OBSERVASI KOLAM
Nama Kelompok :
Ani Nurhayati KS
Anton Hidayat
Gina Nurul AzharIntan Nursyifa
Lena Herlina Nursiti
Kolam ikan adalah sejenis takungan, tasik buatan atau
kolam terkawal yang diisi dengan ikan bagi tujuan
akuakultur untuk perternakan ikan, atau
digunakan sebagai tujuan rekreasi atau hiasan. Pada
Zaman Pertengahan di Eropah, menjadi satu kebiasaan bagi biara dan istana kota yang
memiliki sebuah kolam ikan.
Sejarah
Semasa musim sejuk, bekalan makanan segar kepada perbatasan hadapan menjadi satu cabaran yang
berpanjangan. Meskipun daging boleh didapati dari taman rusa, ia tidak mampu untuk memenuhi keperluan isi rumah.
Oleh itu, kolam ikan memberi satu penyelesaian yang menakjubkan. Selagi terdapat aliran semuajadi air ke dalam kolam, ikan tidak perlu diberi makan dan boleh ditangkap
pada sepanjang tahun. Biasanya terdapat beberapa siri kolam, di mana ikan-ikan akan dialihkan semasa proses
pembesaran.
Kualitas AirVariabel kualitas air yang
sangat berpengaruh terhadap ikan antara lain
adalah:
1. Suhu air.Suhu air merupakan factor penting yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi laju metabolisme dalam tubuh ikan. Pada suhu air yang tinggi maka laju metabolisme akan meningkat, sedangkan pada suhu yang rendah maka laju metabolisme akan menurun.Dengan suhu yang optimal maka laju metabolisme akan optimal. Pertumbuhan ikan nila sangat dipengaruhi oleh suhu air dalam usaha pembesaran atau pembenihan. Suhu air sangat berpengaruh terhadap aktifitas saluran pencernaan benih ikan nila.Makanan alami yang berupa detritus dan fauna dasar selesai dicerna dalam waktu 1,68 jam pada suhu 27 – 28oC dan 1,31 jam pada suhu 32-33 oC.
2. Volume airPertumbuhan ikan yang dipelihara dalam air mengalir lebih cepat daripada yang dipelihara dalam air tergenang. Dalam kondisi air mengalir, ikan dengan bobot awal 9,1 gram diberi pakan pellet 25% protein dan feeding ratenya 3,5% dalam waktu seminggu akan mencapai bobot 34,2 gram. Selain itu volume air sangat menentukan padat penebaran ikan yang optimal.
3. Kadar oksigen terlarutUntuk dapat hidup manusia membutuhkan oksigen begitu juga dengan ikan. Oksigen
yang dibutuhkan ikan yang hidup didalam air disebut dengan oksigen terlarut. Ikan nila
merupakan ikan yang tahan terhadap kekurangan oksigen terlarut dalam air,
namun pertumbuhan ikan ini akan optimal jika kandungan oksigen terlarut lebih dari 3
ppm. Kandungan oksigen terlarut kurang dari 3 ppm dapat menyebabkan ikan tidak dapat
tumbuh dan akhirnya mati.
4. Kadar garam (salinitas)Ikan mempunyai toleransi salinitas
yang cukup luas, tetapi pertumbuhan ikan nila pada kadar
garam lebih dari 30% akan terhambat. Pada kadar garam yang
tinggi ikan membutuhkan energi yang minim untuk osmoregulasi sehingga energi yang digunakan untuk pertumbuhan berkurang.
5. Cemaran lingkunganIkan yang dipelihara pada musim kemarau banyak yang mati. Hal ini
diakibatkan oleh pengaruh secara tidak langsung dari sinar matahari yang dapat meningkatkan keasaman (pH) perairan. Gejala mabuk pada ikan dapat
diakibatkan dari akitifitas berenang ikan yang cepat dipermukaan dengan gerakan tidak beraturan dan tutup insang bergerak aktif. Selain itu air budidaya yang tercemar minyak akan menyebabkan kerusakan sel-sel saluran pencernaan. Oleh karena itu agar ikan tunbuh dengan cepat air
budidayanya tidak boleh tercemar baik oleh limbah industri maupun rumah tangga. Dalam air budidaya ikan yang baik sepintas dapat dilihat dari keruh
atau tidaknya air kolam. Untuk mengetahui tingkat kekeruhan air kolam dapat dilihat dari tingkat kecerahan air kolam dengan menggunakan alat
pengukur yang disebut secchi disk atau keeping secchi.Kecerahan yang baik untuk kehidupan ikan nila di kolam berkisar antara 25-
40 cm. Artinya jarak batas pengelihatan terhadap keeping secchi adalah berkisar antara 25-40 cm dari atas permukaan perairan. Kecerahan kurang
dari 25 cm tidak menguntungkan karena mengakibatkan rendahnya kandungan oksigen terlarut di kolam. Pada kolam budidaya yang keruh maka jarak batas penglihatan terhadap keeping secchi rendah yang berarti kolam
tercemar bahan organik atau Lumpur.
Nilai giziIkan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Karena
budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan
lain karena memiliki perilaku agresif.Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan
konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak
omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang
berkait dengan peredaran darah
DOKUMENTASI
KesimpulanDari data yang di peroleh dapat di
simpulkan bahwa Kolam ikan adalah sejenis takungan, tasik buatan atau kolam
terkawal yang diisi dengan ikan