BAB I
Pendahuluan
Pariwisata adalah bisnis yang ready to use. Pasarnya pun jelas dan sejak lama
pariwisata adalah sumber devisa yang mampu menyerap lapangan kerja karena
akan membuka kesempatan berusaha pada masyarakat di sekitarnya.
Begitu juga dengan Kalimantan Timur. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata,
Kalimantan Timur memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tak kalah
menariknya dengan daerah tujuan wisata lain di Indonesia.
Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, agrowisata,
maupun wisata budaya. Wisata alam misalnya, berupa keindahan laut dan
pegunungan yang terbentang luas, sungai-sungai, wisata hutan tropis yang lebat,
dengan keanekaragaman jenis flora dan fauna liar, seperti yang terdapat di
kawasan Taman Nasional Kutai.
Masih ada Kepulauan Derawan, sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur, Hutan Lindung Sungai Wain yang mempunyai luas
areal 10.025 ha, serta pantai Manggar Segarasari, pantai dengan luas 13.000 m2
dengan air laut yang jernih, riak gelombang yang kecil serta pasir yang putih dan
masih banyak lagi.
Dengan potensi wisata seperti itu, sektor pariwisata di Kaltim tergolong
primadona dalam menghasilkan devisa negara. Pariwisata di Kaltim mempunyai
prospek yang baik dan masih dapat dikembangkan secara lebih optimal.
1
BAB II
ISI
1. Wisata Kalimantan Timur
Kalimantan Timur merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia, memiliki
potensi budaya dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan tujuan wisata
lain di Indonesia. Hampir 90% objek wisata yang ada disediakan oleh alam
Kalimantan, dan 10% lainnya adalah obyek wisata buatan untuk mendukung
kepariwisataan di daerah ini.
Ketersediaan obyek wisata berupa alam dengan flora dan faunanya
(hutan,sungai, danau, jeram dan pantai) yang dibaur dengan budaya dan sejarah,
serta dikemas dalam paket wisata ecotourism, menjadikan Kalimantan Timur
sebagai tempat tujuan wisata, dan menempatkan posisinya pada segmen special
interest group.
JENIS WISATA JUMLAH
1. Alam
2. Budaya
3. Buatan
4. Peninggalan Sejarah dan Budaya
5. Museum / Sejarah
6. Art Galery
7. Taman Budaya
8. Seni Pertunjukan
9. Desa Kerajinan Tradisional
10. Upacara Adat
220
30
15
43
2
-
6
-
30
-
2
11. Taman Nasional
12. Taman Hutan Raya
13. Taman Wisata Alam
14. Taman Buru
15. Taman Wisata Laut
-
-
10
-
-
Tabel 1. Barbagai Jenis Obyek Potensi Wisata Kalimantan Timur
Beberapa obyek wisata yang umum menjadi tempat tujuan wisata Domestik
dan Luar Negeri antara lain adalah :
1. WISATA BUDAYA
Salah satu upacara adat akbar yang menjadi agenda kepariwisataan
Kalimantan Timur adalah Pesta Adat Erau ; Erau pertama kali dilaksanakan pada
upacara tinjak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti
berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara
yang pertama(1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu
diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-raja Kutai Kartanegara.
Dalam perkembangannya, Erau dilaksanakan dalam rangka penobatan gelar
Raja dan pengangkatan Raja baru dengan menggelar pesta di hadapan seluruh
rakyat.
3
Gambar 1. Festival Erau
Festival Erau yang kini sudah termasuk dalam Calendar of Events Pariwisata
Nasional, tidak lagi hanya dikaitkan dengan seni Budaya Keraton Kutai
Kartanegara, tetapi lebih menyajikan variasi ragam budaya dan seni yang ada dan
berkembang di wilayah Kutai dan Kalimantan Timur.
Gambar 2. Budaya Pampang
Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki
kawasan Wisata Budaya Pampang ; merupakan kawasan wisata budaya yang
menarik untuk menyaksikan kehidupan suku Dayak Kenyah, Daya tarik yang
dapat disaksikan di tempat ini adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta
tarian dan upacara adat Dayak Kenyah, yang digelar setiap hari Minggu.
2. WISATA SEJARAH
Kedaton Kutai Kartanegara merupakan bangunan yang didirikan oleh
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bagi Sultan Kutai yang saat ini
berkuasa, sebagai bentuk apresiasi untuk melestarikan adat dan budaya Kerajaan
4
Kutai sebagai Kerajaan tertua di Indonesia. Bangunan yang terletak di pusat kota
Tenggarong ini memiliki ruang utama berupa singgasana Raja / Sultan Kutai.
Gambar 3. Kedaton Kutai Kartanegara
Dalam keseharian, bangunan Kedaton yang letaknya berdampingan dengan
Masjid Agung dan Masjid Jami' Hasanuddin, tepat di jantung kota Tenggarong,
merupakan Tahta Kesultanan.
Sebagai upaya pelestarian budaya dan adat, di dalam kedaton dibangun
sebuah lembaga Adat dan Dewan Adat, yang menjadi perpanjangan tangan dari
Kesultanan Kutai Kartanegara dalam menjalankan fungsinya untuk melestarikan
sejarah dan kebudayaan.
Goa Gunung Kombeng terdapat di Gunung Kombeng yang didalamnya
tersimpan patung peninggalan Raja Mulawarman. Dahulunya goa ini memang
dipergunakan sebagai tempat pemujaan Raja Mulawarman. Didalamnya terdapat
stalagtit dan stalagmit. Untuk mengunjungi goa ini dapat ditempuh dengan
kendaraan dari dari Samarinda menuju Sangatta dan selanjutnya ke Muara Wahau.
5
3. WISATA PANTAI DAN LAUT
Kabupaten Berau memiliki potensi wisata yang dikembangkan di wilayah
Pulau Derawan dan Pulau Sangalaki dengan taman lautnya yang indah. Pulau-
pulau lainnya yang masuk dalam wilayah Kabupaten Berau adalah Pulau
Menumbar, Pulau Kakaban, Pulau Semana, Pulau Sambit, Pulau Bakungan, Pulau
Inaka dan Pulau Maratua . Di perairan sekitar pulau-pulau tersebut terhampar
pulau karang laut yang indah, berbagai jenis ikan hias juga terdapat ikan duyung,
kepiting kenari, penyu hijau dan mutiara alam.
Gambar 4. Pulau Derawan
Kepulauan Derawan mempunyai potensi laut yang sangat kaya dan menurut
para ahli keindahan taman laut dan keanekaragaman biota laut yang hidup di
pulau itu menduduki posisi ke tiga di dunia. Pulau Derawan kini dikelola oleh PT.
Bhumi Manimbora Interbuana sejak 1993 dan telah dilengkapi dengan cottages ,
restoran, speed boat serta perlengkapan selam lainnya.
6
Sementara Pulau Sangalaki di kelola oleh Sangalaki Dive Lorge, sebuah
perusahaan dari Malaysia yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Berau
dan dilengkapi berbagai fasilitas selam dan cottages . Bagi masyarakat yang ingin
tinggal di losmen atau penginapan milik penduduk juga tersedia di Pulau
Derawan.
4. WISATA ALAM
Wisata alam Bukit Bangkirai merupakan wisata petualangan yang berada di
dalam kawasan hutan primer Bukit Bangkirai yang terdapat diperbatasan antara
Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan ini merupakan
bagian dari kawasan hutan-hutan tropis yang ada di Kalimantan Timur. Dalam
kawasan ini selain keasrian hutan alamnya juga terdapat Jembatan Tajuk (canopy
bridge) dan beberapa jenis Burung Surga (drongos) dan Burung Enggang
(richoneros) yang sangat langka.
Gambar 5. Canopy Bridge
7
Tempat ini juga digunakan untuk kepentingan riset dan observasi alam lainnya
serta dilengkapi dengan fasilitas akomodasi berupa cottage yang dapat disewa
oleh pengunjung.
Proyek rehabilitasi orang utan, terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara,
merupakan tempat perlindungan satwa liar, terutama bagi Orangutan dan Beruang
Madu yang tidak dapat dilepas liarkan ke alam karena penyakit, umur yang sudah
tua dan cacat lainnya.
Terdapat enam pulau buatan yang sengaja diperuntukkan sebagai tempat
orangutan. Kawasan Konservasi satwa ini juga dilengkapi dengan Sekolah Hutan
yang menyediakan tempat bermain dan pengenalan kembali keterampilan yang
diperlukan orangutan untuk hidup setelah dilepas liarkan ke habitat aslinya.
Beberapa paket yang ditaearkan dalam melaui program Samboja Ladge adalah
Program Rehabilitasi Satwa (Orangutan dan Beruang Madu), kegiatan rehabilitasi
lahan kritis, kegiatan kebun organic, kegiatan pembatan pupuk organik (Kompos)
dan pengamatan kehidupan liar yang ada di sekitar kawasa Samboja Lestari.
Daerah hulu-hulu sungai baik di wilayah Kutai Katanegara, Kutai Barat,
Malinau maupun Nunukan merupakan daerah wisata hutan alam Hutan Hujan
Tropik yang memiliki keindahan alam yang eksotis dengan kemurnian budaya
masyarakat dayak yang tinggal diwilayah tersebut. Kondisi topografi yang
umumnya terjal berbukit membentuk aliran sungai yang ber-riam dan memiliki
daya tarik bagi wisata arung jeram.
2. Kawasan Pengembangan Pariwisata ( KPP )
Dalam RIPP telah dijabarkan pengembangan kepariwisataan Kaltim, sebagai
penjabAran dalam pengembangan kepariwisataan maka dalam rencana induk
pengembangan pariwisata provinsi Kalimantan Timur mengelompokkan KPP
menjadi 8 KPP. KKP tersebut adalah :
8
1. Kawasan Perkotaan Urban Development
Tema : Wisata Perkotaan dan Wisata Belanja
Meliputi : Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Tenggarong
2. Kawasan Sungai Mahakam
Tema : Eko Wisata Sungai Mahakam
Meliputi : Alur Sungai Mahakam Samarinda, Kutai Kartanegara dan Kutai
Barat
3. Kawasan Pesisir Kepulauan
Tema : Wisata Bahari
Meliputi : Kepulauan Derawan dan sekitarnya, Tarakan, Nunukan Kepulauan,
Bulungan Kepulauan, Sanggata Kepulauan, Muara Sungai Mahakam, dan Kutai
Kartanegara, Bontang
4. Kawasan Sedang Berkembang
Tema : Wisata Rekreatif
Meliputi : Kutai Kartanegara, Samarinda
9
5. Kawasan Pedalaman
Tema : Wisata minat khusus petualangan ( adventuring )
Meliputi : Bulungan-Pedalaman, Berau Pedalaman, Kubar Pedalaman dan
Kutai Kartanegara.
6. Kawasan Pesisir
Tema : Wisata Bahari ( Alam Pantai )
Meliputi : Kab. Kutai Timur, Kab. Penajam, dan Kab. Pasir, Balikpapan dan
Tarakan.
7. Kawasan Perbatasan Negara
Tema : Wisata Minat Khusus ( Living Culture and Jungle Tracking )
Meliputi : Kab. Malinau, Kab. Nunukan, Kab. Kubar.
8. Kawasan Perbatasan Provinsi
Tema : Wisata Minat Khusus ( Living Culture and Jungle Tracking )
Meliputi : Kab. Kubar dengan Kalteng. Kab. Pasir dengan Kalsel.
10
3. Perkembangan wisata Kalimantan Timur
Pada tahun 2008 kunjungan wisman ke Kaltim mencapai 20.142 orang, 2009
meningkat menjadi 23.768 orang, pada 2010 meningkat 24.410 orang dan 2011
mencapai 25.264 orang. Sedangkan dari dukungan wisnu setiap tahunnya juga
mengalami peningkatan, yakni pada 2008 mencapai 808.860 orang, 2009
mencapai 1.131.906 orang, pada 2010 meningkat 1.174.626 orang dan 2011
peningkatan kunjungan wisnu mencapai 1.253.327 orang.
Peningkatan ini juga dipengaruhi meningkatnya obyek wisata di Kaltim. Sejak
2008 dan 2009 obyek wisata Kaltim jumlahnya mencapai 393 tempat wisata.
Sedangkan untuk 2010 hingga 2011 mencapai 401 tempat wisata.
Kemudian mengenai Benda Cagar Budaya (BCB) di Kaltim, saat ini ada
sebanyak 64 buah. Di mana, sejak 2008 hingga 2011 BCB di Kaltim kian
bertambah, yakni pada 2008 dan 2009 BCB mencapai 54 buah, 2010 BCB Kaltim
mengalami penurunan menjadi 36 buah dan 2011 kembali meningkat menjadi 64
buah. Mengapa terjadi penurunan pada 2010, karena saat itu beum diketahui
benda-benda cagar budaya yang berhak masuk kategori tersebut. Misalnya,
makam para Raja Kutai yang sebelumnya masuk dalam kategori benda cagar
budaya, setelah terbitnya UU tentang Cagar Budaya, maka makam para Raja-raja
Kutai tersebut dijadikan satu nama, yakni komplek makam-makam para Raja
Kutai, sehingga makam tersebut menjadi satu nama cagar budaya.
Bukan hanya itu, kesenian daerah juga merupakan pendukung sektor pariwisata
juga menujukan hasil yang menggembirakan, seperti musik, rupa dan teater yang
dimiliki kabupaten dan kota se-Kaltim. Di mana sejak 2008 hingga 2011, yakni
sebanyak 778 grup.
11
Sedangkan untuk akomodasi khususnya perhotelan, setiap tahunnya
mengalami kenaikan. Data terakhir, diketahui ada 46 hotel berbintang yang telah
terdata. Kemudian, hotel melati 386 buah. Tahun ini akan ada lagi 3 hotel
berbintang yang siap dibangun dan siap beroperasi. Setelah jumlah hotel,
keberadaan restoran dan rumah makan juga mengalami kenaikan dari 2008 hingga
2011. Hanya saja, untuk retoran dan rumah makan pada 2011 ada yang tutup dan
ada yang baru buka, sehingga kondisi jumlahnya normal, yakni pada 2008-2009
mencapai 1.076 buah dan 2010-2011 mencapai 1.086 buah.
Sumber : http://kaltimprov.go.id/kaltim.php?page=detailberita&id=7422
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan melihat Potensi wisata yang ada di Kalimantan Timur maka jelaslah
semua bentuk wisata ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan,
meningkatkan pendapatan daerah serta melestarikan budaya yang ada.
Potensi ini diolah menjadi daya tarik untuk masyarakat luar berinvestasi di
Kalimantan Timur terutama dalam bidang jasa wisata serta akomodasi wisata
terlihat pada perkembangan akomodasi wisata yang terus meningkat seperti
jumlah hotel dan restoran di tiap daerah.
2. Saran
Pengembangan pariwisata daerah selama ini kerap dilakukan sendiri-sendiri
oleh dinas pariwisata di masing-masing kabupaten kota. Sehingga, pola
pengembangannya cenderung tidak terintegrasi dan menimbulkan kesan di benak
para pelaku jasa wisata atau tour operator, bahwa produk wisata yang ditampilkan
tipe wisata yang hampir sama.
Padahal, relatif banyak bentuk kesenian, adat dan tradisi berbagai komunitas
suku Dayak di Kaltim yang bisa ditampilkan. Namun, selama ini terkesan belum
tampak upaya bersama guna membangun imej yang melatarbelakangi munculnya
13
motivasi perjalanan wisata, guna membangun faktor penarik dan pendorong (push
and pull factors) yang dapat mentransformasikan berbagai informasi tentang
tipologi objek kepariwisataan.
Karena itu, diperlukan kerangka bersama untuk lebih menampilkan exotic and
unique culture ”the paradise”, adventure dan lainnya yang menampilkan corak
tertentu pada masing-masing daerah. Sehingga membuka ruang core bisnis yang
dapat ditangkap dan dikembangkan para pelaku dunia usaha di sektor
kepariwisataan agar diarahkan memenuhi need and wants, sehingga lebih efisien
terutama dari segi kepastian waktu dan nilai jual.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://erau.kutaikartanegara.com/
http:// kaltimprov.go.id/kaltim.php?page=potensi&id=22
http://kaltimprov.go.id/kaltim.php?page=detailberita&id=7422
http://potensidaerah.ugm.ac.id/?op=potensiprop&id_prop=19
http://www.investor.co.id/tourism/jumlah-turis-april-2012-meningkat/37430
http://www.kaltimpost.co.id/index.php/main/pr?mib=berita.detail&id=135670
15