KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
FITKUIN SUKA
2016
2
Elemen Perubahan
Elemen Perubahan
Kepada anak-anak harus diajarkan bagaimana cara berpikir, bukan apa yang harus dipikir - Margaret Mead
2 MODUS PROSES PEMBELAJARAN Peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran
Peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis
Menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect
LANGSUNG(Direct
Teaching)
2 MODUS PROSES PEMBELAJARAN Proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus
Berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap
Pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat
TIDAK LANGSUNG
(Indirect Teaching)
Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.
Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
• Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah:
• Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah: Telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah.
Mengapa Scientific Approach ?• Siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi
pengetahuan dan keterampilannya, • Mendorong siswa untuk melakukan
penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian.
Lanjutan…
• Dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena.
• Siswa dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT).
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
Kriteria Pendekatan Saintifik
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Kriteria lanjutan ...
• Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
• Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
• Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
• Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Observing(mengamati)
Questioning(menanya)
Experimen-ting
(mencoba)
Associating(menalar)
Communicating
(mengkomunikasikan)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Saintifik
Alur Pembelajaran Saintifik
Langkah Pembljr
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang dikembangkan
Mengamati adalah kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti
Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat), mencium, meraba.
Jenis Pengamatan pengamatan
kualitatif pengamatan
kuantitatif
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
LANGKAH PEMBLAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengum-pulkan informasi/ eksperi-men
melakukan eksperimen membaca sumber lain
selain buku teks mengamati
objek/kejadian/ aktivitas wawancara dengan nara
sumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
LANGKAH PEMBLAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengaso-siasikan/ mengolah informasi
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan
LANGKAH PEMBLAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengko-munikasi-kan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
LANGKAH PEMBLAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Tingkatan Pertanyaan
19
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
PEMBELAJARAN SKI
Pendekatan ilmiah dalam Pembelajaran SKI
1. MENGAMATI
2. MENANYA
3. EKSPERIMENTASI/EKSPLORASI
4. MENGASOSIASI
5. MENGKOMUNIKASIKAN
Melihat, Membaca, Mendengar, Mencermati,
Memperhatikan tayangan, Menyimak (Tanpa dan dengan Alat)
Contoh: Peserta didik memperhatikan tayangan /mencermati
Video Perang Badar
1. MENGAMATI
Menanya, Memberi umpan balik, Mengungkapkan,
Dialog mendalam secara klasikal untuk mengungkap siapa tokoh-tokoh kaum kafir yang terlibat dalam perang badar dan siapa
tohoh kaum muslimin yang terlibat, mengapa kaum muslimin bisa memenangkan peperangan badar tersebut? dsb berdasarkan hasil
pengamatan terhadap tayangan video.
2. MENANYA
Berpikir kritis, Mendiskusikan, Mengeksperimen
Peserta didik melakukan kegiatan :1. Melalukan diskusi kelompok ttg perang badar2. Melakukan telaah literatur ttg perang badar
3. EKSPRIMENTASI/EKSPLORASI
Menghubungkan dengan materi lain, membuat rumusan
• Mengaitkan materi pelajaran ttg perang badar dengan persoalan-persoalan kehidupan yg riil terjadi di masyarakat
4. MENGASOSIASI
Mempresentasikan, Mendialogkan, Menyimpulkan
• Mempresentasikan hasil diskusi ttg sebab-sebab terjadinya perang badar, sebab-sebab kekalahan kaum kafir dan kemenangan kaum muslimin, dsb
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru
5. MENGKOMUNIKASIKAN