PANDUAN MAHASISWA
BLOK MUSKULOSKELETAL & INTEGUMEN
EDISI KEMPAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Pendidikan No. 37 Mataram
Telp/Fax : (0370) 640874
Email : [email protected]
PANDUAN MAHASISWA
BLOK MUSKULOSKELETAL DAN INTEGUMEN
EDISI PERTAMA
JUNI 2012
Koordinator
dr. Devi Rahmadhona
Sekretaris
Pujiarohman, M.Psi., Psikolog
Kontributor
dr. Rudi Febrianto, Sp.OT
dr. Yunita Hapsari, M.Sc., Sp. KK
dr. Dedi Hidajat, Sp. KK
Siti Rahmatul Aini, S.Farm, Apt, MSc.
Agriana Rosmalina, M.Farm, Apt
dr. Gede Wirabuana Yuda
dr. Zikrul Haikal
dr. M. Ghalvan Sahidu
dr. Nurhidayati M. Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku panduan tutor blok
XVIII (Muskuloskeletal dan Integumen) ini dengan tepat waktu. Pada blok ini mahasiswa
akan mempelajari tentang aspek-aspek biomedis sistem Muskuloskeletal dan Integumen serta
kelainan-kelainan pada sistem ini. Setelah membaca buku panduan ini, mahasiswa dan staf
pengajar dapat memahami gambaran umum kegiatan blok, memahami tujuan yang ingin
dicapai pada akhir blok, memahami strategi pembelajaran yang digunakan, dan mengetahui
jadwal kegiatan blok serta sistem evaluasi dalam blok ini.
Dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi, Fakultas Kedokteran
Universitas Mataram diharapkan dapat menghasilkan dokter-dokter yang berkompeten dan
mampu menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Seperti dalam blok-blok
sebelumnya, pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pada proses belajar mandiri oleh
mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat menggali pengetahuan serta pemahaman tentang
sistem Muskuloskeletal dan Integumen dan kelainnya dengan memanfaatkan strategi
pembelajaran yang disediakan dalam blok ini. Untuk menunjang pembelajaran mandiri,
dalam blok ini terdapat 6 skenario yang akan dipelajari dan didiskusikan mahasiswa.
Diharapkan skenario tersebut akan menggiring mahasiswa untuk lebih aktif dalam mencari
dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia secara mandiri seperti buku, jurnal penelitian
ilmiah dan lain sebagainya. Selain itu, adanya kunjungan lapangan diharapkan dapat
menunjang pembelajaran yang mereka peroleh dari perkuliahan.
Demikian buku panduan ini kami susun dengan harapan dapat dipergunakan
semaksial mungkin sebagai pedoman dalam proses pembelajaran oleh mahasiswa dan
pedoman bagi tutor dalam mmbimbing mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam penyusunan dan penerbitan buku panduan ini. Penyusun
menyadari bahwa buku panduan blok Muskuloskeletal dan Integumen ini masih memiliki
kekurangan, untuk itu kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna
penyempurnaan blok Muskuloskeletal dan Integumen ini di masa yang akan datang.
Mataram, Juni
2012
Daftar Isi
Sampul Depan ........................................................................................................... 1
Tim Penyusun ............................................................................................................ 2
Kata Pengantar ......................................................................................................... 3
Daftar isi .................................................................................................................. .. 4
Pendahuluan ............................................................................................................. .. 6
Tujuan ...................................................................................................................... .. 6
Mapping Competencies ............................................................................................. 11
Pemetaan Penyakit berdasarkan SKDI ...................................................................... 13
Tata Tertib Blok .................................................................................................... .... 18
Petunjuk Teknis Kegiatan .......................................................................................... 18
Penugasan Mahasiswa .................................................................................. ............ 19
Sistem Evaluasi ............................................................................................... ......... 21
Cabang Ilmu Terkait ................................................................................................. 22
Minggu 1 .................................................................................................................... 23
Minggu 2 .................................................................................................................... 32
Minggu 3 ................................................................................................................... 38
Minggu 4 ................................................................................................................... 48
Minggu 5 ................................................................................................................... 55
Silabus Kuliah ........................................................................................................... 69
Nama dan Nomor Telepon .................................................................................... 77
Jadwal Blok ………………………………………………....................................... 78
PENDAHULUAN
Gambaran Umum Blok
Blok XVIII merupakan blok yang mempelajari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
sistem Muskuloskeletal dan sistem Integumen. Pada blok ini mahasiswa akan mempelajari
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kedua sistem tersebut diatas beserta cara
menegakkan diagnosis.
TUJUAN
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Setelah melalui blok Muskuloskeletal apabila diberikan data sekunder maka
mahasiswa dapat :
Mendiagnosis dengan tepat kelainan muskuloskeletal akibat trauma, kelainan
kongenital, proses degeneratif dan infeksi. Mahasiswa mampu mempelajari proses
patofisiologi sampai merencanakan penatalaksanaan awal, menjelaskan indikasi untuk
merujuk pasien, penatalaksanaan lanjutan pada kasus-kasus yang memerlukan rujukan
serta komplikasi yang ditimbulkan oleh kelainan tersebut. Selain itu, mahasiswa juga
diharapkan dapat mengenali kelainan muskuloskeletal lainnya yang tidak dapat
ditangani oleh dokter umum dan memerlukan rujukan, baik untuk keperluan diagnosis
maupun penatalaksanaan.
Learning Outcome
I. Exit Outcome
a. Mahasiswa mampu mendiagnosis kelainan akibat trauma, infeksi, dan proses
degeneratif pada sistem muskuloskeletal
b. Mahasiswa mampu merencanakan tatalaksana trauma, infeksi dan kelainan
degeneratif muskuloskeletal
c. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi, prognosis penyakit kepada
pasien dan keluarganya, serta indikasi dan tatalaksana pada kasus-kasus yang
memerlukan rujukan.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang mekanika trauma
II. Intermediate Outcome
a. Mahasiswa mampu menyebutkan manifestasi umum dari penyakit
muskuloskeletal: (nyeri sendi, nyeri otot, nyeri pinggang, gerakan terbatas,
bengkak pada sendi kaki/tangan, kaku pada pagi hari, gangguan jalan, patah
tulang)
b. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan berbagai manifestasi
penyakit muskuloskeletal (trauma, degeneratif, infeksi, keganasan,
autoimmun)
c. Mahasiswa mampu menggali keluhan yang berkaitan dengan sistem
muskuloskeletal pada anamnesis
d. Mahasiswa mampu menjelaskan macam dan prosedur pemeriksaan orthopedi
e. Mahasiswa mampu melakukan prosedur pemeriksaan orthopedi
i. Pemeriksaan ekstremitas atas
ii. Pemeriksaan tulang belakang
iii. Pemeriksaan sendi panggul dan alat gerak bawah
f. Mahasiswa dapat memilih jenis foto radiologis yang diperlukan dalam
penegakkan diagnosis kelainan muskuloskeletal
g. Mahasiswa mampu mengenali macam-macam kelainan pada gambaran
radiologis sendi dan tulang: fraktur, dislokasi, peradangan, neoplasma
h. Mahasiswa menjelaskan indikasi pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan
dalam diagnosis penyakit muskuloskeletal, antara lain: pemeriksaan Patologi
Anatomi, mikrobiologis dan immunologis
i. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan macam-macam pembalut,
indikasi dan fungsi pembalut
j. Mahasiswa mampu menyebutkan macam-macam traksi, indikasi dan prinsip
penggunaan traksi
k. Mahasiswa mampu menjelaskan macam, indikasi dan cara pemakaian gips
l. Mahasiswa mampu menjelaskan cara perawatan luka
m. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan bedah dan non bedah pada
kasus kasus-kasus trauma, kelainan degeneratif dan infeksi muskuloskeletal
n. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakokinetik, indikasi penggunaan, dosis,
bentuk sediaan, cara pemberian, efek samping, obat-obat berikut : Steroid
antiinflammatory drugs, Non Steroid Antiinflammatory Drugs, Xantin
oxidase, Preparat Calcium, muscle relaxan drug, dan berbagai pilihan
antibiotik yang sesuai untuk kasus-kasus infeksi muskuloskeletal.
III. Introductory Outcome
a. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi dan patofisiologi berbagai
kelainan yang sering dijumpai pada sistem muskuloskeletal:
i. Trauma : Fraktur dan dislokasi termasuk didalamnya mekanika trauma
dan proses penyembuhannya fraktur
ii. Infeksi : Osteomyelitis, Spondilitis TB,dll
iii. Degeneratif: Osteoporosis, Osteoarthritis
iv. Autoimmun : Rheumatoid arthritis, dll
v. Tumor jinak dan neoplasma (primer dan metastasis)
b. Mahasiswa mampu menyebutkan dan mengklasifikasikan berbagai kelainan
kongenital pada sistem muskuloskeletal
c. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran patologi anatomi kelainan
degeneratif, autoimmun dan keganasan pada sistem muskuloskeletal
d. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran normal pemeriksaan radiologis
tulang dan sendi, pada anak-anak maupun dewasa
e. Mahasiswa mampu menjelaskan titik tangkap obat, farmakokinetik,
mekanisme kerja, penggunaan dan efek samping obat-obatan untuk terapi
kelainan sistem muskuloskeletal : arthritis gout, osteoporosis dan muscle
relaxan
Pre-requisite knowledge
Untuk dapat mencapai seluruh learning outcome pada blok 18, mahasiswa harus mengingat
dan mempelajari kembali ilmu dasar yang sudah didapatkan pada blok VII (Lokomosi),
antara lain:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan asal embriologi, proses perkembangan dan
pertumbuhan tulang dan tulang rawan
2. Mahasiswa mengetahui macam-macam tulang, istilah-istilah untuk bangunan
tulang, susunan mikroskopis tulang dan tulang rawan
3. Mahasiswa mampu menyebutkan macam-macam hubungan antartulang
4. Mahasiswa mampu menyebutkan nama-nama tulang utama penyusun rangka
tubuh manusia
5. Mahasiswa mampu menyebutkan asal embriologi jaringan otot rangka, dan
susunan mikroskopis jaringan otot rangka
6. Menyebutkan morfologi dan fungsi bagian-bagian otot skelet
7. Menjelaskan struktur jaringan otot skelet, selubung dan perlekatannya
8. menjelaskan macam-macam otot skelet menurut bentuk, susunan serabut dan
banyaknya bagian-bagiannya
9. menjelaskan peranan otot skelet pada waktu terjadi gerakan
10. Menjelaskan fungsi otot penggerak utama, otot antagonis, fungsi sinergis dan
fungsi otot penahan
11. Menyebutkan otot-otot penting pada ekstremitas dan batang tubuh
12. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis sendi, struktur persendian dan bagian-
bagiannya
13. Mahasiswa mampu menyebutkan sendi-sendi pada tubuh manusia,
menjelaskan morfologi dan arah/jenis gerakan yang ditimbulkan
14. Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai macam gerakan beserta arahnya
15. Mahasiswa mampu memahami prinsip mekanika gerakan pada persendian
16. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi dan stadium penyembuhan luka
INTEGUMEN
Setelah melalui blok Muskuloskeletal dan Integumen, sistem Integumen khususnya
diharapkan apabila diberikan data sekunder maka mahasiswa dapat :
Mendiagnosis dengan tepat sistem Integumen berdasarkan effloresensi pada tiap-tiap
penyakit baik penyakit kulit oleh infeksi (bakteri, virus, parasit dan jamur
superfisialis), dermatitis, kusta, eritroskuamous, tumor, penyakit kulit berlepuh,
penyakit kulit darurat, dan acne serta Mahasiswa mampu mempelajari proses
patofisiologi sampai merencanakan penatalaksanaan awal, menjelaskan indikasi untuk
merujuk pasien, penatalaksanaan lanjutan pada kasus-kasus yang memerlukan rujukan
serta komplikasi yang ditimbulkan oleh kelainan tersebut.
Learning Outcome
I. Exit Outcome
a. Mahasiswa mampu mendiagnosis kelainan kulit berdasarkan effloresensi
b. Mahasiswa mampu merencanakan tatalaksana kelainan kulit akibat infeksi
(bakteri, virus, parasit dan jamur superfisialis), dermatitis, kusta,
eritroskuamous, tumor, penyakit kulit berlepuh, penyakit kulit darurat, dan
acne
c. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi, prognosis penyakit kepada
pasien dan keluarganya, serta indikasi dan tatalaksana pada kasus-kasus yang
memerlukan rujukan.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang dermato-terapi
e. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi dan prognosis dan tingkat
penyakit
f. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan tentang pencegahan penyakit
pada sistem Integumen
II. Intermediate Outcome
a. Mahasiswa mampu menyebutkan effloresensi baik primer atau sekunder dan
gejala yang menyertai kelainan tersebut.
b. Mahasiswa mampu menggali keluhan yang berkaitan dengan sistem
Integumen pada anamnesis
c. Mahasiswa mampu memilah pemeriksaan khusus pada sistem Integumen
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium untuk penyakit
pada sistem Integumen
e. Mahasiswa menjelaskan indikasi pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan
dalam diagnosis penyakit Integumen, antara lain: pemeriksaan Patologi
Anatomi, mikrobiologis dan immunologis
III. Introductory Outcome
a. Mahasiswa mampu menjelaskan lapisan-lapisan kulit
b. Mahasiswa mampu menjelaskan susunan mikroskopik : kulit, rambut, kuku,
kelenjar sebasea, kelenjar keringat
c. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan histopatologi pada penyakit kulit
d. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk effloresensi baik primer
maupun sekunder
e. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dan patogenesis berbagai kelainan
yang sering dijumpai pada sistem Intergumen :
i. Infeksi
ii. Dermatitis
iii. Eritroskuamous
iv. Penyakit kulit berlepuh
v. Penyakit kulit darurat
vi. Tumor kulit
f. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai
kelainan pada sistem Integumen
g. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran patologi anatomi kelainan
Integumen khususnya penyakit tumor kulit jinak dan ganas
h. Mahasiswa mampu menjelaskan titik tangkap obat, farmakokinetik,
mekanisme kerja, penggunaan dan efek samping obat-obatan untuk terapi
kelainan sistem Integumen baik yang topikal maupun sistemik
MAPPING COMPETENCIES
Area 1: Komunikasi Efektif
Komunikasi dengan sejawat Mampu berpartisipasi secara aktif di dalam suatu proses
diskusi
Menunjukkan kemampuan teamwork
Komunikasi dengan pasien Mampu menyampaikan hasil dan tujuan pemeriksaan
neurologis dan psikiatrik kepada pasien (tujuan, indikasi
dsb)
Mampu memotivasi pasien dan keluarganya untuk
kepatuhan terapi
Area 2: Ketrampilan Klinis
Melakukan prosedur klinis Mampu melakukan prosedur klinis untuk penyakit
neurologis dan psikiatrik, meliputi anamnesis dan fisik
diagnostik
Melakukan prosedur
laboratorium dan penunjang
lainnya
Mampu melakukan prosedur laboratorium sederhana dan
diagnostik penunjang lainnya yang relevan untuk penyakit
neurologis dan menginterpretasikan hasilnya
Area 3: Landasan Ilmiah
Konsep biomedis dan klinis Memahami proses patofisiologi tanda dan gejala klinis yang
dapat terjadi pada abnormalitas sistem saraf
Memahami patogenesis dan perjalanan alamiah penyakit
sistem saraf baik infeksi, degenerasi, serebrovaskuler,
gangguan dengan manifestasi utama kejang, gangguan
dengan manifestasi utama nyeri kepala/ekstremitas,
gangguan tumbuh kembang, dan keganasan
Merangkum informasi Mampu menegakkan diagnosis sesuai informasi yang
diperoleh dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang
Memahami faktor-faktor non biologis yang mempengaruhi
penyakit sistem saraf (neuropsikiatri)
Area 4: Pengelolaan Masalah Kesehatan
Mengelola penyakit Mampu memilih modalitas terapi untuk penatalaksanaan
kelainan dibidang neuropsikiatri
Memahami dasar-dasar penatalaksanaan farmakologis dan
non-farmakologis penyakit sistem sistem saraf
(neuropsikiatri)
Melakukan pencegahan Memahami strategi pencegahan primer, sekunder dan tersier
untuk penyakit dibidang neuropsikiatri pada tingkat individu
dan populasi
Melaksanakan edukasi Mampu melakukan edukasi kepada pasien, keluarga dan
masyarakat untuk pencegahan penyakit dibidang
neuropsikiatri
Area 5: Pengelolaan Informasi
Menggunakan teknologi Mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan sumber
belajar yang evidence-based terkait dengan penyakit
dibidang neuropsikiatri
Memanfaatkan informasi Mampu memahami manfaat data epidemiologi penyakit
kesehatan untuk menganalisis masalah kesehatan di tingkat masyarakat
Area 6: Mawas Diri
Mengelola sarana prasarana Memahami sistem rujukan pelayanan kesehatan bagi
penyakit dibidang neuropsikiatri
Area 7: Etika dan medikolegal
Memahami aspek etika dan medikolegal yang terkait dengan
penyakit dibidang neuropsikiatri
PEMETAAN PENYAKIT SISTEM INTEGUMEN DAN MUSKULOSKELETAL
BERDASAR LEVEL STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI)
LEVEL I LEVEL II LEVEL IIIA LEVEL IIIB LEVEL IV
KONGENIT
AL
Congenital hip
dislocation
Osgood-Schlaatter
disease
Osteogenesis
imperfecta
Marfan’s disease
Bone cyst
Terthes disease
Condromalacial
patellae
Club foot
Scoliosis
Kyphosis
Lordosis
Genu varum
Genu valgum
Abnormal
patellear cartilage
Pes planus
Club foot
Claw foot
Hallux valgus
Anisomelia
Achondroplasia
TRAUMA Slipped epiphiyis
Fraktur/dislokasi
spinal
Transseksi spinal
Hernia of Nucleus
pulposus
Spondylolisthesis
Spondylolysis
Fraktur pelvis
Instability of
ankle
Fracture of clavicula
Tennis elbow
Progressiff
inflammation of finger
following
injury
Olecranon
Fraktur femur
Fraktur lutut
Lesi ligamentum,
kapsul dan tendon
lutut
Dislocation of jaw
Fracture of jaw
Dislocation of knee
Dislocation of
Hip fracture
Dislocation of hip
Lesi meniscus
medial dan lateral
Tarsal tunnel
syndrome
Birth fracture
Trauma of joint
cartilage
Trauma of joint
capsule
bursitis
Carpal tunnel
syndrome
Injury to finger
tendon
Physical
overload
patella
Prepatellar
bursistis
Tibial fracture
Rib fractures
Sternal fractures
Fractures of toe
Crash injury to the
heel in children
Fractures of fibula
Fractures, capsule, tendon and
ligament lesion of
ankle
Fracture of
shoulder
Dislocation of
shoulder
Ligamentous
lesions of shoulder
Fracture of
radius/ulna
Fracture of
humerus
Fracture, capsule,
ligament, tendon
lesion of elbow
Fracture, capsule,
ligament, tendon
lesion of wrist
Fracture, capsule,
ligament, tendon
lesion of fingers
and thumb
Dislocation of
distal radius
Dislocation of
wrist
INFEKSI Femoral head necrosis
Asptic necrosis of
bone
Condyloma acuminata
Lepra reaction
Osteomyelitis (acute)
Veruca vulgaris
Moluscum
contagiosum
Herpes Zoster
Leprosy
Impetigo
Echtyma
Superficial
follliculitis
Furuncle,
carbuncle
Eruthrasma
Erysipelas
Tinea capitis
Tinea barbae
Tinea faciale
Tinea corporis
Tinea manus
Tinea unguium
Tinea cruris
Tinea pedis
Tinea versicolor
Mucocutaneous
candidiasis
Toxic epidermal
necrolysis
Paronychia
RADANG/A
UTOIMUN/A
LLERGI
Intermittent
arthritis of the hip
Allergic vasculitis
Dermatomyositis
Systemic sclerosis
Scleroderma
Spondyloarthrosis
Spondylitis
Osteocondhritis diseccans
Arthritis of the
knee
Ingrowing toe nail
Pemphigus
vulgaris
Pemphigoid
Dermatitis
herpetiformis
Achilles
tendonitis
Frozen
shoulder
Lupus
erythematosus
Ruptur tendon
Achilles
Steven Johnson
Syndrome
Angioedema
Arthritis
Urticaria
TUMOR/KE
GANASAN
Sacroccocygeal
teratoma
Osteoma
Osteoid osteoma
Osteoblastoma
Osteosarcoma
Chondroblastoma
Chondrosarcoma
Fibrous dysplasia
Fibrosarcoma and
mfh
Ewing sarcoma
Giant cell tumor
Fibrosarcoma
Benign fibrous
hystiocytoma
Rhabdomyosarco
ma
Synovial sarcoma
Benign epithelial
tumor
Malignant
melanoma
Paget’s disease
Fibrous dysplasia
Ganglion
Primary bone
tumors
Bone metastasis
Pathological
fracture
Lipoma
Fibroma
Sebhoroic keratosis
Xanthoma
Actinic keratosis
Bowen’s disease
Squamous cells
carcinoma
Basal cell
carcinoma
Lentigo
Nevus
pigmentosus
Liposarcoma
Epithelial cyst
Mastocytosis
Langerhans
cell
hystiocytosis
Canglion cyst
DEGENERA
TIF
Crystal
arthropathy
Bechterew disease
Arthrosis
deformans
Rheumatoid
arthrtitis
Osteoporosis
DEFISIENSI Rickets/osteomalacia
DRUG
REACTION
Exanthematous
drug erruption
Fixed drug
erruption
Morphea
Lichen sclerosus
er atrhicus
Alopecia
areata
Androgenic
alopecia
Trichotilloman
ia
Telogen
effluvium
Ichtyosis
vulgaris
Lichen planus
Granuloma
annulare
Vitiligo
Melasma
Post
inflammatory
hiperpigmentat
ion
Post
inflammatory
hypopigmentat
ion
TATA TERTIB BLOK
1. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di fakultas penyelenggara
kegiatan blok (perkuliahan, tutorial dan keterampilan medik)
2. Mahasiswa hadir tepat waktu pada semua kegiatan blok. Keterlambatan dapat
mengurangi nilai tutorial (nilai kegiatan tutorial dan nilai laporan tutorial) kecuali dengan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Mahasiswa yang dapat mengikuti ujian blok adalah :
a. Wajib mengikuti kegiatan perkuliahan 100 %
b. Wajib mengikuti kegiatan tutorial 100%
c. Wajib mengikuti kegiatan keterampilan medik 100%
d. Wajib mengikuti kegiatan praktikum 100%
4. Mahasiswa diperbolehkan tidak hadir dalam kegiatan perkuliahan/tutorial/keterampilan
medik dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan seperti:
a. Alasan ijin atau sakit : diwajibkan untuk meminta penugasan kepada dosen
tutor. Tugas ini bertujuan untuk pengganti nilai laporan tutorial
b. Tanpa alasan atau alpa : tidak ada penugasan dan tidak ada penilaian
5. Mahasiswa diwajibkan hadir 5 menit sebelum kegiatan blok dimulai.
6. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan administrasi/melakukan pelanggaran tidak
diperkenankan mengikuti ujian teori blok, atau ujian keterampilan medic, atau ujian
praktikum
PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN
Kunjungan Lapangan
Kunjungan lapangan dilaksanakan di Bangsal Bedah RSU NTB dengan mengacu pada kasus-
kasus sistem Muskuloskeletal. Pelaksanaan kunjungan lapangan dilaksanakan setiap hari
Sabtu sebanyak 2 kali. Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok, 4 kelompok pertama akan
melakukan kunjungan lapangan pada hari sabtu, 20 Juli 2013 dan 4 kelompok kedua akan
melakukan kunjungan lapangan pada hari sabtu, 27 Juli 2013. Masing-masing kelompok
melakukan observasi kasus sistem Muskuloskeletal yang berbeda selama 2 jam dengan
bimbingan dari supervisor dan didampingi tim blok Muskuloskeletal dan Integumen.
Kegiatan
Melakukan observasi kasus klinik sistem Muskuloskeletal sesuai petunjuk supervisor
Melakukan diskusi dengan supervisor tentang kasus yang didapat
Absensi dilakukan oleh dosen pendamping
Waktu
Kegiatan akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Sabtu, 20 dan 27 Juli 2013
Pukul : 08.00 – 10.00 WITA
Kehadiran
Setiap mahasiswa peserta kunjungan lapangan Clinical Exposure wajib hadir TEPAT
WAKTU kecuali berhalangan hadir dengan alasan yang dapat diterima. Adapun alasan
ketidakhadiran yang dapat diterima adalah
1. Sakit dengan menunjukkan surat sakit
2. Musibah keluarga misal meninggal
3. Bencana Alam
Apabila berhalangan hadir dengan alasan diatas wajib melapor ke supervisor atau koordinator
blok Muskuloskeletal dan Integumen.
Laporan kunjungan lapangan dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah kunjungan
lapangan dilakukan kepada koordinator blok 18.
PENUGASAN MAHASISWA
1. Kelompok besar terdiri dari 6 kelompok sesuai dengan kelompok tutorial.
2. Bentuk penugasan yang dibuat dalam bentuk makalah dan dipresentasikan sesuai
dengan topik yang telah ditentukan.
Kelompok
Tutorial
Topik Sub topik
1 Lepra Penegakan diagnosis reaksi Lepra
Penegakan diagnosis Lepra
2 Dermatitis Eksogen
Endogen
3 Infeksi jamur Candida
Dermatofita
4 Infeksi virus Gentila
Non ginital
5 Luka Bakar
Penyakit Kulit
Darurat (Steven
jhonson
Syndrome)
6 Eritrosquamosa Psoriasis
Pitiriasisis Rosea
3. Kelompok kecil terdiri dari 12 kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang.
4. Laporan ini merupakan hasil belajar kelompok yang disusun dengan menggunakan
kata-kata sendiri bukan merupakan kutipan langsung dari pustaka.
5. Laporan berisi rangkuman tentang segala hal yang berhubungan dengan judul laporan
yang diambil dari minimal 5 referensi (textbook atau jurnal kedokteran), referensi
maksimal 5 tahun kebelakang.
6. Makalah sistem Integumen dikumpulkan selambat-lambatnya hari senin, 1 Juli 2013
pukul : 13.00
7. Makalah Muskuloskeletal dikumpul selambat-lambatnya hari Jum’at, 19 Juli 2013
pukul 10.00
8. Format sampul
9. Makalah diketik dengan menggunakan kertas A4, huruf Times New Roman ukuran
12, spasi 1,5.
10. Makalah sistem Integumen dikumpulkan selambat-lambatnya hari senin, 5 Juli 2013
pukul : 13.00
11. Makalah Muskuloskeletal dikumpul selambat-lambatnya hari Jum’at, 19 Juli 2013
pukul 10.00
JUDUL
GAMBAR LAMBANG UNRAM
OLEH:
Nama anggota kelompok dan NIM
1. .......
2. ........
3. ........dst
SISTEM EVALUASI
Sistem penilaian dalam blok Muskuloskeletal dan Integumen ini adalah penilaian formatif
dan penilaian sumatif
1. Penilaian Formatif
Penilaian Formatif terdiri dari :
Nilai Pelaksanaan Diskusi Tutorial
Pada pelaksanaan diskusi tutorial akan dinilai dari beberapa aspek yakni kehadiran,
keaktifan dalam berdiskusi dengan prosentase 70% dan laporan diskusi tutorial
dengan prosentase 30%. Mahasiswa diwajibkan hadir dalam semua pertemuan
diskusi tutorial (kehadiran 100%) kecuali dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Penilaian Sumatif
Penilaian Sumatif didasarkan pada penilaian penugasan, ujian akhir blok dan ujian
keterampilan medik. Nilai akhir blok merupakan pencerminan dari semua ujian dalam
blok dengan prosentase penilaian sebagai berikut :
a. Ujian Tulis dan CBT : 70 %
b. Ujian Praktikum : 5 % (wajib lulus dengan nilai minimal 65)
c. Penugasan : 7 ,5% (tugas kelompok 5%, tutorial 2,5% )
d. Tramed : 17,5 %
CABANG ILMU TERKAIT
Histologi
Patologi Anatomi
Farmakologi
Ilmu Penyakit Kulit
Ilmu Bedah
Ilmu Forensik
IKM
MINGGU 1
SKENARIO 1
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP
NTB dengan keluhan timbul plenting berisi cairan di pundak kirinya yang terasa nyeri.
Plenting ini disadarinya timbul sejak 1 hari sebelumnya. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk dan hilang timbul. Dari anamnesis dengan pasien didapatkan sehari sebelum timbul
plenting tersebut pasien merasakan badannya sedikit demam dan seperti mau flu. Dari
pemeriksaan fisik dijumpai pada pundak kiri sampai lengan atas kiri pasien terdapat vesikel
dan bula dengan dasar eritema disertai erosi dan pustul. Setelah mencermati temuan tersebut,
dokter melakukan usulan pemeriksaan penunjang dan memberikan terapi dan edukasi kepada
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Straus SE, Oxman MN, Schmader KE. Varicella and herpes zoster Dalam: Wolff K,
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ penyunting. Fitzpatrick’s
Dermatology in general medicine. 7nd
ed. New York: Mc Graw-Hill;2008. hlm.1885-
98
2. Johnson RW, Bouhassira D, Kassianos G, Leplege A, Schamder KE, Weinke T. The
impact of herpes zoster and post-herpetic neuralgia on quality of life. BMC Medicine
2010;8:37
3. Penatalaksanaan Herpes Zoster di Indonesia. Dalam: Lumintang H, Nilasari H,
Indriatmi W, Zubier F, Daili SF penyunting. Penatalaksanaan infeksi herpes virus
humanus di Indonesia 2011. Surabaya: Airlangga University Press;2011.hlm.1-13
4. Tjut Nurul Alam Jacoeb. Herpes zoster pada pasien imunokompeten. Dalam: Daili
SF, Makes WIB, penyunting. Infeksi virus herpes. Jakarta : Balai penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2002.hlm 190-99
Tim Blok 18
Nama Telepon Keterangan
dr. Devi Rahmadhona 087865144574 Koordinator Blok dan Tutor
Pujiarohman, M.Psi.,
Psikolog
087838302337 Sekretaris Blok
Agriana Rosmalina,
M.Farm, Apt
081252339933 Tim Blok dan Tutor
dr. Gede Wirabuana Yuda
081803740998 Tim Blok dan Tutor
dr. M. Ghalvan Sahidu
081805059145 Tim Blok dan Tutor
dr. Nurhidayati M. Kes
08123706150 Tim Blok dan Tutor
Siti Rahmatul Aini, S.Farm,
Apt, MSc
081805724800 Tim Blok dan Tutor
dr. Zikrul Haikal
081803660605 Tim Blok dan Instruktur
dr. Rudi Febrianto, Sp.OT
087878162053 Dosen Pakar
dr. Yunita Hapsari, M.Sc.,
Sp. KK
087838226818 Tim Blok dan Dosen Pakar
dr. Dedianto Hidajat,
Sp. KK
08170710899 Tim Blok dan Dosen Pakar