8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
1/124
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
2/124
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
3/124
X W
m t s r q p o n m l k j i
y x w v u z ~ } | { l
نحتممل
:8 سورة
m Á À ¿Ã È Ç Æ Å Ä l
:2ما دسورة ل
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
4/124
Bismillahirrahmanirrahim
Allah Swt. berfirman:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan
berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir
kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil.” (q.s. Al-Mumtahanah:8).
“…dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah saling
tolong-menolong dalam (berbuat) dosa dan pelanggaran!”
(q.s. Al-Maaidah:2).
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
5/124
مطلق ر شد لقر و.
و وره
إلسالم
في تعزيز لسالم لعالمي
DR. Muthlaq Rasyeed Al-Qarawy
Islam dan Peranannya
dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia
(Renungan tentang Hubungan Aliansi Peradaban dan
Koeksistensi Antar Bangsa)
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
6/124
Al-Islam Wa Dauruhu Fi Ta`zizis Salam Al-`Alami
Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia
Judul asli : Al-Islam Wa Dauruhu Fi Ta`zizis Salam
Al-`Alami
Penulis : DR. Muthlaq Rasyeed Al-Qarawy
Penerbit : International Moderation Centre and
Ministry of Awqaf & Islamic Affairs State of Kuwait
Penerjemah:
Rozin Murtaqi
Penyunting:
Amir Hamzah, Lc.
M. Shofwan Abbas, MA.
Desain Cover:
Amien Art.
Penata Letak:
Rozin Murtaqi
Yayasan Islah Bina Umat
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
7/124
5
Daftar Isi
Daftar Isi .................................................................. 5
Pendahuluan ............................................................ 9
Bab I: Peran Islam dalam
Mewujudkan Perdamaian Dunia ........................... 14
Kebutuhan Manusia terhadap Perdamaian ................ 14
Upaya-upaya Islam dalam
Mewujudkan Perdamaian Dunia ............................... 17
Peran PBB dan Organisasi lain dalam
Mewujudkan Perdamaian Dunia ............................... 24
Landasan-landasan Penting dalam
Mewujudkan Perdamaian Dunia ............................... 25
Beberapa Usulan dalam Menyebarkan NilaiPerdamaian dan Mendorong Upaya Perkenalan
Antar Bangsa dan Peradaban .................................... 29
Bab II: Koeksistensi Damai dalan Ajaran Islam . 34
Terminologi Koeksistensi Damai .............................. 34
Koeksistensi Damai dalam Islam .............................. 36
Fenomena Hidup Damai di Alam Semesta ............... 37
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
8/124
6
Hidup Damai bersama Diri Sendiri ........................... 40
Koeksistensi Damai bersama Orang Lain ................. 41
Koeksistensi Damai dalam Sejarah
Kehidupan Nabi Saw. ................................................ 44
Koeksistensi Damai dalam Hubungan kenegaraan
Pada Masa Nabi Saw. ................................................ 47
Bukti-bukti Sejarah ................................................... 52
Hubungan Sosial dengan Kaum Non Muslim ........... 53
Kemoderatan Islam dan Nilai Koeksistensi
Damai ........................................................................ 56
Bab III: Peran Islam dalam
Mempromosikan Aliansi Peradaban ..................... 60
Dialog Peradaban pada Masa Rasulullah Saw. ......... 60
Koeksistensi Peradaban ............................................. 62
Globalitas Islam dan Aliansi Peradaban ................... 67
Organisasi Internasional dan Dialog Peradaban ....... 70
“Hilful-Fudhul” Global dalam Mewujudkan
Aliansi Peradaban ...................................................... 71
Metodologi Dialog Peradaban ................................... 74
Tujuan dan Maksud Dialog Peradaban ..................... 75
Asas dan Kaidah Dialog Peradaban .......................... 81
Syarat-syarat Dialog Peradaban ................................ 82Batasan-batasan Dialog Peradaban dan
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
9/124
7
Perbedaan-perbedaan Agama .................................... 83
Etika Dialog Peradaban ............................................. 85
Bab IV: Pembaharuan Pemikiran Islam
Tentang Interaksi dengan Bangsa Lain ................ 87
Pengertian Pembaharuan Pemikiran Islam ................ 87
Kaidah Interaksi dengan Umat Lain ......................... 89
Tata Cara Berinteraksi dengan Pemeluk
Agama Lain ............................................................... 93
Syubhat Sekitar Interaksi dengan Umat Lain ............ 99
Memerangi Kaum Non Muslim ................................ 100
Jizyah (Upeti) dan Pemahaman yang Keliru ............. 104
Loyalitas, Anti Loyalitas dan Kewarganegaraan ...... 106
Mengucapkan Salam dan Mempersempit Ruang
Gerak Non Muslim .................................................... 111
Keistimewaan Masalah Palestina .............................. 112
Para Wisatawan ......................................................... 114
Penutup .................................................................... 116
Daftar Pustaka ......................................................... 119
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
10/124
8
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
11/124
Pendahuluan
9
Pendahuluan
Islam adalah agama yang berlandaskan pemikiran,
akal dan ilmu. Rasulullah Saw. menyampaikan seluruh
bukti kerasulannya berdasarkan akal, pengamatan dan pengkajian.
Al-Quran memberikan perhatian besar terhadap akal
pikiran. Al-Quran menjelaskan bahwa mengabaikan akal
pikiran di dunia akan melahirkan siksa di akhirat. Bahkan,
Al-Quran menjelaskan kisah yang memuat pernyataanorang-orang yang tersesat dan tidak mau menggunakan akal
mereka untuk memahami kebenaran dan mengamalkannya.
Allah Swt. berfirman:
“…dan mereka berkata, ‘Sekiranya dahulu kami
mau mendengar atau memikirkan (peringatan itu), pastilah
kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-
nyala.’” (q.s. Al-Mulku:10).
Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang mencelakan
sikap taklid, pikiran yang kaku dan selalu mengekor
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
12/124
Pendahuluan
10
generasi terdahulu tanpa pengkajian dan bukti. Allah Swt.
berfirman:
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Ikutilah
apa yang telah diturunkan Allah!’, mereka menjawab,
‘Tidak, tetapi kami akan mengikuti apa yang telah kami
dapatkan dari (perbuatan) para nenek moyang kami.’”
(q.s. Al-Baqarah: 170).
Seseorang berhubungan dengan manusia lain dalam
suatu negara melalui berbagai ikatan sosial. Putra satu
bangsa berhubungan dengan putra-putra bangsa lain, begitu
pula suatu negara dengan negara-negara yang lain melalui
berbagai hubungan sosial, ekonomi dan politik.
Oleh karena itu, Islam membangun seluruh bentuk
hubungan ini --baik antara sesama anak satu bangsa
ataupun antara satu negara dengan negara-negara lain-- di
atas landasan nilai toleransi, keadilan dan kasih sayang
yang ia tanamkan dalam jiwa seluruh makhluk. Maka,
Islam mewajibkan berbuat baik dan saling tolong-menolong
dalam kebaikan di atas keberagaman.
Allah Swt. berfirman: “Saling tolong-menolonglah
kamu dalam kebajikan dan ketakwaan; dan janganlah
saling tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran!” (q.s. Al-Maaidah:2).
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
13/124
Pendahuluan
11
Allah Swt. juga berfirman: “Allah tidak melarang
kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (q.s. Al-
Mumtahanah:8).
Islam mendahului budaya hidup modern semenjak
14 abad silam. Islam menyerukan sikap toleransi dan saling
tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan kepada
seluruh manusia. Nilai inilah yang saat ini dikenal dengan
istilah “ peaceful coexistence”.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk
memperbaharui pemikiran Islami tentang dialog peradaban
dan pola interaksi dengan bangsa lain. Karena manusia
pada zaman ini sangat membutuhkan kerjasama dalam
kebaikan yang mengandung kemaslahatan bagi seluruh
umat manusia.
Oleh karena itu agenda utama International
Moderation Center adalah melakukan pembaharuan
pemikiran Islam tentang dialog peradaban dan pola
interaksi dengan bangsa lain, sesuai dengan tuntutan
kemaslahatan syariat Islam yang mulia.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
14/124
Pendahuluan
12
Buku ini memuat kumpulan hasil riset yang telah
kami sampaikan pada beberapa konferensi internasional.
Mengingat riset ini sangat urgen, maka kami kembali
menyusunnya dalam satu buku agar manfaatnya semakin
luas.
Bab Pertama membahas tentang: Peran Islam
dalam menanamkan pondasi perdamaian dunia. Karena
manusia sangat membutuhkan keamanan dan ketenteraman,
maka pada Bab Kedua dibahas tentang: Koeksistensi damai
dalam Islam sepanjang zaman.
Sedangkan Bab Ketiga berjudul: Peran Islam dalam
memperkuat aliansi peradaban.
Selanjutnya Bab Keempat membahas tema:
Pembaharuan Pemikiran Islam dalam berinteraksi dengan
bangsa lain. Bab yang terakhir ini memberikan refleksi
terhadap tuduhan-tuduhan miring yang dilontarkan terkait
pola interaksi dengan kaum non muslim, baik hubungan
individual, bilateral maupun multilateral. Bab ini juga
menjelaskan tentang kaidah-kaidah interaksi dengan bangsa
lain dalam pandangan Al-Quran, Hadits dan Siroh
Nabawiyah yang murni. Selain itu, bab ini juga berusaha
membantahan syubhat-syubhat (tuduhan kotor) yangdilontarkan oleh sebagian pihak terkait perang melawan
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
15/124
Pendahuluan
13
kaum non muslim, kewajiban jizyah (membayar upeti),
loyalitas dan anti loyalitas, status kewarganegaraan, dan
lain sebagainya.
Buku ini diakhiri dengan penutup yang menjelaskan
peranan Negara Kuwait dalam mempromosikan dialog
peradaban agar menjadi wawasan dan pedoman hidup bagi
seluruh masyarakat
Sebagai penutup, tiada kata selain ucapan terima
kasih kepada saudara kami, DR. Husain Al-Jara di atas jerih
payahnya hingga terbit buku yang sangat cemerlang ini.
Kami memohon kepada Allah Swt. agar penerbitan
buku ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh bangsa
dan negara.
DR. Muthlaq Rasyeed Al-Qarawy
Kuwait – Jumada Tsani 1431 H. / Mei 2010 M.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
16/124
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
17/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
15
Perdamaian dalam Islam merupakan buah dari nilai-
nilai keluhuran, etika dan ketakwaan yang ditanamkan oleh
syariat Islam melalui akidah dan akhlak, kemudian diserap
oleh setiap jiwa untuk membangun masyarakat dunia yang
saling bekerjasama; masyarakat yang menjunjung nilai
persaudaraan, keadilan dan kredibilitas; masyarakat yang
dikendalikan oleh nilai-nilai kebebasan, harga diri dan
sikap saling memelihara; masyarakat yang mengurung
keburukan dalam area yang sangat sempit.
Tidak sulit bagi seorang peneliti untuk mencari
ayat-ayat yang menjelaskan bahwa perdamaian merupakan
nilai dasar dalam Islam. Ucapan selamat dalam Islam
adalah salam (yang mengandung doa perdamaian, pent.).
“ As-Salam” adalah salah satu asma (nama) Allah Swt..
Allah Swt. berfirman, “Dialah, Allah yang tiada
Tuhan selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha
Damai (As-Salam); Yang Memberikan keamanan; Yang
Maha memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha
memaksa; Yang (berhak) menyombongkan diri. Maha suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).”
(q.s. Al-Hasyr:32).
Islam adalah perdamaian yang diperintahkan olehAllah Swt. agar kaum mukminin bernaung di bawah
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
18/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
16
naungannya. Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara totalitas;
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan!
Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu.”
(q.s. Al-Baqarah:208).
Ajaran-ajaran Alquran menuntun kita menuju jalan
perdamaian. Allah Swt. berfirman, “Telah datang
kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.
Dengan kitab itulah, Allah memberikan petunjuk kepada
orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya menuju jalan
yang penuh keselamatan; mengeluarkan mereka dari
kegelapan menuju cahaya dengan izin-Nya; dan
memberikan mereka petunjuk menuju jalan yang lurus.”
(q.s. Al-Maidah:15-16).
Islam menyerukan perdamaian. Oleh karena itu,
Islam menjadikan kehormatan manusia sebagai kehormatan
yang terbesar. Bahkan, Islam menganggap pembunuhan
terhadap satu jiwa manusia tanpa alasan yang dibenarkan,
setara dengan pembunuhan terhadap seluruh umat manusia.
Sebaliknya, menyelematkan satu jiwa sebanding dengan
menyelamatkan manusia secara keseluruhan.
Allah SWT berfirman, “…barangsiapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (telah
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
19/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
17
membunuh) orang lain atau bukan karena membuat
kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Barangsiapa memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya….” (q.s. Al-
Maidah:32).
Oleh karena itu, Islam mengharamkan peperangan
dan pembunuhan, kecuali untuk membalas serangan atau
untuk memerdekakan umat manusia agar dapat menentukan
arah hidup mereka secara merdeka dan tanpa paksaan.
Allah SWT berfirman, “Perangilah di jalan Allah orang-
orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu
melampaui batas! Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.” (q.s. Al-
Baqarah:190).
Upaya-upaya Islam dalam Mewujudkan Perdamaian
Dunia.
1. Islam menjadikan dialog antar kelompok yang saling
berbeda dan berselisih sebagai sebuah keharusan dan
realitas yang berpijak pada asas dialog dan
perbincangan yang baik. Allah Swt. berfirman,
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
20/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
18
“Janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, kecuali
dengan cara yang terbaik!” (q.s. Al-Ankabut:46).
2.
Islam menegaskan pengharaman menumpahkan darah,
mengambil harta orang lain dan menodai kehormatan
orang. Sebagaimana Islam juga menegaskan kewajiban
menjaga bangsa dan negara. Hal ini merupakan perkara
wajib dalam pandangan semua agama. Allah Swt.
berfirman, “Barangsiapa membunuh manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan
karena membuat kerusakan di muka bumi, maka
seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya.”
(q.s. Al-Maidah:32).
3. Islam menjadikan bentuk hubungan antarbangsa adalah
saling melengkapi, saling memahami dan saling
mengenal; bukan perseteruan dan peperangan. Allah
Swt. berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan; dan Kami menjadikan kalian berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kalian disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (q.s. Al-Hujurat:13).
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
21/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
19
4. Islam menekankan upaya menjaga stabilitas keamanan
sosial dalam masyarakat. Karena stabilitas keamanan
dalam masyarakat akan mewujudkan stabilitas
keamanan dunia. Allah Swt. telah menganugerahkan
kemikmatan ini kepada bangsa Quraisy; sebagaimana
dijelaskan dalam firman-Nya, “Karena kebiasaan
orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka
hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah
ini (Ka'bah), Yang telah memberi makan mereka
(sehingga tidak merasa lapar) dan mengamankan
mereka dari rasa takut.” (q.s. Quraisy:1-4).
5. Islam menjamin kebebasan dalam memeluk suatu
keyakinan. Tidak ada paksaan atas seseorang untuk
memeluk sebuah kepercayaan atau mazhab. Allah Swt.
berfirman, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam). Sungguh telah jelas jalan yang benar
dari pada jalan yang sesat.” (q.s. Al-Baqarah:256).
6. Islam juga menegaskan bahwa dakwah harus dilakukan
dengan penuh hikmah dan nasehat yang baik, jauh dari
pernyataan yang kasar, tekanan dan kekerasan. Allah
Swt. berfirman, “Serulah (manusia) kepada jalanTuhan-mu dengan hikmah dan nasehat yang baik; serta
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
22/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
20
bantahlah mereka dengan cara yang terbaik!” (q.s. Ali-
Imron:179). Allah Swt. juga berfirman, “Sekiranya
kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari seketarmu.”(q.s. Al-Ali-
Imron:159).
7. Islam menjadikan hubungan aman dan damai sebagai
bentuk dasar hubungan antar bangsa, sedangkan perang
hanyalah pengecualian. Allah Swt. berfirman,
“Janganlah kalian memerangi mereka di Masjidil
haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat
itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka
perangilah mereka!”(q.s. Al-Baqarah:191).
8. Islam mensyariatkan kesepakatan-kesepakatan dan
perjanjian yang bisa mengatur hubungan antarbangsa;
serta mewajibkan komitmen terhadap perjanjian
tersebut. Allah Swt. berfirman, “(Hai orang-orang yang
beriman, penuhilah perjanjian-perjanjian itu!”(q.s. Al-
Maidah:1).
9. Islam menentukan hukuman terberat dan memberikan
kecaman sangat keras bagi orang merusak perdamaian
dan keamanan. Dalam hal ini, Islam mensyariatkan
hukuman atas tindakan kriminalitas yang mengancamkeamanan dan perdamaian, seperti: hukuman pencurian,
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
23/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
21
perzinahan, penjarahan dan lainnya. Allah Swt.
berfirman, “Sesungguhnya balasan (hukuman) orang-
orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, serta
membuat kerusakan di muka bumi, adalah mereka
dibunuh, atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki
mereka dengan bertimbal balik, atau dideportasi dari
negeri (tempat kediaman mereka). Yang demikian itu,
(sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia; dan
di akhirat, mereka akan mendapatkan siksa yang
besar.” (q.s. Al-Maidah:33).
Islam menyeru seluruh umat manusia untuk saling
mengenal, karena mereka semua berasal dari satu nenek
moyang. Islam menganggap seluruh manusia sebagai satu
keluarga. Bahkan, Islam menjadikan tujuan penciptaan
manusia adalah agar mereka saling mengenal dan saling
hidup berdampingan.
Allah Swt. berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan; dan Kami menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah ialah orang yang paling taqwa.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
24/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
22
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (q.s. Al-Hujurat:13).
Ayat ini menjadi dalil bahwa Islam menolak segala
bentuk konflik antar kelompok dan etnis. Islam tidak
membeda-bedakan antara yang berkulit putih dengan yang
berkulit hitam; antara satu etnis dengan etnis yang lain.
Islam menentang sikap fanatisme golongan dan menolak
sukuisme sebagai standar mengukur keutamaan dalam
pandangan Islam. Sebab satu-satunya standar untuk menilai
keutamaan dalam Islam hanyalah ketakwaan kepada Allah
Swt..
Ayat ini juga mengandung dalil bahwa Islam
menyeru untuk saling mengenal nilai peradaban dan agama;
selanjutnya terbangun koalisi bersama dalam mewujudkan
kebaikan dan melawan kejahatan. Allah Swt. berfirman,
“Tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa; janganlah kalian tolong-menolong
dalam perbuatan dosa dan pelanggaran; dan bertakwalah
kalian kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Pedih
siksaan-Nya.” (q.s. Al-Maidah:2).
Koalisi seperti ini merupakan hal terpuji yang
diserukan oleh Rasulullah Saw.; seperti yang Beliausabdakan, “ Aku pernah menghadiri sebuah perjanjian di
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
25/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
23
rumah Abdullah bin Jad’an; perjanjian yang menurutku
lebih baik dari pada unta merah (kekayaan terbaik).
Seandainya hari ini, aku diundang untuk melakukannya
pada masa Islam, aku pasti akan memenuhinya.”.(1)
Dalam hadits ini, Rasulullah Saw. mengisyaratkan
pada “hilful fudhul” yang terjadi sebelum masa beliau
diutus menjadi nabi. Dalam perjanjian hilful fudhul , seluruh
pihak mengikat perjanjian untuk menolong orang-orang
yang terzalimi dan mengembalikan hak-hak yang terampas
kepada pemiliknya.
Islam adalah agama pertama yang berusaha
membangun hubungan internasional dan menyerukan
perdamaian global. Hal ini dipertegas oleh seorang pemikir
yang sangat terkenal, Bernard Lois, ketika ia menyatakan
bahwa peradaban Islam terbentang luas melintasi benua
Asia, Afrika dan Eropa; peradaban yang memulai upaya
membangun peradaban yang beraneka etnis, beragam
budaya, bahkan beragam benua. Peradaban Islam
terbentang luas melewati batas yang pernah dicapai oleh
dua kebudayaan besar, kebudayaan Romawi dan Yunani.
Dengan begitu, peradaban Islam mampu meminjam unsur-
(1) Ar-Raudh Al-Anaf , 2/244; sumber aslinya terdapat dari Musnad Al- Bazzar .
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
26/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
24
unsur istimewa dari berbagai peradaban yang lebih awal
menyebar di wilayah Asia, kemudian mengadopsi dan
membungkus unsur-unsur tersebut dengan nilai-nilainya.
Oleh karena itu, kaum muslimin sangat giat
menyerukan upaya saling mengenal antarperadaban dan
dialog antaragama; untuk mewujudkan persatuan umat
manusia “masyarakat global” yang diserukan oleh Islam.
Karena koeksistensi antarbangsa bisa terwujud melalui
sikap saling mengenal dan saling tolong-menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan, bukan dalam kejahatan dan
permusuhan.
Peran PBB dan Organisasi lain dalam Mewujudkan
Perdamaian Dunia
Beberapa waktu terakhir, PBB telah melakukan
upaya-upaya besar untuk memperkenalkan peradaban
antarbangsa; menghilangkan konflik antar budaya;
mendekatkan peradaban antar bangsa; dan memperdalam
upaya dialog antaragama. PBB mengeluarkan resolusi yang
mendeklarasi tahun 2001 sebagai tahun dialog peradaban;
tahun perang terhadap agresi kebencian dan konflik.
PBB juga mengeluarkan keputusan yangmendeklarasikan tahun 2010 sebagai tahun pendekatan
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
27/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
25
budaya. Pada tahun 2005, membentuk forum “aliansi
kebudayaan”. Kemudian pada tahun 2008, PBB mendirikan
“pusat aliansi kebudayaan” sebagai wadah saling bertukar
informasi melalui jaringan internet.
Masyarakat dunia juga menyaksikan beberapa
upaya besar untuk mewujudkan perdamaian antarbangsa
dan aliansi peradaban, baik dalam skala global oleh
organisasi internasional, dalam skala regional oleh
lembaga masyarakat sipil, atau bahkan yang dilakukan oleh
individu masyarakat.
Dalam dunia Islam, lebih dari 400 organisasi dan
yayasan Islam di Eropa mendeklarasikan “ Perjanjian
Masyarakat Muslim Eropa” di Brussel, Ibu kota negara
Belgia. Perjanjian ini menyerukan dukungan terhadap nilai
saling memahami dan interaksi hidup yang baik; juga
menyerukan sikap adil dan upaya dialog peradaban.
Landasan-landasan Penting dalam Mewujudkan
Perdamaian Dunia
Upaya-upaya berikut berperan besar dalam
mengukuhkan perdamaian dunia. Namun, menurut hemat
kami, harus terpenuhi asas-asas dan batasan-batasantertentu agar segala upaya yang dilakukan oleh PBB beserta
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
28/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
26
organisasi lainnya membuahkan hasil yang sudah
diharapkan.
Di antara landasan dan aturan tersebut adalah:
1. Perlu ada penegasan tentang kesatuan keluarga manusia
dan terjalinnya sikap saling mengenal antar umat
manusia; demi mengaktifkan nilai-nilai kemanusiaan
sebagai sumber asasi bagi jaminan martabat manusia,
dan demi merealisasikan perdamaian manusia sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Allah Swt.
2. Perlu diperhatikan agar tidak terjadi politisasi dalam
upaya pengenalan antaragama dan peradaban; agar
upaya pendekatan ini tidak hanya menjadi alat para
politikus untuk mewujudkan kepentingan politik sesaat
dan kemudian meninggalkannya sesaat setelah
kepentingan mereka tercapai.
3. Penting pula adanya pengakuan dan keyakinan terhadap
keberagaman budaya, peradaban, perundang-undangan,
perpolitikan dan sistem sosial. Di sisi lain, harus ditolak
adanya hegemoni satu kebudayaan atau peradaban
tertentu yang memaksakan prinsip, pemikiran dan
kebiasaannya kepada yang lain.
4.
Harus terjalin sikap menghormati terhadap kekhususannilai agama, kebudayaan dan peradaban suatu bangsa;
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
29/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
27
selanjutnya sikap saling mendorong untuk menjalin
interaksi positif antar setiap peradaban, kebudayaan dan
agama.
5. Dialog antara peradaban harus berlangsung secara
proporsional dan seimbang. Peradaban yang lebih kuat
tidak boleh memanfaatkan perbedaan besar antara
setiap peradaban sebaik secara moneter ataupun politik
untuk memberikan tekanan kepada peradaban yang lain.
Jika tidak begitu, maka dialog hanyalah sekedar dikte
dari salah satu pihak dan selamanya tidak akan
memberikan hasil yang diharapkan.
6. Harus menjadi perhatian bahwa tujuan dari setiap dialog
antaragama bukan untuk menyatukan 3 agama samawi
di dalam satu wadah, seperti yang dilakukan oleh
sebagian orang yang menyeru untuk kembali kepada
agama warisan Nabi Ibrahim. Karena dalam hal ini,
terdapat upaya sekulerisasi terhadap ketiga agama
tersebut; selanjutnya akan melahirkan kontradiksi dan
perselisihan antar pemeluknya, bukan melahirkan
perdamaian di antara mereka.
7. Harus terjalin solidaritas internasional untuk menumpas
segala bentuk ekstrimisme dalam beragama, rasialisme,kekerasan terhadap bangsa lain, dan segala bentuk
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
30/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
28
kebencian yang timbul akibat sikap-sikap tersebut.
Sebab ektrimisme dan fanatisme sangat bertentangan
dengan resolusi PBB dalam menyeru untuk
mengerahkan upaya bersama dalam mengukuhkan
hubungan damai antara umat manusia.
8. Berusaha untuk menjalin kerja sama untuk menghadapi
arus penyesatan dan penyimpangan moralitas; dan
untuk menghilangkan segala faktor yang memicu
perpecahan keluarga dan masyarakat.
9. Memotivasi usaha individu dan lembaga-lembag sipil
untuk melakukan dialog peradaban, agar tidak hanya
diadakan oleh lembaga-lembaga resmi pemerintah yang
bersifat formalitas dan tidak memberikan hasil apapun
bagi kehidupan umat manusia.
10. Memberikan motivasi agar dilaksanakan dialog antar
elemen-elemen yang berbeda dalam satu lingkup
peradaban. Karena sebagian besar peradaban dalam
suatu wilayah memiliki berbagai perbedaan mazhab,
kepercayaan dan adat-istiadat. Sehingga, perlu terus
dimotivasi adanya dialog tentang urusan mereka seperti
dialog-dialog antar peradaban.
11.
Para pemeran satu peradaban haruslah orang-orangyang memiliki komitmen secara pemikiran dan
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
31/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
29
wawasan terhadap peradaban tersebut. Karena hal inilah
yang dapat melahirnya rasa percaya dan kredibilitas
terhadap setiap dialog dan koalisi yang dilakukan.
Beberapa Usulan dalam Menyebarkan Nilai
Perdamaian dan Mendorong Upaya Perkenalan Antar
Agama dan Peradaban.
Di samping landasan-landasan di atas yang
mengandung motivasi untuk menyebarkan nilai perdamaian
melalui upaya dialog antar agama dan saling
memperkenalkan peradaban, kami memberikan beberapa
ide aplikatif yang menurut kami bisa membantu
mewujudkan koalisi hakiki antar peradaban, yang
terbangun di atas asas kebenaran dan keadilan, setelah
terjadi perkenalan yang mendalam antar masing-masing
peradaban. Gagasan-gagasan aplikatif tersebut adalah:
1. Menyusun sebuah ensiklopedi yang memuat secara
lengkap pengertian semua agama; memuat seluruh nilai
dan prinsip ajarannya; juga memuat penjelasan tentang
para penganutnya, wawasan budaya, sejarah, jumlah,
wilayah geografis mereka dan lain sebagainya. Setiap penjelasan yang termuat dalam ensiklopedia harus
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
32/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
30
dijelaskan oleh pemeluk masing-masing agama atau
peradaban; agar terwujud kredibilitas atau rasa percaya
terhadap ensiklopedi yang disusun.
2. Terus memotivasi dan melatih para aktivis dan peneliti
perkara teknis dan teoritis yang berkaitan dengan
program dialog antar agama dan pengenalan antar
peradaban.
3.
Menyelenggarakan konferensi internasional di bawah
pengawasan PBB. Hal ini untuk memberikan evaluasi
terhadap dialog-dialog agama dan peradaban yang
terdahulu, sekaligus untuk membahas metode untuk
mengembangkannya.
4. Perlu dilakukan deklarasi dunia untuk koalisi peradaban
seperti yang telah dilakukan untuk hak asasi manusia.
Dalam deklarasi ini, nilai-nilai budaya yang universal
harus dimunculkan; dan hal-hal yang menyebabkan
penistaan terhadap suatu agama atau peradaban.
Deklarasi New York pada konferensi dialog agama
yang terakhir, bisa menjadi benih bagi deklarasi dunia
untuk koalisi peradaban agama.
5. Perlu diterbitkan undang-undang internasional yang
melarang penistaan agama; menghina para nabi, rasuldan simbol-simbol keagamaan.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
33/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
31
6. Perlu diadakan konferensi dunia untuk mendefinisikan
terorisme dan menjelaskan perbedaannya dengan
gerakan perjuangan membela tanah air atau agama.
Karena hal ini merupakan permasalahan terpenting
yang memicu perselisihan antara penganut dua
peradaban, Islam dan Barat, pada khususnya.
7. Membentuk lembaga khusus untuk masing-masing
agama dan peradaban. Selanjutnya lembaga ini secara
resmi menangani program penyatuan misi untuk
mewujudkan perdamaian dan dialog antar agama dan
aliansi peradaban; seperti Organisasi Konferensi Islam
(OKI) dalam peradaban Islam.
8. Mengadakan pertemuan rutin antara lembaga-lembaga
sipil yang bekerja keras untuk menggiatkan program
pengenalan lintas peradaban dan dialog antar agama di
dunia. Pertemuan rutin ini bertujuan untuk
mengukuhkan kerja sama dan koordinasi antar
lembaga.
9. Mengkhususkan satu hari setiap tahun untuk
pengenalan antara peradaban. Pada hari ini,
dilaksanakan berbagai kegiatan positif yang dapat
menguatkan pengenalan terhadap masing-masing peradaban.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
34/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
32
10. Perlu dibuat penghargaan dunia tahunan yang
disediakan untuk segala aktifitas terbaik dalam bidang
seni, pemikiran, kesusasteraan dan karya ilmiah, yang
memberikan kontribusi besar dalam mendukung
program pengenalan antar peradaban dan agama.
11. Membuat dua strategi besar dalam hal ideologi dan
jurnalistik, untuk mempromosikan nilai-nilai
kemanusiaan antar bangsa yang universal; menjauhi
titik-titik perbedaan dan mempersiapkan dunia untuk
mewujudkan koalisi kebudayaan dan peradaban.
12. Membuat kurikulum pendidikan dan kebudayaan yang
dapat mengukuhkan wawasan dialog dan perdamaian
yang integral dengan bangsa lain dan terbangun di atas
asas keadilan. Kurikulum ini harus disusun untuk
seluruh peradaban, bukan hanya fokus pada satu
peradaban saja.
13. Dilakukan riset untuk mengevaluasi dan
mengembangkan gerakan keagamaan sebagai bentuk
gerakan sosial kebudayaan, bukan sebagai gerakan
oposisi politik. Perlu pula dilakukan penelitian untuk
menarik perhatian pergerakan-pergerakan ini dan
mendorongnya agar mendukung program pengenalandan aliansi antar agama dan peradaban.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
35/124
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
33
14. Melakukan analisis lapangan untuk mengetahui faktor-
faktor hakiki yang melahirkan kebencian dan
permusuhan antarbangsa, untuk mengetahui cara
menghilangkannya dan membuat langkah-langkah
teknis untuk menebarkan nilai-nilai perdamaian.
*****
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
36/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
34
Bab II
Koeksistensi Damai dalam Ajaran Islam
Terminologi Koeksistensi Damai
Sebelum kita menjabarkan sikap Islam terhadap
prinsip koeksistensi damai (ta’ayusy silmi), kita harus
menentukan definisi istilah ini terlebih dahulu. Bila
merujuk kepada makna etimologi dari kata “ta’ayusy”
sebagai kata dasar dari istilah “ta’ayusy silmi”, kita
temukan dalam kamus “ Al-Mu’jam al-Wasith” bahwa kata
“ta’ayasyu” bermakna: mereka hidup dalam keakraban dan
cinta kasih. Dari makna inilah, diambil istilah “at-ta’ayusu
as-silmi”. Makna kata “al-aisyu” adalah kehidupan dan
segala yang menjadi penopangnya, seperti: makanan,
minuman dan penghasilan. (1)
Istilah “koeksistensi damai (ta’ayusy silmi)” dalam
dunia politik international, bermakna terjalinnya kerja sama
antar bangsa-bangsa di dunia atas landasan saling
(1) Al-Mu`jam Al-Wasith. Majma` Al-Lughah Al-Arabiyah, Cairo Jilid 2 Hal. 629-640Penerbit: Dar El-Fikr
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
37/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
35
memahami dan saling bertukar kepentingan ekonomi dan
perdagangan.
Istilah ini muncul pasca perang dunia kedua, setelah
dunia terbagi menjadi dua blok besar yang saling berseteru
di atas landasan ideologi. Di antara pemicu munculnya
seruan menerapkan politik koeksistensi, adalah kekawatiran
terhadap dampak atom setelah kedua blok memiliki bom
atom dan senjata pemusnah masal. Selanjutnya muncul
blok ketiga yang terdiri dari negara-negara non blok yang
menekankan koeksistensi damai sebagai jalan untuk
membangun hubungan multilateral bangsa-bangsa di
dunia.(2)
Dalam ensiklopedia politik, dinyatakan bahwa
orang yang pertama kali mendengungkan slogan “ Peaceful
Coexistence” adalah seorang pemikir komunis, Nikita
Gourchuf. Dengan ini menjadi jelas, dunia barat
menegaskan bahwa yang dimaksud dengan koeksistensi
damai, adalah slogan yang selalu mereka ucapkan, “
Hiduplah dan biarkan orang lain, pasti mereka juga bisa
hidup!”. (3)
(2) Ahmad `Athiyatullah, Al-Qamus As-Siyasi, Hal: 310, cet. ketiga penerbit: Dar An- Nahdhah Al-`Arabiyah, Cairo 1968.
(3) Al-Mausu`ah As-Siyasiyah Hal: 108. Al-Mu`assasah Al-`Arabiyah Lid-Dirasat wan-
Nashr, Beirut: 1974 M.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
38/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
36
Koeksistensi Damai dalam Islam.
Islam menjadikan prinsip “koeksistensi damai”
sebagai salah satu kebutuhan hidup di muka bumi; sebagai
salah satu kewajiban yang harus ditegakkan agar manusia
dapat membangun dan memakmurkan bumi ini. Allah Swt.
berfirman, “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan meminta kamu untuk memakmurkannya.” (q.s.
Hud:61).
Selain itu, koeksistensi damai adalah penerapan
terhadap seruan kaidah fikih “Jalbul-Manaafi` wa Dar-ul
Mafaasid” (menarik manfaat dan menolak kerusakan), agar
manusia dapat melaksanakan kewajibannya sebagai
khalifah di atas muka bumi.
Allah Swt. menciptakan segala yang ada di alam
semesta ini saling berdampingan satu sama lain;
menjadikan seluruh isi alam semesta ini tunduk kepada
manusia, agar mereka dapat hidup damai dan toleran
terhadap lingkungan sekitarnya, terhadap dirinya sendiri,
terhadap sesama warga negara, dan terhadap warga negara
negara yang lain.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
39/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
37
Fenomena Hidup Damai di Alam Semesta:
Allah Swt. menjadikan “hidup damai” sebagai salah
satu ciri penciptaan alam semesta. Masing-masing
diciptakan untuk memberikan pelayanan; semuanya hidup
saling berdampingan sesuai dengan ketentuan dan
kekuasaan Allah Swt., sebagaimana dalam firman-Nya,
“Segala yang ada di langit dan di bumi selalu bertasbih
kepada Allah, Sang Maharaja, Yang Maha Kudus, Yang
Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.” (q.s. Al-Jumu’ah:1)
“Langit yang tujuh, bumi dan seluruh isinya
bertasbih kepada-Nya (Allah). Segala sesuatu bertasbih
memuji-Nya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.” (q.s. Al-Isra’:44).
“Tidakkah kalian perhatikan bagaimana Allah
menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?; bagaimana
Dia menciptakan di dalamnya bulan sebagai cahaya dan
matahari sebagai pelita? Allah telah menumbuhkan
(menciptakan) kalian dari tanah dengan sebaik-baiknya;
kemudian Dia mengembalikan kalian ke dalamnya;
kemudian mengeluarkan kalian (darinya pada hari kiamat)
dengan sebenar-benarnya. Allah telah menjadikan bumi
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
40/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
38
sebagai hamparan untuk kalian, agar kalian menapaki
jalan-jalan yang luas di bumi itu.”(q.s. Nuh:15-20).
“Matahari berjalan di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha
mengetahui. Sedangkan bulan, Kami telah menetapkan
baginya manzilah-manzilah, sehingga ia (setelah mencapai
manzilah terakhir) kembali seperti bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin matahari bertemu dengan bulan; dan
tidak mungkin malam mendahului siang. Masing-masing
beredar pada garis rotasinya.” (q.s. Yaasin:38-40).
Allah Swt. menundukkan seluruh isi alam semesta
kepada manusia, supaya manusia dapat beradaptasi
dengannya secara aman dan damai; mengekploitasinya
untuk kemanfaatan, kebaikan manusia, negara dan alam
semesta. Allah Swt. berfirman, “Dia (Allah) telah
menundukkan bagimu segala apa yang ada di langit dan di
bumi (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu, terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berfikir.” (q.s. Al-Jatsiyah:13).
“Tidakkah kalian memperhatikan bahwa Allah telah
menundukkan kepadamu segala apa yang ada di langit dan
di bumi; serta menyempurnakan nikmat-Nya, lahir danbatin, bagi kalian? Di antara manusia, terdapat orang
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
41/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
39
yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan, petunjuk dan tanpa kitab yang memberikan
penerangan.” (q.s. Lukman:20).
Allah Swt. juga menjadikan segala binatang yang
merayap di atas muka bumi atau terbang dengan dua sayap,
sebagai bagian umat yang wajib bagi manusia untuk hidup
berdampingan dengan mereka. Allah Swt. berfirman,
“Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan
burung-burung yang terbang dengan kedua sayap,
melainkan mereka adalah umat (juga) seperti kalian.
Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al-Kitab,
kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (q.s.
Al-An’am:38).
Oleh karena itu, Allah Swt. melarang manusia untuk
membunuh hewan yang memberikan manfaat. Kita dilarang
membunuh burung pipit; sebagaimana dalam sabda
Rasulullah Saw., “Setiap muslim yang membunuh seekor
burung pipit atau binatang lain yang lebih besar tanpa
memberikan haknya, ia akan ditanya oleh Allah Swt..”
Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah
haknya itu?”
Rasulullah Saw. menjawab, “Hendaklah kamumenyembelihnya kemudian memakannya; tidak hanya
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
42/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
40
memotong kepalanya kemudian membuangnya.”. (h.r.
Ahmad: 6551).
Rasulullah Saw. juga bersabda, “Seandainya anjing
itu tidak termasuk umat, pasti saya sudah memerintahkan
untuk membunuhnya. Tapi, bunuhlah anjing yang hitam
legam!” (h.r. Abu Daud: 2845).
Hidup Damai bersama Diri Sendiri.
Agar seseorang dapat hidup damai dan bertoleran
terhadap sesama, terlebih dahulu jiwanya harus menjadi
tentram. Terlebih dahulu, ia harus bersikap toleran terhadap
jiwanya sendiri. Oleh karena itu, Alquran memberikan
perhatian terhadap upaya penyucian jiwa.
Allah Swt. berfirman, “Ketahuilah, hanya dengan
berzikir (mengingat) kepada Allah, hati akan menjadi
tenteram!” (q.s. Ar-Ra’du:28).
“Barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia
akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (q.s. At-
Taghabun:11).
“Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa
itu; dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.” (q.s.
As-Syamsu:9-10).
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
43/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
41
Islam menjadikan upaya memperbaiki jiwa manusia
sebagai jalan untuk melakukan perbaikan secara umum.
Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak merubah
keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri.” (q.s. Ar-Ra’du:11).
Alquran menjelaskan bahwa jalan menggapai
kedamaian, adalah dengan mengikuti jalan keridhaan Allah
Swt.; sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya, “Sungguh
telah datang kepada kalian (wahai ahli kitab) cahaya dari
Allah dan kitab yang menjelaskan. Dengan kitab itu, Allah
memberikan petunjuk orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya menuju jalan keselamatan; (dengan kitab
itu pula) Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita
menuju cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya;
dan menunjuki mereka menuju jalan yang lurus.” (q.s. Al-
Maidah:15-16).
Koeksistensi damai bersama orang lain.
Dalam Islam, koeksistensi damai bertolak dari
landasan iman. Islam adalah satu-satunya agama yang
mengakui eksistensi para penentangnya; menjaga hak-hak
mereka; menyeru untuk bekerjasama dan berinteraksidamai bersama mereka.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
44/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
42
Allah Swt. berfirman, “Katakanlah, ‘Hai ahli Kitab,
marilah (berpegang) kepada satu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kalian; yaitu kita
tidak menyembah kepada selain Allah, tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun; dan tidak
(pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain
sebagai Tuhan selain Allah!’. Jika mereka berpaling (dari
seruanmu), maka katakan kepada mereka, “Saksikanlah,
bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah)!” (q.s. Ali Imron:64).
“Saling tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan ketakwaan; janganlah saling
tolong-menolong dalam (berbuat) dosa dan pelanggaran!”
(q.s. Al-Maidah:2).
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan
berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir
kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil.” (q.s. Al-Mumtahanah:8).
Di antara prinsip pokok Islam, ialah menegaskan
pemuliaan harga diri manusia. Allah Swt. berfirman,
“Sesungguhnya Kami telah memuliakan anak keturunan Adam; mengangkut mereka di daratan dan di lautan;
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
45/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
43
memberi mereka rezeki dari yang baik-baik; dan
memberikan mereka kelebihan-kelebihan yang sempurna
atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (q.s.
Al-Isra’:70).
Untuk memberikan bukti konkrit bahwasanya
manusia senantiasa dimuliakan oleh Allah Swt., hendaknya
manusia hidup secara damai di jagad raya ini; hendaklah
semuanya menisbahkan diri kepada satu ayah, Adam as.,
dan satu ibu, Siti Hawa. Hubungan kekeluargaan dan
kekerabatan akan mengikat seluruh manusia menjadi satu
keluarga dalam lingkup jaringan yang sangat luas.
Oleh karena itu, Islam berupaya keras untuk
membangun hubungan sosial antar seluruh manusia;
menjadikan keluarga manusia semakin meluas dan menebar
di seluruh penjuru bumi, agar mereka saling mengenal satu
sama lain. Allah Swt. berfirman, “Hai manusia,
sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu terdiri dari
jenis laki-laki dan jenis perempuan; menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling
bertakwa di antara kamu.” (q.s. Al-Hujurat:13).
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
46/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
44
Koeksistensi Damai dalam Sejarah Kehidupan Nabi
Saw.
Rsulullah Saw. telah memberikan teladan besar bagi
kita dalam menerapkan nilai koeksistensi damai. Di atas
nilai perdamaian inilah, negara Islam berdiri dengan bentuk
yang merangkul seluruh hak-hak penduduknya;
menyebarkan prinsip saling tolong-menolong dan saling
memahami antar semua rakyatnya, yang muslim dengan
yang non muslim.
Ketika Rasulullah Saw. memasuki kota Madinah,
beliau menjumpai sebuah komunitas masyarakat yang
sangat heterogen; meliputi kaum Muhajirin dari suku
Quraisy, generasi Islam pertama, kaum Anshar yang terdiri
dari Suku Aus dan Khazraj, kaum Yahudi yang terdiri dari
3 suku, yaitu Bani Qainuqa`, Bani Nadhir dan Bani
Quraidhah, juga para sahaya dan lain sebagainya. Inilah
masyarakat majemuk yang dipimpin oleh Rasulullah Saw.
melalui undang-undang pertama di Madinah, yang dikenal
dengan sebutan “ As-Shahifah” atau “Al-Watsiqah” (piagam
Madinah), piagam yang menyertai deklarasi berdirinya
negara Islam di Madinah Al-Munawwarah.
Piagam ini memuat batasan hak-hak dan kewajibankaum minoritas, non muslim, yaitu kaum Yahudi. Piagam
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
47/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
45
ini juga memuat jaminan perlindungan terhadap hak-hak
seluruh masyarakat Madinah dengan segala perbedaan
agama, suku dan kebangsaan mereka. Piagam ini terdiri
dari 69 pasal yang mengatur hak-hak semua lapisan
masyarakat. Di antara pasal-pasal yang terpenting adalah:
1. Pasal yang menyatakan bahwa “Kaum Yahudi memiliki
hak yang sama dengan hak kaum Muslimin”. Karena
pada saat itu, kaum Nasrani belum memiliki eksistensi
di Madinah. Piagam ini tidak melupakan hak-hak kaum
musyrik yang tidak memiliki agama, yaitu para
penyembah berhala. Maka, disebutkan pada pasal ke-23
bahwa “Kaum musyrik tidak diperkenankan
memberikan penjaminan harta atau jiwa untuk kaum
Quraisy (penduduk Makkah yang memerangi kaum
muslimin. pent.)”. Pasal ini menganggap mereka (kaum
musyrikin) sebagai penduduk Madinah yang dapat
menikmati hak-hak dan kewajiban seperti yang lain.
2. Piagam Madinah tidak menggunakan istilah “minoritas”
untuk menyebutkan kaum non muslim, walaupun
mereka memang minoritas; melainkan menggunakan
istilah “umat” untuk semuanya, seperti dinyatakan:
“Kaum Yahudi adalah satu umat yang berdampingandengan kaum Mukminin.”
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
48/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
46
3. Piagam Madinah juga menyatakan bahwa setiap
pemeluk agama berhak menjalankan apapun yang
berkaitan dengan ajaran agama mereka. Hal ini
berimplikasi pada kewajiban menjaga segala yang
dianggap sebagai benda berharga oleh kaum non
muslim; kewajiban memberikan ganti rugi kepada
mereka ketika seorang muslim merusaknya, meskipun
benda tersebut tidak berharga dalam pandangan syariat
Islam; seperti arak atau babi. Hal ini juga berimplikasi
pada larangan membatalkan tradisi pernikahan mereka,
meskipun pernikahan seperti itu tidak sah dalam syariat
Islam.
4. Piagam ini juga menyatakan bahwa “kaum muslimin
terdiri dari berbagai lapisan; dan kaum Yahudi
bersama dengan kaum Mukminin juga terdiri dari
berbagai lapisan; masing-masing memiliki agama
kepercayaan; semuanya adalah satu umat yang harus
menjalin sikap saling menanggung, menolong dan
memberikan nasihat dalam kebajikan, bukan perbuatan
dosa; dan apabila terjadi perbedaan dan perselisihan,
maka yang menjadi rujukan adalah Allah Swt. dan
Muhammad Saw., yakni Al-Qur`an dan Sunnah.”.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
49/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
47
Koeksistensi Damai dalam Hubungan Kenegaraan pada
Masa Nabi Saw.
Jika kita merujuk kepada sejarah hidup Rasulullah
Saw., kita menemukan bahwa Beliau setelah diberikan
kekuasan dan kekuatan oleh Allah Swt., beliau berinteraksi
dengan negara dan kerajaan yang ada pada masa itu dengan
baik dan penuh saling berkasih sayang. Setelah terjadi
gencatan senjata dengan kaum kafir Makkah, Rasulullah
Saw. mengirimkan surat kepada para pemimpin dan raja,
untuk menyeru mereka ke dalam Islam. Ini
menggambarkan pola interaksi Rasulullah Saw. dengan
bangsa lain yang menjalin perdamaian dengan kaum
muslimin.
Di antara surat yang Beliau kirimkan adalah:
1. Surat kepada Kisra, Raja Persia.
Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dari Muhammad, utusan Allah, kepada Kisra,
Pemimpin Persia.
Keselamatan bagi orang yang mengikuti hidayah;beriman kepada Allah dan Rasul-Nya; bersaksi bahwa
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
50/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
48
tiada Tuhan Yang hak disembah selain Allah Swt.,
tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah
hamba dan Rasul-Nya.
Saya menyeru anda dengan seruan Allah Swt..
Sesungguhnya saya adalah utusan Allah Swt. kepada
seluruh umat manusia, untuk memberikan peringatan
bagi orang yang hidup; dan ketentuan (siksa Allah)
pasti menimpa orang-orang yang kafir.
Maka masuklah ke dalam Islam, anda pasti
selamat! Jika engkau menolak, maka seluruh dosa
kaum majusi menjadi tanggunganmu.”
Dalam surat ini, tidak dinyatakan, “Jika anda tidak
mau memeluk Islam, maka bayarlah jizyah (upeti) atau
kami perangi!”. Karena opsi membayar jizyah dan
diperangi hanya disamapikan kepada orang-orang kafir
yang bersifat memerangi.
Hal ini pula yang terlihat jelas pada surat kedua
Rasulullah Saw. kepada Kaisar Romawi; dimana Beliau
tidak menawarkan opsi memeluk Islam, membayar jizyah
atau perang.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
51/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
49
2. Surat Rasulullah SAW kepada Kaisar Romawi:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang…
Dari Muhammad bin Abdullah kepada Heraklius,
Kaisar Romawi…
Keselamatan bagi orang yang mengikuti petunjuk
Allah… Saya menyeru anda dengan seruan Islam.
Masuklah ke dalam Islam, niscaya anda akan selamat
dan Allah akan memberikan pahala dua kali lipat
kepada anda! Jika anda berpaling dari seruan ini,
maka dosa seluruh kaum Arisiyin(4) akan menjadi
tanggunganmu. Allah Swt. berfirman, “Katakanlah,
‘Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) pada suatu
kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan di
antara kami dan kalian; bahwa kita tidak menyembah
kecuali kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun; dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
Allah.’. Jika mereka berpaling, maka katakanlah
kepada mereka, ‘Saksikanlah bahwa kami adalah
(4) Arisiyin adalah julukan bagi para petani yang berada di bawah kekuasaan KaisarRomawi
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
52/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
50
orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)!’” (q.s.
Ali-Imron:64).
Ungkapan serupa juga terdapat dalam surat
Rasulullah Saw. kepada Muqauqis, Pemimpin kaum Koptik
di Mesir. Beginilah sikap politik Nabi Saw. terhadap
negara-negara yang tidak menjadikan perang sebagai pola
interaksi dengan kaum Muslimin. Beliau cukup
menyampaikan seruannya yang penuh kedamaian kepada
mereka. Penolakan mereka terhadap seruan ini tidak
melahirkan dampak apapun.
Namun, ketika Heraklius menyiapkan tentara untuk
menyerang Madinah; kemudian mereka membunuh Harits
bin Amr Al-Azdi, utusan Nabi Saw. kepada Raja Bishra, di
Mu`tah, maka Rasulullah Saw. mengirimkan pasukan untuk
melawan tentara Romawi dalam sebuah ekspedisi yang
kemudian dikenal dengan nama “perang Mu`tah”.
Heraklius tetap bersikeras dengan permusuhannya.
Ia mengumpulkan pasukan di wilayah Balqa`, dekat
Damaskus, untuk menyerang kota Madinah. Maka,
Rasulullah Saw. keluar memimpin pasukan yang dikenal
dengan pasukan “ Al-`Usrah”. Setelah tiba di Tabuk, Beliau
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
53/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
51
mengirimkan surat kepada Kaisar Romawi, surat
pernyataan perang yang berbunyi:
Dari Muhammad, utusan Allah Swt., kepada
Penguasa Romawi…
Saya mengajakmu untuk memeluk Islam. Jika
engkau tunduk dan memeluk Islam, maka bagimu apa yang
menjadi hak kaum Muslimin, dan atasmu apa yang menjadi
kewajiban mereka. Jika engkau tidak mau memeluk Islam,
maka bayarlah jizyah (upeti)! Karena Allah Swt. berfirman,
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah; tidak (pula beriman) kepada hari Kemudian; tidak
mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan
RasulNya; tidak beragama dengan agama yang benar
(agama Allah); yaitu orang-orang yang telah diberikan Al-
Kitab kepada mereka; hingga mereka membayar jizyah
dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (q.s.
At-Taubah:29).
Ayat ini turun setelah Heraklius berbuat curang. Ia
mengaku telah masuk Islam, namun kemudian dia
menyiapkan pasukan untuk menyerang kota Madinah
sebanyak kedua kali. Maka, Allah Swt. memerintahkan
kaum Muslimin untuk memerangi mereka.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
54/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
52
Bukti-bukti Sejarah
Banyak bukti-bukti sejarah yang menegaskan
prinsip koeksistensi damai dalam Islam; menegaskan
bahwa nilai toleransi adalah ajaran Islam yang murni; serta
menekankan sikap memberikan maaf ketika ada
kemampuan. Di antaranya adalah peristiwa ketika Khalifah
Umar bin Khatthab ra. memasuki Baitul Maqdis. Kejadian
ini adalah gambaran indah tentang koeksistensi damai yang
mengukuhkan kaidah hidup damai, toleransi keagamaan,
peradaban dan kebudayaan.
Khalifah Umar bin Khatthab ra. memasuki Baitul
Maqdis. Beliau disambut oleh Patrick dan mengajaknya
berkeliling mengitari seluruh penjuru kota hingga masuk ke
dalam gereja Al-Qiyamah. Ketika waktu sholat tiba, Beliau
berkata kepada Patrick, “Aku ingin melaksanakan sholat.”
Patrick menjawab, “Sholatlah di tempatmu!” Pada
saat itu, Beliau berada di tengah-tengah gereja.
Khalifah Umar ra. menolak karena khawatir kaum
Muslimin akan mengikutinya dan mengatakan, “Di sinilah,
Umar bin Khatthab ra. melaksanakan sholat. Maka, kita
dibenarkan untuk sholat di dalam gereja ini.” Bahkan, hal
ini bisa menggiring mereka untuk menguasai gereja,menyalahi teks keputusan Khalifah Umar ra. untuk
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
55/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
53
menghormati gereja-gereja mereka dan membiarkannya
tetap berada dikuasai oleh mereka, dengan anggapan bahwa
apa yang telah dilakukan oleh Khalifah Umar ra. atas
persetujuan Patrick sebagai revisi terhadap teks perjanjian
yang telah dibuatnya.
Khalifah Umar bin Khattab ra. kemudian keluar dan
melaksanakan sholat di tangga pintu gereja. Selesai
melaksanakan sholat, beliau memerintahkan agar tidak
didirikan sholat jama`ah di tempat itu dan tidak boleh ada
dikumandangkan azan di dalamnya. Kemudian Beliau
menuju As-Sakhrah dan membangun masjid Ash-Shakhrah
di sana. (5)
Hubungan Sosial dengan Kaum Non Muslim
Islam mewajibkan hidup damai dengan seluruh
umat manusia. Karena Allah Swt. Sang Maha Pencipta
telah menetapkan bahwa perbedaan keyakinan, syarita dan
bahasa adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan dunia. Oleh karena itu, Islam tidak mengingkari
hak-hak kaum non muslim, meskipun mereka mengingkari
syariat Islam. Karena yang melandasi koeksistensi damai
(5) Al-Mustasyar Ali Manshur, Asy-Syari`ah Al-Islamiyah wal-Qaanun Ad-dauly Al-`Aam, Hal: 379 Dar El-Qalam, Cairo.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
56/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
54
adalah firman Allah Swt., “Allah tidak melarang kamu
untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (q.s. Al-
Mumtahanah:8)
Islam tidak hanya memberikan pengakuan akan
hak-hak kaum non muslim dan tidak memaksa mereka
untuk memeluk Islam. Namun, Islam juga memberikan
kesempatan kepada mereka untuk memilih antara menerima
hukum-hukum Islam atau menggunakan perundang-
undangan khusus mereka, baik yang berkaitan dengan
hukum perdata sosial maupun yang lainnya. Kebebasan
seperti ini yang tidak dapat kita jumpai dalam mayoritas
negara-negara adikuasa saat ini. Sebagian perundang-
undangan modern mengambil pola otonomi undang-undang
dan mengecualikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah
hukum perdata, meliputi hukum pernikahan, perceraian dan
warisan; selanjutnya diserahkan kepada undang-undang
yang berlaku dalam agama si istri atau si suami jika mereka
berbeda agama.
Syariat Islam sangat memuliakan agama lain; tidakhanya pada masalah perdata, melainkan pula seluruh hal
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
57/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
55
yang berkaitan dengan keyakinan agama-agama tersebut.
Islam tidak memaksa kaum non muslim untuk tunduk pada
hukum Islam berkaitan dengan masalah hukum perdata
sosial maupun kegiatan transaksi bisnis. Namun, Islam
memberikan kebebasan memilih kepada kaum non muslim;
jika mereka ingin bersandar pada hukum-hukum mereka;
itu adalah hak mereka yang diboleh dihalang-halangi.
Allah Swt. berfirman, “Bagi tiap-tiap umat diantara
kamu, Kami telah menjadikan buat mereka aturan dan
petunjuk hidup yang terang .” (q.s. Al-Maidah:48); juga
berfirman, “dan hendaklah para pengikut Injil berhukum
dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah di
dalamnya!” (q.s. Al-Maidah:47) Namun, apabila mereka
memilih hukum Islam, maka Islam berhak untuk
memberikan ketentuan hukum buat mereka atau
menolaknya.
Di antara interaksi sosial yang diperkenankan oleh
Islam adalah menjenguk kaum non muslim yang menderita
sakit. Hal ini terkandung dalam firman Allah Swt.,
“…untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada mereka…”
(q.s. Al-Mumtahanah:8).
Di antaranya pula yang diperkenankan adalahmelayat jenazah mereka; menggunakan perabotan rumah
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
58/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
56
tangga mereka; memakan hewan sembelihan para ahli kitab
selama mereka tidak termasuk kelompok non muslim yang
memerangi kaum muslim; membeli pakaian buatan mereka;
menerima kesaksian mereka ketika seorang muslim
melakukan perjalanan bersama kaum non muslim,
kemudian ia berwasiat atau meminta dua orang dari mereka
untuk menjadi saksi atas wasiatnya, menurut imam Ahmad
dan lainnya.
Selain itu, Islam juga membolehkan untuk meminta
bantuan mereka dalam melakukan pekerjaan yang menjadi
keahlian mereka; untuk menerima dan saling bertukar
hadiah dengan mereka.
Kemoderatan Islam dan Nilai Koeksistensi Damai.
Islam datang dengan nilai kemoderatan yang
seimbang dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Allah
Swt. berfirman, “Demikianlah, Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam) sebagai umat yang adil (moderat) agar
kamu menjadi saksi atas seluruh (perbuatan) manusia, dan
agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu.” (q.s. Al-Baqarah:143)
Kemoderatan ini mencakup kemoderatan dalamsyiar, hukum peradilan, kebajikan, tempat dan masa.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
59/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
57
Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang hal ini, di
antaranya adalah:
1.
Al-wasathiyah (kemoderatan) bermakna sikap yang
adil; sebagaimana dalam firman Allah Swt., “…maka
damaikanlah antara keduanya dengan tindakan yang
adil dan hendaklah kamu berlaku adil!” (q.s. Al-
Hujurat:9). Sikap adil adalah perkara yang dituntut
dalam kehidupan seluruh umat manusia, apapun agama,
keyakinan dan kebudayaan mereka.
2. Kemoderatan berarti kebebasan memeluk sebuah
keyakinan. Allah Swt. berfirman, “Dia-lah yang telah
menciptakan kamu, kemudian di antara kamu ada yang
kafir dan ada pula yang beriman.” (q.s. At-Taghabun:
2); juga firman-Nya, “Maka, barangsiapa berkenan
(untuk beriman), hendaklah dia beriman; dan
barangsiapa berkehendak (untuk kafir), maka biiarlah
ia bersikap kafir.” (q.s. Al-Kahfi:29). Semua ini
merupakan isyarat agar terwujud sikap hidup damai
antara sesama masyarakat dan bangsa.
3. Kemoderatan juga bermakna kesatuan nilai
kemanusiaan. Allah Swt. berfirman, ”(Hai manusia,
sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu berasaldari seorang laki-laki dan seorang perempuan;
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
60/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
58
kemudian menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
berkabilah-kabilah, supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
dan di sisi Allah, adalah orang yang paling taqwa di
antara kamu.” (q.s. Al-Hujurat:13).
Dalam suatu riwayat, Rasulullah Saw. bersabda,
“…dan aku bersaksi bahwasa seluruh manusia adalah
bersaudara.” (h.r. Abu Daud: 2/8)
Persaudaraan dan sikap saling mengenal ini
merupakan sebuah keharusan dalam sebuah koalisi dan
kebersamaan dalam satu wilayah, negara dan
persaudaraan sesama manusia. Hal inilah yang
menegaskan urgensi hidup damai antara kelompok-
kelompok yang berserikat; di mana kehidupan mereka
tidak akan terwujud dengan baik tanpa nilai toleransi
dalam bertransaksi jual-beli, memberi atau meminta
keputusan, saling bertukar manfaat, hak-hak
bertetangga dan bersatu untuk melakukan perkara yang
mengandung kebaikan sosial.
Hal ini juga menyeru kita untuk melakukan kajian
guna mencari titik-titik persamaan dan saling
bekerjasama untuk mewujudkannya; seperti: nilaikeadilan, kesetaraan dan kebebasan.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
61/124
Koeksistensi Damai dalam Islam
59
Rasulullah Saw. bersabda, “Jikalau aku diundang
untuk menghadiri perjanjian “hilful-fudhul” pada
masa Islam, aku pasti mendatanginya.” Perjanjian
yang beliau maksudkan adalah perjanjian yang
dideklarasikan oleh kaum jahiliyah --sebelum masa
Islam-- untuk membantu orang-orang yang terzalimi,
menyelamatkan orang-orang yang mengalami
penderitaan dan memberikan suka bagi orang yang
memerlukannya.
4. Kemoderatan Islam dalam hidup damai menuntut kita
untuk tidak melakukan generalisasi dengan menjadikan
seluruh elemen menjadi satu corak. Karena tiap-tiap
bangsa dan negara memiliki perbedaan. Satu pihak
bukan satu corak yang pihak yang lain. Namun, kita
berinteraksi dengan mereka sebagai sebuah wilayah
atau komunitas besar yang mungkin berkomunikasi
secara objektif dengan mereka, untuk menjaga
kemaslahatan dan manfaat bersama, jauh dari sikap
memihak atau zalim guna terwujudnya keamanan dan
perdamaian dunia.
*****
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
62/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
60
Bab III
Peran Islam
dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
Dialog Peradaban pada Masa Rasulullah Saw.
Allah Swt. mengutus Rasulullah Saw. dengan
risalah terakhir yang sempurna; membekalinya dengan
piagam ketuhanan (kitab suci) yang tinggal satu-satunya di
muka bumi, yang membenarkan seluruh syariat risalah
nabi-nabi terdahulu. Kitab suci (Alquran) ini menjelaskan
pokok-pokok kepemimpinan guna meletakkan asas-asas
keamanan, pilar-pilar ketenteraman dan titik tolak
perdamaian; untuk mengembalikan seluruh manusia pada
satu asal yang sama. Di samping itu, Alquran jugamenggariskan tugas-tugas bersama bagi manusia dalam
melakukan pembangunan.
Allah Swt. berfirman, “Dia (Allah) telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
sebagai pemakmurnya.” (q.s. Hud:61)
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
63/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
61
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali
agar mereka mengabdi (menyembah) kepada-Ku.” (q.s.
Ad-Dzariyat:56).
Piagam Tuhan yang terakhir ini, yang penjagaannya
dijamin langsung oleh Allah Swt., menjelaskan bahwasanya
bumi adalah rumah bagi seluruh umat manusia dengan
martabatnya sebagai manusia, bukan sebagai hal yang lain.
Terdapat keanekaragaman rakyat dalam negara
Islam pertama pada masa Rasulullah Saw.. Piagam
Madinah, undang-undang negara Islam pertama yang
berdiri di kota Madinah pasca peristiwa hijrah, mencakup
hak-hak dan kewajiban seluruh rakyatnya yang majemuk,
serta mencakup pola hubungan dan rujukan utama mereka.
Di antara pasal piagam ini berbunyi: “Kabilah-kabilah
kaum muslimin terdiri dari berbagai lapisan yang berbeda;
kaum yahudi bersama kaum Mukminin juga lapisan
masyarakat yang berbeda. Masing-masing memiliki
agama. Namun, semuanya adalah satu umat yang harus
terjalin sikap saling menanggung, menolong, berbuat
kebaikan serta jauh dari tindakan dosa. Manakala terjadi
perselisihan dan perdebatan, maka rujukan utama (untuk
menyelesaikannya) adalah kembali kepada Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw.”; yakni: Al-quran dan Sunnah.
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
64/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
62
Koeksistensi Peradaban.
Solusi yang diberikan Islam terhadap keberagaman
peradaban, budaya dan agama adalah menerapkan prinsip
koeksistensi damai antar semua elemen, hingga Allah Swt.
mengumpulkan seluruh manusia kelak pada hari kiamat
kemudian memutuskan perkara yang mereka perselisihkan.
Allah Swt. berfirman, “Jikalau Tuhanmu menghendaki,
pastilah seluruh manusia di muka bumi ini beriman
(kepada Allah). Maka, apakah kamu (hendak) memaksa
manusia agar mereka semua beriman?” (q.s. Yunus:99);
“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami telah
membuat (bagi mereka) aturan dan petunjuk hidup.
Seandainya Allah berhendak, pasti Dia menjadikan kamu
semua sebagai satu umat (saja); tetapi Dia hendak menguji
kamu dalam hal-hal yang Dia anugerahkan kepadamu.
Maka, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan!
Hanyalah kepada Allah kamu semua akan kembali;
kemudian Dia akan memberitahukan kepadamu seluruh
perkara yang telah kamu perselisihkan.”(q.s. Al-
Maidah:48).
“Jika mereka membantahmu, maka katakanlah,
‘Allah lebih mengetahui terhadap apapun yang kamu
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
65/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
63
kerjakan. Pada hari kiamat, Allah akan memutuskan
perkara-perkara yang kalian perselisihkan.” (q.s. Al-
Hajj:68-69).
Bahkan, Islam mengajarkan seluruh kaum Muslimin
tentang etika berdialog dengan pihak-pihak yang berbeda
keyakinan (akidah) dan menuduh Islam serta kaum
muslimin telah bertindak jahat karena meninggalkan
penyembahan berhala dan menyeru beriman kepada Allah
Swt. Yang Maha Esa. Islam juga mengajarkan kaum
muslimin agar tidak membantah tuduhan ini dengan hal
(tuduhan) yang serupa, melainkan dengan jawaban atau
bantahan yang lebih baik. Allah Swt. berfirman,
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Kamu tidak akan
ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang telah kami
lakukan; dan Kami juga tidak akan ditanya tentang apa
yang kalian lakukan.’” Katakanlah (pula), “Tuhan kita
akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia
memberikan keputusan di antara kita dengan benar; Dia-
lah Sang Maha pemberi keputusan lagi Maha
Mengetahui.” (q.s. Saba’: 25-26)
Islam bahkan memerintahkan kaum Muslimin untuk
menjalin kerjasama dalam perkara yang mengandung
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
66/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
64
kebaikan dan manfaat bagi umat manusia, termasuk ketika
terjadi tindakan penganiayaan. Ketika kaum Quraisy
mencegah kaum Muslimin untuk menunaikan umrah ke
Baitullah, turunlah firman Allah Swt., “Janganlah sekali-
kali kebencian kepada suatu kaum yang telah menghalangi
kalian untuk memasuki Masjidil haram, mendorongmu
untuk berbuat aniaya (terhadap mereka)! Saling tolong-
menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan
ketakwaan; dan janganlah saling tolong-menolong dalam
dosa dan permusuhan!” (Al-Maidah: 2).
Setelah Allah Swt. memberikan kekuasaan kepada
Nabi Muhammad Saw., beliau berinteraksi damai dengan
negara-negara yang sudah berdiri pada masa itu. Pasca
kesepakatan gencatan senjata dengan kaum Musyrikin
Makkah, beliau mengirimkan surat kepada para raja dan
pemimpin, sebagai gambaran dan contoh berinteraksi
dengan kelompok yang tidak memusuhi. Allah Swt.
berfirman, “Katakanlah, ‘Hai Ahli Kitab, marilah
(berpegang trguh) pada satu kalimat (ketetapan) yang tidak
ada perselisihan antara Kami dan kalian, yaitu kita tidak
menyembah kecuali kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, dan tidak (pula) sebagian kitamenjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
67/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
65
Allah!’ Jika mereka berpaling, maka Katakanlah kepada
mereka, "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang
yang berserah diri (kepada Allah)!’” (Ali Imron: 64)
Di antara mereka adalah Raja Muqauqis, pemimpin
Kaum Kristen koptik di Mesir. Sebagai jawaban, Maqauqis
mengirimkan berbagai macam hadiah berupa: pakaian
mewah, hewan tunggangan untuk Rasulullah Saw. Di
samping itu, Muqaiqis juga memberikan dua orang wanita
muda yang memiliki kedudukan penting di kalangan
Kristen koptik untuk melayani beliau. Nabi Saw. menerima
hadiah tersebut sebagai penghormatan atas kecintaan ini.
Islam memberikan pengakuan terhadap agama-
agama lain dan hak-hak kaum non muslim. Islam menjalin
hubungan dengan mereka di atas landasan hidup
berdampingan secara damai, baik di negeri dan wilayah
yang berhasil ditaklukkan oleh kaum muslimin maupun
negara-negara tetangga.
Allah Swt. berfirman, “Allah tidak melarang kamu
untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu karena agama, dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah:8)
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
68/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
66
Islam menjadikan sikap ridha dan kepuasan sebagai
jalan untuk memasuki Islam. Oleh karena itu, Allah Swt.
melarang sikap pemaksaan dan tekanan. Allah Swt.
berfirman, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam); karena sesungguhnya jalan kebenaran telah
menjadi nyata (sehingga bisa dibedakan) dari jalan
kesesatan.” (Al-Baqarah:256)
Allah Swt. juga berfirman, “Serulah (manusia)
menuju jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik; bantahlah mereka dengan cara yang terbaik!
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya; dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (An-Nahl:125)
Islam memberikan jaminan terhadap hak-hak kaum
minoritas yang hidup dalam masyarakat muslim, “ Hak
mereka adalah apa yang menjadi hak kita; kewajiban
mereka adalah kewajiban kita.” Bahkan, Dinasti (khilafah)
Utsmaniyah mengeluarkan undang-undang
kewarganegaraan pada 19 Januari 1869 M. yang
membatalkan pemisahan antara kaum Muslimin dan kaum
kafir dzimmi, yang menetap di negara Islam dan tunduk di
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
69/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
67
bawah peraturan Islam); sehingga semuanya menjadi satu
warga negara.
Globalitas Islam dan Aliansi Peradaban
Islam mampu untuk memasuki bangsa-bangsa
menyembah berhala melalui gerakan penaklukkan dan
dakwah yang luas. Sedangkan kaum ahli kitab, Islam
memasuki mereka melalui perjanjian perlindungan dan
hidup damai beserta kaum muslimin. Islam eksistensi
kebangsaan mereka, ritual-ritual keagamaan dan
kebudayaan mereka. Kaum muslimin mampu merangkum
nilai pluralitas agama, budaya dan peradaban dalam bingkai
“globalitas ajaran Islam”. Nilai globalitas Islam terus aktif
dan bekerja di atas nilai pluralitas. Setelah mengakui
adanya nilai pluralitas, Islam kemudian mendorongnya
menuju prinsip globalitas, agar berubah menjadi faktor
pemicu dalam mengikat keberagaman manusia yang positif
di bawah naungan hidayah Allah dan agama yang benar.
Islam datang untuk memerdekakan bangsa-bangsa.
Sejarah tidak pernah mencatat satu peristiwa pun di mana
kaum muslimin membunuhi penduduk wilayah yang telah
ditaklukkannya. Justeru sebaliknya, penduduk wilayah yang berhasil ditaklukkan turut bergabung bersama kaum
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
70/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
68
Muslimin untuk melawan para penguasa mereka. Karena
Islam telah membebaskan mereka dari para penguasa
mereka yang zalim. Dengan begitu, Islam telah membangun
koalisi peradaban pertama yang berskala global untuk
melawan kezaliman dan para penguasa yang diktator,
koalisi perbadaban yang berlandaskan asas keadilan dan
komitmen dengan ajaran kitab samawi.
Kekhalifahan Islam menjadi pemahaman baru bagi
umat manusia; tampil sebagai sebuah kepemimpinan yang
menjalankan peran kesultanan dan dalam bentuk sebuah
pemerintahan. Kendati begitu, kekhalifahan Islam
melampaui kekurangan sistem kesultanan, mengungguli
batas teritorial kekuasaannya, mengalahkan kekuatan dan
ajarannya. Selanjutnya kekhalifahan Islam menjadi model
pemerintahan alternatif yang menggantikan sikap egoistis
dan dominasi penguasa. Allah Swt. berfirman, “Kamu
sekali- kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka.”
(q.s. Qaaf:45); juga berfirman, “Kamu bukanlah orang
yang berkuasa atas mereka.” (q.s. Al-Ghasiyah:22)
Maka kemudian, pemerintah Islam menjalin
keserasian peradaban global yang di dalamnya, dibagikan
zakat bagi orang-orang non muslim yang hati-hati merekaterjalin baik dengan kaum muslimin. Entitas Islam
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
71/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
69
merupakan entitas pertama yang berhasil merangkul
seluruh lapisan bangsa, setelah kehidupan manusia tercerai-
berai oleh hegemoni peradaban Yunani dan Romawi.
Pernah terjadi dialog peradaban terbesar antara
peradaban Islam dengan peradaban masa lalu; yang
dilakukan oleh kaum Kristen Arab di Syam, berpusat di
kota Raha dan Nisisbis; juga di kota Baghdad, di “ Diwan
Al-Hikmah” yang didirikan oleh Khalifah Al-Ma`mun
sebagai pusat terjemah terbesar yang pernah dicatat oleh
sejarah. Para penerjemah “Diwan Al-Hikmah” pada masa
itu berbicara dengan bahasa Arab, beragama Kristen, tetapi
memiliki wawasan kebudayaan Islam.
Pada akhir masa keemasan peradaban Islam, pada
abad 7 H. / 13 M., dimulailah kegiatan penerjemahan kitab-
kitab berbahasa Arab ke bahasa latin, di kota Qalaiqilah,
Badou, Marmu dan Konstantinopel. Bahkan, bahasa Arab
menjadi bahasa resmi kenegaraan pada masa Frederick II
yang pernah dituliskan sebuah buku oleh seorang pemikir
Islam terkemuka, Ibnu Sab`in, yang berjudul “ Al-Masail
As-Shaqliyah” sebagai jawaban atas beberapa pertanyaan
dalam bidang filsafat.
Hal ini berdampak pada berkembangannya ilmu barat modern, seperti: ilmu matematika, teknik, astronomi,
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
72/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
70
ilmu alam, fisika, kimia, farmasi, ilmu tentang tumbuhan
dan binatang. Pada masa ini pulalah, berhasil diterjemahkan
kitab “ Al-Jabr wal-Muqaabalah” karya Al-Khawarizmi;
“ Al-Munaadzir ” karya Hasan bin Haitsam dan catatan-
catatan Ibnu Hayan dalam bidang kimia; dan lain
sebagainya.
Organisasi Internasional dan Dialog Peradaban
Pada tahun 2001, mantan Presiden Iran, Muhammad
Al-Khatami, mengusulkan agar PBB segera melaksanakan
langkah pertama dengan menyebut tahun 2001 sebagai
“tahun dialog peradaban”, dengan harapan dialog ini dapat
mewujudkan langkah-langkah terpenting dalam
mewujudkan keadilan, kebebasan global; dalam
mengukuhkan proses koordinasi dan kerjasama dalam
bidang budaya, ekonomi, politik, asas kebebasan, keadilan
dan hak asasi manusia. Usulan ini mendapatkan sambutan
besar oleh dunia internasional. Setelah itu,
diselenggarakanlah berbagai macam konferensi untuk
menyerukan dialog peradaban. Pada tahun 2007, PBB
membuat program-program strategis untuk membangun
aliansi peradaban. Kebijakan ini lahir karena PBBmenemukan hal terburuk yang dialami oleh peradaban
8/16/2019 Islam dan Peranannya dalam Mempromosikan Perdamaian Dunia (2).pdf
73/124
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
71
dunia adalah kesalahan sikap politisasi terhadapnya; di
mana yang seharusnya peradaban menjadikan faktor
pemersatu dan pertemuan bangsa-bangsa dalam aspek
budaya dan peradaban, namun kemudian menjadi objek
politisasi dan masu