaloid, tannin, flavonoid, dan senyawa lain yang secara
fisiologis dapat melancarkan sirkulasi darah pada sistem saraf. Selain itu, daun
ginseng jawa mengandung provitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mineral penting lainnya. Kandungan flavonoid yang terdapat dalam daun ginseng
inilah yang dapat digunakan sebagai sumber antioksidan (Lestario et al., 2009).
Meskipun beberapa masyarakat telah menggunakan daun ginseng jawa sebagai
bahan olahan makanan maupun tanaman obat, seperti obat bisul, bengkak,
meningkatkan kebugaran tubuh, dan sebagai tonikum, pengetahuan masyarakat
mengenai khasiat daun ginseng jawa masih rendah. Selain itu, keberadaan tanaman
tersebut masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat sehingga menurunkan
daya tarik masyarakat untuk mengembangkan produk olahan lainnya yang berasal
dari daun ginseng jawa.
Pengembangan inovasi dan kreatifitas masa kini menghasilkan jenis–jenis
minuman yang bervariasi. Salah satu minuman yang dapat divariasi, baik dari segi
rasa maupun ragamnya adalah teh. Salah satu variasi teh yang jarang diketahui oleh
masyarakat adalah teh yang berasal dari fermentasi kultur simbiotik campuran
antara bakteri dan kapang (ragi) atau lebih dikenal dengan istilah SCOBY
(Symbiotic Culture of Bactery and Yeast) ke dalam teh yang akan memberikan
khasiat bagi kesehatan tubuh (Dewi, 2013). Teh hasil fermentasi yang disebut
dengan teh kombucha merupakan salah satu produk minuman yang memiliki cita
rasa dan aroma yang khas. Tidak hanya mengandung nilai gizi yang baik, tetapi
juga memiliki dampak positif terhadap fungsi fisiologis tubuh.
Kombucha merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi yang
terdiri dari larutan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha yang
disebut SCOBY (Symbiotic Culture of Bactery and Yeast) (Dewi, 2013). Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kombucha merupakan inovasi sebagai produk minuman fermentasi yang memiliki
keistimewaan dibanding jenis produk minuman seduh lainnya karena
menghasilkan vitamin, asam organik, dan senyawa yang berfungsi sebagai
antibiotik dengan adanya penambahan gula dan simbiosis antara khamir (yeast) dan
bakteri asam asetat pada seduhan daun ginseng jawa sehingga proses fermentasi
dapat berlangsung. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui
kandungan yang terdapat dalam kombucha dengan variasi bahan dasar berupa daun
tinggi fenol seperti daun teh, daun sirih hijau, daun kopi, daun salam, daun jambu
(Wistiana dan Zubaidah, 2015), daun sirsak (Falahuddin et al., 2017), dan lain
sebagainya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Susilowati (2013), proses
fermentasi teh kombucha dipengaruhi oleh lama waktu fermentasi, jenis teh yang
digunakan, dan penambahan starter kedalam media teh yang akan difermentasi
sehingga menyebabkan perubahan pada karakteristik kimiawinya. Akan tetapi,
pembuatan teh kombucha dengan bahan baku daun ginseng jawa belum pernah
dilakukan sebelumnya. Masyarakat belum banyak mengenal teh fermentasi dari
daun ginseng jawa, untuk itu produk kombucha dari bahan daun ginseng jawa
merupakan inovasi baru sebagai produk minuman fermentasi. Selain itu, waktu
fermentasi yang semakin lama akan menyebabkan pembentukan komposisi teh
kombucha yang lebih baik karena adanya akumulasi dari asam-asam organik,
vitamin, antibiotik, dan zat-zat lain yang bermanfaat bagi tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap Aktivitas
Antioksidan dan Karakteristik Fisik Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
(Talinum paniculatum Gaertn.)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian eksperimen ini dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh lama waktu fermentasi terhadap aktivitas antioksidan dan
karakteristik fisik teh kombucha daun ginseng jawa (T. paniculatum)?
2. Berapa aktivitas antioksidan teh kombucha daun ginseng jawa (T. paniculatum)
pada masing–masing perlakuan lama waktu fermentasi?
3. Perlakuan lama waktu fermentasi mana yang menunjukkan aktivitas
antioksidan tertinggi pada teh kombucha daun ginseng jawa (T. paniculatum)?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap aktivitas antioksidan
dan karakteristik fisik teh kombucha daun ginseng jawa (T. paniculatum).
2. Mengetahui aktivitas antioksidan teh kombucha daun ginseng jawa (T.
paniculatum) pada masing–masing perlakuan lama waktu fermentasi.
3. Mengetahui lama waktu fermentasi mana yang menunjukkan aktivitas
antioksidan tertinggi pada teh kombucha daun ginseng jawa (T. paniculatum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan
praktis sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
penelitian yang relevan selanjutnya dan dapat memberikan tambahan
pengetahuan di bidang biologi murni.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis bagi :
a. Bagi Peneliti
Mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap aktivitas
antioksidan dan karakteristik fisik teh kombucha daun ginseng jawa (T.
paniculatum).
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan kepada masyarakat yang gemar mengonsumsi minuman
fermentasi, sehingga dapat merasakan khasiat dan inovasi baru jenis teh
kombucha dari daun ginseng jawa (T. paniculatum) untuk menjaga
kesehatan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
c. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk
memperluas pengetahuan guru dan peserta didik mengenai inovasi dari
produk Bioteknologi Konvensional yang dapat disampaikan melalui
pembelajaran biologi kelas XII pada materi Bioteknologi dengan
memanfaatkan mikroorganisme dalam pembuatan produk minuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori yang Terkait
1. Kombucha
a. Deskripsi Kombucha
Kombucha merupakan salah satu minuman tradisional hasil fermentasi
dari larutan teh dan gula sebagai substrat dalam proses fermentasi dan kultur
kombucha sebagai starter fermentasi yang memiliki aroma dan rasa yang
khas. Cita rasa asam yang dimiliki oleh teh kombucha berasal dari asam-
asam organik yang dihasilkan selama proses fermentasi berlangsung
(Jayabalan dkk., 2007).
Teh kombucha pertama kali dikonsumsi oleh masyarakat China dan
lebih dikenal dengan sebutan jamur teh manchuria (manchurian tea
mashroom). Sedangkan masyarakat Indonesia mulai mengenal teh
kombucha sejak tahun 1930 yang popular dengan julukan teh kombu. Teh
kombucha dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan karena mengandung
berbagai mineral, vitamin, asam-asam organik, dan beberapa senyawa yang
berfungsi sebagai antibiotik (Naland, 2008).
Simbiosis antara Acetobacter xylinum dan Saccharomyces serevisiae
akan menghasilkan asam organik dan alkohol yang menghalangi
pertumbuhan mikroorganisme asing. Asam organik terbentuk karena
mikroorganisme terus beraktivitas sampai zat gula di dalam larutan habis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Proses pembentukan asam organik inilah yang menyebabkan kombucha
memiliki cita rasa asam. Kadar alkohol yang terdapat di dalam kombucha
berkisar antara 0,5–1% yang memenuhi persyaratan sebagai minuman hasil
fermentasi yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat (Herwin dkk., 2013).
Menurut Suhardini dan Zubaidah (2016), teh kombucha dapat
menghasilkan asam organik yang terdiri dari asam glukuronat, asam asetat,
asam laktat, asam folat, asam amino (methionine, leusin, isoleusin, lisin dan
valin), vitamin B kompleks, riboflavin, alkohol, serta enzim dan produk
lainnya. Riboflavin diperlukan tubuh untuk memproses asam amino, lemak
dan karbohidrat sehingga menghasilkan energi ATP yang berperan sebagai
antioksidan dalam tubuh. Selain itu, teh kombucha dikenal sebagai
minuman yang memiliki kandungan antioksidan. Aktivitas antioksidan
dalam teh kombucha akan meningkat karena adanya fenolik bebas yang
dihasilkan selama proses fermentasi, sehingga semakin tinggi kadar fenolik
yang dihasilkan maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Menurut
Novar (1996), kandungan nutrisi yang terdapat dalam teh kombucha
disajikan dalam tabel 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel 2.1. Kandungan Zat Nutrisi Teh Kombucha
Kandungan Zat Nutrisi Komposisi per 120 ml Suspensi
Kombucha
Total karbohidrat (g) 8
Gula (g) 8
Vitamin C (mg) 0,1152
Niasin (mg) 0,6420
Asam folat (mg) 0,2794
Riboflavin (mg) 1,1594
Sumber : Novar (1996)
b. SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast)
Pembuatan teh kombucha melalui proses fermentasi yang melibatkan
agen pelaku fermentasi yang terdiri dari berbagai mikroorganisme. Gula
yang larut dalam teh menjadi sumber karbon bagi mikroorganisme selama
fermentasi. Chen dan Liu (2000), mengatakan bahwa teh kombucha terdiri
dari dua bagian yaitu lapisan selulosa yang mengapung dibagian permukaan
dan larutan kombucha.
Gambar 2.1. Lapisan selulosa dan larutan kombucha
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Lapisan selulosa
Larutan kombucha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Lapisan selulosa (nata) yang berada dipermukaan larutan kombucha
tersebut disebut SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Secara
fisik, lapisan SCOBY menyerupai lembaran gelatin (gel) berwarna putih
dengan ketebalan 0,3–1,2 cm dan terbungkus selaput liat. Sifatnya yang
seperti gel menyebabkan bentuk dari SCOBY akan mengikuti bentuk wadah
tempat pembiakannnya. SCOBY terbentuk dari simbiosis antara bakteri dan
khamir (Ardheniati dkk., 2009).
Mikroorganisme pembentuk lapisan SCOBY pada teh kombucha terdiri
dari khamir dan bakteri. Simbiosis kultur kombucha antara lain Acetobacter
xylinum dan beberapa jenis khamir (jamur) yang termasuk dalam golongan
ragi (yeast) seperti Brettanomyces, Zyhosaccharomyces, dan
Saccharomyces (Wistiana dan Zubaidah, 2015).
Mikroorganisme yang terdapat pada SCOBY dapat dilihat pada tabel
2.2.
Gambar 2.2. Lapisan SCOBY
Sumber : Dokumentasi Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 2.2. Jenis Mikroorganisme yang Terdapat pada Kombucha
Khamir Bakteri
Saccharomyces cerevisiae Acetobacter xylinum
Zygosaccharomyces bailii Acetobacter xylinoids
Schizosaccharomyces pombe Acetobacter aceti
Saccharomyces ludwigii Acetobacter pasterianus
Zygosaccharomyces rouxii Allobacullum sp.
Torulaspora delbrueckii Bifidobacterium sp.
Torulaspora sp. Bacterium gluconicum
Brettanomyces bruxellensis Enterococcus sp.
Bretanomyces lambicius Gluconobacter oxydans
Bretanomyces custersii Lactobacillus sp.
Candida sp. Lactococcus sp.
Pichia membranaefaciens Leuconostoc sp.
Kloeckera apiculata Propionibacterium sp.
Sumber : Battikh dkk. (2011)
Dalam aktivitas fermentasi bakteri akan bersama-sama bersimbiosis
dengan ragi untuk melakukan proses yang signifikan dalam pembuatan teh
kombucha dengan memproduksi zat-zat yang berguna bagi tubuh.
Komponen mayor yang dihasilkan selama proses fermentasi meliputi asam
asetat, etanol, dan asam glukoronat, sedangkan komponen minor meliputi
asam laktat, asam fenolat, vitamin B, dan enzim (Suhardini dan Zubaidah,
2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Proses Fermentasi Kombucha
Fermentasi kombucha meliputi dua proses tahapan yaitu fermentasi
alkohol dan fermentasi asam asetat.
1) Fermentasi Alkohol
Glukosa
2 Asam Piruvat
2 Etanol
2 Asetaldehida
Gli
ko
lisi
s
2 ADP + 2 Pi
2 ATP
2 NAD+
2 NADH + 2H
2 NAD+
2 NADH + 2H
2CO2 Piruvat
dekarboksilas
e
Alkohol
dehidrogenas
e
Gambar 2.3. Jalur Fermentasi Alkohol
Sumber : Campbel dkk. (2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan Gambar 2.3 fermentasi alkohol terjadi ketika sukrosa
dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan enzim sukrase
yang terdapat dalam sel khamir (yeast) Saccharomyces cereviceae.
Glukosa kemudian didegradasi melalui tahap glikolisis menjadi 2 asam
piruvat dan reaksi pembentukan ATP. NAD+ berperan sebagai agen
pengoksidasi dalam proses glikolisis. Asam piruvat akan diubah
menjadi etanol melalui dua tahap. Pertama, melepaskan karbon dioksida
dari piruvat yang diubah menjadi asetaldehida berkarbon dua oleh
enzim piruvat dekarboksilase. Kedua, asetildehid direduksi oleh NADH
menjadi etanol dengan bantuan enzim alkohol dehydrogenase. Reduksi
ini meregenerasi suplai NAD+ yang akan digunakan dalam proses
glikolisis selanjutnya (Campbell dkk., 2010).
2) Fermentasi Asam Asetat
Etanol yang dihasilkan dalam fermentasi alkohol digunakan oleh
bakteri asam asetat (BAA) untuk diubah menjadi asam asetat secara
aerob. Bakteri yang berperan antara lain Acetobacter sp. dan
Gluconobacter sp. (Effendi, 2002). Proses fermentasi untuk
menghasilkan asam asetat melalui beberapa tahapan. Pertama, etanol
diubah menjadi asetaldehid oleh enzim alkohol dehydrogenase.
Asetaldehid dioksidasi menjadi asetil-koenzim A (KoA) oleh enzim
aldehid dehydrogenase. Selanjutnya asetil KoA diubah menjadi asetil
fosfat dengan bantuan enzim fosfotransastilase dan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
defosforilasi menjadi asam asetat oleh enzim asetat kinase (Mehta dkk.,
2012). Secara bersamaan kultur kombucha akan memproduksi berbagai
asam organik lainnya seperti asam glukonat, asam laktat, asam folat,
dan asam amino (Suhardini dan Zubaidah, 2016)
Etanol
Asetaldehid
Asetil Fosfat
NAD+
NADH
Aldehid
dehidrogenase
Asetil KoA
Fosfotransase
tilase
Asetil Asetat
Alkohol
dehidrogenase
Asetat kinase
NAD+
NADH
ADP
ATP
Gambar 2.4. Jalur Fermentasi Asam Asetat Sumber : Mehta dkk. (2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Simbiosis antara khamir dan bakteri memiliki peran masing-masing
dalam proses fermentasi. Setelah beberapa hari melakukan aktivitas
metaboliknya, koloni khamir dan bakteri akan berkumpul dalam cairan
tersebut pada selulosa yang terbentuk berupa lapisan kenyal berwarna
putih. Lapisan ini merupakan agen yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembentukan kombucha selanjutnya (Dewi, 2013).
d. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Fermentasi Kombucha
Terdapat tiga faktor penting yang memengaruhi proses fermentasi
kombucha menurut Naland (2008) :
1) Koloni jamur-bakteri (SCOBY) yang berperan dalam terbentuknya teh
kombucha.
2) Larutan teh bergula sebagai sumber energi atau makanan bagi
mikroorganisme.
3) Kondisi lingkungan yang sesuai bagi mikroorganisme selama
fermentasi.
Pertumbuhan mikroorganisme dalam proses fermentasi dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti suplai nutrisi, temperatur, waktu, pH, aktivitas
air, dan senyawa penghambat pertumbuhan, (Dinata, 2012).
1) Suplai Nutrisi (Zat Gizi)
Komponen kimiawi yang terdapat dalam suatu bahan makanan
menentukan jumlah zat gizi yang penting untuk perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mikroorganisme yang dominan dalam bahan makanan tersebut.
Mikroorganisme membutuhkan suplai makanan sebagai sumber energi
dan menyediakan unsur kimia dasar untuk pertumbuhan sel. Karbon dan
sumber energi untuk hampir semua organisme dapat diperoleh dari jenis
gula kabohidrat sederhana seperti glukosa (Dinata, 2012).
2) Temperatur
Temperatur merupakan faktor lingkungan yang memengaruhi
kehidupan dan pertumbuhan organisme. Apabila temperatur naik, maka
kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya,
apabila temperatur turun, kecepatan metabolisme akan turun dan
pertumbuhan diperlambat. Perubahan temperatur naik atau turun dapat
menyebabkan tingkat pertumbuhan dapat terhenti, komponen sel
menjadi tidak aktif dan sel-sel dapat mati (Dinata, 2012).
Suhu ideal yang digunakan selama fermentasi kombucha berkisar
antara 27˚C–30˚C. Aktivitas pertumbuhan dan metabolisme
mikroorganisme yang terdapat pada kombucha akan tumbuh optimal
pada suhu tersebut. Pada suhu 25˚C energi aktivasi yang dibutuhkan
untuk kerja enzim lebih tinggi sehingga aktivitas mikroorganisme dalam
membentuk asam asetat terhambat. Sedangkan pada suhu >30˚C akan
terjadi inaktivasi enzim karena sebagian protein-enzim mengalami
denaturasi dan mengurangi produksi asam asetat (Adiwati dkk., 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Waktu
Proses pematangan kombucha berkisar antara 8-12 hari. Pada
rentan waktu tersebut, kombucha sudah terasa nikmat. Apabila
fermentasi berlangsung kurang dari 8 hari maka kenikmatan kombucha
belum terasa, sedangkan jika proses fermentasi berlangsung melebihi 12
hari, kombucha terasa sangat asam (Dewi, 2013). Mengonsumsi
kombucha yang difermentasi terlalu lama dapat membahayakan tubuh
karena kandungan asam asetat yang terlalu tinggi dalam kombucha
dapat menyebabkan asidosis (Suhardini dan Zubaidah, 2016).
4) Nilai pH
Setiap organisme memiliki kisaran nilai pH yang memungkinkan
terjadinya pertumbuhan. Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh
pada kisaran pH 6,0–8,0 dan nilai pH diluar kisaran 2,0 dan 10,0 bersifat
merusak. Beberapa mikroorganisme seperti ragi dan bakteri asam laktat
tumbuh dengan baik pada kisaran nilai pH 3,0–6,0 (Dinata, 2012).
5) Aktivitas Air
Mikroorganisme membutuhkan air yang berperan dalam reaksi
metabolik dalam sel dan merupakan alat pengangkut zat-zat gizi atau
bahan limbah ke dalam dan ke luar sel. Kegiatan ini memerlukan air
dalam bentuk cair. Apabila air tersebut mengalami kristalisasi maka air
tersebut tidak dapat digunakan oleh mikroorganisme (Dinata, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
6) Senyawa Penghambat
Beberapa zat kimia memiliki sifat yang dapat menghambat
pertumbuhan dan membunuh mikroorganisme. Bahan kimia yang
bersifat bakteriostatik atau fungistatik adalah bahan kimia yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri atau kapang, sedangkan bakterisidal
atau fungisidal adalah bahan kimia yang dapat membunuh bakteri atau
kapang (Dinata, 2012).
2. Tanaman Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.)
a. Klasifikasi dan Nama Lokal Ginseng Jawa
Tanaman ginseng jawa berasal dari kawasan tengah dan selatan benua
Amerika serta daerah Afrika bagian selatan, kemudian menyebar ke daerah
tropis lainnya termasuk Indonesia. Sebutan lain untuk tanaman ginseng
jawa di Inggris adalah panicled flameflower root, ewels of opar, sedangkan
di China disebut tu ren shen. Tanaman ginseng jawa lebih dikenal oleh
masyarakat Jawa dengan nama som jawa, kolesom jawa atau ginseng jawa.
Tanaman ini merupakan tanaman herba yang biasanya digunakan
masyarakat Indonesia sebagai tanaman hias, tanaman obat, dan sebagai
produk olahan makanan. Ginseng jawa dapat diklasifikasikan menurut
sistem Cronquist (6) sebagai berikut (Santa dan Prajogo, 1999) :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Anak-kelas : Caryophyllidae
Bangsa : Caryophyllales
Suku : Portulacaceae
Marga : Talinum
Jenis : Talinum paniculatum Gaertn.
b. Morfologi Ginseng Jawa
Ginseng jawa merupakan tanaman herba tahunan dengan tinggi berkisar
antara 0,3–0,8 m. Berdasarkan morfologinya, tanaman ginseng jawa
memiliki batang bulat sukulen, daun tersebar bersilang berhadapan dengan
bentuk bulat telur terbalik berukuran 3–10 x 1,5–5 cm, pangkal daun
runcing dengan ujung membulat dan tumpul. Pertulangan daun ginseng
jawa menyirip dan berwarna hijau pucat. Permukaan daun lembut dan licin,
Gambar 2.5. Tanaman T. paniculatum
Sumber : dokumentasi pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
agak berdaging dengan bagian atas berwarna hijau terang, licin, dan gundul,
sedangkan permukaan bagian bawah berwarna hijau muda. Ginseng jawa
memiliki akar tunggang berwarna cokelat (Muhallilin, 2012).
Tanaman ginseng jawa memiliki bunga majemuk berbentuk anak
payung menggarpu, berbunga banyak, dan cabang pada bagian ujungnya
bercabang lagi menggarpu. Bunga berukuran kecil (3-4 mm) dengan
mahkota berwarna merah muda–ungu berjumlah 5 helai, berbentuk oval.
Daun kelopak berjumlah 2 helai yang lepas dan berwarna ungu dengan
bentuk bulat telur dan panjang sekitar 2 mm. Tangkai bunga ginseng jawa
langsing. Bunga biasanya membuka sebelum tengah hari. Benang sari
berjumlah 5-15, sedangkan tangkai putik bercabang 3. Buah berbentuk bola
atau agak kotak berwarna merah kecoklatan berdiameter 3 mm dengan biji
kecil berbentuk pipih membundar berdiameter 0,7-1 mm berwarna hitam
mengilat (Santa dan Prajogo, 1999).
c. Manfaat dan Kandungan Fitokimia Ginseng Jawa
Selain digunakan sebagai bahan olahan makanan, tanaman ginseng jawa
biasa digunakan sebagai obat. Bagian yang biasa digunakan sebagai obat
yaitu daun dan akar. Bagian daun ginseng jawa dapat digunakan sebagai
obat bisul, obat bengkak, meningkatkan produksi ASI dan meningkatkan
nafsu makan. Pada bagian akar ginseng jawa biasa digunakan sebagai
tonikum, meningkatkan kebugaran tubuh, menghilangkan lelah, obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
keringat dingin, pusing, batuk dahak, radang paru-paru, diare, haid tidak
teratur, dan keputihan (Santa dan Prajogo, 1999).
Tanaman ginseng jawa memiliki kandungan zat kimia seperti alkaloid,
saponin, steroid, fenol, flavonoid, terpenoid, dan tannin (Liliwieianis dkk.,
2011). Senyawa alkaloid dapat memiliki manfaat sebagai kemoterapeutika,
antiparasit, antimalaria, dan anticacing (Sirait, 2007). Menurut Hanani
(2015), senyawa saponin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker,
mengikat kolesterol, dan bersifat antibiotik. Flavonoid memiliki fungsi
sebagai antibakteri, antiinflamasi, antialergi, menurunkan kadar kolesterol,
antioksidan, dan aktivitas vasodilatasi. Tannin memiliki aktivitas biologis
sebagai pengkhelat ion logam, agen penggumpal protein, antidiare,
menghentikan pendarahan, mencegah peradangan, dan antiseptik.
Senyawa fenolik yang terdapat dalam tanaman ginseng jawa merupakan
senyawa yang penting dan berperan sebagai antioksidan alami. Senyawa
antioksidan fenolik dapat berperan sebagai pereduksi, penangkap radikal
bebas, pengkelat logam, dan peredam terbentuknya oksigen singlet. Selain
itu, daun ginseng jawa mengandung provitamin A yang tinggi, serat, dan
beragam mineral lainnya (Lestario dkk., 2009). Menurut Setyani dkk.
(2016) skrining fitokimia dari daun ginseng menunjukkan bahwa ekstrak
daun ginseng jawa mengandung senyawa flavonoid, saponin, tannin,
alkaloid dan kuinon yang disajikan dalam tabel 2.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tabel 2.3. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Ginseng Jawa
Golongan
Senyawa Pereaksi Hasil Positif
Ekstrak Daun Ginseng
Jawa
Flavonoid Serbuk Mg + HCl p
+ amil alkohol
Larutan berwarna pada
lapisan amyl alkohl,
warna merah, kuning,
jingga.
(+)
Warna merah pada
lapisan amyl alkohol
Alkaloid HCl + Dragendorff/
Mayer Endapan merah/putih
(+)
Endapan merah (reagen
Dragendorf)
(+)
Endapan putih (reagen
Mayer)
Saponin Dikocok + HCl 2N Busa stabil (+)
Busa stabil
Tannin FeCl3 1% Warna biru kehitaman (+)
Biru kehitaman
Kuinon NaOH 1N Warna Merah (+)
Warna merah
Sumber : Setyani dkk. (2016)
3. Antioksidan
Dalam pengertian biologi, antioksidan merupakan senyawa yang dapat
menangkal atau menghambat dampak negatif dari oksidan yang terdapat di
dalam tubuh. Sedangkan secara kimiawi, antioksidan adalah senyawa reduktan
atau pemberi elektron (electron donor). Antioksidan akan mendonorkan satu
elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan dengan mengikat senyawa
oksidan, baik yang berbentuk radikal bebas atau molekul lain yang sangat
reaktif dan bersifat sebagai oksidator. Dengan kata lain, antioksidan memiliki
kemampuan untuk menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mencegah terbentuknya radikal, sehingga dapat menghambat kerusakan sel
dalam tubuh (Winarsi, 2007).
Antioksidan dibedakan menjadi antioksidan enzimatis (larut dalam
lemak) dan antioksidan non-enzimatis (larut dalam air). Antioksidan non-
enzimatis dapat ditemukan dalam sayuran dan buah–buahan karena memiliki
komponen yang bersifat antioksidan seperti vitamin C, E, β-karoten, flavonoid,
isoflavon, flavon, antosianin, katekin, isokatekin, dan asam lipoat yang dapat
melindungi sel dari kerusakan oksidatif dengan mencegah terjadinya reaksi
berantai yang disebabkan oleh radikal bebas (Winarsi, 2007).
Berfungsinya sistem imunitas di dalam tubuh dipengaruhi oleh
keseimbangan antara senyawa oksidan dan antioksidan. Kerusakan oksidatif
terjadi karena rendahnya senyawa antioksidan yang terdapat di dalam tubuh
sehingga tidak dapat mengimbangi reaktivitas senyawa oksidan. Oksidan
merupakan senyawa penerima elektron (electron acceptor) yaitu senyawa yang
dapat menarik elektron (Ramadhan, 2015), sedangkan radikal bebas merupakan
atom atau molekul yang memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan
(unpaired electron) sehingga molekul tersebut tidak stabil. Elektron yang tidak
memiliki pasangan cenderung akan menarik elektron dari senyawa lain dan
akan membentuk suatu senyawa radikal bebas baru yang lebih reaktif.
Meningkatnya reaktivitas dari senyawa radikal bebas tersebut menyebabkan
senyawa radikal bebas menjadi lebih mudah untuk menyerang sel di dalam
tubuh (Uppu dkk., 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode radikal
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) karena tergolong sederhana, cepat,
mudah dilakukan, dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Aktivitas
antioksidan diukur berdasarkan kemampuan untuk menangkap radikal DPPH.
Keberadaan antioksidan akan menetralisir radikal DPPH dengan
menyumbangkan elektron kepada DPPH. Warna DPPH akan berubah dari ungu
menjadi kuning seiring penambahan antioksidan saat elektron tunggal pada
DPPH berpasangan dengan hidrogen dari antioksidan. Penghilangan warna
sebanding dengan jumlah elektron yang diambil oleh DPPH sehingga dapat
diukur secara spektrofotometri (Jaya dkk., 2012).
Menurut klasifikasi Wulansari dan Chairul (2011); Saefudin dkk.
(2013); dan Dwiputri (2018), tinggi rendahnya aktivitas antioksidan diketahui
berdasarkan persentase peredaman radikal bebas DPPH yang dapat
dikategorikan pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Persentase Peredaman Radikal Bebas DPPH
Persentase Kategori
>90% Sangat Tinggi
50% – 90% Tinggi
20% – 50% Sedang
<20% Rendah
0% Tidak ada aktivitas antioksidan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut merupakan penelitian relevan yang dijadikan acuan dalam
melaksanakan penelitian ini :
Tabel 2.5. Penelitian yang Relevan
No Referensi Judul Hasil
1 Suhardini dan
Zubaidah, 2016
Studi Aktivitas
Antioksidan Kombucha
dari Berbagai Jenis
Daun Selama
Fermentasi
Berdasarkan hasil penelitian,
perlakuan terbaik didapatkan
pada kombucha daun teh
(0,23%) dengan lama
fermentasi 8 hari. Aktvitas
antioksidan yang diperoleh
sebesar 92,97%, total asam
0,09%, pH 2,84, total fenol
303,05 µg/ml GAE, total gula
2,86%, dan ketebalan nata
0,45 mm.
2 Wistiana dan
Zubaidah, 2015
Karakteristik Kimiawi
dan Mikrobiologis
Kombucha dari
Berbagai Daun Tinggi
Fenol Selama
Fermentasi
Hasil penelitian menunjukkan
tingkat kesukaan panelis
terhadap rasa, paling tinggi
adalah kombucha yang terbuat
dari daun teh dengan nilai
5.50, sedangkan untuk aroma,
tingkat kesukaan paling tinggi
adalah kombucha yang terbuat
dari daun salam dengan nilai
5.00, dan tingkat kesukaan
warna yang paling tinggi
adalah kombucha yang terbuat
dari daun kopi dengan nilai
5.15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
No Referensi Judul Hasil
3
Hassmy,
Abidjulu, dan
Yudistira, 2017
Analisis Aktivitas
Antioksidan pada Teh
Hijau Kombucha
Berdasarkan Waktu
Fermentasi yang
Optimal
Berdasarkan hasil penelitian,
menunjukkan bahwa
fermentasi di hari ke-1 sampai
hari ke-5 teh hijau kombucha
memiliki aktivitas antioksidan
yang optimal dengan
presentase nilai rata – rata
penangkapan radikal DPPH
sebesar 90.835 pada hari ke-1,
90.631 pada hari ke-3, dan
91.853 pada hari ke-5.
Kemudian aktivitas
antioksidan mengalami
penurunan ketika memasuki
hari ke-15.
Pada penelitian yang akan dilakukan, teh kombucha dibuat menggunakan
bahan baku daun ginseng jawa dengan melihat pengaruh perbedaan lama waktu
fermentasi yaitu 4 hari, 8 hari, 12 hari, dan 16 hari, serta kontrol (0 hari) terhadap
aktivitas antioksidan yang di uji menggunakan metode radikal DPPH (1,1-
diphenyl-2-picrylhydrazyl) dan karakteristik fisik dengan uji organoleptik
menggunakan skala hedonik meliputi rasa, aroma, dan warna dari teh kombucha
daun ginseng jawa. Analisis data yang dilakukan meliputi data parametrik, yaitu
aktivitas antioksidan diuji menggunakan uji Korelasi, Regresi, dan LSD, sedangkan
data non parametrik, yaitu organoleptik diuji menggunakan uji Kruskal Wallis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Kerangka Berpikir
Maraknya penyakit degeneratif yang diderita oleh masyarakat saat ini sebagian
besar ditimbulkan karena aktivitas manusia yang berdampak negatif bagi
kesehatan. Rutinitas sehari–hari yang dilakukan oleh manusia tidak dapat terhindar
dari adanya radikal bebas, seperti asap rokok, asap kendaraan, pencemaran
lingkungan dan lain sebagainya. Radikal bebas terbentuk karena adanya reaksi
oksidasi berlebihan yang terjadi di dalam tubuh. Padahal, reaksi oksidasi terjadi
setiap saat, bahkan ketika melakukan respirasi maka reaksi oksidasipun akan
terjadi. Reaksi radikal bebas tersebut dapat dihambat oleh senyawa antioksidan
yang terdapat di dalam tubuh. Komponen antioksidan dapat diperoleh secara
melimpah dari berbagai jenis sayuran dan buah–buahan yang memiliki kandungan
senyawa antioksidan.
Tanaman ginseng jawa (T. paniculatum) merupakan tanaman herba yang
digunakan masyarakat tradisional Indonesia sebagai tanaman obat dan biasa
diproduksi sebagai bahan olahan makanan. Bagian tanaman yang dapat digunakan
sebagai obat adalah akar dan daun karena memiliki khasiat baik bagi kesehatan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki kandungan zat
kimia yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Salah satu senyawa bioaktif
yang terdapat pada bagian daun tanaman ginseng jawa adalah flavonoid yang
memiliki fungsi sebagai antioksidan (Lestario dkk., 2009).
Pengetahuan masyarakat mengenai khasiat daun ginseng jawa sebagai tanaman
obat masih sangat rendah, sehingga menurunkan minat dan daya tarik masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
untuk mengonsumsi tanaman tersebut. Sebagian masyarakat hanya memanfaatkan
daun ginseng jawa sebagai bahan produk olahan makanan saja, akan tetapi
pengembangan inovasi dan kreatifitas akan menghasilkan produk baru yang
menarik minat masyarakat. Daun ginseng jawa dapat diinovasi menjadi salah satu
produk dari variasi teh yang berasal dari fermentasi kultur simbiotik campuran
antara bakteri dan khamir.
Teh hasil fermentasi yang disebut sebagai teh kombucha merupakan salah satu
produk minuman yang memiliki cita rasa dan aroma yang khas, mengandung nilai
gizi yang baik, dan memiliki dampak positif terhadap fungsi fisiologis tubuh.
Produk kombucha memiliki keistimewaan dibanding jenis produk minuman seduh
lainnya karena adanya penambahan gula dan simbiosis antara khamir (yeast) dan
bakteri asam asetat atau SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai kultur kombucha pada seduhan daun
ginseng jawa sehingga proses fermentasi dapat berlangsung.
Setelah pembuatan teh kombucha daun ginseng jawa, peneliti akan menguji
aktvitas antioksidan dan karakteristik fisik dari teh kombucha daun ginseng jawa
tersebut. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dirangkum pada
bagan 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Perlakuan perbedaan lama waktu fermentasi memengaruhi aktivitas
antioksidan dan karakteristik fisik teh kombucha daun ginseng jawa.
2. Aktivitas antioksidan akan meningkat semakin lama waktu fermentasi dengan
persentase 50% - 90%.
3. Aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukkan pada perlakuan lama waktu
fermentasi 12 hari.
Aktivitas manusia tidak dapat terhindar dari adanya radikal bebas yang dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif mematikan.
Antioksidan merupakan salah satu
senyawa yang dapat menangkal
radikal bebas.
Daun ginseng jawa mengandung
senyawa flavonoid yang berfungsi
sebagai antioksidan.
Daun ginseng jawa diinovasi
menjadi salah satu produk
minuman yaitu teh kombucha
untuk meningkatkan nilai gizi dan
cita rasa
Teh kombucha daun ginseng jawa
difermentasi selama 4 hari, 8 hari,
12 hari, dan 16 hari.
Uji aktivitas antioksidan dan
karakteristik fisik dari teh
kombucha daun ginseng jawa.
Gambar 2.6. Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium
dengan menggunakan percobaan lama waktu fermentasi terhadap aktivitas
antioksidan dan karakteristik fisik teh kombucha yang berasal dari daun ginseng
jawa. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yaitu rancangan yang sama (homogen) untuk memberikan
pengaruh terhadap hal yang diamati. Rancangan penelitian eksperimen ini
menggunakan satu faktor yaitu lama waktu fermentasi dengan 1 kelompok kontrol
dan 4 kelompok perlakuan yang masing–masing diulang sebanyak 3 kali
pengulangan.
Tabel 3.1 Tata Letak Penyimpanan Kombucha
B3 A2 A1
E1` B2 D2
C1 D3 E2
E3 C3 D1
B1 C2 A3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Keterangan :
A : Kontrol (lama waktu fermentasi 0 hari)
B : Lama waktu fermentasi 4 hari
C : Lama waktu fermentasi 8 hari
D : Lama waktu fermentasi 12 hari
E : Lama waktu fermentasi 16 hari
1,2, dan 3 : Pengulangan
Penelitian ini menguji 4 taraf lama waktu fermentasi teh kombucha daun
ginseng jawa terhadap aktivitas antioksidan dan karakteristik fisik melalui uji
organoleptik meliputi kondisi rasa, aroma, dan warna.
Terdapat beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya
variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yang digunakan adalah lama waktu fermentasi teh
kombucha daun ginseng jawa. Rincian perlakuan pada penelitian disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Perlakuan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
(T. paniculatum)
No Kelompok Uji Waktu Fermentasi
1 Kontrol (Kode A) 0 hari
2 Perlakuan 1 (Kode B) 4 hari
3 Perlakuan 2 (Kode C) 8 hari
4 Perlakuan 3 (Kode D) 12 hari
5 Perlakuan 4 (Kode E) 16 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Variabel Terikat
Variabel terikat yang digunakan meliputi :
a. Aktivitas antioksidan yang terbentuk pada masing – masing perlakuan
waktu fermentasi
b. Karakteristik fisik berupa uji organoleptik yang terdiri atas rasa, aroma,
dan warna.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah konsentrasi gula 25 g untuk
setiap perlakuan, konsentrasi teh kombucha daun ginseng jawa 1,2%, SCOBY
(Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) dengan diameter ±8 cm, starter teh
kombucha sebanyak 12,5 ml, larutan cuka apel sebanyak 19 ml, seduhan teh
daun ginseng jawa dengan pH awal 4, serta wadah fermentasi berupa gelas
kaca dengan volume maksimal 300 ml.
B. Batasan Penelitian
Agar masalah dalam penelitian ini terarah, maka disusun batasan masalah
sebagai berikut :
1. Tanaman Ginseng Jawa (T. paniculatum)
Tanaman ginseng jawa diperoleh di Desa Pakel Rejo RT 08 RW 02,
Sorosutan, Yogyakarta. Bagian tanaman ginseng jawa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pada bagian daun. Daun yang diambil mulai dari daun ke-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3 sampai daun ke-5 dari pangkal. Kemudian daun dipisahkan dari rantingnya.
Menurut Elisya dkk. (2014), kandungan zat aktif pada daun yang berada
dipangkal sudah terlalu tua sehingga sudah mulai rusak dan kadarnya
berkurang, sedangkan kandungan zat aktif yang terdapaat pada daun yang
terlalu muda belum terbentuk.
2. Starter Teh Kombucha
Kultur starter yang digunakan adalah starter teh kombucha dan SCOBY
dengan diameter ±8 cm yang diperoleh dari Martani Organik, Lembaga Koalisi
Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Kalasan, Yogyakarta.
3. Parameter yang Diukur
a. Aktivitas Antioksidan
Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode radikal DPPH (1,1-
diphenyl-2-picrylhydrazyl) yang diukur berdasarkan kemampuannya dalam
menangkap radikal DPPH. Keberadaan antioksidan akan menetralisasi
radikal DPPH dengan menyumbangkan elektron kepada DPPH,
menghasilkan perubahan warna dari ungu menjadi kuning. Penghilangan
warna akan sebanding dengan jumlah elektron yang diambil oleh DPPH
sehingga dapat diukur secara spektrofotometri (Jaya dkk., 2012)
b. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisik dilakukan melalui uji organoleptik oleh 30 panelis
tidak terlatih, dengan rentan usia antara 18 – 25 tahun. Panelis akan
melakukan uji organoleptik teh kombucha daun ginseng jawa, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
melakukan penilaian terhadap rasa, aroma, dan warna dari teh kombucha
daun ginseng jawa pada angket yang telah disediakan.
4. Variasi Waktu Fermentasi
Variasi waktu yang digunakan yaitu lama fermentasi teh kombucha
daun ginseng jawa pada 4, 8, 12, dan 16 hari. Pemilihan variasi lama waktu
fermentasi disebabkan karena semakin lama waktu fermentasi, maka aktivitas
antioksidan yang dihasilkan semakin tinggi akibat peningkatan kandungan
fenolik. Selain itu, pembentukan komposisi teh kombucha menjadi lebih baik,
karena terdiri dari asam-asam organik, vitamin, antibiotik, dan zat-zat lain dari
hasil fermentasi akan memberikan manfaat bagi tubuh.
C. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari seperangkat
instrument Spektrofotometer UV-Visibel 1800, cawan petri, gelas ukur, pipet
tetes, mikro pipet, alumunium foil, termometer, labu ukur 10 ml, timbangan
analitik, gelas kaca 300 ml (transparan), oven, kompor, panci, loyang,
sendok/pengaduk, tampah, pisau, saringan, serbet, karet gelang, gelas plastik,
botol plastik, dan alat tulis.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari daun ginseng
jawa, starter cair kombucha, SCOBY, cuka apel, air, gula pasir, larutan 1,1-
diphenyl-2-picrylhydarzyl (DPPH), methanol p.a, tisu, dan kertas label.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
D. Cara Kerja
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2019. Penelitian pengujian
Karakteristik Kimia dan Fisik dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi dan
Laboratorium Pendidikan Kimia Kampus III Universitas Sanata Dharma.
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari sterilisasi alat, perbanyakan kultur starter
teh kombucha dan SCOBY, serta pengolahan daun ginseng jawa.
a. Sterilisasi Alat
Alat yang distrelisisasi dalam pembuatan teh kombucha daun ginseng
jawa adalah gelas kaca. Gelas kaca distrerilisisasi menggunakan air panas
dengan direndam dalam air mendidih selama 10 menit.
Gambar 3.1. Sterilisasi Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Persiapan Media Kultur Starter Teh Kombucha dan SCOBY
Air sebanyak 3000 ml direbus sampai mendidih, kemudian ditambah
gula sebanyak 300 g (10% b/v) dari jumlah air yang digunakan dan teh Sari
Wangi 3 sachet. Seduhan teh dituang ke dalam gelas kaca ±200 ml dan
ditunggu sampai suhunya mencapai ±25˚C. SCOBY yang telah terbagi rata
dimasukkan ke dalam gelas kaca yang berisi seduhan teh bersama 10 ml
kultur cair kombucha dan 15 ml cuka apel. Gelas ditutup dengan serbet dan
diikat menggunakan karet gelang. Gelas disimpan selama 12 hari dalam
ruangan yang terhindar dari cahaya matahari langsung. SCOBY yang
terbentuk dan larutan kombucha yang telah difermentasi selama 12 hari
digunakan sebagai starter untuk membuat kombucha.
A B C D
E F G H
Gambar 3.2. Persiapan Media Kultur Starter Teh Kombucha dan SCOBY
Keterangan : A. Air direbus ; B. Penambahan gula; C. Teh diseduh ; D. Teh dituang
ke dalam gelas ; E. Penambahan SCOBY; F. Penambahan starter kombucha; F.
Penambahan cuka apel; H. Gelas ditutup serbet dan difermentasi 12 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Persiapan Teh Daun Ginseng Jawa (T. paniculatum)
Proses pengeringan daun ginseng jawa dilakukan dengan metode
pengolahan teh yang terdiri dari proses pengambilan, pensortiran, dan
pengeringan. Tanaman ginseng jawa dipilih pada bagian daun. Daun yang
diambil mulai dari daun ke-3 sampai daun ke-5 dari pangkal. Kemudian
daun dipisahkan dari rantingnya, dicuci dengan air mengalir dan disortir.
Menurut Falahuddin dkk. (2017) Proses pengeringan daun dilakukan
dengan cara dijemur atau dilayukan selama 30-60 menit, dikeringkan
menggunakan oven pada suhu 120˚C selama 80 menit kemudian
didinginkan selama 5 menit.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari pembuatan teh kombucha daun ginseng
jawa, fermentasi teh kombucha daun ginseng jawa, uji aktivitas antioksidan,
dan uji organoleptik.
E D C B A
Gambar 3.3. Persiapan Teh Daun Ginseng Jawa
Keterangan : A. Pemilihan daun; B. Pencucian daun; C. Daun dilayukan ; D. Daun dioven ; E. Daun
yang telah kering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Pembuatan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
Air mineral sebanyak 3750 ml direbus di dalam panci stainless ±10
menit. Setelah air mendidih, Gula pasir sebanyak 375 g ditambahkan dan
teh daun ginseng jawa dimasukkan sebanyak 75 g ke dalam panci
kemudian ditutup dan dibiarkan selama 15 menit. Seduhan teh disaring
sehingga diperoleh teh yang sudah tidak terdapat potongan daun dan
kotoran yang berasal dari gula. Seduhan teh dituang ke dalam gelas kaca
±250 ml dan ditunggu sampai suhunya mencapai ±25˚C. SCOBY dengan
diameter ±8 cm dimasukkan ke dalam gelas kaca yang terdapat seduhan
teh bersama 12,5 ml kultur cair kombucha dan 19 ml cuka apel. Posisi
SCOBY boleh tenggelam atau berada di permukaan air, namun seluruh
SCOBY harus teredam seduhan teh. Gelas kaca ditutup menggunakan
serbet dan diikat menggunakan karet gelang, kemudian disimpan dalam
ruangan gelap. Teh daun ginseng jawa difermentasi sampai hari ke-16.
Selama masa fermentasi, gelas kaca tidak boleh dibuka, dipindahkan atau
terkena guncangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Uji Aktivitas Antioksidan
Menurut Mubarak dkk (2017) pengujian aktivitas antioksidan dilakukan
dalam beberapa tahapan, yang pertama yaitu pembuatan larutan induk.
Sebanyak 7,9 mg DPPH ditimbang dan dilarutkan dalam 50 ml metanol
p.a sehingga didapatkan konsentrasinya 0,4 mM. Kedua yaitu pembuatan
larutan kontrol. Larutan induk dengan konsentrasi 0,4 mM dihomogenkan
kemudian diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37˚C. Ketiga yaitu
penentuan panjang gelombang maksimum DPPH dilakukan dengan
mengukur absorbansinya pada panjang gelombang 515 nm. Keempat yaitu
pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH.
A B C D E
F G H I
Gambar 3.4. Pembuatan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
Keterangan : A. Air direbus ; B. Penambahan gula ; C. Teh daun ginseng jawa diseduh
; D. Penyaringan ; E. Teh dituang ke dalam gelas ; F. Penambahan SCOBY; G.
Penambahan starter kombucha; H. Penambahan cuka apel; I. Gelas ditutup serbet dan
difermentasi selama 0, 4, 8, 12, dan 16 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan, sebanyak 1 ml
larutan DPPH (0,4 mM) ditambahkan ke dalam 50 µl larutan sampel lalu
ditambahkan metanol p.a hingga 5 ml, kemudian diinkubasi selama 30
menit pada suhu 37˚C dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang
515 nm. Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan
serapan radikal DPPH melalui perhitungan persentase inhibisi serapan
DPPH dengan menggunakan rumus :
%𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 = 𝐴𝑏𝑠. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 − 𝐴𝑏𝑠. 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐴𝑏𝑠. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 𝑥 100%
Keterangan :
Abs Blanko : Serapan radikal DPPH pada panjang gelombang
515 nm.
Abs Sampel : Serapan sampel dalam radikal DPPH pada
panjang gelombang 515 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Uji Karakteristik Fisik
Proses pengambilan data pada uji organoleptik dilakukan sesuai SNI
mengenai petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori dengan
memilih 30 panelis tidak terlatih, yaitu orang yang tidak atau belum
terlatih dalam melakukan penilaian dan pengujian organoleptik. Panelis
terdiri dari mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta baik laki–
laki maupun perempuan dengan rentan usia 18–25 tahun. Adapun syarat
panelis sebagai berikut :
- Tertarik terhadap uji organoleptik dan mau berpartisipasi.
- Konsisten dalam mengambil keputusan
A B C D
E F G H
Gambar 3.5. Uji Aktivitas Antioksidan
Keterangan : A. Pembuatan larutan DPPH ; B. Inkubasi larutan DPPH; C. Atur
absorbansi pada spektrofotometer ; D. Penambahan sampel ; E. Penambahan larutan
DPPH; F. Penambahan methanol p.a ; F. Inkubasi sampel; H. Pengukuran absorbansi
sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
- Berbadan sehat, bebas dari penyakit THT, tidak buta warna serta
gangguan psikologis.
- Tidak menolak terhadap produk yang akan diuji (tidak memiliki
alergi)
- Menunggu minimal 20 menit setelah merokok, makan permen karet,
makanan dan minuman ringan.
Langkah–langkah yang dilakukan untuk uji organoleptik yaitu
masing–masing sampel teh kombucha daun ginseng jawa dituang ke
dalam gelas plastik. Untuk menghindari subjektifitas, maka kode
perlakuan yang terdiri dari kode A, B, C, D, dan E dengan masing–masing
tiga kali pengulangan diberi label atau kode dari nomor a–o untuk
menandai identitas teh kombucha daun ginseng jawa dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kode Perlakuan Produk Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
Kode a b c d e f g h i j K l m n o
Perlakuan A3 D1 E2 B2 C3 B1 C2 A1 E1 D3 D2 E2 C1 B3 A2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Setiap panelis mendapat 15 sampel teh kombucha daun ginseng jawa,
kemudian diminta untuk melakukan uji organoleptik yang meliputi rasa,
aroma, dan warna dari masing-masing sampel yang disajikan secara acak
sehingga penguji tidak mengetahui identitas produk. Penilaian dilakukan
dengan mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti/pembuat
produk sesuai dengan panduan rentang skor yang sudah ditentukan
(Lampiran 3)
Pengujian karakterisitik fisik dilakukan dengan uji organoleptik. Uji
organoleptik yang dilakukan meliputi uji rasa, aroma, dan warna terhadap
teh kombucha daun ginseng jawa.
1) Uji Rasa
Penilaian rasa bergantung pada indera perasa yaitu lidah,
terutama pada bagian papilla lidah. Uji rasa dilakukan panelis dengan
cara mengambil sampel lalu dikecap dengan lidah. Setelah itu, panelis
memberi penilaian terhadap rasa dari masing–masing sampel.
A B
Gambar 3.6. Uji Karakteristik Fisik
Keterangan : A. Sampel teh kombucha daun ginseng jawa ; B. Uji Organoleptik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Sebelum menguji sampel berikutnya, panelis diminta untuk berkumur
dengan air yang disediakan untuk menetralisir rasa.
2) Uji Aroma
Penialaian aroma suatu produk berkaitan dengan kesedapan
bahan dari produk yang dibuat dengan mengandalkan kepekaan indera
pembau. Uji aroma dilakukan panelis dengan cara mengambil sampel
kemudian dicium dengan jarak 3 cm dari hidung untuk mengetahui
aromanya. Kemudian panelis diminta untuk memberi penilaian
terhadap aroma masing–masing sampel.
3) Uji Warna
Penilaian warna produk dapat dilakukan dengan indera
pengelihatan, yaitu mata. Uji warna dilakukan panelis dengan cara
mengambil sampel dan diamati warnanya. Pengamatan warna
dilakukan pada tempat yang terang. Kemudian panelis memberi
penilaian terhadap penampakan masing–masing sampel.
E. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data dari sampel terkumpul, meliputi data
parametrik, yaitu aktivitas antioksidan dan data non parametrik, yaitu organoleptik
yang kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif sehingga dapat
menggambarkan pengaruh lama waktu fermentasi teh kombucha daun ginseng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
jawa terhadap aktivitas antioksidan dan kualitas produk berdasarkan uji
organoleptik.
Data aktivitas antioksidan diuji melalui IBM Statistik 20 menggunkan Uji
Korelasi. Menurut Santoso (2014) uji Korelasi digunakan untuk mengetahui
kekuatan dan bentuk arah hubungan pada dua variabel atau lebih. Hubungan antara
beberapa variabel dapat dianalisis menggunakan beberapa teknik statistik dengan
memperhatikan koefisien korelasi, koefisien determinasi dan analisis regresi.
Kategori tingkat korelasi dan kekuatan hubungan pada uji korelasi adalah:
Tabel 3.4. Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Nilai koefisien korelasi (r) berada di antara nilai -1 dan 1 dengan asumsi sebagai
berikut:
1. Apabila koefisien korelasi (r) = -1 maka korelasi negatif sempurna dan
mengindikasikan adanya hubungan bertolak belakang antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
2. Apabila koefisien korelasi (r) = 1 maka korelasi positif sempurna dan
mengindikasi adanya hubungan yang searah antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Interprestasi dari nilai signifikansi hasil uji korelasi yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Jika nilai sig < α = 0,025 maka ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
(H0 ditolak).
2. Jika nilai sig > α = 0,05 maka tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
(H0 diterima).
Koefisien determinasi merupakan angka yang menyatakan kontribusi yang
diberikan oleh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus untuk
menentkan koefisien determinasi adalah : KD = (r)2 x 100%
Menurut Sarwono (2012), analisis Regresi digunakan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan memprediksi
variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas yang dilakukan menggunakan
program Microsoft Excel 2013.
Selanjutnya, data hasil organoleptik diuji menggunakan Uji Kruskal Wallis
untuk menguji 2 sampel atau lebih yang tidak berhubungan dengan menggunakan
prosedur statistik nonparametrik (Santoso, 2014), dengan pengambilan keputusan:
1. Jika probabilitas (p value) > α = 0,05 maka populasi identik (H0 diterima).
2. Jika probabilitas (p value) < α = 0,05 maka minimal satu dari beberapa populasi
tidak identik (H0 ditolak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
F. Rancangan Pemanfaatan Hasil dalam Pembelajaran
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk
memperluas pengetahuan guru dan peserta yang dapat disampaikan melalui
pembelajaran biologi kelas XII semester genap pada materi Bioteknologi sub-bab
materi Bioteknologi Konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kombucha merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi yang
terbuat dari seduhan teh dan dicampur dengan gula, kemudian ditambahkan dengan
SCOBY (Symbiotic Culture of Bactery and Yeast) sebagai starter. Pada penelitian ini,
seduhan daun teh yang biasa digunakan diganti dengan seduhan daun ginseng jawa.
Teh daun ginseng difermentasi sampai hari ke-16 dengan lama waktu fermentasi 0 hari
(kontrol), 4 hari, 8 hari, 12 hari, dan 16 hari. Parameter yang diukur dalam penelitian
ini adalah aktivitas antoksidan dan karakeristik fisik teh kombucha daun ginseng jawa.
A. Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa (T. paniculatum)
Antioksidan merupakan senyawa yang berperan dalam menangkal radikal
bebas dan memiliki dampak baik bagi aktivitas fisiologis tubuh. Daun ginseng jawa
yang digunakan sebagai bahan dalam penelitian ini memiliki berbagai jenis
senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan alami. Penentuan
daya peredaman radikal bebas dilakukan menggunakan metode DPPH karena lebih
mudah dan sederhana. Selain itu DPPH merupakan radikal bebas yang relatif stabil
jika dibandingkan dengan radikal bebas lain sehingga mudah direaksikan dengan
larutan uji (Mubarak dkk., 2017). Pengujian aktivitas antioksidan secara kuantitatif
dengan metode DPPH diuji menggunakan spektrofotometer UV pada panjang
gelombang 515 nm. Panjang gelombang yang diperoleh kemudian digunakan unuk
mengukur sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.1. Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
Aktivitas antioksidan pada teh kombucha daun ginseng jawa pada Tabel 4.1.
berkisar antara 53% – 61%. Berdasarkan kategori menurut Wulansari dan Chairul
(2011); Saefudin dkk. (2013); dan Dwiputri (2018), persentase tersebut dapat
dikategorikan tinggi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terjadi fluktuasi
pada aktivitas antioksidan yang dihasilkan selama proses fermentasi teh kombucha
daun ginseng jawa. Aktivitas antioksidan terendah ditunjukkan oleh kontrol, yaitu
Lama
Waktu
Fermentasi
Kode
Sampel
Aktivitas
Antioksidan
Standar
Deviasi
Kontrol
(0 Hari)
A1 55,56%
1,426 A2 53,09%
A3 53,09%
Rerata 53,91%
4 Hari
B1 58,02%
0,710 B2 58,02%
B3 56,79%
Rerata 57,61%
8 Hari
C1 61,73%
0,716 C2 61,73%
C3 60,49%
Rerata 61,32%
12 Hari
D1 59,26%
1,235 D2 61,73%
D3 60,49%
Rerata 60,49%
16 Hari
E1 61,73%
1,426 E2 59,26%
E3 59,26%
Rerata 60,08%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
lama waktu fermentasi 0 hari dengn rerata 53,91%, sedangkan persentase aktivitas
antioksidan tertinggi ditunjukkan pada lama fermentasi 8 hari dengan rerata
61,32%. Aktivitas antioksidan teh kombucha daun ginseng jawa dengan lama
waktu fermentasi 0 hari cenderung lebih rendah dibandingkan dengan aktivitas
antioksidan teh kombucha daun ginseng jawa yang telah mengalami proses
fermentasi. Hal ini disebabkan karena pada hari tersebut belum terjadi proses
fermentasi, mikroorganisme yang terdapat dalam larutan tersebut belum
mengalami proses metabolisme, sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas
antioksidan yang terdapat pada teh kombucha daun ginseng jawa pada lama waktu
fermentasi 0 hari berasal dari senyawa fenol yang terdapat dalam daun ginseng jawa
(Sukmawati dkk., 2013).
Teh kombucha daun ginseng jawa mengalami peningkatan aktivitas
antioksidan dengan dilihat dari nilai persentase penangkapan radikal DPPH (%)
akibat bertambahnya waktu fermentasi dari 0 hari – 8 hari. Hal ini dapat disebabkan
karena adanya kandungan senyawa fenol pada daun ginseng jawa yang meningkat
seiring proses fermentasi. Peningkatan aktivitas antioksidan disebabkan adanya
senyawa fenolik bebas yang dihasilkan selama proses fermentasi, sehingga
semakin tinggi kadar fenolik yang dihasilkan maka semakin tinggi aktivitas
antioksidannya (Hassmy et al., 2017). Selain itu peningkatan aktivitas antioksidan
juga disebakan oleh hasil metabolisme mikroorganisme selama proses fermentasi
seperti Acetobacter sp., Lactobacillus sp., dan Saccharomyces sp. yang
menghasilkan enzim tannase dalam mendegradasi senyawa tannin (Naland, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Menurut Hassmy, et al. (2017), selama proses fermentasi, mikroorganisme akan
melakukan proses metabolisme yang meningkatkan senyawa fenol karena proses
biotransformasi dengan memanfaatkan enzim suatu sel tanaman untuk
meningkatkan aktivitas biologis, sehingga terjadi modifikasi senyawa polifenol
untuk membentuk senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan seperti
flavonoid, tannin, dan senyawa lainnya.
Dapat dilihat ketika fermentasi berlangsung pada hari ke-12 terjadi penurunan
aktivitas antioksidan. Hal ini dapat disebabkan karena selama proses fermentasi,
terjadi peningkatan jumlah asam-asam organik akibat aktivitas khamir dan bakteri
yang berada dalam kombucha. Suasana asam menyebabkan senyawa fenolik
menjadi semakin stabil dan sulit melepaskan proton yang dapat berikatan dengan
DPPH sehingga aktivitas antioksidannya menurun (Sukmawati dkk., 2013).
Data yang menggambarkan aktivitas antioksidan dengan melihat dari nilai
persentase penangkapan radikal DPPH (%) teh kombucha daun ginseng jawa
kemudian diuji secara statistik. Nilai yang didapatkan berdasarkan hasil pengujian
menunjukkan p value = 0,001 < α = 0,025, maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa perlakuan lama waktu fermentasi memiliki hubungan yang signifikan
terhadap aktivitas antioksidan. Nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh
menunjukkan r = 0,757 termasuk dalam kategori hubungan kuat, dan r yang bernilai
positif menunjukkan adanya hubungan searah antara lama waktu fermentasi dengan
aktivitas antioksidan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan Gambar 4.1. dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi yang
diperoleh adalah R2 = 0,5757. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang
diberikan oleh variabel lama waktu fermentasi terhadap aktivitas antioksidan
sebesar 57,57% sedangkan sisanya sebanyak 42,43% menunjukkan kontribusi dari
faktor lain. Uji lanjutan dilakukan untuk mengetahui lama waktu fermentasi yang
memberikan rerata aktivitas antioksidan yang berbeda dengan uji LSD (Least
Significant Difference). Hasil uji lanjutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Uji Beda Rerata
Perlakuan Kode Aktivitas Antioksidan (%)
Inhibisi
Teh Kombucha
Daun Ginseng
Jawa
0 Hari A 53,91a
4 Hari B 57,61b
8 Hari C 61,32c
12 Hari D 60,49bc
16 Hari E 60,08bc
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan ada beda nyata sesuai
dengan uji LSD (α = 0,05)
55.56
53.0953.09
58.0258.02
56.79
61.7361.73
60.49
59.26
61.73
60.49
61.73
59.2659.26
y = 55.581e0.0066x
R² = 0.5757
525354555657585960616263
0 4 8 12 16 20
Akti
vit
as A
nti
oksi
dan
(%
)
Lama Fermentasi (Hari)
Gambar 4.1. Hubungan Lama Waktu Fermentasi dengan Aktivitas
Antioksidan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa aktivitas antioksidan terkecil
terdapat pada perlakuan A dengan lama waktu fermentasi 0 hari dengan persentase
53,91% dan aktivitas antioksidan terbesar terdapat pada perlakuan C dengan lama
waktu fermentasi 8 hari dengan persentase 61,32%. Hasil aktivitas antioksidan
perlakuan A berbeda nyata dengan aktivitas antioksidan perlakuan B, C, D, dan E.
Sedangkan aktivitas antioksidan perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan
D dan E, dan aktivitas antioksidan dengan perlakuan C tidak berbeda nyata dengan
aktivitas antioksidan perlakuan D dan E. Berdasarkan persentase aktivitas
antioksidan pada teh kombucha daun ginseng jawa, maka dapat disarankan dalam
pembuatan teh kombucha daun ginseng jawa memerlukan waktu fermentasi 8 hari
untuk mendapatkan hasil antioksidan yang maksimal.
B. Uji Karakteristik Fisik Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa (T. paniculatum)
Uji karakteristik fisik diperoleh melalui uji organoleptik yang dilakukan oleh
30 panelis tidak terlatih berdasarkan pada tingkat kesukaan terhadap produk teh
kombucha daun ginseng jawa. Parameter yang dinilai dalam uji organoleptik ini
meliputi rasa, aroma, dan warna dari masing–masing produk teh kombucha daun
ginseng jawa yang dilakukan secara langsung oleh panelis.
1. Rasa
Penerimaan konsumen terhadap suatu produk pangan, dalam hal ini
adalah teh kombucha daun ginseng jawa, cenderung dipengaruhi oleh rasa dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
produk itu sendiri. Hasil uji organoleptik yang telah dilakukan menunjukkan
rerata nilai kesukaan panelis terhadap rasa dari teh kombucha daun ginseng
jawa berkisar antara 3,54 (agak tidak suka) hingga 4,27 (agak suka). Tingkat
kesukaan rasa tiap produk teh kombucha dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Berdasarkan Gambar 4.2. dapat dilihat bahwa apresiasi panelis terhadap
rasa dari teh kombucha daun ginseng jawa tertinggi diperoleh dari produk A
(kontrol) yaitu perlakuan lama waktu fermentasi 0 hari dengan nilai sebesar
4,27, kemudian diikuti oleh produk B (4 hari) dengan nilai sebesar 3,83,
kemudian produk C (8 hari) dengan nilai sebesar 3,82, lalu produk D (12 hari)
dengan nilai sebesar 3,73, dan terakhir produk E (16 hari) dengan nilai sebesar
3,54.
0
1
2
3
4
5
Kontrol 4 8 12 16
4.27
3.83 3.82 3.733.54
Rer
ata
Sk
or
Kom
bu
cha
Lama Fermentasi (hari)
Gambar 4.2 Rerata Penilaian Kesukaan Panelis terhadap Rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lama waktu fermentasi memengaruhi persepsi panelis terhadap produk.
Semakin lama waktu fermentasi berlangsung, maka kesukaan panelis terhadap
produk akan semakin menurun. Panelis cenderung lebih menyukai produk A
karena produk tersebut memiliki rasa yang lebih manis dan sedikit asam akibat
penambahan starter cair kombucha dan asam cuka dibanding dengan produk
lainnya. Hal ini disebabkan karena produk A belum mengalami proses
fermentasi. Bakteri dan khamir yang terdapat dalam produk A belum
mengalami proses metabolisme sehingga tidak ada asam–asam organik yang
dihasilkan. Menurut Maligan dkk. (2018), rasa manis yang terdapat dalam suatu
produk akan memberikan kenikmatan tersendiri bagi konsumen. Konsumen
akan memberikan tanggapan yang lebih tinggi pada produk yang memiliki cita
rasa manis.
Produk kombucha sendiri masih terasa asing, sehingga panelis belum
terlalu mengenal dan terbiasa dengan rasa asam yang dihasikan dari kombucha.
Dapat dilihat bahwa semakin lama waktu yang diperlukan dalam proses
fermentasi maka rerata kesukaan panelis terhadap rasa teh kombucha daun
ginseng jawa mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh semakin tinggi
kadar asam–asam organik yang dihasilkan selama proses fermentasi. Bakteri
dan khamir akan mengubah sukrosa dan zat–zat organik lainnya menjadi asam–
asam organik, sehingga produk memiliki rasa asam yang kuat. Pendapat ini
didukung oleh Wistiana (2015), bahwa semakin lama waktu yang diperlukan
dalam proses fermentasi, maka rasa yang dihasilkan oleh teh kombucha akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
semakin asam. Khamir berperan dalam memecah sukrosa menjadi glukosa
sehingga menghasilkan etanol dan karbondioksida, selanjutnya bakteri asam
asetat akan mengoksidasi etanol menjadi asetaldehid yang diubah menjadi
asam–asam organik seperti asam asetat, asam glunoronat dan asam glukonat.
Data yang menggambarkan kesukaan panelis terhadap rasa teh
kombucha daun ginseng kemudian diuji secara statistik. Pengujian dilakukan
menggunakan Uji Kruskal Wallis. Nilai yang didapatkan berdasarkan hasil
pengujian untuk semua perlakuan P value = 0,096 > α = 0,05 maka H0 diterima,
atau tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara lama waktu fermentasi
terhadap rasa dari setiap perlakuan lama waktu fermentasi teh kombucha daun
ginseng jawa. Hal ini menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi tidak
berpengaruh terhadap kesukaan panelis terhadap rasa teh kombucha daun
ginseng jawa.
2. Aroma
Pengujian aroma dilakukan oleh panelis dengan mencium/membau
produk dengan jarak sekitar 3 cm dari hidung. Hasil uji organoleptik yang telah
dilakukan menunjukkan rerata nilai kesukaan panelis terhadap aroma dari teh
kombucha daun ginseng jawa berkisar antara 3,56 (agak tidak suka) hingga 4,26
(agak suka). Tingkat kesukaan aroma tiap produk teh kombucha dapat dilihat
pada Gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa apresiasi panelis terhadap
aroma dari teh kombucha daun ginseng jawa tertinggi diperoleh dari produk A
(kontrol) yaitu perlakuan lama waktu fermentasi 0 hari dengan nilai sebesar
4,26. Pada peringkat kedua ditempati oleh produk C (8 hari) dengan nilai
sebesar 3.70, kemudian diikuti oleh produk B (4 hari) dengan nilai sebesar 3,69,
lalu produk D (12 hari) dengan nilai sebesar 3,61, dan produk E (16 hari)
menempati tingkat terendah dengan nilai sebesar 3,56.
Melalui data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa persepsi panelis
ditentukan oleh lama waktu fermentasi teh kombucha daun ginseng jawa.
Semakin lama waktu fermentasi berlangsung, maka kesukaan panelis terhadap
produk cenderung menurun. Aroma dari produk A lebih disukai dibanding
dengan produk B, C, D, dan E. Produk A lebih disukai daripada produk lainnya
karena aroma asam yang berasal dari penambahan starter kombucha dan cuka
1
2
3
4
5
Kontrol 4 8 12 16
4.26
3.69 3.7 3.61 3.56
Rer
ata
Sk
or
Kom
bu
cha
Lama Fermentasi (hari)
Gambar 4.3 Rerata Penilaian Kesukaan Panelis terhadap Aroma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
apel tidak terlalu menyengat. Menurut pendapat Maligan dkk. (2018), aroma
yang ditimbulkan dari suatu produk menentukan mutu produk tersebut. Aroma
akan merangsang sensasi sehingga konsumen memiliki keinginan untuk
mengonsumsi suatu produk. Namun, apabila aroma yang dikeluarkan terlalu
menyengat, maka minat konsumen cenderung menurun.
Panelis dapat mengidentifikasi adanya aroma asam, alkohol, dan aroma
teh daun ginseng jawa yang dihasilkan dari proses fermentasi pada produk B,
C, D, dan E. Teh kombucha daun ginseng jawa memiliki aroma yang kuat dan
menyengat akibat proses fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat.
Selama proses fermentasi, alkohol akan terbentuk sehingga memberikan efek
aroma yang menyegarkan. Metabolisme bakteri dan khamir yang memecah
sukrosa akan meningkatkan konsentrasi asam organik selama proses
fermentasi, sehingga komponen asam organik akan terakumulasi dan
menurunkan pH media (Kurniawan dkk., 2017). Fermentasi dikatakan berjalan
dengan baik apabila menghasilkan alkohol dan asam asetat yang ditunjukkan
dengan penurunan pH pada tabel 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Melalui Gambar 4.3 data mengenai kesukaan panelis terhadap aroma
teh kombucha daun ginseng diuji secara statistik. Berdasarkan hasil Uji Kruskal
Wallis. Nilai yang didapatkan berdasarkan hasil pengujian untuk semua
perlakuan P value = 0,101 > α = 0,05 maka H0 diterima, atau tidak ada
perbedaan yang nyata (signifikan) antara lama waktu fermentasi terhadap
aroma dari setiap perlakuan lama waktu fermentasi teh kombucha daun ginseng
jawa. Hal ini menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi tidak berpengaruh
terhadap kesukaan panelis terhadap aroma teh kombucha daun ginseng jawa.
3. Warna
Pengujian dilakukan oleh panelis dengan mengamati warna dari teh
kombucha daun ginseng jawa. Pengamatan warna ini berhubungan dengan
tingkat kejernihan dari produk. Kejernihan menentukan keruh atau tidaknya
suatu larutan, sedangkan warna menentukan jenis warna yang dihasilkan dari
teh kombucha. Kritera jernih dapat ditentukan melalui tidak adanya endapan
atau partikel lain yang lolos ketika proses penyaringan di dalam seduhan. Hasil
uji organoleptik yang telah dilakukan menunjukkan rerata nilai kesukaan
Tabel 4.3 Penurunan pH berdasarkan Lama Fermentasi
Lama Fermentasi pH
pH Awal (0 Hari) 4
4 3 – 4
8 3 – 4
12 3 – 4
16 3 – 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
panelis terhadap warna dari teh kombucha daun ginseng jawa berkisar antara
3,59 (agak tidak suka) hingga 4,91 (agak suka - mendekati suka). Tingkat
kesukaan aroma tiap produk teh kombucha dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Nilai rerata yang diperoleh berdasarkan Gambar 4.4. dapat dilihat
bahwa produk A (kontrol) teh kombucha daun ginseng jawa yang difermentasi
0 hari mendapat apresiasi tertinggi dari panelis terhadap warna yang dihasilkan
dengan nilai nilai sebesar 4,91, diikuti oleh produk B (4 hari) dengan nilai
sebesar 3.76, kemudian produk C (8 hari) dengan nilai sebesar 3,69, lalu produk
D (12 hari) dengan nilai sebesar 3,61, dan produk E (16 hari) menempati tingkat
terendah dengan nilai sebesar 3,59. Melalui data yang diperoleh dapat
dikatakan bahwa lama waktu fermentasi memengaruhi persepsi panelis
terhadap produk. Kesukaan panelis terhadap produk cenderung menurun
seiring dengan semakin lama waktu fermentasi yang berlangsung.
0
1
2
3
4
5
Kontrol 4 8 12 16
4.91
3.76 3.69 3.61 3.59
Rer
ata
Sk
or
Kom
bu
cha
Lama Fermentasi (hari)
Gambar 4.4 Rerata Penilaian Kesukaan Panelis terhadap Warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Ketika diamati, warna yang dihasilkan dari produk A cenderung kuning
keemasan sama seperti warna seduhan teh daun ginseng jawa. Pada umumnya,
teh kombucha memiliki warna dasar yang sesuai dengan warna bahan yang
digunakan. Daun ginseng jawa kering saat diseduh akan menghasilkan warna
kuning keemasan, sedangkan produk B, C, D, dan E memiliki warna akhir
fermentasi yang hampir sama yaitu kuning keemasan tetapi lebih keruh. Daun
ginseng jawa pada dasarnya mengandung senyawa kimia seperti alkaloid,
saponin, steroid, fenol, flavonoid, terpenoid, dan tannin (Liliwieianis dkk.,
2011). Menurut Wistiana (2015), warna kuning pada teh kombucha daun
ginseng jawa disebabkan karena kandungan fenol yang terdapat dalam daun
ginseng jawa.
Adapun perubahan warna terjadi karena adanya proses oksidasi yang
terjadi selama proses fermentasi tergantung pada lama waktu yang digunakan
untuk fermentasi. Kandungan senyawa tannin yang terdapat dalam daun
A B C D E
Gambar 4.5 Perubahan Warna Teh Kombucha daun Ginseng Jawa Keterangan : A. Kontrol (lama fermentasi 0 hari) ; B. 4 hari ; C. 8 hari ; D. 12 hari
; E. 16 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
ginseng jawa akan rusak seiring lama proses fermentasi karena suasana asam
yang disebabkan oleh penurunan pH dan penguraian komponen–komponen
dalam larutan sehingga mengurangi kepekatan, sehingga warna teh kombucha
akan semakin memudar (Wistiana, 2015). Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, perubahan warna pertama kali terjadi pada fermentasi hari ke-
3 yaitu dari warna kuning keemasan menjadi kuning pucat, kemudian setelah
fermentasi selama 7 hari sampai hari ke-16, warna kuning terlihat lebih
memudar (pucat) dan terlihat keruh. Kekeruhan ini dapat disebabkan oleh
adanya partikel–partikel yang lolos ketika proses penyaringan dan mengendap
selama proses fermentasi. Warna dari produk akan memengaruhi persepsi
konsumen. Maligan dkk. (2018), mengatakan bahwa konsumen lebih menyukai
warna cerah dibandingkan dengan warna yang cenderung pudar karena kurang
menarik preferensi panelis. Hal ini dapat dilihat dari rerata tingkat kesukaan
panelis terhadap warna teh kombucha daun ginseng jawa yang semakin
menurun sesuai dengan lama fermentasi yang berlangsung.
Data mengenai kesukaan panelis terhadap warna teh kombucha daun
ginseng diuji secara statistik. Berdasarkan hasil Uji Kruskal Wallis. Nilai yang
didapatkan berdasarkan hasil pengujian untuk semua perlakuan P value = 0,055
> α = 0,05 maka H0 diterima, atau tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan)
antara lama waktu fermentasi terhadap warna dari setiap perlakuan lama waktu
fermentasi teh kombucha daun ginseng jawa. Hal ini menunjukkan bahwa lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
waktu fermentasi tidak berpengaruh terhadap kesukaan panelis terhadap aroma
teh kombucha daun ginseng jawa.
C. Keterbatasan dan Hambatan dalam Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, masih terdapat hambatan dan
keterbatasan yang dialami, diantaranya :
1. Pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH harus dilakukan
dalam kondisi minim cahaya, sehingga dilakukan pada kondisi ruangan yang
gelap. Hal tersebut menyebabkan peneliti mengalami kesulitan dalam
mengukur larutan.
2. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan serentak pada fermentasi hari ke-
16. Sampel disimpan terlebih dahulu di frezzer untuk menghentikan fermentasi.
Data yang diperoleh akan lebih valid apabila pengukuran dilakukan ketika
fermentasi berhenti sesuai dengan perlakuan lama waktu fermentasi yang telah
ditentukan.
3. Dalam penelitian ini hanya menguji aktivitas antioksidan pada teh kombucha
daun ginseng jawa, sehingga tidak diketahui bagaimana pengaruh lama waktu
fermentasi terhadap senyawa-senyawa yang bersifat antioksidan lainnya dalam
teh kombucha daun ginseng jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Penelitian mengenai “Pengaruh Waktu Fermentasi terhadap Aktivitas
Antioksidan dan Karakteristik Fisik Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.)” dapat dijadikan sebagai referensi dan sumber informasi untuk
bahan pembelajaran di sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
dapat disampaikan melalui pembelajaran biologi kelas XII semester 2 pada materi
Bioteknologi dengan sub bab Bioteknologi Konvensional.
Penelitian ini dapat diterapkan melalui kegiatan praktikum agar peserta didik
dapat memperluas pengetahuan mengenai inovasi dari produk Bioteknologi
Konvensional dan menghasilkan variasi produk baru dengan mempelajari prinsip dasar
bioteknologi dalam memanfaatkan mikroorganisme sebagai pembuatan produk
minuman fermentasi berupa teh kombucha yang berbahan dasar daun ginseng jawa.
Kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran mengacu pada
Kurikulum 2013. Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) yang digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.10 Menganalisis prinsip–prinsip bioteknologi dan penerapannya sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip–prinsip bioteknologi
konvvensional berdasarkan scientific method.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.10.1 Mengidentifikasi prinsip–prinsip yang digunakan dalam bioteknologi.
3.10.2 Membedakan bioteknologi konvensioanl dan bioteknologi modern .
3.10.3 Menerapkan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern dalam
berbagai aspek kehidupan.
3.10.4 Mendiagnosis bahaya yang dapat ditimbulkan dari bioteknologi.
3.10.5 Memprediksi cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bahaya
bioteknologi
4.10.1 Membuat kombucha sebagai produk bioteknologi konvensional dengan
langkah–langkah ilmiah.
4.10.2 Mengumpulkan data hasil praktikum pembuatan kombucha.
4.10.3 Membuat laporan dari hasil praktikum pembuatan kombucha.
Alokasi jumlah jam pertemuan pada materi bioteknologi adalah 8 jam
pertemuan yang dibagi menjadi 4 kali pertemuan dengan pembagian waktu 2 JP x 45
menit untuk setiap pertemuan. Perangkat pembelajaran yang digunakan dapat dilihat
pada lampiran, meliputi :
1. Lampiran 5 Silabus (Halaman 92)
2. Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Halaman 97)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakykan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Lama waktu fermentasi berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan teh
kombucha daun ginseng jawa dan tidak berpengaruh nyata terhadap
karakteristik fisik meliputi rasa, aroma, dan warna masing-masing produk teh
kombucha daun ginseng jawa.
2. Lama waktu fermentasi 0 hari menunjukkan aktivitas antioksidan sebesar
53,91%, lama waktu fermentasi 4 hari menunjukkan aktivitas antioksidan
sebesar 57,61%, lama waktu fermentasi 8 hari menunjukkan aktivitas
antioksidan sebesar 61,32%, lama waktu fermentasi 12 hari menunjukkan
aktivitas antioksidan sebesar 60,49%, dan lama waktu fermentasi 16 hari
menunjukkan aktivitas antioksidan sebesar 60,08%.
3. Aktivitas antioksidan tertinggi pada teh kombucha daun ginseng jawa
berdasarkan nilai rerata persentase penangkapan radikal DPPH terjadi pada
lama waktu fermentasi 8 hari, sebesar 61,32%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian
selanjutnya mengenai teh kombucha daun ginseng jawa.
1. Pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH harus dilakukan
dalam kondisi minim cahaya, agar larutan DPPH tidak terpapar cahaya,
peralatan dapat dibungkus menggunakan alumunium foil dan menggunakan alat
ukur yang sudah sesuai dengan takaran yang diperlukan.
2. Pengukuran penangkapan radikal DPPH (%) aktivitas antioksidan sebaiknya
dilakukan ketika fermentasi berhenti sesuai dengan perlakuan lama waktu
fermentasi yang telah ditentukan.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan senyawa
antioksidan lain yang terdapat dalam teh kombucha daun ginseng jawa pada
tiap perlakuan lama waktu fermentasi yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Adiwati, Pinkan, dan Kusnadi, 2003, Kultur Campuran dan Faktor Lingkungan
Mikroorganisme yang Berberan dalam Fermentasi Tea-Cider. Journal ITB
Sains dan Teknologi. 35 (2), 147-162
Anonim1, 2018, 2030 Angka Penderita Kanker di Indonesia Naik 7 Kali Lipat,
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1000219-2030-angka-
penderita-kanker-di-indonesia-naik-7-kali-lipat, diakses tanggal 11 Maret
2019.
Ardheniati, M., Andriani, M.A.M., dan Amanto, B.S., 2009, Kinetika Fermentasi pada
Teh Kombucha dengan Variasi Jenis Teh Berdasarkan Pengolahannya,
Biofarmasi, 7 (1), 48-55.
Battikh, H., Chaieb, K., Bakhrouf, A., and Ammar, E., 2011, Antibacterial and
Antifungal Activities of Black and Green Kombucha Teas, Journal of Food
Biochemistry, 37, 231-236.
Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G., 2010, Biologi Edisi Delapan Jilid 1,
Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 192-193.
Chen, C., and Liu, B.Y., 2000, Changes in Major Components of Tea Fungus
Metabolites during Prolonged Fermentation, Journal of Applied
Microbiology, 89, 834-839.
Dinata, D.I., 2012, Bioteknologi: Pemanfaatan Mikroorganisme & Teknologi
Bioproses, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 202-214.
Dewi, E.R.S., 2012, Kadar Lipase dan Protease pada Fermentasi Kombucha dengan
Variasi Jenis Teh (Camelia sinensis), Bioma, 2 (1), 64-73.
Dwiputri, M.C., 2018, Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap Total Asam
Tertitrasi, Total Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Kombucha Bunga
Telang (Clitoria ternatea L.), Skripsi, Universitas Sanata Dharma.
Effendi, M.S., 2002, Kinetika Fermentasi Asam Asetat (Vinegar) oleh Bakteri
Acetobacter aceti B127 dari Etanol Hasil Fermentasi Limbah Cair Pulp
Kakao, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 8 (2), 125-135.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Elisya, Y., Yusmaniar., dan Murtini, G., 2014, Uji Aktivitas Tablet Ekstrak Daun
Sirsak (Annona muricata L.) pada Sel Kanker Secara In Vitro, Jurnal
Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta, 1 (1).
Falahuddin, I., Apriani, I., dan Nurfadilah, 2017, Pengaruh Proses Fermentasi
Kombucha Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kadar Vitamin C,
Jurnal Biota, 3 (2), 90-95.
Hanani, E., 2015, Analisis Fitokimia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 66-
110.
Hassmy, N.P., Abidjulu, J., dan Yudistira, A., 2017, Analisis Aktivitas Antioksidan
pada Teh Hijau Kombucha Berdasarkan Waktu Fermentasi yang Optimal,
Jurnal Ilmiah Farmasi, 6 (4), 67-74.
Herwin, Kosman, R., dan Fitriani, 2013, Analisis Kadar Alkohol Produk Kombucha
Daun Permot (Passiflora foetida L.) Asal Makassar Sulawesi Selatan Secara
Kromatografi Gas, As-Syifaa, 5 (2), 112-118
Irawan, F., 2018, Statistik Penderita Kanker di Indonesia,
https://www.deherba.com/statistik-penderita-kanker-di-indonesia.html,
diakses tanggal 11 Maret 2019.
Jaya, I.G.N.I.P., Leliqia, N.P.E., dan Widjaja, I.N.K., 2012, Uji Aktivitas Penangkapan
Radikal DPPH Ekstrak Produk Teh Hitam (Camellia sinensis (L.) O.K.) dan
Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) Serta Profil Klt-Densitometernya,
Jurnal Farmasi Udayana, 1 (1). 86-101
Jayabalan, R., Marimuthu, S., and Swaminathan, K., 2007, Changes In Content Of
Organic Acids and Tea Polyphenols During Kombucha Tea Fermentation,
Food Chemistry, 102, 392-398.
Juniman, P.T., 2018, WHO: Kanker Membunuh Hampir 10 Juta Orang di Dunia Tahun
Ini, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180913133914-255-
329910/who-kanker-membunuh-hampir-10-juta-orang-di-dunia-tahun-ini,
diakses tanggal 11 Maret 2019.
Kurniawan, M.B., Ginting, S., dan Nurminah, M., 2017, Pengaruh Penambahan Gula
dan Starter terhadap Karakteristik Minuman Teh Kombucha Daun Gambir
(Uncaria gambir Roxb), Jurnal Rekayasa dan Pertanian, 5 (2), 251-257.
Lestario, L.N., Christian, A.E., dan Martono, Y., 2009, Aktivitas Antioksidan Daun
Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.), Agritech, 29 (2), 71-78.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Liliwieianis, N., Musa, N.L.W., Zain, W.Z.W.M., Kassim, J., and Karim, S.A., 2011,
Premilinary Studies on Phytochemical Screening of Ulam and fruit from
Malaysia, Journal of Chemistry, 8, 285-288.
Maligan, J.M., Salsabella, F., dan Wulan, S.N., 2018, Uji Preferensi Konsumen pada
Karakteristik Organoleptik Produk Roti Gandum Utuh di Kota Malang Jawa
Timur, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 6 (4), 70-76.
Mubarak, K., Natsir, H., Wahab, A.W., dan Satrimafitrah, P., 2017, Analisis Kadar α-
Tekoferol (Vitamin E) dalam Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) dari daerah
Pesisir dan Pegunungan Serta Potensinya sebagai Antioksidan, Kovalen, 3 (1),
78-88.
Muhallilin, I., 2012, Induksi Akar dari Eksplan Daun Ginseng Jawa (Talinum
paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro,
Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Musarofah, 2015, Tumbuhan Antioksidan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, pp.1-20.
Mehta, B.M., Afaf, K.E., and Robert, Z.I., 2012, Fermentation Effect on Food
Properties, CRC Press Taylor and Francis Group, United States.
Naland, H., 2008, Kombucha Teh dengan Seribu Khasiat, PT. Agromedia Pustaka,
Jakarta, pp. 2-10.
Novar, J.M., 1996, Laboratorium Test a Kombucha Tea. Tea Kombucha Journal.,
http://www.kombuchapower.de, diakses tanggal 3 Juni 2019.
Ramadhan, P., 2015, Mengenal Antioksidan, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 1-25.
Santa, I.G.P., dan Prajogo, S.B., 1999, Studi Taksonomi Talinum paniculatum (Jacq.)
Gaertn. dan Talinum triangulare (Jacq.) Willd., Warta Tumbuhan Obat
Indonesia, 5 (4), 9-10.
Santoso, S., 2014, Panduan Lengkap SPSS Versi 20, PT. Gramedia, Jakarta, pp. 92-99.
Sarwono, J., 2012, Mengenal SPSS Statistics 20: Aplikasi untuk Riset Eksperimental,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta, pp 315-322.
Setyani, W., Setyowati, H., dan Ayuningtyas, D., 2016, Pemanfaatan Ekstrak
Terstandarisasi Daun Som Jawa (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn) dalam
Sediaan Krim Antibakteri Staphylococcus aureus, Jurnal Farmasi Sains dan
Komunitas, 13 (1), 44-51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sirait, M., 2007, Penuntun Firokimia dalam Farmasi, Penerbit ITB, Bandung, pp. 129-
137.
Suhardini, P.N., dan Zubaidah, E., 2016, Studi Aktivitas Antioksidan Kombucha dari
Berbagai Jenis Daun Selama Fermentasi, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4
(1), 221-229.
Sukmawati, P.P.A., Ramona, Y., dan Leliqia, N.P.E., 2013, Penetapan Aktivitas
Antioksidan yang Optimal pada Teh Hitam Kombucha Lokal di Bali dengan
Variasi Waktu Fermentasi, Jurnal Farmasi Uduyana, 2 (1), 25-29.
Susilowati, A., 2013, Perbedaan Waktu Fermentasi dalam Pembuatan Teh Kombucha
dari Ekstrak Teh Hijau Lokal Arraca kiara, Arraca yabukita, Pekoe dan
Dewata Sebagai Minuman Fungsional untuk Antioksidan, Prosiding SNST ke-
4, Universitas Wahid Hasyim, Semarang, 28-33.
Uppu, R.M., Murthy, S.N., Pryor, W.A., and Parinandi, N.L, 2010, Free Radicals and
Antioxidant Protocols, Humana Press, New York, 51-53.
Winarsi, H.M.S., 2007, Antioksidan Alami & Radikal Bebas: Potensi dan Aplikasinya
dalam Kesehatan, PT. Kanisius, Yogyakarta, pp. 11-23, 77-82.
Wistiana, D., dan Zubaidah, E., 2015, Karakteristik Kimiawi dan Mikrobiologis
Kombucha dari Berbagai Daun Tinggi Fenol Selama Fermentasi, Jurnal
Pangan dan Agroindustri, 3 (4), 1446-1457.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 1. Data Perhitungan Uji Aktivitas Antioksidan
DATA PERHITUNGAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBUCHA
DAUN GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.)
Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan
radikal DPPH melalui perhitungan persentase inhibisi serapan DPPH dengan
menggunakan rumus :
%𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 = 𝐴𝑏𝑠. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 − 𝐴𝑏𝑠. 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐴𝑏𝑠. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 𝑥 100%
Keterangan :
Abs Blanko : Serapan radikal DPPH pada panjang gelombang 515 nm.
Abs Sampel : Serapan sampel dalam radikal DPPH pada panjang gelombang 515 nm.
Lama
Waktu
Fermentasi
Kode
Sampel
Absorbansi
Balnko
DPPH
Absorbansi
Larutan
Sampel
Aktivitas Antioksidan
%𝑰𝒏𝒉𝒊𝒃𝒊𝒔𝒊
= 𝑨𝒃𝒔. 𝒃𝒍𝒂𝒏𝒌𝒐 − 𝑨𝒃𝒔. 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
𝑨𝒃𝒔. 𝒃𝒍𝒂𝒏𝒌𝒐 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
0 Hari
A1
0,81
0,36 55,56%
A2 0,38 53,09%
A3 0,38 53,09%
Rerata 53,91%
4 Hari
B1
0,81
0,34 58,02%
B2 0,34 58,02%
B3 0,35 56,79%
Rerata 57,61%
8 Hari
C1
0,81
0,31 61,73%
C2 0,31 61,73%
C3 0,32 60,49%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Rerata 61,32%
12 Hari
D1
0,81
0,33 59,26%
D2 0,31 61,73%
D3 0,32 60,49%
Rerata 60,49%
16 Hari
E1
0,81
0,31 61,73%
E2 0,33 59,26%
E3 0,33 59,26%
Rerata 60,08%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2. Lembar Kuesioner Uji Organoleptik
KUESIONER UJI ORGANOLEPTIK
TEH KOMBUCHA DAUN GINSENG JAWA (Talinum Paniculatum)
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Petunjuk Pengisian :
Anda diminta untuk memberikan penilaian dengan mencoba secara langsung terhadap
15 sampel produk teh kombucha daun ginseng jawa. Anda memberikan penilaian
berdasarkan tingkat kesukaan terhadap rasa, aroma, dan warna dari teh kombucha daun
ginseng jawa. Kisaran nilai yang dapat diberikan adalah 1 – 6 dengan rincian sebagai
berikut :
Nilai Tingkat Kesuakaan Nilai Tingkat Kesukaan
1 Sangat Tidak Suka 4 Agak Suka
2 Tidak Suka 5 Suka
3 Agak Tidak Suka 6 Sangat Suka
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom nilai yang sudah disediakan berdasarkan tingkat
kesukaan Anda.
Petunjuk Pengujian :
1) Uji Rasa
Ambillah sampel lalu kecaplah dengan lidah. Setelah itu, tuliskan penilaian
terhadap rasa dari masing – masing sampel berdasarkan tingkat kesukaan Anda
pada kolom yang tersedia. Sebelum menguji sampel berikutnya, berkumurlah
menggunakan air yang disediakan untuk menetralisir rasa.
2) Uji Aroma
Ambillah sampel kemudian dicium dengan jarak 3 cm dari hidung untuk
mengetahui aromanya. Tuliskan penilaian terhadap aroma masing – masing
sampel berdasarkan tingkat kesukaan Anda pada kolom yang tersedia.
3) Uji Warna
Ambillah sampel dan amati warna pada sampel tersebut. Pengamatan warna
dilakukan pada tempat yang terang. Kemudian tuliskan penilaian terhadap
penampakan masing – masing sampel berdasarkan tingkat kesukaan Anda pada
kolom yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tingkat Kesukaan Panelis terhadap Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
Kode a b c d e f g h i j k l m n o
Skor Rasa Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
1
2
3
4
5
6
Aroma Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
1
2
3
4
5
6
Warna Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
1
2
3
4
5
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3. Data Uji Karakteristik Fisik
DATA PERHITUNGAN UJI KARAKTERISTIK FISIK TEH KOMBUCHA DAUN GINSENG JAWA
(Talinum paniculatum Gaertn.)
1. Rasa
Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rerata
Sampel Rasa
a 5 3 6 5 3 5 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 5 6 4 4 6 5 5 3 6 5 4 4 3 4 4.13
b 4 3 4 5 2 4 3 2 5 3 4 1 4 3 1 5 1 3 2 2 5 5 5 3 5 4 3 5 6 6 3.60
c 5 2 6 2 2 3 4 3 5 4 3 6 3 4 1 4 2 5 2 3 4 5 3 4 3 4 5 4 3 5 3.63
d 5 3 5 4 3 4 4 2 5 3 3 6 3 4 3 3 5 5 3 3 5 6 6 5 4 3 4 5 3 5 4.07
e 4 4 5 2 3 3 4 2 5 3 3 4 5 4 1 3 3 5 3 3 5 5 6 4 4 4 5 5 4 4 3.83
f 4 3 6 4 3 4 3 3 4 4 4 6 4 3 1 5 4 4 3 2 5 5 6 4 5 6 4 5 3 4 4.03
g 3 3 3 3 3 3 4 3 5 4 4 6 4 4 1 5 3 4 2 2 5 5 6 5 3 4 3 5 3 3 3.70
h 6 5 2 5 3 4 4 4 5 1 4 6 4 5 4 3 5 4 6 2 6 6 4 6 4 5 3 4 2 3 4.17
i 3 4 6 2 3 4 4 2 3 4 2 2 3 4 1 4 3 5 3 2 5 5 5 3 4 5 5 6 4 3 3.63
j 3 5 4 3 2 4 4 2 3 3 3 5 4 3 1 5 2 1 1 2 5 5 6 3 6 4 3 5 5 6 3.60
k 4 4 5 2 3 3 5 2 3 4 3 1 5 5 2 5 4 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 6 6 6 4.00
l 5 3 5 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 1 5 2 2 4 3 5 3 3 4 3 3 5 3 3 4 3.37
m 3 2 6 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 1 4 4 4 4 3 6 5 5 5 4 5 3 5 3 3 3.93
n 4 2 5 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 4 1 4 2 3 2 2 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3.40
o 6 5 3 6 3 5 3 3 5 4 4 6 3 5 5 2 3 6 5 4 6 5 5 6 6 5 4 6 2 4 4.50
Rerata Penilaian
Panelis terhadap
Rasa
Lama Fermentasi Kode Sampel Rerata
0 Hari a, h, o 4,27
4 Hari d, f, n 3,83
8 Hari e, g, m 3,82
12 Hari b, j, k 3,73
16 Hari c, i, l 3,54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Aroma
Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rerata
Sampel Aroma
a 6 2 5 5 3 5 4 3 3 4 6 2 5 3 3 2 4 2 4 3 6 6 4 4 5 5 5 4 3 5 4.03
b 4 3 2 5 3 4 4 2 4 3 5 5 4 2 2 3 1 3 2 3 5 5 6 4 5 4 6 5 2 6 3.73
c 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 5 3 2 4 2 4 3 3 4 4 6 3 5 3 5 4 3 5 3.67
d 6 3 6 4 2 3 4 2 4 3 3 5 3 3 2 3 4 4 4 2 5 5 5 3 5 4 3 4 2 3 3.63
e 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 5 4 3 2 2 2 2 3 3 5 5 6 3 5 4 5 5 3 4 3.57
f 4 3 5 3 3 3 5 5 2 3 5 4 3 3 1 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 3.73
g 4 3 5 4 3 3 5 2 4 3 4 6 5 3 2 4 3 3 4 3 5 5 5 3 5 6 3 5 2 3 3.83
h 6 4 3 6 3 3 5 3 5 3 6 6 5 3 4 3 4 2 6 2 6 6 4 6 5 4 4 4 3 4 4.27
i 4 4 4 4 3 3 5 4 2 3 3 2 4 3 1 3 3 2 4 2 6 6 5 2 5 5 3 6 3 3 3.57
j 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 3 1 3 2 2 2 2 5 5 6 3 5 4 3 5 3 3 3.47
k 4 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 1 2 3 3 5 2 5 5 6 3 5 4 4 3 3 4 3.63
l 5 2 4 5 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 2 4 2 5 5 4 6 5 4 4 5 3 4 3.43
m 5 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 5 4 2 3 2 3 4 3 6 6 4 3 4 4 3 5 3 4 3.70
n 5 3 5 5 3 3 3 2 3 3 3 6 4 3 1 3 3 2 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3.70
o 6 4 6 6 3 4 3 4 5 4 6 5 3 4 4 2 3 4 5 4 6 6 4 6 5 5 4 6 3 4 4.47
Rerata Penilaian
Panelis terhadap
Aroma
Lama Fermentasi Kode Sampel Rerata
0 Hari a, h, o 4,26
4 Hari d, f, n 3,69
8 Hari e, g, m 3,70
12 Hari b, j, k 3,61
16 Hari c, i, l 3,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Warna
Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rerata
Sampel Warna
a 6 3 6 6 5 5 4 2 4 5 5 5 6 4 4 5 5 6 5 5 6 6 5 5 6 6 6 3 4 6 4.97
b 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 1 4 3 1 3 1 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 2 4 3.57
c 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 4 1 4 3 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 3.63
d 5 6 5 4 3 4 4 2 5 3 3 1 3 5 2 3 3 5 4 4 5 6 5 4 4 4 5 4 2 5 3.93
e 4 5 2 4 3 3 4 2 4 3 3 1 4 4 2 4 2 3 2 4 5 5 5 4 4 5 2 5 2 3 3.43
f 5 3 5 3 3 4 4 5 4 3 3 1 5 3 1 3 3 3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 2 4 3.73
g 5 4 5 3 3 4 5 3 5 4 3 1 5 3 2 4 2 3 2 4 5 6 5 4 4 5 4 5 2 4 3.80
h 6 6 2 6 5 5 3 3 5 4 5 5 6 4 4 3 5 6 6 5 6 5 5 5 5 6 6 4 4 5 4.83
i 4 5 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 5 4 1 3 3 4 3 4 6 5 5 4 4 5 5 6 2 4 3.67
j 4 4 6 4 3 4 4 3 3 3 3 1 4 4 1 3 2 3 3 4 5 6 5 4 4 4 4 5 2 5 3.67
k 5 3 6 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 2 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 3 2 4 3.60
l 4 3 4 5 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 2 3 3 3 2 4 5 6 5 4 4 3 4 5 2 4 3.47
m 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 1 5 4 1 3 2 5 4 4 6 5 5 4 5 5 3 5 2 5 3.83
n 4 5 6 3 3 5 3 2 3 3 3 1 4 4 1 3 2 5 2 4 5 5 5 4 5 5 2 4 2 5 3.60
o 6 3 4 6 5 6 3 5 5 5 5 5 6 5 4 2 3 6 4 5 6 6 5 5 6 6 6 6 4 5 4.93
Rerata Penilaian
Panelis terhadap
Warna
Lama Fermentasi Kode Sampel Rerata
0 Hari a, h, o 4,91
4 Hari d, f, n 3,76
8 Hari e, g, m 3,69
12 Hari b, j, k 3,61
16 Hari c, i, l 3,59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 4. Analisis Statistik
HASIL ANALISIS STATISTIK
A. Aktivitas Antioksidan
1. Uji Korelasi
a. Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
Hi : Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,025
c. Statistik Uji
Hasil Uji Korelasi Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap Aktivitas
Antioksidan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
P
value
Daerah
Kritik
Kesimpulan
0,001 H0 ditolak jika p
value < α
Karena p value = 0,001 > α = 0,025, maka H0
ditolak, sehingga benar bahwa ada hubungan
(korelasi) antara dua variabel
Correlations
LamaFermentas
i
AktivitasAntioksi
dan
LamaFermentasi
Pearson Correlation 1 .757**
Sig. (2-tailed) .001
N 15 15
AktivitasAntioksidan
Pearson Correlation .757** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
d. Kesimpulan
Angka korelasi antara variabel bebas (lama waktu fermentasi) terhadap
variabel terikat (aktivitas antioksidan) adalah 0,757. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan yang kuat antara variabel bebas dan variabel terikat,
sedangkan tanda positif (+) menunjukkan arah hubungan yang sama antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
2. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
a. Hipotesis
H0 : Sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal
Hi : Sampel bukan diambil dari populasi yang berdistribusi normal
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Pengaruh Lama
Waktu Fermentasi terhadap Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Daun
Ginseng Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
P
value
Daerah
Kritik
Kesimpulan
0,799 H0 ditolak jika p
value < α
Karena p value = 0,799 > α = 0,05, maka H0
diterima, sehingga benar bahwa populasi sampel
diambil dari populasi yang berdistribusi normal
3. Uji Homogenitas Levene
a. Hipotesis
H0 : Varians populasi sama
Hi: Terdapat variansi populasi yang berbeda
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji
Hasil Uji Homogentias Levene terhadap Pengaruh Lama Waktu
Fermentasi terhadap Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Daun Ginseng
Jawa
d. Daerah Kritik
H0 ditolak jika p value < α
e. Kesimpulan
Karena p value = 0,427 > α = 0,05 maka H0 diterima sehingga variansi
populasi sama atau identik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4. Uji One Way ANOVA
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan,
asumsi kesamaan varians untuk uji Analysis of Variance (ANOVA) satu arah
telah terpenuhi. Hasil uji ANOVA adalah sebagai berikut.
a. Hipotesis
H0 : Rata – rata populasi sama
Hi: Terdapat rata – rata populasi yang berbeda
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji
Hasil Uji One Way ANOVA terhadap Pengaruh Lama Waktu Fermentasi
terhadap Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
d. Daerah Kritik
H0 ditolak jika p value < α
e. Kesimpulan
Karena p value = 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak sehingga sehingga
terdapat rata – rata perlakuan mengenai pengaruh lama waktu fermentasi
terhadap rasa dari teh kombucha daun ginseng jawa yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5. Uji Lanjutan Least Significant Difference (LSD) / Uji Beda Nyata Terkecil
(BNT)
a. Hipotesis
H0 : µa = µb
Hi : µa ≠ µb
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji
Hasil Uji LSD Aktivitas Antioksidan antar Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Dengan menggunakan metode LSD akan dicari lama waktu fermentasi
mana yang memebrikan rata-rata aktivitas antioksidan yang berbeda dan
sebaliknya dengan meihat kolom Mean Difference.
a. 16 hari vs 4 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,136 yang artinya H0 diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 16 hari (µa) tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata
aktivitas antioksidan dengan perlakuan 4 hari (µd), sehingga dapat dikatakan
bahwa µa = µd.
b. 16 Hari vs 0 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,000 yang artinya H0 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 16 hari (µa) berbeda secara signifikan dengan rata-rata aktivitas
antioksidan dengan perlakuan 0 hari (µe). Karena nilainya positif, maka µa
> µe dengan perbedaan sebesar 6,17000.
c. 12 Hari vs 16 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,991 yang artinya H0 diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 8 hari (µb) tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata
aktivitas antioksidan dengan perlakuan 16 hari (µa), sehingga dapat
dikatakan bahwa µb = µa.
d. 12 Hari vs 4 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,070 yang artinya H0 diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 12 hari (µb) tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata
aktivitas antioksidan dengan perlakuan 4 hari (µd). sehingga dapat dikatakan
bahwa µb = µd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
e. 12 Hari vs 0 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,000 yang artinya H0 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 12 hari (µb) berbeda secara signifikan dengan rata-rata aktivitas
antioksidan dengan perlakuan 0 hari (µe). Karena nilainya positif, maka µb
> µe dengan perbedaan sebesar 6.58000.
f. 8 Hari vs 16 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,690 yang artinya H0 diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 8 hari (µc) tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata
aktivitas antioksidan dengan perlakuan 16 hari (µa), sehingga dapat
dikatakan bahwa µc = µa.
g. 8 Hari vs 12 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,899 yang artinya H0 diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 8 hari (µc) tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata
aktivitas antioksidan dengan perlakuan 12 hari (µb), sehingga dapat
dikatakan bahwa µc = µb.
h. 8 Hari vs 4 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,018 yang artinya H0 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 8 hari (µc) berbeda secara signifikan dengan rata-rata aktivitas
antioksidan dengan perlakuan 4 hari (µd). Karena nilainya positif, maka µc
> µd dengan perbedaan sebesar 3,70667.
i. 8 Hari vs 0 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,000 yang artinya H0 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 8 hari (µc) berbeda secara signifikan dengan rata-rata aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
antioksidan dengan perlakuan 0 hari (µe). Karena nilainya positif, maka µc
> µe dengan perbedaan sebesar 7,40333.
j. 4 Hari vs 0 Hari
Pada kolom Sig diperoleh p value 0,018 yang artinya H0 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata aktivitas antioksidan dengan
perlakuan 4 hari (µd) berbeda secara signifikan dengan rata-rata aktivitas
antioksidan dengan perlakuan 0 hari (µe). Karena nilainya positif, maka µd
> µe dengan perbedaan sebesar 3,69667.
d. Kesimpulan
Dari hasil analisis dapat ditulis bahwa µa = µd, µa > µe, µb = µa, µb > µd, µb > µe,
µc = µa, µc = µb, µc > µd, µc > µe, µd > µe, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa lama waktu fermentasi 16 hari = 12 hari = 8 hari > 4 hari = 12 hari = 16
hari > 0 hari yang artinya bahwa rata-rata aktivititas antioksidan paling kecil
dimiliki oleh perlakuan lama waktu fermentasi 0 hari dan paling besar saat lama
waktu fermentasi 8 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. KARAKTERISTIK FISIK DARI RASA
1. Uji Kruskal Wallis
a. Hipotesis
H0 : Semua sampel berasal dari populasi yang identik.
Hi : Salah satu sampel berasal dari populasi yang tidak identik
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji
Hasil Uji Kruskal Wallis Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap
Karakteristik Fisik dari Rasa Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
P
value
Daerah
Kritik
Kesimpulan
0,096 H0 ditolak jika p
value < α
Karena p value = 0,096 > α = 0,05, maka H0
diterima, sehingga benar bahwa sampel berasal
dari populasi yang identik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
C. KARAKTERISTIK FISIK DARI AROMA
1. Uji Kruskal Wallis
a. Hipotesis
H0 : Semua sampel berasal dari populasi yang identik.
Hi : Salah satu sampel berasal dari populasi yang tidak identik
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji
Hasil Uji Kruskal Wallis Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap
Karakteristik Fisik dari Aroma Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
P
value
Daerah
Kritik
Kesimpulan
0,101 H0 ditolak jika p
value < α
Karena p value = 0,101 > α = 0,05, maka H0
diterima, sehingga benar bahwa sampel berasal
dari populasi yang identik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
D. KARAKTERISTIK FISIK DARI WARNA
1. Uji Kruskal Wallis
a. Hipotesis
H0 : Semua sampel berasal dari populasi yang identik.
Hi : Salah satu sampel berasal dari populasi yang tidak identik
b. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji
Hasil Uji Kruskal Wallis Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap
Karakteristik Fisik dari Warna Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
P
value
Daerah
Kritik
Kesimpulan
0,055 H0 ditolak jika p
value < α
Karena p value = 0,055 > α = 0,05, maka H0
diterima, sehingga benar bahwa sampel berasal
dari populasi yang identik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 5. Silabus
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU – ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bantul
Kelas/Semester : XII MIPA/2
Materi : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 kali pertemuan)
Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku :
a. jujur,
b. disiplin,
c. tanggungjawab,
d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
e. santun,
f. responsif dan
g. pro-aktif serta,
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang,
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
3.10
Menganalisis
prinsip–
prinsip
bioteknologi
dan
penerapannya
sebagai upaya
peningkatan
kesejahteraan
manusia.
4.10
Menyajikan
laporan hasil
percobaan
penerapan
prinsip–
prinsip
bioteknologi
konvvensional
berdasarkan
Konseptual :
Pengertian dan
prinsip – prinsip
bioteknologi
Jenis – jenis
bioteknologi
Faktual :
Peranan
bioteknologi dalam
kehidupan
Bahaya
bioteknologi dan
cara
penanggulangannya
Prosedural :
Praktikum
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional
Metakognitif
Menyajikan dan
menganalisis data
hasil praktikum
Memberikan Rangsangan
(Stimulation)
Melihat gambar dan menonton
video yang berkaitan dengan
materi bioteknologi
Membaca literatur baik
melalui buku, jurnal,
maupaun artikel
Identifikasi Masalah (Problem
Statement)
Peserta didik dilatih untuk
memiliki sikap kritis dengan
mengemukakan pertanyaan
saat sesi diskusi/presentasi
Guru memberikan pertanyaan
untuk membangun motivasi
dan menciptakan rasa ingin
tahu peserta didik
Tes Tertulis
Ulangan
Harian
(pilihan
ganda dan
uraian)
Portofolio
Laporan
praktikum
Tugas
Mengerjakan
LKPD
Membuat
poster proses
atau teknik
bioteknologi
modern
8 x 45
menit (4
kali
pertemuan)
Buku paket
Biologi
untuk SMA
Kelas XII
Semester 2
Internet
Video
pembelajaran
Jurnal
LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
scientific
method.
dalam bentuk
laporan tertulis
Pengumpulan Data (Data
Collection)
Peserta didik mengumpulkan
data melalui studi literatur
yang berkaitan dengan prinsip,
cabang ilmu biologi, dan jenis
bioteknologi
Mengkaji literature yang
berkaitan dengan peranan
bioteknologi di berbagai
bidang beserta produk hasil
bioteknologi
Mendiagnosis bahaya dari
bioteknologi dan cara untuk
menanggulanginya
Melakukan kegiatan
praktikum dan menganalisis
data hasil pengmatan
praktikum
Mengolah Data (Data
Processing)
Menyimpulkan konsep dasar
bioteknologi, perbedaan dan
Observasi
Lembar
observasi
penilaian
afektif (sikap
selama
diskusi)
Lembar
observasi
penilaian
psikomotorik
(pelaksanaan
praktikum
dan
pelaksanaan
presentasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
persamaan bioteknologi,
implikasi bioteknologi di
berbagai bidang, dan dampak
bioteknologi dalam kehidupan.
Membuat laporan dasil
praktikum
Membuat poster mengenai
proses dan teknik dari
bioteknologi modern
Pembuktian (Verification)
Memaparkan hasil diskusi
melalui presentasi
Memaparkan alternnatif cara
untuk
mengantisipasi/menanggulangi
dampak bioteknologi
Menarik Kesimpulan
(Generalization)
Peserta didik menyimpulkan
data yang diperoleh mengenai
apa yang di dapatkan pada
pembelajaran hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Bantul
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/semester : XII MIPA/2
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 8 JP (4 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku :
a. jujur,
b. disiplin,
c. tanggungjawab,
d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
e. santun,
f. responsif dan
g. pro-aktif serta,
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang,
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. efektif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar No IPK
3.10 Menganalisis
prinsip–prinsip
bioteknologi dan
penerapannya
sebagai upaya
peningkatan
kesejahteraan
manusia.
3.10.1
3.10.2
3.10.3
3.10.4
3.10.5
Mengidentifikasi prinsip–prinsip yang digunakan
dalam bioteknologi
Membedakan bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern
Menerapkan bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern dalam berbagai aspek kehidupan
Mendiagnosis bahaya yang dapat ditimbulkan dari
bioteknologi
Memprediksi cara yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi bahaya bioteknologi
4.10 Menyajikan
laporan hasil
percobaan
penerapan prinsip–
prinsip
bioteknologi
konvvensional
berdasarkan
scientific method.
4.10.1
4.10.2
4.10.3
Membuat kombucha sebagai produk bioteknologi
konvensional dengan langkah–langkah ilmiah
Mengumpulkan data hasil praktikum pembuatan
kombucha
Membuat laporan dari hasil praktikum pembuatan
kombucha
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan
model pembelajaran Discovery Learning serta menggunakan metode diskusi,
tanya jawab, penugasan, dan praktikum pembuatan kombucha, peserta didik dapat
mengidentifikasi prinsip–prinsip yang digunakan dalam bioteknologi,
membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern dalam berbagai aspek
kehidupan, mendiagnosis bahaya yang ditimbulkan dari bioteknologi dan
memprediksi cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bahaya
bioteknologi, serta dapat mengumpulkan data berdasarkan hasil praktikum
pembuatan kombucha dan membuat laporannya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
kreativitas (4C).
D. Materi Pembelajaran
Faktual :
Peranan bioteknologi dalam kehidupan (Pertemuan ke-3)
Bahaya bioteknologi dan cara penanggulangannya (Pertemuan ke-3)
Konseptual :
Prinsip–prinsip bioteknologi (Pertemuan ke-2)
Jenis–jenis bioteknologi (Pertemuan ke-2)
Prosedural :
Praktikum pembuatan produk bioteknologi konvensional (Pertemuan ke-1)
Metakognitif
Menyajikan dan menganalisis data hasil praktikum dalam bentuk laporan
tertulis (Pertemuan ke-1)
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual
Scientific
2. Model Pembelajaran
Discovery Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Metode Pembelajaran
Diskusi
Tanya jawab
Praktikum
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Power Point
Gambar / foto materi bioteknologi
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Video pembelajaran
2. Sumber Belajar
Media elektronik :
Video bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
https://www.youtube.com/watch?v=rOSLIEO18G0
Video mengenai produk makanan hasil rekayasa genetika.
https://www.youtube.com/watch?v=-2bD0z9kYyg
Buku peserta didik :
Irnaningtyas, 2017, Buku Biologi untuk SMA/MA kelas XII Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Priadi, Arif., dan Herlanti, Yanti, 2018, Biologi SMA Kelas XII,
Yudhistira, Bogor.
Jurnal :
Pertiwi, K.R., 2017, Penerapan Teknologi DNA dalam Identifikasi
Forensik, Jurnal Pendidikan Biologi FMIPA UNY, diakses di
https://journal.uny.ac.id/index.php/wuny/article/download/3518/pdf.
Radji, M., 2005, Peranan Bioteknologi dan Mikroba Endofit dalam
Pengembangan Obat Herbal, Majalah Ilmu Kefarmasian, 2 (3), 113-
126.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Wistiana, D., dan Zubaidah, E., 2015, Karakteristik Kimiawi dan
Mikrobiologis Kombucha dari Berbagai Daun Tinggi Fenol Selama
Fermentasi, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3 (4), 1446-1457.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 X 45 Menit)
Kompetensi Dasar :
4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip – prinsip bioteknologi
konvensional berdasarkan scientific method.
Indikator :
4.10.1 Membuat kombucha sebagai produk bioteknologi konvensional dengan
langkah – langkah ilmiah.
4.10.2 Mengumpulkan data hasil praktikum pembuatan kombucha dan membuat
laporannya.
4.10.3 Membuat laporan dari hasil praktikum pembuatan kombucha.
Materi Pembelajaran :
Praktikum Pembuatan Kombucha Daun Ginseng Jawa
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, Praktikum, Presentasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 5 Menit
1. Guru memberi salam, bersikap religius berdoa menurut
agamanya masing-masing, mengecek kebersihan kelas, dan
mendata kehadiran peserta didik
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengapresiasi kebersihan kelas).
3. Guru memberi apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya. Peserta didik diarahkan secara kreatif untuk
menjawab pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4. Guru memberikan motivasi, dengan menampilkan gambar
bioteknologi, kemudian guru bertanya :
a. Tahukah kalian apa saja yang termasuk dalam produk –
produk bioteknologi?
b. Apa manfaatnya bagi kehidupan manusia
Maka sangat perlu mempelajari bioteknologi.
5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan garis besar
cakupan materi sesuai indikator dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Peserta didik berkumpul di dalam kelompok praktikum dan
guru membagikan LKPD
Kegiatan Inti 75 Menit
1. Memberikan Rangsangan (Stimulation)
Peserta didik mengamati gambar – gambar berbagai macam
produk bioteknologi konvensional maupun modern dan
tulisan mikroorganisme yang berperan secara terpisah
dengan gambar produk. Pada slide selanjutnya, guru
menampilkan gambar hasil pembuatan kombucha.
2. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
a. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dari
kegiatan mengamati objek yang ditampilkan dan
mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis terkait
dengan gambar.
b. Peserta didik menyepakati masalah yang akan
diidentifikasi.
3. Pengumpulan Data (Data Collection)
a. Tiap kelompok mendapatkan undian untuk menentukan
lama waktu fermentasi yang akan dilakukan
b. Peserta didik berkolaborasi dengan teman sekelompok
dalam pembagian tugas untuk melaksanakan praktikum
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
c. Setiap data yang diperoleh dicatat dan setiap tahapan
pelaksanaan praktikum didokumentasikan. Guru
membimbing peserta didik dengan berkeliling untuk
memberi pengawasan dan bantuan ketika peserta didik
mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4. Mengolah Data (Data Processing)
a. Peserta didik menganalisis data yang diperoleh
menggunakan teknik analisis data dan melakukan studi
pustaka sesuai dengan eksperimen yang dilakukan.
b. Peserta didik membuat laporan akhir pelaksanaan
praktikum pembuatan kombucha daun ginseng jawa.
5. Pembuktian (Verification)
a. Peserta didik secara komunikatif melakukan verifikasi
data dengan teliti melalui penyampaian pendapat dengan
kelompok lain mengenai hasil olahan datanya.
b. Peserta didik diarahkan untuk berfikir kritis dengan
diberikan kesempatan bertanya tentang hal yang belum
dipahami atau menambahkan bila menemukan
data/konsep berbeda
c. Guru memberikan verifikasi mengenai hasil praktikum
yang telah dilakukan
6. Menarik Kesimpulan (Generalization)
Peserta didik secara mandiri diarahkan menyimpulkan data
yang diperoleh tentang penjelasan mengenai apa yang di
dapatkan pada praktikum.
Penutup 10 menit
1. Peserta didik diarahkan untuk menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diperoleh.
2. Gueu memberikan evaluasi secara lisan untuk untuk menguji
keefektifan pengalaman belajar.
3. Peserta didik diminta mengungkapkan apa manfaat yang
diperoleh setelah mempelajari materi pembelajaran.
4. Guru memberi tugas peserta didik untuk mengamati hasil
fermentasi berdasarkan lama waktu yang telah ditentukan.
Peserta didik mencatat dan membagikan data yang diperoleh
sebagai data kelas, kemudian membuat laporan kelompok
sesuai dengan format yang telah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pertemuan Kedua (2 X 45 Menit)
Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis prinsip–prinsip bioteknologi dan penerapannya sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan manusia.
Indikator :
3.10.1 Mengidentifikasi prinsip–prinsip yang digunakan dalam bioteknologi.
3.10.2 Membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Materi Pembelajaran :
Prinsip Bioteknologi
Jenis - Jenis Bioteknologi
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 5 Menit
1. Guru memberi salam, bersikap religius berdoa menurut
agamanya masing-masing, mengecek kebersihan kelas, dan
mendata kehadiran peserta didik
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengapresiasi kebersihan kelas).
3. Guru memberi apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya. Peserta didik diarahkan secara kreatif untuk
menjawab pertanyaan.
4. Guru memberikan motivasi, dengan menampilkan gambar
kultur jaringan dan kloning, kemudian guru bertanya:
a. Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah
bioteknologi?
b. Apakah bioteknologi selalu berhubungan dengan
teknologi modern?
Maka sangat perlu mempelajari prinsip dan jenis-jenis
bioteknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan garis besar
cakupan materi sesuai indikator dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Peserta didik berkumpul di dalam kelompok
Kegiatan Inti 75 Menit
1. Memberikan Rangsangan (Stimulation)
Peserta didik mengamati video mengenai produk
bioteknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
a. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dari
kegiatan mengamati objek yang ditampilkan dan
mengarahkan peserta didik secara kreatif mengajukan
pertanyaan terkait dengan video.
b. Peserta didik menyepakati masalah yang akan
diidentifikasi.
3. Pengumpulan Data (Data Collection)
a. Tiap kelompok mendapatkan LKPD yang telah
disediakan
a. Peserta didik berkolaborasi dengan teman sekelompok
untuk mencari data dan informasi melalui literature
mengenai mengenai prinsip–prinsip yang digunakan
dalam bioteknologi melalui jurnal yang telah ditentukan.
b. Guru membimbing peserta didik dengan berkeliling
untuk memberi pengawasan dan bantuan ketika peserta
didik mengalami kesulitan
4. Mengolah Data (Data Processing)
a. Peserta didik secara bergotong royong dalam kelompok
mengerjakan LKPD mengenai mengenai prinsip–prinsip
yang digunakan dalam bioteknologi, kemudian mengisi
bagan mengenai perbedaan dan persamaan bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern.
b. Peserta didik menyusun hasil diskusi untuk
dipresentasikan.
5. Pembuktian (Verification)
a. Peserta didik secara komuniktif melakukan verifikasi
data dengan teliti melalui penyampaian pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
dengan kelompok lain yang mempresentasikan hasil
olahan datanya.
b. Peserta didik diberi kesempatan bertanya (berpikir
kritis) tentang hal yang belum dipahami atau
menambahkan bila menemukan data/konsep berbeda
c. Guru memberikan verifikasi mengenai hasil diskusi
yang telah dilakukan
6. Menarik Kesimpulan (Generalization)
Peserta didik secara mandiri diarahkan menyimpulkan data
yang diperoleh tentang penjelasan mengenai apa yang di
dapatkan pada pembelajaran hari ini.
Penutup 10 Menit
1. Peserta didik diarahkan untuk menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diperoleh.
2. Guru memberikan evaluasi secara lisan untuk mengetahui
sejauh mana materi yang telah dicapai.
3. Peserta didik diminta mengungkapkan apa manfaat yang
diperoleh setelah mempelajari materi pembelajaran.
4. Guru memberi tugas peserta didik untuk mempelajari
tentang peranan bioteknologi dalam kehidupan dan bahaya
bioteknologi beserta cara menanggulanginya.
Pertemuan Ketiga (2 X 45 Menit)
Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis prinsip–prinsip bioteknologi dan penerapannya sebagai
upaya peningkatan kesejahteraan manusia.
Indikator :
3.10.3 Menerapkan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern dalam
berbagai aspek kehidupan.
3.10.4 Mendiagnosis bahaya yang dapat ditimbulkan dari bioteknologi.
3.10.5 Memprediksi cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bahaya
bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Materi Pembelajaran :
Peranan bioteknologi dalam kehidupan
Bahaya bioteknologi dan cara penanggulangannya
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 5 Menit
1. Guru memberi salam, bersikap religius berdoa menurut
agamanya masing-masing, mengecek kebersihan kelas, dan
mendata kehadiran peserta didik
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengapresiasi kebersihan kelas).
3. Guru memberi apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya. Peserta didik diarahkan secara kreatif untuk
menjawab pertanyaan.
4. Guru memberikan motivasi, dengan menampilkan gambar
kultur jaringan dan kloning, kemudian guru bertanya:
a. Bagaimana kaitan antara bioteknologi dengan gambar
kultur jaringan dan kloning?
b. Bagaimana peranannya dalam kehidupan manusia?
Maka sangat perlu mempelajari peranan dan dampak
bioteknologi.
5. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan garis besar
cakupan materi sesuai indikator dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Peserta didik berkumpul di dalam kelompok
Kegiatan Inti 75 Menit
1. Memberikan Rangsangan (Stimulation)
Peserta didik mengamati video mengenai produk – produk
makanan hasil rekayasa genetika.
2. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
a. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
kegiatan mengamati objek yang ditampilkan dan
mengarahkan peserta didik secara kreatif mengajukan
pertanyaan terkait dengan video.
b. Peserta didik menyepakati masalah yang akan
diidentifikasi.
3. Pengumpulan Data (Data Collection)
a. Tiap kelompok mendapatkan LKPD yang telah
disediakan
b. Peserta didik berkolaborasi dengan teman sekelompok
untuk mencari data dan informasi melalui jurnal yang
telah ditentukan mengenai peranan bioteknologi dalam
kehidupan manusia, bahaya bioteknologi dan cara
menanggulanginya, serta teknik dan proses kultur
jaringan, tanaman transgenik, pembuatan antibiotik,
pembuatan vaksin, dan terapi gen.
c. Guru membimbing peserta didik dengan berkeliling
untuk memberi pengawasan dan bantuan ketika peserta
didik mengalami kesulitan
4. Mengolah Data (Data Processing)
a. Peserta didik secara bergotong royong dalam kelompok
mengerjakan LKPD mengenai peranan bioteknologi
dalam kehidupan manusia, bahaya bioteknologi dan cara
menanggulanginya, serta teknik dan proses kultur
jaringan, tanaman transgenik, pembuatan antibiotik,
pembuatan vaksin, dan terapi gen, kemudian membuat
poster yang menggambarkan proses dan teknik
pembuatan dari salah satu produk bioteknologi tersebut.
b. Peserta didik menyusun hasil diskusi untuk
dipresentasikan.
5. Pembuktian (Verification)
a. Peserta didik secara komuniktif melakukan verifikasi
data dengan teliti melalui penyampaian pendapat
dengan kelompok lain yang mempresentasikan hasil
olahan datanya.
b. Peserta didik diberi kesempatan bertanya (berpikir
kritis) tentang hal yang belum dipahami atau
menambahkan bila menemukan data/konsep berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Guru memberikan verifikasi mengenai hasil eksperimen
yang telah dilakukan
6. Menarik Kesimpulan (Generalization)
Peserta didik secara mandiri diarahkan menyimpulkan data
yang diperoleh tentang penjelasan mengenai apa yang di
dapatkan pada pembelajaran hari ini.
Penutup 10 Menit
1. Peserta didik diarahkan untuk menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diperoleh.
2. Gueu memberikan evaluasi secara lisan untuk mengetahui
sejauh mana materi yang telah dicapai.
3. Peserta didik diminta mengungkapkan apa manfaat yang
diperoleh setelah mempelajari materi pembelajaran.
4. Guru memberi tugas peserta didik untuk mengamati hasil
fermentasi berdasarkan lama waktu yang telah ditentukan.
Peserta didik mencatat dan membagikan data yang diperoleh
sebagai data kelas, kemudian membuat laporan kelompok
sesuai dengan format yang telah diberikan.
Pertemuan Keempat (2 X 45 Menit)
Materi Pembelajaran :
Ulangan Harian Materi Bioteknologi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 10 Menit
1. Guru memberi salam, bersikap religius berdoa menurut
agamanya masing-masing, mengecek kebersihan kelas, dan
mendata kehadiran peserta didik.
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengapresiasi kebersihan kelas).
3. Guru memberi apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya, seperti “Apa saja yang telah kalian pelajari
mengenai materi bioteknologi?” Peserta didik secara aktif
menjawab pertanyaan guru untuk melatih nilai kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4. Guru memberikan motivasi, dengan mengapresiasi
pengetahuan yang telah didapatkan oleh peserta didik terkait
materi bioteknologi.
5. Menyampaikan peraturan dan tata tertib selama ulangan
harian berlangsung.
Kegiatan Inti 70 Menit
ULANGAN HARIAN
Penutup 10 Menit
1. Peserta didik mengumpulkan hasil ulangan harian yang telah
dikerjakan.
2. Peserta didik merefleksikan kegiatan ulangan harian. Guru
bertanya mengenai tingkat kesulitan yang dialami peserta
didik dan apakah peserta didik dapat menjawab semua soal
pertanyaan.
3. Guru memberi tugas peserta didik untuk mengerjakan latihan
soal dari berbagai sumber sebagai persiapan ujian akhir
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Aspek Teknik Instrumen
Afektif (Sikap) Observasi Lembar Observasi
Kognitif
(Pengetahuan)
Tes Ulangan Harian (pilihan ganda
dan uraian)
Non Tes Laporan Praktikum
Psikomotorik
(Keterampilan)
Observasi Kegiatan
Praktikum Lembar Observasi Praktikum
Observasi Kegiatan
Presentasi Lembar Observasi Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
I. Lampiran
1. Panduan Praktikum dan Format Laporan Praktikum
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Instrumen Penilaian
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Yogyakarta, 20 Maret 2019
Guru Mata Pelajaran
Gardisa Citra
NIM. 151434045
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 1 (Panduan Praktikum dan Format Laporan Praktikum)
PANDUAN PRAKTIKUM
A. Judul : Praktikum Pembuatan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
B. Tujuan
1. Peserta didik mengetahui tahapan pembuatan teh kombucha.
2. Peserta didik mengetahui proses fermentasi yang terjadi pada pembuatan teh
kombucha.
3. Peserta didik mengetahui peranan mikroorganisme yang terjadi selama proses
fermentasi.
C. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Gelas kaca transparan
400 ml
2. Kain serbet
3. Karet gelang
4. Timbangan analitik
5. Panci
6. Termometer
7. Saringan
1. Daun ginseng jawa kering
2. Gula pasir
3. Air
4. Starter kombucha
5. SCOBY
D. Cara kerja
a. Peserta didik berkumpul dalam kelompok.
b. Setiap kelompok mengambil undian untuk menentukan lama waktu fermentasi teh
kombucha daun ginseng jawa, yaitu 4 hari, 8 hari, 12 hari, dan 16 hari.
1. Pembuatan Teh Kombucha Daun Ginseng Jawa
a. Timbang daun ginseng jawa kering sebanyak 4 g (4 g / 200 ml)
b. Siapkan gelas kaca transparan dan beri label sesuai dengan jenis perlakuan lama
waktu fermentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
c. Rebus air mineral sebanyak 1000 ml di dalam panci stainless ±10 menit.
d. Setelah air mendidih, tambahkan gula pasir sebanyak 100 g
e. Masukkan teh daun ginseng jawa ke dalam panci kemudian tutup dan biarkan
selama 15 menit.
f. Seduhan teh disaring sehingga diperoleh teh yang sudah tidak terdapat potongan
daun dan kotoran yang berasal dari gula.
g. Dinginkan seduhan teh hingga mencapai suhu 20 - 30˚C.
h. Tuangkan seduhan teh ke dalam 5 gelas kaca transparan masing–masing
sebanyak 200 ml.
i. Tambahkan starter kombucha sebanyak 10 ml pada masing-masing gelas.
j. Ukur suhu seduhan teh sebelum difermentasi menggunakan termometer.
k. Ukur pH seduhan teh sebelum difermentasi menggunakan kertas lakmus.
l. Coba dan amati rasa, aroma, dan warna seduhan teh sebelum difermentasi.
m. Masukkan SCOBY (symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) dengan diameter
±8 cm ke dalam gelas kaca yang berisi seduhan teh (posisi SCOBY boleh
tenggelam atau berada di permukaan air, namun seluruh SCOBY harus teredam
seduhan teh).
n. Tutup gelas kaca menggunakan serbet dan ikat menggunakan karet gelang,
kemudian disimpan dalam ruangan gelap.
o. Inkubasi sesuai dengan perlakuan lama waktu fermentasi. Selama fermentasi,
gelas kaca tidak boleh dibuka, dipindahkan atau terkena guncangan.
2. Uji Parameter Kimiawi
a. Ukur suhu teh kombucha daun ginseng jawa menggunakan termometer.
b. Ukur pH teh kombucha daun ginseng jawa menggunakan kertas lakmus.
3. Uji Organoleptik
a. Rasa
Ambil sampel sebanyak 20 ml menggunakan gelas ukur, kemudian diminum
untuk mengetahui rasanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
b. Aroma
Ambil sampel sebanyak 20 ml menggunakan gelas ukur kemudian hirup
aromanya pada jarak 3 cm dari hidung untuk mengetahui aromanya.
c. Warna
Ambil sampel sebanyak 20 ml menggunakan gelas ukur kemudian dilihat
warnanya pada tempat yang terang.
E. Hasil
Uji Organoleptik
Aspek yang
Dinilai
Skor Analisis Penilaian
1 2 3
Rasa Tidak ada rasa
asam Sedikit asam Sangat asam
Aroma Tidak beraroma
asam
Aroma asam
kurang tercium
Aroma sangat
asam
Warna Jernih Berkabut Keruh
F. Poin Pembahasan
1. Mikroorganisme apa saya yang terdapat pada SCOBY?
2. Bagaiaman peran mikroorganisme dalam proses fermentasi yang berlangsung?
3. Bagaimana mekanisme fermentasi yang terjadi pada pembuatan teh kombucha?
4. Analisislah hasil uji organoleptik pada tiap perlakuan lama waktu fermentasi!
5. Apa saja faktor – faktor yang memengaruhi proses fermentasi teh kombucha?
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM
A. Acara Praktikum (Judul, tempat,
dan waktu pelaksanaan)
F. Hasil Pengamatan
B. Tujuan Praktikum G. Pembahasan
C. Landasan Teori H. Kesimpulan
D. Alat dan Bahan I. Daftar Pustaka
E. Cara Kerja J. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 2 (LKPD)
(LKPD Pembelajaran Pertemuan ke-2)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Prinsip dan Jenis Bioteknologi
Nama Kelompok : 1
2
3
4
5
6
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian dan prinsip – prinsip bioteknologi
2. Membandingkan perbedaan dan persamaan bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern
Alat dan Bahan :
1. Jurnal yang dapat diakses dari :
a. https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/download/268/277
b. https://journal.uny.ac.id/index.php/wuny/article/download/3518/pdf
2. Alat tulis
Langkah Kerja :
1. Peserta didik berkumpul dalam kelompok (5 – 6 siswa)
2. Setiap kelompok mendiskusikan soal – soal di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
A. Pertanyaan Diskusi
Jurnal (a) digunakan untuk menjawab soal nomor 1.
1. Salah satu prisip dasar bioteknologi adalah fermentasi. Jelaskan bagaimana
faktor kimiawi dan mikrobiologis dapat memengaruhi proses fermentasi?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Jurnal (b) digunakan untuk menjawab soal nomor 2.
2. Bagaimana teknik analisis DNA yang digunakan oleh tim forensik dalam
mengidentifikasi korban kecelakaan?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
3. Cabang ilmu apa saja yang terlibat dalam bioteknologi?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Jenis – Jenis Bioteknologi
Teknik bioteknologi telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, namun para
nenek moyang kita belum mengetahui tentang istilah bioteknologi. Seiring dengan
perkembangan zaman banyak produk yang dihasilkan dari proses bioteknologi,
baik secara konvensional maupun modern. Sebenarnya, apa perbedaan antara
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern? Untuk mengetahui lebih
lanjut, lengkapilah bagan berikut!
Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi Modern
Perbedaan
Persamaan
Contoh Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
(LKPD Pembelajaran Pertemuan ke-3)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Peranan Bioteknologi dalam Kehidupan dan Bahaya Bioteknologi serta Cara
Penanggulangannya
Nama Kelompok : 1
2
3
4
5
6
Tujuan :
1. Mengidentifikasi peranan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
dalam berbagai aspek kehidupan
2. Mengnalisis bahaya bioteknologi dan cara menanggulanginya
Alat dan Bahan
1. Jurnal yang dapat diakses dari :
http://psr.ui.ac.id/index.php/journal/article/download/3388/466
2. Literatur lain yang relevan
3. Alat tulis
Langkah Kerja :
1. Peserta didik berkumpul dalam kelompok (5 – 6 siswa)
2. Setiap kelompok mendiskusikan soal – soal di bawah ini
A. Pertanyaan Diskusi
Jurnal digunakan untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Berdasarkan jurnal yang
telah dibaca analisislah :
1. Bagaimana penerapan sifat totipotensi pada tumbuhan dalam aplikasinya pada
teknik kultur jaringan?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2. Melalui rekayasa genetika, analisislah bagaimana mikroba endofit dapat
digunakan dalam pengembangan obat herbal?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
3. Aplikasi bioteknologi konvensional dan modern dibidang pangan, pertanian,
peternakan, lingkungan, dan medis.
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
4. Carilah sebuah artikel yang membahas mengenai bahaya bioteknologi dalam
kehidupan manusia. Analisislah permasalahan dalam artikel tersebut dan
kemukakanlah bagaimana cara yang harus dilakukan untuk menanggulangi
bahaya bioteknologi!
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
B. Poster
Buatlah poster yang menggambarkan proses dan teknik pembuatan dari salah satu
produk bioteknologi : kultur jaringan, tanaman transgenik, pembuatan antibiotik,
pembuatan vaksin, dan terapi gen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 3 (Istrumen Penilaian dan Rubik Penilian)
PENILAIAN
a. Instrumen Penilian Afektif (Sikap)
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI
Kelas : XII MIPA
Sub Materi : Bioteknologi
Hari / tanggal :
No Nama
Sikap
Jumlah Skor Kerjasama Keaktifan
Tanggung
Jawab
1
2
3
4
5
Penilaian
1. Rumus Penentuan Nilai Akhir
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100
2. Kriteria Penilaian Sikap
Nilai yang Diperoleh Keterangan Sikap Predikat
80 – 100 Sangat Baik A
70 – 79 Baik B
60 – 69 Cukup C
59 < Sangat Kurang D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Rubrik Penilaian
Kriteria Penilaian Afektif (Sikap)
No Aspek Skor Rubrik
1 Kerjasama
3
Setiap anggota kelompok ikut andil dalam
mengerjakan soal diskusi, mampu bekerjasama
dengan baik dalam kelompok, mau membantu teman
yang kesulitan.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
2 Keaktifan
3
Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
menyampaikan gagasan/ide selama kegiatan diskusi,
menunjukkan sikap antusias dalam kegiatan tanya
jawab,
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
3 Tanggung
jawab
3
Menyelesaikan setiap tugas yang diberikan,
mengerjakan soal sesuai dengan prosedur,
mengumpulkan tugas tepat waktu.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
b. Istrumen Penilian Psikomotorik (Keterampilan)
Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik Siswa
Kegiatan Praktikum
Kelas : XII MIPA
Sub Materi : Bioteknologi
Hari / tanggal :
NO
NAMA
PESERTA
DIDIK
KEGIATAN YANG DIAMATI
NILAI Persiapan
Pelaksanaan
Kegiatan Akhir
1
2
3
4
dst
Penilaian
1. Rumus Penentuan Nilai Akhir
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100
2. Kriteria Penilaian Sikap
Nilai yang Diperoleh Keterangan Sikap Predikat
80 – 100 Sangat Baik A
70 – 79 Baik B
60 – 69 Cukup C
59 < Sangat Kurang D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Rubrik Penilaian
Kriteria Penilaian Praktikum
No Aspek Skor Rubrik
1 Persiapan
3
Menyiapkan alat dan bahan dengan benar, sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan, dan mengerti cara menggunakan
alat laboratorium.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
2 Pelaksanaan
3 Melakukan praktikum sesuai prosedur, menakar bahan
dengan tepat, dan steril
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
3 Kegiatan
Akhir
3
Membersihkan alat dan bahan setelah melakukan
praktikum, melakukan uji organoleptik dengan cermat, dan
menyusun data hasil praktikum secara sistematis.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik Siswa
Kegiatan Presentasi
Kelas : XII MIPA
Sub Materi : Bioteknologi
Hari / tanggal :
No Nama
Aspek Jumlah
Skor Sistematika
Penggunaan
Bahasa
Keterampilan
Berbicara Tanggapan
Kelompok 1
1.
2.
3.
4.
Rubrik Penilaian :
No Aspek Skor Indikator
1. Sistematika
3 Materi presentasi disajikan runtut, sistematis, dan sesuai
materi
2 Hanya terdapat 2 indikator
1 Hanya terdapat 1 indikator
2. Penggunaan
Bahasa
3 Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan baku
2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami namun kurang baku
atau sebaliknya
1 Bahasa yang digunakan sulit dipahami dan tidak baku
3. Keterampilan
Berbicara
3 Materi disampaikan dengan artikulasi jelas, intonasi yang
tepat, dan volume yang sesuai
2 Hanya terdapat 2 indikator
1 Hanya terdapat 1 indikator
4. Tanggapan
3 Menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan tepat dan bijaksana
2 Menanggapi pertanyaan/sanggahan kurang tepat atau kurang
bijaksana
1 Menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan tidak tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
1. Rumus Penentuan Nilai Akhir
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100
2. Kriteria Penilaian Sikap
Nilai yang Diperoleh Keterangan Sikap Predikat
80 – 100 Sangat Baik A
70 – 79 Baik B
60 – 69 Cukup C
59 < Sangat Kurang D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. Instrumen Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
1. Instrumen Penilaian Kognitif Non – Tes
Penilaian Laporan
Format Laporan Skor
Acara Praktikum 5
Tujuan Praktikum 5
Landasan Teori 15
Alat dan Bahan 5
Cara Kerja 5
Hasil Pengamatan 15
Pembahasan 25
Kesimpulan 10
Daftar Pustaka 5
Lampiran 5
Nilai Akhir = Jumlah skor yang diperoleh
Rubrik Penilaian Laporan
No Aspek yang
Dinilai Skor Rubrik
1 Acara
praktikum
5 Menuliskan judul, tempat dan waktu praktikum
dengan lengkap.
4 Hanya terdapat 2 indikator.
3 Hanya terdapat 1 indikator.
2 Menuliskan setiap komponen tetapi tidak sesuai
1 Tidak menuliskan acara praktikum
2 Tujuan
Praktikum
5 Menuliskan tujuan praktikum, sesuai dengan
LKPD, dan lengkap
4 Hanya terdapat 2 indikator.
3 Hanya terdapat 1 indikator.
2 Menuliskan setiap indikator tetapi tidak sesuai
1 Tidak menuliskan tujuan praktikum
3 Landasan
Teori
15
Menuliskan landasan teori sesuai dengan materi,
tulisan rapi dan jelas, dilengkapi sitasi dari sumber
terpercaya.
11 Hanya terdapat 3 indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
8 Hanya terdapat 2 indikator.
5 Hanya terdapat 1 indikator.
4 Alat dan
Bahan
5 Menuliskan alat dan bahan dengan lengkap.
3 Hanya menuliskan beberapa alat dan bahan.
1 Tidak menuliskan alat dan bahan.
5 Cara Kerja
5
Menuliskan cara kerja dengan lengkap,
menggunkan kalimat pasif, dan membentuk
diagram alir.
4 Hanya terdapat 2 indikator.
3 Hanya terdapat 1 indikator.
1 Tidak menuliskan cara kerja
6 Hasil
Pengamatan
15 Menuliskan data dengan lengkap, tulisan rapi dan
jelas, serta sesuai dengan ketentuan
10 Hanya terdapat 2 indikator.
8 Hanya terdapat 1 indikator.
3 Menuliskan data yang tidak sesuai
7 Pembahasan
25
Menjawab setiap poin pembahasan dengan benar,
disertai dengan data atau teori pendukung, sesuai
dengan hasil pengamatan, dan tulisan rapi dan jelas.
20 Hanya terdapat 3 indikator.
15 Hanya terdapat 2 indikator.
10 Hanya terdapat 1 indikator.
3 Menuliskan pembahasan yang tidak sesuai.
8 Kesimpulan
5 Menuliskan kesimpulan dengan benar dan sesuai
dengan tujuan praktikum
3 Hanya terdapat 1 indikator.
1 Menuliskan kesimpulan yang tidak sesuai.
9 Daftar
Pustaka
5 Sesuai dengan format penulisan daftar pustaka dan
sesuai dengann sitasi
3 Hanya terdapat 1 indikator.
1 Menuliskan daftar pustaka yang tidak sesuai.
10 Lampiran
5 Menyertakan dokumentasi kegiatan praktikum dan
sesuai dengan keterangan gambar.
3 Hanya terdapat 1 indikator.
1 Tidak menyertakan dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
2. Instrumen Penilaian Kognitif Tes
Kisi – Kisi Soal Ulangan Harian
Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Atas Jumlah Soal : 14 butir
Mata Pelajaran/Kelas : Biologi/XII Alokasi Waktu : 70 menit
Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013 Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian
Semester/Tahun Ajaran : Genap/ 2019/2020
Kompetensi
Dasar IPK
Materi
Pembelajaran Indikator Soal
Nomor
Soal
Ranah
Kognitif
3.10 Menganalisis
prinsip–prinsip
bioteknologi dan
penerapannya
sebagai upaya
peningkatan
kesejahteraan
manusia.
3.10.1 Menjelaskan
pengertian dan
prinsip – prinsip
bioteknologi
Pengertian dan prinsip
– prinsip bioteknologi
Menyebutkan tokoh
pelopor bioteknologi I.1 C1
3.10.2
Membandingkan
perbedaan dan
persamaan
bioteknologi
konvensional dan
bioteknologi modern
Jenis – jenis
bioteknologi
Menjelaskan prisnisp
dasar bioteknologi
modern
I.3 C2
Menjelaskan prinsip
dasar bioteknologi
konvensioanla
I.4 C2
Mengidentifikasi
perbedaan
bioteknologi
I.6 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
konvensional dan
bioteknologi modern
Membedakan
bioteknologi
konvensional dan
bioteknologi modern
II.1 C2
3.10.3
Mengidentifikasi
peranan bioteknologi
konvensional dan
bioteknologi modern
dalam berbagai aspek
kehidupan
Peranan bioteknologi
dalam kehidupan
Mengidentifikasi
implikasi bioteknologi
dalam bidang
kesehatan / medis
I.2 C1
Menerapkan implikasi
bioteknologi dalam
bidang kesehatan /
medis
I.10 C3
Mengurutkan proses
pembentukan antibodi
monoklonal
II.3 C3
Mengidentifikasi
implikasi bioteknologi
di bidang pangan
I.5 C1
Menerapkan produk
pengembangan PST I.7 C3
Menganalisis produk
bioteknologi di bidang
pangan yang
II.2 C4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
menimbulkan
kontroversi
3.10.4 Menganalisis
bahaya bioteknologi
dan cara
menanggulanginya
Bahaya bioteknologi
dan cara
penanggulangannya
Menjelaskan produk
bioteknologi yang
merugikan
I.8 C2
Mengidentifikasi
bahaya produk
bioteknologi
I.9 C1
Menjelaskan bahaya
produk bioteknologi II.4 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Soal Ulangan Harian
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Bioteknologi telah berkembang
sejak ribuan tahun yang lalu. Tokoh
yang disebut sebagai pelopor
bioteknologi adalah . . .
A. Louise Pasteur
B. Robert Hooke
C. Carolus Linnaeus
D. Karl Erexy
E. Charles Darwin
2. Bidang ilmu kedokteran
membutuhkan antibody yang
banyak dalam waktu singkat. Teknik
paling tepat yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
adalah . . .
A. Totipotensi
B. Kultur jaringan
C. Kloning
D. Hibridoma
E. Kultur in vivo
3. Berdasarkan jenisnya, bioteknologi
dibedakan menjadi bioteknologi
konvensioanl dan bioteknologi
modern. Bioteknologi modern
meliputi . . .
A. Rekayasa DNA, fermentasi, dan
bakteri
B. Dasar mikrobiologi, rekayasa
genetika, dan biokimia
C. Plasmid, rekayasa genetika,
terapi gen
D. Terapi gen, biokimia, dan dasar
mikrobiologi
E. Dasar mikrobiologi, biokimia,
dan fermentasi
4. Prinsip dasar yang digunakan dalam
bioteknologi konvensioanal adalah .
. .
A. Kloning DNA dengan plasmid
B. Manipulasi DNA dengan
bantuan bakteri
C. Fermentasi dengan
mikroorganisme
D. Organisme transgenic dengan
plasmid bakteri
E. Rekayasa genetik dengan
bakteri
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Mikroorganisme yang digunakan
dalam pembuatan produk pada
gambar tersebut adalah . . .
A. Rhizopus oryzae
B. Lactobacillus bulgaricus
C. Acetobacter xylinum
D. Saccharomyces cerevisiaea
E. Aspergillus oryzae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
6. Perhatikan tabel berikut!
Perbedaan bioteknologi
konvensional dan bioteknologi
modern yang benar ditunjukkan
oleh nomor . . .
A. 2 dan 4
B. 3 dan 4
C. 3 dan 5
D. 1 dan 2
E. 1 dan 5
7. Mengikuti perkembangan zaman,
produksi protein sel tunggal sebagai
sumber makanan terbaru semakin
banyak diperkenalkan. Hal yang
tidak benar mengenai protein sel
tunggal adalah . . .
A. Dibuat menggunakan metode
plasmid
B. Berasal dari mokroorganisme
seperti ganggang, bakteri, dan
jamur
C. Dapat dikonsumsi manusia
maupun hewan ternak
D. Mengandung nutrisi selain
protein
E. Memiliki kadar protein yang
tinggi
8. Produk bioteknologi yang dapat
merugikan jika tersebar di alam
adalah . . .
A. Antibodi monoclonal
B. Biopestisida
C. Bakteri penghasil insulin
D. Tanaman transgenik
E. Bakteri pemakan plastic
9. Bioteknologi tidak selalu
memberikan dampak positif bagi
lingkungan maupun manusia.
Berikut merupakan bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh adanya
bioteknologi, kecuali . . .
A. Berkurangnya tingkat
keragaman makhluk hidup
B. Dapat melestarikan spesies
langka
C. Dapat menimbulkan wabah
penyakit
D. Menganggu keseimbangan
alam
E. Dapat menimbulkan polemic
dalam kehidupan
10. Sepasang suami istri belum
memiliki anak, meskipun sudah
menikah selama bertahun – tahun.
Dokter menyarankan mereka untuk
memanfaatkan bioteknologi modern
dalam usaha mendapatkan
keturunan. Bioteknologi yang paling
sesuai untuk digunakan adalah . . .
A. Kloning
B. Terapi gen
C. Vaksin
D. Kultur in vivo
E. Fertilisasi in vitro
No Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi
Modern
1 Peralatan
sederhana
Peralatan
canggih
2 Memanfaatkan
ilmu genetika
Memanfaatkan
ilmu klasifikasi
3 Dihasilkan
dalam jumlah
banyak
Dihasilkan
dalam jumlah
sedikit
4 Biaya
cenderung
mahal
Biaya
cenderung
murah
5 Melibatkan
teknik
fermentasi
Melibatkan
rekayasa
genetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Jelaskan 4 perbedaan bioteknologi tradisional dengan bioteknologi modern! (10)
2. Mengapa produk – produk makanan yang menggunakan bahan dari organisme
transgenik masih menjadi kontroversi di masyarakat? (20)
3. Salah satu implikasi bioteknologi di bidang kesehatan adalah pembutana antibodi
monklonal. Bagaimanakah proses pembentukan antibodi monoklonal? (10)
4. Jelaskan 3 bahaya yang dapat ditimbulkan dari bioteknologi! (10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Kunci Jawaban Soal Ulangan
I. Pilihan Ganda
1. A 6. E
2. D 7. A
3. C 8. D
4. C 9. B
5. B 10. E
II. Soal Uraian
1. Perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
No Bioteknologi Konvensional Bioteknologi Modern
1 Peralatan sederhana Peralatan canggih
2 Tidak dapat menghasilkan
sifat organisme baru
Dapat menghasilkan organisme
dengan sifat baru
3 Dihasilkan dalam jumlah
sedikit
Dihasilkan dalam jumlah
banyak
4 Biaya cenderung murah Biaya cenderung mahal
5 Melibatkan teknik fermentasi Melibatkan rekayasa genetika
6 Memerlukan waktu yang lama Waktunya relative cepat
2. Produk makanan yang menggunakan bahan dari organisme transgenik masih
menjadi kontroversi di masyarakat karena adanya perubahan sifat genetik
pada organisme hasil rekayasa genetika (transgenik) berpotensi mengubah
produk yang dihasilkan karena menggunakan protein asing. Protein asing
yang dihasilkan berpotensi mengakibatkan alergi dan keracunan karena
belum dikenal oleh tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3. Proses pembentukan antibodi monoklonal :
- Sel tumor disuntikkan pada tikus untuk merangsang produksi sel B,
yang memproduksi antibodi antitumor.
- Sel B disuntikkan dengan sel meloma agar tumbuh antibodi yang
memproduksi hibrid sel
- Hibrid sel yang memproduksi antibody yang dibutuhkan dipilih dan
digandakan untuk menghasilkan antibodi monoklonal
4. Bahaya yang dapat ditimbulkan dari bioteknologi antara lain :
- Berkurangnya tingkat keragaman makhluk hidup
Teknologi kloning pada tumbuhan dan hewan akan menghasilkan
anakan yang serupa dengan induknya. Hal ini menyebabkan tingkat
keanekaragaman makhluk hidup semakin berkurang.
- Terganggunya keseimbangan alam
Tanaman transgenic yang tersebar kea lam akan menyebabkan
kepunahan banyak jenis tanaman. Hal ini disebabkan karena tanaman
transgenic lebih kuat dari tanaman lokal.
- Menimbulkan wabah dan penyakit
Rekayasa genetika dapat mentransfer molekul penyebab alergi. Hal
tersebut dapat menyerang manusia apabila mengonsumsi produk
transgenik.
Selain itu, percobaan DNA rekombinan terhadap mikroba patogen akan
menghasilkan mikroba yang sangat virulen, Jika mikroba terlepas dari
laboratorium, maka dapat menjadi wabah bagi kehidupan.
- Menimbulkan isu etis
Pada dasarnya masyarakat menentang penciptaan manusia melalui
teknik kloning. Dengan demikian, implementasi kloning pada manusia
dapat menimbulkan polemik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Rubrik Penilaian
No
Soal Skor Rubrik
1
10
Peserta didik dapat menjelaskan 4 perbedaan
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
dengan benar
7
Peserta didik dapat menjelaskan 3 perbedaan
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
dengan benar
5
Peserta didik dapat menjelaskan 2 perbedaan
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
dengan benar
3
Peserta didik dapat menjelaskan 1 perbedaan
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
dengan benar
1 Peserta didik menjawab salah
0 Peserta didik tidak menjawab
2
20
Peserta didik dapat merumuskan alasan yang tepat
dengan menyebutkan tiga kata kunci yaitu perubahan
sifat genetik, penggunaan protein asing, berpotensi
menyebabkan penyakit.
10 Peserta didik hanya menyebutkan 2 kata kunci
5 Peserta didik hanya menyebutkan 2 kata kunci
1 Peserta didik menjawab salah
0 Peserta didik tidak menjawab
3 10 Peserta didik dapat menjelaskan tiga proses
pembentukan antibodi monoklonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
7 Peserta didik hanya menjelaskan dua proses
pembentukan antibodi monoklonal.
3 Peserta didik hanya menjelaskan satu proses
pembentukan antibodi monoklonal.
1 Peserta didik menjawab salah
0 Peserta didik tidak menjawab
4
10 Peserta didik dapat menjelaskan 3 bahaya yang dapat
ditimbulkan dari bioteknologi dengan benar
6 Peserta didik dapat menjelaskan 2 bahaya yang dapat
ditimbulkan dari bioteknologi dengan benar
3 Peserta didik dapat menjelaskan 1 bahaya yang dapat
ditimbulkan dari bioteknologi dengan benar
1 Peserta didik menjawab salah
0 Peserta didik tidak menjawab
Penilaian
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
60𝑥 100
Kriteria Penilaian
Nilai Kriteria
80 < X > 100 A = Baik Sekali
70 < X < 79 B = Baik
60 < X < 69 C = Cukup
50 < X < 59 D = Kurang
X < 50 E = Kurang sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI