Top Banner
fcfc i HILIK 1 , ! W 'V rW '.H I Ff J<s$ s k rip s i '™ r: : t * vte - •■ A WHENY UTOYO ANALISIS PEHGAWET PADA MINUMAN SARI BUAH SIRSAK OALAM KEMASAN BOTOL GELAS VANG BEREOAR 01 PASAR RESMI 01 WILAYAH SURABAYA SELATAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPISAN TIPIS-DENSITOMETRI FAKULTAS FARMAS1 UN1VERS1TAS AIRLANGGA SURABAYA 1995 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO
104

WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Mar 08, 2019

Download

Documents

voliem
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

fcfci H I L I K 1 ,

! W 'V r W '.H I F f J<s$

s k r i p s i '™ r: :t * vte- •■ A

WHENY UTOYO

ANALISIS PEHGAWET PADA MINUMAN SARI BUAH SIRSAK OALAM KEMASAN BOTOL GELAS

VANG BEREOAR 01 PASAR RESMI 01 WILAYAH SURABAYA SELATAN DENGAN METODE

KROMATOGRAFI LAPISAN T IP IS -D EN S ITO M ETR I

FAKULTAS FARMAS1 UN1VERS1TAS AIRLANGGA S U R A B A Y A

1995

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 2: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

ANALISIS PENGAWET PADA MINUMAN

SARI BUAH SIRSAK DALAM KEMASAN BOTOL GELAS

YANG BEREDAR DI PASAR RESMI DI WILAYAH SURABAYA SELATAN

DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPISAN TIPIS - DENSITOMETRI

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir mencapai

gelar Saijana Farmasi pada Fakultas Fannasi

Universitas Airlangga

1995

Oleh :

Wheny Utoyo

058911121

Disetujui oleh pembimbing

Drs. Soebahagiono. Apt

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 3: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala rahmat dan karunianya sehingga tugas akhir ini dapat kami selesaikan. Sebab

segala hikmat, nikmat dan kepandaian hanya bersumber dari padaNya.

Dalam kesempatan ini kami sampaikan rasa penghargaan dan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

- Ibu Dra. Sri Poedjiarti, MS sebagai pembimbing kami yang telah dengan sabar dan

penuh pengertian memberikan dorongan, bimbingan, dan pengarahan dalam penelitian

dan penyusunan naskah tugas akhir ini.

- Bapak Drs. Soebahagiono sebagai pembimbing kami yang dengan penuh kesabaran

dan kesungguhan telah betkenan membimbing, mengarahkan dan memberi dorongan

kepada kami dalam penyelesaian tugas akhir ini.

- Bapak Drs. Harjana, Mac sebagai kepala Laboratorium Analisis Faimasi yang telah

berkenan memberikan sarana yang kami perlukan.

- Seluruh do sen penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempumaan

skripsi ini.

- Ibu Dra. Budi Suprapti sebagai dosen wali kami yang telah dengan sabar dan penuh

pengertian memberikan dorongan semangat, bimbingan, dan pengarahannya.

- Laboran Laboratorium Analisis Fannasi dan laboran Laboratorium Instrument

Fakultas Fannasi Universitas Airlangga yang telah membantu kami selama proses

penelitian.

- Kedua orang tua, kakak serta adik kami yang telah ikut membantu dan memberikan

dorongan baik moril maupun materiil sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

- n -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 4: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- Semua gahnVmt dan ralnm-relnm baik dalam lingVimgan Vflmpns maiipim linglcungan

terdekat kami yang turut serta memberikan dorongan semangat, kami ucapkan terima

Akhimya, skripsi ini kami persembahkan kepada Almamater tercinta Fakultas

Fannasi Universitas Airlangga dengan harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Januari 1995

Penyusun

-Hi-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 5: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

DAFTAR ISI

LEMBAR PER5ETUJUAN............................... .................................................- i -

KATA PENGANTAR................. ...................................................................... - ii -

DAFTAR ISI..................................................... ............................................... - iv -

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................- ix -

DAFTAR TABEL.............................................................................................- xii -

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................- xiv -

BAB I : P E N D A H U L U A N .......................................................... - 1 -

1. Latar Belakang Masalah.......................................................... - 1 -

2. Permasalah&n............................................................ .............. - 4 -

3. Tujuan Penelitian ................................................................... - 4 -

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA............................................................... - 5 -

1. Tinjauan Umum Tentang Pengawet........................................ - 5 -

1.1. Cara umum pengawetan makanan.............................. .. - 5 -

1.1.1. Pengawetan tanpa penambahan bahan pengawet.............. - 5 -

1.1.2. Pengawetan dengan cara penambahan bahan pengawet . . - 5 -

1.2..Keuntungan penggunaan pengawet Icimia ............................ - 5 .

1.3. Kerugiaa penggunaan pengawet k im ia................................. - 6 ­

2. Tinjauan tentang pengawet yang ada pada minuman sari buah

sirsak .................................................................................... . 6 -

2.1. Asam Benzoat...................................................................... - 6 -

2.2. Natrium Benzoat ................................................................. - 7 -

2.3. Asam Salisilat ........... .......................................................... - 8 -* *

- ly ■

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 6: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

2.4. Methyl p-Hidroksi Benzoat (Nipagin) ................................. - 9

3. Tinjauan tentang minuman sari b u a h ..................................... >10

4. Tinjauan tentang ekstraksi ......................................................- 11

4.1. Teori dasar ...........................................................................- 11

4.2. Ekstraksi terhadap sampel minuman sari buah sirsak ......... - 13

5. Tinjauan tentang Kromatografi Lapisan Tipis ....................... -13

6. Tinjauan tentang Densitometri................................................. - 14

6.1. Analisis Kualitatif dengan Metode Densitometri ................ - 16

6.2. Analisis Kuantitatif dengan Metode Densitometri .............. - 16

7. Tinjauan Tentang Metode Pengambilan Sampel..................... - 17

BAB ID : METODE PENELITIAN.............................................................- 20

1. Bahan-bahan ........................................................................... - 20

2. Alat ........................................................................................ - 20

3. Metode A nalisis......................................................................- 21

3.1. Uji Kualitatif Terhadap Pengawet Yang Digunakan............- 21, * t

3.1.1. Uji Kualitatif Terhadap Asam Benzoat ............................ - 21

3.1.2. Uji Kualitatif Terhadap Asam Saiisilat ............................>21

3.1.3. Uji Kualitatif Terhadap Methyl p-hidroksi Benzoat

(Nipagin) ........................................................................... - 21

3.1.4. Uji Ion Na* Dalam Bentuk Garam Benzoat ..................... - 21

3.2. Pengambilan Sampel.............................................................- 22

3.2.1. Penelitian Lapangan dan Pencarian D a ta ..........................>22

3.2.2. Teknik Sampling...............................................................- 22

3.3. Pemilihan Fase Diam .......................................................... - 23

- v -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 7: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

3.4. Pemilihan fase mobil / pelaiut pcngembang....................... - 23 -

3.5. Teknik Penampak No4a........................................................ - 24 -

3.$. Pemilihan Panjang Gelombang maksimum..........................- 24 -

3.7. Ekstraksi Sam pel................................................................. - 24 -

3.8. Analisis Kualitatif Minuman Sari Buah Sirsak

Hasil Sampling....................................................................- 24 -

3.8.1. Penentuan Harga Rf dan Panjang Gelombang Maksimum

(A-mgiy) Sampel......................................................................- 24 -

3.8.2. Penentuan Bentuk Garam Jenis Pengawet Sampel . . . . . . . 25 -

3.9. Analisis Kuantitatif Minuman Sari Buah Sirsak

. Hasil Sampling . . . '............................................................... - 25 -

3.9.1 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Pengawet

Sampel............................................................................... - 25 -

3.9.2. Pembuatan Kurva Linieritas...............................................- 26 -

3.9.3. Penentuan Persen Recovery...............................................- 27 -

3.9.4. Analisis Pengawet Dalam Minuman Sari Buah Sirsak . . . - 28 •

4..Analisis Data . .........................................................................- 29 -

BAB IV : HASIL PENELITIAN............................................................... - 30 -

1. Uji Kualitatif Asam Benzoat, Na Benzoat, Asam Saiisilat,

Nipagin...................................................................................- 30 -

1.1. Panjang Gelombang Maksimum.......................................... - 30 -

1.2. Reaksi Pembentukan wama................................................. - 31 -

1.3. Reaksi Kristal dan Nyala Api Bunsen Na+ ....................... - 32 -

2. Cara Pengambilan Sampel......................................................- 33 -

- vi -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 8: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

3. Pemilihan Pelarut Pengembang ............................................ - 34 -

4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ..........................- 34 -

5. Analisis Kualitatif Minuman Sari Buah Sirsak Hasil

Sampling ............................................................................... - 38 -

5.1. Penentuan Harga Rf dan Panjang Gelombang Maksimum . - 38 -

5.2. Penentuan Bentuk Garam Na Dari Sampel ....................... - 43 -

6. Analisis Kuantitatif Minuman Sari Buah Sirsak Hasil

Sampling ............................................................................... - 44 -

6.1. Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Asam

Benzoat...............................................................................- 44 -

6.2. Pembuatan Kurva Linieritas Asam Benzoat....................... - 49 -

7. Penentuan Persen "Recovery" .............................................. - 51 -

8. Penetapan Kadar Pengawet Dalam Sampel Minuman Sari Buah

Sirsak......................................................................................- 57 -

9. Analisis Data ........................................................................ - 66 -

9.1. Penentuan Koeflsien Variasi Data Persen "Recovery" Dari

Asam Benzoat....................................................................... - 66 -

9.2. Penentuan Kadar Sesungguhnya Dari Data Kadar Asam

Benzoat Dalam Sampel........................................................ - 67 -

BAB V : PEMBAHASAN........................................................................ - 69 -

BAB VI : KESIMPULAN.......................................................................... - 74 -

BAB VD : SARAN - SARAN......................................................................- 75 -

BAB VIE : RINGKASAN.............................................................................- 76 -

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................- 78 -

- vii -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 9: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

LAMPIRAN.............................................................. ....................................- 81 -

SINGKATAN....................................................................................................- 89 -

- viii-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 10: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

DA.FTAR GAMBAR

Gambar HoJoman

1 : Kyn® serapan terhadap panjang gelombang dari Asam Benzoat dengan konsentrasi 5 ppm (1), Nipagin dengan konsentrasi 5 ppm (2), dengan Spektrofotomcter.........................................................................................- 30 -

I : Kurva serapan terhadap panjang gelombang dari Asam Saiisilatdengan konsentrasi 1% dengan alat spektrofotomcter.............................. - 31 •

3 : Bentuk Igristal dari basil reaksi larutan baku yang mengandungNa+ yang direaksikan dengan pereaksi Zink Uranil Asetat...................... - 32 ■

4 : Kurva serapan terhadap panjang gelombang dari larutan standartAsam Benzoat dalam etanol dengan konsentrasi 602,40 ppm diamati dengan Pensitomater memberikan kmAf 22$ n m ..................................- 35

5 : Kurva serapan terhadap panjang gelombang dari larutan standartAsam Saiisilat dalam etanol dengan konsentrasi 803.40 ppm diamati dengan Densitometer memberikan A ^ 298 nm.................................... -36

6 : Kurva serapan terhadap panjang gelombang dari larutan standartMethyl p-Hydroksi Benzoat (Nipagin) dalam etanol dengan konsentrasi 602.40 ppm diamati dengan Densitometor memberikan Amik# 259 nm. - 37

7 : Pengamatan noda standart Asam Benzoat, Nipagin, Asam Saiisilatdan pengawet Asam Benzoat yang ada pada sampel sccara Kromatografi Lapisan Tipis....................................................................-40

8 : Kurva serapan terhadap panjang gelombang dari larutan standartAsam Benzoat dengan larutan sampel yang diamati dengan Densitometer pada A 200-400 nm .............................................................................- 42

9 : Contoh Bentuk kristal dari Na sampel yang direaksikan denganZink Uranil Asetat yang dilihat dengan mikroskop dengan

pembesaran 25 k a li ...............................................................................-43

10 : Kurva tinggi puncak kromatogram Asam Benzoat dengan konsentrasi50.20 ppm, 100.40 ppm, 200.80 ppm, 401.60 ppm, 602.40 ppm,803.20 ppm, dan 1004 ppm dengan Densitometer pada A,,^ 225 nm.... - 45 ■

II : Kurva tinggi puncak kromatogram noise blanko (larutan AsamBenzoat 0 ppm) dengan Densitometer pada Amiltf 225 nm..................... - 4$

Ix

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 11: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

: Kromatogram dan area dari Asam Benzoat konsentrasi 200.00 ppm,400.01 ppm, 600-01 ppm, 800.02 ppm, 1000.02 ppm, 1200.02 ppm,dan 1500.02 ppm dengan Densitometer pada A ^ 225 nm...................- 49 •

*: Kurva Linieritas antara kadar dan area dari Asam Benzoat dengan

perhitungan regresi............... .................................................................... - 51 -

: Kromatogram dan area dari sampel dengan replikasi 3 kali dengan penambahan pengawet 15.0010 mg yang diukur dengan Densitometer pada Amito 225 nm.....................................................................................- 53 -

: Kromatogram dan area dari sampel dan blanko dengan replikasi3 kali dengan penambahan pengawet 30.8992 mg yang diukur dengan Densitometer pada 225 nm............................................................ - 54 -

: Kromatogram dan area dari sampel dengan replikasi 3 kali dengan penambahan pengawet 49.9964 mg yang diukur dengan Densitometer pada A ,^ 225 nm...............................................................- 55 -

: Kromatogram dan area dari larutan baku dengan kadar 2,0001 tig,4.0001 [ig, 6,0001 ng dan 15,0002 (xg yang diukur dengan Densitometer <Jengan A ^ 225 nm.................................................................................- 56 -

: Kromatogram dan area dari sampel merk A dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer pada AmillB 225 ra n . ............................................................................... -5 8 ­

: Kromatogram dan area dari sampel merk B dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer pada AmaM 225 nm........................................................................................... - 59 -

: Kromatogram dan area dari sampel merk B yang lain dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer pada A ^ 225 nm.................................................................................. - 60 -

: Kromatogram dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer pada A ^, 225 nm ......................................................................................... - 61 -

: Kromatogram dan area dari sampel merk D dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer pada A nv. 225 nm ......................................................................................... - 62 -

: Kromatogram dan area dari sampel merk D yang lain dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer pada Aroak, 225 n m ............................................................................... - 63 -

- x -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 12: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

24 : Kjomatograxn dan area dari sampel merk E dengan replikasimasiflg-masijng 3 kali yang diukur dengan Densitometer pada A,w 225 nm..................................................................................

25 : Kromatogram don axes dari sampel merk 5 yajag lam denganreplikasi masmg-mpsing 3 kali yang diukur dengan Densitometer pad|a A**, 225nm...........................................................................

i

■ 64 -

65 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 13: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

DAFTAR TABEL

Tabel . Halaman

1 : Hasil pengamatap dari larutan Asam Benzoat, Nipagin danAsam Salisilat dengan alat Spektrofotometer..............................................• 31 •

2 : Hasil pembentukan reaksi wama dari Asam Benzoat, AsamSalisilat dan Nipagin dengan berbagai pereaksi..........................................• 32 -

3 : Hasil pengambilan sampel di pasar resmi di wilayah SurabayaSelatan dengan menggunak&n cam Proporsional Area Random Sampling.. - 33 -

4 : Hasil analisis KLT dari zat Asam Benzoat, Asam Salisilat.Nipagin dengan pelarut pengembang campuran Aceton, Isopropanol,Amoniak 12% dengan berbagai komposisi.................................................- 34 ■

5 : Hasil pengam&tan Am)k, dari Asam benzoat, Asam Salisilat, danNipagin hasil KLT dengan menggunakan alat Densitometer...................... • 38 -

6 : Harga Rf hasil KLT dari larutan standart dan larutan sampeldengan pelarut pengembang Aceton : Isopropanol:Amoniak 12% = 7 : 2 : 2 ...........................................................................* 39 -

7 : Panjang gelombang maksimum larutan standart Asam Benzoat,Nipagin, Asam Salisilat dan pengawet yang ada pada larutan sampel hasil KLT dengan menggunakan alat Densitometer.................................. - 41 •

8 : Hasil pembentukan warna nyala api Bunsen dan pembentukankristal Na, dari sampel minuman sari buah sirsak yangdireaksikan dengan pereaksi Zink Uranil Asetat...................................... - 44 •

9 : Kadar larutan Asam Benzoat pada KLT dan tinggi puncakkromatogram yang diukur dari hasil pengukuran dengan Densitometer..... - 47 *

10 : Hasil pengamatan Asam Benzoat dengan berbagai kadar padaKLT dan area hasil pengukuran dengan menggunakan Densitometer..... -50­

11 : Hasil penetapan kembali metode ekstraksi Asam Benzoat yang ditambahkan dalam inhuman sari buah sirsak (persen "Recovery"), rata-rata dan Standard Deviasi............................. - 52 -

12 : Hasil penetapan kadar Asam Benzoat dalam sampel minuman sari buah sirsak dengan berbagai merk (dinyatakan dalam gram % bobot perbobot) dengan replikasi 3 kali.................................................. - 57 •

-xji

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 14: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

13 : Hasil perhitungan koefidien variasi (KV) dari Persen "Recovery"Asam Benzoat dengan berbagai kadar....................................................... *66*

14 : Hasil penetapan kadar pengawet yang sesungguhnya dalamsampel minuman sari buah sirsak dan perhitungan dalam bentukgaram Na-nya.............................................................................................* $8-

■ nii •

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 15: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

PAFTAJR LAMP IRAN

Lampiran Halaman

1. Coatoh perhitungan persen perolehan kembali ("Recovery')............... - 81 -

2. Coatob perhitungan kadar pengawet dalam sari buah sixsak................ - 83 -

3. Tabel koefisien korelasi (r) pada derajad kepercaya&n 5% dap \% ...... - 84 -

4. PerMenKcs RI Nomor 722/Menke$/Per/IX/8$ tentang

bahan tambahan makanan.... ................................................................. ■ 85 -

$. Paftar Pasar Resmi yang dikelola oleh Pemda Kotamadya

Daerah Tingkat U Surabaya...................................................................- 87 -

Peta : Per Kecamatan Kotamadya Surabaya...................... ...................- 88 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 16: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

P E N D A H U L U A N

UAB I

X. I^itar Bclakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini dimana segala sesuatu dapat dijongkau dengan cepat

dan mudah, perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan dibidang industri melaju

juga dengan cepat. Tidok terkecuali industri pengolahan makanan dan minuman,

dengan iklan-iklannya yang menarik yang dimuat dalam media massa, dimana banyak

produksi makanan dan minuman bermunculan dengan bennacam-macam kemasan dan

bentuk sediaan. Hal ini tangsung maupun tidok langsung dapat merangsang

masyaxakat untuk membclinya, karena selain menarik baik wama, gambar dan

wadahnya, juga harganya relatif murah. Tetapi macam-macam produk makanan dan

minuman tersebut selain menarik, juga harus aman bagi konsumen.

Selamapmses pembuatan, penyimpanan sampai beredar kepada konsumen banyak

faktor yang dapat meiusak makanan dan minuman. Diantaxanya yaitu bakteri, jamur,

kuman penyakit seperti golongan Coli.suhu, kelembaban, cahaya, dan tekanan. Untuk

menjaga kestabilan mutu makanan dan minuman ini, maka perlu dilakukan

pengawotan.(u)

Ada beberapa cara dalam proses pcngawetan makanan dan minuman, misalnya

dengan cara pemanasan yang berupa sterilisasi dan pasteurisasi, pendinginan,

pengeringan, pengasapan, penyinaran dan penambahan bahan kimia. Cara pengawetan

dengan penambahan bahan kimia merupakan cara pengawetan yang sering dilakukan,

karena cara ini relatif lebih murah dan nilai gizi makanan dan minuman relatif tidak

mengalami perubahan.(U,3) Walaupun demikian pengawetan dengan bahan kimia,

-1 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 17: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- I -

mempunyai batas waktu tertentu, sebab pengawet hanya menghambat tumbuhnya

mikroorganisme dan bukan mematikan mikroorganisme, inipun tidak semuanya dapat

dicegah. Yang perlu diperhatikan adalah zat kimia sebagai pengawet tidak diartikan

sebagai pengganti kebersihan dalam proses produksi makanan dan minuman.w

Sehubungan hal tersebut di atas maka penggunaan pengawet harus diawasi dengan

ketat, karena selain mempunyai sifat-'sifat yang menguntungkan, sifat pengawet ada

juga yang merugikan, misalnya dapat mcnimbulkan rasa mual dan muntah,

menjmbulkan alergi pada orang-orang tertentu, sifat toksik dan dapat menimbulkan

kajaker pada pemakaian yang tidak tepat dan dalam dosis yang tidak terkontrol.(u’3)

Makanan dan minuman yang biasa diawetkan dan dikonsumsi masyarakat adalah

sirop, ekstrak kopi cair, minuman ringan, minuman anggur beralkohol, kecap, jem,

selai, acar, asinan sayur, manisan buah, sosis, gelatin, keju, komet, daging, udang

beku, margarin dan terasi.(5)

Akhir-akhir ini di Surabaya sangat banyak beredar minuman sari buah yang

konsumennya dari segala lapisan masyarakat. Minuman tersebut dijual dalam

botol-botol berukuran sedang dengan nama dan jenis yang bennacam-macam,

diantaranya yaitu minuman sari buah sirsak. Minuman ini terdiri dari berbagai merk

dan sangat disukai masyarakat. Peredarannya sangat luas, mulai dari toko makanan

minuman, waning minum, depot-depot, dijajakan dengan kereta dorong dan pada

umumnya banyak terdapat di pasar-pasar. Harga minuman tersebut rclatif murah, yaitu

sekitar Rp. 350 - 750 /botol, tergantung pada merknya. Pada produk-produk dari

minuman ini ada yang sudah mencantumkan nomor pendaftaran dari Depart emeu

Kesehatan Republik Indonesia tetapi banyak juga yang belum. Umumnya produk

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 18: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

miniinym sari buah ini dibuat oleh industri nunah tangga, yang banyak terdapat di

Surabaya dan sekitamya, dimana syarat-syarat kebersihan bahan-bahan yang

ditambahkan dan kesehatannya masih diragukan. Berdasarkan hasil pengamatan yang

berupa wawancara pribadi, produk minuman ini dapat bertahan sampai ± 7 bulan.

Sehingga besar kemungkinan, produk minuman ini ditambahkan pengawet.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.722/Menkes/per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan, pengawet untuk

minuman ringan dan sari buah adalah asam benzoat, K/Ca/natrium benzoat, metil

p-hidroksi benzoat dan propil p-hidroksi benzoat/35 Disamping itu berdasarkan

penelitian-penelitian sebelumnya, penyalahgunaan asam saiisilat sebagai pengawet

yang dilarang oleh pemerintah masih sering terjadi.0^

Untuk produk-prpdukyang beredarperlu suatu pengawaaan/Quality Control, yaitu

meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan untuk

menentukan kadar pengawet asam benzoat, natrium benzoat, asam saiisilat dan nipagin

adalah KLT - Densitometri. Hal ini disebabkan metode ini masih jarang digunakan

untuk suatu analisis khususnya pengawet, sensitifitasnya tinggi, dan pelaksanaannya

relatif mudah.

Sampel minuman sari buah sirsak diambil dari pasar-pasar resmi yang menjual

produk tersebut di wilayoh Surabaya Selatan. Hal ini disebabkan pada wilayah

tersebut lebih banyak terdapat pasar yang menjual sampel tersebut, sehingga

penyebaran sampel minuman sari buah sirsak diharapkan menjadi lebih merata.

Pengambilan sampel dilakukan secara " proportional stratified random sampling ”

pada pasar-pasar tersebut di atas. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah tidak

- 3 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 19: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

diperlukannya daftar dari geluruh unit populasi tetapi cukup daftar dari unit populasi

dalam area yang terpilih.m

2. Permasalahan

Berdasarkan lataj belakang yang telah diuraikan tersebut di atas, maka timbul

permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

- Jenis pengawet apa yang terdapat pada minuman sari buah sirsak yang beredarf

di pasar-pasar resmi di wilayah Surabaya selatan.

- Apakah kadar pengawet dalam sari buah tersebut sudah memenuhi persyaratan

yang ditetapkan pemerintah.

3- Tujuan Penelitian

Pari permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

mengetahui jenis dan kadar pengawet yang ditambahkan pada minuman sari buah

sirsak yang beredar di pasar-pasar di wilayah Surabaya selatan dengan menggunakan

metode Densitometri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

sampai sejauh mana produk tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan

pemerintah, dalam hal ini pcraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.722/MenKes/IX/88 Tentang bahan tambahan makanan, khususnya pengawet.

- 4 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 20: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Umum Tentang Pengawet

1.1. Cara umum pengawetan makanan

Cara pengawetan makanan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua cara

yaitu <g,9):

1.1.1. Pengawetan tanpa penambahan bahan pengawet

Pengawetan dengan cara ini dapat dilakukan dengan pemanasan, pendmginan,

radiasi dan mcnghilangkan udara (vakum) dengan mctode-metodc tertentu.

1.1.2. Pengawetan dengan cara penambahan bahan pengawet

Bahan pengawet yang ditambahkan dapat berupa pengawet dari alam misalnya

gar am dapur, asam asetat, asam laktat, asam askorbat, asam sitrat, rempah-rempah,

minyak atsiri atau bahan pengawet kimia. Tetapi pada umumnya bahan atau zat

yang ditambahkan ke dalam makanan merupakan bahan kimia. Penambahan bahan

pengawet dapat bersifat fungistatik atau bakteriostatik.

1.2. Keuntyngan penggunaan pengawet kimia (1,10)

- Mendapatkan makanan, minuman dengan nilai gizi yang relatif tidak mengalami

perubahan.

- Praktis karena tanpa proses pemanasan atau pendinginan.

* Lebih ekonomis ( biaya yang murah).

- 5 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 21: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

■ 6 -

1.3. Kcnigtan pcnggunaan pengawet kimia (l,10)

- Dapat menimbulkan efek toksis karena hasil peruraian pengawet.

- Daya pengawetannya terbatas.

- Kadang-kadang dapat memberi rasa yang kurang enak.

• Dapat menimbulkan kanker.

- Dapat menimbulkan alergi pada orang tertentu.

2. Tinjauan tentang pengawet yang ada pada minuman sari buah sirsak

Rumus molekul : C7H60 2

Berat molekul : 122,1

Sifat fisika - ldmia

Merupakan kristal putih berbentuk sisik atau jarum, tidak berbau atau sedikit

berbau benzaldehid, titik lebur pada suhu 121 - 124 °C <SM3'U).Larut dalam 350

bagian air, dalam 20 bagian air panas, dalam 3 bagian eter, dan sangat mudah larut

dalam aseton serta minyak. Kelarutannya akan bertambah dengan adanya asam sitrat

atau asam asetat01,13). Larutan asam benzoat dalam etanol memberikan serapan

maksimum pada panjang gelombang 272 nm (A,1 73).°J>

Sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Pada

2.1. Asam Benzoat

Rumus bangun

jCOOH

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 22: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

makanan atau minuman yang bersifat asam pH < 4, daya kerja asam benzoat

sebagai bahan pengawet sangat efektif, sedang pada makanan dengan pH 3,5

keefektifitasonnya sebagai pengawet adalah IQ kali lebih kuat daripada makanan

dengan pH 7, sedang pada makanan yang sangat asam efektifitasnya adalah 100 kali

lebih kuat daripada dalam makanan yang bersifat basa.<l,J,11>

Asam benzoat digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan dan minuman,

dengan kadar pemakaian yang diijinkan adalah 600*1000 mg/kg makanan.(5)

Sebagai contoh makanan dan minuman yang menggunakan asam benzoat

sebagai bahan pengawet antara lain sari buah, jeli, jem, sirup, minuman ringan dan

manisan.(5>

1.1. Natrium Benzoat (lU2-1J-U)

Rumus bangun

COONa

' - 7 -

Rumus molekul : C7H50 2Na

Berat molekul : 144,1

Sifat fisika - kimia

Natrium Benzoat merupakan serbuk atau kristal yang berwama putih, berbau

atau hampir tidak berbau, rasa kelat dan agak manis. Mempunyai titik leleh 122,4°C.

Mudah larut dalam air, larut dalam 90 bagian etanol 95%, mudah larut dalam

gliserol dan metanol. Larutan zat dalam air bersifat alkali pada lakmus (pH + 8).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 23: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Natrium benzoat mempunyai daya hambat optimum pada sediaan dengan pH

4,5 atau lebih rendah. Lebih besar dari pH 4,5 daya antimikrobanya berkurang.

Sedangkan aktifitas antimikrobanya tergantung pada konsentrasi asam benzoat yang

tidak terdiaosiasi0,13) Pembcrian dengan dosis besar akan dapat menyebabkan rasa

mual dan muntah-muntah0,,u).Bersifat kurang mengiritasi dibonding asam benzoat.

Digunakan sebagai pengawet pada makanan dan mainuman dengan kadar

pemakaianyang diizinkan adalah 600-1000 mg/kg(3).Digunakon untuk mengawetkan

antara lain pekatan sari buah, minuman anggur beralkohol, anggur buah,.jem, saos

tomat dan minuman ringan.

2.3. Asam Saiisilat<aM1J)

Rumus bangun

- 8 -

COOH •

Rumus molekul : C ^ O j

Berat molekul : 138,1

Sifat Fisika - Kimia

Merupakan hablur ringan, tidak berwama atau serbuk berwama putih, hampir

tidak berbau, rasa agak manis dan tajam. Larut dalam air 1:550, dalom alkohol 1:4,

mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P, larut dalam larutan amonium

asetat P, dinatrium hidrogen fosfat P^calium sitrat dan natrium sitrat P.

Spektrum serapan ultraviolet : dalam larutan natrium hidroksida 0,5 N memberikan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 24: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

serapan maksimum 300 nm ( E 1%, 1 cm 260 ), dalam larutan asam sulfat 0,1 N

memberikon serapan maksimum 302 nm ( E 1%, 1 cm 259 ) dan dalam larutan

methanol memberikon serapan maksimumpada 298 nm (A^ = 170b). Biasa

digunakan untuk sediaan Iuar karena bersifat baktcriostatik dan fungisidal serta

mengiritasi lambung.00

2.4. Methyl p-Hidroksi Benzoat (Nipagin)011213)

Rumus bangun :

■ 9 -

Rumus molekul : CgHg0 3

Berat molekul : 152.1

Sifat Fisika - Kimia

Merupakan kristal tidak berwama atau serbuk kristal, tak berbau atau dengan

bau enak, kurang berasa atau menghasilkan sensasi terbakar pada mulut dan lidah

cjiikuti dengan anestesi lokal. Suhu lebur 125-128 °C.

Kelarutan : 1 dalam 400-500 air, 1 dalam 20 air panas, 1 dalam 3-3,5 alkohol, 1

dalam 3 aseton, 1 dalam 40 kloroform, 1 dalam 10 ether, 1 dalam 3 propilenglikol,

1 dalam 60 gliserol hangat, memberikan larutan jemih pada pendinginan, sukar larut

dalam karbon tetraklorida, bebas larut dalam metil alkohol dan larutan alkali

hidroksida. Larutan nipagin dalam etanol memberikan serapan maksimum pada

panjang gelombang 257 nm (A,1 :1075a ).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 25: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Nipogin sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur, bakteri dan

beberapa ragi. Digunakan sebagai bahan pengawet poda makanan dan minuman

dengan kadar pemakaian yang diijinkan adalah 250-1000 mg/kg bahan.(5)

3. Tinjauan tentang minuman sari buaha3,26)

Minuman sari buah secara umnm adalah buah-buahan segar yang sudah masak

dap belum memudar wamanya yang diambil sarinya dengan cara penyaringan dari

hasil remasan buah-buahan tersebut. Hasil penyaringan tersebut kemudian dilarutkan

/ diencerkan dengan larutan yang terdiri dari air, gula, pengawet dan bila perlu air

kapur sirih.

Bahan pengawet yang lazim digunakan asam benzpat dengan batas kadar

pemakaian sebesar 600 mg/Kg sebagai minuman ringan dan 1000 mg/Kg sebagai

pekatan sari buah.

Minuman sari buah banyak disukai masyarakat, hal ini disebabkan antara lain :

- banyak mengandung nilai gizi dan vitamin.

- sediaannya praktis.

- cocok untuk orang yang ingin berdiet makanan.

- tersedia diberbagai tempat.

- mempunyai harga yang bervariasi, dari yang murah sampai yang relatif mahal

karena dibuat dari tingkat industri kecil sampai dengan industri besar dan modem.

- 1 0 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 26: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

4. Tinjauan tentang ekstraksi

4.1. Toon dasar (1<,17>

Prinsip umum dari proses ekstraksi adalah hukum distribusi / partisi yang

menyatakan bila ke dalam suatu sistem yang terdiri dari dua macam cairan yang

tidak saling campur ditambah zat yang dapat larut dalam kedua pairan tersebut

dengan perbandingan yang tetap pada suhu tertentu.

Bila C, dan C2 adalah konsentrasi zat dalam kedua cairan tersebut maka dapat

dituliskan C/Cj = K, dimana K adalah koefisicn distribusi / partisi. Harga K didapat

dengan membandingkan kelorut&n zat di dalam pelarut pertama dengan pelarut

kedua pada suhu yang sama. Harga ini spesifik untuk setiap zat/solut, pasangan

pelarut/pasangan solven, suhu. Oleh karena itu harga K ini dapat digunakan sebagai

pcdomon pemilihan cairan pengekstraksi.

Kesempumaan hasil ekstraksi ini disamping tergantung pada koefisien partisi

juga dipengaruhi oleh volume cairan, berapa kali ekstraksi ini dilakukan dan

waktu/lama ekstraksi dilakukan. Hasil ini dapat digambarkan sebagai berikut: Bila

W0 gram zat dilarutkan dalam V ml air dan diekstraksi dengan pelarut organik yang

saling tidak campur sebanyak S ml sehingga bcrat zat yang tcrsisa dalam fasa air

setelali satu kali ekstraksi adalah Wt gram, maka konsentrasi zat dalam fasa air

adalah : W,/V gram /ml, dan konsentrasi dalam pelarut organik adalah

( W0 - Wi ) / S gram /ml, koefisien partisi dapat dituliskan sebagai berikut :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 27: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

setelah dua kali ekstraksi

W 'v v

*

dimana W berat sisa zat dalam lapisan air, sehingga setelah n kali ekstraksi dapat

dinyatakan rumus:

dimana Wn adalah berat sisa dalam sisa zat dalam lapisan air setelah n kali ekstraksi

agar diperoleh harga Wn yang kecil maka n dan s harus diperbesor, dengan kata lain

ekstraksi akan lebih sempuma bila dilakukan beberapa kali dengan jumlah cairan

yang besar. Demikian pula jika kita lakukan ekstraksi dalam waktu yang lebih lama

maka kontak antara solut dan solven lebih besar dan kemampuan ekstraksi akan

meningkat.

Apabila kita membatasi perhatian pada distribusi dari solut A antara fasa air dan

fasa pelarut orgaaik, maka dapat dituliskan harga persen ekstraksi (E%) sebagai

berikut:

no, *00 ( A»> vo _ 100 D( Ai) v *( Ai) v» ".!>( V vo)

dimana D ~ K = koefisien distribusi, sedangkan Vo dan Vw masing-masing

atauKV+S

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 28: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

metniliki volume dari fasa pelarut organik dan fasa air.

Dengan demikian persen ekstraksi bergantung pada rasio volume kedua fasa dan

harga koefisien distribusinya.

4.2. Ekstraksi terhadap sampel minuman sari buah sirsak(18>

Pengambilan pengawet dari sampel minuman sari buah sirsak dengan cara

ekstraksi dikeijakan dengan terlebih dahulu mengencerkan sampel dengan

menggunakan menggunakan larutan NaCl saturasi. Sebagai pelarut digunakan eter,

dan untuk suasana asam ditambahkan larutan HC1 (36.5%-38%) dengan indikator

kertas lakmus untuk mempertinggi kelarutan pengawet dalam fasa eteroya.

Selanjutnya fasa eter yang mengandung pengawet ini dipisahkan dari fasa aimya,

untuk kemudian dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa asam yang ikut

dalam fasa eter tersebut. Fasa eter dipisahkan dari fasa air hasil cucian, dan

kemudian diuapkan etemya hingga yang tertinggal hanyalah pengawetnya saja.

Dipilihnya eter sebagai pelarut organik pada ekstraksi ini, karena eter

mempunyai daya melarutkan pengawet yang baik terutama dalam suasana asam.

Selain itu eter sangat mudah menguap dengan titik didih 34,6 °C, sehingga mudah

dihilangkan setelah ekstraksi.00

5. Tinjauan tentang Kromatografi Lapisan Tipis(ls,J0,21)

Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran zat yang berdasarkan atas

perbedaan kecepatan migrasi dari masing-masing komponennya pada fasa diam di

bawah pengaruh suatu pelarut yang bergerak.(20)

Jika fasa diam yang digunakan berupa lapisan tipis yang dilapisi adsorben makn

-13 •

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 29: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

teknik ini disebut kromatografi lapisan tipis. Mekanisme terjadinya pemisahan pada

kromatografi lapisan tipis dapat berdasarkan prinsip adsorbsi, partisi, pertukaran ion

maupun filtrasi, tergantung pada adsorben yang dipakai tetapi pada umumnya

berdasarkan mekanisme adsorbsi dan partisi.00'

Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk analisa kualitatif, antara lain

identifikasi campuran zat atas komponen-komponennya, identifikasi kemumian suatu

zat, deteksi adanya pemalsuan atau pengotoran suatu zat dan analisa suatu zat baik

tunggal maupun campuran.

Analisa kuantitatif dengan kromatografi lapisan tipis pada prinsipnya dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Penentuan tidak langsung dari noda kromatogram^0

Pada cara ini noda kromatogram yang terjadi dikerok dari lapisan tipis

kemudian diekstraksi dengan pelarut organik. Dari hasil ekstraksi yang didapat ini,

dilakukan penentuan kuantitatif dengan metode yang sesuai seperti kolorimetri atau

spektrofotometri, spektrofluorometri dan sebagainya.

b. Penentuan langsung dari noda kromatogram00

Cara ini dapat dilakukan dengan cara perbandingan luas noda contoh dengan

luas noda pembanding.

6. Tinjauan tentang Dcnsitomctri (l6,2CUlM

Densitometri merupakan salah satu metode optik yang digunakan untuk analisis

kualitatif dan kuantitatif suatu zat setelah dipisahkan terlebih dahulu antara lain

dengan metode kromatografi lapisan tipis. Metode didasarkan pada pengukuran cahaya

yang diserap/diemisi oleh molekul senyawa dalam noda kromatogram.

- 14 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 30: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-15 -

Pengukuran konsentrasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Membandingkan transmisi sinar tampak yang melewati noda sampel dengan noda

pembanding pada kromatogram. Cara ini hanya untuk noda-noda berwama

ataudiwamai lapisan tipis dibuat dan lempeng kaca yang tembus cahaya

harusbenar-benar homogen.

2. Membandingkan serapan sinar lembayung ultra atau sinar tampak yang dipantulan

dalam noda bahan atau sampel dengan noda pembanding

• 5. detektor

Untuk mendapatkan hasil yang paling baik, maka lapisan yang dipakai adalah silika

gel tanpa CaS04 sebagai pcngikat dan tanpa bahan yang berfluoresensi.

Keteranean gambar

1. sumber cahaya

2. monokromator

21

4cr;:zr“ ) 3. cermin

4. lapisan tipis

5. detektor

1. sumber cahaya

2. monokromator

3. cermin

4. lapisan tipis4

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 31: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

3. Membandingkan absorpsi fluoresensi sinar yang ditampilkan oleh noda sampel dan

pembanding (untuk bahan yang berfluoresensi).

- 1 6 -

6.1. Analisis Kualitatif dengan Metode Densitometri(‘’::,24>

Analisis kualitatif hasil pemisahan TLC, dilakukan atas dasar harga jarak noda

kromatogram contoh (Rf) dibandingkan dengan noda kromatogram baku. Apabila

harga jarak noda kromatogram sama bcrartj, zat pada sampel sama dengan zat pada

baku.

Analisis kualitatif dapat j uga dilakukan dengan densitometer yang didasarkan

atas dasar panjang gelombang moksimumnya. Jika suatu zat yang dianalisis

memi-liki panjang gelombang maksimum yang sama dengan

panjang gelombang baku, maka zat tersebut kemungkinan adalah sama dengan zat

baku.

6.2. Analisis Kuantitatif dengan Metode Densitometri(6’22,24)

Penggunaan Densitometri untuk tujuan kuantitatif didasarkan atas pengukuran

kerapatan optik noda kromatogram. Perhitungan kadar suatu zat yang dianalisis

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 32: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

dilalnil-fln dengan cara membandingkan luas kurva contoh dengan luas kurva zat

baku. Dengan catatan bahwa hubu-ngan antara luas kurva dengan konsentrasi telah

dilinierkan dengan perkalian suatu faktor yang telah diatur oleh sistem di dalam

Densitometer.

7. Tinjauan Tentang Metode Pcngambilan Sampel*75

Dalam suatu penelitian pada umumnya observasi atau eksperimentasi dilakukan

tidak terhadap populasi, tetapi dilakukan terhadap sampel.

Keuntungan /alasan pemakaian sampel adalah :

a. Mengurangi biaya.

b. Jika ada keterbatasan waktu dan tenaga.

c. Jika eksperimentasi/observasi bersifat merusak unit sampel maka jika digunakan

populasi akan sangan merugikan.

d. Jika populasi jumlahnya tak terbatas

e. Lingkup penelitian dapat diperluas dan diperdalam oleh karena jumlah yang

diobservasi dan diberi perlakuan lebih sedikit, dengan demikian informasi yang

diperoleh akan lebih teliti.

Persyaratan dalam melakukan sampling agar kesimpulan penelitian dari sampel dapat

mewakili / menggambarkan populasi, yaitu :

a. Digunakan azas probabilitas (random sampling).

b. Jumlah sampel yang memadai.

c. Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat.

d. Variasi antar unit populasi sekecil mungkin.

- 17 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 33: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Teknik sampling dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu ;

a. Random sampling.

b. Non random sampling.

Random Sampling

Random sampling dibedakan atas :

1. Simple random sampling

Populasi dianggap homogen dan tcrsedia daftar dan nomor urut dari seluruh unit

populasi. Unit sampel di-ambil secara lotre atau bilangan random. Keuntungannya

adalah : Harga rata-rara sampel merupakan estimator rata-rata populasi yang "unbias"

dan pelaksanaannyamudah. Kelemahannya adalah : sampel dapat sangat menyebar

atau sangat mengumpul, diperlukan daftar lengkap dan sampel tidak tipikal untuk

populasinya.

2. Systematic random sampling.

Populasi dianggap homogen dan tersedia daftar dan nomor urut dari seluruh unit

populasi. Pengambilan sampel nomor satu sama dengan seperti simple random

sampling, sedangkan sampel selanjutnya ditentukan secara sistematik. Keuntungan dan

kelemahan cara ini sama dengan simple random sampling.

3. Stratified random sampling.

Populasi heterogen dan tcrdiri dari strata/ lapisan yang homogcn. Jika jumlah unit

dalam setiap strata sama maka digunakan cara simple stratified random sampling,

tetapi bila tidak sama digunakan propertional stratified random sampling.

Keuntungannya adalah : stratifikasi akan meningkatkan presisi sampel terhadap

populasi dan pelaksanaannya mudah. Kelemahannya adalah : sampel dapat sangat

menyebar dan diperlukan daftar dan strata seluruh unit populasi.

- 18 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 34: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

•19*

4. Cluster random sampling ( " area random sampling * )

Populasi heterogen dan terdiri dari kelompok-kelompok (cluster) yang masih

mengandung unit populasi yang heterogen. Heterogenitas di dalam cluster sama

dengan populasinya. Dari cluster-cluster diambil secara random. Dari cluster terpilih

ini kemudian diambil unit populasi secra random sehingga diperoleh sampel.

Keuntungannya adalah : Penyebaran unit populasi dapat ditekan, tidak diperlukan

daftar dari seluruh unit populasi tetapi cukup daftar unit populasi dalam cluster atau

area yang terpilih. Kelemahannya adalah: sulit diperoleh cluster dengan heterogenitas

yang benar-benar sama.

5. Multistage random sampling

Cara ini adalah kombinasi dari simple - stratified - cluster random «nmp1it>g;

dengan urutan yang bervariasi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 35: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

BAB m

METODE PENELITIAN

1. Bahan-bahan

- Sampel minimum sari buah sirsak

- Asam benzoat p.a.

* Asam salisilat p.a

- Metil p-hidroksi benzoat / nipagin p.a.

- Asam klorida p.a

- Eter p.a.

- Etanol p.a.

- Asetone p.a.

- Isopropanol p.&.

- Ammonia p.a.

- Silika gel GFj* siap pakai

2. Alat

■ Schimadzu Dual Wavelength Chromato Scanner Model CS 930

- Terumo Microsyringe 10 pi

• Lampu Lembayung Ultra

- Ncraca Analitis (Saitorius-Wcrkc GMBH Type 2472.Fabr.Nr.501070)

- Shimadzu Double Beam Spectrophotometer UV 260

• 20 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 36: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

3. Metode Analisis

3.1. Uji Kualitatif Terhadap Pengawet Yang Digunakan

3.1.1. Uji Kualitatif Terhadap Asam Benzoat(l3,15,28,29)

- Dibuat larutan dengan konsentrasi 5 ppm dalam pelarut Methanol, kemudian

diukur panjang gelombang maksimumnya dengan Spektrofotometer .,

- Larutan Asam Benzoat dinetralisir, + FeCl3 akan terbentuk endapan Fe-Benzoat

coklat

- Titik lebur

3.1.2. Uji Kualitatif Terhadap Asam Salisilat<l3,l3,28,29)

- Dibuat larutan dengan konsentrasi 20 ppm dalam aqua suasana asam, kemudian

diukur panjang gelombang maksimumnya dengan alat Spektrofotometer.

- Larutan Asam Saiisilat + FeCl3 akan terbentuk wama ungu

- Larutan Asam Saiisilat + aqua Brom wama akan hilang

- Titik lebur

3.1.3. Uji Kualitatif Terhadap Methyl p-hidroksi Benzoat (Nipagin)0 3,28,29)

- Dibuat larutan dengan konsentrasi 5 ppm dalam etanol, kemudian diukur

panjang gelombang maksimumnya dengan Spektrofotometer.

- Larutan Nipagin dalam Methanol + FeCl3 akan terbentuk wama merah coklat.

- Nipagin ditambah dengan NaOH kemudian diasamkan + aqua Brom akan

menghilangkan wama.

- Titik lebur

3.1.4. Uji Ion Na* Dalam Bentuk Garam Benzoat*305

- Larutan Na Benzoat pada kawat Ni yang telah dibersihkan sebelumnya, pada

nyala api Bunsen maka akan terbentuk wama kuning kuat.

-21 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 37: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- Larutan Na Benzoat + rcagen Zink Uranil Asetat akan ter bentuk kristal beriian.

3.2. Pengambilan Sampel

3.2.1. Penelitian JLapangan dan Pencarian Data

Untuk tujuan penelitian ini dilakukan penelitian lapangan (survei) agar

diperoleh keterangan yang dapat mendukung data yang diperlukan. Survey

dilakukan di wilayah Surabaya Selatan, yaitu terhadap pasar resmi yang

menyediakan sampel minuman sari buah sirsak dalam kemasan botol.

3.2.2. Teknik Sampling

Pengambilan sampel minuman sari buah sirsak dalam botol menggunakan

metode " Proporsional Stratified Random Sampling " dengan berdasarkan atas

merk yang mencantumkan nomor pendaftaran dengan Sertifikat Penyuluhan (SP)

dan yang belum mencantumkan nomor pendaftaran (atau yang tidak/belum

mempunyai kode MD pada nomor pendaftoronnya) dari Departemen Kesehatan

Republik Indonesia pada pasar-pasar resmi di wilayah Surabaya Selatan.

Wilayah Surabaya Selatan dibagi menjadi 8 kecamatan yaitu Sawahan,

Wonokromo, Wonocolo, Karangpilang, Gayungan, Dukuh Pakis, Lakarsantri dan

Wiyung. Dari tiap-tiap wilayah kecamatan tersebut berdasarkan daftar pasar resmi

dari Pemda Kotamadya Dati II Surabaya (Lampiran), ditentukan pasar mnpg saja

yang menyediakan sampel minuman saribuah sirsak dalam kemasan botol.

Kemudian dilakukan pengundian/lotere dari pasar-pasar yang menyediakan sampel

tersebut secara proporsional. Untuk kecamatan Sawahan diwakili oleh pasar

Kupang Gunung dan pasar Pakis, Wonokromo oleh pasar Wonokromo Lama,

Karangpilang oleh pasar Karangpilang dan pasar Dukuh Kupang, Gayungan oleh

- 2 2 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 38: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

pasar Gayungsari, untuk kecamatan Lakarsantri pasarnya tidak menjual sampel

minuman sari buah sirsak sehingga tidak dipilik Sedangkan untuk Kecamatan

Dukuh Pakis, Wonocolo dan Wiyung berdasarkan daftar pasar Pemda Kotamadya

Dati II Surabaya tidak/belum terdapat pasar resmi.

Dari paaar-pasar tersebut diatas kemudian dilakukan pengundian terhadap

merk-merk sampel yang ada secara proporsiorxal berdasarkan jumlah merk sampel

pada pasar tersebut.

3.3. Pemilihan Fase Diam

Fase diam yang digunakan adalah pelat KLT sijika gel GFU4 siap pakai.

3.4. Pemilihan fase mobil / pelarut pengembang

Ditotolkan pada pelat kromatografi lapis tipis silika gel GF2J4 10 pil asam

benzoat, asam saiisilat dan nipagin dengan konsentrasi masing-masiztg 600 ppm.

Setelah noda pada pelat kering, dikembangkan dalam be j ana kromatografi yang telah

jenuh dengan pelarut pengembang. Apabila pelat sudah mencapai batas

pengembangan, pelat KLT diangkat dan dikeringkan pada subu kamar. Kemudian

diamati nodanya dengan sinar lembayung ultra.

Dalam penelitian ini telah dilakukan KLT dengan campuran pelarut

pengembang Aceton, Isopropanol, Amoniak 12% Hqlnrp bebcrapa macflm

perbandingan yaitu:

1. Aceton : Isopropanol: Amoniak 12% = 6 : 2 : 2

2. Aceton : Isopropanol: Amoniak 12% = 7 : 2 : 2

3. Aceton : Isopropanol: Amoniak 12% = 7 : 2 : 3

4. Aceton : Isopropanol: Amoniak 12% = 7 : 3 : 2

-2 3 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 39: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 24 -

3.5. Teknik Penampak Noda

Digunakan penampak noda cara fisika, yaitu dengan sinar ultraviolet.

3.6. Pemililian Panjang Gelombang maksimum*

Dari masing-masing larutan baku 600 ppm asam benzoat, asam salisilat dan

nipagin ditotolkan pada pelat silika gel GFW ukuran 20x20 cm sebanyak 10 ixl.

Selanjutnya dikeijakan seperti ad 3.4. dengan pelarut pengembang terpilih. Noda

yang dihasilkan diamati dengan densitometer pada panjang gelombang 200 - 400

nm, panjang gelombang maksimum ditunjukkan pada panjang gelombang yang

memberikan puncak maksimum.

3.7. Ekstraksi Sampel

Ditimbang 25 gram sampel minuman sari buah sirsak, masukkan ke dalam

corong pisah dan diencerkan menjadi 75 ml. Sediaan dibuat suasana asam dengan

penambahan HC1 dengan kertas lakmus sebagai indikator (biru menjadi merah).

Selanjutnya diekstraksi tiga kali dengan eter masing-masing sebanyak 50 ml.

Dimana kemudian fase eter diuapkan sampai habis, dan sisa penguapan yang

terbentuk dilarutkan 50 ml etanol(18\

3.8. Analisis Kualitatif Minuman Sari Buah Sirsak Hasil Sampling

3.8.1. Penentuan Harga Rf dan Panjang Gelombang Maksimum (ABlkl) Sampel

Sampel dalam botol dikocok sampai homogen dan ditimbang 25 gram

selanjutnya diekstraksi seperti 3.7. Dilakukan penotolan 10 \i\ berseling dengan

10 ^1 larutan baku, yang kemudian dilakukan seperti 3.4. hingga nampak noda.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 40: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Kemudian harga Rf dapat dihitung dan harga panjang gelombang maksimum

(Amaiu) dapat diperoleh dengan pengukuran menggunakan alat densitometer. Dari

harga Rf sampel yang dibandingkan dengan Rf baku, dan sampel yang

dibandingkan dengan A.malu baku dapat diketahui jenis pengawet yang

ditambahkan.

3.8.2. Penentuan Bentuk Garam Jenis Pengawet Sampel005

- Kawat Ni yang telah dibersihkan, dicelupkan pada larutan sampel minuman sari

buah sirsak, kemudian dibakar pada nyala api Bunsen.

* Larutan sampel sari buah sirsak yang telah disaring, direaksikan dengan reagen

Zink Uranil Asetat pada obyek gelas, kemudian dilihat bentuk kristal yang

terjadi di bawah pembesaran mikroskop.

3.9. Analisis Kuantitatif Minuman Sari Buah Sirsak Hasil Sampling

3.9.1 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Pengawet Sampel035

Ditimbang dengan seksama 50,0 mg pengawet standart (asam benzoat, asam

saiisilat atau nipagin). Kemudian dilarutkan dalam etanol sampai diperoleh volume

tepat 50,0 ml. Larutan ini mempunyai konsentrasi 1000 ppm. Dari masing-masing

larutan ini kemudian

- Dipipet 2,0 ml dan diencerican dengan etanol sampai volume 10,0 ml

Konsentrasi yang didapat adalah 200 ppm

- Dipipet 4,0 ml dan diencerkan dengan etanol sampai volume 10,0 ml.

Konsentrasi yang didapat adalah 400 ppm.

- Dipipet 15,0 ml dan diencerkan dengaji etanol sampai volume 25,0 ml.

Konsentrasi yang didapat adalah 6QQ ppm.

- 2 5 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 41: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- Dipipet 20,0 ml dan diencerkan dengan etanol sampai volume 25,0 ml.

Konsentrasi yang didapat adalali 800 ppm.

Larutan-larutan diatas dan pelarut etanol sejumlah 10 |il ditotolkan pada pelat

KLT selanjutnya dikeijakan seperti ad 3.4. Noda yang dihasilkan diukur pada alat

Densitometer dengan panjang gelombang maksimum terpilih. Kemudian dari datat

luas area dan konsentrasi yang ditotolkan pada pelat KLT di atas didapalkan

persamaan garis lurus y = bx + a , sehingga slope garis (S) dapat ditentukan.

Selanjutnya dari kromatogram pelarut saja didapatkan data h (tinggi blanko),

sehingga standart deviasi (SB) dapat dihitung berdasarkan rumus^ :

* 26 •

Pari pereamaan-persamaan diatas, jumlah batas deteksi alat (LOD) dan jumlah

batas kuantitasi (LOQ) dapat ditentukan berdasarkan rumus03*:

C=k.s

dimana k untuk LOD - 3

k untuk LOQ = 10

3.9.2. Pembuatan Kurva Linicritas

Larutan pengawet standart (asam benzoat, asam salisilat atau nipagin) 200

ppm, 400 ppm, 600 ppm, 800 ppm, 1000 ppm, 1200 ppm dan 1500 ppm

ditotolkan pada lempeng KLT, selanjutnya dikerjakan seperti 3.4. Kemudian

dihitung persamaan garis regresi dan koefisien korelasinya dengan rumus

persamaan regresi:

y = bx + a

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 42: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 2 7 -

riimAna a = intersept

b = slope ( kemiringan gajis )

y = luas area

x = konsentrasi zat yang ditotolkan

harga b dapat dihitung dengan rumus :

b =H ( x - x ) 2

a =y-bx

Koefisien korelasi:

f - ^(x-^>(yjfL \ / (x -x )4( y - y ) 2

3.9.3. Penentuan Persen Recovery

Setelah diketahui mac am pcngawet yang terdapat dalam sampel, kemudian

dilimbang 4 bush sampel masing-masing lebih kurang 30 gram. 3 buah sampel

sirsak hasil sampling diberi pengawet sejumlah 0,1700%, 0,1000%, 0,0500% berat

sampel/sediaan, dan satu buah sampel tidak ditambahkan pengawet. Selanjutnya

masing-masing sampel diekstraksi tiga kali seperti butir 3.7. Semua sampel yang

ditambahkan pengawet dilakukan replikasi 3 kali. §isa penguapan dilarutkan dalam

etanol sampai volume S0,0 ml. Larutan yang didapat ditotolkan 25 til pada pelat

KLT silika gel GF1J4, juga larutan baku dengan konsentrasi yang sesuai.

Selanjutnya dikeijakan seperti ad 3.4. sampai didapatkan noda pada pelat KLT.

Noda yang dihasilkan diukur pada panjang gelombang maksimum terpilih dengan

densitometer hingga diperoleh data luas area dari sampel tersebut. Dari

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 43: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 2 8 -

kromatogram diperoleh data luas area sampel dan luas area baku.

Harga Persen Recovery dapat dihitung sebagai berikut:

--P

_ JUAht *061 = m T x rt

% "Recovery* - x 100 %

. Keterangan: •

= kadar pengawet yang didapatkan dalaxn sampel dengan penambahan

pengawet

C* = kadar dari baku standart

LAbi = area dari sampel tanpa penambahan pengawet

LA,p = area dari sampel dengan penambahan pengawet

LA* - area dari standart.

X = berat pengawet dalam sampel yang didapatkan kembali. ’

W = berat pengawet yang ditambahkan mula-mula.

3.9.4. Analisis Pengawet Palam Minuman Sari Quath Sirsak00

Sampel dalam bctol dikocok sampai homogen dan ditimbang kurang lebih 30

gram selanjutnya diekstraksi seperti pada butir 3.7. Larutan yang didapat

ditotolkan sebanyak 25 p.1 pada pelat lapis tipis silika gel OFV4 kemudian

dikerjakan sama seperti butir 3.4. disertai dengan penotolan 25 jj.1 larutan baku

dengan konsentrasi yang sesuai. Noda yang didapat areanya pada dengan

densitometer. Dari data luas area dan konsentrasi yang dibandingkan dengan baku

dapat dihitung kadar pengawet yang ditambahkan melalui nanus :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 44: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Kadar sesungguhnya =0^ x - ~ -

dimana : C , = kadar pengawet dalam sampel

Ct = kadar larutaji baku

LA^ = area pengawet dalam sampel

LA* = area larutan baku

R * " recovery"

Untuk analisis kuantitatif, masing-masing sampel dilakukan replikasi sebanyak tiga

kali.

4. Analisis Data

Dari data-data yang didapat berdasarkan perlakuan tersebut diatas maka dilftlculran

penentuan Koefisien Variasi dari persen "Recovery", penentuan kadar sesungguhnya

pengawet dalam sampel berdasarkan data persen "Recovery" yang diperoleh, dan

konversi kadar pengawet dalam bentuk aslinya (garamnya) yang sesuai dengan

analisis kualitatif sampel minuman sari buah sirsak dalam botol.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 45: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Uji Kualitatif A*am Benzoat, Na Benzoat, Asam Saliiilat, Nipagm.

1.1. Panjang Gelombapg Maksimum

Pengamatan terhadap panjang gclombang maksimum dari larutan standart Asam

Benzoat, Asam Salisilat, dan Nipagia dengan Spektrofotometer dapat dilihat pada

gambar 1, gambar 2 dan tabel 1.

Gambar 1

Kurva serapan terhadap panjang gclombang dari Asam Benzoat dengan konsentrasi 5 ppm (1), Nipagin dengan konsentrasi 5 ppm (2), dengan Spektrofotometer.

4.c

- 30-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 46: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-31 -

Gambar 2

Kurva scrapan terhadap panjang gclombang dari Asam Saiisilat dengan konsentrasi 20 ppm dengan alat spektrofotometer.

Tabel 1: Hasil pengamatan dari larutan Asam Benzoat, Nipagin dan Asam Saiisilat dengan alat Spektjofotometer

Standart Hasil ( A ^ Literatur (XmA)

Asam Benzoat 226,8 nm 227,0 nm

Nipagin 256,4 nm 257,0 nm

Asam Saiisilat 302,2 nm 303,0 nm

1.2. ReaUsi Pembcjitykan wama

Pengamatan pembentukan wama dari Asam Benzoat, Asam Saiisilat dan Methyl

p-hidroksi Benzoat dengan bennacam-macam pereaksi dapat dilihat pada tabel 2.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 47: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Tab el 2 : Hasil pcmbentukan reakai wanua dari Asam Benzoat, Asam S&lisilat dan Nipagin dengan berbagai pereaksi

-3 2 -

Perlakuan Asam Salisilat Asam Benzoat Nipagin Keterangan 1

FeCljungu endapan coklat merah coklat Hasil

ungu endapon coklat merah coklat Literatur

Aqua Bromwarns hjlang (-) wama hilang Hasil

wama hilang (-) wama hilang Literatur

Titik Lebur159 °C 121 • 124 #C 125 - 128 #C Hasil

160 °C 121 - 124 °C 125 - 128 eC Literatur

1.3. Realui Kristal dan Njala Apl Buruen Na*

• Nyala api Bunsen membentuk wama hming kuat dengan edanya ion Na*.

• Reakfii dari Na* dengan pereaksi Zink Uranil Asetat sehingga terbentuk kristal

berbentuk berlian dapat dilihat pada gambar 3.

Bentuk kristal dari basil reaksi larutan baku yang mengandung Na yang direaksikan dengan pereaksi Zink Uranil Asetat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 48: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

2. Cara Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel minuman sari buah sirsak di pasar resmi di wilayah

Surabaya Selatan sebanyak 8 sampel dapat dilibat pada tabel 3.

-3 3 -

Tabel 3: Hasil pengambilan sampel di pasar resmi di wilayah Surabaya Selatan dengan menggunakan cara Proporsional Stratified Random Sampling

Lokasi Nama Pasar

Resmi

Pasar Terpilih Jumlah

Penjual

Jumlah

Sampel

Merk

Sampel

Sawahan P'akjs

Kupang (-)

Kupang Gunung

Simo Gunung

Tidar

Kupang Gunung

Pakis

3

2

1

1

C

D

Wonokromo Wonokromo Ban)

Wonokromo Lama

Wonokitri (-)

Bendul Merisi

Wonokromo Lama 4 2 A & E

Karangpilang Dukuh Kupang

Dukuh Kupang Brt

Karangpilang

Karangpilang (hwn)

Karangpilang

Dukuh Kupang

4

2

2

1

B&D

B

Gayungan Gay ung sari Gayungsari 3 1 E

Lalcarsantri Lakarsantri (-)

Dukuh Pakis (-)Wonocolo (-)

Wiyijng (-)lUmwaBnm

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 49: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-34 •

3. Pemilihan Pelarut Pengembang

. Dalam penelitian ini telah dilakukan KLT dengan pelarut pengembang seperti

tercantum pada tabel 4 :

Tabel 4 : Hasil analisis KLT dari zat Asam Benzoat, Asam Salisilat. Nipagin dengan pelarut pengembang campuran Aceton, Isopropanol, Amoniak 12% dengan berbagai komposisi

Pelarut Campuran Harga Rf

No. Aceton Isopropanol Amoniak 12% As.Benz As.Sal Nipagin

1. 6 2 2 0.44 0.65 0.69

2. 7 2 2 0.51 0.73 0.81

3. 7 2 3 0.42 0.65 0.67

4. 7 3 2 0.41 0.63 0.65

Dari berbagai macaxn komposisi pelarut pengembang diatas, maka pelarut

pengembang terpilih adalah:

Aceton : Isopropanol: Amoniak 12% = 7 : 2 : 2

Karena dapat memberikan pemisahan noda dari Asam Benzoat, Asam Salisilat, dan

Nipagin dengan baik.

4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Hasil pengamatan panjang gelombang maksimum dengan Densitometer dari

larutan standar Asam Benzoat, Asam Salisilat, dan Methyl p-Hidroksi Benzoat

(Nipagin) yang ditotolkan pada pelat tipis silika gel GFJ34 dan diamati pada panjang

gelombang 200 - 4Q0 nm, dapat dilihat pada gambar 4, gambar 5 dan gambar 6.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 50: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-35-

2'. £i0 cl.

1 . * ij ll

I .

— — ‘ 1 « .MM

. I . ' lUl

. . . ' < , I 1 ‘ I I

h5u u

Gambar 4

Kurva serapan tcrhadap panjang gelomhang dari larutan standart Asam Benzoat dalam etanol dengan konsentrasi 602,40 ppm diamati dengan Densitomatcr membcrikan A.nAj 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 51: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

36-

1.1 . ^ M 1:1__________________________________________________________________ _____________________ __________________________________- n . 2 * < -.1

; 0 C' o 0 J 1_|

Gambar S

Kurva scrapan terhadap panjang gelombang dari larutan standart Asam Salisilat dalam etanol konsentrasi 803.40 ppm diamati dengan Densitometer memberikan 298 nra.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 52: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-37-

1

I’l

•** .

0 .

*” 0 ♦£00

* •* /oec

*

Gambar 6

Benzoat (Nipagin) Haiam etanol dengan konsentrasi 602.40 ppm diamati dengan Densitometer memberikan XaAt 259 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 53: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 38 -

Tabd 5: Hasil pengamatan dari Asam benzoat, Asam Salisilat, dan Nipagin hasil KLT dengan menggunakan slat Densitometer

Pengawet

Asam Benzoat 225 am

Asam Salisilat 298 nm

Nipagin 259 nm

5. Analisis Kualitatif Minuman Sari Buah Sirtak Hasil Sampling

5.1. Penentuan Harga Rf dan Panjang Gelombang Maksimum

Sampel mimwwAn sari buah sirsak hasil sampling sebanyak delapan sampel

dianalisis secaia kualitatif, yaitu berdasarkan harga Rf dengan pelarut pengembang

Aceton : Isopropanol: Amoniak 12% dengan perbandingan 7 : 2 : 2 dapat dilihat

pada tabel 6 dan gambar 7, dan berdasarkan panjang gelombang maksimum dapat

dilihat pada tabel 7 dan gambar 8.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 54: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

* 39 ■

Tabel 6 : Harga Rf hasil KLT dari larutan standart dan larutan sampel dengan pelarut pengcmhang Accton : Isopropanol: Amoniak 12% * 7 : 2 : 2 .

Larutan Standart /

sampel

Harga Rf

Asam Benzoat 0.51

Nipagin 0.81

Asam Saiisilat 0.73

Sampel A 0.51

I Sampel B 0.51

Sampel C 0.51

Sampel D 0.51

Sampel E 0.51

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 55: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 40 -

Gambar 7

Pengamatan noda gtandari Asam Benzoat, Nipagin, Asam Saliailat dan pengawet Asam Benzoat yang ada pada sampel secara Kromatografi Lapisan Tipis.

Keterangan:

AB - Asam Benzoat

Np * Nipagin

AS = Asam Salisilat

A, B, C, D, dan E = Sampel

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 56: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Tabd 7 : Panjang gelombang maksimum larutan standart Asam Benzoat, Nipagin, Asam Saiisilat dan pengawet yang ada pada larutan sampel hasil KLT dengan menggunakan alat Densitometer

-41 -

Larutan Pembanding / Harga

Sampel (nm)

Asam Benzoat 225

Nipagin 258

Asam Saiisilat 298

Sampel A 225

Sampel B 225

Sampel C 225

Sampel D 225

Sampel E 225

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 57: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-42-

£.000

i -:oo

H . *4

- kl.i'UMI

•u . , ■» M I_X--JOu 3».i0

- -m , r: i.i o 7 0

Gambar 8

Kurva serapan terhadap panjang gclombang dari larutan standart Asam Benzoat denganlarutan sampel A, B, C, D, dan E yang diamati dengan Densitometer pada A 200-400nm

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 58: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

5.2. Pcncntuan Bcntuk Garam Na Dari Sampel

Peneniuan bcnluk garam Na dari sampel menggunakan cara pcwamaan nyala

Bunsen yang memberikan hasil wama laming kuat yang sangat kentara, dan reaksi

dengan Zink Uranil Asetat yang memberikan hasil pembentukan kristal bertian

seperti pada gambar 9, dan tabel 8.

-43 •

4V -V- ■

Gambar 9

Contoh Bcntuk kristal dari Na sampel yang diicaksikan dengan Zink Uranil Asetat yang dilihat dengan mikroskop dengan pembesaran 25 kali

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 59: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-44 -

Tabd 8 : Hasil pembcntukan wama nyala api Bunsen dan pembentukan kristal Na,dari Hampel minimum ftnri huah niraak yang dirrjriffiikiin dengan pereakm ZinkUranil Asetat

Merk Sampel Wama Nyala Bunsen Bentuk Kristal

A Kuning ku&t Kristal beriian

B Kuning kuat Kristal beriian

C Kuning kuat Kristal beriian

D Kuning kuat Kristal beriian

E Kuning kuat Kristal beriian

6. Analisis Kuantitatif Minimum Sari Buah Sirsak Hasil Sampling

6.1. Penentuan Batai Deteksi dan Batas Kuantitari Asam Benzoat

Hasil pengamatan kromatogram larutan Asam Benzoat dalam ctanol konsentrasi

50.20 ppm, 100.40 ppm, 200.8 ppm, 401.6 ppm, 602.4 ppm, 803.2 ppm dan 1004

ppm serta noise blanko (larutan Asam Benzoat 0 ppm) dengan Densitometer pada

A.ra-£1225 nm dapat dilihat pada gambar 10 dan gambar 11.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 60: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-43-

2. 00O- 2 . 000

I . <500__

I

1.200_I

0.800—

0 . 4 0 O _

e. 0 oa_HM

-o'.; .u*7.0.

1 . 200

e . 8oo

I__ 0.-400

o. ♦ ♦m.* • (Ji ?♦*! <T i j i

1J. ,*'00

ii. <s»,nc,j«-rn.*,ic.>». 'X r - m.i ci'rv 'iiif* U <?. *.i' IT* »M •*'»

*fu > **:• f'- Ojlm ijf i »;v. ci

Gambar lfl

Kurva tinpoi puacak kromalogram Asam Benzoat dengan konaentian 50.20 ppm (1),100.40 ppm (2), 200.80 ppm (3), 401.60 ppm (4), 602.40 ppm (5), 803.20 ppm (6), dan1004 ppm (7) dengan Densitometer pada 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 61: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

I -46-

QQiX.

1 .6 0 0__

i . 1 *

0 . GOO_1»-*r■1,. r, • i u'i

C. 4 0('_! i_l * j r - 1 • i * i ■ f •• 6. .«

O. 000

n --0. £0«J_ 2.0

. 0.000

.-0 . 200 50. 0

g y < - :.iv \ n r » <LUi •at > a

Gambar 11

Kurva tinggi puncak kromatogram noise blanko (ctanol) dengan Densitometer pada k mAt

225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 62: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Hasil pcngftirmtan tinggi puncak kromatogram Asam Benzoat dalam pelarut

etanol pada gamhar 10 Han tinppi puncak kromalogram noise blanko pada gamhar

11 dapai dilihat pada tabel 9.

Tabel 9: Kadar laiutan Asam Benzoat pada KLT dan tinggi puncak kromatogram yang diukur dari hasil pengukuran dengan Densitometer

- 4 7 -

Kadar (yg) Tinggi Puncak

Kromalogram

0.000 0.8

0.502 1.0

1.004 12

2.008 23

4.016 4.6

6.024 63

8.032 7.9

10.042 8.7

r “ 0.9928 B -0 .8 5 5 9 A "0.7163

Persamaan regresi y « Bx + A

- 0.8559x + 0.7163

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 63: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 48.

L O D = *-^

h /S- k ~t ~

_» 0 .8 /5 0. 8559

= 0.5608 |ig

L O Q = ^

= 10 ° ' g / 50. 8559

1.8694 fig

dimana : LOD = Betas Detcksi

LOQ = Bataa Kuantitaai

k ■= konstanta ; 3 untuk LOD

10 untuk LOQ

h = tinggi blanko

S = slope (tg aiah)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 64: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-49­

6.2. Pambuatan Kurva Ltnlaritas Asam Benzoat

Hasil pengamatan kromatogram dan area larutan Asam Benzoat dalam etanol

Hmgftti konsentrasi 200.00 ppm, 400.01 ppm, 600.01 ppm, 800.02 ppm, 1000.02

ppm, 1200.02 ppm, dan 1500.02 ppm diukur dengan Densitometer pada 225

nm dapat dilihat pada gambar 12.

, **CM3L

1 .

- 1*1, n 1.

__ I . I. OM

-- h , 4m'ii n • r * i «

Gambar 12

Kromatogram dan area dari Asam Benzoat konsentrasi 200.00 ppm (1), 400.01 ppm (2),600.01 ppm (3), 800.02 ppm (4), 1000.02 ppm (5), 1200.02 ppm (6), dan 1500.02 ppm (7) dengan Densitometer pada A.,,*, 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 65: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Dari basil pcngamatan kxomatogram pada gambar 12 diperoleh harga kocfuden

korelasi kadar terhadap area dengan perhitungan persamaan regresi, dapat dilihat

pada tabel 10.

Tabel 10: Hasil pcngamatan Asam Benzoat dengan berbagai kadar pada KLT dan area hasil pcngukuran dengan menggimakan Densitometer

-5 0 .

I X - kadar (ng) y** area .

2.0000 20284.760

4.0001 43715.340

6.0001 63664.540

8.0002 84811.700

10.0002 101751.800

12.0002 118853.800

13.0002 136344.100

Koefisien regresi (r) -0 .9 9 3 9

Slope (B) - 9034.7362

Intersep (A) - 7775.7577

Harga r tabel pada a “ 0.05 dan d.f - 7-2 adalah 0.754. Harga r hitung

adalah 0.9939 berarti r hitung lebih besar dari pada r tabel (lampiran3). Jadi

antaia kadar dengan area teidapat korelasi yang linicr.

Persamaan garis regresi:

y -B x + A

- 9034.7362x + 7775.7577

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 66: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 51 •

x Serlbu

Kadar

Gambar 13

Kurva Linieritas antara kadar dan area dari Asam Benzoat dcngpn perhitungan regresi

7. Penentuan Persen "Recovery”

Hasil Pengamatan penetapan kembali Asam Benzoat dalam minuman sari buah

sirsak dapat dilihat pada tabel 11, aedangkan haml pengamatan kmmntngram dan area

dari Asam Benzoat serta standar dapat dilihat pada gambar 14, gambar 15, gambar

16 dan gambar 17.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 67: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 52 •

Tabel 11: Hasil penetapan kembali metode ckstraksi Asam Benzoat yang ditambahkan dalam minuman sari buah sirsak (persen "Recovery").

ReplikasiBerat

seaungguhnya(mg)

Beratdidapatkan

(mg)

Kadar (%)

SDRata-rata

1 is.ooto 11.8494 78.8494

2 15.0010 12.0647 80.4259 79.1078 1.2098

3 13.0010 11.7080 78.0481

1 30.8992 26.5457 85.9106

2 30.8992 26.1476 84.6222 85.8670 1.2236

3 30.8992 26.9034 87.0683

1 49.9964 42.2661 84.5382

2 49.9964 42.5507 85.1076 85.5158 12334

3 49.9964 43.4477 86.9016

Dari data di atas didapat rata-rata Persen "Recovery" = 83.4969%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 68: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-53-

<X

«xU JCL.<£

C ' t - l ,,‘ i ^ > l , ‘i T» !•»!•> tf>f U •♦».*(—* 17, * 1> I'TOi

—<M r i n

— Or-<'■ u ' *£• CC*I

Gam har 14

Kromatogram dan area dari sampel dengan replikast 3 kali (1,2,3), blanko (4) dan baku(5) dengan pengawet 15.0010 mg yang diukur dengan Densitometer pada

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 69: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 54 •

i__ 1 . 600

t . £€>n

j n,©00

. *t 1.10

-n. ;:oo l ♦> l ♦ »J

»s i * *,O '*T< I* •*•'»*> lj ► 1 , A , Mt; *................... , »111 Oll'f' . • -«l tii. 'Vh<«ty -o -••••'.«i*>f*. •} (j .►•!►!< •-*1 * 'CM

O v* t .t7 «“» . . . . . . . . .ii.Ul !•••< I't • -•V ’.1 1

t r*'«t h <*rn .<11/1,

Gwnhar IS

Kromatogram dan area dari sampel, blanko (4) dan baku (5) dengan replikasi 3 kali(1,2,3) dengan penambahan pengawet 30.8992 mg yang diukur dengan Densitometerpada XnA, 22S nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 70: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-55-

_ 0. 40'i

**

'V« ’I

>*.• >| I M » t4 1*4 <1 |I • l.-I.M •! ......♦*1| >H>|. .'I'lJt

Ij , MIJ M

- 0 . 2 0 t i L _

t . G•0* Ji'in

1 MM. M \ JV 4 M

I . » .nn

I III *1' I

G am har 16

Kromatogram dan area dari sampel, blanko (4) dan baku (5) H™g»n replikasi 3 kali0>2,3) dengan penambahan pengawet 49.9964 mg yang diukur dengan Densitometerpada Anakt 225 nm

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 71: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-56-

*. fctOCu.

1 . 6GCu_

1 . 206—

0. •0O_

a . 400__

0.000---

-a .200-4

I . tdO

__ o .e o o

t-----r

1 . £00

— 0 .4 0 0

TOTOi

0 . 000 £ <j>coojK^ . -OJVIO

-0.200G« 0

a!

Gambar 17Kromatogram dan area dari larutan baku dengan kadar 2,0001 ng (1), 4,0001 tig (2),6,0001 iig (3) dan 15,0002 iig (4) yang diukur dengan Densitometer dengan ^ 2 2 5nm

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 72: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-37­

8. Penetapan Kadar Pengawet Dalam Sampel Minuman Sari Buah Sirtak

Hasil pcngamatan penetapan kadar Asam Benzoat dalam sampel minuman sari

buah sirsak dapat dilihat pada tabel 12, kromatogram dan area Asam Benzoat dapat

dilihat pada gambar 18, gambar 19, gambar 20, gambar 21, gambar 22, gambar 23,

gambar 24 dan gambar 25.

Tabd 12 : Hasil penetapan kadar Asam Benzoat dalam sampel minuman sari buah girsak dengan berbagai merk (dinyatakan dalam gram % bobot perbobot) dengan replikasi 3 kali

Merk K&ndung&nKadar (•/•)

SD1 2 3 rata-rata

A Asam Benzoat 0,0592 0,0577 0,0644 0,0604 3,5162.10*

B Asam Benzoat 0,0209 0,0198 0,0186 0,0198 1,1504.10°

B Asam Benzoat 0,0176 0,0194 0,0190 0,0187 9,4516.10'*

C Asam Benzoat 0,0199 0,0197 0,0183 0,0193 8.7178.10-4

D Asam Benzoat 0,0234 0,0234 0,0296 0,0254 3,5796.10*

D Asam Benzoat 0,0239 0,0232 0,0229 0,0233 5,1316.10*

E Asam Benzoat 0,0258 0,0243 0,0215 0,0239 2,1825.10-*

E Asam Benzoat 0,0204 0,0192 0,0199 0,0198 6,0278.10*

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 73: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 38 -

I:. 1*111 *

l . 600.

t . COO_

0 . iiOOL_

n . 400.

O. 00H_ki- p u ■ u

1

i M . I

>1*9 . * t

i > - - l ................... t

* l-1 ■ i <1 • I;J ............M l I . «U • • • * t• i I »>*. l« 4 l*»i .

t . II * f «• • • M«

-u. 203 . 0 M

Gambar 18

Kromatogram dan area dari sampel meric A dengan replikasi 3 kali (1*2,3) dan baku (4)yang diukur dengan Densitometer pada 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 74: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 5 9 -

1 0__

1

1 . jLUl

u. :jmi

H . . j liu-l

■ I I I! '■ \ MiM „ Hlil **>• •u-u

-M . .’ill t_______ .. -n .“* 4 . 0 1 i h i . t i | 1 v « , 0

3 - . -l i t > t. >t i - i

Gambar 19

Kromatogram dan area dari sampel merk B dengan replikasi 3 kali yang diukur dcDgan Densitometer pada Am(k( 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 75: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 60 *

Cl

<£ '

|<i Al r->QO —

* 1 « '• « Bio — is. ioro r-'M-o i» »r I -- CO (l i f vl Ci © 05 PO

V*J IT) <J. (VJ CT>I?* <?i <?» ©nm v inN

cvi rr> ir;

Gambar 20

Kromatogram dan area dari sampel dan baku (4) merk B yang lain dengan replikasi 3 kali (1,2,3) yang diukur dengan Densitometer pada A,UiAj 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 76: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 61.

£ . 00i3_

1.6 00_j

1 . 2 fKX _ |__ 1 . "'ini

Gambar 21

Kromatogram dan area dari sampel merk C dengan replikasi 3 kali (1,2,3) dan baku (4)yang diukur dengan Densitometer pada 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 77: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 62-

11 . MMM

I*i f ~r«ii -i -r a,o i r - r> t it • r - -r i hir<ir*-«r,<i -o i o y -t < —« r i r ~ ; •-« i « j ■—* <*J f « j * M

. m » *• i «M.1 ;v,. r.

Gamhar 22

Kromatogram dan area dari sampel meric D dengan replikasi 3 kali (1,2,3) dan baku (4)yang diukur dengan Densitometer pada Arariia 225 nm.

TOTh

L 10

5’1?

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 78: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 63 •

;■. o>'io

1 . ftuo_

l .200_ __ 1.?Q0

o . eoei__

0. 4Dri_

). UI.'U—/

-0.105.0

0 . BOO

ii. 400

Gambar 23

Kromatogram dan area dari sampel dan baku (4) merk D yang lain dengan replikasi 3kali (1,2,3) yang diukur dengan Densitometer pada 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 79: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

-64-

■ ♦ « « • • (wir<('.«n-cc*« i— O-J |

—. II. J M (l

• *. • MLU -ii. m ri

iti. i

• «.* r t ^ i r . -.v. i*r, t •’ J ' l ' <1 ' I ' O i T , I *-«

0.i i <.i ’J’i <'vi OJ M , ojj.vr-rvrt*r r-5 i jr.u*« c . i « <.4L« ••£» j * r

‘ • 0 < * ' j f . n i. I f . J■-•"•ll — »\l j £4'-|I

iijr.oKino [ iiC. -IVTtr-N. I o I t- II I

Gambar 24

Kromatogram dan area dari sampel merk E dengan replikasi 3 lr»li (1,2,3) Am baku (4) yang diulcur dengan Densitometer pada 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 80: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

* 65 •

l.COQ—

1.200_

C . 800__

0 .4 0 0 __

e. e e a _ /

•0.200.1 9 8 .0

— t.cee

__ 1 .2 9 0

,1 2 l3

■11

_ o.eoa

__ O.40O

r><g/s* NMW-*-*

<x

— 0.000

I I

Ki oc» r>-r\. to c&ioow-*thtO II1)<V*<NJfUW-*

mnnon

.-0.200157.0

£ S ^Z l c v j « * o o c o y <\j #*» «r «r

Gambar 25

Kromatogram dan area dari sampel dan Baku (4) merk E yang lain dengan replikasi 3kali (1,2,3) yang diukur dengan Densitometer pada 225 nm.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 81: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

- 6 6 ­

9. Analisis Date

9.1. Penentuan Koeflsien Variasi Dari Date Persen "Recovery” Analisis Asam

Benzoat Dalam Sampel

Dari haail penetapan kembali WaA>r Asam Benzoat yang ditambahkan dalam

sampel minuman sari buah sirsak (tabel 11) dapat dihitung koeflsien variasi (KV)

dengan rumus sebagai berikut;

KV= 100 % x

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13 : Hasil perhitungan koefisicn variasi (KV) dari Persen 'Recovery" Asam Benzoat dengan berbagai kadar pengawet

NoBerat

sesungguhnya(mg)

Rata-rata Persen

"Recovery" (x)SD KV (%)

1 15,0010 79,1078 1,2098 1,5293

2 30,8992 85,8670 1,2236 1,4250

3 49,9964 85,5158 1,2334 1,4423

Dari data di atas didapat rata-rata koeflsien variasi ■= 1,4655 %

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 82: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

9.2. Penentuan Kadar Scsungguhnya Dari Data Kadar A*am Benzoat Dalam

Sampel

Hasil pcnctapan kadar Asam Benzoat dalam sampel minuman sari buah sirsak

(tabel 12), dimana berdasarkan hasil "Recovery* metode ekstraksi (tabel 11) dapat

dihitung kadar Asam Benzoat yang scsungguhnya yang ada dalam sampel mmumm

sari buah sirsak (tabel 14) dengan rumus sebagai berikut:

• 67 -

100Kadar sesungguhnya = kadar x - ~ -

Contoh peihitungan untuk sampel mcrk A :

Kadar scsungguhnya =0, 0604 x 10083 , 4969 =0,0723

Dan dari kadar scsungguhnya Asam Benzoat yang didapatkan, dapat dihitung kadar

dari bentuk Natrium Benzoat-nya scsuai haail kualitatif dari sampel minuman sari

buah sirsak (tabel 8) dengan rumus scbagi berikut:

Kadar Na Benzoat ~ r-j-xkadar sesungguhnya

Contoh peihitungan untuk sampel A :

Kadar Na Benzoat = - jili- ix O , 0723

=0.0853 %

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 83: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

• 68-

Tabd 14 : Hatil penetapan kadar pengawet yang aeiungguhnya dalam sampel minuman sari buah sirsak dan perhitungan dalam bentuk garamNa-nya

MerkSampel Kandungan

Kadarrat*-rata

(%)

Konversi Ice recovery

<*)

Konversi ke Na Benzoat

(%)

A Asam Benzoat 0,0604 0,0723 0,0853

B Asam Benzoat 0,0193 0,0231 0,0273

c Asam Benzoat 0,0193 0,0231 0,0273

D Asam Benzoat 0.0244 0,0292 0,0345

E Asam Benzoat 0,0219 0,0262 0,0309

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 84: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

BAB V

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan annlims pengawet sari buah sirsak

kemasan botol gelas yang beredar di pasar resmi di wilayah Surabaya Selatan.

Pcngambilan sampel dilakukan dengan sistcm Proporsional Stratified Random

Sampling dimana Surabaya Selatan dibagi dalam delapan wilayah (kecamatan), yang

masing-masing memilikibebcrapa pasar. Kemudian dari pasar-pasar yang menyediakan

sampel disetiap kecamatan divmdi untuk menentukan pasar yang terpilih sebagai lokasi

pcngambilan sampeL Oleh karena jumlah pasar yang menyediakan sampel disetiap

kecamatan tidak sama, maka jumlah pasar yang diambil disetiap kecamatan scbanding

dengan banyaknya pasar yang menyediakan saoopel pada masing-masing kecamatan. Hal

ini dilakukan dengan pertimbangan untuk menekan penyebaran unit populasi, sehingga

memudahkan dalam pcngambilan sampel. Banyaknya penjual minimum sari buah sirsak

dalam botol gelas disetiap pasar terpilih tidak mitm, maka pcngambilan jumlah

sampel untuk masing-masing pasar juga scbanding dengan banyaknya penjual sampel

yang ada pada sctiap pasar terpilih. Sampel yang diambil adalah minuman gari buah

sirsak dalam botol gelas berdasarkan meric yang pada nomor pendaftarannya tidak

mencantumkan kode MD. Pengumpulan sampel sccara proporsional stratified random

sampling pada pasar teipilih di Surabaya Selatan diperolch sebanyak 8 sampel (5 meric)

Analisis kualitatif terhadap standart Asam Benzoat, Asam Salisilat, dan Methyl p-

hidroksi Benzoat (Nipagin) yang digunakan, dilakukan dengan Spektrofotometer yaitu

dengan megukur panjang gelombang maksimumnya dan diperolch untuk Asam

Benzoat ~226,8 nm, Asam Salisilat = 302,2 nm dan Methyl p-hidroksi Benzoat = 256,4

• 69 ■

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 85: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

nm. Sedangkan berdasarkan literatur untuk Asam Benzoat = 227,0 nm, Asam Saiisilat

=303,0 nm dan Methyl p-hidroksi Benzoat = 257,0 nm. Untuk ion Na+ dilakukan uji

nyala api Bunsen menghasilkan wama kuning kuat, dan uji pembcntukan kristal dengan

reagen Zink Uranil Asetat yang menghasil\kan kristal bentuk berlian. Sedangkan

berdasarkan literatur untuk uji nyala api menghasikan wama kuning kuat dan uji kristal

dengan Zink Uranil Asetat menghasikan kristal bentuk berlian. Jadi standart Asam

Benzoat, Na Benzoat, Asam Saiisilat, dan Methyl p-hidroksi Benzoat yang digunakan

memcnuhi syarat <M,13’2S*30).

Fase diam yang digunakan adalah silika gel GFW siap pakai. Larutan pengembang

/fase mobil yang digunakan adalah campuran dari Accton: Isopropanol: Amoniak 12%

dengan perbandingan 7 : 2 : 2 karena dapat memisahkan dengan baik. Penampak noda

yang digunakan adalah sinar ultraviolet.

Pemilihan panjang gelombang maksimum (Xm-£ ) dilakukan dengan cars pengamatan

spektra noda kromatogram pada daerah panjang gelombang sinar lembayung ultra, yaitu

200-400 nm dengan alat Densitometer. Panjang gelombang maksimum ditunjukkan oleh

panjang gelombang yang memberikan harga serapan maksimum. Dari hasil pengamatan

spektra noda kromatogram Asam Benzoat, Asam Saiisilat dan Methyl p-hidroksi Benzoat

(Nipagin) hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) didapatkan panjang gelombang

maksimum (A .,^ Asam Benzoat = 225 nm, Asam Saiisilat = 298 nm dan Methyl p-

hidroksi Benzoat = 259 nm. Sehingga pada penelitian ini pengamatan noda kromatogram

Asam Benzoat dilakukan pada panjang gelombang 225 nm, noda kromatogram Asam

Saiisilat pada panjang gelombang 298 nm dan noda kromatogram Nipagin pada panjang

gelombang 259 nm.

- 70 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 86: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Pada penelitian ini riigunakan pelarut peogekstraksi eter dan residu hasil ekstraksi

dilamtkan dakm etanol. Kemudian ditotolkan pada pelat lapis tipis silika gel G F^

dieluasi menghasilkan noda yang dapat memisah dengan baik (gambar ). Dari noda

yang dihasilkan dapat diketahui jenis pengawet dengan cara membandingkan harga Rf

dan panjang gelombang maksimumnya dengan standart. Noda lainnya berdasarkan harga

Rf dan panjang gelombang maksimumnya adalah sakarin.

Pada pemeriksaan secara kualitatif dari 8 sampel (5 meik) minuman sari buah sirsak

scmuanya mftngandimg Asam Benzoat, yaitu dengan membandingkan harga Rf sampel

dengan harga Rf standart dan dengan membandingkan panjang gelombang

maksimumnya. Dari reaksi pembentukan kristal bentuk berlian dengan Zink Uranil

Asetat dan perubahan wama nyala api Bunsen menjadi kuning kuat dapat diketahui

bahwa sampel mengandung ion Na+.

Hasil pengukuran Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) Asam Benzoat

menggunakan lempeng KLT silika gel G F^ dengan pelarut pengembang Aceton :

Isopropanol : Amoniak 12% = 7 : 2 : 2 , dengan menggunakan alat Densitometer

(Simadzu Dual Wave Length Scanner model CS-930) diperoleh LOD dari Asam Benzoat

= 0,5608 |j.g dan LOQ dari Asam Benzoat = 1,8694 jighal ini berarti analit terkecil dari

Asam Benzoat yang masih dapat terdeteksi oleh alat Densitometer yang digunakan pada

penelitian ini adalah 0,5608 (ig. Sedangkan jumlah analit terkecil dari Asam Benzoat

yang masih dapat ditetapkan secara kuantitatif adalah 1,8694 ng. Sehingga penetapan

kadar pengawet Asam Benzoat pada penelitian ini dapat dikeijakan dengan menggunakan

alat Densitometer.

Pada pembuatan kurva linicritas Asam Benzoat diperoleh kurva linieritas dengan

persamaan regresi y = 9034/7362X + 7775,7577 dan harga koefisien regresi (r) =

- 71 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 87: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

. 7 2 -

0,9939. Koefisien regresi (r) dari tabel dengan derajad kepercayaan 95% (a=0,05) dan

derajad bebas (d.f = 2) adalah 0,7540. Dengan membandingkan r hitung dan r tabel

dimana r hitung lebih besar dari r tabel, dapat disimpulkan adanya hubungan yang linier

antara Wadar dengan area. Sehingga dapat dilakulcan perhitungan penetapan kadar

dengan cara membandingkan area sampel terhadap area standart atau dengan

menkonversikan area ke dalam persamaan regresi kurva linieritas.

Untuk penetapan perolehan kembali ("Recovery") kadar Asam Benzoat, digunakan

sampel minuman sari buah sirsak hasil sampling sebagai blanko, kemudian dari sampel

yang Kama ditambahkan Na Benzoat yang mengandung Asam Benzoat masing-masing

0,05%, 0,10% dan 0,17%. Hasil perhitungan didapatkan "Recovery" untuk Asam

Benzoat sebesar 83,4969%. Dari hasil "Recovery" yang didapat, dapat disimpulkan

bahwa akurasi metode yang digunakan dalam penelitian ini cukup baik, dimana

"Recovery" yang didapatkan memenuhi pcrsy aratan persen perolehan kembali yaitu tidak

kurang dari 80% dan tidak lebih dari 120%

Dari analisis data diperolch harga kocfisicn variasi (KV) rata-rata Asam Benzoat =

1,4655%. Harga koeflsien variasi (KV) rata-rata yang diperolch pada penelitian ini

memenuhi persy aratan yaitu tidak lebih dari 5% Hal ini menunjukkan bahwa presisi

dari metode yang dilakukan masih memberikan hasil yang baik.

Pemeriksaan kuantitatif Wadar pengawet dalam sampel minuman sari buah sirsak

yang secara kualitatif diketahui mengandung Asam Benzoat (dalam bentuk Na Benzoat),

menggunakan perlakuan yang sama seperti pada penetapan "Recovery". Dari hasil

penetapan kadar temyata didapatkan hasil yang bervariasi sebab sampel terdiri dari

berbagai macam merk yang berlainan. Dari data yang diperoleh pada tabel 14Jcadar

Asam Benzoat berkisar antara 0,0193% - 0,0604% b/b. Kemudian kadar Asam Benzoat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 88: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Halam sampel-sampcl terscbut dikonvcrsikan tcrhadap persen "Recovery” untuk

mcngetahui seberapa banyak jumlah Asam Benzoat yang sesungguhnya ada pada

minuman sari buah sirsak dalam kemasan botol yang diperjualbelikan di pasar-pasar

resmi tersebut. Hasil peihitungan konversi untuk Asam Benzoat beridsar antara 0,0231 %-

0,0723% b/b. Sedangkan hasil perhitungan konversi dalam bentuk Na Benzoat sesuai

dengan analisis kualitatifaya beddsar antara 0,0273% - 0,0853%.

Dari analisis kuantitatif temyata pengawet yang didapatkan pada minuman sari buah

sirsak Halam botol dengan merk A yang didapat dari pasar Wonokromo Lama diwilayah

kecamatan Wonokromo mengandung Asam Benzoat dengan kadar 0,0723% b/b.

Sedangkan untuk merk B diperoleh 2 sampel sesuai dengan sistem random sampling

didapat dari pasar Karangpilang dan pasar Dukuh Kupang diwilayah kecamatan

Karangpilang mengandung pengawet Asam Benzoat dengan kadar rata-rata 0,0231% b/b.

Untuk merk C didapat dari pasar Kupang Gunung diwilayah kecamatan Sawahan,

mengandung pengawet Asam Benzoat dengan kadar 0,0231% b/b. Untuk merk D

diperoleh 2 sampel yang didapat dari pasar Pakis di wilayah kecamatan Sawahan dan

pasar Karangpilang diwilayah kecamatan Karangpilang mengandung pengawet Asam

Benzoat dengan kadar rata-rata 0,0292% b/b. Untuk merk E diperoleh 2 sampel yang

didapat dari pasar Wonokromo Lama diwilayah kecamatan Wonokromo dan pasar

Gayungsari diwilayah kecamatan Gayungsari, mengandung pengawet Asam Benzoat

dengan kadar rata-rata 0,0262% b/b. Dari data-data tersebut diatas temyata pengawet

yang ditambahkan pada minimum sari buah sirsak dalam kemasan botol gelas masih

memenuhi syarat yang ditetapkan pemerintah melalui PerMenKes RI

No.722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan khususnya pengawet.

- 73-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 89: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

BAB VI

KESIMPULAN

Dari hasil analisis pengawet dalam minuman sari buah sirsak dalam botol yang

beredar di pasar-pasar rcsmi di wilayah Surabaya Selatan, dapat disimpulkan :

1. Pengawet yang ditambahkan dalam minuman sari buah buah sirsak dalam botol yang

mempunyai nomor pendaftaran SP (non-MD) atau yang belum mempunyai nomor

pendaftaran dan beredar di pasar-pasar resmi di wilayah Surabaya Selatan adalah

Asam Benzoat Han menganAmg ion Na*.

2. Kadar pengawet Asam Benzoat adalah bervariasi tergantung dari merknya, berkisar

antara 0,0231-0,0723 gram % bobot peibobot yaitu merk A = 0,0723% b/b, merk B

= 0,0231% b/b, merk C = 0,0231% b/b, rneik D = 0,0292% b/b dan merk E -

0,0262% b/b atau jika dalam bentuk Natrium Benzoat berkisar antara 0,0273-0,0853%

bobot perbobot.

3. Pengawet Asam Benzoat yang ditambahkan Halam sampel minuman sari buah sirsak

dalam botol memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.722/Menkes/Per/D(/88 tentang Bahan Tambahan Makanan khususnya pengawet.

-74-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 90: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

BAB v n

SARAN-SARAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian yang telah dilakukan dapat

digflrnnkan :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk sampel minuman sari buah sirsak dalam

botol di lokasi lain.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk sampel-sampel lain yang menggunakan

pengawet Asam Benzoat, Natrium Benzoat, Nipagin dan Asam Saiisilat dengan

metode Kromatografi Lapisan Tipis - Densitometri.

- 7 5 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 91: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

BAB Yin RINGKASAN

Telah dilakukan penelitian terhadap minuman sari buah sirsak Halam kemasan botol

gelas dengan nomor pendaftaran non-MD atau yang belum mencantumkan nomor

pendaftaran yang beredar di Surabaya Selatan. Penelitian meliputi analisis kualitatif

maupun analisis kuantitatif terhadap kandungan pcngawctnya.

Pengambilan sampel minuman sari buah sirsak dilakukan dengan sistem Propors ional

Stratified Random Sampling dimana Surabaya Selatan dibagi menjadi 8 daerah

(kecamatan) dan dari masing-masing kecamatan dipilih pasar secara random untuk lokasi

pengambilan sampel. Sampel dipilih secara random dari pasar terpilih secara

proporsional sesuai dengan jumlahnya dan dari sampel-sampel teisebut pcngawctnya

dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif.

Analisis kualitatif dilakukan selain dengan pereaksi kimia (untuk bentuk garamnya)

juga dengan membandingkan harga Rf sampel dengan Rf standart. Dari analisis kualitatif

sampel hasilsampling ini, temyata scmua sampel hanya mengandung pengawet Asam

Benzoat (atau Natrium Benzoat jika dalam bentuk garamnya) dimana Rf standart untuk

Asam Benzoat 0,51 scdangkan untuk sampel didapatkan harga Rf 0,51. Analisis tersebut

diatas dilakukan dengan metode Kromatografi Lapisan Tipis dengan fase diam silika gel

GFj^ dan pelarut pengembang Aceton : Isopropanol: Amoniak 12% = 7 : 2 : 2 . Selain

itu dilakukan juga dengan membandingkan panjang gelombang maksimum (Xmakj) sampel

dengan panjang gelombang maksimum standart yang dilaloiknn dengan alat

Densitometer, dimana standart Asam Benzoat 225 nm scdangkan untuk sampel

didapatkan AmikJ 225 nm.

- 7 6 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 92: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara Densitometri dengan pengukuran area

pada k miSu terpilih, dimana dari pengukuran tersebut dapat disimpulkan ksndungan Asam

Benzoat dalam sampel minuman sari buah sirsak dalam kemasan botol adalah 0,0193% -

0,0604% b/b atau jika dikonversikan dalam bentuk Natrium Benzoat kadamya adalah

0,0273% - 0,0853% b/b.

•77-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 93: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

D APTAR PUSTAKA

1. David Pearson, 1970 . The Chemical Analysis of Foods, 6fcEd, Chemichal Publishing Company, Inc New York, hal. 27 - 47

2. Anonim, 1976, Analisa dan Tehnoloffi Bahan MaVanan Penataran Dmu dan Tehnologi Bahaa Makanan, Institut Tehnologi Bandung, Royal Tropical Institut Anstcrdam, Kelompok Qmu dan Tehnologi Bahan Makanan Institut Tehnologi Bandung, hal 133 - 146.

3. Lackman L„ 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3*, Lea and Febriger, Philadelphia, hal. 520 - 521.

4. William. O. Cochran, 1991, Teknik Penarikan Sampel, cdisi III, Peneijemah Rudiansyah, Peneibit Univenritas Indonesia (UI Press), hal. 20 - 25

5. Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, 1988, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/MenKea/IX/88. Tentang Bahan Tambahan Makanan 1988, hal 3 - 4.

6. Touchstone. J, Dobbins F. Murrell, 1983, Practice of Thin Laver Chrornqfogp p hy, 2U Ed. John Wiley and Sons Inc, New York, hal. 169 - 171.

7. Zainuddin. M, 1989, Mctode Sampling. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal. 1 - 13.

8. Jacobs Morris B„ 1951, The Chemistry and Technology of Food and Food Products. 2”* Ed. Vol.HI, Interscience Publishers, Inc, New York, hal. 1936 - 1941.

9. Meyer L.H., 1960, Food Additive in Food Chemistry. Rcinhold Publishing Corporation, New York, hal. 358

10. Jacobs M.B. 1958, The Chemical Analysis of Food and Food Products. 3* Ed. D. Van Nostrand Company, Inc Price ton, New Jersey, hal. 149 • 170.

11. Martindale, 1989, The Extra 29* Ed. The Pharmaceutical Press, London, hal. 1355, 1365.

12. The United States Pharmacopeia. 1980, 20* Revision United State Pharmacopoial Convencon, Inc, hal. 73.

13. British Pharmacopoiea. 1980, Her Majesty's Stasionary Office, London, hal. 51,286.

14. The Merck Index, 1986, An Encyclopedia of Chemicals and Drugs. 8* Ed. Published by Merck and Co., Inc, Rahway N. J. USA. hal. 155, 1126.

- 7 8 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 94: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

15. Clarice, FGC, 1978, Isolation and Indentifioation of Drugs. Pharmaoeutioal Press, London, hat 965, 1096.

16. Skoog, Douglas A and Wet Donalt, M 1980, Principles of Instrumental Analysis. 3* Ed. Saunders College, Stanford University, hal.837 - 841.

17. Pecsok, Shield, Chaims, Ms. William 1976, Modem Methods of Chemvcal Analysis r 2nd Ed. John Wiley and Sonsjnc New York, Chichester, Brisbane, Toronto Singapure Printed in The USP, hal. 28 • 40.

18. Official Methods of Analysis of The Assaciation of Official Analytical Chemist. 15* Ed. 1990. hal. 1141* 1158.

19. Karel Macek, 1972, Pharmaceutical Application of Thin I .aver and Paper Chromatofarafi. 3th Ed. Eisevier, Publishing Company Amsterdam, hal. 47-49, 534 -631.

20. Stahl, E. 1969, Thin Laver Chromatography. 2nd Ed. Springer Verlag, Heidelberg, New York, hal. 638 - 648.

21. Treiber, Laszlo R, 1987, Quantitative. Thin Layer Chromatography and Industrial Aplication. Journal of Chromatographic Science, Vol. 36, hal. 21 - 29, 61 - 64.

22. Mufya. M , 1983, Pemakaian " Thin I.aver C,hromatftgg*nner " Untuk Analiaa Kuantitatif. bulletin ISFI Jatim tahun XV. No. 1-2, hal 15 - 24.

23. Can G.Hal., Wahlich J.C., 1990, A practical approach to method validation in pharmaceutical analysis. Journal of Pharmaceutical & Biomedical Analysis, vol. 8, No. 8-12, hal. 613 - 618.

24. Bambang Soekardjo, Siswandono,1980, Analisa Kuantitatif Denaan Kromatoerafi Lapisan Tipis. Bulletin ISFI Jatim,Tahun XII, No. 1-2, hal 9 - 13.

25. Agus Ibnu Saud H.M, 1981, Pembina Home Industry. Pembina Kaiya Putra Nusantara, Salatiga, hal. 41 - 42.

26. Nainggolan S., 1990, Jouce dan Theraoi Ke^batan Oriental Associates, Jakarta, hal. 26 - 29.

27. Niniek Pumomo S, 1978, Minuman Rinnan. Beraoa Jauh Merugikan Kcschatan. Bulletin ISFI Jatim, Tahun X,No.6, hal 205 - 204.

28. Basics Test for Pharmaceutical Suhtancea Geneva -.The World Health Organization 1986, hal.25, 154.

29. Kovar, Auterhoff, 1987, Identifikasi obat. Penerbit TTB Bandung, hal. 95,101­102,159-160.

- 7 9 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 95: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

30. Vogel, 1985, Buku Teks Analisis Anorymik Kualitatif Makro dan Semimikro. Kalman Media Pusaka, Jakarta, faal.310-311.

31. Pearson's, 1981, Chgnycal Analysis of Food. 8® Ed, Scientific & technical, New York, hal. 82 - 90.

- 80 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 96: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Lampiran 1

Contoh perhitungan persen perolehan kembali ("recovery") metode ekstraksi .

Misalnya sampel n

Dari pengamatan area kromatogram Asam Benzoat hasil replikasi kc dua didapatkan data

sebagai berikut:

= kadar pengawet dalam sampel dengan penambahan pengawet

C„, - kadar baku standart untuk sampel — 30,00 mg (dalam SO ml)

Cy = kadar pengawet dalam sampel tanpa penambahan pengawet

C*, = kadar baku standart untuk blanko 19 3,33 mg (dalam 50 ml)

LA,p = area dari sampel dengan penambahan pengawet - 132731,60

LA^i = area dari standart 1 = 136344,10

LAy ^ area dari sampel tanpa penambahan pengawet = 18609,10

LA*, = area dari standart 2 12 20284,76

X 12 berat pengawet yang didapatkan kembali ~

W Q berat pengawet yang ditambahkan mula-mula = 30.8992 mg

Wv ■= berat sampel *= 30,0013 gram

W u = berat blanko = 30,0021 gram

Perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut:

c» =x £ r xc« ' g » »■ oo -

* 1«3’ 33 = 3- 0580

dalam 30,0013 gpun = 3,0580 = 3, 0579 mg

•81 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 97: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

pengawet yang diperoleh kembali- X ” 29,2055 - 3,0579 “ 26,1476 mg

Jadi % "Recovery" - -^x 100 %

- x 100%= 84>6222%

-82-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 98: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Lunpiran 2

Contoh perhitungan kadar pengawet Adam sampel minuman sari buah sirsak

Misalnya sampel D ke dua / sampel D yang lain

Dari pcngamatan area kromatogram sampel D hasil replikasi ke dua didapatkan data

sebagai berikut:

C,p = kadar pengawet dalam sampel

C„ = kadar standart = 5,00 mg ( dalam SO ml)

LA^ = area pengawet Halam sampel = 26920,53

LA* “ area standart “ 19298,43

R = "Recovery" “ 83,4969 %

W , ■ berat sampel = 30,0005 gram

Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut“

C = ° 26920 » 53 x 5, 00 = 6, 9749 mg«p LA* * 19298 , 43 ^

Halnm gram % bobot perbobot - 6> ^ q^ 00 x 100 %“<>, 0232 %

Kadar sesungguhnya = 0, 0232 x 83 - j |g g - =0, 0278 %

-83-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 99: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Lampinui 3

Tabel kocfisien korclasi (r) pada derajad kepercayaan 5% dan 1%

«** %% i*111 1 0 0 0IW IM•)• titin .«i?1U |)4

•>0 » .1 ) 4U4 )U431 111•o i . . mi l l .>04I I I M4U1 .141tl4 .Mlu i .in.441 .104.441 ' .(104M .1)$

.444 .Mt4]3 .14*

.41) . t ) )

.411 , t ) t

.404 .I I I314 . |« t.144 .414141 .441

'41 • • ♦ 1. Ofctit ■ It 1*4 Ui«#u i*jl

$% I t

1* 1)4 414i t I t ) .410i t .141 •44Ji t H I .444w J4 | ■**»a U I .43)u •111 .414M . u t .411u .111 .40)40 .104 11141 .144 .3)1M .1)1 1*4t l .141 340to ■Ito l i t)0 111 30140 III ■111M .lo t I t )

too l i t i Ul i t .174 ■111IW 111 .101u » .141 114100 .13* .111100 .111 .141400 .04* 111too .044 I II

* 84 -

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 100: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Lamplran 4

VII. PENCAVET (PRESERVATIVE)

----- ’---- “TNAMA BAHAN

TAMBAHAN MAKANAN

BAHASAINDONESIA

l Asam Benzost

BAKASAINGGRIS

Benzoic Acid

JEKIS / BAHAK

MAKANAN

X . Kecap

2. Minuman ring.an

3. Acar ketimun dalam botol

5. Pekatan sari nana*

t. Sags Tomot

7. Mftkanon In In

BATAS MAKSIMUM

PENGGUNAAN

600 mg/kg

600 mg/kg

1 g/kg, tunggal atau campuran de< ngan Kallum dan Natrium Benzoat atau dengan Kali- \jm Sorbat

1 g/kg, tunggal atau campuran de­ngan gsramnya atau dengan Asam Sorbat dan garam- nya '

1 g/kg, tunggal atau campuran de­ngan garamnya atau dengan Asam Sorbat dan garam­nya dan senyava sglfjt. tetapi senyawa sul(it tldak lebih dari 500 mg/kg

1 f / k e

1 &/kg

-85 •

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 101: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

J

No

NAMA BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

BAHASAINDONESIA

BAHASAINGGRIS

JEN1S / BAHAN

MAKANAN

BATAS MAKSIMUM

PENCCUNAAN

16

Me til p-Hl-BroksT^en- T o f t ' ' ~r

( l anTutan)

Natrium Berizoat

SodiumBenzoate

2 .

3.

Acar ketimun dalam botol ; Kecap

Ekstrakcalr

kopi

4. Pasta tomat; Sari buah

5. M&kanan lalnnya kecyali :a. dagingb. lkanc. unggas

250 mg/kg

450 mg/kg

1 g/kg

1 &Ag

1. Lihat Kalium Benzoat

2. Jem dan Je-ll

3« Kecap

4, Mlngman ringan

5. Saus tomat

6.. Makonan lain

Lihat Kalium Ben­zoat

1 g/kg, tunggai atau campuran de- ngan Asair, Sorbat dan garam kalium- nya, atau dengan ester dari asam para hidroksiben- zoa t

600 mg/kg

600 mg/kg

1 g/kg

1 e/kg

- 86 ■

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 102: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Lampiran S

t t l .11 M M h i «tf »tf I t ' M >H »rt *t» M *H »tf »d H I M N | 'r f »«J *H *H '*• *rl *rf »* M W M

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

♦ ‘ •"> •" • ' • •* •*♦•'!• M •»♦••*! *»••••••♦••♦ I ♦ • • ••' ««i •

i | |j[ | a a a a a a a a « a « « « « « H I'l H H M

.y? s ?

mU I

' ■• -J M u IM H H n b w H H H HW UwC*wwt | *^ l ; »g a g &' 8 § a i S 2 2 2 I S 2 3 8 g S 8 & S 8 | £ § | § 8 2 k S §

S » 5 3 $ ! S 3 » t 3 3 i s ® I ^ R t i a S S ^

UIWHw.„WMMh'WWMMaWl£MWMM!JWK'C| fMlfl(1«)W«>^W|y

Ifr

Vf6

i * l i i f i i i i>« x * C.

I i 53 3«

n

• H n

!r

A-

aSO><

a

- 87-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 103: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

Lampiran 6

PE

TA

iMCAM

KTAH KOlflMAOYA

IO*A

&«rA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO

Page 104: WHENY UTOYOrepository.unair.ac.id/8909/8/gdlhub-gdl-s1-2013-utoyowheny-23669... · dan area dari sampel merk C dengan replikasi masing-masing 3 kali yang diukur dengan Densitometer

SINGKATAN

DF ” Degree of Fredoom

KLT “ Kromatografi Lapisan Tipis

LOD “ Limit of Detection

LOQ " Limit of Quantitation

ppm * part per million

Rf “ Retention of factor

SD ” Standart Deviasi

I

-89-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS PENYAKIT PADA MINUMAN SARI BUAH ... WHENY UTOYO