GOODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8805 (Online)
200
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS PENGARUHNYA PADA RETURN
SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi di BEI Periode 2015-2019)
Linda Lidyawati
Program Studi Akuntansi Universitas Mpu Tantular
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh laba akuntansi dan arus
kas terhadap return saham (studi empiris pada perusahaan industri barang konsumsi di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2019). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal (sebab akibat)
dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 38 perusahaan selama
periode 2015-2019. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 10, sedangkan data yang
digunakan adalah data laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada periode tahun
2015-2019. Berdasarkan analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa Laba akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan industri barang konsumsi di Bursa
Efek Indonesia periode 2015-2019. Sebagaimana ditunjukkan oleh hasil uji t variabel Koefisien
regresi variabel laba akuntansi sebesar 5040.531 dengan t sebesar -2.184506 dan signifikansi
0.0436 < 0,05. Arus kas berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan industri
barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Sebagaimana ditunjukkan oleh hasil
uji t nilai koefisien regresi variabel arus kas sebesar -782.1287 dengan t sebesar -2.064503 dan
signifikansi 0.0038 < 0,05. Laba akuntansi dan arus kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham pada perusahaan industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
2019. Sebagaimana ditunjukkan oleh hasil uji F sebesar 22.71772 dan signifikansi 0.000000 < 0,05.
Kata kunci : Laba,Arus kas,Return saham :
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pasar modal berperan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia dengan fungsi
ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonominya mengalokasikan dana dari pemilik modal
kepada perusahaan yang terdaftar di pasar modal,sedangkan fungsi keuangan kesempatan
mendapatkan imbalan (return) bagi pemilik dana.Harga saham merupakan cerminan dari kegiatan
pasar modal secara umum. Salah satu indikator utama yang mencerminkan kinerja pasar modal
terjadinya peningkatan (bullish) penurunan (bearish) indeks harga saham gabungan (IHSG).Untuk
mengukur perubahan harga-harga saham, digunakan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG).Dengan adanya indeks,investor dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini;
pada sektor industri barang dan konsumsi (consumer godos) yang merupakan saham dari
perusahaan menghasilkan kebutuhan masyarakat.Sektor consumer goods terdiri dari lima sub sektor
antara lain sub sektor makanan dan minuman, sub sektor rokok, sub sektor farmasi, sub sektor
kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, serta sub sektor peralatan rumah tangga
(www.sahamok.com).Pasar modal adalah tempat di mana perusahaan menawarkan
sahamnya kepada masyarakat.untuk pencarian dana dan masyarakat membeli dengan harapan
memperoleh return.Return saham merupakan faktor yang memotivasi investor berinvestasi dari
dana yang ditanamkan.Perkembangan return saham sektor industri barang dan konsumsi (consumer
goods) kurang baik beberapa periode terakhir dengan fluktuatif yang tajam.Penyebab terjadinya
fluktuatif return karena pengaruh kinerja keuangan perusahaan meliputi ROIC, biaya modal utang,
biaya modal saham, dan pertumbuhan invested capital terhadap return saham yang tidak berjalan
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
201
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
dengan baik berdampak pada investor.Husnan (2015) mengatakan dalam melakukan analisis dan
memilih saham terdapat dua pendekatan dasar, yakni analisis teknikal dan analisis fundamental
Secara umum, analisis teknikal merupakan cara untuk menilai saham dengan memperhatikan harga
saham dan volume perdagangan. Sedangkan analisis fundamental merupakan cara untuk menilai
saham dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Analisis
fundamental menghitung nilai intrinsik suatu saham dengan menggunakan data keuangan berupa
rasio keuangan. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan sebuah
perusahaan.
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diduga mempengaruhi return saham yaitu laba
akuntansi dan arus kas.Laba Akuntansi adalah laba yang hanya memperhitungkan biaya eksplisit.
yakni total pendapatan dikurangi biaya akuntansi.Arus kas sebagai komponen penyusun laporan
keuangan merupakan sumber informasi menjadi perhatian investor.Laporan arus kas ditujukan
untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.Tujuan laporan keuangan adalah kepentingan investor dan
kreditor yang menggambarkan aliran kas perusahaan tanpa menyebutkan income
bersih..Keberadaan informasi laba dan arus kas dipandang oleh pemakai informasi sebagai suatu hal
yang saling melengkapi guna mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Beberapa gap
hasil penelitian terdahulu dimana mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Purwanti, dkk (2015), hasil penelitian
tersebut menyatakan bahwa Laba akuntansi dan Arus kas pendanaan berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan. Sedangkan Arus kas operasi dan Arus kas investasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan serta Widya Trisnawati (2013), hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan,
serta laba bersih berpengaruh parsial yang signifikan terhadap return saham perusahaan.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut:
a. Laba akuntansi perusahaan belum maksimal sehingga kinerja perusahaan mengalami
kenaikan dan penurunan
b. Komponen arus kas yang dimiliki oleh industri barang konsumsi kurang stabil, sehingga
menyebabkan kurang sumber daya untuk membiayai usahanya.
c. Perusahaan masih mengalami kesulitan bagaimana mendapatkan atau meningkatkan return
saham di pasar modal.
TINJAUAN TEORI
Manajemen Keuangan
Menurut Sudana (2011),manajemen keuangan perusahaan adalah salah satu bidang
manajemen fungsional perusahaan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi
jangka panjang.Oleh sebab itu,setiap keputusan harus menerapkan prisnisp-prinsip keuangan untuk
mencapai keberhasilan..Menurut Utari (2014), ”manajemen keuangan adalah merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan pencarian dana dengan biaya yang
serendah-rendahnya dan menggunakannya secara efektif dan efisien untuk kegiatan operasi
organisasi”.Menurut Sartono (2015), ”manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen
dana yang baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara
efektif maupun usaha pengumpulan untuk pembiayaan investasi atau pembelajaran secara
efisien.Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
keuanganmerupakanusahapengelolaan dana yang dikumpulkan dan dialokasikan untuk membiayai
segala aktivitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
202
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Laba Akuntansi
Laba akuntansi biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Keberhasilan perusahaan dapat
dilihat pada tingkat laba yang diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan utama perusahaan pada
dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Menurut Belkaoui (2007) “Laba
Akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan pendapatan yang direalisasikan dan
transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan
tersebut”. Menurut Yadianti (2010) secara sintaktis accounting income atau laba akuntansi
merupakan “hasil penandingan antara pendapatan dan beban, atau selisih antara pendapatan atau
beban yang berdasarkan pada prinsip realisasi atau aturan matching yang memadai”. Menurut
Yulius & Yocelyn (2012) “Laba akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang
direalisasikan dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan
pendapatan tersebut”. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) no. 1 menyatakan bahwa
informasi laba merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban
manajemen. Informasi laba dapat membantu stakeholder melakukan penaksiran atas laba
perusahaan di masa mendatang (Widaryanti,2009). Informasi akuntansi yang memiliki kandungan
informasi dibutuhkan stakeholder dalam pengambilan keputusan sebagai tolak ukur kinerja
perusahaan. Belkaoui (2007).Tujuan pelaporan laba memberikan informasi kepada masyarakat
yang membutuhkan.Menurut Widya (2013),tujuan khusus laporan keuangan agar masyarakat
lebih memahami pelaporan laba.Jika laba perusahaan mengalami peningkatan maka investor akan
tertarik demikian sebaliknya.(Corry, 2010).Hal ini didukung penelitian yang dilakukan Sri dkk
(2015) yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham yang berarti
bawah laba akuntansi memberikan sinyal positif terhadap return saham.Hasil berbeda
p e n e l i t i a n ya n g d i l a k u k a n Jundan (2012) yang menyimpulkan,laba tidak berpengaruh
terhadap return saham.Laba akuntansi banyak jenisnya.Menurut Chariri (2003) terdapat pernyataan
secara implisit, bahwa laporan laba rugi harus memuat informasi mengenai laba kotor, laba operasi,
dan laba bersih.Pelaporan laba kotor dalam laporan laba rugi menyediakan alat untuk mengevaluasi
kinerja dan memprediksi pendapatan dimasa depan. Menurut Kieso, Weygant, dan Warfield
(2011) Laba kotor menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumber daya
yang dimilikinya..Menurut Febrianto dan Widiastuty (2005), ketiga angka laba akuntansi yakni
laba kotor, laba operasi dan laba bersih bermanfaat untuk pengukuran efisiensi manajer dalam
mengelola perusahaan. Investor dan kreditor yakin bahwa ukuran kinerja yang diutamakan dalam
penilaian kinerja perusahaan adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi dan
prospek perusahaan di masa mendatang dengan lebih baik. Penilaian kinerja perusahaan didasarkan
melalui informasi pada laporan laba rugi yang menyajikan infromasi laba kotor, laba operasi dan
laba bersih.
Arus Kas Menurut Rudianto (2012) mendefinisikan laporan arus kas adalah sebagai berikut: “Laporan
arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas
tersebut. Ikhsan (2009) mendefinisikan laporan arus kas adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas
(statement of cash flows) merupakan laporan utama arus kas masuk dan arus kas keluar dari
perusahaan selama satu periode”.Menurut Mursyidi (2010) mendefinisikan laporan arus kas adalah
sebagai berikut: “Laporan arus kas, yaitu laporan yang disusun secara sistematis tentang sumber
dan penggunaan yang tunai dalam periode tertent.Menurut Prihadi (2011) laporan arus kas
adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas, merupakan laporan yang menggambarkan bagaimana
perusahaan memperoleh dan menggunakan kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
selama satu periode”.Menurut Hery (2012) laporan arus kas adalah sebagai berikut: “Laporan
Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk
dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
203
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu
tertentu.Menurut Tanjung (2012) laporan arus kas adalah sebagai berikut: “PSAP BA 03 paragraf
15 mendefinisikan laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan transitori.Menurut Pura (2013) laporan arus kas adalah
sebagai berikut: “Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk
(penerimaan kas) dan arus kas keluar (pengeluaran kas) dalam satu periode tertentu.Suhardianto
(2014) mendefinisikan laporan arus kas adalah sebagai berikut: “Laporan arus kas (statement of
cash flows) melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar utama dari sebuah perusahaan selama
periode tertentu.Arus kas bertujuan memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pembayaran,serta aktivitas operasi dan pendanaan selama satu periode.Menurut Ikhsan (2009)
laporan arus kas dibuat untuk,untuk memperkirakan arus kas masa datang. kas, dan laba
akuntansi digunakan untuk pembayaran tagihan,pengambilan keputusan manajemen,menentukan
kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan
pokok pinjaman kepada kreditor,menunjukan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas
perusahaan. Biasanya kas dan laba bersih bergerak bersama...Menurut Rudianto (2012) “kas
adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi maupun
menjalankan operasi perusahaan setiap dibutuhkan.Menurut Edward Tanujaya (2013) “Setara kas
adalah investasi jangka pendek, sangat liquid (seperti surat berharga utang jangka pendek) yang
siap dikonversikan menjadi kas dan memiliki resiko perubahan nilai yang sangat tidak
signifikan.Menurut Ng Eng Juan (2015)“Uang dan surat berharga lainnya yang dapat diungkapkan
setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar.Dari ketiga definisi tersebut diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kas dapat diartikan sebagai dana yang memang dipersiapkan untuk
membayar kewajiban perusahaan yang segera jatuh tempo. Kas juga diartikan sebagai dana yang
disiapkan untuk memenuhi pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang tidak terduga atau tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, yang mungkin terjadi karena perusahaan memerlukan kas untuk
kegiatan operasional.Juan (2015) mengklasifikasi laporan arus kas sebagai arus kas dari kegiatan
investasi.
Pengertian Return saham Para investor termotivasi untuk melakukan investasi salah satunya adalah dengan membeli
saham perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan kembalian investasi yang sesuai dengan apa
yang telah diinvestasikan.Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat
keuntungan yang dinikmati atas investasi yang dilakukannya (Hartono, 2010:).Tanpa keuntungan,
investor tidak mau melakukan investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. (Ang, 2012)
Hasil yang diperoleh dari investasi.Sedangkan menurut Tandelilin (2010) menyatakan bahwa:
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan
imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya.Return
saham dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu “return realisasi dan return ekspektasi. (Jogiyanto
2008), Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi dapat digunakan sebagai salah satu pengukuran kinerja perusahaan dan dapat
digunakan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang, sedangkan
return ekspektasi merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan masih bersifat
tidak pasti.tingkat pengembalian.Menurut Resmi (2010), Return realisasi merupakan: “Return yang
telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis”.Pergerakan return saham jangka pendek tidak
dapat ditebak secara pasti, semakin banyak orang yang ingin membeli saham maka return saham
tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya semakin banyak orang yang ingin menjual saham
maka return saham cenderung akan bergerak turun..Menurut Charlie (2008) : "Return saham terdiri
atas harga nominal dan harga penawaran. Harga nominal saham adalah nilai yang tertera pada tiap
unit saham, sedangkan harga penawaran atau penjualan adalah return saham tersebut
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
204
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
diperdagangkan dibursa yang normalnya lebih tinggi. Selisih antara harga nominal saham dengan
harga penawaran atau penjualannya disebut agio saham".
Pasar Modal
Pengertian pasar modal menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.1548/kmk/1990
tentang Peraturan Pasar Modal adalah: “Suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di
dalamnya bank-bank komersil dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta seluruh surat-
surat berharga yang beredar.Dalam arti sempit pasar modal adalah suatu tempat dalam pengertian
fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek atau disebut sebagai bursa efek para
individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan
investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten” (Sumariyah, 2011).Menurut Martalena
dan Malinda (2011) “pasar modal adalah pasar untuk berbagi instrument keuangan jangka panjang
yang bisa diperjual belikan, baik surat utang, ekuitas, reksadana, instrument derivatif maupun
instrument lainnya”.
Kerangka Berpikir
Gambar 1.Kerangka Konseptual Penelitian
Hipotesis
a. Diduga laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan industri barang
konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2015-20
b. Diduga arus kas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan industry barang
konsumsi di BEI 2015-2019
c. Diduga laba akuntansi dan arus kas secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan industry barang konsumsi di BEI 2015-2019
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kausal dengan
pendekatan kuantitatif.Ghozali (2010) menyebutkan penelitian kausal adalah suatu penelitian yang
bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian kausal adalah
untuk mengetahui pengaruh dari sebab akibat dari variabel independen dan dependen penelitian.
Populasi dan Sampel.Sampel pada penelitian ini adalah sesuai dengan populasi yakni seluruh
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang berjumlah lima perusahaan selama periode 2015-2019.Data pada penelitian ini diperoleh dari
laporan historis perusahaan yang tersusun dalam arsip.Demikian juga Nurdan (2014) menyatakan
bahwa “data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung.
Operasionalisasi Variabel
Tabel 1.Oerasional Variabel: Variabel Pengukuran Skal
Laba Akuntansi (X1) Laba operasi (OP) = Laba kotor (GP)- Beban operasional (OE).Analisis Verifikatif Nominal
Arus Kas (X2) Total Arus kas = Total Arus Kas Masuk – Total Arus Kas Keluar Nominal
Return Saham (Y)
Nominal
Arus kas (X2)
Return Saham (Y)
Laba akuntansi (X1)
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
205
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
σ N ¿ v
Analisis verifikatif merupakan analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Analisis ini
digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu mengetahui seberapa besar pengaruh pengaruh
laba akuntansi dan arus kas terhadap return saham pada perusahaan industri barang konsumsi di
Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 baik secara simultan maupun parsial.
Analisis Regresi Data Panel
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Menurut Basuki dan
Prawoto (2017) data panel merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data
silang (cross section). Data time series merupakan data yang terdiri atas satu atau lebih variabel
yang akan diamati pada satu unit observasi dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan data cross
section merupakan data observasi dari beberapa unit observasi dalam satu titik waktu.Pemilihan
data panel dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan rentang waktu beberapa tahun dan juga
banyak perusahaan. Penggunaan data time series dimaksudkan karena dalam penelitian ini
menggunakan rentang waktu lima tahun yaitu dari tahun 2015-2019. Penentuan data cross section
dilakukan karena penelitian ini mengambil data dari banyak perusahaan (pooled) yang terdiri dari 5
perusahaan setiap tahunnya. Total data selama tujuh tahun yaitu 35 observasi.Model regresi data
panel menggunakan data cross section dan time series, menurut Yana Rohmana (2010:236), adalah
sebagai berikut:
a) Model data cross section; Yi = α + β Xi + εi ; ; i = 1,2,...,N ; N: banyaknya data cross section
b) Model data time series ; Yt = α + β Xt + εt ; t = 1,2,...,T; T: banyaknya data time series
Terdapat tiga model yang dapat digunakan untuk melakukan regresi data panel, yaitu Pooled
OLS/Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Menurut Basuki dan Prawoto (2017:276)
tiga model tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Common Effect Model
Common Effect Model merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena
hanya mengombinasikan data time series dan cross section dan mengestimasinya dengan
menggunakan pendekatan kuadrat terkecil (Ordinary Least Square/OLS). Pada model ini tidak
diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data
perusahaan adalah sama dalam berbagai kurun waktu. Karena tidak memperhatikan dimensi waktu
maupun individu, maka formula Common Effect Model sama dengan persamaan regresi data panel
pada persamaan sebagai berikut: Y it = α + β Xit + εit
Model Efek Tetap (Fixed Effect Model)
Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antarindividu dapat diakomodasi dari perbedaan
intersepnya, di mana setiap individu merupakan parameter yang tidak diketahui. Fixed Effect Model
dapat diformulasikan sebagai berikut:Y it = α + β Xit + αit + εit ; αit merupakan efek tetap di waktu t
untuk unit cross section i.
Model Efek Random (Random Effect Model)
Model ini akan mengestimasi data panel di mana variabel gangguan mungkin saling berhubungan
antarwaktu dan antarindividu. Berbeda dengan fixed effect model, efek spesifik dari masing-masing
individu diperlakukan sebagai bagian dari komponen error yang bersifat acak (random) dan tidak
berkorelasi dengan variabel penjelas yang teramati. Keuntungan menggunakan random effect model
ini yakni dapat menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini disebut juga dengan Error
Component Model (ECM). Metode yang tepat untuk mengakomodasi model random effect ini
adalah Generalized Least Square (GLS), dengan asumsi komponen error bersifat homokedastik dan
tidak ada gejala crosssectional correlation. Random Effect Model secara umum dapat
diformulasikan sebagai berikut:Y it = α + β Xit + wit , dengan wit = εit + ui
di mana: εit
0 , 2 ) = merupakan komponen time series error ui
0,σ2u ) = merupakan komponen cross section error N ¿
wi 0N,¿ σ2
w )= merupakan time series dan cross section error
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
206
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Metode Pemilihan Model
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan uji F untuk memilih model mana yang
terbaik di antara ketiga model tersebut, yaitu dengan cara dilakukan uji Chow, uji Hausman, dan uji
Lagrange Multiplier. Penjelasan yang lengkap mengenai ketiga pengujian pemilihan model tersebut
adalah sebagai berikut:
Uji Chow
Uji ini dilakukan untuk menentukan mana yang terbaik antara model common effect dan fixed effect.
Uji Hausman
Uji dilakukan untuk menentukan mana yang lebih baik antara fixed effect atau random effect,
Teknik melakukan uji Hausman dengan membuat hipotesis.
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi panel data variabel-
variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi
antar variabel independen
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan mengetahui apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians
dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain sama maka disebut homokedastisitas dan jika
varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang skedastis
atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013).
Persamaan Regresi
Analisis regresi linier berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu variabel
dependent dengan dua atau lebih variabel independent. Data yang telah dikumpulkan akan diolah
dengan menggunakan Software Eviews 11. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat digunakan model regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut:
RSi,t = β0+β1lAi,t + β2AKEi,t + ε
β0 = Konstanta Rsi = Return Saham i pada tahun t
β1LAi,t = Laba Akuntansi perusahaan i pada tahun t
β2AKi,t = Arus Kas perusahaan i pada tahun t β1-β2 = Koefisien Regresi Variabel Dependen ; ε = Error
Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji t
Uji t-test digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh tiap variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen
Analisis Koefisien Determinasi `Kefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model atau variabel
independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil memperlihatkan kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel-variabel sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksikan variabel-
variabel dependen.
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
207
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Normalitas
20
16
12
8
4
0
-0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Grafik 1.Hasil Uji Normalitas
Karena p value = 0,265892 > 0,05, maka H0 diterima
Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 95%, dapat dikatakan bahwa error term
terdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Tabel 2.Hasil Uji Multikolinieritas Y X1 X2
Y 1 -0.1440063680309277 -0.1615061376850781
X1 -0.1440063680309277 1 0.6040629683298082
X2 -0.1615061376850781 0.6040629683298082 1
Dari output di atas dapat kita lihat bahwa tidak terdapat variabel yang memiliki nilai lebih
dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3.Hasil Uji Heteroskedastisitas Variable Coefficient Variable Uncentered VIF Centered VIF
X1 1.85E-16 2.825583 1.574536
X2 2.70E-16 2.188903 1.574536
C 0.006992 1.806251 NA
Untuk membuktikan tidak ada heteroskedastisitas, maka kita akan melakukan uji glesjer
heteroscedasticity
Tabel 4.Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 1.755788 Prob. F(2,47) 0.1839
Obs*R-squared 3.476011 Prob. Chi-Square(2) 0.1759
Scaled explained SS 4.855468 Prob. Chi-Square(2) 0.0882
Nilai p value -obs*-square = 0.1033 pada signifikansi 0,05 maka kesimpulanya H0 diterima.
dengan tingkat keyakinan 95%, tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi.
Series: Residuals Sample 2015 2064 Observations 50
Mean 3.33e-17 Median -0.076986 Maximum 2.030906 Minimum -0.641056 Std. Dev. 0.430866 Skewness 2.174655 Kurtosis 11.07672
Jarque-Bera 175.3122 Probability 0.265892
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
208
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Uji Data Eviews Common Effect
Tabel 5.Hasil Olahan Data Eviews..Panel Least Square atau Common Effect Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.139366 0.083617 1.666719 0.1022
Laba Akuntansi -5.52E-09 1.36E-08 -0.405580 0.6869
Arus Kas -1.07E-08 1.64E-08 -0.650698 0.5184
R-squared 0.029481 Mean dependent var 0.079410
Adjusted R-squared -0.011818 S.D. dependent var 0.437361
S.E. of regression 0.439938 Akaike info criterion 1.253757
Sum squared resid 9.096620 Schwarz criterion 1.368478
Log likelihood -28.34392 Hannan-Quinn criter. 1.297444
F-statistic 0.713847 Durbin-Watson stat 2.439078
Prob(F-statistic) 0.494989
Tabel 6.Hasil Olahan Data Eviews.Fixed Effect Model D endent Variable: Y?
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.584138 0.336605 1.735379 0.0908
Laba Akuntansi 0.00000000795 6.71E-08 -2.184506 0.0436
Arus Kas 0.00000000330 3.10E-08 -2.064503 0.0038
R-squared 0.572023 Mean dependent var 0.079410
Adjusted R-squared 0.327210 S.D. dependent var 0.437361
S.E. of regression 0.451914 Akaike info criterion 1.454912
Sum squared resid 7.760584 Schwarz criterion 1.913797
Log likelihood -24.37279 Hannan-Quinn criter. 1.629658
F-statistic 22.71772 Durbin-Watson stat 2.766219
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji Data Eviews.Uji Chow Melihat Model Common atau Fixed Effect yang Tepat
H0 : Common Effect Model ; jika Chi Suare > 0,05 => Terima H0
H1 : Fixed Effect Model ; Jika Chi Square 0,05 => Tolak H0
Tabel 7.Hasil Olahan Data Eviews.Uji Chow Melihat Model Common atau Fixed Effect yang Tepat Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 0.726884 (9,38) 0.6815
Cross-section Chi-square 7.942266 9 0.0000
Cross-section fixed: Dendent Variable: Y?
Jika dilihat dari hasil output di atas, dimana nilai chi-square nya 0.0000 lebih kecil dari
alpha 0,05 maka model yang tepat menggunakan Fixed Effect Model
Hasil Pemilihan Model Regresi Regresi data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa
objek dan meliputi waktu. Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model yaitu common
effect, fixed effect dan random effect. Masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Pemilihan model tergantung pada asumsi yang dipakai peneliti dan pemenuhan
syarat-syarat pengolahan data statistik yang benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara
statistik.
Model (FEM). Berdasarkan hasil uji hausman pada table 6., dapat dilihat dari nilai probabilitas Cross-
section random yakni sebesar 0.0000 nilai tersebut lebih kecil dari 0.05,berarti H0 diterima dan H1
ditolak sehinga model yang dipilih yakni Fixed Effect Model
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
209
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Analisis Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisa regresi, ada baiknya terlebih dahulu dilakukan uji asumi klasik.
Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui apakah regresi yang akan diperoleh dapat
menghasilkan estimasi linier yang baik dan tidak bias.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.Dari grafik 1.
dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Jarque-Bera yaitu sebesar 175,3122 lebih kecil dari Alpha
(0,05) yaitu sebesar (0,265892 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelit ian ini
berdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji terjadi atau tidaknya ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam satu model regresi. Uji heteroskedastisitas
ini menggunakan uji Glejser yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen
dengan nilai absolut residualnya (ABS_RES). Jika nilai signifikansi antara variabel independen
dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.Dari table 3,
Hasil dari Uji heteroskedastisitas dapat disimpulkan bahwa H0 diterima karena hasil probabilitas
setiap variabel independen 0,0882 lebih besar dari alpha (0.05), atau dengan kata lain nilai koefisien
regresi variabel independen, sehingga data dalam model regresi ini dapat dikatakan tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi yang tinggi atau sempurna antarvariabel independent.tabel 2, menunjukkan tidak terdapat
nilai korelasi yang tinggi antar variabel bebas tidak melebihi 0,80 sehingga dapat disimpulkan tidak
terdapat multikolinearitas antar variabel bebas
Analisis Regresi
Analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menguji apakah terdapat pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
laba akuntansi dan arus kas sedangkan variabel dependennya adalah retur saham dengan
menggunakan model Fixed Effect Model pada table 8.
Tabel 8.Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.584138 0.336605 1.735379 0.0908
Laba Akuntansi -0.00000000795 6.71E-08 -2.184506 0.0436
Arus Kas -0.00000000330 3.10E-08 -2.064503 0.0038
Sumber: Data sekunder yang diolah (2020)
Berdasarkan hasil di atas, di dapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
RSi,t = β0 + β1lAi,t + β2AKi,t + ε RSi,t = 0.584138 - 0.00000000795 lAi,t - 0.00000000330AKi,t + ε
Keterangan : β0 = Konstanta RSi,t = Return Saham β1 LAi,t = Laba akuntansi perusahaan i pada tahun t
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
β2 AKi,t = Arus kas perusahaan i pada tahun t
β1-β2 = Koefisien Regresi Variabel Dependen
ε = Error
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dianalisis pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu :
a. Nilai Konstanta sebesar 0.584138 menyatakan bahwa jika nilai dari laba akuntansi adalah
konstan (0) maka return saham cenderung akan sebesar 0.584138.
b. Nilai koefisien laba akuntansi diperoleh sebesar -0.00000000795 hal ini berarti jika variabel
laba akuntansi mengalami kenaikan satu poin, sedangkan variabel arus kas diasumsikan nol,
maka akan menyebabkan penurunan return saham sebesar -0.00000000795
c. Nilai koefisien arus kas diperoleh sebesar -0.00000000330 hal ini berarti jika variabel arus kas
mengalami kenaikan satu poin, sedangkan variabel laba akuntansi diasumsikan nol, maka akan
menyebabkan penurunan return saham sebesar -0.00000000330
Uji F
Pengujian hipotesis uji F digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat, Tabel 9. berisikan hasil uji F
sebagai berikut:
Tabel 9.Hasil Uji F
R-squared 0.572023 Mean dependent var 0.079410
Adjusted R-squared 0.327210 S.D. dependent var 0.437361
S.E. of regression 0.451914 Akaike info criterion 1.454912
Sum squared resid 7.760584 Schwarz criterion 1.913797
Log likelihood -24.37279 Hannan-Quinn criter. 1.629658
F-statistic 22.71772 Durbin-Watson stat 2.766219
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Data sekunder yang diolah (2020)
Dari tabel 9. disimpulkan bahwa nilai statistik F dan nilai probabilitas statistik F pada
penelitian ini adalah 22.71772 dengan probabilitas 0.000000. Nilai probabilitas statistik F tersebut
lebih kecil dari nilai signifikan α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan
demikian, variabel bebas dalam penelitian ini yaitu laba akuntansi dan arus kas dalam penelitian ini
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham.
Uji t
Uji t merupakan uji statistik yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
secara individual (parsial) terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 10.
yang dilakukan diperoleh hasil uji t sebagai berikut:
Tabel 10.Hasil Uji t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.584138 0.336605 1.735379 0.0908
Laba Akuntansi -0.00000000795 6.71E-08 -2.184506 0.0436
Arus Kas -0.00000000330 3.10E-08 -2.064503 0.0038
Sumber: Data sekunder yang diolah (2020)
210
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
211
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Dari tabel 10. dapat disimpulkan bahwa:
a. Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Return Saham
Nilai t-statistik yang diperoleh dari variabel laba akuntansi dalam penelitian ini
sebesar -2.184506 dengan tingkat probabilitas 0.0436 di mana probabilitas tersebut lebih
kecil dari tingkat signifikan 0,05 (5%), dengan nilai probabilitas tersebut, maka berhasil
menolak H0 dan menerima H1. Dengan demikian variabel laba akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
b. Pengaruh Arus Kas Terhadap Return Saham
Nilai t-statistik yang diperoleh dari variabel arus kas dalam penelitian ini adalah
sebesar -2.064503 dengan probabilitas 0.0038. Dengan nilai probabilitas 0.0038 yang lebih
kecil dari nilai signifikan 0,05 (5%), maka berhasil menolak H0 dan menerima H2. Dengan
demikian, variabel arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )
Koefisien determinasi (uji Adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikatnya. Untuk melihat goodness of fit
atau kebaikan sesuai dari garis linear berganda dengan menggunakan variabel bebas lebih dari satu,
maka digunakan adjusted R-squared.
Tabel 11.Hasil Koefisien Determinasi
R-squared 0.572023 Mean dependent var 0.079410
Adjusted R-squared 0.327210 S.D. dependent var 0.437361
S.E. of regression 0.451914 Akaike info criterion 1.454912
Sum squared resid 7.760584 Schwarz criterion 1.913797
Log likelihood -24.37279 Hannan-Quinn criter. 1.629658
F-statistic 22.71772 Durbin-Watson stat 2.766219
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Data sekunder yang diolah (2020)
Hasil dari adjusted R-squared adalah 0.327210 yang berarti bahwa Laba akuntansi dan arus
kas, mempunyai pengaruh terhadap variabel y sebesar 32,72% sedangkan sisanya sebesar 67,28%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar variabel bebas dalam penelitian.
PEMBAHASAN
Pada sub-bab berikut penulis akan menjelaskan hasil penelitian terhadap masing-masing variabel
independen, yaitu Laba akuntansi dan arus kas dan pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu
Return saham, sebagai berikut.Pengaruh Laba akuntansi terhadap Return saham pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.Nilai t-statistik
yang diperoleh dari laba akuntansi dalam penelitian ini sebesar -2.184506 dengan tingkat
probabilitas 0.0436 di mana probabilitas tersebut lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05 (5%)
dengan demikian laba akuntansi atau Laba akuntansi berpengaruh terhadap Return saham selama
periode penelitian..Nilai coefficient beta untuk laba akuntansi adalah sebesar -
0.00000000795, laba akuntansi dapat menjelaskan return saham sebesar -0.00000000795 atau dapat
diartikan setiap kenaikan satu satuan laba akuntansi dapat mengakibatkan penurunan pada return
saham sebesar 30,92%. Dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.Laba akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap return saham karena bagian laba yang diperoleh perusahaan dari kegiatan
operasional pada akhirnya akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas
investasinya terhadap perusahaan yang disebut dengan deviden. Perusahaan yang menghasilkan
laba semakin besar maka perusahaan akan mampu membagikan deviden yang lebih besar pula
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
212
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
kepada para pemegang saham. Peningkatan deviden yang diterima oleh pemegang saham ini akan
mengakibatkan peningkatan return yang diterima oleh pemegang saham.Pengaruh Arus kas
terhadap Return saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2019.Nilai t-statistik yang diperoleh dari arus kas dalam penelitian ini
adalah sebesar -2.064503 dengan probabilitas 0.0038. Dengan nilai probabilitas 0.0038 yang lebih
kecil dari nilai signifikan 0,05 (5%), dengan demikian Arus kas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return saham artinya setiap kenaikkan atau penurunan arus kas pada tahun
penelitian 2015-2019 akan mempengaruhi return saham pada perusahaan industri barang konsumsi.
Hal ini disebabkan kinerja perusahaan yang cukup baik, mampu membayar kewajiban
lancar, dan mampu membiayai operasional perusahaan sehingga menimbulkan sentimen positif dari
investor. Hal ini dapat membuat harga saham perusahaan mengalami peningkatan, meningkatnya
harga saham akan dibarengi dengan kenaikan return saham di masa yang akan datang.Laba dan
arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan yang dibutuhkan investor sebagai acuan dalam
mengambil keputusan investasi. Akan tetapi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas
operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dimungkinkan karena investor
tidak melihat dan tidak menggunakan informasi arus kas operasi sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan investasi karena kadang kala informasi laba akuntansi dan arus kas
menunjukkan informasi yang bertentangan, yaitu kenaikan laba dapat diikuti dengan penurunan
arus kas operasi. Sehingga investor lebih memilih untuk menggunakan informasi laba akuntansi
dibandingkan arus kas.Pengaruh Laba akuntansi dan arus kas terhadap Return saham pada
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
2019.Nilai statistik F dan nilai probabilitas statistik F pada penelitian ini adalah 22.71772 dengan
probabilitas 0.000000. Nilai probabilitas statistik F tersebut lebih kecil dari nilai signifikan α = 5%,
maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian, variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu Laba akuntansi dan arus kas dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel return saham.Hasil dari adjusted R-squared adalah 00.327210 yang
berarti bahwa Laba akuntansi dan arus kas, mempunyai pengaruh terhadap variabel y sebesar
32,72% sedangkan sisanya sebesar 67,28% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar variabel bebas
dalam penelitian.Pengaruh ini berarti dalam menilai return saham perusahaan, investor dapat
menggunakan tiga variabel (Laba akuntansi dan arus kas) sebagai dasar dalam pembuatan
keputusan dalam investasi saham. Pihak perusahaan selaku emiten perlu mengoptimalkan
kinerjanya lagi untuk meningkatkan nilai perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan variabel
Laba akuntansi dan arus kas. Peningkatan nilai perusahaan merupakan daya tarik bagi para investor
untuk berinvestasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan industri
barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019,arus kas berpengaruh
signifikanterhadap return saham pada perusahaan industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2019.Laba akuntansi dan arus kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham pada perusahaan industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019..
Saran.
Bagi emiten hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan referensi dalam
membuat keputusan sehingga manajemen perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya agar semakin
banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya.
OODWILL : Jurnal Penelitian Akuntansi
Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 200-213
ISSN 2684-8783 (Online)
213
Linda Lidyawati.Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Referensi Ang, (2012). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide. To Indonesian Capital
Market). Edisi Pertama. Mediasoft . Jakarta
Baridwan, Z. (2004). Intermediate Accounting, Edisi 8, Yogyakarta, BPFEYogyakarta.
Belkaoui, A. (2007). Accounting Theory. Edisi Lima. Jakarta:Salemba Empat
Chariri, A. (2008) Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Darmadji.,Fakhrudin. (2012) Pasar Modal Di Indonesia. Edisi. Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Ghozali, I.(2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Gitosudarmo, (2014). Manajemen Operasi. Yogyakarta. BPFE-. Yogyakarta.
Gujarati, D.(2002). Ekonometrika Dasar, Jakarta, Erlangga.
Halim, A.(2010). Analisis Investasi, Edisi Dua, Jakarta, Salemba Empat.
Hartono, J. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE UGM.Yogyakarta
Hendriksen. ( 2000) Teori Akuntansi, Jilid 2, Edisi Kelima, Jakarta: penerbit. Erlangga.
Husnan, S.(2015). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Unit Penerbit
dan Percetakan AMP YPKN. Yogyakarta
Ikhsan, A.(2009) Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba. Empat. Jogiyanto, (2012) Teori Portofolio dan Analisis Investasi: Edisi Ketujuh. Yogyakarta. BPFE -
Yogyakarta.
Kieso dkk., (2010), Akuntansi Intermediate Edisi ke Dua Belas Jilid 1. Jakarta:ErlanggaKieso,
Weygant, dan Warfield , 2011, Akuntansi Intermediate, Edisi Kedua Belas,. Erlangga,
Jakarta.
Manurung, (2010) Teori Ekonomi Mikro (Suatu Pengantar). Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI
Martalena.,Malinda, (2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi.
Mursyidi, (2010). Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurdan, (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Penerbit Alfabet
Pura, (2013). Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi, Jakarta: Penerbit Erlangga
Resmi, S.(2010). Perpajakan Teori dan Kasus, Buku 1 edisi 8. Salemba Empat. Jakarta.
Riduwan, (2016). Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta.
Riyanto, B.(2012). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE UGM.
Yogyakarta
Rudianto, (2012). Pengantar Akuntansi: konsep dan teknik penyusunan laporan keuangan adaptasi
IFRS. Jakarta: Erlangga.
Sangadji.,Sopiah, (2014) Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI
Sartono, A.(2015). Manajemen Keuangan:Teori dan Aplikasi (Edisi Keempat). Yogyakarta: BPFE.
Situmorang,.Lufti, (2014). Analisis Data untuk Riset. Manajemen dan Bisnis, Edisi Ketiga, USU
Press, Medan. Universitas Sumatera Utara .
Sudana, (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga
Sumariyah, 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YPKN. Yoyakartaandelilin,
(2010). Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Tanjung, (2012). Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung: AlfabetaUtari, Dewi. (2014)
Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra. Wacana Media.
Widiatmojo, (2012) Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Jurnalindo
Aksara Grafika.
Yadianti, (2010). Teori Akuntansi: Suatu Pengantar. PTKencana: Jakarta
Sumariyah, (2011).Pengantar Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YPKN. Yoyakartaandelilin,
(2010). Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Tanjung, (2012). Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung: AlfabetaUtari,
Dewi. (2014) Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra. Wacana Media.
Widiatmojo, (2012) Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Jurnalindo
Aksara Grafika.
Yadianti, (2010). Teori Akuntansi: Suatu Pengantar. PTKencana: Jakarta.