FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-1
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
KARAKTERISTIK INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN
Karakteristik wilayah perencanaan yang akan diuraikan meliputi
kedudukan kota dalam lingkup wilayah, karakteristik fisik, karakteristik
kependudukan, karakteristik perekonomian, karakteristik transportasi, serta
karakteristik prasarana dan sarana.
3.1. KARAKTERISTIK WILAYAH KOTA
3.1.1. Kedudukan Kota Dalam Lingkup Wilayah
Wilayah Ibukota Kecamatan Ngimbang Berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 20 Tahun 1988 tentang Penetapan Batas Wilayah Kota dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Lamongan, ditetapkan bahwa luas wilayah Kota Ngimbang
sebesar 738.55 ha yang meliputi 2 wilayah administrasi desa, yaitu Desa
Sendangrejo dan desa Ngimbang. Adapun Batas-batas wilayah administrasi Kota
Ngimbang adalah sebagai berikut:
• Sebelah Timur : Desa Pasarlegi, Kecamatan Sambeng
• Sebelah Barat : Desa Drujugulit, Kecamatan Ngimbang
• Sebelah Utara : Desa Girik, Kecamatan Ngimbang
• Sebelah Selatan : Desa Munungrejo, Kecamatan Ngimbang
Letak wilayah Kota Ngimbang dari pusat pemerintahan Kabupaten
Lamongan adalah berjarak 35 Km dari pusat Ibukota Kabupaten Lamongan.
Selanjutnya batas wilayah administrasi dari desa yang termasuk dalam wilayah
fungsional IKK Ngimbang dapat dilihat pada Peta 3.1-1.
KEC. SAMBENG
Pasarlegi
NGIMBANG
Girik
Slaharwotan
Kakatpenjalin
Ngimbang
Drujugulit
Munungrejo
Sendangrejo
1 2 3 4 55 1 2 3 4 5
39 - 4037 - 3835 - 36
166
AL
a
b
c
d
e
a
b
c
d
e
a
b
c
d
e
AB I
AA
z I y
x I w
a
b
c
d
e
a
b
c
d
e
a
b
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2
43 - 4441 - 42
AH I
AG
AF I
AE
AD I
AC
AM
167
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-2
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.1-1 Wilayah Administrasi Kota Ngimbang
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-3
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
3.1.2. Peranan Kota Dalam Lingkup Wilayah
Dalam sistem perwilayahan pembangunan Kabupaten Lamongan, IKK
Ngimbang merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah Pembangunan (SSWP) II yang
berpusat di Kota Babat. Dengan demikian maka Kecamatan Ngimbang yang
terletak di wilayah SSWP II tersebut berfungsi sebagai wilayah penyangga
(hinterland) antara wilayah Kabupaten lamongan dengan wilayah Kabuaten
Jombang di sebelah selatan wilayah kota Kabupaten Lamongan
Pusat pengembangan Kecamatan Ngimbang sendiri adalah Kota
Ngimbang. Wilayah ini memiliki tingkat aksesibilitas cukup tinggi terhadap kota
Babat, Kota Lamongan, maupun kota-kota kecamatan lain di sekitarnya. Hal ini
terjadi karena didukung oleh jalur jaln yang kondisinya cukup baik (beraspal).
Demikian pula hubungan antara Kota Ngimbang dengan wilayah
pedesaan diskitarnya, dapat dikatakan cukup tinggi aksesibilitasnya. Hal ini
terutama sangat mendukung fungsi Kota Ngimbang sebagai simpul jasa distribusi.
Dengan perkataan lain, Kota Ngimbang akan mampu berperan dalam merangsang
pertumbuhan wilayah pedesaan disekitarnya.
3.2. KARAKTERISTIK INTERNAL KOTA
Pembahasan mengenai karakteristik internal Ibu Kota Kecamatan
Ngimbang dalam hal ini meliputi karakteristik fisik, kependudukan, perekonomian,
transportasi, serta karakteristik sarana dan prasarana.
3.2.1. Karakteristik Fisik
Bahasan mengenai karakteristik fisik Kota Ngimbang meliputi
pembahasan terhadap kondisi fisik dasar, kondisi serta pola penggunaan lahan,
kondisi serta pola struktur kegiatan, serta kondisi lingkungan perumahan di
wilayah perencanaan Ibu Kota Kecamatan Ngimbang.
3.2.1.1. Kondisi Fisik Dasar
Dalam uraian mengenai kondisi fisik dasar dibatasi hanya menyangkut
kondisi topografi dan hidrologi. Hal ini dikaitkan dengan relevansi kebutuhan data
dan informasi dalam tahap analisa.
Peranan topografi dalam perencanaan sangat penting, sebab faktor ini
akan sangat berpengaruh terhadap jenis guna lahan yang akan dilokasikan. Faktor-
faktor yang perlu ditinjau dari kondisi topografisuatu wilayah adalah ketinggian
wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kota Ngimbang berada di
lereng bukit kapur dengan ketinggian yaitu antara 100 s/d 125 m di atas
permukaan laut.
Wilayah Kota Ngimbang memiliki kedalaman efektifitas tanah sampai >
90 cm, pada bagian selatan dan bagian utara kawasan terbangun kedalamannya
antara 60-90 cm, tekstur tanah sedang dan tidak pernah tergenang.
Kondisi sawah semuanya merupakan sawah tadah hujan. Curah hujan
berkisar antara 1.600 mm s/d 1.800 mm per tahun. Musim penghujan berlangsung
antara bulan November s/d April dan musim kemarau antara mei s/d oktober.
Permukaan air antara 6-10 m di bawah permukaan tanah. Di Desa
Sendangrejo, permukaan air tanah pada umumnya tidak terlalu dalam antara 6-8
m. Oleh kaena itu sumur-sumur banyak yang terdapat di Desa Sendangrejo.
Sementara itu Desa Ngimbang, permukaan air tanah relatif agak dalam, yaitu
antara 6-10 m. Umumnya debit air berkrang pada musim kemarau, namun tidak
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-4
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
sampai habis. Sumber air yang dikembangkan untuk sumber air minum bagi warga
Kota Ngimbang dalam hal ini adalah Desa Sendangrejo dengan kualitas lebih baik.
Berdasarkan data yang terkumpul, jumlah sumber air yang ada di IKK Ngimbang
adalah sebanyak 18 sumber air dengan persebaran yaitu 14 sumber air di Desa
Sendangrejo dan 4 sumberair di Desa Ngimbang.
Jika dilihat dari kondisi topografi IKK Ngimbang, kondisi IKK ngimbang
sangat baik dalam mendukung jaringan drainase kota sehingga memberikan cukup
peluang air mengalir secara gravitasi. Permasalahan yang ada di IKK Ngimbang
adalah masih belum meratanya persebaran saluran drainase dan juga hanya
menggantungkan pada kemiringan lahan.
Pertumbuhan kota cenderung berkembang dengan mengikuti pola
jaringan jalan dan membentuk pola linier terutama pada jalan kolektor primer
yang menghubungkan Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Jombang, maupun
lokal primer.
Dengan kondisi permukaan lahan yang banyak bergelombang dan lebih
banyak miring ke arah selatan yang cukup tajam, maka perkembangan fisik kota
menghadapi pembatas yaitu :
o Faktor pembatas alam berupa kemiringan lahan yang tajam pada
daerah utara wilayah kota dengan permukaan tertutup batu, sehingga
kawasan ini kurang sesuai dengan pola perkembangan kota.
o Perkembangan kearah utara dan timur juga terbatas oleh kawasan
hutan produksi.
o Dengan demikian perkembangan kota nantinya cenderung kearah
selatan Desa Sendangrejo kemudian kearah barat Desa Ngimbang.
3.2.1.2. Pola Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan di Kota Ngimbang secara umum masih
didominasi peruntukan lahan pertanian seperti persawahan lahan kering atau
sawah tadah hujan dan tegalan produktif yang sekaligus berfungsi sebagai sumber
mata pencaharian utama penduduk Kota Ngimbang dan juga merupakan penunjang
utama sistem perekonomian di Kota Ngimbang.
Secara keseluruhan, penggunaan lahan di Kota Ngimbang dibedakan
menjadi 4 macam penggunaan. Berdasarkan data Kecamatan Ngimbang dalam
angka 2004, luas penggunaan total penggunaan lahan di Kota Ngimbang adalah
738.55 ha dan dibedakan menjadi tanah sawah, tanah kering,
bangunan/pekarangan dan hutan negara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.1 Jumlah Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan Lahan Kota Ngimbang Tahun 2004
Jenis Penggunaan Lahan (ha) Nama Desa Tanah
Sawah Tanah Kering
Bangunan / Pekarangan
Hutan Negara Jumlah
Ngimbang 93,00 40,29 12,00 140,00 285,29
Sendangrejo 216,60 93,42 84,04 59,20 453,26
Jumlah 309,60 123,71 96,04 199,20 738,55
Sumber : Kecamatan Ngimbang Dalam Angka 2004
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-5
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
93
40.29
12
140
216.6
93.4284.04
59.2
0
50
100
150
200
250
Tanah Sawah Tanah Kering Bangunan /Pekarangan
Hutan Negara
Ngimbang
Sendangrejo
Gambar 3.1 Luas Penggunaan Lahan di Kota Ngimbang (Ha)
Kota Ngimbang memiliki areal lahan terbangun sekitar 109,69 Ha dari
sekitar 738,55 ha luas lahan keseluruhan Kota Ngimbang dan kondisi ini relatif
tetap. Ha luas lahan keseluruhan Kota Ngimbang dan sisanya masih berupa lahan
terbuka, lahan pertanian, jaringan jalan dan embung.
Berdasarkan hasil peninjauan lapangan, dapat dilihat bahwa pola
penggunaan lahan di Kota Ngimbang berkembang secara linier di sepanjang jalan
kolektor primer Babat – Jombang dan di sepanjang jalan lokal primer Ngimbang –
Sambeng dan jalan lokal primer Ngimbang – Bluluk.
Daerah terbangun di Kota Ngimbang sebagian besar merupakan areal
permukiman penduduk yang telah dilengkapi oleh sarana dan prasarana antara lain
sarana perkantoran, pendidikan, peribadatan, perdagangan dan sarana kesehatan.
Untuk daerah tidak terbangun di Kota Ngimbang selain diisi oleh areal persawahan
dan tegalan juga diisi oleh areal hutan produksi yang letaknya di daerah sebelah
barat Desa Ngimbang dan di sebelah barat Kota Ngimbang tersebar pula beberapa
waduk/sendang yang digunakan untuk mensuplly kebutuhan air bersih bagi
penduduk.
Daerah terbangun yang ada di Kota Ngimbang tersebar di sekitar
persimpangan-persimpangan utama, antara lain :
o Daerah terbangun di sekitar perempatan utama Kota Ngimbang, yang
dipenuhi oleh kegiatan berciri komersial, seperti pasar, BRI, pertokoan,
kios-kios perdagangan, kantor Koramil, kantor Desa Sendangrejo, SDN,
Bank Pasar, bengkel, wartel dan fasilitas perkotaan lainnya.
o Derah terbangun sepanjang koridor Ngimbang-Bluluk, yang dipenuhi
oleh fasilitas berciri fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum
seperti kantor Depdikbud, puskesmas, stasiun radio, SDN, Kantor Desa
Ngimbang, kantor Kecamatan, puskesmas, Kantor Pos, Kantor
perhutani, asrama Perhutani, madrasah, masjid dan lapangan olahraga.
o Derah terbangun di sekitar persimpangan menuju Kecamatan Sambeng,
secara keseluruhan dipenuhi oleh keggiatan perkotaan berciri gabungan
antara komersial, pelayanan umum, pemerintahan, tempat
penimbunan kayu, kantor KPN, bengkel, pertukangan, sub terminal,
kantor pabrik gula, koperasi kerajinan anyaman dan SLTP.
o Derah terbangun sepanjang koridor Ngimbang – Jombang secara
keseluruhan dipenuhi oleh fasilitas pelayanan umum seperti SPBU,
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-6
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
kantor balai penyuluhan pertanian, rumah makan, balai teknologi
pertanian, gudang tembakau, SMU, kios, toko-toko dan kantor KUA.
o Lokasi yang paling padat dari keempat lokasi tersebut adalah lokasi
pertama yaitu di sekitar wilayah pasar dan koridor jalan Ngimbang-
Bluluk.
Selanjutnya pola penggunaan lahan pada saat ini di Kota Ngimbang
dapat dilihat pada Peta 3.2-1.
3.2.2. Struktur Kegiatan
Struktur kegiatan di IKK Ngimbang dapat diklasifikasikan atas kegiatan
primer dan kegiatan sekunder. Untuk kegiatan primer yaitu kegiatan perkotaan
yang terkait dengan pelayanan regional, dan kegiatan sekunder, yaitu kegiatan
perkotaan yang terkait dengan pelayanan internal kota. Kegiatan utama yang
terdapat di IKK Ngimbang meliputi gudang tembakau di selatan kota, industri kecil
anyaman di sebelah timur, pasar di pusat kota, dan sub terminal disekitar
pertigaan menuju Mantup. Sementara itu untuk kefiatan sekunder Kota Ngimbang
berkembang secara linier di sepanjang jalan kolektor primer dan jalan lokal primer
serta tersebar pula pada kawasan-kawasan permukiman seperti fasilitas
pemerintahan, kesehatan, pendidikan, dan fasilitas perdagangan lokal.
Kegiatan sekunder di IKK Ngimbang berkembang secara linear di
sepanjang jalan kolektor serta tersebar pula pada kawasan-kawasan permukiman
seperti fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas
perdagangan skala lokal. Gambaran lahan terbangun Kota Ngimbang ditampilkan
pada Peta 3.2-2.
A. Stadia Perkembangan Kota
Kota Ngimbang mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu.
Sejak ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 1988 tentang
penetapan Batas Wilayah Kota, IKK Ngimbang terus berkembang walaupun secara
fisik pertumbuhan kawasan di IKK Ngimbang cenderung relatif lambat.
Pertumbuhan di IKK Ngimbang hanya terkonsentrasi di sepanjang jalan baik jalan
Kolektor Primer sekaligus sebagai jalan utama maupun jalan lokal yang
menghubungkan antara wilayah Kota Ngimbang dengan desa-desa di sekitarnya.
Pola yang terbentuk sebagai akibat dari terkonsentrasinya perkembangan kawasan
adalah pola linier yang mengikuti pola bentukan jalan. Adapun kawasan di Kota
Ngimbang yang memiliki pertumbuhan paling cepat adalah di sekitar wilayah pasar
dan koridor jalan Ngimbang-Bluluk .
Gambaran wilayah terbangun IKK Ngimbang dari Tahun 1988-2006
dapat dilihat pada Peta 3.2-3.
B. Kondisi Bangunan dan Lingkungan
Kondisi Bangunan dan lingkungan dapat diklasifikasikan atas kondisinya
sebagai berikut :
• Bangunan dengan kondisi baik terdapat di bagian selatan kota, di sepanjang
jalan koridor Ngimbang-Jombang, dan pada beberapa bangunan di sepanjang
koridor Ngimbang-Bluluk
• Bangunan kondisi sedang terdapat di sebagian besar bangunan di IKK Ngimbang.
• Bangunan dengan kondisi kurang pada lingkungan pemukiman penduduk yang
letaknya di kawasan pinggiran yang terbangun secara sporadis yaitu di wilayah
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-7
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
dusun Ngimbang dan di sepanjang koridor Ngimbang – Bluluk akan tetapi
jumlahnya hanya sedikit untuk rumah dengan kondisi kurang tersebut.
Ditinjau dari struktur bangunannya maka IKK Ngimbang dapat
dikategorikan atas :
• Bangunan permanen dengan konstruksi tembok seluruhnya, yang terletak di
sebagian besar wilayah IKK Ngimbang, khususnya kawasan pusat kota/sekitar
jalan utama.
• Bangunan semi permanen dengan konstruksi tembok sebagian, yaitu terdapat
pada di sekitar pintu masuk dari barat.
• Bangunan non permanen (temporer) dengan konstruksi bangunan bukan
tembok, terletak pada daerah yang letaknya pada jalan desa/kawasan
pinggiran. Bangunan non permanen di Kota Ngimbang jumlahnya sangat kecil
jika dibandingkan dengan bangunan permanen dan semi permanen.
Kondisi bangunan dan lingkungan di Kota Ngimbang akan digambarkan
pada Peta 3.2-4 dan Peta 3.2-5
Kondisi penataan bangunan di Kota Ngimbang sebagian besar memiliki
karakteristik dengan tingkat KDB serta KLBnya yang hampir homogen, yaitu :
• Bangunan perumahan di dalam kawasan permukiman dengan KDB 60 - 70% serta
KLB 0,6 - 0,7.
• Bangunan di sepanjang jalan utama perumahan memiliki KDB lebih rendah yaitu
40-60% dan KLB 0,4-0,6 karena umumnya lahan-lahan permukiman di dalam
kawasan ini memiliki lahan yang luas dan luas bangunan yang rata-rata sama.
• Bangunan fasilitas perdagangan di sekitar koridor jalan utama Kota Ngimbang
memiliki KDB antara 70-80% dan KLB 0,7-0,8 untuk fasilitas perdagangan yang
berada di dalam kawasan permukiman memiliki angka KDB dan KLB yang sama
dengan bangunan perumahan.
• Bangunan fasilitas pemerintahan dengan KDB 60-70% dan KLB 0,6-0,7.
• Bangunan fasilitas pendidikan memiliki KDB 40-60% dengan KLB 0,4 – 1,2.
karena sebagian besar fasilitas pendidikan memiliki ketinggian 2 lantai.
Gambaran mengenai Intensitas Bangunan di IKK Ngimbang akan
digambarkan pada Peta 3.2-6
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-8
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-1 Penggunaan Lahan IKK Ngimbang 2006
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-9
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-2 Wilayah Terbangun IKK Ngimbang
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-10
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-3 Stadia Perkembangan Kota Ngimbang
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-11
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-4 Kondisi Bangunan Kota Ngimbang
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-12
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-5 Kondisi Lingkungan di Kota Ngimbang
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-13
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-6 Intensitas Bangunan Kota Ngimbang 2006
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-14
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
3.2.3. Karakteristik Kependudukan
Jumlah penduduk di IKK Ngimbang pada Tahun 2000 adalah 6.588 jiwa
dan pada tahun 2005 berjumlah 6.692 jiwa. Meski terlihat peningkatan dari tahun
ke tahun, akan tetapi perkembangan penduduk IKK Ngimbang mengalami
penurunan. Besarnya penurunan perkembangan penduduk rata-rata di IKK
Ngimbang sebesar -0,31 dengan perkembangan dari tahun ke tahun adalah sebagai
berikut.
v Tahun 2000 - 2001 sebesar -0,87
v Tahun 2001 – 2002 sebesar -0,86
v Tahun 2002 – 2003 sebesar -0,33
v Tahun 2003 – 2004 sebesar 0,19
v Tahun 2004 – 2005 sebesar 0,28
Selanjutnya jumlah dan perkembangan penduduk di wilayah IKK
Ngimbang dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Di IKK Ngimbang Tahun 2000-2005
No
Penduduk tahun Jumlah
1 2000 6.588 2 2001 6.645 3 2002 6.702 4 2003 6.724 5 2004 6.711 6 2005 6.692
Jumlah 40.062
Sumber: Monografi Kecamatan Ngimbang
6,588
6,645
6,7026,724
6,7116,692
6,5
6,55
6,6
6,65
6,7
6,75
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Gambar 3.2 Pertumbuhan Penduduk IKK Ngimbang 2000-2005
Kepadatan penduduk di IKK Ngimbang mengalami penurunan mengikuti
penurunan jumlah penduduk yang terjadi di wilayah Kota Ngimbang sendiri. Akan
tetapi penurunan yang terjadi tersebut jumlahnya tidak signifikan dimana pada
tahun 2000 kepadatan bruto di wilayah IKK Ngimbang adalah 10 jiwa/Ha sedangkan
pada tahun 2004 kepadatan penduduk di IKK Ngimbang adalah 9 jiwa/Ha. Untuk
melihat lebih jelas mengenai perkembangan kepadatan penduduk bruto di wilayah
perencanaan akan disertakan tabel perkembangan kepadatan penduduk bruto
sebagai berikut:
Kepadatan penduduk bruto di wilayah IKK Ngimbang dari tahun ke
tahun cenderung konstan yaitu sebesar 57 jiwa/ha. Untuk lebih jelasnya mengenai
data perkembangan kepadatan penduduk bruto di IKK Ngimbang dapat dilihat pada
tabel berikut.
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-15
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Tabel 3.3 Perkembangan Kepadatan Penduduk Bruto di IKK Ngimbang 2000-2005
No
Penduduk tahun Kepadatan (Jiwa/Ha)
1 2000 9 2 2001 9 3 2002 9 4 2003 9 5 2004 9 6 2005 9
Rata-Rata 9
Sumber: Monografi Desa 2004
Komposisi penduduk IKK Ngimbang menurut agama menunjukkan suatu
pola yang relatif sama juga dengan kota-kota kecamatan lain di Kabupaten
Lamongan yaitu penduduk yang beragama Islam merupakan mayoritas di wilayah
Kota Ngimbang.
Selanjutnya perkembangan komposisi penduduk Kota Ngimbang
menurut agamanya dapat dilihat pada Tabel 3.4
Komposisi penduduk IKK Ngimbang menurut agama pada umumnya
lebih didominasi oleh agama Islam yaitu sebanyak 6.666 jiwa. Hal ini menunjukkan
suatu pola yang relatif sama dengan komposisi penduduk kota-kota kecamtan
lainnya di IKK Ngimbang.
Untuk lebih jelasnya, perkembangan komposisi penduduk IKK Ngimbang
menurut agamanya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Jumlah Pemeluk Agama, IKK Ngimbang (Jiwa) Tahun 2004
No
Jenis Agama Jumlah Penganut
1 Islam 6.666 2 Katolik 27 3 Protestan 13 4 Hindu 5 5 Budha 0
Rata-Rata 6.711
Sumber: Monografi Desa 2004
6.666
27
135
0 Islam
Protestan
Katolik
Hindu
Budha
Gambar 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama IKK Ngimbang 2004
3.2.4. Karakteristik Transportasi
Sistem transportasi di Kota Ngimbang khususnya jaringan jalan
sebagian besar kondisinya baik dengan jalan utama berupa jalan Kolektor Primer
yang menghubungkan Babat dengan Kabupaten Jombang. Adapun perkerasan jalan
di Kota Ngimbang secara umum berupa aspal khususnya untuk jalan utama serta
jalan penghubung antar desa di wilayah perencanaan. Jalan lingkungan di IKK
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-16
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Ngimbang sebagian besar perkerasannya juga berupa aspal, makadam dan sebagian
kecil jalan tanah.
Kondisi jalan yang cukup baik di Kota Ngimbang untuk pembangunan
kedepan tetap membutuhkan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan khususnya
untuk jalan-jalan yang perkerasannya berupa jalan makadam dan jalan tanah,
akan tetapi jalan dengan kondisi seperti dijelaskan tersebut jumlahnya relatif
sedikit sehingga akan memudahkan untuk pengembangannya kedepan.
Beberapa jalan-jalan lingkungan yang pada umumnya merupakan jalan
tanah adalah :
• Jalan disebelah selatan gudang tembakau (sekitar pintu masuk dari arah
Jombang).
• Jalan tembus dari pertigaan ke Kecamatan Sambeng dengan jalan menuju
Kecamatan Bluluk.
• Jalan tebus dari Desa Ngimbang ke Desa Munungrejo.
• Jalan lingkungan perumahan di Dusun Katar dan Dusun Ngimbang
• Jalan tanah dari depan koramil ke arah Desa Pasarlegi
Jalan yang ada di IKK Ngimbang pada umumnya telah melewati sarana
dan jalur utama IKK ngimbang menjadi jalur alternatif penghubung Babat-
Jombang.
Penampang jalan di Kota Ngimbang memiliki karakteristik yang
berbeda dari setiap ruas jalan yang ada. Untuk memberikan gambaran mengenai
penampang jalan di IKK Ngimbang akan disertakan gambar penampang jalan di
beberapa ruas jalan di IKK Ngimbang pada Peta 3.2-8 penampang jalan Kota
Ngimbang.
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-17
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-7 Kondisi perkerasan jalan
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-18
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-8 Penampang Jalan Kota Ngimbang
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-19
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
No. Jenis Sarana Pendidikan Jumlah1. TK 52. SD/ sederajat 73. SLTP/ sederajat 24. SLTA/ sederajat 65. Lembaga Pendidikan Islam 3
Jumlah 23
3.2.5. Karakteristik Sarana Dan Prasarana
Fasilitas umum dan utilitas yang terdapat di IKK Ngimbang terdiri atas
fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, dan perdagangan, pemerintahan,
dan ruang terbuka hijau. Fasilitas yang ada tersebut merupakan pembentuk ciri
kota, apakah kota tersebut dapat dikatakan berkembang ataupun masih baru
berkembang selain itu ketersediaan sarana dan prasarana tersebut sebagai
indikator pelayanan kepada masyarakat.
A. Sarana Perumahan
Sarana perumahan di IKK Ngimbang pada saat ini memiliki jumlah 1.518
rumah dengan berbagai klasifikasi.
Untuk lebih jelasnya mengenai persebaran rumah di IKK Ngimbang
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 Jumlah Fasilitas Perumahan di IKK Ngimbang 2005
No
Nama Desa Jumlah Rumah
1 Desa Ngimbang 438 2 Desa Sendangrejo 1.080
Rata-Rata 1.518
438
1080
Ngimbang
Sendangrejo
Gambar 3.4 Jumlah Fasilitas Perumahan IKK Ngimbang 2005
B. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan di wilayah IKK Ngimbang, tercatat 13 fasilitas
pendidikan. Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Selanjutnya jumlah fasilitas pendidikan pada Tabel : 3.6
Tabel 3.6 Jumlah Fasilitas Pendidikan di IKK Ngimbang 2005
Sumber: Monografi Desa 2004
5
72
6
3 TK
SD/ sederajat
SLTP/ sederajat
SLTA/ sederajat
LembagaPendidikan Islam
Gambar 3.5 Jumlah Fasilitas Pendidikan IKK
Ngimbang 2005
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-20
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. Rumah Sakit 02. Puskesmas 13. Puskesmas Pembantu 14. Polindes 25. Posyandu 106. Praktik Dokter 0
14Jumlah
No. Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 03. Dokter Spesialis Lainnya 04. Paramedis 45. Dukun Terlatih 26. Bidan Desa 3
11Jumlah
C. Fasilitas Kesehatan
IKK Ngimbang memiliki beberapa fasilitas kesehatan guna memenuhi
kebutuhan penduduk di wilayah perencanaan, antara lain berupa puskesmas
sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 1 unit, polindes 2 unit dan
posyandu sebanyak 10 unit.
Selain didukung oleh fasilitas-fasilitas tersebut, IKK Ngimbang juga
didukung oleh tenaga kesehatan yaitu 2 orang dokter umum, 4 orang tenaga
paramedis dan 3 orang bidan desa. Selain itu adanya 2 orang dukun terlatih juga
mendukung pelayanan kesehatan di wilayah ini.
Untuk lebih jelasnya mengenai uraian diatas akan ditampilkan tabel
Jumlah Fasilitas kesehatan dan Tenaga kesehatan masing-masing pada Tabel 3.7
dan 3.8 berikut:
Tabel 3.7 Jumlah Prasarana Kesehatan IKK Ngimbang Tahun 2005
Sumber: Monografi Desa 2004
0%
7% 7%
72%
0%
14%
Rumah Sakit
Puskesmas
PuskesmasPembantuPolindes
Posyandu
Praktik Dokter
Gambar 3.6 Jumlah Prasarana Kesehatan IKK
Ngimbang 2005
Tabel 3.8 Jumlah Tenaga Kesehatan IKK Ngimbang Tahun 2005
Sumber: Monografi Desa 2004
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-21
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
18% 0%
0%
37%18%
27%
Dokter Umum
Dokter Gigi
Dokter SpesialisLainnyaParamedis
Dukun Terlatih
Bidan Desa
Gambar 3.7 Jumlah Tenaga Kesehatan IKK
Ngimbang 2005
D. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Fasilitas perdagangan yang terdapat di IKK Ngimbang pada saat ini
secara umum berupa toko dan warung yang melayani lingkungan di sekitarnya.
Fasilitas perdagangan yang bersifat regional di Kota Ngimbang adalah Pasar
Hewan. Sedangkan fasilitas jasa secara umum berupa Bank. Adapun jenis fasilitas
perdagangan dan jasa yang terdapat di IKK Ngimbang antara lain:
Grafik perbandingan sarana-sarana tersebut dapat dilihat pada tabel
dan chart berikut.
Tabel 3.9 Jumlah Sarana Perdagangan IKK Ngimbang Tahun 2005
No Jenis Sarana Jumlah
1 pasar 1
2 toko 52
3 kios 30
4 bank 1
Jumlah 84
Sumber: Monografi Desa 2004
52
301 1
pasar
kios
toko
bank
Gambar 3.8 Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa IKK Ngimbang 2005
E. Fasilitas Peribadatan
Fasilitas peribadatan di wilayah IKK Ngimbang, tercatat 18 fasilitas
peribadatan. Fasilitas peribadatan yang terdaapat di IKK Ngimbang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.10 Jumlah Sarana Perdagangan IKK Ngimbang Tahun 2005
No Jenis Jumlah
1 masjid 7
2 surau 11
Jumlah 18
Sumber: Monografi Desa 2004
11
7
masjid
surau
Gambar 3.9 Jumlah Fasilitas Peribadatan IKK Ngimbang 2005
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-22
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
F. Fasilitas Pemerintahan
Fasilitas pemerintahan pada tingkat kecamatan yang ada di Kota
Ngimbang terkonsentrasi di pusat kota yang berfungsi juga sebagai pusat kawasan
pemerintahan terdiri atas:
• Kantor Kecamatan
• Kantor KUA
• Kantor Polsek
• Kantor Koramil
• Kantor Cabang Dinas P & K
• Dinas Pertanian dan Kehutanan
• Balai Pemeliharaan Jalan
G. Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau di Kota Ngimbang terdiri dari atas lapangan
olahraga yang terletak di sebelah utara jalan menuju Desa Drujugulit dan makam
yang lokasinya di sebelah utara pasar ngimbang,
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi serta
persebaran sarana atau fasilitas di Kota Ngimbang akan digambarkan pada Peta
3.2-9
3.2.6. Karakteristik Utilitas
Seperti halnya kota-kota yang baru berkembang, penyediaan utilitas
sangat dirasakan kurang dalam hal pelayanan. Hal ini berhubungan langsung
dengan beberapa kendala pemenuhan dilihat dari aspek pembiayaan pembangunan
yang relatif besar, selain itu juga banyaknyanya kendala pelayanan karena
bangunan yang ada letaknya tidak mengelompok pada satu kawasan. Oleh karena
itu keberadaan utilitas yang baik dengan kondisi kota yang sedang berkembang
masih diperlukan partisipasi masyarakat dalam hal pemenuhannya seperti misalnya
pengadaan jaringan pembuangan limbah domestik dan tempat pembuangan
sampah secara gotong-royong.
A. Jaringan Listrik
Utilitas jaringan listrik PLN telah masuk di wilayah perencanaan
melalui jaringan SUTT, SUTM dan SUTR. Di wilayah Kota Ngimbang secara
keseluruhan wilayahnya telah terlayani utilitas listrik dimana dari 751 KK yang ada
di Kota Ngimbang secara keseluruhan sudah terlayani oleh utilitas listrik dari PLN.
Jaringan listrik yang melayani IKK Ngimbang terdiri atas:
• Jaringan SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) yang melalui sepanjang
jalan Arteri Primer.
• Jaringan SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) yang melalui hampir sebagian
besar jaringan jalan yang ada di wilayah Desa Ngimbang dan Sendangrejo.
• Jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) yang melalui bagian selatan
Kota Ngimbang
Selanjutnya jaringan listrik di Kota Ngimbang dapat dilihat pada Peta
3.2-10.
B. Jaringan Telepon
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-23
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Jaringan telepon pada saat ini sudah menjangkau wilayah Kota
Ngimbang. Akan tetapi untuk penggunaannya masih belum digunakan secara
menyeluruh oleh penduduk di Kota Ngimbang. Hal tersebut juga berkaitan dengan
tingkat ekonomi penduduk di Kota Ngimbang.
Selanjutnya jaringan telepon di Kota Ngimbang dapat dilihat pada Peta
3.2-11
C. Jaringan Air Bersih
Air baku yang dimanfaatkan oleh penduduk wilayah perencanaan
adalah air tanah. Air tanah diperoleh dari sumur terbuka/galian. Adapun air yang
dipergunakan untuk minum dan masak juga menggunakan air dari sumur, karena
fasilitas air minum dari PDAM masih belum melayani sampai jaringan transmisi.
Kondisi ini dirasakan sangat mendesak untuk dilakukan penanganan dengan
pengadaan air dari PDAM karena di wilayah perencanaan kebutuhan air bersih
warganya masih belum dapat dipenuhi dengan baik karena kurangnya ketersediaan
air baku dari sumur serta sumber air lainnya yang ada di wilayah perencanaan.
D. Jaringan Drainase
Jaringan drainase di Kota Ngimbang terdiri dari saluran drainase
terbuka dengan perkerasan berupa semen dan sebagian ada pula yang
perkerasannya masih berupa tanah. Saluran drainase dengan perkerasan semen
terdapat di sebagian ruas jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Lamongan
dengan Kota Jombang. Sedangkan untuk drainase dengan perkerasan berupa tanah
terdapat di sebagian jalan lokal primer.
E. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah di wilayah Kota Ngimbang pada umumnya
masih bersifat konvensional, dimana masyarakat di wilayah perencanaan
membuang sampahnya dengan jalan menimbun atau membakar sampah yang
diproduksi oleh setiap keluarga di pekarangan rumah masing-masing. Sistem
pembuangan sampah seperti ini masih memungkinkan untuk dilakukan di wilayah
perencanaan karena ketersediaan lahan kosong yang masih sangat besar jumlahnya
jika dibandingkan dengan lahan terbangun yang ada, serta masih rendahnya
kepadatan penduduk di Kota Ngimbang.
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-24
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-9 Persebaran Fasilitas IKK Ngimbang 2004
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-25
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-10 Jaringan Listrik IKK Ngimbang 2004
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-26
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
Peta 3.2-11 Jaringan Telepon IKK Ngimbang 2004
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-27
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
3.2.7. Permasalahan Umum Kota Ngimbang
Berikut ini kendala yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
perkotaan di IKK Ngimbang :
a. kurangnya prasarana jalan kota sehingga perkembangan kota cenderung
liniear mengikuti jaringan jalan yang telah ada. Akibat dari hal tersebut,
maka kawasan di kiri dan kanan jalan menjadi sasaran perkembangan fasiitas
kota yang dapat menurunkan fungsi jalan di masa mendatang.
b. Tinkat pertumbuhan pembangunan cukup tinggi yang memungkinkan terjadi
saling kepentingan antara kawasan satu dengan yang lainnya.
c. Kualitas lingkungan permukiman masih perlu ditingkatkan agar sesuai dengan
kebutuhan.
d. Sangat terbatasnya kemampuan pengelolaan kota baik di segi perencanaan,
pelaksanan, dan pengendalian serta pemeliharaan kota.
e. Belum teraturnya tata ruang kota, jaringan jalan, jaringan drainase yang
dapat menurunkan kualitas lingkungan kota.
f. Belum tersedianya angkutan umum yang dapat melayani seluruh wilayah IKK
Ngimbang, selama ini angkutan umum hanya melayani jalan utama saja.
g. Perlunya pengaturan tata ruang kota sehingga tidak terjadi konflik antar
kepentingan dalam pengembangannya mengingat IKK Ngimbang merupakan
akses menuju Kota Babat dan Kota Lamongan serta terletak di antara jalur
jalan kolektor primer Babat-Jombang.
FFaakkttaa ddaann AAnnaalliissaa DDaattaa Hal 3-28
Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Tahun 2006
KKAARRAAKKTTEERRIISSTTIIKK IINNTTEERRNNAALL WWIILLAAYYAAHH PPEERREENNCCAANNAAAANN
KARAKTERISTIK INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN
............................................................................................................................................... 3-1
3.1. KARAKTERISTIK WILAYAH KOTA ................................................................ 3-1
3.1.1. Kedudukan Kota Dalam Lingkup Wilayah.............................................. 3-1
3.1.2. Peranan Kota Dalam Lingkup Wilayah................................................... 3-3
3.2. KARAKTERISTIK INTERNAL KOTA .............................................................. 3-3
3.2.1. Karakteristik Fisik........................................................................................ 3-3
3.2.1.1. Kondisi Fisik Dasar............................................................................. 3-3
3.2.1.2. Pola Penggunaan Lahan................................................................... 3-4
3.2.2. Struktur Kegiatan........................................................................................ 3-6
3.2.3. Karakteristik Kependudukan...................................................................3-14
3.2.4. Karakteristik Transportasi........................................................................3-15
3.2.5. Karakteristik Sarana Dan Prasarana .....................................................3-19
3.2.6. Karakteristik Utilitas..................................................................................3-22
3.2.7. Permasalahan Umum Kota Ngimbang .................................................3-27
Peta 3.1-1 Wilayah Administrasi Kota Ngimbang ......................................................... 3-2
Peta 3.2-1 Penggunaan Lahan IKK Ngimbang 2006 ................................................... 3-8
Peta 3.2-2 Wilayah Terbangun IKK Ngimbang.............................................................. 3-9
Peta 3.2-3 Stadia Perkembangan Kota Ngimbang .....................................................3-10
Peta 3.2-4 Kondisi Bangunan Kota Ngimbang ............................................................3-11
Peta 3.2-5 Kondisi Lingkungan di Kota Ngimbang .....................................................3-12
Peta 3.2-6 Intensitas Bangunan Kota Ngimbang 2006 ..............................................3-13
Peta 3.2-7 Kondisi perkerasan jalan .............................................................................3-17
Peta 3.2-8 Penampang Jalan Kota Ngimbang ............................................................3-18
Tabel 3.1 Jumlah Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan Lahan Kota Ngimbang
Tahun 2004.......................................................................................................................... 3-4
Tabel 3.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Di IKK Ngimbang Tahun 2000-2005 ...3-
14
Tabel 3.3 Perkembangan Kepadatan Penduduk Bruto di IKK Ngimbang 2000-2005
.............................................................................................................................................3-15
Tabel 3.4 Jumlah Pemeluk Agama, IKK Ngimbang (Jiwa) Tahun 2004 .................3-15
Tabel 3.5 Jumlah Fasilitas Perumahan di IKK Ngimbang 2005 ...............................3-19
Tabel 3.6 Jumlah Fasilitas Pendidikan di IKK Ngimbang 2005 ................................3-19
Tabel 3.7 Jumlah Prasarana Kesehatan IKK Ngimbang Tahun 2005 .....................3-20
Tabel 3.8 Jumlah Tenaga Kesehatan IKK Ngimbang Tahun 2005..........................3-20
Gambar 3.1 Luas Penggunaan Lahan di Kota Ngimbang (Ha)................................. 3-5
Gambar 3.2 Pertumbuhan Penduduk IKK Ngimbang 2000-2005 ...........................3-14
Gambar 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama IKK Ngimbang 2004 ...........3-15
Gambar 3.4 Jumlah Fasilitas Perumahan IKK Ngimbang 2005 ..............................3-19
Gambar 3.5 Jumlah Fasilitas Pendidikan IKK Ngimbang 2005 ...............................3-19
Gambar 3.6 Jumlah Prasarana Kesehatan IKK Ngimbang 2005 ............................3-20
Gambar 3.7 Jumlah Tenaga Kesehatan IKK Ngimbang 2005.................................3-21
Gambar 3.8 Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa IKK Ngimbang 2005 ........3-21