47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus
Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui terlebih dahulu ketuntasan
hasil belajar yang diperoleh siswa pada pra siklus adalah seperti tersaji pada tabel
4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Kerajianan Tangan
Pada Pra Siklus
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)
≥ 65 ( Tuntas ) 13 45
<65 (Belum tuntas) 16 55
Jumlah 29 100
Sumber : Data Sekunder
Dari tabel 4.1 diatas ketuntasan hasil belajar yang dicapai siswa hanya
sebesar 45% dari jumlah seluruh siswa (29 siswa ) dan 55 % dari seluruh siswa
(29) belum tuntas sesuai dengan KKM (65), Perolehan skor rata-rata kelas
prasiklus yaitu 68 dengan skor tertinggi 90 dan skor tertendah 55 .Skor ketuntasan
hasil belajar pada siswa kelas III SD Negeri Jogoyitnan dapat diperjelas dengan
diagram batang dibawah ini :
48
Gambar 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Tematik Tema Kerajianan Tangan Belajar
Pada Pra siklus
Berdasarkan rendahnya skor rata-rata dan tingkat ketuntasan hasil belajar
siswa maka penulis akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas sesuai
dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam
penelitian tersebut penulis akan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (PBP)
yang akan dilaksanakan dengan dua siklus pada tema kerajinan tangan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Jogoyitnan.
4.1.2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil observasi pada pra siklus guru membuat
perencanaan untuk memperbaiki pembelajaran di siklus I dengan tema
kerajinan tangan menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Siklus I
dilaksanankan selama 3 pertemuan dengan persiapan menyusun RPP tiap
pertemuan, membuat lembar soal yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa, menyusun lembar observasi, menyusun instrumen penilaian
proyek, menyiapkan alat dan bahan pembelajaran sesuai RPP agar tujuan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
KETUNTASAN
45%
55%
Tuntas Tidak Tuntas
49
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. RPP dapat dilihat pada
lampiran 3.
2. Implementasi Tindakan dan Observasi
a. Implementasi Tindakan
Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan bertempat di SD Negeri
Jogoyitnan, Wonosobo. Penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan mulai dari kegiatan awal. Kegiatan
inti, dan kegiatan penutup.
Pertemuan 1
Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dan memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu “Si
Komo Lewat” .
Pada kegiatan inti siswa dibentuk dalam beberapa kelompok. Guru
mengajak siswa mengenal rambu-rambu lalu lintas, mendengar cerita,
berpamitan melalui telepon, mengenal berbagai energi yang biasa
digunakan terutama energi angin, menyebutkan beberapa contoh
pekerjaan, membuat perencanaan proyek kliping tentang jenis pekerjaan
dengan langkah sebagai berikut :
a) Memaparkan judul/proyek yang akan dibahas
b) Tinjauan proyek mata pelajaran IPS tentang membuat kliping
tentang jenis-jenis pekerjaan baik menghasilkan barang/ jasa.
c) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota 4
sampai 5 siswa.
d) Siswa diminta untuk mencari data/bahan presentasi di berbagai
sumber misal buku, koran dll.
e) Guru menyiapkan rubrik penilaian yang sudah dibuat .
f) Masing kelompok akan menyusun laporan sederhana tentang
proyek yang dilakukan.
g) Siswa dan guru menentukan batas waktu pengerjaan untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok.
50
h) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya pada waktu
yang telah ditentukan.
Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi,
siswa bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian
kepada siswa.
Pertemuan 2
Kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan memberi motivasi dengan memberikan pertayaan-pertanyaan
tentang pelajaran pada pertemuan yang sebelumnya.
Kegiatan inti guru mengajak siswa mendengarkan cerita, membentuk
siswa menjadi beberapa kelompok, mengajak siswa berlatih membuat
percakapan melalui telepon, siswa menyebutkan energi yang biasa
digunakan sehari-hari dan menyebutkan pekerjaan yang menggunakan
energi angin, melanjutkan proyek pembuatan kliping tentang jenis
pekerjaan.
Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi,
siswa bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian
kepada siswa.
Pertemuan 3
Kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan memberi motivasi dengan memberikan pertayaan-pertanyaan
tentang pelajaran pada pertemuan yang sebelumnya.
Kegiatan inti guru meminta siswa mengumpulkan laporan, Setiap
kelompok mempresentasikan laporan secara bergantian, Guru memberikan
penilaian pada laporan dan presentasi sesuai rubrik penilaian yang telah
dibuat.
Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi,
siswa bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian
kepada siswa.
51
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh guru kelas III yaitu bapak Sepharyanto
pada setiap pertemuan dengan hasil :
Pada pertemuan 1
Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran terbukti beberapa siswa
mau maju untuk membaca cerita dan siswa aktif dalam proses perencanaan
proyek akan tetapi dalam mengaitkan pelajaran yang satu dengan yang lain
guru masih terlalu banyak bertanya sehingga siswa hanya aktif dalam
menjawab pertanyaan dan aktifitas di dalam kelas masih kurang.
Pada pertemuan 2
Semua siswa terlihat lebih aktif dari sebelumnya karena siswa di
hadapkan dengan aktifitas membuat kliping.
Pada pertemuan 3
Jalannya presentasi sudah baik, terlihat dari cara anak menjelaskan
kliping yang mereka buat akan tetapi guru kurang menggali informasi dari
kliping yang dipresentasikan.
3. Refleksi
Penulis bersama observer merefleksi hasil pembelajaran pada siklus I.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I guru melakukan penilaian proyek dan
penilaian evaluasi tertulis dari setiap pertemuan. Dari hasil penilaian dengan
pembelajaran yang dilakukan oleh penulis melalui pembelajaran berbasis
proyek (PBP) maka dapat diperoleh hasil siklus I seperti yang tercantum pada
tabel 4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Kerajinan Tangan
Pada Siklus I
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)
≥ 65 ( Tuntas ) 25 86,2
<65 (Belum tuntas) 4 13,8
Jumlah 29 100
Sumber : Data primer
52
Dari tabel 4.2 diatas ketuntasan hasil belajar yang dicapai siswa sebesar
86,3% dari jumlah seluruh siswa (29 siswa ) dan 13,8 % dari seluruh siswa
(29) belum tuntas sesuai dengan KKM (65), Perolehan skor rata-rata kelas
siklus I yaitu 74 dengan skor tertinggi 91 dan skor tertendah 56 . Skor
ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas III SD Negeri Jogoyitnan dapat
diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :
Gambar 4.2
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Kerajinan Tangan
Pada siklus I
Berdasarkan distribusi skor tes dan ketuntasan hasil belajar siswa pada
pra siklus dan siklus I, ada peningkatan hasil belajar siswa setelah
dilaksanakannya pembelajaran berbasis proyek terbukti pada siklus I
ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 86,2% hal ini membuktikan bahwa
terjadi peningkatan sebesar 91,5% dari ketuntasan hasil belajar pada pra
siklus yang hanya 45%, skor rata-rata siswa pada siklus I juga meningkat
8,8% menjadi 74 jika dibandingkan dengan pra siklus yang hanya mendapat
skor rata-rata 68. Perolehan skor terendah pada pra siklus 55 pada siklus I
perolehan skor terendah meningkat 1,8% menjadi 56, skor tertinggi pra siklus
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
KETUNTASAN
86.2%
13.8%
Tuntas Tidak Tuntas
53
adalah 90, pada siklus I skor tertinggi meningkat 1,1% menjadi 91.
Walaupun sudah terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus I akan tetapi
masih ada kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan oleh guru adapun hal yang perlu diperbaiki adalah
sebagai berikut :
1. Guru agar lebih mengaktifkan siswa pada saat mengkaitkan mata
pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
2. Guru agar lebih menggali informasi dari apa yang dipresentasikan oleh
siswa sehingga siswa dapat menyampaikan informasi yang dia dapat
secara detail dan melatih siswa untuk mengungkapkan apa yang sudah
dipelajarinya
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I maka
perlu adanya perbaikan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada siklus II
agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal. Dengan cara lebih
mengaktifkan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dari pada hanya
menjawab pertanyaan dari guru.
4.1.3 Diskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil observasi dan skor ketuntasan hasil belajar pada
siklus I guru membuat perencanaan untuk memperbaiki pembelajaran di
siklus II dengan tema kerajinan tangan menggunakan Pembelajaran Berbasis
Proyek (PBP). Siklus II dilaksanankan selama 3 pertemuan dengan persiapan
menyusun RPP tiap pertemuan, membuat lembar soal yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa, menyusun lembar observasi, menyusun
instrumen penilaian proyek, menyiapkan alat dan bahan pembelajaran sesuai
RPP agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. RPP dapat
dilihat pada lampiran 4.
54
2. Implementasi Tindakan dan Observasi
a. Implementasi Tindakan
Siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan bertempat di SD Negeri
Jogoyitnan, Wonosobo. Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan mulai dari kegiatan awal. kegiatan
inti, dan kegiatan penutup.
Pertemuan 1
Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu “Abang Tukang Bakso”.
Pada kegiatan inti guru mengajak siswa mengenal kegiatan jual beli
dengan menggunakan gambar, membuat kalimat berdasarkan gambar,
menjelaskan energi yang dapat menggerakkan kincir angin dan membuat
perencanaan proyek membuat kincir angin dengan langkah sebagai berikut
:
a) Memaparkan judul/proyek yang akan dibahas
b) Tinjauan proyek matapelajaran IPA tentang membuat kincir
angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah
menjadi energi gerak.
c) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota 4
sampai 5 siswa.
d) Siswa menentukan bahan menbuat kincir angin
e) Guru menyiapkan rubrik penilaian yang sudah dibuat .
f) Siswa merancang model kincir angin yang akan dibuat
g) Siswa dan guru menentukan batas waktu pengerjaan .
h) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya pada
pertemuan yang akan datang sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.
Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi,
siswa bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian
kepada siswa.
55
Pertemuan 2
Kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberi motivasi dengan memberikan pertayaan-pertanyaan tentang
pelajaran pada pertemuan yang sebelumnya.
Kegiatan inti guru mengajak siswa mempraktikkan membaca puisi
tentang semangat kerja, menentukan tema pada gambar, menyebutkan
kegiatan apa saja yang ada di pasar, menyebutkan mainan yang
menggunakan energi angin, melanjutkan proyek pembuatan kincir angin,.
Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi,
siswa bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian
kepada siswa.
Pertemuan 3
Kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberi motivasi dengan memberikan pertayaan-pertanyaan tentang
pelajaran pada pertemuan yang sebelumnya.
Kegiatan inti guru meminta siswa mengumpulkan proyek yang
dibuat yaitu kincir angin, setiap kelompok mempresentasikan laporan
secara bergantian, guru memberikan penilaian pada laporan/presentasi
sesuai rubrik penilaian yang telah dibuat.
Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi,
siswa bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian
kepada siswa.
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh guru kelas III yaitu bapak Sepharyanto
pada setiap pertemuan dengan hasil :
Pada pertemuan 1
Siswa masih banyak kesulitan dalam merancang proyek yang akan
dilakukan sehingga guru harus lebih membimbing siswa dalam membuat
rancangan proyek yang akan dilakukan oleh siswa .
56
Pada pertemuan 2
Semua siswa terlihat lebih aktif dari sebelumnya karena siswa di
hadapkan dengan aktifitas membuat kincir angin .
Pada pertemuan 3
Siswa lebih antusias mempresentasikan hasil proyeknya jika
dibandingkan dengan pada saat mempresentasikan hasil pembuatan
kliping.
3. Refleksi
Penulis bersama observer merefleksi hasil pembelajaran pada siklus
II. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II guru melakukan penilaian proyek
dan penilaian evaluasi tertulis dari setiap pertemuan. Dari hasil penilaian
dengan pembelajaran yang dilakukan oleh penulis melalui Pembelajaran
Berbasis Proyek (PBP) maka dapat diperoleh hasil siklus II seperti yang
tercantum pada tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Kerajianan Tangan
Pada siklus II
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)
≥ 65 ( Tuntas ) 28 96,5
<65 (Belum tuntas) 1 3,5
Jumlah 29 100
Sumber : Data primer
Dari tabel 4.3 di atas ketuntasan hasil belajar yang dicapai siswa
sebesar 96,5% dari jumlah seluruh siswa (29 siswa ) dan 3,5 % dari seluruh
siswa (29) belum tuntas sesuai dengan KKM (65), Perolehan skor rata-rata
kelas siklus I yaitu 80 dengan skor tertinggi 93 dan skor tertendah 61 . Skor
ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas III SD Negeri Jogoyitnan dapat
diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :
57
Gambar 4.3
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Kerajianan Tangan
Pada Siklus II
Berdasarkan distribusi skor tes dan ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus I dan siklus II, Ketuntasan hasil belajar siklus I yaitu 86,2% pada siklus
II meningkat menjadi 96,5%, hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya Pembelajaran Berbasis
Proyek (PBP) sebesar 114%. Skor rata-rata siswa pada siklus II juga
meningkat 17,6% yaitu 80 jika dibandingkan dengan siklus I yang hanya
mendapat skor rata-rata 74. Perolehan skor terendah pada siklus I adalah 56,
Pada siklus II perolehan skor terendah meningkat 10,9% menjadi 61.
Perolehan skor tertinggi siklus I yaitu 91, pada siklus II skor tertinggi
meningkat 3,3% menjadi 93. Berdasarkan perolehan hasil belajar yang telah
mencapai KKM kelas (90%) maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
pada siklus II dikatakan tuntas.
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
KETUNTASAN
96.5%
3.5%
Tuntas Tidak Tuntas
58
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) yang dilakukan oleh penulis pada
pelajaran tematik dengan tema kerajinan tangan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4
Perbandingan Antar Siklus Dari Skor Rata-Rata, Skor Maksimum
Dan Minimum Pada Pelajaran Tematik Tema Kerajianan Tangan
Berdasarkan tabel 4.4 diatas maka dapat dilihat kenaikan Skor Rata-Rata, Skor
Maksimum Dan Minimum pada gambar 4.4 berikut ini :
Gambar 4.4
Kenaikan Skor Rata-Rata, Skor Maksimum Dan Minimum
Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II Pada Pelajaran Tematik
Tema Kerajianan Tangan
68 74
80
55 56
61
90 91 93
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra siklus Siklus I Siklus II
Axi
s Ti
tle
Chart Title
Rata-rata
Skor Minimum
Skor Maksimum
Linear (Rata-rata)
SIKLUS
Jenis Skor
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Skor rata-rata 68 74 80
Skor Minimum 55 56 56
Skor Maksimum 90 91 93
59
Berdasarkan diagram di atas terlihat adanya kenaikan skor rata-rata dari pra
siklus ke siklus I dan siklus II. Pada pra siklus skor rata-rata hanya sebesar 68
sedangkan pada siklus I sebesar 74 yang artinya mengalami kenaikan sebesar
8,8%. Skor rata-rata pada siklus II meningkat menjadi 80 atau mengalami
kenaikan sebesar 17,6%. Skor tertinggi yang diperoleh siswa juga meningkat
dibuktikan dengan perolehan skor tertinggi pada pra siklus adalah 90 meningkat
1,1% pada siklus I menjadi 91 dan meningkat 3,3% pada siklus 2 menjadi 93.
Sedangkan perolehan skor terendah pada pra siklus adalah 55 meningkat 1,8%
pada siklus I menjadi 56 dan pada siklus II meningkat 10,9% menjadi 61.
Selain kenaikan skor rata-rata, skor minimum dan maksimum juga akan
dibahas tentang peningkatan ketuntasan hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan
siklus II yang tersaji pada tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar berikut :
Tabel 4.5
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Kerajinan Tangan
Pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Ketuntasan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frek.
siswa
Persentase
(%)
Frek.
Siswa
Persentase
(%)
Frek.
siswa
Persentase
(%)
Tuntas 13 45 21 86,2 28 96,5
Tidak Tuntas 16 55 8 13,8 1 3,5
Jumlah 29 100 29 100 29 100
Dari tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar dari pra sikus ke
siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan
hasil belajar hanya dicapai oleh 13 anak dari seluruh siswa (29) yaitu sebesar 45
%. Sedangkan pada siklus I ketuntasan hasil belajar dapat dicapai oleh 25 siswa
dari seluruh siswa (29) yaitu sebesar 86,2 %. Hal ini menunjukkan peningkatan
ketuntasan hasil belajar yang dicapai siswa yaitu sebesar 91,5 %. Pada siklus II
ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 96,5% jadi mengalami kenaikan
ketuntasan hasil belajar sebesar 114%.
60
Tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II
dapat diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :
Gambar 4.5
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Kerajinan Tangan
Pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Dari diagram di atas terlihat siswa yang tuntas melebihi KKM kelas yang
telah ditetapkan yaitu 90% dari jumlah siswa (29) namun dalam Proses
pembelajaran masih ada hambatan-hambatan yang dialami siswa pada siklus I
yaitu siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran akan tetapi pada siklus
II siswa sudah mulai berperan aktif menyusun rancangan proyek yang akan dibuat
dan konsentrasi pada pembuatan proyek yang sudah mereka rancang.
Pengunaan pembelajaran berbasis proyek (PBP) pada tema kerajinan tangan
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Jogoyitnan, Wonosobo.
Keberhasilan belajar terletak pada respon seseorang untuk melakukan aktivitas
dalam mentransformasi informasi yang ada. Dengan demikian, proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, apabila dalam pembelajaran
peserta didik dilibatkan secara langsung dan belajar menggali informasi sendiri
maka pembelajaran akan lebih bermakna bagi anak.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
45%
86.20%
96.5%
55%
13.80%
3.5%
Tuntas
Tidak Tuntas