BAGIAN PERTAMA TEORI PENGENALAN KAYU
STRUKTUR KAYU Kayu adalah suatu bahan kontruksi bangunan yang didapat dari
tumbuhan alam oleh karena itu bahan kayu bukan saja merupakan salah satu bahan konstruksi yang pertama didalam sejarah umat manusia tetapi mungkin juga kayu sebagai konstruksi paling akhir nantinya
Sebelum ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Matematika itu ada didalam ini maka kayu sebagai bahan konstruksi yang pertama dalam penggunaannya hanya berdasarkan atas pengalaman.Dan sekarang kita memahami Ilmu Teknik Konstruksi Kayu [Timber Engineering] yang mulai berkembang dari Jerman pada permulaan abad 20 yang telah lama dan masih berkembang dari suatu bidang pengetahuan berdasarkan perhitungan matematis yang sudah lama digunakan baik dalam perhitungan konstruksi beton maupun konstruksi baja.
Dalam konstruksi kayu kita belum banyak melakukan penyelidikan-
penyelidikan untuk mendapatkan
metode suatu konstruksi kayu yang
baru dengan maksud menghemat
bahan kayu untuk suatu konstruksi.
Karena kurangnya
penyelidikan/penelitian tersebut maka
pemakaian bahan kayu untuk
konstruksi di Indonesia kurang efesien
disamping itu alat-alat penyambung
yang dipakai termasuk kuno/lama
kalaupun ada penyambung yang
modern garus di buat secara khusus
sehingga harganya sangat mahal.
Di Indonesia yang merupakan negara yang sangat kaya akan bahan kayu baik jenis
maupun kuantitasnyanya maka pemakaian
bahan kayu untuk konstruksi dapat
dikembangkan walaupun pada saat ini orang
lebih menyukai bahan beton atau bahan baja
untuk struktur dari suatu bangunan.
Pada permulaan tahun 1959 oleh Pengurus Harian Dana Normalisasi Panitia Kayu Indonesia yang ditugaskan memikirkan segala hal ihwal mengenai kayu untuk
Indonesia dipandang sangat perlu adanya
Peratuaran Konstruksi Kayu Indonesia
(PKKI) dan setelah Panitia bersidang berkali
kali akhirnya diputuskan diterbitkannya Peraturan Kayu Indonesia ( PKKI ) 1961.
TAMPAK LINTANG BATANG KAYU
A .Kulit Luar
B .Kayu Gubal
C .Kayu Teras
D .Lapisan Kambium
E .Jari jari teras
F .Kulit luar [outer bark]
G. Kayu Hati [ geartwood]
STRUKTUR BAHAN KAYU
Karena pemakaian kayu sebagai bahan konstruksi tidak sepesat
pemakaian bahan beton atau baja
disebabkan oleh: Panjang kayu terbatas.
Kekuatan kayu relatif kecil.
Penampang kayu kecil.
Mudah terbakar.
Mudah terpengaruh oleh zat-zat kimia.
Peka sekali terhadap kadar air.
Sifat kembang susutnya besar.
PERTUMBUHAN SEL KAYU
Perkembangan sel kayu terjadi dilapisan kambium dimana sel-sel induk itu selalu tumbuh.Sel-sel induk
ini terdiri dari dinding sel yang tipis dan berisi
protoplasma yang berfungsi membentuk sel-sel
kayu.Menurut penelitian secara kimiawi bahwa kayu
terdiri dari:
Cellulose 60%
Liguin 28%
Zat lain seperti zat gula dan lain-lain 12%
Selama pertumbuhan setiap tahun terjadilah sel-sel kayu disekeliling kayu inti sehingga batang tersebut
bertambah besar setiap tahunnya dan lapisan ini
merupakan gelang atau cincin yang disebut lingkaran
tahun.
1.SIFAT- SIFAT KAYU
Kayu mempunyai beberapa sifat, Ada 3 Kayu mempunyai beberapa sifat,
Ada 3 macam sifat kayu yaitu: 1. Sifat phisis
2. Sifat hygroscopis
3. Sifat mechanis
1. SIFAT PHISIS DARI BAHAN KAYU
SIFAT PHISIS KAYU DIPENGARUHI BEBERAPA FAKTOR :
a. Pengaruh Kadar Lengas b. Pengaruh Temperatur c. Sifat Penghantar Panas d. Sifat Penghantar Listrik
a. Kadar lengas kayu
Berat dari suatu kayu sangat dipengaruhi oleh kadar lengas dari bahan kayu tersebut dan kadar lengas kayu dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
X = 1,15 Gx Gku x 100%
Gku
Dimana :
X = kadar lengas kayu dalam %
Gx = berat benda uji kayu
Gku= berat benda-benda uji kayu dalam keadaan kering udara [ kadar lengas + 15%]
Cara pelaksanaan mencari kadar lengas kayu :
Diambil contoh benda dari batang kayu yang ada dan harus menunjukan sifat rata-rata dari batang kayu dalam hal ini dilakukan tampa memilih tempat [tempat harus berlainan] dan minimum diambil 5 benda uji.
b. Pengaruh Temperatur Seperti bahan yang lain maka kayu
bila dipanasi akan mengembang dan menyusut bila didinginkan. Pengembangan dan penyusutan bahan kayu berbeda dalam tiga arah sumbu dan perbandingan angka pengembangan kayu dan bahan lain dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini.
N
O
BAHAN
e
1
2
3
4
5
6
1. Aluminium
2. Beton
3. Gelas
4. - Kayu// serat [rata-rata]
- Kayu serat
5. Baja
6. Bata merah
23.10-6
10.10-6
8.10-6
4.10-6
56.10-6
12.10-6
12.10-6
DAFTAR BAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
TEMPERARTUR:
c. Sifat Penghantar Panas
Bahan kayu adalah bahan adalah bahan yang poreous artinya batang kayu banyak
mengandung pori pori rongga udara yang
tidak bisa bergerak sehingga baik sekali
dipakai untuk bahan penyekat.
Banyak rongga udar atau porosity yang sangat tergantung dari pada kerapatan kayu
atau volume kayu.Semakin banyak rongga
udara semakin baik daya penyekatnya.Daya
hantar panas adalah banyaknya panas atau
calori yang diteruskan dalam benda itu tiap-
tiap satuan luas [cm2] dalam waktu [detik]
pada perbedaan temperatur 1 pada jarak
satu satuan panjang.
Daya Hantar Panas berbagai bahan
NO BAHAN K ( Daya Hantar
Pana )
1
2
3
4
5
Bata Merah
Beton
Kayu // Serat
Kayu serat Gelas
Seng
0,35
0,56
0,10
0,03
0,80
40 - 50
d .Sifat Penghantar Listrik Pada umumnya kayu adalah
mempunyai sifat penghantar
listrik yang jelek dan daya hantar
listrik tidak tergantung pada jenis
kayu atau kerapatan kayu tetapi
sangat dipengaruhi oleh kadar
lengas kayu.Bila kadar lengas
tinggi maka bahan kayu tersebut
mempunyai daya hantar listrik
baik dan sebaliknya.
2. SIFAT HYGROSCOPIS BAHAN KAYU
A.Pengaruh Kadar Lengas Kayu
B.Pengaruh Kembang Susut
3. SIFAT MECHANIS BAHAN KAYU
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat mechanis bahan kayu adalah
Berat jenis
Kadar lengas
Kecepatan pertumbuhan
Posisi cincin tahun
Mata kayu
Retak-retak
Kemiringan arah serat menenai
Batang pohon kayu mati atau hidup
Pengeringan kayu alami atau oven
Pengawetan
Waktu pembebanan
Dalam penggunaanbahan kayu kita mengenal arti grading (pemisahan) dan stress grading rules ditetapkan berdasarkan atas faktor faktor yang mempengaruhi tegangan yang diijinkan.
Dari hasil penyelidikan dalam laboratorium memberikan basis stress yang dalam penentuan nilainya dipegaruhi oleh :
Lamanya pembebanan
Variasi dalam hasil pengujian
Angka keamanan
Jenis kayu
Di dalam praktek konstruksi kayu keadaan bahan adalah full scale dan grade atau mutu
kayu yang dipakai bukan clear-wood dan
keaadan konstruksi kayu tidak sama seperti
pada waktu percobaan dilaboratarium oleh
sebab itu penilaian dan perbandingan
pemakaian kayu dalam praktek tergadap
bahan lain dapat dicapai dengan meninjau
satu demi satu anggapan yang diambil dalm
perhitungan konstruksi separti :
Serba kesamaan [homogennitas] Hukum Hoobe Elasitas Modulus kenyal dalam tarikan dan tekanan Hypothese Bernaullli dalam balok dengan
beban lentur
Sifat isotropis
Dalam usaha meningkatkan pemakaian kayu untuk konstruksi di
Indonesia maka parlu dilakukan
rasionalisasi teknologi kayu yang
terletak pada berbagai bidang
diantaranya :
Standarisasi dalam ukuran dan grading
Proses pengeringan
Pemisahan kayu teras dan kayu gubal
Proses pengawetan