Top Banner
12

WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INFORMASI & APLIKASINYA2015

PROSIDING

PenyelenggaraPS. Teknik Informaka, Jurusan Ilmu KomputerFMIPA - Universitas UdayanaKampus Bukit Jimbaran, Badung BaliTelp. (0361) 701805hp://ww.cs.unud.ac.id

“INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

TECHNOPRENEURSHIP” Bali, 23 Oktober 2015

KOMUNIKASI DALAM MENUNJANG

ISSN : 2302-450X

Page 2: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

ISSN : 2302-450X

PROSIDING PERTEMUAN DAN PRESENTASI KARYA ILMIAH

BALI, 23 OKTOBER 2015

PEMBICARA UTAMA SEMINAR PANEL DENGAN TEMA “Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Menunjang Technopreneurship”

Ir.Onno Widodo Purbo.M.Eng.Ph.D

Putu Sudiarta, S.Kom

PENYUNTING AHLI Dr. Ahmad Ashari.M.Kom

Dr. H. Agus Zainal Arifin, S.Kom.,M.Kom

Agus Muliantara, S.Kom., M.Kom.

Page 3: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

PELAKSANA SEMINAR

PELINDUNG

Rektor Universitas Udayana, Bali

PENANGGUNG JAWAB

Dekan Fakultas MIPA Universitas Udayana

Ketua Program Studi Teknik Informatika, FMIPA Universitas Udayana

PANITIA

I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan,S.Kom.,M.Kom.

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan,S.Kom.,M.Cs.

I Wayan Supriana,S.Si.,M.Cs.

Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom., M.Kom.

I Komang Ari Mogi, S.Kom, M.Kom.

I Made Widi Wirawan, S.Si., M.Cs.

I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom.

Ngurah Agus Sanjaya ER., S.Kom., M.Kom.

Agus Muliantara, S.Kom.,M.Kom.

I Made Widiartha,S.Si., M.Kom.

Made Agung Raharja, S.Si., M.Cs.

I Gusti Ngurah Anom Cahyadi Putra, S.T., M.Cs.

I Gede Santi Astawa, S.T., M.Cs.

Ida Bagus Gede Dwidasmara,S.Kom.,M.Cs.

Dra. Luh Gede Astuti, M.Kom.

Page 4: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesainya

penyusunan Proceeding SNATIA 2014 ini. Buku ini memuat naskah hasil penelitian dari

berbagai bidang kajian yang telah direview oleh pakar dibidangnya dan telah

dipresentasikan dalam acara Seminar SNATIA tahun 2015 pada tanggal 23 Oktober 2015

di Universitas Udayana kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.

Kegiatan SNATIA 2015 merupakan agenda tahunan Program Studi Teknik

Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Udayana. SNATIA 2015 mengambil

tema “Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Menunjang

Technopreneurship”, dengan pembicara utama seminar yang terdiri dari pakar-pakar

peneliti dan Pemerhati dibidang Teknologi Informasi dan Technopreneurship.

Meskipun kegiatan seminar dan pendokumentasian naskah dalam proceeding ini telah

dipersiapkan dengan baik, namun kami menyadari masih banyak kekurangannya. Untuk itu

panitia mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan juga mengucapkan terimakasih atas

kepercayaan dan kerjasamanya dalam kegiatan ini. Kritik dan saran perbaikan sangat

diharapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang, yang dapat dikirimkan melalui e-

mail [email protected].

Kepada semua pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dalam

penyelenggaraan seminar, dan penyusunan proceeding SNATIA 2015, panitia

mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 17 Oktober 2015

Panitia SNATIA 2015

Page 5: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Authentifikasi User dengan Captive Portal pada Hotspot PT.Bali Medianet

I Komang Trisna Hanggara ................................................................................. 1

Sistem Pakar Seleksi Penerimaan Karyawan dengan Metode Fuzzy

Tsukamoto

Sista Pradjna Paramitha ..................................................................................... 6

Implementasi File Sharing dengan Menggunakan Samba (Study Kasus Hotel

Candi Beach)

I Made Windipalla Royke ................................................................................... 13

Perancangan Sistem untuk Menentukan Kesesuaian Komentar terhadap

Topik Diskusi pada Forum Diskusi E-Learning dengan Metode Naive Bayes

I Putu Gede Setyahadi Paramartha ..................................................................... 18

Optimasi Bobot pada Metode Certainty Factor dengan Algoritma Genetik

pada Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Kulit

Ida Bagus Wahyu Ari Palguna ............................................................................ 23

Analisis Perbandingan Kinerja Queue Tree dengan Simple Queue pada

Aplikasi FTP (File Transfer Protocol)

I Gusti Agung Gede Nirartha .............................................................................. 28

Analisis & Implementasi Metode AHP pada Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Objek Wisata di Bali

Ketut Ardha Chandra .......................................................................................... 35

Implementasi Metode Klasisfikasi Cacar Air menggunakan Decision Tree

dengan LVQ (Lerning Vektor Quantizion

Luh Prima Megayanti ......................................................................................... 41

Page 6: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

28

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA QUEUE TREE

DENGAN SIMPLE QUEUE PADA APLIKASI FTP (FILE

TRANSFER PROTOCOL)

I Gusti Agung Gede Nirartha1, I Wayan Santiyasa

2

1,2 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Udayana

Jl. Kampus Bukit Jimbaran Universitas Udayana

Email: [email protected], [email protected]

2

ABSTRAK

Dalam mengelola suatu jaringan internet, sangatlah penting untuk mengatur penggunaan

bandwidth yang akan digunakan oleh user Jika tidak dilakukan pengelolaan, maka akan terjadi

pemakaian bandwidth yang tidak teratur atau pemakaian bandwidth yang berlebihan oleh satu atau

beberapa user. Pemakaian bandwidth yang berlebihan tersebut tentunya akan menyebabkan jaringan

yang dikelola tidak dapat memberikan layanan yang maksimal kepada seluruh client.

Router mikrotik memiliki fitur Queue yang dapat digunakan untuk mengatur alokasi bandwidth

yang dialokasikan kepada setiap client. Queue tree dan simple queue akan dibandingkan dalam

bandwidth management yang bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan jaringan (Quality of Service)

dengan mengoptimalkan bandwidth yang tersedia.

Dari penelitian yang telah dilakukan, Secara keseluruhan management bandwidth menggunakan

queue tree lebih baik dari simple queue berdasarkan parameter throughput, delay, dan packet loss.

Management bandwidth menggunakan queue tree miliki rata-rata throughput lebih besar dari simple

queue dengan selisih 2 Kbps. Untuk nilai rata-rata delay, queue tree lebih kecil dari simple queue dengan

selisih 1,7816 ms. Untuk nilai rata-rata packet loss , queue tree lebih kecil dari simple queue dengan

selisih 7 buah packet loss.

Kata Kunci : Internet, Management Bandwidth, Router Mikrotik, Simple Queue, Queue Tree.

ABSTRACT

In managing an Internet network, it is important to regulate the use of bandwidth that will be

used by the user if not carried out the management, there will be a bandwidth that is irregular or

excessive bandwidth usage by one or several users. Excessive bandwidth usage will certainly cause a

managed network can not provide maximum service to all clients.

Queue Router proxy feature which can be used to manage the allocation of bandwidth allocated

to each client. Queue tree and simple queue will be compared in the bandwidth management that aims to

determine the quality of network services (Quality of Service) by optimizing available bandwidth.

From the research that has been done, Overall bandwidth management using queue trees better

than simple queue based parameter throughput, delay, and packet loss. Bandwidth management using

queue trees have an average throughput greater than simple queue by a margin of 2 Kbps. For the

average value of delay, queue trees smaller than the simple queue with a difference of 1.7816 ms. For the

average value of packet loss, queue trees smaller than the simple queue with a difference of 7 pieces of

packet loss.

Key word: Internet, Management Bandwidth, Router Mikrotik, Simple Queue, Queue Tree

Page 7: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

ISSN : 2302 – 450X

29

1. PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan teknologi

terutama dalam jaringan internet menyebabkan

kebutuhan akan informasi semakin meningkat.

Dengan adanya jaringan internet setiap orang

dapat bertukar informasi seperti pertukaran file,

audio, video, gambar dan lain sebagainya.

Untuk dapat melakukan pertukaran informasi

dibutuhkan koneksi internet yang cepat dan

stabil.

Bandwidth adalah besaran yang

menunjukkan seberapa banyak data yang dapat

dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah

network [1]. Bandwidth sangat berdampak pada

kinerja jaringan dimana besarnya bandwidth

akan berdampak pada kecepatan transmisi.

Permasalahan yang sering muncul saat

ini adalah proses dalam pengiriman data yang

lambat bahkan tidak sampai di tujuan padahal

bandwidth yang dimiliki sudah cukup dalam

melakukan pertukaran informasi. Hal tersebut

diakibatkan tidak adanya manajemen

penggunaan bandwidth yang tepat dan teratur.

Dalam manajemen bandwidth pada

router mikrotik dapat menggunakan simple

queue dan queue tree. Simple Queue merupakan

teknik antrian menggunakan metode FIFO

(First Input First Output) dimana paket data

yang pertama datang akan diproses terlebih

dahulu dan dimasukkan ke dalam antrian,

selanjutnya dikeluarkan sesuai dengan urutan

kedatangannya [4]. Sedangkan Queue tree

merupakan teknik antrian menggunakan metode

HTB (Hierarchical Token Bucket) dimana

metode ini melakukan manajemen bandwidth

dengan membatasi akses menuju alamat IP

tertentu tanpa mengganggu trafik bandwidth

pengguna lain [6].

Permasalahan yang muncul saat ini

adalah bagaimana memilih management

bandwidth yang tepat karena dari setiap teknik

management bandwidth memiliki kelebihan dan

kekurangan. Sehingga dalam dalam penelitian

ini akan dibandingkan kinerja dari teknik queue

tree dengan simple queue berdasarkan

parameter throughput, delay dan packet loss.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan

kumpulan beberapa komputer dan

perangkat lainnya dalam satu kesatuan [2].

Jaringan tersebut dapat terhubung dengan

media transmisi kabel atau tanpa kabel.

Terdapat beberapa jenis jaringan komputer,

antara lain :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan

yang ruang lingkupnya relative lebih kecil.

LAN biasanya digunakan untuk

menghubungkan komputer-komputer

pribadi dan workstation dalam satu gedung

untuk saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN)

merupakan jaringan yang mirip dengan

LAN namun ruang lingkupnya lebih luas.

MAN digunakan untuk menghubungkan

LAN-LAN yang lokasinya berjauhan.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) merupakan

jaringan yang ruang lingkupnya luas,

misalnya menghubungkan sebuah negara.

WAN terdiri dari LAN, MAN, dan

kumpulan mesin untuk menjalankan

program-program aplikasi pemakai.

4. Internet

Internet merupakan jaringan komputer

global yang menghubungkan dua komputer

atau lebih untuk saling bertukar file, email

dan pesan-pesan real-time. Internet juga

dapat dikatakan sebagai kumpulan beberapa

jaringan komputer yang berbeda-beda di

seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi

satu sma lain dengan menggunakan

TCP/IP.

2.2 Bandwidth

Bandwidth adalah kapasitas atau daya

tampung seberapa banyak data yang dapat

dilewati dalam koneksi melalui sebuah network.

Bandwidth diukur dalam bit per detik (bps) atau

bytes per detik (Bps). (Riza et. al., 2010).

Bandwidth di kelompokkan menjadi 2 jenis

yaitu Up Stream dan Down Stream. Up Stream

adalah bandwidth yang digunakan untuk

mengirim data. Dan Down Stream adalah

bandwidth yang digunakan untuk menerima

data (Imam riadi 2010).

2.3 Management Bandwidth

Management bandwidth merupakan

suatu cara yang dapat mengoptimalkan

penggunaan dari suatu bandwidth dalam suatu

jaringan. Management bandwidth

mengoptimalkan layanan Quality Of Service

(QoS) dalam menentukan tipe lalu lintas dari

jaringan [4].

Page 8: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

I Gusti Agung Gede Nirartha, Analisis Perbandingan Kinerja Queue Tree Dengan Simple Queue Pada Aplikasi Ftp (File Transfer Protocol)

30

2.4 Blok Diagram Manajemen

Bandwidth Manajemen bandwidth diperlukan bagi

jaringan multi layanan dengan mengoptimalkan

layanan Quality Of Service (QoS) [9]. Proses

aliran system manajemen bandwidth dapat

dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1 : Blok Diagram Proses

Manajemen Bandwidth

Dari Gambar 1 diatas, proses aliran

sistem manajemen bandwidth terdiri dari

filtering, classifier, buffer, scheduler.

1. Filtering digunakan dalam memfilter paket

data berdasarkan alamat IP atau port.

Filtering juga mengarahkan paket data ke

tujuaannya.

2. Classifier berfungsi mengarahkan paket

data yang datang ke kelas-kelas yang

bersesuaian. Tujuannya adalah

mempermudah paket data menuju antrian.

Pada classifier terdapat estimator yang

berfungsi mengestimasi bandwidth yang

digunakan oleh klasifikasi kelas.

3. Buffer merupakan tempat penyimpanan

paket sementara dimana buffer

menyesuaikan waktu dengan menggunakan

teknik antrian.

4. Scheduler berfungsi dalam penjadwalan

paket data dari antrian atau buffer yang

akan dikirim ke tujuannya.

2.5 Teknik Antrian Simple Queue

Simple Queue merupakan teknik

antrian pada sistem manajemen bandwidth pada

Router Mikrotik. Simple Queue merupakan

teknik antrian dengan metode FIFO (First Input

First Output). Teknik antrian FIFO adalah paket

data yang pertama datang akan diproses terlebih

dahulu dan dimasukkan ke dalam antrian,

kemudian dikeluarkan sesuai dengan urutan

kedatangannya.[4]

2.6 Teknik Antrian Queue Tree

Queue Tree merupakan teknik antrian

dalam melakukan manajemen bandwidth yang

terdapat pada router mikrotikOS [8].

Mekanisme teknik antrian queue tree dapat

dilahat pada Gambar 1.

Gambar 2 : Mekanisme Queue Tree

Dari Gambar 2, teknik antrian queue

tree adalah sebagai berikut:

1. Mark Packet, berfungsi menandai paket

data yang akan diproses ke antrian.

2. Firewall, berfungsi menyeleksi paket

sesuai dengan klasifikasi kelasnya.

3. Mangle berfungsi melakukan pembatasan

bandwidth.

2.7 Router

Router merupakan perangkat keras

dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk

meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan

lainnya. Router mengirimkan paket data ke

tujuananya melalui sebuah jaringan dengan

melakukan routing.

2.8 Mikrotik

Mikrotik merupakan sistem operasi

berbasis Linux yang di install pada komputer

yang digunakan sebagai router. Ada beberapa

macam mikrotik yaitu Miroktik RouterOS dan

Built in Hardware Miikrotik. Mikrotik RouterOS

merupakan sistem operasi yang dapat digunakan

untuk menjadikan komputer sebagai router,

sedangkan Built in Hardware Mikrotik

merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat

keras yang didalamnya sudah terinstall Mikrotik

RouterOS atau biasa disebut dengan Mikrotik

Router Board [3].

2.9 Winbox

Winbox merupakan perangkat lunak

dengan mode GUI (Graphical User Interface)

yang user friendly dalam mengkonfigurasi

Mikrotik RouterOS [5].

3. PERANCANGAN DAN

KONFIGURASI SISTEM

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Pada penelitian ini penulis melakukan

manajemen bandwidth pada router mikrotik

menggunakan queue queue dan simple queue.

Sistem yang akan dibangun menggunakan satu

buah router mikrotik RB750 , satu buah

computer sebagai server FTP dan satu buah

computer sebagai client.

Page 9: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

ISSN : 2302 – 450X

31

3.2 Model Rancangan Sistem

Topologi jaringan yang akan di bangun

dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 : Topologi Jaringan

Pada gambar 3, di router akan di

konfigurasi IP Server, IP local untuk client,

DNS, DHCP, Firewall, serta manajement

bandwidth menggunakan queue tree. IP Server

yang di gunakan yaitu 172.17.17.2/30 dan IP

local yang digunakan yaitu 192.168.10.1/24.

Alokasi bandwidth yang digunakan dalam

jaringan adalah 1024 Mbps.

3.3 Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan

melakukan download file oleh client dari FTP

server. Besaran file yang di download adalah 15

MB. Pada saat proses download akan dilakukan

capture menggunakan aplikasi wireshark untuk

mendapatkan nilai throughput, delay, dan

packet loss.

3.4 Konfigurasi Sistem

3.4.1 Manajemen Bandwidth Queue

Tree Total keseluruhan bandwidth yang

digunakan adalah 1024 Mbps dan jumlah client

yang digunakan adalah satu client.

1. Setup Mangel

Mangel berfungsi sebagai rule dalam

limit bandwidth. Mangel yang digunakan yaitu

mark connection dan mark packet.

Setup Mark Connection

a. Konfigurasi mark connection download

yaitu : Chain = postrouting,

Dst. Address =

192.168.10.0/24, Action =

mark connection, New

connection mark = MC-

Download.

b. Konfigurasi mark connection upload yaitu

: Chain = prerouting, Dst.

Address = 192.168.10.0/24,

Action = mark connection, New

connection mark = MC-Upload.

Setup Mark Packet

a. Konfigurasi mark packet download yaitu : Chain = postrouting, Dst.

Address = 192.168.10.0/24,

Action = mark packet, New

Connection Mark = MP-

Download.

b. Konfigurasi mark packet upload yaitu : Chain = prerouting, Dst.

Address = 192.168.10.0/24,

Action = mark packet, New

Connection Mark = MP-Upload.

2. Setup Queue Type

Menambahkan Queue Type PCQ ( Per

Connection Queue) untuk download dan upload

yang berfungsi dalam membagi atau membatasi

trafik multi users secara dinamis. Untuk Queue

Type Upload konfigurasinya yaitu Type Name

= pcq_upload, Kind = pcq,

Classifier = Src. Address. Untuk

Queue Type Download

konfigurasinya yaitu Type Name =

pcq_download, Kind = pcq,

Classifier = Dst. Address.

3. Setup Queue Tree

Pada Queue Tree akan diatur

besar/kecil bandwidth yang diberikan ke client.

Berikut merupakan konfigurasi download dan

upload dalam queue tree.

a. Konfigurasi download keseluruhan yaitu : Name = All-Download, Parent =

ether4-Lan, Queue Type =

pcq_download, Packet Marks =

MP-Download, Priority = 8,

Max Limit = 1M

b. Konfigurasi upload keseluruhan yaitu : Name = All-Upload, Parent =

ether5-FTP, Packet Marks =

MP-Upload, Priority = 8, Max

Limit = 1M

3.4.2 Manajemen Bandwidth Simple Queue

Pada Simpe Queue akan diatur

besar/kecil bandwidth yang diberikan ke client.

Berikut merupakan konfigurasi download dan

upload dalam Simple Queue. Simple queue add name=client1

target-

addresses=192.168.10.0/24max-

limit=1024M/1024M

\interfaces=ether4-Lan

client. Berikut merupakan konfigurasi download

dan upload dalam Simple Queue. Simple queue add name=client1

target-

addresses=192.168.10.0/24max-

limit=1024M/1024M

\interfaces=ether4-La

Page 10: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

I Gusti Agung Gede Nirartha, Analisis Perbandingan Kinerja Queue Tree Dengan Simple Queue Pada Aplikasi Ftp (File Transfer Protocol)

32

4. PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pengujian management bandwidth

menggunakan queue tree dan simple queue pada

router mikrotik RB750 dilakukan dengan

mengunduh file di ftp server sebesar 15 MB.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan apakah

router mikrotik dengan queue tree dan simple

quue dapat membagi bandwidth yang tersedia

sesuai dengan management bandwidth yang

telah di konfigurasi sebelumnya dan untuk

mengetahui teknik antrian mana yang lebih baik

berdasarkan parameter delay, throughput, dan

packet loss.

1. Hasil Pengujian Throughput

Table 1. Hasil Pengujian Throughput

Pengujian Ke- Throughput (Kbps)

Queue Tree Simple Queue

1 1012 1009

2 1012 1010

3 1011 1008

4 1010 1010

5 1012 1012

6 1010 1012

7 1010 1010

8 1012 1009

9 1012 1004

10 1022 1008

Rata-Rata 1011 1009

2. Hasil Pengujian Delay

Table 2. Hasil Pengujian Delay

Pengujian Ke- Delay (Kbps)

Queue Tree Simple Queue

1 137.503 139.411

2 137.502 139.414

3 138.022 139.410

4 137.811 139.409

5 137.494 139.422

6 137.496 139.732

7 137.809 139.410

8 138.011 139.413

9 137.501 139.412

10 137.494 139.423

Rata-Rata 137.664 139.4456

Page 11: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

ISSN : 2302 – 450X

33

3. Hasil Pengujian Packet Loss

Table 3. Hasil Pengujian Packet Loss

Pengujian Ke- Packet Loss

Queue Tree Simple Queue

1 147 154

2 146 154

3 146 157

4 146 154

5 146 147

6 146 156

7 145 156

8 146 152

9 146 155

10 146 147

Rata-Rata 146 153

Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa management

bandwidth menggunakan queue tree miliki rata-

rata throughput lebih besar dari simple queue

dengan selisih 2 Kbps. Semakin besar nilai

throughput maka semakin bagus kinerja

jaringan. Dari Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai

rata-rata delay queue tree lebih kecil dari simple

queue dengan selisih 1,7816 ms. Dengan

semakin kecilnya nilai delay maka kinerja

jaringan semakin bagus. Dari table 3, dapat

dilihat bahwa rata-rata nilai packet loss dari

queue tree lebih kecil dari simple queue dengan

selisih 7 buah packet loss. Kinerja jaringan akan

bagus apabila jumlah packet loss semakin kecil.

Jadi secara keseluruhan management bandwidth

menggunakan queue tree lebih baik dari simple

queue berdasarkan parameter throughput, delay,

dan packet loss.

5. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat peneliti tarik

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan management

bandwidth menggunakan queue tree

lebih baik dari simple queue

berdasarkan parameter throughput,

delay, dan packet loss.

2. Management bandwidth menggunakan

queue tree miliki rata-rata throughput

lebih besar dari simple queue dengan

selisih 2 Kbps.

3. Untuk nilai rata-rata delay, queue tree

lebih kecil dari simple queue dengan

selisih 1,7816 ms.

4. Untuk nilai rata-rata packet loss ,

queue tree lebih kecil dari simple

queue dengan selisih 7 buah packet

loss.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Fourouzan, Behrouz A. 2007. Data

Communication and Networking, Fourth

Edition. McGraw-Hill.

[2] Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer.

Graha Ilmu.

[3] Herlambang, L. M. 2008. Panduan

Lengkap Menguasai Router Masa Depan

Menggunakan Mikrotik RouterOS.

Yogyakarta. Andi.

[4] Santosa, B. 2007. Manajemen Bandwidth

Internet dan Intranet.

[5] Hardana dan Ino Irvantino. 2011.

Konfigurasi Wireless Routerboard

Mikrotik. Yogyakarta. Andi

[6] Kencana, Surya. Andriana, Giva. dan

Idham, Iskandar. 2012. Implementasi

Algoritma Per Connection Queue (PCQ)

dalam Algoritma Hierarchical Tocken

Bucket (HTB) untuk Pembagian

Bandwidth pada Warnet

Khelambiquenet. Bandung. Politeknik

Telkom Bandung.

Page 12: WZK^/ /E' ^ D/E Z E ^/KE > d <EK>K'/ /E&KZD ^/ W>/< ^/Ez î ...

I Gusti Agung Gede Nirartha, Analisis Perbandingan Kinerja Queue Tree Dengan Simple Queue Pada Aplikasi Ftp (File Transfer Protocol)

34

[7] Yoga Saniya, Wahyu Adi Priyono, dan

Rusmi Ambarwati. 2013. Sistem

Manajemen Bandwidth dengan Prioritas

Alamat IP Client.

[8] Kustanto dan Saputro, Daniel. 2008.

Membangun Server Internet dengan

Mikrotik OS. Yogyakarta: Penerbit Graha

Media.

[9] Stalling, William. 2002. Komunikasi dan

Komputer : Jaringan Komputer.

Salemba.Jakart