8/18/2019 Wini Anastesi
1/20
BAGIAN ANESTESI REFERAT
FAKULTAS KEDOKTERAN MARET 2016
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
AIRWAY MANAGEMENT
Di susun ole !
A"#ini A$iss% A&'ull%110 210 006(
)e*&i*&in+ Su,e"$iso" !
'"- .uli% /%si" S,-An M-es
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KE)ANITERAAN KLINIK
BAGIAN ANESTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2016
8/18/2019 Wini Anastesi
2/20
/ALAMAN )ENGESA/AN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :
N%*% ! A"#ini A$iss% A&'ull%
S%*&u ! 110210006(.u'ul ! Airway Management
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Anestesi
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Makassar Maret !"#$
)e*&i*&in+ Su,e"$iso"
'"- .uli% /%si" S,-An M-es
8/18/2019 Wini Anastesi
3/20
BAB I
)ENDA/ULUAN
%entingnya penatalaksanaan &alan na'as tidak dapat dipandang mudah. (eorang
dokter anestesi adalah orang yang paling mengerti dalam penatalaksanaan &alan na'as.
Kesulitan terbesar
8/18/2019 Wini Anastesi
4/20
BAB II
)EMBA/ASAN
2-1-
(elain membuat pasien tidak merasa nyeri tidak ada karakteristik terbaik
untuk seorang dokter anestesi selain kemampuan penanganan &alan na'as dan
perna'asan pasien. Keberhasilan intubasi ventilasi krikotirotomi dan anestesi
regional untuk laring memerlukan pengetahuan detail dari anatomi &alan na'as.
)ambar #. Anatomi *alan +a'as
Ada dua gerbang untuk masuk ke &alan na'as pada manusia yaitu hidung yang
menu&u naso'aring ,pars nasalis- dan mulut yang menu&u oro'aring ,pars oralis-.
Kedua bagian ini di pisahkan oleh palatum pada bagian anteriornya tapi kemudian
bergabung di bagian posterior dalam 'aring ,gambar /#-. Faring berbentuk U dengan
struktur 'ibromuskuler yang meman&ang dari dasar tengkorak menu&u kartilago
krikoid pada &alan masuk ke eso'agus. 0agian depannya terbuka ke dalam rongga
hidung mulut laring naso'aring oro'aring dan laringo'aring ,pars laryngeal-.
+aso'aring dipisahkan dari oro'aring oleh garis imaginasi mengarah ke posterior.
%ada dasar lidah se1ara 'ungsional epiglotis memisahkan oro'aring dari laringo'aring
,atau hipo'aring-. 2piglotis men1egah ter&adinya aspirasi dengan menutup glotis/
gerbang laring/ pada saat menelan. 3aring adalah suatu rangka kartilago yang diikat
8/18/2019 Wini Anastesi
5/20
oleh ligamen dan otot. 3aring disusun oleh 4 kartilago ,gambar /!- : tiroid krikoid
epiglotis dan ,sepasang- aritenoid kornikulata dan kunei'orme.
)ambar !. (trukrur Tulang 5awan %enyusun 3aring
(ara' sensoris dari saluran na'as atas berasal dari sara' kranial ,gambar /6-.
Membran mukosa dari hidung bagian anterior dipersara'i oleh divisi ophthalmi1 ,7 #-
sara' trigeminal ,sara' ethmoidalis anterior- dan di bagian posterior oleh divisi ma8ila
,7!- ,sara' sphenopalatina-. (ara' palatinus mendapat serabut sara' sensori dari sara'
trigeminus ,7- untuk mempersara'i permukaan superior dan in'erior dari palatum
molle dan palatum durum. (ara' lingual ,1abang dari sara' divisi mandibula 97 6 sara'
trigeminal- dan sara' gloso'aringeal ,sara' kranial yang ke 4- untuk sensasi umum
pada dua pertiga bagian anterior dan sepertiga bagian posterior lidah. ;abang dari
sara' 'asialis ,7II- dan sara' gloso'aringeal untuk sensasi rasa di daerah tersebut.
(ara' gloso'aringeal &uga mempersara'i atap dari 'aring tonsil dan bagian dalam
palatum molle. (ara' vagus ,sara' kranial ke #"- untuk sensasi &alan na'as dibawah
epiglotis. (ara' laringeal superior yang merupakan 1abang dari sara' vagus dibagi
men&adi sara' laringeus eksternal yang bersi'at motoris dan sara' laringeus internal
yang bersi'at sensoris untuk laring antara epiglotis dan pita suara. ;abang vagus yang
lainnya yaitu sara' laringeal rekuren mempersara'i laring dibawah pita suara dan
trakhea.
8/18/2019 Wini Anastesi
6/20
)ambar 6. (truktur persara'an &alan na'as
8/18/2019 Wini Anastesi
7/20
arteri karotis e8terna dan menyilang pada membran krikotiroid bagian atas yang
meman&ang dari kartilago krikoid ke kartilago tiroid. Arteri tiroidea superior
ditemukan sepan&ang
tepi lateral dari
membran krikotiroid.
Ketika meren1anakan
krikotirotomi
anatomi dari arteri
krikoid dan arteri
tiroid harus
dipertimbangkan
tetapi &arang bere'ek
pada praktek klinis.
Teknik paling baik adalah untuk tetap pada garis tengah antara kartilago krikoid dan
tiroid.
Tabel #. Komplikasi dari 1edera sara'
2-2-
%engelolaan &alan na'as ialah memastikan &alan napas terbuka. Menurut The
Commitee on Trauma: Ameri1an ;ollege o' (urgeon tindakan paling penting untuk
keberhasilan resusitasi
2-2)en+elol%%n .%l%n N%3%s %n,% Al%
(ara' Komplikasi 1edera sara'
(ara' nervus superior
Unilateral
0ilateral
Komplikasi minimal
(uara serak parau
(ara' laringeal rekuren.
Unilateral
0ilateral
Akut
kronik
(uara serak
(tridor distres napas
Aphonia
(ara' vagus
Unilateral
bilateral
(uara serak
Aphonia
8/18/2019 Wini Anastesi
8/20
Adalah tindakan yang dilakukan untuk membebaskan &alan napas dengan
tetap memperhatikan kontrol servikal. Terlebih dahulu perna'asan dinilai dengan
1ara:
•
L• L
• F
(elan&utnya tindakan pengelolaan &alan na'as yang dapat dilakukan adalah:
#.
a.
>ilakukan dengan maksud mengangkat otot pangkal lidah ke depan. ;aranya
yaitu dengan menggunakan &ari tengah dan telun&uk untuk memegang tulang dagu
pasien kemudian angkat.
b.
>ilakukan bila &alan na'as tertutup oleh lidah pasien manuver ini tidak boleh
dilakukan pada pasien dengan dugaan 'raktur servikal.
c.
;aranya
%ada
Untuk
Apabila
Tanda/tanda adanya sumbatan ,ditandai adanya suara na'as tambahan-:
#. Mendengkur ,
!.
6. (tridor
!. Membersihkan &alan na'as
(apuan &ari ,
>ilakukan bila &alan na'as tersumbat karena adanya benda asing pada rongga
mulut belakang atau hipo'aring seperti gumpalan darah muntahan benda asing
lainnya sehingga hembusan na'as hilang. ?al ini dapat dilakukan dengan 1ara:
#. Miringkan kepala pasien ,ke1uali pada dugaan 'raktur tulang leher-
kemudian buka mulut dengan &aw thrust dan tekan dagu ke bawah bila otot
rahang lemas ,
!. )unakan
6.
>apat digunakan teknik manual thrust:
8/18/2019 Wini Anastesi
9/20
1. Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Manuver
2. Abdominal Thrust
Korban haru diletakkan pada posisi terlentang dengan muka keatas. %enolong
berlutut di sisi paha korban. 3etakkan salah satu tangan pada perut korban di garis
tengah sedikit di atas pusar dan &auh di bawah u&ung tulang sternum tangan kedua
diletakkan diatas
0erdasarkan I3;
8/18/2019 Wini Anastesi
10/20
8/18/2019 Wini Anastesi
11/20
tidak perlu terus dipegang. 0eberapa ma1am face mas# untuk pediatrik di disain
untuk mengurangi dead s'ace.
7entilasi yang e'ekti' memerlukan &alan na'as yang bebas dan face mas# yang
rapatBtidak bo1or. Teknik pemasangan face mas# yang tidak tepat dapat
menyebabkan reservoir bag kempis walaupun klepnya ditutup hal ini
menun&ukkan adanya kebo1oran sekeliling face mas# . (ebaliknya tekanan sirkuit
breathin& yang tinggi dengan pergerakan dada dan suara perna'asan yang minimal
menun&ukkan adanya obstruksi &alan na'as.
)ambar . %enggunaan face mas#
0ila face mas# dipegang dengan tangan kiri tangan kanan digunakan untuk
melakukan ventilasi dengan tekanan positi' dengan memeras breathin& ba& . $ace
mas# dipasang dimuka pasien dan sedikit ditekan pada badan face mas# dengan ibu
&ari dan telun&uk. *ari tengah dan &ari manis menarik mandibula untuk ekstensi sendi
atlantoo11ipital. Tekanan &ari/&ari harus pada mandibula &angan pada åan lunak
yang menopang dasar lidah karena dapat ter&adi obstruksi &alan na'as. *ari kelingking
ditempatkan dibawah sudut rahang dan digunakan untuk jaw thrust manuver yang
paling penting untuk dapat melakukan ventilasi pasien.
8/18/2019 Wini Anastesi
12/20
)ambar $. %enggunaan face mas#
menggunakan tehnik ! tangan
%ada situasi yang sulit diperlukan
dua tangan untuk mendapatkan jaw thrust
yang adekuat dan face mas# yang rapat.
Karena itu diperlukan seorang
asisten untuk memompa bag ,gambar
/-. isebabkan tidak
adanya tekanan positi' pada &alan na'as selama na'as spontan hanya diperlukan
tekanan minimal pada face mas# supaya tidak bo1or. 0ila face mas# dan ikatan
masker digunakan dalam &angka lama maka posisi harus sering dirubah untuk
menghindari 1edera. ?indari tekanan pada mata dan mata harus diplester untuk
menghindari resiko aberasi kornea.
Teni '%n Benu L%"n+e%l M%s Ai"#% 7LMA8
%enggunaan 3MA meningkat untuk menggantikan pemakaian face mas# dan
TT selama pemberian anestesi untuk mem'asilitasi ventilasi dan pemasangan TT
pada pasien dengan &alan na'as yang sulit dan untuk membantu ventilasi selama
bronchosco' fibero'tic &uga pemasangan bronkhoskop. 3MA memiliki kelebihan
istimewa dalam menentukan penanganan kesulitan &alan na'as dibandingkan
1ombitube. Ada @ tipe 3MA yang biasa digunakan: 3MA yang dapat dipakai ulang
3MA yang tidak dapat dipakai ulang %ro(eal 3MA yang memiliki lubang untuk
memasukkan pipa nasogastrik dan dapat digunakan ventilasi tekanan positi' dan
8/18/2019 Wini Anastesi
13/20
Fastra1h 3MA yang dapat mem'asilitasi intubasi bagi pasien dengan &alan na'as yang
sulit.
)ambar C. %enggunaan 3MA
3MA terdiri dari pipa dengan lubang yang besar yang di akhir bagian
proksimal dihubungkan dengan sirkuit na'as dengan konektor berukuran # mm dan
dibagian distal terdapat balon berbentuk elips yang dapat dikembangkan lewat pipa.
0alon dikempiskan dulu kemudian diberi pelumas dan masukan se1ara membuta ke
hipo'aring sekali telah dikembangkan balon dengan tekanan rendah ada di muara
laring. %emasangannya memerlukan anestesi yang lebih dalam dibandingkan untuk
memasukan oral airwa. =alaupun pemasangannya relati' mudah ,gambar /4-
perhatian yang detil akan memperbaiki keberhasilan. ,tabel /!-. %osisi ideal dari
balon adalah dasar lidah di bagian superior sinus pyri'orme dilateral dan spin1ter
oesopagus bagian atas di in'erior. *ika esophagus terletak di rim balon distensi
lambung atau regurgitasi masih mungkin ter&adi. 7ariasi anatomi men1egah 'ungsi
3MA yang adekuat pada beberapa pasien. Akan tetapi &ika 3MA tidak ber'ungsi
semestinya dan setelah men1oba memperbaiki masih tidak baik kebanyakan klinisi
men1oba dengan 3MA lain yang ukurannya lebih besar atau lebih ke1il. Karena
8/18/2019 Wini Anastesi
14/20
penutupan oleh epiglotis atau u&ung balon merupakan penyebab kegagalan terbanyak
maka memasukkan 3MA dengan penglihatan se1ara langsung dengan laringoskop
atau bron1hoskop 'iberoptik ,Femikian
&uga sebagian balon digembungkan sebelum insersi dapat sangat membantu. %ipa di
plester seperti halnya TT. 3MA melindungi laring dari sekresi 'aring ,tapi tidak
terhadap regurgitasi lambung- dan 3MA harus tetap dipertahankan pada tempatnya
sampai re'lek &alan na'as pasien pulih kembali. Ini biasanya ditandai dengan batuk
atau membuka mulut sesuai dengan perintah. 3MA yang dapat dipakai lagi dapat di
autokla' dibuat dari karet silikon ,bebas latek- dan tersedia dalam berbagai ukuran
,tabel /6-.
Tabel !. ?al/hal yang diperhatikan dalam pemasangan 3MA3MA memberikan alternati' untuk ventilasi selain 'a1e mask atau TT ,tabel /
@-. Kontraindikasi untuk 3MA adalah pasien dengan kelainan 'aring ,misalnya abses-
sumbatan 'aring lambung yang penuh ,misalnya kehamilan hernia hiatal- atau
komplians paru rendah ,misalnya penyakit restriksi &alan na'as- yang memerlukan
tekanan inspirasi pun1ak lebih besar dari 6" 1m ?!
8/18/2019 Wini Anastesi
15/20
8/18/2019 Wini Anastesi
16/20
Tersedia 3MA yang telah dimodi'ikasi untuk mem'asilitasi penempatan TT
yang lebih besar dengan atau tanpa menggunakan Fibandingkan dengan pipa orotrakeal
diameter maksimal dari pipa yang digunakan pada intubasi nasotrakeal biasanya
lebih ke1il oleh karenanya
@. Kesulitan Intubasi
(elama anestesi angka ter&adinya kesulitan intubasi berkisar 6/#D. Kesulitan
dalam intubasi ini berhubungan dengan komplikasi yang serius terutama bila
intubasi tersebut gagal. ?al ini merupakan salah satu kegawatdaruratan yang akan
ditemui oleh dokter anestesi. Apabila anestetis dapat memprediksi pasien yang
kemungkinan sulit untuk diintubasi hal ini mungkin dapat mengurangi resiko
anestesi yang lebih besar. (alah satu klasi'ikasi yang luas digunakan adalah
klasi'ikasi oleh ;orma1k/3ehane yang menggambarkan laring bila dilihat dengan
8/18/2019 Wini Anastesi
17/20
laringoskopi.
)ambar . Klasi'ikasi
BAB III
8/18/2019 Wini Anastesi
18/20
8/18/2019 Wini Anastesi
19/20
DAFTAR )USTAKA
#. Adams 3 )eorge boies 3 dkk.
!. 3ongne1ker
6. >orland +ewman. !""!. Kamus Kedokteran >orland. 2disi
!4*akarta:2);#C$.
@. %as1a Anestesia dalam %etun&uk %raktis Anestesiologi 2disi kedua
0agianAnestesiologi dan Terapi Intensi' FKUI *akarta !""! ?al :!6/!$.
. Morgan )2 Mikhail M( Murray M* Airway Management. In : Morgan )2
Mikhail M( Murray M* editors. ;lini1al Anesthesiology @th ed. U(A
M1)raw
$. )ail
http:BBwww.health.dis1overy.1omBdiseasesand1ondBen1y1lopediaB#!#4.html6
C. )iselehttp:BBwww.medstudents.1omBorotra1healintubationBmedi1alpro1edures.html
. )reenberg M( )li1k M.
4. (amsoon )3T Young *50. >i''i1ult tra1heal intubation:
#". =ilson M2 (peigelhalter > 5obertson *A et al. %redi1ting di''i1ult
intubation. 0r * Anaesth. #4H$#:!##/!#$
##. 2ndotra1heal Tube ,0reathing Tube-. Available at:
#!. Friedland >5 et
#6. )regory )A 5iai *. ;lassi'i1ation and assessment o' the di''i1ult pediatri1
airway. Anesth ;lin +orth Am. #44H#$:C!4/C@#
#@. 3atie' (aid A Kartini A. (uryadi dan M. 5uswan >a1hlan. !""#. %etun&uk
%raktis Anestesiologi. 0agian Anestesiologi dan Terapi Intensi' FK/UI:
*akarta.
#. (a'ar %. ;ardiopulmonary 5essu1itation. =.0. (aunders. ;anada.#4#
#$. =ilson I? Kop' A. %redi1tion and Management o' >i''i1ullt Tra1heal
Intubation. Update in Anaesthesia #44 6C/@
#C. 3evitan 5M 2verett == i''i1ulty (1ore: a new
weighted s1ore 'or
!". di''i1ult airway assessment. 2ur * Anaesthesiol !""4 !$:#""6J#""4
!#. 3avi 5 (egal > iser A. %redi1ting di''i1ult airways using the intubation
di''i1ulty s1ale: a study 1omparing obese and non/obese patients. *ournal o'
;lini1al Anesthesia !""4 !#H !$@J!$C
!!. )upta
!6. 3atie' (A. (uryadi KA. >a1hlan 5. !""!.
8/18/2019 Wini Anastesi
20/20
!@. Mangku )de dan (enapathi T&okorda )A. !"#".
!. Mans&oer Ari' dkk. !"".
!$. Miller (tone >* )al T*. Airway Management. !"""H #@#@/#