Infeksi Saluran Kemih
ISK Prinsip Dasar• ISK dapat terjadi mulai dari kaliks renalis sampai
meatus uretra• Erat kaitannya dengan sosioekonomi,malnutrisi,
defisiensi gizi, anemia• Sebagian besar asimptomatik. Insidens pada wanita
hamil 5 – 6 %, meningkat 10 % pada gol resiko tinggi• Perubahan fisiologik sal kemih selama kehamilan
merupakan resiko tinggi untuk pielonefritis akut• Et/ 85-90% akibat E. coli, Klebsiela
enterobacter. Jarang disebabkan bakteri anaerob
Masalah dan Penanganan Umum• ISK merupakan komplikasi utama wanita hamil• Dapat menimbulkan masalah pada ibu dan janin• Mengurangi mortalitas dan morbiditas melalui :
Peningkatan status gizi Mencegah dan mengobati anemia Promosi kesehatan dan higiene
Cegah komplikasi sistitis dan pielonefritis Mengkonsumsi cukup cairan dan nutrisi Penapisan kasus dimulai dari sektor terdepan hingga RS Pemberian antibiotik sesuai dengan kuman penyebab dengan mengacu
efektifitas dan keamanan pada ibu dan janin
klasifikasi
• Sisititis akut nonkomplikata pada perempuan.• Sistitis akut rekurens pada perempuan.• Pielonefritis akut pada perempuan.• Sistitis akut non komplikata pada dewasa.• Isk komplikata.• Bakteriuria asimptomatik.
Sistitis
• Mencakup 0,3% hingga 2% dari keseluruhan kasus ISK
• Hampir 95% infeksi terbatas pada kandung kemih dan sebag besar wanita hamil dgn sistitis mengeluh nyeri pd daerah supra simfisis atau nyeri saat berkemih (disuria).
Penilaian Klinik• Dysuria• Frequency• Nocturia• Urgency of micturition. • Air kemih berwarna lebih gelap kadang2 kemerahan
saat serangan akut• Nyeri suprapubik• Mikroskopis : lekosit↑,eritrosit,dan bakteri• Kultur urin positif, sering dijumpai piuria atau gross
hematuria.
Causes • The most common cause is bacterial infection– Eschericia coli is the pathogen in 70% of uncomplicated
case of lower urinary tract infections. – Other organisms include Proteus mirabilis, Klebsiella
pneumoniae, Staphylococcus saprophyticus, Staphylococcus aureus and Pseudomonas species.
• Rarely kidney or bladder stones, prostatism, diabetes
Investigation • Urine dipstick
– can be done in the surgery and will be positive for nitrates and leucocytes (leukocyte esterase test). This helps to differentiate those with UTI from the 50% with urethral syndrome.
• Urine microscopy and culture reveals significant bacteruria (usually >105 /ml).
• Asymptomatic bacteruria– is present in 12-20% of women aged 65-70 years and does not impair
renal function or shorten life so no treatment– in 4-7% of pregnant women and associated with premature delivery
and low birth weight and always requires treatment.
Management • Banyak minum• Kotrimoksasol 2x960 mg selama 3 hari• Siprofloksasin 2x250 mg selama 3 hari• Nitrofurantoin 2x100 mg selama 7 hari• Co-amoxiclav 2x625 mg selama 7 hari
• Cephalosporins and penicillins are recommended in pregnancy because of their long term safety record
• Nitrofurantoin is also likely to be safe during pregnancy
• Quinolones, Trimethoprim and Tetracyclines are not recommended for use during pregnancy
• Seven days of treatment is required. • Urine should be tested regularly throughout
pregnancy following initial infection.
Prevention
• Drinking plenty of fluids helps prevent cystitis in the first place.
• If cystitis follows sexual intercourse, some advise passing urine soon after to try and prevent it.
• There is no evidence to suggest a link between lower urinary tract infection and use of bath preparations
Compliction and prognosis• Ascending infection can occur, leading to development of
pyelonephritis, renal failure and sepsis. • In children, the combination of vesicoureteric reflux and
urinary tract infection can lead to permanent renal scarring, which may ultimately lead to the development of hypertension or renal failure. 12-20% of children already have radiological evidence of scarring on their first investigation for UTI.
• Urinary tract infection during pregnancy is associated with prematurity, low birth weight of the baby and a high incidence of pyelonephritis in women.
• Recurrent infection occurs in up to 20% of young women with acute cystitis.
Pielonefritis
• Sekitar 1-2% wanita hamil, 2/3 kasus didahului bakteriuria asimptomatik
• Stasis urin saat hamil (dilatasi ureter) berkaitan dg pielonefritis
• Dari seluruh kasus PNA,9% terjadi trimester I,46% II, 45% III
Gejala klinik• PNA ditandai demam,menggigil,mual dan muntah,nyeri pada
kostovertebra atau pinggang. 85% kasus suhu tubuh melebihi 38oC dan 12% suhu diatas 40o C
• Sering disertai mual,muntah dan anoreksia• 54% nyeri pinggang kanan, 27% kedua sisi, 16% kiri• Urin banyak lekosit dan eritrosit.kultur urin positif• Bila kultur negatif namun klinis nyata,mungkin karena
antibiotika
Penanganan• Penderita PNA harus dirawat karena mual muntah dan
dehidrasi• Banyak minum atau rehidrasi IV• Jika datang dalam keadaan syok atasi• Lakukan profilaksis partus prematurus• Antibiotika diberikan secara IV • Seftriakson 1x1 gram atau levofloksasin 4x500 mg atau
siprofloksasin 2x400 selama 7-14 hari• Jika dalam 48 jam gejala tetap,pikirkan kemungkinan
resistensi, nefrolitiasis,abses perinefrik atau obstruksi akibat kehamilan