9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik dalam mencapai tujuan secara efektif. Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu sasaran jangka panjang. Dalam konsep mengenai strategi akan terus semakin berkembang sesuai kemajuan dunia.
68
Embed
library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewStrategi ini muncul ketika dua atau lebih perusahaan membentuk suatu kerjasama atau konsorsium
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik dalam
mencapai tujuan secara efektif.
Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu sasaran jangka panjang. Dalam
konsep mengenai strategi akan terus semakin berkembang sesuai kemajuan dunia.
Strategi juga merupakan uraian mengenai langkah atau upaya yang dilakukan guna
mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan
program-program.
Menurut Pearce dan Robinson (2008, p6) strategi adalah rencana berskala besar,
bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi
10
mencapai tujuan perusahaan. Pearce dan Robinson (2008, p5-6) mengidentifikasi
aktivitas formulasi strategi sebagai berikut :
1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud, filosofi, dan sasaran perusahaan
2. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal
perusahaan
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan
faktor kontekstual umum lainnya
4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara
menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan eksternal
5. Mengidentifikasi pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi
setiap pilihan berdasarkan misi perusahaan
6. Memilih tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan menghasilkan
pilihan yang paling menguntungkan
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai
dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan.
Menurut Chandler dalam (Kuncoro, 2008, p1) strategi adalah
penetapan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan
alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Heizer dan Render (IHasan, 2011, p27) mendefinisikan
strategi sebagai rencana tindakan organisasi untuk mencapai misinya.
11
Menurut Marrus dalam, “Strategi adalah suatu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai”.
Menurut Hamel dan Prahald (Rangkuti, 2002, p3) “Strategi merupakan
alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”.
Menurut Wayan Arya Paramarta dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis
SWOT PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK”, suatu perusahaan dapat
mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang
ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan
strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat
secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.
2.1.2 Pengertian Bisnis
Pengertian bisnis (Alma, 2004, p33) adalah serangkaian usaha yang dilakukan
satu orang atau lebih individu maupun kelompok dengan menawarkan barang dan
jasa untuk mendapatkan keuntungan/laba.
12
Menurut Brown dan Petrello (Sugiyono, 2003, p20), “Bisnis adalah suatu
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat”.
Menurut Hughes dan Kapoor (Sugiyono, 2003, p20) “Bisnis adalah suatu
kegiatan usaha individu terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan
jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat”.
Keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan usaha (bisnis) yang lengkap
akan membentuk kelompok–kelompok kegiatan menurut fungsinya, sehingga
masing-masing kelompok kegiatan tersebut dinamakan fungsi bisnis.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa kegiatan bisnis
itu dapat dilakukan secara individu maupun kelompok yang terorganisasi dalam suatu
institusi, dengan tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang
dibutuhkan masyrakat. Oleh karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi 2 hal
utama, yaitu :
1. Proses produksi
2. Pemasaran barang dan jasa
Jadi, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara berkelompok
maupun dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan
memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
13
Menurut Draft (2003:4) definisi manajemen adalah “management is the
attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through
planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat
tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian
tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian
dan pengawasan sumber daya organisasi.
Menurut Ernie dan Kurniawan (2005) pengertian manajemen adalah sebagai
seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan.
2.1.3 Pengertian Strategi Bisnis
Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang jelas
mengartikulasikan arah bisnis akan mengajar langkah-langkah untuk mencapai
tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil strategi bisnis dari tujuan dibentuk
untuk mendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi bisnis yang khas
dikembangkan dalam tiga langkah, yaitu :
1. Analisis
2. Integrasi
3. Implementasi
14
Menurut Craig and Grant (2003, p127), strategi bisnis adalah kegiatan dan
pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah
industry, khususnya basis yang menjadi alasan dimana dia berusaha untuk
membangun satu keuntungan bersaing.
Menurut Tunggal, (2004, p121), strategi bisnis merupakan dasar dari usaha
yang dikoordinasi dan ditopang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan usaha
jangka panjang.
Menurut Hariadi (2003, p34), strategi bisnis merupakan rencana strategi yang
terjadi pada tingkat divisi dan dimaksudkan bagaimana membangun dan memperkuat
posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industry atau pasar tertentu yang
dilayani divisi tersebut.
2.1.4 Pengertian dan Fungsi Manajemen
2.1.4.1 Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen dapat kita lihat di beberapa sumber yang cukup terkenal.
Yang pertama, pengertian manajemen menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau
“pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau norganisasi”.
15
Secara universal manajemen adalah penggunaan sumber daya untuk mencapai
sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non
profit.
Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000, p8) manajemen
merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan berbagai tugas yg mungkin
diperlukan.
Menurut Robbins dan Coulter (2010), manajemen adalah aktivitas kerja yang
melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
Solihin (2009) mengatakan bahwa berdasarkan atas fungsi-fungsinya, manajemen
dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Definisi manajemen tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai
berikut :
1. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen
yang dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara
berkesinambungan dan semuanya bermuara kepada pencapaian tujuan
perusahaan.
16
2. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang
dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi manajemen dan mencakup fungsi
perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan serta pengendalian.
3. Pencapaian tujuan dilakukan secara efektif dan efisien. Efektivitas
menunjukkan tercapainya tujuan yang diinginkan melalui serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan efisiensi menunjukkan
pencapaian tujuan secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang
paling minimal.
4. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
organisasi yang dimiliki oleh perusahaan.
2.1.4.2 Fungsi Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2010), fungsi manajemen di masa kini telah
dipadatkan menjadi empat buah fungsi yaitu perencanaan (planning), penataan
(organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling). Karena suatu
organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, maka seseorang harus
mendefinisikan tujuan-tujuan tersebut dan cara mencapainya. Manajemen adalah
“seseorang” yang dimaksud. Dalam menjalankan fungsi perencanaan, seorang
manajer akan mendefinisikan sasaran-sasaran , menetapkan strategi untuk mencapai
sasaran-sasaran itu, dan mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan
mengkoordinasikan berbagai aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut
17
2.1.5 Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen Strategi adalah proses penetapan
tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran
tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen Strategi merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya
disusun oleh dewan Direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif
organisasi tersebut. Manajemen Strategi memberikan arahan menyeluruh untuk
perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Menurut Abd. Rohim dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Strategi
Pemasaran Melalui Pendekatan SWOT”, manajemen strategi merupakan suatu
proses yang berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang yang
dihadapi perusahaan. Implikasi dari manajemen strategi adalah sejumlah keputusan
dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi
yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
Dengan adanya Manajemen Strategi maka akan mempermudah perusahaan
untuk memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif
berkelanjutan secara sistematis dan konsisten. Sehingga dia menjadi salah satu alat
perencana untuk mencapai sebuah tujuan organisasi atau perusahaan.
18
Menurut David, Fred R, (2011, p5) Manajemen Strategi adalah sebagai seni
dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi
mencapai tujuannya.
Menurut Wheelen dan Hunger (2008) Manajemen Strategi adalah rangkaian
langkah, keputusan dan tindakan perusahaan yang menentukan kinerja jangka
panjang perusahaan. Wheelen dan Hunger (2008) juga menuliskan bahwa seiring
berjalannya waktu, Manajemen Strategi berevolusi sebagai berikut :
1. Tahap pertama, Basic Financial Planning yaitu perencanaan
perusahaan yang didasarkan pada perencanaan keuangan.
Secara umum disebut sebagai system Manajemen berdasarkan
budget. System ini merupakan system yang paling tradisional,
dan sangat berorientasi pada jangka pendek, yaitu satu tahun.
2. Tahap kedua, Forecast-based Planning yaitu pengembangan
dari system diatas, karena digunakan untuk perencanaan jangka
panjang, akibat kelemahan system budget yang terbatas pada
jangka pendek. Disini mulai diperhitungkan kondisi eksternal
dengan porsi yang lebih besar. Basisnya adalah proyeksi
perusahaan di masa yang akan datang.
3. Tahap ketiga, Strategic Planning yaitu pengembangan dari
Forecast-based Planning, dengan memperhatikan kondisi
pasar dan persaingan. Disini Perusahaan sudah
19
mempertimbangkan bagaimana cara (strateginya) untuk dapat
memenangkan pasar. Proses formulasi strategi dilakukan pada
jajaran pelaksana. Prosesnya dilakukan secara top – down.
4. Tahap keempat, Strategic Management yang merupakan
pengembangan dari Strategic Planning. Disini masukan dari
bawahan juga dipertimbangkan. Prosesnya tidak hanya
berkosentrasi pada formulasi strategi, namun juga diperhatikan
secara seksama proses implementasinya. Karena berdasarkan
pengalaman dengan menggunakan strategic planning,
perusahaan sering kali tidak mencapai tujuannya karena
strategi yang digunakan tersebut tidak diimplementasikan
secara efektif.
Menurut Hitt Ireland dan Hoskisson (2009) strategi manajemen adalah suatu
proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,
menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai
yang terbaik basi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi. Atas dasar
definisi tersebut, terdapat empat frasa penting yaitu:
1. Bahwa manajemen strategi merupuakan suatu proses yang terdiri atas
beberapa langkah terencana yang melibatkan manajemen dalam
organisasi, mulai pimpinan tertinggi sampai karyawan terbawah.
20
2. Proses digunakan untuk merumuskan visi dan misi, menetapkan tujuan
strategi dan memilih strategi yang cocok untuk mencapai tujuan
jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Proses digunakan sebagai landasan untuk menjalankan strategi demi
menyediakan customer value yang terbaik.
4. Pelaksana strategi harus dievaluasi untuk menilai apakah hasil yang
dicapai sesuai dengan rencana dan perkembangan terbaru.
Strategi manajemen dirancang untuk menjadi pegangan bagaimana
seharusnya bisnis perusahaan dijalankan dan bagaimana pengambilan keputusan
diambil diantara berbagai alternative pilihan tindakan yang tersedia. Strategi
didasarkan misi yang telah ditetapkan untuk menuju visi yang diinginkan.
Berdasarkan definsi menurut David, Fred R, (2011, p42) Strategic
Managemenet Concept and Cases, menyatakan bahwa:
“strategi adalah individu yang paling bertanggung jawab atas
keberhasilan atau kegagalan organisasi. Strategi memiliki berbagai
jabatan, seperti CEO, presiden, pemilik, ketua dewan, direktur
eksekutif, rekor, dekan, atau pengusaha.”
Selain dari itu, definisi dari strategi juga dapat dinyatakan dalam sumber yang sama,
seperti menurut David, Fred R, (2011, p44), Strategic Management Concept and
Cases, menyatakan bahwa:
21
“Strategi adalah cara dimana tujuan jangka panjang akan tercapai. Strategi
bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, penghematan, divestasi, likuidasi,
dan joint venture.”
Berdasararkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen
strategis adalah suatu proses manajemen di dalam suatu perusahaan yang berguna
dalam merumuskan keputusan lintas-fungsional yang menghasilkan strategi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.6 Proses dan tahapan dalam Manajemen Strategi
Setiap perusahaan, mempunyai perbedaan dalam proses merumuskan dan
mengarahkan kegiatan manajemen strateginya. Perencanaan yang baik telah
mengembangkan proses yang lebih rinci. Tetapi terlepas dari perbedaan dalam hal
irncian dan tingkat formalitas ini, komponen dasar dari model-model yang digunakan
untuk menganalisis operasi menajemen strategi ini sangat mirip.
Menurut David, Fred R, (2011, p6), proses manajemen strategis (strategic-
management process) terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Perumusan Strategi ( Strategy Formulation)
Perumusan strategi mencakup:
22
a) Mengembangkan visi dan misi
b) Mengidentifikasi perluang dan ancaman eksternal perusahaan
c) Menentukan kekuatan dan kelemahan internal
d) Menetapkan tujuan jangka panjang
e) Merumuskan alternative strategi, dan
f) Memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan
Isu-isu dalam perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa yang akan
dimasuki, bisnis apa yang tidak akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber
daya, perlukah melakukan ekspansi atau diversifikasi operasi dilakukan, apakah
perusahaan perlu terjun ke pasar internasional, perlukah merger atau usaha
penggabungan usaha dibuat, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang
merugikan. Karena tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya yang tak
terbatas, maka para penyusun strategi harus memutuskan strategi alternatif mana yang
paling menguntungkan perusahaan.
2. Pelaksanaan Strategi (Strategy Implementation)
Merupakan tahap pelaksanaan dari strategi formulation yang sudah diterpakan
sebelumnya. Tantangan yang dihadapi ini adalah menstimulasikan pihak
manajemen dan karyawan untuk dapat bekerjasama dengan baik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, antara lain melalui :
23
Menetapkan tujuan
Membuat, menetapkan, dan meninjau ulang kebijakan perusahaan
terhadap kebijakan yang telah ditetapkan atau diterapkan
Mengalokasikan sumber daya secara tepat
Hal penting lainnya yang terkait dengan pelaksanaan strategi (strategy
implementation) adalah mengembangkan budaya yang mendukung pelaksanaan
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan usaha pemasaran,
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan
menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer sangat
ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti diharapkan : evaluasi
strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan
berubah. Evaluasi dibtuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesain
hari esok.
Tiga aktivitas evaluasi strategi diatas adalah :
Mengevaluasi kembali, apakah faktor-faktor internal dan faktor-faktor
eksternal masih bisa dijadikan acuan untuk penetapan strateg pada saat
sekarang.
24
Mengukur kinerja perusahaan (performance) perusahaan.
Mengevaluasi dan mengkoreksi tindakan yang diambil.
Tahapan atau proses manajemen strategis dapat dilihat di dalam model komprehensif
berikut
Gambar 2.1 Gambar Model Komprehensif Manajemen Strategis
Sumber : Buku Manajemen Strategis – Konsep David (2011, p21)
25
2.1.7 Jenis Strategi-Strategi Alternatif
Tabel 2.1 Strategi Alternatif
Strategi Definisi
Integrasi ke depan Memperoleh kepemilikan atau kendali
yang lebih besar atas distributor atau
peritel
Integrasi ke belakang Mengupayakan kepemilikan atau kendali