Yuca Siahaan
PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang pola hidupnya konsumtif.
Padahal sebagai suatu negara yang under-developed, mestinya rakyatnya berpacu dalam
investasi dan produksi.
Di negara-negara yang berhasil bangkit dari keterpurukan Perang Dunia ke-II seperti
Jepang, Korea, dan India, dan juga Vietnam yang baru saja lepas dari kemelut perang
saudara, mereka lebih memiliki perilaku produktif. Hal ini tidak terlepas dari peran
pemerintah mereka yang berhasil membangkitkan semangat “simple living high thinking.”
Artinya memelihara hidup yang sederhana tetapi selalu berpikiran maju. Sebaliknya di
Indonesia, masyarakat berpola terbalik : “simple thinking high living.”
Lihatlah contoh yang nyata: Indonesia telah menjadi daerah pemasaran berbagai
hasil industri dari negara-negara maju.
Barang-barang konsumtif seperti mobil, sepeda motor, alat-alat elektronik,
handphone, dll melimpah ruah di pasaran Indonesia, serta mudah diperoleh dengan sistim
kredit.
Pola konsumtif ini dipacu oleh semaraknya iklan-iklan di media cetak dan elektronik
seperti TV, Radio. Kebiasan berpikir konsumtif tidak mendidik dan merupakan racun
kehidupan bagi generasi penerus kita. Pemerintah pun “terpaksa” harus terus-menerus
menimbun hutang luar negeri.
Karena pentingnya pola perilaku masyarakat di atas, kami mengamati masyarakat di
lingkungan sekitar dan menyusun dalam bentuk laporan .
Yuca Siahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Produksi
Produksi adalah proses kegiatan manusia mengubah bahan mentah menjadi barang
jadi atau barang setengah jadi. Atau dengan kata lain produksi adalah proses untuk
menambah nilai guna suatu barang untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia.
2. Masyarakat
Menurut Selo Sumardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
Menurut Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim
Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-
sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di
dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Yuca Siahaan
3. Masyarakat Produktif
Masyarakat produktif dapat diartikan sebagai sekumpulan manusia yang memiliki pola
perilaku cenderung lebih banyak menghasilkan sesuatu barang yang bernilai lebih.
Masyarakat produktif adalah masyarakat yang mampu mengelola sumber daya -
sumber daya di sekitarnya baik itu barang primer, barang sekunder, maupun barang
tersier ataupun barang lain yang bisa dipersamakan dengan itu.
B. Tahapan masyarakat Produksi
Pertama, masyarakat produksi primer yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi
barang setengah jadi. Misalnya masyarakat yang mempunyai usaha di bidang pembuatan
tahu yang mengolah kedelai sebagai bahan mentahnya dan dengan output tahu mentah
sebagai barang setengah jadinya.
Kedua, masyarakat produksi sekunder yang kegiatannya mengelola bahan setengah jadi
menjadi bahan jadi. Misalnya yang masih terkait dengan contoh diatas, tahu mentah
diolah menjadi gorengan.
Ketiga, masyarakat produksi tersier yang kegiatannya menjual jasa atau mendistribusikan
hasil barang jadi. Misalnya menjual gorengan yang telah diproduksi oleh masyarakat
produksi sekunder .
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produksi Masyarakat
1. Letak geografis
Letak geografis ini mempengaruhi jenis produksi masyarakat.
Contohnya:
Masyarakat yang hidup di daerah tepi pantai cenderung memproduksi produk –
produk yang berhubungan dengan hasil laut contohnya: petani garam, petani
ikan / tambak.
Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan usahanya cenderung di bidang
pertanian misalnya sayur – mayur.
Yuca Siahaan
2. Latar Belakang Sejarah
Latar belakang sejarah keluarga juga mempengaruhi jenis produksi seseorang /
masyarakat. Misalnya:
Seseorang yang latar belakang sejarah keluarganya pengusaha, akan cenderung
bekerja pada bidang yang sama ( turun- temurun).
Seseorang yang latar belakang sejarah keluarganya adalah dokter, maka
cenderung juga akan berprofesi sebagai dokter.
3. Sumber Daya Alam & Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di suatu tempat atau daerah akan
mempengaruhi hasil produksinya. Misalnya : Negara yang sumber daya alam
melimpahnya berupa minyak bumi dan gas alam, akan cenderung memproduksi
bahan bakar minyak.
Sumber Daya Manusia
Pandangan hidup, tingkat kebudayaan, sikap – sikap atau penilaian masyarakat
suatu tempat akan berpengaruh terhadap pekerjaan, akses untuk mendapatkan
informasi, besar – kecilnya keinginan untuk memperbaiki diri secara kreatif dan
otonom akan mempengaruhi tingkat produktifitasnya.
4. Adat – Istiadat(Etnik) dan Agama
Secara umum semakin besar keanekaragaman etnik dan agama di suatu daerah
semakin besar gejolak internalnya. Misalnya :
Adat-istiadat (Etnik)
Keanekaragaman komposisi etnik juga dapat mempengaruhi produksi suatu
masyarakat. Keberagaman menjadi sumber kreativitas dan inovasi.
Keberagaman memang bisa menimbulkan konflik, tetapi bisa juga
menimbulkan kerjasama dan menciptakan sinergi.
Yuca Siahaan
Agama
Agama dapat berpengaruh pada produksi masyarakat. Seseorang yang beraga
Islam cenderung menghindara/ tidak berusaha di bidang industri makanan yang
melibatkan daging babi. Karena daging tersebut termasuk haram bagi umat
muslim, sehingga ada keengganan. Sedangkan yang beragama muslim, tentu
banyak usaha yang bisa dilakukan dengan daging babi tersebut, misalnya: lauk,
bakmi, soup, dll.
5. Iklim
Iklim akan mempengaruhi jenis produksi suatu masyarakat.Misalnya:
Daerah yang beriklim tropis akan sangat cocok untuk pertanian padi, sehingga
banyak masyarakat yang berprofesi menjadi petani padi.
6. Regulasi pemerintah
Regulasi/ peraturan pemerintah dapat mempengaruhi produktifitas masyarakatnya.
Misalnya:
Pemerintah yang memberikan kemudahan bagi masyarakatnya untuk
mendirikan suatu usaha untuk berproduksi, akan dapat mendorong peningkatan
produktifitas masyarakatnya
7. Gender
Gender juga dapat mempengaruhi produktifitas seseorang. Misalnya:
Dengan kemampuan yang dimiliki(fisik dan mental), produktivitas pria
cenderung lebih tinggi dari wanita.
8. Gizi
Tingkat asupan gizi juga dapat mempengaruhi tingkat produktifitas seseorang/suatu
masyarakat. Misalnya:
Yuca Siahaan
Seseorang yang kecukupan gizinya terpenuhi akan membuat badan sehat,kuat,
dan fit untuk melakukan sesuatu/ bekerja. Dan produktifitas orang yang gizinya
terpenuhi, tentu akan lebih tinggi dari orang yang asupan gizinya belum
terpenuhi yang kurang fit, sehat, kuat.
9. Usia
Usia tentu sangat mempengaruhi tingkat produktifitas seseorang/masyarakat. Yang
berusia sudah banyak, tentu produktifitasnya akan menurun disbanding dengan yang
masih berusia muda.
Produktifitas seorang kakek yang berusia 65 tahun akan menurun dan lebih
rendah dibanding produktifitas seorang muda yang masih 25 tahun.
D. Ciri-ciri Masyarakat Produksi Tinggi dan Rendah
Ciri masyarakat berproduksi rendah :
- Produktivitas rendah
Penggunaan kemampuan manusia yang rendah dalam waktu atau skala
tertentu,
- Pendapatan rendah
Pendapatan yang hanya cukup atau kurang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari .
- Standar hidup relatif rendah
Standart hidup rendah dapat dimanefistasikan sebagai : kemiskinan,
perumahaan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, bekal pendidikan
minim, atau bahkan tidak ada sama sekali, angka kematian bayi yang tinggi,
harapan hidup yang relative rendah, dan peluang mendapatkan pekejaan
rendah.
Yuca Siahaan
- Beban ketergantungan tinggi
Jumlah masyarakat di usia tidak produktif, lebih banyak dari pada masyarakat
produktif, sehingga angka ketergantungan tinggi.
- Umumnya memproduksi produk primer
Yaitu produk yang masih alami dan tidak mengalami perubahan bentuk.
Ciri masyarakat berproduksi tinggi:
- Produktivitas tinggi
Mempergunaka kemampuan maksimal manusia dalam waktu atau skala
tertentu,
- Pendapatan tinggi
Pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bahkan bisa
untuk menabung.
- Standar hidup relatif tinggi
Standart hidup relative tinggi dapat dimanefistasikan sebagai : Pendapatan
tinggi, perumahaan yang layak, kesehatan yang baik, bekal pendidikan cukup,
angka kematian bayi yang rendah, harapan hidup yang relative tinggi, dan
peluang mendapatkan pekejaan tinggi.
- Umumnya memproduksi barang tersier
Yaitu produk yang memfasilitasi produk primer dan sekunder, misalnya
transportasi, perbankan dan hotel. (bidang jasa).
Yuca Siahaan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Perilaku produktif sangat diperlukan bagi masyarakat, terutama masyarakat negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia.
2. Sangat perlu dikembangkan pola “simple living high thinking” daripada “simple thinking
high living.”
3. Tahapan masyarakat produksi ada 3, yaitu masyarakat produksi primer, sekunder,
dan tersier.
4. Ada banyak faktor yang mempengaruhi produksi masyarakat, diantaranya: letak
geografis, latar belakang sejarah, SDA dan SDM, adat-istiadat (etnik) dan agama,
iklim, regulasi pemerintah, gender, gizi, dan usia.
Yuca Siahaan
REFERENSI :
http://klipingcliping.wordpress.com/2010/11/06/tidak-produktif/
http://id.shvoong.com/law-and-politics/1922265-pegertian-masyarakat/
http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-
kehidupan-sosial-antar-manusia.
Yuca Siahaan
LAMPIRAN GAMBAR
Masyarakat Berproduksi Rendah
Penjual jamu keliling di
samping termasuk
masyarakat produksi rendah
karena keuntungan nya
sedikit sehingga hanya cukup
bahkan kurang untuk
mencukupi kebutuhan sehari-
harinya. Tingkat output nya
juga rendah.
Penjual jus pada gambar di
samping termasuk masyarakat
produksi rendah karena
modalnya kecil dan juga sasaran
konsumennya pun terbatas.
Yuca Siahaan
Masyarakat Berproduksi Tinggi
Pabrik Sritex termasuk
masyarakat produksi tinggi
dengan karyawan yang
jumlahnya belasan ribu orang
dan tingkat output dan laba yang
tinggi. Pemasaran produknya
bahkan sudah sampai keluar
negeri ( ekspor ).
Penjual rujak dan lotis pada
gambar di samping termasuk
masyarakat produksi rendah
karena modalnya kecil dan juga
sasaran konsumennya pun
terbatas.
Yuca Siahaan
Pengusaha Hotel Novotel juga
termasuk masyarakat produksi
tinggi dengan tahapan produksi
tersier (jasa). Hotel ini
menyerap banyak tenaga kerja.
Perusahaan penerbangan
merupakan masyarakat produksi
tinggi karena menggunakan
modal yang besar dan teknologi
tinggi. Penghasilannya juga
tinggi karena sasaran
konsumennya masyarakat kelas
menengah ke atas.