7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, METODE ANALISIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Internet
Menurut Nugroho (2006, p24) internet adalah suatu sistem informasi
global berbasis komputer yang terbentuk oleh jaringan – jaringan komputer
yang saling terkoneksi satu sama lain.
Menurut Deitel (2003, p5) merupakan sebuah jaringan global yang
telah dikembankan sejak empat dkade lalu yang ditemukan oleh departemen
pertahanan Amerika Serikat. Pada awal ditemukannya, internet didesain untuk
menghubungkan komputer pusat dengan banyak universitas dari organisasi
penelitian. Sekarang ini, internet diakses oleh ratusan dari milyaran komputer
di seluruh dunia
Menurut Kotler Amstrong (2004, P24) Internet adalah jaringan global
dan jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manjemen atau
kepemilikan terpusat.
Internet merupakan sebuah jaringan global yang memungkinkan
terhubungnya komputer - komputer di dunia yang memungkinkan terjadi
interaksi antara client user yang terhubung melalui TCP/IP yang merupakan
8
sebuah protocol dikoneksikan melalui server jaringan dan http menyajikan
kepada user yang menerima informasi dari user lain. Internet menyediakan
koneksi ke informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun dan dimanapun.
Perusahaan menggunakan internet untuk membangun hubungan dengan
konsumen dan partner bisnisnya serta menjalankan pemasaran yang Efisien
dan efektif.
Adapun manfaat – manfaat yang di peroleh dari internet sebagai
berikut (Wahana Komputer, 2003, p24)
• Informasi yang di dapatkan lebih cepat dan murah dengan menggunakan
aplikasi dan fasilitas internet seperti : e-mail, www, Newsgroup.
• Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, dengan adanya Koran,
majalah, brosur, dalam internet.
• Media informasi, seperti pengenalan, pemesanan produk perusahaan.
• Komunikasi interaktif melalui : e-mail, video conferencing, IRC
• Sebagai alat penelitian dan pengembangan
• Sebagai alat pertukaran data
Dan masih banyak lagi kegunaan internet, dengan cacatan tentunya harus
mempunyai askses ke internet.
9
2.1.2. E-Business
Menurut Kolter (2004, P74), E-Business merndeskripsikan akan
pengunaan perangkat elektronik dan program perusahaan dalam
menjalankan semua kegiatan bisnis perusahaan.
e-Bussiness merupakan sebuah proses transformasi dari informasi
antara organisasi maupun stakeholder yang saling mendukung dalam
kegiatan perusahaan bisnis
e-Bussiness merupakan proses pemanfaatan teknologi internet untuk
mendukung kegiatan – kegiatan bisnis dalam transaksi, layanan terhadap
pelanggan penyajian informasi kepada pelanggan dan media interaksi seller
dan buyer ataupun seluruh proses pertukaran data, informasi, file, antara
individu ataupun organisasi melalui media internet. Merupakan sebuah
proses transformasi dari informasi antara organisasi maupun stakeholder
yang saling mendukung dalam kegiatan perusahaan bisnis
Menurut Turban yang di kutip oleh Diana (2001, p20) e – Business di
klarifikasikan berdasarkan karakteristik transaksi menjadi enam jenis antara
lain :
10
• Business to Business (B2B)
Yang hingga saat ini paling dominan dalam praktek e-business,
merupakan jalinan bisnis antara penjual dan pembeli yang sama –
sama berupa persusahaan atau organisasi bisnis.
• Business to Consumer (B2C)
Yaitu transaksi bisnis yang terjadi antara transaksi ritel dengan
pembeli individual atau transaksi antar perusahaan kepada
pengguna akhir.
• Consumer to Consumer (C2C)
Yaitu transaksi bisnis yang terjadi dimana konsumen menjual
poduknya ataupun jasanya langsung kepada konsumen lain.
• Consumer to Business (C2B)
Yaitu meliputi individu yang menjual produk dan jasa kepada
organisasi atau persuasahaan, serta indivudu yang mencari penjual,
berinteraksi dengan penjual tersebut dan melakukan transksi.
• Non Business Electronic Commerce
11
Yaitu terdiri dari institusi non bisnis seperti lembaga pendidikan,
organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi social dan
instansi pemerintah.
• Intrabusiness (Organizational) Electronic Commerce
Yaitu meliputi semua institusi internal organisasi yang biasanya
dilakukan melalui internet dan meliputi pertukaran barang, jasa,
dan informasi. Aktifitas internal bisa bermacam – macam mulai
dari menjual produk korporate kepada karyawan hingga aktivitas
pelatihan online.
2.1.3. E-Commerce
Menurut Kotler & Amstrong (2004, p74), e-commerce merupakan
suatu proses penjualan dan pembelian yang didukung oleh penggunaan
elektronik dan internet.
Menurut Rainer & Turban (2009, P168), E-Commerce
menggambarkan proses pembelian, penjualan, pengiriman, atau pertukaran
produk, jasa, atau informasi melalui jaringan – jaringan komputer, termasuk
di dalamnya penggunaan internet.
12
E-commerce merupakan kegiatan perdagangan atau niaga yang
memanfaatkan teknologi internet atau proses pertukaran data maupun
informasi transaksi yang terlibat di dalam sebuah website. Bagi sebagian
besar perusahaan saat ini, e-commerce lebih dari sekedar membeli dan
menjual produk secara online. Sebaliknya, e-commerce meliputi seluruh
proses dari pengembangan, pemasaran, penjulan, pengiriman, dan
pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang di perjual belikan dalam
pasar global berjaringan para pelanggan dan dengan dukungan dari jaringan
para mitra bisnis di seluruh dunia.
Menurut Turban et al (2004, p180) ada 5 cakupan e-Commerce antara
lain :
1) People (Manusia) : Penjual, pembeli, perantara, spesialis system
informasi, karyawan/para pekerja, dan partisipan lainnya.
2) Public policy (Kebijakan Publik) : Legal, isu, dan kebijakan
lainnya yang memiliki aturannya sendiri seperti perlindungan
privasi dan perpajakan yang telah di tentukan oleh pemerintahan.
3) Marketing and Advertising (Pemasaran dan periklanan) : seperti
kebanyakan bisnis lainnya, EC juga membutukan dukungan dalam
hal permasaran dan periklanan. Hal ini penting, terutama bagi
13
transaksi online B2C dimana pejual dan pembeli yang terlibat di
dalamnya tidak saling mengenal satu dengan lainnya.
4) Support Service (Fasilitas Pendukung) : banyak fasilitas yang
dibutuhkan untuk mendukung e-commerce dari proses pembayaran
hingga pengiriman barang dan penciptaan isi dari e-commerce
tersebut
5) Business partnerships (partner/rekan bisnis) : Joint ventures, e-
marketplace dan partner bisnis umum lainnya yang terlibat di
dalam e-commerce. Hal ini sering terjadi dalam setiap rantai
persediaan.
2.1.4. Website
Menut Sardi (2004, p4), Website merupakan sekumpulan dokumen
yang di publikasikan melalui jaringan internet maupun intranet sehingga
dapat di akses oleh user oleh melalui web browser. Website juga merupakan
dokumen – dokumen yang di tulis dengan syntax – syntax pemograman yang
kemudian di publikasikan.
14
Ada banyak daya tarik dalam membuat website dan menggunakan
internet sebagai media bisnis atau promosi, yang di antaranya adalah sebagai
berikut (Wahana Komputer, 2003, p107-110) :
1) Audience yang gobal
Materi dipublikasikan di dalam WWW, segera tersedia ke
pengguna audience secara gobal. Hal ini membuat WWW menjadi
media yang sangat efektif dari segi pembiayaan untuk
mempublikasikan informasi yang mencapai lebih dari 190 negara
di dunia.
2) Beroperasi selama 24 Jam, 7 Minggu
Kenyataan internet beroperasi setiap waktu yang membuatnya
menjadi mesin bisnis yang sangat efisien saat ini.
3) Relatif murah
Beberapa organisasi dan pribadi saat ini dapat menyebabkan
informasi kepada jutaan orang, yang hanya menghabiskan ratusan
ribu saja agar informasi dapat di tampilkan lewat internet.
4) Iklan Produk
Kita dapat menggunakan WWW untuk mengiklankan berbagai
macam produk, sebelum membeli produk pelanggan akan bisa
15
melihat beberapa daftar spesifikasi produk dan mendapat tambahan
informasi.
5) Survey Online
Metode tradisonal untuk mengadakan survey relative lama dan
mahal jika di bandingkan dengan cara survey online yang
dilakukan dengan internet.
6) Pengumuman
Dengan WWW anda dapat menyebarkan berbagai pengumuman ke
jutaan pengguna secara terjadwal, Karena hampir tidak ada waktu
istirahat untuk mempublikasikan informasi anda sehingga web
adalah media yang sangat efisien untuk menyiarkan pengumuman.
7) Menyedikan dukungan teknis
Kita dapat menggunakan website untuk menyelengarakan
dukungan teknis kepada pelanggan. Karena halaman web dapat
diperbaharui dengan informasi baru.
8) Membuat forum diskusi online
Dengan aplikasi Web Board dimungkinkan membuat forum
diskusi online di web.
16
9) Kecepatan penyebaran informasi
Saat ini informasi diisi kedalam suatu web, begitu juga siap untuk
dilihat oleh jutaan pemakai. WWW adalah media yang sangat
sesuai, yang di dunia nyata hal ini tidak dapat di jalankan.
2.1.5. World Wide Web
Web atau World Wide Web adalah sistem berbasiskan hypermedia
yang memungkinkan pengaksesan informasi di internet secara non –
sequencial menggunakan hyperlinks. Web menyediakan ‘poin and click’
yang sederhana dalam mengeksplor sejumlah besar halaman web yang ada di
internet. Informasi pada web direpresentasikan halaman web (web pages),
yang muncul sebagai kumpulan tulisan, grafik, gambar, suara dan video.
Sebagai tambahan, sebuah web pages dapat berisi hyperlinks ke web pages
lain, yang memungkinkan user untuk bernavigasi dalam mengakses
informasi.
Menurut Connolly (2002, P948). Web terdiri dari jaringan komputer
yang dapat bertindak dalam dua peran; sebagai server, menyediakan
informasi dan ssebagai client; biasanya diartikan sebagai browser, meminta
informasi. Contoh web server adalah apache HTTP server, Netscape
Enterprice Server, dll. Sedangkan contoh web browser antara lain adalah
Microsoft Internet Exploler, Netscape Navigator, NSCA Mosaic, dll. Banyak
17
informasi pada web disimpan dalam dokumen menggunakan bahasa yang
disebut HTTP (hypertext markup protocol). Dokumen dan lokasi
diidentifkasi dengan sebuah alamat, didefenisikan sebagai Uniform Resouce
Locator (URL)
2.1.6. Wireless Application Protocol (WAP)
Dikutup dari (id.wikipedia.org) Wireless Application Protocol
disingkat WAP adalah sebuah protokol atau sebuah teknik messaging service
yang memungkinkan sebuah telepon genggam digital atau terminal mobile
yang mempunyai fasilitas WAP, melihat/membaca isi sebuah situs di internet
dalam sebuah format teks khusus. Situs internet ini harus merupakan situs
dengan fasilitas WAP. WAP dipublikasikan oleh WAP Forum, ditemukan
pertama kali oleh Ericsson pada tahun 1997. Motorola, Nokia, dan Unwired
Planet juga melakukan hal yang sama. Anggota Forum itu kini beranggotakan
lebih dari 90% pasar telepon genggam, software developer dan organisasi
yang lain.
Ada beberapa versi WAP antara lain WAP 1.2.1 dan 2.0. WAP 1.2.1
hanya dapat menampilkan laman sederhana saja dibandingkan dengan WAP
2.0 yang mendukung bahasa xhtml dan gambar. WAP di buat pertama kali
18
sebagai protokol komunikasi bergerak yang tidak bergantung pada sistem
tertentu. WAP dirancang sebagai bagian dari sistem di masa depan sama
halnya dengan Bluetooth dan GPRS. WAP merupakan protokol komunikasi
bergerak yang terdiri dari beberapa layer dan dapat dijalankan pada sistem
jaringan yang berbeda. Teknologi ini merupakan hasil kerjasama antar
industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka dan berbasis pada
standar Internet, serta beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk
lingkungan nirkabel. Teknologi ini bekerja dalam modus teks dengan
kecepatan sekitar 9,6 kbps.
Adapun keuntungan dari WAP yaitu:
a. WAP memudahkan kita untuk mengakses data. Terlebih saat ini
dimana perkembangan dunia informatika sangat pesat.
b. Dengan teknologi WAP kita dapat mengakses kapan saja dan dimana
saja
c. Biaya Akses yang murah
d. Hampir semua Mobile Phone yang memiliki fasilitas jaringan GPRS
sehingga dipastikan memiliki layaan WAP
2.1.7. Database
19
Menurut Connoly, (2002, P14). Database adalah koleksi data yang
berhubungan secara logis, dan merupakan deskripsi dari data tersebut,
didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari organisasi
Dikutip dari (id.wikipedia.org) Database adalah kumpulan informasi
yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data
(database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam
ilmu informasi.
Istilah database berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian
artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel
ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data
sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku
besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan – catatan,
atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan
terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut
skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan
hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi
20
skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis
data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam
bentuk tabel – tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari
baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga
menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model
hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.
2.1.8. HTML
HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa pendeskripsi
halaman yang menciptakan dokumen – dokumen hypertext atau hypermedia.
HTML memasukan kode – kode pengendali dalam sebuah dokumen pada
berbagai point yang dapat anda spesifikasikan, yang dapat menciptakan
hubungan (hyperlink) dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan
dokumen lain yang berada di world wide web.
21
HTML memasang kode – kode pengendali di dalam teks dari dokumen
yang menentukan judul, sub judul, grafik, komponen multimedia, dan juga
hyperlink dalam dokumen tersebut.
Dokumen HTML merupakan file teks regular yang disebut juga
sebagai file ASCII yang diciptakan dengan menggunakan editor teks misalnya,
Emacs atau vi dalam Operation System Unix, atau Notepad, FrontPage dalam
windows.
Seperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, HTML merupakan
bahasa pemrograman untuk menciptakan sebuah halaman website tesk
maupun multimedia yang dapat di akses oleh semua orang di belahan dunia
dengan koneksi internet.
2.1.9. PHP
Dikutip dari (id.wikipedia.com), PHP merupakan bahasa skrip yang
dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk
memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun
sebuah CMS. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home
Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada
tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang
22
wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data
formulir dari web.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari
interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan
model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab
perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
2.1.10. MySQL
Dikutip dari (id.wikipedia.com), MySQL adalah sebuah perangkat
lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database
management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar
6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL),
tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus
dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat
lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber
dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh
sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak
cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang
23
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson,
dan Michael "Monty" Widenius.
2.1.11. Marketing
Menurut Kotler (2005, P10), mengatakan marketing adalah suatu
proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan mencipkatan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran AS (American Marketing
Association) yang dikutip oleh Ma’ruf (2005, p.10), memberikan definisi
pemasaran sebagai berikut ini: Pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksaan penciptaan ide, barang dan jasa berikut harga, promosi, dan
pendistribusiannya untuk menciptakan transaksi yang memuaskan kebutuhan
individu dan institusi.
Maka dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan
Marketing adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menyampaikan segala
informasi produk atau jasa yang di tawarkan perusahaan dalam penciptaan,
promosi, dan penyampaian kepada konsumen atau pebisnis. Hal ini dilakukan
agar unit perusahaan berjalan seirama.
24
2.1.12. E-Marketing
Menurut Amstrong & Kotler (2004, p74), e-Marketing
menggambarkan usaha – usaha perusahaan untuk menginformasikan,
berkomunikasi, mempromosikan dan memasarkan produk dan jasa lewat
internet.
Menurut Mohammed et al. (2003, P4) e-Marketing adalah proses dari
membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan melalui aktifitas
online yang memfasilitasi pertukaran ide, produk dan layanan yang memenuhi
tujuan kedua belah pihak.
Menurut Smith, P.R & Chaffey.D (2004,p5) e-marketing adalah suatu
upaya untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerakan barang dan jasa
kepada konsumen dan perusahaan lain dengan melalui media elektronik atau
dengan menggunakan sarana internet. Dalam hal ini e-marketing disini
merupakan cara melakukan pemasaran barang dan jasa yang tersedia dengan
membuat dan membangun sebuah website.
Menurut Onggo (2005), Internet marketing adalah segala aktivitas
yang bertujuan untuk memasarkan atau mempromosikan dan membangun
branding melalui media online khususnya melalui media Indonesia.
25
Dari beberapa pendapat yang ada dapat dapat di simpulkan bahwa e-
marketing merupakan suatu kegiatan yang berhubungan langsung dengan
pembelian dan penjualan produk barang / jasa dengan memanfaatkan media
elektoronik khususnya internet.
5 komponen dalam e-marketing:
1) Proses
Proses dalam e-marketing meliputi 7 tahap yang harus terkoordinasi satu
dengan yang lainnya, antara lain :
a. Melihat kesempatan bisnis yang ada
b. Menyusun strategi pemasaran
c. Mendesain pengalaman pelanggan
d. Membuat pengalaman antar muka dengan pelanggan
e. Mendesain program pemasaranMeningkatkan informasi pelanggan
melalui teknologi
f. Evaluasi program pemasaran
2) Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan
Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan
merupakan tujuan dari pemasaran itu sendiri. Tiga tahapan dalam
26
hubungan dengan pelanggan adalah awareness, exploration, dan
commitment. Program pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila
mampu mengarahkan pelanggan hingga pada tahap commitment pada
perusahaan. Dan tujuan dari e-marketing adalah menjalin hubungan
dengan pelanggan, baik secara online maupun offline.
3) Online
Sesuai dengan definisinya, e-marketing adalah pemasaran yang
dilakukan di dalam dunia internet, namun tetap terkait dengan program
pemasaran sacara tradisional.
4) Pertukaran
Dampak dari e-marketing adalah pertukaran yang tidak hanya terjadi di
dalam dunia internet, namun tetap harus berdampak pada pertukaran di
penjualan secara nyata.
5) Pemenuhan kepuasan dari kedua belah pihak
27
Dengan adanya e-marketing, pemenuhan keputusan akan kedua belah
pihak lebih cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang
menggunakan e-marketing bisa mencapai tujuan perusahaan seperti
meningkatkan laba perusahaan, pangsa pasar yang semakin luas, dan
lain – lain. Dari segi pelanggan adalah terpenuhinya kebutuhan seperti
mendapatkan informasi yang di butuhkan dengan lebih cepat.
2.1.13. Word of Mouth
Menurut Word of Mouth Marketing Association (WOMMA), Word of
Mouth merupakan usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk
membicarakan, mempromosiklan, merekomendasikan dan menjual
produk/jasa kepada pelanggan lainnya.
Menurut Hasan (2010, p32), Word of Mouth adalah upaya untuk
memberikan alasan agar orang berbicara tentang merek, produk maupun jasa
dan membuat berlangsungnya pembicaraan itu lebih mudah. Perusahaan
memicu minat konsumen dengan cara menyebabkan konsumen berbagi
pengalaman dengan orang lain. Agar prosesnya dapat berjalan dengan
sempurna maeketer perlu mencari orang – orang yang sangat terkesan dan
sangat puas atau bahagia karena produk, atau jas yang ia terima, orang
28
semacam ini akam menjadi rekomender yang besar pengaruhnya terhadap
orang lain.
Pelanggan yang telah memiliki pengalaman unik tentang produk, jasa,
dan merek dari perusahaan tertentu ini, cenderung akan memasukkan produk,
jasa, dan merek itu kedalam daftar percakapan, mereka secara sadar atau tanpa
sadar mengungkapkannya kepada orang lain secara lisan (word of mouth)
dalam berbagi kesempatan.
Word of Mouth dikenal juga sebagai alat yang kuat untuk memasarkan
atau mempromosikan produk atau perusahaan tanpa biaya ataupun biayanya
sangat kecil. Word of Mouth merupakan kekuatan yang paling kuat dalam
pasar, dan permasaran yang paling murah serta efektif yang dapat digunakan
di dunia bisnis.
Word of Mouth terdiri atas dua jenis yaitu :
1) Organic Word of Mouth
Terjadi ketika seseorang konsumen merasa sangat puas dengan kinerja
dari produk ataupun jasa sehingga berkeinginan untuk berbagi
29
pengalaman dan informasi kepada keluatha dan kerabatnya. Ini
menandakan pentingnya kepuasan pelangga.
2) Amplified Word of Mouth
Pembicaraan yang dimulai oleh kampanye yang disengajakan untuk
membuat atau memancing orang – orang membicarakannya.
2.1.14. Viral Marketing
Menurut Koolter dan Armstrong (2004, p90), Viral Marketing adalah
“Viral marketing is the internet version of word-of-mouth marketing, that
involves creating an email message or other marketing event that is so
infectious that customers will want to pass it along to their friend”. kurang
lebih dapat diartikan sebagai versi internet dari penggunaan pemasaran dari
mulut ke mulut, yang sangat berhubungan dengan menciptakan e-mail atau
acara pemasaran yang sangat menular sehingga pelanggan mau
menyampaikannya kepada teman mereka.
Menurut Turban (2004, p193), Viral Marketing use word of mouth
marketing by which customer promote a product or service by telling other
about it.” yang dapat di artikan dengan Viral Marketing adalah pemasaran
30
dari mulut ke mulut dimana pelanggan mempromosikan sebuah produk atau
jasa dengan cara menceritakan kepada orang lain.
Menurut Wiranaga (2002, p95) Viral Marketing merupakan
perkembangan dari sistem direct selling dengan cara memberikan imbalan
yang khusus dengan bentuk menyerupai network marketing atau multi level
marketing.
2.1.15. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2005, p.17-18) Bauran pemasaran adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan untuk perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran dapat di
klasifikasikan menjadi empat kelompok pemasaran, yaitu:
1. Produk (product) : merupakan kombinasi produk dan jasa yang di
tawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.
2. Harga (Price) : Jumalah uang yang di bayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk.
3. Tempat (Place) : kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan sasaran.
31
4. Promosi (Promotion) : aktifitas yang menyampaikan manfaat produk
dan membujuk pelanggan membelinya.
Gambar 2.1 Empat Komponen Kegiatan Pemasaran
Sumber: Kotler (2005, p.17)
32
2.1.16. Community
Menurut Barry Wellman yang dikutip oleh Gerard Delanty (2003 :
177) definisi komunitas adalah,“Community are networks of interpersonal
ties that provide sociability, support, information, a sense of belonging and
social identity”.
Menurut pengertian di atas, komunitas adalah jaringan dari beberapa
individu yang saling mengikat yang meningkatkan sosialisasi sesama
jaringan, saling mendukung, memberikan informasi, adanya rasa memiliki
dan menjadi identitas sosial. Ikatan yang kuat dan dukungan dari sesama
anggota komunitas memungkinkan adanya saling ketergantungan di antara
anggota komunitas yang secara sadar atau tidak terjadi interaksi saling
memanfaatkan di antara anggota komunitas.
Dikutip dari (http://id.wikipedia.org). Komunitas adalah sebuah
kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya
memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia,
individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber
daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi
oleh semua atau banyak".
33
2.1.17. E-Community
Dikutip dari (id.wikipedia.org). Komunitas maya diciptakan untuk
saling berkomunikasi di antara para pengguna internet dengan menggunakan
teknologi yang mengguakan platform internet. Walaupun begitu, saat internet
populer di kalangan awam, yaitu sejak munculnya http sebagai landasan
website, masyarakat baru sekedar menggunakan internet untuk mencari berita
atau komunikasi melalui e-mail. Namun segera setelah itu, komunitas maya
yang terdiri dari pengguna awam juga mulai terbentuk. Komunitas maya bisa
berupa mailing list, newsgroup atau bulletin board.
Adapun fasilitas - fasilitas Komunitas maya di bagi menjadi beberapa
jenis antara lain :
1) Fasilitas chatting
Chatting, terkenal di antara generasi muda. Dahulu, IRC terkenal
sebagai sarana chatting dengan Dalnet sebagai server paling digemari
dan MIRC (berplatform Windows) sebagai piranti lunak yang terkenal.
MIRC dapat ditemu di hampir semua warung internet di Indonesia. Kini,
fasilitas-fasilitas bincang-bincang seperti Yahoo! Messenger, MSN
Messenger, Google Talk yang memiliki antar muka yang lebih menawan
mulai menggeser keberadaan IRC yang hanya menyajikan teks saja.
34
2) Situs komunitas
Situs komunitas / jaringan sosial adalah sebuah fenomena
internet yang mewakili generasi muda. Situs-situs ini sering digunakan
untuk mejalin relasi. Pada perkembangannya, modus yang sama juga
digunakan untuk mencari teman. Salah satu jenis situs seperti ini yang
populer adalah di Indonesia Friendster (juga merupakan yang pertama)
dan Myspace serta Facebook di Amerika Serikat (morange v) dan
Kanada.
3) Forum Berbasis Web
Dahulu dikenal sebagai Papan Buletin atau Papan Pesan namun
perlahan istilah tersebut mulai menghilang dari umum dan hanya
digunakan di instansi-instansi pendidikan saja. Pada awal
perkembangannya, pembuat situs seringkali harus sendiri membuat
programnya baik menggunakan bahasa pemrograman C atau Perl.
Namun PHP sebagai bahasa pemrograman khusus web dan MYSQL
untuk basis data (database) menjadi pasangan favorit pengembang
Bulletin Board seperti PhpReactor atau PhpBB.
2.1.18. E-Customer Relationship Management
35
Dengan menggabungkan unsur teknik informasi dan internet, maka
konsep Customer Relationship Management akan dinamakan e-CRM dimana
secara konsep CRM yang ada yaitu pengetahuan aktivitas hubungan dengan
pelanggan di bangun di atas basis website elektronik
Menurut Darudiarto (2008) e-CRM adalah CRM yang diterapkan
secara elektronik dengan menggunakan web browser, internet dan media
elektronik, e-CRM juga meliputi proses aplikasi online seperti segmentasi dan
personalisai, e-CRM merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola
pelanggan yang meliputi pengelolaan dara pelanggan, proses pemasaran
complaint handling, status order, customer service, dan laporan.
Adapun tingkatan – tingkatan atau ruang lingkup e-CRM terbagi atas 3
tingkatan yang dapat di jabarkan :
1) Foundational Service
Pelayanan ini termasuk kebutuhan dasar minimal sebuah website
seperti melakukan efektifitas, efisiensi, dan respn terhadap penehan
kebutuan pelanggan.
2) Customer Centered Service
36
Pelayanan ini termasuk serperti perancangan pemasaran,
konfirgurasi produk dan perubahan – perubahan pribadi atas dasar
keamanan
3) Value Added Service
Pelayanan ekstra ini seperti lelang secara online dan pelatihan
sera pendidikan online.
2.2. Metode Analisis
2.2.1. Analisis Lima Kekuatan Porter
Menurut Whiteley (2004, P26-29) mengutip dari Michael Porter dalam
bukunya Competitive Strategy: Techniques for analysis Industries and
Compertitors (1980), model kompetitif Porter menggambarkan keadaan
industri yang kompetitif yang di dalamnya terdapat perusahaan – perusahaan
dan kekuatan – kekuatan yang mengeluti bidang yang sama dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain.
37
Gambar 2.2 Analisis Lima Kekuatan Porter
Sumber : Whiteley (2004, P27)
1) Rivalry amongst existing competitors (Persaingan dengan pesaing yang
ada), pesaing – pesaing ini dapat merupakan pesaing yang mengancam
perusahaan samapai pesaing kecil yang kurang memiliki pengaruh
terhadap perusahaan.
Faktor – faktor yang berpengaruh:
38
• Pertumbuhan industri, industri yang pertumbuhannya statis akan
lebih mempengaruhi kompetisi dibandingkan industri yang
bertumbuh dengan cepat.
• Biaya oprtasional dan harga penyimpanan yang tinggi, ketika ini
terjadi maka tingkat penjualan harus tetap dijaga, begitu juga
dengan para pesaing.
• Perbedaan produk, merek dagang, dan penentuan harga untuk
konsumen. Juka perusahaan tidak memiliki merek dagang untuk
suatu produk maka harga harus disesuaikan.
• Banyaknya cabang dan besarnya perusahaan itu. Jika terdapat
banyak perusahaan yang sama bersarnya dalam satu tempat,
maka persaingan akan semakin tinggi. Perusahaan yang lebih
kecil atau salah satu perusahaan yang dominan akan mengurangi
persaingan dalam suatu bisnis.
• Beragamnya para pesaing, semakin mirip suatu perusaahaan,
maka akan semakin tinggi pula tingkat persaingan.
2) Thread of new entrants (Ancaman dari pendatang baru)
Faktor – faktor yang mempengaruhi:
39
• Kebijakan Pemerintah. Hal yang paling penting dari hambatan
ini adalah kebutuhan akan izin untuk beroperasi
• Diferensiasi produk dan merek dagang. Komponen ini terkait
langsung dengan tingkat dari batasan tersebut.
• Merubah harga untuk pembeli. Jika pembeli ingin mencari
supplier baru, maka hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan
tersebut.
3) Threat of substitute product or service (ancaman akan barang atau
layanan pengganti)
Ancaman akan barang dan layanan pengganti. Ketika tingkat ancaman
terhadap hal ini tinggi, maka profit margin akan rendah, namun
konsumen akan mudah berubah ketika harga menjadi tinggi.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi:
− Harga relative dan kemampuan dari barang atau layanan
pengganti. Jika produk atau service yang sejenis tersedia pada
saat yang sama, maka ancaman akan hal ini akan menjadi tinggi.
Jika barang penggantu yang berpotensi lebih mahal, maka
ancaman akan rendah.
40
− Merubah harga untuk konsumen. Perubahan harga untuk
konsumen ini ditentukan oleh tingkat kualitas dari produk
pengganti. Jika biaya produksi untuk barang produk pengganti
tersebut bisa bersaing dengan produk lain.
− Keinginan konsumen untuk beralih ke produk lain. Biasanya
konsumen yang terlanjut puas dengan suatu produk, maka
keinginan untuk beraloh ke produk lain cenderung rendah dan
sebaliknya.
4) Bargaining power of buyers
Faktor ini sangat di pengaruhi oleh sensifitas harga dan tingkat
kemampuan perusahaan untuk melakukan penawaran.
Faktor – faktor yang mempengaruhi:
• Sensifitas harga. Beberapa hal yang dapat menurunkan sensifitas
harga :
o Merek dangan dan difensiasi
o Keuntungan yang di peroleh oleh konsumen
o Keuntungan dari pembuatan keputusan
41
• Tingkat penawaran. Berikut ini merupakan factor yang
menentukan tingkat kemampuan pembeli :
o Volume pembelian
o Perubahan harga konsumen
o Informasi pembelian
o Keberadaan barang pengganti
5) Bargaining power of supplier
Merupakan perbedaan dari masukan dan bahan – bahan ketika
organisasi membutukan bahan dasar dari supplier.
Faktor – factor yang mempengaruhi:
• Konsentrasi supplier. Semakin sedikit supplier tersebut, maka
semakin tinggi pula kekuatan mereka dan sebalinya
• Pengaruh perbedaan produk dan harga. Kekuatan supplier
semakin besar ketika produk mereka semakin signifikan terhadap
perusahaan pembeli dan sebaliknya.
2.2.2. Analisis SWOT
42
Menurut Rangkuti (2008, P18), Analisis SWOT adalah
indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths ) dan peluang ( Opportunities ),
namun secara bersamaan dapat meminimalakan kelemahan (
Weaknesses ) dan ancaman ( Threats ). Proses pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi,
dan kebijakan perusahaan. Dengan demikina perencanaan strategis (
Strategic Planner ) harus menganalisis faktor – faktor strategis
perusahaan (Kekuatan, Klemahan, Peluang, dan Ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model
yang paling popular untuk analisis situasi adalah SWOT. SWOT adalah
singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta
lingkungan ekternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia
bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor ekternal Peluang (
Opportunities ) dan Ancaman ( Threats ) dengan faktor internal
kekuatan ( Strengths ) dan Kelemahan ( Weaknesses ).
43
Gambar 2.3 Analisis SWOT, Teknik Membedakan Kasus Bisnis
Sumber: Freddy Rangkuti (2008)
Keterangan Analisis SWOT :
Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
44
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara stratefi diversifikasi
(produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
di lain pihak, ia mengadapi beberapa kendala.kelemahan internal. Kondisi
bisnis pada kuadran 3 ini miirp dengan Question Mark pada BCG matriks.
Focus strategi perushaan ini adalah meminimalakan masalah – masalah
internal perusahaan sehingga dapat meribut peluang pasar yang lebih baik
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidakmenguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.2.2.1. Tahap Analisis Perencanaan Strategis
Proses analisis rencana strategis terdiri dari 3 tahapan analisis, yaitu :
1) Tahap pengumpulan data
2) Tahap analisis
45
3) Tahap pengambilan keputusan
Gambar 2.4 Kerangka Formulasi Strategis
Analisis SWOT Teknik Membedakan Kasus Bisnis
Sumber Freddy Rangkuti (2008)
Keterangan (Fren David 2006) :
2.2.2.1.1. Tahap Pengumpulan Data
46
Tahap pengumpulan data merupakan suatu kegiatan
pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dibedakan
mnejdi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan
seperti :
• Analisis Pasar
• Analisis Kompetitor
• Analisis Pemasok
• Analisis Permintaan
Data internal dapat diperoleh dari dalam perusahaan itu serndiri,
seperti
• Laporan Kegiatan Pemasasaran
• Laporan Kegiatan Operasional
• Laporan Kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan,
pendidikan, keahlian, pengalaman).
47
Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga
yaitu:
2.2.2.1.1.1. Matriks Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu
mengetahui lebih dili faktor strategis eksternal (EFAS).
Berikut adalah cara penentuan faktor strategi eksternal
(EFAS):
a. Susunlah dalam kolom 1 ( 5 sampai dengan 10 peluang
dan ancamana).
b. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai
dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak
penting). Faktor – faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikana dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing
faktor daengan memberikana skala mulai dari 4
(outstanding ) sampai dengan 1 (poor ). Bersangkutan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai
rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang
48
semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya
kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman
adalah keblikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya
senagat besar, raingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai
ancamannya sedikit ratingnya 4
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,
untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (
outstanding ) sampai 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau
catatan mengapa faktor – faktor terterntu dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlah skor pembobotan (pada komlom 4), unutk
memperoleh totoal skor pembobotan bagi perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor – faktor strategis
eksternalnya. Total skro ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industry yang sama.
49
Tabel 2.1. Matriks EFAS,
Sumber : Fred, David 2006
2.2.2.1.1.2. Matriks Faktor Strategi Internal
Setelah menidentifikasi faktor – faktor strategis
internal, suatu tabel atau Internal Factors Analysys Summary
disusun unruk merumuskan faktor – faktor strategis internal
tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.
50
Tahapannya adalah :
a. Tentukana faktor – faktor menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom 1
b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala
mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting),
berdasarkan perngaruh faktor – faktor tersebut terhadapa
posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing
faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding
) sampai dengan 1 (Poor ) berdasarkan pengaruh faktir
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masik
kategoru kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai
dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan
rata – rata industry atau dengan pesiang utama. Sedangkan
variabel yang bersifat negative, kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada kolom ke 2 dengan rating pada kolom
3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing
51
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (
outstanding ) sampai dengan 1,0 (poor)
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau
catatan mengapa faktor – faktor tertentu dipilih, dan
bagaimana skor pembobotannya di hitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan terterntu beraksi pada faktor – faktor strategis
internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industry yang sama.
52
Tabel 2.2. Matriks
IFAS
Sumber : Fred, David 2006
2.2.2.2. Tahap Analisis Data
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh
pada kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah
memafaatkan semua informasi tersebut dalam model – model
kuantitatif perumusan strategi.
53
2.2.2.2.1. Matriks SWOT
Alat yang di gunakan untuk menyusun faktor – faktor
strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Martrik ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang di hadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan alternatif strategis.
Tabel 2.3 Matrik SWOT
Sumber : Fred, David 2006
a. Strategi SO
54
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
b. Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yanf dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
2.2.2.2.2. Matriks IE
Matrik internal ekternal ini dikembangkan dari model
General Electric (GE-Model), parameter yang digunakan
meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
55
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model
ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat
korporat yang lebih detail.
Tabel 2.4 Model untuk Strategi
Korporat
Sumber : Fred, David 2006
56
Diagram tersebut dapat mengindentifikasi 9 sel strategi
perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat
dikelompokan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
a. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu
sendiri ( sel 1,2, dan 5 ) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8 ).
b. Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa
mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
c. Retrenchment Strategy ( sel 3, 6, dan 9 ) adalah usaha
memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan
perusahaan.
Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai
kesembilan strategi yang terdapat pada kesembilan strategi yang
terdapat pada Sembilan sel IE matrik tersebut di atas, berikut ini
akan dijelaskan tindakan dari masing – masing strategi tersebut.
1) Strategi pertumbuhan ( Growth Strategy )
Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam
penjualan, asset, profit, atau komninasi dari ketiganya. Hal ini
dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,
57
mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk
atau jasa, atau dengan cara meminimalkan biaya ( minimize
cost ) sehingga dapat meningkatkan profit. Cara ini
merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan
tersebut beada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat
kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam
usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian,
perusahaan yang berlum mecapai Critical mass (mendapat
profit dari large-scale production ) akan mengalami
kekalahan, kecuali jika perusahaan ini dapat menfokuskan diri
pada pasar tertentu yang menguntungkan.
2) Strategi Pertumbuhan melalui konsentrasi dan deversifikasi.
Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat
korporat, yaitu konsentrasi pada satu industry atau
diversifikasi ke industry lain. Berdasarkan hasil penelitian,
perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung
mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif
kurang memiliki kinerja yang baik cenderung mebgadakan
diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya.
58
Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsenstrasi,
dia dapat tumbuh melalui intergrasi ( Integration ) horizontal
maupun vertical, baik secara internal melalui sumber dayanya
sendiri atau secara eksternal engan menggunakan sumber
daya dari luar.
Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi,
dia dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi
konglomerat, baik secara internal melalui pengembangan
produk baru, maupun eksternal melalui akusisi. Contoh
strategi pertumbuhan adalah sel 1, 2, 5, 7, dan 8.
3) Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal ( Sel 1)
Pertumbuhan melalu konsentrasi dapat dicapai melaluo
integrasi vertical dengan cara backward integration
(mengambil alih fungsi supplier) atau dengan cara forward
integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal ini
merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki
posisis kompetitif pasar yang kuat (high market shere) dalam
industry yang berdaya tarik tinggi.
59
Agar dapat meningkatkan kekuaran bisnisnya atau
posisi kompetitifnya, perusahaam ini harus melaksanakan
upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak edisien
untuk mengkontrol kualitas serta distribusi produk.
Intergrasi vertical dapt dicapai baik melalui sumber
daya internal maupun eksternal. Intergrasi vertical pada
umumnya terdapat dalam industry perminyakan, kimia dasar,
mobil, serta produk yang memanfaatkan hasil hutan.
Sebagaimana ditujukan pada tabel diatas, beberapa
keuntungan dari integrasi vertical ini adalah turunnya biaya
serta meningkatkan koordinasi dan control. Hal ini
merupakana cara terbaik bagi perusahaan yang kuat dalam
rangka meningkatkan competitive advantage di dalam
industry yang atraktif.
4) Konsentrasi melalui Intergrasi Horizonral (Sel 2 dan 5)
Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal
adalah suatu kegian yang memperluas perusahaan dengan
cara membangun di lokasi lain, dan meningkatkan jenis
produk serta jasa.
60
Jika perusahaan tersebut berada dalam industry yang
sangat atraktif (sel 2) tujuannya adalah untuk
meningkatkanpenjualan dan profit, dengan cara
memanfaatkan keuntungan economics of scale baik di
produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini
berada dalam moderate attractive industry, strategi yang
diterapkan adalah konsolidasi (sel 5). Tujuannya relative lebih
defensid, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan
kehilangan profit.
Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas
pasaram fasilitas produksi, dan teknologi melalui
pengembangan internal maupun eksternal melalui akusisi atau
join ventures dengan perusahaan lain dalam industry yang
sama.
5) Diversifikasi Konsentris (sel 7)
Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya
dilaksanakan oleh perusahaan yang memilik kondisi
competitive position sangat kaut tetapi nilai daya tarik
industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha
memanfaatkan kekuatanya untuk membuat produk baru
61
secara efisien Karen perusahaan ini sudah memiliki
kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik prinsinya
adalah untuk menciptakan sinergi (2+2=5) dengan bahwa dua
bisnis secara bersama – sama dapt menciptakan lebih banyak
profu dari pada juka melakukannya sendiri – sendiri.
6) Diversifikasi Konglomerat (sel 8)
Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang
tidak saling berhubungan dapat dilakukan juka perusahaan
menhadai competitive position yang tidak begitu kuat (
average ) dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah.
Kedua faktor tersebut memaksa perusahaan itu melakukan
usahanya ke dalam perusahaan lain. Tetapi pada saat
perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan
lain. Tetapi pada saat perusahaan mencapai tahap matang,
perusahaan yang hanya memiliki competitive position rata –
rata cenderung akan menurun kenerjanya. Untuk itu strategi
diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi
ini lebih pada sinergi financial dari pada product market
synergy (seperti yang terdapat pada strategi diversifikasi
konsentris).
62
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang
memiliki implikasi strategi berbedah. Pertama rekomendasi untuk
devisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sbagai
tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan penegembangan produk) atau integrative
(integrasi ke belankang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal)
dapat menjadi paling sesuai untuk divisi – divisi ini.
Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, VII dapat dikelola
dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan, penetrasi
pasar dan pengembangan priduk adalah dua strategi yang umum
digunakan untuk divisi tipe ini.
Ketiga, rekomendasi yang umum diberkan untuk divisi yang
masuk dalam sel VI, VIII, dan IX adalah tuai dan divestasi. Organisasi
yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang diposisikan
dalam atau sekitar sel I dalam matriks IE.
2.2.2.3. Tahap Keputusan
63
Analisis dan intuisi memberikan dasar untuk membuat
keputusan perumusan strategi. Teknik pencocokan yang baru saja
didiskusikan mengungkapkan alternative strategi yang layak. Banyak
dari stratrgi ini kemugkinan diajukan oleh manajer dan karyawan
yang berpasrtisipasi dalam aktivitas analiis dan polihan strategi.
Tahap ini akan menghasilkan strategi yang terbaik bagi perusahaan.
2.2.2.3.1. Matrisks QSPM
Disamping membuat perinkat strategi untuk
menghasilkan daftar berprioritas, hanya ada satu teknik
analisis dalam literature yang di desain untuk menentukan
daya tarik relaif dari alternative tindakan yang layak. Teknik
ini adalah Matrik Perencanaan Stratrgi Kuantitatif
(Quantitative Strategic Palnning Matrix – QSPM ), yang
termasuk dalam tahap 3 dari kerangka kerja analisis
perumusan strategi. Teknik ini secara objektif
mengindikasikan alternative strategi mana yang terbaik.
QSPM menggunakan iput dari analisis Tahap 1 dan hasil
pencocokan dari analisis tahap 2 untuk menentukan secara
objektif di anatara alternatif strategi yaitu Matrik IFE, EFE,
64
dan Matrik Profil Kompetitif yang membutukan tahap 1,
digabung dengan Matrik SWOT dan Matrik IE, yang
membentuk tahap 2, memberikan informasi yang dibutukan
untuk membuat QSPM (Tahap 3).
QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun
strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif,
berdasarkan faktor keberhasilan kuni internal dan eksternal
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Serperti alat analisis
perumasan strategi lainnya, QSPM membutukan penelitian
intuitif yang baik (Fred David, p308).
65
Tabel 2.5 Matrik Perencanaan Strategi Kauntitatif – QSPM
Sumber : Fred, David 2006
Keterangan :
Langka 1 : Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan
internal kunci perusahaan pada kolom kiri da QSPM. Informai ini harus diambil
66
secara langsung dari matrik EFE dan IFE. Minimum sepuluh faktor kerberhasilan
kunci eksternal dan sepuluh faktor keberhasilan kunci internal harus dimasukan
dalam QSPM.
Langka 2 : Berikan bobot untuk masing – masing faktor internal dan eksternal. Bobot
ini dentik dngan yang ada pada matrik EFE dan IFE. Bobot disajikan dalam kolom
persis di samping kanan faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal.
Langka 3 : Evaluasi matrik tahap 2 (pencocockan), dan identifikasi alternatif stretegi
yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat strategi –
strategi ini pada baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi ke dalam set yang
independen jika menungkinkan.
Langka 4 : Tentukan nilai daya tarik (attractiveness Score-AS) didefinisikan sebagai
angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing – masing strategi dalam
set alternatif tertentu. Nilai daya tarik (attracticeness Scores-AS) ditentukan dengan
mengevaluasi masing – masing faktor internal atau eksternal kunci, satu pada suatu
saat tertentu, dan mengajukan pertanyaan, “apakah faktor ini mempengaruhi pilihan
strategi yang dibuat?”. Jika jawabannya ya, maka strategi tersebut harus
dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci tersebut. Sercara spesifik, nilai daya
tarik harus diberikan unutk masing – masing stratefi untuk mengindikasikan daya
tarik relatif dari satu straregis atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor
tertentu. Jangkuan untuk nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik,
67
3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan diatas adalah
tidak, mengindikasikan bahwa faktor kunci tersebut tidak memiliki dampak terhadapt
pilihan spesifik yang dibuat, dengan demikian tidak perlu berikan bobot terhadap
strategi dalams sel stersebut. Gunakan tanda minus untuk mengindentifikasikan
bahawa faktor utama tersebut tidak menpengaruhi pilihan strategi yang di buat.
Langka 5 : Hitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik ( Total Attractiveness
Scores-TAS) didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot (langka 2 ) dengan
nilai daya tarik (Langka 4) dalam masing – masing baris. Total nilai daya tarik
mengindikasikan daya tarik dari masing – masing alteratif strategi, dengan hanya
mempertimbangkan penagaruh faktor keberhasilan kunci internal atau eksternal yang
terdekat. Semakin tinggi total nilai daya tarik, semakin menarik alternatif strategi
tersebut (dengan hanya mempertimbangkan faktor keberhasilan kuncil terdekat).
Langkah 6 : Hitung penjualan nilai total nilai daya tarik. Tambahkan total nilai daya
tarik dalam masing – masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan total nilai daya
tarik (STAS) mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set
alternatif. Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarikm
mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang relevan yang dapat
menpengaruhi keputusan strategis. Tingkat perbedaan antara penjumlahan totoal nilai
daya tarik dari set alternatif strategi tertenu mengindikasikan tingkat kesukaan relatif
dari satu strategi di atas yang lainnya.
68
2.2.3. Skala Likert
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan
menjadi indicator variabel. Kemudian variabel tersebur dijadikan sebagai titi
tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan. Jawaban setiap instrument yang menggunakan Skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiono,
2004, p88-89).
Berdasarkan skor yang telah di terapkan maka:
• Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Sangat Setuju = Y x 5
Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Setuju = Y x 4
Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Netral = Y x 3
Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Tidak Setuju = Y x 2
Jumlah Skor untuk Y orang yang menjawab Sangat Tidak Setuju= Y x 1
• Presentasi Jawaban yang di harapkan = (X : Total jawaban yang di
harapkan) x 100%
• Skala kontinum sebagai berikut :
69
Gambar 2.5 Skala Likert
Sumber Sugiono, 2004, p88-89
2.2.4. Element Desain 7C
Secara jelas, semua perusahaan perlu untuk mempertimbangkan dan
mengevaluasi e-marketing. Tantangna untamanya adalah merancang sebuah
website yang menarik pada tampilan utamanya dan cukup menarik untuk
mengasilkan kunjungan nerulang dari penhunjung website.
Menurut Rayport dan Jaworski dalam buku (Marketing Management
2006, p567) yang dikutip oleh kolter, sebuah website harus memiliki 7
komponen desain yang penting dalam pembuatannya yang disebut dengan 7C.
7C Tersebut adalah sebagai berikut:
1) Context : Merupakan bagian tata letak atau yang sering disebut
layout dan desain.
2) Content : Melingkupi teks, gambar, suara, dan video.
3) Community : Merupakan fungsi dimana website memungkinkan
penggunanya untuk saling berkominikasi.
70
4) Communication : begaimana sebuah website memungkinkan
komunikasi website ke pengguna, pengguna ke website, atau
komunikasi dua arah
5) Customization : Kemampuan website untuk menyesuaikan diri
kepada pengguna yang berbeda atau untuk mengizinkan pengguna
untuk mempersonalisasikan websitenya.
6) Connection : suatu koneksi yang menghubungkan website kita
dengan website lain.
7) Commerce : Kemampuan website untuk mengaktifkan transaksi
komersial
71
2.3. Kerangka Pemikiran
72
Gambar 2.6 : Kerangka Pemikitan
Sumber : Penulis