BLOK CAIRANMENCRET
Wrap Up
Kelompok B-12Ketua
: ZulfaVinanta
(1102011302)Sekertaris
: Nita Rahmatunnisa
(1102011196)
Anggota
: Muhammad Hanafi
(1102010181)
Muhammad Khairul Fitrah
(1102011170)
Mutia Rizki
(1102011184)
Mona Purwitasari
(1102011168)
Putri Nisrina Hamdan
(1102011213)
Rr. Ardianti Rachma
(1102011247)
Rhemenda Permata
(1102011232)
Rifani Meishela
(1102011233)Fakultas Kedokteran 2011
Universitas Yarsi
2011/2012SKENARIOMENCRET
Seoranglaki-laki, 35 tahun,
dibawakePusekesmaskarenamengalamimencretlebihdari 12 kali
dalamseharisejak 2 hari yang lalu.Keluhaninitimbulsetelahmakanmalam
di warungnasidekatrumahnya.Pemeriksaanfisik
:kesadarankomposmentislemah, TD: 85/60 mmHg, nadi: 120x/menit,
pernapasan 34x/menit, cepatdalam. Jumlah urine sedikit.Di
Puskesmaspenderitadipasanginfusdandiberikanpertolonganpertamalaludirujukke
RS terdekat.DoktermemintauntukdiperiksaAnalisa Gas Darah.Kesannya:
terdapatgangguankeseimbanganasambasaberupaasidosismetabolik, dengan
anion gap yang normal.
SASARAN BELAJAR
LI.I. MemahamidanMenjelaskantentangAsamBasa
LO.1.1. MenjelaskanKeseimbanganAsamBasa
LO.1.2.
MenjelaskanMekanismeBiokimiadanFisiologiAsidosisMetabolik
LI.II.
MemahamidanMenjelaskantentangGangguanKeseimbanganAsamBasa
LO.2.1. MenjelaskanDefinisiAsidosisMetabolik
LO.2.2. Menjelaskan
LI.III. MemahamidanMenjelaskantentangUkuranKeasaman (pH)
LO.3.1. MenjelaskanDefinisiUkuranKeasaman (pH)
LO.3.2. MenjelaskanIndikatorAsamBasa
LO.3.3. Menentukan pH AsamKuatdanBasaKuat
LO.3.4. Menentukan pH AsamLemahdanBasaLemah
LI.IV. MemahamidanMenjelaskantentangAnalisa Gas Darah
LI.I. MemahamidanMenjelaskantentangAsamBasa
LO.1.1. MenjelaskanKeseimbanganAsamBasa
Perimbangan antara asam dengan basa dalam plasma darah, agar pH
darah tetap normal (7,4). Keadaan ini dipertahankan oleh sistim
Buffer.
Sistim Buffer mengandung larutan buffer yaitu : campuran asam
lemah (donor proton) dengan basa konyugasinya (penerima proton)
atau basa lemah dengan asam konyugasinya.
Persamaan keseimbangan dikenal sebagai persamaan
Henderson-Hasselbach :pH = pKa + log [ A - ] larutan Bufer
[ HA]
A = garam
HA = asam
Larutan Buffer : Buffer penting dalam biologi, yaitu yang
efektif pada sekitar pH 7,4 (pH darah) dan 4-9 (pH urin).
Buffer utama antara lain : bikarbonat, fosfat (utama pada urin),
asam amino dan protein plasma (Hb).
HCO3- Hb- Prot- HPO4 dll______ _______ ________ ________
H2CO3 HHb H prot H2PO4-a. Sistem buffer bikarbonat-asam
karbonat
merupakan sistem buffer utama di dalam tubuh, mengatur 55 %
keseimbangan asam basa
Asam bergabung dengan bikarbonat di dalam darah membentuk garam
netral (garam bikarbonat) dan asam lemah (asam karbonat)
Asam karbonat (H2CO3) merupakan asam lemah dan tidak stabil, di
dalam cairan berubah menjadi air dan karbon dioksida
(H2CO3 H2O + CO2)
Basa kuat bergabung dengan asam lemah, misalnya H2CO3b. Sistem
buffer fosfat
Sistem buffer fosfat meningkatkan jumlah sodium bikarbonat
(NaHCO3)di dalam cairan ekstraselular, sehingga cairan
ekstraselular menjadi lebih basa. Sedangkan H+ diekskresikan
sebagai NaH2PO4 dan kombinasi ion Na dan bikarbonat
c. Sistem buffer hemoglobin-oksihemoglobin
Mempertahankan kadar pH agar tetap netral di dalam darah arteri
dan vena
d. Sistem buffer protein
Protein dapat berupa asam (protein H) atau garam alkali (protein
B)
LO.1.2.
MenjelaskanMekanismeBiokimiadanFisiologiAsidosisMetabolik
Pada asidosis metabolic, PH darah menurun dan kadar HCO3
(bikarbonat) juga menurun. Asidosis metabolic adalah keasaman darah
yang berlebihan yang ditandai dengan rendahnya kadar HCO3
(bikarbonat) dalam darah.
Seiring dengan menurunnya PH dalam darah, pernafasan menjadi
lebah cepat dan dalam (hiperventilasi), ini sebagai usaha tubuh
untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan menurunkan
jumlah CO2 sebnayak banyaknya. Pada akhirnya ginjal yang berusaha
mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih
banyak asam dalam air kemih.
Tapi kedua mekanisme ini dapat terlampaui jika tubuh terus
menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis
berat dan berkahir dalam keadaan koma .LI.II.
MemahamidanMenjelaskantentangGangguanKeseimbanganAsamBasa
LO.2.1. MenjelaskanBeberapaGangguanKeseimbanganAsamBasa
Tabel gangguan asam basa:
Jenis gangguanpHPCO2HCO3
Asidosis respiratorik akut SHAPE \* MERGEFORMAT
N
Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian
Asidosis respiratorik terkompensasi penuhN
Asidosis metabolik akut SHAPE \* MERGEFORMAT
N SHAPE \* MERGEFORMAT
Asidosis metabolik terkompensasi sebagian
Asidosis metabolik terkompensasi penuh N
Asidosis respiratorik dan metabolik SHAPE \* MERGEFORMAT
SHAPE \* MERGEFORMAT
SHAPE \* MERGEFORMAT
Alkalosis respiratorik akutN
Alkalosis respiratorik tekompensasi sebagian
Alkalosis respiratorik terkompensasi penuhN
Alkalosis metabolik akut
N
Alkalosis metabolik terkompensasi sebagian
Alkalosis metabolic terkompensasi penuh SHAPE \* MERGEFORMAT
N
SHAPE \* MERGEFORMAT
Alkalosis metabolik dan respiratorik
LO.2.1. MenjelaskanDefinisiAsidosisMetabolik
Ph darah normal (arteri ) adalah 7,45 dan ph darah vena adalaah
7,35 serta ph rerata adalah 7,45. Ph darah vena sedikit lebih
rendah (lebih asam) daripada darah arteri karena dihasilkan H+ dari
pembentukan H2CO3 dari CO2 yang diserap di kapiler jaringan.
Terjadi asidosis jika ph darah turun dibawah 7,35 dan alkalosis
jika ph diatas 7,45.
Asidosis metabolic adalah keasaman darah yang berlebihan yang
ditandai dengan rendahnya bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan
keasamaan melampaui system penyangga ph, darah akan benar-benar
menjadi asam. Pada keadaan tak terkompensasi, asidosis metabolic
selalu ditandai oleh penurunan bikarbonat plasma, sementara CO2
normal sehingga terbentuk rasio asidotik 10 : 1.LO.2.2.
MenjelaskanPenyebabAsidosisMetabolik
Penyebab asidosis metabolic bisa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu
:
a. Pembentukan asam yang berlebihan di dalam tubuh, ion H+
dibebaskan oleh system buffer asam karbonat-bikarbonat, sehingga
terjadi penurunan ph. Biasa ditemukan dalam keadaan :
1. Asidosis laktat
Timbul karena hipoksia jaringan berkepanjangan, mengakibatkan
jaringan mengalami proses metabolism anaerob.
2. Ketoasidosis
Timbul karena produksi badan keton dalam jumlah sangat tinggi
pada metabolism fasa paska absortif. Ketoasidosis merupakan akibat
dari starvasi dan komplikasi diabetes mellitus yang tidak
terkendali. Jaringan tidaj dapat memanfaatkan glukosa dari
sirkulasi sehingga mengandalkan metabolism lipid dan keton.
3. Intoksifikasi salisilat
4. Intoksifikasi etanol
b. Berkurangnya kadar ion HCO3 di dalam tubuh
Penurunan konsentrasi HCO3 di cairan ekstraselular menyebabkan
penurunan efektivitas system buffer dan asidosis timbul. Penyebab
penurunan HCO3- antara lain adalah diare, renal tubular asidosis
proksimal, pemakaian obat inhibitor enzim anhydrase karbonat atau
pada penyakit ginjal kronik stadium III-IVc. Adanya retensi ion H+
di dalam tubuh.
Jaringan tidak mampu mengupayakan eksresi ion H+ melalui
ginjal.
Asidosis metabolic juga bias disebabkan oleh :
a. Diare berat
Selama pencernaan, getah pencernaan kayak HCO3- biasanya
disekresikan ke dalam saluran cerna dan kemudian diserap kembali ke
dalam plasma ketika pencernaan selesai. Selama diare, HCO3- ini
hilang dari tubuh dan tidak diabsorpsi. Karena HCO3- berkurang maka
HCO3- yang tersediauntuk mendapar H+ berkurang sehingga lebih
banyak H+ bebas yang ada di cairan tubuh. Berkurangnya HCO3-
menggeser reaksi CO2 + H2O H+ + HCO3- ke kanan untuk mengompensasi
deficit HCO3-, meningkatkan H+ di atas normal.b. Diabetes
MellitusKelainan metabolisme lemak akibat ketidakmampuan sel
menggunakan glukosa karena kurangnya efek insulin menyebabkan
pembentukan asam keto secara berlebihan. Penguraian asam-asam keto
ini meningkatkan H+ dalam plasma.c. Olahraga berat
Ketika otot mengandalkan glikolisis anaerob sewaktu olahraga
berat. Terjadi peningkatan produksi asam laktat, yang meningkatkan
H+ plasma.d. Asidosis Uremik
Pada gagal ginjal berat (uremia), ginjal tidak dapat
menyingkirkan bahkan H+ dalam jumlah normal yang dihasilkan dari
asam asam nonkarbonat dari proses-proses metabolic sehingga H+
mulai menumpuk di cairan tubuh. Ginjal juga tidak dapat menahan
HCO3- dalam jumlah memadai untuk menyangga beban asam yang
normal.
LO.2.3. MenjelaskanKompensasiAsidosisMetabolikDalam keadaan
normal, pH darah dipertahankan dalam rentang yang sempit
(7,35-7,45) agar sel tubuh dapat bekerja dengan baik. Ini
dimungkinkan dengan adanya system Buffer yang dibantu mekanisme
kompensasi dan koreksi fisiologis oleh paru-paru dan ginjal. Bila
pH darah meningkat dari normal disebut alkalemia dan sebaliknya pH
darah menurun disebut asidemia. Sedangkan istilah osis (asidosis
atau alkalosis) merupakan proses yang menyebabkan perubahan kadar
asam atau basa dalam darah (asidemia atau alkalemia). Demikian
juga, istilah osis tidak selalu berarti ada perubahan pH darah.
Misalnya, pada asidosis metabolic tidak selalu ada asidemia. Karena
penumpukan asam dapat dinetralisir oleh system buffer yang dibantu
mekanisme kompensasi dan koreksi oleh paru-paru dan ginjal. Dalam
praktik sehari-hari kedua istilah iini, -osis dan emia selalu
disamakan.
Dari persamaan Henderson-Hasselbalch: pH = pK + log Terlihat pH
dipengaruhi oleh rasio kadar bikarbonat (HCO3) dan asam karbonat
darah (H2CO3) sedangkan kadar asama karbonat darah dipengaruhi oleh
tekanan CO2 daha (pCO2). Bila rasio ini berubah, pH akan naik atau
turun. Penurunan pH darah dibawah normal yang disebabkan penurunan
kadar bikarbonat darah, akan dijumpai pernafasan cepat dan dalam
(pernapasan kussmaul) sehingga tekanan CO2 darah menurun
(hipokarbia). Disamping itu ginjal akan membentuk bikarbonat baru
(asidifikasi urine) sehingga pH urin akan asam.
Penurunan kadar bikarbonat darah bisa disebabkan hilangnya
bikarbonat dari dalam tubuh (keluar melalui saluran cerna atau
ginjal) ataupun disebabkan penumpukan asam-asam organic, baik
endogen maupun eksogen, yang menetralisir bikarbonat. (Asidosis
Metabolik: Salah satu penyulit diare akut pada anak yang seharusnya
dapat dicegah. Oleh: Atan Baas Sinuhaji)
Kompensasi paru dengan cara hiperventilasi yang menyebabkan
penurunan tekanan parsial CO2 dapat bersifat lengkap, sebagian atau
berlebihan. Berdasarkan kompensasi ini, asidosis metabolic dapat
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Asidosis metabolik sederhana (Simple/compensated metabolic
acidosis); penurunan kadar ion HCO3 sebesar 1 mEq/L diikuti
penurunan pCO2 1,2 mmHg.
b. Gabungan asidosis metabolik dengan asidosis respiratorik.
Disebut juga uncompensated metabolic acidosis. Penurunan ion HCO3 1
mEq/L diikuti penurunan pCO2 kurang dari 1,2 mmHg.
c. Gabungan asidosis metabolik dengan alkalosis respiratorik.
Disebut juga partly compensated metabolic acidosis. Penurunan ion
HCO3 1 mEq/L diikuti penurunan pCO2 lebih dari 1,2 mmHg.
LO.2.4. MenjelaskanGejalaAsidosisMetabolik
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun
biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan
menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan
penderita tidak memperhatikan hal ini. Sejalan dengan memburuknya
asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa
mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis
semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma
dan kematian.LO.2.5. Menjelaskan Diagnosis AsidosisMetabolik
Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil
pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis
di pergelangan tangan). Darah arteri digunakan sebagai contoh
karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah. Untuk
mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbondioksida
dan bikarbonat dalam darah.
Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu
menentukan penyebabnya. Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan
adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang
tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa
asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau
overdosis. Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara
mikroskopis dan pengukuran pH air kemihLO.2.6.
MenjelaskanPengobatanAsidosisMetabolik
Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya.
Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan
diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah.
Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis
atau keracunan yang berat.Asidosis metabolik juga bisa diobati
secara langsung. Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan
hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila
terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara
intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara
dan dapat membahayakan.LI.III.
MemahamidanMenjelaskantentangUkuranKeasaman (pH)
LO.3.1. MenjelaskanDefinisiUkuranKeasaman (pH)
Karenakonsentrasi ion H+dan OHdalamlarutan air sering kali
sangatkecildankarenanyasulitdiukur, biokimiawan Denmark Soren
Sorensen padaTahun 1909 mengajukancarapengukuran yang lebihpraktis
yang disebutpH. pH suatularutandidefinisikansebagailogaritma
negative darikonsentrasi ion hydrogen (dalammol per liter)
Karena pH
padadasarnyahanyalahsuatucarauntukmenyatakankonsentrasi ion
hydrogen, larutanasamdanlarutanbasapada 25C
dapatdidefinisikanberdasarkannilaipHnyasebagaiberikut:
LarutanAsam[H+]> 1.0 x 10-7M, pH < 7.00LarutanBasa[H+]<
1.0 x 10-7M, pH > 7.00
LarutanNetral[H+] = 1.0 x 10-7M, pH = 7.00
LO.3.2. MenjelaskanIndikatorAsamBasa
LO.3.3. Menentukan pH AsamKuatdanBasaKuat
AsamKuat
Asamkuatadalahasam yang berdisosiasisempurnadalam air. HCL dalam
air akanberdisosiasiseluruhnyamenjadi ion [] dan ion . Ion [] yang
terbentuk akan diikat oleh molekul air.
HCl +HCl + H2O H3 O + Cl-
Rumus pH nya:
ASAM KUAT pH = -log []
[] = a x M dimana a banyaknya ion []
Basakuat
Basakuatadalahpersenyawaan yang
berdisosiasisecarasempurnadalamlarutan air.NaOHdalam air
akanterdisosiasiseluruhnyamenjadi ion Na+ + OH- . Ion OH- yang
terbentukakanbereaksidengan ion [] dari air.
Rumus pH nya:
BASA KUAT pH = 14 log [ OH-]
[OH-]= b x M dimana b banyaknya ion OH
LO.3.4. Menentukan pH AsamLemahdanBasaLemahAsamLemah
Asamlemahadalahasam yang hanyaterdisosiasisebagiandalam air
(berdisosiasitidaksempurna). Asamkarbonatdalam air
hanyaakanterdisosiasisebagianmenjadi ion H+ dan HCO3-RumuspHnya
:
Asamlemah pH = -log []
[]=dimana Ka = konstanta asam
Atau [] = x [ Asam] dimana merupakan derajat disosiasi
BasaLemah
Basalemahadalahbasa yang hanyaterdisosiasisebagiandalam air
atausuatupersenyawaan yang bergabungtidaksempurnadengan ion
hydrogen dalamlarutan air.
Rumus pH nya :
Basalemah pH = 14- log [OH-]
[OH-] = dimana Kb = konstanta basa
Atau [OH -] = x [Basa] dimana merupakan derajat disosiasi
LI.IV. MemahamidanMenjelaskantentangAnalisa Gas Darah
1. DefinisiGas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran pH
(dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar
karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan
atau kekurangan basa. Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah
secara luas digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan
pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Pemeriksaan gas
darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang
yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa
hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa
saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan
fisik, dan data-data laboratorium lainnya.2. Langkah-langkah untuk
menilai gas darah:1. Penilian pH
pH merupakan indikator terpenting untuk menentukan status
asam-basa.Gangguan keseimbangan asam-basa akan diikuti suatu gejala
klinik,pH rendah akan memberikan efek depresi menyeluruh terhadap
susunan saraf.2. Penilaian PaCO2
PaCO2 merupakan indikator untuk mengukur asam karbonat secara
langsung,dimana asam karbonat merupakan hasil metabolisme dalam
tubuh yang harus dibuang.Organ yang berperan dalam pengaturan
asam-basa khususnya PaCO2 adalah paru.Sehingga PaCO2 merupakan
indikator spesifik dan akurat untuk menilai peranan paru dalam
menentukan status asm-basa dalam arteri atau lebih dikenal dengan
gangguan asam-basa respiratorik.3. Penilaian metabolik
Indikator untuk menentukan asam-basa non respiratorik /
metabolik yaitu Bikarbonat plasma HCO3 dan BE ( Base Excess
).Bikarbonat plasma dan BE merupakan komponen basa dalam system
buffer darah.4. Penilaian kompensasi
Bila ada satu komponen asam-basa abnormal baik metabolik maupun
respiratorik sedangkan yang lain normal , keadaan ini dikenal
sebagai belum terkompensasi.
Rentang nilai normalpH : 7, 35-7, 45 TCO2 : 23-27 mmol/L
PCO2 : 35-45 mmHg BE : 0 2 mEq/L
PO2 : 80-100 mmHg saturasi O2 : 95 % atau lebih
HCO3 : 22-26 mEq/L3. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan AGD
Gelembung udara
Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam
sampel darah maka ia cenderung menyamakan tekanan sehingga bila
tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya
akan meningkat. Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung.
Pemberian heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO2,
sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek penurunan CO2 terhadap
pH dihambat oleh keasaman heparin. Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai
jaringan hidup, ia membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh
karena itu, sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah
pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan
dalam kamar pendingin beberapa jam. Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan
tingginya PO2 dan PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO2.
Nilai pH darah yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis
sedangkan nilai PCO2 yang abnormal terjadi pada keadaan hipo atau
hiperventilasi. Hubungan antara tekanan dan saturasi oksigen
merupakan faktor yang penting pada nilai oksigenasi darahDAFTAR
PUSTAKAChang,R. (2003),Kimia Dasar: Konep-KonsepIntijilid 2 edisi
3, Erlangga.Ganong, WF, (2007),Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi
21,ab. M. Djauhari Widjajakusumah, Jakarta, EGC. Saifuddin, M, dkk.
(2008), Gangguan Kesimbangan air-elektrolit dan asam-basa edisi II.
Jakarta, FKUI.Sherwood, Lauralee (2004), Fisiologi Manusia dari Sel
ke Sistem edisi 2, Jakarta, EGC.
(http://www.spesialis.info/gejala-asidosis-metabolik,180)(http
//chem-is-try.org/pengukurankeasaaman)