PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Skripsi)
Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Edwin Wijaya
ABSTRACT
THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TOWARDS
COMPANY VALUE
By
Edwin Wijaya
This study aimed to examine the effect of Good Corporate Governance and
Corporate Social Responsibility disclosure towards Company Value. Company
Value is proxied by the market value as the dependent variable. The
independent variables in this study are Good Corporate Governance and
Corporate Social Responsibility disclosure. In addition, the authors also use the
control variables of company’s size, type of industry, profitability and
leverage.
In this study, the sampling method using purposive sampling and obtained 20
companies during the years 2010 to 2015. Accordingly, the number of
observations in this study amounted to 120 data. And then, the data were
analyzed using multiple linear regression analysis method with the Statistical
Package for Social Sciences (SPSS) 21 as an analytical tool.
The result of this study showed that Good Corporate Governance gives a
positive effect and Corporate Social Responsibility disclosure gives a negative
effect on company value is proxied by CAR. The result indicates that investors
responded positively to Good Corporate Governance disclosure and responded
negatively to the disclosure of Corporate Social Responsibility information and
use that information for making investment decisions.
Keyword : Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility
disclosure, Company Value.
ABSTRAK
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Oleh
Edwin Wijaya
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance
dan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.
Nilai perusahaan yang diproksikan sebagai nilai pasar sebagai variabel
dependen. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah Good
Corporate Governance dan pengungkapan Coporate Social Responsibility.
Selain itu, penulis juga menggunakan variabel kontrol berupa ukuran
perusahaan (size), jenis industri, profitabilitas dan leverage.
Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling dan diperoleh sebanyak 20 perusahaan
selama tahun 2010-2015. Dengan demikian, jumlah data yang diamati dalam
penelitian ini berjumlah 120 data. Kemudian, data yang ada dianalisis
menggunakan software Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 21
dengan metode analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Good Corporate Governance
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan pengungkapan
Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Hal ini menandakan bahwa para investor merespon positif informasi Good
Coporate Governance dan merespon negatif terhadap informasi pengungkapan
Corporate Social Responsibility. Investor menggunakan informasi tersebut
untuk pengambilan keputusan berinvestasi.
Kata kunci : Good Corporate Governance, pengungkapan Corporate Social
Responsibility, Nilai Perusahaan.
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
Oleh :
Edwin Wijaya
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 1 November 1990 sebagai putra
kedua dari empat saudara. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar nya, di SD
Xaverius Teluk Betung pada tahun 2003.
Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP
Xaverius Teluk Betung Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2006,
kemudian penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA Fransiskus
Bandar Lampung hingga lulus pada tahun 2009.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui jalur SMNPTN.
MOTTO
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Dia akan
meluruskan jalan-Mu
(Amsal 3:6)
Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi,
karena jika kita menyerah, maka habislah sudah
(Top Ittipat)
SANWACANA
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Puji Tuhan, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus yang
telah memberikan semua ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan” sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan
selama proses penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. C.A. sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, sekaligus Pembimbing
Utama, atas kesediaanya memberikan bimbingan dan masukan yang sangat
membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini, serta nasehat dan waktu
yang telah ibu berikan.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E.,M.Si. sebagai Sekertaris Jurusan Akuntansi
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II dan Pembimbing Akademik, atas
x
bimbingan, masukan, arahan, nasihat, serta kesabaran yang telah diberikan
selama proses penyelesaian skripsi.
4. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. C.A. Selaku dosen penguji,
atas saran dan masukan yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi
ini.
5. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang
bermanfaat selama penulis menyelesaikan pendidikan di Universitas
Lampung.
6. Seluruh staff dan karyawan di Jurusan Akuntansi Mas Ferry, Mba Tina,
Mpok, Mbak Dina, Mas Yana, Mas Leman, Mas Yogi yang telah banyak
membantu selama proses birokrasi dalam mengurus skripsi ini.
7. Mamaku tercinta, Surjati yang senantiasa memberikan nasihat, doa, dan
dukungan kepada penulis. Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan
yang telah diberikan selama ini.
8. Dina Septari yang dengan sabar memberi dukungan dan doanya.
9. Erik Daryantho yang selalu menjadi saudara dalam kesukaran.
10. Pdt. Hengky Andrian, M.Th. selaku orang tua rohani saya, terima kasih
buat semua nasehat, dukungan dan doanya untuk saya menyelesaikan
skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat seperti keluarga Indra, Taufik, Tina, Fadli, Pinalia dan
Sulis yang selalu memberikan motivasi, dorongan, selalu meluangkan
waktu untuk mendengarkan, menemani, menghibur, dan selalu menjadi
penyemangat.
xi
12. Kedua kakak rohaniku, Ruben Yoel dan Yosiana Shinta Dewi, terima kasih
buat nasehat, doa dan dukungan kalian selama masa perkuliahan dan
penulisan skripsi saya.
13. Serta kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu
persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya yang
telah diberikan.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis, pembaca, dan pihak-pihak lainnya.
Salam sejahtera buat kita semua,
Bandarlampung, Febuari 2017
Penulis,
Edwin Wijaya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................... vii
MOTTO ............................................................................................................................. viii
SANWACANA .................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................................ 4
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ...................................................................................................... 6
2.1. 1 Teori Keagenan ............................................................................................ 6
xiii
2.1.2 Teori Legitimasi ........................................................................................... 6
2.1.3 Teori Stakeholder ......................................................................................... 7
2.1.4 Teori Persinyalan ......................................................................................... 7
2.1.5 Definisi Good Corporate Governance ......................................................... 8
2.1.6 Konsep Good Corporate Governance .......................................................... 9
2.1.7 Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan ..................................... 10
2.1.8 Konsep dan Definisi CSR ............................................................................. 11
2.1.9 Pengungkapan CSR dan Nilai Perusahaan .................................................... 11
2.1.10 Nilai Perusahaan ......................................................................................... 12
2.1.11 Variabel Kontrol ......................................................................................... 14
2.2 Penelitian Tedahulu ............................................................................................... 16
2.3 Kerangka Penelitian .............................................................................................. 17
2.4 Perumusan Hipotesis ............................................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 18
3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 18
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................................... 18
3.3.1 Variabel Dependen ....................................................................................... 18
3.3.2 Variabel Independen .................................................................................... 19
3.3.3 Variabel Kontrol ........................................................................................... 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 22
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................................. 23
3.5.1 Statistik Deskriptif ...................................................................................... 23
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 23
3.5.2.1 Uji Normalitas ................................................................................... 23
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ......................................................................... 23
3.5.2.3 Uji Autokorelasi ................................................................................ 23
3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 23
xiv
3.6 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 24
3.6.1 Analisis Regresi Berganda ................................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif ................................................................................................ 25
4.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ............................................................................. 27
4.2.1 Uji Kolmogorov Smirnov ........................................................................... 27
4.2.2 Uji Uji Multikolinieritas ............................................................................. 28
4.2.3 Uji Uji Autokorelasi ................................................................................... 28
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 29
4.3 Analisis Data ......................................................................................................... 30
4.3.1 Uji Regresi Berganda ................................................................................. 30
4.4 Pembahasan ........................................................................................................... 31
4.4.1 GCG Berpengaruh Positif Terhadap Nilai Perusahaan ............................... 31
4.4.2 Pengungkapan CSR Berpengaruh Negatif Terhadap Nilai Perusahaan ...... 32
4.4.3 Penjelasan Korelasi Pearson
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................................... 36
5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 36
5.3 Saran...................................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 38
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 43
....................................................................... 33
4.5 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................................................................ 35
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tabel Kriteria Tobin’s Q ............................................................................................... 14
2. Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 16
3. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................................... 25
4. Uji Kolmogorov Smirnov ............................................................................................... 27
5. Uji Multikolinieritas ...................................................................................................... 28
6. Uji Heterokedastitas....................................................................................................... 29
7. Uji Regresi Berganda ..................................................................................................... 30
8. Uji Korelasi Pearson ...................................................................................................... 33
9. Uji Signifikan Parsial ( Uji t) ......................................................................................... 35
xvi
Daftar Gambar
Gambar Halaman
1. Kerangka Penelitian ............................................................................................... 17
xvii
Daftar Lampiran
Lampiran Halaman
1. Tabel Analisis Statistik Deskriptif ................................................................................. 44
2. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ..................................................................................... 45
3. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................................. 46
4. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................................... 47
5. Hasil Uji Heterokedstitas ............................................................................................... 48
6. Hasil Uji Korelasi Pearson ............................................................................................. 49
7. Item Pengungkapan CSR ............................................................................................... 50
8. Item Pengungkapan GCG .............................................................................................. 57
9. Variabel Perhitungan tahun 2010 .................................................................................. 58
10. Variabel Perhitungan tahun 2011 .................................................................................. 59
11. Variabel Perhitungan tahun 2012 .................................................................................. 60
12. Variabel Perhitungan tahun 2013 .................................................................................. 61
13. Variabel Perhitungan tahun 2014 .................................................................................. 62
14. Variabel Perhitungan tahun 2015 .................................................................................. 63
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan berlomba meningkatkan daya saing di berbagai sektor untuk dapat
menarik minat investor untuk berinvestasi. Peningkatan nilai perusahaan
berperan sebagai refleksi kinerja perusahaan dan dapat memberikan sinyal
positif kepada investor. Perkembangan suatu perusahaan yang hanya
mengutamakan kepentingan pemilik modal dapat menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitar.
Kesadaran tanggung jawab sosial perusahaan untuk mengurangi dampak
negatif yang timbul sangat diperlukan. Corporate social responsibility (CSR)
merupakan wujud kesadaran perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan
sekitarnya. CSR menjadi wajib karena perusahaan tidak hanya berorientasi
kepada pemilik modal (investor dan kreditor), tetapi juga kewajiban terhadap
pihak lain yang berkepentingan seperti konsumen, karyawan, masyarakat, dan
pemerintah.
Melihat tanggung jawab perusahaan harus mempertanggungjawabkan triple
bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan,
dan keuangan sehingga setiap perusahaan diwajibkan mengungkapkan
informasi tentang tanggungjawab sosial perusahan atau corporate social
2
responsibility (CSR). Global Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman
ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari
laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin
keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007). Undang-Undang RI No. 40
pasal 74 tahun 2007 mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di bidang
atau terkait dengan bidang SDA untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
(CSR) dan lingkungan dan wajib melaporkan pelaksanaan tanggung jawab
tersebut di Laporan Tahunan.
CSR yang semula bersifat voluntary perlu ditingkatkan menjadi CSR yang
lebih bersifat mandatory. Menurut Daniri (2008), CSR sebagai sebuah gagasan,
perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada
single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan
dalam kondisi keuangannya (financial) saja, tapi tanggung jawab perusahaan
harus berpijak pada triple bottom lines. Maksud dari triple bottom lines adalah
selain aspek finansial, ada juga aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Hal ini berarti bahwa kondisi keuangan (financial) saja tidak cukup menjamin
nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable).
Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan
memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Pedoman umum Good
Corporate Governance Indonesia menyatakan bahwa salah satu tujuan
pelaksanaan corporate governance adalah mendorong timbulnya kesadaran
dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian
3
lingkungan di sekitar perusahaan sehingga dapat terpelihara kesinambungan
usaha dalam jangka panjang.
Implementasi CSR merupakan salah satu wujud pelaksanaan prinsip corporate
governance. Perusahaan yang telah melaksanakan corporate governance
dengan baik sudah seharusnya melaksanakan aktivitas CSR sebagai wujud
kepedulian perusahaan pada lingkungan sosial (Rustiarini, 2010). Penelitian
mengenai hubungan CSR dan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan
namun menunjukkan hasil yang tidak konsisten.
Penelitian empiris awal dilakukan oleh Spicer (1978), menemukan adanya
asosiasi antara nilai investasi saham dengan kinerja sosial perusahaan
meskipun tingkat asosiasi menurun dari tahun ke tahun. Penelitian Alexander
dan Buchloz (1978) tidak menemukan adanya pengaruh antara pengungkapan
sosial dengan harga saham. Penelitian Suratno et al. (2006) menemukan hasil
yang berbeda yaitu kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
ekonomi. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian Siegel dan Paul
(2006) yang menunjukkan bahwa aktivitas CSR berpengaruh pada efisiensi,
perubahan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan.
Oleh karena adanya pertentangan dari hasil penelitian yang dilakukan
sebelumnya, maka topik ini kembali diteliti dalam penelitian ini dengan judul
“Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan.”
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai
Perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
terhadap Nilai Perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.3.1 Mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai
Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis
Industri, Profitabilitas dan Leverage pada perusahaan.
1.3.2 Mengetahui pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol
Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Profitabilitas, dan Leverage pada
perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Bagi lembaga-lembaga pembuat peraturan / standar, misalnya
Bapepam, IAI dan sebagainya, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi
5
lingkungan dan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan
kualitas standar dan peraturan yang sudah ada.
1.4.2 Manfaat Praktis
Bagi perusahaan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang
pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan yang
diungkapkan di dalam laporan keuangan.
Bagi investor, akan memberikan wacana baru dalam
mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam
investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.
Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai
pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Meckling (1976). Menurut
Brigham dan Houston (2006) para manajer diberi kekuasaaan oleh pemilik
perusahaan, yaitu pemegang saham, untuk membuat keputusan, dan hal ini
menciptakan potensi konflik kepentingan yang dikenal sebagai konflik
keagenan. Teori agency menurut Mardiyanto (2009) akan menjelaskan
ketidakselarasan kepentingan antara pemilik perusahaan dan kreditor.
2.1.2 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Gray et al. (1996) berpendapat bahwa legitimasi merupakan “ ....a systems-
oriented view of organisation and society ...permits us to focus on the role of
information and disclosure in the relationship between organisations, the state,
indivisuals and group”. Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi
merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada
keberpihakan terhadap masyarakat (society), pemerintah individu dan
kelompok masyarakat.
7
2.1.3 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan
tersebut menurut Ghozali dan Chariri (2007).
2.1.4 Teori Persinyalan (Signalling Theory)
Pertama kali dikemukakan oleh Arrow (1963). Teori sinyal membahas
mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi
kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut disebabkan karena terjadinya
asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal (investor dan
kreditor). Usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi asimetri
informasi, salah satunya adalah mengungkapkan informasi yang dimiliki, baik
informasi keuangan maupun non keuangan. Kurangnya informasi bagi pihak
luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka
dengam memberikan harga yang rendah bagi perusahaan.
Salah satu informasi yang wajib untuk diungkapkan oleh perusahaan adalah
informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Informasi ini
dapat dimuat dalam laporan tahunan atau laporan sosial perusahaan terpisah.
Perusahaan melakukan pengungkapan CSR dengan harapan dapat
meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan menurut Rustiarini (2010).
8
2.1.5 Definisi Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta
kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada
para shareholder khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Tentu saja hal
ini dimaksudkan untuk mengatur kewenangan direktur, manajer, pemegang
saham dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di
lingkungan tertentu.
Center for European Policy Studies (CEPS), punya formula lain. GCG, papar
pusat studi ini, merupakan seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak (right),
proses, serta pengendalian, baik yang ada didalam maupun diluar manajemen
perusahaan. Sebagai catatan, hak disini adalah hak seluruh stakeholders, bukan
terbatas kepada shareholders saja. Hak adalah berbagai kekuatan yang
dimiliki stakeholders secara individual untuk mempengaruhi manajemen.
Proses maksudnya adalah mekanisme dari hak-hak tersebut. Adapun
pengendalian merupakan mekanisme yang memungkinkan stakeholders
menerima informasi yang diperlukan seputar aneka kegiatan
perusahaan.Sementara itu, ADB (Asian Development Bank) menjelaskan
bahwa GCG mengandung empat nilai utama yaitu: accountability,
transparency, predictability dan participation.
Pengertian lain datang dari Finance Comitte on Corporate
Governance Malaysia. Menurut lembaga tersebut, GCG merupakan suatu
proses serta struktur yang digunakan untuk mengarahkan sekaligus mengelola
9
bisnis dan urusan perusahaan kearah peningkatan pertumbuhan bisnis dan
akuntabilitas perusahaan. Adapun tujuan akhirnya adalah menaikkan nilai
saham dalam jangka panjang tetapi tetap memerhatikan berbagai kepentingan
para stakeholder lainnya.
2.1.6 Konsep Good Corporate Governance
Sulistyanto dan Wibisono (2003) menyatakan corporate governance atau tata
kelola yang baik dapat didefinisikan sebagai sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan agar perusahaan menciptakan nilai tambah
stakeholdernya. Komite Nasional Kebijakan Governance atau KNKG
menyatakan bahwa setiap perusahaan harus memastikan bahwa prinsip-prinsip
pokok GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran
perusahaan. Prinsip GCG yang dimaksudkan tersebut meliputi:
a. Transparansi
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan
informasi material dan relevan mengenai perusahaan;
b. Akuntabilitas
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif;
c. Pertanggungjawaban
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
10
d. Kemandirian
secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh / tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
e. Kewajaran dan kesetaraan
dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
2.1.7 Corporate Governance dan Nilai Perusahaan
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2001) merumuskan
corporate governance sebagai suatu sistem tata kelola perusahaan yang
menjelaskan hubungan berbagai partisipan dalam menentukan arah dan kinerja
perusahaan. Tujuan corporate governance adalah menciptakan nilai tambah
bagi stakeholders. Corporate governance yang efektif diharapkan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Manfaat dari penerapan corporate
governance dapat diketahui dari harga saham perusahaan yang bersedia
dibayar oleh investor.
Penelitian Black et al. (2003) membuktikan bahwa CG Index menjadi salah
satu faktor yang dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan. Hasil penelitian
Johnson et al. (2000) memberikan bukti bahwa rendahnya kualitas CG
berdampak negatif pada pasar saham dan nilai tukar mata uang negara
bersangkutan. Silveira dan Barros (2006) juga menemukan adanya pengaruh
signifikan CG terhadap nilai pasar perusahaan.
11
2.1.8 Konsep dan Definisi Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela
mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam
operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung
jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004).
Pengungkapan CSR berpengaruh pada nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan
paradigma enlightened self-interest yang menyatakan bahwa stabilitas dan
kemakmuran ekonomi jangka panjang hanya dapat dicapai jika perusahaan
melakukan tanggung jawab sosial kepada masyarakat (Hartanti, 2006).
2.1.9 Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Nilai
Perusahaan
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses
pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi
perusahaan terhadap masyarakat. Konsep CSR melibatkan tanggung jawab
kemitraan bersama antara perusahaan, pemerintah, lembaga sumber daya
masyarakat, serta komunitas setempat.
Kewajiban perusahaan atas CSR diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung
terjalinnya hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
12
Pengaturan CSR juga bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungannya.
Perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
2.1.10 Nilai Perusahaan
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai
perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara
pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditor. Jika perusahaan
berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai
hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi
dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan merupakan indeks
yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan.
Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan
dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau
memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak
berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham
dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
Herwidayatmo (2000) mengatakan nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai
pasar atau nilai buku perusahaan dari ekuitasnya. Ia menambahkan dalam
neraca keuangan, ekuitas menggambarkan total modal perusahaan. Selain itu,
nilai pasar bisa menjadi ukuran nilai perusahaan. Penilaian terhadap
perusahaan tidak hanya mengacu pada nilai nominal. Menurutnya kondisi
13
perusahaan mengalami banyak perubahan setiap waktu secara signifikan.
Sebelum krisis nilai perusahaan dan nominalnya cukup tinggi. Tapi setelah
krisis kondisi perusahaan merosot sementara nilai nominalnya tetap. Suatu
perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga
baik.
Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Jika nilai sahamnya
tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Karena tujuan utama
perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan
kemakmuran pemilik atau para pemegang saham menurut Gapensi et. al.
(1996).
Menurut Andri dan Hanung (2007) nilai perusahaan adalah nilai jual
perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai perusahaan akan
tercermin dari harga pasar sahamnya. Nilai perusahaan menurut Rika dan
Islahudin (2008) didefinisikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan dapat
memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga
saham perusahaan meningkat.Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi
kemakmuran pemegang saham.
Nilai Perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham dan
Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan.
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan,
sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham
14
juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh
harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi,
pendanaan (financing), dan manajemen aset.
Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur nilai persahaan
adalah dengan menggunakan rasio Tobins’ Q. Menurut Setyaningrum (2013),
rasio ini dikembangkan oleh Profesor James Tobin pada tahun 1967. Tobin’s Q
merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen
memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaaannya.
Tabel Tobin’s Q
Q Keterangan
> 1 Menunjukan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan
laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada
pengeluaran investasi, sehingga merangsang investor baru.
< 1 Menunjukan investasi dalam aktiva dianggap tidaklah
menarik atau perusahaan berada pada industry yang mulai
melemah.
2.1.11 Variabel Kontrol
Variabel kontrol digunakan untuk mengontrol hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat, karena variabel kontrol memiliki kemungkinan untuk
ikut berpengaruh terhadap variabel terikat.
a. Ukuran Perusahaan (Size)
Perusahaan besar dapat memiliki masalah keagenan yang lebih besar (karena
lebih sulit untuk dimonitor) sehingga membutuhkan corporate governance
yang lebih baik. Di sisi lain, perusahaan kecil bisa memiliki kesempatan
15
tumbuh yang tinggi, sehingga membutuhkan dana eksternal, dan seperti
argument di atas membutuhkan mekanisme corporate governance yang baik
(Wardani, 2008).
b. Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston (2006), profitabilitas adalah hasil bersih dari
serangkaian kebijakan dan keputusan . Profitabilitas dapat ditetapkan dengan
menghitung berbagai tolak ukur yang relevan. Salah satu tolak ukur tersebut
adalah rasio keuangan sebagai salah satu menganalisa kondisi keuangan, hasil
operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
c. Leverage
Menurut Harahap (2013) leverage adalah yang menggambarkan hubungan
antara utang perusahaan terhadap modal. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan
yang digambarkan dengan modal.
d. Jenis Industri
Wallace et al. (1994) mengungkapkan bahwa tingkat pengungkapan memiliki
kecenderungan berbeda antara industri yang berbeda pula, hal ini
menggambarkan keunikan karakteristik yang mereka miliki. Klasifikasi
berdasarkan Factbook yang diterbitkan oleh BEI.
16
2.2 Penelitian Terdahulu
No. Nama Variabel Hasil
1. Ni Wayan
Rustiarini
( 2010)
Dependen :
Nilai
Perusahaan
Independen :
GCG dan CSR
CSR dan GCG berpengaruh
positif terhadap Nilai
Perusahaan
2. Rimba
Kusumadilaga
(2010)
Dependen :
Nilai
Perusahaan
Independen :
CSR
Kontrol :
Profitabilitas
CSR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan dan CSR
tidak dapat meningkatkan
Nilai Perusahaan pada saat
profitabilitas tinggi,
3. Kartika Hendra
Titisari
Eko Suwardi
Doddy Setiawan
(2010)
Dependen :
Kinerja
Perusahaan
Independen :
CSR
Rendahnya pengertian
investor terhadap isu CSR,
CSR tidak mudah diukur,
CSR environment dan CSR
community direspon positif
oleh investor, CSR
employment direspon
negatif oleh investor
4. Reny Dyah
RetnoM.
Denies
Priantinah M.Si.,
AK
(2012)
Dependen :
Nilai
Perusahaan
Indepeden :
GCG dan CSR
Kontrol : Size,
Jenis Industri,
Profitabilitas,
Leverage
GCG berpengaruh positif
pada Nilai Perusahaan,
sedangkan pengungkapan
CSR tidak berpengaruh
positif pada Nilai
Perusahaan
5. Santoso Wibowo
,Yokhebed,
Lambok DR
Tampubolon
(2016)
Independen :
GCG dan CSR
CSR berpengaruh negatif
dan GCG berpengaruh
positif
17
2.3 Kerangka Penelitian
2.4 Hipotesis
a. Good Corporate Governance
Hasil penelitian Johnson et al. (2000) memberikan bukti bahwa rendahnya
kualitas CG berdampak negatif pada pasar saham dan nilai tukar mata uang
negara bersangkutan. Silveira dan Barros (2006) juga menemukan adanya
pengaruh signifikan CG terhadap nilai pasar perusahaan.
H-1 :Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan.
b. Corporate Social Responsibility
Dalam teori signaling membahas mengenai dorongan perusahaan untuk
memberikan informasi kepada pihak eksternal. Dalam penelitian terdahulu,
perusahaan melakukan pengungkapan CSR dengan harapan dapat
meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan (Rustiarini, 2010).
H-2 :Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif
terhadap Nilai Perusahaan.
Good Corporate Governance
(GCG)
Corporate Social
Responsibility(CSR)
Nilai
Perusahaan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan publik yang termasuk dalam
LQ45 selama periode 2010-2015. Kriteria pengambilan sampel adalah: laporan
tahunan dari perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang termasuk
dalam index LQ45secara konsisten selama periode tahun 2010-2015.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
Formula Tobin’s Q yang dikembangkan oleh Klapper dan Love (2002).
Tobin’s Q dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q =
Keterangan:
Q = Nilai Perusahaan
EMV = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value), yang diperoleh dari hasil
perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan
jumlah saham yang beredar pada akhir tahun
EBV = Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value), yang diperoleh dari
selisih total aset perusahaan dengan total kewajiban.
D = Nilai buku dari total utang
19
Melalui rumusan Tobin's Q dapat diperoleh rasio sebesar 1. Nilai ini
menggambarkan bahwa perusahaan dinilai sama antara nilai perusahaan
tercatat dengan nilai perusahaan di pasar. Jika hasil dari rasio tersebut
dibawah 1 maka berarti perusahaan tersebut undervalued atau di pasar nilai
perusahaan dibawah nilai tercatat. Sebaliknya, jika rationya di atas 1 maka
perusahaan tersebut dinilai lebih tinggi di pasar daripada nilai perusahaan
tersebut yang tercatat (overvalued).
3.3.2 Variabel Independen
1) Variabel pertama dalam penelitian ini adalah Good Corporate
Governance.Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah
dikembangkan oleh Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG)
berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diterbitkan di
majalah SWA berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan majalah SWA.
Nilai CGPI dihitung dengan menjumlahkan nilai akhir dari setiap tahapan di
atas. Rating level pada CGPI yaitu:
a) Sangat Terpercaya (85,00-100)
b) Terpercaya (70,00-84,99)
c) Cukup Terpercaya (55,00-69,99)
Dalam penelitian ini, setiap perusahaan akandiberikan skor sesuai dengan
rating yang diperoleh dari CGPI, yaitu:
a) Sangat Terpercaya (85,00-100) dengan skor 3
b) Terpercaya (70,00-84,99) dengan skor 2
c) Cukup Terpercaya (55,00-69,99) dengan skor1
20
Penghitungan skor CGPI perusahaan dikembangkan oleh IICG dan akan
dilakukan peneliti menggunakan variabel dummy, yaitu pemberian skor 1
pada setiap pengungkapan dan 0 pada item yang tidak diungkapkan. Item
pengungkapan terdiri dari 5 sub index (A-E). Penghitungan skor akhir
dirumuskan sebagai berikut :
CGI = (A (B+C)/2 + D + E) / 28,5) x 100
2) Tingkat pengungkapan CSR pada laporan tahunan perusahaan yang
dinyatakan dalam Corporate Social Responsibility Index (CSRI) yang akan
dinilai dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan
perusahaan dengan jumlah pengungkapan yang disyaratkan GRI G4
meliputi 91 item pengungkapan yang meliputi tema: economic,environment,
labour practices, human rights, society,dan product responsibility.
Perhitungan IndexLuas Pengungkapan CSR (CSRI) dirumuskan sebagai
berikut :
Pengukuran indeks pengungkapan CSR dilakukan metode analisis isi (content
analysis) yaitu suatu metode pengkodifikasian teks dengan ciri-ciri yang sama
ditulis dalam berbagai kelompok atau kategori berdasarkan pada kinerja yang
ditentukan Weber (2005).
21
3.3.3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan sehingga pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti. Variabel control dalam penelitian ini adalah:
1) Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut (Waryanto, 2010) :
SIZE = log (total aset)
2) Jenis industri
Klasifikasi industri yang dipakai dalampenelitian menggunakan klasifikasi
yang dikeluarkanoleh Bursa Efek Indonesia yang termuat dalam Fact Book
yang terbagi dalam 9 sektor industri adalah:
1) Agriculture
2) Mining
3) Basic Industry and Chemicals
4)Miscellaneous Industry
5) Consumer Goods Industry
6) Property, Real Estate and Building Construction
7) Infrastructure, utilities & transportation
8)Finance
9)Trade, Services & Investment
Wallace et al. (1994) mengungkapkan bahwa tingkat pengungkapan
memiliki kecenderungan berbeda antara industri yang berbeda pula, hal ini
22
menggambarkan keunikan karakteristik yang mereka miliki. Lebih lanjut
Sayogo (2006) menyatakan bahwa keanggotaan sebuah perusahaan dalam
suatu sektor industri akan mempengaruhi struktur politik perusahaan
tersebut, yang pada akhirnya perusahaan-perusahaan pada sektor industri
yang sama akan memiliki pola pengungkapan yang sama. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa setiap sektor industri memiliki pola pengungkapan yang
berbeda, karena masing-masing sektor industri memiliki keunikan
karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya (Pramono, 2011).
3) Profitabilitas
Menurut Sulistiyowati (2010). Untuk mengukur profitabilitas digunakan
berupa rumus sebagai berikut:
4) Leverage
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi laporan keuangan dan
laporan keuangan tahunan. Data tersebut diperoleh melalui situs BEI
www.idx.co.id dan website perusahaan.
23
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskritif digunakan untukmendeskripsi suatu data yang dilihat dari
mean ,median, maximum, minimum.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Uji Normalitas.
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Uji Kolmogorov
Smirnov untuk mengetahui apakah data tersebar secara normal atau tidak.
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas
Ghozali (2011) menyatakan bahwa untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas dalam suatu model regresi.
3.5.2.3 Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson
(DW test) yang menggunakan titik kritis yaitu batas bawah (dL) dan batas
atas (dU) (Ghozali, 2011).
3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya
heterokedastisitas digunakan metode Glejser.
24
3.6 Pengujian Hipotesis
3.6.1 Analisis Regresi Berganda
Model Regresi Berganda dalam penelitian ini analisis regresi berganda
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen
yaitu GCG dan Pengungkapan CSR terhadap variabel dependen. Nilai
Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage.
Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y=α+ β1GCG + β2CSRI +β3Size + β4 Jenis industri + β5 Pro + β6Lev + e
Keterangan:
Y = Nilai perusahaan
α = Konstanta
β1- β6 = Koefisien regresi
CG = Corporate Governance
CSRI = Corporate Social Responsibility Index
Size = Ukuran perusahaan
Jenis Industri = Jenis/ klasifikasi industri
Pro = Profitabilitas
Lev = Leverage
e = Error term, yaitu tingkat kesalahan
penduga dalam penelitian
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh Good
Corporate Governance dan pengungkapan Corporate Social Responsibility
terhadap nilai perusahaan, maka dapat kita simpulkan beberapa hal dari hasil
penelitian pada bab sebelumnya, yaitu :
1. GCG memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. CSR memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan peneilitian dalam penelitian kali ini.
Keterbatasan tersebut antara lain:
1. Sampel perusahaan bukan perusahaan sejenis, sehingga terjadi
perbedaan dalam pengungkapan CSR. Sebagai contoh : perusahaan di
bidang finansial seperti perbankan akan berbeda tingkat pengungkapan
CSR dengan perusahaan manufaktur.
2. Alat ukur CSR menggunakan GRI 4 dirasa peneliti kurang tepat karena
semakin banyak jumlah item CSR yang harus dilaporkan belum mampu
diikuti oleh perusahaan.
3. Pengungkapan CSR di perusahaan-perusahaan sampel masih belum
terlalu banyak mengikuti standar GRI.
37
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat disampaikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi investor dan calon investor dapat melihat aspek GCG dan
pengungkapan CSR sebagai bahan pertimbangan sebelum berinvestasi.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk penelitian sejenis, diharapkan lebih
selektif dalam memilih sampel (diutamakan perusahaan sejenis)
sehingga penelitian tidak bersifat subyektif.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Alexander GJ and Buchloz RA. 1978. Corporate social responsibility and
stockmarket performance, The Academy of Management Journal 21
(3): 479-486.
Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor
yangMempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan
KeuanganTahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. 23-26
Agustus.
Arrow, Kenneth. J. 1963. Social Choice and Individual Values.Wiley”. New
York.
Black. 2003. “Board Composition, Managerial Ownership and Firm
Performance”: An Empirical Analysis. The Financial Review
November 1998, p: 33-34.
Brigham dan Houston. 2006. “Fundamentals Of Financials Managemen
(Dasar-Dasar Manajemen Keuangan)”.Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, E.F.dan Gapenski, Louis C. 1996. “Intermadiate Finance
Management”. (5th ed.). Harbor Drive: The Dryden Press.
Daniri, Achmad. 2008. “Standarisasi Tanggung jawab Sosial Perusahaan”.
www.mdaniri.com. Diakses pada Tanggal 4 Oktober 2016.
Darwin, Ali. 2004. “Corporate Social Responsibility (CSR), Standards &
Reporting”.Semarang:Universitas Katolik Soegijapranata.
FCGI. 2001. “Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)” Edisi
ke-2. Jakarta.
Gozhali dan A. Chariri. 2007. “Teori Akuntansi”. Semarang : Universitas
Diponegoro.
40
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang :Universitas Diponegoro.
Gray. 1996. “Accounting and Accountability: Changes and Challenges in
Corporate Social and Environmental Reporting”. Prentice Hall Europe,
Hemel Hempstead.
Harahap, Sofyan Syafiri. 2013. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”.
Cetakan Kesebelas. Malang : UMM Press.
Hartanti, Dwi. 2006.“Makna Corporate Social Responsibility: Sejarah dan
Perkembangannya”.Economics Business & Accounting Review. Edisi
III/ September-Desember.
Herwidiyatmo. 2000.“Implementasi Good Corporate Governance untuk
Perusahaan Publik Indonesia”. Majalah Manajemen Usahawan,
No.10, 69-79.
Jensen, Michael C dan Meckling, William H. 1916, "Theory of The Firm :
Managerial Behaviour, Agency Costs, and Ownership Structure".
Journal of Financial Economics, Vol. 3 No.4, Oktober, pp 305-360.
Johnson, Simon P. Boone A dan E Friendman. 2000. “Corporate Governance
in Asian Financial Crisis”.Jurnal Of Financial Economics.
Klapper, L., dan Love. 2002.” Corporate Governance, Investor Protection and
Performance in Emerging Markets”.World Bank Working Paper, hal
23-64.
Kusumadilaga, Rimba. 2010. “Pengaruh Corporate Socia Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Semarang.
Mardiyanto, Hardono. 2009. “Intisari Manajemen Keuangan”.Jakarta :
Grasindo.
Nurlela , Rika. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen
Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi XI
Pontianak 23-24.
41
Pramono, Ferry Adriawan. 2011. ”Analisis Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Kualitas Pengungkapan Corporate Governance
pada Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan yang
Terdaftar dalam LQ-45)”. Semarang : Universitas Diponegoro.
Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. “Analisis Faktor-Faktor
yangMempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”.Simposium
Nasional Akuntansi X Makassar.
Retno, Reny Dyah M, Denies Priantinah. 2012. “Pengaruh Good Corporate
Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010)”.Jurnal
Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012. Yogyakarta :Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rustiarini, Ni Wayan. 2010. “Pengaruh Corporate Governance Pada
Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai
Perusahaan”.Simposium Nasional Akuntansi XIII. AKPM_12.
Sayogo. 2006. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility”.Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2006.
Yogyakarta.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan Dan
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris Pada
Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta”.Simposium
Nasional Akuntansi VIII.
Setyaningrum, Agatha Niken. 2013. “Pengaruh Employee Stock Ownership
Program (ESOP) Terhadap Kualitas Implementasi Corporate
Governance & Kinerja Perusahaan”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB
Universitas Brawijaya. www.jimfeb.ub.ac.id.Diakses pada Tanggal 4
Oktober 2016.
Siegel, Donald S. dan Paul, Catherine, J M. 2006. “Corporate Social
Responsibility and Economics Performance”. Springer Science and
Business Media, LCC. (J Prod Anal 26, p. 207-211).
Silveira dan Baros. 2006. “Corporate Governance Quality and Firm Value in
Brazil”.http://papers.ssrn.com/so13/papers.cfm?abstract_id=923310
Diakses pada Tanggal 4 oktober 2016.
Spicer, Barry H. 1978. “Investors, Corporate Social Performance and
Information Disclosure: An Empirical Study”.The Accounting Review
53 (1) : 94-111.
42
Sulistyowati, Indah. 2010. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Growth
Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance
sebagai Variabel Intervening”. Simposium Nasional Akuntansi
XIII, Purwokerto.
Suratno, Ignatius Bondan, Darsono, dan Mutmainah S. 2006. “Pengaruh
Environmental Performance Terhadap Environmental Disclosure dan
Economic Performance”. Simposium Nasional Akuntansi 9.
Titisari, Kartika Hendra, Eko Suwardi, Doddy Setiawan. 2010. “Corporate
Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan”.Simposium
Nasional Akuntansi XIII: Purwokerto.
Wallace, R.S. Olusegun dan Kamal Naser. 1994. “Firm-Specific Determinants
of the Comprehensiveness of Mandatory Disclousure in the Corporate
Annual Reports of Firms Listed on the Stock Exchange of Hongkong”.
Journal of Accounting and Public Policy 11 (2):311-368.
Wardhani, Diah Kusuma. (2008). “Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Kinerja Perusahaan di Indonesia”.Yogyakarta : Universitas Islam
Indonesia.
Waryanto. (2010). “Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance
(GCG) Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsobility
(CSR) di Indonesia”. Semarang : Universitas Diponegoro.
Wibowo, Santoso,Yokhebed, dan Lambok DR Tampubolon. 2016.”Pengaruh
CSR Disclosure dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan”. Jakarta.