Sistem Saraf Manusia
Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor,
sistem saraf, dan efektor.
Untuk bereaksi terhadap
rangsangan, tubuh
memerlukan 3 komponen
yaitu:
• Reseptor
• Sistem saraf
• Efektor
Neuron
Bagian-bagian neuron:
• Badan sel
• Dendrit
• Akson
ANATOMY OF A NEURON
Macam-macam neuron
Neuron berdasarkan jumlah uluran
(a) Neuron unipolar, (b) neuron bipolar, dan (c) neuron multipolar.
Different Neuronal Morphologies
Video and Quiz
Macam-macam neuron
Neuron berdasarkan fungsi
Sinaps
Skema sinaps dan proses pelepasan neurotransmitter. KLIK
Sinaps
Sambungan antara neuron
yang satu dengan neuron yang
lain
SIGNAL PATHWAYS
Something causes change in property of neuron cell membrane.
This causes an electrical signal to enter cell, usually via dendrite(s).
Travel along cell.
Usually leave via axon.
SIGNAL DEGRADATION IS REPRESSED DUE TO INSULATION BY MYELIN.
Impuls saraf
Permukaan luar neuron bermuatan
positif dan bagian dalam
bermuatan negatif.
Penghantaran impuls saraf
Saraf dalam keadaan polarisasi
dirangsang depolarisasi
timbul aliran listrik timbul
impuls saraf penghantaran
impuls melalui neuron
PHYSIOLOGY OF NEURONAL IMPULSES
Neurons “maintain a resting electrical charge”.
The plasma membrane (cell membrane) is said to be POLARIZED.
This means – at rest, the cell membrane
has an electrical charge. In the case of human neurons, it is negative 70 millivolts, or –70 mV.
-70 mV RESTING ELECTRICAL CHARGE
This is the difference in charge between the outside of the cell and the inside of the cell.
The charge difference is due to the differential distribution of charged ions on either side of the membrane.
The primary ions involved are potassium (K+) and sodium (Na+)
CHARGE DIFFERENCE
Energy is required to maintain the neuron’s charge difference.
Sodium ions are actively pumped out of the cell (active transport).
Thus, more sodium ions outside of cell membrane than inside.
This is maintained by the sodium-potasium pump (which is powered by ATP).
The sodium potassium pump functions CONTINUOUSLY to maintain the charged membrane.
Na+
K+
Outside Cell
Inside Cell
Sodium actively
pumped out
Na+
K+
Outside Cell
Inside Cell
Outside relatively more positive, thus inside relatively
more negative...
Na+
K+
Outside Cell
Inside Cell
Outside relatively more positive, thus inside relatively
more negative...
-70 mV
TRANSMISSION of Nervous Impulses
A CHANGE IN THE ELECTRICAL POTENTIAL (the –70 mV charge) across the cell membrane is usualy what triggers an impulse.
This CHANGE IN THE ELECTRICAL POTENTIAL is usually cased by a change in the PERMIABILITY OF THE CELL MEMBRANE.
PERMIABILITY CHANGE OF PLASMA MEMBRANE
This can be cause by STIMULUS:
Signal from neighboring neuron
Deformation of receptor cell of a special sense.
PERMIABILITY CHANGE allows ions to move across membrane.
THRESHOLD STIMULUS
If a stimulus is strong enough (or if enough stimuli combine) to trigger an impulse, it is referred to a a THRESHOLD STIMULUS.
When this threshold stimulus is reached, permiability of the membrane changes enough to allow Na+ ions to flood in.
PERMIABILITY CHANGE
allows ions to move across membrane
If inside is more negative,
And, if there is more positive Na+ outside, they will tend to flood in.
This changes the distribution of ions relative to the cell membrane.
Changing the “polarized” condition of the membrane is called DEPOLARIZATION.
DEPOLARIZATION initiates what is called an ACTION POTENTIAL
DEPOLARIZATION initiates what is called an ACTION POTENTIAL
Once a small region of an axon is depolarized, it can
stimulate an adjacent area...
...which in turn stimulates, the next...
...and the next...
...and so on...
...and so on.
This, directional, continued depolarization along an axon is
what is known as the ACTION POTENTIAL.
Terjadinya gerak
Contoh proses terjadinya gerak refleks pada
lutut.
Gerak biasa
Reseptor neuron sensorik
pusat saraf neuron motorik
efektor
Gerak refleks
Reseptor neuron sensorik
neuron konektor neuron
motorik efektor
Sistem saraf
Sistem saraf
pusat
Sistem saraf
tepi
Otak
Sumsum
tulang
belakang
Sistem saraf
sadar
Sistem tidak
sadar
Saraf simpatik
Saraf simpatetik
Sistem saraf pusat
Sayatan membujur sistem saraf pusat yaitu otak dan
sumsum tulang belakang.
Substansi kelabu dan substansi putih pada (a) sumsum
tulang belakang dan (b) otak.
Otak
Otak besar dan bagian-bagiannya.
Otak besar
Otak belakang
Otak tengah
Otak depan
Daerah asosiasi pada otak besar.
Sumsum tulang belakang
Sayatan melintang sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi
Berdasarkan
arah impuls
yang
dibawanya
Sistem saraf
aferen
Sistem saraf
eferen
Berdasarkan
asalnya
Sistem saraf
kepala
Sistem saraf tulang
belakang
Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem
saraf kepala dan sistem saraf tulang
belakang.
Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar yang tersusun atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.
Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf
Obat-obatan dan narkoba
mempengaruhi sistem saraf dan
jantung.
Alkohol
Obat-obatan terlarang
• Golongan sedatif
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
• Golongan penahan rasa nyeri
Gangguan pada
sistem saraf manusia
• Epilepsi
• Neuritis
• Alzheimer
Sistem Saraf Vertebrata
Sistem saraf ikan. Sistem saraf burung. Sistem saraf katak.
Sistem Saraf Invertebrata
Pada cacing pipih, sistem
saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
Sistem saraf cacing pipih
Pada cacing tanah, sistem
saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
Sistem saraf cacing tanah
Pada serangga, sistem saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
Sistem saraf serangga
Sistem Indera Manusia
Indera pembau
Struktur indera pembau.
Indera pengecap
Struktur indera pengecap: (a) papila pada lidah, (b) tunas pengecap, dan
(c) struktur tunas pengecap.
Indera penglihatan
(a) Alat tambahan mata dan (b) bagian-bagian
kelopak mata.
Aparatus lakrimalis.
Indera penglihatan (2)
Struktur mata.
RetinaKoroidSklera
IrisKornea
PupilLensa
Kanalis shkelm
Duktus lakrimalis
Otot rektus lateral
Vitreous chamber
Fovea sentralis
Bintik butaPembuluh darah
Saraf optik
Otot rektus medial
Otot siliaris
Kelainan pada mata: (a) mata miopi, (b) mata miopi
dikoreksi dengan lensa cekung, (c) mata
hipermetropi, (d) mata hipermetropi dikoreksi
dengan lensa cembung.
Indera pendengaran
Pembagian daerah telinga.
Struktur telinga bagian dalam.
(a) Struktur koklea dan (b) struktur
bagian dalam koklea.
(a) (b)
Indera peraba
Resptor sensorik pada manusia.
Sistem Indera Vertebrata
Ikan memiliki indera gurat sisi,
mata, alat pendengaran, dan
alat pembau.
Indera ikan
Reptil memiliki indera pembau yang
tajam, namun penglihatannya
kurang berkembang.
Indera reptil
Indera amfibi
Gurat sisi pada ikan.
Katak memiliki kelopak mata
dan selaput tidur yang
melindungi mata.
Burung memiliki indera penglihatan
dan keseimbangan yang
berkembang baik.
Indera burung
Burung memiliki
indera penglihatan
yang sangat baik
untuk melihat
mangsa.
Sistem Indera Invertebrata
Cacing pipih memiliki sepasang
bintik mata pada bagian anterior
tubuhnya.
Indera cacing pipih
Indera cacing tanah berada
di permukaan tubuhnya.
Indera cacing tanah
Serangga memiliki indera
penglihatan.
Indera serangga
Mata majemuk
pada serangga.
Hormon Manusia
Kelenjar endokrin pada manusia.
Sistem Hormon
Kelenjar hipofisis
Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ
targetnya: (a) lobus anterior dan (b) lobus
posterior.
(a)
(b)
Kelenjar tiroid dan paratiroid
Kelenjar tiroid dan paratiroid.
Kelenjar suprarenalis
menghasilkan adrenalin
dan noradrenalin
Kontrol homeostatik pada
metabolisme glukosa oleh
hormon insulin dan glukagon.
Kelenjar pankreas
menghasilkan insulin dan glukagon
Ovarium
Hormon pada ovarium.
Testis
Hormon pada testis.
Sistem Hormon
Hormon Invertebrata
Invertebrata misalnya serangga
menghasilkan hormon otak,
hormon ekdison, dan hormon
juvenil.
Pergantian kulit pada serangga yang
dipengaruhi oleh hormon. Hormon Vertebrata
Umumnya hormon yang dihasilkan
vertebrata hampir sama dengan
hormon yang dihasilkan manusia.
Hormon
berfungsi dalam mengatur
homeostasis, metabolisme,
reproduksi, dan tingkah laku.