1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan Huawei didirikan oleh Ren Zhengfei pada tahun 1987. Huawei adalah
sebuah perusahaan yang berbasis konsumer inovasi. Selain itu, Huawei memiliki kebijakan
“employee-owned company”, dimana para pegawai-pegawainya memiliki bagian dari hak
kepemilikian perusahaan (saham). Sekitar 64% dari seluruh pegawai Huawei termasuk dalam
skema kepemilikian perusahaan menyebabkan Huawei saat ini menjadi perusahaan milik
karyawan terbesar di dunia. Saat ini Huawei memiliki lebih dari 170.000 karyawan. Sebesar
40% dari populasi karyawan Huawei adalah tim riset dan pengembangannya. Sebanyak 60%
tersebar di divisi-divisi lain seperti produksi, marketing, sumberdaya, dan distribusi di
seluruh dunia (Roy Franedya, 2019).
Arti nama Huawei sendiri berasal dari bahasa China. Berlambang berupa bunga, kata
Hua (华) mengandung beberapa arti berbeda. Hua dapat diartikan sebagai bunga (kelopak)
atau gelora dan kemewahan. Kata Wei (为) berarti tentang pencapaian, prestasi, atau aksi
dalam bahasa mandarin. Jika dikombinasikan, kedua kata ini memiliki artian “pencapaian
yang membanggakan/bergelora” (Jarvis, 2016).
Gambar 1.1 Lambang Perusahaan Huawei
Sumber: tirto.id
2
Dilansir dari situs consumer.huawei.com, pada tahun 2003-2011, Huawei melakukan
beberapa pengembangan dalam bisnisnya. Pada bulan Juli (2003), Huawei pertama kali
mendirikan departemen perangkat genggam yang menjadi cikal bakal smartphone Huawei.
February(2004), Huawei mengikuti pameran peserta telepon seluler WCDMA pertama dari
Tiongkok pada acara 3GSM Conference di Cannes, Prancis. Disusul pada Februari(2009),
Huawei mulai mengeluarkan smartphone Android pertamanya dan mengumumkan adanya
kerjasama antara Huawei dengan T-Mobile pada acara Mobile World Congress di Spanyol.
Akhirnya, pada bulan Agustus(2011), Huawei mulai meluncurkan layanan cloud-nya, dan
memperkenalkan smartphone yang didukung oleh cloud pertama di dunia, yaitu Huawei
Vision.
Pada tahun 2012, Huawei masuk daftar produsen smartphone terbesar ketiga dunia
pada Q4 menurut data dari IDC tahun 2012. Pada tahun yang sama Huawei mengeluarkan
seri smartphone fashion, dengan naman Huawei P, merupakan smartphone paling ramping di
dunia pada tahun tersebut.
Pada tahun 2013-2016 Huawei terus melakukan peluncuran-peluncuran smartphone
yang luar biasa. Diantaranya Huawei Ascend P6, LTE Cat4 Ascend P2, P8, P8max,
HUAWEI Mate 8, HUAWEI Nova, HUAWEI MediaPad M3, dan HUAWEI P9. Bahkan
Huawei sempat bekerjasama dengan Google untuk mengeluarkan smartphone Nexus 6P.
Pada tahun 2015, Huawei mengeluarkan Huawei Watch, Talkband B2, TalkBand N1, dan
MediaPad X2. Hal ini membuktikan eksistensi Huawei sebagai perusahaan teknologi yang
tidak hanya berfokus pada smartphone.
Pada tahun 2017, Huawei meraih posisi 49 dalam Brand Z Top 100 Most Valuable
Global Brands 2017. Disusul pada bulan Agustus tahun 2018, IDC mengumumkan bahwa
pada Kuartal 2, Huawei menempati peringkat dua secara global di pasar smartphone. Sampai
pada tahun ini, Huawei terus mengembangkan produk-produknya mulai dari smartphone, jam
tangan, hingga tablet. Bahkan Huawei telah memperkenalkan produk laptop HUAWEI
MateBook X Pro HUAWEI MateBook 13 dan HUAWEI MateBook 14.
1.2. Latar Belakang
Kemajuan zaman dari segala aspek sangat mempengaruhi kehidupan manusia saat ini,
termasuk teknologi yang semakin berkembang dengan memberikan banyak hal baru yang
tentunya mengubah gaya hidup manusia. Smartphone adalah salah satu contoh dari tren yang
sedang populer di seluruh kalangan masyarakat. Smartphone adalah alat komunikasi yang
memiliki berbagai fitur dan spesifikasi modern. Hal ini tentu sangat menarik perhatian
masyarakat mengingat alat komunikasi sangat dibutuhkan untuk berhubungan dengan orang
3
lain. Smartphone telah menjadi salah satu barang yang paling dibutuhkan saat ini. Seluruh
kalangan baik dari anak-anak hingga remaja, memiliki smartphone dengan merek yang
beragam. Pergerakan penggunaan smartphone di Indonesia terus mengalami peningkatan saat
ini. Berbagai merek smartphone asing pun kerap memasuki pasar Indonesia. Salah satu
smartphone asing tersebut adalah Huawei.
Huawei adalah perusahaan asal China yang memproduksi alat komunikasi dan juga
peralatan jaringan. Didirikan pada tahun 1987 oleh Ren Zhengfei dan bermarkas di kota
Guangdong China. Huawei menyediakan infrastruktur teknologi informasi, komunikasi
(ICT), dan perangkat pintar global yang mendunia. Terdapat juga layanan dan produk dalam
jaringan telekomunikasi, TI, perangkat pintar, dan layanan cloud(Roy Franedya, 2019).
Dilansir dari idc.com, Huawei berhasil menempati urutan pertama dalam Top Five Chinese
Smartphone Vendors Based On Shipment Volumes, Market Share, And Year-Over-Year
Growth O2 2019 (Shipments In Millions). Berikut adalah data pangsa pasar Huawei di Cina:
Tabel 1. 1 Shipment Volumes, Market Shares, and Year-Over-Year Growth O2 2019 For
The Chinese Market
Company 2Q19
Shipments
2Q19 Market
Share
2Q18
Shipments
2Q18 Market
Share
Year-Over-Year
Change
Huawei 36.3 37.0% 28.5 27.4% 27%
Vivo 18.3 18.7% 19.9 19.1% -8.0%
Oppo 18.2 18.6% 21.2 20.3% -14%
Xiao Mi 11.7 11.9% 14.5 13.9% -19%
Apple 6.6 6.7% 7.0 6.7% -6%
Others 6.8 7.1% 13.1 12.6% -48%
Total 97.9 100% 104.2 100% -6%
Source: IDC China Quarterly Mobile Phone Market Tracker, 2019Q2
Sumber:idc.com
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa Huawei ternyata mampu bersaing
dengan smartphone lain yang sama-sama berasal dari Cina seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Huawei juga berhasil membuktikan bahwa ia mampu bersaing dengan merek terkenal lain
seperti Samsung dan iPhone. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan tentang Top
Five Smartphone Companies, Worldwide Shipments, Market Share, And Year-Over-Year
Growth, Q2 2019 And 2018 smartphone di seluruh dunia (venturebeat.com) yang tersaji
dalam Tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1. 2 Top 5 Penjualan Smartphone di Seluruh Dunia s.d 2019
Vendor 2Q19 Shipments
(Millions)
2Q19 Market
Share (%)
2Q18 Shipments
(Millions)
2Q18 Market
Share (%)
Year-Over-Year-
Change
Samsung 75.5 22.7% 71.5 21.0% 5.5%
Huawei 58.7 17.6% 54.2 15.9% 8.3%
4
Apple 33.8 10.1% 41.3 12.1% -18.2%
Xiaomi 32.3 9.7% 32.4 9.5% -0.2%
OPPO 29.5 8.9% 29.4 8.6% 0.3%
Others 103.4 31.0% 112.4 32.9% -8.0%
Total 333.2 100.0% 341.2 100.0% -2.3%
Source: IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, Q2 2019, July 31, 2019
Sumber: https://venturebeat.com/
Dari Tabel 1.2 di atas, Huawei menempati posisi kedua diantara Samsung dan Apple.
Pada artikel venturebeat.com, disebutkan bahwa Huawei berhasil meningkatkan jumlah
shipment sebesar 58.7 milliar US pada kuartal kedua tahun 2019. Huawei juga berhasil
meningkatkan market share sebesar 17.6 persen, dibandingkan dengan tahun 2018 yang
berjumlah 15.9 persen. Hal ini membuktikan bahwa Huawei tidak hanya mampu bersaing di
pasar sendiri, namun di seluruh dunia mengingat bahwa Huawei bisa menempati posisi kedua
sebagai vendor dengan penjualan terbesar di seluruh dunia. Di Indonesia, perusahaan
mengklaim bahwa pertumbuhan Huawei cukup signifikan. Artikel marketeers.com
memberikan pernyataan bahwa “Dikenal Secara Global, Smartphone Huawei Tetap Belum
Populer di Indonesia”. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Huawei memiliki prestasi yang
menawan di dunia, namun tidak di Indonesia. Huawei lebih dikenal dengan produsen
smartphone murah, terutama setelah mereka berkolaborasi dengan provider Esia untuk
memproduksi feature phone amat terjangkau dengan bundling kartu Esia. Dilansir dari
selular.id, Tabel 1.3 menunjukkan Perbandingan lima Perusahaan Smartphone di Indonesia,
sebagai berikut:
Tabel 1. 3 Comparison Of Top 5 Smartphone In Indonesia
2018Q4 2019Q1 2019Q2
Company Market Share Company Market Share Company Market Share
1. Samsung 27.0% 1. Samsung 31.8% 1. Samsung 26.9%
2. XiaoMi 20.7% 2. OPPO 23.2% 2. OPPO 21.5%
3. OPPO 19.7% 3. Vivo 14.9% 3. Vivo 17.0%
4. Vivo 11.8% 4. XiaoMi 10.8% 4. XiaoMi 16.8%
5. Realme 1.6% 5. Realme 1.4% 5. Realme 6.1%
Others 19.2% Others 17.8% Others 100.0%
Total 100.0% Total 100.0% Total 100.0%
Source: IDC Quarterly Mobile Phone Tracker 2019Q2
Sumber: https://selular.id/
Dari Tabel 1.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa Huawei masih belum mampu
menduduki posisi top smartphone di Indonesia. Huawei belum mampu mengalahkan poduk-
produk unggulan seperti Samsung, bahkan produk yang berasal dari Cina seperti Oppo,
Xiaomi, dan Vivo. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa meskipun penjualan Huawei
berkembang pesat di pasar global, merek Huawei nyatanya masih kurang diminati
masyarakat Indonesia.
5
Dilansir dari artikel tekno.kompas.com, “Huawei Bakal Gencarkan Smartphone Kelas
Atas di Indonesia”. Berdasarkan artikel tersebut, Huawei dikatakan ingin mengubah citra
bahwa produknya bukan produk murahan meskipun berasal dari China. Salah satu
pembuktian bahwa Huawei mengubah strategi pemasarannya adalah dengan dikeluarkannya
produk Huawei P -20 Pro di Indonesia dengan spesifikasi dan fitur yang dianggap mumpuni.
Huawei dengan tegas akan melakukan promosi ponsel high-end sebagai salah satu usaha
dalam memperbaiki ekuitas mereknya.
Setelah mengeluarkan produk premium Huawei P-30 di awal tahun 2019, saat ini
Huawei sedang gencar melakukan promosi-promosi di kota-kota besar Indonesia. Artikel dari
https://selular.id, “Rekor Penjualan Huawei P30 Series Hingga Roadshow di Lima Kota
Besar” menggambarkan usaha baru Huawei dalam mempromosikan produknya, yaitu melalui
sebuah roadshow. Dalam rangkaian roadshow tersebut, Huawei juga memberikan berbagai
macam penawaran dan hadiah menarik, seperti bonus SuperCharge Car Charger senilai
Rp599.000 dan penawaran fantastis lainnya.
Sumber: blibli.com
Gambar 1. 2 Promo Huawei P30 Lite
Gambar 1. 3 Promo Huawei P30 Series
Sumber: consumer.huawei.com
6
Berbagai rangkaian promosi penjualan Huawei saat ini memang sangat unik melihat
di tahun-tahun sebelumnya, Huawei kurang gencar melakukan promosi terhadap produk-
produknya. Dengan produk high-end yang sedang dikembangkan, Huawei tidak segan untuk
meningkatkan promosinya secara besar-besaran.
Berdasarkan hasil pengumpulan data awal, peneliti telah mewawancarai 13 orang
pengguna smartphone Huawei yang mengetahui tentang iklan atau promo Huawei melalui
media sosial Facebook, Line, dan Whatsaap. Berikut ini adalah promo-promo yang
pernah/sering dilihat oleh responden:
Sumber: Data Olahan Peneliti (2019)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa diskon harga, bonus, dan iklan di media
sosial paling banyak dilihat oleh responden. Selain itu, promo tukar tambah dan iklan di TV
yang jarang dimunculkan. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Arie
Harkat Raharja bagian Device Departemen yang membenarkan bahwa Huawei saat ini telah
menggunakan media sosial sebagai media iklan serta bonus dan diskon sebagai promo
tambahan. Namun tidak lagi dengan iklan di TV karena dianggap merugikan dan tidak
meningkatkan penjualan produk, maka dari itu Huawei memanfaatkan media sosial berupa
Instagram dan Youtube untuk mempromosikan produknya. Adapun contoh-contoh promosi
bonus hadiah, diskon harga, dan media sosial dapat dilihat dari gambar-gambar sebagai
berikut,
Tabel 1. 4 Pengumpulan Data Awal
Promosi yang Sering Dilihat Jumlah Orang
Diskon Harga (Cashback, potongan
harga).
5
Bonus Hadiah 4
Iklan di Youtube, Instagram 2
Promo tukar tambah 1
Iklan di TV 1
Total 13 orang
7
Contoh Promosi Bonus Hadiah
Sumber: consumer.huawei.com
Gambar 1.4 di atas menunjukkan contoh promosi pada produk smartphone
premium Huawei. Dapat dilihat jika bonus hadiah bernilai hingga Rp 3.500.000, berupa
smartwatch, speaker, hingga wireless charger. Hal ini menggambarkan jika bonus hadiah
yang ditawarkan Huawei cukup beragam dan memiliki harga yang cukup tinggi.
Sumber: jd.id
Gambar 1.4 Contoh Promosi Bonus Hadiah
Gambar 1.5 Contoh Promosi Penawaran Diskon
8
Gambar 1.5 di atas menunjukkan promosi diskon yang dilakukan Huawei.
Dalam kegiatan promosinya, Huawei kebanyakan mengimplementasikan diskon dengan cara
yang berbeda. Pada contoh di atas, dapat dilihat jika diskon sebesar Rp 500.000 akan
didapatkan pembeli jika mencicil pembelian melalui beberapa perusahaan yang bekerjasama
dengan Huawei.
Sumber: instagram.com
Gambar 1.6 di atas menunjukkan promosi Huawei melalui Instagramnya. Secara
keseluruhan konten dapat dilihat jika Huawei sedang memperkenalkan poduk premiumnya
berupa Mate 30 Pro dan produk smartwatchnya. Huawei juga mendorong penggunanya untuk
mengunduh AppGallery dan Member Center App guna mendapatkan keuntungan-keuntungan
menarik lainnya sebagai pengguna smartphone Huawei.
Secara keseluruhan, alasan peneliti memilih Huawei sebagai objek penelitian karena
perusahaan ini sedang mentargetkan segmen konsumen baru di Indonesia, namun memiliki
perbedaan total market share yang sangat signifikan, antara di dunia, China, dan Indonesia
karena itu perlu adanya analisis alat promosi yang diterapkan melalui perilaku konsumen
dengan model AIDA, karena berdasarkan Belch dan Belch (2018:399), model AIDA
merupakan dasar yang harus dipenuhi oleh pemasar dalam proses penjualan. Model ini
mengukur sejauh apa alat promosi bekerja terhadap konsumen. Selain itu, menurut Shimp
Gambar 1. 6 Contoh Promosi dalam Media Sosial
9
(2010:250), model AIDA adalah dasar dalam mengeksekusi pesan segala bentuk promosi.
Karena alasan tersebut, penelitian ini berjudul ”Analisis Pengaruh Price Discount, Free Gift
dan Social Media Marketing Terhadap Perilaku Konsumen Dengan Metode AIDA pada
Produk Smartphone Premium Huawei Di Indonesia”.
1.3. Rumusan Masalah
Huawei sebagai perusahaan yang berfokus di bidang teknologi telah mampu
memberikan produk dan layanan yang berkualitas, hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan
perusahaan dalam menguasai pangsa pasar di dunia dan di China. Selain itu, Huawei mampu
mampu menyaingi pesaing-pesaingnya. Namun, di Indonesia Huawei masih belum mampu
memberikan perlawanan kepada para kompetitornya.
Dengan dikeluarkannya produk ponsel premium pada tahun 2018, Huawei
melakukan promosi secara besar-besaran untuk meningkatkan perilaku pembelian konsumen
menengah ke atas terhadap produk premiumnya. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin
membahas promosi dan iklan yang dilakukan oleh Huawei pada produk ponsel premium dan
pengaruhnya terhadap perilaku konsumen dengan model AIDA, sebagai parameter dalam
mengukur sejauh apa konsumen menanggapi alat promosi yang dilakukan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan karena belum pernah ada yang meneliti masalah tentang pengaruh
promosi dan iklan Huawei di Indonesia terhadap perilaku konsumen berdasarkan model
AIDA.
1.4 Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Seberapa besar promosi price discount, free gift, dan social media marketing pada
smartphone Huawei di Indonesia?
2. Seberapa besar tingkat perilaku konsumen berdasarkan model AIDA (Attention,
Interest, Desire, Action) pada smartphone Huawei di Indonesia?
3. Seberapa besar alat promosi price discount, free gift, dan social media marketing
mempengaruhi perilaku konsumen berdasarkan model AIDA (Attention, Interest,
Desire, Action) pada smartphone Huawei di Indonesia?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui price discount, free gift dan social media marketing pada
smartphone Huawei di Indonesia.
2. Untuk mengetahui perilaku konsumen berdasarkan model AIDA pada smartphone
Huawei di Indonesia.
10
3. Untuk mengetahui pengaruh alat promosi price discount, free gift, dan social media
marketing terhadap perilaku konsumen berdasarkan model AIDA pada smartphone
Huawei di Indonesia.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Aspek Teoritis
Bagi perusahaan Huawei di Indonesia, diharapkan hasil penelitian ini
dapat bermanfaat dan dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam
memperbaiki strategi promosi penjualan produk smartphone premiumnya agar
dapat menarik minat konsumen Huawei.
2. Aspek Praktis
a. Bagi Pengembang Ilmu
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan pembanding antara ilmu
secara teori dengan prakteknya sehingga ilmu Manajemen Bisnis di
bidang Marketing ini dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak
lain.
b. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan penulis lain dalam
memberikan informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk
penelitian selanjutnya. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan
referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian dengan
model yang sama dan di dalam lingkup lingkungan dengan situasi dan
kondisi serupa.
c. Bagi Penulis
Memperdalam ilmu tentang strategi promosi, khususya promosi
penjualan dan dampaknya terhadap perilaku konsumen terhadap
produk tersebut. Selain itu, penulis dapat merepresentasikan teori-teori
yang sudah ada pada penelitian ini sehingga terdapat sinkronisasi
antara teori dengan praktik yang dilaksanakan perusahaan.
1.7. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan yaitu sebuah penjabaran secara deskriptif tentang hal-hal
yang ditulis dalam penelitian(Sujarweni, 2015:60). Dalam rangka mendapatkan gambaran
penelitian yang jelas, penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab dengan bab dan subbab
11
yang berbeda. Menurut Sujarweni (2015:60), sistematika penulisan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang
penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan tugas akhir.
2. BAB II : TINJAUAN PERPUSTAKAAN
Bab ini berisi seluruh teori-teori dan penelitian terdahulu yang
digunakan untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti, menyertakan
kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Teori-teori yang dipaparkan
memiliki keterkaitan dengan hal-hal yang diteliti dalam skripsi ini.
3. BAB III : METODE PENELITIAN
Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, operasional variabel,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, uji validitas dan reabilitas,
dan teknik analisis data.
4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan menggambarkan karakteristik responden,
hasil penelitian yang dilakukan, dan pembahasannya secara sistematis dan
kronologis disesuaikan dengan rumusan masalah serta tujuan penelitian dari skripsi
ini.
5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
disertai dengan saran yang diberikan oleh peneliti kepada objek penelitian.
12