PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DI
KELAS XI MIPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2018/2019 DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Robertus Budi Istiyarso
NIM. 151414065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DI
KELAS XI MIPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2018/2019 DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Robertus Budi Istiyarso
NIM. 151414065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Work Hard, Pray Hard”
“Jangan mudah jenuh! Ketika kamu mulai jenuh, ingatlah tujuan awalmu dan
usaha yang sudah kau lakukan selama ini.”
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Bapa Yosef, dan Santo Robertus
Orangtua tercinta, Alm. Lukas Sartono, Kristiana Prapti Dwi Priyatmi,
Mateus Sujarwa, Yustina Tri Priyanti
Adik yang kubanggakan, Anastasia Novita Putri
Sahabat-sahabat dan teman-temanku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Robertus Budi Istiyarso, 2019. Penerapan Model Pembelajaran Flipped
Classroom di Kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/2019 dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Aritmetika.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pelaksanaan model
pembelajaran Flipped Classroom dan 2) mengetahui hasil belajar dengan model
pembelajaran tersebut dalam pembelajaran matematika pada materi Barisan dan
Deret Aritmetika. Subyek penelitian ini adalah 29 siswa Kelas XI MIPA 2 SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Objek penelitian ini adalah
hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, pre-test, post-test, dan
wawancara. Tahap-tahap penelitian ini adalah tahap persiapan, pengambilan data,
dan analisis serta penulisan hasil penelitian. Dalam tahap persiapan, peneliti
melakukan observasi, mempersiapkan perangkat penelitian, dan mempersiapkan
video serta Learning Management System (LMS) yang akan dipergunakan dalam
pembelajaran. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen, lembar
observasi, soal pre-test dan post-test, serta pedoman wawancara.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Rata-rata hasil persentase
keterlaksanaan pembelajaran dalam dua pertemuan mencapai 88%. Hal ini berarti
bahwa kegiatan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran
Flipped Classroom terlaksana dengan baik. Selanjutnya, hasil wawancara
menunjukkan bahwa beberapa siswa menyatakan tertarik terhadap model
pembelajaran Flipped Classroom. Hasil post-test menunjukkan bahwa hasilnya
belum maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan banyak siswa yang melakukan
kesalahan saat mengerjakan soal post-test.
Kata kunci: Flipped Classroom, hasil belajar, barisan aritmetika, deret aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Robertus Budi Istiyarso, 2019. Implementation of Flipped Classroom Model at
Grade XI MIPA 2, Pangudi Luhur Senior High School, Yogyakarta, School Year
2018/2019, and on the Topic of the Arithmetic Sequence and Series.
The aim of the research are to know 1) the implementation of Flipped
Classroom model and 2) learning outcomes on the topic of the arithmetic sequence
and series. The subject of the research are twenty nine students Grade XI MIPA 2
Pangudi Luhur Senior High School, Yogyakarta, School Year 2018-2019. The
object of the research is the learning outcome based of the model used in the
classroom.
The research is a descriptive qualitative research. The data for the research
are collected form the observation, pre-test, post-test, and the interview. The
research is done by the following steps: preparation, data collection, data analysis,
and report writing. During the preparation, the researcher did observation at the
school, preparing the research instrument, and videos for a Learning Management
System (LMS) used in the classroom. The research instrument are the researcher
as an instrument, observation sheet, pre-test, post-test, and interview guidelines.
The result of the research are the following. The mean of learning
implementation percentage for the two sessions is 88%. This mean that the
classroom activities using flipped classroom model went well. Furthermore, based
on the interview, many students are interested in the Flipped Classroom learning
model. But, the post-test result is not optimal yet. Some students still make many
mistakes in doing the post-test.
Keyword: Flipped Classroom, learning outcome, arithmetic sequence, arithmetic
series
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Proses penyusunan skripsi dan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika,
4. Romo Eko Budi Santoso, SJ., S.Pd., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan kepada penulis,
5. Ibu Cyrenia Novella K., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Bruder Drs. Yohanes Sudaryono, FIC., M.Pd. selaku Kepala SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan pengambilan data penelitian,
7. Ibu Zeny Ernaningsih, M.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran
matematika di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membimbing
dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian,
8. Siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah
membantu penulis selama proses pelaksanaan pengambilan data
penelitian,
9. Orangtua, adik, serta semua sanak keluarga yang selalu memberikan doa,
perhatian, dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
10. Teman-teman seperjuangan, Tata, Gristi, Priska, Hanna, Teis, dan Dion
dalam kebersamaan selama proses bimbingan dan penelitian hingga
terselesaikannya penyusunan skripsi ini di bawah bimbingan Romo Eko,
11. Sahabat-sahabat, Pandu, Sesil, Esra, Puri, Lodevik, Dita, Narko, Laras,
Alm. Andi, Gita, dan Kadwi yang telah memberikan dukungan, semangat,
serta kebersamaan selama 4 tahun ini hingga dalam proses penyusunan
skripsi,
12. Teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan 2015 yang telah
memberikan semangat dan segala bentuk bantuan bagi penulis selama
proses penyusunan skripsi ini,
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
untuk perbaikan karya selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis,
Robertus Budi Istiyarso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 5
E. Batasan Masalah ....................................................................................................... 5
F. Penjelasan Istilah ...................................................................................................... 6
G. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 6
H. Sistematika Penulisan ............................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 9
A. Model Pembelajaran Flipped Classroom ................................................................. 9
B. Hasil Belajar ........................................................................................................... 16
C. Learning Management System (LMS) Kelase ........................................................ 21
D. Barisan dan Deret Aritmetika ................................................................................. 33
E. Penelitian yang Relevan ......................................................................................... 36
F. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 41
A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 41
B. Subjek Penelitian .................................................................................................... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Objek Penelitian ..................................................................................................... 41
D. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 42
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 42
F. Validitas Instrumen Penelitian ................................................................................ 52
G. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 52
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 57
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................................... 59
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .................................................... 59
B. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran
Flipped Classroom.................................................................................................. 72
C. Hasil Belajar Siswa ................................................................................................. 79
D. Wawancara Siswa ................................................................................................... 87
E. Kuesioner Respon Siswa ........................................................................................ 99
F. Pembahasan .......................................................................................................... 108
G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 111
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 111
B. Saran ..................................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 114
LAMPIRAN .................................................................................................................... 117
LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian.......................................................................... 118
LAMPIRAN 2 Hasil Validasi Instrumen Penelitian Oleh Pakar ............................... 160
LAMPIRAN 3 Hasil Penelitian ................................................................................. 184
LAMPIRAN 4 Surat–Surat ........................................................................................ 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Halaman awal web LMS Kelase ................................................................... 24
Gambar 2.2 Isian untuk pendaftaran lembaga baru dan pengguna baru ........................... 25
Gambar 2.3 Tampilan awal institusi yang dibuat.............................................................. 26
Gambar 2.4 Tampilan untuk mendaftar kelas baru ........................................................... 26
Gambar 2.5 Isian untuk pendaftaran kelas baru ................................................................ 27
Gambar 2.6 Tampilan awal kelas yang telah dibuat ......................................................... 27
Gambar 2.7 Isian untuk menambahkan sesi baru ............................................................. 28
Gambar 2.8 Tampilan untuk mengundang pengguna lain ................................................ 29
Gambar 2.9 Tampilan kelas pada akun milik siswa .......................................................... 31
Gambar 2.10 Kolom informasi permintaan pendaftaran siswa ......................................... 32
Gambar 2.11 Tombol untuk menerima permintaan siswa ................................................ 32
Gambar 2.12 Tampilan untuk undang siswa ..................................................................... 33
Gambar 4.1 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 1 ............................................. 61
Gambar 4.2 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 2 ............................................. 61
Gambar 4.3 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 3 ............................................. 62
Gambar 4.4 Tampilan Awal Video Pembelajaran Bagian 4 ............................................. 63
Gambar 4.5 Tampilan Saluran YouTube Milik Peneliti ................................................... 64
Gambar 4.6 Tampilan LMS Kelase yang Digunakan ....................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Sempit ........................... 14
Tabel 2.2 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Luas ............................... 14
Tabel 3.1 Indikator Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Flipped Classroom 46
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes .............................................................................................. 48
Tabel 3.3 Pokok Pertanyaan Wawancara .......................................................................... 49
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ........................................................................ 51
Tabel 3.5 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran .............................................................. 54
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian ........................................... 65
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Pertemuan 1.................................................................... 72
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Pertemuan 2.................................................................... 73
Tabel 4.4 Indikator Terlaksana pada Pertemuan 1 ............................................................ 75
Tabel 4.5 Indikator Terlaksana pada Pertemuan 2 ............................................................ 76
Tabel 4.6 Data Hasil Pre-test ............................................................................................ 79
Tabel 4.7 Data Hasil Post-test ........................................................................................... 80
Tabel 4.8 Deskripsi Kesalahan Hasil Post-test ................................................................. 82
Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Respon Siswa ....................................................................... 100
Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Jawaban Kuesioner Siswa ................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, kurikulum yang diperlakukan di sekolah-sekolah di Indonesia
adalah kurikulum 2013. Secara garis besar, kurikulum ini menekankan bahwa
pembelajaran bukan hanya sekadar penyampaian materi yang dilakukan oleh
guru kepada siswa. Dalam kurikulum 2013, siswa tidak lagi hanya
mendengarkan materi yang diberikan oleh guru di depan kelas. Siswa dituntut
untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Materi yang pelajari oleh siswa tidak
hanya berasal dari guru. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk melakukan
eksplorasi dan menyusun pengetahuan dari sumber-sumber lain.
Pada kurikulum 2013, siswa membangun sendiri pengetahuan di bawah
pengawasan guru. Pengawasan guru dimaksudkan untuk menghindari
kesalahan konsep (miskonsepsi) yang dilakukan oleh siswa. Dengan demikian,
peran guru tetap diperlukan untuk mendampingi dan mengarahkan siswa dalam
menyusun atau membangun pengetahuan.
Kurikulum 2013 diberlakukan pada saat internet sudah menjadi bagian
hidup sehari-hari bagi sebagian siswa. Hampir setiap hari, orang mengakses
internet untuk menggali informasi terkini atau sekadar untuk mencari hiburan.
Akses internet dalam dunia sekolah dimaksudkan untuk memudahkan siswa
dalam mencari informasi berkaitan dengan materi yang dipelajari atau untuk
menambah pengetahuan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Selain untuk menggali informasi, akses internet di sekolah juga
digunakan sebagai sarana untuk mempermudah proses kegiatan belajar
mengajar, misalnya dengan e-learning. E-learning merupakan pembelajaran
yang pelaksanaannya didukung oleh jasa elektronis, seperti komputer dan
ponsel pintar. E-learning yang dibuat oleh sekolah digunakan oleh guru untuk
menyampaikan bahan-bahan ajar yang berbentuk elektronik, kemudian
digunakan untuk menyampaikan tugas-tugas, serta dapat pula digunakan untuk
mengumpulkan tugas dari siswa yang diberikan oleh guru. Sehingga penerapan
internet saat ini dalam dunia sekolah dirasa sangat berguna.
Internet dapat pula digunakan untuk sarana atau media untuk
menyampaikan pembelajaran dalam bentuk lain seperti adanya video-video
edukasi yang ditujukan untuk para siswa. Bahkan ada website yang fokus untuk
memberikan wadah untuk orang-orang membuat konten-konten video, seperti
YouTube. Sebagai pengguna internet, seseorang dapat dengan mudah
mengakses konten-konten video yang diinginkan. Begitu pula para siswa dapat
dengan mudah mengakses video-video dengan konten materi pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang guru yang mengajar kelas
XI bidang matematika wajib di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, diperoleh
informasi bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
barisan dan deret aritmetika. Selain itu, sekolah tersebut sudah memanfaatkan
e-learning dengan perangkat lunak Moodle dan memiliki akses internet yang
memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Model pembelajaran yang berhubungan dengan penerapan teknologi
yang dapat dilakukan oleh guru adalah model pembelajaran Flipped
Classroom. Model pembelajaran Flipped Classroom memberi warna baru
dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam hal penyampaian materi. Dalam
pembelajaran tradisional, penyampaian materi dilakukan di dalam kelas,
sedangkan model pembelajaran Flipped Classroom penyampaian materi bisa
dilakukan di luar kelas sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian
pada model pembelajaran tradisional pengerjaan tugas diselesaikan di luar
kelas, sedangkan model pembelajaran Flipped Classroom pengerjaan tugas
diselesaikan di kelas.
Penerapan model pembelajaran Flipped Classroom efektif jika ditinjau
berdasarkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Suryacitra (2018), bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan menggunakan model Flipped Classroom lebih tinggi
dibandingkan rata-rata nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika yang tidak menggunakan model Flipped Classroom.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui pelaksanaan model
pembelajaran Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika pada materi
barisan dan deret aritmetika siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Selain itu, peneliti tertarik untuk
mengetahui hasil pembelajaran dengan model pembelajaran Flipped
Classroom yang diterapkan pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 pada materi barisan dan deret aritmetika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti dapat
mengidentifikasi masalah berikut. Berdasarkan hasil wawancara dengan
seorang guru yang mengajar kelas XI bidang matematika wajib di SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta, diketahui bahwa permasalahan dijumpai ketika
siswa mempelajari materi barisan dan deret, yaitu siswa mengalami kesulitan
dalam pembelajaran barisan dan deret aritmetika.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pelaksanaan model Flipped Classroom dalam pembelajaran
matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika siswa kelas XI
MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?
2. Bagaimana hasil belajar model Flipped Classroom dalam pembelajaran
matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika pada siswa kelas XI
MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?
3. Bagaimana respon siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 terhadap penggunaan media pada
model Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika materi Barisan
dan Deret Aritmetika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pelaksanaan model Flipped Classroom dalam pembelajaran
matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika siswa kelas XI
MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Mengetahui hasil belajar model Flipped Classroom dalam pembelajaran
matematika pada materi Barisan dan Deret Aritmetika pada siswa kelas XI
MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
3. Mengetahui respon siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 terhadap penggunaan media pada
model Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika materi Barisan
dan Deret Aritmetika.
E. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah agar pembahasan tidak
terlalu meluas. Adapun batasan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Kompetensi dasar pada penelitian ini adalah menggeneralisasi pola
bilangan dan jumlah pada barisan aritmetika.
3. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Penjelasan Istilah
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya.
2. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Flipped Classroom adalah sebuah model pembelajaran di mana guru
memberikan tugas kepada siswa untuk aktif mempelajari terlebih dahulu
materi yang akan disampaikan melalui media digital berupa video atau e-
book beserta beberapa instruksi tugas, sebagai bahan diskusi ketika
kegiatan di dalam kelas (tatap muka).
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari
materi barisan dan deret aritmetika serta menambah dan merasakan
pengalaman belajar dengan menggunakan model pembelajaran Flipped
Classroom.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam menerapkan
model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal saat memasuki dunia
kerja yaitu menjadi seorang pendidik profesional.
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari lima bab dengan garis besar pada masing-masing bab
sebagai berikut.
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah,
penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini memuat pembahasan mengenai konsep-konsep
dasar yang dipergunakan dalam penelitian, penelitian-penelitian
yang relevan, dan kerangka berpikir.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini memuat penjelasan mengenai jenis penelitian,
subjek penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian,
metode dan instrumen pengumpulan data, validitas instrumen
penelitian, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini memuat penjelasan mengenai persiapan dan
pelaksanaan penelitian, hasil dan analisis data penelitian,
pembahasan, dan keterbatasan penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini memuat kesimpulan dan saran berdasarkan
penelitian yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas konsep-konsep dasar yang dipergunakan dalam penelitian
ini, penelitian-penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir yang disajikan dalam
enam bagian. Pada bagian pertama hingga keempat dipaparkan mengenai konsep-
konsep dasar model pembelajaran Flipped Classroom, hasil belajar, Learning
Management System (LMS) Kelase, serta barisan dan deret aritmetika. Kemudian
pada bagian kelima, peneliti menyajikan penelitian-penelitian yang relevan
terhadap penelitian ini. Bab ini diakhiri dengan pemaparan mengenai kerangka
berpikir penelitian ini.
A. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Pada sub-bab ini akan disampaikan konsep dasar mengenai model
pembelajaran, pengertian model pembelajaran Flipped Classroom, dan tipe-
tipe model pembelajaran Flipped Classroom. Secara rinci disajikan di bawah
ini.
1. Model Pembelajaran
Menurut Joyce, dkk. (2009), model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan
untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Soekamto, dkk. (dalam Al-Tabany, 2014), maksud dari model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar. Menurut Arends (dalam Trianto, 2012), mengemukakan
bahwa model pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya
tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Fungsi model
pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam
melaksanakan pembelajaran (Soihimin, 2014: 24). Model-model
pembelajaran yang biasa dijumpai di sekolah antara lain sebagai berikut.
a. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan
pendidikan yang efektif yang berfokus pada kreativitas berpikir,
pemecahan masalah, dan interaksi antara peserta didik dengan kawan
sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan
baru (Al-Tabany, 2014).
b. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pembelajaran
yang dimulai dengan menghadapkan siswa, kepada suatu
permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata dan menuntunnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah tersebut
melalui kegiatan atau pengalaman belajar yang dilakukan selama
proses pembelajaran (Isrok’atun, 2018).
c. Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
Menurut Gulo (dalam Al-Tabany, 2014), strategi inkuiri berarti
suatu rangkaan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
d. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Menurut Al-Tabany (2014), pembelajaran kooperatif disusun
dalam suatu usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa,
memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan
membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan
pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang
berbeda latar belakangnya.
e. Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning)
Menurut Al-Tabany (2014), pengajaran dan pembelajaran
kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan pandangan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
model pembelajaran merupakan suatu pola pembelajaran yang
menggambarkan secara sistematis prosedur-prosedur pembelajaran.
Prosedur pembelajaran disusun secara sistematis untuk membantu siswa
dalam membangun informasi serta pola pikir demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Sehingga, model pembelajaran mampu membuat kegiatan
pembelajaran menjadi lebih terarah.
Menurut Indrawati (dalam Isrok’atun 2018: 27), model
pembelajaran memiliki peran dalam suatu kegiatan pembelajaran,
diantaranya:
a. Membantu guru menciptakan perubahan perilaku siswa yang
diinginkan.
b. Membantu guru dalam menentukan cara dan sarana untuk
menciptakan lingkungan yang sesuai dalam melaksanakan
pembelajaran.
c. Membantu menciptakan interaksi antara guru dan peserta didik yang
diinginkan selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Membantu guru dalam mengonstruk kurikulum, silabus, atau konten
pelajaran.
e. Membantu guru atau infrastruktur dalam memilih materi
pembelajaran yang tepat untuk mengajar yang disiapkan dalam
kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
f. Membantu guru dalam merancang kegiatan pendidikan atau
pembelajaran yang sesuai.
g. Memberikan bahan prosedur untuk mengembangkan materi dan
sumber belajar yang menarik dan efektif.
h. Merancang pengembangan inovasi pendidikan atau pembelajaran
baru.
i. Membantu mengomunikasikan informasi tentang teori mengajar.
j. Membantu membangun hubungan antara belajar dan mengajar secara
empiris.
2. Pengertian Model Pembelajaran Flipped Classroom
Konsep dasar dari Flipped Classroom menurut Bergmann dan Sams
(2012) adalah kegiatan yang dilakukan di kelas pada pembelajaran
tradisional menjadi dilakukan di rumah, dan tugas yang dikerjakan sebagai
tugas rumah menjadi dikerjakan di kelas. Menurut Johnson (2013),
Flipped Classroom merupakan model pembelajaran yang meminimalkan
pengajaran langsung dari guru, tetapi memaksimalkan pengajaran tidak
langsung dengan dukungan materi yang dapat diakses secara daring oleh
siswa. Bishop dan Verleger (2013) mendefinisikan Flipped Classroom
sebagai teknik pembelajaran yang terdiri dari dua bagian, yaitu: kegiatan
pembelajaran kelompok di dalam kelas dan pembelajaran mandiri berbasis
komputer di luar kelas. Penjelasan dari definisi yang dikemukakan oleh
Bishop dan Verleger disajikan dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel 2.1 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Sempit
Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Sempit
Dalam Kelas Luar Kelas
Latihan soal dan pemecahan masalah Video pembelajaran
Tabel 2.2 Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Luas
Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam Arti Luas
Dalam Kelas Luar Kelas
Kegiatan tanya jawab
Pemecahan masalah dalam
kelompok
Video pembelajaran
Kuis dan latihan soal yang
bersifat tertutup
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Flipped Classroom merupakan sebuah model pembelajaran
di mana guru memberikan tugas kepada siswa untuk aktif mempelajari
terlebih dahulu materi yang akan disampaikan melalui media digital
berupa video atau e-book beserta beberapa instruksi tugas, sebagai bahan
diskusi ketika kegiatan di dalam kelas.
3. Tipe-tipe Model Pembelajaran Flipped Classroom
Menurut Steele (dalam Utami, 2017), terdapat empat tipe model
pembelajaran Flipped Classroom, yaitu sebagai berikut.
a. Traditional Flipped
Traditional Flipped merupakan model pembelajaran Flipped
Classroom yang paling sederhana. Langkah pembelajarannya adalah
siswa menonton video pembelajaran di rumah, lalu ketika di kelas
melakukan kegiatan dan mengerjakan tugas yang diberikan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kelompok. Kemudian di akhir pembelajaran dilakukan kuis secara
individu atau berpasangan.
b. Mastery Flipped
Mastery Flipped merupakan perkembangan dari Traditional
Flipped. Tahapan pembelajarannya hampir serupa dengan Traditional
Flipped, hanya saja pada awal pembelajaran diberikan pengulangan
materi pada pertemuan sebelumnya.
c. Peer Instruction Flipped
Peer Instruction Flipped adalah model pembelajaran dimana
siswa mempelajari materi dasar sebelum memulai kelas melalui video.
Ketika di kelas siswa menjawab pertanyaan konseptual secara
individu dan siswa diberikan kesempatan untuk saling beradu
pendapat terhadap soal yang diberikan untuk meyakinkan jawaban
kepada temannya. Di akhir pembelajaran diberikan tes pemahaman
secara individu.
d. Problem Based Learning Flipped
Problem Based Learning Flipped adalah model pembelajaran
dimana siswa diberikan video yang memberikan petunjuk untuk
menyelesaikan masalah yang akan muncul ketika di kelas. Pada model
ini siswa bekerja dengan bantuan guru. Ketika di kelas, siswa
melakukan eksperimentasi dan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dalam penelitian ini, model pembelajaran Flipped Classroom yang
akan digunakan adalah model pembelajaran Flipped Classroom dengan
tipe Traditional Flipped.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang
terjadi setelah proses pembelajaran. Hasil belajar adalah semua perubahan
yang terjadi dari penggunaan suatu metode pengajaran. Hal ini sejalan dengan
pendapat Reigeluth yang dikutip Keller (dalam Rusmono 2012: 7) bahwa
semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda merupakan
hasil belajar. Snelbeker, seperti dirujuk oleh Rusmono, menambahkan aspek
pengalaman dalam hasil belajar. Menurutnya, belajar adalah bagaimana
perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.
Dalam pengertian yang luas, menurut Bloom, tingkah laku sebagai hasil
belajar mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris (Rusmono 2012: 8;
Sudjana, 2016).
1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a)
gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan
perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan
kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dalam penelitian ini, penilaian hasil belajar difokuskan pada ranah
kognitif. Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep
atau prinsip yang telah dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir,
kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman,
konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran dalam ranah
kognitif menurut Bloom merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak.
Dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi,
yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
1. Pengetahuan
Pada tingkatan ini, menekankan pada kemampuan dalam mengingat
kembali materi yang telah dipelajari. Tingkatan ini merupakan tingkatan
terendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya.
2. Pemahaman
Pada tingkatan ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam
memahami materi tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan
tersebut, yaitu kemampuan translasi (kemampuan mengubah simbol dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
satu bentuk ke bentuk lain), kemampuan interpretasi (kemampuan
menjelaskan materi), dan kemampuan ekstrapolasi (kemampuan
memperluas arti). Di tingkatan ini, peserta didik menjawab pertanyaan
dengan kata-katanya sendiri dan dengan memberikan contoh baik prinsip
maupun konsep.
3. Penerapan
Pada tingkatan ini, penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan
informasi pada situasi yang nyata, dimana peserta didik mampu
menerapkan pemahamannya dengan cara menggunakannya secara nyata.
Di tingkatan ini, peserta didik dituntut untuk dapat menerapkan konsep dan
prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah diberikan
sebelumnya.
4. Analisis
Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan
menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.
Kemampuan-kemampuan ini dapat berupa: (1) analisis elemen/ unsur
(analisis bagian-bagian materi), (2) analisis hubungan (identifikasi
hubungan), dan (3) analisis pengorganisasian prinsip (identifikasi
organisasi). Di tingkatan ini, peserta didik diminta untuk menguraikan
informasi ke dalam beberapa bagian menemukan asumsi, dan
membedakan pendapat dan fakta serta menemukan hubungan sebab
akibat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. Sintesis
Pada tingkatan ini sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi
dan mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur
yang unik. Kemampuan ini dapat berupa memproduksi komunikasi yang
unik, rencana atau kegiatan yang utuh, dan seperangkat hubungan yang
abstrak. Pada jenjang ini, peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis
atau teorinya sendiri dengan memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.
6. Evaluasi
Pada tingkatan ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat
suatu hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan
ini berkenaan dengan nilai suatu ide, kreasi, cara atau metode. Pada jenjang
ini seseorang dipandu untuk mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman
yang lebih baik, penerapan baru serat cara baru yang unik dalam analisis
dan sintesis. Ada dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi berdasarkan bukti
internal dan evaluasi berdasarkan bukti eksternal. Di jenjang ini, peserta
didik mengevaluasi informasi termasuk di dalamnya melakukan
pembuatan keputusan dan kebijakan.
Menurut Mulyasa (2016), penilaian pembelajaran pada umumnya
mencakup pre-test, penilaian proses, dan post-test.
1. Pre-test
Pre-test atau yang disebut sebagai tes awal memiliki banyak
kegunaan dalam menjajaki proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pre-test memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, yaitu
sebagai berikut.
a. Pre-test memiliki peranan untuk menyiapkan siswa dalam proses
belajar karena dengan pre-test maka pikiran mereka akan terfokus
pada soal-soal yang harus mereka jawab atau kerjakan.
b. Pre-test memiliki peranan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa
sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini
dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan post-
test.
c. Pre-test memiliki peranan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses
pembelajaran.
d. Pre-test memiliki peranan untuk mengetahui darimana seharusnya
proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai
siswa, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan
perhatian khusus.
2. Penilaian Proses
Penilaian proses digunakan untuk menilai kualitas pembelajaran dan
pembentukan kompetensi dasar siswa, termasuk didalamnya bagaimana
tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembelajaran dikatakan
berhasil dan berkualitas apabila masukan menghasilkan output yang
banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan
masyarakat, dan pembangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Post-test
Post-test atau yang disebut sebagai tes akhir memiliki banyak
kegunaan, terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. Post-test
memiliki peranan sebagai berikut.
a) Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dan
karakter yang telah ditentukan, baik secara individu maupun
kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara
hasil pre-test dan post-test.
b) Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai
oleh siswa, serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum
dikuasainya. Apabila sebagian besar belum menguasainya maka perlu
dilakukan pembelajaran kembali (remedial teaching).
c) Untuk mengetahui siswa yang perlu mengikuti kegiatan remedial, dan
yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta tingkat kesulitan
dalam mengerjakan modul (kesulitan belajar).
d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap
komponen-komponen pembelajaran, dan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan, maupun
evaluasi.
C. Learning Management System (LMS) Kelase
Bagian ini dijelaskan konsep dasar mengenai Learning Management
System (LMS) dan langkah-langkah dalam mengelola LMS Kelase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Learning Management System (LMS)
Learning Management System (LMS) memainkan peran utama
dalam skenario e-learning berbasis web. LMS menghubungkan isi
pembelajaran dan peserta didik bersama-sama dalam cara yang standar.
LMS mengelola pengguna, materi pembelajaran (dalam bentuk objek
Content Management System), dan kegiatan pembelajaran. LMS
mengelola dan mengurus kemajuan belajar dan melacak kinerja belajar.
LMS adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk memudahkan
tugas-tugas administratif serta partisipasi siswa dalam materi e-learning
(Sejzi, 2013).
Menurut Darmawan (2014), karakter utama LMS adalah pengguna
yang merupakan pengajar dan peserta didik, dan keduanya harus
berkoneksi dengan internet untuk menggunakan aplikasi. Jason Cole
(dalam Darmawan, 2014: 65) mengungkapkan bahwa secara umum,
fungsi-fungsi yang harus ada pada sebuah LMS antara lain.
a. Uploading and sharing materials
Umumnya LMS menyediakan layanan untuk mempermudah
proses publikasi konten. LMS menyediakan fasilitas bagi instruktur
untuk mengunggah silabus perkuliahan, catatan materi, penilaian, dan
artikel-artikel ke server yang disediakan oleh LMS tersebut.
Selanjutnya, instruktur dan siswa bisa mengakses file-file tersebut
kapan pun dan di mana pun mereka berada, sejauh ada koneksi
internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Forums and chats
Forum online dan chatting menyediakan layanan komunikasi
dua arah antara instruktur dan pesertanya baik dilakukan secara
sinkron (chat) maupun asinkron (forum, e-mail). Fasilitas ini
memungkinkan siswa untuk menulis tanggapannya dan
mendiskusikannya dengan teman-temannya yang lain.
c. Quizzes and surveys
Kuis dan survei secara online dapat digunakan untuk
memberikan grade secara instan bagi peserta kursus. Hal ini
merupakan tool yang sangat baik digunakan untuk mendapatkan
respons (feedback) langsung dari siswa yang sesuai dengan
kemampuan dan daya serap yang mereka miliki. Proses ini dapat juga
dilakukan dengan membangun sebuah bank soal, yang kemudian
semua soal tersebut dapat di-generate secara acak untuk muncul
dalam kuis.
d. Gathering and reviewing assignments
Proses pemberian nilai dan skoring kepada siswa dapat juga
dilakukan secara online dengan bantuan LMS ini.
e. Recording grades
Fungsi lain dari LMS adalah melakukan perekaman data grade
siswa secara otomatis, sesuai konfigurasi dan pengaturan yang
dilakukan oleh instruktur dari awal perkuliahan dilaksanakan.
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam
mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada
informasi surat kabar, audiovisual dan elektronik, tetapi juga sumber-
sumber informasi lainnya yang salah satu di antaranya melalui
jaringan internet.
2. Mengelola Learning Management System (LMS) Kelase
Langkah-langkah untuk mengelola LMS Kelase adalah sebagai berikut.
a. Pendaftaran Institusi Pendidikan
Sebelum menggunakan layanan Kelase, Anda terlebih dahulu
mendaftarkan institusi Anda. Langkah-langkah untuk mendaftarkan
institusi Anda, sebagai berikut:
1) Siapkan browser yang akan Anda gunakan.
2) Buka halaman awal Kelase melalui alamat web:
https://www.kelase.com/
Gambar 2.1 Halaman awal web LMS Kelase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://www.kelase.com/
25
3) Klik pada tombol “DAFTAR (GRATIS)”, kemudian tunggu
hingga muncul tampilan seperti gambar berikut.
Gambar 2.2 Isian untuk pendaftaran lembaga baru dan pengguna
baru
4) Lengkapi formulir pada bagian “Daftarkan Lembaga Baru”,
kemudian klik tombol “Buat Lembaga Baru”.
b. Membuat Kelas Baru
Setelah institusi terdaftar, Anda perlu membuat kelas. Langkah-
langkah dalam membuat kelas baru, sebagai berikut:
1) Klik menu “KELAS” pada sebelah kiri layar, seperti pada
Gambar 2.3. Silakan tunggu hingga muncul tampilan pada
Gambar 2.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.3 Tampilan awal institusi yang dibuat
Gambar 2.4 Tampilan untuk mendaftar kelas baru
2) Selanjutnya klik tombol , akan muncul tampilan
seperti pada Gambar 2.5. Silakan isi formulir tersebut kemudian
klik tombol “Tambah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 2.5 Isian untuk pendaftaran kelas baru
3) Setelah kelas berhasil dibuat, untuk masuk ke dalam kelas
tersebut, silakan klik tombol . Kemudian akan muncul
tampilan seperti Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Tampilan awal kelas yang telah dibuat
c. Menambahkan Sesi
Setelah berhasil membuat kelas, langkah selanjutnya adalah
menambahkan sesi. Langkah-langkah dalam menambahkan sesi,
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1) Perhatikan Gambar 2.6! Silakan klik tombol ,
kemudian akan muncul tampilan seperti Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Isian untuk menambahkan sesi baru
2) Silakan formulir tersebut dilengkapi, kemudian klik “Tambah”
untuk menambahkan sesi.
d. Mengundang Pengguna Lain untuk Bergabung dalam Institusi
Dalam mengundang pengguna lain untuk bergabung dalam
institusi yang telah dibuat, terdapat dua cara yang bisa digunakan yaitu
dengan memberikan kode akses dan mengundang melalui e-mail.
Penjelasannya seperti berikut.
1) Memberikan Kode Akses
Ada tiga kode akses pada institusi yang telah dibuat dan tiap kode
akses masing-masing digunakan untuk guru, siswa, dan orangtua.
Jadi, Anda dapat membagikan kode akses tersebut sesuai peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
masing-masing calon pengguna. Langkah-langkah yang harus
dilakukan, sebagai berikut.
a) Perhatikan Gambar 2.3! Klik tombol
pada sisi kanan. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti
Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Tampilan untuk mengundang pengguna lain
b) Perhatikan bagian “Cara 1: Informasikan Kode Akses untuk
Pendaftaran”! Berikan kode akses tersebut kepada calon
pengguna yang akan diundang ke institusi yang Anda buat
sesuai dengan perannya.
c) Calon pengguna yang telah mendapatkan kode akses dapat
membuat akun dan menggunakan kode akses untuk masuk
ke institusi yang dibuat. Dalam membuat akun baru, calon
pengguna dapat membuka halaman awal Kelase melalui
alamat web: https://www.kelase.com/. Setelah muncul
seperti Gambar 2.1, klik pada tombol “DAFTAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://www.kelase.com/
30
(GRATIS)”, kemudian tunggu hingga muncul tampilan
seperti Gambar 2.2.
d) Lengkapi formulir pada bagian “Daftarkan Diri Anda
Menjadi Pengguna Baru” dan jangan lupa untuk
memasukkan kode akses pada bagian “Access Code”,
kemudian klik tombol “Daftarkan Sebagai Pengguna Baru”.
e) Selanjutnya, pengguna dapat menggunakan “Nama
Pengguna” dan “Kata Sandi” untuk masuk ke dalam institusi
yang telah Anda buat.
2) Mengundang Melalui E-mail
Langkah-langkah dalam mengundang pengguna lain melalui e-
mail ke dalam institusi yang Anda buat, sebagai berikut:
a) Perhatikan Gambar 2.3! Klik tombol
pada sisi kanan. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti
Gambar 2.8.
b) Perhatikan bagian “Cara 2: Mengundang Calon Pengguna via
Email”!
c) Masukkan email pengguna Kelase yang akan diundang.
Selanjutnya pilih peran pengguna, yaitu “Guru”, “Orang
Tua”, atau “Siswa”.
d) Kemudian klik untuk mengirimkan undangan via
email kepada pengguna lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
e. Memasukkan Siswa untuk Bergabung ke dalam Kelas yang Dibentuk
Dalam memasukkan siswa untuk bergabung ke dalam kelas
yang dibentuk, terdapat dua cara yang bisa digunakan yaitu dengan
permintaan masuk kelas oleh siswa dan mengundang siswa untuk
masuk kelas oleh guru. Penjelasannya seperti berikut.
1) Permintaan Masuk Kelas oleh Siswa
a) Siswa diminta untuk masuk ke halaman kelas seperti pada
Gambar 2.9. Kemudian klik tombol pada kelas yang
telah dibuat. Tombol tadi setelah ditekan akan berubah
menjadi , yang berarti menunggu persetujuan
Anda untuk siswa tersebut dapat masuk ke dalam kelas.
Gambar 2.9 Tampilan kelas pada akun milik siswa
b) Untuk menyetujui permintaan siswa untuk masuk ke kelas
Anda, Anda perlu masuk ke dalam halaman kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c) Perhatikan Gambar 2.6! Pada bagian kanan, kolom
“Informasi” terdapat permintaan pendaftaran dari siswa tadi.
Secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Kolom informasi permintaan pendaftaran siswa
d) Silakan klik tombol pada bagian kanan “Aksi”, kemudian
pilih “Terima”. Dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 2.11 Tombol untuk menerima permintaan siswa
2) Mengundang Siswa untuk Masuk Kelas oleh Guru
a) Perhatikan Gambar 2.6! Pada bagian kanan, kolom
“Informasi” klik kolom . Kemudian akan muncul
tampilan seperti Gambar 2.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 2.12 Tampilan untuk undang siswa
b) Pilih siswa yang ingin diundang untuk masuk ke dalam kelas.
Kemudian klik tombol .
D. Barisan dan Deret Aritmetika
Bagian ini mendiskusikan materi barisan dan deret aritmetika yang
dipelajari oleh siswa dalam penelitian. Pembahasan berikut mengacu pada
buku menurut Noormandiri (2016).
1. Barisan Aritmetika
Perhatikan barisan-barisan bilangan berikut.
a) 2, 8, 14, 20, …
b) 3, 5, 7, 9, …
c) 25, 20, 15, 10, …
Barisan di atas merupakan contoh barisan aritmetika.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa:
𝑈1, 𝑈2, 𝑈3, 𝑈4, … , 𝑈𝑛 disebut barisan aritmetika jika
𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 = ⋯ = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 = konstanta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
konstanta dalam hal ini disebut dengan beda (𝑏)
𝒃 = 𝑼𝒏 − 𝑼𝒏−𝟏
Contoh:
Beda untuk barisan pada contoh di atas:
a) 8 – 2 = 14 – 8 = 20 – 14 = … = 6
Jadi, bedanya adalah 6
b) 5 – 3 = 7 – 5 = 9 – 7 = … = 2
Jadi, bedanya adalah 2
c) 20 – 25 = 15 – 20 = 10 – 15 = … = –5
Jadi, bedanya adalah –5
Rumus umum suku ke-𝑛 barisan aritmetika dengan suku pertama 𝑎 dan
beda 𝑏 dapat diturunkan seperti berikut.
𝑈1 = 𝑎
𝑈2 = 𝑎 + 𝑏
𝑈3 = 𝑎 + 2𝑏
𝑈4 = 𝑎 + 3𝑏
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Rumus umum suku ke-𝑛 barisan aritmetika adalah
Barisan aritmetika adalah suatu barisan bilangan-bilangan di mana
beda (selisih) di antara dua suku berurutan merupakan bilangan tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Deret Aritmetika
Dari barisan aritmetika 4, 7, 10, 13, 16, … dapat dibentuk suatu deret yang
merupakan penjumlahan berurutan dari suku barisan tersebut, yaitu 4 + 7
+ 10 + 13 + 16 + …
Karena suku-suku yang dijumlahkan merupakan suku-suku dari barisan
aritmetika, deret yang terbentuk disebut deret aritmetika.
Jika 𝑆𝑛 merupakan jumlah 𝑛 suku pertama dari suatu deret aritmetika,
rumus umum untuk 𝑆𝑛 dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut
𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + … + 𝑈𝑛 maka
𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + … + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑆𝑛 = 𝑈𝑛 + (𝑈𝑛 − 𝑏) + (𝑈𝑛 − 2𝑏) + … + 𝑎
+
Jika diketahui 𝑈1, 𝑈2, 𝑈3, 𝑈4, … , 𝑈𝑛 merupakan suku-suku dari suatu
barisan aritmetika. 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + … + 𝑈𝑛 disebut deret
aritmetika, dengan 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Definisi
𝑼𝒏 = 𝒂 + (𝒏 − 𝟏)𝒃
dengan 𝑎 adalah suku pertama dan 𝑏 adalah beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛) + (𝑎 + 𝑈𝑛) + (𝑎 + 𝑈𝑛) + … + (𝑎 + 𝑈𝑛)
penjumlahan sebanyak 𝑛 suku
2𝑆𝑛 = 𝑛(𝑎 + 𝑈𝑛) ⇒ 𝑆𝑛 =1
2𝑛(𝑎 + 𝑈𝑛)
𝑆𝑛 =1
2𝑛[𝑎 + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)]
𝑆𝑛 =1
2𝑛[2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
Jadi, rumus umum jumlah 𝑛 suku pertama deret aritmetika adalah
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom di Kelas X
MIPA SMA Negeri 1 Karanganom Tahun Ajaran 2017/2018 pada Materi
Vektor.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Suryacitra (2018). Penelitian
tersebut menggunakan desain penelitian quasi experimental. Dalam
penelitian tersebut Suryacitra menemukan bahwa penerapan model
pembelajaran Flipped Classroom efektif diterapkan pada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Karanganom tahun ajaran 2017/2018 dalam pembelajaran
matematika pada materi vektor, yang ditinjau berdasarkan hasil belajar dan
motivasi belajar siswa.
𝑺𝒏 =𝟏
𝟐𝒏(𝟐𝒂 + (𝒏 − 𝟏)𝒃)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Pengaruh Model Flipped Classroom dan Discovery Learning terhadap
Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa
Kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Sragen.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Yulietri (2015). Dalam penelitian
tersebut, Yulietri menggunakan desain penelitian quasi experimental.
Dalam penelitian tersebut Yulietri menemukan bahwa prestasi belajar
siswa dengan menerapkan model Flipped Classroom lebih baik
dibandingkan dengan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model
Discovery Learning. Kemudian Yulietri menemukan bahwa siswa yang
memiliki kemandirian belajar tinggi cenderung memiliki prestasi belajar
yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah.
3. Pengembangan Pembelajaran Flipped Classroom dengan Memanfaatkan
LMS Kelase Topik Menggambar Grafik Fungsi SMP Kelas VIII.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Kurniawidi (2018). Dalam
penelitian tersebut, Kurniawidi menganalisis data dengan cara deskriptif.
Dalam penelitian tersebut, Kurniawidi menemukan bahwa pembelajaran
Flipped Classroom dengan LMS Kelase dapat membantu siswa dalam
memahami konsep menggambar grafik fungsi.
4. Flipping A Statistics Classroom for Pre-Service English Language
Teachers.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Kristanto (2019). Dalam
penelitian tersebut, Kristanto menemukan bahwa secara umum siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memiliki pendapat positif mengenai penerapan flipped classroom.
Berdasarkan pendapat siswa, Kristanto menemukan bahwa aktivitas
sebelum kelas sebagai fase yang berguna dalam pengalaman belajar
mereka. Secara khusus, mereka merasa bahwa penggunaan video dapat
meningkatkan pembelajaran mereka di lingkungan belajar mereka sendiri.
F. Kerangka Berpikir
Menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2012), kerangka berpikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Sehingga, dalam kerangka berpikir disampaikan secara garis besar mengenai
masalah yang timbul dalam penelitian, teori yang bersesuaian, serta cara
penyelesaian yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang timbul.
Kurikulum yang diperlakukan di sekolah-sekolah di Indonesia adalah
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini menuntut siswa untuk melakukan
eksplorasi dan menyusun pengetahuan dari sumber-sumber lain, termasuk dari
internet. Kurikulum 2013 mendorong siswa untuk membangun sendiri
pengetahuan di bawah pengawasan guru. Akses internet di sekolah seharusnya
digunakan secara optimal oleh siswa sebagai sarana untuk melakukan
eksplorasi guna menemukan pengetahuan baru. Proses ini, dalam kegiatan
belajar mengajar disebut dengan e-learning. Peneliti berpendapat bahwa
pemanfaatan e-learning di sekolah belum optimal, meskipun sekolah tersebut
memiliki akses internet yang mencukupi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang mengajar mata pelajaran
matematika kelompok wajib di kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta,
diperoleh informasi bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi barisan dan deret aritmetika. Selain itu, sekolah tersebut
sudah memanfaatkan e-learning dengan perangkat lunak Moodle dan memiliki
akses internet yang memadai. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk
menggunakan internet dalam pembelajaran dengan Learning Management
System Kelase.
Sehingga dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menerapkan model
pembelajaran Flipped Classroom pada kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta. Dalam model pembelajaran ini, siswa dituntut untuk belajar
mandiri di rumah dengan menggunakan media yang diberikan oleh guru berupa
video pembelajaran. Video pembelajaran dibagikan melalui alamat web
learning management system Kelase, sehingga setiap siswa dapat mengakses
video tersebut di alamat web tersebut. Tentu saja, siswa hanya bisa mengakses
video tersebut jika sudah memiliki akun. Model pembelajaran Flipped
Classroom memberi warna baru dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam hal
penyampaian materi. Dalam pembelajaran tradisional, penyampaian materi
hanya dilakukan di dalam kelas, sedangkan dalam Flipped Classroom
penyampaian materi bisa dilakukan di luar kelas sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan model
pembelajaran Flipped Classroom dalam pembelajaran matematika pada materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
barisan dan deret aritmetika siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Selain itu, penelitian ini diharapkan
mengetahui hasil pembelajaran dengan model pembelajaran Flipped
Classroom yang diterapkan pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 pada materi barisan dan deret aritmetika.
Penggunaan e-learning yang
belum maksimal
Siswa kesulitan materi barisan
dan deret aritmetika
Pemanfaatan LMS Kelase
dan Model Pembelajaran
Flipped Classroom
Mengetahui pelaksanaan
model pembelajaran
Flipped Classroom
Mengetahui hasil belajar
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan
dari penelitian deskriptif menurut Nazir (1983: 54) adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki. Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom,
observasi keterlaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas XI MIPA
2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 29 orang,
yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi pemusatan pada
kegiatan penelitian atau dengan kata lain, segala sesuatu yang menjadi sasaran
penelitian. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
belajar siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2018/2019.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Agustus
2019. Perencanaan penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 hingga
Maret 2019. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2019.
Sedangkan analisis data dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2019.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang beralamat
di Jl. Panembahan Senopati 18, Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55121.
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada sub-bab ini akan disampaikan metode dan instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini. Secara rinci disajikan di
bawah ini.
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran dilakukan untuk
mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran berdasarkan aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
guru dan siswa di kelas serta sebagai data pendukung dari penilaian
hasil belajar sebagai pengukur pengaruh penerapan model
pembelajaran Flipped Classroom. Observasi dilakukan oleh dua
orang observer.
b. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Menurut Sudjana (2016), sebagai alat penilaian hasil belajar, tes ada
yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes
tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan ada tes tindakan
(menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan tes untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa,
berupa tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Tujuan dari
pemberian pre-test adalah untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi barisan dan deret aritmetika sebelum dilaksanakan
kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, tujuan dari pemberian post-test
adalah untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi barisan
dan deret aritmetika sesudah dilaksanakan kegiatan pembelajaran.
c. Wawancara
Selain pengumpulan data dengan observasi dan penilaian hasil
belajar, peneliti juga melakukan wawancara terhadap sebagian siswa.
Tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pengalaman siswa mengenai proses pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Flipped Classroom untuk materi
barisan dan deret aritmetika. Melalui wawancara, peneliti ingin
mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dengan model
pembelajaran tersebut. Wawancara dilakukan melalui tatap muka
(face to face).
d. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2018), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos, atau internet.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2018). Dalam skala Likert, tingkat kesetujuan responden
terhadap statement dalam angket diklasifikasi sebagai berikut.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
BM : Belum Memutuskan
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Menurut Hadi (1991: 19), modifikasi skala Likert dimaksudkan
untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala lima
tingkat. Lanjutnya, modifikasi skala Likert meniadakan kategori
jawaban yang di tengah berdasarkan tiga alasan yaitu: (1) kategori
tersebut memiliki arti ganda, biasanya diartikan belum dapat
memutuskan atau memberikan jawaban, dapat diartikan netral, setuju
tidak, tidak setujupun tidak, atau bahkan ragu-ragu, (2) tersedianya
jawaban di tengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab ke
tengah, (3) maksud kategori SS – S – TS – STS adalah terutama untuk
melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau ke
arah tidak setuju. Oleh karena itu, maka penelitian ini menggunakan
empat alternatif jawaban, yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS
(Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen
pembelajaran dan instrumen penelitian.
a. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini
adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP disusun
berdasarkan RPP dengan kurikulum 2013 revisi 2017. RPP disusun
sebanyak 2 pertemuan dengan jumlah waktu setiap pertemuannya
adalah 2 JP × 45 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
soal tes, wawancara, dan lembar observasi.
1) Lembar Observasi
Lembar observasi sebagai instrumen merupakan
pendukung data hasil belajar dan keterlaksanaan pembelajaran
yang diperoleh dari instrumen soal tes dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Lembar observasi terdiri dari beberapa
pernyataan yang menyatakan kegiatan-kegiatan yang terjadi
selama proses pembelajaran. Observer diminta untuk
memberikan tanda centang (✓) pada kolom “YA” jika kegiatan
tersebut terlaksana, atau pada kolom “TIDAK” jika kegiatan
tersebut terlaksana. Indikator yang digunakan untuk melihat
keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Flipped
Classroom ini disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Indikator Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Flipped Classroom
Indikator Aspek yang Diamati
Memastikan belajar mandiri
mengenai materi sebelum
kegiatan pembelajaran di
kelas
II.A.2.
Guru melakukan tanya jawab
terkait soal kuis yang dikerjakan
di Kelase
Memberikan kesempatan
untuk bertanya mengenai
materi pembelajaran
II.A.7.
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
terkait materi
II.A.9.
Guru memfasilitasi terjadinya
interaksi guru-siswa dan siswa-
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
II.C.3.
Siswa mengajukan pertanyaan
terkait materi yang belum
dimengerti
Mengadakan diskusi
kelompok berkaitan dengan
materi pembelajaran
II.A.5.
Guru mendampingi siswa dalam
kegiatan kelompok
II.A.6.
Guru meminta siswa menuliskan
dan menjelaskan hasil
pekerjaannya di depan kelas
II.A.10
Guru menunjukkan sikap terbuka
terhadap respon siswa
II.C.2.
Sebagian besar siswa terlibat aktif
dalam diskusi kelompok
Menggunakan media dalam
pembelajaran
II.B.1.
Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media
II.B.2.
Menggunakan media secara
efektif dan efisien
II.B.3.
Menghasilkan pesan yang menarik
Menyusun rangkuman hasil
belajar
III.1.
Guru dan siswa merangkum hasil
pembelajaran
III.2.
Guru dan siswa melakukan
refleksi pembelajaran
2) Soal Tes
Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa, berupa pre-test dan post-test. Soal tes yang
digunakan berupa uraian. Soal pre-test diberikan pada pertemuan
pertama pembelajaran, sedangkan soal post-test diberikan pada
pertemuan terakhir pembelajaran. Kisi-kisi soal tes disajikan pada
Tabel 3.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes
No. Indikator Pre-test Post-test
1. Menggunakan
konsep barisan
aritmetika
Tantri memiliki
tabungan awal
sebesar Rp
400.000,00. Setiap
hari, ia menambah
tabungannya
sebesar Rp
30.000,00. Berapa
besar tabungan
Tantri setelah 5
bulan?
Jika pada suatu
barisan
aritmetika
memiliki 𝑢6 dan 𝑢12 berturut-turut 5 dan -13.
Tentukan nilai
dari suku ke-20!
Menentukan suku
ke-𝑛 dari suatu barisan aritmetika
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
barisan aritmetika
2. Menggunakan
konsep barisan
aritmetika
Mula-mula sebuah
bak mandi berisi
10 liter air. Untuk
menambah jumlah
air, keran dibuka
dan air mengalir
dengan debit 2 liter
per menit. Berapa
liter air yang
berada di bak jika
keran dibuka
selama 12 menit?
Pada awal
bekerja, Pak
Faisal menerima
gaji Rp
2.500.000,00.
Tiap bulan gaji
Pak Faisal naik
Rp 100.000,00.
Berapa gaji
yang diterima
Pak Faisal
setelah ia
bekerja selama
5 tahun?
Menentukan suku
ke-𝑛 dari suatu barisan aritmetika
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
barisan aritmetika
3. Menggunakan
konsep deret
aritmetika
Sebuah ruang
bioskop, tersusun
rapi kursi-kursi
dari depan layar
hingga ke
belakang. Baris
pertama memuat
40 kursi, baris
kedua 45 kursi,
dan seterusnya
bertambah 5 kursi.
Tentukan jumlah
kursi yang ada,
jika dalam ruang
bioskop tersebut
terdapat 10 baris
kursi!
Tentukan
jumlah semua
bilangan genap
antara 25 dan
255! Menentukan
jumlah n suku
pertama dari suatu
barisan aritmetika
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
deret aritmetika
4. Menggunakan
konsep deret
aritmetika
Seorang penjual
daging ayam pada
bulan Januari
mampu menjual
110 kg, bulan
Seutas tali rafia
di potong
menjadi 5
bagian dan
potongan-Menentukan
jumlah n suku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pertama dari suatu
barisan aritmetika
Februari 120 kg,
bulan Maret 130
kg demikian
seterusnya setiap
bulan bertambah
10 kg. Berapa
jumlah daging
ayam yang terjual
dari bulan Januari
hingga Desember?
potongan ini
membentuk
barisan
aritmetika. Jika
potongan
terpendek
panjangnya 12
cm dan
potongan
terpanjang
panjangnya 24
cm, berapakah
panjang tali
semula?
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
deret aritmetika
3) Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat
responden mengenai proses pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran Flipped Classroom untuk materi barisan dan
deret aritmetika. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur
dan dilakukan melalui tatap muka (face to face). Pokok-pokok
wawancara ditampilkan dalam Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Pokok Pertanyaan Wawancara
Indikator Poin Pertanyaan
Proses pembelajaran 1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika
selama dua pertemuan ini?
2. Menurut kalian, apakah proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru mulai dari pemberian
video hingga pembelajaran di
dalam kelas cukup menarik?
3. Apakah video yang diunggah membantu untuk memahami
materi yang sedang dipelajari?
4. Sebutkan hal-hal apa saja yang sudah dipelajari pada dua
pertemuan ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Video pembelajaran
sebelum pelaksanaan
pembelajaran di kelas dan
kegiatan diskusi di kelas
5. Apakah kalian menonton video pembelajaran yang diberikan
dari awal hingga akhir?
6. Apakah dengan menonton video, kalian dapat mengerjakan
LKS yang diberikan?
7. Melalui video pembelajaran yang diberikan, apakah
menumbuhkan semangat untuk
belajar mandiri?
8. Apakah kalian merasa kesulitan ketika mempelajari materi pada
video tersebut? Jika ada,
kesulitan apa saja yang kalian
alami dalam mempelajari materi
pada video tersebut?
9. Apakah kalian terlibat aktif dalam kegiatan diskusi yang
diselenggarakan oleh guru di
kelas?
10. Apakah kegiatan diskusi di kelas membantu untuk lebih
memahami materi yang
dipelajari?
Penggunaan LMS Kelase 11. Mengenai penggunaan LMS Kelase, apakah kalian
mengalami kesulitan dalam
mengoperasikan atau
menggunakannya? Pada bagian
mana kalian mengalami
kesulitan?
4) Kuesioner online
Kuesioner digunakan untuk mengetahui pendapat
responden terhadap penggunaan Learning Management System
(LMS) Kelase yang dilengkapi dengan penggunaan video pada
pembelajaran matematika materi barisan dan deret aritmetika
dengan menerapkan model Flipped Classroom. Kisi-kisi angket
respon siswa disajikan pada Tabel 3.4 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa
No. Indikator Pernyataan
1. Ketertarikan siswa
terhadap
pembelajaran
Saya tidak tertarik dengan
pembelajaran menggunakan video.
Saya merasa kegiatan pembelajaran
menjadi menarik dengan menggunakan
LMS Kelase.
Saya belum pernah menggunakan
learning management system atau e-
learning (seperti Kelase).
Saya merasa tertarik dengan kegiatan
pembelajaran secara keseluruhan.
2. Manfaat dalam
kegiatan
pembelajaran
Saya dapat meningkatkan kemandirian
belajar dengan menonton video
pembelajaran.
Saya sulit memahami materi barisan
dan deret aritmetika melalui video
pembelajaran.
Saya kesulitan dalam mengoperasikan
Kelase untuk menjawab latihan soal
pada video.
Saya dapat mengerti tujuan
pembelajaran yang disampaikan
melalui video.
Saya dapat mengerjakan latihan soal
setelah menonton video.
Saya kesulitan dalam mengerjakan
Lembar Kerja Siswa (LKS) setelah
menonton video.
3. Bahasa Saya sulit memahami bahasa yang
digunakan pada video.
Saya dapat dengan mudah memahami
bahasa yang digunakan pada menu-
menu di Kelase.
4. Tampilan dalam
pemanfaatan LMS
Kelase dan video
pembelajaran
Tampilan video membuat saya tidak
bersemangat dalam belajar.
Saya dapat mengoperasikan LMS
Kelase dengan mudah.
5. Penggunaan
terhadap kegiatan
pembelajaran
Melalui media video, saya dapat
memahami materi matematika yang
lainnya.
Saya merasa malas menggunakan
Learning Management System kalau
harus registrasi terlebih dahulu.
Saya dapat mengerjakan post-test yang
diberikan setelah menonton video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
F. Validitas Instrumen Penelitian
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, instrumen-instrumen
penelitian terlebih dahulu divalidasi untuk mengetahui bahwa instrumen yang
disusun telah memenuhi syarat valid sehingga dapat digunakan untuk
pengambilan data. Dalam penelitian ini, proses validasi yang digunakan adalah
validasi isi.
Validasi isi dalam penelitian ini dilakukan oleh seorang dosen dari
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seorang guru matematika dari
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Validasi dilakukan terhadap instrumen yang
digunakan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, soal-soal tes, kuesioner, serta media
pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini, akan disajikan penjelasan mengenai teknik analisis data
yang digunakan berdasarkan jenis pengambilan data. Analisis data yang
digunakan berupa analisis data observasi, analisis data hasil belajar, analisis
data wawancara, dan analisis data kuesioner.
1. Analisis Data Observasi
Pada lembar data observasi kegiatan pembelajaran di kelas, terdapat
beberapa pernyataan yang digunakan sebagai bahan pengamatan oleh
observer selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi kegiatan
pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali. Pada lembar observasi tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN