BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pemikiran
Delphi adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam
sistem operasi (SO) Windows, bahasa Delphi merupakan bahasa
pemrograman berbasis visual yang merupakan pengembangan dari bahasa
pemrograman Pascal. Sejak saat itu, mulai dirilis beberapa versi Pascal
diantaranya Turbo Pascal yang dirilis Borland Internasional pada tahun
1983. Turbo Pascal versi pertama hanya dapat dijalankan pada system
operasi DOS.
Bahasa pemrograman Delphi yang merupakan variant dari bahasa
Pascal, yang oleh Delphi disebut sebagai Object Pascal atau yang lebih
dikenal dengan Delphi Object Pascal karena variant ini
mengimplementasikan Object Oriented Programming (OOP).
Sejak komputer pertama diketemukan hingga sekarang telah terjadi
evolusi bahasa pemrograman. Penggerak evolusinya adalah keinginan
untuk mendapatkan sebanyak mungkin dengan usaha dan sumber daya
yang sesedikit mungkin. Pada awalnya, pemrograman dilakukan dengan
memasukkan urutan perintah bahasa, yang kemudian berubah dengan
munculnya bahasa tingkat rendah. Pada tahap ini, antara data dan perintah
tidak dipisahkan secara tegas. Selanjutnya program dipecah-pecah menjadi
subprogram, serta dapat dipisah dari program.
Akhirnya program dipecah menjadi objek, dimana dalam objek
terdapat subprogram dan data, yang memiliki keterkaitan. Konsep inilah
yang akhirnya berkembang dan disebut dengan konsep Object Oriented
Programming (OOP).
Latar belakang munculnya Delphi adalah mengembangkan bahasa
Pascal yang bersifat visual. Hal ini dikarenakan pemograman Windows
dengan Turbo Pascal dirasa cukup sulit. Hasil dari pengembangan tersebut
adalah dirilisnya Delphi pada tahun 1995.
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 1
Dalam Delphi penulisannya masih sama dengan Free Pascal yaitu
dengan menggunakan Bahasa Pascal. Fungsi dalam Pascal adalah sebagai
berikut :
1. Program: Penjelasan tentang program, yang berisi uraian singkat
mengenai apa yang dilakukan oleh program.
2. Uses : Semua nama tetapan dan harga tetapannya didefinisikan
disini.
3. Var : Semua nama peubah global didefinisikan disini.
Deklarasi prosedur dan fungsi ditulis disini.
4. Begin : Semua instruksi program dituliskan disini.
Adapun Input dan Tipe Data dalam Pascal antara lain :
a) Integer : Untuk data yang merupakan angka bulat.
b) Real : Untuk data yang merupakan angka pecahan.
c) Char : Untuk data yang berupa karakter.
d) Boolean : Untuk data yang berupa benar atau salah.
e) String : Untuk data yang berupa kata atau kalimat.
f) Array : Untuk menyimpan sekumpulan data sejenis.
Adapun tanda baca yang digunakan dalam Delphi antara lain :
a) Tanda baca titik koma ( ; ) digunakan untuk mengakhiri setiap
baris.
b) Tanda baca titik dua ( : ) digunakan untuk mendeklarasikan
variabel.
c) Tanda baca titik ( . ) digunakan untuk mengakhiri program.
d) Tanda titik dua sama dengan ( := ) digunakan untuk memasukkan
tipe-tipe data.
Delphi mempunyai cakupan kemampuan pemrograman yang luas,
baik itu untuk mengolah teks, angka, database, merancang aplikasi
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 2
berbasis grafis, membuat program berbasis jaringan (client/server) ataupun
merancang program aplikasi web.
1.2 Percabangan pada Delphi
Percabangan adalah mengontrol program sehingga perintah yang
dijalankan mengikuti alur tertentu berdasarkan suatu kondisi tertentu.
Yang termasuk dalam pencabangan adalah perintah if – then – else, dan
perintah case.
1.2.1 Percabangan if
1. if - then
Merupakan sebuah kondisi yang menghasilkan nilai True jika benar dan False jika salah. Biasanya perintah if - then ini untuk program tunggal.
Format : if (Kondisi) then (Perintah)
Contoh :
Gambar 1.2.1.1 Contoh format if-then
2. if - then – else
Merupakan perintah yang akan dijalankan pada then jika kondisi pada if terpenuhi, sedangkan pada Else akan dilakukan jika kondisi tidak terpenuhi. Biasanya perintah ini untuk kondisi ganda.
Format : If (Kondisi) then (Perintah) Else (Perintah)
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 3
Var a : integer ;
begin
a := strtoint(edit1.Text) ;
if a = 100 then
edit2.text := 'Sangat Baik
Contoh :
Gambar 1.2.1.2 Contoh format if-then-else
Atau bisa juga;Format : If (Kondisi) then
Begin (Proses 1) (Proses 2) End Else End;
Contoh :
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 4
var a : integer ; begin a := strtoint(edit1.Text) ; if a = 100 then edit2.text := 'Sangat Baik' else
if a > 70 then edit2.text := 'Baik' else
var a : integer ; begin a := strtoint(edit1.Text) ; if a = 100 then begin edit2.text := 'Sangat Baik' ; edit3.text := 'Selamat' ; end else
if a > 70 then
begin edit2.text := 'Baik' ; edit3.Text := 'Good' ; end else
if a > 60 then begin edit2.Text := 'Cukup' ; edit3.Text := 'Enough' ; end else
begin edit2.text := 'Kurang' ; edit3.Text := 'Not Good' ;
end;
Gambar 1.2.1.3 Contoh format if-then-else
3. if - then - else Bersarang
Apabila ada perintah if dalam perintah if yang lain. Kondisi ini dibutuhkan pada saat kriteria yang akan dimasukkan lebih dari satu.
Format : if (Kondisi 1) then if (Kondisi 2) then (Proses 1) else
(Proses 2);
Contoh :
Gambar 1.2.1.4 Contoh format if-then-else bersarang
1.2.2 Percabangan Case Of
Setelah perintah if, percabangan pada Delphi juga dapat menggunakan Case Of. Kalau if-then-else adalah pencabangan yang memiliki dua alternatif, Case adalah pencabangan yang memiliki lebih dari dua alternatif. Case of memiliki format penulisan seperti ini :
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 5
var a : integer ;
begin
a := strtoint(edit1.Text) ;
if a >= 60 then
begin
if a < 80 then
edit2.text := 'Sangat Baik' ;
end
else
edit2.text := 'Kurang' ;
end;
end.
case <Expression> of <caseList> : <statement 1>; -------------------------------- <caseList> : <statement n>; end;
Sedangkan jika menggunakan format else, seperti ini formatnya
case <Expression> of <caseList> : <statement 1>; -------------------------------- <caseList> : <statement n>; else <statements>; end; Penjelasan singkatnya :
1. Expression merupakan ekspresi atau yang terpilih dengan berupa angka bertipe ordinal dan tidak boleh bertipe string
2. caseList sendiri merupakan daftar pilihan3. statements adalah proses yang akan dijalankan apabila kondisi dari
program itu memenuhi
Adapun keunggulan program Delphi antara lain :
a) Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada
Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program tanpa
dijalankan terpisah.
b) Mudah digunakan, source kode Delphi yang merupakan turunan dari
Pascal sehingga tidak diperlukan suatu penyesuaian lagi.
c) Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemrograman Delphi dapat
digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan
aplikasi.
BAB II
DESKRIPSI KERJA
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 6
2.1. Langkah-Langkah Rencana Pemrograman
1. Analisis Masalah
a. Pengumpulan data/ informasi
b. Menentukan cara penyelesaian
c. Seleksi data
d. Output data ( Keluaran yang diinginkan )
2. Membuat Kerangka Konsep
3. Pelaksanaan Program
a. Penginputan syntak
b. Pemeriksaan kesalahan ( debugging )
c. Pelaksanaan ( Run )
4. Menggunakan hasil
5. Dokumentasi Program ( Membuat laporan )
2.2 Langkah Kerja Pengoperasian pada Delphi 7
1. Setelah program Delphi terinstal, maka klik Desktop pada menu Start
kemudian pilih Delphi 7 pada menu Taskbar. Sehingga akan tampak seperti
gambar 1.1 berikut :
Gambar 2.2.1 Membuka Aplikasi Delphi 7
2. Maka akan muncul kontak dialog program Delphi 7 seperti gambar 1.2 berikut :
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 7
Gambar 2.2.2 Kontak dialog program Delphi 7
3. Langkah awal untuk memulai Console Delphi yaitu klik file pilih new lalu klik
other.
Dalam other ada bermacam-macam items, lalu pilih Console Aplication klik OK.
Maka akan muncul gambar 1.3 berkut :
Gambar 2.2.3 Memulai kerja lembar baru
4. Maka akan muncul gambar 1.4 berikut :
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 8
Gambar 2.2.4 Lembar kerja baru
Studi Kasus
Adapun kasus yang harus diselesaikan dalam pembuatan data Delphi kali
ini adalah kasus untuk menyelesaikan perhitungan rumus
(Fisika/Matematika/Kimia) menggunakan aplikasi Delphi 7 yaitu Menghitung
akar-akar dari persamaan kuadrat dengan memakai rumus ABC.
Praktikan harus mencari cara agar input yang dimasukkan tepat atau benar
di form designer. Ketika praktikan telah memasukkan semua input secara tepat
maka praktikan selanjutnya memasukkan outputnya dengan benar pula. Setelah
semuanya selesai praktikan harus menguji apakah hal yang diteliti tersebut benar
atau salah dengan mengklik Run atau (F9). Jika benar maka perhitungan yang
dihasilkan akan benar pula.
2.3 Deskripsi Pertama
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 9
Menghitung akar-akar dari persamaan kuadrat dengan memakai rumus
ABC.
a) Setelah lembar kerja sudah siap, praktikan menuliskan nama program,
uses dan variabel yang digunakan
Gambar 2.3.1 Proses Input nama program,uses,dan variabel
b) Praktikan diminta memasukkan syntak untuk di proses. syntak yang digunakan dalam mulai dari input, output, dan percabangan. Berikut adalah tampilannya :
Gambar 2.3.2 Pengolahan rumus ABC menggunakan pencabangan if
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 10
c) Setelah meng-input-kan syntax langkah selanjutnya adalah penginputan
data dengan mengklik F9 pada keyboard atau klik Run pada Toolbar.
Gambar 2.4.3 Toolbar Run
d) Setelah menekan F9 atau mengklik Run maka akan terlihat tampilan
seperti berikut :
Gambar 2.3.4 Setelah menekan F9 atau mengklik Run
e) Lalu masukkan data sesuai dengan kebutuhan, setelah data dimasukkan
maka akan mendapatkan hasil seperti gambar berikut :
Gambar 2.3.5 Hasil pengolahan dengan rumus ABC
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 11
2A
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Menghitung akar-akar dari persamaan kuadrat dengan memakai
rumus ABC.
Dari program yang telah dibuat dalam
aplikasi Delphi tersebut, dapat disusun diagram alir
sebagai berikut :
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 12
2A
MULAI
Input A,B,C
D=B2-4AC
D<0
X 1 , X 2=−B ±√D2 A
X1,X2 Bilangan Imajiner
D=0
D>0
SELESAI
X 1=X 2=−B
Dari hasil pemaparan cara kerja diatas, berikut adalah bahasa program
yang digunakan dalam Delphi untuk membentuk aplikasi program percabangan
pada permasalahan diatas :
program Project4;
{$APPTYPE CONSOLE}
uses
SysUtils;
var A,B,C : Integer ;
DSK,X1,X2,X : Real ;
begin
write ('MASUKKAN (A)') ;
write ('MASUKKAN (B)') ;
write ('MASUKKAN (C)') ;
readln (A,B,C);
DSK:= (B*B) - (4*A*C);
if DSK > 0 then
begin
X1:= (-B+sqrt(DSK))/(2*A);
X2:= (-B-sqrt(DSK))/(2*A);
writeln ('X1=',X1:9:4);
writeln ('X2=',X2:9:4);
end
else
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 13
if DSK = 0 then
begin
X:= -B/(2*A);
writeln ('X=',X:9:4);
end
else
writeln('AKARNYA IMAJINER');
writeln('THANKS');
readln ;
{ TODO -oUser -cConsole Main : Insert code here }
end.
Dalam menghitung akar-akar dari persamaan kuadrat dengan
memakai rumus abc dalam program Delphi, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menuliskan
variabel (Var) A, B, C, dengan tipe data integer dan DSK, X2, X1, X
dengan tipe data real. Var merupakan tanda pengenal dalam Delphi yang
mempunyai nilai dimana nilai tersebut akan terus berubah selama proses
berjalan. Sebelum tipe data integer dan real ditulis, terlebih dahulu di beri
tanda baca titik dua ( : ). Kemudian setelah menuliskan tipe data tersebut
akhiri dengan tanda titik koma ( ; ).
Dibagian begin, diawali dengan write (‘yang akan dituliskan’) dan
diakhiri tanda ( ; ). Lanjutkan dengan menuliskan readln (A,B,C);. Setelah
itu, tuliskan rumus diskriminan seperti “ DSK:= (B*B) - (4*A*C);”. Dan
mulailah masuk ke pencabangan. Dalam kasus ini, praktikan
menggunakan pencabangan if yaitu if-then-else bersarang karena kriteria
yang akan dimasukkan lebih dari satu.
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 14
Setelah menuliskan rumus diskriminan, pada baris selanjutnya
praktikan menuliskan if (Kondisi1) then. Tuliskan ‘begin’ untuk memulai
proses pencabangan 1. Pada baris selanjutnya, praktikan menuliskan
proses 1 yaitu menginput rumus X1. Menuliskan rumus X1 dengan tanda
baca titik dua sama dengan ( := ) kemudian tulis rumus X1 seperti “(-
B+sqrt(DSK))/(2*A);”. Lalu praktikan menuliskan proses 2 yaitu
menginput rumus X2. Menuliskan rumus X2 sama hal nya dengan
menuliskan rumus X1 hanya tanda negatif yang berbeda seperti “(-B-
sqrt(DSK))/(2*A);).
Selanjutnya praktikan menuliskan writeln(‘yang akan
dituliskan’,variabel: banyak spasi: banyak koma) lalu beri tanda titik
koma ( ;). Dan tuliskan end pada baris selanjutnya. Berikutnya tuliskan
kata esle. Praktikan menuliskan if (Kondisi2) then. Tuliskan ‘begin’ untuk
memulai proses pencabangan 2. Pada baris selanjutnya, praktikan
menginput rumus X. Menuliskam rumus X dengan tanda baca titik dua
sama dengan (:=) kemudian tulis rumus X seperti “(-B/(2*A);”. Tuliskan
writeln(‘yang akan dituliskan’,variabel: banyak spasi: banyak koma) lalu
beri tanda titik koma ( ;). Tuliskan end, kemudian tuliskan else.
Praktikan menuliskan kembali writeln(‘yang akan dituliskan’),
lanjutkan dengan menuliskan “readln;”. Dan selanjutnya praktikan wajib
menuliskan end yang merupakan batas akhir dari program. Setelah semua
selesai, klik pada tombol F9 atau Run. Jika muncul lembar kerja hitam
pada layar dimana praktikan diminta untuk memasukkan nilai A,B dan C
maka artinya perhitungan yang praktikan lakukan benar. Namun jika
setelah menekan tombol F9 dan ternyata terdapat blok merah pada baris
tertentu, itu artinya ada kesalahan dalam meng-input data. Setelah
mengisikan dengan data yang ingin dicari, maka akan muncul hasil yang
diinginkan. Dalam kasus ini, praktikkan memasukkan nilai A=3, B=5,C=1
maka hasil yang keluar yaitu X1= -0,2324 dan X2=-1.4343.Bila telah
menginput semua nilai A,B dan C ternyata hasil yang keluar seperti “Akar
Imajiner” itu artinya D < 0.
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pengoperasian dengan menggunakan program Delphi yang
dilakukan oleh praktikan, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Berhitung dengan menggunakan program Delphi, praktikan dapat
menyelesaikan rumus dengan lebih cepat dan efisien.
2) Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi
praktikan dapat dengan lebih efektif menyelesaikan berbagai
rumus dengan berbagai program, salah satunya menggunakan
program Delphi dengan menuliskan cara yang benar.
3) Praktikan bisa mengetahui urutan langkah penyusunan algoritma,
yang pada intiya dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Tahap Input
b. Tahap Proses
c. Tahap Output
Modul 1 Berhitung Dengan Delphi | 16