KESLING TEMPAT-TEMPAT UMUM
Oleh : Siti Aisyah, SKM.,MKes
REFERENSI KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
519/MENKES/SK/VI/2008 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PASAR SEHAT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 424/MENKES/SK/IV/2007 TENTANG PEDOMAN UPAYA KESEHATAN PELABUHAN DALAM RANGKA KARANTINA KESEHATAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 432/MENKES/SK/IV/2007 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI RS.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 1204/MENKES/SK/X/2004 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PENGERTIAN
Sanitasi berasal dari bahasa latin sanus yang berarti sound and healthy atau bersih secara menyeluruh.
Sanitasi memiliki arti yaitu suatu perilaku pembudidayaan hidup bersih yang disengaja agar manusia tidak bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan lain yang berbahaya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia
PENGERTIAN NEXT
Fasilitas sanitasi merupakan suatu bangunan atau sarana fisik yang berfungsi untuk memelihara kualitas fisik lingkungan dan mengendalikan bahaya fisik yang dapat menganggu atau bahkan merugikan kesehatan manusia dan lingkungan
Tempat umum merupakan suatu tempat yang biasa digunakan banyak orang untuk berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan baik secara sementara insidentil atau terus-menerus, baik untuk tujuan ekonomi seperti membayar, maupun tidak
PENGERTIAN NEXT
Sarana tempat umum adalah sumber daya pendukung, yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan atau tanpa bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk mencegah kerugian yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan tempat-tempat umum yang erat hubungannya dengan kesehatan, seperti timbulnya atau menularnya suatu penyakit.
Penyehatan sarana dan bangunan umum adalah upaya kesehatan lingkungan dalam pengendalian factor risiko penyakit pada sarana dan bangunan umum.
Faktor risiko penyakit adalah hal-hal yang memiliki potensi terhadap timbulnya penyakit.
SASARAN KESLING TTU
Lingkungan Pemukiman antara lain perumahan, asrama, pondok pesantren, condominium / apartemen, rumah susun dan sejenisnya.
Tempat umum antara lain hotel, penginapan, pasar, bioskop, tempat rekreasi, kolam renang, terminal, Bandar udara, pelabuhan laut, pusat perbelanjaan dan usaha-usaha yang sejenis.
Lingkungan kerja antara lain kawasan perkantoran, kawasan industri,atau yang sejenisnya.
SASARAN KESLING TTU NEXT
Angkutan umum antara lain bus umum, pesawat udara komersial, kapal penumpang, kapal ferry penumpang, kereta api dan sejenis.
Lingkungan lainnya antara lain tempat pengungsian, daerah transmigrasi, lembaga permasyarakatan, sekolah dan sejenis.
Sarana Pelayanan Umum antara lain samsat, bank, kantor pos dan tempat ibadah yang sejenis.
Sarana Kesehatan antara lain rumah sakit, puskesmas, laboratorium, pabrik obat, apotik dan yang sejenis.
UPAYA KESLING TTU1. Perencanaan
1) Membuat program kegiatan upaya penyehatan sarana dan bangunan umum.
2) Mengumpulkan data, menetapkan prioritas dan implementasi /pelaksanaan program serta melakukan evaluasi.
2. Pengawasan kualitas Pengawasan kualitas yang dilakukan, meliputi :
1) Inspeksi sanitasi berkala minimal 2 x/tahun. 2) Pengambilan sample dan pemeriksaan sample 3) Analisa data dan rumusan pemecahan masalah, serta
memberi rekomendasi untuk tindak lanjut.3. Investigasi Invstigasi dilakukan bila ditemukan adanya adanya Kejadian Luar Biasa dan atau keluhan dari masyarakat.4. Tindak lanjut Tindak lanjut dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan
investigasi melalui penyuluhan, pelatihan, perbaikan dan pemeliharaan.
MONITORING KESLING TTU
FASILITAS PENUNJANG YANG DIPERLUKAN :1. FORMULIR PENGAMATAN2. Peralatan pengukuran kualitas lingkungan antara lain :
a. Pengukur pencahayaan (Lightmeter)b. Pengukur kelembaban (Hygrometer)c. Pengukur mikroba dalam ruangan (Microbiological Test
Kit)d. Pengukur kebisingan (Integrating Sound Level Meter)e. Pengukur kualitas airf. Pengukur kualitas udara (Air Polution Test Kit)g. Sanitarian Kith. Vektor Kiti. Peralatan lain yang dipergunakan untuk mengukur
kualitas lingkungan pada penyehatan sarana dan bangunan umum.
CONTOH KESLING TTU : RUMAH SAKIT
Langkah I : Membuat Rumusan Masalah : Bagaimana keadaan lingkungan bangunan dan halaman Rumah
Sakit ? Bagaimanakah kondisi kamar rawat inap Rumah Sakit ? Apakah toilet dan kamar mandi di Rumah Sakit sudah memenuhi
syarat? Bagaimana kondisi instalasi dapur di Rumah Sakit ? Bagaimana keadaan instalasi limbah di Rumah Sakit ? Bagaimana keadaan instalasi tempat pencucian linen atau laundry
di Rumah Sakit ? Bagaimana kondisi kantin di Rumah Sakit ? Bagaimana keadaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Rumah Sakit ? Bagaimana keadaan tempat pembuangan sampah sementara di
Rumah Sakit ? Bagaimana kondisi alat pemadam kebakaran di Rumah Sakit ? Bagaimana hasil penilaian kondisi Rumah Sakit Islam secara
keseluruhan?
CONTOH KESLING TTU : RUMAH SAKIT NEXT
LANGKAH 2 : MEMPERSIAPKAN STANDAR KEPMENKES TENTANG PERSYARATAN KESLING RS :1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR: 1204/MENKES/SK/X/2004 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
2. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 432/MENKES/SK/IV/2007 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI RS.
3. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
CONTOH KESLING TTU : RUMAH SAKIT NEXT
LANGKAH 3 :MEMPERSIAPKAN FASILITAS PENUNJANG :1. FORMULIR PENGAMATAN2. LEMBAR WAWANCARA3. ALAT-ALAT PENGAMATAN DI LAPANGAN (CTH
: KAMERA, PENGUKUR VEKTOR, SOUND LEVEL METER, LIGHT METER DLL)
CONTOH KESLING TTU : RUMAH SAKIT NEXT
LANGKAH 4 :MELAKUKAN OBSERVASI DAN WAWANCARA : Melakukan observasi secara bersama-sama
seluruh anggota tim, sehingga penilaian terhadap suatu titik pantau didasarkan atas persepsi yang sama seluruh anggota tim.
Pengambilan foto dibeberapa titik pantau. Pengukuran dengan alat-alat pengukuran
lingkungan
CONTOH KESLING TTU : RUMAH SAKIT NEXT
LANGKAH 5 :MELAKUKAN DISKUSI HASIL PENGAMATAN1. Penghitungan hasil penilaian lembar instrument A. NILAI = BOBOT X SKOR B. Persentase nilai sanitasi RS hasil observasi skor per variabel x 100 % (bobot x 100) C. Persentase total = Total persentase skor per variabel 10 2. Menarik kesimpulan berdasarkan criteria sebagai berikut : Penilaian lembar observasi dilakukan dengan menjumlahkan semua nilai yang
sudah diberikan pada masing-masing variabel yang dinilai kemudian di bagi dengan total nilai maksimum dan di kalikan 100%.
Kriteria : ≤ 30 % = SANITASI BURUK 31%– 60 %= SANITASI CUKUP BAIK >60 % = SANITASI BAIK
CONTOH KESLING TTU : RUMAH SAKIT NEXT
LANGKAH 6 :MEMBERIKAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI & MEMBERIKAN SARAN TINDAK LANJUT KEPADA PENGELOLA TTUCONTOH PENGAMATAN KESLING TTU RS.docx
PENGAMATAN RUANG TUNGGU
PENGAMATAN RUANG TERBUKA HIJAU
18