perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa.L) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT(Mus musculus) YANG DIINDUKSI ISONIAZID (INH) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran DIKA ISNAINI G0005085 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
45
Embed
YANG DIINDUKSI ISONIAZID (INH) SKRIPSI - core.ac.uk · konjugat N-asetil dalam suatu reaksi asetilasi yang dikatalis oleh enzim N-asetil transferase menjadi asetil-isoniazid. Konjugat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa.L) SEBAGAI
HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT(Mus musculus)
YANG DIINDUKSI ISONIAZID (INH)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Kedokteran
DIKA ISNAINI
G0005085
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul: Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa.L) Sebagai Hepatoprotektor Pada Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi
Isoniazid (INH) Dika Isnaini, NIM/Semester: G 0005085, Tahun 2010
Telah Diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Pada Hari Kamis, Tanggal 19 Agustus 2010
Pembimbing Utama Nama : Ida Nurwati, dr., M.Kes., Sp. AK NIP : 19650203 199702 2 001 ……………………..
Lampiran 3. Data Laboratorium SGPT Mencit .............................................. 43
Lampiran 4. Data kadar SGPT per Kelompok Perlakuan .............................. 44
Lampiran 5. Hasil uji analisis Oneway - ANOVA........................................ 45
Lampiran 6. Gambar Alat dan Bahan Penelitian .......................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Dika Isnaini, G0005085, 2010. Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa.L) sebagai Hepatoprotektor pada Mencit (Mus Musculus) yang Diinduksi Isoniazid (INH)
Penyakit hati merupakan permasalahan dunia dengan angka kesakitan dan
kematian yang tinggi. Gangguan hati dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya Obat Anti Tuberkolusis (OAT). Minyak jintan hitam mengandung thymoquinone yang memiliki efek proteksi terhadap mekanisme toksisitas hati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat minyak jintan hitam sebagai hepatoprotektor pada mencit yang diinduksi INH
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan post test only
controlled group design. Sampel berupa mencit jantan, galur Swiss webster berumur 6-8 minggu dengan berat badan + 20 g. Sampel sebanyak 30 ekor dibagi dalam 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor mencit. Kelompok kontrol, diberikan aquades 0,156 ml peroral sehari selama 7 hari berturut-turut. Kelompok Perlakuan 1 diberikan INH dosis 37,8 mg (peroral) 1 kali sehari selama 3 hari berturut-turut, selanjutnya hanya diberi aquades seperti pada kelompok kontrol sampai hari ke-7. Kelompok Perlakuan 2 diberikan INH dosis 37,8 mg (peroral) dan minyak jintan hitam dosis 0,056 ml/20 g BB mencit peroral 1 kali sehari selama 3 hari berturut-turut, selanjutnya diberi aquades 0,1 ml peroral dan minyak jintan hitam dosis 0,056 ml/20 g BB mencit peroral 1 kali perhari sampai hari ke-7. Pada hari ke-8 darah diambil melalui sinus orbitalis dan diukur kadar SGPT masing-masing mencit tiap kelompok. Rata-rata kadar SGPT antar kelompok kemudian dibandingkan secara statistik.
Data dianalisis secara statistik dengan uji One-Way ANOVA (α = 0,05)
dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparisons (LSD) (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan namun tidak bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan 1 (sig.>0,05), kelompok kontrol dan kelompok perlakuan 2 (sig.>0,05), dan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok 1 dan kelompok perlakuan 2 (sig.<0,05).
Simpulan penelitian ini adalah minyak jintan hitam bermanfaat sebagai
hepatoprotektor pada mencit yang diinduksi INH
Kata kunci: minyak jintan hitam, isoniazid (INH), kadar SGPT mencit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT Dika Isnaini, G0005085, 2010. Black Seed (Nigella Sativa .L) Oil as a Hepatoprotector in Mice (Mus Musculus), which Induced by Isoniazid (INH).
Liver disease is a world problems with high morbidity and mortality rate. Liver disorder may be caused by drugs i.e anti-tuberculous drugs. Black seed oil, which contains thymoquinone, has a protection effect to liver toxicity mechanism. The aim of this research is knowing the benefits of black seed oil as a hepatoprotector in mice (Mus musculus) which induced by INH.
This was laboratory experimental research with post test only controlled
group design. Samples in this research were thirty male mices, Swiss webster type, 6-8 weeks old age and around 20 g of each weight. Samples divided into 3 groups, each group has ten mices. The control group, mices are given with aquadest in 0,156 ml orally perdays for a week. The first group, mices are given with INH 37,8 mg in 0,1ml aquadest and 0,056 ml aquadest orally perdays for 3 days. For the last group, mices are given with 37,8mg INH in 0.1 ml aquadest and 0,056 ml black seed oil orally perdays. Finally, aftetr eight days, the blood from all mices were taken from orbital sine and AST level were measured. Mean AST level between groups are compared statisicly.
The mice AST level were analized by One-Way ANOVA test (α = 0,05), and
continued by Post Hoc Multiple Comparisons (LSD) test (α = 0,05). The Result of this research showed the difference but not significant between control group and first group (sig>0,05), control group and second group (sig>0,05), and a significant difference between first group and second group (sig.<0,05)
According to this research, it could be concluded that black seed oil was
useful as a hepatoprotector in mice (Mus musculus) which induced by INH.
Key words : black seed oil, isoniazid, AST level.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit hati adalah permasalahan dunia dengan angka kesakitan dan
kematian yang tinggi. Meskipun manajemen kedokteran sudah maju, tetapi
belum ada pemberian terapi yang efektif hingga saat ini. Bahkan
perkembangan pengobatan yang terbaru untuk mengobati penyakit hati sering
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan (Madani et al., 2008).
Gangguan hati selain disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus dan
bakteri juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya parasetamol,
hidroksi urea, dan Obat Anti Tuberkolusis (OAT) serta berbagai konsumsi
makanan misalnya alkohol (Akbar, 2007).
Masyarakat saat ini cenderung untuk kembali ke alam (back to nature)
(Handajani, 2007) dan lebih memilih untuk memakai substansi bioaktif alami
untuk agen terapeutik (Son et al. ,2004). Akhir-akhir ini, World Health
Organization (WHO) memperkirakan 80% penduduk di dunia bergantung
pada pengobatan herbal dalam aspek kesehatan primer (Ernest et al., 2007).
Jintan hitam (Nigella sativa .L) adalah salah satu tanaman obat yang
termasuk dalam famili Ranunculaceae. Biji dan minyaknya diketahui
mempunyai aktivitas anti inflamasi, analgesik, anti piretik, anti mikroba, anti
neoplastik dan dapat menurunkan tekanan darah serta meningkatkan respirasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
(Hendrik, 2005). Di dalam minyak esensial jintan hitam, thymoquinone
diidentifikasikan sebagai komponen utama (lebih dari 50%). Selain itu
minyak esensial juga mengandung p-cymene, α-pinene, dithymoquine dan
thymohydroquinone (Katzer, 2004).
Hampir semua OAT mempunyai efek hepatotoksik kecuali streptomisin
(Arsyad, 1996). Menurut Jawetz (1998), INH merupakan obat yang hampir
selalu digunakan dengan kombinasi OAT yang lain. Namun dapat pula
diberikan sebagai terapi tunggal untuk profilaksis pada pasien dengan Tes
Mantoux positif tetapi hasil foto rontgen menunjukkan hasil yang normal
(Weisiger, 2007). Salah satu efek samping INH adalah hepatotoksik. Dalam
biotransformasi obat, gugus hidrazid dari INH dikenal membentuk suatu
konjugat N-asetil dalam suatu reaksi asetilasi yang dikatalis oleh enzim N-
asetil transferase menjadi asetil-isoniazid. Konjugat ini merupakan substrat
untuk reaksi hidrolisa menjadi asam isonikotinat dan Asetil hidrazin yang
selanjutnya akan diubah oleh sitokrom P450 menjadi metabolit reaktif Mono-
Asetil-Hidrazin (MAH). MAH akan memacu asetilasi makromolekul dan
berefek hepatotoksis (Correira,1994: Jussi et al., 2006).
Enzim yang sering berkaitan dengan kerusakan hepatoseluler adalah
aminotransferase. Aspartat aminotransferase (SGOT) merupakan perantara
reaksi antara asam aspartat dan asam alfa-ketoglutamat. Alanin
aminotransferase (SGPT) memindahkan satu gugus amino antara alanin dan
asam alfa-ketoglutamat. Walaupun SGOT dan SGPT sering dipakai sebagai
enzim hati karena tingginya konsentrasi keduanya dalam hepatostit, namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
hanya SGPT yang spesifik. SGOT terdapat di miokardium, otot rangka, otak,
dan ginjal (Sacher dan McPherson, 2004).
Jintan hitam sendiri di Indonesia masih merupakan obat tradisional
yang belum banyak diketahui orang.Minyak jintan hitam diketahui
mengandung zat yang bersifat hepatoprotektif. Berdasarkan hal tersebut maka
peneliti ingin membuktikan apakah minyak jintan hitam bermanfaat sebagai
hepatoprotektor pada mencit yang diinduksi INH.
B. Perumusan Masalah
Apakah minyak jintan hitam (Nigella sativa.L) bermanfaat sebagai
hepatoprotektor pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi Isoniazid (INH).
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak jintan hitam
(Nigella sativa.L) bermanfaat sebagai hepatoprotektor pada mencit
(Musmusculus) yang diinduksi Isoniazid (INH).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai efek
hepatoprotektor minyak jintan hitam (Nigella sativa .L) pada mencit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Manfaat aplikatif
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai acuan untuk
penelitian lebih lanjut menggunakan hewan uji dengan tingkat yang lebih
tinggi dan metode yang lebih baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TinjauanPustaka
1. Jintan Hitam
Jintan hitam (Nigella sativa .L) adalah salah satu tanaman obat yang
termasuk dalam famili Ranunculaceae dan umumnya tanaman ini
tumbuh di Benua Eropa (tepatnya di dataran Eropa Timur bagian tengah).
Tanaman jintan hitam juga banyak ditemukan di sepanjang dataran
negara Pakistan sampai dengan India dalam bentuk semak-semak
tanaman (Hendrik, 2005). Jintan hitam dipercaya berasal dari daerah
Mediterania, namun dikembangkan di berbagai belahan dunia, termasuk
Saudi, Afrika Utara, dan sebagian Asia (Susilo, 2006).
Tanaman jintan hitam secara keseluruhan tampak seperti segitiga,
bijinya berwarna hitam, beraroma sangat menyengat dan rasanya pahit.
Tanaman ini memiliki tinggi 35-50 cm (sekitar setengah meter) yang
bercabang dan melingkar pada bagian atasnya, berambut, memiliki
bunga-bunga dengan warna putih kebiruan, dan dipenuhi juga dengan
dedaunan (daun pada bagian bawah tanaman lebih kecil dari bagian
atasnya). Butir-butir jintan hitam dapat mereproduksi dengan sendirinya
dan akan mengalami metamorfosis (perubahan dan pematangan bentuk
fisik) dari biji yang berwarna putih menjadi biji yang berwarna hitam
(Hendrik, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Efek farmakologis ekstrak biji jintan hitam telah banyak dilaporkan
termasuk perlindungan terhadap nefrotoksisitas dan hepatotoksisitas yang
diinduksi oleh penyakit maupun bahan-bahan kimia. Biji atau minyaknya
mempunyai aktivitas anti inflamasi, analgesik, anti piretik, anti mikroba,
dan anti neoplastik. Selain itu, minyak jintan hitam juga menurunkan
tekanan darah dan meningkatkan respirasi. Pemberian ekstrak biji jintan
hitam dapat menginduksi perubahan pada hemogram termasuk
peningkatan PCV (Packed Cell Volume) dan hemoglobin, penurunan
kadar kolesterol, trigliserid dan glukosa (Ali dan Blunden, 2003).
Komposisi zat-zat kimia alami yang terkandung dalam biji-biji jintan
hitam secara umum terdiri dari sekitar 40% minyak konstan (fatty oil
content), 1,5% minyak esensial (essential oil content), 15 asam amino