METODOLOGI
1.1 Teori yang Berkaitan dengan Jaringan
Mengacu pada Melwin Syafrizal (2005), jaringan komputer adalah himpunan
“interkoneksi” antara dua komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media
transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer
lainnya restart, shutdown, atau melakukan control lainnya, maka komputer–komputer
tersebut bukan autonomous (tidak melakukan control terhadap komputer lain dengan akses
penuh).
Mengacu pada Madcoms (2010), dengan semakin berkembangnya kebutuhan
pengolahan data dan informasi, di dalam sebuah perusahaan dibutuhkan beberapa
komputer yang digunakan oleh banyak orang yang bekerja dalam sebuah tim. Untuk saling
bertukar data dan informasi, maka komputer-komputer yang digunakan akan terhubung
antara satu dengan yang lainnya. Kumpulan komputer yang saling terhubung disebut sebagai
jaringan komputer.
Mengacu pada Wahana Komputer (2010), jaringan komputer adalah sistem yang
terdiri dari komputer-komputer, serta piranti-piranti yang saling terhubung sebagai satu
kesatuan. Dengan dihubungkannya piranti-piranti tersebut, alhasil dapat saling berbagi
sumber daya antar satu piranti dengan piranti lainnya.
Klasifikasi Jaringan Komputer
- Local Area Network (LAN)
Local Area Network atau yang biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer
yang wilayah jaringannya relatif kecil. Biasanya LAN diaplikasikan dalam jaringan
komputer di sekolah, kantor, rumah, dan tempat lainnya yang wilayahnya lebih kecil.
Komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan LAN dapat memakai suatu
sumber daya secara bersamaan, seperti printer dan scanner dan juga dapat saling
berbagi informasi satu sama lain.
1
Gambar 1.1 Local Area Network
- Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network atau yang biasa disingkat MAN adalah jaringan
komputer yang wilayah jaringannya satu tingkat di atas jangkauan LAN. MAN
diaplikasikan dengan tujuan untuk menghubungkan jaringan lokal dari satu gedung
ke gedung lain. Jarak wilayah jaringan MAN bahkan bisa menghubungkan jaringan
lokal antar kota.
Gambar 1.2 Metropolitan Area Network
2
- Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network atau yang biasa disingkat WAN adalah jaringan komputer
yang weilayah jaringannya sudah sangat luas, mencangkup negara ataupun benua.
Contoh umum WAN adalah internet. Internet bahkan dapat menghubungkan para
pengguna di seluruh penjuru dunia.
Gambar 1.3 Wide Area Network
1.2 Teori yang Terkait Tema Penelitian
IP camera
Mengacu pada Mahmud Aryanto (2010), IP Camera atau ada juga yang
menyebutnya Netcam (Network Camera) merupakan perangkat peng-capture dan
recording objek terkini yang memiliki kemampuan memproses visual dan audio serta
dapat diakses PC secara langsung, atau melalui LAN, Internet, dan jaringan telepon
seluler.
Instalasinya sangat sederhana. Sebuah IP Camera ditempatkan di lokasi yang
telah ditentukan guna memantau keadaan, kemudian lakukan setting melalui PC
secara langsung atau melalui jaringan. Perangkat ini dapat diakses dari mana saja
selama kita terkoneksi dengan internet, baik dengan laptop maupun telepon seluler.
3
Gambar 1.4 IP Camera
Mengacu pada Innes (2009), IP Camera merupakan perkembangan dari CCTV,
yang membedakan dari CCTV biasa adalah setiap kamera mempunyai IP sendiri
sehingga dapat memilih sendiri IP Camera mana yang mau dilihat. IP Camera
memungkinkan pemilik rumah atau bisnis untuk melihat kamera mereka melalui
koneksi internet yang tersedia melalui komputer atau mobile phone yang mendukung
3G.
IP Camera adalah pengembangan sistem CCTV yang telah ada sejak 1940-an.
Kamera CCTV pertama kali digunakan pertama kali digunakan oleh militer Amerika
Serikat di tahun 1940-an untuk monitoring pengujian misil V2. Selama tahun 1960-an,
CCTV digunakan di Inggris Raya untuk memantau orang banyak di depan umum.
Selama bertahun-tahun, sistem CCTV telah mengalami berbagai perkembangan dan
telah digunakan dibanyak negara untuk video pengawasan ditempat-tempat umum
dan atm. Namun hal itu tidak sampai pada tahun 1996 yang pertama network camera
dikembangkan.
Pada tahun 1996, axis komunikasi mengembangkan jaringan pertama IP
Camera yang tidak seperti camera CCTV, dapat dimonitor dan dikontrol melalui IP
network, IP Camera ini menggunakan platform linux. Axis juga merilis dokumentasi
untuk API tingkat rendah yang disebut “VAPIX” yang didasarkan pada standar terbuka
HTTP dan RTSP. Arsitektur terbuka ini dimaksudkan untuk mendorong perangkat
4
lunak pihak ketiga produsen untuk mengembangkan manajemen yang kompatibel
dan perangkat lunak perekaman.
Seperti halnya kamera digital, resolusi IP Camera telah meningkat seiiring
dengan berjalannya waktu. Megapixel IP Camera sekarang telah tersedia resolusi dari
1, 2, 3, 4, 5 dan bahkan 11 megapixel. Sekarang ini ada banyak sekali produsen IP
Camera , IP vendor peralatan pengawasan khusus meliputi peralatan digital imaging
produsen dan produsen besar yang aktif dalam konsumen, siaran, dan keamanan
video. Kemudian pada tahun 1998, iqin vision memperkenalkan model megapixel
pertama jaringan IP Camera. Pada tahun berikutnya, milestone sistem meluncurkan
sebuah platform terbuka perangkat lunak untuk mengelola IP Camera video berbasis
surveillance.
Pada awal tahun 2000-an, network kamera dengan Power Over Ethernet (PoE)
dikembangkan. Teknologi PoE listrik memungkinkan untuk dapat dibawa kedalam
kamera melalui kabel yang sama yang digunakan untuk koneksi jaringan. Itu
membuat instalasi lebih mudah dengan menghilangkan kebutuhan daya kamera
outlet dilokasi. sebagai teknologi yang maju, beberapa jenis kamera jaringan
dikembangkan, termasuk wireless IP Camera, pts kamera, jaringan dome camera dan
night vision cameras. Aksesories merupakan perlengkapan pendukung agar IP
Camera dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Beberapa perlengkapan tersebut
adalah :
Outdoor Cover
Perlengkapan yang dipergunakan untuk melindungi IP Camera dari sorotan
langsung sinar matahari atau cipratan air hujan. Perlengkapan ini bisanya digunakan
jika IP Camera ditempatkan di luar ruangan. Salah satu contohnya diperlihatkan pada
gambar berikut :
5
Gambar 1.5 Outdoor Cover
Software Recording
Perlengkapan pendukung yang digunakan untuk merekam saat IP Camera
bekerja. Salah satu contohnya diperlihatkan dalam gambar:
Gambar 1.6 Software Recording
Secure Digital Card (SD Card)
Perlengkapan yang digunakan untuk menyimpan hasil rekaman. Bentuknya
diperlihatkan dalam gambar:
6
Gambar 1.7 SD Card
Network Peripheral
Perlengkapan atau peralatan yang digunakan untuk menunjang operasional IP
Camera. Umumnya digunakan jika IP Camera akan terkoneksi dengan LAN / internet
atau untuk mengakses IP Camera via jaringan wireless. Beberapa perlengkapan yang
sering digunakan untuk keperluan ini adalah sebagai berikut:
a. Switch atau Hub
b. Access Point
c. Kabel UTP
d. Connector RJ 45
e. PC atau laptop
CCTV vs IP camera
Tabel 2.1 CCTV vs IP Camera
NO. Kemampuan CCTV IP Camera
1 Sistem Analaog Digital
2 Display TV/Monitor PC, Ponsel, TV/Monitor
3 Lokasi Monitor Ruang Kontrol Any place
4 Cara Akses Via Private Network Via Private Network, LAN, Internet,
dan ponsel
7
Pada tabel diatas diperlihatkan empat poin perbedaan yang menjadi
keunggulan IP Camera dibandingkan CCTV. Penjelasan sebagai berikut :
a. Sistem
Cara kerja CCTV memang masih analog, tanpa perubahan menjadi sinyal
digital. Secara sederhana, perangkat ini memiliki prinsip kerja seperti pemancar TV
dan TV-nya (berkabel maupun nirkabel). Sedangkan IP Camera kerjanya mengadopsi
IP Address seperti yang diterapkan pada jaringan internet. Disini terjadi proses
perubahan sinyal menjadi digital.
b. Display
Hasil pantauan CCTV ditampilkan pada layar TV atau monitor, sedangakan IP
Camera dapat dipantau melalui monitor PC, layar ponsel, dan layar TV.
c. Lokasi Monitor
Monitoring CCTV hanya dapat dilakukan diruang kontrol. IP Camera dapat
dipantau dari lokasi lain yang terkoneksi dengan jaringan LAN, Internet, atau jaringan
seluler/ponsel.
d. Cara Akses
CCTV hanya dapat diakses dari ruang kontrol melalui private network. IP
Camera dapat diakses dari PC yang terhubung langsung melalui LAN, Internet, atau
jaringan seluler.
Blok Diagram IP Camera
IP Camera atau network camera sesungguhnya memiliki tiga blok utama, yaitu
blok CPU, I/O, dan camera. Ketiga bagian utama tersebut digambarkan dalam bentuk
blok diagram sebagai berikut :
8
Gambar 1.8 Blok Diagram IP camera
Blok I/O (Input/Output) merupakan bagian yang menangani hubungan dengan
peripheral network dan gateway untuk koneksi dengan LAN atau Internet. Bagian ini
dapat dengan mudah dikenali dengan adanya connector female RJ45 dan beberapa
jack input untuk microphone serta speaker. Dapat dikatakan bahwa bagian ini adalah
penghubung dari “dunia luar”.
Blok CPU dapat dikenali dengan adanya IC Processor yang memiliki bentuk
paling besar diantara komponen IC yang ada. Bagian ini memiliki fungsi utama
sebagai pengendali atas segala aktivitas yang dilakukan oleh IP Camera dengan
bantuan beberapa komponen IC pendukung.
Ketiga bagian utama penyusun sebuah IP Camera di atas, secara detailnya
dapat diuraikan sebgai berikut ini.
Bagian I/O
Bagian ini akan sangat mudah dikenali dengan adanya connector female RJ 45.
Selain itu, pada bagian ini terdapat jack input untuk dikoneksikan dengan speaker
dan microphone atau dapat dihubungkan dengan peripheral network yang lain. Jack
Input power supply ( catu daya ) juga dapat dibagian ini. Bagian lain yang tidak dapat
dilihat dari luar melainkan harus membuka IP Camera, yaitu bagian PCM Codec dan
LAN Buffer. Bentuk diagram bagian I/O diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
9
Gambar 1.9 I/O IP Camera
Pada gambar 1.9 diperlihatkan seluruh bagian penyusun blok diagram I/O.
Setiap bagian tersebut dapat dijlaskan sebagai berikut :
a. I/O Optional
Bagian input dan output berupa jack yang berfungsi sebagai penghubung
antara peripheral networking dengan IP Camera.
b. Power Supply
Bagian yang mendistribusikan power supply atau catu daya dari adaptor ke
seluruh bagian agar perangkat dapat beroperasi. Selain menggunakan adaptor, IP
Camera juga menggunakan PoE (Power On Ethernet) yang diinjeksikan via connector
RJ 45.
c. Microphone
Bagian yang berfungsi mengubah daya sinyal akustik menjadi sinyal listrik.
d. Speaker
Bagian yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal akustik yang
dapat didengar oleh manusia.
10
e. RJ 45
Bagian konektor yang berfungsi sebagai gateway IP Camera untuk koneksi
dengan PC atau LAN/Internet.
f. PCM Codec
Pulse Code Modulation Coder and Decoder merupakan bagian yang berfungsi
mengubah sinyal analog menjadi digital (Microphone to IP Camera) dan mengubah
sinyal digital menjadi sinyal analog (IP Camera to Speaker) menggunakan teknik
modulasi PCM.
g. LAN Buffer
Bagian yang berfungsi sebagai penyangga traffic data dari dan ke CPU IP
camera yang melewati connector RJ 45.
Bagian Camera
Bagian ini merupakan “mata” IP Camera, dari sinilah setiap objek yang di-
capture dan ditentukan resolusi sebuah gambar. Blok bagian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1.10 Blok Diagram Camera
Pada gambar 1.10 diperlihatkan bagian penyusun blok camera. Setiap bagian
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
11
a. Pan & Tilt Motor
Bagian ini terdiri atas dua bagian yaitu Pan Motor yang berfungsi
menggerakan lensa ke kiri dan kanan.
b. Driver
Bagian yang menangani control lensa untuk posisi focus atau zoom.
c. Sensor
Perasa pada IP Camera yang berfungsi seagai pendeteksi objek manusia (jika
menggunakan human sensor) atau mendeteksi gerakan (jika menggunakan motion
sensor) sehingga IP Camera dapat meng-capture objek secara otomatis.
d. Lensa
Mata pada IP Camera berupa CCD yang mampu meng-capture objek pada
ruang bercahaya maupun ruang gelap.
Bagian CPU
Bagian ini didominasi oleh sebuah komponen terintregrasi yang dinamakan
ASIC yang memiliki fungsi utama sebagai pengendali atas seluruh kinerja sebuah IP
Camera. Blok diagramnya diperlihatkan pada gambar berikut ini :
Gambar 2.11 Blok Diagram CPU
12
Pada gambar 1.11 diperlihatkan bagian-bagian penyusun blok CPU (Central
Processing Unit) yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. ASIC
Bagian berbentuk IC yang memiliki tugas utama sebagai pengendali atas aktivitas
seluruh kinerja bagian IP Camera.
b. Motor Driver
Bagian yang berfungsi mengendalikan pergerakan motor (Pan & Tilt), apakah
harus bergerak ke atas dan kebawah atau ke kiri dan ke kanan.
c. Memory
Bagian yang berfungsi untuk menyimpan data command untuk mengoperasikan.
d. Reset
Bagian yang berfungsi untuk menetralkan IP Camera kembali ke posisi default
pabrik yang berguna untuk memudahkan proses instalasi.
Cara Kerja IP camera
Cara kerja sebuah IP Camera tidak jauh berbeda denga CCTV. Untuk
mempermudah memahami cara kerjanya, berikut ini diperlihatkan blok diagramnya.
Gambar 1.12 Diagram Cara Kerja IP camera
13
Pada gambar 1.12 diperlihatkan blok diagram sebuah IP Camera. Saat IP
Camera beroperasi meng-capture objek berupa manusia, hewan, dan benda lain
melalui lensa yang terdapat pada bagian camera, lensa akan mengubah objek yang
dicapture menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut kemudian diteruskan ke bagian
CPU untuk diproses agar mudah dilewatkan pada jaringan IP. Setelah itu, diteruskan
kebagian I/O yang telah berbentuk paket-paket data, kemudian dikeluarkan via port
RJ 45 untuk diteruskan ke tujuan langsung yaitu ke monitor PC.
Untuk mengendalikan pergerakan atau meng-capture objek dari IP Camera,
diawali dengan peng-inputan command melalui keyboard PC atau menggunakan
mouse. Kemudian command tersebut diteruskan kebagian I/O via port RJ 45.
Selanjutnya command akan diproses oleh bagian CPU untuk kemudian diteruskan
kebagian camera yang akan melaksanakannya.
Jenis IP Camera
a. Centralized IP Camera
IP Camera jenis ini membutuhkan Network Video Recorder (NVR) untuk
menangani beberapa IP Camera yang terpasang dan dapat melakukan monitoring
serta perekaman video.
Gambaran umum dari Centralized IP Camera, sebagai berikut :
Gambar 1.13 Centralized IP Camera
14
NVR / DVR yang biasa dipergunakan :
Gambar 1.14 NVR/DVR
b. Decentralized IP Camera
IP Camera ini tidak membutuhkan Network Video Recorder (NVR), kamera ini
mempunyai fungsi recording didalamnya dan dapat disimpan secara langsung melalui
media simpan seperti flashdisk, hardisk, dan NAS.
IP Camera model ini biasanya seperti ini :
Gambar 1.15 IP Camera
IP Camera tersebut biasa diimplementasikan dengan model ini :
15
Gambar 1.16 Implementasi IP Camera
Fitur-fitur dari IP Camera :
a. 2 way audio : fitur yang memungkinkan komunikasi antar pengguna melalui IP
Camera yang masih dalam satu jaringan network.
b. LED Lightning : fitur yang lebih di kenal dengan infra merah ini, memungkinkan
pengguna untuk melihat di tempat yang kurang cahaya.
c. Streaming : fitur dari IP Camera yang dapat membantu IP Camera agar dapat dilihat
streaming. Resolusi dari IP Camera adalah 640 x 480, dan dapat merekam 30 frame
per detik.
d. Wireless network : fitur dari IP Camera untuk terhubung dengan jaringan tanpa
menggunakan kabel.
Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh anonymous (2009), Kemampuan untuk
menginstall kamera ini tidak terlalu susah, menggunakan perangkat lunak untuk
mengubah sudut pandangnya, dapat untuk memperbesar daerah yang dipilih dan
program monitoring dengan kamera ini menjadi solusi sempurna untuk memantau
sebuah toko. Ketika saya mencoba menginstalasi pada iPhone melalui jaringan 3G
dan melihat detail gambar yang terperinci, saya kagum. Seorang manajer LP bisa
melihat semua toko mereka dan kamera terpasang pada keadaan menyala pada
desktop, laptop atau iPhone dan bisa di akses melalui jaringan internet, memasuki
sistem IP Camera tersebut dan dapat mengetahui kejadian dari mana dan kapan saja.
16
Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Rudi Arfiansyah, Yuli Fitrisia, dan
Mardhiah Fadhli (2012), Perkembangan telekomunikasi yang begitu pesat seiring
dengan perkembangan teknologi informasi memungkinkan pengaksesan data
lebih praktis dan lebih cepat. Meningkatnya pengguna mobile saat ini
menunjukkan bahwa teknologi khususnya mobile telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Salah satu teknologi mobile yang sangat digemari saat ini adalah
smartphone. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai studi awal dari pengembangan
aplikasi monitoring IP Camera pada perangkat android. Oleh karena itu aplikasi
monitoring IP Camera melalui perangkat android dikembangkan untuk
memudahkan mengontrol suatu ruangan. Selain melihat video dari IP Camera pada
perangkat android, pengguna juga dapat menggunakan fitur-fitur khusus yang
terdapat pada IP Camera diantaranya menggerakkan IP Camera, melakukan zoom
video langsung dari aplikasi monitoring yang sudah ditanamkan pada perangkat
android tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah
aplikasi yang mampu memonitoring ruangan dengan menggunakan IP Camera
melalui perangkat android.
1.3. Topologi Jaringan Jaringan IP Camera/CCTV RSCM
Pada dasarnya menghubungkan IP Camera ke jaringan tdk jauh berbeda dengan alat-alat
yang terhubung dengan jaringan komputer. Yang pertama harus diseting adalah alamat IP
Camera dan NVR yang akan dipasang. Alamat tersebut mengikuti aturan penomoran IP yang
berlaku di RSCM, agar bias lintas subnet dan VLAN jaringan. Semua perangkat terhubung
dengan Perangkat Unmanageable Switch, yang terhubung pada Manageable Switch L2 dan
L3 milik RSCM.
Contoh jaringan IP Camera/CCTV RSCM :
17
Gambar 1.17 Jaringan IP camera/CCTV RSCM
Cara Mengakses IP Camera yg paling mudah adalah dengan langsung pada NVR dan melalui
web browser semacem mozilla atau IE atau google crome yang dapat menjalankan OCX atau
JCX. Cukup dengan mengetik alamat IP camera atau NVR di web rowser maka akan muncul
tampilan atau menu sederhana untuk melakukan konfigurasi IP Camera dan NVR.
Untuk penggunaan yg lebih luas web browser tdk memadai lagi, untuk itu diperlukan
sebuah software khusus yang umum dinamakan Central Management Software (CMS).
Software ini digunakan untuk:
Mengelola IP Camera dengan jumlah banyak
Merekam data video dan audio jika diperlukan selain pada NVR
Mengelola akses user
18
Melihat secara bersamaan (simultan) dari banyak Camera
Mencari data rekaman.
Video motion detector(VMD)
dll.
1.4. Cara memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP
Terdapat 2 jenis pemasangan :
1. Jenis lurus / straigh2. Jenis silang / cross
Pada kegiatan ini kabel digunakan untuk menghubungkan NVR dan IP Camera dengan switch, sehingga dibutuhkan jenis Straight.
Urutan pemasangan :
Standar A :
Ujuang A Ujung B
1. Hijau Putih2. Hijau3. Orange Putih4. Biru5. Biru Putih6. Orange7. Coklat Putih8. Coklat
1. Hijau Putih2. Hijau3. Orange Putih4. Biru5. Biru Putih6. Orange7. Coklat Putih8. Coklat
Standar B :
Ujuang A Ujung B
1. Orange Putih2. Orange3. Hijau Putih4. Biru5. Biru Putih6. Hijau7. Coklat Putih8. Coklat
1. Orange Putih2. Orange3. Hijau Putih4. Biru5. Biru Putih6. Hijau7. Coklat Putih8. Coklat
19
1.5. POE Power Over Ethernet
Menggunakan POE sebagai sumber daya idealnya adalah dengan POE Switch untuk digabungkan
dengan IP Camera. Namun jika Switch yang digunakan tidak mendukung POE maka dapat digunakan
POE Injector sebagai Alternative pilihan.
Pengertian PoE / Power over Ethernet
PoE atau Power Over Ethernet adalah sebuah device yang mampu menyalurkan tenaga
listrik DC melalui kabel ethernet atau kabel data internet atau kabel UTP / STP. dengan
menggunakan POE device yang dapat menyalurkan tenaga listrik melalui kabel Ethernet atau
kabel UTP/STP. Dengan menggunakan POE (Power Over Ethernet) maka akses point dapat
hidup dan dinyalakan tanpa perlu repot mengulur kabel listrik ke tower. tentu penggunaan
POE dapat lebih hemat dan lebih praktis.
Contoh Penggunaan POE (Power Over Ethernet) Untuk Akses Point
Pengertian POE Switch (Power Over Ethernet Switch)
Poe Switch adalah Switch Hub komputer atau Network Switch yang mempunyai POE
Injection yang artinya port POE Nya memiliki power listrik atau tegangan listrik, Poe Switch
biasanya berbentuk kotak dan memiliki jumlah port 4 port, 8 port, 16 port sama seperti
switch Hub Internet, sangat mudah untuk menghubungkan antara jaringan network dengan
menggunakan POE switch sebagaimana mestinya. dan POE switch akan mendeteksi apapun
jika IP camera atau akses point yang sudah suport dengan POE, dan akan menghidupkan
IPcam itu secara otomatis. POE Switch dapat digunakan untuk semua aplikasi, mulai dari Poe
21
swtich yang harga nya murah ( unmanaged Edge switch yang memiliki beberapa port,
sampai penggunaan yang komplek dan lebih besar seperti rackmount unit dengan
sophisticated management.
Contoh gambar penggunaan POE switch untuk Ip camera
22
Midspan atau yang disebut juga POE Injector biasanya digunakan untuk IP camera atau akses
point yang belum suport dengan POE, POE Injector dapat digunakan untuk merubah jaringan
lan network ke system POE Switch, dimana jika jaringan tersebut membutuhkan solusi
penggunaan POE port. untuk merubah jaringan yang sudah suport POE atau POE Switch bisa
dengan mudah merubahnya dengan menggunakan POE injektor, dan dengan POE switch,
power dapat di kontrol dan otomatis, Midspans tersedia seperti model multi port atau
rackmount atau single Port POE Injectors yang murah. poe injektor biasanya hanya 1 Device
kotak yang memiliki 2 port RJ45 dan 1 Port Power DC.
Contoh gambar kamera cctv ip camera yang belum suport dengan POE, menggunakan POE
injector :
23
atau dengan menggunakan POE Splitter, POE Splitter adalah Poe yang biasanya memiliki 2
device, satu di bawah yang terhubung denga power adaptor dan yang satu di dekat IP
camera atau akses point yang menghubungkan POE ke Ip camera, systemnya membuat
kabel data internet menjadi kabel power dan data, harga lebih murah dibandingkan dengan
POE Switch dan POE Injector.
fungsi PoE Switch, POE Injector dan POE Splitter
Untuk menyelesaikan masalah sulitnya mencari sumber power pada saat memasang
perangkat seperti Access Point wifi , IP camera , IP Phone. Misalkan pada kasus pemasangan
IP Phone, Access Point dan IP camera pada suatu ruangan yang luas, biaya akan tinggi di
sebabkan pemborosan penggunaan kabel, karena tiap ip camera, akses point membutuhkan
2 kabel yaitu kabel UTP untuk data dan kabel listrik untuk powernya, lalu dengan adanya PoE
cukup menggunakan 1 kabel yaitu kabel UTP dimana transfer data dan aliran listrik terjadi
dalam 1 kabel.
24