5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
1/14
MEMBANGUN JARINGAN VOIP
(VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PEDESAAN
DI DESA WONOREJO KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG
Mochamad Fathoni, Izzat Q Buchari, Hisbi Maulana, Arizal Herendra P, Nurliawati
Jurusan Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRAK
Telekomunikasi merupakan salah satu hasil teknologi. Perkembangan teknologiinformasi dalam hal ini teknologi transformasi data juga telah demikian pesatnya, sehingga
dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap pelaksanaan aktifitas manusia untuk
berkomunikasi dari segala penjuru dunia. Berkembangnya teknologi transformasi data yang
diiringi dengan perkembangan teknologi komputer baik software dan hardware telah berhasilmewujudkan suatu bentuk jaringan komputer terpadu yang bersifat global. Namun
permasalahan yang terjadi saat ini yang berkaitan dengan telekomunikasi adalah biaya
telekomunikasi yang mahal sehingga sangat sulit menyentuh kelompok masyarakat menengah ke
bawah sehingga menjadi masalah pokok yang harus diselesaikan. Sistem VoIP(Voice OverInternet Protocol) Pedesaan ini diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang
berkaitan dengan mahalnya biaya telekomunikasi jarak jauh yang sampai saat ini menjadiproblem di kalangan masyarakat menengah ke bawah, sehingga dengan adanya sistem VoIP
Pedesaan ini dapat mengurangi biaya telekomunikasi masyarakat setempat.
Sistem VoIP(Voice Over Internet Protocol) Pedesaan ini dibuat dengan menggunakan
Asterisk yang merupakan software pendukung untuk membangun sistem komunikasi berbasisjaringan computer, dengan menggunakan jaringan computer local area dimana terdapat 1
komputer server sebagai pusat sistem ditanam dan 6 titik computer client yang berjauhan yang
berhubungan dengan jaringan computer sehingga antar client bisa berhubungan. Harapanbesar kami dari sistem VoIP (Voice Over Internet Protocol) Pedesaan ini adalah terciptanya
kemudahan bagi masyarakat sekitar dalam hal komunikasi local area sehingga dapat menekanbiaya komunikasi masyarakat dan dapat dialihkan ke biaya kebutuhan hidup lainnya.
Kata Kunci : Komunikasi, Sistem VoIP(Voice Over Internet Protocol) Pedesaan, biaya
komunikasi
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
2/14
I. PENDAHULUANLatar Belakang Masalah
Desa Wonorejo terletak di kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Sebagaimana
desa pada umumnya, Desa Wonorejo ini sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani dan peternak. Pada saat kami mengunjungi Desa ini, kamimelihat bahwa kondisi ekonomi di daerah ini termasuk kurang. Dan untuk melakukan
komunikasi juga sering terhambat karena factor ekonomi khususnya komunikasi jarak
jauh yang masih dalam satu area Desa dan membutuhkan banyak biaya. Karena haltersebut maka kami akan membuat alat telekomunikasi tanpa membutuhkan banyak biaya
dan sangat terjangkau oleh kalangan manapun juga mengingat program ini belum pernah
dilakukan di manapun.
Ide tersebut merupakan salah satu alternatif masyarakat Desa Wonorejo untukmemanfaatkan alat ini sebagai sarana untuk melakukan komunikasi antar warga yang
rumahnya jauh. Kami ingin mensosialisasikan program Jaringan VoIP kepada warga
Desa Wonorejo kecamatan Lawang.
VoIP disebut juga internet telephone merupakan teknologi yang menawarkansolusi telepon melalui jaringan paket (IP Network). Jaringan VoIP ini nantinya akan
dijadikan sekaligus sebagai percontohan skala Pedesaan untuk membantu danmemudahkan kegiatan telekomunikasi bagi warga sekitar.
Dari awal sudah kami jelaskan bagaimana keadaan masyarakat Desa Wonorejoini. Dengan hanya bertani dan beternak mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kami berharap dapat mengurangi biaya hidup mereka dalam hal berkomunikasi jarak
jauh dengan menggunakan VoIP.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk sosialisasi VoIP pedesaan akan dirancang?2. Bagaimana teknis pembuatan VoIP pedesaan yang dijalankan?3. Bagaimana pelaksanaan, perawatan, dan kelanjutan dari program VoIP pedesaan ini?4. Apa saja manfaat yang akan diperoleh dari program VoIP pedesaan ini?Tujuan Program1. Mensosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui bahwa ada
teknologi yang lebih mudah dan murah dalam melakukan komunikasi jarak jauh
lewat telepon.
2. Agar mengetahui bagaimana cara menggunakam teknologi VoIP yang telah dibuat.3. Agar masyarakat terjun langsung dalam melaksanakan dan yang nantinya akan
merawat dan mengelola keberlanjutan program ini.
4. Agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari dijalankannya VoIP pedesaan ini.Luaran yang Diharapkan
Program kreativitas mahasiswa penerapan teknologi ini, diharapkan bisa lebih
memudahkan masyarakat Desa Wonorejo khususnya dalam hal komunikasi . DesaWonorejo nantinya kami harapkan akan lebih terbantu dengan fasilitas VoIP ini. Mereka
dapat menyisihkan uang untuk keperluan komunikasi rumah tangganya untuk memenuhi
keperluan yang lebih penting lainnya.
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
3/14
Untuk selanjutnya, kami berharap VoIP pedesaan ini dapat dilanjutkan, dikelola,
dan dirawat oleh warga Desa Wonorejo sebagai salah satu alternatif pemenuhankebutuhan komunikasi jarak jauh sehari-hari dan kami juga berharap program yang kami
laksanakan ini sebagai percontohan untuk Desa yang lain.
Kegunaan Program Aspek Ekonomi
Diawal sudah dijelaskan bahwa program VoIP ini akan sangat membantu
masyarakat Desa Wonorejo dalam pemenuhan kebutuhan komunikasi rumah tangga.Tentunya hanya dengan memanfaatkan teknologi internet, masyarakat sudah dapat
melakukan komunikasi jarak jauh dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
Aspek Ilmu Pengetahuan dan TeknologiDari segi ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa disebut IPTEK, VOIP
ini tentunya akan menambah wawasan masyarakat terutama tentang teknis
pembuatan, pengelolaan, perawatan, dan kelanjutan dari VoIP itu sendiri. VOIP ini
diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat Desa Wonorejo sekaligus
sebagai pendorong minat masyarakat setempat untuk lebih meningkatkankemampuan dalam bidang teknologi.
II. TINJAUAN PUSTAKAVoice over Internet Protocol (VoIP) dikenal juga dengan sebutan IP Telephony
didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk
mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan
perantara protokol IP (Tharom, 2002). Dengan kata lain teknologi ini mampumelewatkan trafik suara yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri
adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch.
VoIP merupakan teknologi yang membawa sinyal suara digital dalam bentukpaket data dengan protokol IP. Suara yang masuk diubah dalam bentuk format digital.
Kita ketahui bahwa computer merupakan suatu perangkat digital yang melakukan
pengolahan data dalam bentuk bit (binary digit). Dengan perkembangan teknologi DSP
(Digital Signal Processing) telah menghasilkan perangkat yang mampu mengolah sinyalanalog (misalnya sinyal audio) sebagai sinyal input dan diolah menjadi sinyal digital dan
menghasilkan sinyal keluaran dalam bentuk sinyal analog kembali. Proses ini dilakukan
oleh soundcard atau DSP board. Data dalam format digital akan dikirimkan dalam
jaringan internet, akan dibagi dalam paket-paket kecil. Hal ini dapat memudahkan danmempercepat transportasi. Jadi kalau ada data yang hilang, data tidak perlu dikirim ulang
cukup paket-paket yang hilang saja.
Pada awal perkembangannya, VoIP hanya dapat dipakai antar PC multimediadengan kualitas rendah. Sesuai dengan perkembangan teknologi, kini VoIP
memungkinkan komunikasi antar PC ke telepon dan komunikasi antar telepon dengan
kualitas layak sehingga layanan VoIP mulai banyak dijual oleh operator-operatortelekomunikasi di dunia. Oleh karena itu jaringan IP harus didesain agar memenuhi
persyaratan delay dan packet loss. Packet loss (kehilangan paket data pada proses
transmisi) dan delay merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhanbandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan,
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
4/14
metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap
kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan.
Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati.Hal
ini mendorong agar arsitektur VoIP menyediakan infrastruktur yang memiliki
kemampuan dan fitur seperti halnya SS7 (Signaling System no 7) di PSTN. PanggilanVoIP memiliki dua jenis komunikasi yang menempati jaringan IP antara pemanggil
(calling party) dan pihak yang dipanggil (called party), yaitu aliran informasipembicaraan dan message-message signaling yang mengontrol hubungan dan
karakteristik aliran media. Untuk membawa informasi digunakan Realtime Transport
Protocol (RTP). Sedangkan untuk pensinyalan terdapat dua standar yang dikeluarkanoleh dua badan dunia, yaitu H.323 yang dikembangkan oleh ITU-T dan Session Initiation
Protocol (SIP) oleh IETF (Internet Engineering Task Force).
Format Paket VoIPTiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload (beban).
Header terdiri atas IP header, Real-time Transport Protocol, User Datagram Protocol
(UDP) header, dan link header. Format paket VoIP dapat dilihat pada gambar berikut(Tharom, 2002) :
Gambar 4. Format Paket VoIP
IP header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket-paket ke
tujuan. Pada tiap header IP disertakan tipe layanan atau Type of Service (ToS) yangmemungkinkan paket tertentu seperti paket suara yang non real time. UDP header
memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP
cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay dan
latency. RTP header adalah header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan framingdan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung reabilitas paket
untuk sampai ke tujuan. RTP menggunakan protokol kendali yang disebut RTCP (Real-
time Transport Control Protocol) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi mediastream yang berbeda. Untuk link header, besarnya sangat bergantung pada media yang
digunakan. Tabel berikut menunjukkan perbedaan ukuran header untuk media yang
berbeda dengan metode kompresi G.729.
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
5/14
Tabel 1. Link Layer Header Size
Kualitas Layanan VoIPQuality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan
layanan yang lebih baik pada trafik data tertentu pada berbagai jenis platform teknologi.
QoS tidak diperoleh langsung dari infrastruktur yang ada, melainkan diperoleh langsung
dengan mengimplementasikannya pada jaringan bersangkutan (Onno, Tharom. 2001).
Aplikasi VoIP merupakan aplikasi real time, sehingga tidak dapat mentolerirdelay (dalam batasan tertentu) dan packet loss. Delay dapat diminimalkan dengan
menggunakan teknologi packet switching sebagai pengganti data switching. Cara lainyang dapat ditempuh adalah mengoptimalkan penggunaan bandwidth, mengatur metode
antrian yang dipakai dan menggunakan protokol-protokol managemen untuk mengatur
paket data yang dilewatkan.
QoS pada IP Telephony adalah parameter-parameter yang menunjukkan kualitas
paket data jaringan, agar didapatkan hasil suara sama dengan menggunakan telepontradisional (PSTN). Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain latency
(keterlambatan data) dan delay pada jaringan internet. Selain itu QoS juga dipengaruhi
oleh pemenuhan kebutuhan bandwidth, jenis kompresi data, interoperabilitas peralatan(vendor yang berbeda) dan jenis standar multimedia yang digunakan (H.323/SIP/MGCP).
Latency
Latency adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perangkat dari meminta hakakses ke jaringan sampai mendapatkan hak akses itu. Ada dua jenis latency, yaitu real
dan induced. Real latency berhubungan dengan fisikal jaringan dan karakteristik
penyambungan dari media pengangkutannya, seperti pensinyalan elektriknya dan clocked
speed, juga berhubungan dengan RTT (Round Trip-time) selama ditransmisikan darisumber ke tujuan melalui berbagai perubahan kecepatan transmisi. Induced latency
adalah delay yang terjadi akibat delay antrian pada peralatan jaringan (misalnya Ethernet
card router), delay proses pada end-systems, dan kongesti lain jaringan antara sumber
dan tujuan. Pada jaringan yang cukup besar delay antrian tidak dapat ditangani secarabaik (misalnya penggunaan metode antrian yang berbeda pada tiap router).
DelayDalam jaringan VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang harus
diperhitungkan karena bagus tidaknya suara tergantung dari waktu delay. Besarnya delaymaksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms,
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
6/14
sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna
adalah 250 ms.
III. METODE PENDEKATANPendekatan diterapkan kepada seluruh warga sekitar Desa Wonorejo KecamatanLawang serta jajaran perangkat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang. Kami melakukan
survey yang nantinya dapat kami gunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada
desa tersebut. Selain itu kami melakukan analisis kebutuhan yang diperlukan untukmembangun teknologi VoIP Pedesaan.
Metode pelaksanaan yang kami gunakan dalam penerapan teknologi VoIP
Pedesaan di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang ini terdiri atas
beberapa tahap:
Gambar diatas menggambarkan proses-proses pembuatan aplikasi ini, pada tahappengujian sistem, jika dirasa kurang sesuai dengan harapan goal sistem atau masih
terdapat kekurangan, maka akan dilakukan rekayasa sistem ulang untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik. Pada proses pengujian bagian-bagian yang dapat diuji adalah
software, hardware, user, input, dan output sistem.Pada perancangan sistem aplikasi ini kami meggunakan model Waterfall sebagai
standart pengerjaan sistem. Sistem ini mempunyai karakteristik membagi danmembedakan fase spesifikasi pengerjaan. Dan tiap-tiap fase tersebut saling berkaitanyang berpengaruh pada kompleksitas sistem yang dibangun.
Penjelasan masing-masing fase :1. Analisa dan definisi kebutuhan
Pada tahapan ini kami mengadakan analisa dan mendefinisikan kebutuhan yang adapada desa tersebut terkait dengan masalah komunikasi antar dusun dalam lingkup
desa. Metode yang kami pakai adalah mencari informasi berdasarkan referensi
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
7/14
(media cetak dan elektronik), studi lapang dan wawancara langsung kepada pihak
desa.
2. Desain sistem dan softwareSetelah mendapatkan informasi yang cukup terkait sistem yang ada pada desa yang
bersangkutan maka kami segera membuat desain sistem berdasarkan data-datatersebut.
3. Implementasi dan unit testingProses implementasi dan unit testing dikerjakan setelah desain sistem dirasa sudahselesai dan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan sehingga pembuatan
program dapat dilaksanakan.
4. Integrasi dan testing sistemPada tahapan ini software VoIP Pedesaan sudah dapat diintegrasikan dengan sistemlain yang sudah ada sehingga performa dari sistem yang sudah dibuat berjalan
optimal.
5. Operasi dan maintenancePada tahap ini sistem sudah dapat berjalan dengan maksimal sesuai rencana
pembuatan yang sudah dikonsep dengan matang dan akan dilakukan maintenancejika suatu hari terjadi debug.
IV. PELAKSANAAN PROGRAMWaktu dan Tempat Pelaksanaan
No. Kegiatan
Bulan ke-
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Persiapan X X
2 Sosialisasi X X
3 Praktek X X X X
4Pendampingan
PraktekX X X X X X X X
5 Monitoring
dan EvaluasiX
6 Pengembangan X X X X X X X X
7 Laporan Akhir X
Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
No Tahap Lokasi
1 Perijinan Kantor Desa Wonorejo Kec.
Lawang Kab. Malang
2 Study Literatur Perpustakaan UMM
3 Study Lapang Desa Wonorejo Kec. Lawang
Kab. Lawang
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
8/14
4 Design System Rumah
5 Pengujian System Desa Wonorejo Kec. LawangKab. Malang
6 Coding / Listing Program Rumah
7 Pengujian / Testing Unit Kantor Desa Wonorejo Kec.
Lawang Kab. Malang8 Perbaikan Rumah
9 Penyusunan Laporan Rumah
Instrumen Pelaksanaan
1. PC Untuk Server Processor Pentium4 3.0 GHz Motherboard Memory 1 Gb HDD + 80 Gb On Board VGA Sound Ethernet Card Stavolt2. Klien Phone Wireless Phone3. Penyebar Sinyal Access Point Box Access point Outdor
PoE (Power Over Ethernet)
4. Antenna Antenna Omni 15 Dbi5. Tiang Penyangga Paralon Besi 5x56. Peralatan Tambahan Tang Crimping Lan Tester7. Kabel Kabel Pigtail 10 M Kabel UTP 20 M Kabel Standard 20 M Terminal + Jack Connector Male Connector Female
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
9/14
Rancangan dan Realisasi Biaya :
TANGGAL JENIS PENGELUARANJUMLAH
BARANGBIAYA
28-Apr-11 TPLINK TL-WA500G@180000 2 Rp. 360.000
MG BOX KECIL@87500 2 Rp. 175.000
TPLINK TL-ANT24PT PIGTAIL SMATO N@95000 1 Rp. 95.000
29-Apr-11 kabel utp belden 20 m 1 Rp. 70.000
tang krimping 1 Rp. 75.000
RJ 45 10 Rp. 25.000
POE Injector@45000 2 Rp. 90.000
01-Mei-11 Las Box Server + Tiang penyangga 1 Rp. 85.000
02-Mei-11 Pylox 15 g KW 1 Rp. 19.500
amplas @2500 2 Rp. 5.000
baut 1/4 @500 5 Rp. 2.500
baut3/8 @1250 5 Rp. 6.250pernis @12000 2 Rp. 24.000
pilok @19000 1 Rp. 19.000
konsumsi 1 Rp. 46.000
04-Mei-11 telpon kabel 1 Rp. 600.300
13-Mei-11 Transportasi Sosialisasi@100000 5 Rp. 500.000
Konsumsi Untuk Sosialisasi@3000 40 Rp. 120.000
Foto Copy Slide Presentasi@125 35 Rp. 13.200
Mur + baut@1000 4 Rp. 4.000
Air Mineral@18500 2 Rp. 37.000
17-Juni-11 Print + Jilid Laporan akhir @7000 3 Rp. 21.000
Total Biaya Rp. 2.492.450
V. HASIL DAN PEMBAHASANPada tahap persiapan kami merancang kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
nantinya akan dibuat sebagai alat pendukung terbentuknya sistem VoIP Pedesaan ini.
Kemudian kami melakukan proses perancangan sistem tersebut selama kurang lebih dua
bulan. Dalam pembuatannya kami melakukan pengecekan secara berkala sehinggadiharapkan tidak ada kesalahan yang signifikan berkaitan dengan sistem yang telah kami
bangun tersebut.
Dalam proses pembuatan sistem ini tim PKMT sedikit mengalami kendala
berkaitan dengan kompleksitas sistem yang dibuat. Namun dengan beberapa literatureyang ada di beberapa media cetak maupun media elektronik yang isinya berkitan dengan
pembuatan sistem tersebut akhirnya sistem tersebut dapat diselesaikan dengan maksimal.
Dalam penyuluhan ke kantor Desa Wonorejo kami mengalami beberapa kendaladiantaranya adalah terjadi perbedaan persepsi tentang waktu yang telah ditetapkan oleh
tim PKMT dengan pihak perangkat desa. Namun dengan melakukan konfirmasi ulang
mailto:amplas@2500mailto:amplas@2500mailto:amplas@25005/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
10/14
tentang waktu dan tempat penyuluhan, maka acara penyuluhan dapat dilaksanakan.
Dalam penyuluhan tersebut kami melakukan sosialisasi tentang mekanisme kerja sistemVoIP Pedesaan tersebut sehingga nantinya perangkat desa dan warga Desa setempat
dapat menggunakannya dengan maksimal.
Setelah melakukan penyuluhan di kantor Desa Wonorejo, kami mendapat respon
positif dari pihak perangkat desa bahwa mereka tertarik dengan teknologi yang kamitawarkan dan saat ini sudah berlangsung proses negosiasi dengan pihak Desa terkait
implementasi sistem tersebut dan membuat kesepakatan bahwa dalam penerapannya nanti
tim PKMT akan melakukan proses instalasi dengan alat-alat yang telah disediakan olehpihak perangkat Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.
Pada perkembangannya sistem ini nantinya mempunyai prospek pengembangan
masa depan yang sangat potensial misalnya dengan menambahkan teknologi SMS
Gateway sehingga dalam penerapannya nantinya dapat lebih maksimal tidak hanyafasilitas telephone gratis saja tapi juga dapat melakukan pengiriman pesan via SMS
secara gratis pula bagi pengguna ponsel yang dapat terhubung pada jaringan local area.
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
Sesuai dengan target luaran yang diharapkan bahwa program VoIP Pedesaanmampu meningkatnya taraf hidup masyarakat di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang
Kabupaten Malang meskipun dalam kuantitas kecil. Meningkatnya taraf hidup
masyarakat ini adalah berupa bertambahnya kemampuan masyarakat setempat yang
kaitannya dalam memanfaatkan teknologi informasi yang semakin lama semakinberkembang pesat, sehingga diharapkan dapat mengikuti arus perkembangan jaman
khususnya dalam bidang teknologi. Selain itu dengan adanya program ini masyarakat
dapat terbantu dari segi biaya telekomunikasi jarak jauh yang dirasa sangat membebaniwarga setempat sehingga nantinya biaya tersebut dapat dialokasikan pada biaya hidup
lainnya yang lebih urgent.
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
11/14
VII. DAFTAR PUSTAKADavidson, J. Peters, J. 2000. Voice Over IP Fundamentals . Indianapolis :
Cisco Press
Sudiarta, Pande Ketut. 2007. Pengaruh VPN terhadap keamanan dan kualitasvoip,Transmisi Jilid 9.
Tanemnaum, A,S. 2000. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta :Prenhallindo
Telkom, 2000. Tutorial VoIP.Bandung : PT. Telkom Indonesia
Tharom, Tabratas. 2002. Teknis dan Bisnis VoIP. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo
Tharom, Tabratas. Onno W. Purbo. 2001. Teknologi VoIP (Voice Over InternetProtocol).Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Minoli, D. Minoli, E, 1998. Delivering Voice Over IP Network.New York :
John Wiley & Sons, Inc
Blanchard, E. 2001. Introduction to Networking and Data Communication :IEEE 802.3 Protocol.Diambil dari www.thelinuxreview.com
Iskandarsyah, HM. 2003. Dasar-dasar Jaringan VoIP.Diambil dari http://ikc.kawanua.net.id/beseri/iskandar-voip
Purbo, Onno W. 2004. Bandwidth Requirement For Internet Telephony.
Diambil dari http://sandbox.bellanet.org/~onno/
Purbo, Onno W. 2004. Panduan Singkat Untuk Pembangunan VoIP
Perjuangan.Diambil dari http://www.prasetyo.net/voip/guidel1.htm
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
12/14
LAMPIRAN
Kegiatan I
Keterangan : Koordinasi anggota
Kegiatan II
Keterangan : Lokasi kegiatan
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
13/14
Kegiatan III
Keterangan : Observasi kegiatan ke Desa Wonorejo
Kegiatan IV
Keterangan : Koordinasi dengan kepala desa
Kegiatan V
Keterangan : Proses pembuatan VoIP Pedesaan
5/24/2018 Membangun Jaringan Voip-libre
14/14
Kegiatan VI
Keterangan : Pembuatan Box PC Server.
Kegiatan VII
Keterangan : Sosialisasi di Kantor Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten
Malang