BAGAIMANA MEWUJUDKAN INOVASI KESEHATAN MENJADI PRODUK KOMERSIAL?
Dr. Ahyahudin Sodri, S.T., M.Sc.
16 Juni 2020
TWICE WEEKLY COVID-19 WEBINAR SERIAL XVIII
Bagian I
(c) ASPAKI 2020
ASPAKI
• Didirikan pada tahun 1998 oleh 9 industri alatkesehatan dalam negeri yang bertujuan untukmembangun dan mendorong tumbuh kembangnyaIndustri Dalam Negeri di tingkat Nasional danInternasional.
• ASPAKI – 125 anggota perusahaan yang berdedikasimemproduksi produk berkualitas tinggi untukmenyediakan pasar Nasional dan Internasional.
• Bermitra dengan berbagai stakeholder termasukKementrian terkait, dan ASPAKI terus mendukungindustri alat kesehatan dalam negeri dengan berdasarkannilai-nilai integritas, profesionalisme, dan komitmenterhadap mutu dan kualitas.
(c) ASPAKI 2018
Misi•Mendorong tumbuh
kembangnya industri alatkesehatan nasional dengan membangun kerja samakemitraan antar regulator, industri, konsumen dan lembagapenilitian yang kompeten danpeduli dengan komitmen yang tinggi. (c) ASPAKI 2018
bermitra dengan
Visi•Terwujudnya industri alat
kesehatan nasional yang memiliki daya saing dankompetensi di tingkat nasionaldan internasional.
MENGAPA MEMILIH PRODUK DALAM NEGERI??
1. Memenuhi standar mutu internasional :• 43 anggota : ISO 9001• 44 anggota : ISO 13485• 12 anggota : CE mark• 4 anggota : US FDA 510k• 41 anggota : CPAKB
2. Harga bersaing
3. Ketersediaan barang lebih pasti
4. After Sales Service lebih terjamin
PERSYARATAN ALAT KESEHATANPRINSIP DASAR YANG DIANUT INDUSTRI ALAT KESEHATAN
Bermanfaat →Memberikan hasil sesuai tujuan
Berkualitas →Memenuhi standar mutu yang ditetapkan
Terjangkau→ Harga harus tetap bersaing
Aman→ Aman bagi pasien dan aman bagi tenaga kesehatan
INDUSTRI ALKES DALAM NEGERITotal Industri – 239 perusahaan, anggota ASPAKI 78 perusahaan
Hospital Furniture
Sphygmomanometer & Stethoscope
Hand gloves (Latex, PVC, Nitrile)
Electromedic (Infant incubator, Nebulizer, Dental Chair, Blood Glucose, Mesin X-ray, Mesin Anestesi, dll.)
Disposables (Syringes, Urine bags, Infusion set, Masker, dll.)
Medical Apparels (Operating gown, Bed sheets)
Consumable (Reagensia, Anti septic, Band Aid)
Others
Harapan Industri AlkesDalam Negeri
HOPE
Menjadi partner pemerintah dalam memajukan industri Alkes DN
Menjadi Pemain di negeri sendiri : memenuhi kebutuhan pasar alkes nasional, termasuk kebutuhan JKN dan KIS, termasuk untuk substitusi impor
Meningkatkan devisa melalui peningkatan ekspor
Menjadi market leader dalam hal teknologi alat kesehatan
Bagian II
(c) ASPAKI 2020
Data Penting
• Populasi Indonesia berjumlah 272 juta, dengan belanja Kesehatan $ 114,97/jiwa (WB, 2020)
• Pasar Alat Kesehatan Indonesia bernilai $1,5-$2,0 billion (Diolah dari berbagai sumber, 2020)
• Jumlah Rumah Sakit: 2.919 (Kemenkes, 2020)
• Jumlah Ranjang RS: 281.082 (Statista, 2018)
• Jumlah Puskesmas: 9.993 (Kemenkes, 2018)
• Jumlah Klinik Swasta: 8845 (Kemenkes, 2020)
• 44.369 Produk Alkes Terigestrasi di Kemenkes (Kemenkes, 2017)
• 1.500 Importir dan 3494 Distributor (Kemenkes, 2017)
• 242 Industri Alkes Dalam Negeri (Kemenkes, 2017)
(c) ASPAKI 2020
Model Inovasi
Industri Alkes
Ide & Rancangan
Prototipe
Uji Klinis
SertifikasiPenjualan
Penggunaan &
Pemeliharan
End of Life
(c) ASPAKI 2020
Idea & Design Phase
Phase-In
Phase-Out
Model Kerja Sama Inovasi Alkes
Perguruan Tinggi/ Lembaga
Riset
Industri Alkes
Pemerintah
Fasilitas Kesehatan
• Standar Produk• Izin Produksi & Produk• Pengawasan
• Riset• Pengembangan Produk• Uji Prototipe
• Pengembangan Produk• Uji Klinis• Field Test/ Early Adopter
(c) ASPAKI 2020
Mengapa Inovasi Gagal?
• Inovasi Perguruan Tinggi (PT) dan Lembaga Riset (LR) lebih fokus pada Ilmu Pengetahuan atau Teknologi
• Luaran Inovasi PT dan LR adalah HAKI dan Publikasi Ilmiah
• Inovasi Industri lebih fokus pada Produk (Kebutuhan Konsumen)
• Luaran Inovasi Industri adalah Produk yang dijual
• Industri menilai Inovasi PT/LR dinilai tidak ekonomis untuk diproduksi
• Inovasi PT/LR belum siap diproduksi, masih dalam tahap Prototipe Penelitian
• Tidak terjadi kesepakatan dalam bentuk kerjasama antara PT/LR dan Industri (Membeli Hak Cipta, Royalti, Investasi Bersama)
(c) ASPAKI 2020
Kunci untuk Sukses
• Fokus pada pengembangan Alkes yang sudah diproduksi (Subtitusi Impor).
• Lakukan Analisa Pasar (Market Analysis) untuk melihat kebutuhan Konsumen.
• Lakukan inovasi pada produk bahan habis pakai (BHP). “The largest class of medical imports is medical consumable products”.
• Lakukan Analisa Bisnis untuk melihat mana yang layak diteliti dan diproduksi masal.
• Pertimbangkan core competence Teknologi Indonesia, misalnya Karet, Tekstil, Logam, Material-Maju, Built in Control System, ICT, dll.
• Pertimbangkan rantai pasok komponen, seperti ketersediaan, harga, kualitas, dan keberlanjutan.
(c) ASPAKI 2020