Kajian Terhadap Pelaksanaan Evaluasi Keselamatan Permohonan Persetujuan
Ekperimen Pada Reaktor Penelitian di Indonesia
Ai Melani
-DPIBN BAPETEN-
Content
• Pendahuluan
• Persyaratan
• Eksperimen baru
• Hasil Evaluasi Keselamatan Permohonan Persetujuan Ekperimen di Reaktor Penelitian
• Hasil Kajian Permasalahan dan Solusi
• Kesimpulan
Pendahuluan
DPIBNDPIBN
BAPETENBAPETEN
Nuclear Research ReactorsNuclear Research Reactors (BATAN)(BATAN) RSG-GAS (30 MW)RSG-GAS (30 MW) TRIGA-2000 (2 MW)TRIGA-2000 (2 MW) KARTINI (100 kW)KARTINI (100 kW)
RSG-GAS (30 MW)RSG-GAS (30 MW) Irradiasi Batu TopazIrradiasi Batu Topaz uji Absorber Ag-In-Cduji Absorber Ag-In-Cd Irradiasi I-125Irradiasi I-125
TRIGA-2000 (2 MW)TRIGA-2000 (2 MW) Uji Cicip PanasUji Cicip Panas
Persyaratan Eksperimen Baru*• Setiap eksperimen baru harus dinilai kepentingan
keselamatannya melalui suatu prosedur yang ditetapkan secara intern.
• Bila diputuskan bahwa eksperimen ini ternyata menyangkut kepentingan keselamatan yang besar maka usulan eksperimen tersebut harus disampaikan kepada panitia keselamatan (intern) dan BAPETEN untuk dinilai dan disetujui.
• Kriteria untuk kepentingan keselamatan adalah sama dengan kriteria untuk modifikasi, yaitu:
1. Melibatkan perubahan terhadap batasan keselamatan yang disetujui.2. Melibatkan perubahan terhadap batasan kondisi operasi aman yang
disetujui.3. Mempengaruhi barang yang sangat penting untuk keselamatan.4. Mengakibatkan bahaya yang berbeda sifatnya atau kemungkinan
terjadinya lebih besar dari pada yang dipertimbangkan sebelumnya, atau secara berarti mengurangi margin keselamatan yang ada.
*KepKa.Bapeten No. 10/Ka-BAPETEN/VI-99 tentang Ketentuan Keselamatan Operasi Reaktor Penelitian
Eksperimen Baru (1)• Uji Cicip Panas Untuk menangani masalah adanya indikasi keberadaan
produk fisi di kolam reaktor1. Metode uji cicip dinginEB yang diuji dimasukkan ke dalam suatu tabung yang berisi air. Tabung ini bersama EB yang akan di uji dimasukkan ke dlm terasUntuk diiradiasi dengan cara mengoperasikan reaktor pada dayatertentu.Mtd ini tidak handaltidak bisa menjamin kepastian bocor/ tdknya
EB
2. Metode uji cicip panasEB yang diuji dimasukkan ke dalam suatu tabung yang berisi air. Tabung ini bersama EB yang akan di uji dimasukkan ke dlm terasUntuk diiradiasi dengan cara mengoperasikan reaktor pada dayatertentu.
REAKTOR TRIGA 2000PTNBR-BATAN
Pada Tanggal 5 Juli 2006, PTNBR menyampaikan Dokumen: 1. Analisis Keselamatan Uji Cicip Panas, 2. Laporan dan tindak lanjut 3. Prosedur Kerja dengan metode uji cicip 4. Prosedur kerja dengan metode uji cicip panas
Eksperimen Baru (2)
• Fasilitas Irradiasi Batu Topaz• Batu Topaz:batu permata yg mempunyai warna menarik
yaitu put, kun, cok, bir,hij,dan mer.Topaz Put Nilai ekonomis lbh rendahperub warna dg merubah struktur kristalnya.
• Fasilitas yg dipasang disisi luar teras RSG-GAS menempati posisi fasilitas iradiasi silicone doping.
• Kapasitas Max 30kg.• Pada posisi tersebut batu topaz diiradiasi selama 4-8
hari.• Loading-unloading dikerjakan pada kondisi reaktor
beroperasi.• Batu Topaz yang telah diiradiasi kemudian disimpan
sekitar 7-10 hari untuk meluruhkan aktivitasnya.• Pengeluaran batu topaz dari dalam tabung iradiasi
dikerjakan di bulk shielding.
REAKTOR SERBA GUNA GA SIWABESSY
PRSG menyampaikan Dokumen: 1. Kajian Keselamatan fasilitas iradiasi batu topaz
Eksperimen Baru (3)• Irradiasi I-125I-125 merupakan radioisotop pemancar gamma lemah dg energi35,5 keV dan umur paro 60 hari.
1240Xe + 1
0n 1250Xe 125
0I + 01β
Fasilitas pembuatan I-125:1. Beam tube S-1 RSG-GASXenon Loop dan Iodium Manifold2. Fasilitas pelarutan di dalam glove box di gedung 10
Kegiatannya:Uji fasilitaspengujian vacuum gauge, pengujian pompa vakum, pengujian
sambungan dan pengujian karet penyambungUji panaspengiriman gas Xenon diperkaya 82,4% Xe-124 dari botol
produk ke kamar iradiasi, iradiasi gas Xenon di dalam kamar iradiasi selama 24 jam, pengembalian gas xenon dr kamar iradiasi ke botol produk, dan pemisahan I-125 dari gas xenon di dalam botol produk dengan cara peluruhan.
Kegiatan di dalam fasilitas pelarutan yaitu melarutkan I-125 yg menempel pada seluruh permukaan stainless steel bagian dalam produk dengan larutan NaOH 0,005N.
REAKTOR SERBA GUNA GA SIWABESSY
PRSG menyampaikan Dokumen: 1. Analisis Keselamatan, 2. Laporan dan tindak lanjut
Eksperimen Baru (4)
• Uji Absorber Ag-In-Cd• Sd teras LVI RSG-GAS telah dioperasikan
sebaganyak 50.593,53 MWD dg batang penyerap Absorber Ag-In-Cd buatan NUKEM. BKO setelah 40 siklus atau 30.000 MWD Batang penyerap harus diganti.
• PT.Batan Tek hanya memproduksi EB tipe Plat dan belum pernah memproduksi batang penyerap tipe garpuperlu dilakukan serangkaian pengujian untuk mengetahui kinerja dan integritas batang penyerap buatan PT. Batan Tek jika diiradiasi di Teras Reaktor.
REAKTOR SERBA GUNA GA SIWABESSY
PRSG menyampaikan Dokumen: 1. Laporan Analisis Keselamatan2. Laporan dan tindak lanjut 3. Prosedur uji panas absorber Ag-In-Cd
Hasil Evaluasi Keselamatan Permohonan Persetujuan Ekperimen di Reaktor Penelitian
No. Reaktor Penelitian Permohonan Persetujuan Ekperimen
Hasil Evaluasi Keselamatan
1. Reaktor Triga 2000 Uji Cicip Panas Evaluasi keselamatan dilakukan sejak bulan Juli-Desember 2006.Setelah melakukan dua tahapan evaluasi BAPETEN dan perbaikan dokumen oleh PTNBR serta dua kali pertemuan pembahasan antara BAPETEN dan PTNBR, BAPETEN menerbitkan Persetujuan Uji Cicip panas.
2. RSG GA Siwabessy Fasilitas Iradiasi Produksi Iodium-125
Evaluasi keselamatan dilakukan sejak bulan Oktober 2002 s/d Juli 2006.Setelah melakukan berkali-kali tahapan evaluasi BAPETEN dan perbaikan dokumen oleh PRSG serta pertemuan pembahasan antara BAPETEN dan PRSG, BAPETEN menerbitkan Persetujuan Tetap Fasilitas Iradiasi Produksi I-125.
Fasilitas Iradiasi Batu Topaz
Evaluasi keselamatan dilakukan sejak bulan Februari 2004 s/d April 2006.Setelah melakukan berkali-kali tahapan evaluasi BAPETEN dan perbaikan dokumen oleh PRSG serta pertemuan pembahasan antara BAPETEN dan PRSG, BAPETEN menerbitkan Persetujuan Tetap Fasilitas Iradiasi Batu Topaz.
Pengujian Absorber Ag-In-Cd
Evaluasi keselamatan dilakukan sejak bulan Oktober 2005-Oktober 2006.Setelah melakukan empat tahapan evaluasi BAPETEN dan perbaikan dokumen oleh PTNBR serta pertemuan pembahasan antara BAPETEN dan PRSG, BAPETEN menerbitkan Persetujuan Pengujian Absorber Ag-In-Cd.
Hasil Kajian Permasalahan dan Solusi
• EksternalTanggapan terhadap Laporan Hasil Evaluasi dari para pengguna sangat
lambat, dan tidak sesuai dengan rekomendasi, sehingga menghambat
proses perizinan BAPETEN c.q. DPIBN mengadakan pertemuan langsung Pemohon izin dan berkomunikasi intens secara informal misal dengan e-mail.
• Internal SDM Tim evaluator BAPETEN selain berasal dari DPIBN juga berasal dari unit kerja
lain, yang memiliki kesibukan dengan kegiatan di Unit Kerjanya sehingga keterlibatannya tidak optimal BAPETEN c.q DPIBN melakukan upaya dengan peningkatan kualitas SDM dari DPIBN dan membangun komitmen evaluator sehingga memiliki kualitas dan sense of belonging yang baik.
Kesimpulan• Pemberian Persetujuan ekperimen harus memenuhi ketentuan yang
dikeluarkan oleh BAPETEN, terutama bagi ekperimen yang memiliki kriteria:
1. Melibatkan perubahan terhadap batasan keselamatan yang disetujui.2. Melibatkan perubahan terhadap batasan kondisi operasi aman yang
disetujui.3. Mempengaruhi barang yang sangat penting untuk keselamatan.4. Mengakibatkan bahaya yang berbeda sifatnya atau kemungkinan terjadinya
lebih besar dari pada yang dipertimbangkan sebelumnya, atau secara berarti mengurangi margin keselamatan yang ada.
• Dari hasil evaluasi keselamatan dapat disimpulkan bahwa organisasi pengoperasi reaktor TRIGA 2000 dan RSG GA Siwabessy telah mematuhi ketentuan yang diberlakukan oleh Bapeten dalam melaksanakan ekperimen yang memerlukan persetujuan BAPETEN tersebut. Akan tetapi dalam melaksanakan pemenuhan ketentuan BAPETEN tersebut kerapkali BAPETEN perlu melakukan evaluasi keselamatan sehingga organisasi pengoperasi dapat membuktikan bahwa ekperimen tersebut aman bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup.
Entos Kitu wae,Nuhun Pisan!!