BAB 6 PENDIDIKAN UNTUK
SEMUAOleh : Kelompok 2
Oleh :
Fitrah Aulia Lisabilla
Kresna Bayu Dwianto
M. Afwa Aghnia Fauza
M. Ghilman Nurizzan
Nurul Adha
XI ILMU ALAM 1
•A. Membaca Tajuk Rencana
•B.Mengidentifikasi unsur-unsur cerpen yang dibacakan
•C. Menulis drama dari kejadian sehari-hari
•D. Mementaskan drama sesuai watak tokoh
Pendidikan
Untuk Semua
PENDIDIKAN UNTUK SEMUA
Kemampuan Berbahasa Kemampuan Sastra
Membaca intensif editorial
Menganalisis Cerpen
Menarasikan pengalaman dalam drama
Mementaskan naskah drama sesuai watak
tokoh
Membedakan fakta dan opini.
Mencatat hal-hal pokok dalam editorial.
Meringkas editorial berdasarkan pokok-pokoknya.
Unsur ekstrinsikUnsur intrinsik
Tema, plot, penokohan, latar, sudut pandang, amanat
Latar belakang kehidupan pengarang,
keadaan sosial budaya
Lafal Nada
Intonasi Mimik
Gerak
Keterampilan berbahasa yang dipelajari
Langkah Terdiri atas
Aspek yang harus diperhatikan
Membaca Tajuk Rencana
INDIKATOR PEMBELAJARAN
•Dapat menjelaskanpengertian dan karakteristikeditorial.•Dapat membedakan faktadan opini dalam editorial.•Dapat meringkas editorial berdasarkan pokok-pokoknya.
•Tajuk (rencana) berarti karangan pokok dalamsurat kabar atau majalah. Walaupun disajikan
dalam media massa, tajuk berbeda dengan beritatajuk mengungkapkan tanggapan redaktur dari
media yang bersangkutan berkenaan dengan perstiwa, kejadian, atau persoalan actual.
Biasanya tajuk berisi pesan, sikap, kritikan, ulasan, dan sambutan.
•Didalam sebuah tajuk pasti terdapat sebuah faktadan opini. Fakta dalam tajuk adalah hal yang
merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benarada, terjadi, dan ada buktinya di masyarakat. Sementara itu opini dalam tajuk merupakan
pendapat, pikiran, atau pendirian redaksi tentangsesuatu atau peristiwa yang diangkat dalam tajuk
tersebut.
Unsur Tajuk Rencana :
Menyatakan suatu
pendapat
Logis dan sistematis
Singkat, padat dan jelas
Menarik untuk dibaca
Ciri – Ciri Tajuk Rencana :Berisi opini
redaksi tentang
peristiwa yang sedang
hangat dibicarakan
Berisi ulasan tentang suatu
masalah yang dimuat
Biasanya berskala nasional, namun
berita internasional juga
dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada
nasional
Tertuang pikiran
subyektif redaksi
Bagian-bagian Tajuk Recana :
Judul
Latar Belakang Masalah
Tokoh
MasalahPeristiwa yang disampaikan
Opini Penulis
Saran dan Solusi Permasalahan
Kesimpulan Sumber Berita
Anggota Redaksi
Jenis-Jenis Tajuk Rencana :• Tajuk rencana yang memberikan informasi semata Jarang dijumpai.
• Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan hampir sama dengan interpretasi berita.
• Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi analitis sebab akibat suatupersitiwa.
• Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi.
• Tajuk rencana yang bersifat jihad Umumnya datang berturut-turut dan dengan sikap yang jelas.
• Tajuk rencana yang bersifat membujuk untuk mengambil tindakan atau pendapat umum.
• Tajuk rencana yang bersifat memuji.
• Tajuk rencana yang bersifat menghibur
Isi dari tajuk rencana :
• Tajuk rencana berisi permasalahan yang sedang hangat dalam
masyarakat dan opini redaksi atas permasalahan tersebut, yang
meliputi topik berita, tujuan redaksi, pandangan atau visi dan harapan-
harapan redaksi akan peran serta pembaca.
• Masalah yang disoroti dalam tajuk rencana dapat dinyatakan secara
eksplisit atau implisit. Masalah yang disoroti dapat berupa kebijakan
pemerintah, perkembangan situasi sosial dan politik, peristiwa tertentu
dalam masyarakat, atau tokoh berpengaruh. Dalam menyoroti sebuah
masalah, redaksi mungkin menyetujui, menolak, memberikan alternatif,
atau memberikan bahan renungan bagi pembaca.
Fungsi Tajuk Rencana :
• Sebagai kritik atas ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat
• Memberikan wawasan kepada masyarakat atas permasalahan yang sedang hangat terjadi
Cara Membaca Tajuk Rencana :
•Memahami permasalahan yang dikemukakan, tujuan pembahasan, pandangan, kritik atau tanggapan redaksi atas permasalahan tersebut
• Pemahaman opini redaksi atas permasalahan tersebut
•Mendalami untuk menyiapkan sikap kritis terhadap opini redaksi
•Ketika membaca tajuk rencana, daya kritis kita perlu dioptimalkan.
Daya kritis kita perlu juga kitamunculkan ketika
mengidentifikasi unsure-unsurcerpen. Ketika itu, bukan hanya
kesenangan yang kita kejar.
Contoh Tajuk Rencana :BANYAKNYA ANAK INDONESIA PUTUS SEKOLAH DALAM
WAKTU SINGKAT
Cantik, hangat dan penuh semangat itu kesan pertama saat bertemu dengan Veronica Colondam. Pendiri Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) ini sudah sejak 1999 bekerja aktif melakukan pencegahan penggunaan narkoba pada anak-anak dan remaja. Yayasan ini pun berkembang setiap tahunnya dan memiliki kini memiliki tiga program utama yang bukan sekadar pencegahan narkoba. Yaitu, Healthy Lifestyle Promotion for in-school youth (HELP), House of Learning and Development (HOLD) serta Hands-on Operation for Entrepreneurship (HOPE). Dengan sekian banyak program, penyuka makanan Jepang ini, masih merasa kalau kerja kerasnya dan tim dari YCAB masih kalah cepat dengan fakta di lapangan. Data dari Kementrian Pendidikan Nasional pada 2007 ada lebih dari 1,1 juta anak Indonesia putus sekolah. Ini menunjukkan makin banyak anak-anak putus sekolah, maka makin banyak yang akan berada di jalanan serta berisiko tinggi menjadi pengguna narkoba. Ibu tiga anak ini pun menceritakan ide dan rencana-rencanannya bersama YCAB kepada VIVAnews. Rencana yang menurutnya masih berupa ‘remahan’ untuk terus disempurnakan, demi menjaga anak bangsa. Kita juga memiliki program employment placement. Paket B dan C, SMP, SMA. Lalu, di tahun terakhir mereka harus ambil pilihan skill tetapi yang penjurusannya untuk langsung bekerja, seperti penataan rambut yang tim pengajarnya dari Rudy Hadisuwarno dan untuk hospitality dari Binus (Bina Nusantara), jadi kualitas pendidikannya terjaga.
MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR CERPEN YANG DIBACAKAN
INDIKATOR PEMBELAJARAN
•Mampu Menjelaskan Unsur-UnsurCerpen.
•Mampu Menunjukkan Unsur-Unsur yang Ada Dalam Suatu Cepren yang Dibacakan.
Cerpen dibentuk oleh :
Unsur Intrinsik
Tema
•Merupakan ide pokok atau permasalahan utamayang mendasari jalan cerita novel.
Setting
• Merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalancerita, setting ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya.
Gaya Bahasa
•Merupakan gaya yang dominan dalam sebuahnovel.
Alur
• Merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secarabertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkanalur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya denganperistiwa yang sedang berlangsung.
Penokohan
•Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku
bisa diketahui karakternya dari cara bertindak, ciri fisik,
lingkungan tempat tinggal.
SudutPandang
• Sudut pandang dijelaskan Perry Lubback dalam bukunyaThe Craft Of Fiction (Lubbock, 1968).
Lanjutan..
Unsur Ekstrinsik
• Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan,
sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar unsur
intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya
sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan
membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra.
Contoh cerpen :
Sungai
Aku bersahabat dengan sebuah sungai. Sejak muncul dari mata air di gunung itu, ia segera mengenalku dan tampaknya telah jatuh cinta padaku. Ia tidak bertepuk sebelah tangan. Tentu, aku tidak tahu mengapa. Pada hakikatnva, ia baik, meskipun perangainya suka berubah-ubah menurut penilaian sementara orang. Ia menjalani hidup yang sukar. Begitu muncul dari mata air, ia harus mencari jalannya sendiri, meliuk-liuk, terus bergerak agar tetap dianggap sebagai sungai.
Kami selalu bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang ditempuhnya. Katakanlah, kesukaran hidupnya. Lereng gunung, hutan, daerah yang terjal berbatu-batu lembah yang tak terbayangkan luasnya-malah di beberapa tempat ia harus terjun beberapa ratus meter tingginya. Dan orang merayakannya.
Di musim hujan, air yang tercurah dari langit sering tidak bisa ditampungnya. Bahkan, ia yang berasal dari mata air di gunung itu seolah-olah lenyap begitu saja dalam banjir yang konon bisa menghanyutkan apa saja. Tetapi ia tidak pernah mengeluh dan oleh karenanya aku, bahkan, semakin mencintainya. Di dalam perjalanan hidupnya yang sukar itu, aku senantiasa menemaninya.
Aku diam-diam mencintai kelokan-kelokannya yang jika dipandang dari atas, tampak seperti lukisan abstrak. Aku diam-diam mengagumi suara riciknya ketika ia bernyanyi menghindari bebatuan, disaksikan oleh pohonan rindang yang suka tumbuh di sepanjang tepinya. Apalagi, jika kebetulan ada beberapa ekor burung yang berkicau di ranting-ranting pohonan itu. Aku, terutama sekali, suka diam-diam terpesona oleh gemuruh suaranya. Ketika ia harus terjun dari ketinggian ratusan meter itu, mengingatkanku pada beberapa penggal sampak dalam gending Jawa dan simfoni Bethoven. Di beberapa tempat ,ia, bahkan, menggodaku untuk terjun ke airnya yang jernih dan tenang; ini adalah puncak cinta kita, katanya.
Singkat kata, kami senantiasa bersama-sama. Sampai pada suatu waktu ketika kami harus menyeberangi sebuah padang pasir. Ia tampak bingung gamang. Seperti putus asa. Bujukanku tak mempan; aku akan lenyap dan meninggalkanmu, katanya. Tidak, kau akan menyusup di bawah samudra pasir itu dan tidak lenyap, kataku. Aku sendiri, sebenarnya, agak ragu-ragu dan cemas. Namun, aku yakin bahwa cinta kami tidak mungkin dipisahkan, bahkan, oleh padang pasir. Kami pun ternyata memang harus berpisah meskipun tetap saling mencintai.
Katanya, ia akan menyusup di bawah samudra pasir itu sementara aku diharapkannya untuk terus saja menempuh perjalananku. Dalam perjalananku di bawah matahari yang terik, yang selama ini telah menjadi saksi cinta kami, kami bisa saja bertemu dan melepas rindu. Untuk itu, aku harus menggali dan terus menggali, tanpa putus asa, agar bisa mencapainya jauh di bawah sana. Hanya dengan begitu, ia bisa muncrat ke atas dan menjelma genangan air kecil; itulah wujud cinta kami.
Identifikasi Unsur Instrinsik dari Cerpen "Sungai"
1. Latar:
• a. Latar Tempat:
• Mata Air Gunung: "Sejak muncul di mata air gunung itu, ia
sepertinya mengenalku dan tampaknya jatuh cinta padaku. Ia
tidak bertepuk sebelah tangan"
• Ranting-ranting pohon: "Apalagi jika kebetulan ada beberapa
ekor burung yang berkicau di ranting-ranting pohonan itu"
• Padang Pasir: "Sampai pada suatu waktu kami harus
menyeberangi sebuah padang pasir"
• Di beberapa Tempat: "Di beberapa tempat ia bahkan
menggodaku untuk terjun ke airnya yang jernih dan tenang"
• b. Latar Waktu:
• Musim Hujan: "Di musim hujan air tercurah dari langit sering tidak
bisa ditampungnya. "
• Siang Hari: " Dalam perjalananku di bawah matahari yang terik,
tanpa putus asa, agar bisa mencapainya jauh di bawah sana."
• c. Latar Suasana
• Bingung: "Ia tampak bingung, gamang. Seperti putus asa."
• Sedih: "Kami pun akhirnya tetap harus terpisah meskipun saling
mencintai."
• Bahagia: "Aku, terutama sekali, suka diam-diam terpesona oleh
gemuruh suaranya ketika ia harus terjun dari ketinggian ratusan
meter-itu mengingatkanku pada beberapa penggal sampak
dalam gending Jawa dan simponi Bethoven"
• 2. Tokoh/Penokohan :
Aku
" Aku diam-diam mencintai kelokan-kelokanya, yang jika
dipandang dari atas seperti lukisan abstrak“
• 3. Alur Maju "Sejak muncul di mata air gunung itu, ia sepertinya
mengenalku dan tampaknya jatuh cinta padaku. Ia tidak
bertepuk sebelah tangan. Tentu aku tidak tau mengapa. Pada
hakekatnya ia baik meskipun perangainya suka berubah-ubah,
itu menurut penilaian sementara orang. Ia menjalani hidup yang
sukar. Begitu muncul dari mata air, ia harus mencari jalanya
sendiri, meliuk-liuk, terus bergerak agar tetap dianggap sebagai
sungai.“
• 4. Tema cerpen yaitu Kesetiaan pada yang dicintai "Namun aku
yakin bahwa cinta kami tidak akan terpisahkan, bahkan oleh
padang pasir"
• 5. Amanat cerpen yaitu Setiap ada pertemuan pasti ada
perpisahan dan kita harus setia pada yang kita cintai.
"Kami pun akhirnya tetap harus terpisah meskipun saling
mencintai. Katanya ia akan menyusup di bawah samudra pasir
itu sementara aku diharapkanya untuk terus melanjutkan
perjalananku. Dalam perjalananku di bawah matahari yang terik,
tanpa putus asa, agar bisa mencapainya jauh di bawah sana.
Hanya dengan begitu ia akan muncrat ke atas dan menjelma
genangan air kecil; itulah wujud cinta kami"
2. Menurut saya cerpen ini berasal dari pengalaman seseorang,
karena pada cerpen itu begitu banyak perumpamaan-
perumpamaan yang digunakan untuk mengungkapkan
pengalaman si penulis.
Menulis drama dari kejadian sehari-hari
Indikator pembelajaran
•Mampu menyebutkan kejadian-kejadian
sehari-hari yang dapat dijadikan cerita
drama
•Mampu menulis sebuah cerita drama
berdasarkan kejadian sehari-hari secara
lengkap dan menarik
•Cerpen merupakan karangan yang bersifatfiktif atau nonfaktual. Ciri tersebut juga
dimiliki oleh drama. Keduanya termasuk kedalam karya sastra
•Seperti yang telah anda lihat pada contohnaskah drama yang ada, cerita drama tersebut
diambil dari perilaku kita sehari-hari. Ceritadalam drama ditata dan diperkaya dengan
inspirasi dan imajinasi penulisnya.
•Dengan demikian, untuk menuliskannya, Anda pun bisa
mengawalinya dari perilaku yang biasa anda alami atau
anda saksikan sendiri. Perilaku itu, misalnya, ketika
beradu tawar dengan penjaga kantin, memohon izin
kepada guru untuk memperoleh dispensasi sekolah,
menyambut kedatangan tamu, dan membagikan
sumbangan kepada para korban bencana alam.
Contoh teks drama :
Penokohan :
- Nuni sebagai Nunik- Nana sebagai Nini- Ami sebagai Aminah- Johan sebagai Joni
Nunik adalah sosok remaja dengan kesederhanaan dan rasa tinggi terhadap orang-orang disekelilingnya, terutama terhadap temannya.
Nini merupakan sosok remaja yang sangat sombong diantara temannya, egois, kekanak-kanakan dan suka menghamburkan
Amina adalah sosok pendiam, jarang mau ngomong, meski pada sedang berkumpul dengan teman-temannya. Amina hanya jika ditanya.
Johan satu-satunya lelaki diantara keempat remaja tersebut. Johan tipe cowok apa adanya dan suka bergaul.
Pada pagi itu mereka berempat berkumpul disebuah tempat..
Nunik :Apa kabar kalian semua? Pada sehat semua kan?
Teman Nunik :Yup, kami semua baik. Kamu juga sehat-sehat aja kan Nik?
Nunik :Ya, aku sehat-sehat aja.
Nini :Hey, kita pada ngumpul disini ini sebenanrya mau ngapain sih, nggak jelas gini ?!
Johan :Ya begini ini, lagian ngumpul bereng kaya gini kan asyik.
Nini :Asyik? Apanya yang asyik kalau cuman ginian doang? Ni, si Aminah lagi.. diam melulu kerjaannya, ngomong gitu kek!
Nunik :Ya kamu Ni, kan kamu udah tau kalau Aminah suka diem.
Johan :Iya, kamu Ni, bawel melulu kerjaannya.
Nini :Eh, kalian ikut aku yuk!
Nini :Ke mall, cuci mata.
Teman Nini :Ogah ah, mending disini aja, lagian kami lagi pada nggak punya uang.
Nini :Ya kalian, miskin melulu sih.
Teman Nini :Mau miskin, mau nggak ya emang kenyataannya kami lagi nggak ada duit.
Nini :Ya udah, mending gue pergi aja sendiri.
Nini pun lantas beranjak meninggalkan teman-temannya dan bergegas pergi ke mall yang disukainya untuk bersenang-senang.
Johan :Teman-tema, kita bubar aja yuk. Uda hampir siang, yuk pada pulang.
Teman Johan :Ya udah deh, ayuk.
Johan, Aminah dan Nunik tidak lama kemudian akhirnya pulang kerumah masing-masing setelah hari kian cerah dan terik serasa semakin menyengat.
Mementaskan drama sesuai
watak tokoh
Indikator Pembelajaran
•Mampu menjelaskan aspek-aspek pementasan yang dapatmenghidupkan karakter tokohdalam drama
•Mampu memerankan suatutokoh drama sesuai dengan karakternya
• Watak tokoh dapat diidentifikasikan melalui narasipengarang, dialog-dialog dalam teks drama, komentar
atau ucapan tokoh lain terhadap tokoh tertentu dan latar yang mengungkapkan watak tokoh. Melaluipenghayatan yang sungguh-sungguh, kita dapat
memerankan tokoh tertentu dengan baik.
• Watak seorang tokoh dapat diekspresikan melalui carasang tokoh memikirkan dan merasakan, bertutur kata, dan bertingkah laku, seperti dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat. Artinya, watak seorang tokoh bisadihayati melai dari cara tokoh memikirkan dan
merasakan sesuatu, cara tokoh bertutur kata bertuturkata dengan tokoh yang lainnya, dan cara tokoh
bertingkah laku.
Langkah-langkah Mementaskan Drama
• Menyusun naskah atau memilih naskah drama yang sudah ada
• Membedah naskah yang akan dipentaskan secara bersama-sama
• Membaca keseluruhan naskah (reading) untuk mengenal masing-masing peran
• Melakukan pemilihan peran (casting) sesuai kemampuan pemain
• Mendalami peran yang akan dimainkan, antara lain dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
• a. Penjiwaan terhadap karakter tokoh yang dimainkan
• b. Ekspresi yang digunakan harus sesuai
• c. Gerak-gerik harus tepat
• d. Lafal harus jelas
• e. Intonasi tepat
• f. Memerhatikan volume suara
6. Sutradara mengatur teknik pentas (blocking)
dengan cara mengarahkan dan mengatur pemain
7. Menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog
sampai pengaturan pementasan (running)
8. Latihan terakhir sebelum pentas (gladi resik)
9. Pelaksanaan pementasan dengan didukung:
a. Tata Rias
Tata rias dapat membantu pemain untuk membuat
perubahan wajah sesuai dengan karakter yang dimau.
Misalnya mengubah pemain yang masih muda menjadi
nenek-nenek.
b. Kostum
Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain dalam
memerankan karakter yang diinginkan.
Contoh: Tokoh pengemis didukung dengan kostum
compang-camping, lusuh, dan kotor .
c. Tata Panggung
Tata panggung atau dekorasi mendukung latar
cerita yang ingin ditampilkan. Pada teknik tata
panggung untuk mendukung latar/setting cerita
biasanya juga ditopang dengan seni tata lampu
(lighting)
d. Tata Bunyi
Tata bunyi biasanya membantu menggambarkan
situasi yang terjadi dalam pementasan drama.
Misalnya terdengar bunyi deburan ombak bearti
suasananya sunyi dan sejuk di tepi pantai.
Aspek-aspek yang dapat menghidupkansuatu pementasan dan karakter seorangtokoh yang anda bawakan
• Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau
bunyi bahasa. Aspek ini penting anda perhatikan guna kejelasan
makna suatu kata. Misalnya, perhatikanlah kata sejak. Apabila
tidak tepat pelafalannya, kata itu akan bertukar bunyinya
dengan kata [sesak], [semak], [sepak]. Kata-kata itu memiliki
makna yang berlainan, bukan?
• Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita,
kalimat perintah, dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi
yang berbeda. Intonasi kalimat untuk menyatakan kegembiraan
juga berbeda dengan kalimat yang bermakna kecemburuan.
• Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan
suatu kata dalam kalimat. Kata yang iangin
diperjelas maksudnya mendapat tekanan lebih
kuat daripada kata lainya.
• Mimic adalah ekspresi atau raut muka yang
menggambarkan suatu emosi: sedih, gembira,
kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik berperan
dalam memperjelas suatu maksud tuturan
• Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota
badan atau tingkah laku seseorang dalam
menyatakan maksud tertentu. Bentuknya,
misalnya, kepalan tangan, anggukan kepala,
menggigit jari.
SITUASI 1
Anda adalah seorang pelajar SMA yang sedang
memegang amplop pengumuman kelulusan. Awalnya,
anda sempat ragu untuk membuka amplop tersebut.
Namun, akhirnya Anda memutuskan untuk membuka
amplop tersebut. Dan ternyata setelah dibuka, Anda
dinyatakan TIDAK LULUS. Inti dari adegan ini adalah
Anda meluapkan kesedihan dan (mungkin)
kemarahan Anda setelah mengetahui Anda tidak
lulus. Namun Anda tetap berusaha tegar menerima
kenyataan tersebut.
Contoh Naskah MonologPanggung menggambarkan sebuah kamar. Di kamar tersebut, Andi sedang berjalan mondar-mandir sambil memegang sebuahamplop. Amplop itu berisi pengumuman kelulusannya.
Andi : (Bimbang) Buka nggak ya …? (berhenti dan terdiam) Buka
enggak ya …?
Andi : Sebenarnya aku penasaran dengan isi pengumuman itu. … Tapi
sejujurnya aku belum siap menghadapi kemungkinan yang
terburuk. (sambil meremas amplop tersebut)
Andi : (Termenung) Tapi cepat atau lambat, amplop itu tetap harus
kubuka. Baiklah, bismilillahirrahmanirrahiim (membuka amplop
itu dan melihat kertas pengumuman di dalamnya).
Nggak mungkin … ini mustahil. Tidaaaaaakkkkkk !
Sekian Presentasi Kami
ASSALAMUALAIKUM WR.WB