BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relefan 1. Kajian Teori a. Keaktifan Belajar Kimia a.1. Hakikat Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan adalah kesibukan atau kegiatan. (Fajri dan Senja, 2004: 36). Dalam mengkategorikan keaktifan, dapat ditinjau dari dua hal yaitu keaktifan dapat digolongkan menjadi keaktifan jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani melliputi (1) keaktifan indra yaitu pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain; (2) keaktifan akal; serta (3) keaktifan ingatan. Keaktifan juga termasuk dalam sumber pembelajaran yang merupakan 7
44
Embed
Web viewMenurut Kingsley dalam ... para ahli melakukan penggolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan jenis ikatan kovalen antar ... Menurut teori “Dupleks”
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relefan
1. Kajian Teori
a. Keaktifan Belajar Kimia
a.1. Hakikat Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat
berusaha, mampu bereaksi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan
adalah kesibukan atau kegiatan. (Fajri dan Senja, 2004: 36). Dalam
mengkategorikan keaktifan, dapat ditinjau dari dua hal yaitu keaktifan
dapat digolongkan menjadi keaktifan jasmani maupun rohani. Keaktifan
jasmani maupun rohani melliputi (1) keaktifan indra yaitu pendengaran,
penglihatan, peraba dan lain-lain; (2) keaktifan akal; serta (3) keaktifan
ingatan. Keaktifan juga termasuk dalam sumber pembelajaran yang
merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain
(Mulyasa.,2008:158).
a.2. Hakikat Belajar
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya (Sumiati &
Asra., 2007:38). Belajar menunjuk pada apa yang dilakukan seseorang
sebagai subyek yang menerima pelajaran (peserta didik).
7
8
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang, meliputi pengetahuannya, pemahamannya,
sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan
kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dam lain-lain,
aspek yang ada pada individu. (Sudjana., 2009:28). Jadi belajar
merupakan proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya
latihan khusus. Artinya seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat
melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya, atau dengan
kata lain ada perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Belajar
merupakan perubahan yang secara relative berlangsung lama pada perilaku
yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman. Belajar merupakan salah
satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan.
a.3. Keaktifan Belajar Kimia
Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat atau sibuk.Kata
keaktifan juga bisa berarti dengan kegiatan dan kesibukan. Yang dimaksud
dengan keaktifan disini adalah bahwa pada waktu guru mengajar harus
mengusahakan agar peseta didik aktif jasmani maupun rohani. Keaktifan
jasmani dan rohani itu meliputi:(1) Keaktifan panca indera, (2) Keaktifan
akal,(3) Keaktifan ingatan, (4) Keaktifan emosi.
Dalam penelitian ini keaktifan peserta didik yang dimaksud oleh
peneliti, antara lain :(1) Merespon motivasi yang diberikan oleh guru.
(2). Membaca atau memahami masalah yang terdapat dalam lembar kerja
9
peserta didik (LKS) . (3) Menyelesaikan masalah atau menemukan
jawaban dan cara untuk menjawab.(4) Mengemukakan pendapat.
(5) Berdiskusi / bertanya antar peserta didik maupun guru.
(6) Mempresentasikan hasil kerja kelompok. (7) Merangkum materi
yang telah didiskusikan.
Dari keterangan di atas keaktifan belajar kimia diharapkan siswa
dapat aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh
peneliti.
b. Hasil Belajar Kimia
b.1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu secara
keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
(Surya 2003:25). Jadi hasil belajar atau sering disebut prestasi belajar
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan
secara individu atau kelompok. Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya
proses pembelajaran perlu dilakukan penilaian atau evaluasi, sehingga
hasil belajar dapat diukur. Penilaian juga sebagai dasar untuk umpan balik
(feed back) dari proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Dalam Permendiknas No. 20 tahun 2007 disebutkan bahwa
penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
10
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik dan terprogram
dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan,
pengamatan kinerja pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas
proyek dan atau produk, portopolio dan penilaian diri, Penilaian hasil
belajar oleh pendidik disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan
tingkat perkembangan peserta didik. Penilaian hasil belajar pada dasarnya
adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan
kriteria tertentu. (Sudjana., 2009:111).
Setiap individu yang belajar tentu akan berusaha agar mendapatkan
hasil yang memuaskan. Keberhasilan seorang siswa dalam pembelajaran
dikatakan tuntas atau berhasil ketika dapat mencapai minimal sama dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hasil yang
diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar.
Menurut Kingsley dalam Sudjana (2009:45) membagi tiga macam
hasil belajar, yaitu a) ketrampilan dan kebiasaan b) pengetahuan dan
pengertian; c) sikap dan cita-cita. Dimana masing-masing golonngan dapat
diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah, Nilai hasil
belajar biasanya dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat yang
menceritakan hasil yang sidah dicapai oleh setiap peserta didik pada
perioda tertentu.
11
b.2. Hasil Belajar Kimia
Hasil belajar Kimia juga merupakan perubahan perilaku individu
secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Jadi hasil belajar atau sering disebut prestasi belajar adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan secara
individu atau kelompok. Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya proses
pembelajaran perlu dilakukan penilaian atau evaluasi, sehingga hasil
belajar dapat diukur.
Setiap individu yang belajar tentu akan berusaha agar mendapatkan
hasil yang memuaskan. Keberhasilan seorang siswa dalam pembelajaran
dikatakan tuntas atau berhasil ketika dapat mencapai minimal sama dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Dalam
penelitian ini berupa rata-rata nilai tugas dan nilai ulangan harian dengan
pencapaian KKM sebesar 75. Selain itu hasil belajar Kimia juga
diwujudkan dengan adanya pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara
kalsikal sebesar 85% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai > 75.
c. Materi Hidrokarbon Dan Minyak Bumi
c.1. Pengertian Hidrokarbon
Dalam bidang Kimia, Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang
terdiri dari unsur atom Carbon (C) dan atom Hidrogen (H). Seluruh
hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hydrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa hidrokarbon sampai saat ini
terdapat lebih kurang 2 juta senyawa hidrokarbon. Sifat senyawa-senyawa
12
hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan kovalen antar atom
karbon, oleh karena itu untuk memudahkan mempelajari senyawa
hidrokaron yang begitu banyak, para ahli melakukan penggolongan
hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan jenis ikatan kovalen antar atom
karbon, oleh karena itu untuk memudahkan mempelajari senyawa
hidrokarbon yang begitu bannyak para ahli melakukan penggolongan
hidrokarbon berdasarkan strukturmnya dan jenis ikatan kovalen antar atom
karbon. Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan
menjadi tiga, yakni: a) hidrokarbon alifatik; alkana, alkena dan alkuna, b)
hidrokarbon alisiklik, c) hidrokarbon alisiklik dan c) hidrokarbon aromatic.
Berdasarkan jenis ikatan antar atom dibedakan a) hidrokarbon jenuh dan b)
hidrokarbon tak jenuh.
c.2.Identifikasi unsur C, H, dan O
Adanya unsure karbon dan hydrogen dalam sampel organic, secara
pasti dapat ditunjukan melalui cara kimia yaitu, dengan cara pembakaran.
Pembakaran sampel organic akan mengubah karbon C menjadi gas carbon
dioksida CO2 dan hydrogen menjadi H2O. Gas karbon dioksida dapat
dikenali berdasarkan sifatnya yang dapat megeruhkan air kapur, sedangkan
air dapat dikenali dengan kertas kobalt. Air mengubah kertas kobalt dari
biru menjadi merah muda (pink).
c.3. Kekhasan Atom Karbon
Atom Karbon Membentuk Empat Ikatan Kovalen
13
Karbon (6C) mempunyai konfigurasi electron sebagai berikut: 6C 2
4. Dalam SPU, karbon terletak pada golongan IVA dan perioda 2. Atom
karbon mempunyai 4 elektron terluar, sehingga memerlukan 4 elektron
lagi susunan elektronnya memenuhi kaidah octet (8 elektron terluar).
Atom C primer, sekunder, tersier
Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikatnya, atom karbon
dengan empat ikatan kovalen tunggal dibedakan atas atom karbon primer,
sekunder, tersier dan kuartener.
1. Atom karbon primer adalah atom karbon yang terikat langsung pada
satu atom karbon lainnya.
2. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang terikat langsung pada
dua atom karbon lainnya.
3. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang terikat langsung pada
tiga atom karbon lainnya.
4. Atom karbon primer adalah atom karbon yang terikat langsung pada
empat atom karbon lainnya.
2CH3 7CH3
1 │3 5 8 │ 9
CH3─ CH─CH2─CH─C─CH3
4 │ │10
6CH3 CH2
│ 11CH3
Atom karbon primer ditunjukkan oleh nomor 1, 2, 6, 7, 9, 11.
Atom karbon sekunder ditunjukkan oleh nomor 4, 10.
Atom karbon tersier ditunjukkan oleh nomor 3, 5.
14
Atom karbon kuartener ditunjukkan oleh nomor 8
c.4. Alkana, Alkena dan Alkuna
Tabel 2.1. Rumus umum senyawa hidrokarbon
Kelompok Senyawa
Rumus Umum
AlkanaAlkenaAlkuna
CnH2n+2
CnH2n
CnH2n-2
Senyawa hidrokarbon yaitu alkana, alkena dan alkuna mempunyai sifat
fisika yang mirip, yaitu tidak larut dalam air dan mempunyai massa jenis
lebih kecil dari air. Akan tetapi senyawa-senyawa ini mempunyai titik didih
dan wujud yang berbeda-beda. Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya?
1. Titik Didih Senyawa Hidrokarbon Dipengaruhi Massa Molekul
Relatifnya
Tabel 2.2. Sifat-sifat Fisis Senyawa Hidrokarbon
Senyawa Struktur Mr Wujud Titik Didih (oC)
Metana
Etana
Propana
n-butana
n-pentana
n-heksana
n-heptana
n-oktana
n-nonana
n dekana
CH3
CH3CH3
CH3CH2CH3
CH3CH2CH2CH3
CH3CH2CH2CH2CH3
CH3CH2CH2CH2CH2CH3
CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH3
CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3CH2CH3
16
30
44
58
72
86
100
112
126
140
Gas
Gas
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
-164
-89
-42
-0,5
36
69
98
126
151
174
15
2. Titik Didih Senyawa Hidrokarbon Dipengaruhi Bentuk Strukturnya
Senyawa-senyawa yang memiliki Mr sama,tetapi mempunyai struktur
yang berbeda, ternyata memiliki titik didih yang berbeda pula, sebagai contoh,
perhatikan tabel berikut.
Tabel 2.3. Hubungan Struktur Hidrokarbon dengan Titik Didih
Struktur Rumus Molekul Mr Jumlah RantaiBercabang
TitikDidih (oC)
H H H H H │ │ │ │ │H─C─C─C─C─C─H │ │ │ │ │ H H H H H
H H H H │ │ │ │ H─C─C─C─C─H │ │ │ │ H CH3H H
CH3
│CH3─C─CH3
│ CH3
C5H12
C5H12
C5H12
72
72
72
0
1
2
36
28
10
3. Hubungan antara Wujud Senyawa Hidrokarbon dan Jumlah Atom C
Senyawa metana, etana, propana dan n butana berwujud gas pada suhu
kamar. Adapun senyawa n pentana hingga n-nonana berwujud cair. Sedangkan
senyawa alkana yang mempunyai jumlah atom lebih dari 17 berwujud padat.
Bukan hanya alkana, kelompok senyawa hidrokarbon lainnya (alkena dan
alkuna) juga menunjukkan fenomena yang sama.
Perhatikan tabel sifat fisik alkena berikut.
Tabel 2.4. Hubungan Wujud Senyawa Alkena dengan Titik Didih
16
Senyawa
Alkena
Rumus Molekul Mr Sifat fisika
Titik Didih Wujud
Etena
Propena
1 butena
1 pentena
1 heksena
1 heptena
1 oktena
1 nonena
1 dekena
C2H4
C3H6
C4H8
C5H10
C6H12
C7H14
4C8H16
C9H18
C10H20
28
42
56
70
84
98
112
126
140
-103
-48
-6
30
64
93
121
146
171
Gas
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
Perhatikan tabel sifat fisik alkuna berikut.
Tabel 2.5. Hubungan Wujud Senyawa Alkuna dengan Titik Didih
Senyawa
Alkuna
Rumus Molekul Mr Sifat fisika
Titik Didih Wujud
Etuna
Propuna
1 butuna
1 pentuna
1 heksuna
1 heptuna
1 oktuna
1 nonuna
1 dekuna
C2H2
C3H4
C4H6
C5H8
C6H10
C7H12
C8H14
C9H18
C10H18
26
40
54
68
82
96
110
124
138
-85
-23
8
40
71
100
126
151
174
Gas
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
Cair
Dalam kelompok senyawa hidrokarbon dikenal istilah isomer. Isomer
terdiri dari isomer struktur dan isomer ruang. Isomer struktur adalah kelompok
17
senyawa yang mempunyai Mr sama, tetapi berbeda strukturnya. Isomer
struktur meliputi struktur meliputi isomer kerangka (isomer rantai), isomer
tempat (isomer posisi) dan isomer fungsi. Sementara itu isomer ruang meliputi
isomer geometri (isomer cis trans) dan isomer optik.
1. Isomer pada Alkana
Alkana hanya mempunyai isomer kerangka. Isomer kerangka adalah
kelompok senyawa yang memiliki Mr sama, tetapi berbeda kerangka
karbonnya.
Contoh : C4H10 CH3─CH2─CH2─CH3 n butana
CH3─CH─CH3 2 metil propana │ CH3
C5H12 CH3─CH2─CH2─CH2─CH3 n pentana
CH3─CH─CH2─CH3 2 metil butana │ CH3
CH3
│ CH3─CH─CH3 2,2 dimetil butana │ CH3
2.Isomer pada Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang dapat memiliki kelima jenis
isomer. Akan tetapi, isomer alkena yang dibahas adalah isomer rangka, isomer
posisi dan isomer geometris.
a. Isomer Rangka pada alkena disebabkan oleh kerangka karbon yang berbeda.
Selain itu, isomer rangka pada alkena harus memiliki nomor ikatan rangkap
2.1. Desi11 Dosen FKIP Universitas Sriwijaya e-mail:[email protected]
“Peningkatan Multimedia Dalam Pembelajaran Kimia SMA Negeri 10
Palembang. Keaktifan siswa dalam belajar dapat dillihat dari
keikutsertaannya dalam melaksakan tugas belajarnya. Keaktifan siswa dalam
belajar dapat berwujud perilaku-perilaku yang muncul dalam proses
pembelajaran, seperti perhatian terhadap ulasan materi pelajaran, respon
terhadap suatu masalah dalam pembelajaran, dan kedisiplinam dalam
mengikuti pembelajaran. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
peningkatan keaktifan siswa melalui penggunaan multimedia dalam
pembelajaran kimia. Hal ini dapat dilihat dari persentase keaktifan siswa yang
meningkat dari 58,59% pada pertemuan pertama menjadi 72,51% pada
pertemuan kedua.
2.2.Harsidi Side, 2009, “Penggunaan Media Animasi dalam Model
Pembelajaran Langsung Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII3 SMP
Negeri 13 Makassar”, Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Aktivitas siswa seperti
mendengarkan penjelasan guru, bertanya, menjawab atau menanggapi
pertanyaan, menulis materi penting, bekerja sama dalam kelompok, membaca
buku paket atau materi, mengalami peningkatan persentase dari setiap siklus .
Dari hasil penellitian ini disimpulkan bahwa penggunaan media animasi
dalam model pembelajaran langsung meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VIII3 SMP Negeri 13 Makassar, dari nilai rata-rata 70,32 menjadi 76,34.
33
B. Kerangka Berfikir
Berikut adalah gambaran singkat penelitian tindakan kelas
peningkatan keaktifan dan hasil belajar kimia materi hidrokarbon dan minyak
bumi melalui pembelajaran koperatif berbantuan media power point,
GURU SISWA
KONVENSIONAL PASIF
Hasil Belajar Rendah
Gambar 2.1.Kerangka Berpikir C. Hipotesis Tindakan
KONDISIAWAL
KONDISI
Diduga melaluipembelajaran kooperatif dapat meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Materi Hidrokarbon dan Minyak bagi siswa kelas X7 semester 2 SMAN 1 Kedungwuni
TINDAKAN PEMBELEJARAN
KOOPERATIF
SIKLUS 1 Pembelajaran Kooperatif 3 Kelompok Besar Terdiri dari 11 atau 12 siswa
SIKLUS 2 Pembelajaran Kooperatif 6 Kelompok Kecil Terdiri dari 5 atau 6 siswa
34
Berdasarkan kerangka pikir dan tinjauan pustaka diatas dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut.
1. Melalui pembelajaran kooperatif berbantuan media power point dapat
meningkatkan keaktifan belajar kimia materi hidrokarbon dan minyak bumi
bagi siswa kelas X7 SMA Negeri 1 Kedungwuni tahun 2012/2013.
2. Melalui pembelajaran kooperatif berbantuan media power point dapat
meningkatkan prestasi belajar kimia materi hidrokarbon dan minyak bumi bagi
siswa kelas X7 SMA Negeri 1 Kedungwuni tahun 2012/2013.