Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber daya Mineral
Oleh Bhian Rangga
FKIP Geografi Uns
A. PENDAHULUAN
Semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo yang muncul pertama kali
pada tanggal 29 Mei 2006 bertepatan 2 hari setelah gempa di Yogyakarta tanggal 27
Mei 2006, terjadi suatu peristiwa geologi yang pertama kali terjadi di Indonesia di
areal persawahan Desa Siring, Kecamatan Porong. Dimulai dari semburan-semburan
kecil di dekat titik pengeboran, kemudian ber henti, setelah itu terjadi semburan baru
yang mun cul di daerah lain, namun masih berdekatan dengan lokasi pengeboran,
kemudian berhenti lagi. Sampai kemudian lumpur muncul di tempat lain, yang
sampai sekarang lumpur ini belum berhenti.
Sampai saat ini semburan lumpur belum menunjukkan penurunan tingkat
semburannya, meskipun berbagai peneliti an dan hipotesa yang terkait dengan
penyebab semburan telah dilaku kan oleh berbagai instansi serta melibatkan berba
gai bidang disiplin ilmu.
Awal Januari 2010 gelembung-gelembung gas mulai menyeruak dari
halaman rumah warga. Gas akibat semburan lumpur dapat menyala saat tersulut api.
Meski hanya berlangsung beberapa hari, kejadian ini bisa menunjukkan warga
Besuki Timur, Ketapang, Mindi, Jatirejo Barat, Siring Barat, Gedang, dan desa-desa
di sekitar pusat semburan hidup sangat tidak aman. Selama empat tahun, tak kurang
dari 180 semburan dan gelembung gas dijumpai. ( Sumber : Kompas 1 Juni 2010 ).
Tentu saja akibat semburan lumpur lapindo mengandung berbagai macam
maineral – mineral yang terkandung di dalamnya.
Pada makalah ini akan kami uraikan mengenai dampak sumber daya mineral
akibat semburan lumpur PT. Lapindo Brantas. Dari lingkup bahasan yang sepertinya
cukup sempit ini ternyata banyak masalah yang menjadi pekerjaan pemerintah
Indonesia pada khususnya dan masyarakat Porong Sidoarjo pada umumnya untuk
saat ini dan yang akan datang.
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
B. Pembahasan
1. Lokasi Semburan PT. Lapindo Brantas
Lokasi semburan secara administratif termasuk dalam Kecamatan Porong dan
Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Secara
geografis daerah kegiatan terletak diantara 112o 42’ 19.87” – 112o 44’ 0.56” Bujur
Timur dan 7o 31’ 3.20” Lin- 7o 32’ 30.03” Lintang Selatan.
Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di
sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh
dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-
Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur ), serta jalur
kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi,Indonesia.
Gambar 1. Gambar Semburan Lapindo Dengan Menggunakan Citra Ikonos
( Diakses 09 Januari 2011 )
2. Penyebab Kejadian Lumpur Lapindo
Pada awal tragedi, Lapindo bersembunyi di balik gempa tektonik Yogyakarta
yang terjadi pada hari yang sama yaitu pada tanggal 29 Mei 2006. Hal ini didukung
pendapat yang menyatakan bahwa pemicu semburan lumpur (liquefaction) adalah
gempa (sudden cyclic shock) Yogya yang mengakibatkan kerusakan sedimen.
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
Namun, hal itu dibantah oleh para ahli, bahwa gempa di Yogyakarta yang terjadi
karena pergeseran Sesar Opak tidak berhubungan dengan Surabaya.
Argumen liquefaction lemah karena biasanya terjadi pada lapisan dangkal,
yakni pada sedimen yang ada pasir-lempung, bukan pada kedalaman 2.000-6.000
kaki. Lagipula, dengan merujuk gempa di California (1989) yang berkekuatan 6.9
Mw, dengan radius terjauh likuifaksi terjadi pada jarak 110 km dari episenter
gempa, maka karena gempa Yogya lebih kecil yaitu 6.3 Mw seharusnya radius
terjauh likuifaksi kurang dari 110 Km. Akhirnya, kesalahan prosedural yang
mengemuka, seperti dugaan lubang galian belum sempat disumbat dengan cairan
beton sebagai sampul. Hal itu diakui bahwa semburan gas Lapindo disebabkan
pecahnya formasi sumur pengeboran. Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo harus
sudah memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inchi pada
1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385 kaki dan casing 13-3/8 inchi pada 3580
kaki. Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke
9297 kaki, mereka belum memasang casing 9-5/8 inci. Akhirnya, sumur menembus
satu zona bertekanan tinggi yang menyebabkan kick, yaitu masuknya fluida formasi
tersebut ke dalam sumur. Sesuai dengan prosedur standar, operasi pemboran
dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup & segera
dipompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan
mematikan kick. Namun, dari informasi di lapangan, BOP telah pecah sebelum
terjadi semburan lumpur. Jika hal itu benar maka telah terjadi kesalahan teknis
dalam pengeboran yang berarti pula telah terjadi kesalahan pada prosedur
operasional standar.
3. Mineral Semburan
Semburan lumpur dari lubang pemboran yang menembus sampai pada
kedalaman 10.300 kaki membawa bahan padat dan cair dengan unsur-unsur dan
senyawa terlarut di dalamnya. Bahan padat berasal dari batuan penyusun formasi
yang ditembus lubang bor, sedangkan bahan cair sangat tergantung kondisi geologi
dan geohidrologi daerah di sekitarnya. Tingginya suhu lumpur menimbulkan adanya
faktor geotermal yang ikut berperan pada mekanisme keluarnya material lumpur
panas. Proses geotermal dapat terbentuk oleh pengaruh magmatik menghasilkan
cairan hidrotermal yang umumnya mengandung unsur-unsur Cu, Pb, Zn, Mn, Fe,
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
Cd, As, Sb, Au, Ag, Hg, Tl, dan Se. Walhi menyatakan bahwa secara umum pada
area luberan lumpur dan sungai Porong telah tercemar oleh logam kadmium (Cd)
dan timbal (Pb) yang cukup berbahaya bagi manusia apalagi kadarnya jauh di atas
ambang batas. Dan perlu sangat diwaspadai bahwa ternyata lumpur Lapindo dan
sedimen Sungai Porong kadar timbal-nya sangat besar yaitu mencapai 146 kali dari
ambang batas yang telah ditentukan ( Wikipedia, 2009. )
Tabel Hasil analisa Mineral logam
Parameter Satuan Lumpur Lapindo
Air Lumpur Lapindo
Air Lumpur Lapindo
Air Sungai Porong
Kromium (Cr)
mg/L nd nd nd nd
Kadmium (Cd)
mg/L 0,3063 0,0314 0,2571 0,0271
Kadmium (Cd)
mg/L 0,4379 0,008 0,4919 0,0144
Timbal (Pb) mg/L 7,2876 0,8776 3,1018 0,6949
Keterangan : nd : tidak terdeteksi keberadaaannya.
Sumber : Wikipedia, 2009
Ketua tim peneliti Rudi Gutadi mengatakan bahwa penelitian kali ini adalah
penelitian lanjutan. Sebelumnya, hasil penelitian menyebutkan bahwa lumpur yang
menyembur dari sekitar lokasi bekas pengeboran PT Lapindo Brantas itu
mengandung mineral besi atau ferum (Fe), natrium oksida (Na2O) atau garam, silica
oksida (SiO2), dan yodium.( Sumber : Kompas 1 Juni 2010 )
4. Peta Sebaran Kandungan Logam Pada Lumpur
1) Kadar emas (au)
Rata-rata kadar Au relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata umumnya pada
batu lempung. Sebaran Au pada dekat pusat semburan mempunyai nilai
rendah. Akan tetapi sedikit ke arah utara pusat semburan terdapat pola
peninggian nilai Au.
Endapan lumpur di Desa Siring dan Kedung Bendo yang terendapkan
relatif lebih awal mempunyai pola kandungan Au lebih tinggi dibandingkan
pola sebaran kandungan Au di dekat pusat semburan yang merupakan
endapan luapan lumpur lebih belakangan, hal ini kemungkinan sebagai
akibat fluktuasi kandungan Au pada lumpur yang keluar.
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
Gambar 2. Peta Sebaran Unsur Emas ( Au ) Lumpur Lapindo
2) Hg ( Raksa )
Unsur Hg mempunyai harga rata-rata relatif tinggi dan mempunyai pola
meninggi pada daerah sekitar pusat semburan. Pola tersebut kemungkinan
merupakan indikasi bahwa terdispersi dari pusat semburan. Dahulu memang
pernah menjadi issue hangat ketika ada unsur Hg yang sangat besar ketika
diawal semburan. Waktu itu menjadi polemik karena lumpur peboran tidak
menggunakan unsur Hg sama sekali. Namun yang pasti unsur ini tidak
berkadar sebagai bahan galian. Namun perlu dicermati kemungkinan sebagai
pencemar alamiah.
Gambar 3. Peta Sebaran Unsur Raksa ( Hg ) Lumpur Lapindo
3) Mn ( Mangan )
Pola sebaran Mn cenderung kurang teratur. Nilai tinggi terdapat di dekat
pusat semburan dan pada beberapa lokasi yang jauh dari pusat semburan.
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
Pola sebaran ini juga menentukan atau menunjukkan bagaimana sebaran
lumpur ini secara umum. Lumpur ini dahulu juga tidak tersebar nerata begitu
saja, tetapi “diatur” supaya tidak membanjiri daerah-daerah pemukiman.
Gambar 4. Peta Sebaran Unsur Mangan ( Mn ) Lumpur Lapindo
4) Cu ( Tembaga )
Kandungan unsur Cu mempunyai rata-rata rendah. Nilai maksimum
meskipun lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada kandungan lempung, akan
tetapi tidak jauh berbeda
Gambar 5. Peta Sebaran Unsur Cu Lumpur Lapindo
5) Fe
Rata-rata kadar Fe relatif rendah. Kandungan Fe meskipun ada imbuhan dari
semburan lumpur, akan tetapi mempunyai nilai kisaran harga yang
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
tidak menunjukkan adanya peninggian secara signifikan
Gambar 6. Peta Sebaran Unsur Besi ( Fe ) Lumpur Lapindo
6) Pb ( Plumbum/Timbal )
Pola sebaran dengan nilai tinggi dijumpai jauh dari pusat semburan terutama
pada daerah utara dan pola nilai rendah pada daerah sekitar pusat semburan
menerus ke arah selatan Unsur Pb mempunyai sifat yang kurang mobile, pola
sebaran dengan nilai tinggi justru jauh dari pusat semburan kemungkinan
akibat adanya fluktuasi kandungan unsur pada lumpur yang keluar.
Gambar 7. Peta Sebaran Timbal ( Pb ) Lumpur Lapindo
5. Analisis Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas dapat dianalisa bahwa lumpur lapindo membawa
material – material mineral yang sangat melimpah di bumi. Meskipun persebarannya
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
tidak merata, namun mineral tersebut sangat mempengaruhi pola susunan mineral –
yang terkandung di dalam bumi. Mineral – mineral tersebut keluar ketika ada
semburan. Oleh sebab itu jika semburan tersebut terus menerus keluar
mengakibatkan perubahan mineral dalam bumi, khususnya menimbulkan
pembaharuan lapisan mineral di bumi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Walhi, hasil analisis sinar-X
menunjukkan, lumpur lapindo terdiri dari mineral pirit, albit kaolit, paragonit, dan
halit ( Sumber : kompas 1 Juni 2010 ). Kandungan komposisi mineral tersebut
membuktikan bahwa lumpu lapindo berasal dari batuan yang telah mengalami
perubahan hidrotermal. Tingginya suhu lumpur menimbulkan adanya faktor
geotermal yang ikut berperan pada mekanisme keluarnya material lumpur panas.
Proses geotermal dapat terbentuk oleh pengaruh magmatik menghasilkan cairan
hidrotermal yang umumnya mengandung unsur-unsur Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, As,
Sb, Au, Ag, Hg, Tl, dan Se. Oleh karena itu semburan lapindo akan memakan waktu
lama untuk berhenti dengan sendirinya. Keterlibatan sistem geotermal tentu saja
akan memberikan pengaruh tidak hanya pada efek naiknya suhu, akan tetapi fluida
yang dihasilkan mempunyai sifat melarutkan unsur-unsur logam, sehingga apabila
ikut terbawa keluar bersama lumpur akan mempengaruhi kandungan unsur logam
pada endapan lumpur.
Proses terkonsentrasinya unsur-unsur mineral logam ini merupakan proses
hidrothermal. Air panas yang merupakan sistem hidrologi ini membawa unsur-
unsur logam hingga kepermukaan.
Gambar 8. Proses Sistem Hydrothermal Lumpur Lapindo
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
Meskipun sampai saat ini lumpur lapindo dikatakan tidak berbahaya atau
tidak beracun, namun mineral – mineral yang ada pada semburan tersebut harus
diwaspadai. Jikapun ada mineral yang sangat berbahaya bagi kehidupan, maka
secara alami dapat dinetralkan oleh media lingkungannya .
Oleh karena itu, dengan adanya lumpur lapindo brantas membawa dampak
terhadap sumber daya mineral yang ada di sekitarnya, baik berdampak positif
maupun negatif.
1. Dampak Negatif
1. Dampak mineral air
Dengan adanya mineral – mineral yang dikeluarkan oleh semburan lapindo,
tentu saja mempengaruhi keadaan mineral air yang ada di dalam tanah.
Mineral air yang semula mengandung zat – zat yang berguna bagi kehidupan
menjadi tercemar akibat adanya reaksi kimia mineral – mineral lumpur
lapindo. Jika hal ini berlangsung terus menerus, kemungkinan besar air tanah
di sekitar kawasan Lapindo menjadi tercemar dan berbahaya bagi kehidupan.
2. Dampak mineral tanah
Sebelum terjadinya semburan Lapindo, kawasan Porong dikenal sebagai
kawasan yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi sawah. Namun semenjak
terjadinya semburan lapindo tersebut tanah yang mula – mula subur menjadi
rusak. Hal ini disebabkan karena semburan tersebut membawa material
mineral yang berlebihan. Sehingga kandungan unsur hara dalam tanah tidak
seimbang akibat adanya semburan tersebut.
3. Dampak mineral terhadap biota
Dengan adanya mineral yang terkandung di dalam semburan tersebut
membawa dapak pada kehidupan biota air. Sungai porong yang dahulunya
dihuni oleh biota air seperti ikan, bahkan tumbuh – tumbuhan air, sekarang
menjadi rusak. Hal ini disebabkan kandungan mineral dalam semburan
tersebut.
2. Dampak Positif
Mineral Lumpur lapindo tersebut dapat digunakan untuk pembuatan bodi
keramik dengan pembakaran antara suhu 800-900oC dan untuk pembuatan
keramik hias dengan pembakaran suhu 1400oC serta pembuatan batu bata, batako
dan genteng.
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
C. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lumpur lapindo
merupakan fenomena kejadian alam diluar dugaan manusia. Lumpur lapindo
merupakan akibat adanya kegiatan pengeboran oleh pihak PT Lapindo Brantas yang
tidak memperhatikan aspek lingkungan hidup. Mineral – mineral yang keluar dari
semburan lumpur tersebar di setiap titik wilayah semburan. Mineral – mineral
tersebut keluar ketika ada semburan. Oleh sebab itu jika semburan tersebut terus
menerus keluar mengakibatkan perubahan mineral dalam bumi, khususnya
menimbulkan pembaharuan lapisan mineral di bumi.
Mineral tersebut membawa dampak positif maupun dampak negatif. Adapun
dampak negatif mineral yang ditimbulkan antara lain :
1. Dampak mineral air
Dengan adanya mineral – mineral yang dikeluarkan oleh semburan lapindo,
tentu saja mempengaruhi keadaan mineral air yang ada di dalam tanah. Mineral
air yang semula mengandung zat – zat yang berguna bagi kehidupan menjadi
tercemar akibat adanya reaksi kimia mineral – mineral lumpur lapindo.
2. Dampak mineral tanah
Semburan tersebut membawa material mineral yang berlebihan. Sehingga
kandungan unsur hara dalam tanah tidak seimbang akibat adanya semburan
tersebut.
3. Dampak mineral terhadap biota
Dengan adanya mineral yang terkandung di dalam semburan tersebut
membawa dapak pada kehidupan biota air. Sungai porong yang dahulunya dihuni
oleh biota air seperti ikan, bahkan tumbuh – tumbuhan air, sekarang menjadi
rusak. Hal ini disebabkan kandungan mineral dalam semburan tersebut.
Sedangkan dampak positif adanya mineral tersebut adalah mineral lumpur
lapindo tersebut dapat digunakan untuk pembuatan bodi keramik dengan pembuatan
batu bata, batako dan genteng.
2. Saran
Adapun berbagai saran yang kami ajukan antara lain sebagai berikut :
1. Kepada Pemerintah
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
Hendaknya pemerintah menindaklanjuti kembali penelitian tentang
kandungan mineral yang terkandung di dalam semburan lapindo. Setelah
melakukan penelitian lebih lanjut, pemerintah hendaknya memberikan
solusi alternatif tentang penanganan lumpur lapindo brantas. Lumpur ini
memerlukan waktu yang lama untuk berhenti dengan sendirinya. Oleh
karena itu, agar kandungan mineral yang ada dalam lumpur lapindo tidak
cepat habis perlu adanya pemanfaatan mineral yang efektif dengan
memperhatikan dampak lingkungan sekitar.
2. Kepada Masyarakat
Hendaknya masyarakat harus waspada dengan adanya lumpur lapindo.
Kandungan mineral lumpur lapindo ada yang bersifat berbahaya maupun
tidak bersifat bahaya. Masyarakat juga dapat memanfaatkan mineral yang
dikeluarkan akibat semburan lumpur tersebut, antara lain dapat digunakan
sebagi bahan pembuat bodi keramik maupun genteng. Karena di dalam
lumpur lapindo terdapat unsur liat maupun mineral – mineral lain yang tidak
berbahaya.
3. Kepada pihak – pihak terkait
Hendaknya pihak – pihak terkait seperti pihak – pihak PT Lapindo Brantas
dapat memberikan data – data terbaru mengenai kandungan mineral yang ada
di lumpur tersebut. Data - data tersebut sangat berperan dalam pengelolaan
lingkungan hidup. Oleh karena itu mineral – mineral yang ada di luapan
lapindo harus dikaji dengan baik, jangan sampai memberikan data
kandungan mineral yang fiktif / tidak sesuai kenyataan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. “ Banjir Lumpur Panas Sidoarjo.
http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo , diunduh 09
Januari 2011
Kompas. 2010. “ Empat Tahun Bersama Racun Lapindo “.
http://www1.kompas.com/read/xml/2010/06/01/03013419/
empat.tahun.bersama.racun.lapindo diunduh 09 Januari 2011
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
R. Hutamadi, Danny Z H, Edie K, Mangara P.2009. “ Penelitian Tindak Lanjut
Endapan Lumpur Di Daerah Porong Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa
Timur”
http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=859:penelitian-tindak-lanjut-
endapan-lumpur-di-daerah-porong-kabupaten-sidoarjo-provinsi-jawa-
timur&catid=17:conservation, diunduh 09 Januari 2011
Rovicky D. P.2007. “Lusi binti Lula Mengandung Emas !”
http://rovicky.wordpress.com/2007/11/27/lusi-binti-lula-mengandung-emas/ ,
diunduh 09 Januari 2011
Soni, A. 2007. Banjir Lumpur Banjir Janji Gugatan Masyarakat Dalam Kasus
Lapindo. Jakarta : PT. Gramedia
Wardhana, W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Andi
Offset
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1
LAMPIRAN
Lamp. 1 Gambar tersebut memperlihatkan aktivitas semburan Lumpur Lapindo
yang berbeda - beda:
( A ) Lumpur Lapindo pada hari pertama; ( B ) asap dan lumpur disemburkan
pada bagian tengah dari sawah pada pagi hari; (C) perioda aktivitas tinggi
selama konstruksi dari dam tanggul pelindung di sekitar kawah; (D-F) citra
helikopter dari Lusi dan daerah sekelilingnya dibanjiri oleh semburan lumpur.
Catatan asap tebal pada citra D dan sumur BJP-1 pada citra E. Citra F
memperlihatkan rincian dari kawah selama aktivitas pada perioda rendah.
( Sumber : www. SvensLusi.com )
Bhian Rangga J.R K 5410012 Dampak Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Sumber Daya Mineral DDayaSumber Daya Mineral
1