63 Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB VI
KONSEP PERENCANAAN
6.1. Konsep Dasar
Konsep dasar bangunan berasal dari tema yang di angkat High tech,
mengangkat kecanggihan bangunan, pendekatan dengan tema arsitektur hight
tech menghasilkan suatu bangunan pintar yang beroperasi secara efektif dan
efisien, untuk memenuhi tuntutan zaman modern saat ini. Dengan tema High-
tech, hasil rancangan bangunan harus dapat menunjukkan identitas dari
bangunan dengan cara pengolahan ruang serta pengolahan fasad bangunan
dengan memanfaatkan unsur-unsur teknologi yang modern. Berikut adalah
beberapa karakteristik arsitektur High-tech yang diterapkan pada bangunan.
1. Inside Out
Pada bangunan kantor sewa ini hal yang ditonjolkan ialah sistem
struktur bangunan, struktur yang mampu mengakomodir ruang dalam
bangunan, meminilasasi struktur kolom untuk menghasilkan ruang kantor
yang variatif, bebas dalam segi bentuk layout ruang.
Gambar 6. 1 Struktur Exoskeleton pada denah kantor Sumber: dokumentasi pribadi, 2017
2. Cellebration of process
Hal terpenting pada kantor sewa ialah fleksibelitas yang tinggi pada
desain ruang bangunan karena kantor sewa memaksimalkan ruang yang
ada untuk di jual. Oleh karena itu, struktur yang digunakan pada kantor
sewa ini ialah struktur exoskeleton yang terpusat pada sisi bangunan.
3. Transparency, layering, movement
64
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Konsep yang diterapkan pada bangunan berupa transparency,
layering, movement, pada fasad bangunan, dan sistem sirkulasi vertikal
yang ditonjolkan. Fasad bangunan menggunakan sistem double skin
façade, seolah bangunan dilapis oleh beberapa kulit, dan sistem sirkulasi
yang diletakkan di depan pintu masuk bangunan berupa eskalator menuju
platform lantai satu bangunan.
Gambar 6. 2 Konsep layering fasad bangunan
Sumber: architect magazine, 2017
6.2. Konsep Perencanaan Tapak
1. Pemintakatan
Gambar 6. 3 Konsep pemintakatan Sumber: dokumentasi pribadi, 2017
Keterangan:
Merah : Bangunan kantor sewa
65
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hijau : Area hijau, dan area titik kumpul di dalam tapak
Coklat : Bangunan konservasi kawasan asia afrika, sekaligus titik
perencanaan stasiun monorel Bandung
Kuning : Lahan parkir terbuka untuk pengguna di sekitar tapak.
Ruang hijau yang mengelilingi tapak sebagai area serapan, juga sebagai
area peneduh jalan di sekeliling bangunan, bangunan konservasi
eksisiting dijadikan sebagai perencanaan alih fungsi bangunan menjadi
stasiun monorel untuk memudahkan akses aktivitas di pusat kota, lahan
parkir yang terdapat disisi kanan dan kiri bangunan sebagai area parkir
bersama dengan bangunan disekitar lokasi. Kawasan sekitar lokasi tapak
terdapat bangunan bangunan komersial lainnya. Sehingga bangunan
kantor sewa ini dapat menyelaraskan fungsi lahan di Asia Afrika sebagai
kawasan komersial.
2. Tata letak
Bangunan kantor berada ditengah tapak, dengan orientasi fasad utama
ke selatan
Bagian fasad bangunan menghadap selatan berorientasi dengan jalan
utama Asia Afrika, sebagai fungsi penerima dari bangunan kantor
sewa
Terdapat bangunan heritage disisi barat kantor, yang merupakan
bangunan konservasi dan fasad bangunan tetap dipertahankan.
Ruang antara bangunan kantor sewa dengan bangunan heritage di
sisipkan lahan parkir yang dapat digunakan oleh bersama
Gambar 6. 4 Skema potongan kawasan kantor dan bangunan heeritage Sumber: dokumentasi pribadi, 2017
66
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pencapaian dan Sirkulasi
Pintu masuk utama terletak di jalan utama Asia Afrika (lebar jalan 12
meter). Lebar jalan masuk pada tapak 4m dilewati kendaaran satu arah dan
jalur pejalan kaki disampingnya memliliki lebar 3 meter. Akses jalan
keluar dan jalur servis terdapat di sisi timur tapak yang menghubungkan
parkir bersama pada bangunan disampingnya, pintu keluar kendaraan
menuju jalan asia afrika. Akses masuk terdapat 2 buah pintu pertama
terdapat di sebelah barat tapak di jalan Tamblong, dan sebelah selatan
jalan asia afrika.
Gambar 6. 5 Pencapaian dan sirkulasi pada tapak Sumber: dokumentasi pribadi, 2017
4. Parkir
Untuk parkir di dalam bangunan, disyaratkan ruang bebas struktur
(head room) untuk ruang parkit maksimal 2,20 meter. Lebar ramp lurus
satu arah minium 3 meter, dan kemiringan minimum ramp 1 : 5 dengan
ruang bebas struktur 6di kanan dan di kiri sebesar 60 cm.
Standar jumlah parkir untuk bangunan perkantoran menurut buku
Perancangan Bangunan Tinggi, 2004. Standar parkir 1 mobil yaitu setiap
100m2
lantai bruto (seluruh luas lantai, termasuk WC, Gudang,
selasar/koridor, tangga, dan lain lain.
Parkir seluruh kendaraan pada site diletakkan dalam bangunan.
Lahan parkir yang ditempatkan pada sisi timur bangunan kantor sewa
diperuntukkan bagi tamu yang berkepentingan sementara ke dalam kantor.
67
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fasilitas parkir mobil yang disediakan 150 mobil dan 200 motor, dan
terdapat satu basement untuk lahan parkir dan area utilitas bangunan.
6.3. Konsep perencanaan Bangunan
1. Bentuk
Bentuk bangunan yang merespon hasil dari analisis tapak dan mengikuti
ketentuan peraturan yang ada di kota Bandung,
Gambar 6. 6 Konsep transformasi bentuk
Sumber: dokumentasi pribadi, 2017
Uraian transformasi bentuk kantor sewa
Bentuk kotak sebagai representasi bentuk kantor secara umum.
Bentuk fasad depan yang miring digunakan sebagai pentutup
bangunan dengan menunjukkan struktur utama bangunan di lantai
teratas.
Bentuk denah yang mengikuti pola fasad dengan cara memotong
bagian bagian pada tiap per tiga lantai, dengan menempatkan ruang
hijau pada lantai bawahnya.
Fasad bangunan yang miring menggunakan bahan kaca sebagai
karakteristrik bangunan modern.
Sistem struktur inti yang diletakkan di bagian belakang bangunan
sekaligus sebagai tempat area servis dan sirkulasi vertikal
ditempatkan.
Bentuk denah yang mengikuti pola fasad dengan cara memotong
bagian bagian pada tiap per tiga lantai.
68
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sistem struktur dengan menampilkan struktur yang ditonjolkan
(exoskeleton) menghasilkan bangunan high tech yang sesuai dengan
karakteristiknya.
2. Sirkulasi
Sirkulasi utama dalam bangunan terdapat elevator (lift) 5 buah lift
dan satu lift servis, dan eskalator diletakkan pada dua area, yaitu area luar
dan dalam. Fungsi lobi yang memerlukan cahaya masuk, maka lantai satu
memiliki void.
Sirkulasi kedua yaitu berupa tangga darurat sebagai penunjang
keselamatan dalam gedung.
Tabel 5. 1 Kebutuhan standar lift bangunan tinggi
Sumber: Sistem Bangunan Tinggi, 2017
Lantai
yang
dilayani
Luas Lantai bruto (x 100 m2)
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
18 4c 5c 6d 6d
17 4b 4d 5c 5e 6d
16 4b 4c 5c 5d 6d 6e
15 3c 4b 4d 5c 5d 6d 6e
14 3b 4b 4c 4d 5c 5d 6d 6e
13 3b 4b 4c 4d 4d 5d 5e 6d 6e
12 3b 3c 4b 4c 4d 4e 5d 5e 6d 6e
11 3b 3b 3c 4b 4c 4d 4e 5b 5d 5e 6d 6d
10 2e 3b 3c 4b 4c 4c 4d 5c 5d 4e 6c 6d
9 2c 2d 3b 3c 3d 4b 4b 4c 4d 4d 5c 5d
8 2a 2c 2d 3a 3b 3b 3c 3d 4b 4b 4c 4d
7 2a 2a 2b 2c 2e 3a 3b 3b 3c 3d 4b
6 2a 2a 2a 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b
5 1c 1c 2a 2a 2a 2a 2a 2a 2a 2b
4 1b 1b 1b 1c 1c 1c 1c 2a 2a
Catatan
a = kapasitas lift 10 orang
b = kapastias lift 12 orang
c = kapasitas lift 16 orang
d = kapasitas lift 20 orang
e = kapasitas lift 24 orang
untuk luas lantai bruto > 25.000 m2, perlu ada sati lift barang
69
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Struktur
Sistem strukur yang dipakai menggunakan sistem bentang lebar
dengan menampilkan struktur inti di luar bangunan (exoskeleton), sistem
struktur yang ditonjolkan sebagai pengaplikasian bangunan high tech, serta
sistem struktur rangka batang sebagai sistem pembalokan pada bangunan.
Komponen struktur yang digunakan menggunakan jenis baja wf yang
dirakit, dan baja tube wf. Serta ditambah dengan sistem struktur diagrid,
untuk menopang kantilever lantai dan struktur frame kaca pada fasad
bangunan.
Gambar 6. 7 Poly real estate headquarters (exoskeleton structure) X bracing
Sumber: SOM Project, 2008. Diolah 2017
Struktur bawah bangunan (pondasi)
Struktur pondasi yang digunakan pada bangunan ini ialah
pemanfaatan struktur telapak yang diteruskan oleh tiang panjang,
dimana struktur ini dapat menambah daya tahan bangunan terhadap
beban yang berat pada setiap lantai yang disalurkan kedalam kolom
bangunan, struktur utama pada bangunan kantor sewa terletak di
belakang bangunan sebagai core bangunan. Lalu struktur pada bagian
muka bangunan di topang ke inti bangunan.
Struktur badan bangunan
Struktur badan bangunan. Untuk badan bangunan terdiri dari
kolom, balok, serta dinding. Untuk kolom menggunakan material baja
dengan sistem pola grid, struktur balok menggunakan sistem rangka
70
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
batang, untuk menopang beban lantai dengan bentang yang lebar,
untuk plat lantai dan dinding menggunakan sistem double panel dan
floor panel, floor panel mampu mengurangi beban vertikal sampai
dengan 33%, sehingga menjadikan struktur bangunan menjadi lebih
stabil terhadap gempa.
Gambar 6. 8 Struktur rangka batang
Sumber: Pinterest, 2017
Gambar 6. 9 Struktur baja tabung Sumber: Pinterest, 2017
4. Konsep interior
Konsep interior pada bangunan kantor sewa menonjolkan fungsi
utilitas bangunan pada sistem sirkulasi vertikal, rangka struktur yang di
expos sebagai daya tarik interior pada bangunan
71
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 6. 10 Ilustrasi interior kantor sewa Sumber: Pinterest, 2017
5. Utilitas bangunan
a. Listrik
Intensitas Knsumsi Energi (IKE) listrik merupakan istilah yang
digunakan untuk menyatakan besarnya pemakaian energi dalam
bangunan gedung dan telah diterapkan di berbagai negara, dinyatakan
dalam satuan kWh/m2
per tahun (SNI 03-6169-2000).
Tabel 5. 2 Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Sumber: SNI 03-6169-2000
Total luas bangunan kantor sewa yaitu 18.827m2
18.827 x 240
= 4.518.400 kWh dalam setahun
= 4.518.400 / 12
= 376.540 kWh dalam sebulan
= 376.540 / 30
= 12.551 kWh dalam sehari x 10 jam kerja bangunan kantor
= 125.510 kWh
Kebutuhan listrik pada bangunan kantor sewa ini, dibantu dengan
panel panel surya untuk meringankan beban biaya listrik yang
ditanggung dari PLN, menggunakan 180 panel surya yang masing-
72
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masing panel mampu menghasilkan 300 watt daya listrik (DC), lalu di
konvertkan ke dalam arus AC, melalui interverter, dan disimpan
didalam battery charge control berkapasitas 12V 100Ah sebanyak 19
unit, satu unit inverter, bracket, panel box, box battery, dan peralatan
pendukung lainnya.
Tabel 5. 3 Spesifikasi Panel Surya
Sumber: : www.solarsuryaindonesia.com, 2017
Hasil perhitungan daya listrik yang dihasilkan 180 x 300 = 54
kWh dalam satu jam, solar panel akan menerima panas matahari
dalam sehari yaitu 5 jam, maka dalam 5 jam tersebut daya yang
dihasilkan dari solar panel yaitu 5 x 54 kWh = 270 kWh
Gambar 6. 11 Skema penyaluran teanaga surya
Sumber: www.solarsuryaindonesia.com, 2017
73
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Air bersih
Pengadaan air bersih, berasal PDAM dan dari sumur dalam yang
dikelola sendiri oleh pengelola bangunan, sistem air bersih di tampung
pada ground tank, lalu untuk memenuhi kebutuhan air pada bangunan
air dipompa ke roof tank untuk dialirkan ke seluruh sistem utilitas
dalam bangunan.
Estimasi kebutuhan air bersih menurut Sistem Bangunan Tinggi
Total luas kantor = 18.827m2
Kebutuhan air = 18,827 x 10 ℓ = 188.270 ℓ
Estimasi kebutuhan air kebakaran
a) Sprinkler ∑sprinkler . 20% (18) . (30)
610 . 18. 30. 20% = 65.880 ℓ
b) Hidran ∑hidran . (400) . (30)
24 . 400 . 30 = 288.000 ℓ
Total kebutuhan air 188.270 + 65.880 + 288.000
= 542.150 ℓ
Volume tangki bawah tanah 40% x kebutuhan
= 542.150 x 40%
= 216.860 ℓ
Volume tangki atas 15% x kebutuhan
= 542.150 x 15%
= 81.322,5 ℓ
c. Sistem pembuangan air kotor (drainase)
Menurut panduan Sistem Bangunan Tinggi, Sistem pengolah
limbah terdiri dari dua proses uama, yaitu proses mekanik, berupa
penyaringan, pemisahan, dan pengendapan, serta proses
biologi/kimia,berupa proses aktivitas bakteri yang memanfaatkan O2
dari udara (aerob) dan proses netralisasi cairan dengan asam atau
memasukkan bahan kimia untuk oksidasi, seperti aerasi dengan
menggunakan molekul O2, proses pengolahan endapan aktif
(activated sludge process), dan pemusnahan kuman (disinfection)
dengan menggunakan kaporit (chlorine).
74
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 6. 12 Skema tipikal sistem pengolahan limbah Sumber: Pandunan Sistem Bangunan Tinggi, 2017
a. Sistem bahaya kebakaran
Aktif
Untuk memenuhi keamanan terhadap kebakaran dalam
penanganan sistem aktif di perlukan alat alat pemadam kebakaran
yang disediakan pada area kantor seperti, sprinkler dalam radius 25
meter per titik, smoke detector, fire alarm, hydrant.
Pasif
Sistem kebakaran pasif pada bangunan dengan menempatkan
tangga darurat yang mudah untuk diakses dan pintu keluar tangga
darurat yang tidak terhalagi, pada bangunan kantor sewa terdapat dua
akses pintu darurat yang terletak di area inti bangunan.
Penggunaan bahan material yang tidak mudah cepat terbakar,
denan menggunakan sistem dinding double panel, floor panel, bahan
alumunium, baja pada sistem struktur.
b. Sistem pengolahan sampah dan limbah
Sampah
75
Hilmi Farras Naufal, 2017
LAPORAN PERENCANAAN & PERANCANGANKANTOR SEWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk perhitungan bak penampungan sampah pusat bangunan
kantor 4,5kg/m2
Luas lahan bangunan x 4,5 = 18.827 x 4,5 = 84.721,5 m2
Skema pembuangan sampah dibuat serong ke bawah agar sampah
yang dibuang dari atas tidak masuk ke lantai di bawahnya. Sampah
akan mengisi bagian bak dan terdesak oleh sampah yang dibuang
belakangan. Setelah penuh, sampah akan dipadatkan dan selanjutnya
bak penampungan yang sudah penuh akan dibuang keluar bangunan
dengan kendaraan.
Gambar 6. 13 Saluran pembuangan sampah
Sumber: Pandunan Sistem Bangunan Tinggi, 2017
Untuk perhitungan kebutuhan Spetic tank kantor
= luas lantai x 0.026
= 18.827m2 x 0.026
= 489.502m3