KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
Pasal 2 ayat (1) huruf q(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditranmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
& Transmigrasi RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
& Transmigrasi RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA
Peraturan Peraturan KHUSUS BKHUSUS B Peraturan Peraturan
Khusus BKhusus B Peraturan Peraturan 04/7804/78
Peraturan Peraturan 04/8804/88
Persyaratan Persyaratan Umum Instalasi Umum Instalasi ListrikListrik
Peluncuran perdana 24-Peluncuran perdana 24-10-200110-2001
Ditetapkan
Sebagai Standar Wajib
Kep Menteri Energi & Sumber Daya Mineral
No. : 2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001
Batas waktu penyesuaian 3 tahun
ADA DUA JENIS RESIKO UTAMA :
a. Arus kejut listrik
b. Suhu berlebihan (kebakaran, luka bakar tau efek lain)
PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN
• PROTEKSI DARI ARUS KEJUT
a. Proteksi dari sentuh langsung
b. Proteksi dari sentuh tak langsung
• PROTEKSI DARI EFEK TERMAL
• PROTEKSI DARI ARUS LEBIH
a. pemutusan secara otomatis
b. pembatasan arus maksimum.
• PROTEKSI DARI ARUS GANGGUNGAN
gangguan bumi, arus bocoran, arus lebih akibat gangguan.
• PROTEKSI DARI TEGANGAN LEBIH
Bahaya kejut listrik
• Langsung• Tidak langsung
Bahaya kejut listrik
• Langsung• Tidak langsung
t (detik)t (detik) 1,01,0 0,80,8 0,60,6 0,40,4 0,30,30,20,2E (Volt)E (Volt) 9090 100100 110110125125 140140 200200I (mA)I (mA) 180180 200200 250250280280 330330 400400
t (detik)t (detik) 1,01,0 0,80,8 0,60,6 0,40,4 0,30,30,20,2E (Volt)E (Volt) 9090 100100 110110125125 140140 200200I (mA)I (mA) 180180 200200 250250280280 330330 400400
PROTEKSI PERLENGKAPKAN DAN INSTALASI LISTRIK
• Pada setiap perlengkapan, harus tercantum dgn jelas
a. Nama pembuat dan atau merek dagang
b. Daya, tegangan, dan/arus pengenal
c. Data teknis lainnya.
d. Dipasang sesuai PUIL 2000
e. Dipakai sesuai kemampuan
• Instalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa dan diuji :
a. resistansi isolasi (3.20)
b. pengujian sistem proteksi (3.21)
c. pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik (9.5.6)
Dalam memilih perlengkapan instalasi perlu juga diperhatikan hal berikut :
a.Kesesuaian dengan maksud pemasangan dan penggunaan
b.Kekuatan dan keawetan
c.Keadaan dan resistansi isolasinya.
d.Pengaruh suhu (normal dan tidak normal)
e.Pengaruh api
f.Pengaruh kelembaban.
PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN
Meliputi :
a. Proteksi dari kejut listrik
b. Proteksi dari efek termal
c. Proteksi dari arus lebih
d. Proteksi dari tegangan lebih khususnya petir
e. Proteksi dari tegangan kurang ( belum termasuk dlm PUIL)
f. Pemisahan dan penyakelaran ( belum termasuk dlm PUIL)
a. PROTEKSI DARI KEJUT LISTRIK
• Proteksi sentuh langsung maupun tak langsung
• Tegangan ekstra rendah (SELV & PELV)
• 50 V arus bolak balik / 120 V arus searah
• Proteksi sentuh langsung
• Penghalang / selungkup
• Isolasi (1500 V a.b selama 1 menit)
• Proteksi dari sentuh tak langsung
• Pembumian
PROTEKSI SENTUH LANGSUNG
PENGERTIAN : Sentuh langsung pada bagaian aktif perlengkapan atau instalasi listrik, yang dalam keadaan pelayanan normal umumnya bertegangan dan atau dialiri arus listrik.
PENGENDALIAN :
a. Isolasi bagian aktif
b. Penghalang atau selungkup
c. Rintangan
d. Penempatan di luar jangkauan
e. Tambahan dengan gawai proteksi arus sisa.
a. Proteksi dengan isolasi bagian aktif
• Tertutup dan hanya bisa dibuka dengan merusaknya.
• Mampu menahan stress mekanik, kimia, listrik dan termal
• Jika diterapkan pda waktu pemasangan, harus diuji dan mutu harus sama dengan pabrikan.
• Jika dapat dijangkau, diletakkan dalam kotak hubung atau perlengkapan.
b. Proteksi dengan penghalang atau selungkup
• Mencegah setiap sentuhan ke bagian aktif
• Mempunyai kode IP (international Protection)
(penjelasan 3.4.6 hal.42-43)
Penghalang atau Selungkup peralatan harus menjaga :
• Sentuh dgn bagian aktif tegangan rendah yg berbahaya
• Sentuh dengan bagian mekanik yang berbahaua
• Mendekati bagian aktif tegangan tingi yang berbahaya di bawah jarak bebas yang memadai di dalam selungkup
Melalui :
• oleh selungkup itu sendiri
• oleh penghalang sebagai bagian dari selungkup
• oleh jarak dalam selungkup.
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNGSENTUHAN LANGSUNG
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNGSENTUHAN LANGSUNG
Jarak aman atau diluar Jarak aman atau diluar jangkauanjangkauanTegangan kVTegangan kV Jarak cmJarak cm
11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300
Jarak aman atau diluar Jarak aman atau diluar jangkauanjangkauanTegangan kVTegangan kV Jarak cmJarak cm
11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300
T.H.A.N.X
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)
2.2. Sistem IT atau Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)
3.3. Sistem TN atauSistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman
(PNP)(PNP)
1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)
2.2. Sistem IT atau Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)
3.3. Sistem TN atauSistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman
(PNP)(PNP)
1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pembumian Pengaman (PP)Pengaman (PP)Tujuan pembumian :Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman akan meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus secara otomatikterputus secara otomatik
1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pembumian Pengaman (PP)Pengaman (PP)Tujuan pembumian :Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman akan meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus secara otomatikterputus secara otomatik Fasa tunggal 2 kawat
AktifNol/Netral
3/30/2009 created by Ganjar Budiarto 34
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik
2.2. Sistem IT atau Sistem IT atau Hantaran pengaman Hantaran pengaman (HP)(HP) Tujuan pembumian :Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui tersalur ke bumi melalui penghantarpenghantar pengaman pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik secara otomatik
Fasa tunggal 3 kawatPenghantar Aktif
Penghantar Nol/NetralHantaran pengaman
5/13/02 created by Ganjar Budiarto 35
3. Sistem TN atau Pembumian Netral
Pengaman (PNP)
3.3. Sistem TN atauSistem TN atau PembumianPembumian NetralNetral
Pengaman (PNP)Pengaman (PNP)
Nol &Ground
dihubungkan
Fasa tunggal 3 kawat