xvi
ABSTRACT
WAHYUDI IDRIS, RAFLI EDOARDO SAPUTRA, BENNY
RACHMADI. Decision Support System Route Permit Public
Transportation In Province At the Department of Transportation South
Sumatra Province Method Using SMART (Simple Multi-Attribute Rating
Technique).
Route Permit Decision Support System In the City Transport
Provincial Transport Department is designed to facilitate South Sumatra
province in determining the vehicle a more viable than adequate for given
route permits. The system was made using the SMART (Simple Multi-
Attribute Rating Technique) with 3 assessment criteria include file
completeness value, the value of technical feasibility, and the value of the
age of the vehicle. As for the method of system development using the
waterfall method includes the step of the analysis stages, design phase, the
coding phase, the testing phase. Tools for system design using the design
includes DFD context diagram, diagram level 0 and level 1 diagram.
Keywords: Decision Support System (DSS), Simple multi-Attribute
Rating Technique (SMART)
xvii
ABSTRAK
WAHYUDI IDRIS, RAFLI EDOARDO SAPUTRA, BENNY
RACHMADI. Sistem Pendukung Keputusan Izin Trayek Angkutan Kota
Dalam Provinsi Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
Menggunakan Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique).
Sistem Pendukung Keputusan Izin Trayek Angkutan Kota Dalam
Provinsi dirancang untuk memudahkan Dinas Perhubungan Provinsi
Sumatera Selatan dalam menentukan kendaraan yang lebih layak dari yang
layak untuk di berikan izin trayek. Sistem tersebut dibuat menggunakan
metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) dengan 3
kriteria penilaian meliputi nilai kelengkapan berkas, nilai kelayakan teknis,
dan nilai usia kendaraan. Sedangkan untuk metode pengembangan sistem
menggunakan metode waterfall yang tahapannya meliputi tahap analisis,
tahap desain, tahap pengkodean,tahap pengujian. Alat untuk perancangan
sistem menggunakan DFD yang desainnya meliputi Diagram Konteks,
Diagram level 0, dan Diagram level 1.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Simple multi
Attribut Rating Technique (SMART)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Transportasi merupakan unsur yang sangat diperlukan sebagai
sarana pendorong, penunjang dan penggerak pertumbuhan perekonomian
masyarakat. Artinya jika sektor transportasi ini tidak digarap dengan baik
maka dapat dipastikan pengembangan serta pemerataan pembangunan serta
hasil-hasilnya tidak dapat dinikmati secara optimal oleh masyarakat.
Angkutan umum sebagai salah satu jenis sarana transportasi yang
sangat diperlukan dan sering digunakan sebagian kalangan masyarakat sehari-
hari, karena biayanya yang relatif murah dan terjangkau. Angkutan umum
sangat diperlukan oleh masyarakat Provinsi Sumatera Selatan, hal ini
disebabkan karena Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi yang
padat penduduknya dan memiliki mobilitas yang sangat tinggi untuk kegiatan
mereka sehari-hari. Tingginya pergerakan tersebut membutuhkan angkutan
yang memadai, cepat, murah, aman dan nyaman agar dapat memudahkan dan
memperlancar pergerakan orang maupun barang dari tempat asal ke tempat
tujuan tanpa adanya hambatan. Untuk dapat beroperasi, angkutan harus
memiliki izin trayek untuk mengetahui kelayakan angkutan tersebut.
Trayek angkutan itu sendiri merupakan lintasan kendaraan umum
atau rute untuk pelayanan jasa angkutan orang dan barang dengan mobil atau
bus yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan
2
jadwal tetap maupun tidak terjadwal. Trayek tersebut dikelola oleh Dinas
Perhubungan.
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan merupakan sebuah
instansi yang bergerak di bidang pelayanan jasa perhubungan lalu lintas darat,
laut, maupun udara. Artinya Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
merupakan pendorong utama terwujudnya pembangunan juga kebutuhan
sarana, prasarana dan fasilitas yang berdimensi kelancaran dan keselamatan
penyelenggaraan melalui koordinasi pembangunan dalam penyelenggaraan
perhubungan. Dalam memberikan izin trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi
(AKDP), Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan melalui prosedur
dimana pemohon terlebih dahulu mengajukan berkas yang dibutuhkan untuk
kemudian diperiksa kelengkapannya oleh tim teknis. Setelah berkas lengkap,
kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kelayakan kendaraan berdasarkan
komponen-komponen yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap selanjutnya
adalah mempertimbangkan faktor pendukung secara objektif untuk
menentukan orang atau usaha yang akan mendapatkan izin trayek. Seiring
dengan meningkatnya jumlah pengguna Angkutan Kota Dalam Provinsi,
maka dibutuhkan penambahan armada angkutan.
Pada saat ini jumlah pendaftar melebihi jumlah kuota yang
dibutuhkan. Dengan banyaknya kendaraan yang layak, membuat Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan kurang selektif dalam menentukan
kendaraan yang lebih layak dari banyaknya kendaraan yang layak untuk
diberikan izin trayek.
3
Berdasarkan masalah yang dihadapi, Dinas Perhubungan Provinsi
Sumatera Selatan membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu
memudahkan kinerja tim teknis penyeleksian pemilihan kendaraan. Maka dari
itu penulis mengambil judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN IZIN
TRAYEK ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI PADA DINAS
PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
MENGGUNAKAN METODE SMART”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan
masalah yaitu Bagaimana merancang dan membuat Sistem Pendukung
Keputusan pemberian izin trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi pada Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan menggunakan metode SMART
(Simple Multy Attribute Rating Technique).
1.3. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:
1. Metode yang digunakan adalah metode SMART (Simple Multy Attribute
Rating Technique).
2. Desain perancangan menggunakan flowchart, Data Flow Diagram (DFD)
dan Entity Relationship Diagram (ERD).
3. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan
MySQL sebagai basis datanya.
4. Metode pengembangan web yang digunakan adalah metode waterfall.
4
5. Kriteria untuk pemberian izin trayek ini sendiri meliputi kelengkapan
berkas pemohon, kelayakan teknis kendaraan, dan usia kendaraan.
Kriteria penilaian berdasarkan berdasarkan kriteria :
a) Berkas pemohon
i. Fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk)
ii. Fotocopy STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)
iii. Surat Pernyataan Memiliki Fasilitas Penyimpanan
iv. Surat Pernyataan Memiliki Fasilitas Perawatan
v. Fotocopy Izin Usaha Angkutan
vi. Fotocopy Izin Trayek
vii. Bukti Pelunasan Jasa Raharja
viii. Surat Pengantar Asli Pengusaha Angkutan
ix. Buku Tanda Uji (KEUR)
b) Kelayakan Teknis
i. Emisi Gas
ii. Kemiringan Ban
iii. Sistem rem
iv. Sistem Penerangan
c) Usia Kendaraan
5
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Merancang dan membuat sistem pendukung keputusan pemberian
izin trayek angkutan kota dalam provinsi pada Dinas Perhubungan
Provinsi Sumatera Selatan menggunakan metode SMART (Simple
Multy Attribute Rating Technique).
2. Membantu mempermudah Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera
Selatan dalam menentukan penerbitan perizinan trayek AKDP.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Penulis
a. Untuk dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama
mengikuti perkuliahan di STMIK PalComTech.
b. Penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam
merancang dan membuat sistem pendukung keputusan
menggunakan metode SMART (Simple Multy Attribute Rating
Technique).
1.5.2. Bagi Instansi
Dapat membantu dalam pengambilan keputusan pemberian izin
trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) untuk menentukan
angkutan yang sangat layak dari yang layak berdasarkan
komponen-komponen yang telah ditentukan.
6
1.5.3. Bagi Akademik
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
referensi tentang sistem pendukung keputusan dengan menggunakan
metode SMART (Simple Multy Attribute Rating Technique ).
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun susunan sistematika penulisan yang lakukan penulis adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan mamfaat
penilitian, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab ini menguraikan mengenai Dinas Perhubungan
Provinsi Sumatera Selatan.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tinjauan pustaka tentang teori-teori
pendukung hasil penelitian terdahulu.
BAB IV METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan metode penelitian, waktu penelitian,
jenis data, teknik pengumpulan data dan pengembangan
sistem.
7
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil pembahasan pembuatan sistem.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan hasil uraian–uraian pada bab-
bab sebelumnya dan juga sarana-sarana yang diharapkan
berguna dalam penelitian.
8
BAB II
Gambaran Umum Perusahaan
2.1. Profil Perusahaan
2.1.1. Sejarah Perusahaan
Dinas Perhubungan komunikasi dan informatika Provinsi
Sumatera Selatan berdasarkan peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008
tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera
Selatan dan peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
struktur organisasi perangkat daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekosentrasi di
bidang perhubungan. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informarika
Provinsi Sumatera Selatan yang beralamatkan di Jalan Kapten Ahmad
Rivai No.51 Palembang, mempunyai beberapa bidang kerja yaitu
bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan(LLAJ) dan perkeretaapian yang
meliputi seksi lalu lintas dan angkutan jalan, seksi perkeretaapian, dan
seksi pengendalian operasional, bidang perhubungan laut, dan ASDP
yang meliputi seksi angkutan sungai, danau dan penyeberangan, seksi
angkutan laut, seksi saran dan prasarana, serta bidang-bidang lainnya.
9
2.1.2. Visi Misi
2.1.2.1. Visi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
Terwujudnya Pelayanan Jasa Perhubungan, Komunikasi
Dan Informatika Yang Efektif Dan Efisien.
2.1.2.2. Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
1. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia(SDM)
bidang perhubungan, komunikasi dan informatika
dalam rangka meningkatkan profesionalisme kerja.
2. Mengembangkan inovasi-inovasi baru terhadap
perkembangan teknologi bidang perhubungan,
informasi dan informatika.
3. Meningkatkan sumber daya jangkau infrastruktur
bidang perhubungan, komunikasi dan informatika
untuk memperluas akselebilitas masyarakat terhadap
informasi.
4. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan ketertiban
bidang perhubungan, komunikasi dan informatika.
5. Mempertahankan kondisi sarana dan prasarana
perhubungan, komunikasi dan informatika yang ada
agar berfungsi secara maksimal.
10
11
2.1.4. Tugas dan Wewenang
Uraian tugas adalah merupakan suatu rincian yang menunjukan
suatu tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh seorang personil. Berikut ini adalah tugas dan
wewenang masing-masing jabatan atau bagian pada struktur organisasi
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan :
1. Kepala Dinas
Kepala dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi di
bidang perhubungan dan tugas pembantuan yang ditugaskan pada
pemerintah provinsi.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, menyusun
program, melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, pemeliharaan kantor
dan pengelolaan uang.
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi Dan Pelaporan
Subbagian perencanaan, evaluasi dan perencanaan mempunyai
tugas :
a. Membuat rencana, program dan evaluasi serta
pengembangan kegiatan pemerintah dan pembangunan
bidang perhubungan.
12
b. Menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan program
kerja tahunan pemerintahan dan pembangunan bidang
perhuubungan.
c. Mengkoordinasikan usulan program tahunan perhubungan
dan instansi lain.
d. Menyiapkan usulan penetapan kepala satuan kerja
pembangunan dan pimpinan pelaksana kegiatan di bidang
perhubungan.
e. Menyusun dan mengkoordinasi rencana pembangunan
bidang perhubungan jangka menengah dan panjang.
4. Subbagian Keuangan
Subbagian keuangan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengolaan tatau usaha dan administrasi
keuangan.
b. Menyiapkan bahan dan penyusunan anggaran.
c. Melaksanakan tata usaha keuangan meliputi pembukuan,
penyusunan, pertanggung jawaban dan pengamanan
keuangan.
d. Menyiapkan bahan dan penyusunan tindak lanjut laporan
hasil pemeriksaan dan penyelesaian proses tuntutan ganti
rugi/tuntutan bendahara.
e. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan
tunjangan daerah serta pembayaran.
13
f. Melaksanakan pembendaharaan keuangan anggaran belanja
rutin dan pembangunan.
5. Subbagian Umum Dan Kepegawaian
Subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan rumah tangga, perlengkapan,
perpustakaan kearsipan, kehumasan, administrasi
kepegawaian, kelembagaan,dan ketatalaksanaan serta
pendokumentasian peraturan perundanng-undangan.
b. Melaksanakan proses penerimaan, pengelolaan, distribusi,
penggandaan, pengiriman dan pengarsipan surat masuk
maupun keluar.
c. Mengurus rumah tangga dinas yang meliputi keamanan,
kebersihan, penyediaan dan pemeliharaan peralatan,
perlengkapan, prasarana dan fasilitas kantor.
d. Melaksanakan kegiatan kehumasan, bantuan hukum dan
protokolan.
e. Melakasanakan pendokumentasian kegiatan dinas dan
perhubungan masyarakat.
6. Bidang Lalu Lintas Jalan
Bidang lalu lintas jalan mempunyai tugas melakasanakan
penyiapan perumusan kebijakan, pelakasanaan kebijakan serta
evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen rekayasa lalu lintas,
pengendalian operasional dan keselamatan lalu lintas.
14
7. Manajemen dan Rekayasa Lalulintas Jalan
a. Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
serta evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan
manajemen lalu lintas jalan dan penyediaan perlengkapan
jalan dijalan provinsi.
b. Melaksanakan sistem pengendalian persimpangan
terkoordinasi / Area Traffic Control System (ATCS).
c. Mengumpulkan dan pengeolahan data lalu lintas harian
rata-rata LHR di jalan provinsi.
d. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja pelaksanaan
kegiatan lalu lintas dijalan provinsi.
8. Pengendalian Lalu Lintas dan Operasional Jalan
a. Melaksanakan sebagian tugas kewewenangan
desenstralisasi dan dekonsentrasi sektor perhubungan
dibidang pengendalian Operasional LLAJ.
b. Mengawasi dan mengendalikan perizinan, kelebihan
muatan dan tertib pemanfaatan jalan serta melaksanakan
pemeriksaan, pengawasan dan penertiban kendaraan
bermotor di jalan provinsi dan nasional.
c. Menyelenggarakan pengelolaan parkir khusus di lokasi aset
pemerintah provinsi, ruas jalan provinsi dan nasional.
15
d. Menetapkan besaran tarif parkir dan menentukan personil
juru parkir di lokasi aset pemerintahan provinsi, ruas jalan
provinsi dan nasional.
9. Keselamatan Lalu Lintas Jalan
a. Memberikan pedoman pengumpulan, pengelolaan dan
analisa kecelakaan lalu lintas di kabupaten/kota.
b. Memberikan bimbingan pedoman penyelenggaraan
pendidikan dan latihan keselamatan.
c. Memberikan pedoman kecepatan kendaraan bermotor
dalam berlalu lintas di ruas jalan provinsi/kabupaten/kota.
d. Mengaudit dan inspeksi keselamtan lalu lintas angkutan
jalan di ruas jalan provinsi.
10. Bidang Angkutan Jalan
Bidang angkutan jalan mempunyai tugas melaksanakan tugas
sebagian tugas kewenangan desentralisasi dan dekosentrasi sektor
perhubungan bidang angkutan jalan, sarana dan prasarana terminal,
pemandu moda dan teknologi perhubungan.
11. Seksi Angkutan Jalan
a. Menyiapkan pegumpulan dan pengolahan data, penyusunan
rencana dan program angkutan jalan di jalan provinsi dan
jalan nasional.
b. Memberikan rekomendasi izin dispensasi kelas jalan dan
izin insidentil angkutan umum.
16
c. Melaksanakan pembinaan terhadap awak kendaraan
angkutan umum.
d. Memberikan izin trayek angkutan pedesaan yang melintas
batas provinsi dan izin angkutan khusus.
e. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja pelaksanaan
kegiatan angkutan jalan.
12. Pemadu Moda & Teknologi Perhubungan
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang
penyediaan angkutan pemadu moda.
b. Menyusun sistem informasi manajemen (SIM) transportasi
perhubungan dan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi perhubungan .
c. Merencanakan jaringan trayek, perizinan dan tarif angkutan
perkotaan yang melampaui batas 1 (satu) daerah
kabupaten/kota dan pedesaan yang melampaui 1 (satu)
daerah kabupaten dalam 1 (satu) daerah.
d. Memfasilitasi angkutan perintis dalam provinsi, fasilitasi
perizinan angkutan perkotaan dan pedesaan yang
melampaui batas 1 (satu) daerah provinsi.
13. Terminal
a. Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang sarana dan
prasarana terminal tipe B.
17
b. Menyusun standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
di bidang sarana dan prasarana terminal tipe B.
c. Menyiapkan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di
bidang sarana dan prasarana terminal tipe B.
d. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana terminal
tipe B.
14. Bidang Pelayaran
Bidang pelayaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, pelakasanaan kebijakan serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayaran.
15. Pelabuhan
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pembangunan, penerbitan izin pembangunan,
pengoperasian dan pengoperasian 24 jam untuk pelabuhan
pengumpan regional.
b. Menyiapkan bahan pemberian perizinan pengembangan
pelabuhan untuk pelabuhan pengumpan regional.
c. Menyiapkan bahan pemberian perizinan pembangunan
pelabuhan sungai dan danau yang melayani trayek lintas
daerah kabupaten/kota dalam provinsi.
18
d. Menyiapkan bahan pemberian perizinan pekerjaan
pengerukan dan reklamasi di wilayah perairan pelabuhan
pengumpanan regional serta alur pelayaran kelas II.
16. Badan Usaha dan jasa pelayanan
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang perizinan
usaha angkutan laut bagi usaha yang berdomisili dalam
wilayah dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar daerah
kabupaten/kota dalam wilayah daerah provinsi.
b. Menyiapkan bahan pemberian perizinan usaha jasa terkait
bongkar-muat, jasa pengurusan transportasi, angkutan
perairan pelabuhan, penyewaan peralatan angkutan laut atau
peralatan jasa terkait dengan angkutan laut, tally mandiri
dan depo peti kemas pelabuhan antar daerah kabupaten/kota
dalam provinsi.
c. Mendaftarkan pembukaan kantor cabang perusahaan
angkutan laut nasional yang lingkup kegiatannya melayani
lintas pelabuhan antar kabupaten/kota dalam provinsi.
17. Angkutan pelayaran rakyat dan sungai, danau dan
penyebrangan
a. Melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan serta evaluasi dan pelaporan dibidang perizinan
usaha angkutan pelayaran rakyat bagi orang-perorangan
19
atau badan usaha yang berdomisili dan yang peroperasi
pada lintas daerah kabupaten/kota dalam wilayah provinsi,
pelabuhan antar daerah provinsi dan pelabuhan
internasional.
b. Menyiapkan lintas penyebrangan dan persetujuan
pengoperasian kapal penyebrangan antar daerah
kabupaten/kota dan daerah provinsi yang terletak pada
jaringan jalan provinsi dan atau jaringan jalur penyebrangan
provinsi.
c. Menyiapkan penetapan tarif angkutan penyebrangan
penumpang kelas ekonomi dan kendaraan beserta
muatannya pada lintas penyebrangan antar daerah
kabupaten/kota dalam provinsi.
d. Menyiapkan penetapan pedoman tarif angkutan sungai
danau kelas ekonomi antar kabupaten/kota dalam provinsi.
18. Bidang Perkeretaapian Dan Pengembangan
Bidang perkeretaapian dan pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang perkeretaapian
dan pengembangan transportasi.
20
19. Sarana Dan Prasarana Perkeretaapian
a. Melaksanakan sebagian tugas kewenangan desentralisasi
dan dekosentrasi sektor perhubungan dibidang sarana dan
prasarana perkeretaapian.
b. Menyiapkan perumusan kebijakan, pengumpulan dan
pengolahan data, penyusunan rencana dan program sektor
perhubungan di bidang sarana dan prasarana
perkeretaapian.
c. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana
perkeretaapian.
d. Mengkoordinasikan, pengendalian dan pengawasan serta
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang sarana dan prasarana
perkeretaapian.
20. Lalu Lintas Dan Angkutan Perkeretaapian
a. Melaksanakan sebagian tugas kewenangan desentralisasi
dan dekonsentrasi sektor perhubungan di bidang lalu lintas
dan angkutan perkeretaapian.
b. Melaksanakan penyiapan, perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta
evaluasi dan pelaporan dibidang lalu lintas dan angkutan
kereta api.
21
c. Menyiapkan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis dan
supervisi dibidang lalu lintas dan angkutan kereta api.
d. Menetapkan jaringan pelayanan kereta api antar kota dan
perkotaan dalam perkeretaapian provinsi.
21. Lingkungan Perhubungan
a. Melaksanakan sebagian tugas kewenangan desentralisasi
dan dekonsentrasi sektor perhubungan di bidang
keselamatan perkeretaapian.
b. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta
evaluasi dan pelaporan di bidang penetapan rencana induk
jaringan lalu lintas dan angkutan jalan provinsi.
c. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan standar,
norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
keselamatan perkeretaapian.
d. Melaksanakan penelitian terhadap setiap kecelakaan kereta
api bersama unsur-unsur terkait serta menangani
permasalahan lalu lintas angkutan jalan dan kereta api.
e. Menyiapkan perumusan, penyelenggaraan dan pencegahan
penanganan keselamatan di pintu perlintasan kereta api.
22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Teori Pendukung
3.1.1. Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Diana (2018:17), pengambilan keputusan adalah
suatu kegiatan memilih alternatif terbaik diantara beberapa alternatif
yang ada. Terdapat beberapa teori dalam mengambil keputusan antara
lain :
Teori komprehensif. Pada teori ini alternatif-alternatif
pilihan dievaluasi dengan seksama, pengambil keputusan
mengambil keputusan dengan berdasarkan pada
pedoman yang jelas berdasarkan pada tujuan atau
sasaran yang telah ditetapkan dan telah diurutkan pada
prioritasnya, masalah-masalah yang akan dipecahkan
diselesaikan berdasarkan urutan prioritas, pengambil
keputusan akan memilih alternatif terbaik yang
bersesuaian dengan tujuan atau sasaran.
Teori pengamatan terpadu. Teori ini merupakan
penggabungan teori rasional komprehensif dan
incremental, sehingga teori memungkinkan pembuat
keputusan untuk menggunakan kedua teori ini dalam
proses pengambilan keputusan.
23
Pada awalnya, sistem pendukung keputusan dibangun untuk
mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Berbagai
kebutuhan dalam pengambilan sistem pendukung keputusan adalah :
Data, informasi, basis data dan analisa model-model
keputusan.
Data dan informasi yang akurat merupakan kebutuhan
mendasar untuk mengambil keputusan, untuk hal ini,
tahapan untuk pengumpulan data dan informasi,
pemrosesan data dan informasi lalu menggunakannya
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan merupakan tahapan penting.
1. Antar muka sistem
Antar muka sistem haruslah mudah digunakan.
Sistem pendukung keputusan harus dibangun dengan
sederhana, memiliki daya tahan terhadap gangguan,
mudah dikontrol, lengkap dan mudah digunakan agar
sistem dapat benar-benar membantu manajer dalam
mengambil keputusan. Hal ini sangat penting sekali
karena kesalahan dalam pengambilan keputusan akan
sangat besar pengaruhnya terhadap organisasi atau
perusahaan.
24
2. Dibangun untuk membantu pengambil keputusan
Penting untuk diingat bahwa sistem ini dibangun
bukan untuk menggantikan posisi manusia sebagai
pengambil keputusan. Sistem ini hanya membantu
pengambil keputusan dengan menyediakan informasi
yang lengkap dan akurat.
3. Sistem ini dapat memberikan beberapa alternatif solusi
Sistem pendukung keputusan diharapkan dapat
memberikan alternatif solusi. Penerapan suatu model
diharapkan dapat memberikan perankingan alternatif dari
yang terbaik sampai yang terburuk.
4. Sistem ini menyediakan akses informasi dari berbagai
sumber data dan berbagai format.
Tujuan implementasi sistem pendukung keputusan antara lain :
a. Sistem pendukung keputusan berbasis komputer dapat
memungkinkan para pengambil keputusan untuk
mengambil keputusan dalam waktu yang cepat karena
dukungan sistem yang dapat memproses data dengan
cepat dan dalam jumlah yang banyak.
b. Sistem pendukung keputusan ini dimaksudkan untuk
membantu manajer dalam mengambil keputusan bukan
menggantikan tugas manajer sehingga dengan dukungan
25
data, informasi yang akurat diharapkan manajer dapat
membuat keputusan yang lebih akurat dan berkualitas.
c. Menghasilkan keputusan yang efektif (sesuai tujuan) dan
efisien dalam hal waktu, tujuan pengembangan sistem ini
adalah untuk efisiensi, peningkatan kinerjadan
peningkatan kualitas informasi. Terdapat 2 jenis efisiensi
yang diperoleh, yakni efisiensi biaya dan efisiensi
sumber daya. Efisiensi biaya dilakukan dengan
memperoleh dengan mengoptimumkan keuntungan
dengan biaya minimum, sedangkan efisiensi sumber
daya dilakukan dengan pemamfaatan sumber daya
semaksimal mungkin.
d. Menghasilkan keputusan yang berkualitas karena
keputusan yang diambil didasarkan pada data yang
lengkap dan akurat. Peningkatan pelayanan oleh suatu
sistem pendukung keputusan untuk menghasilkan
keputusan yang berkualitas.
3.1.2. Izin Trayek
Menurut Seba, dkk (2017:1428), Izin Trayek adalah pemberian
izin pribadi atau badan yang menyediakan pelayanan angkutan
penumpang umum pada suatu trayek tertentu.
26
3.1.3. Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan KM. 35 Tahun
2003 tentang penyelenggaraan perhubungan Pasal 1 (8) yang
menjelaskan bahwasanya Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi
adalah angkutan dari kota ke kota lain melalui antar daerah atau kota
dalam satu daerah provinsi dengan menggunakan mobil bus umum
yang terikat dalam trayek.
3.1.4. Metode SMART
Menurut Diana (2018:74), SMART (Simple Multi – Attribut
Rating Technique) merupakan metode pengambilan keputusan multi
kriteria. Teknik pengambilan multi kriteria ini didasarkan pada teori
bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah kriteria memiliki bobot
dan setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan seberapa
penting ia dibandingkan dengan kriteria lain.
SMART menggunakan linear additive model untuk
meramalkan nilai setiap alternatif. SMART merupakan metode
pengambilan keputusan yang fleksibel. Lebih banyak digunakan
karena kesederhanaannya dalam merespon kebutuhan pembuat
keputusan menganalisa respon. Analisa yang terlibat adalah transparan
sehingga metode ini memberikan pemahaman masalah yang tinggi
dan dapat diterima oleh pembuat keputusan.
Adapun langkah-langkah metode SMART adalah sebagai
berikut :
27
a. Tentukan kriteria yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah pengambilan keputusan.
b. Memberikan bobot kriteria pada masing-masing kriteria
dengan menggunakan interval 1-100 untuk masing-
masing kriteria dengan prioritas terpenting.
c. Hitung normalisasi dari setiap kriteria dengan
membandingkan nilai bobot kriteria dengan jumlah
bobot kriteria.
Menggunakan rumus:
Wj
Normalisasi WJ = −−−−−−− ..................(i)
∑𝒎𝒋=𝟏 wm
Dimana :
Normalisasi Wj : normalisasi bobot kriteria ke-j
Wj : nilai bobot kriteria ke j
i : jumlah kriteria
Wm : bobot kriteria ke m
d. Memberikan nilai parameter kriteria pada setiap kriteria
untuk setiap alternatif, nilai kriteria untuk setiap
alternatif ini dapat berbentuk data kuantitatif (angka)
ataupun berbentuk data kualitatif, misalkan nilai untuk
kriteria harga sudah dapat dipastikan berbentuk
kuantitatif sedangkan nilai untuk kriteria fasilitas bisa
jadi berbentuk kualitatif (sangat lengkap, lengkap,
28
kurang lengkap). Apabila nanti kriteria berbentuk
kualitatif maka kita perlu mengubah ke data kuantitatif
dengan membuat parameter nilai kriteria, misalkan
sangat lengkap artinya 3, lengkap artinya 2, dan tidak
lengkap artinya 1.
e. Menentukan nilai utiliti dengan mengonversikan nilai
kriteria pada masing-masing kriteria menjadi nilai
kriteria data baku. Nilai utility ini tergantung pada sifat
kriteria itu sendiri.
Untuk kriteria yang bersifat “lebih kecil lebih
baik”, kriteria seperti ini biasanya dalam bentuk
biaya yang harus dikeluarkan (misalkan kriteria
harga, kriteria penggunaan bahan bakar per kilo
meter untuk pembelian mobil, preriode
pengambilan modal dalam suatu usaha, kriteria
waktu pengiriman) menggunakan persamaan :
𝑈𝑖(𝑎𝑖) =Cmax−Cout
Cmax−Cmin ..................(ii)
Untuk kriteria yang bersifat “lebih besar lebih
baik”, kriteria seperti ini biasanya dalam bentuk
keuntungan (misalkan kriteria kapasitas tangki
untuk pembelian mobil, kriteria kualitas dan
lainnya).
𝑈𝑖(𝑎𝑖) =Cout−Cmin
Cmax−Cmin .................(iii)
29
Dimana :
Ui(ai) : nilai utilit-i kriteria ke i untuk
alternatif ke i
Cmax : nilai kriteria maksimal
Cmin : nilai kriteria minimal
Cout : nilai kriteria ke i
f. Menentukan nilai akhir dari masing-masing kriteria
dengan mengalikan nilai yang didapat dari normalisasi
nilai kriteria data baku dengan nilai normalisasi bobot
kriteria. Kemudian jumlahkan nilai dari perkalian
tersebut.
U(ai) = ∑𝒎𝒋=𝟏 wj * Ui (ai) .................(iv)
Dimana :
U(ai) : nilai total alternatif
Wj : hasil dari normalisasi bobot kriteria
Ui(ai) : hasil penentuan utiliti
3.1.5. Website
Menurut Hastanti, dkk (2015:1), website merupakan
sekumpulan halaman-halaman yang berisi informasi yang disimpan di
internet yang bisa diakses atau dilihat melalui jaringan internet pada
perangkat-perangkat yang bisa mengakses internet itu sendiri seperti
komputer.
30
Menurut Mertayasa dan Yambese (2017 : 53), website
merupakan suatu metode untuk menampilkan informasi di dalam
internet, baik berupa teks, gambar, suara, maupun video yang
interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan satu
dokumen dengan dokumen lainnya.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
Website adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di dalam
internet, baik berupa teks, gambar, suara,maupun video yang bisa
diakses atau dilihat melalui jaringan internet.
3.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah referensi yang akan menjadi acuan bagi
penulis dalam penelitian ini berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan
dari penelitian terdahulu yang pernah dipublikasikan dalam bentuk buku
maupun jurnal ISSN (International Standard Serial Number). Adapun
penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :
31
Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis /
Tahun
Hasil
1 Sistem
Pendukung
Keputusan
Berbasis Web
untuk Pemilihan
Cafe
Menggunakan
Metode
SMART
(Simple Multi-
Attribute Rating
Technique)
-Dwi
Novianti
-Indah Fitri
Astuti
-Dyna
Marisa
Khairina
ISBN: 978-
602-72658-
1-3
Maret 2016
Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa sistem
pendukung keputusan
berbasis web untuk pemilihan
cafe ini dapat membantu
mengambil keputusan dalam
pemilihan cafe yang sesuai
dengan permintaan
konsumen.
2 Sistem
Pendukung
Keputusan
Pemilihan
Karyawan
Teladan dengan
Metode
SMART
(Simple Multi
Attribute Rating
Technique).
-Suryanto
-
Muhammad
Safrizal
Vol.1, No.2
Desember
2015
ISSN:
2460-738X
Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Karyawan Teladan
ini telah berhasil
dibangun untuk Metro Plaza
Swalayan pemilihan
karyawan untuk
menghasilkan keputusan yang
lebih objektif,
terkomputerisasi dan
mengurangi
terjadinya human error.
32
No Judul Penulis /
Tahun
Hasil
3 Aplikasi Sistem
Pendukung
Keputusan
Pemberian Izin
Trayek
Angkutan Kota
Pada
Pemerintah
Kota Manado
-Luther A
Latumakulit
a
Vol.12,
No.1, April
2012
Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa aplikasi
sistem pendukung keputusan
dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dalam proses
penerbitan izin trayek.
Dengan diimplementasikan
sistem ini maka proses
penerbitan izin trayek tersebut
dilakukan berdasarkan data
otentik serta kondisi lapangan
sesungguhnya.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu pada tabel 3.1, penelitian
pertama dan kedua memiliki persamaan dengan penelitian sekarang yaitu,
menggunakan metode Simple Multi Attribut Rating Technique (SMART)
sebagai metode perhitungan. Namun pada projek yang dihasilkan memiliki
perbedaan dimana pada penelitian pertama berupa sistem pendukung
keputusan pemilihan cafe berbasis web, yang dapat membantu dalam
pengambilan keputusan pemilihan cafe sesuai permintaan konsumen. Pada
penelitian kedua, menghasilkan sistem pendukung keputusan pemilihan
karyawan teladan, yang dimana menghasilkan pengambilan keputusan yang
lebih objektif, terkomputerisasi dan mengurangi human error. Sedangkan
pada penelitian sekarang, menghasilkan sistem pendukung keputusan
pemberian izin trayek.
Berdasarkan penelitian terdahulu pada tabel 3.1, penelitian ketiga
memiliki perbedaan dengan penelitian sekarang dimana pada penelitian
33
ketiga menggunakan metode Analitycal Hierarchi Proses (AHP) sebagai
metode perhitungan dan metode prototype sebagai metode pengembangan,
sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode Simple Multy Attribute
Rating Technique (SMART) sebagai metode perhitungan dan metode
Waterfall sebagai metode pengembangan. Projek yang dihasilkan dari
penelitian terdahulu pada penelitian ketiga dan penelitian sekarang memiliki
persamaan yaitu, sistem pendukung keputusan pemberian izin trayek
angkutan.
34
3.3. Kerangka Pemikiran
Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Izin Trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
Identifikasi Masalah
Banyaknya angkutan yang mendaftar melebihi jumlah kuota yang dibutuhkan, dengan
banyaknya kendaraan yang layak, membuat membuat Dinas Perhubungan Provinsi
Sumatera Selatan kurang selektif dalam menentukan kendaraan yang lebih layak dari
banyaknya kendaraan yang layak untuk diberikan izin trayek.
Metode Pengembangan Waterfall
Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Studi pustaka
Perancangan (Design)
1. DFD
2. ERD3. Flowchart
4. Desain
Pengkodean (coding)
1. PHP
2. MySQL
Pengujian (testing)
1.Black box
Sistem Pendukung Keputusan Izin Trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
Metode Penelitian SMART
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian (Diolah Sendiri)
35
3.3.1 Identifikasi Masalah
1. Banyaknya jumlah kendaraan yang mendaftar melebihi jumlah
kouta yang dibutuhkan.
2. Memilih kendaraan yang sangat layak dari banyaknya kendaraan
yang layak.
3.3.2 Teori Pendukung
1. Sistem Pendukung Keputusan
2. Website
3. Metode SMART
3.3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam pengambilan keputusan adalah
metode SMART ( Simple Multi Attribute Rating Technique) karena
metode ini belum digunakan pada penelitian dengan judul yang sama
sebelumnya. Metode pengembangan yang digunakan adalah
Waterfall.
3.3.4 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dibuat akan berupa aplikasi sistem pendukung
keputusan untuk pemilihan kendaraan yang sangat layak dari
banyaknya kendaraan yang layak dengan menggunakan metode
SMART (Simple Multi Attribut Rating Technique) yang menghasilkan
output berupa hasil perangkingan kendaraan yang sangat layak dari
banyaknya kendaraan yang layak yang sudah direkomendasikan untuk
diberikan surat izin trayek.
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.1.1. Lokasi
Lokasi atau tempat penelitian penulis dilakukan pada Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan yang beralamat di Jalan
Kapten A. Rivai No.51, Sungai Pangeran, Kecamatan. Ilir timur. I,
Kota Palembang, Sumatera Selatan 30127.
4.1.2. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai dari tanggal 28 Februari 2019 sampai 15 juli
2019. Adapun jadwal untuk melakukan penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.1 :
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
No Uraian
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal
2 Analisis
3 Desain
4 Pengodean
5 Pengujian
37
4.2. Jenis Data
4.2.1.Data Primer
Menurut Simanjuntak dan Tobing (2017:67), Data primer
adalah data yang didapat dari sumber pertama kali individu atau
perorangan sesuai dengan kondisi dan kesempatan pada saat
melakukan penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara,
penyebaran angket dan kuisioner.
Dalam hal ini penulis memperoleh langsung data primer dari
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan. Beberapa data primer
berdasarkan dari proses wawancara, wawancara dilakukan penulis
kepada kepala teknis yaitu Ibu Danti untuk mendapatkan beberapa
data yang penulis butuhkan seperti kriteria-kriteria dalam
pengambilan keputusan.
4.2.2. Data Sekunder
Menurut Simanjutak dan Tobing (2017:66), Data sekunder
merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).
Data sekunder yang diperoleh oleh peneliti bersumber dari
jurnal dan buku yang membahas tentang sistem pendukung keputusan
dengan metode SMART. Sedangkan untuk data sekunder yang
diterima dari tempat penelitian berupa profil, tugas dan wewenang
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
38
4.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan penelitian ini, data dapat dikumpulkan dengan
menggunakan metode diantaranya, sebagai berikut:
1. Wawancara
Menurut Mertayasa dan Yambese. (2017:55) Wawancara adalah
melakukan wawancara dengan narasumber (informan) untuk memperoleh
keterangan tertentu.
Dalam hal ini penulis mendapatkan informasi tentang perusahaan
dengan melakukan wawancara langsung dengan Ibu Danti sebagai kepala
bagian teknis di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
2. Observasi
Menurut Immaniar, dkk (2014:390) Observasi adalah suatu
metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian.
Berdasarkan dari observasi tersebut peneliti melakukan
pengamatan langsung ketempat riset di Dinas Perhubungan dengan
melihat permasalahan yang ada tepatnya di bagian AKDP yaitu cara
pengecekan kendaraan, nilai-nilai yang ditentukan.
3. Studi pustaka
Menurut Badrul dan Varianto (2015:57), metode ini merupakan
cara untuk mendapatkan data-data secara teoritis sebagai bahan penunjang
dalam penyusunan penelitian dengan cara mempelajari, meneliti dan
menelaah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan maupun dari buku-
39
buku referensi lainnya, juga dari situs-situs internet yang berkaitan dengan
topik penelitian.
Penulis menggunakan buku serta jurnal sebagai referensi dan
informasi untuk memperoleh konsep serta pengetahuan yang relevan
dengan masalah yang akan diteliti.
4.4. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
4.4.1. Alat Pengembangan Sistem
4.4.1.1. Model Proses
1. Flowchart
Menurut Santoso dan Nurmalina (2017:86) Flowchart
adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau
prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan
menurut
Menurut Iswandi (2015:73), Flowchart merupakan
urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang digambarkan
dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara
sistematis.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan
bahwa Flowchart merupakan bagan alur yang tersistematis
berguna sebagai penghubung dalam setiap suatu langkah
proses.
Berikut simbol Flowchart dapat dilihat pada tabel 4.2.
40
Tabel 4.2. Simbol Flowchart
No Simbol Keterangan
1
Proses
2 Keputusan
3 Input data dan output informasi
4 Pridefine proses
5 Internal storage
6 Dokumen
7 Multi dokumen
Terminator ( mulai atau akhir)
9
Preparasi
10 Manual input
11 Manual operasi
12 Penghubung
41
No Simbol Keterangan
13 Off page penghubung
14 Card
15 Punched tape
16 Stroge data
17 Display
18 Direct acsess stroge
19 Aaliran data,
mempresentasikan aliran data
dari setiap proses
Sumber: Santoso dan Nurmalina (2017:86)
2. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Rahman, dkk (2018:107) Data Flow Diagram
(DFD) merupakan suatu diagram yang menjelaskan alur data,
“dari mana dan ke mana sebuah data akan mengalir”.
Menurut Wibawa, (2017:79) Data Flow Diagram
(DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian ke sistem modul yang lebih kecil.
42
Berdasarkan uraian diatas, penulis memberikan
kesimpulan bahwa Data Flow Diagram merupakan diagram
alir data yang menggambarkan pembagian ke sistem modul
antara entitas ke sistem atau sistem ke entitas.
Tabel 4.3. Simbol dan Keterangan Data Flow Diagram (DFD)
No Simbol Keterangan
1 Entitas eksterna
2 Proses
3 Aliran data
4 Proses data
Sumber : Santoso dan Nurmalina (2017:5)
4.4.1.2 Model Data
Menurut Nanda, dkk (2018:131) Entity Relationship
Diagram (ERD) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan
antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek data yang
mempunyai hubungan antar relasi.
Menurut Ambar dan Ambarita, (2017:5) Entity
Relationship Diagram merupakan gambaran sistematis model
data yang berisi himpunan entitas dan himpunan relasi yang
masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang
mempresentasikan seluruh fakta.
43
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambar atau
diagram yang menunjukan informasi yang dibuat, disimpan, dan
dilengkapi atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta.
Tabel 4.4 Simbol dan Keterangan Entity Relationship Diagram (ERD)
No Nama Simbol Keterangan
1
Entitas Persegi panjang
menyatakan
himpunan entitas
adalah orang,
kejadian, atau
berada dimana
data akan
dikumpulkan.
2
Atribut Atribut merupakan
informasi yang
diambil tentang
sebuah entitas.
3
Relasi Belah ketupat
menyatakan
himpunan relasi
merupakan
hubungan antar
entitas.
4
Link Garis sebagai
penghubung antar
himpunan, relasi,
dan himpunan
entitas dengan
atributnya.
Sumber : Santoso dan Nurmalina (2017:87)
44
4.4.2 Teknik Pengembangan Sistem (Model Waterfall)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:28), Metode waterfall
merupakan model pengembangan sistem sekuensial linear (sequential
linear), atau alur hidup klasik (classic life cycle).
Sumber : Rosa A.S dan M. Salahuddin
Gambar 4.1 Metode Waterfall
Metode Waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut :
1) Analisis
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem
informasi (perangkat lunak) yang berupa data input, proses yang
terjadi dan output yang diharapkan dengan melakukan wawancara
dan observasi.
2) Desain
Pada tahap ini, menerjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk
rancangan sebelum penulisan program yang berupa rancangan
Sistem/Rekayasa
Informasi
Analisis Desain Pengkodean Pengujian
45
antarmuka (input dan output), perancangan file-file atau basis data
dan merancangan prosedur (algoritma).
3) Pengkodean
Hasil rancangan diubah menjadi bentuk yang dimengerti oleh mesin
dalam bentuk bahasa pemrogaman.
4) Pengujian
Sebelum sistem (perangkat lunak) dapat digunakan, maka harus
dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian difokuskan pada
logika internal, fungsi eksternal dan mencari semua kemungkinan
kesalahan, dan memeriksa apakah sesuai dengan yang diinginkan.
4.5 Alat dan Teknik Pengujian
I. Black- Box Testing
Menurut Jaya (2018:45), Black Box-Testing merupakan teknik
pengujian perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi fungsional
pada perangkat lunak.
Menurut Khasanah dan Salamah (2017:37), Black Box
merupakan salah satu jenis metode pengujian yang memperlakukan
perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.
Berdasarkan uraian diatas Black Box merupakan pengujian
perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi fungisonal yang tidak
diketahui kinerja internalnya.
46
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Dalam pembuatan perancangan sistem pendukung keputusan
pemberian izin trayek angkutan kota dalam Provinsi Sumatera Selatan ini
menggunakan metode waterfall, adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
5.1.1. Analisis
5.1.1.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan yang terjadi pada Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada
tabel 5.1 :
Tabel 5.1. Identifikasi Masalah
No Masalah Penyebab Masalah
1 Sedikit mengalami
kesulitan dalam
pengambilan keputusan
pemilihan kendaraan
yang sangat layak dari
banyaknya kendaraan
yang layak untuk
diberikan surat izin
trayek.
Banyaknya kendaraan
yang mendaftar melebihi
jumlah kuota yang
dibutuhkan.
5.1.1.2. Alur Sistem Berjalan
Adapun prosedur yang berjalan dapat dilihat pada
gambar 5.1 :
47
Tim teknisPemohon Kepala Teknis Bagian Umum
Mulai
Berkas Berkas
Lulus
pemeriksaan
kendaraan
Surat rekomendasi
pemberian izin
trayek
Menerbitkan
surat izin trayek
Surat izin
trayek
Surat izin
trayek
Surat izin
trayek
Surat izin
trayek
Selesai
Posedur pemberian isin trayek
Ya
Tidak
Surat rekomendasi
pemberian izin
trayek
Periksa
Kelengkapan
Berkas
Berkas
lengkapTidak
Pemeriksaan
kelayakan
kendaraan
Ya
Seleksi Surat
Rekomendasi
Surat rekomendasi
yang lulus seleksi
Gambar 5.1 Flowchart Sistem yang berjalan
a) Mulai
b) Pemohon mengajukan berkas kepada tim
teknis.
c) Setelah tim teknis melakukan pengecekan
berkas, setelah itu jika berkas tidak lengkap
dikembalikan kepada pemohon, jika berkas
lengkap tim teknis melakukan pengecekan
kelayakan kendaraan.
48
d) Setelah tim teknis melakukan pemeriksaan
kelayakan kendaraan, jika tidak lulus
pemeriksaan berkas dikembalikan kepada
pemohon. Jika lulus, tim teknis memberikan
surat rekomendasi pemberian izin trayek
kepada kepala teknis.
e) Setelah itu kepala teknis melakukan
penyeleksian surat yang sudah direkomendasi
oleh tim teknis.
f) Setelah itu kepala teknis memberikan surat
rekomendasi yang lulus seleksi kepada bagian
umum untuk menerbitkan surat izin trayek.
g) Setelah itu bagian umum menerbitkan surat
izin trayek.
h) Setelah surat dibuat, surat diberikan ke kepala
teknis.
i) Setelah itu kepala teknis memberikan surat
kebagian tim teknis.
j) Setelah itu tim teknis memberikan surat izin
trayek kepada pemohon.
k) Selesai.
49
5.1.1.3 Analisis Kebutuhan
1. Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan
yang berisi proses-proses apa saja yang diberikan oleh
sistem tersebut. Sistem pendukung keputusan pemberian
izin trayek angkutan kota dalam provinsi ini dapat
digunakan oleh pengguna (pimpinan). Admin memiliki
hak akses didalam sistem tersebut.
(1) Kebutuhan admin
Admin dapat mengolah data kriteria, data
subkriteria, data pilihan, data periode, data alternatif,
data nilai, data perangkingan.
(2) Kebutuhan pimpinan
Pimpinan dapat melihat data kriteria, data
subkriteria, data pilihan, data periode, data alternatif,
data nilai, data perangkingan.
2. Analisi Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk
mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem.
Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis perangkat
keras/hardware, analisis perangkat lunak/software,
analisis pengguna/user.
50
a. Kebutuhan Perangkat Keras/Hardware
Kebutuhan perangkat keras/Hardware yang
diperlukan untuk mengimplementasikan
sistem pendukung keputusan pemberian
izin trayek pada Dinas Perhubungan
Provinsi Sumatera Selatan adalah 1 unit
komputer dan 1 unit modem
yangdiletakkan diruangan kepala teknis
minimal memiliki spesifikasi sebagai
berikut :
a) Processor : Intel Premium 4 @
1.6 Ghz
b) Hardisk : 80 Gb
c) Memory : 512 Mb
d) VGA : 128 Mb
e) Monitor : 15 ‘’
f) Mouse dan keyboard
b. Kebutuhan Perangkat Lunak/Software
Kebutuhan perangkat lunak/software yang
diperlukan untuk mendukung aplikasi yang
dibangun adalah sebagai berikut :
a) Google chrome sebagai browser
b) Xampp
51
c) MySql
d) Sublime text 3
c. Analisis pengguna/user.
Perangkat lunak yang akan dibangun akan
digunakan oleh dua jenis user yaitu user
admin dan pimpinan. Kebutuhan fungsional
admin dapat dilihat pada tabel 5.2 :
Tabel 5.2 Kebutuhan fungsional admin
No Deskripsi kebutuhan Aktivitas User
1 Input data kriteria Tambah,
edit, hapus
Admin
2 Input data subkriteria Kelola,
edit, hapus
Admin
3 Input data pilihan Tambahan,
edit, hapus
Admin
4 Input data periode Tambahan,
ubah,
hapus
Admin
5 Input data alternatif Tambah,
ubah,
hapus
Admin
52
No Deskripsi kebutuhan Aktivitas User
6 Input data nilai Tambah,
edit, hapus
Admin
Kebutuhan fungsional pimpinan dapat
dilihat pada tabel 5.3 :
Tabel 5.3 Kebutuhan fungsional pimpinan
No Deskripsi
kebutuhan
Fasilitas User
1 Mendapatkan
informasi kriteria
Mendapatkan
informasi
Pimpinan
2 Mendapatkan
informasi subkriteria
Mendapatkan
informasi
Pimpinan
3 Mendapatkan
informasi pilihan
Mendapatkan
informasi
Pimpinan
4 Mendapatkan
informasi periode
Mendapatkan
informasi
Pimpinan
5 Mendapatkan
informasi alternatif
Mendapatkan
informasi
Pimpinan
6 Mendapatkan
informasi nilai
Mendapatkan
informasi
Pimpinan
53
No Deskripsi
kebutuhan
Aktivitas User
7 Mendapatkan
informasi
perangkingan
Mendapatkan
informasi
Pimpinan
3. Analisis Kebutuhan Referensi/Kriteria
Analisis kebutuhan referensi/kriteria dilakukan
untuk mengetahui kriteria kebutuhan untuk sistem.
Kriteria yang digunakan dalam sistem pendukung
keputusan pemberian izin trayek pada Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat
pada tabel 5.4 :
Tabel 5.4 Nama Kriteria
Kode Nama kriteria Bobot Jenis
K001 Kelengkapan Berkas 30 Benefit
K002 Kelayakan Kendaraan 50 Benefit
K003 Usia 20 Cost
Subkriteria kelengkapan berkas yang digunakan
dalam sistem pendukung keputusan pemberian izin
trayek pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera
Selatan dapat dilihat pada tabel 5.5 :
54
Tabel 5.5 Subkriteria Kelengkapan Berkas
Nama Subkriteria Pilih Nilai
Foto copy KTP Ada 100
Tidak ada 0
Fotocopy STNK Ada 100
Tidak ada 0
Surat Pernyataan Memiliki
Fasilitas Penyimpanan
Ada 100
Tidak ada 0
Surat Penyataan Memiliki
Fasilitas Perawatan
Ada 100
Tidak ada 0
Fotocopy izin Usaha Angkutan Ada 100
Tidak ada 0
Fotocopy Izin Trayek Ada 100
Tidak ada 0
Bukti Pelunasan Jasa Raharja Ada 100
Tidak ada 0
Surat Pengantar Asli Pengusaha
Angkutan
Ada 100
Tidak ada 0
Buku Tanda Uji (KEUR) Ada 100
Tidak ada 0
Subkriteria kelayakan teknis yang digunakan
dalam sistem pendukung keputusan pemberian izin
trayek pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera
Selatan dapat dilihat pada tabel 5.6 :
Tabel 5.6 Subkriteria Kelayakan Teknis
Nama Nilai Kriteria Bobot Kriteria
Emisi Gas
1-14 5
15-28 4
29-42 3
43-56 2
57-60 1
Kemiringan
Ban
0-0,99 6
1-1,99 5
2-2,99 4
3-3,99 3
4-4,99 2
5 Keatas 1
55
Nama Nilai Kriteria Bobot Kriteria
Sistem Rem
30-34% 1
35-39% 2
40-44% 3
45-49% 4
50% 5
Sistem
Penerangan
14.000 5
13.000-13.999 4
12.000-11.999 3
11.000-11.999 2
10.000-10.999 1
5.1.2. Desain
5.1.2.1. Pemodelan Proses
1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang
menggambarkan bagian besar dari arus sistem
pendukung keputusan pemberian izin trayek angkutan
kota dalam provinsi pada Dinas Perhubungan Provinsi
Sumatera Selatan yang dapat dilihat pada gambar 5.2 :
ADMINSISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN IZIN
TRAYEK
PIMPINAN
· Data kriteria
· Data
subkriteria
· Data pilihan
· Data periode
· Data alternatif
· Data nilai
· Informasi Data
kriteria
· Informasi Data
subkriteria
· Informasi Data
pilihan
· Informasi
Data periode
· Informasi Data
alternatif
· Informasi Data
nilai
· Informasi Data
perangkingan
· informasi Data
kriteria
· informasi Data
subkriteria
· informasi Data
pilihan
· informasi Data
periode
· Informasi Data
alternatif
· Informasi Data
nilai
· Informasi Data
perangkingan
Gambar 5.2 Diagram Konteks
56
a) Admin menginput data kriteria, data subkriteria, data
pilihan, data periode, data alternatif, data nilai, semua
data tersebut dimasukan kedalam sistem.
b) Admin lihat data kriteria, data subkriteria, data pilihan,
data periode, data alternatif, data nilai, data
perangkingan, semua data dilihat dari hasil input dari
sistem.
c) Pimpinan menerima laporan data kriteria, data
subkriteria, data pilihan, data periode, data alternatif,
data nilai, data perangkingan, semua laporan diterima
dari hasil sistem.
2. Data Flow Diagram (DFD) level 0
Diagram level 0 digunakan untuk menggambarkan
model proses sistem pendukung keputusan izin trayek
angkutan kota dalam Provinsi Sumatera Selatan dapat
dilihat pada gambar 5.3 :
57
ADMIN
1.0
Kelola kriteria
Kriteria
2.0
Kelola subkriteria
Data kriteria
Sub Kriteria
3.0
Kelola Pilihan
4.0
Kelola Periode
5.0
Kelola alternatif
6.0
Kelola Nilai
7.0
Kelola Perankingan
Pilihan
Periode
Alternatif
Nilai
Pimpinan
Data kriteria
informasi ata kriteria
Data subkriteria
informasi data
subkriteria
Data subkriteria
Data pilihan
Informasi data pilihan
Data pilihan
Data periode
informasi data
periode
Data alternatif
informasi data alternatif
Data nilai
Informasi data
nilai
Data perangkingan
Informasit data perangkingan
Data periode
Data alternatif
Data nilai
Informas data kriteria
Informasi data subkriteria
Informasi data pilihan
Informasi data
periode
Informas datai
alternatif
Informasi
data nilai
Informasi data perangkingan
Data subkriteria
Data kriteria
Data periode
Data alternatif
Data subkriteria
Data kriteria
Data pilihan
Data periode
Data alternatif
Data nilai
Data kriteria
Data kriteria
Data subkriteria
Data subkriteria
Data pilihan
Data periode
Data periode
Data
alte
rnatif
Data alternatif
Gambar 5.3 Diagram level 0
a) Proses 1.0 adalah proses dimana admin mengeloladata
kriteria dan disimpan pada database dengan nama tabel
kriteria. Data kriteria bisa dilihat oleh admin dan
pimpinan.
b) Proses 2.0 adalah proses dimana admin mengelola data
subkriteria dari database kriteria dan disimpan pada
database dengan nama tabel subkriteria. Data
subkriteria bisa dilihat oleh admin dan pimpinan.
58
c) Proses 3.0 adalah proses dimana admin mengelola data
pilihan dari database subkriteria dan disimpan pada
database dengan nama tabel pilihan. Data pilihan bisa
dilihat oleh admin dan pimpinan.
d) Proses 4.0 adalah proses dimana admin mengelola data
periode dan disimpan pada database dengan nama tabel
periode. Data periode bisa dilihat oleh admin dan
pimpinan.
e) Proses 5.0 adalah proses dimana admin mengelola data
alternatif dari database periode dan disimpan pada
database dengan nama tabel alternatif. Data alternatif
bisa dilihat oleh admin dan pimpinan.
f) Proses 6.0 adalah proses dimana admin mengelola data
nilai dari database alternatif dan disimpan pada
database dengan nama tabel nilai. Data nilai bisa dilihat
oleh admin dan pimpinan.
g) Proses 7.0 adalah proses dimana admin mengelola data
perangkingan berdasarkan hasil dari penginputan data
kriteria, data subkriteria, data periode, data alternatif,
data nilai.Hasil dari pengelolaan data perangkingan bisa
dilihat oleh admin dan pimpinan.
59
3. Data Flow Diagram (DFD) level 1
a) Proses 1.0 kelola kriteria
ADMIN
1.1 P
Tambah kriteria
1.2P
Edit kriteria
1.3 P
Hapus kriteria
1.4 P
Lihat kriteria
Subkriteria
PIMPINAN
Data kriteria
Data kriteria
Data kriteria
Data kriteria
Informasi Data
kriteria
Informasi Data
kriteria
Data kriteria
Data kriteriaData kriteria
Data kriteria
Data kriteria
Gambar 5.4 DFD level 1 proses 1.0 kelola kriteria
1. Proses 1.1P adalah proses dimana admin menambah
kriteria dan disimpan pada database kriteria.
2. Proses 1.2P adalah proses dimana admin melakukan
edit kriteria dan disimpan pada database kriteria.
Admin melihat informasi dari hasil edit kriteria yang
disimpan pada database kriteria.
3. Proses 1.3P adalah proses dimana admin melakukan
hapus kriteria.Hasil proses ini disimpan pada
database kriteria.
4. Proses 1.4P adalah proses dimana admin dan
pimpinan melihat data kriteria.
60
b) Proses 2.0 kelola subkriteria
ADMIN
2.1P
tambah Subkriteria
2.2P
Edit Subkriteria
2.3P
Hapus Subkriteria
2.4 P
Lihat Subkriteria
Sub Kriteria
Kriteria
Pimpinan
Data subkriteria
Data subkriteria
Data subkriteriaData subkriteria
Informasi Data
subkriteria
Data kriteria
Data kriteria
Data subkriteria
Data kriteria
Informasi Data
subkriteria
Data subkriteria
Data subkriteria
Data subkriteria Data subkriteria
Gambar 5.5 DFD level 1 proses 2.0 kelola subkriteria
1. Proses 2.1P adalah proses dimana admin mengelola
tambahsubkriteria dari database kriteria dan
disimpan pada database subkriteria.
2. Proses 2.2P adalah proses dimana admin melakukan
edit subkriteria dari database kriteria. Hasil dari dari
edit subkriteria disimpan pada database subkriteria.
Admin melihat informasi dari hasil edit subkriteria
yang disimpan pada database subkriteria.
3. Proses 2.3P adalah proses dimana admin melakukan
hapus subkriteria dan disimpan pada database
subkriteria.
4. Proses 2.4P adalah proses dimana admin dan
pimpinan melihat hasil dari pengelolaan subkriteria
61
yang disimpan dari database subkriteria dan
database kriteria.
c) Proses 3.0 kelola pilihan
ADMIN
3.1 P
Tambah Pilihan
3.2 P
Edit Pilihan
3.3 P
Hapus Pilihan
3.4 P
Lihat Pilihan
Pilihan
pimpinan
Data pilihan
Data pilihan
Data pilihan
Informasi
Data pilihan
Subkriteria
Data pilihan
Data pilihanData pilihan
Data pilihan
Data subkriteria
Data subkriteria
Data subkriteria
Data pilihanInformasi Data
pilihan
Data pilihan
Gambar 5.6 DFD level 1 proses 3.0 kelola pilihan
1. Proses 3.1P adalah proes dimana admin melakukan
tambah pilihan dan disimpan pada database pilihan.
2. Proses 3.2P adalah proses dimana admin melakukan
edit pilihan dan disimpan pada database pilihan.
Admin melihat informasi dari hasil edit pilihan yang
disimpan pada database pilihan.
3. Proses 3.3P adalah proses dimana admin melakukan
hapus pilihan. Hasil dari hapus pilihan disimpan
pada database pilihan.
4. Proses 3.4P adalah proses dimana admin dan
pimpinan melihat hasil dari pengelolaan pilihan
yang disimpan pada database pilihan.
62
d) Proses 4.0 kelola periode
ADMIN
4.1 P
Tambahan Periode
4.2 P
Ubah Periode
4.3 P
Hapus Periode
4.4 P
Lihat Periode
Periode
PIMPINAN
Data periode
Data periode
Data periode
Informasi
Data periode
Data periode
Data periode
Data periodeData periode
Data periode
Infrmasi
Data periodeData periode
Gambar 5.7 DFD level 1 proses 4.0 kelola periode
1. Proses 4.1P adalah proses dimana admin melakukan
tambahan dan disimpan pada database periode.
2. Proses 4.2P adalah proses dimana admin melakukan
ubah dan disimpan pada database periode. Admin
melihat informasi periode dari hasil ubah periode
yang disimpan pada database periode.
3. Proses 4.3P adalah proses dimana admin melakukan
hapus periode dan disimpan pada databse periode.
4. Proses 4.4P adalah proses dimana admin dan
pimpinan melihat hasil dari pengelolaan periode
yang disimpan pada database periode.
63
e) Proses 5.0 kelola alternatif
ADMIN
5.1 P
Tambah Alternatif
5.2 P
Ubah Alternatif
5.3 P
Hapus Alternatif
5.4 P
Lihat Alternatif
Alternatif
Periode
PIMPINAN
Data alternatif
Data alternatif
Data alternatif
Informasi Data
alternatif
Data periode
Data periode
Data alternatif
Data alternatifData alternatif
Data alternatifData periode
Data alternatif
Informasi Data
alternatif
Data alternatif
Gambar 5.8 DFD level 1 proses 5.0 kelola alternatif
1. Proses 5.1P adalah proses dimana admin melakukan
tambah alternatif dari database periode dan disimpan
pada database alternatif.
2. Proses 5.2P adalah proses dimana admin melakukan
edit alternatif dan disimpan pada database alternatif.
Admin melihat informasi alternatif dari hasil ubah
alternatif yang disimpan pada database alternatif.
3. Proses 5.3P adalah proses dimana admin melakukan
hapus alternatif dan disimpan pada database
alternatif.
4. Proses 5.4P adalah proses dimana admin dan
pimpinan melihat hasil dari pengelolaan alternatif
yang disimpan pada database alternatif.
64
f) Proses 6.0 kelola penilaian
ADMIN
6.1 P
Tambah Nilai
6.2P
Edit Nilai
6.3P
Lihat Nilai
Periode
Kriteria
Alternatif
Subkriteria
Pilihan
Nilai
PIMPINAN
Data nilai
Data nilai
Informasi
Data nilai
Data kriteria
Data
subkriteria
Data periode
Data alternatif
Data pilihan
Data nilai
Informasi
Data nilai
Data nilai
Data kriteria
Data subkriteria
Data periode
Data alternatif
Data pilihan
Data nilai
Data nilai
Gambar 5.9 DFD level 1 proses 6.0 kelola penilaian
1. Proses 6.1P adalah proses dimana admin melakukan
tambah nilai dari database kriteria, subkriteria,
periode, alternatif, pilihan dan disimpan pada
database nilai.
2. Proses 6.2P adalah proses dimana admin melakukan
edit nilai dan disimpan pada database nilai. Admin
melihat informasi nilai dari hasil edit nilai yang
disimpan pada database nilai.
3. Proses 6.3P adalah proses dimana admin dan
pimpinan melihat hasil dari pengelolaan penilaian
dari database kriteria, database subkriteria, database
periode, database alternatif, database pilihan, yang
disimpan pada database nilai.
65
g) Proses 7.0 kelola perangkingan
Admin
7.1P
Pilih periode
Kriteria
Subkriteria
Periode
Alternatif
Nilai
PIMPINAN
7.2P
Perhitungan
SMART
7.3P
Proses perangkingan
Data
periodeData periode
Data perhitungan
SMART
Informasi Data
perangkingan
Data alternatif
Data nilai
Informasi Data
perangkingan
Data perangkingan
Data kriteria
Data subkriteria
Gambar 5.10 DFD level 1 proses 7.0 kelola perangkingan
1. Proses 7.1P adalah proses dimana adminmelakukan
input data perengkingan dengan pilih periode dari
database periode.
2. Proses 7.2P adalah proses dimana admin melakukan
perhitungan SMART dari data periode, data kriteria,
data subkriteria, data alternatif dan data nilai.
3. Proses 7.3P adalah proses dimana admin dan
pimpinan melihat data perangkingan dari hasil data
perhitungan SMART.
5.1.2.2. Pemodelan Data
Pemodelan data adalah ERD (Entity Relationship
Diagram). Dapat dilihat pada gambar 5.10 :
66
Kriteria
Periode
Subkriteriamemiliki
memiliki
memiliki
Pilihan
memiliki
kode
idKriteria jenis
bobot
jenis
model
idKriteria
idAlternatif
idSubkriteria
nilai subkriteria
idSubkriteria
idKriteria
idSubkriteria
idSubkriteria
1
m
1 m
m
m1
1
Nilai
Kriteria
Periode
Subkriteria
memiliki
memilikiAlternatif
Pilihan
memiliki
kode
kriteria
idKriteria jenis
bobot
periodeidPeriode
noPolisi
type
tahun
jenis
model
idAlternatif
idPeriode
Idalternatif
Idnilai
idSubkriteria
nilaisubkriteria
idSubkriteria
idKriteria
idSubkriteria
idPilihan pilihan
nilai
1
M
1
Pengguna
Id
NamaUsername
Password
Posisi
1
M
memiliki
Idnilai
M 1M
memiliki
1
M
Gambar 5.11 ERD (Entity Relationship Diagram)
5.1.2.3. Desain Database
Desain database adalah rancangan tabel-tabel yang
akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan sistem,
berikut ini adalah tabel yang akan digunakan dalam
pembangunan sistem pendukung keputusan keputusan
pemberian izin trayek :
a) Tabel Pengguna
Fungsi : digunakan untuk menyimpan data
pengguna yang ada.
Primary Key : id
Foreign Key : -
67
Tabel 5.7 Tabel Pengguna
No Nama Type Panjang Keterangan
1 Id Int 11 Primary Key
2 Nama Varchar 50
3 Username Varchar 20
4 Password Int 32
5 Posisi Enum (‘admin’,pimpinan)
b) Tabel kriteria
Fungsi : digunakan untuk menyimpan data
kriteria yang ada.
Primary Key : idKriteria
Foreign Key : -
Tabel 5.8 Tabel Kriteria
No Nama Type Panjang Keterangan
1 IdKriteria Int 11 Primary Key
2 Kode Varchar 4 Latin1_swedish_ci
3 Kriteria Varchar 50 Latin1_swedish_ci
4 bobot Int 3
5 Jenis Enum (‘benefit’,’cost’) Latin1_swedish_ci
68
c) Tabel Subkriteria
Fungsi : digunakan untuk menyimpan data
subkriteria yang ada.
Primary Key : idSubkriteria
Foreign Key : idKriteria, idnilai
Tabel 5.9 Tabel Subkriteria
No Nama Type Panjang Keterangan
1 idSubKriteria Int 11 Primary Key
2 idKriteria Int 11 Foreign key
3 Subkriteria Varchar 50 Latin1_swedich_ci
4 idnilai Int 11 foreignkey
d) Tabel Pilihan
Fungsi : digunakan untuk menyimpan data
pilihan yang ada.
Primary Key : id
Foreign Key : idSubKriteria,
Tabel 5.10 Tabel Pilihan
No Nama Type Panjang Keterangan
1 IdPilihan Int 11 Primary Key
2 idSubKriteria Int 11 Foreign key
3 pilihan Varchar 30 Latin1_swedish_ci
4 Nilai Int 3
69
e) Tabel Periode
Fungsi : digunakan untuk menyimpan data
periode yang ada.
Primary Key : idPeriode
Foreign Key : -
Tabel 5.11 Tabel Periode
No Nama Type Panjang Keterangan
1 IdPeriode Int 11 Primary Key
2 periode Varchar 30 Latin1_swedish_ci
f) Tabel Alternatif
Fungsi : digunakan untuk menyimpan data
alternatif yang ada.
Primary Key : idAlternatif
Foreign Key : idPeriode
Tabel 5.12 Tabel Alternatif
No Nama Type Panjang Keterangan
1 IdAlternatif Int 11 Primary Key
2 idPeriode Int 11 Foreign Key
3 noPolisi Varchar 11 Latin1_swedish_ci
4 Type Varchar 50 Latin1_swedish_ci
5 Jenis Varchar 50 Latin1_swedish_ci
70
No Nama Type Panjang Keterangan
6 Model Varchar 50 Latin1_swedish_ci
7 Tahun Years 4 Latin1_swedish_ci
g) Tabel Nilai
Fungsi : digunakan untuk menyimpan data
nilai yang ada.
Primary Key : idnilai
Foreign Key : idAlternatif, idSubKriteria.
Tabel 5.13 Tabel Nilai
No Nama Type Panjang Keterangan
1 Idnilai Int 11 Primary Key
2 idAlternatif Int 11 Foreign Key
3 idSubKriteria Int 11 Foreign Key
4 Nilai Int 11
5.1.2.4. Desain Interface
1. Desain Input
Desain input adalah rancangan form input yang
akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan sistem,
berikut ini adalah form yang akan digunakan dalam
pembangunan sistem pendukung keputusan pemberian
71
izin trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi pada Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan :
i. Desain Input Form login
Desain form login ini untuk security akses
admin dan pengguna pada website, serta
menghindari tindakan yang tidak
berkepentingan mengoperasinya. Jika
username atau password yang dimasukan
salah, maka kembali ke form login lagi.
Adapun desain form login dapat dilihat
pada gambar berikut :
Username
Password
Silahkan Login terlebih dahulu
Sign In
SPK Ijin Trayek AKDP
Gambar 5.12 Desain Input Form Login
72
ii. Desain Input Form Kriteria
Form kriteria digunakan untuk menambahkan dan
menyimpan data kriteria. Adapun desain form
kriteria dapat dilihat pada gambar berikut :
Kode Kriteria
Edit Kriteria Kembali
Simpan
Nama Kriteria
Bobot Kriteria
Jenis Kriteria
Gambar 5.13 Desain Form Input Kriteria
iii. Desain Form Input SubKriteria
Form subkriteria digunakan untuk menambahkan
dan menyimpan data subkriteria. Adapun desain
form subkriteria dapat dilihat pada gambar berikut :
73
Kode Kriteria
Edit SubKriteria Kembali
Simpan
Nama Kriteria
Nama Sub Kriteria
Gambar 5.14 Desain Form Input SubKriteria
iv. Desain Form Input Pilihan Sub Kriteria
Form pilihan digunakan untuk menambahkan pilihan
subkriteria dan menyimpan data pilihan subkriteria.
Adapun desain form pilihan subkriteria dapat dilihat
pada gambar berikut :
74
Nama Sub Kriteria
Tambah Pilihan Sub Kriteria Kembali
Simpan
Nama Pilihan
Nilai
Gambar 5.15 Desain Form Input Pilihan Subkriteria
v. Desain Form Input Periode
Form periode digunakan untuk menambahkan dan
menyimpan data periode. Adapun desain form
periode dapat dilihat pada gambar berikut :
Periode
Edit Periode Kembali
Simpan
Gambar 5.16 Desain Form Input Periode
vi. Desain Form Input Alternatif
75
Form alternatif digunakan untuk menambahkan
alternatif dan menyimpan alternatif. Adapun desain
form alternatif dapat dilihat pada gambar berikut :
No Polisi
Edit Alternatif Kembali
Simpan
Nama Pemilik
Merk Kendaraan
Type Kendaraan
Jenis Kendaraan
Model Kendaraan
Tahun Kendaraan
Gambar 5.17 Desain Form Input Alternatif
vii. Desain Form Input Penilaian
Form penilaian digunakan untuk melakukan
penilaian dan menyimpan data penilaian. Adapun
desain form penilaian dapat dilihat pada gambar
berikut :
76
Fotocopy KTP
Edit Penilaian Kembali
Simpan
Fotocopy STNK
Surat pernyataan memiliki Fasilitas Penyimpanan
Surat Pernyataan Memiliki Fasilitas Perawatan
Fotocopy Izin Usaha Angkutan
Fotocopy Izin Trayek
Bukti Pelunasan Jasa Raharja
No Polisi
Nama Pemilik
Merk Kendaraan
Type Kendaraan
Jenis Kendaraan
Model Kendaraan
Tahun Kendaraan
Data Kendaraan
K001 - Kelengkapan Berkas
Surat Pengantar Asli Pengusaha Angkutan
Buku Tanda Uji (KEUR)
K002 - Kelayakan Teknis
Peralatan
Sistem Penerangan
Sistem Kemudi
As Suspensi
Ban Pelek
Rangka Bodi
Sistem Rem
Mesin Transmisi
K003 - Usia Kendaraan
Usia Kendaraan
Gambar 5.18 Desain Form Input Penilaian
2. Desain Output
Desain output adalah rancangan tampilan hasil
dari data yang ditambahkan, berikut ini adalah tampilan
77
data output sistem pendukung keputusan pemberian
izin trayek pada Dinas Perhubungan Perhubungan
Provinsi Sumatera Selatan :
1. Desain Output Form Kriteria
Desain output form kriteria digunakan untuk
menampilkan data yang berhasil ditambahkan pada
form input kriteria. Berikut adalah gambar desain
output untuk menampilkan data kriteria :
Kode Nama Kriteria Bobot Kriteria Jenis Kriteria Tindakan
K001
K002
K003
Kelengkapan Berkas
Kelayakan Teknis
Usia
30
50
20
Benefit
Benefit
Cost
Ubah Hapus Sub Kriteria
Ubah Hapus Sub Kriteria
Ubah Hapus Sub Kriteria
Data Kriteria Tambah
Kriteria
Gambar 5.19 Desain Output Form Kriteria
2. Desain Output Form SubKriteria
Desain output form subkriteriadigunakan untuk
menampilkan data yang berhasil ditambahkan pada
form input subkriteria. Berikut adalah gambar desain
output untuk menampilkan data subkriteria :
78
No Nama Sub Kriteria Tindakan
1
2
3
Fotocopy KTP
Fotocopy STNK
Surat Penyataan Memiliki Fasilitas Penyimpanan
Ubah Hapus Pilihan
Ubah Hapus Pilihan
Ubah Hapus Pilihan
Data Sub Kriteria Kelengkapan Berkas (K001) Tambah
Sub Kriteria
Kembali
4
5
6
7
8
9
Surat Penyataan Memiliki Fasilitas Perawatan
Fotocopy Surat Izin Usaha Angkutan
Fotocopy Izin Trayek
Bukti Pelunasan Jasa Raharja
Surat Pengantar Asli Pengusaha Angkutan
Buku Tanda Uji (KEUR)
Ubah Hapus Pilihan
Ubah Hapus Pilihan
Ubah Hapus Pilihan
Ubah Hapus Pilihan
Ubah Hapus Pilihan
Ubah Hapus Pilihan
Gambar 5.20 Desain Output Form SubKriteria
3. Desain Output Form Periode
Desain output form periode digunakan untuk
menampilkan data yang berhasil ditambahkan pada
form input periode. Berikut adalah gambar desain
output untuk menampilkan data periode :
No Periode Tindakan
1
2
3
Januari 2019
Februari 2019
Maret 2019
Ubah Hapus
Ubah Hapus
Ubah Hapus
Data preiode Tambah
Periode
4
5
April 2019
Mei 2019
Ubah Hapus
Ubah Hapus
Gambar 5.21 Desain Output Form Periode
79
4. Desain Output Form Alternatif
Desain output form alternatif digunakan untuk
menampilkan data yang berhasil yang ditambahkan
pada form input alternatif. Berikut adalah gambar
desain output untuk menampilkan data alternatif :
Hapus
No Polisi Pemilik Tindakan
Ubah
Ubah Hapus
Ubah Hapus
Data Periode Alternatif Tambah
Alternatif
Ubah Hapus
Ubah Hapus
Merk Type Jenis Model Tahun
Kembali
BG 7212 AC
BG 7469 AO
BG 7228 AC
BG 7002 AC
BG 7284 AC
CV. BAHTERA
KARUNIA. I
CV. BAHTERA
KARUNIA. I
CV. BAHTERA
KARUNIA. I
CV. BAHTERA
KARUNIA. I
CV. BAHTERA
KARUNIA. I
TOYOTA BUSANGKUTAN
UMUM
KENDARAAN
BERMOTOR2005
TOYOTA BUSKENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2004
MITSUBISHI BUSKENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2006
TOYOTA BUSKENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2005
TOYOTA BUSKENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2006
Gambar 5.22 Desain Ouput Form Alternatif
5. Desain Output Form Penilaian
Desain output form penilaian digunakan untuk
menampilkan data yang berhasil ditambahkan pada
form input penilaian. Berikut adalah gambar desain
output untuk menampilkan data penilaian :
80
No Polisi Pemilik Tindakan
Data Alternatif penilaian
Penilaian
Penilaian
Merk Type Jenis Model Tahun
Kembali
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
BG 7212 ACCV. BAHTERA
KARUNIA. ITOYOTA BUS
KENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2005
BG 7406 AOCV. BAHTERA
KARUNIA. ITOYOTA BUS
KENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2004
BG 7228 ACCV. BAHTERA
KARUNIA. IMITSUBISHI BUS
KENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2006
BG 7002 ACCV. BAHTERA
KARUNIA. ITOYOTA BUS
KENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2005
BG 7284 ACCV. BAHTERA
KARUNIA. ITOYOTA BUS
KENDARAAN
BERMOTOR
ANGKUTAN
UMUM2006
Gambar 5.23 Desain Output Form Penilaian
6. Desain Output Form Perangkingan
Desain output form perangkingan digunakan untuk
menampilkan hasil perangkingan dari keseluruhan
penginputan data. Berikut adalah gambar desain
output hasil perangkingan :
81
KembaliPerangkingan Periode
Normalisasi Kriteria
Kode Jenis Kriteria Bobot Bobot Normal
K003
K002
K001
Benefit
Cost
Benefit
Usia Kendaraan
Kelayakan Teknis
Kelengkapan Berkas 30
20
50
0.2
0.5
0.3
Nilai Kriteria
Alternatif Kelengkapan Berkas Kelayakan Teknis Usia Kendaraan
BG 7212 AC
BG 7002 AC
BG 7228 AC
BG 7469 AO
88.888889
66.666667
77.777778
100
0.5
4
0.583333
3
6
1
0
Nilai Utility
Alternatif
BG 7228 AC
BG 7469 AO
BG 7212 AC
BG 7002 AC
Kelengkapan Berkas
0
0.333333
0.666667
1
Kelayakan Teknis
0.416667
1
Usia Kendaraan
0.5
0
0.833333
1
Nilai Akhir
Alternatif
BG 7002 AC
BG 7228 AC
BG 7469 AO
BG 7212 AC
Kelengkapan Berkas
0.2
0.3
0
0.1
Kelayakan Teknis
0.25
0.208334
0.291667
0.5
Usia Kendaraan
0.1
0.2
0
0.166667
Nilai Akhir
0.55
0.591667
0.475
0.7
Perangkingan
Rangking
1
3
2
4
Alternatif
BG 7002 AC
BG 7469 AO
BG 7228 AC
BG 7212 AC
Kelengkapan Berkas
0
0.3
0.2
0.1
Kelayakan Teknis
0.5
0.291667
0.25
0.208334
Usia Kendaraan
0.166667
0.1
0
0.2
Nilai Akhir
0.7
0.591667
0.55
0.475
BG 7284 AC 100
3.75
3.5
5.252.25 2
BG 7284 AC 1 0 0.666667
BG 7284 AC 0.3 0 0.133333 0.433333
5 BG 7284 AC 0.3 0 0.133333 0.433333
Gambar 5.24 Desain Output Form Perangkingan
5.1.3. Implementasi/Pengkodean
5.1.3.1. Implementasi Database
Implementasi database adalah rancangan
database yang terdiri table-table yang digunakan
82
membangun sebuah sistem pendukung keputusan di
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
Database ini akan difungsikan sebagai tempat
penyimpanan data. Berikut tabel-tabel yang tersimpan
dalam sebuah database :
1. Implementasi Tabel DatabasePengguna
Tabel admin berfungsi untuk menyimpan data hak
akses yang akan diizinkan melakukan pengolahan
data pada sistem pendukung keputusan. Tabel ini
akan menyimpan data username dan passworddari
masing-masing user yang diberikan hak akses untuk
masuk kedalam sistem
Tabel 5.13 Implementasi Database Pengguna
2. Implementasi Tabel Database Kriteria
83
Tabel kriteria berfungsi untuk menyimpan data
kriteria yang sedang berlangsung di Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
Tabel 5.15 Implementasi Database Kriteria
3. Implementasi Database Subkriteria
Tabel subkriteria berfungsi untuk menyimpan data
periode yang sedang berlangsung di Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
4. Tabel 5.15 Implementasi Database Subkriteria
5. Implementasi Database Pilihan
84
Tabel pilihan berfungsi untuk menyimpan data
pilihan yang sedang berlangsung di Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
Tabel 5.17 Implementasi Database Pilihan
6. Implementasi Database Periode
Tabel periode berfungsi untuk menyimpan data
periode yang sedang berlangsung di Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan :
Tabel 5.18 Implementasi Database Periode
85
7. Implementasi Database Alternatif
Tabel alternatif berfungsi untuk menyimpan data
alternatif yang sedang berlangsung di Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
Tabel 5.19 Implementasi Database Alternatif
8. Implementasi Database Nilai
86
Tabel nilai berfungsi untuk menyimpan data nilai
yang sedang berlangsung di Dinas Perhubungan
Provinsi Sumatera Selatan.
Tabel 5.20 Implementasi Database Nilai
5.1.3.2 Implementasi Interface
1. Implementasi Interface Halaman Input
a. Implementasi Interface Halaman Input
Kriteria
Halaman form kriteria digunakan untuk
menambahkan data kriteria kedalam tabel
kriteria yang terdapat didatabase.
87
Gambar 5.25 Implementasi Interface Input Kriteria
b. Implementasi Interface Input Sub Kriteria
Halaman form subkriteria digunakan untuk
menambahkan data subkriteria kedalam tabel
subkriteria yang terdapat didatabase.
Gambar 5.26 Implementasi Interface Input Subkriteria
c. Implementasi Interface Input Pilihan
Halaman form pilihan digunakan untuk
menambahkan data pilihan kedalam tabel
pilihan yang terdapat didatabase.
88
Gambar 5.27 Implementasi Interface Input Pilihan
d. Implementasi Interface Input Periode
Halaman form periode digunakan untuk
menambahkan data periode kedalam tabel
periode yang terdapat didatabase.
Gambar 5.28 Implementasi Interface Input Periode
e. Implementasi Interface Input Alternatif
Halaman form alternatif digunakan untuk
menambahkan data alternatif kedalam tabel
alternatif yang terdapat didatabase.
89
Gambar 5.29 Implementasi Interface Input Alternatif
f. Implementasi Interface Input Penilaian
Halaman form penilaian digunakan untuk
menambahkan data nilai kedalam tabel
penilaian yang ada didatabase.
Gambar 5.30 Implementasi Interface Input Penilaian
2. Implementasi Interface Halaman Output
90
a. Implementasi Interface Output Kriteria
Implementasi interface halaman output data
kriteria digunakan untuk menampilkan data
yang tersimpan didalam tabel kriteria.
Gambar 5.31 Implementasi Interface Output Kriteria
b. Implementasi Interface Output Sub Kriteria
Implementasi interface halaman output data
subkriteria digunakan untuk menampilkan data
yang tersimpan didalam tabel subkriteria.
Gambar 5.32 Implementasi Interface Output Subkriteria
91
c. Implementasi Interface Output Periode
Implementasi interface halaman output data
periode digunakan untuk menampilkan data
yang tersimpan didalam tabel periode.
Gambar 5.33 Implementasi Interface Output Periode
d. Implementasi Interface Output Alternatif
Implementasi interface halaman output data
alternatif digunakan untuk menampilkan data
yang tersimpan didalam tabel alternatif.
92
Gambar 5.34 Implementasi Interface Output Alternatif
e. Implementasi Interface Output Penilaian
Implementasi penilaian halaman output data
nilai digunakan untuk menampilkan data yang
tersimpan didalam tabel penilaian.
Gambar 5.35 Implementasi Interface Output Penilaian
f. Implementasi Interface Output Perangkingan
Implementasi perangkingan menampilkan data
hasil dari seluruh inputan tabel data.
93
Gambar 5.36 Implemetasi Interface Output Perangkingan
5.1.4 Pengujian
5.1.4.1. Pengujian Black Box
Pengujian sistem menggunakan teknik pengujian
Black Box testing.Pengujian ini memperoleh kondisi
input seluruh keperluan fungsional program. Berikut
hasil pengujian menggunakan teknik Black Box
testing dapat dilihat pada tabel berikut :
94
No Form
yang diuji
Keterangan Hasil Yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
1. Pengujian
pada Form
login
Pada form login
pengguna harus
memasukan username
dan password
kemudian klik tombol
login.
- Jika user salah
memasukan
username dan
password
maka user
tidak bisa login
dan kembali
memasukan
username dan
password.
- Pengujian pada
saat login
“sukses” anda
masuk ke menu
utama.
- Jika salah maka
kembali ke
menu login dan
kembali
memasukan
username dan
password.
Berhasil
2. Pengujian
pada form
menu
utama
Pada form menu
utama tergantung user
yang akan login.
- Admin bisa
melakukan
tindakan
penginputan
data.
- Pimpinan
melakukan
tindakan hasil
penginputan.
Proses berhasil
masuk ke form menu
utama.
Berhasil
3. Pengujian
pada form
kriteria
Pada form ini
dilakukan tindakan
tambah, ubah, hapus,
subkriteria.
- Jika admin akan
melakukan tambah
kriteria, maka
admin menekan
tombol tambah dan
input data
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
kriteria dan juga
- Saat tambah
kriteria akan
menampilkan
message box data
kriteria berhasil
disimpan.
- Saat ubah kriteria
akan
menampilkan
message box data
kriteria berhasil
diperbarui.
- Saat hapus
kriteria akan
Berhasil
95
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan ubah
kriteria, maka
admin menekan
tombol ubah dan
input data kriteria
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
kriteria dan juga
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan hapus
kriteria, maka
admin menekan
tombol hapus,
maka akan
menampilkan
message box hapus
kriteria. Jika iya,
maka admin
menekan tombol
ok, jika tidak,
admin menekan
tombol cancel dan
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan
penginputan data
subkriteria, admin
menekan tombol
subkriteria maka
akan tampil form
subkriteria.
- Pimpinan melihat
kriteria dan
menekan tombol
subkriteria jika
ingin melihat
subkriteria.
menampilkan
message box data
kriteria berhasil
diperbarui.
- Saat subkriteria
akan
menampilkan
menu subkriteria.
96
4. Pengujian
pada form
subkriteria
Pada form ini
dilakukan tindakan
tambah, ubah, hapus,
pilihan.
- Jika admin akan
melakukan tambah
subkriteria, maka
admin menekan
tombol tambah dan
input data
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
subkriteria dan
juga tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan ubah
subkriteria, maka
admin menekan
tombol ubah dan
input data kriteria
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
kriteria dan juga
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan hapus
sukriteria, maka
admin menekan
tombol hapus,
maka akan
menampilkan
message box hapus
kriteria. Jika iya,
maka admin
menekan tombol
ok, jika tidak,
admin menekan
tombol cancel dan
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan
- Saat tambah
subkriteria akan
menampilkan
message box data
subkriteria
berhasil
disimpan.
- Saat ubah
subkriteria akan
menampilkan
message box data
subkriteria
berhasil
diperbarui.
- Saat hapus
subkriteria akan
menampilkan
message box data
subkriteria
berhasil
diperbarui.
- Saat pilihan
subkriteria akan
menampilkan
menu pilihan.
Berhasil
97
penginputan data
pilihan, admin
menekan tombol
pilihan maka akan
tampil form
pilihan.
- Pimpinan melihat
subkriteria dan
masuk ke menu
pilihan.
5. Pengujian
pada form
pilihan
Pada form ini
dilakukan tindakan
tambah, ubah, hapus.
- Jika admin akan
melakukan tambah
pilihan, maka
admin menekan
tombol tambah dan
input data
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
subkriteria dan
juga tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan ubah
pilihan, maka
admin menekan
tombol ubah dan
input data pilihan
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
kriteria dan juga
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan hapus
pilihan, maka
admin menekan
tombol hapus,
maka akan
menampilkan
message box hapus
pilihan. Jika iya,
- Saat tambah
pilihan
subkriteria akan
menampilkan
message box data
pilihan
subkriteria
berhasil
diperbarui.
- Saat ubah pilihan
subkeriteria akan
menampilkan
message box data
pilihan
subkriteria
berhasil
diperbarui.
- Saat hapus
pilihan
subkriteria akan
menampilkan
message box data
hapus subkriteria
berhasil
diperbarui.
Berhasil
98
maka admin
menekan tombol
ok, jika tidak,
admin menekan
tombol cancel dan
tersimpan
didatabase.
- Pimpinan melihat
menu pilihan.
6. Pengujian
pada form
periode
Pada form ini
dilakukan tindakan
tambah, ubah, hapus.
- Jika admin akan
melakukan tambah
periode, maka
admin menekan
tombol tambah dan
input data
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
periode dan juga
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan ubah
periode, maka
admin menekan
tombol ubah dan
input data pilihan
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
kriteria dan juga
tersimpan
didatabase.
- Jika admin akan
melakukan hapus
periode, maka
admin menekan
tombol hapus,
maka akan
menampilkan
message box hapus
pilihan. Jika iya,
maka admin
- Saat tambah
periode akan
menampilkan
message box
data periode
berhasil
diperbarui.
- Saat ubah
periode akan
menampilkan
message box
data periode
berhasil
diperbarui.
- Saat hapus
periode akan
menampilkan
message box
data periode
berhasil
diperbarui.
Berhasil
99
menekan tombol
ok, jika tidak,
admin menekan
tombol cancel dan
tersimpan
didatabase.
- Pimpinan melihat
menu periode.
7. Pengujian
pada form
alternatif
Pada form ini Admin
bisa melakukan
tindakan pilih
alternatif, selanjutnya
di form alternatif ini
dilakukan tindakan
tambah, ubah dan,
hapus.
- Jika admin
melakukan
tindakan tambah
alternatif, maka
admin menekan
tombol tambah dan
input data
kemudian menekan
simpan, maka akan
tampil di form
alternatif dan juga
tersimpan
didatabase.
- Jika admin
melakukan
tindakan ubah
alternatif, maka
admin menekan
tombol ubah dan
input data yang
ingin diubah
kemudian menekan
tombol simpan,
maka akan tampil
di formalternatif
dan juga tersimpan
di database.
- Jika admin akan
melakukan hapus
alternatif, maka
- Saat tambah
alternatif
akan
menampilkan
message box
data alternatif
berhasil
ditambah.
- Saat ubah
alternatif
akan
menampilkan
message box
data altrnatif
berhasil
diperbarui.
- Saat hapus
periode akan
menampilkan
message
boxdata
periode
berhasil
dihapus.
Berhasil
100
admin menekan
tombol hapus,
maka akan
menampilkan
message box hapus
alternatif. Jika iya,
maka admin
menekan tombol
ok, jika tidak,
admin menekan
tombol cancel dan
tersimpan
didatabase.
- Pimpinan melihat
menu alternatif.
8. Pengujian
pada form
Penilaian
Pada form ini Admin
bisa melakukan
tindakan pilih
alternatif penilaian,
selanjutnya di form
alternatif penilaian ini
dilakukan tindakan
penilaian yaitu sama
saja dengan tambah
dan edit penilaian.
- Jika admin
melakukan
tindakan
tambah
penilaian,
maka admin
menekan
tombol
penilaian dan
input data
kemudian
menekan
simpan, maka
akan tampil di
form penilaian
dan juga
tersimpan di
database.
- Jika admin
melakukan
tindakan
- Saat tambah
penilaian
akan
menampilkan
message box
data
nilaiberhasil
disimpan.
- Saat
ubahpenilaia
n akan
menampilkan
message box
data alternatif
berhasil
disimpan.
Berhasil
101
ubahpenilaian,
maka admin
menekan
tombol
penilaian dan
input data yang
ingin di ubah
kemudian
menekan
simpan, maka
akan tampil di
form penilaian
dan juga
tersimpan di
database.
9. Pengujian
pada form
Perangkin
gan
Pada form ini Admin
hanya bisa melihat
hasil dari
penginputandata yang
dilakukan
sebelumnya.
- hasil yang bisa
dilihat di form
perangkingan
ini adalah
normalisasi
kriteria, nilai
kriteria, nilai
utility, nilai
akhir dan
perangkingan.
- Saat melihat
form
perangkingan
akan
menampilkan
hasil
perangkingan
.
Berhasil
5.1.4.1. Pengujian Metode SMART
Pengujian perhitungan metode SMART dilakukan
dengan menggunakan data pada tabel 5.21 :
102
Tabel 5.21 Data Perhitungan SMART
Kelengkapan Berkas BG 7212 AC
(A1)
BG 7469 AO
(A2)
BG 7228 AC
(A3)
BG 7002 AC
(A4)
BG 7284 AC
(A5)
Fotocopy KTP Ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Fotocopy STNK Ada Ada Ada Ada Ada
Surat Pernyataan
Memiliki Fasilitas
Penyimpanan
Ada Ada Ada Tidak ada Ada
Surat Pernyataan
Memiliki Fasilitas
Perawatan
Ada Ada Ada Tidak ada Ada
Fotocopy Surat Izin
Usaha Angkutan
Ada Ada Tidak ada Ada Ada
Fotocopy Izin
Trayek
Ada Ada Ada Ada Ada
Bukti Pelunasan Jasa
Raharja
Ada Ada Ada Ada Ada
Surat Pengantar Asli
Pengusaha Angkutan
Tidak ada Ada Ada Ada Ada
Buku Tanda Uji
(KEUR)
Ada Ada Tidak ada Ada Ada
Kelayakan Teknis BG 7212 AC
(A1)
BG 7469 AO
(A2)
BG 7228 AC
(A3)
BG 7002 AC
(A4)
BG 7284 AC
(A5)
Emisi Gas 29-42 1-14 57-60 1-14 43-56
Kemiringan Ban 0-0,99 3-3,99 1-1,99 0-0,99 4-4,99
Rem 45-49% 50% 40-44 50% 30-34%
Lampu 11.000-11.999 12.000-12.999 14.000 14.000 13.000-13,999
Usia Kendaraan BG 7212 AC
(A1)
BG 7469 AO
(A2)
BG 7228 AC
(A3)
BG 7002 AC
(A4)
BG 7284 AC
(A5)
3 Tahun 6 Tahun 1 Tahun 0 Tahun 2 Tahun
1) Tahap Pertama
Menentukan kriteria untuk permasalahan ini.
Adapun kriteria yang digunakan adalah :
103
a. Kelengkapan Berkas
b. Kelayakan Teknis
c. Usia Kendaraan
2) Memberi Bobot Kriteria
Memberi bobot kriteria sesuai dengan tingkat
kepentingan masing-masing kriteria. Adapun
pemberian bobot kriteria dapat dilihat pada
tabel 5.22.
Tabel 5.22 Bobot Kriteria
Kode Jenis Kriteria Bobot
K001 Benefit Kelengkapan
berkas
30
K002 Benefit Kelayakan
Kendaraan
50
K003 Cosh Usia Kendaraan 20
Total 100
3. Normalisasi bobot Kriteria
Normalisasi bobot kriteria menggunakan
rumus Normalisasi =wj
∑𝒎𝒋=𝟏 𝐰𝐦
Adapun normalisasi bobot kriteria
perhitungan manual dapat dilihat pada tabel
5.23.
104
Tabel 5.23 Normalisasi Perhitungan manual
Kode Jenis Kriteria Bobot Bobot
Normal
K001 Benefit Kelengkapan
berkas
30/100 0,3
K002 Benefit Kelayakan
Kendaraan
50/100 0,5
K003 Cosh Usia
Kendaraan
20/100 0,2
perhitungan normalisasi bobot kriteria menggunakan
sistem dapat dilihat pada gambar 5.37.
Gambar 5.37 Normalisasi Perhitungan Sistem
4. Memberikan nilai untuk masing-masing
kendaraan (dalam hal ini kendaraan
merupakan alternatif yang akan dipilih).
a. Kelengkapan Berkas
Untuk melakukan penilaian, data pada
kriteria kelengkapan berkas akan diubah
menjadi nilai sesuai dengan ketentuan.
Hasil konversi dapa dilihat pada tabel
5.24:
105
Tabel 5.24 Nilai rata-rata Kelengkapan Berkas
Kelengkapan Berkas A1 A2 A3 A4 A5
Fotocopy KTP 100 100 0 0 100
Fotocopy STNK 100 100 100 100 100
Surat pernyataan
memiliki fasilitas
penyimpanan
100 100 100 0 100
Surat pernyataan
memiliki fasilitas
perawatan
100 100 100 0 100
Fotocopy Surat izin
usaha angkutan
100 100 0 100 100
Fotocopy izin trayek 100 100 100 100 100
Bukti pelunasan jasa
Raharja
100 100 100 100 100
Surat pengantar asli
pengusaha angkutan
0 100 0 100 100
Buku tanda Uji
(KEUR)
100 100 100 100 100
Nilai rata-rata
800/9=
88,888889
900/9=
100
700/9=
77,777778
600/9=
66,666667
900/9=
100
b. Kelayakan Teknis
Untuk melakukan penilaian, data pada
kriteria kelayakan teknis akan diubah
menjadi nilai sesuai dengan ketentuan.
Hasil konversi dapa dilihat pada tabel
5.25:
106
Tabel 5.25 Nilai rata-rata Kelayakan Teknis
Kelayakan Teknis A1 A2 A3 A4 A5
Emisi Gas 3 5 1 5 2
Kemiringan Ban 6 3 5 6 2
Rem 4 5 3 5 1
Lampu 2 3 5 5 4
Nilai rata-rata 15/4=3,75 16/4=4 14/4=3,5 21/4=5,25 9/4=2,25
c. Usia Kendaraan
Untuk melakukan penilaian, data pada
kriteria usia kendaraan akan diubah
menjadi nilai sesuai dengan ketentuan.
Hasil konversi dapa dilihat pada tabel
5.26:
Tabel 5.26 Nilai rata-rata Usia
Kendaraan
Alternatif A1 A2 A3 A4 A5
Usia Kendaraan 3 6 1 0 2
Perhitungan normalisasi nilai kriteria
menggunakan sistem dapat dilihat pada
gambar 5.38.
107
Gambar 5.38 Normalisasi Nilai kriteria
5. Menghitung Nilai Utility
Pada tahap penghitungan nilai utility ini
kriteria kelengkapan berkas dan kelayakan
kendaraan merupakan benefit sedangkan
untuk kriteria usia kendaraan adalah cost.
Rumus Benefit :
𝑈𝑖(𝑎𝑖) =Cout−Cmin
Cmax−Cmin
Dimana :
Ui(ai) : nilai utilit-i kriteria ke i untuk
alternatif ke i
Cmax : nilai kriteria maksimal
Cmin : nilai kriteria minimal
Cout : nilai kriteria ke i
· Mencari nilai maksimal Kelengkapan
berkas:
Cmax(KB) = max{ 88.888889, 100,
77.777778, 66.666667, 100} = 100
Cmax(KT) = max{ 3.75, 4, 3.5, 5.25, 2.25}
108
= 5.25
Mencari nilai minimal Kelengkapan
berkas :
Cmin(KB) = min{ 88.888889, 100,
77.777778, 66.666667, 100} =
66.666667
Cmin(KT) = min{ 3.75, 4, 3.5, 5.25, 2.25}
= 2.25
Sehingga perhitungan nilai utility dapat
dilihat berikut ini :
Untuk kriteria kelengkapan berkas
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴1) =
88,888889−66,666667
100−66,666667 =0,666667
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴2) =
100−66,666667
100−66,666667 = 1
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴3) =
77,777778−66,666667
100−66,666667 = 0,333333
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴4) =
66,666667−66,666667
100−66,666667 =
0 𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴5) =
100−66,666667
100−66,666667 = 1
Untuk Kriteria Kelayakan teknis:
109
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴1) =3.75−2.25
5.25−2.25
=0.5
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴2) =4−2.25
5.25−2.25
= 0.583333
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴3) =3.5−2.25
5.25−2.25
= 0.416667
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴4) =5.25−2.25
5.25−2.25
= 1
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴5) =2.25−2.25
5.25−2.25
= 0
Untuk kriteria usia kendaraan
menggunakan rumus cost.
𝑈𝑖(𝑎𝑖) =Cmax − Cout
Cmax − Cmin
Cmax(UK) = MAX{3,6,1,0,2} = 6
Cmin(UK) = MIN{3,6,1,0,2} = 0
Untuk Kriteria Usia Kendaraan:
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴1) =6−3
6−0 =0.5
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴2) =6−6
6−0 = 0
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴3) =6−1
6−0 =
0.833333
110
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴4) =6−0
6−0 = 1
𝑈𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠(𝐴5) =6−2
6−0 =
0.666667
Tabel 5.27 Nilai Utility
Alternatif Kelengkapan
berkas
Kelayakan
Teknis
Usia
Kendaraan
A1 0.666667 0.5 0.5
A2 1 0.583333 0
A3 0.333333 0.416667 0.833333
A4 0 1 1
A5 1 0 0.666667
Perhitungan nilai utility menggunakan sistem
dapat dilihat pada gambar 5.39.
Gambar 5.39 Nilai Utility
6. Menentukan nilai akhir
Pada tahap ini untuk menentuka niai akhir
menggunakan rumus :
U(ai) = ∑𝒎𝒋=𝟏 wj * Ui (ai)
111
Dimana :
U(ai) : nilai total alternatif
Wj : hasil dari normalisasi bobot kriteria
Ui(ai) : hasil penentuan utiliti
Perhitungan nilai akhir :
U(A1) = (0,666667*0,3) + (0,5*0,5) +
(0,5*0,2)
U(A1) = 0,2 + 0,25 + 0,1= 0,55
U(A2) = (1*0,3) + (0.583333*0,5) + (0*0,2)
U(A2) = 0.3 + 0.291667 + 0= 0.591667
U(A3) = (0,333333*0,3) + (0,416667*0,5) +
(0.833333*0,2)
U(A3) = 0,1 + 0.208334 + 0.166667= 0,475
U(A4) = (0*0,3) + (1*0,5) + (1*0,2)
U(A4) = 0 + 0,5 + 0,2= 0,7
U(A5) = (1*0,3) + (0*0,5) + (0,666667*0,2)
U(A5) = 0,3 + 0 + 0,133333= 0,433333
112
Tabel 5.28 Nilai Akhir
Alternatif Kelengkapan
Berkas
Kelayakan
Teknis
Usia
Kendaraan
Nilai
Akhir
A1 0,2 0,25 0,1 0,55
A2 0,3 0,291667 0 0,591667
A3 0,1 0,208334 0,166667 0,475
A4 0 0,5 0,2 0,7
A5 0,3 0 0,133333 0,433333
Perhitungan nilai akhir menggunakan sistem
dapat dilihat pada gambar 5.40.
Gambar 5.40 Nilai Akhir
7. Perangkingan
Menentukan perangkingan berdasarkan nilai
dari yang terbesar ke yang terkecil dapat
dilihat pada Tabel 5.29 :
113
Tabel 5.29 Perangkingan
Rangking Alternatif Kelengkapan
Berkas
Kelayakan
Teknis
Usia
Kendaraan
Nilai
Akhir
1 BG 7002 AC 0 0.5 0.2 0.7
2 BG 7469 AO 0.3 0.291667 0 0.591667
3 BG 7212 AC 0.2 0.25 0.1 0.55
4 BG 7228 AC 0.1 0.208334 0.166667 0.475
5 BG 7284 AC 0.3 0 0.133333 0.433333
Perangkingan menggunakan sistem dapat
dilihat pada gambar 5.41.
Gambar 5.41 Perangkingan
114
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya terhadap
Sistem Pendukung Keputusan pemberian izin trayek Angkutan Kota
Dalam Provinsi pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, maka
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan pemberian izin trayek Angkutan
Kota Dalam Provinsi pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
berhasil dibangun dengan metode SMART dan sesuai dengan
rancangannya.
2. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan pemberian izin trayek Angkutan
Kota Dalam Provinsi pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan
akan lebih mempermudah dalam menentukan kendaraan yang paling layak
untuk diberikan izin trayek.
3. Metode SMART dapat dijadikan acuan pengambilan keputusan alternatif
oleh kepala teknis dalam memilih kendaraan yang akan diberikan izin
trayek.
6.2. Saran
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian pada dinas
perhubungan provinsi sumatera selatan, penulis mempunyai saran-saran
sebagai berikut:
115
1. Agar terhindar dari kehilangan data, penulis menyarankan untuk
melakukan proses backup database secara berkala.
2. Penulis menyarankan aplikasi ini dapat dikembangkan juga dalam bentuk
android.
DAFTAR PUSTAKA
Ambar, Vivin & Ambarita, Arisandy. 2017. Data Processing Information System
For Non-Formal Students Based On Web In National Education
Department Of City Ternate. Indonesia Journal on Information System,
Volume.2 No.1. ISSN:2548-6438.
A.S, Rosa & Shalahuddin M. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur
Dan Berorientasi Objek). ISBN:978-602-1514-05-4.
Badrul, Mohammad & Varianto Eka. 2015. Implementasi Virtual Private
Network Dan Proxy Server Menggunakan Clear OS Pada PT. Valdo
International. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, Vol.1 No.1. ISSN:
2442-2436.
Diana. 2018. Metode & Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. ISBN:978-602-
475-772-4.
Hastanti, Rulia Puji & Purnama Bambang Eka, Wardati Indah Uly. 2015. Sistem
Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten
Pacitan. Journal Bianglala Informatika, Vol.3 No.2. ISSN:2338-8145.
Immaniar, Dewi & Triyono, Setiawan Richi. 2014. Media Iklan Profil SMA-IT
Alia Tangerang Berbasis Animasi 3D.Vol.7 No.3. ISSN:1978-8282.
Latumakulita, Luther A. 2012. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan
Pemberian Izin Trayek Angkutan Kota Pada Pemerintah Kota
Manado. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 1
Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan
Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya
Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung-
Barung Balantai Timur. Jurnal TEKNOIF, Volume.3. No.2.
ISSN:2338-2724.
Jaya, Tri Snadhika. 2018. Pengujian Aplikasi Dengan Metode BlackBox
Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Informatika : Jurnal
Pengembangan IT (JPIT). ISSN:2447-2146.
Khasanah, Fata Naidul & Salamah Umi. 2017. Pengujian Sistem Informasi
Penjualan Undangan Pernikahan Online Berbasis Web Menggunakan
Blcak Box Testing. Information Management For Educators And
Profesionals, Vol.2. No.1. E-ISSN:2548-3331.
Mertayasa, Dewa Made & Yambese Abd. Rizal. 2017. Sistem Informasi
Pariwisata Pantai Berbasis Web Pada Dinas Pariwisata Dan Ekonomi
Kreatif Kabupaten Banggai Kepulauan. Jurnal Elektronik Sistem
Informasi Dan Komputer, Vol.3. No.1. ISSN:2777-888.
Nanda, Adi Prasetya, Maharani Anggi. 2018. Aplikasi Elektronik Commerce
Sebagai Media Penjualan Produk Makanan Ringan Business
Development Center Kabupaten Pringsewu. Jurnal TAM (Teknologi
Acceptance Model), Vol.9. No.2. p-ISSN:2339-1103.
Santoso, Nurmalina Radna. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi
Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan
Kampus Cerdas (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Jurnal
Integrasi, Volume.9 No.1. e-ISSN:2548-9828.
Seba, Stephanus & Tumbel Altje, Sendow Grace M. 2017. Efektifitas
Pemungutan Retribusi Izin Trayek Pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Manado. Jurnal EMBA, Vol.5 No.2. ISSN:2303-1174.
Simajuntak, Sufriadi & Tobing Suzanna, Josephine. 2018. Pengaruh Motivasi
Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT.LBUM
(The Effect Of Motivation Organizational Culture On Employee
Performance In PT. LBUM), Vol.2 No.2. ISSN:2540-9816.
Rahman, Sayuti, Sahira Ulfa, Syahputri Nenna Irsa. 2018. Pengenalan Iris Mata
Menggunakan Metode Template Matching Correlation. Jurnal
Teknologi Informasi, Vol.2 No.2. P-ISSN:2580-7927.
Wibawa, Julian Chandra. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik
(Studi Kasus : SMPIT Nurul Islam Tengaran). Journal Infotronik,
Volume.2 No.2. ISSN: 2548-1932.