04/13/23 Created by ganjar budiarto 1
BAGIAN KE IIBAGIAN KE IIPENGAWASAN PENGAWASAN
K3-LISTRIKK3-LISTRIK
Arus / Tegangan listrik
Tidak tampak Tidak berbau
Tidak berbunyi
Dapat dirasakanDapat menyebabkan
Kematian
DANGER
04/13/23 Created by ganjar budiarto 3
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
► Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat luasdasar bagi masyarakat luas
► Listrik mengandung potensi bahaya yang Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan dapat mengancam keselamatan jiwa dan harta bendaharta benda
► Penyelenggaraan sistem ketenagalistrikan Penyelenggaraan sistem ketenagalistrikan perlu adanya kebijakan pemerintah perlu adanya kebijakan pemerintah sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terjamin keselamatannya.masyarakat terjamin keselamatannya.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 4
04/13/23 Created by ganjar budiarto 5
Bahaya kejut listrik
Bahaya kejut listrik
t :t : 1,01,0 0,8 0,8 0,60,6 0,4 0,3 0,4 0,3 0,2 0,2
(detik)(detik)
E :E : 90 90 100 100 110110 125 140 125 140 200 200
(Volt)(Volt)
I :I : 180180 200 200 250250 280 330 280 330 400 400
(mA)(mA)
t :t : 1,01,0 0,8 0,8 0,60,6 0,4 0,3 0,4 0,3 0,2 0,2
(detik)(detik)
E :E : 90 90 100 100 110110 125 140 125 140 200 200
(Volt)(Volt)
I :I : 180180 200 200 250250 280 330 280 330 400 400
(mA)(mA)
LangsungTidak langsung
04/13/23 Created by ganjar budiarto 6
EFEK SENGATAN LISTRIKBesar arus yang melewati tubuh
Akibat yang timbul
1 mA, atau 1 mA, atau kurangkurang
Tidak ada akibat, tidak terasaTidak ada akibat, tidak terasa
1 – 8 mA1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan tidak mengganggu kesadarandan tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa melepaskan diri, kesadaran bisa melepaskan diri, kesadaran tidak hilangtidak hilang
15 – 20 mA15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa Sengatan sakit kesadaran bisa hilang dan tidak bisa melepaskan hilang dan tidak bisa melepaskan diridiri
20 – 50 mA20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi Kesakitan, susah bernafas, terjadi konstraksi pada otot & kesadaran konstraksi pada otot & kesadaran hilanghilang
100 – 200 mA100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan Kondisi mematikan langsung dan susah ditolongsusah ditolong
200 mA atau 200 mA atau lebihlebih
Terbakar dan jantung berhenti Terbakar dan jantung berhenti berdetakberdetak
BE
RB
AH
AYA
BE
RB
AH
AYA
AM
AN
AM
AN
04/13/23 Created by ganjar budiarto 7
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh(Volt)
Waktu MaksimumYang Diijinkan (Detik)
> 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
04/13/23 Created by ganjar budiarto 8
04/13/23 Created by ganjar budiarto 9
Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasiterjadi kegagalan isolasi
04/13/23 Created by ganjar budiarto 10
Data kec. listrik (PLN) 95-99.
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
Korban tewas 818 orang
karyawan 183 orang &
masyarakat 635 orang
Luka serius 476 orang$ Kasus kebakaran 741 kasus$ Gangguan teknis 2720 kasus$ Kerugian Rp. 25.5 milyar
04/13/23 Created by ganjar budiarto 11
-Api terbuka Api terbuka : : 415415 (37,19 %)(37,19 %)-Listrik Listrik :: 297 297 (26,6 %)(26,6 %)
-Pembakaran Pembakaran : : 8080 (7,17 %) (7,17 %) -Peralatan panas Peralatan panas : : 35 35 (3,14 %)(3,14 %)
-Lain lain Lain lain :: 46 46 (3,4 %)(3,4 %)-Tidak dpt ditentukan Tidak dpt ditentukan :: 243243 (19.73 (19.73
%)%)
Puslabfor Mabes PolriPuslabfor Mabes PolriPuslabfor Mabes PolriPuslabfor Mabes Polri
04/13/23 Created by ganjar budiarto 12
Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Listrik statik Sambaran petir
04/13/23 Created by ganjar budiarto 13
nextprevious
KetenagalistrikanKetenagalistrikan
04/13/23 Created by ganjar budiarto 14
NAB FAKTOR FISIKANAB FAKTOR FISIKAKep 51/Men/1999Kep 51/Men/1999
FreqFreq Power Power DensityDensity
mW/CmmW/Cm22
Kuat medan Kuat medan listriklistrik
A/mA/m
Kuat medan Kuat medan magnetmagnet
V/mV/m
Rata2 waktu Rata2 waktu pemajananpemajanan
MenitMenit
30kHz -100 kHz30kHz -100 kHz 614614 163163 66
100 kHz – 3 MHz100 kHz – 3 MHz 614614 16.3/f16.3/f 66
3 MHz – 30 MHz3 MHz – 30 MHz 1842/f1842/f 16,3/f16,3/f 66
30 MHz – 100 MHz30 MHz – 100 MHz 61,461,4 16,3/f16,3/f 66
100 MHz - 300 MHz100 MHz - 300 MHz 11 61,461,4 0,1630,163 66
300 MHz – 3 GHz300 MHz – 3 GHz f/300f/300 66
3 GHz – 15 GHz3 GHz – 15 GHz 1010 66
15 GHz-300 GHz15 GHz-300 GHz 1010 616.000/f616.000/f44
f : Freq MHz
04/13/23 Created by ganjar budiarto 15
TM
/
TR
G
Tempat kerja Bukan tempat kerja
TT
/
TE
TM
Kebijakan nasionaldalam hal upaya menjamintempat kerja yang Aman dan lingkungan yang Sehat
Kebijakan nasionaldalam hal penyediaan tenaga listrik(pengusahaan)yang Andal, Aman danAkrap lingkungan
04/13/23 Created by ganjar budiarto 16
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
Pasal 2 ayat (2) huruf q(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan
04/13/23 Created by ganjar budiarto 17
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya
04/13/23 Created by ganjar budiarto 18
Tujuan K3 Listrik 1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
bahaya sentuhan langsung
bahaya sentuhan tidak langsung
bahaya kebakaran
04/13/23 Created by ganjar budiarto 19
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
wajib
04/13/23 Created by ganjar budiarto 20
STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA
Peraturan Peraturan KHUSUS BKHUSUS B Peraturan Peraturan
Khusus BKhusus B Peraturan Peraturan 04/7804/78
Peraturan Peraturan 04/8804/88
04/13/23 Created by ganjar budiarto 21
RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP
Tegangan sentuh yang berbahaya:Tegangan sentuh yang berbahaya:► > 50 V a.b. di ruang > 50 V a.b. di ruang
normal, normal, ► > 25 V a.b. di ruangan lembab> 25 V a.b. di ruangan lembab► Daya > 100 WattDaya > 100 Watt
Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :
- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut
- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah
Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :
- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut
- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah
04/13/23 Created by ganjar budiarto 22
Bagian 1 :Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan)Bagian 2 :Persyaratan DasarBagian 3 :Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung,
sentuh tidak langsung, & kebakaranBagian 4 :Perancangan instalasi listrikBagian 5 :Perlengkapan listrikBagian 6 :PHB & KomponennyaBagian 7 :Penghantar dan pemasangannyaBagian 8 :Ruangan khususBagian 9 :Pengusahaan instalasi listrik
Lampiran-lampiran
04/13/23 Created by ganjar budiarto 23
Bagian 1. PENDAHULUAN
TujuanTerselenggaranya instalasi listrik yang baik dan menjamin keselamatan , keaman instalasi, gedung dan isinya.
Ruang lingkupPerancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan dayanya > 100 W
04/13/23 Created by ganjar budiarto 24
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)
PenafsiranInstansi yang berwenang yang memberlakukan PUIL 2000
Ketentuan teknis- Pola preventif- Syarat syarat pengamanan- Batas pembebanan, hantaran- dst
04/13/23 Created by ganjar budiarto 25
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR
Proteksi untuk keselamatan- Proteksi sentuh langsung- Proteksi sentuh tidak langsung- Proteksi efek termal- Proteksi arus lebih- Proteksi arus gangguan- Proteksi tegangan lebih- Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
04/13/23 Created by ganjar budiarto 26
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR (Lanjutan)
Perancangan- Aspek keselamatan- Asapek kehandalan- Aspek Akrap lingkungan
Pemilihan peralatan listrikKarakteristik beban, arus, tegangan, prekuensi, daya
04/13/23 Created by ganjar budiarto 27
► Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari kejut listrik ► Proteksi dari efek thermalProteksi dari efek thermal► Proteksi dari arus lebihProteksi dari arus lebih► Proteksi dari tegangan lebih akibat Proteksi dari tegangan lebih akibat
petirpetir► Proteksi dari tegangan kurangProteksi dari tegangan kurang► Pemisahan dan penyakelaranPemisahan dan penyakelaran
SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN
(BAB III)(BAB III)
SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN
(BAB III)(BAB III)
04/13/23 Created by ganjar budiarto 28
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI
Proteksi sentuhan langsung- Proteksi isolasi bagian aktif- Proteksi penghalang atau selungkup- Proteksi penempatan di luar jangkauan- Proteksi isolasi lantai kerja
04/13/23 Created by ganjar budiarto 29
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)
Proteksi sentuhan tidak langsung Prinsip : Pemutusan secara otomatikMetoda :- Sistem Pembumian - Sistem Hantaran pengaman- Sistem Hantaran Netral Pengaman
04/13/23 Created by ganjar budiarto 30
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNGSENTUHAN LANGSUNG
Metoda :Metoda :1.1. Isolasi bagian aktifIsolasi bagian aktif2.2. Penghalang atau SelungkupPenghalang atau Selungkup3.3. Rintangan;Rintangan;4.4. Jarak aman atau diluar Jarak aman atau diluar jangkauanjangkauan5.5. Gawai proteksi arus sisaGawai proteksi arus sisa6.6. Isolasi lantai kerja.Isolasi lantai kerja.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 31
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
““JARAK AMAN”JARAK AMAN”
Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauanTegangan kVTegangan kV Jarak cmJarak cm
11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300
04/13/23 Created by ganjar budiarto 32
TANAH
SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”
SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”
ISOLASI LANTAI KERJA (R1)
Kayu
75 kg
Kain basah 27 x 27 Cm
V
V2
V1
Rd 3000
R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm
R1 min. 50 kilo Ohm
Pelat logam25 x 25 x 0,2 Cm
04/13/23 Created by ganjar budiarto 33
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)
2.2. Sistem IT atauSistem IT atau Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)
3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pembumian Netral
Pengaman (PNP)Pengaman (PNP)
04/13/23 Created by ganjar budiarto 34
L1
L2
L3
N
PE
Bila terjadi kegagalan
isolasi, teganan suplai
akan terputus karena alat
proteksi bekerja otomatik
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
Membumikan titik netral
di sumbernya dan
membumikan pada BKT
instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 35
SISTEM PEMBUMIAN PENGAMANL1L2L3N
SATU FASE TIGA FASE
04/13/23 Created by ganjar budiarto 36
2.2. Sistem IT atau Hantaran pengaman Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)(HP) Tujuan pembumian :Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik otomatik
Fasa tunggal 3 kawatPenghantar Aktif
Penghantar Nol/NetralHantaran pengaman
04/13/23 Created by ganjar budiarto 37
SISTEM HANTARAN PENGAMANL1/RL2/SL3/T
NPE
04/13/23 Created by ganjar budiarto 38
3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman
(PNP)(PNP)
3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman
(PNP)(PNP)
Nol &Ground
dihubungkan
Fasa tunggal 3 kawat
04/13/23 Created by ganjar budiarto 39
SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMANL1L2L3
N/PE
04/13/23 Created by ganjar budiarto 40
M
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3
KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3
SARANA PEMUTUS
PENGAMAN BEBAN LEBIH
KENDALI
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
04/13/23 Created by ganjar budiarto 41
1 2 3
4
MOTOR SANGKARIn.1 = 42 A MOTOR SEREMPAK
In.2 = 54 A
MOTOR ROTOR LILITIn.3 = 68 A
MOTOR ROTOR LILITIn.4 = 68 A
SETELAN MAK 2,5 In 1= 105A
1,5 In 3= 102A
2 In2= 108A
1,5 In= 102A
KHA. MIN.1.25 In
KHA. MIN.1.25 (68) + 42 + 54 =
170,8A
SETELAN MAK108 + 42 + 68 = 218A
SETELAN MAK218 + 68 = 286 A
PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556
PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556
04/13/23 Created by ganjar budiarto 42
KEMAMPUAKEMAMPUAN N
HANTAR HANTAR ARUSARUS
KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya
(Periksa tabel PUIL)
SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I nominal
04/13/23 Created by ganjar budiarto 43
04/13/23 Created by ganjar budiarto 44
04/13/23 Created by ganjar budiarto 45
PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
P1- P1.1
p1-P1.2
P1-P1.3
P1.P1.4
P1.P1.5
P1-P1.6
RESISTAN ISOLASI
1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab)
04/13/23 Created by ganjar budiarto 46
KARAKTERISTIK PENGAMANHUBUNG PENDEK, TERBUKABILA MERASAKAN 600% InDALAM WAKTU 20 - 50 DETIK
KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN
KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN
BILA SUPLAI LISTRIKTERPUTUS HARUS ADA INDIKASI ALARM
TIDAK PERLUPENGAMAN BEBAN LEBIH
KENDALI
• JENIS KABEL FRC• DARI SISI IN COMING • SEBELUM SAKELAR UTAMA
04/13/23 Created by ganjar budiarto 47
1 HYDRANT2 SPRINGKLER3 LIFT4 PRESSURIZED
FAN5 EMERGENCY6 MDB
G
MDB
123456. Spare
Suplai daya listrik untuksarana keselamatantidak beleh terganggupada kondisi apapun
04/13/23 Created by ganjar budiarto 48
Aspek pertimbangan Aspek pertimbangan rancangan / evaluasi instalasi rancangan / evaluasi instalasi
listriklistrikInternalInternal
Jenis pelayanan/bebanJenis pelayanan/beban► PeneranganPenerangan► Pesawat tenagaPesawat tenaga► Peruntukan / Peruntukan / ► Karakteristik Karakteristik ► Daur tugasDaur tugas► DllDll
EksternalEksternal
Jenis /kondisi Jenis /kondisi lingkunganlingkungan
► Ruang normalRuang normal► Ruang lembabRuang lembab► Ruang panasRuang panas► Ruang berdebuRuang berdebu► Ruang uap/gas ledakRuang uap/gas ledak
BESARAN NOMILAL
04/13/23 Created by ganjar budiarto 49
Penggolongan ruangan sesuai dengan sifatnya :
Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud(n) Ruang kering(o) Ruang kerja listrik(lk) Ruang kerja listrik terkunci(d) Ruang berdebu(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif(b) Ruang lembab dan basah(p) Ruang sangat panas(q) Ruang kerja kasar(r) Ruang radiasi
04/13/23 Created by ganjar budiarto 50
KETENTUAN UNTUK BERBAGAI RUANG DAN INSTALASI KHUSUS
a.RUANG KERJA LISTRIK
• Pengawas ahli
• Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan
• Penerangan yang baik
• Lantai, dinding, atap dari bahan tidak mudah terbakar.
• Di udara terbuka
04/13/23 Created by ganjar budiarto 51
b. Ruang kerja listrik terkunci•Tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan
perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.
•Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga:•Pintu membuka ke luar.•Dibuka dari luar menggunkan kunci•Dibuka dari dalam tanpa kunci.
•Memasuki kerja listrik :•Izin dari petugas berwenang•Paling sedikit dua orang•Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada.•Membawa dan memakai APD yang diperlukan.•Memperhatikan rambu-rambu.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 52
Bekerja pada keadaan tidak bertegangan :
• dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan, ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.
• Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.
• Perlengkapan harus dibumikan.
• Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan
• Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci, dan kunci disimpan oleh petugas.
• Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur tertentu.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 53
Bekerja pada keadaan bertegangan ;
• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan telanjang.
•
04/13/23 Created by ganjar budiarto 54
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :
Perhatikan Jarak minimum aman
Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.
Dilarang menggunakan pengukur dari logam
Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.•Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kVTegangan kV Jarak cm Jarak cm
11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300
04/13/23 Created by ganjar budiarto 55
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK.
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menhindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 56
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditrik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 57
Klasifikasi :Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengruh langsung terhadap pasien
Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKITPUIL-2000FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
04/13/23 Created by ganjar budiarto 58
Sumber Normal
Sumber Emergency
Baterai atauMotor Generator
RUANG KELOMPOK 1
RUANG KELOMPOK 1E
RUANG KELOMPOK 2E
G
< 10 dt < 0,5 dt
Sistem distribusi listrik di rumah sakit
Instalasi listrik Instalasi listrik Ketel UapKetel Uap
Alat penerangan dan alat listrik lainya Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan menggunakan tegangan tidak diijinkan menggunakan tegangan
lebih dari 50 Voltlebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam berselubung karet atau berperisai logam
fleksibel.fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus maka bagian logam dari ketel uap harus
dibumikandibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logamberselubung karet dan berperisai logam
PUIL 2000Psl. 8.12
04/13/23 Created by ganjar budiarto 60
L1 L2 L3 N
04/13/23 Created by ganjar budiarto 61
L1 L2 L3 N
04/13/23 Created by ganjar budiarto 62
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
a. nama pabbrik pembuatb. tegangan pengenalc. arus beban pengenald. daya pengenale. freq, Jumlah fase, f. rpmg. suhu lingkungan > kenaikan suhuh. klas isolasiI. teg. kerja dan arus beban penuhj. lilitank. daur kerja
Tanda Pengenal (Plat nama)
04/13/23 Created by ganjar budiarto 63
GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detikb. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jamc. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanisd. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o Ce. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk f. Sistem pendinginan harus terjaming. Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesinh. Harus dipasang tanda peringatan
PENGGERAK MULA G BEBAN
04/13/23 Created by ganjar budiarto 64
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)
1. Harus diproteksi thd arus lebih2. Mak 150 % > I beban penuh3. Penghantar 115% > I beban penuh
G
04/13/23 Created by ganjar budiarto 65
KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK
1.KETEKNIKAN2.KESELAMATAN KERJA
04/13/2304/13/23 Created by ganjar budiartoCreated by ganjar budiarto 6666
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift
Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan
Personilnya
04/13/23 Created by ganjar budiarto 67
Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrikBagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara khusus
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik
04/13/23 Created by ganjar budiarto 68
KOMPETENSI SDM BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;RIKSA UJI
PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN
TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN
04/13/23 Created by ganjar budiarto 69
Inventarisasi Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan) 2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan) 3. Klas III. Ahli K3 Listrik
Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik Ahli K3 Listrik
Dapat melayani dan memelihara inst. listrik secara benar dan aman, baik bagi dirinya, peralatan dan aman dalam pengoperasiannya
Dapat melakukan pengawasan pek. pemasangan dan pemeliharaan inst. listrik secara benar dan aman sesuai ketentuan dan prosedur K3.
Dapat mengevaluasi potensi bahaya dan tindakan koreksi terhadap:
• gambar rancangan;
• hasil pemeriksaan dan pengujian;
04/13/23 Created by ganjar budiarto 70
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002 TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)
KOMPETENSIKOMPETENSI
Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab :► Melayani, merawat dan mengawasi Melayani, merawat dan mengawasi
kelaikan instalasi listrik;kelaikan instalasi listrik;► Membantu pemeriksaan dan Membantu pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik; pengujian instalasi listrik;
04/13/23 Created by ganjar budiarto 71
04/13/23 Created by ganjar budiarto 72
Sasaran
OBYEK YANG TERTINGGI
Arus : 5.000 ~ 200.000 A Panas: 30.000 oC
AWAN KE AWAN
AWAN KE BUMI
KERUSAKAKERUSAKAN N
• THERMITHERMIS, S,
• ELEKTRIELEKTRIS, S,
• MEKANIMEKANISS,
KERUSAKAKERUSAKAN N
• THERMITHERMIS, S,
• ELEKTRIELEKTRIS, S,
• MEKANIMEKANISS,
04/13/23 Created by ganjar budiarto 73
PetirPetir
04/13/23 Created by ganjar budiarto 74
BAHAYA SAMBARAN PETIRBAHAYA SAMBARAN PETIRBAHAYA SAMBARAN PETIRBAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN SAMBARAN LANGSUNGLANGSUNG
..SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG
04/13/23 Created by ganjar budiarto 75
04/13/23 Created by ganjar budiarto 76
KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR
KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir padabangunanJenis instalasi :- Sistem Franklin- Sistem Sangkar Faraday - Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama teganganpada jaringan instalasi listrik (Arrester)
04/13/23 Created by ganjar budiarto 77
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
Grounding tidak sempurna
Berbahaya
04/13/23 Created by ganjar budiarto 78
Ref1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung
2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsunglangsung
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
04/13/23 Created by ganjar budiarto 79
INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989
PENERIMA(AIR TERMINAL)
PENERIMA(AIR TERMINAL)
HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)
HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)
SISTEM FRANKLIN
Sudut perlindungan112 o
Resistan pembumianmak 5 ohm
04/13/23 Created by ganjar budiarto 80
04/13/23 Created by ganjar budiarto 81
++++++++++++++++++++++++
-------------------------------------
MENYAMBAR JARINGAN LISTRIK
04/13/23 Created by ganjar budiarto 82
04/13/23 Created by ganjar budiarto 83
Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir
Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir
++++++++++++++++
+++++++- - - - - - -- - - - - - - - - - -
PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :Sistem eksternal
Jenis : konvensi onal & elektrostatik
PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :Sistem eksternal
Jenis : konvensi onal & elektrostatik
04/13/23 Created by ganjar budiarto 84
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3 )C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10)D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 - 7)
R = A + B + C + D + E< 11 ABAIKAN = 11 KECIL= 12 SEDANG= 13 AGAK BESAR= 14 BESAR> 14 SANGAT BESAR
PERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR
04/13/23 Created by ganjar budiarto 85
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA : Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1Bangunan umum : 2Banyak orang : 3Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5Gudang handak : 15
B : Struktur konstruksi Steel structure : 0Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1Beton bertulang, atap bukan logam : 2Kerangka kayu atap bukan logam : 3
C : Tinggi bangunan
04/13/23 Created by ganjar budiarto 86
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C : Tinggi bangunans/d 6 m : 0
12 m : 217 m : 325 m : 435 m : 550 m : 670 m : 7100 m : 8140 m : 9200 m : 10
04/13/23 Created by ganjar budiarto 87
D : Lokasi bangunanTanah datar : 0Lereng bukit: 1Puncak bukit : 2
E : Hari guruh per tahun2 : 04 : 18 : 216 : 332 : 464 : 5128 : 6156 : 7
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
04/13/23 Created by ganjar budiarto 88
Ruangan berpotensi Ruangan berpotensi bahaya ledakan bahaya ledakan
gas/uap/debu/seratgas/uap/debu/serat
SNI 225 - 1987SNI 225 - 1987PUIL-1987 PUIL-1987 (820 - B.16 dan - (820 - B.16 dan - C.4) C.4)
HHarus dipasang instalasi arus dipasang instalasi
PROTEKSI PETIRPROTEKSI PETIR (Sistem internal protection)(Sistem internal protection)
04/13/23 Created by ganjar budiarto 89
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
GROUNDING
ARRESTER
RSTN RSTN
Semua bagian konduktif dibondingSemua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial
04/13/23 Created by ganjar budiarto 90
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon, menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar maximal 5 meter.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 91
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa logam yang baik.
c. Khusu tulang beton harus memnuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom beton bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)
c. Tinggi > 50 m max 10 meter.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 92
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang (direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi sesuai standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan dengan elektroda kelompok.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 93
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan pembumian bersama memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya) yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi penyalur petir.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 94
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 95
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M
a. Instalasi penyalur petir yang terpasang dicerobong tidak boleh dianggap dapat melindung bangunan yang berada disekitarnya.
b. Penerima harus dipasang menjulang min 50 cm di atas pinggir cerobong.
c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir bagian puncak dapat digunakan sebagai penerima petir.
d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus mempunyai 2 penurunan dengan jarak yang sama satu sama lain.
e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung dengan penerima.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 96
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.
2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji :
1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.
2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau instalasi)
3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.
4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir.
3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3 Inspeksi.
4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)
04/13/23 Created by ganjar budiarto 97
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima, penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 98
Pesawat lift sebagai sarana transportasi vertikal yang dirancang dengan perangkat pengendali otomatik dari dalam kereta dan pada setiap lantai pemberhentian.
Pengguna/penumpang lift hanya dengan tekan tombol dapat mengendalikannya menuju lantai yang dikehendaki;
LIFTLIFT
04/13/23 Created by ganjar budiarto 99
JUMLAH IJIN LIFTJUMLAH IJIN LIFT Th.1979 SD MEI 2006Th.1979 SD MEI 2006
IJIN lift :12150 UNITIJIN lift :12150 UNIT
Info dar Assosiasi 16000 Info dar Assosiasi 16000 unit lift terpasangunit lift terpasang
Jika rata2 100 Jika rata2 100 orang/hariorang/hari3.200.000 orang per 3.200.000 orang per harihari
TEKNISI PEMEGANG TEKNISI PEMEGANG MERK 340 ORANGMERK 340 ORANG
Penyelia : +/- 300 Penyelia : +/- 300 ORANGORANG
04/13/23 Created by ganjar budiarto 100
Bank IndonesiaBank Indonesia
15 ORANG MENINGGAL
BI
04/13/23 Created by ganjar budiarto 101
04/13/23 Created by ganjar budiarto 102
04/13/23 Created by ganjar budiarto 103
UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) - f
……… tempat kerja dimana :f. Dilakukan pengangkutan barang,
binatang, atau manusia, baik didarat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara
Ketentuan K3 LIFT
04/13/23 Created by ganjar budiarto 104
UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :n. “Mengamankan dan
memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atang barang”.
Syarat-syarat K3 Lift
04/13/23 Created by ganjar budiarto 105
Apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan, penumpang tidak dapat berbuat apa apa,
Aspek kehandalan dan keselamatan penumpang merupakan faktor dasar dalam pertimbangan perancangan pesawat lift.
LIFT
04/13/23 Created by ganjar budiarto 106
K3 LIFT Untuk menjamin kehandalan dan keamanan pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3,
Dasar :Undang undang No 1 th 1970;Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
04/13/23 Created by ganjar budiarto 107
Dasar pertimbangan Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat. Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25
Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan teknis maupun
administrasi harus mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.
PENGENDALIAN K3 LIFT PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
04/13/23 Created by ganjar budiarto 108
PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan
TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,
TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift
PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift
KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFTKEPUTUSAN MENTERI No KEP-407/M/BW/99
04/13/23 Created by ganjar budiarto 109
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RIDEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
KARTU LISENSI K3KARTU LISENSI K3TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATORTEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : No : 64 64//PNKK/07.03PNKK/07.03 Berlaku s/d : Berlaku s/d : 28 Juli 200828 Juli 2008
NamaNama : : FRANSISCUS WARTOYOFRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahirTempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954: Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh.Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama: PT. Toshindo Elevator Utama
AlamatAlamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 - : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta UtaraKelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta,Jakarta, 28 Juli 200328 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMAPLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA
Ir. Imam SubariIr. Imam Subari
NIP. 160009422NIP. 160009422
C0ntoh
04/13/23 Created by ganjar budiarto 110
KOMPETENSIKOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATORTEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATORSESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999NO. : KEP. 407/M/BW/1999
Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab :
1.1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan eskalator;dan eskalator;
2.2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan eskalator; dan eskalator;
C0ntoh
04/13/23 Created by ganjar budiarto 111
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RIDEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
KARTU LISENSI K3KARTU LISENSI K3PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATORPENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
No : No : 48 48//PNKK/07.03PNKK/07.03 Berlaku s/d : Berlaku s/d : 28 Juli 200828 Juli 2008
NamaNama : : SLAMET RIYANTOSLAMET RIYANTO
Tempat & tgl lahirTempat & tgl lahir : Semarang, 28 Mei 1963: Semarang, 28 Mei 1963
Instansi/Perh.Instansi/Perh. : Pemda Jawa Tengah: Pemda Jawa Tengah
AlamatAlamat : Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243: Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243
Jakarta,Jakarta, 28 Juli 200328 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMAPLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA
Ir. Imam SubariIr. Imam Subari
NIP. 160009422NIP. 160009422
C0ntoh
04/13/23 Created by ganjar budiarto 112
KOMPETENSIKOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATORTEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATORSESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999NO. : KEP. 407/M/BW/1999
Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab : Mengawasi keselamatan operasi lift dan Mengawasi keselamatan operasi lift dan
eskalator;eskalator; Mengambil tindakan pengamanan Mengambil tindakan pengamanan
keadaan darurat operasi lift dan keadaan darurat operasi lift dan eskalator; eskalator;
C0ntoh
04/13/23 Created by ganjar budiarto 113
GAMBAR RENCANA
PEMASANGAN
IJIN PEMASANGAN
EVALUASI
RIKSA UJI
IJIN PEMAKAIAN
OK
OK
RIKSA UJIBERKALA
PEMAKAIAN
MEKANISME PENGAWASAN K3
04/13/23 Created by ganjar budiarto 114
Pasal 24 Ayat (1) Pembuatan dan atau pemasangan lift harus sesuai dengan gambar rencana yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk
Ayat 2 Dokumen perencanaan-Gambar konstruksi lengkap-Perhitungan konstruksi-Spesifikasi dan sertifikasi material
Ayat 3Proses pembuatannya harus memenuhi SNI atau Standar internasional yang diakui
PABRIKASI LIFT
DESAIN PEMBUATAN
Engineering design :• Konsep desain• Standar desain• Checking perhitungan konstruksi
Memenuhi syarat
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT
IJIN K3
04/13/23 Created by ganjar budiarto 115
Pasal 24 Ayat (4) Gambar rencana pemasangan lift terdiri :-Denah ruang mesin dan peralatannya-Konstruksi mesin dan penguatannya-Diagram instalasi listrik-Diagram pengendali-Rem pengaman-Bangunan ruang luncur dan pintu-pintunya-Rel pemandu dan penguatannya-Konstruksi kereta-Governor dan peralatannya-Kapasitas angkut, kecepatan, tinggi vertikal-Perhitungan tali baja
LAIK KONSTRUKSI LIFT
IJIN K3
Perencanaan pemasangan lift
Doc.Lengkap
Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi
Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi
Memenuhi syarat
IJIN PEMASANGAN LIFT
04/13/23 Created by ganjar budiarto 116
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)Pasal 30 Ayat (1) Setiap lift sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji sesuai standar uji yang ditentukan
Standar uji K3 lift :SNI 1718 – 1989 – EBentuk laporan :-38 - L-39 - L
LIFT LAIK OPEPASI
IJIN K3
AS BUILT DRAWING LIFT
TEST & COMMISSIONING-PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA-PENGUJIAN PEMBEBANAN -PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES
Memenuhi syarat
1 tahun
04/13/23 Created by ganjar budiarto 117
JUMLAH LIFTJUMLAH LIFT Th.1979 SD AGUSTUS Th.1979 SD AGUSTUS
20032003
DKI JAKARTADKI JAKARTA 67076707B A N T E NB A N T E N 2828JAWA BARATJAWA BARAT 316316JAWA TENGAH JAWA TENGAH 179179YOGYAKARTA YOGYAKARTA 113113JAWA TIMUR JAWA TIMUR 621621B A L IB A L I 192192A C E H A C E H
1515SUMATERA UTARASUMATERA UTARA 260260SAMATERA BARATSAMATERA BARAT 3030SUMATERA SELATANSUMATERA SELATAN 5959R I A UR I A U 7272J A M B I J A M B I 1818BENGKULU BENGKULU 99LAMPUNG LAMPUNG 2626
KALIMANTAN TENGAN KALIMANTAN TENGAN 22KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN TIMUR 8686KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN BARAT 2020KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN SELATAN 2121SULAWESI UTARA SULAWESI UTARA 4444SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN 125125SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGGARA 11SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGAH --A M B O N A M B O N 1919IRIAN JAYA IRIAN JAYA 1919NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA BARAT 33NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR 22
04/13/23 Created by ganjar budiarto 118
PABRIKASI LIFTDESAIN LIFT IJIN K3
PEMASANGAN LIFT
DESAIN KONSTRUKSI PEMASANGAN LIFT
IJIN K3
PEMAKAIAN LIFT
AS BUILT DRAWINGTEST & Commissioning
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
IJIN K3
PERIJINAN K3 LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
04/13/2304/13/23 Created by ganjar budiartoCreated by ganjar budiarto 119119
1. Sertifikat Pengesahan Alat / Instalasi- Pembuatan- Pemasangan- Pemakaian
2. Sertifikasi, Lisensi, Kompetensi Personil3. SKP Lembaga K3 (Perencana,
pemasang, Riksa-uji, Pembinaan)
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
04/13/2304/13/23 Created by ganjar budiartoCreated by ganjar budiarto 120120
A. Sertifikasi Alat / Instalasi1. Listrik
- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
2. Penyalur Petir- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
3. Pesawat Lift- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik
04/13/2304/13/23 Created by ganjar budiartoCreated by ganjar budiarto 121121
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel
1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift
Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan
Personilnya
04/13/23 Created by ganjar budiarto 122
RANGKUMANRANGKUMAN
Listrik mengandung potensi bahaya yang Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia dapat mengancam keselamatan manusia (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, karena itu instalsi listrik harus dikendalikan karena itu instalsi listrik harus dikendalikan dengan pendekatan:dengan pendekatan: TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji
secara berkala dengan mengacu pada standar secara berkala dengan mengacu pada standar (PUIL) yang berlaku(PUIL) yang berlaku
PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi teknisi, penyelia, ahli teknisi, penyelia, ahli
MANAJEMEN : menerapkan SMK3MANAJEMEN : menerapkan SMK3
04/13/23 Created by ganjar budiarto 123
RANGKUMANRANGKUMAN
►Listrik, Lift mengandung potensi Listrik, Lift mengandung potensi bahayabahaya
►Penggunaan instalasi/peralatan listrik, Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift harus memiliki ijin/pengesahan K3lift harus memiliki ijin/pengesahan K3
►Masa uji lift berlaku 1 tahunMasa uji lift berlaku 1 tahun►Operasional listrik/lift harus diawasi Operasional listrik/lift harus diawasi
oleh teknisi yang kompetenoleh teknisi yang kompeten►Pengurus bertanggung jawab atas Pengurus bertanggung jawab atas
pelaksanaan syarat-syarat K3 pelaksanaan syarat-syarat K3
04/13/23 Created by ganjar budiarto 124
1. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik, petir dan lift;
2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik, petir dan lift;
Ketrampilan Pegawai Pengawas
di bidang K3 Listrik
04/13/23 Created by ganjar budiarto 125
Memeriksa secara visual kondisi instalasi listrik , mengidentifikasi potensi bahaya atau menilai potensi bahaya listrik, petir dan lift;
4. Membuat laporan / nota / rekomendasi penerapan norma/ syarat-syarat K3 bidang listrik, petir dan lift;
Penanganan kasus kecelakaan akibat bahaya listrik, petir dan lift.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 126
1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik.
Pola pelakasaan sesuai stsndar pelayanan
2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik.
Sesuai dengan Kepmen No. 75/Men/2002 dan Kepdir No. 311/Men/BW/2003, teknisi yang melakukan perencanaan, pemasangan, perawatan dan pemakaian instalasi listrik harus memiliki keahlian dan kompetensi yang dibuktikan dengan lisensi dan sertifikat pelatihan teknisi K3 listrik. Jika ditemukan teknisi listrik belum mempunyai lisensi dan sertifikat, maka pegawai pengawas harus memerintahkan kepada pengurus untuk memberikan pelatihan kepada teknisi tersebut baik secara in house training (pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan atau mengikutksertakan ke Lembaga pelatihan (PJK3 pembinaan) yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 127
1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik.
Sama dengan Kebakaran
2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik.
Sesuai dengan Kepmen No. 75/Men/2002 dan Kepdir No. 311/Men/BW/2003, teknisi yang melakukan perencanaan, pemasangan, perawatan dan pemakaian instalasi listrik harus memiliki keahlian dan kompetensi yang dibuktikan dengan lisensi dan sertifikat pelatihan teknisi K3 listrik. Jika ditemukan teknisi listrik belum mempunyai lisensi dan sertifikat, maka pegawai pengawas harus memerintahkan kepada pengurus untuk memberikan pelatihan kepada teknisi tersebut baik secara in house training (pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan atau mengikutksertakan ke Lembaga pelatihan (PJK3 pembinaan) yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 128
3. Memeriksa secara visual kondisi instalasi listrik dan mengidentifikasi potensi bahaya listrik
Memeriksa dan mengidentifikasi kondisi-kondisi atau perubahan yang ada pada instalasi listrik yang dapat menimbulkan potensi bahaya listrik.
Bahaya listrik disebabkan oleh 2 (dua ) potensi bahaya, yaitu arus dan suhu yang tinggi, Arus yang tinggi dapat menyebabkan kecelakaan pada tenaga kerja dan kerusakan pada sumber produksi, begitu juga suhu yang tinggi yang dihasilkan oleh listrik dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
Untuk menjamin bahwa suatu tempat kerja/perusahaan aman dari bahaya listrik, maka harus dilakukan pengedalian terhadap arus listrik dan suhu tinggi yang mungkin dapat ditimbulkannya. Arus dapat mengalir atau mengenai manusia, peralatan dan lingkungan melalui 2 kondisi, yaitu kondisi sentuh langsung sehingga mengakibatkan bahaya sentuh langsung dan kondisi sentuh tidak langsung yang mengakibatkan bahaya sentuh tidak langsung.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 129
Bahaya Sentuh Langsung adalah sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik. Bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang merupakan bagian dari sirkit listriknya yang dalam keadaan pelayanan normal, umumnya bertegangan dan atau dialiri arus listrik. Contoh kondisi sentuh langsung : kabel yang terkelupas, stop kontak yang tidak tertutup/ penutupnya rusak; sambungan kabel yang tidak sempurna dll. Kondisi ini dapat dilakukan pengujian dengan alat tespen (pengetes aliran arus).
Bahaya Sentuh Tidak Langsung adalah sentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi. BKT perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang tidak merupakan bagian dari sirkit listriknya yang dalam pelayanan normal tidak bertegangan, tetapi dapat menjadi bertegangan. Contoh kondisi sentuh tidak langsung : Instalasi/ peralatan yang tidak ada pembumian; Pembumian yang tidak sempurna/rusak. Kondisi ini dapat dilakukan pengujian dengan alat tespen (pengetes aliran arus).
04/13/23 Created by ganjar budiarto 130
Suhu tinggi adalah suhu tinggi yang diakibatkan oleh penggunaan listrik dan dapat menjadi pemicu kebakaran, disebabkan adanya bahan yang mudah terbakar. Contoh kondisi yang dapat menimbulkan kebakaran akibat listrik : pembebanan lebih, penggunaan peralatan listrik (kabel atau alat lainnya) yang tidak sesuai standar (jenis, kapasitas dan kesesuaian dengan peruntukan ruangan), instalasi yang sudah aus.
Pegawai pengawas dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap potensi bahaya akibat listrik, harus dapat mengidentifikasi dan menemukan potensi-potensi bahaya listrik (kondisi sentuh langsung, Sentuh tak langsung atau kemungkinan terjadi kebakaran akibat penggunaan instalasi yang tidak standar) dan memberikan saran / rekomendasi sesuai dengan ketentuan/ peraturan yang berlaku sebagaimana telah dijelaskan pada modul sebelumnya.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 131
4. Pembuatan laporan / nota / rekomendasi penerapan norma/ syarat-syarat K3 bidang listrik
Jika hasil pemeriksaan terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau bertentangan dengan peraturan yang ada, maka pegawai pengawas harus mewajibkan kepada pengurus/perusahaan untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada baik secara langsung (temuan yang perlu diperbaiki langsung karena beresiko tinggi) dan melalui Nota pemeriksaan serta membuat laporan ke kantor Dinas untuk menindaklanjuti perencanaan/ pembuatan/ pemasangan atau perakitan, pemakaian/ perbaikan / pemeliharaan/ pengujian instalasi listrik oleh pegawai pengawas spesialis listrik atau PJK3.
Laporan berisikan kondisi tempat kerja / fakta yang ada di tempat kerja dan potensi bahaya yang mungkin muncul apabila kondisi tersebut tidak diperbaiki dan tindakan yang harus dilakukan. Nota Pemeriksaan berisikan Kondisi tempat kerja/ fakta; dasar hukum yang terkait dengan kondisi tersebut; saran tindak yang harus dilakukan oleh pengurus/ pimpinan perusahaan sesuai dengan dasar hukum yang terkait; kurun waktu pelaksanaan yang memungkinkan pengurus/pimpinan perusahaan melaksanakan kewajibannya.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 132
Bentuk laporan pemeriksaan dan Nota pemeriksaan dapat dilihat pada lampiran Permenaker No. 03/Men/1984 tentang pengawasan terpadu.
5. Penanganan Kasus Kecelakaan akibat bahaya listrikProsedur yang harus dilakukan dalam penanganan kasus kecelakaan akibat bahaya listrik adalah :
a.Pengurus atau pimpinan perusahaan wajib melaporkan kejadian kecelakaan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadinya kecelakaan ke Kepala Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat.
b.Laporan kecelakaan tersebut dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir (Lampiran II Permenaker No. 03/Men/1998)
c.Setelah menerima laporan kecelakaan sebagaimana dimaksud point b, Kepala Kantor Disnaker memerintahkan pegawai pengawas melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 133
a. Pegawai Pengawas dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan menggunakan formulir laporan pemeriksaan dan pengkajian sesuai lampiran II Permenaker No. 03 /Men / 1998, yang meliputi Data Umum Perusahaan, Data Korban, Fakta yang didapat, Uraian terjadinya kecelakaan, Sumber kecelakaan, Type kecelakaan , Penyebab Kecelakaan , syarat yang diberikan dan Tindakan lebih lanjut serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan. Untuk lebih jelas peserta diklat harap mempelajari Permenaker No. 03 / Men /1998.
b. Selanjutnya Pegawai Pengawas melakukan pembinaan K3 listrik sebagai tindakan preventif sehingga kecelakaan tidak terulang lagi dan atau melakukan tindakan hukum sesuai dengan peraturan perundangan.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 134
TATA LAKSANA TEKNIS K3
Penerbitan perijinan /pengesahan Instalasi listrik, petir dan lift
(a). Setiap laporan pemeriksaan dan pengujian harus dicatat dalam buku Register dan diberi nomor sesuai ketentuan.
(b). Pembuatan Pengesahan/perijinan setelah mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan pengujian. Dalam pengesahan/perijinan memuat syarat K3 yang harus selalu dipenuhi dan hasil pemeriksaan /pengujian. Pengesahan/perijinan ditanda tangani oleh Kepala Dinas setelah diparaf oleh Pegawai Pengawas dan atau atasan langsung Pegawai Pengawas.
(c). Setiap Pengesahan /perijinan harus dicatat dalam buku Register dan diberi nomor sesuai ketentuan.
(d). Pengesahan/perijinan asli disampaikan kepada Pemakai/Pemilik sarana listrik, petir dan lift, tindasan pertama disimpan di Dinas setempat dan tindasan kedua disampaikan ke Tingkat Propinsi/ Pusat.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 135
Bidang instalasi Penyalur Petir
1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, perbaiakan dan pemeliharaan instalasi penyalur petir.
Pelaksanaan tugas ini sama seperti uraian pada B.1.1.
2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan Orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan dan pemeliharaan instalasi penyalur petir.
Sesuai Permenaker No. 02/Men/1989 bahwa setiap perencana, pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan instalasi penyalur petir dilakukan oleh pegawai pengawas spesialis atau ahli K3 dan atau PJK3 inspeksi yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. Jika ditemukan instalasi dipasang oleh orang yang tidak berkompeten, maka pegawai pengawas harus mewajibkan kepada pengurus untuk memenuhinya (dalam Nota pemeriksaan) dan melaporkan kepada Kepala Dinas untuk menindaklanjuti pemeriksaan dan pengujian oleh pegawai pengawas spesialis atau PJK3 inspeksi yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 136
3. Menilai apakah tempat kerja / gedung termasuk kategori yang wajib dipasang instalasi penyalur petir;
Penilaian terhadap tempat kerja yang wajib dipasang instalasi penyalur petir, dengan memeriksa macam struktur bangunan (indeks A); konstruksi bangunan (indeks B); Tinggi bangunan (indeks C); situasi bangunan (indeks D); Pengaruh Kilat (Indeks E); jika jumlah Indeks A+B+C+D+E mencapai lebih 14, maka temapt kerja ini wajib memasang instalasi penyalur petir; ketentuan perhitungan indeks dapat dilihat pada lampiran I Permenaker No. 02/Men/1989.Jika suatu tempat kerja telah masuk kategori wajib, maka pegawai pengawas umum, mewajibkan kepada pengurus untuk memasang instalasi penyalur petir dan membuat laporan ke Kepala Dinas untuk menindaklanjuti pengawasan pemasangan instalasi penyalur petir oleh pegawai pengawas spesialis listrik atau PJK3.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 137
4. Memeriksa secara visual kondisi instalasi penyalur petir
Melakukan pemeriksaan terhadap instalasi penyalur petir yaitu kondisi penerima, hantaran penurunan dan pembumian. Kondisi visual yang dipersyaratkan sesuai dengan Permen No. 02/Men/1989, sehingga calon pegawai pengawas harap mempelajari syarat-syarat teknis yang diuraikan dalam Permen No. 02/Men/1989 atau pada modul pembinaan. Jika ditemukan kondisi yang sudah tidak sesuai lagi (rusak atau terdapat perubahan secara teknis), maka pegawai pengawas mewajibkan pengurus/pimpinan perusahaan untuk melakukan perbaikan.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 138
5.Pembuatan laporan / nota / rekomendasi penerapan norma/ syarat-syarat K3 instalasi penyalur petir
Jika hasil pemeriksaan terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau bertentangan dengan peraturan yang ada, maka pegawai pengawas harus mewajibkan kepada pengurus/perusahaan untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada baik secara langsung (temuan yang perlu diperbaiki langsung karena beresiko tinggi) dan melalui Nota pemeriksaan serta membuat laporan ke kantor Dinas untuk menindaklanjuti perencanaan/ pembuatan/ pemasangan atau perakitan, pemakaian/ perbaikan / pemeliharaan/ pengujian instalasi penyalur petir oleh pegawai pengawas spesialis listrik atau PJK3.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 139
Bidang Lift1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan Pesawat lift.
Pelaksanaan tugas ini sama seperti uraian pada B.1.1.
2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian dan pemeliharaan pesawat lift.
Sesuai dengan Permen No. 03/Men/1999 dan Kepdir No. 407/Men/BW/1999, teknisi yang melakukan perencanaan, pemasangan, perawatan dan pemakaian pesawat lift harus memiliki keahlian dan kompetensi yang dibuktikan dengan lisensi dan sertifikat pelatihan teknisi K3 lift. Jika ditemukan teknisi lift belum mempunyai lisensi dan sertifikat, maka pegawai pengawas harus memerintahkan kepada pengurus untuk memberikan pelatihan kepada teknisi tersebut baik secara in house training (pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan atau mengikutsertakan ke Lembaga pelatihan (PJK3 pembinaan) yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.Pelaksanaan (Penyelenggara, kurikulum dan persyaratan pesera) pembinaan bagi teknisi lift harus sesuai dengan Kepdir 407/Men/BW/1999. Pegawai Pengawas harus melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembinaan teknisi lift agar sesuai dengan peraturan.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 140
3. Memeriksa secara visual kondisi pesawat lift
Pemeriksaan secara visual ini adalah memeriksa kondisi fisik instalasi apakah terdapat perubahan/kerusakan pada sangkar lift, ruang mesin dll, seperti yang diatur dalam Permen No. 03/Men/1999, peserta diklat harap memperlajari Permenaker No. 03/Men/1999 dan modul pembinaan. Jika ditemukan kondisi yang sudah tidak sesuai lagi (rusak atau terdapat perubahan secara teknis), maka pegawai pengawas mewajibkan pengurus/pimpinan perusahaan untuk melakukan perbaikan.
04/13/23 Created by ganjar budiarto 141
4. Pembuatan laporan / nota / rekomendasi penerapan norma/ syarat-syarat K3 pesawat lift
Jika hasil pemeriksaan terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau bertentangan dengan peraturan yang ada, maka pegawai pengawas harus mewajibkan kepada pengurus/perusahaan untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada baik secara langsung (temuan yang perlu diperbaiki langsung karena beresiko tinggi) dan melalui Nota pemeriksaan serta membuat laporan ke kantor Dinas untuk menindaklanjuti perencanaan/ pembuatan/ pemasangan atau perakitan, pemakaian/ perbaikan / pemeliharaan/ pengujian pesawat lift oleh pegawai pengawas spesialis listrik atau PJK3.