MOTIF DAN UKIRAN MELAYU RIAUBy: Ivan Liunardo Shiddiq
Jenis-Jenis Motif dan Ukiran Melayu Riau
Kaluk Pakis
Pucuk Rebung
Awan Larat
Lebah Bergayut
Itik pulang petang
Bidai
Sayap Layang-layang
Selembayung
Kaluk pakis
Merupakan gambaran pohon/tumbuhan pakis yang meliuk-liuk, tak hanya diperuntukkan bagi kerajinan tekat maupun tenunan dan sejenisnya. Motif Kaluk Pakis sering pula dipakai untuk ukiran bangunan dan ukiran benda-benda lainnya.
PUCUK REBUNG
Pucuk rebung memiliki makna yaitu sebagai pengingat untuk terus berupaya maju, pucuk rebung adalah bagian dari pohon bambu yang terus tumbuh dan tumbuh.
AWAN LARATJenis-Jenis Awan Larat:
Jenis-Jenis Awan Larat:
Awan Larat Kuntum Berangkai Lengkap (senyum indah dalam cakap bicara)
Awan Larat Kembang Teratur (pelekat hidup, se-ia sekata, sehidup semati)
Awan larat merupakan rangkaian dari motif yang tersusun rapi berdampingan dan berhubungan.
LEBAH BERGAYUTDitempatkan pada bagian atas bisang ukir/tekat/tenun/songket. Motif Lebah bergayut mencerminkan tentang rumah lebah madu yang biasanya menggantung di dahan pohon. Hal ini mengingat bumi Melayu Riau dahulunya sangat kaya akan pepohonan besar yang sebagian dijadikan temat menggantungkan rumah lebah.
ITIK PULANG PETANGItik pulang petang merupakan simbol kesabaran, kedisipinan dan taat hukum.
BIDAIBiasanya dibuat bertingkat dan diberi hiasan yang sekaligus berfungsi sebagai ventilasi. Pada bagian menjorok keluar di beri lantai yang disebut teban layar atau lantai alang buang atau bisebut juga undan-undan.
SAYAP LAYANG-LAYANG
Terletaknya pada keempat sudut cucuran atap sebagian lambang “empat pintu hakiki”. Melambangkan kebebasan, yang tergambar dalam sayp layang layang ini adalah kebebasan yang ahu batas dan tahu diri.
Selembayung
Selembayung disebut “ selo bayung “ dan “tanduk buang” adalah hiasan yang terletak bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan, terdapat di sudut atap dan melambangkan perwujudan kaasih sayang.