Aplikasi 10 Tahapan Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
Perusahaan Jasa, Dagang, Manufaktur 23 Agustus 2021 oleh Wadiyo, SE
Siklus akuntansi (accounting cycle) perusahaan jasa, dagang, manufaktur, instansi
pemerintah/daerah/desa dan organisasi/lembaga lain seperti koperasi, entitas bisnis syariah,
lsm serta lembaga zakat menghasilkan output berupa Laporan Keuangan lengkap akhir
periode.
Mengadaptasi dari buku Pengantar Akuntansi karya James M. Reeve, Car S.Warren, Jonathan
E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Gatot Soepriyanto (Binus University), Amir Abadi Jusuf dan
Chaerul D. Djakman, ada 10 (sepuluh) tahap siklus akuntansi adalah:
1. Analisis dan pencatatan transaksi.
2. Menyiapkan buku besar.
3. Membuat neraca saldo/neraca percobaan/trial balance yang belum
disesuaikan.
4. Menyiapkan data-data penyesuaian.
5. Membuat neraca lajur/kertas kerja (worksheet).
6. Membuat jurnal penyesuaian.
7. Menyusun neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).
8. Menyusun Laporan Keuangan lengkap
9. Proses penutupan.
10. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.
Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara melakukan langkah-langkah setiap
tahap siklus akuntansi? Untuk itu mari simak dan praktikkan siklus akuntansi lengkap dengan
penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi Artikel
• 01. Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
o A: Definisi/Pengertian Siklus Akuntansi Adalah?
o B: Proses dan Tahapan Siklus Akuntansi
o C: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
o 1: Pengertian Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
o 2: Jenis transaksi keuangan perusahaan jasa
o D: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur
• 02. Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
o A. Tahapan Siklus Akuntansi dalam Perusahaan Jasa
o Tahap Siklus Akuntansi #1: Menganalisis dan Mencatat Transaksi
Keuangan ke Jurnal Umum
o Tahap Siklus Akuntansi #2: Posting Jurnal Transaksi ke Buku Besar
o Tahap Siklus Akuntansi #3: Menyiapkan Neraca Saldo Sebelum
Disesuaikan
o Tahap Siklus Akuntansi #4: Menyiapkan dan Menganalisis Data
Penyesuaian
o Tahap #5: Menyiapkan Kertas Kerja Akuntansi atau Neraca Lajur Akhir
Periode (opsional)
o Tahap Siklus Akuntansi #6: Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian
o Tahap Siklus Akuntansi #7: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian
o Tahap #8: Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
o A. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
o B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
o C. Laporan Posisi Keuangan/ Neraca Perusahaan Jasa
o D: Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)
o E: Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
o Tahap Siklus Akuntansi #9: Membuat Ayat Jurnal Penutup
o A: Pengertian Jurnal Penutup Adalah?
o B: Proses Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
o C: Format Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
o D: Video Tutorial Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
o Tahap Siklus Akuntansi #10: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah
Penutupan
• 03. Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah
o A. Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Adalah?
o B. Apa Tujuan dan Fungsi Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah
Daerah?
o C: Siapa Pengguna laporan keuangan pemerintah daerah?
o D: Jenis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Adalah?
o E: Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah Adalah?
• 04. Periode Siklus Akuntansi Adalah?
o A: Penentuan Periode Siklus Akuntansi
o B: Periode Aktivitas Perusahaan
• 05: Aplikasi Siklus Akuntansi dengan SOPAccountingTools
• 06. Kesimpulan tentang Siklus Akuntansi Adalah?
01. Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
Apa itu siklus akuntansi?
Siklus Akuntansi adalah aktivitas yang dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi bisnis
serta berakhir dengan persiapan untuk aktivitas periode akuntansi selanjutnya melalui
pembuatan jurnal penutup.
Laporan Keuangan adalah output utama dari tahap-tahap dalam siklus akuntansi perusahaan,
lsm, koperasi simpan pinjam, negara/daerah, maupun desa.
Jadi, siklus akuntansi bukan HANYA proses untuk membuat laporan keuangan. Tapi meliputi
keseluruhan proses aktivitas akuntansi di sebuah perusahaan atau entitas. Dan proses
penyusunan laporan keuangan adalah salah satu dari tahapan proses yang terjadi dalam siklus
akuntansi.
Selengkapnya yuk terus baca hingga tamat ya pembahasan proses dan tahap-tahap siklus
akuntansi berikut ini.
A: Definisi/Pengertian Siklus Akuntansi Adalah?
Perhatikan gambar siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur serta
penjelasannya berikut ini:
Ringkasan urutan proses dan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang, manufaktur.
Sebagaimana kita pahami, perusahaan memiliki siklus aktivitas yang terus berulang sepanjang
waktu yang kita kenal sebagai siklus akuntansi (accounting cycle: dalam bahasa Inggris).
Dan secara ringkas, urutan proses siklus akuntansi adalah seperti pada gambar di atas.
Lalu apa itu siklus akuntansi?
Definisi dan pengertian Siklus Akuntansi adalah urutan proses di suatu perusahaan atau entitas
yang dimulai dari menganalisa transaksi-transaksi, mencatat, menyusun laporan keuanngan,
dan ditutup dengan proses mempersiapkan aktivitas akuntansi untuk periode selanjutnya.
Jadi pada tahap proses penyusunan laporan keuangan ada sub-sub proses lagi, antara lain:
• analisis transaksi
• jurnal umum dan jurnal khusus
• buku besar,
• neraca saldo,
• jurnal penyesuaian,
• membuat jurnal penutup.
Dan Laporan Keuangan adalah output utama dari sebuah proses siklus akuntansi.
B: Proses dan Tahapan Siklus Akuntansi
Bagaimana tahap siklus akuntansi?
Perhatika gambaran siklus akuntansi berikut ini:
Gambar Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Flowchart siklus akuntansi di atas menggambarkan satu periode kegiatan akuntansi di suatu
perusahaan, entitas, atau organisasi.
Dari gambar tersebut, kita mengetahui ternyata ada 10 tahap utama (ada juga yang membagi
lebih rinci lagi menjadi 11 atau 12 tahap) siklus akuntansi, yaitu:
1. Melakukan analisis transaksi keuangan dan mencatatnya ke jurnal umum dan
jurnal khusus.
2. Memindahkan (posting) transaksi tersebut ke buku besar.
3. Menyusun neraca saldo belum disesuaikan.
4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.
5. Menyusun kertas kerja/neraca lajur akhir periode (optional).
6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.
7. Menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian.
8. Membuat laporan keuangan.
9. Menyusun ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.
10. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.
Sepuluh tahap tersebut dapat diringkas dalam sebuah gambar siklus akuntansi sederhana seperti
di atas.
Jadi, dari gambaran siklus akuntansi sederhana di atas, memperlihatkan bagaimana data
akuntansi dimulai, yaitu
• dengan dokumen sumber untuk suatu transaksi,
• melewati sistem akuntansi, dan
• menyusun laporan keuangan.
C: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
1: Pengertian Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Bagaimana Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa?
Sebagai mukadimah pembahasan tentang siklus akuntansi, saya sajikan contoh siklus akuntansi
perusahaan jasa berikut ini:
PT Manajemen Keuangan Network, adalah sebuah perusahaan jasa dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
• konsultan akuntansi,
• manajemen keuangan,
• kursus akuntansi,
• pendampingan perusahaan yang ingin membenahi sistem akuntansi keuangan
dan
• penyusunan Standar Operasional Prosedur.
Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan sepanjang bulan dan tahun. Selama bulan atau tahun
berjalan, semua transaksi operasional perusahaan dicatat, diklasifikasikan, digolongkan, dan di
analisis.
2: Jenis transaksi keuangan perusahaan jasa
Transaksi-transaksi apa saja yang dicatat perusahaan?
Jenis-jenis transaksi keuangan yang dicatat perusahaan antara lain:
• Penjualan jasa, misalnya memberikan konsultasi dan training. Transaksi ini
terjadi setelah proses penawaran jasa, dan negosiasi negosiasi.
• Penerimaan kas, menerima dana tunai atas training yang telah diberikan.
• Pembelian, misalnya pembelian bahan habis pakai secara kredit.
• Pengeluaran kas, seperti pembayaran gaji karyawan, biaya marketing, dan
beban operasional lainnya.
Pada akhir bulan dan tahun, perusahaan menyiapkan laporan keuangan yang merangkum
semua aktivitas operasionalnya sepanjang waktu tersebut.
***
Siklus akuntansi perusahaan jasa tahap pencatatan transaksi-transaksi pada periode berikutnya,
perusahaan juga membuat jurnal penutup.
Dari penjelasan materi tentang aktivitas siklus akuntansi dalam perusahaan jasa tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah:
“Proses akuntansi yang dimulai dengan menganalisis dan membuat jurnal untuk transaksi-
tansaksi dan diakhiri dengan membuat jurnal penutup guna menyiapkan catatan akuntansi
untuk transaksi-transaksi periode berikutnya”
Bagaimana siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur? Yuk lanjutkan bacanya.
D: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur Bagaimana apalikasi siklus akuntansi perusahaan dagang?
Bagaimana siklus akuntansi perusahaan manufaktur?
Apakah aktivitas dan operasi perusahaan sama seperti siklus akuntansi perusahaan jasa?
Berikut ini sekilas tentang siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur beserta
penjelasannya:
Secara umum, proses aktivitas, alur, dan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang, dan
manufaktur sama, yang membedakan adalah jenis transaksinya.
Ada jenis transaksi yang terjadi di semua jenis perusahaan, baik jasa, dagang, dan manufaktur.
Tapi ada juga jenis transaksi yang HANYA ada dan terjadi di perusahaan tertentu. Misalnya
transaksi persediaan barang dalam proses. Transaksi ini hanya ada di perusahaan manufaktur
atau industri pengolahan.
Contoh lain, transaksi pengeluaran kas untuk penyaluran dana zakat. Transaksi ini hanya ada
pada siklus akuntansi zakat. Ada juga transaksi yang hanya ada pada siklus akuntansi bank
syariah.
02. Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Untuk membantu memudahkan dalam memahami urutan aktivitas yang dilakukan pada tiap
tahap siklus akuntansi, saya akan menyajikan contoh soal dan jawaban siklus akuntansi
perusahaan jasa yang benar dan lengkap dalam satu periode akuntansi.
Secara garis dalam pembahasan contoh siklus akuntansi perusahaan jasa yang benar adalah
dari urutan pertama hingga penutup siklus akuntansi, mulai dari:
• transaksi keuangan,
• proses penyusunan laporan keuangan dan
• menyiapkan akun-akun untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya.
Agar tidak penasaran dan gamblang, yuks langsung saja dimulai pembahasannya…
A. Tahapan Siklus Akuntansi dalam Perusahaan Jasa Untuk memudahkan penjelasan tentang langkah-langkah siklus akuntansi perusahaan jasa,
saya menggunakan contoh soal dan jawaban siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini:
Pak Mansyur telah menjalankan usaha konsultasi paruh waktu dari rumahnya selama beberapa
tahun. Mulai tanggal 01 Januari 2020, Pak Mansyur menjalankan usaha konsultasinya secara
penuh waktu dengan menyewa kantor di lokasi strategis.
Dia memberi nama usahanya sebagai Mansyur Consulting, bergerak pada jasa pelatihan
akuntansi, Audit Keuangan, pendampingan. Dan penyusunan Standar Operasional Prosedur
Akuntansi Keuangan perusahaan, serta jasa keuangan lainnya.
***
Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2018,:
Januari, 01:
Aset-aset berikut ini diterima dari Pak Mansyur:
• kas Rp 13.100.000,
• piutang usaha Rp 3.000.000,
• bahan habis pakai, Rp 1.400.000, dan
• peralatan kantor Rp 12.500.000.
Dan tidak ada kewajiban yang diterima.
Januari, 01:
Membayar sewa kantor sederhana untuk tiga bulan sesuai kontrak sewa, Rp 4.800.000
Januari, 02 :
Membayar premi asuransi kerugian dan kebakaran untuk properti Rp 1.800.000
Januari, 04:
Menerima uang dari klien sebagai pembayaran di muka untuk jasa yang akan disediakan dan
dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka Rp 5.000.000.
Januari, 05 :
Membeli tambahan peralatan kantor secara kredit dari Toko Berkah Jaya Rp 2.000.000
Januari, 6 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha Rp 1.800.000
Januari, 10 :
Membayar tunai untuk iklan online Rp 120.000
Januari, 12 :
Membayar Toko Berkah Jaya sebagian dari utang pembelian tanggal 5 Januari 2020 Rp
1.200.000
Januari, 12 :
Mencatat jasa yang disediakan secara kredit untuk periode 1-12 Januari 2020 Rp 4.200.000
Januari, 14 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance Rp 750.000
Januari, 17 :
Menerima kas dari klien atas honor periode 1-16 Januari 2020 Rp 6.250.000
Januari, 18 :
Membayar tunai atas pembelian bahan habis pakai, Rp 800.000
Januari, 20 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk periode 13-20 Januari 2020 sebesar Rp
2.100.000
Januari, 24 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 17-24 Januari 2020, Rp 3.850.000
Januari, 26 :
Menerima uang dari klien atas pelunasan piutang usaha, Rp 5.600.000
Januari, 27 :
Membayar gaji dua mingguan pegawai freelance, Rp 750.000
Januari, 29 :
Membayar tagihan telpon bulan Januari Rp 130.000
Januari, 30 :
Membayar tagihan listrik bulan Januari, Rp 200.000
Januari, 30 :
Menerima uang dari klien atas honor periode 25-30 Januari 2020, Rp 3.050.000
Januari, 30 :
Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk sisa bulan Januari 2020, Rp 1.500.000
Januari, 30 :
Pak Mansyur menarik tunai untuk keperluan pribadi sebesar Rp 6.000.000
***
Contoh transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh Mansyur Consulting selama bulan
Januari 2020 ini, selanjutnya akan kita gunakan sebagai contoh siklus akuntansi perusahaan
jasa:
Dan berikut ini 10 tahap siklus akuntansi perusahaan jasa konsultan “Mansyur Consulting”
Tahap Siklus Akuntansi #1: Menganalisis dan Mencatat Transaksi
Keuangan ke Jurnal Umum
A: Cara Melakukan Analisis dan Pencatatan Transaksi Keuangan
Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi
ke jurnal umum maupun jurnal khusus.
Bagaimana cara untuk mencatat transaksi-transaksi akuntansi?
Cara paling mudah untuk menganalis dan mencatat transaksi-transaksi akuntansi adalah
menggunakan sistem akuntansi jurnal berpasangan debit kredit.
Sistem akuntansi jurnal berpasangan adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis dan
mencata transaksi-transaksi akuntansi keuangan.
***
Dan perhatikan gambar berikut yang menjelaskan proses pencatatan transaksi ke jurnal umum:
Langkah analisis transaksi dan pencatatan ke jurnal
Langkah-langkah yang perlu dilakukan saat menggunakan sistem jurnal berpasangan untuk
menganalisis dan mencatat transaksi adalah:
1. Pahami secara menyeluruh penjelasan transaksi. Tujuannya untuk menentukan
apakah transaksi tersebut mempengaruhi akun aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, atau beban.
2. Setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut, tentukan apakah saldo
akun tersebut naik atau turun.
3. Pastikan apakah setiap kenaikan atau penurunan tersebut harus dicatat sebagai
debit dan kredit dengan mengikuti aturan debit dan kredit.
4. Catat transaksi tersebut dengan menggunakan ayat jurnal.
B: Penggunaan Chart of Account (COA)
Untuk memudahkan dalam mencatat transaksi-transaki yang dilakukan Mansyur Consulting,
maka digunakan Chart of account (COA).
Apa itu Chart of Account (COA)? Chart of Account adalah daftar akun yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
akuntansi.
Manfaat COA adalah berguna untuk menentukan akun mana yang dipengaruhi oleh transaksi.
Chart of Account (COA) dari Mansyur Consulting adalah sebagai berikut:
• 11 Kas
• 12 Piutang Usaha
• 14 Bahan Habis Pakai
• 15 Sewa Dibayar di Muka
• 16 Asuransi Dibayar di Muka
• 18 Peralatan Kantor
• 21 Utang Usaha
• 22 Utang Gaji
• 23 Pendapatan Diterima di Muka
• 31 Modal
• 32 Prive
• 33 Ikhtisar Laba Rugi
• 41 Pendapatan
• 51 Beban Gaji
• 52 Beban Sewa
• 53 Beban Bahan Habis Pakai
• 54 Beban Penyusutan
• 55 Beban Asuransi
• 59 Beban Lain-lain
C: Proses Pencatatan Jurnal Akuntansi
Setelah menganalisis setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh Mansyur Consulting
selama bulan Januari 2020.
Selanjutnya perusahaan melakukan pencatatan ayat jurnal umum untuk transaksi-transaki
sebagai berikut:
1: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian tanggal 1 Januari 2020:
Kas Rp 13.100.000 ….. (Debit)
Piutang Usaha Rp 3.000.000 ….. (Debit)
Bahan Habis Pakai Rp 1.400.000 ….. (Debit)
Peralatan Kantor Rp 12.500.000 ….. (Debit)
Modal Rp 30.000.000 ….. (Kredit)
2: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran sewa tanggal 01 Januari 2020:
(Debit) Sewa Dibayar di Muka Rp 4.800.000
(Kredit) Kas Rp 4.800.000
3: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran asuransi tanggal 2 Januari 2020:
(Debit) Asuransi Dibayar di Muka Rp 1.800.000
(Kredit) Kas Rp. 1.800.000
4: Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan tanggal 4 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 5.000.000
(Kredit) Pendapatan Diterima di Muka Rp 5.000.000
5: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian kredit peralatan kantor tanggal
5 Januari 2020:
(Debit) Peralatan Kantor Rp 2.000.000
(Kredit) Utang Usaha Rp 2.000.000
6: Contoh pencatatan jurnal transaksi piutang tanggal 6 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 1.800.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 1.800.000
7: Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain tanggal 10 Januari
2020:
(Debit) Beban lain-lain Rp 120.000
(Kredit) Kas Rp 120.000
8: Contoh pencatatan jurnal transaksi utang usaha dan piutang usaha tanggal
12 Januari 2020:
Transaksi 1:
(Debit) Utang Usaha Rp 1.200.000
(Kredit) Kas Rp 1.200.000
Transaksi 2:
(Debit) Piutang Usaha Rp 4.200.000
(Kredit) Pendapatan Fee Rp 4.200.000
9: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji karyawan tanggal 14 Januari
2020:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000
10: Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan tanggal 17 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 6.250.000
(Kredit) Pendapatan Rp 6.250.000
11: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis pakai tanggal 18 Januari
2020:
(Debit) Bahan Habis Pakai Rp 800.000
(Kredit) Kas Rp 800.000
12: Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan usaha yang belum dibayar tanggal
20 Januari 2020:
(Debit) Piutang Usaha Rp 2.100.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 2.100.000
13: Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan tanggal 24 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 3.850.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 3.850.000
14: Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran piutang usaha tanggal
25 Januari 2020:
(Debit) Kas Rp 5.600.000
(Kredit) Piutang Usaha Rp 5.600.000
15: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji tanggal 27 Januari 2020:
(Debit) Beban Gaji Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000
16: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban lain-lain tanggal 29 Januari
2020:
(Debit) Beban Lain-lain Rp 130.000
(Kredit) Kas Rp 130.000
17: Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain dan penerimaan
pendapatan tanggal 30 Januari 2020:
Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran beban lain-lain:
(Debit) Beban Lain-lain Rp 200.000
(Kredit) Kas Rp 200.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan:
(Debit) Kas Rp 3.050.000
(Kredit) Pendapatan Rp3.050.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pembayaran piutang usaha:
(Debit) Piutang Usaha Rp 1.500.000
(Kredit) Pendapatan Rp 1.500.000
Contoh pencatatan jurnal transaksi penarikan dana untuk keperluan pribadi:
(Debit) Prive Rp 6.000.000
(Kredit) Kas Rp 6.000.000
Jadi tahap ini adalah mencatat semua transaksi keuangan dan bisnis ke dalam jurnal umum
dan jurnal khusus.
Tahap Siklus Akuntansi #2: Posting Jurnal Transaksi ke Buku
Besar
A: Posting Transaksi Keuangan
Pada tahap kedua ini adalah memindahkan saldo-saldo pencatatan di jurnal umum ke buku
besar.
Jadi Buku besar adalah kumpulan saldo akun-akun yang diperoleh dari pemindahan (posting)
pencatatan jurnal transaksi.
Fungsi buku besar dalam proses siklus akuntansi cukup penting, yaitu menyiapkan proses pada
tahap berikutnya dalam penyusunan laporan keuangan.
Transaksi-transaksi yang dicatat di dalam jurnal umum dan jurnal khusus secara periodik
dipindahkan (posting) sesuai dengan akun-akun di buku besar.
Proses posting dari jurnal umum pencatatan transaksi-transaksi ke BUKU BESAR bisa dilihat
dari gambar siklus akuntansi perusahaan jasa tahap pertama di atas.
Apa yang dimaksud posting? Posting adalah proses pemindahan saldo-saldo dari jurnal ke buku besar, termasuk mencatat
tanggal transaksi, jumlah debit atau kredit dan referensi jurnal dalam akun.
Nomor akun dicatat dalam kolom referensi posting dalam jurnal untuk menunjukkan bahwa
ayat jurnal telah diposting ke akun-akun dalam buku besar.
Aktivitas-aktivitas tersebut termasuk dalam urutan ke-dua siklus akuntansi.
B: Buku Besar Akuntansi Adalah?
Setelah kita mengetahu apa itu posting buku besar.
Selanjutnya kita memindahkan semua transaksi dalam jurnal umum dan jurnal khusus ke
buku besar sesuai dengan akun-akunnya.
Berikut ini saldo akun-akun di buku besar Mansyur Consulting:
Mansyur Consulting
Buku Besar
31 Januari 2020
1: Contoh Buku Besar: Akun Kas
2: Contoh Buku Besar: Akun Piutang Usaha
3: Contoh Buku Besar: Akun Bahan Habis Pakai
4: Contoh Buku Besar: Akun Sewa Dibayar Di Muka
5: Contoh Buku Besar: Akun Asuransi Dibayar di Muka
6: Contoh Buku Besar: Akun Peralatan Kantor
7: Contoh Buku Besar: Akun Akumulasi Penyusutan
8: Contoh Buku Besar: Akun Utang Usaha
9: Contoh Buku Besar: Akun Utang Gaji
10: Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan Diterima di Muka
11: Contoh Buku Besar: Akun Modal
12: Contoh Buku Besar: Akun Prive
13: Contoh Buku Besar: Akun Ikhtisar Laba Rugi
14: Contoh Buku Besar: Akun Pendapatan
15: Contoh Buku Besar: Akun Beban Gaji
16: Contoh Buku Besar: Akun Beban Sewa
17: Contoh Buku Besar: Akun Beban Bahan Habis Pakai
18: Contoh Buku Besar: Akun Beban Penyusutan
19: Contoh Buku Besar: Akun Beban Asuransi
20: Contoh Buku Besar: Akun Beban lain-lain
Tahap Siklus Akuntansi #3: Menyiapkan Neraca Saldo Sebelum
Disesuaikan
A: Pengertian Neraca Saldo/Neraca Percobaan (Trial Balance) Sebelum
Disesuaikan
Neraca saldo adalah ringkasan saldo akun-akun transaksi yang terjadi selama periode
akuntansi.
Pembuatan neraca saldo sebelum disesuaikan adalah tahap siklus akuntansi ketiga adalah
menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan .
Yang disiapkan untuk menentukan apakah terdapat kesalahan dalam posting debit dan kredit
ke buku besar.
Daftar saldo yang belum disesuaikan ini bukanlah bukti keakuratan yang lengkap mengenai
buku besar.
Daftar saldo ini hanya menunjukkan bahwa jumlah debit sama dengan jumlah kredit.
Namun manfaatnya tetap ada karena kesalahan seringkali mempengaruhi kesamaan jumlah
debit dan kredit.
Jika jumlah kedua saldo dalam neraca saldo ini tidak sama, maka telah terjadi kesalahan yang
harus ditemukan dan dikoreksi.
Daftar saldo yang belum disesuaikan untuk Mansyur Consulting diambil dari buku besar
yang telah dibuat pada tahap siklus akuntansi #2, sebelum ayat jurnal penyesuaian dicatat.
B: Format Neraca Saldo (Trial Balance) Sebelum Disesuaikan
Dan perhatikan bentuk neraca saldo yang belum disesuaikan dari transaksi-transaksi yang
terjadi di Mansyur Consulting adalah seperti berikut ini :
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Tabel: Daftar saldo yang belum disesuiakan
Tahap Siklus Akuntansi #4: Menyiapkan dan Menganalisis Data Penyesuaian
Urutan ke-empat siklus akuntansi adalah menyiapkan dan menganalisis data-data transaksi
yang perlu sisesuaikan.
Sebelum Laporan Keuangan dapat disiapkan, data-data transaksi/akun-akun harus
dimutakhirkan.
Ada empat jenis akun yang biasanya memerlukan penyesuaian, yaitu:
1. beban dibayar di muka,
2. pendapatan diterima di muka,
3. piutang usaha, dan
4. beban yang masih harus dibayar.
Sebagai tambahan, beban penyusutan harus dicatat untuk semua aset tetap selain tanah.
Dan data-data berikut ini adalah transaksi tambahan yang perlu disesuaikan dengan
menggunakan jurnal penyesuaian, yaitu :
• Asuransi yang terpakai selama bulan Januari 2020 adalah Rp 300.000
• Sisa bahan habis pakai pada tanggal 30 Januari 2020 adalah Rp 1.350.000
• Penyusutan peralatan kantor untuk bulan Januari 2020 adalah Rp 330.000
• Gaji karyawan freelance yang belum dibayarkan pada tanggal 30 Januari 2020
adalah Rp 120.000
• Sewa yang terpakai selama bulan Januari 2020 adalah Rp 1.600.000
• Pendapatan diterima di muka pada tanggal 30 Januari 2020 adalah Rp
2.500.000
Tahap #5: Menyiapkan Kertas Kerja Akuntansi atau Neraca Lajur Akhir Periode
(opsional)
A: Pengertian Kertas Kerja Akuntansi atau Neraca Lajur Akhir Periode
Kertas kerja akuntansi atau disebut juga sebagai neraca lajur adalah salah satu tools powerful
yang biasa digunakan untuk menyusun Laporan Keuangan Lengkap.
Lalu, apa pengertian kertas kerja akuntansi?
Pengertian kertas kerja akuntansi adalah accounting tool yang digunakan untuk merangkum
ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk laporan keuangan.
Akuntan sering menggunakan kertas kerja atau neraca lajur untuk mengumpulkan dan
merangkum data yang diperlukan untuk menyiapkan beragam analisis dan laporan keuangan.
Kertas kerja akuntansi atau neraca lajur adalah alat atau accounting tool yang berguna, tapi
bukan bagian dari pencatatan akuntansi formal.
Hal ini berlawanan dengan bagan akun, jurnal dan buku besar yang merupakan bagian
penting dalam sistem akuntansi dan siklus akuntansi.
***
Kertas kerja biasanya disiapkan dengan menggunakan program kertas kerja di komputer, dan
yang paling populer menggunakan Excel dengan berbagai rumus dan fitur-fiturnya.
Untuk perusahaan kecil dengan jumlah akun dan penyesuaian yang sedikit, kertas kerja akhir
periode belum diperlukan.
Walaupun kertas kerja akhir periode tidak diperlukan, kertas ini sangat berguna dalam
menunjukkan alur informasi akuntansi.
Dari neraca saldo yang belum disesuaikan ke daftar saldo yang disesuaikan dan Laporan
Keuangan.
Selain itu, kertas kerja akhir periode berguna dalam menganalisis pengaruh dari penyesuaian
yang diajukan terhadap laporan keuangan.
***
Perhatikan Kertas Kerja Akuntansi atau neraca lajur 12 kolom akhir periode untuk Mansyur
Consulting adalah seperti berikut ini:
Mansyur Consulting
Kerta Kerja Akhir Periode/Neraca Lajur
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Tabel: Kertas Kerja Akhir Periode
B: Fungsi Kertas Kerja atau Neraca Lajur (worksheet) dalam Siklus Akuntansi
Kertas kerja adalah alat bantu dalam menyiapkan laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik
(perubahan modal) dan neraca.
Laporan Laba Rugi biasanya disiapkan langsung dari kertas kerja, tapi urutan penyajian
beban bisa saja diubah.
Misalnya, urutan berdasarkan besarnya jumlah beban, dimulai dari pos yang terbesar. Beban
lain-lain diletakkan terakhir tanpa melihat jumlahnya.
Laporan pertama yang biasanya disajikan di laporan ekuitas pemilik adalah saldo akun modal
pemilik pada awal periode.
Akan tetapi, jumlah yang dimasukkan sebagai modal di kertas kerja tidak selalu merupakan
saldo awal periode.
Pemilik bisa saja melakukakan investasi tambahan aset dalam perusahaan sepanjang periode
berjalan.
Oleh karena itu, untuk saldo awal dan penambahan investasi sangat penting untuk mengacu
pada akun modal di buku besar.
Jumlah ini bersama dengan laba bersih atau rugi bersih, dan jumlah prive yang ditunjukkan di
kertas kerja akuntansi, digunakan untuk menentukan saldo akhir akun modal.
***
Neraca dapat disiapkan langsung dari kolom kertas kerja kecuali untuk saldo akhir modal
pemilik, yang diambil dari laporan ekuitas pemilik.
Saat kertas kerja akuntansi digunakan, ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup
biasanya tidak dibuat.
Atau dipindahkan sampai setelah kertas kerja dan laporan keuangan disiapkan.
Data untuk ayat jurnal penyesuaian diambil dari kolom penyesuaian di kertas kerja.
Data untuk dua ayat jurnal penutup yang pertama diambil dari kolom Laporan Laba Rugi di
kertas kerja.
Jumlah untuk ayat jurnal penutup yang ketiga adalah laba bersih atau rugi bersih yang
muncul dibagian bawah kertas kerja.
Jumlah ayat jurnal penutup ke-empat adalah saldo akun prive yang muncul di kolom Debit
Neraca di kertas kerja.
Tahap Siklus Akuntansi #6: Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian
A: Tujuan Jurnal Penyesuaian Adalah?
Tahap siklus akuntansi #6 adalah membuat jurnal penyesuaian dan memindahkan (posting)
ke buku besar.
Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk membuat penyesuaian/updating terhadap
pos-pos tertentu agar sesuai dengan kondiri riil.
Ayat jurnal penyesuaian untuk Mansyur Consulting disiapkan berdasarkan data penyesuaian
pada urutan ke-empat siklus akuntansi.
Setiap ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling tidak satu akun laporan laba rugi dan
satu akun neraca.
Penjelasan untuk setiap penyesuaian termasuk cara perhitungannya biasanya disertakan
dalam setiap ayat jurnal penyesuaian.
Di Buku Besar, ayat jurnal penyesuaian ditulis sebagai “Ayat Jurnal Penyesuaian”.
B: Proses Pembuatan Jurnal Penyesuaian Adalah?
Ayat jurnal untuk Mansyur Consulting yang dibuat akhir periode adalah seperti berikut ini :
Jurnal Penyesuaian #1:
(Debit) Beban Asuransi Rp 300.000
(Kredit) Asuransi Dibayar Di Muka Rp 300.000
Jurnal Penyesuaian #2:
(Debit) Beban Bahan Habis Pakai Rp 850.000
(Kredit) Bahan Habis Pakai Rp 850.000
Jurnal Penyesuaian #3:
(Debit) Beban Penyusutan Rp 330.000
(Kredit) Akumulasi Penyusutan Rp 330.000
Jurnal Penyesuaian #4:
(Debit) Beban Gaji Rp 120.000
(Kredit) Utang Gaji Rp 120.000
Jurnal Penyesuaian #5:
(Debit) Beban Sewa Rp 1.500.000
(Kredit) Sewa Dibayar Di Muka Rp 1.500.000
Jurnal Penyesuaian #6:
(Debit) Pendapatan Diterima Di Muka Rp 2.500.000
(Kredit) Pendapatan Rp 2.500.000
Tahap Siklus Akuntansi #7: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah semua ayat jurnal penyesuaian telah selesai dibuat dan diposting, daftar saldo yang
disesuaikan disiapkan untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debit dan kredit.
Tahap ini adalah langkah terakhir atau urutan ke-tujuh dalam siklus akuntansi, sebelum
menyiapkan laporan keuangan.
Dan semua kesalahan yang muncul dari proses posting ayat jurnal penyesuaian harus
ditemukan dan diperbaiki.
***
Perhatikan, neraca saldo setelah penyesuaian Mansyur Consulting per 31 Januari 2018 adalah
seperti ditunjukkan berikut ini:
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Keterangan: Neraca Saldo setelah penyesuaian
Tahap #8: Menyiapkan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Hasil atau output siklus akuntansi paling penting adalah LAPORAN KEUANGAN.
Tahap penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur atau kertas kerja akuntansi akhir
periode:
1. Laporan Laba Rugi disiapkan terlebih dahulu, diikuti oleh laporan ekuitas
pemilik, kemudian neraca.
2. Laporan Keuangan dapat disiapkan langsung dari daftar saldo yang
disesuaikan, kertas kerja akhir periode, atau buku besar.
3. Laba bersih atau rugi bersih yang ditunjukkan dalam laporan keuangan
disajikan dalam laporan ekuitas pemilik.
4. Bersama dengan penambahan investasi dan juga penarikan oleh pemilik.
5. Saldo akhir modal pemilik dilaporkan di neraca dan ditambahkan dengan
jumlah liabilitas untuk menyamakan jumlah aset.
***
Perhatikan contohLaporan Keuangan untuk Mansyur Consulting ditunjukkan seperti berikut
ini:
A. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
Mansyur Consulting
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
Dari Laporan Laba Rugi di atas, kita bisa melihat bahwa Mansyur Consulting memperoleh
laba sebesar Rp 18.300.000 untuk bulan Januari 2020.
B. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
Mansyur Consulting
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Contoh Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
C. Laporan Posisi Keuangan/ Neraca Perusahaan Jasa
Berikut ini Neraca atau laporan posisi keuangan Mansyur Consulting:
Mansyur Consulting
Neraca
Per 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Contoh Neraca perusahaan jasa
Dari data-data laporan posisi keuangan perusahaan jasa Mansyur Consulting per 31 Januari
2020 memiliki:
• Aset senilai Rp 45.720.000,
• Liabilitas Rp 3.420.000 dan
• Ekuitas pemilik Rp 42.300.000.
D: Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)
Apa itu Laporan Arus Kas? Adalah salah satu jenis laporan keuangan yang menyajikan aliran
kas masuk dan keluar perusahaan. Ada 3 (tiga) jenis aliran kas yanh disajikan dalam laporan
cash flow adalah:
1: Cash flow dari aktivitas operasional perusahaan, seperti pembelian dan penjualan.
2: Aliran kas dari kegiatan investasi, seperti investasi saham dan obligasi.
3: Arus kas dari aktivitas pendanaan, seperti utang bank jangka panjang.
E: Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan atas laporan keuangan adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan semua hal yang
tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi, neraca/balance sheet/laporan posisi keuangan,
laporan perubahan ekuitas pemilik, dan laporan arus kas.
Tahap Siklus Akuntansi #9: Membuat Ayat Jurnal Penutup
A: Pengertian Jurnal Penutup Adalah?
Urutan #9 dalam siklus akuntansi adalah membuat ayat jurnal penutup dan kemudian
memindahkan (posting) ke buku besar.
Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?
Pengertian jurnal penutup adalah ayat jurnal yang memindahkan saldo akun-akun sementara
ke akun modal pemilik.
Proses pemindahan tersebut disebut proses penutupan (clossing process) atau sering kita kenal
sebagai TUTUP BUKU.
Setelah ayat jurnal penyesuaian dipindahkan ke buku besar. Buku besar akan sesuai dengan
data yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Saldo akun-akun yang dilaporkan di neraca terus disertakan dari tahun ke tahun. Karena
bersifat permanen, maka akun-akun ini disebut akun riil (real account).
Saldo akun-akun yang dilaporkan di Laporan Laba Rugi tidak disertakan dari tahun ke
tahun. Begitu juga dengan saldo akun prive pemilik, yang dilaporkan dalam laporan ekuitas
pemilik, tidak disertakan.
Karena akun-akun ini hanya melaporkan jumlah untuk satu periode, maka disebut akun
sementara (temporary account) atau akun nominal (nominal account).
B: Proses Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Untuk melaporkan jumlah hanya untuk satu periode, saldo akun sementara harus nol pada
awal periode.
Bagaimana saldo ini bisa diubah menjadi nol?
Saldo akun pendapatan dan beban dipindahkan ke sebuah akun yang disebut Ikhtisar Laba
Rugi (Income Summary).
Saldo ikhtisar Laba Rugi lalu dipindahkan ke akun modal pemilik. Ayat jurnal yang
memindahkan saldo-saldo ini disebut ayat jurnal penutup (closing entries).
***
Perhatikan diagram alir (flowchart) yang menggambarkan proses penutupan berikut ini:
Diagram Alir (flowchart): Proses Penutupan
Perhatikan bahwa Ikhtisar Laba Rugi digunakan digunakan hanya pada saat akhir periode
siklus akuntansi.
Pada awal proses penutupan, tidak ada saldo Ikhtisar Laba Rugi.
Selama proses penutupan dalam siklus akuntansi, Ikhtisar Laba Rugi akan di-debit dan di-
kredit untuk jumlah yang berbeda-beda.
Pada akhir proses penutupan, Ikhtisar Laba Rugi tidak akan memiliki saldo lagi.
Karena Ikhtisar Laba Rugi ini memiliki efek ‘membersihkan’ atau me-nihil-kan saldo akun
pendapatan dan beban, maka kadang dibuat juga akun kliring (clearing account).
Judul lain yang kadang dipakai adalah Revenue and Expense Summary, Profit and Loss
Summary, dan Income and Expense Summary.
Sangat mungkin untuk menutup akun sementara (pendapatan dan beban) tanpa menngunakan
akun kliring seperti Ikhtisar Laba Rugi.
Dalam hal ini, saldo akun pendapatan dan beban ditutup secara langsung ke akun modal
pemilik.
Proses ini berjalan otomatis dalam sistem akuntansi komputerisasi.
***
Dalam sistem manual, penggunaan akun Ikhtisar Laba Rugi membantu dalam menemukan
dan memperbaiki kesalahan.
Ada 4 jurnal penutup yang dibuat pada akhir periode akuntansi agar akun-akun siap
digunakan kembali pada periode berikutnya.
1. Ayat jurnal penutup yang pertama memindahkan saldo akun pendapatan ke
ikhtisar Laba Rugi.
2. Kedua ayat jurnal untuk memindahkan saldo akun Beban ke ikhtisar Laba
Rugi.
3. Ketiga ayat jurnal yang memindahkan saldo Ikhtisar Laba Rugi ke akun modal
pemilik.
4. Terakhir, ayat jurnal ke-empat memindahkan semua saldo dalam akun prive
pemilik ke akun modal pemilik.
C: Format Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Ke-empat ayat jurnal penutup untuk Mansyur Consulting ditunjukkan berikut ini:
Jurnal Penutup Perusahaaan Jasa – Mansyur Consulting
Contoh Jurnal Penutup
Perhatikan gambar di atas, setelah ayat jurnal penutup diposting ke buku besar .
Saldo dalam akun modal pemilik akan sesuai dengan jumlah yang disajikan di laporan
ekuitas pemilik dan neraca.
Untuk Mansyur Consulting, saldo akhir modal adalah Rp 42.300.000, seperti ditunjukkan
pada buku besar berikut ini:
Tabel: Akun Modal di Buku Besar
Setelah ayat jurnal penutup diposting, semua saldo akun pendapatan, beban, dan prive
menjadi nol.
Untuk menyederhanakan, ayat jurnal penutup di buku besar ditulis singkat sebagai
“Penutup”.
D: Video Tutorial Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya untuk anda yang suka nonton video
atau film, berikut ini saya sajikan video penjelasan singkat tentang jurnal penyesuaian dan
jurnal penutup dalam siklus akuntansi perusahaan jasa:
Tahap Siklus Akuntansi #10: Menyiapkan Neraca Saldo Setelah Penutupan
Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.
Kegunaan dari daftar saldo setelah penutupan dalam siklus akuntansi ini adalah untuk
memastikan bahwa buku besar telah sesuai pada awal periode berikutnya.
Semua akun beserta saldo dalam daftar saldo setelah penutupan harus sama dengan akun dan
saldo di neraca pada akhir periode.
***
Dan perhatikan daftar saldo setelah penutupan untuk Mansyur Consulting ditunjukkan seperti
berikut ini:
Mansyur Consulting
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2020
(Dalam Rupiah)
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Saldo yang ditunjukkan dalam daftar saldo setelah penutupan diambil dari saldo akhir dalam
buku besar seperti pada alur siklus akuntansi #2.
Saldo-saldo ini sesuai dengan jumlah yang ditunjukkan di neraca Mansyur Consulting, seperti
pada tahap siklus akuntansi #8.
***
Demikianlah contoh soal siklus akuntansi perusahaan jasa beserta jawabannya, sangat lengkap
mulai dari contoh transaksi perusahaan jasa, pencatatan jurnal umum, penyiapan buku besar
sesuai rekening dan laporan keuangan lengkap perusahaan jasa. Penyajian materi ekonomi
siklus akuntansi perusahaan jasa ini mudah-mudahan bermanfaat. Selanjutnya akan dibahas
tentang siklus akuntansi pemerintah daerah.
03. Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah
A. Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Adalah?
Merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan diterangkan dengan rinci bahwa Sistem Akuntansi
Pemerintahan (SAP) adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan
elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan
pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah.
Mengacu pada Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah bahwa Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi
pemerintahan daerah.
B. Apa Tujuan dan Fungsi Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah?
Tujuan dan fungsi sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah adalah:
1: Akuntabilitas
Tujuan akuntabilitas sistem akuntansi keuangan daerah berarti mampu
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
periodik.
2: Fungsi Manajerial
Sistem akuntansi daerah dapat membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
3: Fungsi Pengawasan
Fungsi sistem akuntansi pemerintah daerah harus mampu melakukan proses pengawasan
yang efektif dan efisien.
4: Fungsi Maintenance Aset Entitas
Sistem akuntansi pemerintah daerah harus bisa memelihara dan menjaga aset-aset yang
dimiliki pemerintah daerah melalui pencatatan, pengakuan dan pengungkapan yang baik, yakni
sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
5: Fungsi Penyedia Informasi Keuangan
Sistem akuntansi pemerintah daerah berfungsi memberikan informasi keuangan yang terbuka
dan jujur kepada pengguna, yaitu masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa mereka
memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya
pada peraturan perundang-undangan.
Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai
seluruh pengeluaran.
C: Siapa Pengguna laporan keuangan pemerintah daerah?
Pengguna laporan keuangan pemerintah daerah adalah:
1. Masyarakat
2. Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;
3. Pihak yang memberi atau yang berperan dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman; dan
4. Pemerintah
D: Jenis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Adalah?
Salah satu output utama dari siklus akuntansi daerah adalah laporan keuangan yang
memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban entitas pelaporan pada
tanggal pelaporan dan arus sumber daya ekonomi selama periode berjalan.
Paling tidak ada 7 (tujuh) jenis laporan keuangan yang dihasilkan dari tahapan siklus akuntansi
pemerintah daerah, yaitu:
1: Laporan Realisasi Anggaran
2: Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3: Neraca
4: Laporan Operasional
5: Laporan Arus Kas
6: Laporan Perubahan Ekuitas
7: Catatan atas Laporan Keuangan
E: Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah Adalah?
Secara umum siklus akuntansi pemerintah daerah sama dengan siklus akuntasi umum, yaitu
dengan tahapan pelaksanaan rangkaian prosedur identifikasi transaksi, pencatatan, pengakuan,
pengungkapan atas pendapatan, beban, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi, serta
penyusunan laporan keuangan.
Dan bila diringkas, tahap-tahap siklus akuntansi pemerintah daerah adalah:
1: Identifikasi dan klasifikasi bukti pertama transaksi
2: Melakukan pencatatan ke jurnal umum
3: Posting pencatatan ke buku besar sesuai perkiraan
4: Persiapkan neraca saldo/neraca percobaan/trial balance
5: Jurnal penyesuaian akhir periode
6: Neraca saldo setelah penyesuaian
7: Kertas kerja (worksheet)
8: Menyusun laporan keuangan pemerintah daerah
9: Jurnal penutupan
10: Jurnal pembalik (opsional)
Demikianlah penjelasan sekilas materi tentang siklus akuntansi pemerintah daerah dan
contohnya. Pembahasan ini sebagai pelengkap materi tentang siklus akuntansi perusahaan jasa
dan dagang.
04. Periode Siklus Akuntansi Adalah?
A: Penentuan Periode Siklus Akuntansi
Sebagai tambahan informasi, periode yang umum digunakan adalah tahun kalender yang
dimulai dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember.
Ada 99,4% dari seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX) memiliki
periode akuntansi yang berakhir tanggal 31 Desember, dan sisanya di tanggal 31 Maret.
Namun perusahaan juga bisa menggunakan periode selain tahun kalender.
Contohnya, suatu perusahaan bisa saja menetapkan periode akuntansi yang berakhir saat
aktivitas usahanya mencapai titik terendah dalam siklus operasi tahunannya.
Pada titik terendah ini, suatu usaha memiliki waktu lebih banyak untuk menganalisis hasil
operasinya dan menyiapkan laporan keuangan.
B: Periode Aktivitas Perusahaan
Karena perusahaan-perusahaan dengan periode akuntansi seringkali memiliki aktivitas operasi
yang sifatnya sangat musiman.
Para investor dan pengguna laporan keuangan lainnya harus berhati-hati dalam meng-
interpretasikan laporan keuangan setengah periode.
Misalnya laporan keuangan semester untuk perusahaan tersebut.
Artinya, kita harus menyadari bahwa perusahaan tersebut akan memiliki hasil operasional yang
sangat fluktuatif sepanjang periode akuntansi.
Perlu diperhatikan, bahwa sejarah keuangan perusahaan bisa ditunjukkan dengan serangkaian
NERACA dan Laporan Laba Rugi untuk beberapa periode akuntansi.
Jika kelangsungan suatu perusahaan ditunjukkan dengan sebuah garis yang bergerak dari kiri
ke kanan, serangkaian neraca dan laporan laba rugi dapat digambarkan sebagai berikut:
Contoh Laporan Laba Rugi dan Neraca Periode
05: Aplikasi Siklus Akuntansi dengan SOPAccountingTools
Cara paling mudah menjalankan proses, langkah dan tahapan Siklus Akuntansi adalah dengan
menggunakan Accounting Tools SOP dari Manajemen Keuangan Network.
Dengan menerapkan dan mengaplikasikan SOPAccountingTools akan sangat membantu
pelaksanaan siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur atau organisasi Anda,
tanpa ribet.
Dalam SOPAccountingTools semua aktivitas divisi finance & accounting dibuatkan prosedur
baku sebagai pedoman dan panduan untuk melakukannya, seperti penerimaan uang/kas,
pengeluaran uang/kas.
Dan bila Anda ingin menerapkan proses tahapan siklus akuntansi yang benar dengan dukungan
perangkat yang powerful, langsung saja ke: Accounting Tools & SOP.
***
Dan untuk me-refresh dan me-review kembali tentang pengertian siklus akuntansi beserta
tahap-tahapnya. saksikan video tentang siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini:
Bagaimana, semakin jelas dan mudah kan?
06. Kesimpulan tentang Siklus Akuntansi Adalah?
Siklus akuntansi adalah proses aktivitas akuntansi yang terjadi di perusahaan, entitas,
organisasi yang berorientasi keuntungan maupun organisasi non-profit.
Setiap langkahnya sudah dibahas secara detil dan lengkap dengan tabel, gambar dan bagan
untuk mempermudah memahami dan meng-implementasikan/ menerapkan siklus akuntansi
dalam bisnis atau pekerjaan riil anda.
Bagaimana dengan siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur?
Siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur, tahapan dan urutan prosesnya sama. yang
membedakan adalah jenis transaksinya.
Ada transaksi keuangan yang hanya terjadi di perusahaan dagang, dan ada juga transaksi bisnis
yang terjadi hanya di perusahaan manufaktur.
Bagaimana menurut pendapat anda?
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai siklus akuntansi dengan studi kasus dari siklus
akuntansi perusahaan jasa consulting.
Semoga bermanfaat. Terima kasih.