Pengunyahan Bicara Estetik / penampilan
Fungsi ini berjalan dengan baik apabila kerjasama antar gigi geligi dengan otot-otot rongga mulut, jaringan sekitarnya, sendi rahang dan syaraf pusat .
Kehilangan gigi akan menyebabkan : Fungsi pengunyahan terganggu karena terjadi
perubahan oklusi gigi. Berkurangnya kemampuan dalam pengunyahan menyebabkan kemampuan dalam menghaluskan makanan berkurang . Mempengaruhi kesehatan
Pengucapan beberapa huruf menjadi tidak jelas
Perubahan anatomi tulang alveolus baik tinggi dan lebarnya akan menyebab perubahan jaringan lunak mukosa oral yaitu berkurangnya lapisan keratin
Efek terhadap penampilan wajah dan lebih berdampak kepada estetik . Akan mempengaruhi aspek psikologis
Hilangnya stimulasi terhadap tulang yang akan berakibat penurunan kepadatan dan dimensi tulang.
Berdasarkan Jumlah dan Letak :
Kehilangan satu atau beberapa gigi Kehilangan gigi seluruhnya pada satu rahang Kehilangan gigi seluruhnya pada kedua
rahang
1. Kehilangan gigi geligi diantara gigi asli : dapat terjadi pada daerah anterior dan posterior sehingga menyebabkan terputusnya susunan lengkung gigi dalam satu rahang
a. Gigi geligi asli yang masih ada: Migrasi : bergesernya gigi kearah ruang
yang kosong Ekstrusi / elongasi : memanjangnya gigi
antagonis kearah ruang yang kosong Kehilangan kontak : hilangnya kontak
antara gigi akibat gigi bergeser ke ruang kosong
Karies inter dental : terjadi karies pada daerah yang kehilangan kontak
Perubahan pola kontak gigi geligi
b. Jaringan pendukung gigi : Trauma periodontal : akibat adanya
ruang diantara gigi geligi yang migrasi Resesi gingiva : penurunan posisi gusi
terhadap permukaan gigi sehingga akar gigi menjadi kelihatan
Pokect periodontal : terjadinya kantong patologis pada gusi
Resorpsi linggir alveolus : penyusutan linggir alveolus akibat dari tidak mendapat rangsangan fungsional
c. Hubungan rahang : hubungan rahang baik dimensi vertikal maupun relasi sentrik akan terganggu apabila gigi posterior hilang seluruhnya atau gigi geligi yang hilang tidak mempunyai oklusi di dalam rongga mulut
d. Fungsi gigi geligi Fungsi pengunyahan : kehilangan
gigi posterior atau gigi geligi tidak mempunyai kontak oklusal
Fungsi bicara : kehilangan gigi anterior RA sehingga pengucapan beberapa huruf terganggu
Fungsi estetik : kehilangan gigi anterior RA. Kehilangan gigi posterior dalam waktu lama dapat menyebabkan pipi kempot
2. Kehilangan gigi geligi di daerah posterior : gigi tidak lagi mempunyai kontak oklusal sehingga dapat menyebabkan perubahan terhadap hubungan vertikal dan horizontal rahang. Hubungan vertikal rahang menjadi pendek sehingga otot-otot pipi terlihat mengendur, sudut mulut terlipat, wajah kelihatan lebih pendekhubungan horizontal terlihat rahang bawah lebih maju ke depan karena gigi anterior dipergunakan untuk mengunyah
Pada kondisi ini akibat yang terjadi pada gigi geligi asli yang masih ada, jaringan pendukung dan fungsi gigi akan lebih besar
Resorpsi linggir alveolus akan lebih cepat pada rahang yang tidak bergigi
Kehilangan gigi pada seluruh rahang akan menyebabkan akibat yang lebih luas pada penderita
Linggir alveolus akan mengalami resorpsi lebih cepat apabila tidak dibuatkan gigi tiruan
Resorpsi pada RA terjadi ke arah atas dan palatinal sedang RB ke arah bawah dan sedikit ke bukal
Akibatnya RA menjadi lebih kecil dibandingkan RB sehingga pasien terlihat berpenampilan seperti hubungan rahang klas III (progeni)
Fungsi pengunyah menjadi terganggu yang mengakibatan terganggunya proses pencernaan makanan
Kehilangan gigi berhubungan dengan usia maka penggantian gigi yang hilang merupakan kebutuhan
Secara keseluruhan persentase orang dewasa (65 th) dengan kehilangan seluruh gigi menurun tapi kebutuhan untuk pembuatan gigi palsu meningkat
Dengan kehilangan gigi atau sakit gigi maka pola makan akan tergganggu.
Kehilangan gigi yang banyak tanpa diganti dengan prothesa ( gigi palsu ) akan berdampak pada proses pengunyahan yang tidak maksimal sehingga penyerapan sari-sari makananpun tidak optimal
Kesehatan secara umum akan terganggu.
Dampak sosial secara signifikan akan menurunkan derajat kualitas hidup, kualitas berkarya, serta berdampak pada aspek kesejahteraan masyarakat pada umunya