4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pelet ikan
Pelet ikan merupakan pakan ikan yang di cetak dalam bentuk butiran sebesar pil.
Pelet ikan ini terbuat dari campuran yang terdiri dari berbagai bahan seperti hewani
dan nabati yang berfungsi sebagai energi bagi ikan dan yang terpenting sebagai
suplemen dalam proses pertumbuhannya menjadi besar. Pemberian pelet ikan
mempunyai tujuan selain proses pertumbuhan juga sebagai asupan gizi bagi ikan yang
akan menghasilkan panen yang produktif bagi pembudidaya ikan.
Gambar 2.1 Pelet
Sumber : https://www.sekolahpendidikan.com/2017/10/cara-membuat-pelet-apung-
pakan-ikan.html
Adapun kebutuhan pelet bagi ikan terbagi menjadi dua yaitu :
Table 2.1 kebutuhan nutrisi ikan
Kebutuhan protein
(%)
Kebutuhan Lemak
(%)
Benih Ikan 50 8
Pembesaran Ikan 7 25-30
Smber : (Bagus, 2016)
5
2.1.1 Jenis pelet ikan
2.1.2 Pelet terapung
Pakan ikan buatan yang memiliki kandungan protein tinggi. Pelet terapung akan
mengapung ketika ditebar pada tambak atau kolam budidaya ikan.
Gambar 2.2 pelet terapung
Sumber : http://jogja-training.com/pelatihan-pakan-ikan-terapung-dan-
tenggelam-2/
Keunggulaan dan kekurangan pelet apung dijelaskan pada table 2.2.
Table 2.2 keunggulan dan kekurangan pelet apung
Keunggulan Kekurangan
Pakan tersebar sempurna sehingga
ukuran ikan saat panen lebuh merata
Lebih mahal
Dapat ddikontrol pemberiannya
karena pakan akan terapung sehingga
dapat terlihat jika ikan sudah
kenyang.
Dapat menyebabkan kematian pada
ikan jika pemberian berlebih
Pengurangan limbah sisa pakan Bobot ikan akan lebih ringan dari
ikan yang diberi pakan tenggelam
Sumber : http://aquatropica.com/2012/06/keunggulan-kekurangan-pakan-apung
6
2.1.3 Pelet tenggelam
Pakan ikan buatan yang memiliki kandungan protein lebih kecil dari pelet
terapung. Pelet tenggelam akan tenggelam pada saat ditebar pada tambak atau kolam
budidaya ikan.
Gambar 2.3 pelet tenggelam
Sumber : https://kabartani.com/jenis-pakan-lele-yang-sering-digunakan-untuk-
mempercepat-pembesaran-ikan-lele.html
Keunggulan dan kekurangan pelet tenggelam dijelaskan pada table 2.3.
Table 2.3 keunggulan dan kekurangan pelet tenggelam
Keunggulan Kekurangan
Lebih murah Mudah hancur
Ikan akan lebih berbobot dari ikan
yang diberi pakan terapung
Pencemaran lingkungan jika
banyak butiran hancur yang tidak
termakan didasar kolam
Sumber : http://aquatropica.com/2012/06/keunggulan-kekurangan-pakan-apung
7
2.1.4 Kandungan Gizi Pelet
adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Adapun kandungan gizi pada
pakan ikan adalah sebagai berikut :
1. Sumber Protein
2. Sumber Lemak
3. Sumber Karbohidrat
4. Mikronutrien
2.1.5 Bahan Campuran Pelet
Bahan baku pelet ikan berasal dari hasil pertanian, perikanan, atau yang lain, baik
yang masih terpakai atau sudah berupa limbah. Adapun bahan campuran yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tepung Ikan
2. Tepung Udang
3. Limbah ikan
4. Dedak
2.2 Mesin pencetak pakan ikan
Gambar 2.4 Mesin Pencetak Pakan Ikan
Sumber : http://www.randifarm.co.id/2011/05/order-paket-mesin-pembuat-
pelet.html
Adapun komponen dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan mesin
pencetak pakan ikan ini ialah sebagai berikut :
8
2.2.1 Motor listrik
Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetik yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik memiliki dua buah
bagian dasar listrik: “stator” dan “rotor”. Stator merupakan komponen listrik statis
dan rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Pemilihan
motor perlu diperhatikan untuk menghasilkan daya putar yang sesuai dengan daya
yang dibutuhkan. Motor listrik yang sering digunakan ada dua macam diantaranya :
a. Motor Altering Current (AC)
b. Motor Direct Current (DC)
2.2.1.1 Motor AC
Motor AC adalah motor arus bolak-balik yang dapat membalikan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu dengan mengguakan arus listrik untuk
membalikannya. Kelemahan motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit
dikendalikan.
Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekuensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan
dayanya.
Gambar 2.5 Motor AC
Sumber : https://inverterdrive.com/group/Single-Phase-Motors/ac-Motor-1-1kW-
-2-pole-Marelli-80F-MLA80MB2-B3/
2.2.1.2 Motor DC
Motor DC adalah motor arus searah dengan menggunakan arus langsung yang
tidak langsung (direct-unidirectional). Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
9
dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas.
Gambar 2.6 Motor DC
Sumber : http://zonaelektro.net/motor-dc/
2.2.2 Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai pendukung pergerakan
belt atau sabuk lingkar untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi
menghantarkan suatu daya.
Cara kerja Pulley sering digunakan untuk mengubah Arah dari gaya yang
diberikan dan mengirimkan gerak rotasi.
Gambar 2.7 Pulley
Sumber : http://ducgangtheoyeucau.com/san-pham/puly/
2.2.3 Sabuk
Sabuk merupakan transmisi yang sering digunakan apabila jarak yang
dihubungkan relatif jauh. Sabuk yang dapat digunakan diantaranya
a. Flat belt dapat digunakan
10
Flat belt dapat digunakan pada jarak antar poros yang ralatif jauh (10 m).
c. Sabuk-V (V-belt)
V-Belt hanya dapat digunkan pada jarak maksimum 5 m.
d. Sabuk bergigi (Toothed belt)
Toothed belt digunakan untuk mendapatkan putaran relatif tetap.
Tabel 2.4 Keuntugan dan kekurangan V – Belt
Keuntungan V-Belt Kekurangan V-Belt
1. V-belt lebih kompak.
2. Slip kecil dibanding flat belt.
3. Operasi lebih tenang.
4. Mampu meredam kejutan saat
start
5. Putaran poros dapat dalam dua
arah & posisi kedua poros
dapat sembarang.
1. Tidak dapat digunakan untuk
jarak poros yang panjang.
2. Umur lebih pendek.
3. Konstruksi pulley lebih
kompleks dibanding pulley
untuk flat belt.
Berikut merupakan contoh aplikasi penggunaan V – belt :
a. Penerus daya pada mesin-mesin kecepatan tinggi, seperti kompresor.
b. Kipas radiator mobil.
c. Mesin-mesin pertanian.
d. Mesin-mesin industri.
e. Mesin perkakas.
f. Mesin kertas, mesin tekstil.
11
Gambar 2.8 V-belt
Sumber : https://www.logosol.co.uk/store/poly-v-rem.html
2.2.4 Penggiling daging
Penggiling daging atau sering diebut meat grinder adalah alat yang digunakan
untuk mengiling daging dengan cara menghancurkan daging menjadi bentuk yang
lebih halus.
Gambar 2.9 Penggiling Daging
Sumber : https://www.bukalapak.com/p/rumah-tangga/dapur/1hj65g-jual-meat-
mincer-giling-daging-manual-no-32
2.2.5 Mesin Las
Alat yang digunakan untuk menyambungkan logam. Pengelasan (weldding)
adalah Teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk
12
dan pengisi dengan atau tanpa penekanan dan menghasilkan sambungan yang
kongkrit.
Gambar 2.10 Mesin las
2.2.6 Mesin cutting
alat yang digunakan untuk memotong (cutting) baja provil untuk memperoleh
ukuran dan bentuk yang diinginkan.
Gambar 2.11 Mesin cutting
Sumber : http://www.klikglodok.com/perkakas/mesin-potong-besi/14176-harga-
dewalt-d28710-mesin-cut-off-mesin-potong-besi.html
2.2.7 Mesin Bor
Mesin yang gerakannya memutarkan alat potong yang arah pemakanan mata bor
hanya pada sumbu mesin tersebut. Digunakan untuk membuat lubang pada baja profil.
13
Gambar 2.12 mesin bor
Sumber : https://www.lazada.co.id/products/maktec-mesin-bor-tangan-10mm-
mt60bolak-balik-garansi-resmi-i100019255-s100027656.html
2.2.8 Mesin gerinda tangan
Suatu alat atau mesin yang digunakan untuk menghaluskan permukaan baja profil
yang tidak rata dan tajam.
Gambar 2.13 gerinda tangan
2.2.9 Mesin kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor pada umumnya menggunakan
motor listrik, diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya.
14
Gambar 2.14 kompresor
Sumber : https://www.indotrading.com/product/harga-kompresor-krisbow-
p425935.aspx
2.3 Proses pembuatan mesin pencetak pakan ikan.
Proses pembuatan pakan ikan adalah runtut kerja atau tahapan yang dilakukan
dalam pembuatan mesin pencetak pakan ikan dari baja provil menjadi barang jadi atau
mesin yang siap untuk digunakan. Adapun runtut kerja pembuatan mesin pencetak
pakan ikan adalah sebagai berikut :
2.3.1 Pengadaan material
Pengadaan material dilakukan setelah gambar kerja selesai untuk dapat membeli
material dan komponen yang dibutuhkan. Pembelian material dilakukan dengan dating
langsung ke tempat penjual untuk memilih komponen dan material yang dibutuhkan
dalam pembuatan mesin pencetak pakan ikan.
2.3.2 Marking material
Marking material adalah penandaan pada material untuk memperoleh ukuran
potongan baja provil yang sesuai dengan gambar kerja yang dibuat. Marking dilakukan
dengan tujuan mengurangi kesalahan saat dilakukan proses pemotongan, supaya bahan
yang dibeli bias dimanfaatkan secara maksimal.
2.3.3 Pemotongan material
Proses pemotongan baja provil untuk memperoleh ukuran-ukuran tertentu sesuai
dengan gambar kerja yang telah dibuat. Pemotongan bertujuan untuk memperoleh
15
jumlah part atau komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan mesin sehingga mesin
bias jadi sesuai dengan gambar kerja yang telah dibuat.
2.3.4 Pengelasan
adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau
tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
2.3.5 Pendempulan dan pengampelasan
pendempulan adalah proses penutupan lubang pada logam dengan menggunakan
bahan yang ada senhingga komponen yang berlubang saat pengelasan bias tertutup dan
terlihat lebih rapih, pengampelasan adalah proses penghalusan permukaan yang tidak
rata atau tajam. Sebelum dilakukan pengecatan.
2.3.6 Pengecatan
proses untuk membuat lapisan cat tipis (cair atau bubuk) di atas sebuah benda dan
kemudian membuat lapisan cat ini mengeras dengan cara mengeringkannya sehigga
komponen mesin pencetak pakan ikan lebih rapih dan tidak mudah berkarat.
2.3.7 Pembuatan pisau
proses pembuatan pisau pemotong untuk pemotong pakan ikan yang dicetak.
Proses ini dilakukan dengan cara manual dengan menggunakan gunting plat.
Pembuatan pisau dilakukan dengan membuat 4 jenis pisau yang berbeda sehingga
dalam proses pengujian dapat dipilih penggunaan pisau yang paling efisien.
2.3.8 Perakitan komponen
Perakitan komponen adalah proses penggabungan komponen-komponen mesin
pencetak pakan ikan menjadi mesin yang siap utuk dipergunakan. Proses perakitan
dilakukan dengan cara manual menggunakan alat bantu handtools dan dirakit sesuai
dengan gambar kerja yang ada.
16
2.3.9 Finishing
pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembuatan dalam rangka menutupi, melapisi
dan merapihkan sebuah alat atau mesin tersebut. Dalam rangka melakukan efisiensi
terhadap pekerjaan, maka kesalahan-kesalahan pekerjaan awal harus dihindari.
Sehingga proses finishing tidak perlu dilakukan berulang kali.