MAKALAH
THIN CLIENT DAN FAT CLIENT
OLEH :
ANGGA PEBRIANT (0910452021)
Dosen Pembimbing :
IDWAR, M. KOM
PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
Komputer telah menjadi kebutuhan utama untuk membantu mempercepat
proses pengolahan data, pembuatan laporan, dan perancangan. Computer juga
digunakan untuk pengolahan suara dan gambar. Sebagai sarana hiburan, computer
juga digunakan untuk bermain game, mendengarkan music dan video yang sejalan
dengan perkembangan teknologi multimedia.
Jika pengguna computer dapat menggunakan internet, computer akan
terhubung dengan ribuan computer lainnya diseluruh dunia yang dapat digunakan
untuk mencari informasi, memperluas jaringan pemasaran, komnikasi dengan
sesame pemakai internet, bahkan untuk melakukan jual-beli (E-Commerce).
JARINGAN KOMPUTER
Dengan bertambahnya aktivitas pekerjaan, maka computer menjadi
perangkat utama untuk operasional perusahaan, menjalankan aplikasi, mengurangi
penggunaan kertas (paperless). Prosedur kerja diperbaharui, computer dipasang
saling terhubung dengan menggunkan jaringan computer local (LAN).
Jaringan LAN
Penggunaan LAN yang efektif akan meningkatkan produktifitas berlipat
ganda, yang diperoeh dari singkatnya waktu produksi, peningkatan kualitas, layanan
purna jual dan peningkatan kemampuan menjawab tantangan baru.
PERMASALAHAN LAN
Tidak gampang menggunakan LAN dengan efektif, LAN aka memberikan
produktifitas terbaik jika secara terus menerus dapat melayani pemakainya.
Pertama kali, pemilihan dilakukan berdasarkan spesifikasi computer, aplikasi
software dan infrastruktur. Kemudian ditambahakan dengan biaya pemeliharaan
dan upgrade baik computer dan aplikasi. Factor administrasi dan manajemen
merupakan kunci utama, yaitu : dunkungan teknis, keamanan pemakai dan data,
juga pemeliharaan otomatis, seperti bacup data.
Permasalahan Pada Jaringan LAN
Dalam menjawab permasalahan ini maka terdapat dua jaringan yaitu : THIN
CLIENT/SERVER dan FAT CLIENT/SERVER.
THIN CLIENT
Jaringan Thin Client adalah suatu lingkungan jaringan, yang mana client
berfungsi sebagai terminal yang mengakses data dan aplikasi dari computer server.
Secara terpusat pengolahan data dilakukan oleh server. Sedangkan client hanya
memproses input dari keyboard, mouse, dan keluaran berupa tampilan atau gambar
(display), hal ini karena proses seutuhnya dilakukan oleh server. Server utama
menyediakan aplikasi dan sumber daya lainnya untuk sejumlah besar Terminal.
Terminal (client) hanya cukup mengoperasikan mouse, keyboard dan monitor, client
dapat menjalankan berbagai aplikasi yang terinstall pada server.
Thin Client Server Computing (TCSC) merupakan suatu konsep jaringan
komputer yang menekankan proses komputasi pada sisi Client yang berkinerja
seminimal mungkin. Dalam konsep TCSC, terdiri dari Server dan Client, sisi client
disebut juga dengan Thin Client karena dapat menjalankan banyak aplikasi yang
terinstal pada Server dengan spesifikasi dibawah standar (sisi client), seperti
menjalankan MS Office XP dengan prosesor 486. Pada generasi pertama jaringan
komputer, konsep Thin Client Server Computing (TCSC) juga sudah digunakan dan
lebih dikenal dengan istilah dumb terminal, yaitu client hanya digunakan untuk
memberi input dan melihat hasil dari server lewat tampilan. Salah satu kelebihan
dari konsep Thin Client Server Computing adalah kompetibilitas. Sistem yang sudah
ada, seperti Client-Server, bisa diterapkan bersamaan dalam satu jaringan dengan
Thin Client Server Computing. Karena dalam penerapannya Thin Client Server
Computing tidak merubah secara keseluruhan sistem maupun infrastruktur yang
sudah ada.
Contoh Jaringan Thin Client
Thin Client atau jaringan komputer terpusat saat ini tengah berkembang di
masyarakat. Dengan teknologi ini, pemakai dapat menggunakan komputer dengan
spesifikasi minimum dalam menjalankan aplikasi, menggunakan data, dan daya
komputer server.
Karakteristik Thin client
• titik tunggal kegagalan Server
• hardware client
• Client kesederhanaan
Ada banyak kelebihan solusi berbasis thin client jika dibandingkan dengan desktop
konvensional:
1. Investasi hardware jauh lebih murah : Dimana biasanya untuk setiap staf
baru kita perlu membelikan sebuah komputer Pentium IV dengan memory
minimal 256 MB, dengan thin client maka kita cukup membelikan komputer
bekas Pentium II dengan memory 32 MB — namun performanya tetap dapat
menyamai Pentium IV
2. Longer hardware lifecycle: selain investasi hardware lebih murah seperti
yang telah disebut diatas, juga umur hardware menjadi lebih panjang.
Dimana biasanya mungkin kita perlu meng upgrade komputer desktop setiap
3-4 tahun, dengan solusi thin client, maka komputer bisa digunakan sampai
lebih dari 5 tahun dengan performa yang tetap sangat baik.
3. Maintenance: Jauh lebih mudah, tidak mengganggu user, dan tidak
memakan waktu. Dimana biasanya jika ada komputer rusak maka kita perlu
waktu minimal satu hari (backup data user, install ulang komputer, restore
data user). Maka, dengan thin client kita cukup mengganti komputer user
dengan komputer Pentium II lainnya; dan user dapat kembali bekerja dalam
waktu hitungan menit.
4. Manajemen desktop: juga menjadi jauh lebih mudah - contoh: jika ada 100
desktop, maka kita perlu melakukan 100 kali instalasi seluruh software yang
ada. Namun dengan solusi thin client, maka kita hanya perlu instalasi satu
kali, dan 100 desktop otomatis akan mendapatkannya juga.
5. Kita juga bisa mudah “mengunci” desktop client, sehingga mereka tidak bisa
memasang software-software tanpa sepengetahuan kita — dimana ini
adalah salah satu penyebab utama masuknya virus / spyware / trojan,
dengan dampak susulan yang bisa sangat fatal bagi perusahaan.
6. Upgrade mudah & murah : untuk meningkatkan kinerja seluruh desktop,
seringkali dapat dilakukan cukup dengan upgrade memory di server dan/atau
upgrade switch. Dibandingkan dengan desktop biasa, dimana jika ada 100
desktop maka total biaya upgrade dikalikan dengan 100 buah komputer,
sangat mahal & tidak efisien.
7. Keamanan data: karena semua data tersimpan di server, maka bisa lebih
mudah kita amankan dari oknum staf (corporate espionage, internal hacker,
dst). Desktop thin client juga bisa kita “kunci” sehingga semua fasilitas akses
datanya (disket, USB, dll) tidak berfungsi (sehingga oknum staf tidak bisa
mencuri data dari komputernya dan dibawa keluar perusahaan).
Keuntungan dan Keterbatasan Thin Client Server Computing
Terdapat beberapa keuntungan dan keterbatasan dalam menerapkan
jaringan Thin Client,
Keuntungan dari jaringan Thin Client adalah:
Fleksibilitas, jaringan thin client jauh lebih fleksibel dan sederhana dalam
penyediaan dan pengembangan aplikasi yang beragam. Kemudahan
adminstrasi dan manajemen, untuk memperbaharui (upgrade) perangkat
lunak (software) dan perangkat keras (hardware) dilakukan secara terpusat
pada komputer server, sehingga pemeliharaan akan jauh lebih mudah. Biaya
dan Waktu, menggunakan jaringan thin client cenderung bertahan lama, hal
ini karena untuk memperbaharui (upgrade) perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware) cukup hanya dilakukan pada server. Upgrade
tersebut dilakukan pada server agar kemampuan server meningkat atau
berkinerja tinggi dalam memberikan pelayanan pada client.
Keterbatasan dari jaringan Thin Client adalah sebagai berikut:
Ketahanan Jaringan Thin Client memerlukan kehandalan dan kinerja tinggi
server dan infrastruktur jaringan. Pengguna (user) tidak memiliki kebebasan
dalam jaringan tersebut. Setiap kegagalan atau kemunduran jaringan akan
menghambat produktivitas dari semua pengguna (user).Menggunakan Thin
Client tidak akan berfungsi dengan baik bila digunakan dalam bidang
komputasi, seperti penggunaan aplikasi yang membutuhkan kerja prosesor
dan grafis secara intensif, seperti aplikasi sistem informasi geografi (GIS).
Vice Director at Coresystem Solution Indonesia Yuka Trio Setiawan
menerangkan keuntungan utama Thin Client adalah
1. adanya kemudahan pemeliharaan dengan administrasi tunggal yang
hanya dilakukan melalui server. Seperti instalasi atau update aplikasi,
penentuan pemakai, disk quota, sistem keamanan dan pemakai bebas
menggunakan komputer mana saja, bahkan dapat diakses langsung dari
Internet, jika server terhubung ke internet.Hal ini memberi kemudahan
penggunaan Thin Client di luar kantor, kantor cabang, kios, tempat
pelayanan tanpa memerlukan konversi aplikasi eksisting, seperti
menggunakan Java, Web, dan sebagainya.
2. dapat menggunakan komputer yang ada (DOS/ Windows 31/Windows
95) dengan atau tanpa hardisk. Tapi untuk pemakaian grafis dan video
rendering atau aplikasi yang boros prosesor dan memori, Thin Client ini
kurang tepat. Tapi kalau sekadar mengetik dengan Microsoft Office atau
internet, Thin Client sangat menghemat biaya karena pemakaian CPU
rata-rata di bawah 10%. Thin client hanya berjalan pada user interface
dan dirancang untuk efisiensi dan pemanfaatan penuh kemampuan
komputasi dari komputer server yang saat ini kekuatannya cukup besar
untuk memenuhi kebutuhan komputasi normal.
Prinsip Kerja Thin Client Server Computing.
Konsep dasar cara kerja Thin Client Server Computing (TCSC) adalah
melakukan komputasi sesuai dengan input dari sisi Thin Client dan mengirimkan
hasil output berupa gambar atau display yang akan ditampilkan dimonitor client.
Dengan demikian, pada sisi client tidak diperlukan kemampuan komputasi yang
besar mengingat aplikasi yang diperlukan semua sudah dijalankan oleh server.
Komunikasi antara Thin Client dengan Server:
Dari thin client ke server:
Berupa input keyboard dan mouse.
Dari server ke thin client:
Berupa gambar atau tampilan melalui monitor.
Untuk memungkinkan server melakukan proses sesuai input dari sisi client dan
mengirimkan hasilnya kembali, diperlukan software Terminal Server/Aplication
Server, atau sistem operasi yang sudah memiliki fasilitas tersebut. Teknologi
Pendukung Thin Client Server Computing. Citrix Metaframe adalah salah satu
teknologi pendukung Thin Client Server Computing, yang dikeluarkan oleh Citrix
System, Inc. Citrix Metaframe memerlukan sistem operasi untuk berfungsi sebagai
Terminal/Aplication Server.
FAT CLIENT
Fat Client dikenal dengan nama thick client-thin server, pada arsitektur ini client
bertugas tidak hanya sebagai penyaji interface, namun juga mengoperasikan
aplikasi. Tugas server hanya mengelola data saja sehingga beban terbesar berada di
client.
Contoh Jaringan Fat Client
Fat Client merupakan client yang melakukan sebagian besar proses operasi apapun
data itu sendiri, dan tidak selalu bergantung pada server. Lemak client yang paling
umum dalam bentuk komputer pribadi, sebagai komputer pribadi atau laptop bisa
beroperasi secara independen. Pemrograman bahasa dan / atau alat pengembangan
untuk client-client kaya biasanya meliputi Delphi, Framework. NET, Java dan Visual
Studio.
Karakteristik Fat Client
• Lebih sedikit kebutuhan server
• Offline bekerja Lebih baik kinerja multimedia
• Lebih fleksibilitas
• Menggunakan infrastruktur yang sudah adaKapasitas server yang lebih tinggi
Kesimpulan:
Penerapan arsitektur client-server harus dibuat sesuai dengan kebutuhan dari
jaringan itu sendiri agar terjadi keefisienan yang menguntungkan bagi semua
pihak.
• Fat Client
1. Fat Client memiliki database lokal; yang tipis tidak. Ini adalah benar
bahwa client tipis jarang memiliki database local. Namun, client lemak
kadang memiliki database lokal, tetapi seringkali tidak. Seorang client
lemak bisa beroperasi dengan database lokal dan men-download data ke
host dalam batch, tapi bisa dengan mudah langsung terhubung ke basis
data jauh dan update secara real-time. Seorang client tipis, menurut
definisi, adalah terbatas pada jumlah pengolahan yang dapat dilakukan
pada komputer client, client tidak memiliki keterbatasan lemak tersebut.
2. Fat client lebih maksimal jika dalam jaringan tersebut terdapat banyak
client (jaringan besar) dan lalu lintas data (biasanya) selalu padat. Server
tidak akan terlalu terbebani oleh request yang banyak dari client karena
sesungguhnya server hanya mengelola data yang diminta oleh client.
Bayangkan jika Thin client digunakan dalam jaringan yang besar maka
akan terjadi kemacetan dan delay yang sangat lama, dan berujung pada
penurunan QoS.
• Thin Client
1. Thin Client lebih mudah digunakan.Sejak client tipis melakukan proses
kurang di workstation pengguna,biasanya mereka kurang interaktif dan
karenanya memiliki banyak antarmuka pengguna kurang efisien dan
lebih sulit untuk di gunakan daripada suatu client lemak di rancang
dengan baik.
2. Thin client lebih maksimal dan sesuai digunakan jika dalam jaringan
tersebut jumlah clientnya sedikit atau skala jaringan yang kecil. Client
akan merasakan akses yang cepat karena semua prosedur dan eksekusi
dilakukan oleh server. Server juga tidak terlalu terbebani karena jumlah
client yang dilayani masih bisa dijangkau. Tidak disarankan
menggunakan arsitektur ini jika masih ada rencana pengembangan
jaringan. Jika dalam jaringan yang kecil kita menerapkan Fat client maka
tidak akan efisien dalam arti berlebihan atau membuang-buang biaya.
Performansi yang seharusnya ringan dan cepat malah dibuat berat pada
client, dan server memiliki beban paling ringan dari semuanya.
SUMBER REFERENSI :
1. namasayawitty.blogspot.com/2010/04/thin-client-vs-fat-client.html
2. http://amelinda90.wordpress.com/2010/04/06/mana-yang-lebih-
menguntungkan-dan-efisien-thin-client-atau-fat-client/
3. http://henykusnaeni.blogspot.com/2010/03/thin-client.html
4. http://adrianto68.blogspot.com/2013/06/jaringan-komputer-thin-client.html
5. http://www.metrotvnews.com/tekno/read/2013/05/08/71/152003/Keuntun
gan-Menggunakan-Thin-Client-