MAKALAH PENGELOLAAN PERANGKAT KERAS
TROUBLESHOOTING PADA
PERSONAL COMPUTER (PC)
Disusun oleh :
Nama : Olga Aprilia Saudah
NIM : M3111115
Kelas : TI C
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat
ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan
adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah
mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan
adanya kesesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya
berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware
(perangkat keras) atau Brainware (pengguna komputer).
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan
dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam
komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar
untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan
dengan Hardware.
B. Tujuan
1. Dapat memahami bagian – bagian yang penting pada komputer.
2. Dapat memahami peripheral yang sering bermasalah pada komputer.
3. Mengerti dan memahami cara menangani troubleshooting pada
komputer.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Troubleshooting
Secara umum troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa
Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah.
Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis
sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-
kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses
penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah.
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan
dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam
komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar
untuk mendeteksi masalah pada komputer kita terutama yang berhubungan
dengan Hardware.
B. Macam Trobleshooting pada Komputer
Ada beberapa masalah dan penyelesaian Troubleshooting pada PC,
pengelompokkan dibedakan menjadi beberapa bagian diantaranya :
1. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer
2. Troubleshooting dalam mengoperasikan komputer
Secara umum yang termasuk dalam komponen-komponen pada PC
antara lain : Mainboard, Card Monitor (VGA Card), Sound Card, Prosesor,
FDD, RAM, Harddisk, Power Supply, CD/DVD-ROM Drive, Port
tambahan, kabel-kabel penghubung dan lain-lain.
1. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer
Dalam memahami masalah Troubleshooting pada PC ini, biasanya
kesalahan dalam komponennya yang tidak mendukung dengan komponen
lainnya. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani penyebab
terjadinya Troubleshooting PC ketika kita merakit atau mengupgrade
komponen komputer adalah :
Melakukan mengupgrade pada RAM sangat baik, karena
menambahkan kecepatan akses dan kerja komputer. Contohnya selain kita
membuka program windows, kemudian membuka program aplikasi seperti
adobe photoshop CS, corel draw dan microsoft office dan ada untungnya
dengan mengalami kenyamanan dan kecepatan dalam pengoperasiannya dan
juga menambah kecepatan program aplikasi lainnya.
Langkah yang harus diambil untuk mendapatkan hasil yang memaksimal
adalah :
a. Mengenali jenis RAM, apa jenis slot yang digunakan berbentuk
DDRAM dan SDRAM pada umumnya.
b. Mengenali tipe PC pada RAM, contohnya: PC 100, PC 133, PC 2700,
PC 3200 dan lain-lain. Dari jenis tipe PC tersebut apakah support
dengan mainboard atau tidak, itu yang harus diperhatikan ketika
melakukan perakitan dan mengupgrade dalam sebuah komputer.
Apabila melakukan pengupgrade RAM cocok akan meningkatkan
semua kinerja komputer baik membuka aplikasi, membuat desain maupun
permainan.
Pengupgrade prosesor akan bisa dilakukan, jika support terhadap
mainboard dari jenis slot dan kecepatan busnya serta ke memorinya. Apa
lagi jenis prosesor ada intel pentium, intel celeron dan AMD. Intel celeron
dipasang ke mainboard yang chipsetnya intel, terkadang harus mengubah
jumper power, agar tampil ke layar monitor. Jadi yang harus diperhatikan
dalam melakukan pengupgrade prosesor harus support pada mainboard dan
memori, sehingga menghasilkan yang cocok dan memuaskan.
Pengupgrade mainboard bisa dilakukan, jika mengupgrade jenis pada
RAM dan prosesor, contohnya : mainboard P3 ke mainboard P4. Atau
perubahan jenis mainboard yang penting jenis socketnya sama, tetapi yang
harus diperhatikan adalah mainboard yang baru mendukung kecepatan bus
dari prosesor yang kita ingini atau tidak, karena akan mempengaruhi
terjadinya Troubleshooting.
Pengupgrade VGA card bisa dilakukan, apabila size VGA card yang
akan ditambahkan harus tidak melebihi size VGA pada mainboard, biasanya
VGA mainboard maximal 128MB. Kalau kita ingin menambahkan VGA
card kemudian sizenya 512MB maka terjadi trouble atau tidak tampil ke
layar monitor, karena sizenya melebihi kapasitas size VGA pada mainboard.
Memang di mainboard ada fasilitas slot untuk VGA, tapi hanya bisa
digunakan oleh VGA card yang sizenya tidak melebihi. Di dalam mainboard
ada fasilitas yang digunakan untuk VGA dimana VGA yang sizenya tidak
melebihi VGA pada mainboard yang dinamakan slot VGA I-Express. Slot
ini bisa digunakan untuk VGA card yang sizenya melebihi dari size VGA
pada mainboard misalkan VGA card yang sizenya 512MB, 1GB dan lain-
lain.
Menurut Ramdani Nazaruddin (2005:369) mengatakan bahwa fungsi
Power Supply adalah kristis sebab daya listrik untuk semua komponen di
dalam sistem.
Pengupgrade Power Supply bisa dilakukan, apabila tegangan arus
mendukung dengan komponen lain, sehingga tidak terjadi trouble pada
komponen lain. Biasanya apabila power supply tidak support dengan
komponen lain, akan nampak aneh hampir sama secara rinci mengacu pada
memori yang gagal, karena komputer dalam keadaan mati.
Mengecek pada socket, slot dan port pada mainboard, apakah dalam
keadaannya kotor, sehingga komponen yang terpasang tidak terdeteksi.
Maka lakukan pembersihan slot, socket dan port pada mainboard dengan
menggunakan air cleaner, agar komponen yang terpasang bisa terdeteksi
dengan komponen lain. Karena faktor tersebut terkadang mempengaruhi
terjadinya Troubleshooting pada komputer, sehingga terjadinya kegagalan
pada sistem komputer.
Yang harus dilakukan setelah tahu komponen mana yang bermasalah
adalah mengganti komponen dengan komponen yang baru bagi komponen
yang tidak support dengan komponen lainnnya. Lakukanlah dengan cermat
dan teliti dalam penanganan Troubleshooting pada komputer, agar mendapat
hasil yang memuaskan. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan
melakukan pemaksaan komponen, kalau tidak support karena akan
terjadinya kerusakan pada komponennya.
2. Troubleshooting dalam mengoperasikan computer
Troubleshooting sering terjadi, ketika kita mengoperasikan komputer
karena faktor yang mempengaruhi terjadinya Troubleshooting mungkin masalah
hardware dan software. Oleh karena itu, bagaimana kita bisa untuk menangani
Troubleshooting pada PC kita, tanpa harus mengeluarkan biaya.
Banyak sekali penyebab dari troublenya sebuah computer, kali ini kita
akan membahas per bagian komputer dan cara penanganannya.
2.1. Processor
Processor atau dikenal juga dengan Central Processing Unit merupakan
pusat peng”eksekusi” setiap tugas atau perintah baik yang berupa data maupun
informasi di dalam system computer. Contoh merk processor terkemuka di dunia
yakni intel, AMD dll.
Processor merupakan prosentase terbesar yang menentukan baik buruknya
sebuah computer. Jika kita akan membeli sebuah computer, pasti pertanyaan
pertama yang akan diajukan oleh pemilik took adalah “ computer dengan prosesor
jenis apa yang anda inginkan?”. Itu menggambarkan seakan‐akan untuk
menyebutkan fitur atau jenis sebuah computer, sudah terwakili dengan
menyebutka jenis prosesornya saja.
MASALAH : PROCESSOR CEPAT PANAS
Masalah :
Processor PC cepat sekali panas sehingga berdampak pada computer yang
menjadi seringkali hang, reboot, dan sebagainya.
Solusi :
Inilah masalah utama processor. Terutama processor jenis AMD. Untuk
mengantisipasinya, pastikan bahwa pada saat pembelian processor, kita juga telah
membeli heatsink tan (pendingin) yang berkualitas. Itu akan menjadi sirkulasi
udara pada casing lebih baik. Jika perlu menggunakan thermal paste untuk
membantu kontak antara permukaan chip processor dengan heatsink dibawah
kipas. Pasta penghantar panas tersebut akan memperbaiki kontak CPU dengan
kipas sehingga suhu processor akan lebih terjaga.
MASALAH : PASANG PROCESSOR BARU TIDAK TERDETEKSI
Masalah :
Kita baru saja memasang processor baru pada motherboard untuk
menggantikan processor lama. Tetapi pada saat booting pertama kali, ternyata
speed CPU yang tampil di BIOS tidak sama dengan angka default processor baru
tersebut.
Solusi :
Jika pada saat booting pertama kali setelah mengganti processor, ternyata
speed CPU yang tampil di BIOS tidak sama dengan angka default processor baru
maka melakukan langkah pengecekan sebagai berikut:
1. Chek kembali CPU apakah sudah terinstal dengan tepat.
2. Jika CPU sudah terpasang dengan tepat, tetapi tetap tidak terdeteksi
dengan baik, coba chek setting motherboard. Apakah jumper‐jumper yang
ada sudah terpasang dengan benar.
TIPS: OPTIMALISASI DENGAN OVERCLOCK
Sebelum kita melangkah lebih lanjut pada kegiatan overclocking, kita
harus memahami terlebih dahulu beberapa istilah seperti berikut:
1. BUS, istilah yang digunakan untuk menyatakan system aliran data yang
digunakan komponenkomponen dalam motherboard untuk berkomunikasi
dengan prosesor
2. FSB, merupakan singkatan dari Front Side Bus, yaitu bus utama yang
menghubungkan processor dengan chipset Motherboard. Satuan yang
dipakai biasanya MHz atau GHz.
3. Clock Speed, merupakan istilah yang digunakan untuk menyatan
kecepatan dari sebuah processor atau komponen yang lainnya. Angka
clock speed didapat dari perkalian multiplier terhadap FSB. Semakin
tinggi clock speed, maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan
komponen tersebut.
4. Overclocking merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
meningkatkan kinerja processor, memori atau kartu grafis dengan cara
meningkatan FSB atau clock speed komponen tersebut. Agar proses
overclock dapat berjalan dengan lancar, lakukan empat langkah persiapan
sbb:
1. Siapkan komponen pendingin yang tepat
Salah satu masalah pokok overclocking adalah panas berlebih dari
proses yang dihasilkan. Oleh karena itu yang perlu dipersiapkan
dengan baik adalah system pendingin di dalam casing. Mencari fan
atau kipas serta heatsink yang terbaik. Mencari produk yang sedikit
mahal tapi memberikan hasil yang maksimal. Menggunakan juga
thermal paste yang berkualitas untuk membantu koneksi processor
dengan pendingin. Hati‐hati dengan penyiapan ini karena sudah
banyak berita bahwaprocessor terbakar pada saat proses
overclocking karena pending yang kurang berfungsi.
2. Siapkan power supply yang berkapasitas tinggi
Menggunakan power supply yang berkualitas dengan kemampuan
minimal 250 watt
3. Pilih motherboard yang tepat
Tidak semua jenis motherboard dapat meningkatkan factor pengali
(multiplier) processor. Fitur motherboard yang support untuk
keperluan overclocking, minimal harus dapat mengubah speed FSB
dan level tegangan inti processor. Teliti betul‐betul jenis
motherboard dan kemampuannya. Jika perlu chek kembali
spesifikasi yang ada pada buku manual.
4. Update BIOS Motherboard
Sebaiknya menggunakan BIOS motherboard terbaru, Update BIOS
jika diperlukan untuk menjaga kestabilan Motherboard pada saat
overclock. Beberapa motherboard, memiliki system BIOS yang
dapat digunakan untuk melakukan pensettingan FSB dan level
tegangan untuk keperluan overclock. Beberapa yang lain dapat
dilakukan melalui jumper – jumper yang ada. Tetapi bagaimana
jika terlanjur membeli motherboard yang tidak support untuk
overclock?. Kemungkinan terakhir adalah melakukan overclocking
dengan menggunakan software utility seperti SoftFSB. Utility
tersebut bermanfaat karena dapat langsung mengubah speed FSB
melalui interface yang ada pada Windows.
2.2. Memory/RAM
Jika processor merupakan komponen yang memiliki prosentase terbesar
untukmenentukan baik buruknya kinerja computer, maka RAM adalah pendukung
utama processor dalam menentukan kinerja tersebut.
RAM merupakan singkataan dari Random Acess Memory, termasuk
kelompok memoriutama dalam computer, dimana RAM merupakan tempat
penyimpanan semua data yang dimasukkan oleh komponen input. Jadi semakin
besar kapasitas RAM, maka akan semakin cepat proses yang dilakukan oleh
computer.
Secara umum, RAM dibagi menjadi dua yaitu Static RAM (SRAM) dan
Dynamic RAM (DRAM). Static RAM mmerupakan RAM yang dapat
dipertahankan data didalamnya tanpa perlu disegarkan secara berkala. Sedangkan
Dynamic RAM perlu disegarkan secara berkala untuk mempertahankan isinya.
Penyegaran berkala tersebut membuat DRAM lebih lambat daripada SRAM.
Sedangkan dari sisi teknologinya, terdapat beberapa tipe RAM sebagai
berikut:
• Fast Page Memory (FPM), tipe ini sudah tidak dikembangkan lagi
• Extented Data Out RAM (EDO RAM). Sama denga FPM tipe ini sudah
tidak dikembangkan lagi
• SD‐RAM, tipe yang lebih fleksibel dibanding pendahulunya EDO‐RAM
karena tidak perlu dipasang berdampingan. Kita boleh memasang hanya
satu modul saja dari motherboard yang memiliki 3 slot.
• RD‐RAM, yang disebut juga dengan nama Rambus sesuai dengan nama
perusahaan pembuatnya. Slot hampir sama dengan SD‐RAM, tetapi RAM
jenis ini tidak bisa ditempatkan pada slot SD‐RAM. Berbeda denga SD‐RAM, kita harus mengisi penuh semua slot uang ada pada motherboard.
Jika kita memiliki hanya satu keeping RD‐RAM, maka slot‐slot yang
kosong dapat diisi dengan modul modul dummy untuk melengkapi.
• DDR‐RAM, singkatan dari Double Data Rate‐RAM, mempunyai
kecepatan dua kali lebih cepat dari SD‐RAM. Tetapi sering RAM jenis
initidak compatible dengan system‐sistem yang lebih lama. Untuk
menggunakan DDR‐RAM, computer harus memiliki processor yang
cukup cepat sehingga mampu menangani bandwidth ekstra yang
dihasilkan DDR‐RAM tersebut.
MASALAH : CRASH SETELAH PASANG RAM BARU
>> Masalah:
Saat baru saja menambah RAM baru yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja
computer lebih baik dari system yang lama. Tetapi hal itu menyebabkan computer
menjadi sering crash.
Solusi :
Langkah pertama, check kedudukan RAM baru dan RAM‐RAM yang lain.
Apakah sudah terpasang dengan baik pada slotnya. Kita juga bisa mencoba
dengan menurunkan sedikit timing RAM dalam BIOS. Test ulang computer.
Apakah bisa berjalan dengan lancar? Jika ternyata belum lancar, kita dapat
melanjutkan pencarian kesalahan. Pada motherboard tertentu, modul memory
buatan produsen yang berbeda dapat saling tidak berkompromi atau tidak
kompatibel. Cabut RAM baru tersebut dan pasang RAM yang lama kemudian
coba mengaktifkan kembali computer. Jika computer menjadi lancar bekerja,
masalahnya sudah jelas bahwa RAM baru tidak kompatibel dengan motherboard
kita. Ganti RAM dan cari modul yang berasal dari produsen yang sama.
MASALAH : MENAMBAH RAM, TIDAK TERDETEKSI
Masalah:
RAM kita semula 64 MB.mkemudian kita menambah lagi dengan RAM yang
berkapasitas sama sehingga diharapakan RAM menjadi 128MB. Tetapi pada saat
booting, ternyata yang terdeteksi pada tampilan awal booting tetap 64MB.
Solusi :
Langkah pengecekan kasus ini hampir sama dengan masalah yang CRASH
setelah pasang RAM baru. Langkah pertama, chek kedudukan RAM baru dan
RAM‐RAM yang lain. Apakah sudah terpasang dengan baik pada slotnya. Test
ulang computer. Jika tetap belum terdeteksi, cek kembai apakah RAM baru yang
sudah kita tambahkan
tersebut sesuai denga jenis slot yang ada pada computer. Belum tentu RAM yang
bisa masuk pada suatu slot berarti bahwa RAM tersebut kompatibel untuk
ditambahkan.sebagai contoh, SD RAM memiliki slot yang serupa dengan RD
RAM. Tetapi mempry jenis RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa
dipasang pad aslot jenis SD RAM. Perhatikan betul‐betul kesesuaian jenis RAM
dengan tipe slot pada motherboar
MASALAH : SETELAH MENAMBAH RAM, PROSES KOMPUTER LEBIH
LAMBAT.
Masalah:
RAM bertipe EDO, terdiri dari beberapa keeping yang berkapasitas total 64 MB,
kita ingin menambah lagi karena kebetulan masih ada slot kosong. Tetapi setelah
ditambah, computer malah menjadi lebih lambat.
Solusi :
Tidak ada yang salah dengan pemasangan RAM. Tetapi memang batas upgrade
RAM EDO adalah 64MB. Penambahan RAM lebih dari 64MB akan
menimbulkan masalah dengan Chaceable Area (memory sementara)computer. PC
akan menjadi lebih lambat sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal jadi
kesimpulannya , kapasitas memory sudah maksimal dan tidak ada gunanya untuk
ditambah lagi. Kecuali kita akan melakukan upgrade untuk meningkatkan kinerja
computer. Jika memang itu yang kita lakukan, konsultasikan hal tersebut dengan
teknisi yang bisa kita percaya.
TIPS : OPTIMALISASI DENGAN VIRTUAL RAM
Microsoft Windows menyediakan sebuah fasilitas untuk meningkatkan kecepatan
computer dengan virtual RAM. Tetapi konsep ini akan lebih baik jika kita
menggunakan dua buah harddisk untuk menghindari crash dengan beberapa
program saat beroperasi. Konsepnya, kita menggunakan harddisk
sebagai virtual memory yang akan mempercepat akses computer. Untuk
menerapkan fasilitas virtual
RAM ini lakukan langkah‐langkah sebagai berikut:
1. Klik kanan icon My Computer, pilih Properties. Akan muncul kotak dialog
System Properties.
2. Klik tab Performance pada kotak dialog tersebut dan klik tombol Virtual
Memory.
3. Pilih item Let me specify my own Virtual Memory setting dan pilih harddisk
yang akan digunakan sebagai Virtual memory.
4. Klik tombol OK.
2.3. HARDDISK
Harddisk atau harddisk drive disingkat HDD atau hard drive disingkat HD
adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan
berisi piringan magnetis. Harddisk diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM,
Reynold Johnson di tahun 1956. Harddisk pertama tersebut terdiri dari 50 piringan
berukuran 2 kaki (0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200
rpm(rotation per minute) dengan kapasitas penyimpanan 4,4 MB. Harddisk jaman
sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan kapasitas 750 GB.
Jika dibuka, terlihat mata hardisk pada ujung lengan bertuas yang
menempel pada piringan yang dapat berputar. Data yang disimpan dalam hardisk
tidak akan hilang ketika tidak diberi tegangan listrik. Dalam sebuah hardisk,
biasanya terdapat lebih dari satu piringan untuk memperbesar kapasitas data yang
dapat ditampung.
Dalam perkembangannya kini hardisk secara fisik menjadi semakin tipis
dan kecil namun memiliki daya tampung data yang sangat besar. hardisk kini juga
tidak hanya dapat terpasang di dalam perangkat (internal) tetapi juga dapat
dipasang di luar perangkat (eksternal) dengan menggunakan kabel USB ataupun
FireWire.
MASALAH : HARDISK FAILURE
Masalah :
Setelah melakukan Power On Self Test, BIOS melaporkan pesan kesalahan
“Harddisk failure”. Setelah itu proses booting computer berhenti dan gagal
menghidupkan system.
Solusi :
Jangan panik ketika menjumpai pesan tersebut. pesan itu dapat berarti bahwa
harddisk kita rusak atau mungkin hanya koneksi kabel yang salah. Lakukan
beberapa langkah berikut untuk mengatasinya:
1. Chek pada setup BIOS apakah masih dapat mendeteksi harddisk. Pada beberapa
motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada
saat booting. Setelah BIOS muncul, pilih opsi Auto Detect Disk Drive jika ada.
Jika tidak ada, chek di konfigurasi utama. Pasti ada prosedur untuk mengenali
harddisk.
2. Tetapi jika ternyata harddisk tidak dikenali, chek terlebih dahulu sambungan‐sambungan kabel harddisk yang ada didalam casing. Mungkin ada yang longgar
atau tidak menancap dengan benar pada konektornya. Jika sambungan sudah
benar tetapi ternyata harddisk masih tidak terdeteksi, nampaknya kemungkinan
harddisk rusak.
3. Jika harddisk masih terdeteksi, kita boleh merasa lega karena fisik harddisk
masih dikenali computer. Berarti kemungkinan yang rusak adalah partisi atau
format harddisk.
MASALAH : INVALID PARTITION TABLE
Masalah:
Pesan yang muncul pada booting adalah “ Invalid partition table”. Setelah itu
booting gagal dan system tidak bisa diaktifkan.
Solusi:
Invalid partition table, berarti bahwa harddisk telah kehilangan partisinya. Yang
harus segera dilakukan adalah segera mempartisi ulang harddisk tersebut. :
1. Lakukan booting dengan menggunakan cd start up. Pastikan bahwa di
dalam cd tersebut berisi file system yang dilengkapi dengan file‐file
perintah seperti Format.com dan Fdisk.exe. jangan lupa pula memasukkan
driver CD ROM pada cd tersebut agar pada saat booting computer
langsung mendeteksi CD Drive yang ada.
2. Setelah cd start up dimasukkan, tekan tombol power dan tunggu sampai
muncul prompt A atau “A:\>”.
3. Setelah prompt A muncul, jalankan program fdisk.exe dengan cara
mengetikkan: Fdisk (enter)
4. Akan muncul tampilan sebagai berikut:
FDISK Option
Current Fix disk drive
Choose one of the following
1. Create DOS Partition or Logical DOS drive
2. Set Active Partition
3. Delete Partition
4. Display Partition
5. Change Current fixed disk partition
5. Jika harddisk belum terpartisin sebelumnya, maka pilih pilih Create
DOS Partition or Logical DOS drive. Kemudian dari sub menu yang
muncul, pilih Create Primary DOS partition. Akan muncul pertanyaan
yang berarti bahwa apakah kita akan menggunakan seluruh dari kapasitas
harddisk untuk primary DOS atau ingin membaginya. Jika kita ingin
membagi harddisk menjadi dua drive (drive C dan drive D), maka jawab
pertanyaan tersebut dengan N.
6. Masukkan ukuran primary DOS partition dalam ukuran MB atau
prosentase. Nantinya partisi yang ini akan menjadi drive C dan sisanya
menjadi drive D
7. Buatlah partisi tersebut aktif agar bisa digunakan untuk booting
computer. Untuk mengaktifkannya, pilih angka 2 pada menu utama yang
berbunyi Set active partition.
8. Langkah selanjutnya membuat pertisi kedua. Pilih angka 1 pada
menunya. Maka akan muncul pertanyaan yang menanyakan ukuran pertisi.
Masukkan ukuran yang diinginkan dan tekan enter hingga muncul pesan
“extended DOS partition was created”
9. Proses harddisk partisi selesai dan restart kembali komputernya.
MASALAH : MISSING OPERATING SYSTEM
Masalah :
Sama seperti masalah‐masalah sebelumnya, tetapi pesan yang muncul pada
booting adalah sebagai berikut :
Error loading operation SystemMissing operation system
Solusi :
Missing operation system, berarti harddisk kehilangan system untuk boot.
Lakukan langkah memformat dan mengisinya dengan system sebagai berikut.
1. Lakukan booting menggunakan cd system, tunggu sampai A prompt‐nya muncul. Selanjutnya ketikkan perintah pemformatan drive sebagai
berikut.
Format C : /S (enter)
2. Setelah diketikkan perintah tersebut akan muncul pesan sebagai berikut:
Warning : All Data on Non removable Disk
Drive C will be lost
Procced with format ? (Y/N)
3. Tekan Y jika ingin melakukan pemformatan. Akan muncul proses
format dan tunggu sampai 100% complete. Setelah proses format selesai,
maka akan muncul pesan :
Format Complete
System Transferred
Volume label (11 character, ENTER for none) ?
4. Ketikkan nama label yang diinginkan. Kemudian tekan enter. Setelah itu
proses selesai.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Troubleshooting pada computer adalah segala sesuatu masalah yang
berhubungan dengan computer.
2. Macam troubleshooting ada dua, yaitu:
a. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer
b. Troubleshooting dalam mengoperasikan komputer
3. Processor merupakan prosentase terbesar yang menentukan baik buruknya
sebuah computer. Masalah pada processor biasanya adalah cepat panas, dan
ketika membeli processor baru tidak terdeteksi. Processor bisa
dioptimalisasi dengan overclock. dan memilih yang asli.
4. RAM adalah pendukung utama processor dalam menentukan kinerja. RAM
merupakan singkataan dari Random Acess Memory, termasuk kelompok
memori utama dalam computer, dimana RAM merupakan tempat
penyimpanan semua data yang dimasukkan oleh komponen input. Jadi
semakin besar kapasitas RAM, maka akan semakin cepat proses yang
dilakukan oleh komputer. Masalah yang sering dihadapi pada RAM adalah
crash setelah memasang yang baru, menambah RAM tapi tidak terdeteksi,
dan setelah menambah, proses kerja komputer lebih lambat. Optimalisasi
RAM dengan virtualisasi RAM. Tips dalam memilih RAM yang baik adalah
dengan menyesuaikan chipset dan slot pada motherboard, kebutuhan, merk
dan kualitas.
5. Harddisk atau harddisk drive disingkat HDD atau hard drive disingkat HD
adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder
dan berisi piringan magnetis. Masalah yang sering muncul pada harddisk
adalah harddisk failure, invalid partition table dan missing operating system.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyono Teguh. 2003. PC Troubleshooting Plus . Yogyakarta : Gava Media
Komputer, Wahana. 2011. Langkah Mudah Troubleshooting Komputer.
Yogyakarta: Andi Publisher
http://desiaryaningsih-06231005.blogspot.com/2008/06/pengertian-
troubleshooting.html
http://anwarmadara.blogspot.com/2012/08/pengertian-troubleshooting-
komputer.html
http://cacakkomputer.blogspot.com/2009/05/troubleshooting-pada-komputer.html
http://ilmu-reparasi-komputer.blogspot.com/2011/07/penanganan-trouble-
shooting-pada.html
http://lecturer.d3ti.mipa.uns.ac.id/sakroni/files/2010/12/optimalisasi-kinerja-
processor-ram-dan-hardisk.pdf
(diakses 2 Oktober 2012)