BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Jaringan komputer (computer networking) merupakan istilah yang digunakan untuk
hubungan antara dua komputer atau lebih, baik hubungan secara fisik maupun secara
logika. Infrastruktur ini sangat diperlukan karena beberapa aplikasi e-Government
atau e-Commerce baru dapat berfungsi secara optimal setelah infrastruktur tersebut
tersedia.
Program ini mempelajari secara teknis dasar-dasar jaringan komputer, instalasi
jaringan kabel dan pengelolaan jaringan dengan berbasis Sistem Operasi Windows.
Target pelatihan peserta menguasai dasar-dasar jaringan, mampu membangun dan
mengelola sistem jaringan kabel berbasis Windows dengan baik untuk keperluan
intranet dan internet.
B. Prasyarat
1. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Mengoperasikan PC stand
alone dengan sistem operasi berbasis GUI
2. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Mengoperasikan PC stand
alone dengan sistem operasi berbasis Text
3. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Menginstalasi software
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Peserta diklat diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan sumber
belajar yang mendukung, karena itu harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Langkah-langkah belajar yang ditempuh
Persiapkan alat dan bahan
Bacalah dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan belajar, sehingga
konsep dasar, serta cara-cara penginstalan jaringan LAN dapat dipahami
dengan baik.
1
Bila ada yang belum jelas tanyakan pada instruktur!
Lakukan pengecekan (troubleshooting) atas hasil penginstalan.
D. Tujuan Akhir
Peserta diklat mampu menjelaskan tentang konsep dasar, topologi, protocol
jaringan LAN,
Peserta diklat mampu mengintalasi kabel jaringan LAN
Peserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaringan berbasis LAN
sesuai dengan prosedur.
Peserta diklat dapat melakukan pengujian melalui sistem operasi atau
aplikasi tertentu.
Peserta diklat mampu menerapkan aplikasi jaringan LAN
E. Kompetensi
Konsep Jaringan Komputer
Mengidentifikasi Jaringan Komputer
Mengidentifikasi TCP/IP
Mengidentifikasi Pengalamatan Jaringan LAN
Mengidentifikasi Perangkat Jaringan
Pengkabelan & Peralatan
Mengidentifikasi Jenis Kabel
Mengidentifikasi konfigurasi Kabel
Menginstalasi Kabe UTP
Melaksanakan pengukuran Kabel
Seting dan Uji Koneksi Jaringan
Melakukan konfigurasi jaringan di windows
Melakukan pengujian Koneksi
Aplikasi Jaringan LAN
Mengidentifikasi Remote Desktop
2
Melakukan konfigurasi Remote Desktop
Melakukan konfigurasi File Sharing
F. Cek Kemampuan
Berlah Tanda Ceklis Pada Kolom Ya atau Tidak sesuai dengan Kemampuan yang
anda miliki
TABEL CHEKLIS KEMAMPUAN
Sub Kompetensi Indikator Saya sudah Memiliki
Kompetensi ini
YA TIDAK
Konsep
Jaringan
Komputer
Mengidentifikasi Jaringan
Komputer
Mengidentifikasi TCP/IP
Mengidentifikasi Pengalamatan
Jaringan LAN
Mengidentifikasi Perangkat
Jaringan
Pengkab
elan & Peralatan
Mengidentifikasi Jenis Kabel
Mengidentifikasi konfigurasi
Kabel
Menginstalasi Kabe UTP
Melaksanakan pengukuran
Kabel
3
BAB II.
PEMBELAJARAN
2.1. Kegiatan Belajar 1
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini peserta dapat:
Mengidentifikasi Jaringan Komputer LAN
Mengidentifikasi TCP/IP
Mengidentifikasi Pengalamatan Jaringan LAN
Mengidentifikasi Perangkat Jaringan
B. Jaringan Komputer
Jaringan Komputer dapat juga diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi
sejumlah komputer otonom. Dua buah komputer dikatakan membentuk suatu
network bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Pembatasan istilah otonom
disini adalah untuk membedakan dengan sistem master/slave. Bila sebuah komputer
dapat membuat komputer lainnya aktif atau tidak aktif dan mengontrolnya, maka
komputer komputer tersebut tidak otonom. Sebuah sistem dengan unit pengendali
(control unit) dan sejumlah komputer lain yang merupakan slave bukanlah suatu
jaringan; komputer besar dengan remote printer dan terminalpun bukanlah suatu
jaringan.
4
Tujuan dari sekumpulan komputer tersebut adalah untuk dapat berkomunikasi
satu sama lain. Sistem komunikasi komputer tersebut, diatur dengan mekanisme
sarana komunikasi sebagai berikut:
1. Koneksi Fisik,
Dalam koneksi fisik membutuhkan komponen :
PC/Komputer yang di dalamnya sudah terpasang card jaringan/NIC
card untuk menghubungkan komputer dengan media
Media, bisa berupa : Kabel, macam – macam kabel yang ada adalah :
Coaxial, Twisted Pair (UTP) dan Fiber Optic, Wireless (menggunakan
udara sebagai media), Network device (switch/hub) untuk
menghubungkan beberapa kabel.
Koneksi fisik jika digambarkan berbentuk seperti berikut :
Gbr 1 Koneksi fisik jaringan
2. Koneksi Logic
Merupakan aturan supaya perangkat jaringan bisa saling berkomunikasi, bisa
dianalogikan seperti bahasa, orang amerika-afrika-asia-eropa bisa saling
bekomunikasi harus punya satu bahasa yang dimengerti semua orang tersebut
misal bahasa inggris. Beberapa aturan logic yang ada adalah :
TCP/IP, aturan untuk berkomunikasi lewat internet
OSI Layer,
5
NetBUI, cara windows 9x saling berkomunikasi dengan yang lain
IPX/SPX, cara novel berkomunikasi.
Tanpa dua koneksi tadi (fisik dan logic) komputer tidak bisa saling
berkomunikasi.
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang
jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer
kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet
menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10,
100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b
(atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN.
Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa
disebut hotspot
3. Topology
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris
antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.
Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah
ini:
(a) Topology Bintang
Gbr 2. Topologi Bintang
6
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi
jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan:
Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan
pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan
mudah
Kekurangan:
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan
terhenti
(b) Topology Cincin
Gbr 3. Topologi Cincin
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang
masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sehingga membentuk jalur
melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat
terganggu jika satu titik mengalami gangguan.
(c) Topology Bus
7
Gbr 4. Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya.
Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel
BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan
dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout
ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap
simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan
ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali
mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke
satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem
client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan
sebagai File Server
(d) Topology Mes
Gbr 5. Topologi Mes
Topologi jala atau mesh adalah sejenis topologi jaringan yang menerapkan
hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan
untuk membentuk jaringan ini adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n =
8
jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Topologi ini selain kurang
ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya
(e) Topology Pohon
Gbr 6 Topologi Pohon
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai
topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk
interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang
lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas
mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok
digunakan pada sistem jaringan komputer .
C. TCP/IP
1. Sejarah TCP/IP
Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan
internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini
sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan.
Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide
yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
9
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto
jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri
yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol
terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan
perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini.
Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama
dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan
tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam
network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain
lain.
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan
komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam
seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide
Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP
(Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang
memungkinkan diterapkan pada internetwork.
2. Arsitektur TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang
memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan
komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ).
Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi
antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
10
Arsitektur OSI Arsitektur TCP/IP
Gbr 7. OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur
OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing
layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan
besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat
bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan.
TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan
berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer
pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik
yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk
deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh
protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet
untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua
pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI.
Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan
lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat
menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki
11
peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi
wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari
tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address
( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada
pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan
komputer yang digunakan.
Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai
tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet
Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing
sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap
paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan
TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima
ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data
antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang
diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada
pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut
harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan
kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah
informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari
kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima
tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang
mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup
berartii.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol
(TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi
12
yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi
yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang
tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat
connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada
mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga
unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan
penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol
transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan
response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video
conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau
suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat
delay yang cukup berarti.
Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena
itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi
TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer
file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network
News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi
pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga
protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
3. Pengalamatan IP
Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya dijadikan
bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0
sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal
dalam pemakaian sehari-hari.
Beberapa contoh IP Address adalah :
202.95.151.129
202.58.201.211
13
172.16.122.204
Ilustrasi nomor IP dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 8 berikut:
Gbr 8. Penomoran IP dalam Bilangan Desimal dan Biner
Ada 3 Group besar / kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni :
1. Kelas A
Nomor IP dengan nomor Netmask default 255.0.0.0.
2. Kelas B
Nomor IP dengan nomor Netmask default 255.255.0.0.
3. Kelas C
Nomor IP dengan nomor Netmask default 255.255.255.0.
Penomoran IP dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni :
1. Bagian network (network bit) dan bagian host (host bit). Bit network berperan
dalam identifikasi (nomor ID) suatu jaringan dari jaringan yang lain,
2. Bagian host, yang berperan dalam identifikasi host dalam suatu jaringan. Jadi,
seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit
network yang sama.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network
number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan
host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.
Secara garis besar pembagian kelas IP dapat dilihat pada gambar 9
01111010 11001100DesimalBinari
172 16 122 204
10101100 00010000 01111010 11001100
14
Gbr 9 Pembagian kelas IP
NetID
Kompbinasi antara IP dan Netmask di ANDkan (dalam bentuk binari)
menghasilkan NetID.
Dalam satu jaringan NetID semua komputer harus sama.
Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri dari atas semua IP yang
memiliki 3 byte pertama yang sama. Misal jika IP kita 10.252.102.12 dan netmask
saya 255.255.255.0 maka range jaringan kita adalah 10.252.102.0-10.252.102.255
sehingga kita bisa secara langsung berkomunukasi pada mesin yang diantara itu jadi
10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102 (lihat yang
angka-angka tercetak tebal menunjukkan dalam satu jaringan karena semua sama).
D. Perangkat Keras Jaringan
1. Ethernet (NIC)
Gbr 10 Ethernet
Network Interface Cards (NIC) atau Kartu Jaringan Kartu Jaringan (NIC)
merupakan perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan
antara 15thernet, atau dari 15thernet ke Switch/Hub. Kebanyakan kartu
15
jaringan adalah kartu inernal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot
ekspansi di dalam 16thernet.
Jaringan 16thernet umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel
twisted pair, jika didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya
konektor RJ-45
2 .Konsentrator /Hub/Switch
Hub switch
Gbr 11 Konsentrator
Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-
kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam
topologi Bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk
kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat
dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.
Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator adalah :
Biasanya terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45
Digunakan pada topologi Bintang/Star
Biasanya di jual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi
yang mengatur
manjemen port tersebut.
Biasanya disebut hub
Biasanya di pasang pada rak khusus, yang didalamnya ada
Bridges, router
16
3. Repeater
Gbr 12 Repeater
Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi
Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana
diketahui panjang maksimal untuk sebuah kabel unshileded twisted pair
adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut
dipasanglah sebuah repeater pada jaringan tersebut
4. Bridges / Jembatan
Gbr 13 Bridge
Adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah
jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana
kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan jembatan
untuk itu. Kebanyakan Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari
tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan
yang lain di sebelahnya pula. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi lalu
lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia
mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik
dan teratur. Bridges juga dapat di gunakan untuk mengkoneksi diantara
17
network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang
berbeda pula.
5. Router
Gbr 14 Router
Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang
lain, dia hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan
mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang
berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.
Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di
masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputerr, bridges
dan router lainnya. Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat
sisi mana yang paling sibuk.
6. Acsess Point
Gbr 15. Acess Point
Suatu interkoneksi tanpa kabel ke berbagai perangkat, access point ini
merupakan pusat interkoneksi tersebut.. Dengan adanya alat ini maka kita
18
dapat mendapat koneksi jaringan tanpa adanya kabel. Saat ini alat ini sering
digunakan sebagai akses internet yang di sebut sebagai area hotspot
E. Rangkuman 1
Jaringan jenis LAN biasanya digunakan untuk area atau wilayah yang kecil
misalnya jaringan pada sebuah bangunan, sekolah, unit lembaga atau kampus.
Fungsi LAN sebagai satu jaringan yang menghubungkan sejumlah komputer yang
berada dalam kawasan tertentu seperti di dalam kampus, dalam sebuah bangunan,
dan dalam ruang yang yang seringkali dihubungkan dengan minikomputer. Namun
begitu, jarang sekali LAN meliputi kawasan yang lebih dari satu gedung.
Komputer-komputer ini dapat dihubungkan dengan pelbagai cara seperti kabel
pasangan, serat optik, kabel telepon, dan cahaya inframerah, serta sinyal
radio(nirkabel)
F. Tugas 1
Gambarkan sebuah jaringan LAN dengan Menggunakan Topology Bintang dengan
ketentuan sebagai berikut:
Komputer terhubung sebanyak 15 Buah
Dihubungkan dengan jaringan Kabel UTP dan Hub/switch
IP-Prefix 10.252.100.0./28
G. Tes Formatif 1
1.Mengapa hardware/device jaringan, walaupun sudah diinstal/dipasang, tapi
jaringan komputer belum bisa difungsikan?
2,Mengapa komputer harus diberikan nama, dan namnya harus unik?
3.Bagimanakah caranya memberikan IP address terhadap komputer tertentu
19
dalam jaringan?
4.Apakah DHCP itu? Untuk fungsinya? Bagaimana kerjanya?
5.Bagaimanakah cara kita untuk menguji jaringan, untuk melihat apakah
komputer sudah terhubung dengan jaringan ataukah belum? berikan contoh!
H. Kunci Jawaban Formatif 1
1. Karena hardware tersebut perlu dikonfigurasikan. Demikian juga untuk
dapat saling berkomunikasi komputer bituh protocol. Sebelum semuanya
di instal/dan dikonfigurasi jaringan belom akan berfungsi.
2. Komputer harus diberi nama supaya dapat dikenali oleh komputer lain
dalam satu groupnya (jaringan). Nama harus unik (berbeda dengan yang
lain) hal ini untuk menghindari adanya kesalahan identifikasi, Supay tidak
salah kirim, atau salah terima data dari komputer lain.
3. Ada dua cara untuk memberikan IP address. Pertama dengan cara manual.
IP addrsss dan sub net akan diisikan secara manual ke dalam kotak dialog!
Kedua dengan menggunakan DHCP. DHCP akan memberikan IP adddress
secara otomatis pada komputer yang menggunakan TCP IP
4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah suatu protokol
jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan IP pada jaringan secara
otomatis. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada
DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya
meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini
berlangsung secara dinamis.
5. Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah
berjalan dengan baik, dapat menggunakan utilitas ping.
20
Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu
Mengidentifikasi Jenis Kabel UTP
Mengidentifikasi konfigurasi Kabel
Menginstalasi Kabel UTP
Melaksanakan pengukuran Kabel
b. Kabel UTP
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded.
Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan
unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis
ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Pada twisted pair (10 BaseT)
network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu
kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal
(reliable) dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai kemampuan data
error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa
grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable
dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik
pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-
through atau crossover.
Spesifiksai Kabel UTP
Kabel Twisted pair (pasangan berpilin) adalah sebuah bentuk kabel di mana dua
konduktor digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan
interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel
21
unshielded twisted pair (UTP) cables, dan crosstalk di antara pasangan kabel yang
berdekatan. Setiap pasangan dipilin untuk mengurangi interferensi
Gbr 16 Pilinan Kabel UTP
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel yang
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal.
UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam
jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan
kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi
satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak
seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi
kabel dari interferensi elektromagnetik.
Salah satu peralatan fisik jaringan yang penting adalah media, tanpa media
komputer tidak bisa berkomunikasi. Salah satu jenis media adalah kabel. Salah
satu kabel yang terkenal murah dan handal yang sering dipakai adalah kabel UTP.
Bentuk kabel UTP dan konektornya seperti pada gambar 2.2 :
Gbr 17 Kabel UTP (unshield twisted pair)
22
Konfigurasi Kabel UTP
Sesuai dengan koneksi yang digunakan dalam jaringan, ada dua jenis pemasangan
kabel UTP, yaitu crossover, dan Straight, Jika komputer dihubungkan lansung,
tanpa melalui Hub/Switch bisa menggunakan kabel dengan susunan kabel
Crossover. Sedangkan untuk hubungan dari komputer ke Hub/Switch dapat
menggunakan susunan kabel Straight, dibawah ini terlihat susunan kabel UTP
Gbr 18 Category 5 Straight
23
Gbr 19 Category 5 Crossover
Kabel UTP mempunyai penampang delapan kabel-kabel kecil di dalam, disebut pin
(4 pasang).
o Pin1 dengan warna hijau-putih (TD+)
o Pin2 dengan warna hijau (TD-)
o Pin3 dengan warna orange-putih (RD+)
o Pin4 dengan warna biru (NC)
o Pin5 dengan warna biru-putih (NC)
24
o Pin6 dengan warna orange (RD-)
o Pin7 dengan warna coklat-putih (NC)
o Pin8 dengan warna coklat (NC)
Beberapa bentuk penampang kabel UTP :
Gbr 20. Penampang kabel UTP
o Crossover, dipakai untuk komunikasi dua komputer secara langsung (Peer To
Peer)
o Straight true, dipakai koneksi dua buah komputer atau lebih dengan memakai
sambungan hub/switch
o Rollover, dipakai untuk keperluan khusus, misal konfigurasi dengan device
jaringan
25
Rollover
Cross over
Straight true
c. Tugas Pendahuluan
1. Apa saja yang dibutuhkan oleh komputer untuk bisa saling berkomunikasi ?
2. Gambarkan ulang bentuk penampang kabel UTP dalam bentuk stright true,
crossover dan rollover !
3. Baca buku manual alat testing kabel ! Bagaimana cara melakukan pengetesan
kabel dengan alat tersebut ?
4. Bagaimana standar kabel yang kita buat bisa dianggap bagus atau tidak ?
5. Alat apa yang digunakan untuk menguji kabel UTP
i. Langkah Percobaan
1. Dengan memakai tang crimping buatlah kabel UTP dengan penampang
straigh true
2. Dengan memakai tang crimping buatlah kabel UTP dengan penampang
cross over
3. Catatlah langkah pembuatannya.
4. Lakukan pengetesan dengan cable tester :
Siapkan kabel yang akan dites
Hubungkan kabel tester fluke ke remote (pasangan dari fluke)
dengan kabel tersebut
Hidupkan kabel tester
5. Catat dan Gambarkan hasil pengetesan
26
Gbr 21 Kabel Tester
d. Tes Formatif 2
1. Jelaskan apa dan bagaimana penyambungan kabel UTP straight cable
dan crossover cable!
e. Kunci Jawaban Test Formatif 2
1. Penyambungan straigt cable digunakan untuk menghubungkan client ke
HUB/Router. Penyambungannya dilakukan dengan menghubungkan
ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna.
Sedangkan penyambungan crossover digunakan untuk menghubungkan
client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk
menghubungkan hub ke hub. Penyambungan dilakukan seperti di
bawah :
27
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan komputer ?
2. Sebutkan jenis-jenis jaringan komputer ? Jelaskan !
3. Sebutkan topologi fisik jaringan komputer ?
4. Apa yang dimaksud dengan Linux ?
5. Apa fungsi IP Address dalam jaringan komputer ?
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
1. Jaringan komputer adalah beberapa komputer yang dapat saling berhubungan
dan melakukan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan perangkat
jaringan seperti ethernet card, bridge, modem dan lain-lain.
2. Jenis-jenis jaringan komputer :
a. LAN (Local Area Network). Hanya terdapat satu atau dua server serta
beberapa client dan lingkupannya hanya terdapat dalam satu lokasi, ruang
atau gedung.
b. WAN (Wide Area Network). Merupakan gabungan dari LAN, yang ruang
lingkupnya dapat saja satu lokasi, misalnya gedung bertingkat atau dapat
tersebar di beberapa lokasi di seluruh dunia. Jaringan jenis ini membutuhkan
minimal satu server untuk setiap LAN, dan membutuhkan minimal dua
server yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya.
c. Internet. Merupakan sekumpulan jaringan yang tersebar di seluruh dunia
yang saling terhubung membentuk satu jaringan besar komputer. Dalam
jaringan ini beberapa layanan yang sering digunakan adalah FTP, Email,
Chat, Telnet,
28
d. Intranet. Jenis jaringan ini merupakan gabungan dari LAN / WAN dengan
Internet. Apabila dilihat dari lingkupnya, maka jaringan ini adalah jenis
LAN / WAN yang memberikan layanan seperti layanan Internet kepada
terminal clientnya. Perbedaan menyolok Intranet dan Internet adalah
Intranet hanya melayani satu organisasi tertentu saja.
3. Topologi fisik jaringan komputer ada tiga yaitu :
Topologi Bus
Topologi Ring
Topologi Star
4. Linux adalah Linux adalah nama sebuah sistem operasi (operating system)
untuk PC yang bekerja secara multitasking dan multiuser. Linux bekerja secara
multitasking artinya dapat menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan,
misalnya anda dapat bermain game sambil melakukan download dari internet.
Linux bekerja secara multiuser artinya Linux mendukung penggunaan aplikasi
atau komputer untuk melayani beberapa user sekaligus, misalnya sebuah
program dapat digunakan bersama-sama pada jaringan (network).
5. IP Address berfungsi sebagai pengenal (identitas) bagi setiap komputer dalam
jaringan komputer. Setiap komputer yang terhubung jaringan memiliki satu IP
Address yang berbeda satu sama lain, berdasarkan kelas yang digunakan.
29
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah modul Pemelajaran Jaringan Lokal (Local area Network). Materi
yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja
bagi peserta diklat untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta diklat
memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik instalasi perangkat
jaringan lokal lebih jauh, sehingga dapat menginstalasi sistem jaringan yang lebih
besar lagi.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta evaluasi
maka berdasarkan kriteria penilaian, peserta diklat dapat dinyatakan lulus/ tidak lulus.
Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan
alur peta kududukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta
diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul
selanjutnya.
30
BAB V.
Daftar Pustaka
Fahrial, Jaka, Teknik Konfigurasi LAN di Windows, , Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Firewall.cx. undated publication. Unshielded Twisted Pair,
http://www.firewall.cx/cabling_utp.php, agustus 2004
Glossary-tech.com. undated publication. Cable Glossary,
http://www.glossary-tech.com/cable.htm , agustus 2004
Hutapea, Tommy PM, Pengantar Konsep dan Aplikasi TCP/IP Pada Windows NT
Server, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Kerr, Robert. 1996. Wiring Tutorial for 10BaseT Unshielded Twisted Pair
NetSpec. Inc http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html, agustus 2004
Prihanto, Harri, Membangun Jaringan Komputer: Mengenal Hard ware dan Topologi
Jaringan, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Purbo Onno W., TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi, Elek Media
Komputindo, Jakarta, 2001.
Suryadi, TCP/IP dan Internet Sebagai Jaringan Komunikasi Global, Elek
Media Komputindo, Jakarta, 1997.
Tutang, Kodarsyah, Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta, 2001.
wahyudi, Kelik, Pengantar Pengkabelan dan jaringan, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Yuhefizar, Tutorial Komputer dan jaringan, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
31