KONJUNGTIVITIS ALERGI
C4
Nama Kelompok • Bintang Lingkan Manurung 10 2009 009
• Everdina Ester 10 2009 126
• Rosalia A J P Kelanit 10 2010 312
• Demar Berkam 10 2010 400
• Yoseph R Ndapa 10 2011 121
• Ni Putu Yudiartini Putri 10 2011 135
• Vania Levina 10 2011 259
• Satrio Adiras Putra 10 2011 323
• Roswitha D S Gesi 10 20 11 375
PendahuluanSeorang anak laki-laki berusia 11 tahun datang dengan keluhan utama gatal pada kedua mata terutama sehabis main bola atau kena panas matahari. Adanya riwayat alergi terhadap panas dan debu. Pasien sering menderita batuk pilek. Pada pemeriksaan didapatkan tidak adanya penurunan ketajaman penglihatan dan kedua mata merah tidak ada kotoran mata. Berdasarkan kasus, laki-laki tersebut tersebut diduga menderita konjungtivitis alergi
• Merupakan bentuk alergi pada mata yang disebabkan oleh reaksi
sistem imun pada konjungtiva.
.Konjungtivitis Alergi
Dasar Teori
Anamnesis(Autoanamnesis)
• Identitas pasien• Keluhan utama• Riwayat penyakit sekarang• Riwayat penyakit dahulu• Riwayat pengobatan• Riwayat penyakit keluarga• Riwayat alergi• Riwayat sosial ekonomi
Berupa nama, umur, jenis kelamin, alamat, tanggal pemeriksaanmata sangat gatal,
berair, merah.
Dahulu pernah/tidak, infeksi tenggorokan, trauma/operasi mata, kontak dng org yg memiliki mata merah sebelumnya
Pengobatan yg dijalani, obat yg dipakai, perkembangannya,
Keluarga dng masalah yg sama, alergi pd anggota keluargaalergi terhadap
obat-obatan tertentu atau faktor lain
Memakai lensa kontak ? Kebersihan sehari-hari
Onset, bilateral/unilateral, membaik/memburuk, adanya kotoran mata + karakteristik, demam, visus turun/tdk
Pemeriksaan Fisik (didahului dengan KU dan T T V)
Visus
Normal
Hiperemi
Foto fobia
Epifora
Sesuatu di mata
Rasa gatal/
terbakar
Sekret
Papil
Palpebra bengkak
Pemeriksaan Penunjang
Kerokan konjungtiva
Gram
Giemsa → eosinofil Serum → IgG, IgE, histamin ↑
Air mata → IgE, histamin ↑
Working Diagnosis inflamasi kronik
dan berulang pada konjungtiva, umumnya bilateral
Konjungtivitis Vernalis (KV)
Bentuk palpebra
Bentuk limbal
Gejala utama penyakit alergi ini adalah radang (merah, sakit, bengkak dan panas), gatal, silau berulang dan menahun. Selain itu juga dapat ditemukan kelopak mata yang membengkak
dan merah
Differential DiagnosisWD/
DD/
DD/
DD/
Klinik & SitologiKonjungtivitis
Bakterial Viral Alergik
Gatal Minimal Minimal Hebat
Hiperemia Umum Umum Umum
Air Mata Sedang Banyak Sedang
Eksudasi Mengucur Minimal Minimal
Pewarnaan Kerokan & Eksudat Bakteri, PMN Monosit Eosinofil
Sakit Tenggorok Sesekali Sesekali Tak pernah
Panas yang menyertai Sesekali Sesekali Tak pernah
Gambaran
Differential Diagnosis
TandaKonjungtivitis
Bakterial Viral AlergikInjeksi Konjungtiva Mencolok Sedang Ringan-sedangHemoragi + + -Kemosis ++ +/- ++
Eksudat Purulen/mukopurulen Jarang, air Berserabut,
(lengket putih)
Pseudomembran +/- +/- -Papil +/- - +Folikel - + -Nodus preaurikular + ++ -
Panus - - - (kecuali vernal)
Differential Diagnosis
Epidemiologi
• Daerah tropis, timur tengah, afrika
• L > P• Sebelum onset pubertas
Etiologi KV
Matahari
Angin
Tepung sari rerumputan
Debu
Patofisiologi
Penatalaksanaan
• Pemberian vasokonstriktor-antihistamin topical → ↓kemerahan pada mata
• Kompres dingin → mengurangi gatal• Antihistamin oral, dan steroid topikal → mengurangi
infeksi
• Menghindari kontak dengan alergen.
Vasocon A
Na Kromoglikat 2%, Sodium Kromolyn 4%, Iodoksamin
trometamin
Diklofenak, Suprofen, Flubirofen
komplikasi
• Parut kornea, astigmatisme, keratokonus
kortikosteroid jangka
panjang →glaukoma,
katarak dan infeksi
bakteri sekunder sekitar
Prognosis
Dubia ad bonam
Bersifat self limited, ketika alergen hilang, maka reaksi inflamasi diharapkan juga berhenti. Beberapa memiliki
masa perjalanan penyakit yang pendek, namun ada pula yang berjalan kronik, tergantung dengan kapasitas sitem imun pasien. Penyakit ini banyak timbul pada usia anak,
remaja, hingga dewasa.
• Konjungtivitis alergi merupakan bentuk alergi pada mata yang disebabkan oleh reaksi sistem imun pada konjungtiva.
• Gejala utama penyakit alergi ini adalah radang (merah, sakit, bengkak dan panas), gatal, dan berair, kelopak mata yang membengkak dan merah.
• Penatalaksanaan dengan terapi suportif pemberian vasokonstriktor-antihistamin topical, kompres dingin, antihistamin oral, dan steroid topikal.
• Konjungtivitis ini bersifat self limited, tergantung dengan kapasitas sistem imun penderita.
Kesimpulan