7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya kemajuan di era globalisasi, tuntutan dalam pengadaansumber daya manusia yang berkualitas dan berkemanusiaan semakin meningkat. Dunia
usaha tidak lagi hanya bergantung dari kuantitas produksinya, namun juga memerlukan
kualitas yang terbaik untuk bersaing secara sehat. Untuk mendukung itu semua
diperlukan tenaga kerja dan lingkungan kerja yang sehat, selamat dan nyaman dan
menjamin peningkatan produktivitas kerja. Berbagai peraturan dan keputusan pemerintah
nasional dan internasional telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dunia akan
sumber daya manusia yang berkualitas.IL !International Labour rgani"ation# memaparkan bah$a, setiap tahun di
seluruh dunia, % juta orang meninggal karena masalah akibat kerja. Dari jumlah ini,
&'(.))) mengalami kecelakaan *atal. Di samping itu, setiap tahun ada %+) juta pekerja
yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan 1) juta orang yang terkena penyakit akibat
kerja. Biaya yang harus dikeluarkan untuk bahaya-bahaya akibat kerja ini amat besar.
IL memperkirakan kerugian yang dialami sebagai akibat kecelakaan kecelakaan dan
penyakit penyakit akibat kerja setiap tahun leih dari USS 1,%' triliun atau sama dengan
(/ dari 0roduk Domestik Bruto !D0#.Indonesia sendiri telah begitu lama memiliki undang-undang yang melindungi
tenaga kerja, namun perkembangan maupun penerapannya dapat dikatakan sedikit
terhambat dan masih membutuhkan banyak dukungan. IL pun juga mempunyai
pendapat yang sama bah$a apapun keadaan yang menimpa suatu negara, keselamatan
dan kesehatan pekerja adalah hak asasi manusia yang mendasar, yang bagaimanapun
juga tetap harus dilindungi, baik se$aktu negara tengah mengalami pertumbuhan
ekonomi maupun ketika tengah dilanda resesi.0ada hari 2amis, + 3ovember %)1& telah dilakukan kunjungan ke salah satu
industri kosmetik 4artha 5ilaar yang bagian produksinya dikelola oleh 0.5. 4artina
Berto, 5bk. di daerah ka$asan industri 0ulo adung, 6akarta. Dalam kunjungan tersebut
ditemukan beberapa masalah dalam proses kerja, dan dari data tersebut akan dilakukan
analisis masalah yang selanjutnya diupayakan alternati* pemecahan masalah.
1.%. 5ujuan%. 5ujuan Umum
1
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
2/20
4engidenti*ikasi *aktor keselamatan dan kecelaakan kerja di 05 4artina Berto, 5bk.,
0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.
&. 5ujuan 2hususa. 4engidenti*ikasi adanya jalur evakuasi di 05 4artina Berto, 5bk. 2a$asan
Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.b. 4engidenti*ikasi adanya keamanan instalasi listrik di 4engidenti*ikasi angka
kecelakaan kerja di 05 4artina Berto, 5bk. 2a$asan Industri 0ulo adung,
6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.c. 4engidenti*ikasi struktur dan konstruksi bangunan di 05 4artina Berto, 5bk.
2a$asan Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.d. 4engidenti*ikasi penggunaan 7lat 0elindung Diri di 05 4artina Berto, 5bk.
2a$asan Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&
e. 4engidenti*ikasi adanya hydrant serta penangkal petir di 05 4artina Berto, 5bk.2a$asan Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.
1.&. 4an*aat
1. Bagi 0eserta 0elatihan4emahami pelaksanaan walk through survey dengan melakukan identi*ikasi
bahaya potensial serta upaya pencegahan gangguan pada keselamatan dan kesehatan
kerja dan mengetahui masalah yang berhubungan dengan *aktor yang tidak sesuai di
lingkungan kerja dan akibat yang ditimbulkannya.
%. Bagi 0erusahaan
4emperoleh in*ormasi tentang bahaya potensial keselamatan dan kesehatan kerja
yang ditemukan di lingkungan kerja, sehingga dapat diman*aatkan oleh perusahaan
untuk meningkatkan e*ektivitas program pencegahan bahaya potensial keselamatan
dan kesehatan kerja.
&. Bagi 2arya$an5eridenti*ikasinya bahaya potensial keselamatan dan kesehatan kerja di
lingkungan kerja karya$an 05 4artina Berto, 5bk. dan terhindarnya karya$an dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
%.1. De*inisi2eselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesa$at,
alat kerja, bahan dan proses pengelolaan, landasan tempat kerja dan lingkungannya
2
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
3/20
serta cara cara melakukan pekerjaan !Sumakmur, 1881#. 2eselamatan kerja diatur
dalam UU 3o 1 tahun 18+).
%.%. 5ujuan 2eselamatan 2erja2eselamatan kerja adalah salah satu aspek yang amat penting dalam perlindungan
tenaga kerja dan merupakan tanggung ja$ab bersama setiap orang dalam perusahaan.
7dapun tujuan dari keselamatan kerja adalah sebagai berikut 91. 4elindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas nasional.%. 4enjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja&. Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara aman dan e*isien
%.&. :aktor 0enyebab 2ecelakaanSebuah kecelakaan kerja terjadi karena ada penyebabnya. Sebab terjadinya
kecelakaan kerja dapat diterangkan melalui beberapa teori. 5eori yang pertama adalah
teoripure chance atau teori peluang murni. 5eori ini menyatakan bah$a terjadinya
kecelakaan kerja disebabkan oleh murni peluang semata. 5eori ini sudah tidak
digunakan lagi saat ini dalam menjelaskan bagaimana kecelakaan kerja dapat
berlangsung.
5eori yang saat ini lebih banyak digunakan untuk menjelaskan penyebab
terjadinya kecelakaan kerja adalah teori kombinasi antara dua *aktor yaitu unsafe act
dan unsafe condition. Unsafe act atau perilaku tidak aman adalah pelanggaran
prosedur kerja yang dilakukan dengan sadar. ;ontoh unsafe actadalah bekerja sambil
makan atau bekerja sambil menelepon, atau membaca, bekerja tanpa memilki surat
ijin, bekerja tanpa melakukan evaluasi keamanan alat alat bekerja tanpa
menggunakan 7lat 0elindung Diri.Unsafe condition adalah *aktor lingkungan yang tidak aman. Sebagai contoh
adalah *aktor *isik, hujan deras dan banjir bandang, gempa bumi dan tsunami, angin
badai< *aktor kimia seperti semburan gas beracun, air tanah yang mengandung kapur,dan tambang yang mengandung debu< *aktor biologi seperti penyakit yang terdapat
pada he$an dapat menular ke manusia, nyamuk, lalat dan larva cacing tambang.
Selain itu juga terdapat *aktor psikososial, ergonomi dan *inansial.
7da dua golongan penyebab kecelakaan kerja. olongan pertama adalah *aktor
mekanis dan lingkungan, yang meliputi segala sesuatu selain *aktor manusia.
olongan kedua adalah *aktor manusia itu sendiri yang merupakan penyebab
kecelakaan. Untuk menentukan sebab dari suatu kecelakaan dilakukan analisiskecelakaan. ;ontoh analisis kecelakaan kerja adalah sebagai berikut. Seorang pekerja
3
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
4/20
mengalami kecelakaan kerja dikarenakan oleh kejatuhan benda tepat mengenai
kepalanya. Sesungguhnya pekerja tidak perlu mengalami kecelakaan itu, seandainya
ia mengikuti pedoman kerja yang selalu diingatkan oleh supervisor kepada segenap
pekerja agar tidak berjalan di ba$ah katrol pengangkat barang. 6adi dalam hal ini
penyebab kecelakaan adalah *aktor manusia.:aktor mekanis dan lingkungan dapat pula dikelompokkan menurut keperluan
dengan suatu maksud tertentu. 4isalnya di perusahaan penyebab kecelakaan dapat
disusun menurut kelompok pengolahan bahan, mesin penggerak dan pengangkat,
terjatuh di lantai dan tertimpa benda jatuh, pemakaian alat atau perkakas yang
dipegang dengan tangan!manual#, menginjak atau terbentur barang, luka bakar oleh
benda pijar, dan transportasi. 2ira-kira sepertiga dari kecelakaan yang menyebabkan
kematian dikarenakan terjatuh, baik dari tempat yang tinggi, maupun di tempat datar.
5eori lain yang juga sering digunakan adalah teori Loss ;ontrol 4odel !Bird and
erman, 18='# atau teori domino. 0enyebab terjadinya kecelakaan berdasarkan
$aktunya dapat dibagi menjadi tiga yaitu pre contact control !sebelum#, contact
control !saat terjadi#, dan post contact control !setelah terjadi#. 0re contact control
terjadi akibat adanya tiga *aktor, yaitu lemah kontrol, sebab dasar, dan sebab
langsung. ;ontact control dipengaruhi oleh subsitusi dan minimisasi energi, barikade
dan perbaikan objek. 0ost contact control ditandai dengan melakukan rencana
penanggulangan bahaya darurat.5eori yang terbaru menyatakan bah$a penyebab kecelakaan kerja hanya ada satu
yaitu *aktor manajemen. 4anajemen terdiri atas tiga level yaitu senior, menengah dan
dasar !*loor#. 4anajemen senior berperan menentukn kebijakan dan peraturan
mengenai keselamatan kerja. 4anajemen menengah berperan dalam mengevaluasi
dan memperbaiki pelaksanaan keselamatan kerja. Level dasar tentunya berperan
dalam melaksanakan keselamatan kerja. 5erjadinya kecelakaan kerja dapatdisebabkan oleh kurangnya komitmen dari manajemen senior, lemahnya evaluasi dari
manajemen menengah atau keselamatan kerja yang tidak dilaksanakan oleh level
dasar0ersentase penyebab kecelakaan kerja yaitu &/ dikarenakan sebab yang tidak
bisa dihindarkan !seperti bencana alam# , selain itu %(/ dikarenakan lingkungan atau
peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan +&/ dikarenakan perilaku yang tidak
aman. ;ara e*ekti* untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan
menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.
4
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
5/20
Berikut merupakan gambaran potensi berbagai kecelakaan kerja di berbagai bidang
usaha 9
%.(. >uang Lingkup>uang Lingkup keselamatan kerja diatur dalam UU 3o 1 tahun 18+) tentang
keselamatan kerja yang mencakup 91. 2ebakaran
5
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
6/20
0encegahan mengenai kebakaran diatur dalam peraturan 0ermenakertrans >I 3o.
0er. )(?4@3?18=) tentang syarat syarat pemasangan dan pemeliharaan 7lat
0emadam 7pi >ingan< 0ermenaker >I 3o. 0er. )%?4@3?18=& tentang Instalasi
7larm 2ebakaran 7utomatik< 2epmenaker >I 3o. 2ep.1=?4@3?1888 tentang
Unit 0enanggulangan 2ebakaran di 5empat 2erja, Instruksi 4enaker 3o.
Ins.11?4?BA?188+ tentang 0enga$asan 2husus 2& 0enanggulangan 2ebakaran.
0enggunaan tanda $arna khusus yaitu dengan pe$arnaan kontras atau kode
khususuntuk objek penting seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran
!ydrant# maupun alat pemadam api sederhana !*ire eCtinguisher# juga penting
untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan. 0eta petunjuk untuk setiap ruang
atau unit kerja atau tempat yang strategis misalnya dekat li*t lampu darurat
menuju eCit door sangat membantu untuk menunjukkan arah jalur evakuasi.
6
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
7/20
7
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
8/20
%. Instalasi ListrikInstalasi listrik yang baik adalah dimana dalam bangunan bangunan gedung
yang ada, berpusat pada suatu sumber listrik yang sama. 7kan tetapi pada setiap
bagian atau sektor !misalnya sektor produksi, sektor pengepakan# ada sentral
listrik pegendali sendiri. 2abel yang digunakan haruslah kabel khusus yang kuat
dan kedap air, serta tentunya mampu mentoleransi besar arus yang melaluinya
sehingga resiko untuk terjadinya hubungan pendek akibat kerusakan kabel dapat
diminimalisasi dari tenaga kerja yang lengah terhadap resiko dan S0.
&. 7ngka 2ecelakaan 2erja
8
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
9/20
2ecelakaan kerja adalah situasi tidak terduga yang menimbulkan kerusakan
materi, kegagalan proses produksi, luka ahkan kematian. 0roses terjadinya
kecelakaan terdiri dari ' tahap, yaitu 9a. Lingkungan sosial
b. 2esalahan manusiac. 0ekerjaan yang kurang aman !termasuk *aktor bahaya di lingkungan kerja#d. 2ecelakaane. 2erusakan dan 5erluka
(. Struktur 2onstruksi edung atau bangunanSebuah pabrik atau perusahaan hendaknya memiliki kualitas yang layak seperti
kriteria yang tercantum di ba$ah ini 9a. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya
gangguan kesehatan dan kecelakaaan.b. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan yang rata, tidak
licin dan bersihc. Setiap karya$an mendapatkan ruang udara minimal kubik per karya$and. Dinding bersih dan ber$arna terang. 0ermukaan dinding yang selalu terkena
percikan air terbuat dari bahan yang kedap air.e. Langit - langit kuat, bersih, ber$arna terang, ketinggian minimal %,' meter
dari lantai.*. 7tap kuat dan tidak bocorg. Luas jendela, kisi- kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya
minimal 1?kali luas lantai'. 7lat 0elindung Diri
1# 0engertian7dalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya?kecelakaan kerja. 70D dipakai sebagai upaya terkahir dalam usaha
melindungi tenaga kerja apabila uasaha rekayasa !engineering# dan
pengendalian administrasi tidak dapat dilakukan dengan baik. 3amun
pemakain 70D bukanlah pengganti kedua usaha tersebut, namun diandalkan
sebagai usaha terakhir.
%# 2riteria 70D0roses penggunaan 70D harus memenuhi kriteria 9 a"ard telah
diidenti*ikasi, 70D yang diapkai sesuai dengan ha"ard yang dituju, adanya
bukti bah$a 70D dipatuhi penggunaannya. Dasar ukum
Undang undang 3o 1 tahun 18+). 0asal & ayat !1# butir * dengan peraturan
perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk meberikan 70D. 0asal 8 ayat !1#
butir c 9 pengurus di$ajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada setiap
9
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
10/20
tenaga kerja baru mengenai 70D. 0asal 1% dengan peraturan perundangan
diatur ke$ajiban dan atau hak tenaga kerja untuk menggunakan 70D. 0asal
1( butir c 9 pengurus $ajib menyediakan 70D secara cuma cuma.0ermenakertrans 3o 0er )1?4@3?18=1 pasal ( ayat ! menyebutkan
ke$ajiban pengurus menyediakan 7lat 0elindung Diri dan $ajib bagi tenaga
kerja untuk menggunakannya dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja.
0ermenakertrans 3o. 0er. )&?4@3?18=% 0asal % butir 1 menyebutkan
memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gi"i serta penyelenggaraan
makanan di tempat kerja. 0ermenakertrans 3o 0er. )&?4@3?18=% pasal % ayat
% menyebutkan tenaga kerja yang mengelola pestisida harus memakai alat
alat pelindung diriyang berupa pakaian kerja, sepatu lars tinggi, sarungtangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernapasan.
(# 6enis jenis 70D dan penggunaannyaa. 70D 2epala
- 7lat pelindung kepala, topi pelindung ? pengaman !sa*ety helmet#
untuk melindungi kepala dari benda keras, pukulan, dan benturan,
terjatuh dan terkena arus listrik.- 5utup kepala untuk melindungi kepala dari kebakaran, korosi*, uap-
uap, panas?dingin- ats? cap untuk melindungi kepala dari kotoran, debu atau tangkapan
mesin berputar.b. 70D muka dan mata
:ungsinya adalah untuk melindungi muka dan mata dari lemparan benda-
benda kecil, benda-benda panas, pengaruh cahaya, pengaruh radiasi
tertentu. Bahannya terbuat dari gelas?kaca biasa?plastik. ang terbaik
adalah jenis gelas yang ditempa tidak menimbulkan bagian bagian yang
tajam. Bila dipasang *rame maka tidak mudah lepas. 7dapun yang teruat
dari plastik ada beberapa jenis tergantung bahan dasarnya seperti 9
selulosa asetat, akrilik, poli karbonat.c. 70D 5elinga
- Sumbat telinga !ear plug# 9 dapat mengurangi intensitas suara 1) -1'
dB- 5utup telinga !ear mu**# 9 dapat mengurangi intensitas suara %)-&) dB- @ar 0rotector
Sumbat telinga yang baik akan menahan *rekuensi tertentu saja,
sedangkan *rekuensi untuk bicara biasanya tidak terganggu.
2elemahannya adalah tidak tepat ukurannnya dengan lobang telinga
10
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
11/20
pemakai, kadang kadang lobang telinga kanan tak sama dengan
telinga kiri. Bahan sumbat telinga karet, plastik keras, plastik lunak
lilin maupun kapas. ang disenangi adalah jenis karet dan plastik
lunak karena bisa menyesuaikan bentuk dengan lobang telinga. Daya
atenuasi !daya lindung# mencapai %'-&) dB. 7danya kebocoran dari
penggunaan 70D ini dapat mengurangi atenuasi hingga 1' dB.
Sementara yang dari lilin, bias lilin murni dilapisi kertas kapas.
2elemahannya 9 kurang nyaman , lekas kotor. Sementara jika terbuat
dari kapas maka daya atenuasinya paling kecil antara %-1% dB.d. 70D 2aki, 0akaian 0elindung Sa*ety Belt
Sa*ety Belt berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,
biasanya digunakan pada pekerja konstruksi serta tempat tertutup danboiler. arus dapat menahan beban sebesar =) kg. 6enis penggantung
uni*ilar penggantng berbentuk U gabungan penggantung uni*ilar dan
bentuk U. Selain itu terdapat penunjang dada !chest harness#, penunjang
dada kombinasi dengan punggung !chest and $aist harsness#, penunjang
seluruh tubuh !*ull body harsness#.e. 70D 0ernapasan
:ungsi 7lat 0erlindungan 0ernapasan 9- 4emberikan perlindungan terhadap sumber sumer bahaya seperti 9
kekurangan oksigen, pencemaran oleh partikel tertentu !debu, kabut,
asap, dan uap logam#.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
0.5. 4artina Berto, 5bk. yang berdiri pada tahun 18=1 silam ini termasuk salah satu
perusahaan kosmetik di Indonesia yang termasuk dalam 4artha 5ilaar roup dipelopori
oleh D>. !.;.# 4artha 5ilaar pada tahun 18+) dengan membuka sebuah salon kecantikan4artha di kediaman orangtuanya. 0abrik di 0ulo adung ini terutama memproduksi tata
rias $ajah. 0abrik ini memiliki tenaga kerja kurang lebih 1))) orang. Dalam sehari
terdapat % shi*t pada pabrik ini, shi*t pertama dimulai pada pukul )+9)) sampai dengan
1'9)), dan shi*t berikutnya dimulai dari 1'9)) sampai dengan %%9)).0roduksi di 0.5.4artina Berto, 5bk. terbagi ke dalam empat kategori yaitu
kosmetika cair, kosmetika kering, kosmetika semi padat, dan obat tradisional. 2osmetika
cair termasuk di dalamnya cairan pembersih muka, pelembab, toner, alas bedak, body
splash cologne, hair spray, dan produk cair lainnya. 2osmetika kering termasuk di
11
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
12/20
dalamnya eye shadow, blush on, loose powder dan compact powderdan produk kering
lainnya. 2osmetika semi padat termasuk didalamnya lipstik, creamy foundation, dan lain-
lain. bat tradisional termasuk di dalamnya masker, mangir, lulur, dan teh herbal.4asing-masing kategori produk ini akan memiliki proses atau alur produksi yang
berbeda-beda. 3amun secara umum alur produksi 0.5.4artina Berto, 5bk. ini dimulai
dengan quality controlbahan-bahan yang akan digunakan apakah sudah layak. Bahan baku
yang digunakan ini berasal dari supplier internal dan eksternal. Sebagian bahan nabati
merupakan budidaya dari 2ampoeng Djamoe rganik yang juga merupakan salah satu
bagian dari 4artha 5ilaar roup. Setelah mele$ati proses quality control, bahan akan
mulai dilakukan processing sesuai dengan kategori produk. 2emudian akan dilakukan
packingdan akan diselesaikan dengan decorativesehingga kemasan produk lebih menarik.
Untuk produk-produk tertentu ada alur produksi khusus seperti pada lipstick misalnya akanmele$ati alur produksi moulding danflamingsebelum akhirnya akan masuk dalam alur
produksipacking.0ada setiap tahap dari proses produksi dilakukan penga$asan mutu yang mengacu
kepada Euality 7ssurance System, dimulai dari bahan baku, barang setengah jadi, produk
jadi, hingga pengiriman ke distributor. 0erseoran juga telah menerapkan secara konsisten
Sistem 4anajemen 4utu IS 8))1 sejak tahun 188 dan Sistem 4anajemen Lingkungan
IS 1())1 sejak tahun %))). 5ujuan dari penerapan system ini adalah untuk memenuhi
2epuasan 0elanggan !customer satis*action# dan kepedulian terhadap lingkungan.5erkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja, perusahaan ini telah membentuk
tim 0%2&, menyelenggarakan berbagai macam kegiatan baik internal maupun eksternal,
diantaranya adanya pelatihan evakuasi saat terjadi bencana kebakaran, gempa bumi dan
kebocoran kimia, pelatihan penggunaan 707>, pelatihan pelatihan ini dilakukan secara
berkala, sehingga diharapkan para pega$ai menjadi tanggap dan mengerti tindakan yang
tepat sesuadi dengan situasi dan kondisi. Selain itu dari segi medis di lakukan juga
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter perusahaan dan paramedis, pojoklaktasi, pemeriksaan berkala terhadap pekerja setiap tahunnya.
&.1. Sistem 0enanggulangan 2ebakaran dan @mergency >espons 0lanDari $a$ancara yang dilakukan terhadap 0.5. 4artina Berto, 5bk., dapat
disimpulkan bah$a perusahaan ini telah melaksanakan 2& Sistem 0enanggulangan
2ebakaran dan @mergency >esponse 0lan. Sistem tersebut meliputi penyediaan sarana dan
prasarana dalam menghadapi kebakaran dan melakukan pelatihan agar tenaga kerja
12
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
13/20
mendapat pengetahuan mengenai cara cara pemadaman kebakaran. Sarana dan prasarana
yang tersedia dibedakan pada masing masing gedung 9
Bagian Gedung Produksi
Sistem 0emadam
2ebakaran
2etersediaan 2eterangan
707>!7lat 0emadam 7pi
>ingan#
5ersedia di sekeliling
dinding bangunan
gedung produksi dengan
jarak 1 buah alat
pemadam api ringan!707># untuk ' m%
2eadaan baik, tidak terikat, mudah
dijangkau dan dilengkapi dengan kartu
S0 dan kartu peninjauan berkala.0ada satu 707> ditemukan sudah
kadarluarsa.
ydrant 5erdapat + hidrant pada
gedung produksi,
berkeadaan baik.
2eadaan siap pakai, dilengkapi kartu
S0, mudah dijangkau dan kartu
peninjauan berkalaLantai 5ID72 di sekitarnya diberi
tanda supaya tidak diisi barang.
7larm 2ebakaran 5ersedia di dinding
bangunan produksi
dengan jarak 1' meter
7larm digunakan dengan cara
memecahkan kaca sehingga muncul
bunyi peringatan
Detektor 7sap 5ersedia pada langit-
langit di gedung produksi
Bila ada asap akan terdapat bunyi
peringatan, namun tidak akan keluar
air secara otomatis.
13
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
14/20
5erdapat detector asap, namun detektor asap tersebut tidak dapat membantu
pemadaman secara spontan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bah$a resiko
kebakaran di 05 4artina Bento tergolong kategori sedang berdasarkan NO. KEP
!"#$MEN$!%%%
namun dengan *asilitas penanggulangan kebakaran yang ada, resiko
tersebut dapat diminimalkan.
&.1.1. 0elatihan 0enanggulangan 2ebakaran0elatihan penanggulangan kebakaran dilakukan secara berkala setiap 1 tahun sekali.
0elatihan diadakan oleh tim 0%2& bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran
&.1.%. >ute @vakuasi danAssembly Point>ute @vakuasi bisa ditemukan di dalam gedung produksi 0.5. 4artina Berto, 5bk. untuk
mempermudah pekerja menyelamatkan diri jika terjadi bencana. >ute evakuasi berupa
denah. 3amun tidak ditemukan tanda-tanda panah jalur evakuasi keluar gedung.Lapangan di depan gedung lantai 1 merupakan titik temu jalur evakuasi.
14
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
15/20
&.%. Instalasi Listrik
Instalasi listrik di pabrik 0.5. 4artina Berto, 5bk. digunakan untuk pengoperasian
mesin-mesin kerja dan untuk penerangan pabrik. 0engendalian electrical sa*ety didesain
dan dia$asi oleh tim 0%2& perusahaan. 7dapun terdapat berbagai panel listrik disertai
dengan tanda bahaya di beberapa sudut bangunan produksi. 7pabila listrik padam, terdapat
& unit genset yang mampu mencukupi kebutuhan listrik seluruh proses produksi.
0engakti*an generator memiliki target maksimal sudah menyala dalam 1) menit setelah
listrik padam, tetapi hingga saat ini pengakti*an generator di perusahaan ini memiliki rata-
rata ' menit.
Listrik pada perusahaan ini disupplai oleh 0L3 dan instalasi serta keamanannyadia$asi oleh tim 0%2& 0abrik serta dilaporkan ke dinas.
&.&. Struktur 2onstruksi Bangunan
5ersedia?tidak 2ondisi
Langit-langit F Baik
Dinding F Baik
Lantai F 5idak licin6endela F 5idak terbuka
15
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
16/20
7tap F Baik
Berdasarkan observasi bangunan secara keseluruhan, ruang produksi dapat
menampung banyak pekerja. >uangan-ruangan produksi dibuat terpisah antar baguian dari
alur produksi masing-masing produk. Dinding bangunan terbuat dari tembok yang dicat
dengan $arna putih dan tampak kokoh. 0ada dinding terdapat jendela besar yang
memudahkan observasi dari luar maupun antar bagian, yang ditutupi oleh kaca nako dan
beberapa bagian yang berupa jendela besar. Sedangkan lantai berupa ubin dengan ukuran
()C() cm ber$arna putih dan kasar sehingga tidak menyebabkan peningkatan risiko
terpeleset dalam ruangan.
>uangan produksi berada pada lantai % dan sebagian lantai & dari total ( lantaibangunan pabrik. Dalam tiap ruang produksi juga terdapat penyejuk udara yang
memberikan rasa kenyamanan bagi pekerja dan mengurangi suhu panas di ruang produksi.
Selain itu, juga ditemukan detektor asap yang terpasang pada tiap langit-langit masing-
masing ruang produksi.Fentilasi terdiri dari sistem eChaust central yang akan dibuang keluar dari gedung
produksi. Struktur konstruksi bangunan dari 0.5. 4artina Berto, 5bk. sesuai dengan
standar nasional yang berlaku.Diluar bangunan terdapat jalur pejalan kaki yang dibatasi jalur kuning dan kadang
rantai disebagian posisi, dan penerapan jalur ini sangat disiplin ketika ada pejalan
kaki!baik pekerja maupun tamu# yang keluar jalur langsung di peringatkan oleh satpam.
&.(. 7lat 0erlindung Diri
0ada kunjungan kami ke perusahaan 0.5. 4artina Berto, 5bk. program keselamatan
kerja yaitu alat pelindung diri !70D# sudah diterapkan kepada para pekerjanya. 70D yang
digunakan di sesuaikan dengan kepentingan pada masing- masing kegiatan produksi, di
antaranya adalah masker, penutup kepala, sepatu tertutup, sarung tangan, ear muff.
bservasi penggunaan 70D hanya kami lakukan pada bagian produksi. Berikut adalah
uraian yang kami dapatkan9
3.4.1 4iCing
0ada proses miCing karya$an di$ajibkan menggunakan sarung tangan yang berbahan
kain karet karena rentan terhadap bahan kimia pada jarinya. Selain itu terlihat karya$an
16
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
17/20
yang menggunakan ear mu** untuk mengurangi bising dari alat miCer, serta masker pada
bagian produksi bedak, selain itu sepatu bootsjuga dikenakan selama berada di ruangan.
&.(.%. 4anu*acturing
0ada bagian ini, lebih banyak dioperasikan oleh alat-alat robot dengan penga$asan.
&.(.&. E; hal*-*inished product0ada bagian ini karya$an menggunakan masker untuk menghindari terhirup bahan kimia
dan mencegah tercemarnya produk, selain itu karya$an menggunakan sarung tangan
lateC. 0ada bagian ini juga terdapat berbagai mesin E; seperti detektor logam.
3.4.4. 0ackaging0ada bagianpackaging, karya$an menggunakan masker dan sarung tangan karena resiko
terhirupnya bahan kimia serta tercemarnya produk.
Berikut merupakan ringkasan penggunaan beberapa 70D menyesuaikan proses proses
produksi yang berlangsung 9
0enggunaan alat pelindung diri
Bagian Masker G&o'e Ear P&ug $ Ear Mu(( LainLain
4iCing G G G Sepatu bbots4anu*acturing - - - -
E; G G
0ackaging G G
&.'. 2ecelakaan 2erja
5idak terdapat kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun %))-%)1&. 2ecelakaan
terakhir pada tahun %))' yang terjadi merupakan tumpahnya alkohol di bagian produksi
yang menyebabkan luka bakar pada satu tenaga kerja namun tidak menyebabkan kematian,
sebagai tindak lanjut dari kecelakaan ini, gudang alkohol dipisahkan dari ra$ material
yang lain dan lebih terbuka sehingga bilamana terjadi kebocoran, tidak semerta-merta
membahayakan pekerja.0otensi kecelakaan yang mungkin terjadi, antara lain9
Bagian Po)ensi Ke*e&akan U+a,a Pen*ega-an
Produksi
Mixing -
5angan terjepit mesin-0engoperasian boiler-
0emakaian sarung tangan- S0 pengunaan alat
17
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
18/20
-2elelahan !terutama
pekerja yang berdiri#
- 5erjadi heat stresskarena
ha$a panas yang keluar
dari mesin
- Bantalan pijakan kaki yang lunak
untuk pekerja yang berdiri dalam
jangka $aktu lama saat menjalankan
mesin- Setiap ruangan dilengkapi 7; dan
ventilasi yang baik
Manufakturing -2orsleting listrik - 0elatihan berkala oleh tim 0%2&Q - 5angan terjepit mesin
-5erhirup bahan kimia yang
berasal dari bedak
- 4esin dijalankan perlahan- Fentilasi tempat bekerja yang terbuka
luas
0ackaging HH HH
Secara umum, sebelum penggunaan 70D, segala bentuk potensi kecelakaan kerja
dapat diusahakan untuk diatasi melalui eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, dan
pengendalian administrati*. Berikut merupakan gambaran umum mengenai pengendalian
administrati* yang sudah dilakukan perusahaan ini dalam rangka menekan angka
kecelakaan kerja secara internal 9
Bagian S0 70D 0emeriksaan
kesehatan
Mixing G G G
Manufakturin
g
G G G
Q G G G
Packaging G G G
Untuk pemeriksaan kesehatan, dari narasumber perusahaan, dikatakan dilakukansecara berkala terutama untuk bagian miCer atau pengayakan atau pengepressan bedak
dimana ada *aktor resiko yakni debu bedak yang banyak, dilakukan pemeriksaan khusus
berupa rontgen dada per tahunnya.
0engamatan di atas didapatkan dari pengamatan langsung di pabrik 0.5. 4artina
Berto, 5bk. Lantai %!bagian produksi#, Selain pengamatan langsung, didapatkan juga
keterangan dari sta* 2& 0.5. 4artina Berto, 5bk., serta beberapa sta** pabrik.
18
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
19/20
BAB I
19
2>B73!2ecelakaan 2erja? Sakit? 2eracunan#
!irst Aidermelakukan 0&2
!irst Aiderlain meminta bantuan!;> 1&', > 1&), "ecurity%%1, 2linik &&
Dokter klinik paramedis datang ke lokasi kejadian,pertolongan lanjutan terhadap korban
0ertolongan lanjutan klinik
Dapat ditangani klinisi
Sembuh
2embali kerja? istirahatdi rumah
5idak dapat ditangani klinisi
2linik membuat surat pengantar untukrumah sakit rujukan
0asien dikirim ke rumah sakit rujukan!>S 73574#
Sembuh
7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2
20/20
KESIMPULAN DAN SARAN
(.1. 2esimpulanBeberapa hal mengenai keselamatan dan kecelakaan kerja dari hasil kunjungan 0.5.
4artina Berto, 5bk. yang dapat disimpulkan adalah 9 0.5. 4artina Berto, 5bk. telah melaksanakan 2& sistem penanggulangan kebakaran
dan @mergency >espon 0lan, penempatan jalur evakuasi sudah baik. 6alur 0ejalan
kaki disertai rantai pengaman juga sudah berjalan dengan baik. Instalasi listrik kunjungan 0.5. 4artina Berto, 5bk. sudah baik, penempatan kabel
listrik disertai dengan tanda peringatan bahaya guna meminimalkan resiko bagi
tenaga kerja Struktur bangunan cukup baik dan tidak membahayakan pekerja. 0enggunaan 70D belum dilakukan secara maksimal untuk masing masing alur
produksi dengan disertai S0 penggunaan 70D dan beberapa pekerja belum
menggunakan dengan benar. 7ngka kecelakaan kerja yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir rendah,
namun data yang didapatkan di lapangan tidak cukup adekuat untuk menarik
kesimpulan ini.
(.%. Saran Beberapa penggunaan 70D diman*aatkan secara optimal. 4asker sebaiknya
menggunakan yang terstandarisasi bukan yang kain. Sebaiknya dalam bagian tertentu pada proses produksi yang berpotensi bahaya,
ditempelkan kertas tentang S0 70D dan poster sesuai dengan tempat kerjanya,
sehingga dapat mengingatkan tenaga kerja dan meningkatkan kesadaran tenaga kerja
akan pentingnya penggunaan 70D selama bekerja. Dilakukannya pelatihan kepada pekerja mengenai pentingnya 70D 0erlunya peraturan yang lebih tegas tentang penggunaan 70D di bagian yang
berpotensi bahaya dengan cara memberikan sanksi dan re$ard baik S0 maupun
administrati* bagi tenaga kerja yang tidak menggunakan 70D selama bekerja di
tempat yang berpotensi bahaya tersebut. Dengan demikian, diharapkan terjadi
perubahan perilaku !attitude# tenaga kerja untuk menggunakan 70D selama bekerja.
20