Media Richness Theory
ASTI OKTAPIANTI (210110130079)
MANKOM -A
Dosen Pengampu :DR. Antar Venus, M.A.
CommMeria Octavianti, S. Sos.,
M.Si. Manajemen Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
2013
TOKOH TEORILATAR BELAKANG TEORI DEFINISIMODEL TEORIASUMSI KOMPONENTINGKAT KESEMPURNAANCONTOH KASUS
Tokoh Media Richness Theory
Richard. L. Daft Robert. H. Lengel
RICHARD. L. DAFTBS dari University of Nebraska
MBA dari University of Chicago
Ph.D. dari University of Chicago.
Membuat kontribusi penting untuk studi tentang perilaku organisasi dan desain organisasi,
Menulis beberapa buku di arreas ini Telah mengarang lebih dari 12 judul buku dan buku yang paling laris adalah Organization Theory Design.
ROBERT. H. LENGEL
Associate Dean untuk Pendidikan Eksekutif di University of Texas di San Antonio. Beliau mengarahkan program MBA eksekutif dan Pusat Professional Excellence yang didirikannya. Menggabungkan latar belakang akademis dengan pengalaman kerja di industri aerospace, penjualan industri, dan jasa keuangan, Lengel berkonsultasi dengan klien perusahaan mulai dari instansi pemerintah, militer, sebuah perusahaan kedirgantaraan, taman hiburan, perusahaan minyak dan gas, lembaga keuangan, dan perawatan kesehatan penyedia.
Media Richness Theory (Teori Kekayaan Media) berkaitan dengan Contingency Theory dan Social Presnce Theory
LATAR BELAKANG TEORI
CONTINGENCY THEORY
berasumsikan bahwa tidak ada cara yang terbaik dalam memimpin suatu organisasi, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
SOCIAL PRESNCE THEORY
memiliki kesamaan dengan Media Richness Theory yaitu memiliki rangkaian tingkat kehadiran sosial rendah hingga tinggi
DEFINISI
“Media Richness Theory” adalah membantu untuk membuat kepemimpinan seseorang lebik baik dengan memilih media komunikasi yang tepat dalam menyampaikan suatu pesan tentunya dengan melihat tingkat kerancauan/kesalahan pesan.
Model Media Richness
Click icon to add picture
PENJELASAN
Percakapan face to face adalah media yang paling kaya. Karena Pengirim pesan akan menerima umpan balik segera atas seberapa baik penerima dalam mendengarkan dan memahami pesan tersebut. Serta diikuti dengan melalui telepon, surat elektronik, surat, catatan, memo, laporan khusus, dan akhirnya, brosur dan buletin.
ASUMSI1. Ingin mengatasi ketidak jelasan dan ketidapastian dalam
organisasi dari berbagai media
2. Menempatkan media pada suatu
rangkaian berdasar potensi media
dalam menyampaikan
informasi.
Tingkat Kesempurnaan Media
Kemampuan feedback (feedback capability)
Isyarat komunikasi yang dimanfaatkan
Variasi Bahasa Fokus personal pada sumber
KEMAMPUAN FEEDBACK
kemampuan untuk memfasilitasi feedback yang segera dengan cara memakai tingkatan face to face
ISYARAT KOMUNIKASI
Tidak hanya informasi yang secara verbal saja yang disampaikan. Namun juga informasi yang bersifat non-verbal (ekspresi wajah, gerak tubuh, dll).
VARIASI BAHASA
Kemampuan untuk memfasilitasi pembicaraan termasuk beberapa bahasa yang natural untuk menarik perhatian pendengar agar dapat langsung memberikan feedback terhadap pembicara
FOKUS PERSONAL PADA SUMBER
Kemampuan media untuk mengantarkan perasaan personal dan emosi dari pihak-
pihak yang berkomunkasi.
KOMPONEN
Simbol daya
dukung
Data daya dukung
Mengacu pada kemampuan
untuk mengirim informasi
Mengacu pada kemampuan media untuk membawa informasi tentang
informasi atau tentang individu
yang berkomunikasi
CONTOH KASUS
Partai Persatuan Persatuan (PPP) mengalami permasalahan yang mengakibat adanya perpecahan di tubuh partai berlambang Kabah. Konflik terjadi karena Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, bersama Wakil ketua umum Nur Muhammad Iskandar dan Djan Faridz hadir di acara kampanye Partai Gerindra. Ketua Umum PPP tersebut mengajukan kualisinya dengan partai Gerindra tanpa persetujuan dan pengetahuan dari anggotanya. Hal ini menyebabkan konflik internal pada PPP yang hampir bubar.
PROFIL DOSEN
Lahir di Serang Banten
2 juni 1968.
DR. Antar Venus, M.A. Comm
Pakar Komunikasi yang terobsesi membumikan ilmu komunikasi. Sebagai
pengampuh mata kuliah Teori Komunikasi di Universitas Padjadjaran, dosen ini menyebarkan motto ‘Learning
communication theories in practical way’.
PROFIL PENULIS ASTI OKTAPIANTI Lahir pada tanggal 07 oktober 1995 di
Purwakarta. Sedang menempuh pendidikan S1-nya di Fakultas Ilmu Komunikasi konsentrasi di
Manajemen Komunikasi Unpad.
Setelah memahami tentang MEDIA RICHNESS THEORY , penulis mengetahui
bahwa kekayaan media berfungsi untuk mengatasi masalah dalam berorganisasi .
1. http://enggiagarcia.wordpress.com/2010/10/02/media-richness-theory/
2. http://dutamanggala.blogspot.com/2010/11/teori-konsep-komunikasi.html
3. http://communicationdomain.wordpress.com/2010/12/18/media-richness/
REFISI
TERIMA KASIH
ANY QUESTION