54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan
tindakan dan observasi dan tindakan, hasil tindakan, refleksi, analisis data,
penerapan pembelajaran team games tournament, dan pembahasan. Secara rinci
diuraikan sebagai berikut.
4.1.1Pelaksanaan Siklus I
Bagian dalam deskripsi siklus I ini akan menguraikan mengenai tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi.
Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.
4.1.1.1 Rencana Tindakan
Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan
dengan rincian sebagai berikut
1) Pertemuan Pertama
Setelah diperoleh data dari hasil observasi, maka dilakukan diskusi dengan
guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran Matematika yang akan disajikan
dengan pembelajaran team games tournament. Guru menentukan Standar
Kompetensi (SK) yakni 2.Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan
kecepatan dalam pemecahan masalah, dengan Kompetensi Dasar (KD)
2.3.Melakukan pengukuran sudut. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama
yakni Menentukan besar sudut dengan menggunakan busur dan menaksir besar
suatu sudut, Menggambar dan membaca sudut yang ditunjukkan jarum jam yang
membentuk sudut siku-siku, lancip dan tumpul dengan busur derajat,
menunujukkan sikap kerjasama, teliti, bertanggung jawab, perhatian dan percaya
diri. Setelah menentukan SK, KD dan Indikator, disusun rencana pelakanaan
pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini juga disiapkan alat peraga yang
menunjang proses pembelajaran yaitu berupa kartu soal bernomor, replika jam
(jam tiruan) dan busur derajat dan lembar kerja untuk setiap kelompok.
55
Langkah- langkah pembelajaran dirancang utuk disesuaikan dengan
pembelajaran team games tournament. Untuk mengetahui penerapannnya di kelas,
yang dilakukan yakni dengan menyiapkan lembar observasi penerapan model
team games tournament. Dengan adanya lembar observasi ini dapat diamati lebih
jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang
seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan
yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta
Tidakjika langkah tersebut tidak diterapkan atau diimplementasikan di dalam
kelas.
2) Pertemuan ke dua
Rencana tindakan pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindaka lanjut
dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua
adalahMenggambar dan membaca sudut yang ditunjukkan jarum jam yang
membentuk sudut siku-siku, lancip dan tumpul dengan busur derajat menunjukkan
sikap kerjasama, teliti dan percaya diri, dan melaporkan hasil kerja tim. Disiapkan
alat peraga yang menunjang pembelajaran berupa busur derajat, jam tiruan dan
kartu soal .
3) Pertemuan ke tiga
Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tndak lanjut dari
pertemuan pertama dan kedua. Pertemuan ketiga digunakan sebagai tes evalauasi
untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus I.
Disiapkan lembar soal tes yang berisi 6 soal uraian.
56
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Tindakan Siklus I
4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan
dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau selama 2 jam
pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I dirinci sebagai berikut;
1. Pertemuan I
Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26
Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer
yaitu bapak Dwy Eddy Sholichin, S.Pd untuk mengamati kegiatan guru dan siswa
dengan menerapkan TGT pada mata pelajaran Matematika. Materi yang
digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu Pengukuran Sudut.
Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran TGT. Adapun
langkah- langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat
peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan
siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi
pengukuran sudut dan melakukan tanya jawab, memberikan motivasi dan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan pengukuran sudut, dengaan menggunakan replika jam dan busur derajat.
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai pengukuran sudut yang
ditunjukkan oleh jarum jam. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan tiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Siswa mengerjakan mengerjakan LKS
yang dibagikan secara kelompok dan mempresentasikan didepan kelas. Guru
menjelaskan langkah-langkah TGT. Guru mengawasi jalannya diskusi kelas dan
senantiasa mengarahkan siswa, dan salah satu siswa dalam setiap kelompoknya
57
untuk mewakili kelompoknya dalam permainan. Guru membimbing siswa dalam
pertandingan dan guru menjelaskan kembali materi tentang pengukuran sudut
serta menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru memberikan penghargaan kepada siswa yang
menang turnamen. Guru melakukan refleksi dengan memberikan pesan moral.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya
dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam doa.
2. Pertemuan II
Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27
Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pelaksanaan tindakan
menggunakan langkah-langkah pembelajaran TGT. Adapun langkah - langkah
pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat
peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan
siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi
pengukuran sudut dan melakukan tanya jawab, memberikan motivasi dan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan pengukuran sudut, dengan menggunakan replika jam dan busur derajat.
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai pengukuran sudut yang
ditunjukkan oleh jarum jam. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan tiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Siswa mengerjakan mengerjakan LKS
yang dibagikan secara kelompok dan mempresentasikan didepan kelas. Guru
menjelaskan langkah-langkah TGT. Guru mengawasi jalannya diskusi kelas dan
senantiasa mengarahkan siswa, dan salah satu siswa dalam setiap kelompoknya
untuk mewakili kelompoknya dalam permainan. Guru membimbing siswa dalam
58
pertandingan dan guru menjelaskan kembali materi tentang pengukuran sudut
serta menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru memberikan penghargaan kepada siswa yang
menang turnamen. Guru melakukan refleksi dengan memberikan pesan moral.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya
dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam doa.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga merupkan akhir pelaksanaan dari siklus I yang
dilaksanakan pada hari Jum’at, 28 Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10.
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut,
penyempurnaan, dan perbaikan proses pembelajaran pertemuan kedua pada sikus
I.
Evaluasi yang diberikah berupa tes tertulis dengan bentuk soal uraian
dengan jumlah 6 soal. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga yakni
diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi
pembelajaran dan bertanya jawab mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya,
dan memberi semangat untuk mengerjakan tes. Sebelum membagikan
membagikan soal evaluasi, guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara
mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal.
Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada
masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru
mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Guru mengumpulkan tes,
menanyakan mengenai soal yang telah dikerjakan dan menutup pelajaran dan
memberikan refleksi.
4.1.2.2 Pelaksanaan Observasi Siklus I
Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses
pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah-
langkah penerapan pembelajaran team games tournament.
59
Observasi siklus I meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan
siswa . Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa
dijelaskan sebagai berikut:
a) Observasi terhadap kegiatan Guru
Obsevasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran team
games tournament dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari
observasi terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran sudah
terlaksana team games tournament sudah terlaksana dengan baik. Hasil
rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
60
Tabel 15
Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru Dengan Penerapan Pembelajaran
Team Games Tournament Siklus I
No Aspek yang diamati
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tidak Ya Tidak
Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
atau alat peraga yang digunakan selama
proses pembelajaran.
2. Memeriksa kesiapan siswa.
Kegiatan Awal
3. Melakukan apersepsi dan tanya jawab
4. Memberikan motivasi kepada siswa sebagai
awal pembelajaran
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Kegiatan Inti
6. Menyajikan materi pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
7. Menanyakan materi yang belum dipahami
siswa dan menjelaskan langkah-langkah
permainan TGT.
8. Mengorganisir siswa dalam kelompok-
kelompok
9. Memberikan Lembar Kerja Siswa
10. Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi,
mengawasi aktivitas siswa dalam
pelaksanaan belajar kelompok.
11. Meminta siswa dalam setiap kelompoknya
untuk mewakili kelompoknya dalam
permainan.
12. Membimbing siswa dalam pertandingan
yang mewakili kelompoknya.
13. Menjelaskan kembali materi atau
mempertegas kembali materi tentang
pengukuran sudut.
Kegiatan Akhir
14. Memberikan penghargaan kepada siswa
yang menang turnamen.
15. Menyimpulkan materi yang dipelajari dan
melakukan refleksi
16. Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
17. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan
doa.
Jumlah 14 3 15 2
Presentasi 82,35 17,65 88,23 11,77
61
Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I dalam menerapkan
pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran Matematika di kelas 5
SDN Bakaran Kulon 03 menunjukkan bahwa hasil observasi kegitan guru
terhadap pembelajaran team games tournament pada siklus I pertemuan I dari 17
indikator pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team
games tournament, terdapat 3 indikator yang belum terlaksana dengan baik dan
perlu ditingkatkan oleh guru yaitu memeriksa kesiapan siswa dan melakukan
apersepsi dan tanya jawab. Beradasarkan lembar observasi tersebut, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 82,35% atau
sebanyak 14 indikator dari 17 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di
kelas. Observer memberikan tanda (√) pada kolom tidak dikarenakan pada
kegiatan pra pembelajaran guru belum memeriksa kesiapan siswa,kegiatan awal
juga belum melakukan apersepsi dan tanya jawab dan kegiatan akhir belum
merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan tabel 15 menunjukkan bahwa hasilobservasi terhadap
kegiatan guru pada siklus I pertemuan II dalam kegiatan pembelajaran dengan
penerapan pembelajaran team games tournament sudah meningkat dibandingkan
dengan aktivitas guru pada pertemuan pertama. Hasilnya ada 15 indikator dari 17
indikator sudah terlaksana dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan sintak mencapai 88,23%. Guru telah memeriksa kegiatan siswa,
melakukan apersepsi dan tanya jawab dan merencanakan kegiatan tindak lanjut
untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.
b) Observasi terhadap kegiatan siswa
Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan
pembelajaran team games tournament, observer juga melakukan observasi
terhadap aktivitas pembelajaranteam games tournament. Hasil observasi terhadap
kegiatan belajar siswa kelas 5 SDN Bakaran Kulon 03 pada kegiatan
pembelajaran dengan penerapan pembelajaranteam games tournament siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
62
Tabel 16
Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan
Pembelajaran Team Games TournamentSiklus I
No Aspek yang diamati Pertemuan I Petemuan II
Ya Tidak Ya Tidak
Kegiatan pra pembelajaran
1. Siswa menyiapkan perlengkapan
pembelajaran (buku dan alat tulis).
2. Siswa bersiap- siap dalam menerima
materi pelajaran.
Kegiatan Awal
3. Siswa menanggapi apersepsi dan
menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
4. Siswa menanggapi dengan antusias
motivasi yang disampaikan guru
5. Siswa menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru.
Kegiatan Inti
6. Siswa menyimak dengan antusias materi
yang disampaikan guru.
7. Siswa menanyakan materi yang kurang
dipaham dan mendengarkan langkah-
langkah TGT.
8. Siswa mengkondisikan untuk berkelompok
sesuai bimbingan guru.
9. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa
10. Siswa berdiskusi atau belajar dengan
kelompoknya.
11. Siswa dalam setiap kelompok untuk
mewakili kelompoknya dalam permainan.
12. Siswa bermain dalam pertandingan/
turnamen.
13. Siswa membahas jawaban dengan
dipertegas pendapat guru tentang materi
pegukuran sudut.
Kegiatan Akhir
14. Siswa yang menang diberi penghargaan
15. Siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari dan melakukan refleksi.
16. Mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Jumlah 12 4 14 2
Presentasi 70% 30% 82,35% 17,65%
Berdasarkan tabel 16 mengenai hasil observasi aktivitas siswa pada
penerapaan pembelajaran team games tournament siklus I pertemuan pertama dari
16 indikator, terdapat 4 indikator yang belum dilaksanakan dan perlu ditingkatkan
63
oleh siswa yaitu memperhatikan, menanggapi apersepsi yang dilakukan guru
dengan melakukan tanya jawab, menyimak tujuan pembelajaran dan mengakhiri
pembelajaran dengan salam. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah –
langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 70% atau
sebanyak 12 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di
kelas. Observer memberikan tanda (√) pada kolom Tidak dikarenakan siswa
siswa belum menyimak tujuan pembelajaran, dikarenakan langkah guru
menyampaikan tujuan pembelajaran belum terlaksana. Siswa belum
memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan masih banyak siswa yang
bergurau.
Berdasarkan tabel 16 mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada
siklus I pertemuan kedua dari 16 indikator, terdapat 14 indikator yand sudah
terlaksana dan 2 indikator yang belum terlaksana. Kegiatan siswa pada siklus I
pertemuan kedua sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I pertemuan
pertama. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 83,35% atau sebanyak atau
sebanyak 14 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan
dikelas.
Kegiatan guru dalam penerapan pembealajaranteam games tournament
pada siklus I pertemuan pertama sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk
kegiatan siswa dalam penerapan pembelajaran team games tournament perlu
peningkatan karena dari 16 indikator, 4 indikator belum dilaksanakan oleh siswa.
Kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua sudah
mencapai indikator dan terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa pada pelaksanaan
tindakan siklus I pertemuan kedua juga terlaksana dengan baik.
4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I
Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas V SD N Bakaran Kulon 03 Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati dengan penerapan pembelajaran TGT oleh guru.
64
1). Hasil Belajar Matematika
Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan
menerapkan pembelajaran TGT selesai, maka dilakukan evaluasi unutuk
mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing- masing siswa,
apakah sudah mencapai KKM atau belum. KKM untuk mata pelajaran
matematika 60.
Hasil belajar Matematika siklus I disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Rentang Nilai Frekuensi Persentase
47 – 55 1 5,28%
56 – 64 0 0%
65 – 73 4 21,06%
74 – 82 5 26,31%
83 – 91 8 42,10%
92 – 100 1 5,25%
Jumlah siswa 19 100%
Nilai rata- rata 79,11
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 51
Berdasarkan tabel 17 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat
nilai antara 47 – 55 sejumlah 1 siswa dengan persentase 5,28%, nilai antara 56 –
64 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0%, nilai antara 65 – 73 sejumlah 4 siswa
dengan persentase 21,06%, nilai antara 74 – 82 sejumlah 5 siswa dengan
persentase 26,31%, nilai antara 83 – 91 sejumlah 8 siswa dengan persentase
42,10%, nilai antara 92 – 100 sejumlah 1 siswa dengan persentase 5,25%. Dari
hasil belajar siswa siklus I nilai rata – rata 79,11, nilai tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 100 dan nilai terendah 51.
Untuk mengetahui lebih jelasnya hasil belajar siswa siklus I pada tabel
17, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 3.
65
Gambar 3 Hasil Belajar Siswa Siklus I
Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus I kemudian peneliti
melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus I yang tertera
pada tabel berikut ini:
Tabel 18
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase( %)
Tuntas ≥ 60 18 94,73
Tidak tuntas < 60 1 5,27
Jumlah 19 100
Rata – rata 79,11
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 51
Dari tabel 18 menunjukkan bahwa besar siswa kelas 5 SD N Bakaran
Kulon 03 sudah mencapai KKM, yakni 18 dari 19 siswa sudah mencapai KKM
atau dengan persentase 94,73%. Sedangkan ada 1 siswa yang belum mencapai
KKM atau dengan persentase 5,27%. Rata hasil belajar matematika siswa pada
siklus I adalah 79,11, nilai tertinggi 100, dan nilai terendah 51. Berdasarkan
ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas SD N Bakaran Kulon 03 siklus I
pada tabel 18 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
47 - 55 56 - 64 65 - 73 74 - 82 83 - 91 92 - 100
66
Gambar 4
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I
Berdasarkan gambar 4 tentang persentase ketuntasan hasil belajar
matematika siklus I dengan penerapan pembelajaran team games tournament
mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar matematika yang
diperoleh pada pretest. Pada siklus I ada 18 siswa yang mencapai KKM atau
94,73% siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran team games tournamentyaitu ≥ 90% siswa sudah mencapai KKM
(KKM=60) sudah berhasil. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar matematika
dengan penerapan pembelajaran team games tournamentmaka penelitian
dilanjutkan siklus II.
4.1.4 Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I baik pertemuan
pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai , maka peneliti melakukan refleksi
terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi
dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan – hambatan
yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menentukan apakah tindakan yang
telah dilakukan sudah berhasil atau belum berdasarkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Selain itu, juga sebagai dasar untuk menyusun
rencana kegiatan pada siklus II.
94,73%
0%5,27%
0%
tuntas
tidak tuntas
67
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team
games tournament pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut antara
lain :
1. Guru belum memeriksa kesiapan siswa.
2. Guru belum melakukan apersepsi dan tanya jawab.
3. Guru kurang maksimal dalam mengawasi dan membimbing aktivitas siswa
selama permainan berlangsung.
4. Pada akhir pembelajaran guru belum merencanakan kegiatan tindak lanjut
untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.
5. Siswa belum menyimak tujuan pembelajarn yang disampaikan oleh guru.
6. Siswa masih tampak kebingungan dalam pelaksanaan pembelajaran team
games tournament.
Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan
sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik.
Perbaikan tersebut antara lain:
1. Selain memberikan pertanyaan atau tanya jawab secara klasikal, guru
sebaiknya juga memberikan pertanyaan untuk dijawab masing – masing
siswa.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model TGT, guru harus mengawasi
aktivitas siswa dan membimbing siswa dengan baik agar siswa tidak bingung.
3. Guru harus lebih memahami prosedur pelaksanaan pembelajaran team games
tournament sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat berjalan
dengan lancar.
4. Guru memberikan penjelasan secara jelas dengan kalimat yang mudah
dipahami oleh siswa, sehingga siswa tidak merasa kebingungan saat
permainan berlangsung.
4.2 Pelaksanaan Siklus II
Pada deskripsi siklus II ini akan diuraikan mengenai tahapan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan
pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Berdasarkan
catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran matematika menggunakan
68
team games tournament yaitu masih terdapat siswa yang belum mencapai KKM,
maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan kembali agar catatan – catatan
yang terdapat pada siklus I tidak terulang lagi.
4.2.1 Rencana Tindakan
Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan.
Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I.
Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu penulis bersama guru,
maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran
Matematika yang akan disajikan dengan pembelajaran team games tournament.
Guru menentukan Standar Kompetensi (SK) yakni 2. Menggunakan pengukuran
waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah, dengan Kompetensi
Dasar (KD) 2.5 Menyelesaikan masalah sehari – hari yang berkaitan dengan
waktu, jarak dan kecepatan. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakni
Memecahkan masalah kehidupan sehari – hari yang melibatkan waktu, jarak dan
kecepatan, menunjukkan sikap kerjasama, tekun, bertanggung jawab, perhatian
dan disiplin. Setelah menentukan SK, KD dan Indikator, disusun rencana
pelakanaan pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini juga disiapkan alat peraga
yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa kartu soal bernomor dan
lembar kerja untuk setiap kelompok.
Langkah- langkah pembelajaran dirancang untuk disesuaikan dengan
pembelajaran team games tornament. Untuk mengetahui penerapannnya di kelas,
yang dilakukan yakni dengan menyiapkan lembar observasi penerapan model
team games tournament. Dengan adanya lembar observasi ini dapat diamati lebih
jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang
seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan
yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta
69
Tidak jika langkah tersebut tidak diterapkan atau diimplementasikan di dalam
kelas.
2) Pertemuan ke dua
Rencana tindakan pada siklus II pertemuan kedua merupakan tindak lanjut
dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua
adalahMemecahkan masalah kehidupan sehari – hari yang melibatkan waktu jarak
dan kecepatan dengan menunjukkan sikap kerjasama, teliti dan percaya diri, dan
melaporkan hasil kerja tim. Disiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran
Lembar Kerja Siswa dan kartu soal bernomor.
3) Pertemuan ke tiga
Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari
pertemuan pertama dan kedua. Pertemuan ketiga digunakan sebagai tes evaluasi
untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus II.
Disiapkan lembar soal tes yang berisi 5 soal uraian.
4.2.1 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Tindakan Siklus II
4.2.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan
dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau selama 2 jam
pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II dirinci sebagai berikut;
1. Pertemuan I
Pertemuan pertama siklus II dilakasanakan pada hari Rabu tanggal 8
November 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan
observer yaitu bapak Dwy Eddy Sholichin, S.Pd untuk mengamati kegiatan guru
dan siswa dengan menerapkan TGT pada mata pelajaran Matematika. Materi yang
digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu Pengukuran jarak, waktu dan
kecepatan. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran
TGT. Adapun langkah- langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama
adalah sebagai berikut:
70
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat
peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan
siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi
pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan, dan melakukan tanya jawab,
memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan pengukuranwaktu, sudut, jarak dan kecepatan. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab mengenai pengukuran waktu,sudut, jarak dan kecepatan
dalam pemecahan masalah. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan tiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Siswa mengerjakan mengerjakan LKS
yang dibagikan secara kelompok dan mempresentasikan didepan kelas. Guru
menjelaskan langkah-langkah TGT. Guru mengawasi jalannya diskusi kelas dan
senantiasa mengarahkan siswa, dan salah satu siswa dalam setiap kelompoknya
untuk mewakili kelompoknya dalam permainan. Guru membimbing siswa dalam
pertandingan dan guru menjelaskan kembali materi tentang pengukuran waktu,
sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah serta menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
c. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru memberikan penghargaan kepada siswa yang
menang turnamen. Guru melakukan refleksi dengan memberikan pesan moral.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya
dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam doa.
2. Pertemuan II
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9
November 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pelaksanaan tindakan
menggunakan langkah-langkah pembelajaran TGT. Adapun langkah- langkah
pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
71
a). Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat
peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan
siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi
pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah serta
melakukan tanya jawab, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b). Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan pengukuran sudut, waktu, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah.
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai masalah sehari – hari yang
berkaitan dengan waktu, jarak dan kecepatan . Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Siswa mengerjakan
mengerjakan LKS yang dibagikan secara kelompok dan mempresentasikan
didepan kelas. Guru menjelaskan langkah-langkah TGT. Guru mengawasi
jalannya diskusi kelas dan senantiasa mengarahkan siswa, dan salah satu siswa
dalam setiap kelompoknya untuk mewakili kelompoknya dalam permainan. Guru
membimbing siswa dalam pertandingan dan guru menjelaskan kembali materi
tentang menyelesaikan masalah sehari – hari yang berkaitan dengan waktu, jarak
dan kecepatan serta menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c ). Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru memberikan penghargaan kepada siswa yang
menang pertandingan atau turnamen. Guru melakukan refleksi dengan
memberikan pesan moral. Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan
pembelajaran selanjutnya dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
doa.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus II yang
dilaksanakan pada hari Jum’at, 10 November 2016 pukul 09.00 – 10.10.
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut,
72
penyempurnaan, dan perbaikan proses pembelajaran pertemuan kedua pada sikus
II.
Evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal uraian
dengan jumlah 5 soal. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga yakni
diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi
pembelajaran dan bertanya jawab mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya,
dan memberi semangat untuk mengerjakan tes. Sebelum membagikan
membagikan soal evaluasi, guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara
mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal.
Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada
masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru
mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Guru mengumpulkan tes,
menanyakan mengenai soal yang telah dikerjakan dan menutup pelajaran dan
memberikan refleksi.
4.2.1.2 Pelaksanaan Observasi Siklus II
Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses
pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah-
langkah penerapan pembelajaran team games tournament.
Observasi siklus II meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan
kegiatan siswa . Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan
kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:
a) Observasi terhadap kegiatan Guru
Obsevasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran team
games tournament dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari
observasi terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran sudah
terlaksana team games tournament sudah terlaksana dengan baik. Hasil
rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
73
Tabel 19
Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru Dengan Penerapan Pembelajaran
Team Games Tournament Siklus II
No Aspek yang diamati
Pertemuan I Pertemuan II
Ya Tidak Ya Tidak
Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
atau alat peraga yang digunakan selama
proses pembelajaran.
2. Memeriksa kesiapan siswa.
Kegiatan Awal
3. Melakukan apersepsi dan tanya jawab
4. Memberikan motivasi kepada siswa sebagai
awal pembelajaran
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Kegiatan Inti
6. Menyajikan materi pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
7. Menanyakan materi yang belum dipahami
siswa dan menjelaskan langkah-langkah
permainan TGT.
8. Mengorganisir siswa dalam kelompok-
kelompok
9. Memberikan Lembar Kerja Siswa
10. Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi,
mengawasi aktivitas siswa dalam
pelaksanaan belajar kelompok.
11. Meminta siswa dalam setiap kelompoknya
untuk mewakili kelompoknya dalam
permainan.
12. Membimbing siswa dalam pertandingan
yang mewakili kelompoknya.
13. Menjelaskan kembali materi atau
mempertegas kembali materi tentang
pengukuran sudut.
Kegiatan Akhir
14. Memberikan penghargaan kepada siswa
yang menang turnamen.
15. Menyimpulkan materi yang dipelajari dan
melakukan refleksi
16. Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
17. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan
doa.
Jumlah 16 1 17 0
Presentasi 94,11 5,88 100 0
74
Hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan I dalam menerapkan
pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran Matematika di kelas 5
SDN Bakaran Kulon 03 menunjukkan bahwa hasil observasi kegitan guru
terhadap pembelajaran team games tournament pada siklus II pertemuan I dari 17
indikator pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team
games tournament, terdapat 1 indikator yang belum terlaksana dengan baik dan
perlu ditingkatkan oleh guru yaitu mengakhiri pembelajaran dengan salam dan
doa. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 94,11% atau sebanyak 16
indikator dari 17 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas.
Observer memberikan tanda (√) pada kolom tidak dikarenakan pada kegiatan
akhir pembelajaran guru belum mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa.
Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap
kegiatan guru pada siklus II pertemuan II dalam kegiatan pembelajaran dengan
penerapan pembelajaran team games tournament sudah meningkat dibandingkan
dengan aktivitas guru pada pertemuan pertama. Hasilnya ada 17 indikator dari 17
indikator sudah terlaksana dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan sintak mencapai 100%. Guru telah memeriksa kegiatan siswa,
melakukan apersepsi dan tanya jawab dan merencanakan kegiatan tindak lanjut
untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.
b) Observasi terhadap kegiatan siswa
Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan
pembelajaran team games tournament, observer juga melakukan observasi
terhadap aktivitas pembelajaran team games tournament. Hasil observasi terhadap
kegiatan belajar siswa kelas 5 SDN Bakaran Kulon 03 pada kegiatan
pembelajaran dengan penerapan pembelajaranteam games tournament siklus II
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
75
Tabel 20
Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan
Pembelajaran Team Games TournamentSiklus II
No Aspek yang diamati Pertemuan I Petemuan II
Ya Tidak Ya Tidak
Kegiatan pra pembelajaran
1. Siswa menyiapkan perlengkapan
pembelajaran (buku dan alat tulis).
2. Siswa bersiap - siap dalam menerima
materi pelajaran.
Kegiatan Awal
3. Siswa menanggapi apersepsi dan
menjawab pertanyaan yang diberikan
guru.
4. Siswa menanggapi dengan antusias
motivasi yang disampaikan guru
5. Siswa menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru.
Kegiatan Inti
6. Siswa menyimak dengan antusias materi
yang disampaikan guru.
7. Siswa menanyakan materi yang kurang
dipaham dan mendengarkan langkah-
langkah TGT.
8. Siswa mengkondisikan untuk
berkelompok sesuai bimbingan guru.
9. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa
10. Siswa berdiskusi atau belajar dengan
kelompoknya.
11. Siswa dalam setiap kelompok untuk
mewakili kelompoknya dalam permainan.
12. Siswa bermain dalam pertandingan/
turnamen.
13. Siswa membahas jawaban dengan
dipertegas pendapat guru tentang materi
pegukuran sudut.
Kegiatan Akhir
14. Siswa yang menang diberi penghargaan
15. Siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari dan melakukan refleksi.
16. Mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Jumlah 14 2 15 1
Presentasi 87,5% 12,5% 93,75% 6,25%
Berdasarkan tabel 20 mengenai hasil observasi aktivitas siswa pada
penerapaan pembelajaran team games tournament siklus II pertemuan pertama
dari 16 indikator, terdapat 2 indikator yang belum dilaksanakan dan perlu
76
ditingkatkan oleh siswa yaitu bersiap – siap dalam menerima pelajaran dan
mengakhiri pembelajaran dengan salam. Berdasarkan lembar observasi tersebut,
langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai
87,5% atau sebanyak 14 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang
dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda (√)pada kolom Tidak dikarenakan
siswa siswa belum bersiap – siap dalam menerima pelajaran.
Berdasarkan tabel 20 mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada
siklus II pertemuan kedua dari 16 indikator, terdapat 15 indikator yang sudah
terlaksana dan 1 indikator yang belum terlaksana. Kegiatan siswa pada siklus II
pertemuan kedua sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus II pertemuan
pertama. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 93,75% atau sebanyak 15
indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan dikelas.
Kegiatan guru dalam penerapan pembelajaranteam games tournament pada siklus
II pertemuan pertama sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kegiatan
siswa dalam penerapan pembelajaran team games tournament perlu peningkatan
karena dari 16 indikator, 2 indikator belum dilaksanakan oleh siswa. Kegiatan
guru pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua sudah mencapai
indikator dan terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan
siklus II pertemuan kedua juga terlaksana dengan baik.
4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II
Hasil tindakan pada siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas V SD N Bakaran Kulon 03 Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati dengan penerapan pembelajaran TGT oleh guru.
1). Hasil Belajar Matematika
Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II dengan
menerapkan pembelajaran TGT selesai, maka dilakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing- masing siswa,
apakah sudah mencapai KKM atau belum. KKM untuk mata pelajaran
matematika 60.
77
Hasil belajar Matematika siklus II disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 21
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Rentang Nilai Frekuensi Persentase
56 –64 1 5,26 %
65 – 73 0 0 %
74 – 82 1 5,26 %
83 – 91 6 31,57%
92 – 100 11 57,90%
Jumlah siswa 19 100%
Nilai rata- rata 91,32
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 60
Berdasarkan tabel 21 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat
nilai antara 56 – 64 sejumlah 1 siswa dengan persentase 5,26%, nilai antara 65 –
73 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0%, nilai antara 74 – 82 sejumlah 1 siswa
dengan persentase 5,26%, nilai antara 83 – 91 sejumlah 6 siswa dengan persentase
31,57%, nilai antara 92 – 100 sejumlah 11 siswa dengan persentase 57,90%. Dari
hasil belajar siswa siklus II nilai rata – rata 91,32, nilai tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 100 dan nilai terendah 60.
Untuk mengetahui lebih jelasnya hasil belajar siswa siklus II pada tabel 21, maka
dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 5.
Gambar 5 Hasil Belajar Siswa Siklus II
0
2
4
6
8
10
12
56 - 64 65 - 73 74 - 82 83 - 91 92 - 100
78
Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus II kemudian peneliti
melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus II yang tertera
pada tabel berikut ini
Tabel 22
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase( %)
Tuntas ≥ 60 19 100
Tidak tuntas < 60 0 0
Jumlah 19 100
Rata – rata 91,32
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 60
Dari tabel 22 menunjukkan bahwa besar siswa kelas 5 SD N Bakaran
Kulon 03 sudah mencapai KKM, yakni 19 siswa sudah mencapai KKM atau
dengan persentase 100 %. Rata hasil belajar matematika siswa pada siklus I
adalah 91,32 nilai tertinggi 100, dan nilai terendah 60. Berdasarkan ketuntasan
hasil belajar matematika siswa kelas SD N Bakaran Kulon 03 siklus II pada tabel
22 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:
Gambar 6
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II
Berdasarkan gambar 6 tentang persentase ketuntasan hasil belajar
matematika siklus II dengan penerapan pembelajaran team games tournament
mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar matematika yang
diperoleh pada siklus I. Pada siklus II ada 19 siswa yang mencapai KKM atau
100% siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
Tuntas 100%
0%0%0%
79
pembelajaran team games tournament yaitu 100 % siswa sudah mencapai KKM
(KKM=60) sudah berhasil.
4.2.4 Refleksi Siklus II
Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II baik
pertemuan pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai , maka peneliti melakukan
refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Pembelajaran telah dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran TGT dengan
baik. Proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran TGT dapat membuat
siswa menjadi benar – benar aktif. Peningkatan aktivitas siswa terlihat selama
proses pembelajaran, tidak hanya siswa yang aktif saja yang memberikan
pendapatnya, tetapi siswa yang biasanya hanya diam mampu memberikan
pendapatnya. Dari hasil evaluasi ketuntasan belajar Matematika yang diperoleh
siswa pada siklus II dengan KKM ≥ 60 dari 19 siswa, semua siswa sudah tuntas
dengan persentase 100% dan rata – rata 91,32. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil
belajar Matematika siswa sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan
yaitu minimal 80% siswa mencapai KKM.
Secara keseluruhan, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan pembelajaran TGT pada siklus II diperoleh hasil pengamatan sebagai
berikut:
1. Langkah – langkah pembelajaran TGT sudah dilaksanakan dengan baik dan
runtut.
2. Guru sudah tidak bingung lagi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
TGT sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
3. Guru mengawasi aktivitas siswa dan membimbing siswa dengan baik saat
permainan kartu soal TGT berlangsung.
4. Siswa sudah tidak bingung lagi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan pembelajaran TGT.
5. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika mengalami
peningkatan.
80
4.3 Hasil Analisis Data
Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil analisis data prasiklus, siklus
I dan siklus II mengenai hasil belajar Matematika siswa.
4.3.1 Hasil Belajar Matematika
Pada kondisi awal atau prasiklus, hasil belajar Matematika siswa kelas V
SD N Bakaran Kulon 03, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM≥ 70). Hanya ada 11 siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM atau dengan persentase 58% dan 8 anak dengan persentase 42%
belum mencapai KKM. Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada prasiklus
adalah 65 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 27. Setelah diterapkan
pembelajaran TGT pada mata pelajaran Matematika, hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan, pada siklus I ada 18 siswa
dengan persentase 94,73% yang mencapai KKM dan 1 siswa dengan persentase
5,27% belum mencapai KKM. Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus
I meningkat menjadi 79,11 dengn nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 51. Pada
siklus II hasil belajar mengalami penigkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM
ada 19 siswa dengan persentase 100% dan siswa yang tidak mencapai KKM tidak
ada atau dengan persentase 0 % . Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada
siklus II adalah 91,32 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60.
Perbandingan ketuntasan hasil belajarsiswa pada kondisi awal atau prasiklus,
siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 23.
Tabel 23
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori Nilai Prasiklus Siklus I Siklus II Jumlah
siswa
Persentase
(%)
Jumlah
siswa
Persentase
(%)
Jumlah
siswa
Persentase
(%)
Tidak
tuntas
< 60 8 42,11 1 5,27 0 0
Tuntas ≥ 60 11 57,89 18 94,73 19 100
Jumlah 19 100 19 100 19 100
Rata – rata 64,95 79,11 91,32
Nilai tertinggi 100 100 100
Nilai terendah 27 51 60
81
Berdasarkan tabel 23 mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar
Matematika prasiklus, siklus I, dan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM
mengalami peningkatan. Sebelum dikenai tindakan hanya ada 11 siswa yang
mencapai KKM dengan persentase 57,89%. Setelah dikenai tindakan pada siklus
I, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan menjadi 18 siswa
dengan persentase 79,11%, dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM
meningkat menjadi 19 siswa dengan persentase 100%. Untuk lebih jelasnya
mengenai perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar Matematika prasiklus,
siklus I, dan siklus II, maka dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar
Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Perolehan rata – rata hasil belajar tiap siklus juga mengalami peningkatan.
Pada prasiklus, perolehan rata – rata hasil belajar adalah 64,95, setelah
dilaksanakan siklus I rata – rata hasil belajar meningkat menjadi 79,11. Setelah
dilaksanakan siklus II rata – rata hasil belajar meningkat lagi menjadi 91,32.
Berikut disajikan gambar mengenai perbandingan rata – rata hasil belajar
Matematika prasiklus, siklus I, dan siklus II.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
82
Gambar 8
Peningkatan Rata – rata Hasil Belajar Matematika
Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
4.4 Pembahasan
Data yang telah dipaparkan oleh peneliti mulai data prasiklus atau data
kondisi awal sebelum diterapkannya suatu pembelajaran TGT sampai setelah
diterapkannya pembelajarn TGT pada siklus I dan siklus II dapat diambil
kesimpulan bahwa bengan menerapkan pembelajaran TGT dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika. Pada kondisi awal sebelum diterapkannya pembelajaran
TGT perolehan hasil belajar sebelum tindakan, siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM≥ 60) hanya ada 11 siswa atau dengan persentase
57,89%. Rata – rata yang diperoleh dari hasil belajar sebelum tindakan adalah
64,95.
Kemudian setelah dilakukan pembelajaran siklus I, jumlah siswa yang
mencapai KKM meningkat menjadi 18 siswa dengan persentase 94,73 %. Rata –
rata yang diperoleh dari hasil belajar siklus I adalah sebesar 79,10. Pada
pembelajaran siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM adalah sebesar 19
siswa dengan persentase 100%. Rata – rata yang diperoleh dari hasil belajar siklus
II adalah sebesar 91,32. Penelitian yang dilakukan pada siklus II sudah mencapai
indikator kinerja.
Indikator kinerja dari hasil belajar, ditetapkan bahwa penerapan dengan
pembelajaran TGT dikatakan berhasil jika minimal 80% siswa mencapai KKM.
0
20
40
60
80
100
Prasiklus Siklus I Siklus II
Rata - rata
83
Hasil belajar pada siklus I sudah mencapai indikator kinerja yang telah
ditetapkan, yakni minimal 80% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan pada
siklus II hasil belajar juga sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan oleh
peneliti yakni minimal 80% siswa sudah mencapai KKM. Artinya hal ini
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran team games tournament dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena sudah mencapai indikator kinerja yang
telah ditetapkan oleh peneliti.
Dalam hal ini matematika merupakan salah satu pelajaran yang
memerlukan cara berpikir ekstra sehingga guru hendaknya menggunakan
pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat menurunkan ketegangan dalam
berpikir siswa. Dan salah satu pembelajaran yang menyenangkan yaitu dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif yang salah satunya adalah tipe Teams
Games Tournament (TGT) dimana terdapat game akademik yang sesuai dengan
sifat anak usia sekolah dasar yang suka bermain. Hal ini sejalan dengan pendapat
Slavin (2008:163) menyatakan bahwa TGT menggunakan turnamen akademik,
dan mengunakan permainan dan sistem skor dengan kemajuan siswa, dimana para
siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain.
Melalui turnamen akademik, kuis serta penghargaan bagi tim yang
memperoleh skor tertinggi, menjadikan pembelajaran TGT sebagai salah satu
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Dengan pembelajaran yang
menyenangkan tersebut, peserta didik dapat dengan mudah mamahami materi
pelajaran dengan cepat sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
Pendapat tersebut sesuai buku Kline melontarkan pernyataan bahwa belajar
menjadi efektif, maka belajar itu menyenangkan (Hernowo, 2006:15). Oleh sebab
itu pembelajaran matematika dapat menggunakan pembelajaran TGT.
Pembelajaran koopertif tipe TGT menuntut siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu dengan adanya game akademik membuat siswa antusias
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penjelasan Isjoni (2012:16)
bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini
banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat
pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam
84
mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa
yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.
Pembelajaran kooperatif TGT, siswa dapat lebih aktif dalam
pembelajaran dikelas sehingga berimbas pada peningkatan hasil belajar siswa.
Data yang ada menggambarkan peningkatan hasil belajar Matematika siswa
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran TGT dan setelah menngunakan
pembelajaran TGT, sehingga penelitian pun dilakukan sampai siklus II, karena
pembelajaran sudah tuntas.
Hasil penelitian, terbukti bahwa penggunaan pembelajaran TGT ini
berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan teori
Menurut Dimyati dalam (Ahmad Susanto, 2013:186) mengatakan bahwa
pembelajaran merupakan “kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif”. Dan menurut
Kimble dan Germey dalam (Thobroni 2015:17), mengatakan bahwa pembelajaran
yaitu “suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik
yang diulang-ulang”. Pembelajaran adalah suatu kegiatan dimana subjek belajar
harus dibelajarkan bukan diajarkan. Hal ini dikarenakan bahwa subjek atau yang
sering disebut peserta didik atau pembelajar yang menjadi pusat kegiatan belajar
mengajar. Peserta didik yang menjadi pusat kegiatan belajar mengajar dituntut
untuk aktif mencari, aktif menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan
masalah dan menyimpulkan suatu masalah. Pembelajaran Matematika adalah
proses pembelajaran yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan
suasana lingkungan kelas maupun sekolah yang memungkinkan kegiatan siswa
belajar matematika di sekolah. Itu sebabnya pembelajaran disekolah harus
dirancang oleh guru agar lebih menyenangkan. Dan salah satu pembelajaran yang
menyenangkan adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
TGT.Sesuai dengan teori Slavin (2009:166) menyatakan bahwa TGT dapat
meningkatkan kemampuan dasar, prestasi belajar siswa, interaksi positif antar
siswa, penerimaan keanekaragaman teman sekelas dan kepercayaan diri.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjoko
dengan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui
85
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada Siswa Kelas V SDN
Kedung Jambal 02 Kab. Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa penerapan model TGT dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V. Terbukti pada hasil belajar siklus I persentase ketuntasan hasil
belajar siswa 61% dengan 11 siswa yang mengalami tuntas belajar dan 39%
siswa yang belum tuntas. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa meningkat
menjadi 8% atau 15 siswa yang sudah tuntas belajar dan 3 siswa atau 17% yang
belum tuntas.
Selain sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjoko, Narsih
(2016) dalam skripsi yang berjudul “ Upaya Peningkaan Hasil Belajar Matematika
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Team
Game Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SD”. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Margomulyo 01. Hal Ini
terbukti hasil belajar siswa pada prasiklus, siswa yang berada dalam kategori
tuntas dengan mendapatkan nilai ≥ 70 sebanyak 12 siswa (36%) meningkat
menjadi 16 siswa (48,44%) pada siklus I, kemudian pada siklus II meningkat
menjadi 28 siswa (84,85%).
Dalam penelitian ini juga mempunyai keunggulan dibanding dengan
penelitian sebelumnya, antara lain : 1) Para siswa di dalam kelas yang
menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari
kelompok rasial; 2) Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang
mereka peroleh; 3) TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa; 4) TGT
meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerjasama verbal dan
nonverbal, kompetisi yang lebih sedikit); 5) Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam
belajar kelompok; 6) TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah; 7) TGT
dapat meningkatkan hasil belajar Matematika.
Penerapan model team games tournament(TGT)terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V SDN
Bakaran Kulon 03 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2016/2017.
Implikasi praktis yang terjadi setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
86
yakni guru dapat menggunakan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
menyenangkan untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Selain itu pengetahuan
dan keterampilan guru juga semakin berkembang dengan penggunaan model-
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Bagi siswa, implikasi dari penelitian ini adalah menumbuhkan motivasi
dan menarik perhatian siswa agar lebih semangat dalam belajar, meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika, membantu siswa
dalam mengenali sesuatu yang masih abstrak menggunakan berbagai permainan,
serta membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaan menggunakan bekal
pengetahuan dan pengalaman mereka.