Merkantilisme,Imperialisme dan kolonialisme
Nurian Endah Dwi
Latar belakang Merkantilisme :* Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan Belanda).* Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.* Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat sehinggan ditetapkan logam mulia sebagai standar ukuran kekayaan suatu Negara.* Dibuka jaringan perdagangan ke luar negeri dan diadakan pelayaran serta eksploitasi ke wilayah –wilayah baru.
Tujuan Merkantilisme
Tujuan Merkantilisme adalah untuk melindungi
perkembangan industri perdagangan dan melindungi
kekayaan negara yang ada di masing-masing negara.
Inggris misalnya, menjadikan praktik politik ekonomi
Merkantilisme dengan tujuan untuk:
a. Mendapatkan neraca perdagangan aktif, yakni untuk
memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar
negeri;
b. Melibatkan pemerintah dalam segala lapangan usaha dan
perdagangan;
c. Mendorong pemerintah untuk menguasai daerah lain
yang akan dimanfaatkan sebagai daerah monopoli
perdagangannya.
Raja Penganut Kebijakan Merkantilisme
1. Raja Karel V dari negara Spanyol
2. Ratu Elizabeth dari Inggris
3. Prinsmaurits berasal dari Belanda
4. Louis XIV dari Prancis
Aspek-Aspek Politik Merkantilisme
1. Ekonomi : Berupaya mendapatkan emas sebanyak-banyaknya.
2. Tariff : pembatasan impor dengan tarif tinggi untuk barang dari
negara lain.
3. Industri : Menggalakkan industri barang jadi untuk mengingkatkan
ekspor.
4. Perkapalan : Act of Navigation sangat membantu perkapalan
Inggris.
5. Penduduk : Meningkatkan jumlah penduduk agar bisa
meningkatkan jumlah output produk Industri.
6. Kolonial : Negara daerah jajahan dipergunakan sebagai penjual
hasil dan laveransi bahan dasar.
Merkantilisme
Paham Merkantilisme berkembang di negara-negara Barat dari abad ke-16 sampai abad
ke-18. Paham ini dipelopori oleh beberapa tokoh, seperti Thomas Mun Sir James Stuart
dari Inggris, Jean Baptiste Colbert dari Prancis, dan Antonio Serra dari Italia. Secara
umum, Merkantilisme dapat diartikan sebagai suatu kebijaksanaan politik ekonomi dari
negara-negara imperialis yang bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya
kekayaan berupa logam mulia. Logam mulia ini dijadikan sebagai ukuran terhadap
kekayaan, kesejahteraan, dan kekuasaan bagi negara yang bersangkutan. Dengan kata
lain, semakin banyak logam mulia yang dimiliki oleh suatu negara imperialis maka semakin
kaya dan semakin berkuasalah negara tersebut. Mereka percaya bahwa dengan kekayaan
yang melimpah maka kesejahteraan akan meningkat dan kekuasaan pun semakin mudah
untuk didapatkan. Negara yang menerapkan sistem ekonomi merkantilis adalah Inggris
Raya.
Imperialisme
Imperialisme ialah sebuah [kebijakan] di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang.Imperialisme dibagi 2 yaitu :
· Imperialisme Kuno terjadi sebelum revolusi industri· Imperialisme Modern terjadi setelah revolusi industri
Latar Belakang Imperialisme1.Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda)2.Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.3.Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.4.Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.5.Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru.
Tujuan Kebijakan Imperialisme:1.Imperialisme Kuno, dengan ciri-ciri/tujuan: 3 G (Gold, Glory, Gospel)2. Imperialisme modern, dengan ciri-ciri/tujuan:
1. Mencari bahan baku industri2. Mencari daerah
pemasaran hasil industri3. Mencari tempat
pemasaran modal
Negara Yang Menganut Kebijakan ImperialismeNegara penganut imperialisme kuno :
Portugis, dan spayol.
Pelopor Imperialisme Modern adalah
inggris.
Aspek – aspek Imperialisme :
1. Keinginan untuk menjadi negara yang jaya2. Perasaan sebagai negara yang istimewa3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi4. Letak negara yang tidak menguntungkan5. Alasan ekonomi untuk mendapatkan kekayaan dari negara
jajahan
Kolonialisme
Kolonialisme adalah upaya penguasaan atas suatu daerah atau wilayah oleh suatu negara untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Kolonialisme juga merupakan sebuah sistem ketika suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain, tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Tujuan kolonialisme adalah menguras sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kekayaan negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut. Koloni adalah pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan sebagai bagian wilayahnya.
Latar Belakang Kolonialisme
Kolonialisme mulai berkembang sekitar abad ke-15 yang di awali dengan
adanya gejala pembaruan di Eropa di bidang ekonomi, politik, social,
maupun budaya dalam bentuk gerakan Renaisans dan Humanisme yang
berpikir maju.
Negara yang Menganut Kebijakan Kolonialisme
• Eropao Britania Raya (1931)o Siprus (1961)o Malta (1964)
• Amerika Utarao Kanada (1931)o Jamaika (1962)o Antigua dan Barbuda (1981)o Belize (1981)o St Kitts and Nevis (1983)
Aspek – aspek Kebijakan Kolonialisme :
1.) mendapatkan sumber daya alam dari negara yang di kolonisasi2.)mengambat kesuksesan pengembang ekonomi negara yang di kolonisasi3.) negara kolonial menjadi makmur sedangkan negara yang dikolonisasikan menderita