KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS
DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
Dian Sri Astuti
4101411117
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan perundang-undangan.
Semarang, November 2015
Dian Sri Astuti
4101411117
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Keefektifan Model Pem belajaran TSTS Dengan Strategi REACT
Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VII
Disusun oleh
Dian Sri Astuti
4101411117
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 12 November 2015.
Panitia
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Drs. Arief Agoestanto, M.Si
NIP. 196412231988031001 NIP.196807221993031005
Ketua Penguji
Drs. Suhito, M.Pd.
NIP. 195311031976121001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. Kristina Wijayanti, MS Dr. Isti Hidayah, M. Pd
NIP. 196012171986012001 NIP. 196503151989012002
iv
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyiroh: 5)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah: 286)
PERSEMBAHAN
Untuk Ayah, Ibu, Kakak, Adik,
dan Teman-teman yang selalu
mendoakan dan mendukungku
v
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “
Keefektifan Model Pembelajaran TSTS Dengan Strategi REACT Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII”
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik berupa
saran, bimbingan, petunjuk, dan bantuan dalam bentuk lain. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;
2. Prof. Dr. Zaenuri M., S.E., M.Si., Akt., Dekan FMIPA Universitas Negeri
Semarang;
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas
Negeri Semarang;
4. Dra. Kristina Wijayanti, MS., Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi;
5. Dr. Isti Hidayah, M.Pd., Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi;
6. Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan saran perbaikan;
7. Seluruh dosen Jurusan Matematika, atas ilmu yang telah diberikan selama
menempuh studi;
8. Sri Puji Marimah Yuliana, S.Pd., M.Pd., Kepala SMP Negeri 13 Semarang
yang telah memberikan izin penelitian;
vi
9. Kuswanti, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Negeri 13 Semarang yang
telah membantu terlaksananya penelitian ini;
10. Peserta didik kelas VII SMP Negeri 13 Semarang atas kesediaannya menjadi
objek penelitian ini;
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan, motivasi serta doa kepada penulis.
Penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan
pendidikan khususnya pengembangan pendidikan matematika.
Semarang, November 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Astuti, Dian Sri. 2015. Keefektifan Model Pembelajaran TSTS Dengan Strategi
REACT Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VII. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Kristina
Wijayanti, MS., Pembimbing II: Dr. Isti Hidayah, M.Pd.
Kata Kunci: Kemampuan Koneksi Matematis, Model TSTS, Motivasi Belajar,
Strategi REACT.
Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar merupakan hal penting
dalam pembelajaran matematika. Beberapa cara untuk meningkatkannya adalah
menggunakan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran TSTS
dengan strategi REACT terhadap kemampuan koneksi matematis dan motivasi
belajar siswa kelas VII.
Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester I SMP
Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini, diambil
secara acak dua kelas dari populasi untuk dijadikan sampel. Dari pengambilan
sampel tersebut, terpilih kelas VII E sebagai kelas eksperimen yang diberi model
pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dan kelas VII C sebagai kelas
kontrol yang diberi model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah,
tanya jawab, dan diskusi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode dokumentasi, observasi, tes, dan skala likert. Teknis analisis data yang
digunakan adalah uji proporsi satu pihak dan uji-t.
Analisis data awal menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang sama. Hasil
analisis data akhir menunjukkan bahwa (1) kemampuan koneksi matematis siswa
di kelas yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT
mencapai ketuntasan klasikal, (2) kemampuan koneksi matematis siswa di kelas
yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT lebih baik
dari kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat model
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, (3)
motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan
strategi REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat
model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap kemampuan
koneksi matematis dan motivasi belajar siswa kelas VII.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
PERNYATAAN ..................................................................................... ii
PENGESAHAN ...................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... iv
PRAKATA .............................................................................................. v
ABSTRAK .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
BAB
1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 12
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 12
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 12
1.5 Batasan Istilah ............................................................................ 13
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................... 17
2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 19
2.1 Landasan teori .......................................................................... 19
2.1.1 Teori Belajar ................................................................ 19
ix
2.1.2 Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray) ...... 23
2.1.3 Strategi Pembelajaran REACT .................................... 29
2.1.4 Model TSTS dengan Strategi REACT ......................... 32
2.1.5 Model Konvensional .................................................... 34
2.1.6 Kemampuan Koneksi Matematis ................................. 35
2.1.7 Motivasi Belajar ........................................................... 36
2.1.8 Lembar Kerja Siswa ..................................................... 37
2.1.9 Materi Pokok Persamaan Linier Satu Variabel ............ 38
2.2 Kajian Penelitian Relevan ....................................................... 40
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 41
2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................. 46
3. METODE PENELITIAN ................................................................... 47
3.1 Penentuan Objek Penelitian ...................................................... 47
3.1.1 Populasi .......................................................................... 47
3.1.2 Sampel ............................................................................ 47
3.2 Variabel Penelitian ................................................................... 48
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 49
3.4 Desain Penelitian ...................................................................... 51
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 51
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................. 54
3.6.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........... 54
3.6.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar .................................. 55
3.6.3 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Guru............. 56
x
3.6.4 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ........... 56
3.7 Analisis Instrumen Penelitian ................................................... 57
3.7.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........... 57
3.7.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar .................................. 62
3.8 Analisis Data Awal ................................................................... 64
3.8.1 Uji Normalitas ................................................................. 64
3.8.2 Uji Homogenitas ............................................................. 66
3.8.3 Uji Kesamaan Rata-rata .................................................. 66
3.9 Analisis Data Akhir .................................................................. 68
3.9.1 Uji Normalitas ................................................................. 68
3.9.2 Uji Homogenitas ............................................................. 69
3.9.3 Uji Hipotesis I ................................................................. 70
3.9.4 Uji Hipotesis II ................................................................ 71
3.9.5 Uji Hipotesis III .............................................................. 72
4. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 74
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 74
4.1.1 Analisis Data Awal .......................................................... 74
4.1.2 Analisis Data Akhir ....................................................... 76
4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data Akhir TKKM ............ 76
4.1.2.2 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir TKKM ........ 77
4.1.2.3 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Skala............... 78
4.1.2.4 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Skala ........... 78
4.1.2.5 Hasil Uji Hipotesis I ............................................ 79
xi
4.1.2.6 Hasil Uji Hipotesis II .......................................... 79
4.1.2.7 Hasil Uji Hipotesis III ......................................... 80
4.1.3 Pelaksanaan Penelitian .................................................... 81
4.1.3.1 Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen . 86
4.1.3.2 Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ....... 90
4.1.3.3 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .... 93
4.1.3.4 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol........... 102
4.2 Pembahasan ................................................................................ 107
4.2.1 Hasil Kemampuan Koneksi Matematis ........................... 107
4.2.2 Hasil Motivasi Belajar ..................................................... 116
5. PENUTUP .......................................................................................... 121
5.1 Simpulan .................................................................................... 121
5.2 Saran .......................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 123
LAMPIRAN ............................................................................................ 126
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Daya Serap Siswa SMP di Kabupaten Semarang ............................. 3
1.2 Daya Serap Siswa SMP N 13 Semarang ........................................... 4
2.1 Sintaks Model TSTS ......................................................................... 24
2.2 Sistem Sosial Model TSTS ............................................................... 25
2.3 Prinsi Reaksi Model TSTS ................................................................ 27
2.4 Aktivitas Strategi REACT ................................................................ 30
2.5 Tujuan Strategi REACT .................................................................... 31
2.6 Langkah-langkah Model TSTS dengan Strategi REACT ................. 32
3.1 Hasil Analisis Uji Coba TKKM ........................................................ 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 45
3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian.................................................... 53
4.1 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Eksperimen untuk Soal Nomor 1……. 109
4.2 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Eksperimen untuk Soal Nomor 2……. 111
4.3 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Eksperimen untuk Soal Nomor 3……. 112
4.4 Hasil Pekerjaan Siswa Kelas Kontrol untuk Soal Nomor 3………… 113
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba .................................................. 127
2. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ............................................. 129
3. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol .................................................... 131
4. Silabus Pembelajaran Kelas Uji Coba .............................................. 133
5. Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen .......................................... 137
6. Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol ................................................ 141
7. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan I ..................................................... 145
8. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan II .................................................... 153
9. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan III ................................................... 161
10. RPP Kelas Uji Coba Pertemuan IV .................................................. 169
11. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan I ................................................. 177
12. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan II ............................................... 186
13. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan III .............................................. 196
14. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan IV .............................................. 206
15. RPP Kelas Kontrol Pertemuan I........................................................ 216
16. RPP Kelas Kontrol Pertemuan II ...................................................... 224
17. RPP Kelas Kontrol Pertemuan III ..................................................... 232
18. RPP Kelas Kontrol Pertemuan IV ..................................................... 241
19. Lembar Kerja Siswa I ....................................................................... 249
20. Lembar Kerja Siswa II ...................................................................... 254
21. Lembar Kerja Siswa III ..................................................................... 258
xv
22. Lembar Kerja Siswa IV .................................................................... 262
23. Jawaban Lembar Kerja Siswa I ......................................................... 266
24. Jawaban Lembar Kerja Siswa II ....................................................... 271
25. Jawaban Lembar Kerja Siswa III ...................................................... 276
26. Jawaban Lembar Kerja Siswa IV ...................................................... 281
27. Kuis Pertemuan I ............................................................................... 285
28. Kuis Pertemuan II ............................................................................. 286
29. Kuis Pertemuan III ............................................................................ 287
30. Kuis Pertemuan IV ............................................................................ 288
31. Jawaban Kuis Pertemuan I ................................................................ 289
32. Jawaban Kuis Pertemuan II .............................................................. 291
33. Jawaban Kuis Pertemuan III ............................................................. 294
34. Jawaban Kuis Pertemuan IV ............................................................. 297
35. Kisi-Kisi Skala Uji Coba Motivasi Belajar ....................................... 300
36. Skala Uji Coba Motivasi Belajar ...................................................... 301
37. Lembar Validasi Skala Motivasi Belajar .......................................... 304
38. Pedoman Penskoran Skala Uji Coba Motivasi Belajar ..................... 307
39. Analisis Skala Uji Coba Motivasi Belajar ........................................ 309
40. Kisi-Kisi Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........ 320
41. Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis........................ 326
42. Jawaban Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis ......... 329
43. Analisis Soal Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi Matematis ......... 358
44. Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar ...................................................... 370
xvi
45. Skala Motivasi Belajar ...................................................................... 371
46. Pedoman Penskoran Skala Motivasi Belajar .................................... 373
47. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ....................... 375
48. Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ....................................... 379
49. Jawaban Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ........................ 381
50. Data Awal Siswa ............................................................................... 396
51. Uji Normalitas Data Awal ................................................................ 397
52. Uji Homogenitas Data Awal ............................................................. 399
53. Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal ................................................. 401
54. Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis ............................ 403
55. Uji Normalitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 404
56. Uji Homogenitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis 406
57. Data Akhir Skala Motivasi Belajar ................................................... 408
58. Uji Normalitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar .......................... 409
59. Uji Homogenitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar ....................... 411
60. Uji Hipotesis I ................................................................................... 413
61. Uji Hipotesis II .................................................................................. 415
62. Uji Hipotesis III ................................................................................ 417
63. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan I ... 419
64. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan II . 422
65. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan III 426
66. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Uji Coba Pertemuan IV 430
67. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan I 434
xvii
68. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan II 438
69. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan III 442
70. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Pertemuan IV 446
71. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan I ..... 450
72. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan II ... 454
73. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan III .. 458
74. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Kontrol Pertemuan IV .. 462
75. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan I 466
76. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan II 468
77. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan III 470
78. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Uji Coba Pertemuan IV 472
79. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I 474
80. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II 477
81. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan III 480
82. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan IV 482
83. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I ... 484
84. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan II .. 486
85. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan III . 488
86. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan IV 490
87. SK Dosen Pembimbing ..................................................................... 492
88. Dokumentasi Foto ............................................................................. 493
89. Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 496
90. Surat Bukti Penelitian ....................................................................... 497
xviii
91. Daftar Tabel F ................................................................................... 498
92. Daftar Distribusi Chi Kuadrat ........................................................... 502
93. Daftar Distribusi Normal .................................................................. 503
94. Daftar Nilai R Product Moment ........................................................ 504
95. Daftar Distribusi Student .................................................................. 505
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang diselenggarakan
untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu tujuan pendidikan yang tertuang dalam
Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003, tentang sistem
pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan baik dan
menyeluruh yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
luhur yang diperlukan oleh setiap siswa.
Matematika memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan sumber
daya manusia yang berkualitas karena melalui matematika, siswa dapat dilatih
untuk memiliki pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemauan kerjasama
yang efektif. Matematika memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kehidupan
sehari-hari dan bidang ilmu lain. Betapa pentingnya matematika diberikan di
sekolah baik dari tingkat dasar, menengah, maupun perguruan tinggi.
Salah satu tujuan pendidikan matematika sebagaimana yang terdapat
dalam Standar Isi KTSP 2006 adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
menyelesaikan masalah. Hal tersebut berarti bahwa setelah mempelajari
2
matematika, siswa harus mampu mengaitkan berbagai konsep baik di dalam
matematika maupun di luar matematika.
Tujuan pelajaran matematika dalam uraian diatas sejalan dengan standar
proses yang dikeluarkan oleh NCTM yaitu standar koneksi. Dalam standar
koneksi, NCTM menyebutkan bahwa program pembelajaran matematika dari
pendidikan anak usia dini hingga kelas 12 harus memungkinkan siswa untuk (1)
mengenali dan menggunakan koneksi antar ide-ide matematika; (2) memahami
bagaimana ide-ide matematika saling terkoneksi, dan membangunnya satu sama
lain untuk menghasilkan suatu kesatuan yang utuh; dan (3) mengenali dan
menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika, keterkaitan antara
konsep matematika dengan matematika (antar topik dalam matematika),
matematika dengan bidang ilmu lain, dan matematika dengan kehidupan nyata.
Menurut Gordah (2013: 11), kemampuan dalam mengaitkan konsep matematika
dengan matematika (antar topik dalam matematika), matematika dengan bidang
ilmu lain, dan matematika dengan kehidupan nyata disebut kemampuan koneksi
matematis.
Menurut NCTM (2000: 64), pentingnya koneksi matematis adalah ”When
students can connect mathematical ideas, their understanding is deeper and more
lasting”. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa ketika seorang siswa
mampu membuat koneksi ide-ide matematika, pemahaman mereka akan lebih
dalam dan lebih lama tersimpan dalam memori otak. Koneksi membantu siswa
mengingat keterampilan dan konsep-konsep serta menggunakannya secara tepat
ketika menghadapi situasi untuk pemecahan masalah. Koneksi juga membuat
3
siswa mampu untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka tidak hanya dalam
matematika saja namun juga dalam bidang ilmu lain dan kehidupan sehari-hari.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis
merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap siswa untuk
memecahkan masalah matematika tak terkecuali siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Akan tetapi, kenyataan yang terjadi di lapangan justru
sebaliknya. Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMP masih belum
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil UN tingkat SMP di Jawa
Tengah tahun pelajaran 2012/2013 bahwa pada soal-soal dengan aspek koneksi
matematis pencapaian siswa masih rendah dengan rata-rata daya serap siswa di
tingkat kabupaten hanya sebesar 57,46% bahkan di tingkat propinsi hanya
46,72%. Daya serap siswa SMP di Kabupaten Semarang untuk aspek-aspek
koneksi matematis dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Daya Serap Siswa SMP di Kabupeten Semarang untuk Aspek
Koneksi Matematis Kemampuan yang di uji Kota/Kab Propinsi Nasional
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
perbandingan.
75,91 63,40 67,55
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
aritmetika sosial.
59,89 48,43 60,27
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
barisan bilangan dan deret
54,64 45,16 57,36
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan/ pertidaksamaan linier satu variabel .
65,30 54,16 58,93
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
fungsi
66,12 53,63 59,63
Menentukan gradient, persamaan garis, atau
grafiknya
54,80 43,36 53,12
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linier dua variabel.
69,74 55,72 61,31
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
hubungan dua garis, besar sudut.
41,54 33,45 43,12
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
unsur-unsur lingkaran/hubungan dua lingkaran.
52,17 39,65 52,80
Menentukan ukuran pemusatan atau
menggunakannya untuk menyelesaikan masalah
51,19 41,72 49,51
4
sehari-hari.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
luas atau keliling bangun datar.
57,90 48,52 54,03
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
atau volume bangun ruang.
40,35 33,40 43,11
Rata-Rata 57,46 46,72 55,06
(Sumber: Hasil UN SMP di Jawa Tengah Tahun 2012/2013, BSNP 2013)
Hal serupa ditunjukkan hasil UN matematika siswa SMP N 13 Semarang
tahun pelajaran 2012/2013. Rata-rata daya serap siswa pada aspek koneksi
matematis masih rendah yaitu 64,27. Daya serap siswa SMP N 13 Semarang
untuk aspek koneksi matematis dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Daya Serap Siswa SMP N 13 Semarang untuk Aspek Koneksi
Matematis Kemampuan yang di uji Sekolah Kota/Kab Propinsi Nasional
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan perbandingan.
88,58 75,91 63,40 67,55
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan aritmetika sosial.
66,54 59,89 48,43 60,27
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan barisan bilangan dan deret
57,09 54,64 45,16 57,36
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan persamaan/ pertidaksamaan linier
satu variabel .
67,72 65,30 54,16 58,93
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan fungsi
77,95 66,12 53,63 59,63
Menentukan gradient, persamaan garis, atau
grafiknya
55,51 54,80 43,36 53,12
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linier dua variabel.
80,31 69,74 55,72 61,31
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan hubungan dua garis, besar sudut.
46,06 41,54 33,45 43,12
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan unsur-unsur lingkaran/hubungan
dua lingkaran.
50,39 52,17 39,65 52,80
Menentukan ukuran pemusatan atau
menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari.
60,24 51,19 41,72 49,51
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas atau keliling bangun datar.
73,82 57,90 48,52 54,03
Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas atau volume bangun ruang.
47,05 40,35 33,40 43,11
Rata-Rata 64,27 57,46 46,72 55,06
(Sumber: Hasil UN SMP di Jawa Tengah Tahun 2012/2013, BSNP 2013)
5
Selain kemampuan koneksi matematis, aspek penting lainnya yang harus
diperhatikan dalam proses pembelajaran matematika adalah motivasi belajar siswa
terhadap matematika. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan
matematika sebagaimana yang terdapat dalam Standar Isi KTSP 2006 yaitu agar
siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Menurut Sardiman (2006: 75), hasil belajar akan optimal kalau ada
motivasi yang tepat. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dari subjek belajar itu dapat
tercapai. Dikatakan “keseluruhan” karena pada umumnya ada beberapa motif
yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Siswa yang memiliki
motivasi yang kuat akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan melakukan suatu usaha
untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Seorang siswa yang memiliki
intelegensi cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Jadi,
motivasi sangat diperlukan dalam belajar ilmu akademik terutama ilmu
matematika.
Berdasarkan hal-hal di atas, kemampuan koneksi matematis dan motivasi
belajar merupakan tujuan pembelajaran matematika yang sangat penting. Dengan
kemampuan koneksi matematis, siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah
6
yang berkaitan dengan matematika yang dalam prosesnya siswa akan mengenali
dan menggunakan koneksi antar ide-ide matematika, memahami bagaimana ide-
ide matematika saling terkoneksi dan membangunnya satu sama lain untuk
menghasilkan suatu kesatuan yang utuh, serta mengenali dan menggunakan
matematika dalam bidang ilmu lain dan kehidupan nyata. Sementara itu, dengan
adanya motivasi belajar akan membuat siswa terus berupaya dan bersemangat
untuk terus mempelajari suatu materi dengan lebih mendalam dan meluas.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika di
SMP N 13 Semarang, beliau mengatakan bahwa (1) Banyak siswa yang tidak
dapat memaknai konsep-konsep dan rumus-rumus matematika sehingga siswa
hanya menghafal konsep dan rumus-rumus tersebut pada saat akan ada ulangan
saja. Setelah ulangan itu berlalu, siswa mengaku lupa dengan konsep dan rumus-
rumus yang pernah dihafalkan oleh siswa tersebut. Akibatnya, pada saat guru
menjelaskan materi yang baru, banyak siswa yang tidak bisa mengkoneksikan
materi sebelumnya dengan materi yang sedang dipelajari; (2) Banyak siswa yang
masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, padahal soal cerita
yang diberikan meliputi masalah-masalah matematika yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari; (3) Banyak siswa yang tidak bisa menggunakan konsep-
konsep matematika ke dalam bidang ilmu lain seperti ilmu ekonomi dan ilmu
fisika sehingga tidak hanya pada mata pelajaran matematika saja yang nilai rata-
ratanya berada di bawah KKM, namun nilai rata-rata mata pelajaran lain seperti
IPS dan IPA juga berada di bawah KKM; (4) Masih banyak siswa yang
menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Hal itu dapat dilihat
7
pada saat diberi tugas, siswa hanya meniru pekerjaan teman tanpa mau memahami
langkah-langkah mengerjakannya; (5) Aktifitas dan motivasi belajar siswa kurang
berkembang. Hal itu dapat dilihat pada saat diskusi kelompok, siswa masih ada
yang malu untuk bertanya kepada guru dan tidak lebih dari 3 anak yang bersedia
maju untuk mencoba mengerjakan soal-soal matematika.
Hal ini memperlihatkan kurangnya keefektifan dalam pembelajaran yang
dilakukan di kelas. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut salah
satunya adalah proses pembelajaran yang dilakukan belum maksimal.
Berdasarkan hasil observasi di kelas, guru cenderung memindahkan pengetahuan
yang dimiliki ke pikiran siswa. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,
guru terlebih dahulu menjelaskan konsep secara informatif, mengadakan tanya
jawab untuk mengkaji materi, memberikan contoh soal, memberikan kesempatan
siswa untuk mencatat apa yang sudah ditulis di papan tulis, memberikan soal-soal
latihan, kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk maju menyelesaikan
soal-soal latihan tersebut. Aktifitas seperti ini menyebabkan siswa menjadi mudah
bosan sehingga motivasi belajar siswa rendah. Selain itu, aktifitas tersebut
menyebabkan terjadinya penghafalan konsep dan prosedur sehingga kemampuan
koneksi matematis siswa rendah karena tidak distimulus oleh guru.
Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa SMP sangat
diperlukan sejak awal melalui pembelajaran di kelas VII sebagai bekal untuk
melanjutkan ke kelas VIII dan IX. Jika kemampuan koneksi matematis dan
motivasi belajar yang baik sudah dimiliki oleh siswa sejak kelas VII, maka untuk
melanjutkan ke kelas VIII dan IX akan lebih mudah bagi siswa tersebut untuk
8
dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Salah satu materi dari mata pelajaran
matematika yang termuat dalam Standar Isi dan Standar Proses SMP kelas VII
adalah persamaan linier satu variabel. Menurut guru matematika di SMP N 13
Semarang, masih banyak siswa yang kesulitan untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan linier satu variabel. Penguasaan siswa pada materi ini
masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data hasil UN SMP N 13 Semarang tahun
pelajaran 2012/2013 dengan presentase daya serap kemampuan menyelesaikan
masalah dalam keseharian yang berkaitan dengan konsep persamaan linear satu
variabel adalah 67,72%.
Berdasarkan hal di atas, guru sebagai pembimbing siswa perlu memilih
model pembelajaran yang tepat. Banyak model pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk mengembangkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi
belajar siswa, diantaranya model Two Stay Two Stray (TSTS). Menurut Lie (2004:
61-62), model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan model
pembelajaran kooperatif yang menuntut setiap kelompok mencari informasi dan
memahami keterkaitan antara informasi yang telah dimiliki kelompoknya dengan
informasi yang diperoleh dari kelompok lain, selanjutnya setiap kelompok
mempertimbangkan jawaban manakah yang paling tepat. Dengan demikian,
model TSTS dapat menciptakan suatu pembelajaran yang merangsang siswa
untuk melakukan eksplorasi, menemukan dan memperoleh pengalaman, mencetak
sejumlah pemikir kreatif dan pembuat keputusan kritikal dalam suatu proses
pemecahan masalah.
9
Tahap-tahap yang ada pada model TSTS adalah sebagai berikut: (1) tahap
persiapan, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, (2) tahap presentasi
guru, guru mengkaji materi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat mendorong siswa mengkaitkan materi yang sedang dipelajari dengan materi
sebelumnya dan dengan kehidupan sehari-hari, (3) tahap kegiatan kelompok,
setiap kelompok mendapat LKS untuk didiskusikan bersama kelompoknya, lalu
siswa sebagai tamu berkunjung ke kelompok lain untuk mencari informasi dan
memahami keterkaitan antara informasi yang dimiliki kelompoknya dengan
informasi yang dimiliki kelompok lain, sedangkan siswa sebagai tuan rumah
menjelaskan informasi kepada tamu yang datang, kemudian siswa sebagai tamu
kembali ke kelompoknya untuk berdiskusi dan memahami keterkaitan antara
informasi yang diperoleh dengan permasalahan yang ada pada LKS, serta
mempertimbangkan jawaban manakah yang paling tepat, (4) tahap formalisasi,
salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerja, guru memberi kuis dan
penghargaan kepada kelompok terbaik.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jupri (2010: 83) menyatakan
bahwa penggunaan model TSTS dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena di dalam model TSTS terdapat tahap
presentasi guru dimana guru mengkaji materi dengan memberikan serangkaian
pertanyaan yang dapat mendorong siswa mengkaitkan materi yang sedang
dipelajari dengan materi sebelumnya dan dengan kehidupan sehari-hari. Selain
itu, juga terdapat kegiatan kelompok yang memungkinkan terjadinya transfer ilmu
antar siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mencari pengetahuan, saling
10
melengkapi materi, dan saling bertukar informasi sehingga pembelajaran menjadi
lebih bermakna dan mendorong siswa mengkaitkan berbagai informasi tersebut
untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Pada model TSTS juga terdapat
pengakuan tim, tanggung jawab kelompok dalam pembelajaran individu,
tanggung jawab individu dalam menjalankan peran sebagai tamu ataupun tuan
rumah, dan adanya pemberian penghargaan bagi kelompok terbaik sehingga dapat
menciptakan suatu proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan dapat
memotivasi siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Melalui model TSTS
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi
belajar siswa.
Selain model pembelajaran, strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai
juga sangat diperlukan agar keaktifan dan kemampuan matematis siswa dapat
berkembang secara optimal. Menurut Abdussakir & Achadiyah (2009: 390),
strategi pembelajaran yang diharapkan dapat mengaktifkan, memahamkan, dan
mengembangkan daya pikir siswa adalah strategi yang dapat (1) mengaitkan
materi dengan situasi nyata dan pengetahuan awal siswa; (2) melibatkan siswa
dalam pemecahan masalah dan manipulasi alat peraga; (3) melibatkan siswa untuk
belajar secara kooperatif; dan (4) memberi kesempatan kepada siswa untuk
menemukan sendiri, mengaplikasikan, dan mentransfer konsep yang dipelajari.
Salah satu strategi pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah strategi
REACT. Menurut Crawford (2001: 3), strategi REACT ini terdiri dari lima aspek
yaitu (1) relating, bertujuan untuk mengaitkan materi yang sedang dipelajari
dengan materi sebelumnya atau dengan kehidupan sehari-hari, (2) experiencing,
11
bertujuan untuk melakukan kegiatan matematika melalui eksplorasi, penemuan,
dan pencarian, (3) applying, bertujuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah
dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari, (4) cooperating, bertujuan untuk
melibatkan siswa secara aktif agar saling bekerjasama, sharing, dan
berkomunikasi, dan (5) transferring, bertujuan untuk mentransfer pengetahuan
yang telah dipelajari ke dalam konteks atau situasi baru yang belum pernah
diperoleh sebelumnya.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuniawatika (2011: 116)
menyatakan bahwa strategi REACT dapat meningkatkan kemampuan koneksi
matematis yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional
karena dalam proses pembelajaran REACT terdapat kegiatan relating dimana
siswa dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya
yang didapatkan siswa juga mampu menghubungkan ide-ide yang berkaitan
dengan objek tertentu. Selain itu, Menurut Abdussakir & Achadiyah (2009: 390),
strategi REACT mempunyai berbagai kelebihan yaitu (1) melalui aspek
cooperating dapat mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap
menghargai diri-sendiri dan orang lain, mengembangkan rasa saling memiliki; (2)
melalui aspek experiencing dapat mengembangkan keterampilan untuk masa
depan, dan (3) melalui aspek applying dapat menjelaskan pentingnya materi dan
aplikasinya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan beberapa
kelebihan yang terdapat pada strategi REACT tersebut diharapkan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa. Melalui model TSTS dengan strategi
12
REACT diharapkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan
motivasi belajar siswa secara optimal.
Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, dilakukan penelitian
dengan judul “KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS DENGAN
STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
(1) Apakah model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap
kemampuan koneksi matematis siswa kelas VII?
(2) Apakah model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap
motivasi belajar siswa kelas VII?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Mengetahui keefektifan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT
terhadap kemampuan koneksi matematis siswa kelas VII.
(2) Mengetahui keefektifan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT
terhadap motivasi belajar siswa kelas VII.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat
baik secara teoritis maupun secara praktis.
13
1.4.1 Manfaat Teoritis
Memberikan wawasan secara nyata dalam dunia pendidikan bahwa
peningkatan prestasi belajar matematika diantaranya dapat melalui penerapan
model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT.
1.4.2 Manfaat Praktis
(1) Bagi guru, penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
pengalaman tentang peningkatan prestasi belajar siswa melalui model
pembelajaran TSTS dengan strategi REACT.
(2) Bagi siswa, hasil penelitian akan dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika pada materi persamaan linier satu variabel melalui model
pembelajaran TSTS dengan strategi REACT, serta mereka merasa senang
karena dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran.
(3) Bagi pihak sekolah, penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
bagi sekolah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kegiatan belajar
mengajar yang selanjutnya dapat meningkatkan mutu sekolah.
(4) Bagi peneliti, hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat
dijadikan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam
hal pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.
1.5 Pembatasan Istilah
Agar tidak terjadi salah penafsiran ataupun menimbulkan beberapa
penafsiran dalam mengartikan judul, maka perlu diberikan penegasan istilah
sebagai berikut.
14
1.5.1 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM terdiri dari dua macam, yakni KKM individual dan KKM klasikal.
KKM individual merupakan batas minimal kriteria kemampuan yang harus
dicapai siswa dalam pembelajaran. KKM individual siswa pada aspek
kemampuan koneksi matematis yang ditetapkan pada penelitian ini adalah 61,
sedangkan ketuntasan klasikalnya adalah 75%. KKM pada penelitian ini berbeda
dengan KKM yang ditetapkan sekolah berdasarkan pertimbangan bahwa KKM
yang ditetapkan pihak sekolah merupakan rata-rata KKM dari berbagai aspek,
sedangkan menurut Tran Vui sebagaimana dikutip oleh Rosnawati (2009: 3)
kemampuan koneksi matematis merupakan suatu kemampuan berpikir tingkat
tinggi sehingga KKM untuk kemampuan koneksi matematis dalam penelitian ini
ditetapkan lebih rendah dari KKM sekolah.
1.5.2 Kefektifan
Menurut KBBI (2008: 393), keefektifan berasal dari kata efektif yang
berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Adapun yang dimaksud dengan
keefektifan dalam penelitian ini adalah keberhasilan penggunaan model
pembelajaran TSTS dengan strategi REACT terhadap kemampuan koneksi
matematis dan motivasi belajar siswa. Indikator keefektifan pembelajaran dalam
penelitian adalah sebagai berikut.
(1) Kemampuan koneksi matematis kelas yang mendapat model pembelajaran
TSTS dengan strategi REACT mencapai ketuntasan klasikal, yaitu
sekurang-kurangnya 75% siswa mencapai ketuntasan individual.
15
(2) Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran
TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi
matematis siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional dengan
metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
(3) Motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan
strategi REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa yang mendapat
model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,
dan diskusi.
1.5.3 Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray)
Model pembelajaran TSTS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Sintak dari model
pembelajaran TSTS adalah (1) persiapan, (2) presentasi guru, (3) Kegiatan
kelompok, dan (4) Formalisasi.
1.5.4 Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan
Transferring)
Strategi REACT yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu strategi
pembelajaran yang terdiri dari 5 aspek, yaitu (1) relating (mengaitkan), (2)
experiencing (mengalami), (3) applying (menerapkan), (4) cooperating
(bekerjasama), dan (5) transferring (mentransfer).
1.5.5 Model Pembelajaran TSTS dengan Strategi REACT
Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah model TSTS yang dipadukan dengan strategi REACT
16
dimana kelima aspek yang terdapat pada strategi REACT meliputi relating,
experiencing, applying, cooperating, dan transferring disisipkan pada langkah-
langkah pelaksanaan model pembelajaran TSTS. Pada tahap pertama yaitu tahap
persiapan disisipkan aspek cooperating. Pada tahap kedua yaitu tahap presentasi
guru disisipkan aspek relating. Pada tahap ketiga yaitu tahap kegiatan kelompok
disisipkan aspek experiencing, relating, applying,dan transferring.
1.5.6 Kemampuan Koneksi Matematis
Kemampuan koneksi matematis menurut Ruspiani sebagaimana dikutip
oleh Permana & Sumarmo (2007: 117) adalah kemampuan mengaitkan konsep-
konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun
mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya.
Kemampuan koneksi matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan dalam mengaitkan konsep matematika dengan matematika (antar
topik dalam matematika), matematika dengan bidang ilmu lain, dan matematika
dengan kehidupan nyata.
1.5.7 Motivasi Belajar
Menurut Slavin sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2011: 159)
motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan
memelihara perilaku seseorang secara terus – menerus. Motivasi belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses internal yang dapat
mengaktifkan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
17
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi terbagi menjadi tiga bagian yakni sebagai
berikut.
1.6.1 Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi berisi halaman judul, pernyataan keaslian tulisan,
abstrak, pengesahan, persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
dan daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Inti Skripsi
Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab sebagai berikut.
Bab 1: Pendahuluan
Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab 2: Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini berisi teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan
penelitian, tinjauan materi pelajaran, kerangka berpikir, kajian penelitian
yang relevan, dan hipotesis yang dirumuskan.
Bab 3: Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,
teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, desain penelitian, instrumen
penelitian, analisis instrumen, dan metode analisis data.
Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian.
18
Bab 5: Penutup
Bab ini mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang
diberikan peneliti berdasarkan simpulan yang diperoleh.
1.6.3 Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
digunakan dalam penelitian.
19
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Belajar
Menurut Gagne dalam Rifa’i & Anni (2011: 84), belajar merupakan
sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang kait-mengait
sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud
adalah siswa, rangsangan (stimulus), memori, dan respon. Kegiatan belajar akan
terjadi pada diri siswa apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi
memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya
stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku maka perubahan perilaku itu
menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.
2.1.1.1 Teori Vigotsky
Ada tiga konsep yang dikembangkan dalam teori Vigotsky (Rifa’i & Anni,
2011: 34) yaitu (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan
diinterpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif dimediasi
dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis
untuk membantu dan menstranformasi aktivitas mental; dan (3) kemampuan
kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosiokultural. Teori Vigotsky mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu
dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan didistribusikan
20
diantara orang dan lingkungan yang mencakup obyek, artifak, alat buku, dan
komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain.
Dengan demikian, keterkaitan penelitian ini dengan pendekatan teori
Vygotsky adalah interaksi sosial di mana siswa melakukan pekerjaan dengan
membentuk kelompok kecil agar dapat merangsang siswa untuk aktif dalam
mencari informasi dan berdiskusi.
2.1.1.2 Teori Piaget
Piaget dalam Rifa’i & Anni (2011: 207) mengemukakan tiga prinsip utama
dalam pembelajaran yaitu:
(1) Belajar aktif
Proses pembelajaran merupakan proses aktif karena pengetahuan
terbentuk dari dalam subjek belajar, sehingga untuk membantu perkembangan
kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak
dapat belajar sendiri misalnya melakukan percobaan, memanipulasi simbol-
simbol, mengajukan pertanyaan dan menjawab sendiri, membandingkan
penemuannya sendiri dengan penemuan temannya.
(2) Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi
interaksi di antara subjek belajar. Dengan interaksi sosial, perkembangan kognitif
anak akan mengarah ke banyak pandangan, artinya khasanah kognitif anak akan
diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan.
21
(3) Belajar lewat pengalaman sendiri
Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Dengan
demikian, teori Piaget yang penting dalam penelitian ini adalah keterlibatan dan
keaktifan siswa dalam pelaksanaan model TSTS dengan strategi REACT. Selain
itu, siswa juga dapat menemukan pengetahuannya sendiri melalui belajar aktif.
2.1.1.3 Teori Belajar Ausubel
D.P. Ausubel dalam Hudojo (1988: 61) mengemukakan bahwa belajar
dikatakan menjadi bermakna (meaningful) bila informasi yang akan dipelajari
siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa itu sehingga
siswa itu dapat mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang
dimilikinya. Dengan belajar bermakna ini siswa menjadi kuat ingatannya dan
transfer belajar mudah dicapai.
Belajar seharusnya merupakan apa yang disebut asimilasi bermakna,
materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang
telah dipunyai sebelumnya. Untuk itu diperlukan dua persyaratan yaitu (1) materi
yang secara potensial bermakna dan dipilih oleh guru dan harus sesuai dengan
tingkat perkembangan dan pengetahuan masa lalu siswa; (2) diberikan dalam
situasi belajar yang bermakna. Dalam hal ini faktor motivasional memegang
peranan penting sebab siswa tidak akan mengasimilasikan materi baru tersebut
apabila mereka tidak mempunyai keinginan dan pengetahuan bagaimana
melakukannya.
22
Berdasarkan uraian di atas maka belajar bermakna menurut Ausubel
adalah suatu proses belajar di mana siswa dapat menghubungkan informasi baru
dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dan dalam pembelajaran bermakna
diperlukan dua hal yaitu pilihan materi yang bermakna sesuai tingkat pemahaman
dan pengetahuan yang dimiliki siswa dan situasi belajar yang bermakna yang
dipengaruhi oleh motivasi.
Dengan demikian, penelitian ini memiliki keterkaitan dengan teori
Ausubel yaitu adanya aspek relating yang terdapat pada strategi REACT. Aspek
relating tersebut dapat melatih siswa mengaitkan materi yang sedang dipelajari
dengan konteks pengalaman kehidupan nyata atau pengetahuan sebelumnya.
Dalam model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT ini siswa dihadapkan
pada permasalahan-permasalahan dimana untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut siswa harus mampu menghubungkan antar konsep matematika,
menghubungkan antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari, dan
menghubungkan antara konsep matematika dengan disiplin ilmu lain, sehingga
siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk
memecahkan masalah tersebut serta dapat berinteraksi secara langsung di
lapangan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna.
2.1.1.4 Teori Thorndike
Di dalam teori belajar Thorndike, terdapat tiga macam hukum belajar.
Ketiga macam hukum itu di antaranya (1) hukum kesiapan (the law of readiness),
(2) hukum latihan (the law of exercise), dan (3) hukum akibat (the law of effect).
Menurut Rifa’i (2011: 117), di dalam hukum akibat (the law of effect), apabila
23
sesuatu memberikan hasil yang menyenangkan atau memuaskan, maka hubungan
antara stimulus dan respon akan menjadi semakin kuat. Sebaliknya, apabila
hasilnya tidak menyenangkan, maka kekuatan hubungan antara stimulus dan
respon akan menjadi menurun. Dengan kata lain, apabila stimulus menimbulkan
respon yang membawa hadiah (reward), maka hubungan antara stimulus dan
respon akan menjadi kuat dan demikian pula sebaliknya.
Teori belajar stimulus-respon yang dikemukakan oleh Thorndike disebut
juga koneksionisme. Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar
merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon. Dari teori
belajar ini, didapatkan bahwa belajar akan lebih berhasil bila respon siswa
terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang. Rasa senang ini timbul
sebagai akibat siswa mendapat pujian atau penghargaan lainnya.
Dalam penelitian ini, teori belajar Thorndike berhubungan erat ketika
siswa telah menyelesaikan tugasnya dengan baik kemudian guru memberikan
pujian atau penghargaan. Pemberian penghargaan terlihat pada model
pembelajaran TSTS, di mana guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan
dan nilai tambah kepada kelompok terbaik.
2.1.2 Model Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray)
Model pembelajaran TSTS dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun
1992. Menurut Lie (2004: 61-62), pembelajaran kooperatif model TSTS
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan
kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan
kelompok lain. Hal ini dilakukan dengan cara saling bertamu antar kelompok
24
untuk berbagi informasi, dimana dalam satu kelompok terdiri dari tiga sampai
empat siswa yang nantinya dua siswa bertugas sebagai pemberi informasi kepada
tamunya dan sisanya lagi bertugas sebagai tamu yang harus mencari informasi ke
kelompok lain. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dimungkinkan terjadi
transfer ilmu antar siswa sehingga siswa menjadi aktif mengikuti proses
pembelajaran.
Model pembelajaran memiliki lima unsur dasar ( Joyce & Weil, 1980: 15).
Lima unsur dasar tersebut adalah (1) sintaks (syntax), (2) sistem sosial (the social
system), (3) prinsip reaksi (principles of reaction), (4) sistem pendukung (support
system), dan (5) dampak pengajaran dan dampak pengiring (instructional and
nurturant effects). Sebagai suatu model pembelajaran, TSTS juga memiliki unsur-
unsur tersebut.
2.1.2.1 Sintaks Model TSTS
Sintaks model pembelajaran TSTS dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran TSTS
Tahap-
tahap TSTS Kegiatan
Tahap 1.
Persiapan
Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa
kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa
dan setiap anggota kelompok harus heterogen dalam hal
jenis kelamin dan prestasi akademik siswa.
Tahap 2.
Presentasi
Guru
Guru menjelaskan dan mengkaji materi dengan
memberikan serangkaian pertanyaan yang dapat
merangsang siswa mengkaitkan materi yang sedang
dipelajari dengan materi sebelumnya dan dengan
kehidupan sehari-hari.
Tahap 3.
Kegiatan
Kelompok
1. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
2. Setiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKS.
3. Dua dari empat anggota dari masing-masing
kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu
25
ke kelompok yang lain secara terpisah, sedangkan
sisanya tetap tinggal dalam kelompok untuk
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke
tamu mereka.
4. Setelah memperoleh informasi dari anggota yang
tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok
masing-masing untuk melaporkan temuannya dari
kelompok lain tadi serta mencocokkan dan
membahas hasil-hasil kerja mereka.
Tahap 4.
Formalisasi
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya untuk dikomunikasikan atau
didiskusikan di depan kelas.
2. Guru memberikan kuis individu kepada siswa.
3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
terbaik.
2.1.2.2 Sistem Sosial Model TSTS
Sistem sosial mendeskripsikan peranan siswa, guru, dan hubungan, serta
norma dalam pembelajaran dengan kata lain struktur derajat dalam lingkungan
pembelajaran. Pada model TSTS, pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa harus
aktif dalam pembelajaran dan bertanggung jawab untuk pembelajaran mereka
sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing proses pembelajaran.
Berikut merupakan sistem sosial dari model TSTS.
Tabel 2.2 Sistem Sosial Model TSTS
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap 1.
Persiapan
Guru membagi siswa
dalam kelas menjadi
beberapa kelompok secara
heterogen yang masing-
masing-masing kelompok
terdiri dari 3-4 orang.
Siswa mengkondisikan diri
untuk berkumpul dengan
kelompoknya sesuai dengan
daftar anggota kelompok
yang telah diatur oleh guru.
Tahap 2.
Presentasi guru
Guru mengkaji materi
melalui serangkaian
pertanyaan dapat
merangsang siswa
mengkaitkan materi yang
Siswa berusaha menjawab
pertanyaan dari guru dengan
mengingat kembali konsep
dan menentukan konsep
manakah yang sudah pernah
26
sedang dipelajari dengan
materi sebelumnya dan
dengan kehidupan sehari-
hari.
dipelajari dan berhubungan
dengan materi yang sedang
dikaji.
Tahap 3.
Kegiatan
kelompok
Guru membagikan LKS
kepada setiap kelompok
untuk didiskusikan
bersama kelompoknya,
kemudian guru
membimbing kelompok
yang kesulitan.
Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk
menemukan konsep dan
mencari hubungan antar
ide-ide matematika yang
berkaitan dengan
permasalahan yang ada
pada LKS agar dapat
menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Guru meminta dua orang
dari setiap kelompok
untuk meninggalkan
kelompoknya dan bertamu
ke kelompok yang lain
secara terpisah, sedangkan
sisanya diminta tetap
tinggal dalam kelompok
untuk membagikan
informasi kepada tamu
yang datang.
Siswa sebagai tamu
berkunjung ke kelompok lain
untuk mencari informasi dan
memahami keterkaitan antara
informasi yang dimiliki
kelompoknya dengan
informasi yang dimiliki
kelompok lain. Sedangkan
siswa sebagai tuan rumah
mejelaskan informasi kepada
tamu yang datang.
Guru meminta tamu
kembali ke kelompok
masing-masing untuk
melaporkan informasi
yang diperoleh dari
kelompok lain.
Siswa sebagai tamu kembali
ke kelompoknya semula.
Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk dapat
memahami keterkaitan antara
informasi yang diperoleh
dengan permasalahan yang
ada pada LKS, serta
mempertimbangkan jawaban
manakah yang paling tepat.
Tahap 4.
Formalisasi
Guru meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
kerja.
Siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil kerja.
Sedangkan kelompok yang
lain menanggapi,
menyanggah, dan memberi
saran terhadap hasil kerja
yang dipresentasikan oleh
27
kelompok yang maju.
Guru memberi kuis
individu kepada siswa
untuk mengetahui dan
menganalisis seberapa
jauh tingkat pemahaman
mereka.
Siswa mencari keterkaitan
antar ide-ide matematika
yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada pada
soal kuis dan berusaha
menggunakan ide-ide
matematika tersebut untuk
memecahkan permasalahan
tersebut.
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok terbaik
Siswa bertepuk tangan dan
mengucapkan selamat kepada
kelompok yang mendapat
penghargaan.
2.1.2.3 Prinsip Reaksi Model TSTS
Prinsip reaksi menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang
siswa atau bagaimana guru merespon apa yang dilakukan siswa. Berikut ini
merupakan prinsip reaksi model TSTS.
Tabel 2.3 Prinsip Reaksi Model TSTS
Tahap Kegiatan Siswa Respon Guru
Tahap 1.
Persiapan
Berkumpul dengan
kelompoknya masing-
masing
Mengarahkan siswa untuk segera
berkumpul dengan kelompoknya
Tahap 2.
Presentasi guru
Bertanya kepada guru
apabila belum dapat
memahami keterkaitan
antara materi yang sedang
dipelajari dengan materi
sebelumnya dan dengan
kehidupan sehari-hari.
Memberikan pertanyaan, contoh,
dan perumpamaan yang dapat
mendorong dan mempermudah
siswa mengaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan materi
sebelumnya dan dengan kehidupan
sehari-hari.
Tahap 3.
Kegiatan
kelompok
(1)Berdiskusi dengan
kelompoknya untuk
mengerjakan LKS
(2)Bertanya kepada guru
apabila kesulitan dalam
(1) Mendorong setiap siswa untuk
aktif dalam diskusi kelompok.
(2) Membimbing kelompok dalam
mengaitkan antar ide-ide
28
mengerjakan LKS
matematika dalam proses
pemecahan masalah yang ada
pada LKS melalui serangkaian
pertanyaan, contoh, dan
perumpamaan.
Tahap 4.
Formalisasi
(1) Salah satu kelompok
mempresentasi-kan
hasil kerja
(2) Siswa menanggapi
hasil kerja yang
dipresentasikan oleh
kelompok yang maju
(1) Menciptakan situasi yang
kondusif untuk menyimak
presentasi.
(2) Menciptakan suasana yang
mendukung siswa untuk
menanggapi hasil kerja
kelompok yang
dipresentasikan dan memberi
penguatan terhadap jawaban
dan hasil kerja yang
dipresentasikan.
2.1.2.4 Sistem Pendukung Model TSTS
Sistem pendukung meliputi sarana, bahan, alat, atau lingkungan
pembelajaran yang dibutuhkan untuk keterlaksanaan model. Sistem pendukung
yang digunakan pada penelitian ini adalah buku paket matematika kelas VII dan
lembar kegiatan siswa (LKS). LKS berfungsi untuk membantu siswa menemukan
konsep dari materi yang diajarkan dan melatih kemampuan siswa
mengkoneksikan antar ide-ide matematika dalam proses penyelesaian
permasalahan yang ada pada LKS.
2.1.2.5 Dampak Model Pembelajaran TSTS
Dampak dari model dikategorikan menjadi dampak pengajaran dan
dampak pengiring. Dampak pengajaran merupakan apa yang dicapai secara
langsung berdasarkan tujuan yang dituju. Sedangkan dampak pengiring adalah
apa yang dicapai di luar tujuan sebagai akibat dari aktivitas pembelajaran. Pada
pelaksanaan model TSTS, dampak pengajarannya adalah siswa dapat bertukar ide
29
atau informasi dan mengkoneksikan antar ide-ide matematika tersebut untuk
mengkonstruk pemahamannnya sendiri, serta menggunakan koneksi antar ide-ide
tersebut secara tepat dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga dapat
meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Sedangkan dampak pengiringnya
adalah siswa dapat mengevaluasi diri-sendiri seberapa tepatkah pola pikirnya
terhadap suatu konsep dengan pola pikir nara sumber.
2.1.3 Strategi Pembelajaran REACT
Menurut Crawford (2001: 3), strategi REACT ini terdiri dari lima aspek
yaitu relating (mengaitkan), experiencing (mengalami), applying (menerapkan),
cooperating (bekerjasama), dan transferring (mentransfer). Relating (mengaitkan)
adalah pembelajaran dengan mengaitkan materi yang sedang dipelajarinya dengan
konteks pengalaman kehidupan nyata atau pengetahuan yang sebelumnya.
Experiencing (mengalami) adalah pembelajaran dengan melakukan kegiatan
matematika melalui eksplorasi, penemuan, dan pencarian. Berbagai pengalaman
dalam kelas dapat mencakup penggunaan manipulatif, aktivitas pemecahan
masalah, dan laboratorium. Applying (menerapkan) adalah pembelajaran dengan
menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari untuk digunakan dalam
menyelesaikan latihan-latihan soal yang realistik dan relevan. Cooperating
(bekerjasama) adalah pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar
bekerjasama, sharing, merespon, dan berkomunikasi dengan para pembelajar
lainnya. Transferring (mentransfer) adalah pembelajaran yang mendorong siswa
belajar menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya ke dalam konteks atau
situasi baru yang belum dipelajari di kelas berdasarkan pemahaman.
30
Menurut Rifa’I dan Anni (2011: 4), suatu strategi pembelajaran yang
dipilih harus berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa yang terjadi selama proses
pembelajaran, serta berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2.1.3.1 Aktivitas Strategi Pembelajaran REACT
Suatu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
Aktivitas yang dimaksud tidak hanya terbatas pada aktifitas fisik saja akan tetapi
juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental. Aktivitas guru
dan siswa dalam pelaksanaan strategi REACT dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut
ini.
Tabel 2.4 Aktivitas Strategi REACT
Aspek
REACT Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Relating Guru memberi pertanyaan
yang dapat mendorong siswa
untuk mengaitkan materi
yang sedang dipelajari dengan
materi sebelumnya dan
dengan kehidupan sehari-hari.
Siswa mencari ide-ide
matematika yang berhubungan
dengan pertanyaan yang diajukan
oleh guru, serta memahami
bagaimana ide-ide tersebut dapat
saling terkoneksi.
Experiencing Guru membagikan LKS
kepada setiap kelompok
untuk didiskusikan dengan
tujuan siswa dapat melatih
diri mengkonstruk
pemahamannya sendiri.
Siswa berdiskusi mencari konsep-
konsep yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada pada LKS
dengan cara membaca buku, serta
memahami bagaimana konsep-
konsep tersebut dapat digunakan
secara tepat dalam proses
pemecahan masalah yang ada
pada LKS tersebut.
Applying Guru memberi latihan soal
cerita yang sifatnya realistik
dan relevan.
Siswa mencari ide-ide yang dapat
diterapkan untuk menyelesaikan
soal cerita tersebut, serta berpikir
bagaimana menggunakan ide-ide
itu secara tepat.
Cooperating Guru membagi kelas menjadi
beberapa kelompok secara
Siswa mengkondisikan diri untuk
berkumpul dengan kelompoknya,
31
heterogen. kemudian berdiskusi dan
mengerjakan LKS secara
bersama.
Transferring Guru memberikan latihan soal
berupa soal bidang ilmu lain
Siswa mencari ide-ide yang
berhubungan dengan bidang ilmu
lain, serta memahami bagaimana
menggunakan ide-ide itu dalam
proses penyelesaian soal.
2.1.3.2 Tujuan Strategi Pembelajaran REACT
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam
memilih strategi yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir
pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Tujuan dari strategi
REACT dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut ini.
Tabel 2.5 Tujuan Strategi REACT
Aspek REACT Tujuan
Relating (1) Siswa dapat mengaitkan materi yang dipelajari dengan
materi sebelumnya dan dengan kehidupan sehari-hari
(2) Siswa dapat menyadari betapa pentingnya suatu konsep
matematika bagi keseharian mereka sehingga mereka dapat
menjadi antusias dan termotivasi dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Experiencing Siswa dapat bereksplorasi dan menjadi lebih kreatif dalam
menemukan konsep dan memecahkan suatu permasalahan.
Applying Siswa dapat menerapkan materi yang sedang dipelajari untuk
memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
Cooperating (1) Siswa dapat mengembangkan sikap positif seperti saling
menghargai, tanggung jawab, dan percaya diri dalam
mengemukakan pendapat.
(2) Melatih kemampuan berkomunikasi yang baik.
Transferring Siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang sudah
dipelajarinya ke dalam bidang ilmu lain sehingga siswa dapat
32
memperluas pengetahuannya.
2.1.4 Model Pembelajaran TSTS dengan Strategi REACT
Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dalam penelitian ini
adalah model TSTS yang dipadukan dengan strategi REACT dimana kelima
aspek yang terdapat pada strategi REACT meliputi relating, experiencing,
applying, cooperating, dan transferring disisipkan pada langkah-langkah
pelaksanaan model TSTS sehingga menghasilkan langkah-langkah pelaksanaan
yang dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini.
Tabel 2.6 Langkah-langkah Model Pembelajaran TSTS dengan
Strategi REACT
Tahap-
tahap TSTS
Aspek
REACT Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Persiapan Cooperating Guru membagi siswa dalam
satu kelas menjadi beberapa
kelompok dengan masing-
masing anggota 3-4 siswa dan
setiap anggota kelompok
harus heterogen dalam hal
jenis kelamin dan prestasi
akademik siswa.
Siswa mengkondisikan diri
untuk bergabung dengan
kelompoknya sesuai
pembagian kelompok yang
dilakukan oleh guru.
Presentasi
Guru
Relating Guru mengenalkan dan
menjelaskan materi secara
singkat sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah
dibuat.
Dalam mengkaji materi, guru
mengajukan pertanyaan yang
dapat mendorong siswa untuk
mengaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
materi yang sudah dipelajari
sebelumnya.
Siswa mencari ide-ide
matematika yang
berhubungan dengan
materi yang sedang
dipelajari, serta memahami
bagaimana ide-ide tersebut
bisa saling terkoneksi.
Kegiatan
Kelompok
Experiencing
, Applying,
Relating,
Guru membagikan LKS
kepada masing-masing
kelompok dengan tujuan
Siswa berdiskusi bersama
kelompoknya untuk
mengerjakan LKS dimana
33
Transferring,
Cooperating
untuk melatih siswa
mengkonstruk
pemahamannya sendiri.
pada LKS tersebut terdapat
aspek relating,
experiencing, applying,
dan transferring yang
sudah disusun sedemikian
rupa.
Guru mengawasi jalannya
diskusi dan membimbing
kelompok yang sedang
kesulitan.
Masing-masing kelompok
menyelesaikan atau
memecahkan masalah yang
diberikan dengan cara
mereka sendiri.
Guru meminta dua dari
empat anggota masing-
masing kelompok
meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok
yang lain secara terpisah,
sedangkan sisanya diminta
tetap tinggal dalam kelompok
untuk membagikan hasil kerja
dan informasi mereka ke
tamu mereka.
Siswa sebagai tamu
berkunjung ke kelompok
lain untuk mencari
informasi dan memahami
keterkaitan antara
informasi yang dimiliki
kelompoknya dengan
informasi yang dimiliki
kelompok lain. Sedangkan
siswa sebagai tuan rumah
menjelaskan informasi
kepada tamu yang datang.
Guru meminta tamu kembali
ke kelompoknya semula
untuk menyampaikan temuan
dan mencocokan hasil kerja
Siswa sebagai tamu
kembali ke kelompoknya
semula. Siswa berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk dapat memahami
keterkaitan antara
informasi yang diperoleh
dengan permasalahan yang
ada pada LKS, serta
mempertimbangkan
jawaban manakah yang
paling tepat.
Formalisasi Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya untuk
dikomunikasikan atau
didiskusikan dengan
kelompok lainnya.
Siswa bersama
kelompoknya
mempresentasikan hasil
kerja. Sedangkan
kelompok yang lain
menyimak, menanggapi,
menyanggah, dan memberi
34
saran terhadap hasil kerja
yang dipresentasikan
kelompok yang maju.
Guru memberikan kuis
individu kepada siswa untuk
mengetahui seberapa jauh
tingkat pemahaman mereka.
Siswa mencari keterkaitan
antar ide-ide matematika
yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada
pada soal kuis dan
berusaha menggunakan
ide-ide matematika
tersebut untuk
memecahkan permasalahan
itu secara tepat.
Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok terbaik.
Siswa memberi tepuk
tangan dan mebgucapkan
selamat kepada kelompok
yang memperoleh
penghargaan.
2.1.5 Model Pembelajaran Konvensional Dengan Metode Ceramah, Tanya
Jawab, Dan Diskusi
Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang sering
digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehari-hari. Dalam penelitian ini, model
pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah model pembelajaran yang
sering digunakan oleh guru matematika kelas VII SMP N 13 Semarang yaitu
pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Sintaks model
pembelajaran konvensionalnya adalah
(1) guru menyampaikan materi secara lisan dan tertulis,
(2) guru mengadakan tanya jawab kepada siswa untuk mengkaji materi,
(3) guru memberikan beberapa contoh soal ,
(4) guru memberikan tugas/latihan soal-soal kepada siswa,
(5) guru dan siswa bersama-sama membahas tugas/latihan soal,
35
(6) pemberian evaluasi berupa kuis.
2.1.6 Kemampuan Koneksi Matematis
Kemampuan koneksi matematis menurut Ruspiani sebagaimana dikutip
oleh Permana & Sumarmo (2007: 117) adalah kemampuan mengaitkan konsep-
konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun
mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya. Selanjutnya
menurut Mousley (2004: 377), ada tiga interpretasi yang paling umum dari
kemampuan koneksi matematis, yaitu (1) hubungan antara informasi baru dan
pemahaman yang sudah dimiliki, (2) hubungan antara ide-ide matematika dan
representasi yang berbeda, dan (3) hubungan antara konsep matematika dengan
konteks kehidupan nyata.
Menurut NCTM dalam Linto et al (2012: 83) koneksi matematika terbagi
ke dalam tiga aspek kelompok koneksi yang akan menjadi indikator kemampuan
koneksi matematika, yaitu: 1) Aspek koneksi antar topik matematika, 2) Aspek
koneksi dengan ilmu lain, 3) Aspek koneksi dengan dunia nyata siswa/ koneksi
dengan kehidupan sehari-hari.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil indikator kemampuan koneksi
matematis yang dikemukakan oleh Sumarmo (2006: 4) yaitu sebagai berikut
(1) Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur;
(2) Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari;
(3) Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama;
(4) Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen;
36
(5) Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika
dengan topik lain.
2.1.7 Motivasi Belajar
Menurut Slavin sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni (2011: 159),
motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan
memelihara perilaku seseorang secara terus – menerus. Menurut Lee (2010: 57),
motivasi belajar adalah proses psikologi internal yang menyebabkan seseorang
untuk memahami suatu objek dalam aktivitas pembelajaran, dan secara spontan
mempertahankan aktivitas tersebut. Dengan kata lain, motivasi belajar merupakan
suatu gerakan yang ada pada dalam diri seseorang untuk memahami suatu objek
selama aktivitas pembelajaran berlangsung, memberi energi untuk melakukan
aktivitas pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini,
peneliti mengambil indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Meece
(2001: 72), yaitu sebagai berikut.
(1) Perceived competence / confidence (keyakinan)
Siswa dapat melaporkan tanggapan mereka tentang kemampuan kompetensi
akademik mereka. Harter, Whitesall, dan Kowalski dalam Meece (2001: 72)
mengembangkan skala untuk anak-anak dengan menanyakan beberapa pertanyaan
tentang seberapa baik mereka memahami tugas sekolah, seberapa mudah bagi
mereka mengerjakan tugas, seberapa pintar mereka merasa, dan seberapa baik
yang mereka lakukan di sekolah.
(2) Attitudes toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
37
Item ini menilai seberapa baik siswa menyukai atau tidak menyukai
sesuatu yang ada selama proses pembelajaran di kelas.
(3) Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
Ukuran lain yang berkaitan dengan motivasi belajar adalah bagaimana
tindakan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Item ini dapat menilai
tingkat kemampuan kognitif siswa dalam mengatur pembelajaran mereka.
2.1.8 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
LKS merupakan salah satu sumber belajar yang berfungsi sebagai
fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKS juga merupakan sebuah media
pembelajaran karena dapat digunakan secara bersama-sama dengan sumber
belajar atau media pembelajaran yang lain (Widjayanti, 2008: 1).
Fungsi LKS menurut Widjayanti (2008: 2) adalah sebagai berikut.
(1) Untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu
sebagai kegiatan belajar mengajar;
(2) Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan menghemat
waktu penyajian suatu topik;
(3) Membantu siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar;
(4) Dapat membangkitkan minat siswa jika LKS disusun lebih baik, sistematis,
dan menarik;
(5) Dapat menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa dan meningkatkan motivasi
belajar dan rasa ingin tahu.
38
Struktur LKS menurut Depdiknas (2008: 26) adalah sebagai berikut.
(1) Judul,
(2) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa),
(3) Kompetensi yang akan dicapai,
(4) Informasi pendukung,
(5) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja,
(6) Penilaian.
2.1.9 Materi Pokok Persamaan Linier Satu Variabel
Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah persamaan linear satu
variabel yang diajarkan pada kelas VII semester ganjil . Kompetensi dasar pada
materi persamaan linier satu variabel adalah menyelesaikan persamaan linier satu
variabel.
2.1.9.1 Pernyataan dan Kalimat Terbuka
1) Pernyataan
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104), pernyataan adalah kalimat yang
dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya adalah
sebagai berikut.
(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
(2) .
1) Kalimat Terbuka
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105), kalimat terbuka adalah kalimat
yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh kalimat
terbuka adalah sebagi berikut.
39
(1) Indonesia terletak di benua .
(2) .
2.1.9.2 Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106), persamaan linier satu variabel
adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan mempunyai
satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah
dengan .
2.1.9.3 Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109), persamaan dikatakan setara atau
ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan
dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109), suatu persamaan
dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara
(1) Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang
sama;
(2) Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
2.1.9.4 Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)
1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), penyelesaian PLSV dapat
diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan bilangan yang
sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang bernilai benar.
2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat
dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara
40
(1) Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama;
(2) Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama;
(3) Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama;
(4) Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
Menurut Jupri (2010: 84) dalam peneleitiannya yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Materi Pokok Segi
Empat Kelas VII C MTs Taqwal Ilah Tembalang Tahun Pelajaran 2009/2010”
disimpulkan bahwa penggunaan model TSTS dalam pembelajaran matematika
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Selain itu, menurut Kusuma
(2014: 366) dalam penelitiannya yang berjudul “Eksperimentasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Think Pair Share
(TPS) pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Ditinjau
dari Karakteristik Cara Berpikir Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kabupaten
Pacitan” disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model TSTS
menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model TPS. Dari
beberapa penelitian tersebut, peneliti menduga model TSTS dapat meningkatkan
motivasi dan kemampuan koneksi matematis siswa.
Begitu pula dengan strategi REACT. Menurut Yuniawatika (2011: 118)
dalam penelitiannya yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran Matematika dengan
Strategi REACT untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi
Matematika Siswa Sekolah Dasar” disimpulkan bahwa (1) peningkatan
41
kemampuan koneksi matematik siswa yang mendapat pembelajaran dengan
menggunakan strategi REACT secara signifikan lebih baik daripada kemampuan
koneksi metamatik siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional; dan (2)
pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi REACT dapat
meningkatkan sikap positif terhadap matematika. Selain itu, menurut Muslika
(2014: 184) dalam penelitiannya yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIIC SMP Negeri 1 Mumbulsari Jember pada Materi Aritmetika
Sosial dengan Model REACT Tahun 2012/2013” disimpulkan bahwa penerapan
REACT dapat meningkatkan ketuntasan belajar dalam pembelajaran matematika.
Dari beberapa penelitian tersebut, peneliti menduga strategi REACT dapat
meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa.
2.3 Kerangka Berpikir
Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar merupakan aspek
penting dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
pembelajaran matematika yang terdapat pada Standar Isi KTSP 2006 yaitu poin
pertama yang menjelaskan bahwa agar siswa mampu memahami keterkaitan antar
konsep untuk menyelesaikan masalah dan poin kelima yang menjelaskan bahwa
agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dengan kemampuan koneksi matematis, siswa mampu menghubungkan
ide-ide matematika sehingga pemahaman mereka akan lebih dalam dan lebih lama
tersimpan dalam memori otak. Siswa dapat dengan mudah mengingat konsep-
konsep dan menggunakannya secara tepat ketika menyelesaikan suatu masalah
42
baik di dalam matematika maupun di luar matematika. Sedangkan dengan adanya
motivasi belajar, siswa akan memiliki semangat untuk melakukan kegiatan belajar
dan berusaha mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Ujian Nasional dan wawancara
dengan guru matematika di SMP N 13 Semarang menunjukkan bahwa
kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu kemampuan matematika
yang belum dikuasai siswa secara optimal. Selain itu, motivasi belajar siswa
masih tergolong rendah.
Kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa harus
didukung oleh suatu pembelajaran kooperatif yang menarik, bermakna, dan dapat
mengaktifkan siswa secara optimal untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri.
Hal tersebut sejalan dengan teori Vygotsky , Piaget, Ausubel, dan Thorndike.
Menurut teori Vygotsky, pengetahuan dipengaruhi oleh situasi dan bersifat
kolaboratif. Sedangkan teori Piaget mengemukakan pentingnya keaktifan siswa
dalam mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Kemudian teori Ausubel
mengemukakan bahwa belajar menjadi bermakna bila materi yang akan dipelajari
dapat dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa sehingga
siswa menjadi kuat ingatannya dan transfer belajar mudah dicapai. Selain itu, teori
Thorndike mengemukakan bahwa apabila sesuatu memberikan hasil yang
menyenangkan atau memuaskan, maka hubungan antara stimulus dan respon akan
menjadi semakin kuat. Karena berdasarkan teori-teori belajar tersebut, maka
pembelajaran yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah model TSTS
dengan strategi REACT.
43
Dalam model TSTS terdapat empat tahap yaitu (1) tahap persiapan, (2)
tahap presentasi guru, (3) tahap kegiatan kelompok, dan (4) tahap formalisasi.
Sedangkan strategi REACT terdiri dari lima aspek yaitu relating, experiencing,
applying, cooperating, dan transferring. Aspek-aspek yang ada pada strategi
REACT tersebut disisipkan pada langkah-langkah pelaksanaan model TSTS
dengan tujuan agar memperoleh hasil belajar yang optimal.
Karena pada model TSTS terdapat pengakuan tim, tanggung jawab
kelompok dalam pembelajaran individu, tanggung jawab individu dalam
menjalankan peran sebagai tamu ataupun tuan rumah, dan adanya pemberian
penghargaan bagi kelompok terbaik, maka model TSTS tersebut dapat
menciptakan suatu proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan
dalam suasana yang akrab sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti
proses pembelajaran. Selain model TSTS, strategi REACT juga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Strategi REACT mempunyai berbagai
kelebihan yaitu (1) melalui aspek cooperating dapat mengembangkan sikap
positif siswa, mengembangkan sikap menghargai diri-sendiri dan orang lain,
mengembangkan rasa saling memiliki, (2) melalui aspek experiencing dapat
mengembangkan keterampilan untuk masa depan, dan (3) melalui aspek applying
dapat menjelaskan pentingnya materi dan aplikasinya secara langsung dalam
kehidupan sehari-hari. Karena dengan adanya beberapa kelebihan yang terdapat
pada strategi REACT tersebut, maka diharapkan mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa terhadap matematika. Melalui model TSTS dengan strategi REACT
diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal.
44
Pada model TSTS terjadi transfer ilmu antar siswa sehingga siswa menjadi
lebih aktif dalam mencari pengetahuan, saling melengkapi materi, dan saling
bertukar informasi. Dalam kegiatan kerja kelompok, dengan adanya perbedaan
informasi yang diperoleh diharap siswa dapat mengkoneksikan antara informasi
yang sudah diperolehnya dengan informasi yang diperoleh dari kelompok lain.
Karena adanya transfer ilmu antar kelompok, maka suasana pembelajaran dengan
menggunakan model TSTS akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih
bermakna sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi
matematis siswa. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuniawatika
(2011: 116) menyatakan bahwa strategi REACT dapat meningkatkan kemampuan
koneksi matematis yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional karena dalam proses pembelajaran REACT terdapat kegiatan
relating dimana siswa dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan sebelumnya yang didapatkan siswa juga mampu menghubungkan
ide-ide yang berkaitan dengan objek tertentu. Selain itu, menurut penelitian yang
dilakukan oleh Muslika (2014: 184) menyatakan bahwa penerapan REACT dapat
meningkatkan ketuntasan belajar dalam pembelajaran matematika. Melalui model
TSTS dengan strategi REACT diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
koneksi matematis siswa secara optimal.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan model TSTS dan strategi REACT merupakan pembelajaran yang
efektif. Penelitian yang dilakukan oleh Jupri (2010: 84) menyatakan bahwa
penggunaan model TSTS dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan
45
motivasi dan hasil belajar siswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Yuniawatika (2011: 118) menyatakan bahwa strategi REACT dapat meningkatkan
kemampuan koneksi matematis dan sikap positif siswa yang lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Dengan demikian, model TSTS dengan strategi REACT diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar siswa dalam
mempelajari matematika. Berikut disajikan bagan kerangka berpikir
Kemampuan koneksi matematis dan motivasi
belajar masih rendah
Penerapan model pembelajaran
TSTS dengan strategi REACT
Penerapan model pembelajaran
konvensional
Kemampuan koneksi matematis dan
motivasi belajar
1. Kemampuan koneksi matematis kelas yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan
strategi REACT mencapai ketuntasan klasikal.
2. Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan
strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
3. Motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT
lebih baik dari motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kemampuan koneksi matematis dan
motivasi belajar
46
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Kemampuan koneksi matematis kelas yang mendapat pembelajaran TSTS
dengan strategi REACT mencapai ketuntasan klasikal, yaitu sekurang-
kurangnya 75% siswa mencapai ketuntasan individual.
(2) Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model pembelajaran
TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis
siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional dengan metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
(3) Motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan
strategi REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa yang mendapat model
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi.
47
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Penentuan Objek Penelitian
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 80). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester
ganjil SMP N 13 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Banyaknya siswa kelas
VII semester ganjil SMP N 13 Semarang pada tahun pelajaran 2015/2016 adalah
287 siswa yang terbagi menjadi 9 kelas yaitu kelas VII A sampai VII I.
3.1.2 Sampel
Menurut Sudjana (2005: 6), sampel adalah bagian yang diambil dari
populasi. Dalam penelitian ini, diambil secara acak dua kelas dari populasi untuk
dijadikan sampel. Hal tersebut dilakukan karena memperhatikan ciri-ciri antara
lain: siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa yang
menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan penempatan
siswa tidak berdasarkan ranking. Hal ini dapat dilihat dari masukan nilai ujian
nasional tingkat SD untuk mata pelajaran matematika tahun ajaran 2014/2015.
Pada penelitian ini diambil secara acak dua kelas. Dengan cara mengambil
nilai ujian nasional tingkat SD untuk mata pelajaran matematika tahun ajaran
48
2014/2015 diperoleh data awal untuk diuji normalitas, homogenitas, dan
kesamaan rata-rata. Setelah itu, kita dapat memilih secara acak satu kelas sebagai
kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah
kelas yang menggunakan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT
yaitu kelas VII E, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan model
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi
yaitu kelas VII C.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Variabel-variabel
yang ada dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
3.2.1 Variabel bebas
Menurut Sugiyono (2012: 39), variabel bebas atau variabel independent
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran.
3.2.2 Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2012: 39), variabel terikat atau variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan koneksi
matematis dan motivasi belajar siswa.
49
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi, metode observasi, metode tes, dan metode skala likert.
Berikut akan dibahas satu persatu metode yang digunakan dalam penelitian ini.
3.3.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi berarti pencarian data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya ( Arikunto, 2006: 231). Dalam penelitian ini,
metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data awal siswa yang
menjadi sampel penelitian. Data awal yang digunakan adalah nilai ujian nasional
tingkat SD mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2014/2015. Data awal yang
diperoleh dianalisis untuk memperoleh asumsi bahwa sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang
sama.
3.3.2 Metode Observasi
Metode observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006: 156). Metode ini
digunakan untuk mengetahui perkembangan keaktifan siswa pada setiap
pertemuan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Selain itu, metode
observasi ini juga digunakan untuk mengetahui aktivitas guru yang berlangsung
selama proses pembelajaran.
50
3.3.3 Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data akhir tentang kemampuan
koneksi matematis siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Tes yang
digunakan berbentuk soal uraian, dan diberikan setelah perlakuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mendapatkan data akhir.
Sebelum tes diberikan, soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba. Uji
coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang
meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap
butir soal.
3.3.4 Metode Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 93).
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item intrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata
seperti sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam
penelitian ini, metode skala Likert digunakan untuk mengukur motivasi belajar
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setiap pernyataan diberi skor 1 sampai
4. Jadi, dalam penelitian ini untuk pernyataan yang positif memiliki bobot skor
sebagai berikut : nilai sangat setuju mendapat skor 4, nilai setuju mendapat skor 3,
nilai tidak setuju mendapat skor 2, dan nilai sangat tidak setuju mendapat skor 1.
51
Sedangkan untuk pernyataan yang negatif memiliki bobot skor sebagai berikut :
nilai sangat setuju mendapat skor 1, nilai setuju mendapat skor 2, nilai tidak setuju
mendapat skor 3, dan nilai sangat tidak setuju mendapat skor 4.
3.4 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang
digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua
kelompok yang dipilih secara acak. Kelompok pertama diberi perlakuan dan
kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelas
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.
(Sugiyono, 2012: 76)
Keterangan :
R = kelompok yang dipilih secara acak
dan = nilai posttest
X = perlakuan yang diberikan
3.5 Prosedur penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Menentukan subjek penelitian yaitu siswa kelas VII SMPN 13 Semarang
Tahun Pelajaran 2015/2016.
(2) Mengambil sampel secara acak, diperoleh kelas VII E dan kelas VII C.
R
R
X 𝑶𝟐
𝑶𝟒
52
(3) Mengambil data nilai ujian nasional tingkat SD mata pelajaran matematika
tahun pelajaran 2014/2015 sebagai data awal siswa yang menjadi sampel
penelitian.
(4) Data awal pada sampel penelitian tersebut dianalisis untuk diuji normalitas,
homogenitas, dan kesamaan rata-rata. Kemudian menentukan kelas uji coba
diluar sampel penelitian yaitu kelas VII F.
(5) Menyusun instrumen pembelajaran mengenai materi persamaan linier satu
variabel.
(6) Memberikan materi persamaan linier satu variabel pada kelas uji coba.
(7) Melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat
model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dan melaksanakan
pembelajaran di kelas kontrol yaitu kelas yang mendapat model
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi.
(8) Mengujicobakan instrumen berupa tes kemampuan koneksi matematis dan
skala motivasi belajar pada kelas uji coba.
(9) Menganalisis data hasil uji coba instrumen untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran soal.
(10) Dari hasil analisis tersebut, kemudian ditentukan butir-butir soal tes
kemampuan koneksi matematis dan butir-butir pernyataan skala motivasi
belajar yang memenuhi syarat.
53
(11) Melaksanakan tes kemampuan koneksi matematis dan pengisian skala
motivasi belajar pada sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
(12) Menganalisis dan mengolah data hasil tes dan skala.
(13) Menyusun hasil penelitian.
Prosedur penelitian yang telah diuraikan tersebut dapat dirinci dalam Gambar 3.1
sebagai berikut.
Data nilai ujian nasional
matematika SD
Analisis data awal
Kelas uji coba
Uji coba
instrumen
Kelas
eksperimen
Penerapan model TSTS
dengan strategi REACT
Pembelajaran konvensional Kelas kontrol
Analisis data hasil tes
kemampuan koneksi matematis &
skala motivasi belajar
Tes kemampuan koneksi matematis
& skala motivasi belajar
Analisis hasil
uji coba
Gambar 3.1 Skema Langkah-Langkah Penelitian
54
3.6 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument sebagai berikut.
3.6.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis
Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan tujuan untuk mengetahui pencapaian belajar atau
kompetensi yang telah dicapai siswa untuk bidang tertentu (Mardapi, 2012: 108).
Dalam penelitian ini, instrument tes digunakan untuk mengetahui kemampuan
koneksi matematis siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Materi tes
berupa soal-soal uraian tentang persamaan linier satu variabel.
Tes uraian adalah sejenis tes kemampuan belajar yang memerlukan
jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Menurut Arikunto
(2007: 162), kebaikan tes uraian adalah sebagai berikut.
(1) Mudah dipersiapkan dan disusun;
(2) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan;
(3) Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta
menyusunnya dalam kalimat yang bagus;
(4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya
dengan gaya bahasa dan caranya sendiri;
(5) Dapat diketahui sejauh mana peserta didik mendalami sesuatu masalah yang
diteskan.
Langkah-langkah penyusunan tes kemampuan koneksi matematis pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Menentukan pembatasan materi yang akan diujikan yaitu persamaan linier
55
satu variabel;
(2) Menentukan tipe soal yang digunakan yaitu soal uraian;
(3) Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan soal;
(4) Menentukan banyaknya butir soal;
(5) Membuat kisi-kisi soal;
(6) Menuliskan petunjuk mengerjakan soal;
(7) Membuat butir soal dan kunci jawaban;
(8) Mengujicobakan instrument tes pada kelas uji coba;
(9) Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
taraf kesukaran tiap butir soal;
(10) Memilih butir-butir soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah
dilakukan.
3.6.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar
Skala motivasi belajar yang digunakan peneliti tergolong skala sikap.
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.
Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden
apakah pernyataan itu diterima atau ditolak melalui rentangan tertentu (skala
bertingkat). Pernyataan terdiri atas dua pernyataan yaitu pernyataan yang
mendukung dan pernyataan yang tidak mendukung. Langkah-langkah penyusunan
skala motivasi belajar pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Menentukan tujuan yang akan dicapai dengan skala;
(2) Mencari referensi tentang motivasi belajar;
(3) Mengidentifikasi setiap indikator yang akan dijadikan sasaran skala;
56
(4) Menjabarkan setiap indikator yang diteliti menjadi beberapa item yang lebih
spesifik;
(5) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus menentukan cara
analisisnya;
(6) Meminta bantuan kepada ahli psikologi untuk memvalidasi instrument;
(7) Menguji coba instrument di kelas uji coba;
(8) Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas dan reliabilitas terhadap skala;
(9) Memilih item-item yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah
dilakukan.
3.6.3 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Instrumen lembar pengamatan aktivitas guru ini digunakan untuk
mengetahui langkah-langkah pembelajaran dan aktivitas yang dilaksanakan oleh
guru selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen tersebut menjadi
refleksi dari proses pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol maupun
kelas eksperimen agar pembelajaran untuk pertemuan berikutnya lebih baik dari
pertemuan sebelumnya. Lembar pengamatan aktivitas guru ini diisi oleh seorang
observer di setiap pertemuan. Hasil analisis dari lembar pengamatan aktivitas guru
ini digunakan untuk melengkapi data secara kuantitatif agar penelitian lebih
optimal.
3.6.4 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa ini digunakan untuk
mengetahui perkembangan keaktifan siswa pada setiap pertemuan. Aktivitas-
aktivitas yang diamati mengarah pada aspek kemampuan koneksi matematis dan
57
aspek motivasi belajar. Pengamatan ini dilakukan secara global dengan
mengamati keaktifan siswa secara klasikal. Hal tersebut dilakukan karena
keterbatasan jumlah pengamat.
3.7 Analisis Instrumen Penelitian
Sebelum instrumen tes kemampuan koneksi matematis dan skala motivasi
belajar digunakan pada penelitian, terlebih dahulu instrumen tersebut
diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui
informasi mengenai mutu instumen yang digunakan. Uji coba dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara memberikan tes dan pengisian skala kepada kelompok
yang bukan merupakan sampel penelitian. Analisis instrumen yang digunakan
untuk pengujian instrumen pada penelitian ini sebagai berikut.
3.7.1 Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematis
3.7.1.1 Uji Validitas
Untuk menghitung validitas item soal uraian digunakan rumus korelasi product
moment yaitu
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) + (Jihad & Haris, 2013: 180)
Keterangan :
: koefisien korelasi antara X dan Y
: skor butir soal
: skor total
: banyaknya peserta uji coba
Hasil dikonsultasikan dengan product moment dengan =5%.
Kriterianya menurut Arikunto (2007: 72) adalah jika > maka butir soal
58
dikatakan valid, selain itu butir soal dikatakan tidak valid. Setelah melakukan
analisis validitas instrumen uji coba dengan menggunakan program Microsoft
Excel 2010 diperoleh hasil bahwa dari 7 butir soal terdapat 6 butir soal valid dan 1
butir soal tidak valid. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk
memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 46.
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Untuk mencari reliabilitas soal uraian digunakan rumus Alpha sebagai berikut.
(
) (
∑
)
dengan
∑ (∑ )
dan
∑
(∑ )
(Jihad & Haris, 2013: 180)
Keterangan:
: reliabilitas yang dicari
: banyaknya butir soal
: banyaknya peserta uji coba
: varians skor tiap-tiap item
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
∑ : jumlah kuadrat skor tiap item
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item
∑ : jumlah kuadrat skor total
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total
Menurut Guilford dalam Jihad & Haris (2013: 181), nilai reliabilitas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut.
59
: reliabilitas sangat rendah
: reliabilitas rendah
: reliabilitas sedang
: reliabilitas tinggi
: reliabilitas sangat tinggi
Analisis reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft
Excel 2010 dan diperoleh hasil dengan kriteria reliabilitas sedang.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa soal mempunyai
reliabilitas sedang. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk
memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 46.
3.7.1.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran tes dihitung dengan menggunakan rumus tingkat
kesukaran untuk tes uraian sebagai berikut.
(Jihad & Haris, 2013: 188)
Keterangan :
TK : tingkat kesukaran
: jumlah skor kelompok atas
: jumlah skor kelompok bawah
n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah
maks : skor maksimal soal yang bersangkutan
Kriteria interpretasi tingkat kesukaran dapat dilihat sebagai berikut.
0,00 – 0,30 : Sukar
0,31 – 0,70 : Sedang
60
0,71 – 1,00 : Mudah
Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran instrumen uji coba dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2010 diperoleh bahwa dari 7 butir soal
terdapat 1 butir soal dengan kriteria mudah, 3 butir soal dengan kriteria sedang,
dan 3 butir soal dengan kriteria sukar. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta
cara untuk memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 46.
3.7.1.4 Daya Beda
Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus DP untuk tes uraian
sebagai berikut.
(Jihad & Haris, 2013: 189)
Keterangan :
DP : Daya pembeda
: jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
: jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah
n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah
maks : skor maksimal soal yang bersangkutan
Menurut Ruseffendi dalam Jihad & Haris (2013: 181) interpretasi nilai DP dapat
dilihat sebagai berikut.
0,40 atau lebih : sangat baik
0,30 – 0,39 : cukup baik
0,20 – 0,29 : minimum, perlu diperbaiki
0,19 ke bawah : jelek, dibuang/dirombak
61
Setelah dilakukan analisis daya beda terhadap instrumen uji coba dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2010 diperoleh bahwa dari 7 butir soal
terdapat 1 butir soal dengan kriteria sangat baik, 1 butir soal dengan kriteria cukup
baik, 2 butir soal dengan kriteria minimum, dan 3 butir soal dengan kriteria jelek.
Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat
pada Lampiran 46.
3.7.1.5 Rangkuman Hasil Uji Coba Soal
Uji coba soal tes kemampuan koneksi matematis dilaksanakan di SMP
Negeri 13 Semarang dengan mengambil subjek kelas VII F yang berjumlah 31
siswa. Hasil uji coba dianalisis secara bertahap melalui penyaringan pada tingkat
kesukaran, daya beda, uji reliabilitas dan uji validitas. Dari proses perhitungan
maka butir soal yang dapat digunakan sebagai instrumen tes hasil belajar
sebanyak 4 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 5, dan 7 yang dapat dilihat pada
Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Hasil Analisis Uji Coba Soal
No
soal Validitas
Tingkat
kesukaran Daya beda Reliabilitas Keterangan
1 Valid Mudah Cukup baik
0,6158
(reliabilitas
sedang)
Digunakan
2 Valid Sedang Sangat baik Digunakan
3 Valid Sedang Jelek, dibuang
/dirombak
Tidak
digunakan
4 Tidak valid Sukar Jelek, dibuang
/dirombak
Tidak
digunakan
5 Valid Sedang
Minimum,
perlu
diperbaiki
Digunakan
6 Valid Sukar Jelek, dibuang
/dirombak
Tidak
digunakan
7 Valid Sukar
Minimum,
perlu
diperbaiki
Digunakan
62
Perhitungan rekap analisis dan ringkasan analisis butir soal uji coba selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 46.
3.7.2 Instrumen Skala Motivasi Belajar
3.7.2.1 Uji Validitas
Untuk menghitung validitas item pada skala digunakan rumus korelasi product
moment yaitu
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) + (Jihad & Haris, 2013: 180)
Keterangan:
: koefisien korelasi antara X dan Y
: skor butir soal
: skor total
: banyaknya peserta uji coba
Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan product moment
dengan =5%. Kriterianya menurut Arikunto (2007: 72), jika > maka
butir soal dikatakan valid, selain itu butir soal dikatakan tidak valid.
Setelah dilakukan analisis validitas instrumen uji coba dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2010 diperoleh bahwa dari 31 item
terdapat 26 item valid dan 5 item tidak valid. Hasil analisis yang lebih lengkap
beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 42.
3.7.2.2 Reliabilitas
Untuk mencari reliabilitas pada skala digunakan rumus Alpha sebagai
berikut.
63
(
) (
∑
)
dengan
∑ (∑ )
dan
∑
(∑ )
(Jihad & Haris, 2013: 180)
Keterangan:
: reliabilitas yang dicari
: banyaknya butir skala
: banyaknya peserta uji coba
: varians skor tiap-tiap item
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
∑ : jumlah kuadrat skor tiap item
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item
∑ : jumlah kuadrat skor total
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total
Menurut Guilford dalam Jihad & Haris (2013: 181) nilai reliabilitas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut.
: reliabilitas sangat rendah
: reliabilitas rendah
: reliabilitas sedang
: reliabilitas tinggi
: reliabilitas sangat tinggi
Analisis reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft
Excel 2010 dan diperoleh hasil dengan kriteria reliabilitas tinggi.
64
Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa instrumen skala tersebut
reliabel. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk
memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 42.
3.7.2.3 Hasil Uji Coba Skala
Uji coba skala motivasi belajar dilaksanakan di SMP Negeri 13 Semarang
dengan mengambil subjek kelas VII F yang berjumlah 31 siswa. Hasil uji coba
kemudian dianalisis secara bertahap melalui penyaringan pada uji validitas dan uji
reliabilitas. Dari proses perhitungan, terdapat 26 butir skala yang dapat digunakan
karena 26 butir skala tersebut valid dan sudah memuat semua indikator dari
motivasi belajar.
3.8 Analisis Data Awal
Analasis data awal dilakukan untuk mengetahui kelayakan populasi yang
akan digunakan sebagai subjek penelitian. Data yang dianalisis diperoleh dari data
nilai ujian nasional tingkat SD mata pelajaran matematika tahun ajaran
2014/2015. Analisis data awal ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
kesamaan rata-rata. Dalam penelitian ini data awal dianalisis dengan bantuan
program Microsoft Excel 2010. Data awal yang diperoleh dari data nilai ujian
nasional tingkat SD mata pelajaran matematika tahun ajaran 2014/2015 dapat
dilihat pada Lampiran 53.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara
spesifik. Uji Normalitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
65
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji yang digunakan adalah
chi’kuadrat pada taraf signifikansi 1% dan derajat kebebasan dk = k – 3..
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Rumus yang digunakan untuk perhitungan manual chi kuadrat adalah sebagai
berikut.
∑( )
(Sudjana, 2005: 273)
Keterangan :
: chi kuadrat
: frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
: frekuensi yang diharapkan
: banyaknya kelas interval
Kriteria pengujian, jika , maka diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga = 10,189. Pada
taraf signifikan 1% dan dk = k – 3 = 7 - 3 = 4 diperoleh = 13,3. Karena
= 10,189
= 13,3, maka diterima. Jadi, sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas data awal ini dilakukan
dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan untuk perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54.
66
3.8.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
berasal dari populasi yang homogen (memiliki varians yang sama).
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
(sampel berasal dari populasi yang homogen)
(sampel tidak berasal dari populasi yang homogen)
Rumus yang digunakan adalah
Kriteria pengujiannya adalah tolak jika
( )
dengan
( )
didapat dari daftar distribusi F dengan peluang
dan .
Sedangkan derajat kebebasan dan masing-masing sesuai dengan dk
pembilang dan penyebut (Sudjana, 2005: 250).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji F diperoleh
= . Untuk taraf signifikan 5% dengan dk pembilang = (31 - 1) = 30
dan dk penyebut = (32 – 1) = 31 diperoleh = . Karena pada taraf
signifikan 5% diperoleh = ≤ = , maka diterima. Jadi,
sampel berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 55.
3.8.3 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua
kelas pada sampel berasal dari populasi yang memiliki rata-rata kelas yang sama.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
67
(Tidak ada perbedaan rata-rata antara kedua kelas)
1 (Ada perbedaan rata-rata antara kedua kelas)
Keterangan:
: rata-rata kelas kontrol
: rata-rata kelas eksperimen
Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan uji kesamaan dua rata-rata
adalah sebagai berikut.
√
dan ( )
( )
Keterangan:
: rata-rata kelas kontrol
: rata-rata kelas eksperimen
: simpangan baku
: jumlah siswa kelas kontrol
: jumlah siswa kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
Kriteria pengujian adalah terima jika –
dimana
didapat dari daftar distribusi t dengan ( ) dan peluang
(
). Untuk harga-harga t lainnya ditolak (Sudjana, 2005: 239-240).
Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga . Untuk taraf
signifikan 5% dan dk = 32 + 31 - 2 = 61 diperoleh = 1,99. Karena
68
dengan , maka diterima. Jadi,
tidak ada perbedaan rata-rata antara kedua kelas. Dengan kata lain, kedua kelas
pada sampel berasal dari populasi yang memiliki rata-rata kelas yang sama.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 56.
3.9 Analisis Data Akhir
Setelah memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka
dilakukan analisis data akhir. Analisis data akhir ini meliputi uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji hipotesis.
3.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan data akhir hasil
tes dan skala yang telah diberikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain
itu, uji normalitas juga bertujuan untuk mengetahui statistik yang digunakan
dalam mengolah data. Langkah-langkah pengujian normalitas data akhir sama
dengan langkah-langkah uji normalitas pada data awal. Rumus yang digunakan
adalah uji Chi-Kuadrat sebagaimana menurut Sudjana (2005: 273) sebagai
berikut.
∑( )
Keterangan:
: Chi Kuadrat
: banyaknya kelas interval
: frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
: frekuensi yang diharapkan
69
Menurut Sudjana (2005: 273) apabila
, maka data berdistribusi
normal dengan taraf signifikansi atau dan .
3.9.2 Uji Homogenitas
Langkah-langkah pengujian homogenitas pada data akhir sama dengan
langkah-langkah uji homogenitas pada data awal. Uji homogenitas digunakan
untuk mengetahui kesamaan varians data akhir hasil tes dan skala yang diberikan
di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan dalam uji
homogenitas adalah sebagai berikut.
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
sama)
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
tidak sama)
Untuk menguji homogenitas digunakan rumus uji F sebagaimana menurut
Sudjana (2005: 250) yakni sebagai berikut.
Kriteria pengujiannya adalah tolak jika
( )
dengan
( )
didapat dari daftar distribusi F dengan peluang
dan . Sedangkan
derajat kebebasan dan masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan
penyebut (Sudjana, 2005: 250).
70
3.9.3 Uji Hipotesis I
KKM individual yang harus dicapai oleh setiap siswa di SMP N 13
Semarang untuk aspek kemampuan koneksi matematis dalam penelitian ini
adalah 61. Sedangkan, KKM klasikal yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
75%. Uji hipotesis 1 digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal di kelas
yang mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT. Dalam
penelitian ini uji ketuntasan klasikal data akhir kelas eksperimen dianalisis dengan
bantuan microsoft excel dan diuji menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis
yang diuji sebagai berikut.
H0 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar kurang dari atau sama
dengan 74,5%)
H1 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar lebih dari 74,5%)
Pengujian ini merupakan uji pihak kanan. Statistik yang digunakan adalah
statistik z. Rumus z menurut Sudjana (2005: 233)
√ ( )
Keterangan:
: jumlah siswa yang mencapai KKM 61
: nilai yang dihipotesiskan
: banyaknya siswa
Kriteria pengujian tolak H0 jika di mana z0,5-α didapat dari daftar
normal baku dengan peluang (0,5-α). Untuk z < z0,5-α hipotesis H0 diterima.
71
3.9.4 Uji Hipotesis II
Uji hipotesis II bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara
kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen dan kemampuan koneksi
matematis siswa kelas kontrol. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
statistik .
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen tidak lebih
baik dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)
(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik
dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)
Rumusnya yang digunakan adalah sebagai berikut.
√
dengan ( )
( )
Keterangan :
t : nilai t hitung
: nilai rata-rata kelas eksperimen
: nilai rata-rata kelas kontrol
: banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
: varian kelas kontrol
s : simpangan baku gabungan
72
Dengan kriteria pengujiannya adalah terima jika dan tolak
jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan dengan
peluang (Sudjana, 2005: 243).
3.9.5 Uji Hipotesis III
Uji hipotesis III bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara motivasi
belajar siswa kelas eksperimen dan motivasi belajar siswa kelas kontrol.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
(motivasi belajar siswa di kelas eksperimen tidak lebih baik dari
motivasi belajar siswa di kelas kontrol).
(motivasi belajar siswa di kelas eksperimen lebih baik dari motivasi
belajar siswa di kelas kontrol).
Rumusnya yang digunakan adalah sebagai berikut.
√
dengan ( )
( )
Keterangan:
t : nilai t hitung
: skor rata-rata kelas eksperimen
: skor rata-rata kelas kontrol
: banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
: varian kelas kontrol
s : simpangan baku gabungan
73
Dengan kriteria pengujiannya adalah terima jika dan tolak jika t
mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan dengan
peluan (Sudjana, 2005: 243).
74
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2015 sampai dengan
5 September 2015 di kelas VII SMP Negeri 13 Semarang. Data yang diperoleh
pada penelitian ini kemudian dianalisis sebagai berikut.
4.1.1 Analisis Data Awal
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui kelayakan populasi yang
akan digunakan sebagai subjek penelitian. Dalam penelitian ini, diambil secara
acak dua kelas dari populasi untuk dijadikan sampel. Data awal yang digunakan
untuk di analisis adalah data nilai ujian nasional tingkat SD mata pelajaran
matematika tahun 2014/2015. Data awal dianalisis menggunakan uji normalitas,
uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Uji tersebut digunakan untuk
memperoleh asumsi bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang sama . Hasil
analisis pada data awal adalah sebagai berikut.
4.1.1.1 Uji Normalitas Data Awal
Uji normalitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas data
awal terhadap sampel (siswa kelas VII C dan VII E) dengan memperhatikan
rumus, ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil
75
harga = 10,189. Pada taraf signifikan 1% dan dk = 7-3 = 4 diperoleh
= 13,3. Karena
= 10,189 = 13,3 , maka diterima.
Jadi, data pada sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji
normalitas data awal ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft
Excel 2010 dan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54.
4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Awal
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
berasal dari populasi yang homogen (memiliki varians yang sama). Setelah
dilakukan uji homogenitas data awal terhadap sampel (siswa kelas VII C dan
siswa kelas VII E) dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang
telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil = . Pada taraf signifikan
5% dengan dk pembilang = (31 - 1) = 30 dan dk penyebut = (32 – 1) = 31
diperoleh = . Karena = ≤ = , maka diterima.
Jadi, data pada sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas data
awal ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Hasil
analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat pada
Lampiran 55.
4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal
Uji kesamaan rata-rata data awal ini dilakukan untuk memperoleh asumsi
bahwa sampel (kelas VII C dan kelas VII E) berasal dari populasi yang memiliki
rata-rata kelas yang sama. Setelah dilakukan uji kesamaan rata-rata data awal
terhadap sampel (kelas VII C dan kelas VII E) dengan memperhatikan rumus,
ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil harga
76
. Pada taraf signifikan 5% dan dk = 32 + 31 - 2 = 61 diperoleh
. Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh ,
maka diterima. Jadi, rata-rata pada sampel (kelas VII C dan kelas VII E) tidak
berbeda signifikan. Dengan kata lain, siswa di kelas VII C dan kelas VII E berasal
dari populasi yang memiliki rata-rata kelas yang sama. Uji kesamaan rata-rata
data awal ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010.
Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya dapat dilihat
pada Lampiran 56.
4.1.2 Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai. Kelas
eksperimen yaitu kelas VII E diberi perlakukan model pembelajaran TSTS dengan
strategi REACT, sedangkan kelas kontrol yaitu kelas VII C menggunakan model
konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Setelah
dilakukan pembelajaran pada kedua kelas tersebut, kemudian dilakukan tes untuk
mengetahui perkembangan kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar
siswa. Tes terdiri dari empat butir soal yang sudah diujicobakan, sedangkan skala
terdiri dari 26 butir pernyataan yang sudah diujicobakan. Seperti halnya data awal,
data akhir juga dianalisis. Analisis pada data akhir terdiri dari uji normalitas, uji
homogenitas, uji hipotesis 1, uji hipotesis 2, dan uji hipotesis 3. Hasil analisis data
akhir yang diperoleh adalah sebagai berikut.
4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi Matematis
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data akhir tes
kemampuan koneksi matematis pada sampel dan untuk menentukan jenis statistik
77
yang digunakan. Setelah dilakukan uji normalitas data akhir terhadap sampel
(siswa kelas VII C dan VII E) dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan
kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil harga = 6,19.
Pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 diperoleh = 9,49. Karena pada taraf
signifikan 5% diperoleh = 6,19
= 9,49, maka diterima. Jadi,
data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel berdistribusi normal.
Uji normalitas data akhir tes kemampuan koneksi matematis ini dilakukan
dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan untuk perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 58.
4.1.2.2 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Tes Kemampuan Koneksi
Matematis
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians data akhir
tes kemampuan koneksi matematis siswa pada sampel (kelas VII C dan kelas VII
E). Setelah dilakukan uji homogenitas data akhir terhadap sampel dengan
memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3
diperoleh hasil dan pada taraf signifikan 1%.
Berdasarkan analisis tersebut, karena , maka diterima. Ini
berarti bahwa data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel (kelas
VII C dan kelas VII E) mempunyai varians yang sama. Uji homogenitas data
akhir tes kemampuan koneksi matematis ini dilakukan dengan menggunakan
program Microsoft Excel 2010. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara
untuk memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 59.
78
4.1.2.3 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data akhir skala
motivasi belajar pada sampel (kelas VII C dan kelas VII E) dan untuk menentukan
jenis statistik yang digunakan. Setelah dilakukan uji normalitas data akhir
terhadap sampel (kelas VII C dan kelas VII E) dengan memperhatikan rumus,
ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan pada Bab 3 diperoleh hasil harga
= 7,22. Pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 diperoleh
= 13,3.
Karena = 7,22
= 13,3, maka diterima. Jadi, data akhir skala
motivasi belajar pada sampel berdistribusi normal. Uji normalitas data akhir skala
motivasi belajar ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel
2010 dan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 61.
4.1.2.4 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Skala Motivasi Belajar
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians data akhir
skala motivasi belajar pada sampel (kelas VII C dan kelas VII E). Setelah
dilakukan uji homogenitas data akhir terhadap sampel (kelas VII C dan kelas VII
E) dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang telah dijelaskan
pada Bab 3 diperoleh hasil dan pada taraf
signifikan 1%. Berdasarkan analisis tersebut, karena , maka
diterima. Ini berarti bahwa data akhir skala motivasi belajar pada sampel (kelas
VII C dan kelas VII E) mempunyai varians yang sama. Uji homogenitas data
akhir skala motivasi belajar siswa ini dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2010. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk
memperolehnya dapat dilihat pada Lampiran 62.
79
4.1.2.5 Hasil Uji Hipotesis I
KKM individual yang harus dicapai oleh setiap siswa di SMP N 13
Semarang untuk aspek kemampuan koneksi matematis dalam penelitian ini adalah
61. Sedangkan, KKM klasikal yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 75%.
Uji hipotesis 1 digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal di kelas yang
mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT. Dalam penelitian
ini uji ketuntasan klasikal data akhir kelas eksperimen dianalisis dengan bantuan
microsoft excel dan diuji menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis yang
diuji sebagai berikut.
H0 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar kurang dari atau sama
dengan 74,5%)
H1 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar lebih dari 74,5%)
Dari perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 63 diperoleh bahwa
zhitung = 2,43. Harga ztabel dengan α = 5% adalah . Dari hasil
perhitungan, karena z hitung > z tabel, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa
kemampuan koneksi matematis di kelas yang mendapat model TSTS dengan
strategi REACT telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
4.1.2.6 Hasil Uji Hipotesis II
Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbandingan
kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat model TSTS
dengan strategi REACT dan kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang
mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Hipotesis statistikanya sebagai berikut.
80
(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen tidak lebih
baik dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)
(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik
dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)
Dari perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 64 diperoleh bahwa
thitung = 3,50. Harga ttabel dengan α = 5% dan dk = adalah
( )( ) . Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa
kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat model TSTS
dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis siswa di
kelas yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,
dan diskusi.
4.1.2.7 Hasil Uji Hipotesis III
Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbandingan
motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi
REACT dan motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hipotesis statistikanya sebagai
berikut.
(motivasi belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik dari
motivasi belajar siswa kelas kontrol)
(motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari motivasi
belajar siswa kelas kontrol)
Dari perhitungan yang dapat dilihat pada Lampiran 65 diperoleh bahwa
thitung = 2,14. Harga ttabel dengan α = 5% dan dk = adalah
81
( )( ) . Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa
motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi
REACT lebih baik dari motivasi belajar siswa di kelas yang mendapat model
konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
4.1.3 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model
pembelajaran TSTS dengan strategi REACT terhadap kemampuan koneksi
matematis dan motivasi belajar siswa kelas VII. Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 13 Semarang pada tanggal 14 Agustus 2015 – 5 September 2015.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
semester ganjil SMP N 13 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Banyaknya
siswa kelas VII semester ganjil SMP N 13 Semarang pada tahun pelajaran
2015/2016 adalah 287 siswa yang terbagi menjadi 9 kelas yaitu kelas VII A
sampai VII I. Dari sembilan kelas tersebut kemudian diambil secara acak dua
kelas untuk dijadikan sampel. Dari pengambilan sampel tersebut, terpilih kelas
VII C dan kelas VII E. Berdasarkan hasil analisis data awal diperoleh bahwa
sampel yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII E dan kelas VII C berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki rata-rata kelas yang
sama. Data awal yang digunakan adalah nilai ujian nasional tingkat SD mata
pelajaran matematika tahun ajaran 2014/2015. Dari hasil analisis tersebut, kelas
VII C digunakan sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan model konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, sedangkan kelas VII E
digunakan sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan model TSTS dengan
82
strategi REACT. Pelaksanaan pembelajaran di kelas yang mendapat model TSTS
dengan strategi REACT dan di kelas yang mendapat model konvensional dengan
metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi masing-masing sebanyak lima kali
pertemuan dengan rincian empat kali pertemuan menggunakan model dan satu
kali pertemuan untuk tes kemampuan koneksi matematis dan pengisian skala
motivasi belajar.
Sebelum tes dan skala diberikan agar mendapat hasil uji coba yang baik,
dipilih kelas uji coba yaitu kelas VII F untuk diberikan pembelajaran yang sesuai
dengan tes dan skala yang akan diberikan. Sehingga kelas uji coba memperoleh
pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sekolah, yakni model konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Pembelajaran di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 14, 18, 21, dan
25 Agustus 2015. Tes uji coba kemampuan koneksi matematis dan skala uji coba
motivasi belajar diberikan di kelas uji coba pada tanggal 28 Agustus 2015.
Pertemuan I di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus
2015. Sub materi pembelajarannya adalah pengertian dari pernyataan, kalimat
terbuka, dan PLSV. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan
pertama kelas uji coba dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan
pertama kelas uji coba dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada pertemuan I ini, siswa
kesulitan dalam mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep
dan prosedur. Hal tersebut terlihat saat siswa tidak dapat menjawab serangkaian
pertanyaan yang diberikan oleh guru dikarenakan siswa lupa dengan beberapa
konsep yang pernah dipelajari sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru
83
menerangkan kembali konsep unsur-unsur aljabar yang pernah dipelajari
sebelumnya untuk mendorong siswa mengkonstruk pemahamannya sendiri agar
menemukan konsep PLSV. Selain itu, siswa juga kesulitan menggunakan
matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari saat mengerjakan
soal cerita. Hal tersebut dikarenakan siswa masih bingung mengubah
permasalahan menjadi bentuk model matematika. Untuk mengatasi hal tersebut,
guru memberikan dorongan pada siswa untuk benar-benar memahami masalahnya
dahulu dan membiasakan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan, serta memberikan bimbingan dalam menyusun suatu model
matematika. Pada aspek motivasi belajar, kegiatan yang perlu ditingkatkan adalah
mengerjakan kuis individu dengan jujur karena masih ada siswa yang mencontek
saat mengerjakan kuis individu. Selain itu, memberikan tanggapan atas jawaban
siswa lain yang telah dituliskan di papan tulis juga perlu ditingkatkan.
Pertemuan II di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus
2015. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan kedua kelas
uji coba dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan kedua kelas uji coba
dapat dilihat pada Lampiran 7. Pada awal kegiatan, guru menanyakan apakah ada
kesulitan dalam mengerjakan PR atau tidak. Beberapa siswa mengaku kesulitan
untuk mengerjakan nomor soal tertentu. Akhirnya guru membahas nomor soal
tersebut dengan cara menawarkan kepada siswa yang telah berhasil mengerjakan
nomor soal itu untuk maju menuliskan jawabannya di papan tulis. Selanjutnya
guru memeriksa PR siswa dengan berkeliling sambil menunggu salah satu siswa
selesai menuliskan jawabannya di papan tulis. Kemudian guru mengonfirmasi
84
jawaban dan melanjutkan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan
mengingatkan siswa tentang materi operasi aljabar, hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah siswa dalam menghubungkan berbagai representasi konsep operasi
aljabar dengan konsep persamaan ekuivalen PLSV. Pada pertemuan kedua ini,
siswa dibiasakan untuk menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal yang
ditanyakan dari soal agar siswa mudah mengubah permasalahan menjadi model
matematika berbentuk PLSV. Namun, siswa mengalami kesulitan untuk mencari
koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen.
Hal tersebut dikarenakan siswa masih bingung untuk menentukan operasi
manakah yang harus diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV. Untuk
mengatasi hal tersebut, guru memberikan bimbingan pada siswa dengan
memberikan petunjuk yang dituliskan di papan tulis. Agar siswa dapat
mengerjakan kuis individu dengan jujur, guru memberi sanksi kepada siswa yang
mencontek hasil pekerjaan temannya saat mengerjakan kuis, sehingga di
pertemuan kedua ini, siswa lebih jujur dalam mengerjakan kuis individu daripada
pertemuan pertama.
Pertemuan III di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus
2015. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan ketiga kelas
uji coba dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan ketiga kelas uji coba
dapat dilihat pada Lampiran 8. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan hampir
sama seperti pada pertemuan pertama dan kedua dengan sub materi pembelajaran
adalah cara menentukan penyelesaian PLSV. Pada pertemuan ketiga ini, untuk
memperbaiki kemampuan siswa dalam menentukan operasi manakah yang harus
85
diberikan pada langkah-langkah penyelesaian suatu PLSV, guru menuliskan
petunjuk pengerjaan di papan tulis untuk mempermudah siswa, kemudian
memberikan dan menjelaskan contoh soal dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mengkoneksikan satu prosedur ke
prosedur lain. Pada pertemuan ketiga ini, siswa juga sudah terbiasa menggunakan
matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari, hal tersebut dapat
terlihat saat siswa dapat mengubah permasalahan soal cerita menjadi model
matematika berbentuk PLSV dengan benar. Siswa juga lebih aktif mengajukan
diri untuk menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban di papan tulis, serta
menanggapi jawaban dari siswa lain yang telah dituliskan di papan tulis daripada
pertemuan pertama dan kedua. Selain itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam
mengerjakan kuis individu.
Pertemuan IV di kelas uji coba dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus
2015. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan keempat kelas
uji coba dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan keempat kelas uji
coba dapat dilihat pada Lampiran 9. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan
hampir sama seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan sub materi
pembelajaran adalah cara menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Pada
pertemuan keempat ini siswa sudah terbiasa mencari koneksi dari satu prosedur ke
prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam proses menentukan
penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Selain itu, dengan membiasakan diri
menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal, siswa dapat
dengan mudah menggunakan koneksi antar topik matematika. Hal tersebut dapat
86
terlihat saat siswa berhasil mengerjakan kuis individu. Pada kuis tersebut, siswa
diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi geometri. Siswa juga
lebih aktif mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban
di papan tulis, serta menanggapi jawaban dari siswa lain yang telah dituliskan di
papan tulis daripada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Selain itu, siswa lebih
disiplin dan jujur dalam mengerjakan kuis individu.
Pada pertemuan V di kelas uji coba yang dilaksanakan tanggal 28
Agustus 2015, guru memberikan tes uji coba kemampuan koneksi matematis dan
skala uji coba motivasi belajar dengan waktu pelaksanaan kurang lebih 120
menit. Setelah dilaksanakan tes dan pengisian skala di kels uji coba, selanjutnya
hasil tes dan skala uji coba dianalisis. Hasil tes dan skala yang sudah baik
digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis dan motivasi belajar
siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.1.3.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa di Kelas yang Mendapat Model
TSTS dengan Strategi REACT
Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan. Pengamatan dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas
yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT. Pengamatan tersebut
dilakukan untuk mengetahui perkembangan aktivitas siswa pada setiap
pertemuan. Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas-aktivitas yang mengarah
pada aspek kemampuan koneksi matematis dan aspek motivasi belajar.
Pada pertemuan I yang dilaksanakan tanggal 20 Agustus 2015, diperoleh
bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 66,67%. Pada aspek
87
kemampuan koneksi matematis, terdapat 75% siswa agak kesulitan dalam mencari
dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur, hal tersebut
terlihat saat siswa bingung menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang
yang ada pada LKS karena siswa lupa dengan beberapa konsep matematika yang
pernah dipelajarinya waktu duduk di bangku Sekolah Dasar. Selain itu, terdapat
60% siswa kesulitan menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari, hal tersebut terlihat saat siswa tidak dapat mengerjakan
soal cerita yang ada pada LKS karena siswa masih bingung mengubah
permasalahan menjadi bentuk model matematika. Pada aspek motivasi belajar,
terdapat 60% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal
tersebut terlihat saat siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu dan
sedikit siswa yang menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Selain itu,terdapat
40% siswa yang kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal
tersebut dapat terlihat saat beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan dari
guru dan terdapat 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya
kepada guru, menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya
dalam mengerjakan LKS.
Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2015, diperoleh
bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 75,00%. Pada aspek
kemampuan koneksi matematis, terdapat 70% siswa sudah membiasakan diri
untuk mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan
prosedur, hal tersebut dapat terlihat saat sebagian siswa berhasil menjawab
pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang yang ada pada LKS dengan benar.
88
Selain itu, terdapat 65% siswa sudah membiasakan diri untuk menggunakan
matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari, hal tersebut dapat
terlihat saat sebagian siswa mampu menyelesaikan soal cerita yang ada pada LKS
dengan benar. Terdapat 50% siswa mampu memahami representasi ekuivalen
konsep atau prosedur yang sama, hal tersebut dapat terlihat saat siswa mampu
menarik kesimpulan tentang pengertian dari persamaan-persamaan yang
ekuivalen dengan benar. Selain itu, juga terdapat 55% siswa mengalami kesulitan
untuk mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi
yang ekuivalen, hal tersebut dapat terlihat saat siswa kebingungan untuk
menentukan operasi manakah yang harus diberikan pada kedua ruas dari suatu
PLSV agar mendapatkan persamaan yang ekuivalen. Pada aspek motivasi belajar,
terdapat 45% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal
tersebut terlihat saat sebagian siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu.
Selain itu,terdapat 30% siswa yang kurang antusias mengikuti proses
pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa siswa kurang
memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 70% siswa melakukan tindakan
aktif seperti berani bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, dan
berdiskusi dengan kelompoknya dalam mengerjakan LKS.
Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 27 Agustus 2015, diperoleh
bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 82,69%. Pada aspek
kemampuan koneksi matematis, terdapat 70% siswa mampu menggunaan
matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari , serta terdapat
70% siswa mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam
89
representasi yang ekuivalen dalam proses pemecahan masalah. Pada aspek
motivasi belajar, terdapat 30% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang
dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa masih mencontek ketika
mengerjakan kuis individu. Selain itu, terdapat 25% siswa yang kurang antusias
mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa
siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 75% siswa
melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru, menjawab
pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam mengerjakan LKS.
Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 31 Agustus 2015, diperoleh
bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 86,54%. Pada aspek
kemampuan koneksi matematis, terdapat 75% siswa dapat mencari koneksi dari
satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam proses
menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan dan terdapat 75% siswa mampu
menggunakan koneksi antar topik matematika, hal tersebut dapat terlihat saat
sebagian besar siswa dapat mengerjakan kuis individu dengan benar. Pada kuis
tersebut, siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi
geometri. Pada aspek motivasi belajar, terdapat 25% siswa kurang percaya diri
dengan potensi yang dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa masih
mencontek ketika mengerjakan kuis individu. Selain itu, terdapat 20% siswa yang
kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat
saat beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 80%
siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru, menjawab
pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam mengerjakan LKS.
90
4.1.3.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa di Kelas yang Mendapat Model
Konvensional dengan Metode Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi
Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan. Pengamatan dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas
yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi. Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan aktivitas
siswa pada setiap pertemuan. Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas-
aktivitas yang mengarah pada aspek kemampuan koneksi matematis dan aspek
motivasi belajar.
Pada petemuan I yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2015, diperoleh
bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 65,00%. Pada aspek
kemampuan koneksi matematis, terdapat 50% siswa agak kesulitan dalam mencari
dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur, hal tersebut
terlihat saat siswa tidak dapat menjawab serangkaian pertanyaan yang diberikan
untuk mengerjakan contoh soal di papan tulis. Selain itu, terdapat 50% siswa
kesulitan menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan
sehari-hari, hal tersebut terlihat saat siswa masih bingung mengubah
permasalahan dari soal cerita menjadi bentuk model matematika. Pada aspek
motivasi belajar, terdapat 40% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang
dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa mencontek ketika
mengerjakan kuis individu. Selain itu, terdapat 45% siswa yang kurang antusias
mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa
siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 60% siswa
91
melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru dan menjawab
pertanyaan guru.
Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2015, diperoleh
bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 77,08%. Pada aspek
kemampuan koneksi matematis, terdapat 65% siswa sudah membiasakan diri
untuk mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan
prosedur, hal tersebut dapat terlihat saat siswa berhasil menjawab serangkaian
pertanyaan dari guru. Selain itu, terdapat 70% siswa sudah membiasakan diri
untuk menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari, hal tersebut dapat terlihat saat siswa mampu mengubah soal cerita yang ada
pada kuis individu menjadi bentuk model matematika. Terdapat 75% siswa
mampu memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama, hal
tersebut dapat dilihat saat siswa dapat menarik kesimpulan tentang pengertian dari
persamaan-persamaan yang ekuivalen dengan benar. Namun, terdapat 70% siswa
mengalami kesulitan untuk mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain
dalam representasi yang ekuivalen, hal tersebut dapat terlihat saat sebagian siswa
kebingungan untuk menentukan operasi manakah yang harus diberikan pada
kedua ruas dari suatu PLSV. Pada aspek motivasi belajar, terdapat 35% siswa
kurang percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal tersebut terlihat saat
sebagian siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu. Selain
itu,terdapat 40% siswa yang kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di
kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa siswa kurang memperhatikan
92
penjelasan dari guru dan terdapat 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti
berani bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan guru.
Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2015, diperoleh
bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 85,00%. Pada aspek
kemampuan koneksi matematis, terdapat 70% siswa sudah mulai terbiasa
menggunaan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari serta
terdapat 75% siswa mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain
dalam representasi yang ekuivalen dalam proses pemecahan masalah. Pada aspek
motivasi belajar, terdapat 30% siswa kurang percaya diri dengan potensi yang
dimilikinya, hal tersebut terlihat saat sebagian siswa masih mencontek ketika
mengerjakan kuis individu. Selain itu,terdapat 35% siswa yang kurang antusias
mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut dapat terlihat saat beberapa
siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan terdapat 75% siswa
melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru dan menjawab
pertanyaan guru.
Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 2 September 2015,
diperoleh bahwa persentase keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 87,50%.
Pada aspek kemampuan koneksi matematis, terdapat 80% siswa sudah terbiasa
mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen dalam proses menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan dan
tterdapat 75% siswa mampu menggunakan koneksi antar topik matematika, hal
tersebut dapat terlihat saat sebagian besar siswa mampu mengerjakan kuis
individu. Pada kuis tersebut, siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV
93
dengan materi geometri. Pada aspek motivasi belajar, terdapat 25% siswa kurang
percaya diri dengan potensi yang dimilikinya, hal tersebut terlihat saat beberapa
siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu. Selain itu,terdapat 30%
siswa yang kurang antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut
dapat terlihat saat beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan
terdapat 80% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
4.1.3.3 Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas yang Mendapat Model TSTS
dengan Srategi REACT
Pada kelas eksperimen yaitu kelas VII E, pembelajaran menggunakan
model TSTS dengan strategi REACT. Model tersebut dapat membuat siswa
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab mereka diharuskan bekerja
secara kelompok untuk mendiskusikan materi dan menyelesaikan suatu masalah
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang ilmu lain.
Dalam pembelajaram menggunakan model TSTS dengan strategi REACT, setiap
kelompok diberi LKS yang dapat membantu siswa untuk mengkonstruk
pengetahuannya sendiri dan melatih kemampuan siswa untuk menghubungkan
materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan bidang ilmu lain.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas yang mendapat model TSTS dengan
strategi REACT meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Pada kegiatan pendahuluan, proses pembelajaran diawali dengan
pemberian salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan
pembelajaran, memberi motivasi, mengecek pengetahuan prasyarat yang harus
94
dimiliki siswa sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya, dan menjelaskan alur
aktivitas dari model pembelajaran yang digunakan.
Pada kegiatan inti, terbagi menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap persiapan,
(2) tahap presentasi guru, (3) tahap kegiatan kelompok, dan (4) tahap formalisasi.
Pada tahap pertama yaitu tahap persiapan, guru membagi siswa dalam satu kelas
menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa dan
setiap anggota kelompok harus heterogen dalam hal jenis kelamin dan prestasi
akademik siswa. Pada tahap kedua yaitu tahap presentasi guru, guru menggunakan
aspek relating untuk mengenalkan dan menjelaskan secara singkat materi dengan
cara mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan materi yang sudah
dipelajari sebelumnya, serta mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
dengan tujuan untuk mendorong siswa menemukan konsep, teori atau pemahaman
yang lebih bermakna. Tahap ini sesuai dengan indikator dari kemampuan koneksi
matematis yaitu siswa mampu menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-
hari dan siswa mampu menggunakan koneksi antar topik matematika.
Pada tahap ketiga yaitu tahap kegiatan kelompok, guru membagikan LKS
kepada setiap kelompok. Setiap kelompok harus berdiskusi untuk menemukan
konsep dan memecahkan masalah yang tertera pada LKS. Pada LKS terdapat
aspek experiencing yang disajikan dalam bentuk aktivitas penemuan konsep.
Selain itu, pada LKS juga terdapat aspek applying dan transferring yang disajikan
dalam bentuk latihan soal. Siswa mulai mencermati dan menjawab pertanyaan
yang diajukan dalam LKS. Tahap ini sesuai dengan indikator dari kemampuan
koneksi matematis yaitu siswa mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke
95
prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dan menggunakan matematika
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang ilmu lain. Ketika mengerjakan
LKS, siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan data/informasi sebanyak-
banyaknya dengan membaca literatur, buku, dan lain-lain. Guru membimbing
setiap kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah selesai mengerjakan LKS,
dua dari empat anggota masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
dan bertamu ke kelompok yang lain secara terpisah, sementara anggota lain yang
tetap tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
mereka ke tamu mereka, setelah memperoleh informasi dari anggota yang tinggal,
tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing untuk melaporkan
temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Diharapkan dalam tahap ini dapat membangkitkan motivasi belajar siswa melalui
kegiatan kelompok karena pada tahap ini sesuai dengan indikator motivasi belajar
yaitu sikap positif siswa di kelas dan keterlibatan kognitif dalam strategi
pembelajaran.
Pada tahap keempat yaitu tahap formalisasi, salah satu kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas untuk
dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya, kemudian meminta
kelompok lain untuk menanggapi dan menyempurnakan apa yang telah
dipresentasikan. Guru memberikan konfirmasi dari hasil jawaban siswa. Setelah
presentasi di depan kelas selesai, guru meminta semua siswa untuk kembali ke
tempat duduk semula lalu guru memberikan KUIS untuk mengetahui
perkembangan kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Kemudian
96
guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dengan tepuk tangan dan
memberikan tambahan poin pada buku keaktifan. Pada tahap ini sesuai dengan
indikator motivasi belajar yaitu keyakinan (kepercayaan diri) yang dapat terlihat
pada saat siswa mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. Selain itu, indikator
motivasi belajar yang lain seperti sikap positif siswa juga dapat terlihat pada saat
siswa menanggapi jawaban dari kelompok yang presentasi di depan kelas serta
pemberian penghargaan yang dilakukan oleh guru kepada kelompok terbaik
dengan tujuan agar siswa lain dapat termotivasi untuk lebih kompak dalam
kegiatan belajar kelompok.
Pada kegiatan penutup dalam pembelajaran, guru bersama dengan siswa
menarik kesimpulan dari materi yang baru saja dikaji, kemudian guru mengajak
siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, lalu
guru memberikan PR yang harus dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Setelah itu, guru menyampaikan materi pada pertemuan selanjutnya dan meminta
siswa untuk mempelajarinya di rumah.
Pada pertemuan I yang dilaksanakan tanggal 20 Agustus 2015, Sub
materi pembelajarannya adalah pengertian dari pernyataan, kalimat terbuka, dan
PLSV. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan pertama
dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan pertama dapat dilihat pada
Lampiran 10. Kendala yang dihadapi guru adalah pada saat penyusunan
kelompok. Banyak siswa yang protes dengan pembagian kelompok yang
dilakukan guru, sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk memberi pengertian pada siswa sehingga mereka
97
menerima kelompoknya masing-masing. Pada pertemuan pertama ini siswa masih
kesulitan dalam mengisi LKS sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk siswa
menyelesaikan LKS. Hal ini dikarenakan isian pada LKS pertemuan I terdiri dari
tiga sub materi dan berorientasi pada penemuan konsep yang jarang dilakukan
oleh siswa. Pada pertemuan I ini, siswa agak kesulitan dalam mencari dan
memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur saat menjawab
pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang yang ada pada LKS karena siswa lupa
dengan beberapa konsep matematika yang pernah dipelajarinya waktu duduk di
bangku Sekolah Dasar. Selain itu, siswa juga kesulitan menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari saat mengerjakan soal cerita
yang ada pada LKS. Hal tersebut dikarenakan siswa masih bingung mengubah
permasalahan dari soal cerita menjadi bentuk model matematika. Untuk mengatasi
hal tersebut, guru memberikan dorongan pada siswa untuk benar-benar
memahami masalahnya dahulu dan membiasakan menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan, serta memberikan bimbingan dalam menyusun suatu
model matematika. Pada aspek motivasi belajar, kegiatan yang perlu ditingkatkan
adalah mengerjakan kuis individu dengan jujur karena masih ada siswa yang
mencontek saat mengerjakan kuis individu. Selain itu, memberikan pendapat saat
diskusi kelompok juga perlu ditingkatkan karena masih ada siswa yang tidak
berpartisipasi dalam mengerjakan LKS.
Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2015, Sub
materi pembelajarannya adalah persamaan-persamaan yang ekuivalen.
Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan kedua dengan
98
alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan kedua dapat dilihat pada Lampiran
11. Pada RPP pertemuan kedua terdapat perbaikan dari RPP pertemuan pertama.
Pada tahap presentasi guru, sebelum guru mengkaji materi tentang persamaan
ekuivalen melalui serangkaian pertanyaan, guru terlebih dahulu mengingatkan
kembali kepada siswa tentang konsep operasi aljabar dan memberikan contoh soal
tentang operasi aljabar, hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa lebih
mudah menghubungkan berbagai representasi konsep operasi aljabar dengan
konsep PLSV. Waktu pengisian LKS pada pertemuan kedua ini lebih singkat
daripada pertemuan pertama dikarenakan materi yang diajarkan hanya satu
subbab saja. Pada saat mengerjakan LKS, siswa lebih mudah dalam mencari dan
memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur. Hal tersebut
dapat terlihat karena mereka berhasil menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat
rumpang yang ada pada LKS dengan benar. Selain itu, dalam meyelesaikan suatu
soal cerita, siswa sudah membiasakan diri untuk menuliskan hal-hal yang
diketahui dan hal yang ditanyakan terlebih dahulu agar dapat mengubah
permasalahan menjadi model matematika bentuk PLSV dengan mudah. Namun,
siswa mengalami kesulitan untuk mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang ekuivalen. Hal tersebut dikarenakan siswa masih
bingung untuk menentukan operasi manakah yang harus diberikan pada kedua
ruas dari suatu PLSV. Pada aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif memberikan
saran atau pendapat kepada temannya dalam mengerjakan LKS dibanding
pertemuan pertama. Selain itu, pada pertemuan kedua ini, guru memberikan
sanksi kepada siswa yang ketahuan mencontek saat mengerjakan kuis individu
99
sehingga di pertemuan kedua ini siswa lebih jujur dalam mengerjakan kuis
individu.
Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 27 Agustus 2015, Sub
materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV. Pelaksanaan
pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 3 x
40 menit. RPP pertemuan ketiga dapat dilihat pada Lampiran 12. Pada RPP
pertemuan ketiga ini terdapat perbaikan dari RPP pertemuan pertama dan kedua.
Agar siswa tidak bingung lagi menentukan operasi manakah yang harus diberikan
pada kedua ruas dari suatu PLSV untuk mencari penyelesaiannya, maka guru
memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan petunjuk yang dituliskan
di papan tulis. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai terbiasa dengan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa sudah mampu menggunaan
matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari serta mampu
mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
Pada aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif memberikan saran atau pendapat
kepada temannya dalam mengerjakan LKS dibanding pertemuan pertama dan
kedua. Selain itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam mengerjakan kuis individu.
Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 31 Agustus 2015, Sub
materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV bentuk
pecahan. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan keempat
dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan keempat dapat dilihat pada
Lampiran 13. Pada pertemuan keempat ini siswa sudah terbiasa dengan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa sudah mampu mencari koneksi dari satu
100
prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam proses
menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Selain itu, dengan membiasakan
diri menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan dari soal, siswa
dapat dengan mudah menggunakan koneksi antar topik matematika. Hal tersebut
dapat terlihat saat siswa berhasil mengerjakan kuis individu. Pada kuis tersebut,
siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi geometri. Pada
aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif memberikan saran atau pendapat kepada
temannya dalam mengerjakan LKS dibanding pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Selain itu, siswa lebih kondusif dan jujur dalam mengerjakan kuis individu.
Meskipun pembelajaran telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya namun
masih ada beberapa kekurangan yang terjadi selama penelitian. Diantaranya
sebagai berikut
(1) Kegiatan pembelajaran menggunakan model TSTS dengan strategi REACT
membutuhkan waktu yang lama karena mendorong kemampuan koneksi
matematis siswa yang maksimal. Jarangnya siswa diasah untuk
menyelesaikan soal non rutin menyebabkan mereka lambat dalam bekerja
sehingga pembelajaran cenderung kekurangan waktu.
(2) Kondisi siswa yang lupa dengan konsep-konsep matematika yang telah lalu
membuat guru harus mengulang beberapa konsep tersebut.
(3) Pada saat pembelajaran berlangsung, ada anggota kelompok siswa yang masih
kurang aktif dalam mengerjakan LKS.
(4) Pada saat bertamu ke kelompok lain, ada beberapa siswa yang tidak serius
menjalankan tugasnya dan menyebabkan kegaduhan.
101
Beberapa upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi beberapa
kekurangan itu adalah sebagi berikut
(1) Agar siswa tidak lambat bekerja, guru memberikan kesempatan kepada siswa
yang mengalami kesulitan untuk bertanya. Selain itu, guru juga berkeliling
untuk membimbing kelompok yang sedang mengalami kesulitan.
(2) Agar siswa ingat kembali dengan konsep-konsep yang telah lalu, guru
menjelaskan kembali konsep-konsep tersebut dan meminta siswa untuk
membuka kembali buku matematika tingkat Sekolah Dasar.
(3) Agar semua siswa dapat aktif dalam mengerjakan LKS, guru berkeliling dan
memotivasi siswa untuk mengungkapkan pendapat dalam kegiatan belajar
kelompok.
(4) Agar tidak terjadi kegaduhan, guru berkeliling dan berusaha mengkondisikan
siswa untuk tenang dan menjalankan tugasnya dengan baik.
Selain kekurangan, peneliti juga menemukan beberapa kelebihan dari
penerapan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT yaitu sebagai
berikut
(1) Dengan adanya aspek relating pada strategi REACT, siswa dapat menyadari
bahwa ada keterkaitan antara materi yang sudah dipelajari sebelumnya
dengan materi yang sedang dipelajari.
(2) Dengan adanya aspek experiencing pada strategi REACT, siswa dapat dilatih
untuk belajar mandiri dalam menemukan konsep.
(3) Dengan adanya aspek cooperating pada strategi REACT, siswa dapat
meningkatkan motivasi belajar, sikap untuk saling menghargai,
102
bertanggungjawab dalam menjalankan tugas, dan melatih kemampuan
berkomunikasi yang baik.
(4) Dengan adanya aspek applying pada strategi REACT, siswa dapat menyadari
bahwa ilmu matematika sangat penting peranannya dalam kehidupan sehari-
hari.
(5) Dengan adanya aspek transferring pada strategi REACT, siswa dapat
menyadari bahwa ilmu matematika bermanfaat untuk menyelesaikan
persoalan yang ada pada bidang ilmu lain.
4.1.3.4 Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas yang Mendapat Model
Konvensional dengan Metode Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi
Pada kelas kontrol yaitu kelas VII C, siswa diberi perlakuan model
konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Sintaks model
pembelajaran konvensionalnya adalah
(1) Guru menyampaikan materi secara lisan dan tertulis, serta memberikan
beberapa contoh soal.
(2) Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa.
(3) Guru memberikan tugas/latihan soal-soal kepada siswa.
(4) Guru dan siswa bersama-sama membahas dan mendiskusikan tugas/latihan
soal.
(5) Pemberian evaluasi berupa kuis.
Pada kegiatan pendahuluan, pembelajaran diawali dengan salam, berdoa,
mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi
103
motivasi, dan mengecek pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum
melanjutkan ke materi selanjutnya.
Pada kegiatan inti, pembelajaran diawali dengan penyampaian materi
secara lisan dan tertulis. Dalam mengkaji materi, guru mendiskusikan materi
tersebut dengan tanya jawab. Kemudian guru memberikan beberapa contoh soal
berkaitan dengan materi yang dikaji dan guru juga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. Setelah itu, guru memberikan latihan soal kepada
siswa. Dalam mengerjakan latihan soal tersebut, siswa diperbolehkan untuk
berdiskusi dengan teman sebelahnya. Setelah itu, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menuliskan hasil kerjanya di papan tulis agar dapat dibahas
dan didiskusikan bersama. Kemudian guru memberikan kuis untuk mengetahui
seberapa paham siswa mempelajari materi tersebut.
Kegiatan penutup dalam pembelajaran ini diawali dengan guru
membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang baru saja dikaji
dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Kemudian guru mengajak siswa
melakukan refleksi, dan memberikan Pekerjaan Rumah (PR). Setelah itu, guru
menyampaikan materi pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk
mempelajarinya di rumah.
Pada pertemuan I yang dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2015, Sub
materi pembelajarannya adalah pengertian dari pernyataan, kalimat terbuka, dan
PLSV. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan pertama
dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. RPP pertemuan pertama dapat dilihat pada
Lampiran 14. Pada pertemuan pertama ini siswa agak kesulitan dalam menjawab
104
serangkaian pertanyaan dari guru dikarenakan siswa lupa dengan beberapa konsep
yang pernah dipelajari sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru
menerangkan kembali konsep tersebut untuk mendorong siswa mengkonstruk
pemahamannya sendiri agar menemukan konsep PLSV. Pada pertemuan I ini,
siswa agak kesulitan dalam mencari dan memahami hubungan berbagai
representasi konsep dan prosedur. Hal tersebut terlihat saat siswa tidak dapat
menjawab serangkaian pertanyaan yang diberikan untuk mengerjakan contoh soal
di papan tulis. Selain itu, siswa juga kesulitan menggunakan matematika dalam
bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari saat mengerjakan soal cerita. Hal
tersebut dikarenakan siswa masih bingung mengubah permasalahan menjadi
bentuk model matematika. Untuk mengatasi hal tersebut, guru memberikan
dorongan pada siswa untuk benar-benar memahami masalahnya dahulu dan
membiasakan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, serta
memberikan bimbingan dalam menyusun suatu model matematika. Pada aspek
motivasi belajar, kegiatan yang perlu ditingkatkan adalah mengerjakan kuis
individu dengan jujur karena masih ada siswa yang mencontek saat mengerjakan
kuis individu. Selain itu, memberikan tanggapan atas jawaban siswa lain yang
telah dituliskan di papan tulis juga perlu ditingkatkan.
Pada pertemuan II yang dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2015. Sub
materi pembelajarannya adalah persamaan-persamaan yang ekuivalen.
Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan kedua dengan
alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan kedua dapat dilihat pada Lampiran
15. Pada RPP pertemuan kedua ini terdapat perbaikan dari RPP pertemuan
105
pertama. Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang konsep operasi
aljabar lengkap beserta contoh-contoh soalnya, hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah siswa dalam menghubungkan berbagai representasi konsep operasi
aljabar dengan konsep PLSV. Dalam menyelesaikan suatu soal cerita, siswa
dibiasakan untuk menuliskan hal-hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan dari
soal agar siswa mudah mengubah permasalahan menjadi model matematika
berbentuk PLSV. Namun, siswa mengalami kesulitan untuk mencari koneksi dari
satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen. Hal tersebut
dikarenakan siswa masih bingung untuk menentukan operasi manakah yang harus
diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV. Untuk mengatasi hal tersebut, guru
memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan petunjuk yang dituliskan
di papan tulis. Agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, guru
menciptakan suasana yang tenang dan kondusif, kemudian mengajak dan
memotivasi siswa untuk aktif dalam menanggapi dan menyempurnakan jawaban
yang telah dituliskan di papan tulis. Selain itu, di pertemuan kedua ini, siswa lebih
jujur dalam mengerjakan kuis individu daripada pertemuan pertama, hal tersebut
disebabkan karena siswa tidak mau mendapat sanksi dari guru.
Pada pertemuan III yang dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2015, Sub
materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV. Pelaksanaan
pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 3 x
40 menit. RPP pertemuan ketiga dapat dilihat pada Lampiran 16. Pada RPP
pertemuan ketiga ini terdapat perbaikan dari RPP pertemuan pertama dan kedua.
Untuk memperbaiki kemampuan siswa dalam menentukan operasi manakah yang
106
harus diberikan pada langkah-langkah penyelesaian suatu PLSV, guru menuliskan
petunjuk pengerjaan di papan tulis dan memberi beberapa contoh soal untuk
diselesaikan sendiri oleh siswa. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai
terbiasa menggunaan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari serta mampu mencari koneksi dari satu prosedur ke prosedur lain dalam
representasi yang ekuivalen dalam proses pemecahan masalah. Pada aspek
motivasi belajar, siswa lebih aktif mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan
dan menuliskan jawaban di papan tulis, serta menanggapi jawaban dari siswa lain
yang telah dituliskan di papan tulis daripada pertemuan pertama dan kedua. Selain
itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam mengerjakan kuis individu
Pada pertemuan IV yang dilaksanakan tanggal 2 September 2015, Sub
materi pembelajarannya adalah cara menentukan penyelesian PLSV bentuk
pecahan. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP pertemuan keempat
dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. RPP pertemuan keempat dapat dilihat pada
Lampiran 17. Pada pertemuan keempat ini siswa sudah terbiasa mencari koneksi
dari satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dalam
proses menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan. Selain itu, dengan
membiasakan diri menuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari
soal, siswa dapat dengan mudah menggunakan koneksi antar topik matematika.
Hal tersebut dapat terlihat saat siswa berhasil mengerjakan kuis individu. Pada
kuis tersebut, siswa diajak untuk mengkoneksikan materi PLSV dengan materi
geometri.Pada aspek motivasi belajar, siswa lebih aktif mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban di papan tulis, serta menanggapi
107
jawaban dari siswa lain yang telah dituliskan di papan tulis daripada pertemuan-
pertemuan sebelumnya. Selain itu, siswa lebih disiplin dan jujur dalam
mengerjakan kuis individu.
Aktivitas siswa yang dominan selama proses pembelajaran pada kelas
yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi adalah mencatat, menjawab pertanyaan dari guru, dan mengerjakan soal
dari guru. Proses pembelajaran pada kelas yang mendapat model konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi juga diarahkan untuk melatih
kemampuan koneksi matematis siswa dan memunculkan motivasi belajar siswa.
Secara umum pembelajaran pada kelas yang mendapat model konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi dari pertemuan pertama
sampai pertemuan terakhir berberlangsung baik dan lancar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Kemampuan Koneksi Matematis
Hasil tes kemampuan koneksi matematis siswa diukur menggunakan hasil
posttest. Hasil pengujian terhadap hipotesis I menunjukkan hasil yang signifikan
untuk ketuntasan klasikal. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran
menggunakan model TSTS dengan strategi REACT mampu menghantarkan siswa
mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
Keberhasilan sebuah proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor penting yang mendukung
keberhasilan pembelajaran adalah aktivitas guru dalam memilih dan
menggunakan model pembelajaran. Kreativitas guru sangat diperlukan mengingat
108
guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat
menentukan berhasil tidaknya siswa dalam belajar
Berdasarkan Permendiknas No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar siswa pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian
pendidikan yang berlaku secara nasional. Standar penilaian pendidikan
merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa
memiliki batas ketuntasan minimal atau yang sering disebut dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan
kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
Faktanya keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran antara lain
ditandai oleh tingkat pencapaian ketuntasan belajar, baik secara individual
maupun secara klasikal. Penentuan tingkat ketuntasan belajar sepenuhnya menjadi
wewenang tingkat satuan pendidikan yang disesuaikan dengan berbagai hal yang
dimiliki sekolah sebagai faktor pendukungnya, seperti komponen input, sarana
prasarana, kondisi lingkungan fisik dan psikis sekolah dan sebagainya.
Kemampuan koneksi matematis merupakan indikator tingkat keefektifan
penggunaan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dalam penelitian
ini. Dengan demikian pencapaian tingkat ketuntasan belajar juga dilihat dari
tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TSTS
dengan strategi REACT telah mencapai tingkat ketuntasan klasikal. Dari jumlah
109
siswa 31 orang, diperoleh 25 siswa telah mencapai ketuntasan dan 6 siswa belum
mencapai ketuntasan. Jadi lebih dari 75% jumlah keseluruhan siswa dalam kelas
yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT dapat dikatakan tuntas. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis pada kelas yang
mendapat model TSTS dengan strategi REACT mencapai hasil yang diinginkan.
Berdasarkan temuan pada pengerjaan soal, semua indikator dari kemampuan
koneksi matematis di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT
telah terpenuhi. Hal ini dapat diamati pada Gambar 4.1 dan 4.2 berikut ini
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa siswa sudah memenuhi indikator ke 1, 3,
4, dan 5 dari kemampuan koneksi matematis. Untuk indikator pertama yaitu
mencari dan memahami hubungan antara representasi konsep dapat terlihat dari
Gambar 4.1 Hasil pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi
REACT untuk soal nomor 1
110
kemampuan siswa dalam menuliskan sebuah persamaan yang dibangun dari
beberapa representasi konsep unsur-unsur pada balok, contohnya sebagai berikut
“( ) ( ) ( ) ”. Untuk indikator ketiga yaitu memahami
representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama dapat terlihat dari
kemampuan siswa dalam mencari bentuk lain dari suatu konsep tanpa mengubah
makna dari suatu konsep tersebut, misalnya siswa menuliskan bentuk lain dari
15,6 dm menjadi 156 cm.. Untuk indikator keempat yaitu mencari koneksi antara
satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen dapat terlihat
dari kemampuan siswa dalam menuliskan langkah-langkah menentukan
penyelesaian persamaan linier satu variabel menggunakan persamaan-persamaan
yang ekuivalen secara runtut dan benar. Untuk indikator kelima yaitu
menggunakan koneksi antar topik matematika dapat terlihat dari kemampuan
siswa menggunakan koneksi antara topik aljabar dengan topik geometri, misalnya
menggunakan hasil penyelesaian dari suatu persamaan linier satu variabel untuk
menemukan volume balok. Sedangkan untuk indikator kedua yaitu menggunakan
matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
111
Gambar 4.2. Hasil pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan
strategi REACT untuk soal nomor 2
Pada Gambar 4.2 tersebut siswa mampu menuliskan permasalahan yang
terjadi di kehidupan nyata ke dalam model matematika, misalnya siswa mampu
mengubah kalimat dari soal cerita seperti “Ada 3 mobil dan yang naik sepeda 6
orang” menjadi “3 ”. Keberhasilan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal
antara lain siswa merasa antusias dalam mengikuti pelajaran. Selama mengikuti
proses pembelajaran, mereka menyelesaikan permasalahan yang diberikan
dengan cara berdiskusi. Melalui ide-ide yang mereka temukan sendiri itu akan
lebih diingat oleh siswa daripada saat guru menjelaskannya karena mereka
berpikir secara mandiri dan diungkapkan dengan bahasa mereka sendiri. Secara
garis besar pelaksananan model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada
penelitian ini memberikan kesempatan siswa untuk berpikir secara maksimal dan
bertukar informasi antar kelompok agar dapat memecahkan masalah. Hasil
penelitian ini sekaligus mendukung temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan
112
oleh Muslika (2014) yang secara garis besar menyimpulkan bahwa penerapan
REACT dapat meningkatkan ketuntasan belajar dalam pembelajaran matematika.
Hasil pengujian terhadap hipotesis II menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antara kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi REACT dan
kelas yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,
dan, diskusi, artinya kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat model
TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari kemampuan koneksi matematis
siswa yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab,
dan diskusi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 berikut ini.
Gambar 4.3 Pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model TSTS dengan strategi
REACT untuk soal nomor 3
113
Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa siswa di kelas yang mendapat model
TSTS dengan strategi REACT sudah mencapai indikator ke 1, 3, 4, dan 5 pada
kemampuan koneksi matematis. Untuk indikator pertama yaitu mencari dan
memahami hubungan antara representasi konsep dapat terlihat dari kemampuan
siswa dalam menuliskan sebuah persamaan linier satu variabel yang dibangun dari
beberapa representasi konsep sudut dalam bentuk aljabar yang diketahui pada
soal, misalnya “
”. Untuk indikator ketiga yaitu
memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama dapat terlihat
dari kemampuan siswa dalam menuliskan suatu hubungan antar sudut berdasarkan
gambar pada soal, misalnya “sudut AOB + sudut BOC + sudut COD = 180“.
Untuk indikator keempat yaitu mencari koneksi antara satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang ekuivalen dapat terlihat dari kemampuan siswa
dalam menuliskan langkah-langkah menentukan penyelesaian persamaan linier
satu variabel menggunakan persamaan-persamaan yang ekuivalen secara runtut
Gambar 4.4 Pekerjaan siswa di kelas yang mendapat model konvensional dengan
metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi untuk soal nomor 3
114
dan benar. Untuk indikator kelima yaitu menggunakan koneksi antar topik
matematika dapat terlihat dari kemampuan siswa menggunakan koneksi antara
topik aljabar dengan topik geometri, misalnya menggunakan penyelesaian
persamaan linier satu variabel untuk mencari besar sudut COD. Sedangkan
Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa siswa di kelas yang mendapat model
konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan, diskusi belum
sepenuhnya mencapai keempat indikator kemampuan koneksi matematis tersebut.
Pada Gambar 4.4 siswa sudah dapat mencapai indikator ke 1, 3, dan 4.
Akan tetapi siswa belum bisa mencapai indikator ke 5. Hal tersebut dapat terlihat
karena siswa belum dapat menemukan besar sudut COD yang ditanyakan dengan
benar. Hal itu juga memperlihatkan bahwa siswa belum bisa menggunakan
koneksi antar topik matematika.
Melalui olah data statistik membuktikan bahwa kemampuan koneksi
matematis siswa yang memperoleh model TSTS dengan strategi REACT lebih
baik dari kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model
konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hal itu dapat
terjadi karena
(1) Pembelajaran menggunakan model TSTS dilakukan secara berkelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang dan masing-masing kelompok diberi
LKS untuk didiskusikan, kemudian antar kelompok dipersilahkan untuk
bertukar informasi sehingga setiap kelompok akan memperoleh pengetahuan
baru dari kelompok lain. Hal ini menyebabkan siswa dapat lebih memahami
materi dan lebih ingat dengan materi yang telah dipelajari karena
115
mendiskusikannya dengan teman sejawat. Sedangkan kegiatan belajar di
kelas yang mendapat model konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan, diskusi, siswa hanya mengandalkan penjelasan dari guru,
pengetahuan yang diterima oleh siswa tidak bertahan lama dalam memori
otak dan cenderung cepat lupa.
(2) Pembelajaran dengan strategi REACT lebih menekankan pada aspek relating,
experiencing, applying, cooperating, dan transferring. Melalui aspek
relating, siswa dilatih untuk dapat mengkaitkan materi yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan materi yang sedang dikaji. Melalui aspek experiencing,
siswa dilatih untuk dapat mengkonstruk pemahamannya sendiri. Melalui
aspek applying, siswa dilatih untuk dapat menerapkan ilmu matematika ke
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui aspek cooperating, siswa dituntut
untuk aktif dalam proses pembelajaran. Melalui aspek transferring, siswa
dilatih untuk dapat menggunakan ilmu matematika ke dalam bidang ilmu
lain. Sedangkan kegiatan belajar di kelas yang mendapat model konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan, diskusi lebih didominasi oleh
peran guru daripada peran siswa. Guru lebih banyak menyampaikan
informasi kepada siswa sehingga siswa tidak memiliki banyak kesempatan
untuk mengasah kemampuan koneksi matematisnya.
Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan model TSTS dengan strategi
REACT merancang siswa membangun pengetahuannya sendiri sesuai dengan
teori Piaget yang mengatakan bahwa pandangan kognitif anak akan menjadi lebih
berarti apabila siswa secara aktif terlibat dalam mendapatkan informasi dan
116
mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Dalam pelaksanaan model TSTS dengan
strategi REACT, siswa dihadapkan pada suatu aktivitas pemecahan masalah
dengan tujuan siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh
sebelumnya untuk memecahkan masalah agar mendapat pemahaman yang lebih
bermakna, hal tersebut sesuai dengan teori Ausubel yang mengungkapkan bahwa
belajar dikatakan bermakna apabila informasi yang akan dipelajari siswa disusun
sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat
mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Selain
itu, hasil dari penelitian ini juga membuktikan bahwa model TSTS dengan strategi
REACT yang dilakukan secara berkelompok dapat membuat siswa menjadi lebih
aktif dan dapat bertukar informasi, hal tersebut sesuai dengan teori Vygotsky yang
mengungkapkan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh situasi dan bersifat
kolaboratif. Oleh karena itu, kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang
mendapat model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT lebih baik
dibandingkan kemampuan koneksi matematis siswa di kelas yang mendapat
model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh
Yuniawatika (2011: 118), Muslika (2014: 184), dan Kusuma (2014: 366) yang
intinya mengatakan bahwa hasil belajar matematika menggunakan model TSTS
dan strategi REACT lebih baik dari pada model konvensional.
4.2.2 Hasil Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar sangatlah penting bagi siswa karena dengan adanya
motivasi belajar siswa akan lebih mempersiapkan diri dalam belajar, siswa juga
117
akan menjadi sadar bahwa ia harus dapat mencapai tujuan pembelajaran yakni
ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Di samping itu, melalui motivasi belajar,
siswa dapat mengarahkan kegiatan belajarnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
Sardiman (2006: 75) ”Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat”.
Motivasi belajar siswa pada kelas yang mendapat model TSTS dengan
strategi REACT dan kelas yang mendapat model konvensional dengan metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi dapat diketahui dari persentase rata-rata skor
skala motivasi belajar Dilihat dari persentase rata-rata skor motivasi belajar
masing-masing kelas, ditemukan adanya perbedaan antara motivasi belajar di
kedua kelas tersebut dimana rata-rata skor motivasi belajar pada kelas yang
mendapat model TSTS dengan strategi REACT lebih baik dari rata-rata skor
motivasi belajar pada kelas yang mendapat model konvensional dengan metode
ceramah, tanya jawab, dan, diskusi.
Hasil pengujian terhadap hipotesis III menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa pada kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran TSTS
dengan strategi REACT lebih baik dibandingkan pada kelas yang diajar
menggunakan model konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab, dan,
diskusi. Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain
(1) Model pembelajaran TSTS melibatkan keaktifan siswa secara optimal dalam
proses pembelajaran. Motivasi belajar siswa muncul karena
a. Adanya kegiatan diskusi kelompok. Hal tersebut membuat siswa merasa
nyaman dan tidak tegang karena setiap permasalahan diselesaikan secara
118
bersama-sama dengan kelompoknya sehingga pekerjaan yang berat terasa
ringan. Dalam diskusi kelompok tersebut, mereka dapat bekerjasama dan
sharing pendapat dengan kelompoknya masing-masing. Kegiatan ini
mampu menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa saling memiliki, dan sikap
positif yang lain pada diri siswa.
b. Adanya pembagian peran sebagai tamu dan tuan rumah. Pembagian peran
tersebut membuat siswa sadar akan tanggung jawabnya dalam
menjalankan tugas dan memacu siswa untuk terlihat baik dalam
menjalankan tugas di hadapan teman-temannya. Pembagian peran
tersebut menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dengan
kegiatan pembelajaran seperti inilah siswa tidak mengalami kejenuhan
dan siswa mampu memaksimalkan potensi dirinya.
c. Adanya pemberian penghargaan bagi kelompok terbaik. Penghargaan
tersebut berupa tepuk tangan dan tambahan poin ke dalam buku
keaktifan. Dengan adanya penghargaan tersebut dapat membuat siswa
termotivasi untuk menjadi kelompok yang terbaik.
(2) Pada strategi REACT terdapat aspek relating, experiencing, applying,
cooperating, dan transferring. Motivasi belajar dapat muncul karena
a. Melalui aspek relating, siswa dapat menyadari bahwa
matematika merupakan disiplin ilmu yang saling berhubungan dan
berkaitan, bukan sebagai sekumpulan materi yang terpisah-pisah. Aspek
relating dapat membantu siswa dalam mengkonstruk pengetahuan baru
dengan mudah karena menghubungkan materi baru dengan materi
119
sebelumnya atau konteks kehidupan nyata sehingga dapat mengubah
pandangan siswa dari anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran
yang paling sulit menjadi pelajaran yang mudah dan menyenangkan.
b. Melalui aspek experiencing, siswa terlibat langsung dalam menemukan
konsep dan algoritma untuk menyelesaikan masalah. Dengan menemukan
sendiri konsep dan pengetahuannya, siswa terpancing untuk ingin
mempelajari sub materi lebih lanjut.
c. Melalui aspek cooperating, siswa merasa nyaman dan tidak tegang karena
setiap permasalahan diselesaikan secara bersama-sama dengan
kelompoknya sehingga pekerjaan yang berat terasa ringan. Dalam diskusi
kelompok tersebut, mereka dapat bekerjasama dan sharing pendapat
dengan kelompoknya masing-masing. Kegiatan ini mampu
menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa saling memiliki, dan sikap positif
yang lain pada diri siswa.
d. Melalui aspek applying dan transferring, siswa terlibat langsung untuk
memecahkan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam bidang ilmu lain sehingga hal tersebut membuat siswa
menyadari betapa pentingnya ilmu matematika.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa model TSTS dengan strategi
REACT dapat memunculkan respon positif pada dalam diri siswa sehingga
membuat siswa menjadi antusias, senang, bersemangat, ceria, dan termotivasi
untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan teori Thorndike
yang mengemukakan bahwa apabila sesuatu memberikan hasil yang
120
menyenangkan atau memuaskan, maka hubungan antara stimulus dan respon akan
menjadi semakin kuat.
Berbeda pada pembelajaran di kelas yang mendapat model konvensional
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, siswa hanya mendengarkan
ceramah atau pemberian materi dari guru, kemudian siswa mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru. Akibatnya siswa merasa jenuh, dan enggan untuk
mengikuti pelajaran, sehingga motivasi belajar siswa kurang.
121
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 13
Semarang pada tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan 5 September 2015 dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
(1) Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap
kemampuan koneksi matematis siswa pada materi persamaan linier satu
variabel di kelas VII SMP N 13 Semarang tahun ajaran 2015/2016.
(2) Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT efektif terhadap
motivasi belajar siswa pada materi persamaan linier satu variabel di kelas
VII SMP N 13 Semarang tahun ajaran 2015/2016.
5.2 Saran
Saran-saran yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT dapat digunakan sebagai
model pembelajaran alternatif untuk meningkatkan kemampuan koneksi
matematis dan motivasi belajar siswa, khususnya pada materi persamaan
linear satu variabel sehingga model pembelajaran TSTS dengan strategi
REACT dapat digunakan pada tahun berikutnya.
(2) Guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP N 13 Semarang hendaknya
memberikan latihan soal-soal dan PR yang bersifat non rutin dimana soal
122
tersebut dapat merangsang siswa mengembangkan kemampuan koneksi
matematisnya.
123
DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir & N.L. Achadiyah. 2009. Pembelajaran Keliling dan Luas Lingkaran
dengan Strategi REACT pada Kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Mojokerto.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta:
UNY. Tersedia di http://eprints.uny.ac.id/7040/[diakses 19-03-2015].
Amri, S & I.K. Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam
Kelas. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
BSNP. 2013. Laporan Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tersedia di https://www.dropbox.com/s/e23xdw1vht0av3h/DVD%20
analisis%20penilaian2013.rar [diakses 9-4-15].
Crawford, M.L. 2001. Research, Rationale, and Techniques for Improving
Student Motivation and Achievement in Mathematics and Science. Texas:
CCI. Tersedia di http://www.cord.org/uploadedfiles/Teaching%20
Contextually%20%28Crawford%29.pdf [diakses 21-03-2015].
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Nasional Standar Pendidikan Nasional
(BNSP). Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/
dokumen/Permendiknas%20No%2023%20Tahun%202006.pdf [diakses 12-
04-2015].
Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Fisika Man Ngraho. 2010.Model Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu. Tersedia
di Http://fisikamangraho.blogspot.com/2010/06/model-pembelajaran-dua-
tinggal-dua-tamu.html [diakses 09-03-2015].
Gordah, E. K. 2009. Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan
Masalah Matematik melalui Pendekatan Open Ended. Tesis. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia. Tersedia di http://repository.upi.edu
[diakses 20-3-2015].
Harahap, R., I. Dewi, & Sumarmo. 2012. Perbedaan Peningkatan Kemampuan
Komunikasi dan Koneksi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran
124
Kontekstual dengan Kooperatif Tipe STAD di SMP Al Washliyah 8
Medan. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA. Vol 5 No 2: 186-
204. Tersedia di http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-
25818-Jurnal%20186-204.pdf [diakses 02-03-2015].
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Jihad, A. & A. Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Joyce, B. & M. Weil. 1980. Models of Teaching (2nd
ed.). New Jersey: Prentice
Hall, Inc.
Jupri. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Materi
Pokok Segi Empat Kelas VII C MTs Taqwal Ilah Tembalang Tahun
Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo. Tersedia di http://library.walisongo.ac.
id/digilib/files/disk1/121/jtptiain-gdl-juprinim31-6039-1-skrispi-p.pdf
[diakses 24-03-2015].
Kusuma, F.A., Budiyono. & S. Subanti. 2014. Eksperimentasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Think Pair
Share (TPS) pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu
Variabel Ditinjau dari Karakteristik Cara Berpikir Siswa Kelas VII SMP
Negeri di Kabupaten Pacitan. Jurnal UNS. Vol. 2, No 4: 359-368. Tersedia
di http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2math/article/view/4168 [diakses
15-03-2015].
Lie, A. 2004. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Linto, L.R., S. Elniati, & Y. Rizal. 2012. Kemampuan Koneksi Matematis dan
Metode Pembelajaran Quantum Teaching dengan Peta Pikiran. Jurnal
Pendidikan Matematika UNP. Vol 1 No 1: 83-87. Tersedia di
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pmat/.../868 [diakses 22-03-
2015].
Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran Penilaian & Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Meece, Judith. 2001. Improving Student Motivation. Chapel Hill: Serve. Tersedia
di http://www.serve.org/FileLibraryDetails.aspx?id=75 [diakses 7-05-2015].
125
Muslika. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1
Mumbulsari Jember pada Materi Aritmetika Sosial dengan Model REACT
(Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) Tahun
2012/2013. Jurnal Kadikma. Vol 5 No 1: 175-186. Tersedia di
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/1280/1040.
National Council of Teacher of Mathematics. 2000. Principles and Standards for
School Mathematics. Reston, VA: Author. Tersedia di
http://www.nctm.org/Standards-and-Positions/Principles-and-Standards/.
[diakses 18-03-2015].
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya
Untuk Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Permana, Y. & U. Sumarmo. 2007. Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan
Koneksi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.
Balai Penataran Guru Tertulis dan UPI. Vol 1 No 2: 116-123. Tersedia di
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/EDUCATIONIST/Vol._I_No._2-
Juli_2007/6_Yanto_Permana_Layout2rev.pdf [diakses 24-03-2015].
Permendiknas. 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional. Jakarta: Depdiknas. Tersedia di http://riau.kemenag.go.id/file/
file/produkhukum/fcpt1328331919.pdf [diakses 27-03-2015].
Permendiknas. 2006. UU No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta:
Depdiknas. Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/
Permendiknas%20No%2022%20Tahun%202006.pdf [diakses 20-03-2015].
Permendiknas. 2008. UU No 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta: CV Novindo
Pustaka Mandiri. Tersedia di http://dokumen.tips/documents/permendiknas-
no-52-tahun-2008-kriteria-dan-perangkat-akreditasi-smama.html [diakses
21-04-2015].
Rifa’i, A. & C.T. Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : Unnes Press.
Rosnawati. 2009. Enam Tahapan Aktivitas Dalam Pembelajaran Matematika
Untuk Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Jurusan
Matematika FMIPA UNY. Tersendia di
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/R.%20Rosnawati,%20Dra.
%20M.Si./ENAM%20TAHAPAN%20AKTIVITAS%20DALAM%20PEM
BELAJARAN%20MATEMATIKA%20UNTUK%20MENDAYAGUNAK
AN%20BERPIKIR%20TINGKAT%20TINGGI%20SISWA.pdf [diakses 18
Juni 2015].
126
Sardiman. 2006. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
RajaGravindo Persada.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sumarmo, Utari. 2006. Pembelajaran Ketrampilan Membaca Matematika Pada
Siswa Sekolah Menengah. Jurnal UPI. Tersedia di
http://math.sps.upi.edu/?p=64 [diakses 21-04-2015].
Wardhani, Sri. 2008. Standar Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Pusat
Pengambangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika. Tersedia di http://p4tkmatematika.org/file/PRODUK/PAKET
%20FASILITASI/SMP/Standar%20Penilaian%20Pendidikan.pdf [diakses
02-04-2015].
Widjayanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa Jurusan Pendidikan
Kimia MIPA UNY. Makalah ini disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian
pada Masyarakat di Ruang Sidang Kimia FMIPA UNY pada tanggal 22
Agustus 2008. Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files
/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms-dr/kualitas-lks.pdf [diakses 11-04-
2015].
Yuniawatika. 2011. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT
untuk meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi Matematika
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal UPI. No 2: 107-120. Tersedia di
http://jurnal.upi.edu/file/10-Yuniawatika-edit.pdf [diakses 21-02-2015].
127
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
SMP NEGERI 13 SEMARANG
No. Nama Kode Peserta
Didik
1 ANGELITA ANANDA MURDIAS UC-1
2 AUDREY SEKAR AYU MAHARANI PUTRI UC-2
3 AURELLIA RACHMA PRASYANTI UC-3
4 DHEA RAHMADANIA PUTRI CHANAFI UC-4
5 ELSY RANICA APRILLIANA UC-5
6 FATHIMAH AZ ZAHRA UC-6
7 FATKHA ULINNAJIB UC-7
8 INDY NAYU HALIZA UC-8
9 INGGRID YOLANDA BASANTHI PRADEWI UC-9
10 IQLIMA AULIA ABIDAR UC-10
11 LATIFA APRILIA UC-11
12 MARCELINO WAHYU PERMANA UC-12
13 MARCHELLINO SHANE ARIEL UC-13
14 MOHAMMAD FARIS UC-14
15 MUHAMAD LUTHFIANTO UC-15
16 MUHAMMAD RAIHAN ILHAM FAJARUDIN UC-16
17 MUSHAFA FADZAN ANDIRA UC-17
18 NADILLA DWI KURNIASARI UC-18
19 NADYNE PUTRIDINANTI SEKAR KINASIH UC-19
20 NICOLAS RAMA WIJAYA UC-20
21 NIKOLAUS BASKARA PAMUNGKAS UC-21
22 PANDEKA BAGUS PRASETYA UC-22
23 PASKASIUS ADRIELL CHRIESNANDA UC-23
24 PATRICIA PUTRI ZABRINA UC-24
25 RAYHAN ADI HENDRAWAN UC-25
Lampiran 1
128
26 REZA FIRMANSYAH PUTRANTO UC-26
27 ROSITA PARASATI UC-27
28 SHABRAN HAIDAR UC-28
29 TEODERIKUS SATRIO FAJAR PURNOMO UC-29
30 THERESIA NOVENA KRISTANTI UC-30
31 THOMAS AQUINAS KELIR UC-31
129
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN (VII E)
SMP NEGERI 13 SEMARANG
No. Nama Kode Peserta
Didik
1 ARNAYLA NEZZA MARIEZKO E-01
2 AULIA ICHSAN NUGROHO E-02
3 BAGUS UNGGUL SETYAWAN E-03
4 CORNELIA NANDITA SETYONINGRUM E-04
5 DANU KURNIAWAN E-05
6 DEVITA FRANSISKA NATALIA E-06
7 EGISTINA AYU NARWASTI E-07
8 EKA SETIYANI E-08
9 FATIMAH AZZAHRA E-09
10 GERALD RENDY MAMOLA E-10
11 IMMANUEL BERLI SEPTIAN E-11
12 INEZ NATHANIA PUTRI E-12
13 IVAN RICO SAPUTRA E-13
14 JOSEPH RYAN IVANDY E-14
15 KEIZYA VALENCIA CHEALSE KAMBUAYA E-15
16 KEZIA REDITA CHRISTIANA E-16
17 LAILA BIRULAH E-17
18 MADILA SRI KURNIA DEWI E-18
19 MARCELINO NELSON MARTIN E-19
20 MARCHEL HADDYANTO KOROMATH E-20
21 MOHAMMAD FAHMI MAULANA E-21
22 MUHAMMAD RIF'AN DANY E-22
23 NAURIL ARZANIA DIAULHAQ E-23
24 PUTRI INDAH CAHYANI E-24
25 RENITA ANNISA PRAVITASARI E-25
26 RESA KURNIAWAN WICAKSONO E-26
Lampiran 2
130
27 RISMA AULLIYA E-27
28 RIZQY MAULANA AKBAR E-28
29 ROMEO DAMAR DARU E-29
30 SEPTI KURNIA SARI E-30
31 THEODORUS ZABDI PUTRA DITA E-31
131
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL (VII C)
SMP NEGERI 13 SEMARANG
No. Nama Kode Peserta
Didik
1 AAN SETIAWAN K-01
2 ADELIA MARSYA AZZAHRA K-02
3 AGUNG SETIAWAN K-03
4 ANDIKA EKA PUTRA RISTIYANTO K-04
5 ANGELLICA SIVAYA VIYANTO SAPUTRI K-05
6 ANNAS DHAMAR GALUH K-06
7 ANRE ALMANADAA K-07
8 BAGUS AGIL IRAWAN K-08
9 BAYU ARIYA MUKTI K-09
10 CAESSARI ANANDA MAYANG TRISNAWATI K-10
11 CHINTYA PUTRI RAMADHANI K-11
12 DEVINTA SYAWALUFI CHANTIKA K-12
13 DEVITA DINDA PUSPITASARI K-13
14 DINI JANU PERTIWI K-14
15 DIVA RAHMADANI ANINGGITA PUTRI K-15
16 DYAZ ILHAM HIDSORA HARYATNA K-16
17 FITA ANINDA DWI PRATIWI K-17
18 FRISKI VALENTINO GUNAWAN K-18
19 HENDRAWAN RACHMAD ARDIANTO K-19
20 HERU PRASETYO K-20
21 HUDA AQILLA AYYASYIVA K-21
22 JANA NURHANIFAH K-22
23 NABILLA CALISSA PRASETYO K-23
24 NARISA AULIA GITARAHMA K-24
25 NINDIA SALSHA NOVEKA K-25
26 NUZULIA MEIKE WATI K-26
Lampiran 3
132
27 PELANGI CINTA KIRANA WIBISONO K-27
28 PUTRI NADYA ISMONO K-28
29 RAKA FITRA PRATAMA K-29
30 RAMA LUKMAN BACHTIAR K-30
31 REZA ADI SETIAWAN K-31
32 SAFIRA DINIYA AZIS SEFRIZAL K-32
133
PENGGALAN SILABUS KELAS UJI COBA
Sekolah : SMP N 13 Semarang
Kelas : VII (Tujuh)
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : 1 (satu)
Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)
Standar Kompetensi: 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
PLSV Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam memahami dan
mengubah suatu
masalah ke dalam
model matematika
berbentuk PLSV.
2.3.1 Mengubah masalah
ke dalam model
matematika
berbentuk PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Bella mendapat uang
saku setiap hari. Pada hari
ke-7 Bella mendapat
tambahan uang sebesar
Rp1000,00 sehingga
jumlah uang yang
dimiliki Bella menjadi
Rp32.000,00. Bagaimana
bentuk kalimat terbuka
dari permasalahan
tersebut?
3x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
Lampiran 4
133
134
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam menentukan
bentuk ekuivalen dari
PLSV dengan cara
kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikalikan,
atau dibagi dengan
bilangan yang sama .
2.3.2 Menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV
dengan cara kedua
ruas ditambah,
dikurangi, dikalikan
atau dibagi dengan
bilangan yang sama.
Tes
tertulis
Uraian Pak Ali memasang
ubin berbentuk persegi
dengan panjang sisi
cm.
Jikakeliling ubin
tersebut adalah 116
cm, maka berapa
panjang sisi dari ubin
tersebut?
2x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam mempelajari cara
menentukan
penyelesaian dari suatu
PLSV.
2.3.3 Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Suatu olimpiade
matematika yang terdiri
dari 50 soal memiliki
aturan sebagai berikut:
Jika jawaban benar
akan mendapat nilai 4,
Jika jawaban salah akan
mendapat nilai -2,
Jika tidak menjawab
akan mendapat nilai -1.
3 x 40
menit
Buku
matema-
tika BSE
134
135
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
. Bella mengikuti
olimpiade matematika
tersebut, dia mampu
menjawab 40 soal dan
memperoleh skor 96.
Berapa soal yang
berhasil dijawab oleh
Bella dengan benar?
Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam mempelajari cara
menentukan
penyelesaian dari suatu
PLSV bentuk pecahan.
2.3.4 Menentukan
penyelesaian PLSV
dalam bentuk
pecahan.
Tes
tertulis
Uraian
Jika keliling dari layang-
layang tersebut adalah 70
cm, maka berapa panjang
dari masing-masing
2x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
A
𝑥
𝑥
B
C
D
135
136
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
sisinya?
Semarang, 3 Agustus 2015
Mengetahui,
Guru Matematika Peneliti
Kuswanti, S.Pd . Dian Sri Astuti
NIP. 19611208 1987102001 4101411117
136
137
PENGGALAN SILABUS KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP N 13 Semarang
Kelas : VII (Tujuh)
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : 1 (satu)
Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)
Standar Kompetensi: 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
PLSV Menggunakan model
pembelajaran TSTS
dengan strategi REACT
dalam memahami dan
mengubah suatu
masalah ke dalam
model matematika
berbentuk PLSV.
2.3.1 Mengubah masalah
ke dalam model
matematika
berbentuk PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Bella mendapat uang
saku setiap hari. Pada hari
ke-7 Bella mendapat
tambahan uang sebesar
Rp1000,00 sehingga
jumlah uang yang
dimiliki Bella menjadi
Rp32.000,00. Bagaimana
bentuk kalimat terbuka
dari permasalahan
tersebut?
3x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
Lampiran 5
137
138
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Menggunakan model
pembelajaran TSTS
dengan strategi REACT
dalam menentukan
bentuk ekuivalen dari
PLSV dengan cara
kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikalikan,
atau dibagi dengan
bilangan yang sama .
2.3.2 Menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV
dengan cara kedua
ruas ditambah,
dikurangi, dikalikan
atau dibagi dengan
bilangan yang sama.
Tes
tertulis
Uraian Pak Ali memasang ubin
berbentuk persegi dengan
panjang sisi ( ) cm.
Jika keliling ubin tersebut
adalah 116 cm, maka
berapa panjang sisi dari
ubin tersebut?
2x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
Menggunakan model
TSTS dengan strategi
REACT dalam
mempelajari cara
menentukan
penyelesaian dari suatu
PLSV.
2.3.3 Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Suatu olimpiade
matematika yang terdiri
dari 50 soal memiliki
aturan sebagai berikut:
Jika jawaban benar
akan mendapat nilai 4,
Jika jawaban salah akan
mendapat nilai -2,
Jika tidak menjawab
akan mendapat nilai -1.
Bella mengikuti
olimpiade matematika
3 x 40
menit
Buku
matema-
tika BSE
138
139
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
tersebut, dia mampu
menjawab 40 soal dan
memperoleh skor 96.
Berapa soal yang
berhasil dijawab oleh
Bella dengan benar?
Menggunakan model
pembelajaran TSTS
dengan strategi REACT
dalam mempelajari cara
menentukan
penyelesaian dari suatu
PLSV bentuk pecahan.
2.3.4 Menentukan
penyelesaian PLSV
dalam bentuk
pecahan
Tes
tertulis
Uraian
Jika keliling dari layang-
layang tersebut adalah 70
cm, maka berapa panjang
dari masing-masing
sisinya?
2x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
A
𝑥
𝑥
B
C
D
139
140
Semarang, 3 Agustus 2015
Mengetahui,
Guru Matematika Peneliti
Kuswanti, S.Pd . Dian Sri Astuti
NIP. 19611208 1987102001 4101411117
140
141
PENGGALAN SILABUS KELAS KONTROL
Sekolah : SMP N 13 Semarang
Kelas : VII (Tujuh)
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : 1 (satu)
Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)
Standar Kompetensi: 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
PLSV Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam memahami dan
mengubah suatu
masalah ke dalam
model matematika
berbentuk PLSV.
2.3.1 Mengubah masalah
ke dalam model
matematika
berbentuk PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Bella mendapat uang
saku setiap hari. Pada hari
ke-7 Bella mendapat
tambahan uang sebesar
Rp1000,00 sehingga
jumlah uang yang
dimiliki Bella menjadi
Rp32.000,00. Bagaimana
bentuk kalimat terbuka
dari permasalahan
tersebut?
3x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
Lampiran 6
141
142
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam menentukan
bentuk ekuivalen dari
PLSV dengan cara
kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikalikan,
atau dibagi dengan
bilangan yang sama .
2.3.2 Menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV
dengan cara kedua
ruas ditambah,
dikurangi, dikalikan
atau dibagi dengan
bilangan yang sama.
Tes
tertulis
Uraian Pak Ali memasang
ubin berbentuk persegi
dengan panjang sisi
cm.
Jikakeliling ubin
tersebut adalah 116
cm, maka berapa
panjang sisi dari ubin
tersebut?
2x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam mempelajari cara
menentukan
penyelesaian dari suatu
PLSV.
2.3.3 Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Suatu olimpiade
matematika yang terdiri
dari 50 soal memiliki
aturan sebagai berikut:
Jika jawaban benar
akan mendapat nilai 4,
Jika jawaban salah akan
mendapat nilai -2,
Jika tidak menjawab
akan mendapat nilai -1.
3 x 40
menit
Buku
matema-
tika BSE
142
143
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
. Bella mengikuti
olimpiade matematika
tersebut, dia mampu
menjawab 40 soal dan
memperoleh skor 96.
Berapa soal yang
berhasil dijawab oleh
Bella dengan benar?
Menggunakan model
pembelajaran
konvensional dengan
metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi
dalam mempelajari cara
menentukan
penyelesaian dari suatu
PLSV bentuk pecahan.
2.3.4 Menentukan
penyelesaian PLSV
dalam bentuk
pecahan.
Tes
tertulis
Uraian
Jika keliling dari layang-
layang tersebut adalah 70
cm, maka berapa panjang
dari masing-masing
2x40
menit
Buku
matema-
tika BSE
A
𝑥
𝑥
B
C
D
143
144
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
sisinya?
Semarang, 3 Agustus 2015
Mengetahui,
Guru Matematika Peneliti
Kuswanti, S.Pd . Dian Sri Astuti
NIP. 19611208 1987102001 4101411117
144
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Uji Coba
Pertemuan I
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : I
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari..
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
Lampiran 7
146
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi diharapkan siswa dapat:
1. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2. Menghubungkan konsep PLSV dengan konsep lain dalam matematika.
3. Menerapkan konsep PLSV dalam kehidupan sehari-hari ataupun bidang
ilmu lain.
4. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
5. Antusias dalam mempelajari PLSV
6. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah pengertian dari pernyataan,
kalimat terbuka, dan PLSV.
Pernyataan dan Kalimat Terbuka
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104) pernyataan adalah adalah kalimat
yang dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya
adalah sebagai berikut
(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia
(2)
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105) kalimat terbuka adalah kalimat
yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh
kalimat terbuka adalah sebagi berikut.
(1) Indonesia terletak di benua
(2)
147
Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106) persamaan linier satu variabel
adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan
mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah
dengan .
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
148
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru
Attitude
toward
class 1 menit
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru
Explo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur
Cogni-
tive
enga-
gement
25
menit
2. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambahan.
3. Memberikan
contoh soal berupa
soal cerita
Memperhatikan
dan memahami
bagaimana
langkah-langkah
pengerjaan pada
contoh soal yang
diberikan
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Memaha-
mi
pengguna-
an
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-hari
149
4. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas
Bertanya kepada
guru
5 menit
5. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
papan tulis
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis
5 menit
6. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 105 uji
kompetensi 1 no 1
& 3, hal 108 uji
kompetensi 2 no 1)
kepada siswa
Mencari
informasi dengan
cara membaca
buku matematika
BSE Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur
21
menit
Mengkoneksikan
informasi yang
telah diperoleh
tersebut dengan
permasalahan
yang ada pada
latihan soal 7. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan
,
8. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis
Confi-
dence
15
menit
9. Memberi
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
14
menit
150
10. Mencatat nama
siswa yang telah
menanggapi
jawaban di papan
tulis untuk diberi
nilai tambahan
11. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari guru
5 menit
12. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
penting dari materi
yang telah
dipelajari
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari
5 menit
13. Memberi kuis
individu kepada
siswa
Mengkaitkan
materi yang telah
dipelajari dengan
kehidupan sehari-
hari agar dapat
menyelesaikan
soal kuis
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-hari
Confi-
dence 6 menit
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang
pengertian
pernyataan,
kalimat terbuka,
dan PLSV
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan
Attitude
toward
class
1 menit
151
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
108 uji kompetensi
2 no 2 a-f) untuk
memperdalam
pemahaman siswa
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam
Menjawab salam
dari guru Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.1 Mengubah masalah
ke dalam model
matematika
berbentuk PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Bella mendapat uang saku
setiap hari. Pada hari ke-7
Bella mendapat tambahan
uang sebesar Rp1000,00
sehingga jumlah uang yang
dimiliki Bella menjadi
Rp32.000,00. Bagaimana
bentuk kalimat terbuka dari
permasalahan tersebut?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
152
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 13 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Uji Coba
Pertemuan II
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : II
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.
3. Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama.
4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
Lampiran 8
154
strategi pembelajaran)
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep PLSV
2. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari.
3. Memahami representasi ekuivalen konsep PLSV.
4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan persamaan yang ekuivalen.
5. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
6. Antusias dalam mempelajari PLSV
7. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan
atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) persamaan dikatakan setara atau
ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan
dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu
persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan
cara:
1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
155
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
156
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
materi operasi
aljabar.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat materi
operasi aljabar.
Explo-
rasi
17
menit
2. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi nilai
tambahan.
4. Membimbing siswa
untuk
menyimpulkan
tentang pengertian
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen.
Menyimpulkan
pengertian dari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen. Elabo-
rasi
Memaha-
mi
represen-
tasi
ekuivalen
konsep
atau
prosedur
yang
sama.
Cogni-
tive
enga-
gement
5. Memberikan dan
menjelaskan
contoh soal dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan yang
dapat mendorong
siswa untuk
mengkoneksikan
satu prosedur ke
prosedur lain.
Mencari
hubungan antara
prosedur satu ke
prosedur lain
pada
langkah-langkah
pengerjaan contoh
soal yang
diberikan.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
157
6. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas.
Bertanya kepada
guru.
3 menit
7. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
papan tulis.
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis.
4 menit
8. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 105 uji
kompetensi 1 no 1
& 3, hal 108 uji
kompetensi 2 no 1)
kepada siswa.
Menentukan
persamaan-
persamaan lain
yang ekuivalen
dengan
persamaan yang
ada pada latihan
soal.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
13
menit
9. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan.
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan.
10. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama.
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis.
Confi-
dence 9 menit
11. Menciptakan
suasana yang
tenang dan
kondusif, kemudian
memberi
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis.
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis.
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
8 menit
12. Mencatat nama
siswa yang telah
158
menanggapi
jawaban di papan
tulis untuk diberi
nilai tambahan.
13. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari
guru.
5 menit
14. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
penting dari materi
yang telah
dipelajari.
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari.
4 menit
15. Memberi kuis
individu kepada
siswa dan
mempersilahkan
siswa membuka
buku matematika
untuk mencari ide-
ide yang
berhubungan
dengan soal kuis.
Berusaha
mengkaitkan ide-
ide dan materi
yang telah
dipelajari dengan
soal cerita yang
ada pada kuis
agar dapat
menyelesaikan
soal kuis tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Confi-
dence 6 menit
16. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis dan memberi
sanksi kepada
siswa yang
ketahuan
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang
pengertian dan
cara menentukan
persamaan yang
ekuivalen.
1 menit
159
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class 1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
110 uji kompetensi
3 no 2 a-g) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
160
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
Menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV
dengan cara kedua
ruas
ditambah,dikurangi,
dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang
sama.
Tes
tertulis
Uraian Pak Ali memasang ubin berbentuk
persegi dengan panjang sisi
cm. Jikakeliling ubin tersebut
adalah 116 cm, maka berapa
panjang sisi dari ubin tersebut?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 15 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
161
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Uji Coba
Pertemuan III
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : III
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.
2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
Lampiran 9
162
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari.
2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV.
3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
4. Antusias dalam mempelajari PLSV
5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian
PLSV.
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)
1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107) penyelesaian PLSV dapat
diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan
bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang
bernilai benar.
2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang
ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat
dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara:
1. Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
2.Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
3.Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
4.Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
163
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
164
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep operasi
aljabar dan
persamaan
ekuivalen.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat konsep
operasi aljabar
dan persamaan
ekuivalen
30
menit
2. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi
Mencari
koneksi
satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
representa
si yang
ekuivalen.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambahan.
4. Menuliskan
petunjuk
pengerjaan
penyelesaian PLSV
di papan tulis untuk
mempermudah
siswa, kemudian
memberikan dan
menjelaskan
contoh soal dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan yang
dapat mendorong
siswa untuk
Mencari
hubungan antara
prosedur satu ke
prosedur lain
pada
langkah-langkah
pengerjaan contoh
soal yang
diberikan.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
165
mengkoneksikan
satu prosedur ke
prosedur lain.
5. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas.
Bertanya kepada
guru
5 menit
6. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
papan tulis.
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis.
5 menit
7. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 111 uji
kompetensi 3 no 2
f-j) kepada siswa.
Mencari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen agar
dapat menentukan
penyelesaian dari
persamaan yang
ada pada latihan
soal.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
20
menit
8. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan.
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan.
9. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama.
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis.
Confi-
dence
15
menit
10. Memberi
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis.
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis.
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
14
menit
166
11. Mencatat nama
siswa yang telah
menanggapi
jawaban di papan
tulis untuk diberi
nilai tambahan.
12. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari
guru.
5 menit
13. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
penting dari materi
yang telah
dipelajari.
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari.
5 menit
14. Memberi kuis
individu kepada
siswa dan
mempersilahkan
siswa membuka
buku matematika
untuk mencari ide-
ide yang
berhubungan
dengan soal kuis. Berusaha
mengkaitkan ide-
ide dan materi
yang telah
dipelajari dengan
soal cerita yang
ada pada kuis
agar dapat
menyelesaikan
soal kuis tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Confi-
dence 6 menit
15. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis individu dan
memberi sanksi
kepada siswa yang
ketahuan
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
167
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang cara
menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class
1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
111 uji kompetensi
3 no 2 a-e) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
168
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.3 Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Suatu olimpiade matematika
yang terdiri dari 50 soal
memiliki aturan sebagai
berikut:
Jika jawaban benar akan
mendapat nilai 4,
Jika jawaban salah akan
mendapat nilai -2,
Jika tidak menjawab akan
mendapat nilai -1.
Bella mengikuti olimpiade
matematika tersebut, dia
mampu menjawab 40 soal dan
memperoleh skor 96. Berapa
soal yang berhasil dijawab oleh
Bella dengan benar?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 20 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Uji Coba
Pertemuan IV
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : IV
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
2. Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika
dengan topik lain
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
Lampiran 10
170
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk
pecahan.
2. Menggunakan koneksi antara topik matematika PLSV dengan topik
matematika yang lain
3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
4. Antusias dalam mempelajari PLSV
5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian
PLSV bentuk pecahan.
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV) bentuk pecahan
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), cara menentukan penyelesaian
PLSV bentuk pecahan adalah kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-
penyebutnya terlebih dahulu, kemudian selesaikan dengan persamaan-
persamaan yang ekuivalen.
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
171
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep KPK dan
operasi aljabar
bentuk pecahan.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat konsep
KPK dan operasi
aljabar bentuk
pecahan.
22
menit
172
2. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
representa
si konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi puyjian dan
nilai tambahan.
4. Memberikan dan
menjelaskan
contoh soal dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan yang
dapat mendorong
siswa untuk
mengkoneksikan
satu prosedur ke
prosedur lain, serta
menuliskan
petunjuk
pengerjaan di
papan tulis untuk
mempermudah
siswa.
Mencermati
petunjuk yang
telah dituliskan
guru di papan
tulis agar mudah
dalam
mencari
hubungan antara
prosedur satu ke
prosedur lain
pada
langkah-langkah
pengerjaan contoh
soal yang
diberikan.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
5. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas.
Bertanya kepada
guru.
3 menit
6. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis.
4 menit
173
papan tulis.
7. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 112 uji
kompetensi 4 no 6-
10) kepada siswa.
Mencari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen agar
dapat menentukan
penyelesaian dari
persamaan yang
ada pada latihan
soal.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
13
menit
8. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan.
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan.
9. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama.
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis.
Confi-
dence 9 menit
10. Memberi
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis.
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis.
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
8 menit
11. Mencatat nama
siswa yang telah
menanggapi
jawaban di papan
tulis untuk diberi
nilai tambahan.
12. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari
guru.
5 menit
13. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari.
4 menit
174
penting dari materi
yang telah
dipelajari.
14. Memberi kuis
individu kepada
siswa dan
mempersilahkan
siswa membuka
buku matematika
untuk mencari ide-
ide yang
berhubungan
dengan soal kuis.
Berusaha
mengkaitkan ide-
ide dan materi
yang telah
dipelajari dengan
soal geometri
yang ada pada
kuis
agar dapat
menyelesaikan
soal kuis tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
koneksi
antar topik
matema-
tika.
Confi-
dence 6 menit
15. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis individu dan
memberi sanksi
kepada siswa yang
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang cara
menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV
bentuk pecahan.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class 1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
112 uji kompetensi
4 no 1-5) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
175
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV bentuk
pecahan.
Tes
tertulis
Uraian
Jika keliling dari layang-
layang tersebut adalah 70 cm,
maka berapa panjang dari
masing-masing sisinya?
A
𝑥
𝑥
B
C
D
176
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 24 Agustus 2015
Guru Matematika Peneliti
Kuswanti. S. Pd Dian Sri Astuti
NIP. 19611208 1987102001 NIM 4101411117
177
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Pertemuan I
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : I
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari..
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
Lampiran 11
178
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok
bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV
2. Menghubungkan konsep PLSV dengan konsep lain dalam matematika.
3. Menerapkan konsep PLSV dalam kehidupan sehari-hari ataupun bidang
ilmu lain.
4. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
5. Antusias dalam mempelajari PLSV
6. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah pengertian dari pernyataan,
kalimat terbuka, dan PLSV.
Pernyataan dan Kalimat Terbuka
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104) pernyataan adalah adalah kalimat
yang dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya
adalah sebagai berikut
(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia
(2)
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105) kalimat terbuka adalah kalimat
yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh
kalimat terbuka adalah sebagi berikut.
(1) Indonesia terletak di benua
(2)
179
Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106) persamaan linier satu variabel
adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan
mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah
dengan .
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)
Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
dan Transferring (REACT)
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
180
yang tidak hadir.
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
B. Kegiatan Inti
Tahap 1: Persiapan
1. Membentuk
kelompok yang
beranggotakan 3-4
orang.
Mengkondisikan
diri untuk
berkumpul
dengan
kelompoknya
sesuai pembagian
kelompok yang
telah dibuat guru.
Coope-
rating
Attitude
toward
class 2 menit
Tahap 2: Presentasi Guru
1. Guru mengkaji
materi melalui
serangkaian
pertanyaan yang
dapat merangsang
siswa mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
materi sebelumnya
dan dengan
kehidupan sehari-
hari.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi Relating
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
8 menit
Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambah.
181
Tahap 3: Kegiatan kelompok
1. Membagikan LKS
1 kepada setiap
kelompok dimana
LKS 1 tersebut
bermanfaat untuk
mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya
sendiri.
Berdiskusi
mengerjakan LKS
1 dengan
kelompoknya. Eksplo-
rasi
Coope-
rating
30
menit
Mencari
informasi dengan
cara membaca
buku matematika
BSE.
Relating,
Experi-
encing
Mengkoneksikan
informasi yang
telah diperoleh
tersebut dengan
permasalahan
yang ada di LKS
1 hal 1-4. Elabo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Menjawab
pertanyaan yang
ada di LKS 1 hal
1-4 sesuai dengan
pola pemikiran
mereka.
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal cerita
yang ada pada
LKS 1 hal 5 no 1
agar dapat
menyelesaikan
soal tersebut.
Elabo-
rasi
Ap-
plying,
Experi-
encing
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal fisika
yang ada pada
LKS 1 hal 5 no 2
agar dapat
menyelesaikan
soal tersebut.
Elabo-
rasi
Trans-
ferring,
Experi-
encing
2. Membimbing
kelompok yang
mengalami
kesulitan dan
mendorong siswa
Bertanya kepada
guru dan
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
182
agar aktif
berdiskusi.
3. Meminta dua orang
dari setiap
kelompok
meninggalkan
kelompoknya
untuk berkunjung
ke kelompok lain
agar memperoleh
informasi.
Sedangkan dua
orang sisanya tetap
di kelompoknya
untuk
menyampaikan
informasi kepada
tamu yang datang.
Siswa sebagai
tamu berkunjung
ke kelompok lain
untuk mencari
informasi dan
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
dimiliki
kelompoknya
dengan informasi
yang dimiliki
kelompok lain.
Explo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
20
menit
Sedangkan siswa
sebagai tuan
rumah mejelaskan
informasi kepada
tamu yang datang.
4. Guru meminta
tamu kembali ke
kelompok masing-
masing untuk
melaporkan
informasi yang
diperoleh dari
kelompok lain.
Siswa sebagai
tamu kembali ke
kelompoknya
semula.
Siswa berdiskusi
dengan
kelompoknya
untuk dapat
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
diperoleh dengan
permasalahan
yang ada pada
LKS 1, serta
mempertimbang-
kan jawaban
manakah yang
paling tepat.
Elabo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
10
menit
183
Tahap 4: Formalisasi
1. Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja.
Siswa bersama
kelompoknya
mengajukan diri
untuk
mempresentasi-
kan hasil kerja.
Elabo-
rasi
Confi-
dence,
21
menit
2. Meminta
kelompok yang lain
untuk menyimak
dan menanggapi
hasil presentasi dari
kelompok yang
maju.
Kelompok yang
lain menyimak
menanggapi,
menyanggah, dan
memberi saran
terhadap hasil
kerja yang
dipresentasikan
kelompok yang
maju.
Cogni-
tive
enga-
gement,
3. Mencatat nama
kelompok yang
mempresentasikan
hasil kerja dan
nama siswa yang
menanggapi hasil
presentasi untuk
diberi pujian dan
nilai tambahan.
4. Memberikan
klarifikasi jawaban
yang benar.
Memperhatikan
klarifikasi
jawaban dari
guru.
Kon-
firmasi
5 menit
5. Meminta setiap
siswa kembali ke
tempat duduk
semula dan
kemudian memberi
kuis individu
kepada siswa untuk
mengetahui tingkat
pemahaman
mereka.
Siswa kembali ke
tempat duduk
semula kemudian
mengerjakan kusi
individu.
Confi-
dence 7 menit
Mengkaitkan
materi yang telah
dipelajari dengan
soal cerita yang
ada pada kuis
agar dapat
mengerjakan soal
kuis tersebut.
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
184
6. Memberi
penghargaan
kepada kelompok
terbaik.
Bertepuk tangan
dan mengucapkan
selamat kepada
kelompok terbaik.
Attitude
toward
class
1 menit
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang
pengertian
pernyataan,
kalimat terbuka,
dan PLSV.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class
1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
108 uji kompetensi
2 no 2 a-f) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
185
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.1 Mengubah masalah
ke dalam model
matematika
berbentuk PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Bella mendapat uang saku
setiap hari. Pada hari ke-7
Bella mendapat tambahan
uang sebesar Rp1000,00
sehingga jumlah uang yang
dimiliki Bella menjadi
Rp32.000,00. Bagaimana
bentuk kalimat terbuka dari
permasalahan tersebut?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. LKS 1
2. Kunci jawaban LKS 1
3. Kuis individu
4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 17 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
186
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Pertemuan II
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : II
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.
3. Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama.
4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
Lampiran 12
187
strategi pembelajaran)
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok
bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep PLSV
2. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari.
3. Memahami representasi ekuivalen konsep PLSV.
4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan persamaan yang ekuivalen.
5. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
6. Antusias dalam mempelajari PLSV
7. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan
atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) persamaan dikatakan setara atau
ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan
dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu
persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan
cara:
1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)
188
Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
dan Transferring (REACT)
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Attitude
toward
class 1 menit
189
mempelajari materi
ini.
guru.
B. Kegiatan Inti
Tahap 1: Persiapan
1. Membentuk
kelompok yang
beranggotakan 3-4
orang.
Mengkondisikan
diri untuk
berkumpul
dengan
kelompoknya
sesuai pembagian
kelompok yang
telah dibuat guru.
Coope-
rating Attitude
toward
class
1 menit
Tahap 2: Presentasi Guru
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep operasi
aljabar dengan
memberikan
contoh soal.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat
kembali konsep
operasi aljabar.
Explo-
rasi
2. Mengkaji materi
melalui
serangkaian
pertanyaan yang
dapat merangsang
siswa mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
materi sebelumnya
dan dengan
kehidupan sehari-
hari.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi Relating
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
7 menit
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawb
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambah.
Tahap 3: Kegiatan kelompok
1. Membagikan LKS
2 kepada setiap
kelompok dimana
LKS 2 tersebut
Berdiskusi
mengerjakan LKS
2 dengan
kelompoknya
Eksplo-
rasi
Coope-
rating
20
menit
190
bermanfaat untuk
mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya
sendiri.
Mencari
informasi dengan
cara membaca
buku matematika
BSE.
Relating,
Experi-
encing
Mengkoneksikan
informasi yang
telah diperoleh
tersebut dengan
permasalahan
yang ada di LKS
2 hal 1-4.
Elabo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Mencermati dan
melengkapi
kalimat rumpang
yang ada pada
LKS 2 hal 2. Elabo-
rasi
Experi-
encing
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen. Menyimpulkan
apa yang
dimaksud dengan
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen.
Elabo-
rasi Experi-
encing
Memaha-
mi
represen-
tasi
ekuivalen
konsep
atau
prosedur
yang
sama.
Mencari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen dari
persamaan yang
ada pada LKS 2
hal 3 no 1.
Explo-
rasi
Relating,
Experi-
encing
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
191
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal cerita
yang ada pada
LKS hal 3 no 2
agar dapat
menyelesaikan
soal tersebut.
Elabo-
rasi
Ap-
plying,
Experi-
encing
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal fisika
yang ada pada
LKS 2 hal 4 no 3
agar dapat
menjawab soal
tersebut.
Elabo-
rasi
Trans-
ferring,
Experi-
encing
2. Mendorong siswa
agar aktif
berdiskusi.dan
membimbing
kelompok yang
mengalami
kesulitan dengan
memberikan
contoh soal dan
perumpamaan di
papan tulis.
Bertanya kepada
guru dan
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
3. Meminta dua orang
dari setiap
kelompok
meninggalkan
kelompoknya
untuk berkunjung
ke kelompok lain
agar memperoleh
informasi.
Sedangkan dua
orang sisanya tetap
di kelompoknya
untuk
menyampaikan
informasi kepada
tamu yang datang.
Siswa sebagai
tamu berkunjung
ke kelompok lain
untuk mencari
informasi dan
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
dimiliki
kelompoknya
dengan informasi
yang dimiliki
kelompok lain.
Sedangkan siswa
sebagai tuan
rumah mejelaskan
Explo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
8 menit
192
informasi kepada
tamu yang datang. 4.
Guru meminta
tamu kembali ke
kelompok masing-
masing untuk
melaporkan
informasi yang
diperoleh dari
kelompok lain.
Siswa sebagai
tamu kembali ke
kelompoknya
semula.
Siswa berdiskusi
dengan
kelompoknya
untuk dapat
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
diperoleh dengan
permasalahan
yang ada pada
LKS 2, serta
mempertimbang-
kan jawaban
manakah yang
paling tepat.
Elabo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
7 menit
Tahap 4: Formalisasi
1. Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja.
Siswa bersama
kelompoknya
mengajukan diri
untuk
mempresentasi-
kan hasil kerja.
Elabo-
rasi
Confi-
dence,
9 menit
2. Mengkondisikan
kelas agar tenang
dan kondusif,
kemudian meminta
kelompok yang lain
untuk menyimak
dan menanggapi
hasil presentasi dari
kelompok yang
maju.
Kelompok yang
lain menyimak
menanggapi,
menyanggah, dan
memberi saran
terhadap hasil
kerja yang
dipresentasikan
kelompok yang
maju.
Cogni-
tive
enga-
gement,
3. Mencatat nama
kelompok yang
mempresentasikan
hasil kerja dan
nama siswa yang
menanggapi hasil
193
presentasi untuk
diberi pujian dan
nilai tambah.
4. Memberikan
klarifikasi jawaban
yang benar.
Memperhatikan
klarifikasi
jawaban dari
guru.
Konfir
masi
4 menit
5. Meminta setiap
siswa kembali ke
tempat duduk
semula dan
kemudian memberi
kuis individu
kepada siswa untuk
mengetahui tingkat
pemahaman
mereka.
Siswa kembali ke
tempat duduk
semula kemudian
mengerjakan kusi
individu.
7 menit
6. Menyarankan
siswa untuk
mencermati soal
kuis dengan baik
dan menuliskan
hal-hal yang
diketahui dan yang
ditanyakan dari
soal agar mudah
dikaitkan dengan
materi PLSV.
Berusaha
mengkaitkan ide-
ide matematika
dan materi yang
telah dipelajari
dengan soal cerita
yang ada pada
kuis agar dapat
mengerjakan soal
kuis tersebut.
Eksplo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Confi-
dence
7. Mempersilahkan
siswa membuka
dan membaca buku
matematika untuk
memcari ide-ide
matematika yang
berkaitan dengan
soal kuis individu.
8. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis individu dan
memberi sanksi
kepada siswa yang
ketahuan
194
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
9. Memberi
penghargaan
kepada kelompok
terbaik.
Bertepuk tangan
dan mengucapkan
selamat kepada
kelompok terbaik.
Attitude
toward
class
1 menit
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang
pengertian dan
cara menentukan
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
,
Attitude
toward
class
1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
110 uji kompetensi
3 no 2 a-g) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
195
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.1 Menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV
dengan cara kedua ruas
ditambah,dikurangi,
dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang
sama.
Tes
tertulis
Uraian Pak Ali memasang ubin
berbentuk persegi dengan
panjang sisi cm.
Jikakeliling ubin tersebut
adalah 116 cm, maka
berapa panjang sisi dari
ubin tersebut?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. LKS 2
2. Kunci jawaban LKS 2
3. Kuis individu
4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 21 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
196
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Pertemuan III
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : III
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.
2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
Lampiran 13
197
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok
bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari.
2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV.
3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
4. Antusias dalam mempelajari PLSV
5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian
PLSV.
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)
1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107) penyelesaian PLSV dapat
diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan
bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang
bernilai benar.
2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang
ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat
dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara:
1. Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
2. Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
3. Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
4. Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)
198
Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
dan Transferring (REACT)
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Attitude
toward
class
1 menit
199
mempelajari materi
ini.
guru.
B. Kegiatan Inti
Tahap 1: Persiapan
1. Membentuk
kelompok yang
beranggotakan 3-4
orang.
Mengkondisikan
diri untuk
berkumpul
dengan
kelompoknya
sesuai pembagian
kelompok yang
telah dibuat guru.
Coope-
rating
Attitude
toward
class 2 menit
Tahap 2: Presentasi Guru
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep operasi
aljabar dan
persamaan
ekuivalen.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat
kembali konsep
operasi aljabar
dan persamaan
ekuivalen.
Explo-
rasi
10
menit
2. Guru mengkaji
materi melalui
serangkaian
pertanyaan yang
dapat merangsang
siswa mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
materi sebelumnya
dan dengan
kehidupan sehari-
hari.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi Relating
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawb
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambah. Tahap 3: Kegiatan kelompok
1. Membagikan LKS
3 kepada setiap
kelompok dimana
LKS 3 tersebut
Berdiskusi
mengerjakan LKS
3 dengan
kelompoknya
Eksplo-
rasi
Coope-
rating Cogni-
tive
enga-
gement,
30
menit
200
bermanfaat untuk
mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya
sendiri.
Mencari
informasi dengan
cara membaca
buku matematika
BSE agar dapat
menjawab
pertanyaan di
LKS 3.
Relating,
Experi-
encing
Mencermati dan
melengkapi
kalimat rumpang
yang ada pada
LKS 3 hal 1-2. Elabo-
rasi
Experi-
encing
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen. Mencari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen dari
persamaan yang
ada pada LKS 2
hal 3 no 1 agar
dapat menentukan
penyelesaian dari
persamaan
tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Relating,
Experi-
encing
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal cerita
yang ada pada
LKS hal 3 no 2
agar dapat
menyelesaikan
soal tersebut.
Elabo-
rasi
Ap-
plying,
Experi-
encing
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal fisika
yang ada pada
LKS 3 hal 4 no 3
agar dapat
menjawab soal
Elabo-
rasi
Trans-
ferring,
Experi-
encing
201
tersebut.
2. Mendorong siswa
agar aktif
berdiskusi.dan
membimbing
kelompok yang
mengalami
kesulitan dengan
memberikan
petunjuk
pengerjaan di
papan tulis.
Bertanya kepada
guru dan
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
3. Meminta dua orang
dari setiap
kelompok
meninggalkan
kelompoknya
untuk berkunjung
ke kelompok lain
agar memperoleh
informasi.
Sedangkan dua
orang sisanya tetap
di kelompoknya
untuk
menyampaikan
informasi kepada
tamu yang datang.
Siswa sebagai
tamu berkunjung
ke kelompok lain
untuk mencari
informasi dan
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
dimiliki
kelompoknya
dengan informasi
yang dimiliki
kelompok lain.
Explo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
20
menit
Sedangkan siswa
sebagai tuan
rumah mejelaskan
informasi kepada
tamu yang datang.
4. Guru meminta
tamu kembali ke
kelompok masing-
masing untuk
melaporkan
informasi yang
diperoleh dari
kelompok lain.
Siswa sebagai
tamu kembali ke
kelompoknya
semula.
Siswa berdiskusi
dengan
kelompoknya
untuk dapat
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
diperoleh dengan
permasalahan
Elabo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
10
menit
202
yang ada pada
LKS 3, serta
mempertimbang-
kan jawaban
manakah yang
paling tepat.
Tahap 4: Formalisasi
1. Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja.
Siswa bersama
kelompoknya
mengajukan diri
untuk
mempresentasi-
kan hasil kerja.
Elabo-
rasi
Confi-
dence,
25
menit
2. Mengkondisikan
kelas agar tenang
dan kondusif,
kemudian meminta
kelompok yang lain
untuk menyimak
dan menanggapi
hasil presentasi dari
kelompok yang
maju.
Kelompok yang
lain menyimak
menanggapi,
menyanggah, dan
memberi saran
terhadap hasil
kerja yang
dipresentasikan
kelompok yang
maju.
Cogni-
tive
enga-
gement,
3. Mencatat nama
kelompok yang
mempresentasikan
hasil kerja dan
nama siswa yang
menanggapi hasil
presentasi untuk
diberi pujian dan
nilai tambah.
4. Memberikan
klarifikasi jawaban
yang benar.
Memperhatikan
klarifikasi
jawaban dari
guru.
Kon-
firmasi
5 menit
5. Meminta setiap
siswa kembali ke
tempat duduk
semula dan
kemudian memberi
kuis individu
kepada siswa untuk
Siswa kembali ke
tempat duduk
semula kemudian
mengerjakan kusi
individu.
7 menit
203
mengetahui tingkat
pemahaman
mereka.
6. Menyarankan
siswa untuk
mencermati soal
kuis dengan baik
dan menuliskan
hal-hal yang
diketahui dan yang
ditanyakan dari
soal agar mudah
dikaitkan dengan
materi PLSV. Berusaha
mengkaitkan
materi yang telah
dipelajari dengan
soal cerita yang
ada pada kuis
agar dapat
mengerjakan soal
kuis tersebut.
Eksplo-
rasi,
Elabo-
rasi
7. Mempersilahkan
siswa membuka
dan membaca buku
matematika untuk
memcari ide-ide
matematika yang
berkaitan dengan
soal kuis individu.
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Confi-
dence 8. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis individu dan
memberi sanksi
kepada siswa yang
ketahuan
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
9. Memberi
penghargaan
kepada kelompok
terbaik.
Bertepuk tangan
dan mengucapkan
selamat kepada
kelompok terbaik.
Attitude
toward
class
1 menit
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang cara
menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
1 menit
204
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class
1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
111 uji kompetensi
3 no 2 a-e) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
205
Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.3 Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Suatu olimpiade matematika
yang terdiri dari 50 soal
memiliki aturan sebagai
berikut:
Jika jawaban benar akan
mendapat nilai 4,
Jika jawaban salah akan
mendapat nilai -2,
Jika tidak menjawab akan
mendapat nilai -1.
Bella mengikuti olimpiade
matematika tersebut, dia
mampu menjawab 40 soal
dan memperoleh skor 96.
Berapa soal yang berhasil
dijawab oleh Bella dengan
benar?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. LKS 3
2. Kunci jawaban LKS 3
3. Kuis individu
4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 25 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
206
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Pertemuan IV
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : IV
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
2. Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika
dengan topik lain
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
Lampiran 14
207
strategi pembelajaran)
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran TSTS dengan strategi REACT pada pokok
bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk
pecahan.
2. Menggunakan koneksi antara topik matematika PLSV dengan topik
matematika yang lain
3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
4. Antusias dalam mempelajari PLSV
5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian
PLSV bentuk pecahan.
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV) bentuk pecahan
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), cara menentukan penyelesaian
PLSV bentuk pecahan adalah kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-
penyebutnya terlebih dahulu, kemudian selesaikan dengan persamaan-
persamaan yang ekuivalen.
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)
Strategi Pembelajaran : Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
dan Transferring (REACT)
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis,boardmaker, dan LKS
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
208
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P REACT K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
B. Kegiatan Inti
Tahap 1: Persiapan
1. Membentuk
kelompok yang
beranggotakan 3-4
orang.
Mengkondisikan
diri untuk
berkumpul
dengan
kelompoknya
sesuai pembagian
kelompok yang
Coope-
rating
Attitude
toward
class 2 menit
209
telah dibuat guru.
Tahap 2: Presentasi Guru
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep KPK dan
operasi aljabar
bentuk pecahan.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat
kembali konsep
operasi aljabar.
Explo-
rasi
9 menit
2. Guru mengkaji
materi melalui
serangkaian
pertanyaan yang
dapat merangsang
siswa mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
materi sebelumnya
dan dengan
kehidupan sehari-
hari.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi Relating
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawb
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambah. Tahap 3: Kegiatan kelompok
1. Membagikan LKS
4 kepada setiap
kelompok dimana
LKS 4 tersebut
bermanfaat untuk
mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya
sendiri.
Berdiskusi
mengerjakan LKS
4 dengan
kelompoknya.
Eksplo-
rasi
Coope-
rating
Cogni-
tive
enga-
gement,
20
menit
Mencari
informasi dengan
cara membaca
buku matematika
BSE agar dapat
menjawab
pertanyaan di
LKS 4.
Relating,
Experi-
encing
Mencermati dan
melengkapi
kalimat rumpang
yang ada pada
LKS 4 hal 1-2.
Elabo-
rasi
Experi-
encing
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
210
represen-
tasi yang
ekuivalen. Mencari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen dari
persamaan yang
ada pada LKS 4
hal 3 no 1 agar
dapat menentukan
penyelesaian dari
persamaan
tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Relating,
Experi-
encing
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal cerita
yang ada pada
LKS hal 4 no 2
agar dapat
menyelesaikan
soal tersebut.
Elabo-
rasi
Ap-
plying,
Experi-
encing
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal fisika
yang ada pada
LKS 4 hal 4 no 3
agar dapat
menjawab soal
tersebut.
Elabo-
rasi
Trans-
ferring,
Experi-
encing
2. Mendorong siswa
agar aktif
berdiskusi.dan
membimbing
kelompok yang
mengalami
kesulitan dengan
memberikan
petunjuk
pengerjaan dan
contoh soal di
papan tulis.
Bertanya kepada
guru dan
memperhatikan
penjelasan dari
guru.
211
3. Meminta dua orang
dari setiap
kelompok
meninggalkan
kelompoknya
untuk berkunjung
ke kelompok lain
agar memperoleh
informasi.
Sedangkan dua
orang sisanya tetap
di kelompoknya
untuk
menyampaikan
informasi kepada
tamu yang datang.
Siswa sebagai
tamu berkunjung
ke kelompok lain
untuk mencari
informasi dan
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
dimiliki
kelompoknya
dengan informasi
yang dimiliki
kelompok lain.
Explo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
9 menit
Sedangkan siswa
sebagai tuan
rumah mejelaskan
informasi kepada
tamu yang datang.
4. Guru meminta
tamu kembali ke
kelompok masing-
masing untuk
melaporkan
informasi yang
diperoleh dari
kelompok lain.
Siswa sebagai
tamu kembali ke
kelompoknya
semula.
Siswa berdiskusi
dengan
kelompoknya
untuk dapat
memahami
keterkaitan antara
informasi yang
diperoleh dengan
permasalahan
yang ada pada
LKS 4, serta
mempertimbang-
kan jawaban
manakah yang
paling tepat.
Elabo-
rasi
Coope-
rating,
Experi-
encing
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement,
Attitude
toward
class
7 menit
Tahap 4: Formalisasi
1. Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja.
Siswa bersama
kelompoknya
mengajukan diri
untuk
mempresentasi-
Elabo-
rasi
Confi-
dence,
10
menit
212
kan hasil kerja.
2. Mengkondisikan
kelas agar tenang
dan kondusif,
kemudian meminta
kelompok yang lain
untuk menyimak
dan menanggapi
hasil presentasi dari
kelompok yang
maju.
Kelompok yang
lain menyimak
menanggapi,
menyanggah, dan
memberi saran
terhadap hasil
kerja yang
dipresentasikan
kelompok yang
maju.
Cogni-
tive
enga-
gement,
3. Mencatat nama
kelompok yang
mempresentasikan
hasil kerja dan
nama siswa yang
menanggapi hasil
presentasi untuk
diberi pujian dan
nilai tambah.
4. Memberikan
klarifikasi jawaban
yang benar.
Memperhatikan
klarifikasi
jawaban dari
guru.
Kon-
firmasi
4 menit
5. Meminta setiap
siswa kembali ke
tempat duduk
semula dan
kemudian memberi
kuis individu
kepada siswa untuk
mengetahui tingkat
pemahaman
mereka.
Siswa kembali ke
tempat duduk
semula kemudian
mengerjakan kusi
individu.
Confi-
dence
7 menit 6. Menyarankan
siswa untuk
mencermati soal
kuis dengan baik
dan menuliskan
hal-hal yang
diketahui dan yang
ditanyakan dari
soal agar mudah
dikaitkan dengan
materi PLSV.
213
7. Mempersilahkan
siswa membuka
dan membaca buku
matematika untuk
memcari ide-ide
matematika yang
berkaitan dengan
soal kuis individu.
Berusaha
mengkaitkan
materi yang
sedang dipelajari
dengan soal
geometri yang
ada pada kuis
agar dapat
mengerjakan soal
kuis tersebut.
Eksplo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
koneksi
antar topik
matemati-
ka.
Confi-
dence 8. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis individu dan
memberi sanksi
kepada siswa yang
ketahuan
mencontek hasil
pekerjaan
temannya. 9. Memberi
penghargaan
kepada kelompok
terbaik.
Bertepuk tangan
dan mengucapkan
selamat kepada
kelompok terbaik.
Attitude
toward
class
1 menit
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang cara
menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV
bentuk pecahan.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class 1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
112 uji kompetensi
4 no 1-5) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
214
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.4 Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV bentuk
pecahan.
Tes
tertulis
Uraian
Jika keliling dari laying-
layang tersebut adalah 70 cm,
maka berapa panjang dari
masing-masing sisinya?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
215
L. Lampiran
1. LKS 4
2. Kunci jawaban LKS 4
3. Kuis individu
4. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
6. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 29 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
216
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Pertemuan I
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : I
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari..
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
Lampiran 15
217
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi diharapkan siswa dapat:
1. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV
2. Menghubungkan konsep PLSV dengan konsep lain dalam matematika.
3. Menerapkan konsep PLSV dalam kehidupan sehari-hari ataupun bidang
ilmu lain.
4. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
5. Antusias dalam mempelajari PLSV
6. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah pengertian dari pernyataan,
kalimat terbuka, dan PLSV.
Pernyataan dan Kalimat Terbuka
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 104) pernyataan adalah adalah kalimat
yang dapat dinyatakan kebenarannya (benar saja atau salah saja). Contohnya
adalah sebagai berikut
(1) Jakarta adalah ibu kota Indonesia
(2)
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 105) kalimat terbuka adalah kalimat
yang memuat variabel dan belum diketahui nilai kebenarannya. Contoh
kalimat terbuka adalah sebagi berikut.
(1) Indonesia terletak di benua
(2)
218
Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 106) persamaan linier satu variabel
adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan sama dengan.dan
mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum dari PLSV adalah
dengan .
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, dan diskusi
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
219
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep unsur-unsur
aljabar.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat konsep
unsur-unsur
aljabar.
Explo-
rasi
25
menit
2. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambahan.
4. Memberikan
contoh soal berupa
soal cerita dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan yang
dapat mendorong
siswa untuk
Memperhatikan
dan memahami
bagaimana
langkah-langkah
pengerjaan pada
contoh soal yang
diberikan.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Memaha-
mi
pengguna-
an
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
220
mengubah
permasalahan
menjadi model
matematika bentuk
PLSV.
atau
kehidupan
sehari-
hari.
5. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas.
Bertanya kepada
guru.
5 menit
6. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
papan tulis.
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis.
5 menit
7. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 105 uji
kompetensi 1 no 1
& 3, hal 108 uji
kompetensi 2 no 1)
kepada siswa.
Mencari
informasi dengan
cara membaca
buku matematika
BSE. Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
21
menit
Mengkoneksikan
informasi yang
telah diperoleh
tersebut dengan
permasalahan
yang ada pada
latihan soal. 8. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan.
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan.
,
9. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama.
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis.
Confi-
dence
15
menit
10. Menciptakan
suasana yang
tenang dan
kondusif, kemudian
memberi
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis.
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
14
menit
221
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis.
11. Mencatat nama
siswa yang telah
menanggapi
jawaban di papan
tulis untuk diberi
nilai tambahan.
12. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari
guru.
5 menit
13. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
penting dari materi
yang telah
dipelajari.
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari.
5 menit
14. Memberi kuis
individu kepada
siswa dan
mempersilahkan
siswa membuka
buku matematika
untuk mencari ide-
ide yang
berhubungan
dengan soal kuis.
Berusaha
mengkaitkan
materi yang telah
dipelajari dengan
kehidupan sehari-
hari agar dapat
menyelesaikan
soal kuis.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Confi-
dence 6 menit
15. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis dan memberi
sanksi kepada
siswa yang
ketahuan
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
222
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang
pengertian
pernyataan,
kalimat terbuka,
dan PLSV.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class
1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
108 uji kompetensi
2 no 2 a-f) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
223
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.1 Mengubah masalah
ke dalam model
matematika
berbentuk PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Bella mendapat uang saku
setiap hari. Pada hari ke-7
Bella mendapat tambahan
uang sebesar Rp1000,00
sehingga jumlah uang yang
dimiliki Bella menjadi
Rp32.000,00. Bagaimana
bentuk kalimat terbuka dari
permasalahan tersebut?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 21 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
224
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Pertemuan II
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : II
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.
3. Memahami representasi ekuivalen konsep atau prosedur yang sama.
4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
Lampiran 16
225
strategi pembelajaran)
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep PLSV
2. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari.
3. Memahami representasi ekuivalen konsep PLSV.
4. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan persamaan yang ekuivalen.
5. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
6. Antusias dalam mempelajari PLSV
7. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan
atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) persamaan dikatakan setara atau
ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan
dengan tanda “ “. Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu
persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan
cara:
1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan
yang sama
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
226
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
227
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
materi operasi
aljabar dengan
memberikan
contoh soal tentang
operasi aljabar.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat materi
operasi aljabar
dan berusaha
memahami
contoh soal yang
diberikan.
Explo-
rasi
17
menit
2. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
represen-
tasi
konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambahan.
4. Membimbing siswa
untuk
menyimpulkan
tentang pengertian
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen.
Menyimpulkan
pengertian dari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen. Elabo-
rasi
Memaha-
mi
represen-
tasi
ekuivalen
konsep
atau
prosedur
yang
sama.
Cogni-
tive
enga-
gement
5. Menuliskan
petunjuk
pengerjaan di
papan tulis untuk
mempermudah
siswa, kemudian
memberikan dan
menjelaskan
Mencari
hubungan antara
prosedur satu ke
prosedur lain
pada
langkah-langkah
pengerjaan contoh
soal yang
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
228
contoh soal dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan yang
dapat mendorong
siswa untuk
mengkoneksikan
satu prosedur ke
prosedur lain.
diberikan. tasi yang
ekuivalen.
6. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas.
Bertanya kepada
guru.
3 menit
7. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
papan tulis.
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis.
4 menit
8. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 105 uji
kompetensi 1 no 1
& 3, hal 108 uji
kompetensi 2 no 1)
kepada siswa.
Menentukan
persamaan-
persamaan lain
yang ekuivalen
dengan
persamaan yang
ada pada latihan
soal.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
13
menit
9. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan.
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan.
10. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama.
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis.
Confi-
dence 9 menit
11. Menciptakan
suasana yang
tenang dan
kondusif, kemudian
mengajak dan
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis.
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
8 menit
229
memotivasi siswa
untuk aktif dalam
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis.
12. Mencatat nama
siswa yang telah
menanggapi
jawaban di papan
tulis untuk diberi
nilai tambahan.
13. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari
guru.
5 menit
14. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
penting dari materi
yang telah
dipelajari.
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari.
4 menit
15. Memberi kuis
individu kepada
siswa dan
mempersilahkan
siswa membuka
buku matematika
untuk mencari ide-
ide yang
berhubungan
dengan soal kuis.
Berusaha
mengkaitkan ide-
ide dan materi
yang telah
dipelajari dengan
soal cerita yang
ada pada kuis
agar dapat
menyelesaikan
soal kuis tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Confi-
dence 6 menit
16. Menyarankan
siswa untuk
mencermati soal
kuis dengan baik
dan menuliskan
hal-hal yang
diketahui dan yang
ditanyakan dari
soal agar mudah
dikaitkan dengan
230
materi PLSV.
17. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis dan memberi
sanksi kepada
siswa yang
ketahuan
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang
pengertian dan
cara menentukan
persamaan yang
ekuivalen.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class 1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
110 uji kompetensi
3 no 2 a-g) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
231
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
Menentukan bentuk
ekuivalen dari PLSV
dengan cara kedua
ruas
ditambah,dikurangi,
dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang
sama.
Tes
tertulis
Uraian Pak Ali memasang ubin berbentuk
persegi dengan panjang sisi
cm. Jikakeliling ubin tersebut
adalah 116 cm, maka berapa
panjang sisi dari ubin tersebut?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 25 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
232
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Pertemuan III
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : III
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari.
2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
strategi pembelajaran)
Lampiran 17
233
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Menggunakan konsep PLSV dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-
hari.
2. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV.
3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
4. Antusias dalam mempelajari PLSV
5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian
PLSV.
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV)
1) Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107) penyelesaian PLSV dapat
diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan
bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang
bernilai benar.
2) Menyelesaikan PLSV dengan mencari persamaan-persamaan yang
ekuivalen
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 109) suatu persamaan dapat
dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara:
1. Menambah kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
2.Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
3.Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama,
4.Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama.
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
234
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
235
ini.
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep operasi
aljabar dan
persamaan
ekuivalen dengan
memberikan
beberapa contoh
soal.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat konsep
operasi aljabar
dan persamaan
ekuivalen.
30
menit
2. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi
Mencari
koneksi
satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
representa
si yang
ekuivalen.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi pujian dan
nilai tambahan.
4. Menuliskan
petunjuk
pengerjaan
penyelesaian PLSV
di papan tulis untuk
mempermudah
siswa, kemudian
memberikan dan
menjelaskan
contoh soal dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan yang
dapat mendorong
siswa untuk
mengkoneksikan
Mencari
hubungan antara
prosedur satu ke
prosedur lain
pada
langkah-langkah
pengerjaan contoh
soal yang
diberikan.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
236
satu prosedur ke
prosedur lain.
5. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk maju
menyelesaikan
beberapa contoh
soal, kemudian
mencatat nama
siswa tersebut
untuk diberi pujian
dan nilai tambahan.
Cogni-
tive
enga-
gement
6. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas.
Bertanya kepada
guru.
5 menit
7. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
papan tulis.
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis.
5 menit
8. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 111 uji
kompetensi 3 no 2
f-j) kepada siswa.
Mencari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen agar
dapat menentukan
penyelesaian dari
persamaan yang
ada pada latihan
soal.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
20
menit
9. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan.
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan.
10. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama.
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis.
Confi-
dence
15
menit
237
11. Memberi
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis.
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis.
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
14
menit
12. Mencatat nama
siswa yang telah
menanggapi
jawaban di papan
tulis untuk diberi
nilai tambahan.
13. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari
guru.
5 menit
14. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
penting dari materi
yang telah
dipelajari.
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari.
5 menit
15. Memberi kuis
individu kepada
siswa dan
mempersilahkan
siswa membuka
buku matematika
untuk mencari ide-
ide yang
berhubungan
dengan soal kuis.
Berusaha
mengkaitkan ide-
ide dan materi
yang telah
dipelajari dengan
soal cerita yang
ada pada kuis
agar dapat
menyelesaikan
soal kuis tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
matemati-
ka dalam
bidang
studi lain
atau
kehidupan
sehari-
hari.
Confi-
dence 6 menit
238
16. Menyarankan
siswa untuk
mencermati soal
kuis dengan baik
dan menuliskan
hal-hal yang
diketahui dan yang
ditanyakan dari
soal agar mudah
dikaitkan dengan
materi PLSV. 17. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis individu dan
memberi sanksi
kepada siswa yang
ketahuan
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang cara
menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class
1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
111 uji kompetensi
3 no 2 a-e) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
239
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
2.3.3 Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV.
Tes
tertulis
Uraian Suatu olimpiade matematika
yang terdiri dari 50 soal
memiliki aturan sebagai
berikut:
Jika jawaban benar akan
mendapat nilai 4,
Jika jawaban salah akan
mendapat nilai -2,
Jika tidak menjawab akan
mendapat nilai -1.
Bella mengikuti olimpiade
matematika tersebut, dia
mampu menjawab 40 soal dan
memperoleh skor 96. Berapa
soal yang berhasil dijawab oleh
Bella dengan benar?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
240
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 28 Agustus 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
241
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Pertemuan IV
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
(PLSV)
Pertemuan : IV
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menyelesaikan PLSV
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
2.3.1 Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV.
2.3.2 Menentukan bentuk ekuivalen dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikali, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2.3.3 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk biasa.
2.3.4 Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
D. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis
1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen.
2. Menggunakan koneksi antar topik matematika, dan antar topik matematika
dengan topik lain
E. Indikator Motivasi Belajar
1. Perceived competence/confidence (keyakinan)
2. Attitude toward school or class (sikap di sekolah atau di kelas)
3. Cognitive engagement in learning strategies (keterlibatan kognitif dalam
Lampiran 18
242
strategi pembelajaran)
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan diskusi pada pokok bahasan PLSV, diharapkan siswa dapat:
1. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang
ekuivalen untuk menemukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk
pecahan.
2. Menggunakan koneksi antara topik matematika PLSV dengan topik
matematika yang lain
3. Percayadiri mengeluarkan pendapat dalam mempelajari PLSV
4. Antusias dalam mempelajari PLSV
5. Berpartisipasi aktif dalam mempelajari PLSV.
G. Materi Ajar
Materi ajar yang dipelajari siswa selama pertemuan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah menentukan penyelesaian
PLSV bentuk pecahan.
Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable (PLSV) bentuk pecahan
Menurut Wahyuni & Nuharini (2008: 107), cara menentukan penyelesaian
PLSV bentuk pecahan adalah kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-
penyebutnya terlebih dahulu, kemudian selesaikan dengan persamaan-
persamaan yang ekuivalen.
H. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
I. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam RPP ini adalah:
1. Papan tulis dan boardmaker
2. BSE (Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs)
J. Kegiatan Pembelajaran
Keterangan:
243
St. P : Standar Proses
K.Kon. : Kemampuan koneksi
Mot : Motivasi belajar
No. Kegiatan Pembelajaran
St.P K. Kon. Mot Alokasi
Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam.
Menjawab salam.
1 menit
2. Meminta ketua
kelas memimpin
dalam berdo’a.
Berdo’a dengan
dipimpin ketua
kelas.
3. Mengecek
kehadiran siswa
dengan
menanyakan
apakah ada siswa
yang tidak hadir.
Menjawab
pertanyaan guru.
1 menit
4. Meminta siswa
menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
Menyiapkan buku
matematika dan
alat tulis.
1 menit 5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
6. Memberikan
motivasi tentang
pentingnya
mempelajari materi
ini.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
Attitude
toward
class 1 menit
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan
kembali kepada
siswa tentang
konsep KPK dan
operasi aljabar
bentuk pecahan
dengan
memberikan
contoh soal.
Membuka dan
membaca buku
matematika untuk
mengingat konsep
KPK dan operasi
aljabar bentuk
pecahan.
22
menit
244
2. Menjelaskan materi
melalui
serangkaian tanya
jawab untuk
membantu siswa
mengkaitkan
materi yang sedang
dipelajari dengan
apa yang sudah
diketahui oleh
siswa.
Berusaha mencari
dan memahami
koneksi antara
materi yang
sedang dipelajari
dengan apa yang
sudah diketahui
agar dapat
menjawab
pertanyaan dari
guru.
Explo-
rasi
Mencari
dan
memaha-
mi
hubungan
berbagai
representa
si konsep
dan
prosedur.
Cogni-
tive
enga-
gement
3. Mencatat nama
siswa yang aktif
menjawab
pertanyaan untuk
diberi puyjian dan
nilai tambahan.
4. Memberikan dan
menjelaskan
contoh soal dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan yang
dapat mendorong
siswa untuk
mengkoneksikan
satu prosedur ke
prosedur lain, serta
menuliskan
petunjuk
pengerjaan di
papan tulis untuk
mempermudah
siswa.
Mencermati
petunjuk yang
telah dituliskan
guru di papan
tulis agar mudah
dalam
mencari
hubungan antara
prosedur satu ke
prosedur lain
pada
langkah-langkah
pengerjaan contoh
soal yang
diberikan.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
5. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk maju
menyelesaikan
beberapa contoh
soal, kemudian
mencatat nama
siswa tersebut
untuk diberi pujian
dan nilai tambahan.
Cogni-
tive
enga-
gement
245
6. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya apabila
ada penjelasan dari
guru yang belum
jelas.
Bertanya kepada
guru.
3 menit
7. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat apa yang
sudah dituliskan di
papan tulis.
Mencatat apa
yang sudah
dituliskan oleh
guru di papan
tulis.
4 menit
8. Memberikan
latihan soal (buku
BSE hal 112 uji
kompetensi 4 no 6-
10) kepada siswa.
Mencari
persamaan-
persamaan yang
ekuivalen agar
dapat menentukan
penyelesaian dari
persamaan yang
ada pada latihan
soal.
Explo-
rasi ,
Elabo-
rasi
Mencari
koneksi
dari satu
prosedur
ke
prosedur
lain dalam
represen-
tasi yang
ekuivalen.
13
menit
9. Membimbing siswa
yang sedang
mengalami
kesulitan.
Bertanya kepada
guru apabila
mengalami
kesulitan.
10. Meminta siswa
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis agar dapat
didiskusikan
bersama.
Mengajukan diri
untuk menuliskan
jawaban di papan
tulis.
Confi-
dence 9 menit
11. Memberi
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menanggapi dan
menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan
tulis.
Menanggapi
jawaban yang
telah dituliskan di
papan tulis.
Elabo-
rasi
Cogni-
tive
enga-
gement
8 menit
12. Mencatat nama
siswa yang telah
menanggapi
jawaban di papan
246
tulis untuk diberi
nilai tambahan.
13. Memberikan
konfirmasi
terhadap jawaban
siswa.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
konfirmasi
jawaban dari
guru.
5 menit
14. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mencatat informasi
penting dari materi
yang telah
dipelajari.
Mencatat
informasi penting
dari materi yang
telah dipelajari.
4 menit
15. Memberi kuis
individu kepada
siswa dan
mempersilahkan
siswa membuka
buku matematika
untuk mencari ide-
ide yang
berhubungan
dengan soal kuis. Berusaha
mengkaitkan ide-
ide dan materi
yang telah
dipelajari dengan
soal geometri
yang ada pada
kuis
agar dapat
menyelesaikan
soal kuis tersebut.
Explo-
rasi,
Elabo-
rasi
Menggu-
nakan
koneksi
antar topik
matema-
tika.
Confi-
dence 6 menit
16. Menyarankan
siswa untuk
mencermati soal
kuis dengan baik
dan menuliskan
hal-hal yang
diketahui dan yang
ditanyakan dari
soal agar mudah
dikaitkan dengan
materi PLSV. 17. Mengamati siswa
saat mengerjakan
kuis individu dan
memberi sanksi
kepada siswa yang
mencontek hasil
pekerjaan
temannya.
247
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa
untuk merangkum
pelajaran yang
telah dipelajari
pada hari ini.
Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
tentang cara
menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV
bentuk pecahan.
1 menit
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan.
Menyampaikan
kritik dan saran
terhadap kegiatan
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
Attitude
toward
class 1 menit
3. Memberikan tugas
/ PR (buku BSE hal
112 uji kompetensi
4 no 1-5) untuk
memperdalam
pemahaman siswa.
Mencatat
tugas/PR yang
diberikan guru.
1 menit
4. Menyampaikan
rencana
pembelajaran untuk
pertemuan
selanjutnya.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
guru.
1 menit
5. Menutup pelajaran
dan mengucapkan
salam.
Menjawab salam
dari guru. Attitude
toward
class
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Kemampuan koneksi matematis Kuis Pada waktu
berlangsungnya kuis.
2. Motivasi belajar Pengamatan Pada waktu KBM
2. Instrumen Penilaian
a. Kuis
248
1) Bentuk Soal : Uraian
2) Kisi- Kisi Soal
Kompetensi
Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Soal
2.3 Menyele-
saikan
PLSV.
Menentukan
penyelesaian dari
suatu PLSV bentuk
pecahan.
Tes
tertulis
Uraian
Jika keliling dari layang-
layang tersebut adalah 70 cm,
maka berapa panjang dari
masing-masing sisinya?
b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa (Terlampir)
L. Lampiran
1. Kuis individu
2. Kunci jawaban & pedoman penskoran dari kuis individu
3. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
4. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Semarang, 1 September 2015
Guru Matematika
Kuswanti. S. Pd
NIP. 19611208 1987102001
Peneliti
Dian Sri Astuti
NIM 4101411117
A
𝑥
𝑥
B
C
D
249
Masih ingatkah Anda tentang bentuk aljabar? Perhatikan contoh bentuk aljabar berikut ini!
a. Variabel adalah huruf atau lambang pengganti suatu bilangan yang belum
diketahui nilainya dengan jelas. Dari bentuk aljabar di atas, terdiri dari variabel
apa saja?
…………………………………………………………………………………
b. Koefisien adalah faktor bilangan pada suatu hasil kali dengan suatu peubah. .
Sebutkan koefisien dari masing-masing suku di atas!
…………………………………………………………………………………
c. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak
memuat variabel. Dari bentuk aljabar di atas, manakah konstantanya?
…………………………………………………………………………………
Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara
berkelompok. (Alokasi Waktu: 30 menit)
Petunjuk
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
Indikator : Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV
Nama Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
Relating
Lampiran 19
250
Kesimpulan:
Pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai benar atau …….
Sekarang coba tentukan benar atau salah kalimat berikut ini dan jelaskan
alasan dari jawaban anda tersebut!
1)
………………………………………………….……………………………
………………………………………………….……………………………
2) 8 adalah bilangan prima
………………………………………………….……………………………
………………………………………………….……………………………
3) Bilangan ganjil dikali dengan bilangan genap selalu menghasilkan bilangan
genap
………………………………………………….……………………………
………………………………………………….……………………………
4) 8 adalah faktor dari 12
………………………………………………….……………………………
………………………………………………….……………………………
Perhatikan ilustrasi berikut ini !
Jawaban terhadap suatu pertanyaan bisa benar atau salah.
Sebagai contoh, “Di mana kamu sekolah?”
Contoh jawabannya adalah“Saya sekolah di SMP N 13
Semarang ”.
Jawaban tersebut benar atau salah?...
PERNYATAAN
Kegiatan 1 Experiencing
251
Kesimpulan:
1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan belum diketahui nilai
………….
2. Penyelesaian dari kalimat terbuka adalah pengganti dari variabel pada kalimat
terbuka sehingga kalimat tersebut bernilai ………….
Sekarang coba buatlah empat kalimat yang termasuk kalimat terbuka!
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
Tentukan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka berikut ini!
1) 𝑎 2) 𝑥
Jawab: 𝑎 ⋯ Jawab: 𝑥 ⋯
Perhatikan ilustrasi berikut ini !
Imran memberi sebuah kotak pensil yang berisi beberapa pensil kepada Siska.
Kemudian datang Doni dan berkata kepada Siska, “Kotak pensil kamu berisi 6 pensil”.
Bagaimana menurutmu apakah memang kotak pensil Siska yang diberi oleh Imran
berisi 6 batang pensil? Jawabnya Belum Tentu.
Kalimat kotak pensil berisi beberapa pensil adalah kalimat terbuka dimana isi kotak
pensil belum diketahui.
Sekarang coba perhatikan!
Sebuah bilangan misalkan 𝑥 jika ditambah 7 hasilnya 15.
Kalimat matematikanya adalah 𝑥
Kalimat tersebut merupakan kalimat terbuka karena kalimat tersebut belum diketahui
nilai benar atau salah.
Jika 𝑥 diganti dengan 8, maka kalimat tersebut bernilai benar.
𝑥 adalah penyelesaian dari kalimat terbuka 𝑥
KALIMAT TERBUKA
Kegiatan 2 Experiencing
252
Kesimpulan:
Persamaan linear satu variabel adalah …………………..yang memiliki hubungan
…………………….dan mempunyai …………………. berpangkat ………..
Bentuk umum persamaan linier satu variabel adalah 𝑎𝑥 𝑏 dengan 𝑎 .
Perhatikan pertanyaan berikut ini!
1. Dari ilustrasi tersebut, mana yang merupakan kalimat terbuka?
………………………………………………………………………
2. Kalimat tersebut dihubungkan dengan tanda apa?
………………………………………………………………………
3. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” disebut apa?
………………………………………………………………………
4. Dari kalimat tersebut tentukan variabel dan pangkat dari variabel tersebut!
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” dan variabelnya
berpangkat satu disebut sebagai ………………………………………………
Perhatikan ilustrasi berikut ini !
Seorang pedagang mempunyai 25 apel, ternyata 5 diantaranya busuk, setelah dijual
sebanyak 𝑥 apel terdapat sisa 10 apel.
Kalimat matematika untuk menghitung banyak apel yang dijual adalah...
Jawab :
Banyak apel tidak busuk adalah :
Dijual sebanyak 𝑥 apel dengan sisa 10 apel
Kalimat matematika : 𝑥
Jadi kalimat matematikanya adalah 𝑥
PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV)
Kegiatan 3 Experiencing
253
1. Sebuah restauran mendapat stok ikan salmon dari suplyer, ternyata
dari
jumlah ikan salmon tersebut rusak dan harus dibuang, kemudian 10 ikan
salmon laku terjual dan terdapat sisa 15 ekor ikan salmon. Bagaimana bentuk
kalimat terbuka dari permasalahan tersebut?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Massa jenis yang dalam ilmu fisika dilambangkan dengan ρ merupakan
kerapatan suatu zat yang nilainya ditentukan dari hasil bagi massa zat oleh
volumenya. Jika ada sebuah benda berbentuk kubus yang sisinya 2 cm
memiliki massa 40 gram. Bagaimana bentuk kalimat terbuka dari
permasalahan ilmu fisika tersebut?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Transferring
Applying
254
Anggota Kelompok:
Masih ingatkah Anda tentang operasi aljabar?
1) Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat
dilakukan pada suku-suku yang sejenis.
( ) ( )
………………….……………………………….……………………………….………………
2) Pada perkalian bentuk aljabar berlaku sifat distributif.
( )
………………….……………………………….……………………………….………………
3) Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih
dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian
melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.
………………….……………………………….…………………..………………….…………
Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara
berkelompok. (Alokasi Waktu: 20 menit)
Petunjuk
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel
Indikator : Menentukan bentuk ekuivalen dari persamaan linier satu variabel
dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang sama.
Relating
Lampiran 20
255
Kesimpulan
Suatu persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara
1. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang ………..
2. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang ………..
Perhatikan dan lengkapilah titik-titik pada tabel berikut ini!
Persamaan Operasi Hitung Hasil
(i) 𝑥 Kedua ruas ditambah 1 𝑥 ⋯ ⋯
… ⋯
(ii) 𝑥 Kedua ruas dibagi 3 𝑥 … …
… ⋯
(iii) 𝑥
Pada tabel di atas, bila 𝑥 disubstitusikan pada persamaan (i), (ii), dan (iii) maka
persamaan-persamaan tersebut menjadi suatu kesamaan.
(i) 𝑥 (… )
…
…
(ii) 𝑥 (… )
…
(iii) 𝑥 …
Karena persamaan (i), (ii), dan (iii) memiliki penyelesaian yang sama yaitu 𝑥 maka
persamaan (i), (ii), dan (iii) disebut persamaan-persamaan yang ekuivalen dan dapat
dituliskan sebagai berikut ini
𝑥 𝑥 𝑥
Kegiatan 1 Experiencing
256
1. Tentukan persamaan – persamaan yang ekuivalen dengan
( ) !
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Sebuah taman bunga berbentuk segitiga dengan panjang masing-masing sisinya
berbeda dan keliling taman bunga tersebut adalah 24 meter.
Berapa luas taman bunga tersebut?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
𝑥
𝑥
Applying
257
Transferring
3. Menurut ilmu fisika, ketika kita mencampurkan dua zat yang suhunya berbeda,
maka kalor (Q) pada zat yang suhunya tinggi akan mengalir pada zat yang
suhunya rendah. Pernyataan tersebut dikenal dengan nama Asas Black dan
dirumuskan sebagai berikut
dimana adalah masa zat, adalah kalor jenis, dan adalah selisih suhu
awal zat dengan suhu campuran.
Apabila 1 kg air bersuhu dimasukkan ke dalam gelas yang berisi 2 kg
susu bersuhu , dan kalor jenis air sama dengan kalor jenis susu
namun suhu akhir campuran belum diketahui.
a. Buatlah persamaan dari permasalahan tersebut!
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
b. Buatlah persamaan-persamaan yang ekuivalen dengan persamaan yang
sudah Anda buat!
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
258
Anggota Kelompok : ......................
Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen?
1. Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:
a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang ………….
b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang………….
2. Coba tentukan persaman-persamaan yang ekuivalen dari bentuk persamaan
berikut!
(i)
……………………………….……………………………….…………………
………………………………….……………………………….………………
…………………………………….……………………………….……………
……………………………………….……………………………….…………
………………………………………….……………………………….………
Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara
berkelompok. (Alokasi Waktu: 30 menit)
Petunjuk
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV.
Lampiran 21
Relating
259
Kegiatan 1
Ada beberapa cara untuk menentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel,
yaitu:
1) Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen
Dari proses pencarian persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan (i) di atas,
diperoleh nilai 𝑥 ⋯
𝑥 ⋯ merupakan penyelesaian dari persamaan (i).
2) Substitusi
Sekarang, perhatikan persamaan (i) !
𝑥
Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka ( ) bernilai salah
Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (… ) bernilai…
Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (… ) bernilai…
Pengganti variabel x yang mengakibatkan persamaan bernilai benar disebut
penyelesaian.
Jadi, penyelesaian dari 𝑥 adalah 𝑥 ⋯
Kesimpulan
Ada dua cara menentukan penyelesaian dari suatu persamaan linier satu variabel,
yaitu:
1. Mencari persamaan-persamaan yang ………………
2. Substitusi
Experiencing
260
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini dengan
cara yang Anda sukai !
( ) ( ) .......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................... .............
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..........................................................................................
2. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian,
jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur Ana dan umur Ibunya?
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................... .............
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Applying
261
Transferring
3. Menurut ilmu fisika, kecepatan merupakan besarnya jarak yang ditempuh
dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Apabila
sebuah sepeda melaju dengan kecepatan ( )km/jam selama 1 jam 15
menit. Kemudian, dengan kecepatan ( ) km/jam selama 1 jam 30 menit
dan jarak yang ditempuh seluruhnya adalah 19 km.
a. Tentukan bentuk persamaan dari permasalahan tersebut!
b. Tentukan penyelesaiannya dari persamaan yang sudah Anda buat!
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................... ..................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................. .....
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................
262
Anggota Kelompok :
Masih ingatkah Anda tentang KPK? Tentukan KPK dari dan !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen? Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:
a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang ………….
b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang………….
Sekarang, tentukan persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan berikut!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
.
Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini dengan cara
berkelompok. (Alokasi Waktu: 20 menit)
Petunjuk
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Lampiran 22
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel
Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
Relating
263
𝑥
𝑥
𝑥
𝑥
Dalam menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan, caranya hampir sama dengan
menyelesaikan operasi bentuk pecahan aljabar. Coba perhatikan beberapa masalah berikut
ini dan isilah titik-titik dengan jawaban yang benar!
Masalah 1:
Tentukan penyelesaian dari PLSV bentuk pecahan berikut ini!
𝑥
𝑥
(kedua ruas dikalikan KPK dari 3 dan 4, yaitu 12)
…( 𝑥 ) ⋯(𝑥 ) ……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
Masalah 2:
Tentukan penyelesaian dari PLSV bentuk pecahan berikut ini!
… (
𝑥 ) ⋯ (
𝑥
) (kedua ruas dikalikan KPK dari 5 dan 2, yaitu……)
… 𝑥 ⋯ ⋯( 𝑥 ) ……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
Kesimpulan
Cara menentukan penyelesaian dari suatu PLSV berbentuk pecahan, yaitu
Kedua ruas dikali dengan……………. dari penyebut-penyebutnya, kemudian
selesaikan dengan persamaan-persamaan yang ………………
Selesaikan
dengan
mencari
persamaan-
persamaan
yang
ekuivalen
Kegiatan 1 Experiencing
Selesaikan
dengan
mencari
persamaan-
persamaan
yang
ekuivalen
264
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Seorang pemilik sembako menjual sekarung tepung dengan harga
Rp60.000,00 dan ia menderita rugi 20%. Berapa harga pembeliannya?
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Applying
265
3. Dalam ilmu fisika, kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang
mengalir melalui suatu penghantar tiap detik. Pernyataan tersebut dirumuskan
sebagai berikut
Dimana adalah kuat arus listrik dengan satuan ampere, adalah muatan
listrik dengan satuan coulomb, dan adalah waktu dengan satuan sekon.
Apabila kuat arus listrik (
) ampere melalui sebuah kawat penghantar
dengan muatan listrik ( ) coulomb dalam waktu sekon. Tentukan besar
kuat arus listrik tersebut dengan jelas!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Transferring
266
Masih ingatkah Anda tentang bentuk aljabar?
Perhatikan contoh bentuk aljabar berikut ini!
a. Variabel adalah huruf atau lambang pengganti suatu bilangan yang belum
diketahui nilainya dengan jelas. Dari bentuk aljabar di atas, terdiri dari variabel
apa saja?
dan
b. Koefisien adalah faktor bilangan pada suatu hasil kali dengan suatu peubah.
Sebutkan koefisien dari masing-masing suku di atas!
Koefisisen dari adalah 2, koefisien dari adalah 3, dan
koefisien dari adalah –
c. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak
memuat variabel. Dari bentuk aljabar di atas, manakah konstantanya?
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
Indikator : Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk PLSV
Lampiran 23
Relating
267
Kesimpulan:
Pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai benar atau salah
Sekarang coba tentukan benar atau salah kalimat berikut ini dan jelaskan
alasan dari jawaban anda tersebut!
1)
Salah karena 𝟐 𝟓 𝟕 𝟔
2) 8 adalah bilangan prima
Salah karena ada bilangan lain selain 1 dan 8 yang dapat habis membagi
8.
3) Bilangan ganjil dikali dengan bilangan genap selalu menghasilkan bilangan
genap
Benar, karena misal y adalah bilangan ganjil maka 2y adalah bilangan
genap. Jelas bahwa y x 2y = 2𝒚𝟐. Berapapun bilangan jika dikalikan 2
akan menghasilkan bilangan genap.
4) 8 adalah faktor dari 12
Salah, karena 8 tidak dapat habis membagi 12
………………………………………………….……………………………
Perhatikan ilustrasi berikut ini !
Jawaban terhadap suatu pertanyaan bisa benar atau salah.
Sebagai contoh, “Di mana kamu sekolah?”
Contoh jawabannya adalah“Saya sekolah di SMP N 13
Semarang ”.
Jawaban tersebut benar atau salah? benar
PERNYATAAN
Kegiatan 1 Experiencing
268
Kesimpulan:
1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan belum diketahui nilai
benar atau salah
2. Penyelesaian dari kalimat terbuka adalah pengganti dari variabel pada kalimat
terbuka sehingga kalimat tersebut bernilai benar.
Sekarang coba buatlah empat kalimat yang termasuk kalimat terbuka!
𝒙 𝟏 𝟒 , 𝟐𝒃 𝟐 𝟏𝟎, 𝟑𝒚 𝟏𝟓, 𝒛 𝟒 𝟐 , dan sebagainya
Tentukan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka berikut ini!
1) 𝑎 2) 𝑥
Jawab: 𝑎 𝟐 Jawab: 𝑥 𝟔
Perhatikan ilustrasi berikut ini !
Imran memberi sebuah kotak pensil yang berisi beberapa pensil kepada Siska.
Kemudian datang Doni dan berkata kepada Siska, “Kotak pensil kamu berisi 6 pensil”.
Bagaimana menurutmu apakah memang kotak pensil Siska yang diberi oleh Imran
berisi 6 batang pensil? Jawabnya Belum Tentu.
Kalimat kotak pensil berisi beberapa pensil adalah kalimat terbuka dimana isi kotak
pensil belum diketahui.
Sekarang coba perhatikan!
Sebuah bilangan misalkan 𝑥 jika ditambah 7 hasilnya 15.
Kalimat matematikanya adalah 𝑥
Kalimat tersebut merupakan kalimat terbuka karena kalimat tersebut belum diketahui nilai
benar atau salah.
Jika 𝑥 diganti dengan 8, maka kalimat tersebut bernilai benar.
𝑥 adalah penyelesaian dari kalimat terbuka 𝑥
KALIMAT TERBUKA
Kegiatan 2 Experiencing
269
Kesimpulan:
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki hubungan
sama dengan dan mempunyai satu variabel berpangkat satu.
Bentuk umum persamaan linier satu variabel adalah 𝑎𝑥 𝑏 dengan 𝑎 .
𝟐𝟎 𝒙 𝟏𝟎
Perhatikan pertanyaan berikut ini!
1. Dari ilustrasi tersebut, mana yang merupakan kalimat terbuka?
2. Kalimat tersebut dihubungkan dengan tanda apa?
Sama dengan “=”
3. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” disebut apa?
Persamaan
4. Dari kalimat tersebut tentukan variabel dan pangkat dari variabel tersebut!
Variabelnya 𝒙 dan pangkat dari variabel tersebut adalah satu.
5. Kalimat terbuka yang memiliki hubungan “sama dengan” dan variabelnya
berpangkat satu disebut sebagai persamaan linier
Perhatikan ilustrasi berikut ini !
Seorang pedagang mempunyai 25 apel, ternyata 5 diantaranya busuk, setelah dijual
sebanyak 𝑥 apel terdapat sisa 10 apel.
Kalimat matematika untuk menghitung banyak apel yang dijual adalah...
Jawab :
Banyak apel tidak busuk adalah :
Dijual sebanyak 𝑥 apel dengan sisa 10 apel
Kalimat matematika : 𝑥
Jadi kalimat matematikanya adalah 𝑥
PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV)
Kegiatan 3 Experiencing
270
1. Sebuah restauran mendapat stok ikan salmon dari suplyer, ternyata
dari
jumlah ikan salmon tersebut rusak dan harus dibuang, kemudian 10 ikan
salmon laku terjual dan terdapat sisa 15 ekor ikan salmon. Bagaimana bentuk
kalimat terbuka dari permasalahan tersebut?
Misal, stok ikan salmon ada ekor.
dari jumlah ikan salmon tersebut rusak dan harus dibuang, berarti
jumlah ikan salmon yang rusak adalah
, sehingga sisa ikan salmon
adalah
.
Kemudian 10 ikan salmon laku terjual, sehingga sisa ikan salmon menjadi
Terdapat sisa 15 ekor ikan salmon, sehingga
Jadi, bentuk kalimat terbuka dari permasalahan tersebut adalah
2. Massa jenis yang dalam ilmu fisika dilambangkan dengan ρ merupakan
kerapatan suatu zat yang nilainya ditentukan dari hasil bagi massa zat oleh
volumenya. Jika ada sebuah benda berbentuk kubus yang sisinya 2 cm
memiliki massa 40 gram. Bagaimana bentuk kalimat terbuka dari
permasalahan ilmu fisika tersebut?
Transferring
271
Masih ingatkah Anda tentang operasi aljabar?
1) Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat
dilakukan pada suku-suku yang sejenis.
( ) ( )
2) Pada perkalian bentuk aljabar berlaku sifat distributif.
( ) ( ) ( )
3) Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih
dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian
melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel
Indikator : Menentukan bentuk ekuivalen dari persamaan linier satu variabel
dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang sama.
Lampiran 24
Relating
272
Kesimpulan
Suatu persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara
1. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama
2. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama
Perhatikan dan lengkapilah titik-titik pada tabel berikut ini!
Persamaan Operasi Hitung Hasil
(i) 𝑥 Kedua ruas ditambah 1 𝑥 𝟏 𝟏
𝟑𝒙 𝟏𝟓
(ii) 𝑥 Kedua ruas dibagi 3 𝑥 𝟑 𝟑
𝒙 𝟓
(iii) 𝑥
Pada tabel di atas, bila 𝑥 disubstitusikan pada persamaan (i), (ii), dan (iii) maka
persamaan-persamaan tersebut menjadi suatu kesamaan.
(i) 𝑥 (𝟓)
𝟏𝟓
𝟏𝟒
(ii) 𝑥 (𝟓)
𝟏𝟓
(iii) 𝑥 𝟓
Karena persamaan (i), (ii), dan (iii) memiliki penyelesaian yang sama yaitu 𝑥 maka
persamaan (i), (ii), dan (iii) disebut persamaan-persamaan yang ekuivalen dan dapat
dituliskan sebagai berikut ini
𝑥 𝑥 𝑥
Kegiatan 1 Experiencing
273
1. Tentukan persamaan – persamaan yang ekuivalen dengan
( ) !
( )
(kedua ruas dikurangi )
(kedua ruas ditambah 6)
(kedua ruas dibagi 2)
Jadi,
( )
2. Sebuah taman bunga berbentuk segitiga dengan panjang masing-masing sisinya
berbeda dan keliling taman bunga tersebut adalah 24 meter.
Berapa luas taman bunga tersebut?
Diketahui: Keliling = 24 meter, sisi I = , sisi II = , sisi III =
Ditanya: Berapa luas taman bunga?
Dijawab: Keliling = sisi I + sisi II + sisi III
( ) ( ) ( )
(kedua ruas dikurangi 2)
(kedua ruas dibagi 11)
Applying
𝑥
𝑥
274
Alas = Sisi I =
Tinggi = Sisi II =
Luas =
3. Menurut ilmu fisika, ketika kita mencampurkan dua zat yang suhunya berbeda,
maka kalor (Q) pada zat yang suhunya tinggi akan mengalir pada zat yang
suhunya rendah. Pernyataan tersebut dikenal dengan nama Asas Black dan
dirumuskan sebagai berikut
dimana adalah masa zat, adalah kalor jenis, dan adalah selisih suhu
awal zat dengan suhu campuran.
Apabila 1 kg air bersuhu dimasukkan ke dalam gelas yang berisi 2 kg
susu bersuhu , dan kalor jenis air sama dengan kalor jenis susu
namun suhu akhir campuran belum diketahui.
a. Buatlah persamaan dari permasalahan tersebut!
Misal, suhu akhir campuran adalah
( ) ( )
b. Buatlah persamaan-persamaan yang ekuivalen dengan persamaan yang
sudah Anda buat!
( ) ( )
( ) ( )
(kedua ruas ditambah )
(kedua ruas
ditambah
42.000)
(kedua ruas dibagi 4.200)
Transferring
275
Jadi, ( ) ( )
( ) ( )
276
Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen?
1. Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:
a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
2. Coba tentukan persaman-persamaan yang ekuivalen dari bentuk persamaan
berikut!
(i)
(kedua ruas ditambah 5)
(kedua ruas dibagi 2)
Jadi,
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV.
Lampiran 25
Relating
277
Kegiatan 1
Ada beberapa cara untuk menentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel,
yaitu:
1) Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen
Dari proses pencarian persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan (i) di atas,
diperoleh nilai 𝑥 𝟑
𝑥 𝟑 merupakan penyelesaian dari persamaan (i).
2) Substitusi
Sekarang, perhatikan persamaan (i) !
𝑥
Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka ( ) bernilai salah
Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (𝟐) bernilai salah
Jika 𝑥 disubstitusikan ke dalam 𝑥 , maka (𝟑) bernilai benar
Pengganti variabel x yang mengakibatkan persamaan bernilai benar disebut
penyelesaian.
Jadi, penyelesaian dari 𝑥 adalah 𝑥 𝟑
Kesimpulan
Ada dua cara menentukan penyelesaian dari suatu persamaan linier satu variabel,
yaitu:
1. Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen
2. Substitusi
Experiencing
278
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini dengan
cara yang Anda sukai !
( ) ( )
(distributif)
(kedua ruas ditambah )
(kedua ruas ditambah 4)
(kedua ruas dibagi 4)
Jadi, penyelesaiannya adalah 5
2. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian,
jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur Ana dan umur Ibunya?
Diketahui : Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya.
Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun
Ditanya : Berapa umur Ana dan umur Ibunya?
Dijawab: Misal, umur Ana adalah
umur Ibunya adalah
Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya, sehingga
bentuk persamaannya .
Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun,
sehingga bentuk persamaannya ( ) ( )
Karena maka ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
(kedua ruas ditambah 11)
(kedua ruas dibagi 2)
Sehingga
Applying
279
.
Jadi, umur Ana adalah 3 tahun dan umur ibunya adalah 28
tahun.
3. Menurut ilmu fisika, kecepatan merupakan besarnya jarak yang ditempuh
dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Apabila
sebuah sepeda melaju dengan kecepatan ( )km/jam selama 1 jam 15
menit. Kemudian, dengan kecepatan ( ) km/jam selama 1 jam 30 menit
dan jarak yang ditempuh seluruhnya adalah 19 km.
a. Tentukan bentuk persamaan dari permasalahan tersebut!
b. Tentukan penyelesaiannya dari permasalahan yang sudah Anda buat!
a.
Perjalanan tahap I
( )
(kedua ruas dikali
)
( )
Perjalanan tahan II
( )
(kedua ruas dikali
)
( )
Jarak seluruhnya
( )
( )
Jadi, bentuk persamaan dari permasalahan tersebut adalah
( )
( )
b. ( )
( )
( ) (distributif)
Transferring
280
(kedua ruas ditambah
)
(kedua ruas dikali
)
Jadi, penyelesaian dari persamaan ( )
( )
adalah 5.
281
Masih ingatkah Anda tentang KPK? Tentukan KPK dari dan !
Masih ingatkah Anda tentang persamaan-persamaan yang ekuivalen? Cara mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen adalah:
a) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
Sekarang, tentukan persamaan-persamaan yang ekuivalen dari persamaan berikut!
(kedua ruas ditambah 5)
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Lampiran 26
Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear
satu variabel
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan persamaan linier satu variabel
Indikator : Menentukan penyelesaian dari suatu PLSV bentuk pecahan.
Relating
282
(kedua ruas dibagi 3)
𝑥
𝑥
𝑥
𝑥
Dalam menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan, caranya hampir sama dengan
menyelesaikan operasi bentuk pecahan aljabar. Coba perhatikan beberapa masalah
berikut ini dan isilah titik-titik dengan jawaban yang benar!
Masalah 1:
𝑥
𝑥
(kedua ruas dikalikan 12, KPK dari penyebut-penyebutnya)
𝟒( 𝑥 ) 𝟑(𝑥 ) 𝟏𝟐𝒙 𝟐𝟎 𝟑𝒙 𝟔 (distributif)
𝟏𝟐𝒙 𝟐𝟎 𝟐𝟎 𝟑𝒙 𝟔+20 (kedua ruas ditambah 20)
𝟏𝟐𝒙 𝟑𝒙 𝟐𝟔
𝟏𝟐𝒙 𝟑𝒙 𝟑𝒙 𝟐𝟔 𝟑𝒙 (kedua ruas dikurangi 𝟑𝒙)
𝟗𝒙 𝟐𝟔
𝟗𝒙 𝟗 𝟐𝟔 : 9 (kedua ruas dibagi 9)
𝒙 𝟐𝟔
𝟗
Masalah 2:
Tentukan penyelesaian dari PLSV bentuk pecahan berikut ini!
𝟏𝟎 (
𝑥 ) 𝟏𝟎
𝑥
(kedua ruas dikalikan KPK dari 5 dan 2, yaitu 10)
𝟔𝑥 𝟔𝟎 𝟓( 𝑥 ) (distributif)
𝟔𝑥 𝟔𝟎 𝟏𝟓𝒙 𝟏𝟓 (distributif)
𝟔𝑥 𝟔𝟎 𝟏𝟓𝒙 𝟏𝟓𝒙 𝟏𝟓 𝟏𝟓𝒙 (kedua ruas dikurangi 𝟏𝟓𝒙)
𝟗𝒙 𝟔𝟎 𝟏𝟓
𝟗𝒙 𝟔𝟎 𝟔𝟎 𝟏𝟓 𝟔𝟎 (kedua ruas ditambah 60)
𝟗𝒙 𝟒𝟓
𝟗𝒙 𝟗 𝟒𝟓 𝟗 (kedua ruas dibagi -9)
𝒙 𝟓
Kesimpulan
Cara menentukan penyelesaian dari suatu PLSV berbentuk pecahan, yaitu
Kedua ruas dikali dengan KPK dari penyebut-penyebutnya, kemudian selesaikan
dengan persamaan-persamaan yang ekuivalen.
Kegiatan 1 Experiencing
283
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan linier satu variabel berikut ini!
(
) (
) kedua ruas dikali KPK dari 5 dan 2, yaitu 10)
( )
(kedua ruas dikurangi )
(kedua ruas ditambah 40)
(kedua ruas dibagi -6)
2. Seorang pemilik sembako menjual sekarung tepung dengan harga
Rp60.000,00 dan ia menderita rugi 20%. Berapa harga pembeliannya?
Diketahui : Harga jual= Rp60.000,00 , dan rugi =20%.
Ditanya : Berapa harga pembeliannya?
Dijawab: Karena rugi maka harga beli>harga jual.
Misal, harga beli adalah
Rugi=harga beli-harga jual
Rugi=
%rugi=
(kedua ruas dibagi
100%)
(kedua ruas dikali x)
(kedua ruas dikurangi x)
Applying
284
(kedua ruas dikali
)
Jadi, harga pembeliannya adalah Rp75.000,00
3. Dalam ilmu fisika, kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang
mengalir melalui suatu penghantar tiap detik. Pernyataan tersebut dirumuskan
sebagai berikut
Dimana adalah kuat arus listrik dengan satuan ampere, adalah muatan
listrik dengan satuan coulomb, dan adalah waktu dengan satuan sekon.
Apabila kuat arus listrik (
) ampere melalui sebuah kawat penghantar
dengan muatan listrik 4 coulomb dalam waktu ( ) sekon. Tentukan
besar kuat arus listrik tersebut dengan jelas!
( ) ( )
( ) ( ) (kedua
ruas dikali dengan penyebut-penyebutnya)
( ) ( )
(distributif)
(kedua ruas dikurangi )
(kedua ruas dikurangi 20)
(kedua ruas dinagi -2)
Besar kuat arus listrik (
) ampere, sehingga
Jadi, besar kuat arus listrik adalah
ampere.
Transferring
285
KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - I
Petunjuk Pengerjaan:
a. Kerjakanlah soal secara individu!
b. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,
dll!
c. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!
Waktu : 6 menit
1. Ubahlah kalimat berikut menjadi kalimat terbuka dengan menggunakan suatu
variabel yang Anda sukai!
Bella mendapat uang saku setiap hari. Pada hari ke-7 Bella mendapat tambahan
uang sebesar Rp1000,00 sehingga jumlah uang yang dimiliki Bella menjadi
Rp32.000,00.
…………………………………………………………………………………
………….………………………………………………………………………
…………….……………………………………………………………………
………………….………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………….……………………………………………………
………………………………….………………………………………………
……………………………………….…………………………………………
…………………………………………….……………………………………
Lampiran 27
286
KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - II
Petunjuk Pengerjaan:
a. Kerjakanlah soal secara individu!
b. Untuk menjawab soal, gunakanlah kata “diketahui”, “ditanya”, “dijawab”,
dan “jadi”.
c. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,
dll!
d. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!
Waktu : 6 menit
Pak Ali memasang ubin berbentuk persegi dengan panjang sisi ( ) cm. Jika
keliling ubin tersebut adalah 116 cm, maka berapa panjang sisi dari ubin tersebut?
..............................................................................................................................................................
.................................................................................................................................. ............................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
.
Lampiran 28
287
KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - III
Petunjuk Pengerjaan:
a. Kerjakanlah soal secara individu!
b. Untuk menjawab soal, gunakan kata “diketahui”, “ditanya”, “dijawab”,
dan “jadi”!
c. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,
dll!
d. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!
Waktu : 6 menit
Suatu olimpiade matematika yang terdiri dari 50 soal memiliki aturan sebagai
berikut:
Jika jawaban benar akan mendapat nilai 4,
Jika jawaban salah akan mendapat nilai -2,
Jika tidak menjawab akan mendapat nilai -1.
Bella mengikuti olimpiade matematika tersebut, dia mampu menjawab 40 soal
dan memperoleh skor 96. Berapa soal yang berhasil dijawab oleh Bella dengan
benar?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Lampiran 29
288
Jika keliling dari layang-layang tersebut
adalah 70 cm, maka berapa panjang dari
masing-masing sisinya?
KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - IV
Petunjuk Pengerjaan:
a. Kerjakanlah soal secara individu!
b. Untuk menjawab soal, gunakanlah kata “diketahui”, ditanya”, dijawab”,
dan “jadi”!
c. Kerjakanlah tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, hp,
dll!
d. Jawablah soal di kertas yang sudah disediakan oleh guru!
Waktu : 6 menit
Lampiran 30
A
𝑥
𝑥
B
C
D
289
JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - I
Jawaban Skor
maks
Kriteria Skor
tiap
kriteria
Misal, uang saku Bella per hari
adalah .
1 Menuliskan suatu variabel
untuk mewakili jumlah uang
saku Bella per hari.
Tidak menuliskan suatu
variabel untuk mewakili
jumlah uang saku Bella per
hari.
1
0
Pada hari ke-7, jumlah uang saku
Bella seluruhnya adalah .
2 Menuliskan bentuk aljabar
yang menunjukkan jumlah
uang saku Bella selama 7 hari
dengan benar.
Menuliskan bentuk aljabar
yang menunjukkan jumlah
uang saku Bella selama 7 hari
tetapi belum benar.
Tidak menuliskan bentuk
aljabar yang menunjukkan
jumlah uang saku Bella
selama 7 hari.
2
1
0
Pada hari ke-7, Bella mendapat
tambahan uang sebesar Rp1.000,00
sehingga jumlah uang seluruhnya
adalah .
2 Menuliskan bentuk aljabar
yang menunjukkan jumlah
uang saku selama 7 hari
beserta tambahan uang yang
diperoleh dengan benar.
Menuliskan bentuk aljabar
yang menunjukkan jumlah
uang saku selama 7 hari
beserta tambahan uang yang
diperoleh tetapi belum benar.
Tidak menuliskan bentuk
aljabar yang menunjukkan
jumlah uang saku selama 7
hari beserta tambahan uang
yang diperoleh.
2
1
0
Lampiran 31
290
Jumlah uang yang dimiliki Bella
menjadi Rp32.000,00 sehingga
.
Jadi, kalimat terbuka dari
permasalahan tersebut adalah
2 Menuliskan bentuk persamaan
linier satu variabel yang
menunjukkan jumlah uang
saku Bella secara keseluruhan
dengan benar.
Menuliskan bentuk persamaan
linier satu variabel yang
menunjukkan jumlah uang
saku Bella secara keseluruhan
tetapi belum benar.
Tidak menuliskan bentuk
persamaan linier satu variabel
yang menunjukkan jumlah
uang saku Bella secara
keseluruhan.
2
1
0
Total skor maksimal 7
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :
Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max
291
JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - II
Jawaban Skor
maks
Kriteria Skor
tiap
kriteria
Pak Ali memasang ubin berbentuk persegi
dengan panjang sisi ( ) cm. Jika
keliling ubin tersebut adalah 116 cm, maka
berapa panjang sisi dari ubin tersebut?
Diketahui: Sisi = ( ) cm
Keliling = 116 cm
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
dengan lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
namun lengkap.
Tidak menuliskan hal-
hal yang diketahui
dalam soal.
2
1
0
Ditanya: Berapa panjang sisi dari ubin
tersebut?
1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal
yang ditanyakan dalam
soal.
1
0
Dijawab:
Keliling = 4 x sisi
( )
(kedua ruas
ditambah 4)
(kedua ruas dibagi 8)
4 Menuliskan persamaan-
persamaan yang
ekuivalen secara runtut
dan benar.
Menuliskan persamaan-
persamaan yang
ekuivalen secara runtut
tetapi belum benar.
Menuliskan persamaan-
persamaan yang
ekuivalen secara tidak
runtut tetapi benar..
4
3
2
Lampiran 32
292
Menuliskan persamaan-
persamaan yang
ekuivalen secara tidak
runtut dan belum benar.
Tidak menuliskan
persamaan-persamaan
yang ekuivalen.
1
0
Karena x = 15 cm
Maka ( )
3 Menghitung panjang
sisi dengan cara yang
benar dan jawaban juga
benar.
Menghitung panjang sisi
dengan cara yang benar
tetapi jawaban tidak
benar karena ada salah
perhitungan.
Menghitung panjang sisi
dengan cara tidak benar
dan jawaban salah.
Tidak menghitung luas
taman
3
2
1
0
Jadi, panjang sisi dari ubin tersebut adalah
29 cm
2 Menuliskan kesimpulan
dari permasalahan
dengan benar.
Menuliskan kesimpulan
dari permasalahan
namun tidak benar.
Tidak menuliskan
kesimpulan dari
permasalahan dengan
2
1
0
293
benar.
Total skor maksimal 12
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :
Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max
294
JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - III
Jawaban Skor
maks
Kriteria Skor
tiap
kriteria
Diketahui :
Jumlah soal = 50
Jawaban benar nilai 4,
Jawaban salah nilai -2,
Tidak menjawab nilai -1.
Bella menjawab 40 soal
Skor Bella = 96.
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
dengan lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
namun tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal
yang diketahui dalam
soal.
2
1
0
Ditanya : Berapa soal yang
berhasil dijawab oleh Bella
dengan benar?
1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal
yang ditanyakan dalam
soal.
1
0
Dijawab:
Ada 50 soal
Dijawab = 40 soal
Tidak dijawab = 10 soal
Jawaban benar = y
Jawaban salah = 40-y
Sehingga diperoleh persamaan
( ) ( )( )
( )( )
2 Menuliskan bentuk
persamaan dari
permasalahan tersebut
dengan benar.
Menuliskan bentuk
persamaan dari
permasalahan tersebut
tetapi belum benar.
Tidak menuliskan bentuk
persamaan dari
permasalahan tersebut.
2
1
0
Lampiran 33
295
Jawaban Skor
maks
Kriteria Skor
tiap
kriteria
( ) ( )( )
( )( )
(kedua ruas ditambah 90)
(kedua
ruas dibagi 6)
4 Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan dengan runtut
dan benar.
Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan dengan runtut
tetapi belum benar.
Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan secara tidak
runtut tetapi benar.
Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan secara tidak
runtut dan belum benar.
Tidak menuliskan
langkah-langkah
penyelesaian persamaan.
4
3
2
1
0
Jadi,jumlah soal yang berhasil
dijawab oleh Bella dengan
benar adalah 31 soal..
2 Menuliskan kesimpulan
dengan tepat
Menuliskan kesimpulan
tetapi belum tepat
Tidak menghitung umur
Ana dan Ibunya.
2
1
0
Total skor maksimal 11
296
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :
Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max
297
JAWABAN KUIS INDIVIDU PERTEMUAN KE - IV
Jawaban Skor
maks
Kriteria Skor
tiap
kriteria
Diketahui :
AB = AD =
BC = BD =
Keliling = 70 cm
2 Menuliskan hal-hal
yang diketahui dalam
soal dengan lengkap.
Menuliskan hal-hal
yang diketahui dalam
soal namun tidak
lengkap.
Tidak menuliskan hal-
hal yang diketahui
dalam soal.
2
1
0
Ditanya :
Berapa panjang dari masing-
masing sisinya?
1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal
yang ditanyakan dalam
soal.
1
0
Dijawab:
(
) (
)
( )
( )
4 Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan dengan
runtut dan benar.
Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan dengan
runtut tetapi belum
benar.
4
3
Lampiran 34
298
Jawaban Skor
maks
Kriteria Skor
tiap
kriteria
(kedua ruas ditambah 18)
(kedua ruas dibagi 496)
Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan secara tidak
runtut tetapi benar.
Menuliskan langkah-
langkah penyelesaian
persamaan secara tidak
runtut dan belum
benar.
Tidak menuliskan
langkah-langkah
penyelesaian
persamaan.
2
1
0
Karena x = 3
Maka AB = AD =
( )( )
2 Menghitung panjang
sisi dengan cara yang
benar dan jawaban
juga benar.
Menghitung panjang
sisi dengan cara yang
benar tetapi jawaban
belum benar karena
adal salah perhitungan.
Tidak menghitung
panjang sisi
2
1
0
BC = CD =
( )( )
2 Menghitung panjang
sisi dengan cara yang
benar dan jawaban
2
299
Jawaban Skor
maks
Kriteria Skor
tiap
kriteria
juga benar.
Menghitung panjang
sisi dengan cara yang
benar tetapi jawaban
belum benar karena
adal salah perhitungan.
Tidak menghitung
panjang sisi
1
0
Jadi, panjang AB = AD = 10 cm,
Dan panjang BC = CD = 25 cm.
2 Menuliskan
kesimpulan dari
permasalahan dengan
benar.
Menuliskan
kesimpulan dari
permasalahan namun
tidak benar.
Tidak menuliskan
kesimpulan dari
permasalahan.
2
1
0
Total skor maksimal 13
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :
Nilai Akhir = Perolehan Skor x (100) Total Skor Max
300
KISI-KISI SKALA UJI COBA
MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VII SMP N 13 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1
Variabel Indikator Favourable Unfavourable
Motivasi belajar
Perceived competence /
confidence (keyakinan)
3, 4, 12, 16,
19, 21, 23
2, 9, 24, 25,
27, 28
Attitudes toward school
or class (sikap di
sekolah atau di kelas)
8, 20, 26,
29, 31
11, 17, 22, 30
Cognitive engagement
in learning strategies
(keterlibatan kognitif
dalam strategi
pembelajaran)
1, 6, 7, 15 5, 10, 13, 14,
18
Penilaian skala dilakukan terhadap dua kriteria pernyataan, yaitu pernyataan
positif dan negatif.
1. Untuk pernyataan positif (favourable)
Skor SS = 4, skor S = 3, skor TS = 2, dan skor STS = 1.
2. Untuk pernyataan negatif (unvavourable)
Skor SS= 1, skor S = 2, skor TS = 3, dan skor STS= 4.
Lampiran 35
301
SKALA UJI COBA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS VII SMP N 13 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah dengan teliti petunjuk pengisian skala!
2. Laporkan pada guru anda jika terdapat pernyataan yang kurang jelas!
3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang merupakan jawaban yang sesuai dengan
kebiasaan anda sehari-hari!
4. Jika anda ingin memperbaiki jawaban yang salah maka berilah tanda dua garis
lurus mendatar pada jawaban yang salah kemudian berilah tanda cek (v) pada
jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan keadaan anda!
5. Jawablah pertanyaan dengan jujur, jawaban anda tidak berpengaruh apapun
terhadap nilai-nilai di rapor.
Petunjuk Khusus :
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cek (v) pada jawaban yang anda anggap paling
sesuai dengan keadaan anda!
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS :Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan
soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya
daripada menyerah begitu saja.
2. Bila saya gagal dalam pembelajaran ini, sebenarnya hal itu
karena takdir belaka sehingga saya malas belajar lebih giat.
3. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan
oleh guru dengan kemampuan saya sendiri.
4. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan
memahami materi yang sedang diajarkan.
5. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan
mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk
mengerjakannya daripada saya stress.
6. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan
mendengarkan teman-teman saya ketika mempresentasikan
hasil pekerjaannya di depan kelas karena itu membuat saya
menjadi lebih jelas.
7. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang
diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.
Lampiran 36
302
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
8. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh
selama proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.
9. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan
kelas.
10. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman
ataupun guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang
bodoh.
11. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam
pembelajaran ini karena materinya sulit.
12. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam
pembelajaran ini karena saya ingin memperoleh
pujian/penghargaan dari guru.
13. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang
mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.
14. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih
mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.
15. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada
berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran
ini.
16. Saya yakin mampu memahami suatu materi apabila saya
belajar kelompok bersama teman.
17. Saya merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan
dalam pembelajaran ini.
18. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah
terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan
pekerjaan lain.
19. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan
harian dengan kemampuan saya sendiri.
20. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru
dalam pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar
mengerti.
21. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada
teman-teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di
kelas.
22. Pada pembelajaran ini, saya cuek dengan anggapan teman-
teman tentang tugas yang saya kerjakan tersebut bagus atau
jelek.
23. Saya ingin terlihat pintar bila dibandingkan dengan siswa lain
di dalam kelas.
24. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam
pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.
303
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
25. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena
jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.
26. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya.
27. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan
teman-teman.
28. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam
mengerjakan soal matematika.
29. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang
cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang
tertantang.
30. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di
kelas ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.
31. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin
mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.
304
LEMBAR VALIDASI SKALA MOTIVASI BELAJAR
A. Permohonan Validasi Instrumen
1. Mohon agar Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap skala motivasi
belajar siswa untuk penelitian saya yang berjudul “Keefektivan Model
Pembelajaran TSTS dengan Strategi REACT terhadap Motivasi Belajar
dan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Kelas VII”.
2. Instrumen ini bertujuan untuk mengukur motivasi belajar siswa.
B. Petunjuk Pengisian Validasi
1. Mohon Bapak/Ibu memberikan skor dengan cara melingkari pada kolom
yang telah disediakan sesuai dengan kriteria:
1 : tidak sesuai
2 : kurang sesuai
3 : cukup sesuai
4 : sesuai
5 : sangat sesuai
2. Jika Bapak/Ibu menganggap perlu ada revisi, maka mohon Ibu/Bapak
memberikan butir revisi pada bagian saran dan kritik pada lembar yang
telah disediakan.
C. Validasi Instrumen
Tabel Validasi Skala Motivasi Belajar Siswa.
No. Aspek yang dinilai Skor
1 Kesesuaian isi skala dengan tujuan. 1 2 3 4 5
2 Kelengkapan isi skala. 1 2 3 4 5
3 Kesesuaian tulisan dengan EYD. 1 2 3 4 5
4 Kesesuaian bahasa dengan bahasa baku. 1 2 3 4 5
Jumlah
Skor Total 18
Lampiran 37
305
D. Indikator
Total Skor (n) Kategori
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup
Baik
Sangat Baik
E. Komentar dan Saran
Jika pada pilihan jawaban menggunakan kata “tidak”, sebaiknya pada kalimat
pernyataan menghindari kata “tidak” supaya siswa tidak bingung.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
306
F. Kesimpulan Penilaian secara Umum
Setelah mengisi tabel penilaian, mohon Bapak/Ibu melingkari angka di
bawah ini sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu mengenai skala motivasi belajar
siswa.
Penilaian secara umum :
1 : Menunjukkan banyak sekali kesalahan pada skala, instrumen harus
diganti.
2 : Menunjukkan banyak kesalahan pada skala, instrumen perlu banyak
revisi.
3 : Menunjukkan sedikit kesalahan, pada instrumen skala perlu direvisi.
4 : Menunjukkan skala dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi.
5 : Menunjukkan skala dapat digunakan dan tepat.
Semarang, 23 April 2015
Validator
………………………………...
NIP …………………………..
307
PEDOMAN PENSKORAN
SKALA UJI COBA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS VII SMP N 13 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan
soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya
daripada menyerah begitu saja.
4 3 2 1
2. Bila saya gagal dalam pembelajaran ini, sebenarnya hal itu
karena takdir belaka sehingga saya malas belajar lebih giat.
1 2 3 4
3. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan
oleh guru dengan kemampuan saya sendiri.
4 3 2 1
4. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan
memahami materi yang sedang diajarkan.
4 3 2 1
5. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan
mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk mengerjakannya
daripada saya stress.
1 2 3 4
6. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan mendengarkan
teman-teman saya ketika mempresentasikan hasil pekerjaannya
di depan kelas karena itu membuat saya menjadi lebih jelas.
4 3 2 1
7. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang
diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.
4 3 2 1
8. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh selama
proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.
4 3 2 1
9. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan kelas. 1 2 3 4
10. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman
ataupun guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang
bodoh.
1 2 3 4
11. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam
pembelajaran ini karena materinya sulit.
1 2 3 4
12. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam
pembelajaran ini karena saya ingin memperoleh
pujian/penghargaan dari guru.
4 3 2 1
13. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang
mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.
1 2 3 4
14. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih
mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.
1 2 3 4
15. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada 4 3 2 1
Lampiran 38
308
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran ini.
16. Saya yakin mampu memahami suatu materi apabila saya belajar
kelompok bersama teman.
4 3 2 1
17. Saya merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan
dalam pembelajaran ini.
1 2 3 4
18. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah
terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan
pekerjaan lain.
1 2 3 4
19. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan
harian dengan kemampuan saya sendiri.
4 3 2 1
20. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru dalam
pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar mengerti.
4 3 2 1
21. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada teman-
teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di kelas.
4 3 2 1
22. Pada pembelajaran ini, saya cuek dengan anggapan teman-teman
tentang tugas yang saya kerjakan tersebut bagus atau jelek.
1 2 3 4
23. Saya ingin terlihat pintar bila dibandingkan dengan siswa lain di
dalam kelas.
4 3 2 1
24. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam
pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.
1 2 3 4
25. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena
jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.
1 2 3 4
26. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya. 4 3 2 1
27. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan
teman-teman.
1 2 3 4
28. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam mengerjakan
soal matematika.
1 2 3 4
29. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang
cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang
tertantang.
4 3 2 1
30. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di
kelas ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.
1 2 3 4
31. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin
mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.
4 3 2 1
309
ANALISIS UJI COBA BUTIR SKALA
KODE SISWA
BUTIR SKALA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
U-1 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3
U-2 4 4 3 3 3 2 4 2 1 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4
U-3 4 4 1 3 3 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2
U-4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2
U-5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3
U-6 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2
U-7 2 4 2 3 1 4 2 4 1 4 1 2 1 2 2 4 4 1 3 1 3 2
U-8 4 2 3 2 4 3 2 4 2 3 1 2 4 2 2 4 4 1 3 2 1 4
U-9 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
U-10 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
U-11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2
U-12 4 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
U-13 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 2
U-14 4 2 3 3 2 3 4 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
U-15 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3
U-16 4 2 2 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
U-17 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2
U-18 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2
U-19 4 1 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
U-20 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
Lampiran 39
309
310
U-21 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
U-22 4 4 3 4 4 3 3 3 1 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 1
U-23 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 3 4
U-24 4 4 2 4 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2
U-25 3 3 3 1 4 3 2 3 3 4 1 2 3 2 2 3 3 4 4 2 3 2
U-26 4 3 3 3 4 2 3 1 3 1 1 3 1 1 2 3 4 3 3 2 3 2
U-27 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1
U-28 4 4 4 3 2 3 1 2 1 3 4 1 2 1 3 2 4 4 4 2 4 2
U-29 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2
U-30 4 2 2 4 3 4 2 1 1 3 1 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 2
U-31 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2
jumlah 116 102 92 96 103 104 97 94 65 99 97 96 82 97 96 99 93 89 104 96 96 74
KODE SISWA
BUTIR SKALA
23 24 25 26 27 28 29 30 31
U-1 2 2 3 3 2 3 2 4 3
U-2 1 2 2 4 2 2 1 4 3
U-3 2 2 2 3 3 1 1 4 2
U-4 2 3 2 2 2 3 2 3 3
U-5 1 3 4 4 2 4 2 4 4
U-6 2 2 3 4 3 3 3 4 4
U-7 4 2 3 3 4 2 2 2 4
U-8 3 3 1 2 2 1 2 2 3
U-9 3 3 3 3 3 3 2 3 4
310
311
U-10 3 3 3 3 2 3 2 3 4
U-11 2 2 3 2 2 3 2 3 3
U-12 3 3 3 3 3 3 2 3 3
U-13 4 2 3 3 4 3 3 4 3
U-14 2 3 3 3 3 3 2 4 3
U-15 3 3 4 3 2 3 3 2 3
U-16 3 2 3 3 3 4 2 2 4
U-17 3 3 2 3 3 2 2 4 4
U-18 2 4 4 4 4 4 3 4 4
U-19 3 2 3 3 4 2 3 4 4
U-20 2 2 3 3 2 3 2 4 3
U-21 1 3 4 4 4 4 4 4 4
U-22 4 2 4 3 2 4 2 4 3
U-23 1 3 3 4 4 3 3 4 3
U-24 3 2 2 2 3 3 3 3 4
U-25 1 3 2 3 2 2 1 3 3
U-26 2 1 2 3 3 3 4 3 4
U-27 2 1 4 1 3 3 4 4 3
U-28 1 3 1 3 4 3 3 4 4
U-29 3 3 1 4 4 2 2 4 4
U-30 2 2 2 4 2 3 1 2 1
U-31 2 4 3 3 3 3 4 4 4
jumlah 72 78 85 95 89 88 74 106 105
311
312
UJI VALIDITAS
Butir skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
korelasi 0.425 0.111 0.377 0.434 0.373 0.529 0.536 0.437 0.371 0.485 0.693 0.441 0.399 0.687 0.496 0.141
R tabel 0.355
Keterangan Valid Tidak
valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
valid
Butir skala 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Korelasi 0.073 0.449 0.601 0.769 0.459 -0.014 -0.126 0.393 0.548 0.424 0.392 0.418 0.407 0.683 0.382
R tabel 0.355
Keterangan Tidak
valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
valid
Tidak
valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
312
313
UJI RELIABILITAS
Butir
skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Varians 0.256 0.787 0.418 0.604 0.541 0.487 0.564 0.869 0.733 0.543 1.145 0.539 0.874 0.758 0.668 0.414 0.452
Butir
skala 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Varians 0.564 0.358 0.604 0.410 0.689 0.799 0.508 0.772 0.512 0.629 0.587 0.753 0.566 0.495
Varians total 98.048
0.834
Ket reliabilitas tinggi
313
314
RANGKUMAN HASIL UJI COBA SKALA MOTIVASI BELAJAR
Butir skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Validitas Valid Tidak
valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan Digunakan Tidak
digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan
Butir skala 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Tidak
valid
Tidak
valid Valid Valid Valid
Keterangan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak
Digunakan
Tidak
Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan
Butir skala 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Validitas Valid Tidak
valid
Tidak
valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan Digunakan Tidak
Digunakan
Tidak
Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan
314
315
Perhitungan Validitas Butir Skala Nomer 1
Rumus :
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y
N = banyaknya peserta tes
∑ = jumlah perkalian skor tiap butir skala dan skor total dari tiap subjek
∑ = jumlah skor tiap butir skala
∑ = jumlah skor total dari tiap subjek
∑ = jumlah kuadrat skor butir skala
∑ = jumlah kuadrat skor total dari tiap subjek
Kriteria:
Jika > maka butir skala dikatakan valid, selain itu butir skala dikatakan
tidak valid
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada butir angket no 1, selanjutnya untuk butir
soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
No Kode X Y XY
1 U-1 4 90 16 8100 360
2 U-2 4 92 16 8464 368
3 U-3 4 88 16 7744 352
4 U-4 3 85 9 7225 255
5 U-5 4 109 16 11881 436
6 U-6 4 98 16 9604 392
7 U-7 2 79 4 6241 158
8 U-8 4 78 16 6084 312
9 U-9 4 100 16 10000 400
10 U-10 4 99 16 9801 396
11 U-11 3 82 9 6724 246
12 U-12 4 95 16 9025 380
13 U-13 4 100 16 10000 400
316
14 U-14 4 90 16 8100 360
15 U-15 3 86 9 7396 258
16 U-16 4 83 16 6889 332
17 U-17 3 96 9 9216 288
18 U-18 4 109 16 11881 436
19 U-19 4 102 16 10404 408
20 U-20 3 90 9 8100 270
21 U-21 4 112 16 12544 448
22 U-22 4 100 16 10000 400
23 U-23 4 107 16 11449 428
24 U-24 4 85 16 7225 340
25 U-25 3 80 9 6400 240
26 U-26 4 80 16 6400 320
27 U-27 4 97 16 9409 388
28 U-28 4 86 16 7396 344
29 U-29 4 98 16 9604 392
30 U-30 4 78 16 6084 312
31 U-31 4 105 16 11025 420
Jumlah 116 2879 442 270415 10839
Kuadrat 13456 8288641
Berdasarkan table tersebut diperoleh,
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
( ) ( )
√* ( ) +* ( ) +
Dengan taraf signifikan 5 % dan n = 31, diperoleh rtabel = 0,355.
Karena rxy> rtabel maka butir skala nomor 1 valid
317
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Skala Uji Coba
Rumus :
(
) (
∑
)
Dengan
∑ (∑ )
dan
∑
(∑ )
(Jihad & Haris, 2013: 180)
Keterangan :
: reliabilitas yang dicari
: banyaknya butir skala
: banyaknya peserta uji coba
: varians skor tiap-tiap item
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
∑ : jumlah kuadrat skor tiap item
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item
∑ : jumlah kuadrat skor total
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total
Menurut Guilford dalam Jihad & Haris (2013: 181) nilai reliabilitas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
: reliabilitas sangat rendah
: reliabilitas rendah
: reliabilitas sedang
: reliabilitas tinggi
: reliabilitas sangat tinggi
318
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan varians pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel berikut.
∑ (∑ )
Butir skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Varians 0.256 0.787 0.418 0.604 0.541 0.487 0.564 0.869 0.733 0.543 1.145
Butir skala 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Varians 0.539 0.874 0.758 0.668 0.414 0.452 0.564 0.358 0.604 0.410
Butir skala 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Varians 0.689 0.799 0.508 0.772 0.512 0.629 0.587 0.753 0.566 0.495
∑
Sedangkan varians total dapat dihitung dengan cara berikut
∑ (∑ )
98.048
Kemudian, reliabilitasnya dapat dihitung dengan cara berikut
319
(
) (
∑
) (
) (
) 0.834
maka butir skala tersebut mempunyai reliabilitasnya tinggi.
320
KISI-KISI SOAL UJI COBA TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Kelas/Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Persamaan Linier Satu Variabel
Standar Kompetensi :
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
2.3
Menyele-
saikan
persamaan
linier satu
variabel
2.3.3 Menentukan
penyelesaian
persamaan linier
satu variabel.
1. Mencari dan
memahami hubungan
berbagai representasi
konsep dan prosedur.
2. Menggunakan
matematika dalam
bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari
3. Memahami
representasi ekuivalen
konsep atau prosedur
yang sama
4. Mencari koneksi
satu prosedur ke
prosedur lain dalam
1. Perhatikan model balok berikut
ini!
Jika jumlah seluruh panjang
rusuknya 15,6 dm, maka
tentukan volume balok tersebut!
2. Dalam rangka memperingati hari
proklamasi kemerdekaan
Uraian
Uraian
Butir soal nomor 1
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 1, 3, 4, dan 5
Butir soal nomor 2
memuat indikator
E
( 𝑥 )𝑐𝑚
(𝑥 )𝑐𝑚
( 𝑥 )𝑐𝑚
A B
C D
G H
F
Lampiran 40
320
321
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
representasi yang
ekuivalen
5. Menggunakan
koneksi antar topik
matematika, dan antara
topik matematika dengan
topik lain
Republik Indonesia, murid-
murid SMP “Persatuan” dan
SMP “Perdamaian” mengikuti
lomba di alun-alun kecamatan.
Mereka pergi ke alun-alun
dengan naik mobil dan ada juga
yang naik sepeda. Murid SMP
“Persatuan” menggunakan tiga
mobil, dan yang naik sepeda
sebanyak 6 orang. Murid SMP
“Perdamaian” menggunakan dua
mobil, dan yang naik sepeda
sebanyak 7 orang. Banyak siswa
dalam setiap mobil adalah sama.
Seluruh siswa SMP “Persatuan”
dan SMP “Perdamaian” yang ke
alun-alun adalah 88 orang.
Berapa banyak siswa dalam
setiap mobil?
3. Setelah Simon belajar
kesetimbangan di sekolah, ia ingin
mempraktikkannya di rumah.
Uraian
kemampuan
koneksi poin 1, 2,
dan 4
Butir soal nomor 3
memuat indikator
kemampuan
321
322
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
Setelah sampai di rumah, ia
melihat ada 10 bola besi yang
beratnya masing-masing 1 kg dan
2 lempengan besi yang beratnya
sama, tetapi belum diketahui berat
masing-masing lempengan itu.
Penasaran ingin mengetahui
berapa berat lempengan besi, ia
melakukan percobaan.
Percobaan ke-1, ia menemukan
bahwa 1 lempengan besi ditambah
dengan 1 bola besi setimbang
dengan 4 bola besi.
Percobaan ke-2, ia menemukan
bahwa 1 lempengan besi ditambah
dengan 2 bola besi setimbang
dengan 5 bola besi.
Percobaan ke-3, ia menemukan
bahwa 1 lempengan besi ditambah
dengan 3 bola besi setimbang
dengan 6 bola besi.
Percobaan ke-4, ia menemukan
bahwa 2 lempengan besi
koneksi poin 2. 3,
dan 4
322
323
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
2.3.4 Menentukan
penyelesaian
persamaan linier
satu variabel dalam
bentuk pecahan.
setimbang dengan 6 bola besi.
Berapa gram berat satu lempengan
besi tersebut?
4. Pak Tarno memiliki sebidang
tanah berbentuk persegi panjang.
Lebar tanah tersebut 1 meter lebih
pendek dari
panjangnya. Jika
panjang tanah tersebut adalah 2
meter kurang dari
kelilingnya,
maka tentukan luas tanah pak
Tarno!
5. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan besar sudut COD !
Uraian
Uraian
Butir soal nomor 4
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 1,2 3, 4, dan 5
Butir soal nomor 5
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 1, 3, 4, dan 5
O A
B
C
D
C
(𝑥
)
(𝑥
)
323
324
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
6. Dalam ilmu fisika, suatu campuran
disusun dari zat terlarut dan zat
pelarut. Zat terlarut jumlahnya
lebih sedikit dari zat pelarut.
Kadar zat dalam campuran
menyatakan banyaknya zat
terlarut dibagi dengan jumlah zat
terlarut dan pelarutnya. Kadar
suatu zat dalam campuran sering
dinyatakan dalam bentuk persen.
Apabila suatu alkohol dengan
volume ml dilarutkan ke dalam
70 ml air sehingga terbentuk suatu
larutan alkohol dengan kadar
30%. Tentukan volume alkohol
sebelum dilarutkan ke dalam air?
7. Dalam ilmu fisika, terdapat empat
macam skala yang digunakan
dalam pengukuran suhu, dua
diantaranya adalah skala celcius
dan fahrenheit. Pada skala
celcius, titik terendahnya adalah
Uraian
Uraian
Butir soal nomor 6
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 2, 4, dan 5
Butir soal nomor 7
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 1, 2, 3, dan 4.
324
325
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
dan titik tertingginya adalah
. Sedangkan pada skala
fahrenheit, titik terendahnya
adalah dan titik tertingginya
adalah . Hubungan antara
skala celcius dengan skala
Fahrenheit dapat dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut
Dimana adalah suhu dalam
skala Fahrenheit dan adalah
suhu dalam skala celcius.
Apabila sebuah benda mempunyai
suhu , berapa suhu benda
tersebut dalam skala Fahrenheit?
325
326
SOAL UJI COBA TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
Waktu : 120 menit
Petunjuk :
1) Sebelum mengejakan soal, tulislah terlebih dahulu nama, nomor absen, dan
kelas pada lembar jawab yang telah disediakan.
2) Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawab.
3) Terdapat 7 soal uraian, dahulukan soal-soal yang Anda anggap mudah.
4) Kerjakan pada lembar jawaban yang telah tersedia dengan cara menuliskan
jawaban secara runtut dan jelas.
5) Untuk menjawab soal , gunakanlah kata ”diketahui”, ”ditanya”, ” dijawab”,
dan ”jadi”.
6) Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator atau alat bantu hitung
lainnya.
1. Perhatikan model balok berikut ini!
Jika jumlah seluruh panjang rusuknya 15,6 dm, maka tentukan volume balok
tersebut!
2. Dalam rangka memperingati hari proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia, murid-murid SMP “Persatuan” dan SMP “Perdamaian” mengikuti
lomba di alun-alun kecamatan. Mereka pergi ke alun-alun dengan naik mobil
dan ada juga yang naik sepeda. Murid SMP “Persatuan” menggunakan tiga
mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 6 orang. Murid SMP “Perdamaian”
menggunakan dua mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 7 orang. Banyak
siswa dalam setiap mobil adalah sama. Seluruh siswa SMP “Persatuan” dan
SMP “Perdamaian” yang ke alun-alun adalah 88 orang. Berapa banyak siswa
dalam setiap mobil?
E
( 𝑥 )𝑐𝑚
(𝑥 )𝑐𝑚
( 𝑥 )𝑐𝑚
A B
C D
G H
F
Lampiran 41
327
3. Setelah Simon belajar kesetimbangan di sekolah, ia ingin mempraktikkannya
di rumah. Setelah sampai di rumah, ia melihat ada 10 bola besi yang beratnya
masing-masing 1 kg dan 2 lempengan besi yang beratnya sama, tetapi belum
diketahui berat masing-masing lempengan itu. Penasaran ingin mengetahui
berapa berat lempengan besi, ia melakukan percobaan.
Percobaan ke-1, ia menemukan bahwa 1 lempengan besi ditambah dengan 1
bola besi setimbang dengan 4 bola besi.
Percobaan ke-2, ia menemukan bahwa 1 lempengan besi ditambah dengan 2
bola besi setimbang dengan 5 bola besi.
Percobaan ke-3, ia menemukan bahwa 1 lempengan besi ditambah dengan 3
bola besi setimbang dengan 6 bola besi.
Percobaan ke-4, ia menemukan bahwa 2 lempengan besi setimbang dengan 6
bola besi.
Berapa gram berat satu lempengan besi tersebut?
4. Pak Tarno memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah
tersebut 1 meter lebih pendek dari
panjangnya. Jika panjang tanah tersebut
adalah 2 meter kurang dari
kelilingnya, maka tentukan luas tanah pak
Tarno!
5. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan besar sudut COD !
6. Dalam ilmu fisika, suatu campuran disusun dari zat terlarut dan zat pelarut.
Zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dari zat pelarut. Kadar zat dalam
campuran menyatakan banyaknya zat terlarut dibagi dengan jumlah zat
terlarut dan pelarutnya. Kadar suatu zat dalam campuran sering dinyatakan
dalam bentuk persen. Apabila suatu alkohol dengan volume ml dilarutkan
ke dalam 70 ml air sehingga terbentuk suatu larutan alkohol dengan kadar
30%. Tentukan volume alkohol sebelum dilarutkan ke dalam air?
7. Dalam ilmu fisika, terdapat empat macam skala yang digunakan dalam
pengukuran suhu, dua diantaranya adalah skala celcius dan fahrenheit. Pada
O A
B
C
D
C
(𝑥
)
(𝑥
)
328
skala celcius, titik terendahnya adalah dan titik tertingginya adalah
. Sedangkan pada skala fahrenheit, titik terendahnya adalah dan
titik tertingginya adalah . Hubungan antara skala celcius dengan skala
Fahrenheit dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
dimana adalah suhu dalam skala Fahrenheit dan adalah suhu dalam skala
celcius. Apabila sebuah benda mempunyai suhu , berapa suhu benda
tersebut dalam skala Fahrenheit?
329
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Koneksi Matematis
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
Waktu : 120 menit
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
1 Diketahui : panjang model balok = AB = ( ) cm,
lebar model balok = BC = ( ) cm,
tinggi model balok = CG = ( ) cm
Jumlah seluruh panjang rusuk=15,6 dm
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa volume dari model balok tersebut? 1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
Dijawab:
Karena 1 dm = 10 cm
Maka 15,6 dm = 15,6 10 = 156 cm.
Diperoleh jumlah seluruh panjang rusuknya 156 cm.
Poin 3:
Memahami
representasi
ekuivalen
konsep atau
4 Menuliskan jumlah seluruh
panjang rusuk dalam satuan
cm dengan cara yang benar
dan jawaban benar.
Menuliskan jumlah seluruh
4
3
Lampiran 42
329
330
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
prosedur yang
sama
panjang rusuk dalam satuan
cm tanpa cara dan jawaban
benar.
Menuliskan jumlah seluruh
panjang rusuk dalam satuan
cm dengan cara yang benar
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan jumlah seluruh
panjang rusuk dalam satuan
cm dengan cara tidak tepat dan
jawaban salah.
Tidak menuliskan jumlah
seluruh panjang rusuk dalam
satuan cm.
2
1
0
Pada balok terdapat 12 rusuk terdiri dari 4 buah rusuk
panjang, 4 buah rusuk lebar, dan 4 buah rusuk tinggi.
Sehingga diperoleh persamaan
( ) ( ) ( ) Atau
( )
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
antara
representasi
konsep
3 Menuliskan suatu hubungan
antara konsep panjang, lebar,
tinggi, dan jumlah seluruh
panjang rusuk pada balok
secara lengkap dan benar
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep panjang, lebar,
tinggi, dan jumlah seluruh
3
2
330
331
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
panjang rusuk pada balok
tetapi tidak lengkap
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep panjang, lebar,
tinggi, dan jumlah seluruh
panjang rusuk pada balok
tetapi belum benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara konsep
panjang, lebar, tinggi, dan
jumlah seluruh panjang rusuk
pada balok
1
0
Jumlah seluruh panjang rusuk=156 cm
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) (distributif)
(kedua ruas dikurang 12)
( ) (kedua ruas dibagi 24)
Poin 4:
Mencari
koneksi
antara satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
5
4
3
2
331
332
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
1
0
Diperoleh nilai digunakan untuk mencari volume
balok.
Volume balok ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Poin 5:
Menggunakan
koneksi antar
topik
matematika,
dan antara
topik
matematika
dengan topik
lain
4 Menghitung volume balok
dengan cara yang runtut dan
jawaban benar.
Menghitung volume balok
dengan cara tidak runtut atau
tanpa cara tetapi jawaban benar
Menghitung volume balok
dengan cara yang benar tetapi
jawaban tidak benar karena ada
salah perhitungan.
Menghitung volume balok
dengan cara yang salah dan
jawaban juga salah. Tidak menghitung volume
balok
4
3
2
1
0
332
333
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Jadi, volume balok tersebut adalah 1760 2 Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan kesimpulan
dari permasalahan.
2
1
0
2. Diketahui: Jumlah mobil untuk SMP Persatuan =3
Jumlah orang naik sepeda dari SMP Persatuan = 6
Jumlah mobil untuk SMP Perdamaian =2
Jumlah orang naik sepeda dari SMP Perdamaian = 7
Jumlah seluruh siswa =88
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa jumlah siswa dalam setiap mobil? 1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
Dijawab:
Dari SMP Persatuan diperoleh persamaan
Poin 2:
Menggunakan
matematika
2
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
2
333
334
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika.
1
0
Dari SMP Perdamaian diperoleh persamaan
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
2 Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika.
2
1
0
Karena jumlah seluruh siswa 88, maka kedua persamaan
linier satu variabel tersebut harus dijumlahkan.
( ) ( )
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
2 Menuliskan suatu hubungan
antara kedua persamaan linier
satu variabel tersebut dengan
benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara kedua persamaan linier
satu variabel tersebut tetapi
2
1
334
335
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
prosedur. tidak benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara kedua
persamaan linier satu variabel
tersebut.
0
( ) ( )
(kedua ruas dikurangi 13)
( ) (kedua ruas dibagi 5)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
5
4
3
2
1
0
335
336
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
jawabannya.
Jadi, jumlah siswa dalam setiap mobil ada 15 siswa. 2 Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan kesimpulan
dari permasalahan.
2
1
0
3. Diketahui: Jumlah bola besi = 10 buah
Berat setiap bola besi = 1 kg
Jumlah lempengan besi = 2 buah
Percobaan ke-1 diperoleh 1 lempengan besi + 1 bola besi = 4
bola besi.
Percobaan ke-2 diperoleh 1 lempengan besi + 2 bola besi = 5
bola besi.
Percobaan ke-3 diperoleh 1 lempengan besi + 3 bola besi = 6
bola besi.
Percobaan ke-4 diperoleh 2 lempengan besi = 6 bola besi
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa berat satu lempengan besi tersebut?
1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
336
337
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Dijawab:
Misal berat 1 lempengan besi adalah maka dari beberapa
percobaan dapat dituliskan model matematika sebagai
berikut:
Percobaan ke-1 diperoleh
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
2
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika.
2
1
0
Percobaan ke-2 diperoleh
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
2 Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika.
2
1
0
Percobaan ke-3 diperoleh
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
2 Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
2
1
337
338
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika.
0
Percobaan ke-4 diperoleh Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
2 Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika.
2
1
0
Percobaan ke-1 diperoleh
(kedua ruas dikurangi 1)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
5
4
3
338
339
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
2
1
0
Percobaan ke-2 diperoleh
(kedua ruas dikurangi 2)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
5
4
3
2
339
340
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
1
0
Percobaan ke-3 diperoleh
(kedua ruas dikurangi 3)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
5
4
3
2
1
0
340
341
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
Percobaan ke-4 diperoleh
(kedua ruas dibagi 2)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
5
4
3
2
1
0
Karena 1 kg = 1000 gram maka
3 kg = 3 gram
.Poin 3:
Memahami
4 Menuliskan berat lempengan
besi dalam satuan gram dengan
4
341
342
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
. representasi
ekuivalen
konsep atau
prosedur yang
sama
cara yang benar dan jawaban
benar.
Menuliskan berat lempengan
besi dalam satuan gram tanpa
cara dan jawaban benar.
Menuliskan berat lempengan
besi dalam satuan gram dengan
cara yang benar tetapi jawaban
tidak benar karena ada salah
perhitungan.
Menuliskan berat lempengan
besi dalam satuan gram dengan
cara yang tidak tepat dan
jawaban salah.
Tidak menghitung berat
lempengan besi dalam satuan
gram.
3
2
1
0
Jadi, berat 1 lempengan besi tersebut adalah 3000 gram 2 Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan tetapi tidak
benar. Tidak menuliskan kesimpulan
2
1
0
342
343
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
dari permasalahan.
4. Diketahui: Bentuk tanah = persegi panjang
Lebar = 1 meter lebih pendek dari
panjangnya
Panjang = 2 meter kurang dari
kelilingnya
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapakah luas tanah pak Tarno 1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
Dijawab:
Misal panjang tanah = , lebar = , dan keliling =
Karena lebar tanah adalah 1 meter lebih pendek dari
panjangnya, maka
.
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
.
2
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
tidak benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika
2
1
0
343
344
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Karena panjang tanah adalah 2 meter kurang dari
kelilingnya maka
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
2 Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
tidak benar.
Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika
2
1
0
(kedua ruas ditambah 2)
( )
(kedua ruas dikali
)
( )
( )
Jadi, bentuk lain dari persamaan
adalah
persamaan
( )
Poin 3:
Memahami
representasi
ekuivalen
konsep atau
prosedur yang
sama
2 Menuliskan bentuk lain dari
suatu model matematika
dengan benar.
Menuliskan bentuk lain dari
suatu model matematika tetapi
belum benar. Tidak menuliskan bentuk lain
dari suatu model matematika.
2
1
0
344
345
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Keliling tanah = 2 ( panjang + lebar)
( )
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur
2 Menuliskan suatu hubungan
antara panjang, lebar, dan
keliling dengan benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara panjang, lebar, dan
keliling tetapi tidak benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara panjang,
lebar, dan keliling.
2
1
0
( )
( ) ( (
))
( ) (
)
( ) (
)
(kedua ruas dikurangi 3p)
(kedua ruas dikurangi
)
(kedua ruas dikali
)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
5
4
3
2
1
345
346
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
0
Karena , maka
Luas = panjang × lebar
Poin 5:
Menggunakan
koneksi antar
topik
matematika,
dan antara
topik
matematika
dengan topik
lain .
2 Menghitung luas tanah dengan
jawaban yang benar.
Menghitung luas tanah dengan
jawaban salah.
Tidak menghitung luas tanah
2
1
0
Jadi, luas tanah pak Tarno adalah 40
2 Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan tetapi tidak
benar. Tidak menuliskan kesimpulan
dari permasalahan.
2
1
0
346
347
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
5. Diketahui: Sudut AOB = (
)
Sudut BOC =
Sudut COD = ( (
))
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa besar sudut COD? 1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal
yang ditanyakan
1
0
Dijawab:
Dari gambar, dapat dipahami bahwa besar sudut AOD =
sehingga jika sudut AOB, sudut BOC, dan sudut COD
dijumlahkan maka akan menghasilkan sudut , sehingga
sudut AOB + sudut BOC + sudut COD = ,
Poin 3:
Memahami
representasi
ekuivalen
konsep atau
prosedur yang
sama
2
Menuliskan suatu hubungan
antar sudut berdasarkan
gambar yang diketahui dengan
benar .
Menuliskan suatu hubungan
antar sudut berdasarkan
gambar yang diketahui tetapi
tidak benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antar sudut.
2
1
0
347
348
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Dari keterangan tersebut diperoleh persamaan
(
)
(
)
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur.
3 Menuliskan suatu hubungan
antar besar sudut yang
diketahui secara lengkap dan
benar.
Menuliskan suatu hubungan
antar besar sudut yang
diketahui tetapi tidak lengkap.
Menuliskan suatu hubungan
antar besar sudut yang
diketahui tetapi tidak benar.
Tidak menuliska suatu
hubungan antar besar sudut
yang diketahui.
3
2
1
0
(
)
(
) (kedua ruas
dikurangi 90)
(
)
(
(
)) (kedua ruas dikali
KPK dari penyebut-penyebutnya)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
5
4
3
348
349
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
(
) ( (
) ) (distributif)
( ) ( )
(kedua ruas dikurangi
730)
(kedua ruas dibagi 17)
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
2
1
0
Karena maka Sudut COD = ( (
))
(
)
Poin 5:
Menggunakan
koneksi antar
topik
matematika,
dan antara
topik
matematika
dengan topik
lain .
3 Menghitung sudut COD
dengan cara yang benar dan
jawaban juga benar.
Menghitung sudut COD
dengan cara yang benar tetapi
jawaban tidak benar karena ada
salah perhitungan.
Menghitung sudut COD
dengan cara yang salah dan
jawaban juga salah.
3
2
1
349
350
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Tidak menghitung sudut COD. 0
Jadi, besar sudut COD adalah
2 Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan kesimpulan
dari permasalahan.
2
1
0
6. Diketahui: Volum alkohol murni = ml
Volum air = 70 ml
Kadar alkohol setelah dilarutkan dengan air = 30%
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa kadar alkohol sebelum dilarutkan ke dalam
air ?
1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
350
351
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Dijawab:
Kadar alkohol setelah dilarutkan
Poin 5:
Menggunakan
koneksi antar
topik
matematika,
dan antara
topik
matematika
dengan topik
lain .
2 Menuliskan suatu hubungan
antara topik matematika
(bilangan pecahan) dengan
topik kadar larutan dengan
benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara topik matematika
(bilangan pecahan) dengan
topik kadar larutan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara topik
matematika dengan topik kadar
larutan.
2
1
0
Misalkan volum alkohol murni maka dari rumus fisika
di atas dapat dituliskan suatu persamaan sebagai berikut
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
2 Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
tidak benar. Tidak menuliskan
permasalahan ke dalam model
matematika.
2
1
0
351
352
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
(kedua ruas dibagi
100%)
( ) ( )
( ) (kedua ruas dikali
(y+70))
( ) ( )
(sifat distributif)
(kedua ruas dikurangi
0,3 y)
(kedua ruas dibagi 0,7)
Poin 4:
Mencari
koneksi
antara satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
5
4
3
2
1
0
352
353
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Jadi, volume alkohol murni sebelum dilarutkan ke dalam air
adalah 30 ml.
2 Menuliskan kesimpulam dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulam dari
permasalahan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan kesimpulam
dari permasalahan.
2
1
0
7 Diketahui : Titik terendah skala celcius =
Titik tertinggi skala celcius =
Titik terendah skala fahrenheit =
Titik tertinggi skala Fahrenheit =
=
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya : Berapa suhu benda tersebut dalam skala
Fahrenheit?
1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
Dijawab:
Rentang skala fahrenheit = titik tertinggi – titik terendah
= -
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
2 Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi
dan titik terendah dengan
2
353
354
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
=
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur
benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi
dan titik terendah tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara konsep titik
tertinggi dan titik terendah.
1
0
Rentang skala celcius = titik tertinggi – titik terendah
= -
=
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur
2 Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi
dan titik terendah dengan
benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi
dan titik terendah tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara konsep titik
tertinggi dan titik terendah.
2
1
0
Berdasarkan rumus fisika
maka
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
2 Menuliskan hasil rentang skala
pada rumus fisika dengan
benar
Menuliskan hasil rentang skala
2
1
354
355
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
studi fisika
pada rumus fisika tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan hasil rentang
skala pada rumus fisika.
0
Poin 3:
Memahami
representasi
ekuivalen
konsep atau
prosedur yang
sama
2 Menuliskan pecahan paling
sederhana dengan benar.
Menuliskan pecahan paling
sederhana tetapi tidak benar.
Tidak menuliskan pecahan
paling sederhana.
2
1
0
Karena suhu benda maka
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur
2 Menuliskan besar suhu benda
pada bentuk persamaan dengan
benar.
Menuliskan besar suhu benda
pada bentuk persamaan tetapi
tidak benar.
Tidak menuliskan besar suhu
benda pada bentuk persamaan.
2
1
0
(kedua ruas dikali KPK dari 25 dan
5, yaitu 25)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
5
355
356
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
(kedua ruas ditambah 32)
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
4
3
2
1
0
Jadi, suhu benda dalam skala Fahrenheit adalah .
2 Menuliskan kesimpulam dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulam dari
permasalahan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan kesimpulam
dari permasalahan.
2
1
0
356
357
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Total skor maksimal
146
Nilai =
357
358
ANALISIS TES UJI COBA BUTIR SOAL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
KODE
PESERTA BUTIR SOAL
Y
1 2 3 4 5 6 7
U-1 20 16 10 0 13 3 0 62 3844
U-2 20 16 14 7 14 5 2 78 6084
U-3 7 5 13 3 9 0 0 37 1369
U-4 11 11 15 9 11 3 9 69 4761
U-5 19 16 14 0 14 3 0 66 4356
U-6 9 4 14 3 13 2 0 45 2025
U-7 20 9 12 4 11 2 8 66 4356
U-8 9 10 19 6 11 0 0 55 3025
U-9 20 16 13 7 7 1 3 67 4489
U-10 13 9 14 7 0 0 0 43 1849
U-11 20 12 28 3 12 3 9 87 7569
U-12 20 16 28 3 12 0 3 82 6724
U-13 9 8 13 7 8 0 0 45 2025
U-14 20 14 14 5 6 0 0 59 3481
U-15 20 16 13 3 7 3 3 65 4225
U-16 17 9 14 7 11 4 8 70 4900
U-17 20 4 24 3 0 0 0 51 2601
U-18 10 9 13 4 3 0 0 39 1521
𝑌
Lampiran 43
358
359
U-19 12 16 15 0 9 4 0 56 3136
U-20 20 15 11 7 13 5 8 79 6241
U-21 20 16 13 3 14 6 9 81 6561
U-22 20 5 4 3 0 0 0 32 1024
U-23 11 16 12 3 8 1 0 51 2601
U-24 19 14 13 7 10 0 2 65 4225
U-25 20 16 14 7 18 3 7 85 7225
U-26 10 8 13 7 10 0 2 50 2500
U-27 14 3 14 3 13 0 2 49 2401
U-28 11 7 18 7 2 5 1 51 2601
U-29 8 2 12 2 14 0 2 40 1600
U-30 11 11 15 2 10 4 0 53 2809
U-31 17 15 15 3 18 5 8 81 6561
359
360
Nomor Butir Soal RE
LIA
BIL
ITA
S
1 2 3 4 5 6 7
22.9 21.5 21.6 5.91 22.4 4.00 11.53
∑ 109.81
Varians total 232.55
0.6158
Keterangan Reliabilitas sedang
Nomor Butir Soal
VA
LID
ITA
S
1 2 3 4 5 6 7
∑ 477 344 454 135 301 62 86
∑( ) 8049 4484 7318 771 3617 248 596
∑ 30091 22195 28072 8266 19423 4289 6353
R xy 0.6573 0.7143 0.3855 0.1483 0.6135 0.6039 0.7449
R tabel 0.355 Keterangan Valid Valid Valid Tidak
valid
Valid Valid Valid
360
361
Nomor Butir Soal T
ING
KA
T
KE
SU
KA
RA
N
1 2 3 4 5 6 7
Skor maks 21 16 37 20 18 14 20
Skor kelompok atas
(SA)
283 213 227 70 185 47 79
Skor kelompok bawah
(SB)
182 115 212 65 107 12 7
SA + SB 465 328 439 135 292 59 86
Tingkat kesukaran 0.7391 0.6833 0.3955 0.2250 0.5407 0.1407 0.1433
Kriteria mudah sedang sedang sukar sedang sukar Sukar
Nomor Butir Soal DA
YA
PE
MB
ED
A
1 2 3 4 5 6 7
Skor maks 21 16 37 20 18 14 20
Skor kelompok atas (SA) 283 213 227 70 185 47 79
Skor kelompok bawah (SB) 182 115 212 65 107 12 7
SA – SB 101 98 15 5 78 35 72
Daya beda 0.3206 0.4083 0.0270 0.0167 0.2889 0.1667 0.2400
Kriteria Cukup
baik
Sangat
baik
Jelek,
dibuang
/dirombak
Jelek,
dibuang/
dirombak
Minimum,
perlu
diperbaiki
Jelek,
dibuang/
dirombak
Minimun,
perlu
diperbaiki
361
362
Rangkuman Hasil Analisis Soal Uji Coba
No
soal
Validitas Tingkat
kesukaran
Daya beda Reliabilitas Keterangan
1 Valid Mudah Cukup baik
0.6158
Digunakan
2 Valid Sedang Sangat baik Digunakan
3 Valid Sedang Jelek, dibuang
/dirombak
Tidak
digunakan
4 Tidak valid Sukar Jelek, dibuang
/dirombak
Tidak
digunakan
5 Valid Sedang Minimum, perlu
diperbaiki
Digunakan
6 Valid Sukar Jelek, dibuang
/dirombak
Tidak
digunakan
7 Valid Sukar Minimum, perlu
diperbaiki
Digunakan
Kesimpulan : Dari hasil analisis tersebut, diambil empat butir soal untuk
digunakan, yaitu nomor, 1, 2, 5, dan 7
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomer 1
Rumus :
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y
N = banyaknya peserta tes
∑ = jumlah perkalian skor tiap butir soal dan skor total yang benar dari tiap
subjek.
∑ = jumlah skor tiap butir soal
∑ = jumlah skor total yang benar dari tiap subjek
∑ = jumlah kuadrat skor butir soal
∑ = jumlah kuadrat skor total yang benar dari tiap subjek
363
Kriteria:
Jika > maka butir soal dikatakan valid, selain itu butir soal dikatakan
tidak valid
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
No Kode Peserta
X Y XY
1 U-1 20 62 400 3844 1240
2 U-2 20 78 400 6084 1560
3 U-3 7 37 49 1369 259
4 U-4 11 69 121 4761 759
5 U-5 19 66 361 4356 1254
6 U-6 9 45 81 2025 405
7 U-7 20 66 400 4356 1320
8 U-8 9 55 81 3025 495
9 U-9 20 67 400 4489 1340
10 U-10 13 43 169 1849 559
11 U-11 20 87 400 7569 1740
12 U-12 20 82 400 6724 1640
13 U-13 9 45 81 2025 405
14 U-14 20 59 400 3481 1180
15 U-15 20 65 400 4225 1300
16 U-16 17 70 289 4900 1190
17 U-17 20 51 400 2601 1020
18 U-18 10 39 100 1521 390
19 U-19 12 56 144 3136 672
20 U-20 20 79 400 6241 1580
21 U-21 20 81 400 6561 1620
22 U-22 20 32 400 1024 640
23 U-23 11 51 121 2601 561
24 U-24 19 65 361 4225 1235
25 U-25 20 85 400 7225 1700
26 U-26 10 50 100 2500 500
27 U-27 14 49 196 2401 686
28 U-28 11 51 121 2601 561
364
29 U-29 8 40 64 1600 320
30 U-30 11 53 121 2809 583
31 U-31 17 81 289 6561 1377
Jumlah 477 1859 8049 118689 30091
Kuadrat 227529 3455881
Berdasarkan table tersebut diperoleh,
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
( ) ( )
√* ( ) ( )+* ( )+
Dengan taraf signifikan 5 % dan n = 31, diperoleh rtabel = 0.355. Karena rxy > rtabel
maka butir soal nomor 1 valid.
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Uji Coba
Rumus :
(
) (
∑
)
dengan
∑ (∑ )
dan
∑
(∑ )
Keterangan :
: reliabilitas yang dicari
: banyaknya butir soal
: banyaknya peserta uji coba
: varians skor tiap-tiap item
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
365
: varians total
∑ : jumlah kuadrat skor tiap item
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor tiap item
∑ : jumlah kuadrat skor total
(∑ ) : kuadrat dari jumlah skor total
Kriteria:
: reliabilitas sangat rendah
: reliabilitas rendah
: reliabilitas sedang
: reliabilitas tinggi
: reliabilitas sangat tinggi
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan varians pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel berikut.
∑ (∑ )
Nomor butir soal Varians
1 22.9
2 21.5
3 21.6
4 5.91
5 22.4
6 4
7 11.53
JUMLAH 109..81
366
Varians total
∑
(∑ )
(
)
(
) (
)
Karena = 0.6158 maka soal tes tersebut mempunyai reliabilitas sedang
Perhitungan Tingkat Kesukaran
Rumus :
Keterangan :
TK : Tingkat kesukaran
: jumlah skor kelompok atas
: jumlah skor kelompok bawah
n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah
maks: skor maksimal soal yang bersangkutan
Kriteria interprestasi tingkat kesukaran :
TK Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
367
Perhitungan:
KELOMPOK ATAS
Nomor butir soal Total skor 1 2 3 4 5 6 7
20 12 28 3 12 3 9 91
20 16 14 7 18 3 7 89
20 16 28 3 12 0 3 85
20 16 13 3 14 6 9 85
17 15 15 3 18 5 8 85
20 15 11 7 13 5 8 83
20 16 14 7 14 5 2 82
17 9 14 7 11 4 8 74
11 11 15 9 11 3 9 73
20 16 13 7 7 2 3 71
19 16 14 0 14 3 0 70
20 9 12 4 11 2 8 70
20 16 13 3 7 3 3 69
20 16 10 0 13 3 0 66
19 14 13 7 10 0 2 66
JML 283 213 227 70 185 47 79
KELOMPOK BAWAH
Nomor butir soal Total
skor 1 2 3 4 5 6 7
20 14 14 5 6 0 0 59
11 11 15 2 10 4 0 57
9 10 19 6 11 0 0 56
11 16 12 3 8 1 0 55
11 7 18 7 2 5 1 55
10 8 13 7 10 0 2 53
14 3 14 3 13 0 2 52
20 4 24 3 0 0 0 51
9 4 14 3 13 2 0 49
9 8 13 7 8 0 0 49
13 9 14 7 0 0 0 43
8 2 12 2 14 0 2 43
368
10 9 13 4 3 0 0 39
7 5 13 3 9 0 0 37
20 5 4 3 0 0 0 32
JML 182 115 212 65 107 12 7
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir
soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
=
0.7380952
Karena maka soal butir nomer 1 dikatakan mudah.
Perhitungan Daya Beda
Rumus :
Keterangan :
DP : Daya pembeda
: jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah
: jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah
n : jumlah siswa kelompok atas dan bawah
maks: skor maksimal soal yang bersangkutan
Menurut Ruseffendi dalam Jihad & Haris (2013: 181) interpretasi nilai DP
meliputi :
369
DP Daya Pembeda
0,40 atau lebih Sangat baik
0,30 – 0,39 Cukup baik
0,20 – 0,29 Minimum
0,19 ke bawah Jelek, dibuang
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1, selanjutnya untuk butir
soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
0.3206349
Karena 0,30 < DP 0,39 maka daya pembeda soal dikatakan cukup baik.
370
KISI-KISI SKALA
MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VII SMP N 13 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1
Variabel Indikator Favourable Unfavourable
Motivasi belajar
Perceived competence /
confidence (keyakinan)
2, 3, 11, 16,
18
8, 19, 20, 22,
23
Attitudes toward school
or class (sikap di
sekolah atau di kelas)
7, 17, 21,
24, 26
10, 25
Cognitive engagement
in learning strategies
(keterlibatan kognitif
dalam strategi
pembelajaran)
1, 5, 6, 14 4, 9, 12, 13,
15
Penilaian skala dilakukan terhadap dua kriteria pernyataan, yaitu pernyataan
positif dan negatif.
1. Untuk pernyataan positif (favourable)
Skor SS = 4, skor S = 3, skor TS = 2, dan skor STS = 1.
2. Untuk pernyataan negatif (unvavourable)
Skor SS= 1, skor S = 2, skor TS = 3, dan skor STS= 4.
Lampiran 44
371
SKALA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS VII SMP N 13 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah dengan teliti petunjuk pengisian skala!
2. Laporkan pada guru anda jika terdapat pernyataan yang kurang jelas!
3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang merupakan jawaban yang sesuai dengan
kebiasaan anda sehari-hari!
4. Jika anda ingin memperbaiki jawaban yang salah maka berilah tanda dua garis
lurus mendatar pada jawaban yang salah kemudian berilah tanda cek (v) pada
jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan keadaan anda!
5. Jawablah pertanyaan dengan jujur, jawaban anda tidak berpengaruh apapun
terhadap nilai-nilai di rapor.
Petunjuk Khusus :
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cek (v) pada jawaban yang anda anggap paling
sesuai dengan keadaan anda!
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS :Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan
soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya daripada
menyerah begitu saja.
2. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan oleh
guru dengan kemampuan saya sendiri.
3. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan memahami
materi yang sedang diajarkan.
4. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan
mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk mengerjakannya
daripada saya stress.
5. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan mendengarkan
teman-teman saya ketika mempresentasikan hasil pekerjaannya di
depan kelas karena itu membuat saya menjadi lebih jelas.
6. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang
diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.
7. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh selama
proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.
8. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan kelas.
Lampiran 45
372
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
9. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman ataupun
guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang bodoh.
10. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam
pembelajaran ini karena materinya sulit.
11. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam pembelajaran
ini karena saya ingin memperoleh pujian/penghargaan dari guru.
12. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang
mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.
13. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih
mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.
14. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada
berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran ini.
15. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah
terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan
pekerjaan lain.
16. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan harian
dengan kemampuan saya sendiri.
17. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru dalam
pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar mengerti.
18. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada teman-
teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di kelas.
19. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam
pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.
20. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena
jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.
21. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya.
22. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan
teman-teman.
23. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam mengerjakan
soal matematika.
24. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang
cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang
tertantang.
25. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di kelas
ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.
26. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin
mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.
373
PEDOMAN PENSKORAN
SKALA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS VII SMP N 13 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Pada pembelajaran ini, bila saya kesulitan dalam mengerjakan
soal, saya akan berusaha keras untuk menyelesaikannya
daripada menyerah begitu saja.
4 3 2 1
2. Saya yakin bisa mendapat nilai 100 pada kuis yang diberikan
oleh guru dengan kemampuan saya sendiri.
4 3 2 1
3. Pada pembelajaran ini, saya yakin bisa menguasai dan
memahami materi yang sedang diajarkan.
4 3 2 1
4. Pada pembelajaran ini, bila saya mengalami kesulitan
mengerjakan soal, saya memilih berhenti untuk
mengerjakannya daripada saya stress.
1 2 3 4
5. Pada pembelajaran ini, saya memperhatikan dan
mendengarkan teman-teman saya ketika mempresentasikan
hasil pekerjaannya di depan kelas karena itu membuat saya
menjadi lebih jelas.
4 3 2 1
6. Saya rajin merangkum dan mencatat hal-hal penting yang
diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran ini.
4 3 2 1
7. Saya menyesal karena kurang belajar sungguh-sungguh
selama proses pembelajaran ini sehingga nilai kuis saya jelek.
4 3 2 1
8. Saya malu dan kurang percaya diri ketika tampil di depan
kelas.
1 2 3 4
9. Pada pembelajaran ini, saya malu bertanya dengan teman
ataupun guru karena saya takut dipandang sebagai anak yang
bodoh.
1 2 3 4
10. Saya malas mengikuti mata pelajaran matematika dalam
pembelajaran ini karena materinya sulit.
1 2 3 4
11. Saya ingin mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam
pembelajaran ini karena saya ingin memperoleh
pujian/penghargaan dari guru.
4 3 2 1
12. Pada pembelajaran ini, saya memilih mengerjakan soal yang
mudah-mudah sedangkan soal yang sulit-sulit saya tinggalkan.
1 2 3 4
13. Saat mengerjakan tugas dalam pembelajaran ini, saya memilih
mengobrol dengan teman saya daripada mengerjakannya.
1 2 3 4
14. Saya memilih bertanya kepada guru ataupun teman daripada 4 3 2 1
Lampiran 46
374
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
berdiam diri apabila saya belum paham dalam pembelajaran
ini.
15. Pada pembelajaran ini, ketika saya sedang belajar, saya mudah
terpengaruh oleh ajakan teman-teman saya untuk melakukan
pekerjaan lain.
1 2 3 4
16. Saya yakin bisa mendapat nilai di atas KKM pada ulangan
harian dengan kemampuan saya sendiri.
4 3 2 1
17. Penting bagi saya untuk mempelajari banyak materi baru
dalam pembelajaran ini sehingga saya dapat benar-benar
mengerti.
4 3 2 1
18. Pada pembelajaran ini, saya ingin menunjukkan kepada
teman-teman bahwa saya bagus mengerjakan tugas-tugas di
kelas.
4 3 2 1
19. Saya ragu bisa mendapat pujian/penghargaan dari guru dalam
pembelajaran ini karena saingan saya pintar-pintar.
1 2 3 4
20. Pada pembelajaran ini, saya ragu dengan jawaban saya karena
jawaban saya berbeda dengan jawaban teman saya.
1 2 3 4
21. Pada pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik bagi saya. 4 3 2 1
22. Saya ragu menyampaikan ide/pendapat saya kepada guru dan
teman-teman.
1 2 3 4
23. Saya ragu dengan kemampuan saya sendiri dalam
mengerjakan soal matematika.
1 2 3 4
24. Pada pembelajaran ini, saya bosan mengerjakan soal-soal yang
cara penyelesaiannya sama karena membuat saya kurang
tertantang.
4 3 2 1
25. Saya suka bermain game, sms, dan bbm secara diam-diam di
kelas ketika guru sedang menjelaskan pelajaran.
1 2 3 4
26. Saya senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin
mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini.
4 3 2 1
375
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Kelas/Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Persamaan Linier Satu Variabel
Standar Kompetensi :
2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
2.3
Menyele-
saikan
persamaan
linier satu
variabel
2.3.3 Menentukan
penyelesaian
persamaan linier
satu variabel.
1. Mencari dan
memahami hubungan
berbagai representasi
konsep dan prosedur.
2. Menggunakan
matematika dalam
bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari
3. Memahami
representasi ekuivalen
konsep atau prosedur
yang sama
4. Mencari koneksi
satu prosedur ke
prosedur lain dalam
1. Perhatikan model balok berikut
ini!
Jika jumlah seluruh panjang
rusuknya 15,6 dm, maka
tentukan volume balok tersebut!
Uraian
Butir soal nomor 1
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 1, 3, 4, dan 5
E
( 𝑥 )𝑐𝑚
(𝑥 )𝑐𝑚
( 𝑥 )𝑐𝑚
A B
C D
G H
F
Lampiran 47
375
376
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
representasi yang
ekuivalen
5. Menggunakan
koneksi antar topik
matematika, dan antara
topik matematika dengan
topik lain
2. Dalam rangka memperingati hari
proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia, murid-murid
SMP “Persatuan” dan SMP
“Perdamaian” mengikuti lomba di
alun-alun kecamatan. Mereka
pergi ke alun-alun dengan naik
mobil dan ada juga yang naik
sepeda. Murid SMP “Persatuan”
menggunakan tiga mobil, dan
yang naik sepeda sebanyak 6
orang. Murid SMP “Perdamaian”
menggunakan dua mobil, dan
yang naik sepeda sebanyak 7
orang. Banyak siswa dalam setiap
mobil adalah sama. Seluruh siswa
SMP “Persatuan” dan SMP
“Perdamaian” yang ke alun-alun
adalah 88 orang. Berapa banyak
siswa dalam setiap mobil?
Uraian
Butir soal nomor 2
memuat indikator
kemampuan
koneksi poin 1, 2,
dan 4
376
377
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
2.3.4 Menentukan
penyelesaian
persamaan linier
satu variabel dalam
bentuk pecahan.
3. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan besar sudut COD !
4. Dalam ilmu fisika, terdapat empat
macam skala yang digunakan
dalam pengukuran suhu, dua
diantaranya adalah skala celcius
dan fahrenheit. Pada skala
celcius, titik terendahnya adalah
dan titik tertingginya adalah
. Sedangkan pada skala
fahrenheit, titik terendahnya
adalah dan titik tertingginya
adalah . Hubungan antara
Uraian
Uraian
Butir soal nomor 3
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 1, 3, 4, dan 5
Butir soal nomor 4
memuat indikator
kemampuan
koneksi matematis
poin 1, 2, 3, dan 4.
O A
B
C
D
C
(𝑥
)
(𝑥
)
377
378
Kompetensi
Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan
Koneksi Matematis Soal
Bentuk
Soal Keterangan soal
skala celcius dengan skala
Fahrenheit dapat dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut
Dimana adalah suhu dalam
skala Fahrenheit dan adalah
suhu dalam skala celcius.
Apabila sebuah benda mempunyai
suhu , berapa suhu benda
tersebut dalam skala Fahrenheit?
378
379
SOAL TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
Waktu : 100 menit
Petunjuk :
1) Sebelum mengejakan soal, tulislah terlebih dahulu nama, nomor absen, dan
kelas pada lembar jawab yang telah disediakan.
2) Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawab.
3) Terdapat 4 soal uraian, dahulukan soal-soal yang Anda anggap mudah.
4) Kerjakan pada lembar jawaban yang telah tersedia dengan cara menuliskan
jawaban secara runtut dan jelas.
5) Untuk menjawab soal , gunakanlah kata ”diketahui”, ”ditanya”, ” dijawab”,
dan ”jadi”.
6) Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator atau alat bantu hitung
lainnya.
1. Perhatikan model balok berikut ini!
Jika jumlah seluruh panjang rusuknya 15,6 dm, maka tentukan volume balok
tersebut!
2. Dalam rangka memperingati hari proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia, murid-murid SMP “Persatuan” dan SMP “Perdamaian” mengikuti
lomba di alun-alun kecamatan. Mereka pergi ke alun-alun dengan naik mobil
dan ada juga yang naik sepeda. Murid SMP “Persatuan” menggunakan tiga
mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 6 orang. Murid SMP “Perdamaian”
menggunakan dua mobil, dan yang naik sepeda sebanyak 7 orang. Banyak
siswa dalam setiap mobil adalah sama. Seluruh siswa SMP “Persatuan” dan
SMP “Perdamaian” yang ke alun-alun adalah 88 orang. Berapa banyak siswa
dalam setiap mobil?
E
( 𝑥 )𝑐𝑚
(𝑥 )𝑐𝑚
( 𝑥 )𝑐𝑚
A B
C D
G H
F
Lampiran 48
380
3. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan besar sudut COD !
4. Dalam ilmu fisika, terdapat empat macam skala yang digunakan dalam
pengukuran suhu, dua diantaranya adalah skala celcius dan fahrenheit. Pada
skala celcius, titik terendahnya adalah dan titik tertingginya adalah
. Sedangkan pada skala fahrenheit, titik terendahnya adalah dan
titik tertingginya adalah . Hubungan antara skala celcius dengan skala
Fahrenheit dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
dimana adalah suhu dalam skala Fahrenheit dan adalah suhu dalam skala
celcius. Apabila sebuah benda mempunyai suhu , berapa suhu benda
tersebut dalam skala Fahrenheit?
O A
B
C
D
C
(𝑥
)
(𝑥
)
381
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Koneksi Matematis
Sekolah : SMP Negeri 13 Semarang
Kelas/Semester : VII / 1
Pokok Bahasan : Persamaan Linier Satu Variabel
Waktu : 120 menit
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
1 Diketahui : panjang model balok = AB = ( ) cm,
lebar model balok = BC = ( ) cm,
tinggi model balok = CG = ( ) cm
Jumlah seluruh panjang rusuk=15,6 dm
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa volume dari model balok tersebut? 1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
Dijawab:
Karena 1 dm = 10 cm
Maka 15,6 dm = 15,6 10 = 156 cm.
Diperoleh jumlah seluruh panjang rusuknya 156 cm.
Poin 3:
Memahami
representasi
ekuivalen
4 Menuliskan jumlah seluruh
panjang rusuk dalam satuan cm
dengan cara yang benar dan
jawaban benar.
4
Lampiran 49
381
382
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
konsep atau
prosedur yang
sama
Menuliskan jumlah seluruh
panjang rusuk dalam satuan cm
tanpa cara dan jawaban benar.
Menuliskan jumlah seluruh
panjang rusuk dalam satuan cm
dengan cara yang benar tetapi
jawaban tidak benar karena ada
salah perhitungan.
Menuliskan jumlah seluruh
panjang rusuk dalam satuan cm
dengan cara tidak tepat dan
jawaban salah.
Tidak menuliskan jumlah
seluruh panjang rusuk dalam
satuan cm.
3
2
1
0
Pada balok terdapat 12 rusuk terdiri dari 4 buah rusuk
panjang, 4 buah rusuk lebar, dan 4 buah rusuk tinggi.
Sehingga diperoleh persamaan
( ) ( ) ( )
Atau
( )
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
antara
representasi
konsep
3 Menuliskan suatu hubungan
antara konsep panjang, lebar,
tinggi, dan jumlah seluruh
panjang rusuk pada balok secara
lengkap dan benar
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep panjang, lebar,
tinggi, dan jumlah seluruh
3
2
382
383
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
panjang rusuk pada balok tetapi
tidak lengkap
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep panjang, lebar,
tinggi, dan jumlah seluruh
panjang rusuk pada balok tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara konsep
panjang, lebar, tinggi, dan
jumlah seluruh panjang rusuk
pada balok
1
0
Jumlah seluruh panjang rusuk=156 cm
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) (distributif)
(kedua ruas dikurang
12)
Poin 4:
Mencari
koneksi
antara satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan. Menuliskan langkah-langkah
5
4
3
2
383
384
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
( ) (kedua ruas dibagi 24)
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
1
0
Diperoleh nilai digunakan untuk mencari
volume balok.
Volume balok ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Poin 5:
Menggunakan
koneksi antar
topik
matematika,
dan antara
topik
matematika
dengan topik
lain
4 Menghitung volume balok
dengan cara yang runtut dan
jawaban benar.
Menghitung volume balok
dengan cara tidak runtut atau
tanpa cara tetapi jawaban benar
Menghitung volume balok
dengan cara yang benar tetapi
jawaban tidak benar karena ada
salah perhitungan.
Menghitung volume balok
dengan cara yang salah dan
jawaban juga salah.
Tidak menghitung volume balok
4
3
2
1
0
Jadi, volume balok tersebut adalah 1760 2 Menuliskan kesimpulan dari 2
384
385
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan tetapi tidak benar.
Tidak menuliskan kesimpulan
dari permasalahan.
1
0
2. Diketahui: Jumlah mobil untuk SMP Persatuan =3
Jumlah orang naik sepeda dari SMP Persatuan = 6
Jumlah mobil untuk SMP Perdamaian =2
Jumlah orang naik sepeda dari SMP Perdamaian = 7
Jumlah seluruh siswa =88
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa jumlah siswa dalam setiap mobil? 1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
Dijawab:
Dari SMP Persatuan diperoleh persamaan
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
2
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
2
1
385
386
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
kehidupan
sehari-hari
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan permasalahan
ke dalam model matematika.
0
Dari SMP Perdamaian diperoleh persamaan
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
studi lain atau
kehidupan
sehari-hari
2 Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika
dengan benar.
Menuliskan permasalahan ke
dalam model matematika tetapi
belum benar.
Tidak menuliskan permasalahan
ke dalam model matematika.
2
1
0
Karena jumlah seluruh siswa 88, maka kedua
persamaan linier satu variabel tersebut harus
dijumlahkan.
( ) ( )
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur.
2 Menuliskan suatu hubungan
antara kedua persamaan linier
satu variabel tersebut dengan
benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara kedua persamaan linier
satu variabel tersebut tetapi
tidak benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara kedua
persamaan linier satu variabel
2
1
0
386
387
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
tersebut.
( ) ( )
(kedua ruas dikurangi
13)
( ) (kedua ruas dibagi 5)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
5
4
3
2
1
0
Jadi, jumlah siswa dalam setiap mobil ada 15 siswa. 2 Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
2
1
387
388
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
permasalahan tetapi tidak benar.
Tidak menuliskan kesimpulan
dari permasalahan.
0
3. Diketahui: Sudut AOB = (
)
Sudut BOC =
Sudut COD = ( (
))
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya: Berapa besar sudut COD? 1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal.
Tidak menuliskan hal-hal yang
ditanyakan
1
0
Dijawab:
Dari gambar, dapat dipahami bahwa besar sudut AOD
= sehingga jika sudut AOB, sudut BOC, dan
sudut COD dijumlahkan maka akan menghasilkan
sudut , sehingga
sudut AOB + sudut BOC + sudut COD = ,
Poin 3:
Memahami
representasi
ekuivalen
konsep atau
prosedur yang
sama
2
Menuliskan suatu hubungan
antar sudut berdasarkan gambar
yang diketahui dengan benar .
Menuliskan suatu hubungan
antar sudut berdasarkan gambar
yang diketahui tetapi tidak
benar.
2
1
388
389
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
Tidak menuliskan suatu
hubungan antar sudut.
0
Dari keterangan tersebut diperoleh persamaan
(
)
(
)
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur.
3 Menuliskan suatu hubungan
antar besar sudut yang diketahui
secara lengkap dan benar.
Menuliskan suatu hubungan
antar besar sudut yang diketahui
tetapi tidak lengkap.
Menuliskan suatu hubungan
antar besar sudut yang diketahui
tetapi tidak benar.
Tidak menuliska suatu
hubungan antar besar sudut
yang diketahui.
3
2
1
0
(
)
(
) (kedua
ruas dikurangi 90)
(
)
(
(
)) (kedua ruas
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
5
4
3
389
390
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
dikali KPK dari penyebut-penyebutnya)
(
) ( (
) )
(distributif)
( ) ( )
(kedua ruas
dikurangi 730)
(kedua ruas dibagi 17)
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
2
1
0
Karena maka Sudut COD = ( (
))
(
)
Poin 5:
Menggunakan
koneksi antar
topik
matematika,
dan antara
topik
3 Menghitung sudut COD dengan
cara yang benar dan jawaban
juga benar.
Menghitung sudut COD dengan
cara yang benar tetapi jawaban
tidak benar karena ada salah
perhitungan.
3
2
390
391
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
matematika
dengan topik
lain .
Menghitung sudut COD dengan
cara yang salah dan jawaban
juga salah.
Tidak menghitung sudut COD.
1
0
Jadi, besar sudut COD adalah
2 Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulan dari
permasalahan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan kesimpulan
dari permasalahan.
2
1
0
4 Diketahui : Titik terendah skala celcius =
Titik tertinggi skala celcius =
Titik terendah skala fahrenheit =
Titik tertinggi skala Fahrenheit =
=
2 Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal dengan
lengkap.
Menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal namun
tidak lengkap.
Tidak menuliskan hal-hal yang
diketahui dalam soal
2
1
0
Ditanya : Berapa suhu benda tersebut dalam skala
Fahrenheit?
1 Menuliskan hal yang
ditanyakan dalam soal. Tidak menuliskan hal-hal yang
1
0
391
392
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
ditanyakan
Dijawab:
Rentang skala fahrenheit = titik tertinggi – titik
terendah
= -
=
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur
2 Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi dan
titik terendah dengan benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi dan
titik terendah tetapi tidak benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara konsep titik
tertinggi dan titik terendah.
2
1
0
Rentang skala celcius = titik tertinggi – titik terendah
= -
=
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur
2 Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi dan
titik terendah dengan benar.
Menuliskan suatu hubungan
antara konsep titik tertinggi dan
titik terendah tetapi tidak benar.
Tidak menuliskan suatu
hubungan antara konsep titik
tertinggi dan titik terendah.
2
1
0
Berdasarkan rumus fisika
maka
Poin 2:
Menggunakan
matematika
dalam bidang
2 Menuliskan hasil rentang skala
pada rumus fisika dengan benar
Menuliskan hasil rentang skala
pada rumus fisika tetapi tidak
2
1
392
393
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
studi fisika
benar.
Tidak menuliskan hasil rentang
skala pada rumus fisika.
0
Poin 3:
Memahami
representasi
ekuivalen
konsep atau
prosedur yang
sama
2 Menuliskan pecahan paling
sederhana dengan benar.
Menuliskan pecahan paling
sederhana tetapi tidak benar.
Tidak menuliskan pecahan
paling sederhana.
2
1
0
Karena suhu benda maka
Poin 1:
Mencari dan
memahami
hubungan
berbagai
representasi
konsep dan
prosedur
2 Menuliskan besar suhu benda
pada bentuk persamaan dengan
benar.
Menuliskan besar suhu benda
pada bentuk persamaan tetapi
tidak benar.
Tidak menuliskan besar suhu
benda pada bentuk persamaan.
2
1
0
(kedua ruas dikali KPK dari
25 dan 5, yaitu 25)
Poin 4:
Mencari
koneksi satu
prosedur ke
5 Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut dan
jawaban benar. Menuliskan langkah-langkah
5
4
393
394
No
Soal
Jawaban Keterangan
Indikator
Kemampuan
Koneksi
Matematis
Skor
Maks
Kriteria
Skor
tiap
kriteria
(kedua ruas ditambah
32)
prosedur lain
dalam
representasi
yang
ekuivalen
penyelesaian dengan tidak
runtut tetapi jawaban benar
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan runtut
tetapi jawaban tidak benar
karena ada salah perhitungan.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan tidak
runtut dan jawaban tidak benar.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan cara yang
salah dan jawaban juga salah.
Tidak menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dan
jawabannya.
3
2
1
0
Jadi, suhu benda dalam skala Fahrenheit adalah .
2 Menuliskan kesimpulam dari
permasalahan dengan benar.
Menuliskan kesimpulam dari
permasalahan tetapi tidak
benar.
Tidak menuliskan kesimpulam
dari permasalahan.
2
1
0
Total skor maksimal 75
394
395
Nilai =
395
396
DATA AWAL SISWA
NILAI UJIAN NASIONAL TINGKAT SD MATA PELAJARAN
MATEMATIKA 2014/2015
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai
1 K-01 85 17 K-17 85 1 E-01 85 17 E-17 80
2 K-02 75 18 K-18 67.5 2 E-02 67.5 18 E-18 80
3 K-03 87.5 19 K-19 77.5 3 E-03 87.5 19 E-19 75
4 K-04 87.5 20 K-20 80 4 E-04 85 20 E-20 75
5 K-05 72.5 21 K-21 72.5 5 E-05 65 21 E-21 80
6 K-06 82.5 22 K-22 90 6 E-06 80 22 E-22 77.5
7 K-07 90 23 K-23 80 7 E-07 82.5 23 E-23 87.5
8 K-08 82.5 24 K-24 82.5 8 E-08 85 24 E-24 65
9 K-09 82.5 25 K-25 52.5 9 E-09 85 25 E-25 67.5
10 K-10 75 26 K-26 97.5 10 E-10 55 26 E-26 80
11 K-11 80 27 K-27 87.5 11 E-11 95 27 E-27 72.5
12 K-12 87.5 28 K-28 85 12 E-12 70 28 E-28 72.5
13 K-13 75 29 K-29 82.5 13 E-13 72.5 29 E-29 85
14 K-14 65 30 K-30 85 14 E-14 95 30 E-30 97.5
15 K-15 92.5 31 K-31 75 15 E-15 77.5 31 E-31 77.5
16 K-16 65 32 K-32 67.5 16 E-16 70 32
Lampiran 50
397
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis:
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan:
H0 diterima jika tabelhitung22
Pengujian Hipotesis:
Dari data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh:
Nilai Maksimum = 97.5 Panjang Kelas = 7
Nilai Minimum = 52.5 N = 63
Rentang = 45 Standart Deviasi = 9.44
Banyak Kelas = 7
Mean = 79.08
Interval
51-57 2 54 108 -25.0873 629.3727 1258.745402
58-64 0 61 0 -18.0873 327.1505 0
65-71 10 68 680 -11.0873 122.9283 1229.282565
72-78 15 75 1125 -4.0873 16.70603 250.590514
79-85 23 82 1886 2.912698 8.483812 195.127677
86-92 8 89 712 9.912698 98.26159 786.0927186
93-99 5 96 480 16.9127 286.0394 1430.196838
Jumlah 63 525 4991 -28.6111 1488.942 5150.035714
Lampiran 51
398
Terlihat bahwa 2 hitung
Pada taraf signifikan = 1%, dk = k-3 = 7-3 = 4 maka ( ) 13.3.
Karena pada taraf signifikan 1% diperoleh tabelhitung22 , maka Ho diterima.
Jadi, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
50.5 -3.151438 0.4992
57.5 -2.3833893 0.4913 0.0079 0.4977 2 1.5023 2.2569053 4.534670062
64.5 -1.6153405 0.4474 0.0439 2.7657 0 -2.7657 7.6490965 2.7657
71.5 -0.8472918 0.3023 0.1451 9.1413 10 0.8587 0.7373657 0.08066311
78.5 -0.0792431 0.0319 0.2704 17.0352 15 -2.0352 4.142039 0.2431459
85.5 0.68880559 0.2549 0.2868 18.0684 23 4.9316 24.320679 1.34603388
92.5 1.4568543 0.4279 0.173 10.899 8 -2.899 8.404201 0.771098358
99.5 2.22490301 0.4868 0.0589 3.7107 5 1.2893 1.6622945 0.447973291
Jumlah 10.1892846
Batas
kelas (x)Z interval
Luas
interval ( )
( )
Daerah
penerimaan Ho
Daerah
penolakan Ho
13.3 10.189
399
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL
Hipotesis
:
(data berasal dari populasi yang homogen)
:
(data berasal dari populasi yang homogen)
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima apabila Fhitung <
( )( )
dengan α = 5% atau α = 1% maka
sampel dalam keadaan homogen.
Pengujian Hipotesis
Kelas Eksperimen Kontrol
Varians 91.478 88.855
Jumlah siswa 31 32
Berdasarkan rumus diperoleh:
Untuk α = 5% dan ( ) diperoleh
( )( )
Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung <
( )( )
maka H0
diterima. Jadi, kedua kelas mempunyai varians yang homogen .
Lampiran 52
400
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho
1.83 1,03
401
UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA AWAL
Hipotesis
: (rata-rata data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda
secara signifikan)
: (rata-rata data kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara
signifikan)
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan :
√
dengan ( )
( )
Kriteria yang digunakan
terima jika dengan , dan taraf
signifikan .
Langkah pengujian:
Sumber variasi Kontrol (7c) Eskperimen (7e)
N 32 31
Jumlah 2552.5 2430
rata-rata 79.766 78.387
Varians 88.854 91.48
standar deviasi 9.43 9.56
( )
( )
( ) ( )
Lampiran 53
402
√
√
Pada taraf = 5% dengan , diperoleh ttabel= 1,999
Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh dengan
, maka diterima dan dapat disimpulkan rata-rata data kelas
kontrol dan eksperimen tidak berbeda signifikan.
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho
1.999 -1.999 0 0,576
403
DATA AKHIR
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-01 80 17 E-17 61.3 1 K-01 45.3 17 K-17 66.7
2 E-02 49.3 18 E-18 74.7 2 K-02 65.3 18 K-18 44
3 E-03 78.7 19 E-19 65.3 3 K-03 66.7 19 K-19 56
4 E-04 72 20 E-20 72 4 K-04 48 20 K-20 61.3
5 E-05 80 21 E-21 93.3 5 K-05 76 21 K-21 49.3
6 E-06 84 22 E-22 81.3 6 K-06 56 22 K-22 68
7 E-07 72 23 E-23 65.3 7 K-07 68 23 K-23 52
8 E-08 78.7 24 E-24 82.7 8 K-08 74.7 24 K-24 77.3
9 E-09 84 25 E-25 56 9 K-09 68 25 K-25 38.7
10 E-10 86.7 26 E-26 74.7 10 K-10 62.7 26 K-26 90.7
11 E-11 80 27 E-27 73.3 11 K-11 68 27 K-27 74.7
12 E-12 74.7 28 E-28 82.7 12 K-12 77.3 28 K-28 88
13 E-13 78.7 29 E-29 92 13 K-13 74.7 29 K-29 86.7
14 E-14 61.3 30 E-30 85.3 14 K-14 64 30 K-30 61.3
15 E-15 81.3 31 E-31 76 15 K-15 57.3 31 K-31 86.7
16 E-16 73.3 16 K-16 70.7 32 K-32 42.7
Lampiran 54
404
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis:
H0 : Data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel berdistribusi
normal
H1 : Data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel tidak
berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan:
H0 diterima jika tabelhitung22
Pengujian Hipotesis:
Dari data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol diperoleh:
Nilai Maksimum = 93.3 Panjang Kelas = 8
Nilai Minimum = 38.7 N = 63
Rentang = 93.3 – 38.7 = 54.6 Standart Deviasi = 13.07
Banyak Kelas = 7
Mean = 70.43
Lampiran 55
405
Terlihat bahwa 2 hitung .
Pada taraf signifikan = 5%, dk = k-3 = 7-3 = 4 maka ( ) 9.49.
Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh tabelhitung22 , maka Ho diterima.
Jadi, data akhir tes kemampuan koneksi matematis pada sampel berdistribusi
normal.
Interval
38-45 4 41.5 166 -28.9349 837.2296 3348.918529
46-53 4 49.5 198 -20.9349 438.2709 1753.083608
54-61 8 57.5 460 -12.9349 167.3122 1338.497375
62-69 11 65.5 720.5 -4.93492 24.35344 267.8878584
70-77 16 73.5 1176 3.065079 9.394712 150.3153842
78-85 13 81.5 1059.5 11.06508 122.436 1591.667758
86-93 7 89.5 626.5 19.06508 363.4773 2544.340758
Jumlah 63 458.5 4406.5 -34.5444 1962.474 10994.71127
37.5 -2.43638 0.4927
45.5 -1.83563 0.4671 0.0256 1.6128 4 2.3872 5.6987238 3.533434921
53.5 -1.23488 0.3907 0.0764 4.8132 4 -0.8132 0.6612942 0.137391806
61.5 -0.63413 0.2357 0.155 9.765 8 -1.765 3.115225 0.319019457
69.5 -0.03338 0.012 0.2237 14.0931 11 -3.0931 9.5672676 0.678861827
77.5 0.567375 0.2157 0.2277 14.3451 16 1.6549 2.738694 0.190914947
85.5 1.168125 0.379 0.1633 10.2879 13 2.7121 7.3554864 0.714964804
93.5 1.768876 0.4616 0.0826 5.2038 7 1.7962 3.2263344 0.619995857
Jumlah 6.194583619
Batas
kelas (x)Z interval
Luas
interval ( )
( )
Daerah
penerimaan Ho
Daerah
penolakan Ho
6.19
9.49
406
UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR
TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA
Hipotesis
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
sama)
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
tidak sama)
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima apabila Fhitung <
( )( )
maka sampel dalam keadaan
homogen.
Pengujian Hipotesis
Kelas Eksperimen Kontrol
Varians 98.03 187.92
Jumlah siswa 31 32
Berdasarkan rumus diperoleh:
Lampiran 56
407
Untuk α = 5% dan ( ) diperoleh ( )( )
Untuk α = 1% dan ( ) diperoleh ( )( )
Karena pada taraf signifikan 1% diperoleh Fhitung <
( )( )
maka H0
diterima, artinya kedua kelas mempunyai varians yang sama atau kedua kelas
homogen
Daerah
penerimaan Ho
Daerah
penolakan Ho
1.92 2.38
408
DATA AKHIR SISWA
SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-01 82.7 17 E-17 86.5 1 K-01 69.2 17 K-17 72.1
2 E-02 89.4 18 E-18 66.3 2 K-02 73.1 18 K-18 75
3 E-03 81.7 19 E-19 78.8 3 K-03 70.2 19 K-19 74
4 E-04 68.3 20 E-20 64.4 4 K-04 67.3 20 K-20 65.4
5 E-05 73.1 21 E-21 73.1 5 K-05 73.1 21 K-21 72.1
6 E-06 75 22 E-22 71.2 6 K-06 76 22 K-22 86.5
7 E-07 77.9 23 E-23 85.6 7 K-07 69.2 23 K-23 80.8
8 E-08 75 24 E-24 73.1 8 K-08 79.8 24 K-24 70.2
9 E-09 86 25 E-25 71.2 9 K-09 64.4 25 K-25 65.4
10 E-10 59.6 26 E-26 85.6 10 K-10 76.9 26 K-26 80.8
11 E-11 84.6 27 E-27 86 11 K-11 68.3 27 K-27 89.4
12 E-12 63.5 28 E-28 66.3 12 K-12 78.8 28 K-28 73.1
13 E-13 66.3 29 E-29 88.5 13 K-13 76 29 K-29 76.9
14 E-14 74 30 E-30 85.6 14 K-14 76.9 30 K-30 76.9
15 E-15 91.3 31 E-31 71.2 15 K-15 71.2 31 K-31 64.4
16 E-16 91.35 16 K-16 75 32 K-32 64.4
Lampiran 57
409
UJI NORMALITAS
SKALA MOTIVASI BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis:
H0 : Data akhir skala motivasi belajar pada sampel berdistribusi normal
H1 : Data akhir skala motivasi belajar pada sampel tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan :
∑( )
Kriteria yang digunakan:
H0 diterima jika tabelhitung22
Pengujian Hipotesis:
Dari data akhir skala motivasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
diperoleh:
Nilai Maksimum = 91.35 Panjang Kelas = 5
Nilai Minimum = 59.61 N = 63
Rentang = 31.73 Standart Deviasi = 7.86
Banyak Kelas = 7
Mean = 75.56
Lampiran 58
410
Terlihat bahwa 2 hitung .
Pada taraf signifikan = 5%, dk = k-3 = 7-3 = 4 maka ( ) 9.49.
Karena pada taraf signifikan 5% diperoleh tabelhitung22 , maka Ho diterima.
Jadi, data akhir skala motivasi belajar pada sampel berdistribusi normal.
Interval
58-62 1 60 60 -15.5621 242.1786 242.1785802
63-67 10 65 650 -10.5621 111.5577 1115.577011
68-72 12 70 840 -5.56209 30.93682 371.2418633
73-77 19 75 1425 -0.56209 0.315943 6.002913597
78-82 8 80 640 4.437912 19.69506 157.5605096
83-87 8 85 680 9.437912 89.07418 712.5934766
88-92 5 90 450 14.43791 208.4533 1042.266527
Jumlah 63 525 4745 -3.93462 702.2116 3647.420881
57.5 -2.323 0.4898
62.5 -1.67111 0.4525 0.0373 2.3499 1 -1.3499 1.82223 0.775450023
67.5 -1.01922 0.3461 0.1064 6.7032 10 3.2968 10.86889 1.621448001
72.5 -0.36733 0.1443 0.2018 12.7134 12 -0.7134 0.5089396 0.040031743
77.5 0.284554 0.1103 0.2546 16.0398 19 2.9602 8.762784 0.546315044
82.5 0.936442 0.3264 0.2161 13.6143 8 -5.6143 31.520364 2.315239453
87.5 1.58833 0.4441 0.1177 7.4151 8 0.5849 0.342108 0.046136668
92.5 2.240218 0.4875 0.0434 2.7342 5 2.2658 5.1338496 1.877642323
Jumlah 7.222263256
Batas
kelas (x)Z interval
Luas
interval ( )
( )
Daerah
penerimaan Ho
Daerah
penolakan Ho
7.22
9.49
411
UJI HOMOGENITAS SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA
Hipotesis
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
sama)
(Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
tidak sama)
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kriteria yang digunakan
H0 diterima apabila Fhitung <
( )( )
maka sampel dalam keadaan
homogen.
Pengujian Hipotesis
Kelas Eksperimen Kontrol
Varians 80.03 37.90
Jumlah siswa 31 32
Berdasarkan rumus diperoleh:
Untuk α = 5% dan ( ) diperoleh ( )( )
Lampiran 59
412
Untuk α = 1% dan ( ) diperoleh ( )( )
Karena pada taraf signifikan 1% diperoleh Fhitung <
( )( )
maka H0
diterima, artinya kedua kelas mempunyai varians yang sama atau kedua kelas
homogen
Daerah
penerimaan Ho
Daerah
penolakan Ho
2.11 2.38
413
UJI HIPOTESIS I
KETUNTASAN KLASIKALKELAS EKSPERIMEN
Hipotesis:
H0 : π 74,5% (Proporsi siswa yang tuntas belajar kurang dari atau sama
dengan 74,5%)
H1 : π 74,5 (Proporsi siswa yang tuntas belajar lebih dari 74,5%)
Kriteria:
Dengan uji pihak kanan, kriteria yang digunakan adalah tolak jika
di mana didapat dari daftar normal baku dengan peluang ( ).
Rumus:
√ ( )
Perhitungan:
⁄
√ ( )
Dari perhitungan diperoleh zhitung = 2,43. Harga ztabel dengan α =5% adalah
.
Lampiran 60
414
Karena z hitung > z tabel, maka Ho ditolak.
Artinya kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen telah mencapai
ketuntasan belajar secara klasikal.
415
UJI HIPOTESIS II
UJI BEDA RATA-RATA HASIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis:
(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen tidak lebih
baik dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)
(kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik
dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol)
Kriteria:
Terima jika . Derajat kebebasan untuk daftar distribusi ialah
dk ( ) dan peluang ( ).
Rumus:
√
dengan ( )
( )
Perhitungan:
75.83
65.21
98.03
189.92
( ) ( )
12.03
Lampiran 61
416
√
Dari perhitungan diperoleh thitung =3,50. Harga ttabel dengan α =5% dan dk =
adalah ( )( )
Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Artinya kemampuan koneksi matematis
siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kemampuan koneksi matematis
siswa kelas kontrol.
417
UJI HIPOTESIS III
UJI BEDA RATA-RATA MOTIVASI BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis:
Ho : (motivasi belajar siswa kelas eksperimen tidak lebih baik dari
motivasi belajar siswa kelas kontrol).
H1 : (motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada
motivasi belajar siswa kelas kontrol).
Kriteria:
Terima jika . Derajat kebebasan untuk daftar distribusi ialah
dk ( ) dan peluang ( ).
Rumus:
√
dengan ( )
( )
Perhitungan:
( ) ( )
Lampiran 62
418
√
Dari perhitungan diperoleh thitung = 2.14. Harga ttabel dengan α =5% dan dk =
adalah ( )( )
Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.
Artinya motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada motivasi
belajar siswa kelas kontrol.
419
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : I
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 2
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 2
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 2
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 2
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 2
B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 2
2. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
Lampiran 63
420
3. Memberikan contoh soal
berupa soal cerita.
√ √ 3
4. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas.
√ √ 2
5. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 2
6. Memberikan latihan soal
kepada siswa.
√ √ 3
7. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan.
√ √ 2
8. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 2
9. Memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk menanggapi
dan menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan tulis.
√ √ 3
10. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
papan tulis untuk diberi nilai
tambahan.
√ √ 2
11. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 3
12. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 2
13. Memberi kuis individu
kepada siswa.
√ √ 2
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 2
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
421
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 2
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Jumlah Skor 57
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
Kategori : Baik
Semarang, 14 Agustus 2015
Pengamat,
………………
422
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : II
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 2
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 3
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 3
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang materi
operasi aljabar.
√ √ 3
2. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 3
Lampiran 64
423
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
4. Membimbing siswa untuk
menyimpulkan tentang
pengertian persamaan-
persamaan yang ekuivalen.
√ √ 3
5. Memberikan dan
menjelaskan contoh soal
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang
dapat mendorong siswa
untuk mengkoneksikan satu
prosedur ke prosedur lain.
√ √ 3
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas.
√ √ 3
7. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
8. Memberikan latihan soal
kepada siswa.
√ √ 3
9. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan.
√ √ 4
10. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 3
11. Menciptakan suasana yang
tenang dan kondusif,
kemudian memberi
kesempatan kepada siswa
lain untuk menanggapi dan
menyempurnakan jawaban
yang telah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
12. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
papan tulis untuk diberi nilai
tambahan.
√ √ 3
424
13. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 3
14. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 3
15. Memberi kuis individu
kepada siswa dan
mempersilahkan siswa
membuka buku matematika
untuk mencari ide-ide yang
berhubungan dengan soal
kuis.
√ √ 3
16. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis dan
memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Jumlah Skor 81
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
425
Rata-rata keseluruhan :
Kategori : Baik
Semarang, 18 Agustus 2015
Pengamat,
………………
426
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : III
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 3
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 3
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang
konsep operasi aljabar dan
persamaan ekuivalen.
√ √ 3
2. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 4
Lampiran 65
427
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
4. Menuliskan petunjuk
pengerjaan penyelesaian
PLSV di papan tulis untuk
mempermudah siswa,
kemudian
memberikan dan
menjelaskan contoh soal
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang
dapat mendorong siswa
untuk mengkoneksikan satu
prosedur ke prosedur lain.
√ √ 3
5. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas.
√ √ 3
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
7. Memberikan latihan soal
kepada siswa.
√ √ 4
8. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan.
√ √ 4
9. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 4
10. Memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk menanggapi
dan menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan tulis.
√ √ 3
11. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
papan tulis untuk diberi nilai
tambahan,
√ √ 3
12. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 4
428
13. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 3
14. Memberi kuis individu
kepada siswa dan
mempersilahkan siswa
membuka buku matematika
untuk mencari ide-ide yang
berhubungan dengan soal
kuis.
√ √ 4
15. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis dan
memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Jumlah Skor 84
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
429
Kategori : Sangat baik
Semarang, 21 Agustus 2015
Pengamat,
………………
430
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : IV
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indicator, beri skor, serta beri penjelasan yang diperlukan pada kolom keterangan.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 4
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 4
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 4
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ √ 4
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini
√ √ 4
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang
konsep KPK dan operasi
aljabar bentuk pecahan.
√ √ 3
2. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 4
Lampiran 66
431
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
4. Memberikan dan
menjelaskan contoh soal
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang
dapat mendorong siswa
untuk mengkoneksikan satu
prosedur ke prosedur lain,
serta menuliskan petunjuk
pengerjaan di papan tulis
untuk mempermudah siswa.
√ √ 4
5. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas
√ √ 3
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
7. Memberikan latihan soal
kepada siswa.
√ √ 4
8. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan.
√ √ 3
9. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 4
10. Memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk menanggapi
dan menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan tulis
√ √ 4
11. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
papan tulis untuk diberi nilai
tambahan.
√ √ 3
12. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 4
432
13. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 3
14. Memberi kuis individu
kepada siswa dan
mempersilahkan siswa
membuka buku matematika
untuk mencari ide-ide yang
berhubungan dengan soal
kuis.
√ √ 4
15. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis dan
memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya.
√ √ 4
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 4
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 4
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Jumlah Skor 93
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
433
Kategori : Sangat baik
Semarang, 25 Agustus 2015
Pengamat,
………………
434
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : I
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 3
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 3
A. Kegiatan Inti
Tahap 1. Persiapan
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 3-4 orang.
√ √ 3
Tahap 2. Presentasi Guru
1. Guru mengkaji materi
melalui serangkaian
pertanyaan yang dapat
merangsang siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
materi sebelumnya dan
√ √ 3
Lampiran 67
435
dengan kehidupan sehari-
hari.
2. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambah.
√ √ 3
Tahap 3. Kegiatan Kelompok
1. Membagikan LKS 1 kepada
setiap kelompok dimana
LKS 1 tersebut bermanfaat
untuk mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya sendiri.
√ √ 3
2. Membimbing kelompok
yang mengalami kesulitan
dan mendorong siswa agar
aktif berdiskusi.
√ √ 3
3. Meminta dua orang dari
setiap kelompok
meninggalkan kelompoknya
untuk berkunjung ke
kelompok lain agar
memperoleh informasi.
Sedangkan dua orang sisanya
tetap di kelompoknya untuk
menyampaikan informasi
kepada tamu yang datang.
√ √ 3
4. Guru meminta tamu kembali
ke kelompok masing-masing
untuk melaporkan
informasi yang diperoleh
dari kelompok lain.
√ √ 3
Tahap 4. Formalisasi
1. Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
kerja.
√ √ 3
2. Meminta kelompok yang
lain untuk menyimak dan
menanggapi hasil presentasi
dari kelompok yang maju.
√ √ 3
436
3. Mencatat nama kelompok
yang mempresentasikan hasil
kerja dan nama siswa yang
menanggapi hasil presentasi
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
4. Memberikan klarifikasi
jawaban yang benar.
√ √ 3
5. Meminta setiap siswa
kembali ke tempat duduk
semula dan kemudian
memberi kuis individu
kepada siswa untuk
mengetahui tingkat
pemahaman mereka.
√ √ 3
6. Memberi penghargaan
kepada kelompok terbaik.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Total Skor 72
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
75,00%
437
Kategori : Baik
Semarang, 20 Agustus 2015
Pengamat,
………………
438
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : II
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 3
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 3
B. Kegiatan Inti
Tahap 1. Persiapan
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 3-4 orang.
√ √ 3
Tahap 2. Presentasi Guru
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang konsep
operasi aljabar dengan
memberikan contoh soal.
√ √ 3
Lampiran 68
439
2. Mengkaji materi melalui
serangkaian pertanyaan yang
dapat merangsang siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
materi sebelumnya dan
dengan kehidupan sehari-
hari.
√ √ 4
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawb pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambah.
√ √ 3
Tahap 3. Kegiatan Kelompok
1. Membagikan LKS 2 kepada
setiap kelompok dimana
LKS 2 tersebut bermanfaat
untuk mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya sendiri.
√ √ 3
2. Mendorong siswa agar aktif
berdiskusi.dan membimbing
kelompok yang mengalami
kesulitan dengan
memberikan contoh soal dan
perumpamaan di papan tulis.
√ √ 3
3. Meminta dua orang dari
setiap kelompok
meninggalkan kelompoknya
untuk berkunjung ke
kelompok lain agar
memperoleh informasi.
Sedangkan dua orang sisanya
tetap di kelompoknya untuk
menyampaikan informasi
kepada tamu yang datang.
√ √ 3
4. Guru meminta tamu kembali
ke kelompok masing-masing
untuk melaporkan
informasi yang diperoleh
dari kelompok lain.
√ √ 3
440
Tahap 4. Formalisasi
1. Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
kerja.
√ √ 3
2. Mengkondisikan kelas agar
tenang dan kondusif,
kemudian meminta
kelompok yang lain untuk
menyimak dan menanggapi
hasil presentasi dari
kelompok yang maju.
√ √ 4
3. Mencatat nama kelompok
yang mempresentasikan hasil
kerja dan nama siswa yang
menanggapi hasil presentasi
untuk diberi pujian dan nilai
tambah.
√ √ 3
4. Memberikan klarifikasi
jawaban yang benar.
√ √ 4
5. Meminta setiap siswa
kembali ke tempat duduk
semula dan kemudian
memberi kuis individu
kepada siswa untuk
mengetahui tingkat
pemahaman mereka.
√ √ 3
6. Menyarankan siswa untuk
mencermati soal kuis dengan
baik dan menuliskan hal-hal
yang diketahui dan yang
ditanyakan dari soal agar
mudah dikaitkan dengan
materi PLSV.
√ √ 3
7. Mempersilahkan siswa
membuka dan membaca
buku matematika untuk
memcari ide-ide matematika
yang berkaitan dengan soal
kuis individu.
√ √ 3
8. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis individu
dan memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
√ √ 3
441
temannya.
9. Memberi penghargaan
kepada kelompok terbaik.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 4
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Total Skor 88
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
Kategori :Sangat baik
Semarang, 24 Agustus 2015
Pengamat,
………………
442
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : III
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 4
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 4
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 4
B. Kegiatan Inti
Tahap 1. Persiapan
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 3-4 orang.
√ √ 4
Tahap 2. Presentasi Guru
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang konsep
operasi aljabar dan
persamaan ekuivalen.
√ √ 4
Lampiran 69
443
2. Guru mengkaji materi
melalui serangkaian
pertanyaan yang dapat
merangsang siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
materi sebelumnya dan
dengan kehidupan sehari-
hari.
√ √ 4
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawb pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambah.
√ √ 3
Tahap 3. Kegiatan Kelompok
1. Membagikan LKS 3 kepada
setiap kelompok dimana
LKS 3 tersebut bermanfaat
untuk mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya sendiri.
√ √ 3
2. Mendorong siswa agar aktif
berdiskusi.dan membimbing
kelompok yang mengalami
kesulitan dengan
memberikan petunjuk
pengerjaan di papan tulis.
√ √ 3
3. Meminta dua orang dari
setiap kelompok
meninggalkan kelompoknya
untuk berkunjung ke
kelompok lain agar
memperoleh informasi.
Sedangkan dua orang sisanya
tetap di kelompoknya untuk
menyampaikan informasi
kepada tamu yang datang.
√ √ 3
4. Guru meminta tamu kembali
ke kelompok masing-masing
untuk melaporkan
informasi yang diperoleh
dari kelompok lain.
√ √ 3
Tahap 4. Formalisasi
444
1. Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
kerja.
√ √ 3
2. Mengkondisikan kelas agar
tenang dan kondusif,
kemudian meminta
kelompok yang lain untuk
menyimak dan menanggapi
hasil presentasi dari
kelompok yang maju.
√ √ 4
3. Mencatat nama kelompok
yang mempresentasikan hasil
kerja dan nama siswa yang
menanggapi hasil presentasi
untuk diberi pujian dan nilai
tambah.
√ √ 3
4. Memberikan klarifikasi
jawaban yang benar.
√ √ 4
5. Meminta setiap siswa
kembali ke tempat duduk
semula dan kemudian
memberi kuis individu
kepada siswa untuk
mengetahui tingkat
pemahaman mereka.
√ √ 3
6. Menyarankan siswa untuk
mencermati soal kuis dengan
baik dan menuliskan hal-hal
yang diketahui dan yang
ditanyakan dari soal agar
mudah dikaitkan dengan
materi PLSV.
√ √ 3
7. Mempersilahkan siswa
membuka dan membaca
buku matematika untuk
memcari ide-ide matematika
yang berkaitan dengan soal
kuis individu.
√ √ 3
8. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis individu
dan memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya.
√ √ 3
445
9. Memberi penghargaan
kepada kelompok terbaik.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 4
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Total Skor 93
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
Kategori : Sangat baik
Semarang, 27 Agustus 2015
Pengamat,
………………
446
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : IV
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 4
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 4
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 4
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 4
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 4
B. Kegiatan Inti
Tahap 1. Persiapan
1. Membentuk kelompok yang
beranggotakan 3-4 orang.
√ √ 4
Tahap 2. Presentasi Guru
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang konsep
KPK dan operasi aljabar
bentuk pecahan.
√ √ 4
Lampiran 70
447
2. Guru mengkaji materi
melalui serangkaian
pertanyaan yang dapat
merangsang siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
materi sebelumnya dan
dengan kehidupan sehari-
hari.
√ √ 4
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawb pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambah.
√ √ 3
Tahap 3. Kegiatan Kelompok
1. Membagikan LKS 4 kepada
setiap kelompok dimana
LKS 4 tersebut bermanfaat
untuk mendorong siswa
mengkonstruk
pemahamannnya sendiri.
√ √ 3
2. Mendorong siswa agar aktif
berdiskusi.dan membimbing
kelompok yang mengalami
kesulitan dengan
memberikan petunjuk
pengerjaan dan contoh soal
di papan tulis.
√ √ 4
3. Meminta dua orang dari
setiap kelompok
meninggalkan kelompoknya
untuk berkunjung ke
kelompok lain agar
memperoleh informasi.
Sedangkan dua orang sisanya
tetap di kelompoknya untuk
menyampaikan informasi
kepada tamu yang datang.
√ √ 3
4. Guru meminta tamu kembali
ke kelompok masing-masing
untuk melaporkan
informasi yang diperoleh
dari kelompok lain.
√ √ 3
Tahap 4. Formalisasi
1. Meminta salah satu √ √ 4
448
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
kerja. 2. Mengkondisikan kelas agar
tenang dan kondusif,
kemudian meminta
kelompok yang lain untuk
menyimak dan menanggapi
hasil presentasi dari
kelompok yang maju.
√ √ 4
3. Mencatat nama kelompok
yang mempresentasikan hasil
kerja dan nama siswa yang
menanggapi hasil presentasi
untuk diberi pujian dan nilai
tambah.
√ √ 3
4. Memberikan klarifikasi
jawaban yang benar.
√ √ 4
5. Meminta setiap siswa
kembali ke tempat duduk
semula dan kemudian
memberi kuis individu
kepada siswa untuk
mengetahui tingkat
pemahaman mereka.
√ √ 3
6. Menyarankan siswa untuk
mencermati soal kuis dengan
baik dan menuliskan hal-hal
yang diketahui dan yang
ditanyakan dari soal agar
mudah dikaitkan dengan
materi PLSV
√ √ 4
7. Mempersilahkan siswa
membuka dan membaca
buku matematika untuk
memcari ide-ide matematika
yang berkaitan dengan soal
kuis individu
√ √ 4
8. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis individu
dan memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya
√ √ 4
449
9. Memberi penghargaan
kepada kelompok terbaik.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 4
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 4
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam
√ √ 3
Total Skor 98
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
Kategori : Sangat baik
Semarang, 31 Agustus 2015
Pengamat,
………………
450
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : I
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 3
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 3
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang konsep
unsur-unsur aljabar.
√ √ 3
2. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 3
Lampiran 71
451
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
4. Memberikan contoh soal
berupa soal cerita dengan
mengajukan beberapa
pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk
mengubah permasalahan
menjadi model matematika
bentuk PLSV.
√ √ 3
5. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas.
√ √ 3
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
7. Memberikan latihan soal
kepada siswa.
√ √ 3
8. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan.
√ √ 3
9. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 3
10. Menciptakan suasana yang
tenang dan kondusif,
kemudian memberi
kesempatan kepada siswa
lain untuk menanggapi dan
menyempurnakan jawaban
yang telah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
11. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
papan tulis untuk diberi nilai
tambahan.
√ √ 3
12. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 3
452
13. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 3
14. Memberi kuis individu
kepada siswa dan
mempersilahkan siswa
membuka buku matematika
untuk mencari ide-ide yang
berhubungan dengan soal
kuis.
√ √ 3
15. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis dan
memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Total Skor 78
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
453
Kategori : Baik
Semarang, 22 Agustus 2015
Pengamat,
………………
454
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : II
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 3
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 3
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang materi
operasi aljabar dengan
memberikan contoh soal
tentang operasi aljabar.
√ √ 4
2. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 3
Lampiran 72
455
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
4. Membimbing siswa untuk
menyimpulkan tentang
pengertian persamaan-
persamaan yang ekuivalen.
√ √ 3
5. Menuliskan petunjuk
pengerjaan di papan tulis
untuk mempermudah siswa,
kemudian
memberikan dan
menjelaskan contoh soal
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang
dapat mendorong siswa
untuk mengkoneksikan satu
prosedur ke prosedur lain.
√ √ 4
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas.
√ √ 3
7. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
8. Memberikan latihan soal
kepada siswa.
√ √ 3
9. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan.
√ √ 3
10. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 3
11. Menciptakan suasana yang
tenang dan kondusif,
kemudian mengajak dan
memotivasi siswa untuk aktif
dalam menanggapi dan
menyempurnakan jawaban
yang telah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
12. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
√ √ 3
456
papan tulis untuk diberi nilai
tambahan.
13. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 3
14. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 3
15. Memberi kuis individu
kepada siswa dan
mempersilahkan siswa
membuka buku matematika
untuk mencari ide-ide yang
berhubungan dengan soal
kuis.
√ √ 3
16. Menyarankan siswa untuk
mencermati soal kuis dengan
baik dan menuliskan hal-hal
yang diketahui dan yang
ditanyakan dari soal agar
mudah dikaitkan dengan
materi PLSV.
√ √ 3
17. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis dan
memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Total Skor 86
457
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
Kategori : Sangat baik
Semarang, 26 Agustus 2015
Pengamat,
………………
458
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : III
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3
2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ √ 4
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini
√ √ 3
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang konsep
operasi aljabar dan
persamaan ekuivalen dengan
memberikan beberapa
contoh soal.
√ √ 4
2. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 3
Lampiran 73
459
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi pujian dan nilai
tambahan.
√ √ 3
4. Menuliskan petunjuk
pengerjaan penyelesaian
PLSV di papan tulis untuk
mempermudah siswa,
kemudian
memberikan dan
menjelaskan contoh soal
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang
dapat mendorong siswa
untuk mengkoneksikan satu
prosedur ke prosedur lain.
4
5. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk maju
menyelesaikan beberapa
contoh soal, kemudian
mencatat nama siswa
tersebut untuk diberi pujian
dan nilai tambahan.
√ √ 3
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas.
√ √ 3
7. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
8. Memberikan latihan soal
kepada siswa.
√ √ 3
9. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan.
√ √ 4
10. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 3
11. Memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk menanggapi
dan menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan tulis.
√ √ 3
460
12. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
papan tulis untuk diberi nilai
tambahan.
√ √ 3
13. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 3
14. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 3
15. Memberi kuis individu
kepada siswa dan
mempersilahkan siswa
membuka buku matematika
untuk mencari ide-ide yang
berhubungan dengan soal
kuis.
√ √ 3
16. Menyarankan siswa untuk
mencermati soal kuis dengan
baik dan menuliskan hal-hal
yang diketahui dan yang
ditanyakan dari soal agar
mudah dikaitkan dengan
materi PLSV.
√ √ 3
17. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis individu
dan memberi sanksi kepada
siswa yang ketahuan
mencontek hasil pekerjaan
temannya.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 3
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
461
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Total Skor 88
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
Kategori : Sangat baik
Semarang, 29 Agustus 2015
Pengamat,
………………
462
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : IV
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indicator, beri skor, serta beri penjelasan yang diperlukan pada kolom keterangan.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam. √ √ 3 2. Meminta ketua kelas
memimpin dalam berdo’a.
√ √ 3
3. Mengecek kehadiran siswa
dengan menanyakan apakah
ada siswa yang tidak hadir.
√ √ 3
4. Meminta siswa menyiapkan
buku matematika dan alat
tulis.
√ √ 3
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√ √ 4
6. Memberikan motivasi
tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
√ √ 4
B. Kegiatan Inti
1. Mengingatkan kembali
kepada siswa tentang konsep
KPK dan operasi aljabar
bentuk pecahan dengan
memberikan contoh soal.
√ √ 4
2. Menjelaskan materi melalui
serangkaian tanya jawab
untuk membantu siswa
mengkaitkan materi yang
sedang dipelajari dengan
apa yang sudah diketahui
oleh siswa.
√ √ 4
Lampiran 74
463
3. Mencatat nama siswa yang
aktif menjawab pertanyaan
untuk diberi puyjian dan
nilai tambahan.
√ √ 3
4. Memberikan dan
menjelaskan contoh soal
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang
dapat mendorong siswa
untuk mengkoneksikan satu
prosedur ke prosedur lain,
serta menuliskan petunjuk
pengerjaan di papan tulis
untuk mempermudah siswa.
√ √ 4
5. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk maju
menyelesaikan beberapa
contoh soal, kemudian
mencatat nama siswa
tersebut untuk diberi pujian
dan nilai tambahan.
√ √ 3
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
ada penjelasan dari guru
yang belum jelas.
√ √ 3
7. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat apa
yang sudah dituliskan di
papan tulis.
√ √ 3
8. Memberikan latihan soal
kepada siswa
√ √ 3
9. Membimbing siswa yang
sedang mengalami kesulitan
√ √ 4
10. Meminta siswa untuk
menuliskan jawaban di
papan tulis agar dapat
didiskusikan bersama.
√ √ 3
11. Memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk menanggapi
dan menyempurnakan
jawaban yang telah
dituliskan di papan tulis.
√ √ 4
12. Mencatat nama siswa yang
telah menanggapi jawaban di
papan tulis untuk diberi nilai
√ √ 3
464
tambahan.
13. Memberikan konfirmasi
terhadap jawaban siswa.
√ √ 4
14. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencatat
informasi penting dari materi
yang telah dipelajari.
√ √ 3
15. Memberi kuis individu
kepada siswa dan
mempersilahkan siswa
membuka buku matematika
untuk mencari ide-ide yang
berhubungan dengan soal
kuis.
√ √ 3
16. Menyarankan siswa untuk
mencermati soal kuis dengan
baik dan menuliskan hal-hal
yang diketahui dan yang
ditanyakan dari soal agar
mudah dikaitkan dengan
materi PLSV.
√ 3
17. Mengamati siswa saat
mengerjakan kuis individu
dan memberi sanksi kepada
siswa yang mencontek hasil
pekerjaan temannya.
√ √ 3
C. Kegiatan Penutup
1. Membimbing siswa untuk
merangkum pelajaran yang
telah dipelajari pada hari ini.
√ √ 4
2. Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
√ √ 3
3. Memberikan tugas / PR
untuk memperdalam
pemahaman siswa.
√ √ 3
4. Menyampaikan rencana
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
√ √ 3
5. Menutup pelajaran dan
mengucapkan salam.
√ √ 3
Total Skor 93
465
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Rata-rata keseluruhan :
Kategori : Sangat baik
Semarang, 2 September 2015
Pengamat,
………………
466
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : I
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√ √ 2
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 1
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 1
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 75
467
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 4
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 2
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 2
Skor total 24
Catatan :
1) Ada 75% siswa tidak dapat menjawab serangkaian pertanyaan dari guru yang
diberikan untuk mengerjakan contoh soal di papan tulis.
2) Ada 80% siswa kesulitan mengubah permasalahan menjadi bentuk model
matematika. 3) Ada 70% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 45% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru
5) Ada 50% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Baik
Semarang, 14 Agustus 2015
Pengamat,
468
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : II
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√ √ 3
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 3
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√ √ 3
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 2
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 76
469
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 3
Skor total 35
Catatan :
1) Ada 65% siswa berhasil menjawab serangkaian pertanyaan dari guru.
2) Ada 60% siswa mampu mengubah soal cerita yang ada pada kuis individu
menjadi bentuk model matematika.
3) Ada 25% siswa masih bingung menarik kesimpulan tentang pengertian dari
persamaan-persamaan yang ekuivalen.
4) Ada 60% siswa kebingungan menentukan operasi manakah yang harus
diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV.
5) Ada 30% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu .
6) Ada 40% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru
7) Ada 60% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
72,92%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Baik
Semarang,18 Agustus 2015
Pengamat,
470
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : III
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 4
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 3
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 77
471
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 3
Skor total 31
Catatan :
1) Ada 75% siswa mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar.
2) Ada 70% siswa mampu menentukan penyelesaian PLSV secara runtut dan
benar.
3) Ada 25% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu.
4) Ada 35% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru
5) Ada 70% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
77,50%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Sangat baik
Semarang, 21 Agustus 2015
Pengamat,
472
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI COBA
Pertemuan ke- : IV
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 4
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√ √ 4
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 78
473
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 3
Skor total 35
Catatan :
1) Ada 80% siswa dapat menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan secara
runtut dan benar.
2) Ada 25% siswa kesulitan mengerjakan kuis individu.
3) Ada 20% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 30% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru
5) Ada 75% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
= 87,50%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Sangat baik
Semarang, 25 Agustus 2015
Pengamat,
………………
474
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : I
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√ √ 2
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 1
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
mempresentasikan LKS. √ √ 4
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 1
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 79
475
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
10. Siswa memperhatikan presentasi
kelompok lain. √ √ 4
Cognitive engagement in learning strategies
11. Siswa mengerjakan LKS. √ √ 4
12. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
13. Siswa melaksanakan tugasnya
dalam kelompok. √ √ 3
14. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 2
15. Siswa menanggapi presentasi
kelompok lain. √ √ 2
Skor total 32
Catatan :
1) Ada 75% siswa bingung menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang
yang ada pada LKS.
2) Ada 60% siswa kesulitan mengubah permasalahan menjadi bentuk model
matematika.
3) Ada 60% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 40% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
5) Ada 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,
menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam
mengerjakan LKS.
Rata-rata keseluruhan :
66,67%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Baik
476
Semarang, 20 Agustus 2015
Pengamat,
………………
477
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : II
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√ √ 3
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 2
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√ √ 3
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 2
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
mempresentasikan LKS. √ √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 80
478
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 4
10. Siswa memperhatikan presentasi
kelompok lain. √ √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
11. Siswa mengerjakan LKS. √ √ 4
12. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
13. Siswa melaksanakan tugasnya
dalam kelompok. √ √ 3
14. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
15. Siswa menanggapi presentasi
kelompok lain. √ √ 3
Skor total 42
Catatan :
1) Ada 70% siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mengisi kalimat rumpang
yang ada pada LKS dengan benar.
2) Ada 65% siswa mampu menyelesaikan soal cerita yang ada pada LKS dengan
benar.
3) Ada 75% siswa dapat menarik kesimpulan tentang pengertian dari persamaan-
persamaan yang ekuivalen dengan benar.
4) Ada 55% siswa kebingungan untuk menentukan operasi manakah yang harus
diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV agar mendapatkan persamaan yang
ekuivalen.
5) Ada 45% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu
6) Ada 30% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru
7) Ada 70% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,
menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam
mengerjakan LKS.
Rata-rata keseluruhan :
75,00%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
479
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Baik
Semarang,24 Agustus 2015
Pengamat,
………………
480
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : III
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 3
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 3
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
mempresentasikan LKS. √ √ 4
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 81
481
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
10. Siswa memperhatikan presentasi
kelompok lain. √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
11. Siswa mengerjakan LKS. √ 3
12. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ 4
13. Siswa melaksanakan tugasnya
dalam kelompok. √ 4
14. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ 3
15. Siswa menanggapi presentasi
kelompok lain. √ 3
Skor total 40
Catatan :
1) Ada 70% siswa mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar.
2) Ada 70% siswa dapat menentukan penyelesaian dari suatu PLSV dengan runtut
bdan benar.
3) Ada 30% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 25% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
5) Ada 75% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,
menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam
mengerjakan LKS.
Rata-rata keseluruhan :
%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Sangat baik
Semarang, 27 Agustus 2015
Pengamat,
482
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke- : IV
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran :
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 4
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√ √ 4
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
mempresentasikan LKS. √ √ 4
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 82
483
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 4
10. Siswa memperhatikan presentasi
kelompok lain. √ √ 4
Cognitive engagement in learning strategies
11. Siswa mengerjakan LKS. √ √ 3
12. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 4
13. Siswa melaksanakan tugasnya
dalam kelompok. √ √ 3
14. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
15. Siswa menanggapi presentasi
kelompok lain. √ √ 3
Skor total 42
Catatan :
1) Ada 75% siswa dapat menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan secara
runtut dan benar
2) Ada 75% siswa mampu mengerjakan kuis individu dengan benar.
3) Ada 25% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 20% siswa tidak memperhatikan penjelasan
5) Ada 80% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru,
menjawab pertanyaan guru, dan berdiskusi dengan kelompoknya dalam
mengerjakan LKS.
Rata-rata keseluruhan :
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Sangat baik
Semarang, 31 Agustus 2015
Pengamat,
484
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : I
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√ √ 2
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 2
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 2
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 83
485
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 4
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 2
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 2
Skor total 26
Catatan :
1) Ada 50% siswa tidak dapat menjawab serangkaian pertanyaan dari guru yang
diberikan untuk mengerjakan contoh soal di papan tulis.
2) Ada 50% siswa kesulitan mengubah permasalahan menjadi bentuk model
matematika. 3) Ada 40% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 45% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru
5) Ada 60% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Baik
Semarang, 22 Agustus 2015
Pengamat,
486
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : II
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√ √ 3
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 3
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√ √ 3
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 2
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 84
487
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 3
Skor total 37
Catatan :
1) Ada 65% siswa berhasil menjawab serangkaian pertanyaan dari guru.
2) Ada 70% siswa mampu mengubah soal cerita yang ada pada kuis individu
menjadi bentuk model matematika.
3) Ada 75% siswa dapat menarik kesimpulan tentang pengertian dari persamaan-
persamaan yang ekuivalen dengan benar.
4) Ada 70% siswa kebingungan menentukan operasi manakah yang harus
diberikan pada kedua ruas dari suatu PLSV.
5) Ada 35% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu
6) Ada 40% siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru
7) Ada 65% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
77,08%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Baik
Semarang,26 Agustus 2015
Pengamat,
488
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : III
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√ √ 4
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 3
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 3
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 85
489
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 3
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 3
Skor total 34
Catatan :
1) Ada 70% siswa mampu menyelesaikan soal cerita dengan benar.
2) Ada 75% siswa mampu menentukan penyelesaian PLSV secara runtut dan
benar.
3) Ada 30% siswa masih mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 35% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru
5) Ada 75% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
85,00%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Sangat baik
Semarang, 29 Agustus 2015
Pengamat,
490
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
Pertemuan ke- : IV
Petunjuk :
Beri tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda pada setiap
indikator dan beri skor pada bagian kolom skor.
Pedoman Penskoran:
1 : kurang, 2: cukup, 3: baik, 4: sangat baik
NO ASPEK YANG DINILAI TERPENUHI
SKALA
PENILAIAN SKOR
YA TIDAK 1 2 3 4
A. Kemampuan Koneksi Matematis
1.
Siswa mencari dan memahami
hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur.
√
2.
Siswa menggunakan matematika
dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari.
√
3.
Siswa mencari dan memahami
representasi ekuivalen konsep atau
prosedur yang sama.
√
4.
Siswa mencari dan memahami
koneksi satu prosedur ke prosedur
lain dalam representasi yang
ekuivalen.
√ √ 4
5 Menggunakan koneksi antar topik
matematika, dan antar topik
matematika dengan topik lain.
√ √ 3
B . Motivasi Belajar
Preceived competence/ confidence (keyakinan)
6. Siswa mengajukan diri untuk
menuliskan jawaban di papan tulis. √ √ 4
7. Siswa mengerjakan soal kuis
dengan jujur dan percaya diri. √ √ 3
Attitude toward school / class
8. Siswa antusias dalam belajar. √ √ 3
Lampiran 90
491
9.
Siswa memperhatikan saat guru
memberikan penjelasan tentang
pelajaran.
√ √ 3
Cognitive engagement in learning strategies
10. Siswa mengerjakan latihan soal. √ √ 4
11. Siswa bertanya pada guru terkait
permasalahan yang diberikan. √ √ 3
12. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru. √ √ 3
13.
Siswa menanggapi jawaban yang
ditulis oleh temannya di papan
tulis.
√ √ 3
Skor total 35
Catatan :
1) Ada 80% siswa dapat menentukan penyelesaian PLSV bentuk pecahan secara
runtut dan benar.
2) Ada 75% siswa mampu mengerjakan kuis individu dengan benar.
3) Ada 25% siswa mencontek ketika mengerjakan kuis individu
4) Ada 30% siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru
5) Ada 80% siswa melakukan tindakan aktif seperti berani bertanya kepada guru
dan menjawab pertanyaan guru.
Rata-rata keseluruhan :
= 87,50%
Kriteria :
Sangat baik : 75,1 ≤ skor ≤ 100,0
Baik : 50,1 ≤ skor ≤ 75,0
Cukup baik : 25,1 ≤ skor ≤ 50,0
Kurang baik : 0,0 ≤ skor ≤ 25,0
Kategori : Sangat baik
Semarang, 2 September 2015
Pengamat,
………………
492
SK DOSEN PEMBIMBING
Lampiran 87
493
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara berkelompok
di kelas eksperimen .
DOKUMENTASI
Lampiran 88
Guru sedang memberi bantuan saat siswa bekerja kelompok di kelas eksperimen
494
Anggota yang berperan sebagai tamu berkunjung ke kelompok lain untuk
mendapat informasi (di kelas eksperimen).
Guru sedang membimbing kelompok yang mempresentasikan hasil kerja di
depan kelas (di kelas eksperimen)
495
Siswa sedang mengerjakan kuis individu di kelas eksperimen
Guru sedang menjelaskan materi di depan kelas ( di kelas kontrol)
496
SURAT IJIN PENELITIAN
Lampiran 89
497
SURAT BUKTI PENELITIAN
Lampiran 90
498
DAFTAR TABEL F
Lampiran 91
498
499
499
500
500
501
501
502
DAFTAR DISTRIBUSI CHI KUADRAT
DISTRIBUSI NORMAL
Lampiran 92
503
DISTRIBUSI NORMAL
Lampiran 93
504
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N taraf Signif
N taraf Signif
N taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
Lampiran 94
505
DAFTAR DISTRIBUSI STUDENT
Lampiran 95